PEDOMAN Konseling FOR/SPMI-UIB/PED

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN Konseling FOR/SPMI-UIB/PED"

Transkripsi

1 PEDOMAN Konseling FOR/SPMI-UIB/PED

2 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR : 014/REK/KEP-UIB/VII/I2016 Tentang PEDOMAN KONSELING DI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM Menimbang : Bahwa untuk penyelenggaraan dan pengelolaan Program Studi di lingkungan Universitas Internasional Batam sesuai dengan Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku, maka perlu menerbitkan Surat Keputusan Rektor untuk menetapkan Pedoman Konseling di Universitas Internasional Batam. Mengingat : 1. UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3. PP No 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi; MEMUTUSKAN Menetapkan : 1. Keputusan Rektor tentang Pedoman Konseling di Universitas Internasional Batam yang berlaku untuk seluruh mahasiswa di Universitas Internasional Batam. 2. Pedoman Konseling adalah sebagaimana tercantum dalam pedoman yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Keputusan Rektor ini. 3. Keputusan ini berlaku sejak ditandatangani dan akan diperbaiki jika di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini. Ditetapkan di : Batam Pada tanggal : Juli 2016 Prof. Dr. Handoko Karjantoro, CPA. Rektor i

3 KATA PENGANTAR Menjadi mahasiswa dan memasuki jenjang pendidikan di perguruan tinggi dapat ditempuh melalui banyak jalur antara lain: jalur peminatan, jalur prestasi dan seleksi melalui ujian tertulis dan lain lainnya. Cara tersebut dilakukan untuk memperoleh mahasiswa dengan kualifikasi dan kualitas akademik yang tinggi dan sesuai dengan program studi yang dipilih. Dengan begitu dapat diiprediksi bahwa mereka semua akan mampu menyelesaikan studinya sesuai dengan target waktu yang ditetapkan di fakultas/program studi masing-masing. Akan tetapi pimpinan program studi kerap terkecoh dengan harapan ini, sebab pada prakteknya tingkat keberhasilan mahasiswa pada tahuntahun pertamanya di perguruan tinggi banyak yang menurun. Hal ini bisa terjadi karena sebagian dari mereka kurang bisa berkonsentrasi dalam belajar, sehingga prestasi yang diperolehnya tidak optimal. Untuk itu diperlukan seseorang (dosen/konselor) yang mampu mengarahkan dan memotivasi mahasiswa agar mampu beraktivitas dengan baik dalam kegiatan akademik maupun non-akademik. Buku panduan ini disampaikan bagi staff (dosen/counselor) sebagai salah satu pegangan dalam memberikan bimbingan dan konseling pada mahasiswa yang mengalami masalah dalam beraktivitas khususnya dalam lingkungan kampus. Menyadari bahwa panduan ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh kerena itu sangat diperlukan kritik dan saran untuk perbaikannya. Namun demikian diharapkan buku panduan ini dapat bermanfaat bagi staf/dosen dalam melaksanakan pemberian bimbingan dan konseling kepada mahasiswa khususnya di lingkungan Universitas Internasional Batam. Batam, Juli 2016 Prof. Handoko Karjantoro, CPA Rektor ii

4 DAFTAR ISI Cover... i SK Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv BAB I Pendahuluan Visi Universitas Internasional Batam Misi Universitas Internasional Batam Tujuan Universitas Internasional Batam Sasaran Universitas Internasional Batam... 1 BAB II Konseling Definisi Konseling Tujuan Konseling Pihak yang Berperan... 3 BAB III Counseling Center Universitas Internasional Batam Latar Belakang Pembentukan Counseling Center UIB Tujuan Counseling Center Landasan Hukum Jenis Layanan... 6 BAB IV Prosedur konseling dan Form Konseling Prosedur konseling Form Konseling BAB V Penutup Referensi iii

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Visi Universitas Internasional Batam Menjadi Universitas dengan standar kualitas Internasional yang menghasilkan lulusan yang dapat mengikuti perubahan global yang dinamis yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi to be a university with International Quality Standard that produces graduates that can meet global dynamic changes 1.2 Misi Universitas Internasional Batam 1. Menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan standar internasional untuk pengembangan ilmu, profesionalisme dan kepemimpinan. 2. Melakukan penelitian sesuai dengan standar nasional dan internasional. 3. Memberikan pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam konteks global melalui penerapan ilmu, teknologi dan seni. 4. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di tingkat nasional maupun internasional. 5. Memberikan pelayanan akademik dan non akademik yang bermutu dan profesional dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. 1.3 Tujuan Universitas Internasional Batam Menjadikan UIB sebagai perguruan tinggi yang terbaik di Provinsi Kepulauan Riau yang mempunyai daya saing internasional melalui: 1. Menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan standar internasional untuk pengembangan ilmu, profesionalisme, kepemimpinan dan jiwa kewirausahaan. 2. Melakukan penelitian sesuai dengan standar nasional dan internasional. 3. Memberikan pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam konteks global melalui penerapan ilmu, teknologi dan seni. 4. Memberikan pelayanan akademik yang bermutu dan profesional dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. 5. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di tingkat nasional maupun internasional. 1.4 Sasaran Universitas Internasional Batam 1. Tercapainya reputasi universitas yang unggul dari lembaga akreditasi nasional; 2. Meningkatnya budaya penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan publikasi ilmiah; 3. Meningkatnya daya saing lulusan; 4. Terselenggaranya good university governance; 5. Meningkatnya kerja sama internasional. 1

6 BAB II KONSELING 2.1. Definisi Konseling Konseling adalah terjemahan dan kata counseling, mempunyai makna sebagai hubungan timbal balik antara dua orang individu, dimana yang seorang (konselor) berusaha membantu yang lain (klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalahmasalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang (Natawijaya, 1987). Sedangkan menurut Surya (1988), pengertian konseling adalah seluruh upaya bantuan yang diberikan konselor kepada konseli supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang. Dalam pembentukan konsep kepribadian yang sewajarnya mengenai : dirinya sendiri, orang lain, pendapat orang lain tentang dirinya, tujuan-tujuan yang hendak dicapai, dan kepercayaan diri. Selanjutnya Sukardi (2000), setelah menyarikan dari berbagai pendapat tentang pengertian konseling menyimpulkan bahwa konseling merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka antara konselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik, human (manusiawi), yang dilakukan dalam suasana keahilan dan yang didasari atas norma-norma yang berlaku, agar klien memperoleh konsep din dan kepercayaan diri sendiri dalam memperhaiki tingkah lakunya pada saat kini dan mungkin pada masa yang akan datang. Selain itu Prayitno (2004), mendefinisikan konseling adalah bantuan yang diberikan oleh konselor kepada klien dalam rangka pengentasan masalah klien. Dalam suasana tatap muka yang dilaksanakan interaksi langsung antara konselor dengan klien. Pembahasan masalah tersebut bersifat mendalam menyentuh hal-hal penting tentang klien (bahkan sangat penting yang boleh jadi menyangkut rahasia pribadi klien), bersifat meluas meliputi berbagai segi yang menyangkut permasalahan klien, namun juga bersifat spesifik mengarah pengentasan masalah klien. Dari berbagai pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan, pengertian konseling adalah bantuan secara professional yang diberikan oleh konselor kepada klien secara tatap muka empat mata yang dilaksanakan interaksi secara langsung dalam rangka memperoleh pemahaman diri yang lebih balk, kemampuan mengontrol diri, dan mengarahkan din untuk dimanfaatkan olehnya dalam rangka pemecahan masalah dan memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang. Pembahasan masalah yang dimaksud bersifat mendalam yang menyangkut hal-hal penting tentang kilen, bersifat luas meliputi berbagai segi permasalahan klien, serta bersifat spesifik mengarah pada pengentasan masalah klien yang urgen Tujuan Konseling Tujuan konseling dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus: 1. Tujuan umum: Tujuan layanan konseling adalah terentaskannya masalah yang dialami klien. Upaya pengentasan masalah klien ini dapat berupa mengurangi intensitasnya atas masalah tersebut, mengurangi itensitas hambatan dan/atau kerugian yang disebabkan masalah tersebut, dan menghilangkan atau meniadakan masalah yang dimaksud. Dengan layanan 2

7 konseling ini beban klien diringankan, kemampuan klien ditingkatkan dan potensi klien dikembangkan. 2. Tujuan khusus: Klien memahami seluk-beluk masalah yang dialami secara mendalam dan komprehensif, serta positif dan dinamis. Pemahaman yang dimaksud mengarah kepada dikembangkannya persepsi dan sikap serta kegiatan demi terentaskannya secara spesifik masalah yang dihadapi klien. Pengembangan dan pemeliharaan potensi klien dan berbagai unsur positif yang ada pada dirinya merupakan latar belakang pemahaman dan pengentasan masalah kilen. Pengembangan dan pemeliharaan potensi dan unsur-unsur positif yang ada pada diri klien, diperkuat oleh terentaskannya masalah, dan berkembangnya masalah yang lain Pihak yang Berperan Dalam sebuah proses konseling yang adekuat, berperan dua pihak yang saling terkait, yaitu seorang konselor dan seorang klien yang menjalin hubungan profesionalisme. 1. Konselor: Konselor adalah seorang ahil dalam bidang konseling, yang memiliki kewenangan dan mandat secara profesional untuk melaksanakan pemberian layanan konseling. Dalam proses konseling, konselor yang aktif mengembangkan proses konseling melalui dioperasionalkan pendekatan, teknik dan asas-asas konseling terhadap kilen. Dalam proses konseling, selain media pembicaraan verbal, konselor juga dapat menggunakan media tulisan, gambar, media elektronik, dan media pembelajaran lainnya, serta media pengembangan tingkah laku. Semua itu diupayakan konselor dengan cara-cara yang cermat dan tepat, demi terentaskannya masalah yang dihadapi klien. 2. Kilen: Klien adalah seorang individu yang sedang mengalami masalah, atau setidak-tidaknya sedang mengalami sesuatu yang ingin dia sampaikan kepada orang lain. Klien menanggung semacam beban, uneg-uneg, atau mengalami suatu kekurangan yang ingin diisi; atau ada suatu yang ingin dan/atau perlu dikembangkan pada dirinya. Semuanya agar dia mendapatkan suasana pikiran dan/atau perasaan yang Iebih ringan, memperoleh nilai tambah, hidup lebih berarti, dan hal-hal positif lain nya selama menjalani hidup seharihan dalam rangka kehidupan dirinya secara menyeluruh. 3

8 BAB III COUNSELING CENTER UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM 3.1 Latar Belakang Pembentukan Counseling Center UIB Proses pembelajaran di perguruan tinggi mempunyai beberapa karakteristik yang berbeda dengan di SLTA. Hal utama yang membedakan pembelajaran di perguruan tinggi dengan SLTA adalah kemandirian, baik dalam pelaksanaan pembelajaran maupun dalam pengelolaan diri. Mahasiswa dituntut untuk lebih banyak belajar mandiri, mencari dan menemukan sumber-sumber belajar secara mandiri, mengkaji dan memperdalam bahan perkuliahan sendiri tanpa banyak diatur, diawasi dan dikendalikan oleh dosen. Dalam pengelolaan hidup, mahasiswa juga telah dipandang cukup dewasa untuk dapat mengatur kehidupannya sendiri. 1. Dalam merealisasikan kemandirian tersebut, banyak hambatan dan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu untuk mengembangkan diri, menghindari serta mengatasi hambatan dan masalah yang dihadapi maka diperlukan bimbingan secara intensif dan sistematik dari para dosen/counselor. Secara umum masalah yang dihadapi mahasiswa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:masalah Akademik merupakan hambatan atau kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan dan mengoptimalkan perkembangan belajarnya. Beberapa contoh masalah akademik yang umum terjadi: a. Kesulitan dalam mengatur waktu belajar, harus disesuaikan antara banyak tuntutan perkuliahan dan kegiatan lainnya. b. Kurang motivasi atau semangat belajar/rendahnya rasa ingin mendalami ilmu/profesi. c. Adanya cara belajar yang salah. 2. Masalah Non-Akademik (Sosial/Pribadi) merupakan kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam mengelola kehidupannya sendiri dan menyesuaikan diri dengan kehidupan sosial, baik di lingkungan kampus, tempat kerja maupun lingkungan tempat tinggal. Adapun beberapa contoh masalah social adalah sebagai berikut: a. Menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar tempat belajar/tinggal (khususnya bagi mahasiswa pendatang) b. Tempat tinggal/kost/pemondokan c. Frustasi dan konflik pribadi d. Keluarga. 3.2 Tujuan Counseling Center Counseling Centre Universitas Internasional Batam dibentuk dengan tujuan utama memberikan bantuan secara sistematis dan intensif kepada mahasiswa untuk lebih mengenal, memahami dan mengembangkan diri, akademik, sosial dan karir di masa depan secara optimal. Kegiatan yang dijalankan meliputi pelayanan pendataan, informasi dan konsultasi mahasiswa/pihak-pihak lainnya, sehingga tercipta suasana akademik yang kondusif dalam mencapai visi-misi Universitas Internasional Batam. Tujuan akhir dari program layanan yang diberikan oleh Counseling Centre adalah berkembangnya mahasiswa yang secara utuh baik fisik, intelektual, 4

9 emosional, sosial, moral dan spiritual. Pihak yang bertugas dalam lembaga ini adalah dosen/tenaga yang ditunjuk/diangkat dengan tugas khusus seperti di atas. 3.3 Landasan Hukum 1. UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 2. PP No 60/1999 tentang Pendidikan Tinggi, Bab II, Pasal 2, yaitu: a. Tujuan pendidikan tinggi adalah: Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. b. Penyelenggaraan kegiatan untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berpedoman pada: tujuan pendidikan nasional kaidah, moral dan etika ilmu pengetahuan kepentingan masyarakat memperhatikan minat, kemampuan dan prakarsa pribadi. 3. PP No 60/1999 tentang Pendidikan Tinggi, Bab VIII, Pasal 34, yaitu: a. Unsur penunjang pada perguruan tinggi merupakan perangkat pelengkap di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang ada di luar fakultas, jurusan, dan laboratorium. b. Unsur penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri atas perpustakaan, pusat komputer, Laboratorium, kebun percobaan, bengkel dan bentuk lain yang dianggap perlu untuk menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional di perguruan tinggi yang bersangkutan. c. Pimpinan unsur penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat oleh dan bertanggung jawab langsung kepada pimpinan perguruan tinggi yang bersangkutan. 4. PP No 60/1999 tentang Pendidikan Tinggi, Bab X Pasal 109, ayat 1 menyatakan bahwa mahasiswa mempunyai hak di antaranya adalah: a. memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan b. mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas program studi yang diikutinya dalam penyelesaian studinya 5

10 c. memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang diikutinya serta hasil belajarnya d. menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku e. memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 5. Buku Pedoman Akademik dan Layanan Universitas Internasional Batam, bahwa mahasiswa selama proses pembelajaran diberikan layanan konseling akademik dan non-akademik. 3.4 Jenis Layanan 1. Layanan Konseling Akademik a. Cara merencanakan studi sejak semester satu hingga akhir studi beserta pengendalian pelaksanaannya. b. Teknik mengikuti perkuliahan atau laboratorium, mempelajari buku, menyelesaikan tugas mandiri maupun kelompok, menyusun karya tulis atau ilmiah, mempersiapkan dan mengikuti ujian serta melaksanakan kerja praktek. c. Identifikasi dan konseling masalah belajar mahasiswa. 2. Layanan Konseling Non-Akademik (Sosial/Pribadi) a. Penelusuran masalah penyesuaian diri dalam konteks budaya, sosial-psikologis, akademis, pribadi dan spiritual. b. Orientasi lingkungan belajar di perguruan tinggi. c. Bimbingan akhlak, etika, moral atau budi pekerti. d. Informasi tentang Narkoba/AIDS dan permasalahannya. e. Konseling masalah-masalah sosial-pribadi. 3. Layanan lainnya a. Identifikasi hambatan dan memberikan konseling terhadap masalah orang tua-mahasiswadosen-staf. b. Informasi bagi orang tua tentang kehidupan dan kemajuan belajar anaknya. c. dll 6

11 BAB IV PROSEDUR KONSELING DAN FORM KONSELING 4.1 Prosedur Konseling Proses Keterangan Mulai Pelaksanaan konseling untuk mahasiswa dapat melalui tiga cara, yaitu: 1. Pengajuan Prodi 2. Pengajuan Mahasiswa 3. Pengajuan BPKA berdasarkan hasil psikotest Prodi Mengajukan Nama Mahasiswa yang Membutuhkan Layanan Konseling BPKA Menindaklanjuti pengaduan prodi Masalah tertangani? Pengajuan nama mahasiswa diambil berdasarkan pertimbangan nilai akademik atau perilaku mahasiswa yang dapat mengganggu kegiatan belajar / pencapaian akademik mahasiswa 1. Mempelajari permasalahan yang diajukan prodi 2. Mengundang mahasiswa yang bersangkutan dan melakukan konseling 3. Bekerjasama dengan peer konselor dan dosen wali jika diperlukan Tidak BPKA Bekerja sama dengan psikolog dalam menangangi masalah mahasiswa BPKA Melaporkan hasil konseling pada Prodi yang bersangkutan Ya Bekerja sama dengan tenaga ahli professional eksternal (psikolog) dalam kasus berat dan tidak tertangani Menyusun laporan hasil konseling dan meyampaikannya kepada prodi yang bersangkutan. Selesai 7

12 Proses Keterangan 2 Mahasiswa mengajukan layanan konseling kepada BPKA dengan mengisi formulir konseling. Mahasiswa Melakukan Konseling BPKA Melaporkan kepada Prodi Melaporkan kepada prodi mengenai pengajuan konseling mahasiswa. BPKA Menindaklanjuti Pengaduan Mahasiswa Masalah tertangani? 1. Mempelajari permasalahan yang diajukan oleh mahasiswa 2. Mengundang mahasiswa yang bersangkutan dan melakukan konseling 3. Bekerjasama dengan peer konselor dan dosen wali jika diperlukan. Tidak BPKA Bekerja sama dengan psikolog dalam menangangi masalah mahasiswa BPKA Bekerja sama dengan tenaga ahli professional eksternal (psikolog) dalam kasus berat dan tidak tertangani. BPKA Melaporkan hasil konseling pada Prodi yang bersangkutan Menyusun laporan hasil konseling dan meyampaikannya kepada prodi yang bersangkutan. Selesai 8

13 Proses 3 Keterangan Psikotest dilaksanakan pada saat acara P2K2 (Program Pengenalan Kehidupan Kampus) Pelaksanaan Psikotest mahasiswa baru BPKA Menyusun rekapitulasi hasil psikotest mahasiswa baru BPKA Melaporkan hasil psikotest pada masingmasing prodi BPKA Mengajukan nama mahasiswa baru yang layak mendapatkan pelayanan konseling BPKA Mengundang mahasiswa untuk melaksanakan konseling Pelaksanakan pelatihan pengembangan diri Menyusun rekapitulasi hasil psikotest mahasiswa Menyampaikan hasil psikotest mahasiswa BPKA bekerjasama dengan prodi menentukan nama-nama mahasiswa calon konseli berdasarkan hasil psikotest Mengundang mahasiswa baik melalui ataupun telepon untuk melakukan konseling Pelatihan pengembangan diri dilakukan untuk mahasiswa-mahasiswa dengan nilai psikotest kurang. BPKA dan Prodi Memonitor perkembangan mahasiswa BPKA bekerjasama dengan Prodi memonitor perkembangan mahasiswa baik dari sisi akademik maupun non akademik. Selesai 9

14 4.2 Form Konseling LEMBAR INFORMASI MAHASISWA/ALUMNI KONSELING Tanggal :... Waktu :... Ruang :... Nama Mahasiswa/Alumni :... Interviewee :... Hubungan dengan konseli: dosen/peer(teman sebaya)* Pekerjaan :... Informasi: Batam, Interviewer, Interviewer, (...) (...) Mengetahui, Ka.BPKA *Coret yang tidak perlu 10

15 11

16 BAB V PENUTUP Demikian pedoman konseling Universitas Internasional Batam dibuat. Semoga bisa menjadi pedoman kepada seluruh civitas akademia Universitas Internasional Batam. Jika ditemukan kesalahan setelah diterbitkannya pedoman ini, maka akan diperbaiki. Demikian untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Batam, Juli 2016 Tim Penyusun 12

17 REFERENSI UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi PP No 60/1999 tentang Pendidikan Tinggi 13

PEDOMAN Pengembangan Suasana Akademik dan Otonomi Keilmuan FOR/SPMI-UIB/PED

PEDOMAN Pengembangan Suasana Akademik dan Otonomi Keilmuan FOR/SPMI-UIB/PED PEDOMAN Pengembangan Suasana Akademik dan Otonomi Keilmuan FOR/SPMI-UIB/PED.05-007 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 018/REK/KEP-UIB/VII/I2016 Tentang PEDOMAN PENGEMBANGAN SUASANA

Lebih terperinci

Pedoman Organisasi Mahasiswa FOR/SPMI-UIB/PED

Pedoman Organisasi Mahasiswa FOR/SPMI-UIB/PED Pedoman Organisasi Mahasiswa FOR/SPMI-UIB/PED.03-001 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 021/REK/KEP-UIB/VII/I2016 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN ORGANISASI MAHASISWA UNIVERSITAS INTERNASIONAL

Lebih terperinci

PEDOMAN KONSELING DAN BIMBINGAN AKADEMIK

PEDOMAN KONSELING DAN BIMBINGAN AKADEMIK PEDOMAN KONSELING DAN BIMBINGAN AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER (FASTIKOM) UNIVERSITAS SAINS AL QUR AN (UNSIQ) JAWA TENGAH DI WONOSOBO KATA PENGANTAR Adanya perbedaan karakteristik metode pendidikan

Lebih terperinci

PEDOMAN Rekrutmen, Seleksi dan Penempatan Dosen dan Tenaga kependidikan FOR/SPMI-UIB/PED

PEDOMAN Rekrutmen, Seleksi dan Penempatan Dosen dan Tenaga kependidikan FOR/SPMI-UIB/PED PEDOMAN Rekrutmen, Seleksi dan Penempatan Dosen dan Tenaga kependidikan FOR/SPMI-UIB/PED.04-005 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 027/REK/KEP-UIB/VII/I2016 TENTANG PENETAPAN

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan program kerja dan Realisasi Anggaran FOR/SPMI-UIB/PED

Pedoman Pelaksanaan program kerja dan Realisasi Anggaran FOR/SPMI-UIB/PED Pedoman Pelaksanaan program kerja dan Realisasi Anggaran FOR/SPMI-UIB/PED.06-001 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 010/REK/KEP-UIB/VII/I2016 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PEDOMAN Peninjauan dan Penyusunan Visi Misi di Lingkungan UIB FOR/SPMI-UIB/PED.01-00

PEDOMAN Peninjauan dan Penyusunan Visi Misi di Lingkungan UIB FOR/SPMI-UIB/PED.01-00 PEDOMAN Peninjauan dan Penyusunan Visi Misi di Lingkungan UIB FOR/SPMI-UIB/PED.01-00 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 030/REK/KEP-UIB/VII/I2016 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN PENYUSUNAN

Lebih terperinci

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED.02-001 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 033/REK/KEP-UIB/VII/I2016 Tentang PENGESAHAN PEDOMAN BUDAYA MUTU UNIVERSITAS INTERNASIONAL

Lebih terperinci

PEDOMAN E-Learning FOR/SPMI-UIB/PED

PEDOMAN E-Learning FOR/SPMI-UIB/PED PEDOMAN E-Learning FOR/SPMI-UIB/PED.05-006 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 028/REK/KEP-UIB/VII/I2016 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN E-LEARNING UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM REKTOR

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Kerja Sama FOR/SPMI-UIB/PED

Pedoman Pelaksanaan Kerja Sama FOR/SPMI-UIB/PED Pedoman Pelaksanaan Kerja Sama FOR/SPMI-UIB/PED.07-002 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 034/REK/KEP-UIB/VII/I2016 TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/01.03 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 7 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Pendidikan adalah suatu proses sadar tujuan, artinya bahwa kegiatan

Lebih terperinci

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG SPMI-UMP SM 03 09 PALEMBANG 2O13 Standar KEMAHASISWAAN 1 Standar Penilaian Pendidikan Sistem Penjaminan Mutu Internal

Lebih terperinci

PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM PEDOMAN REVISI DAN PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM VISI MISI Visi STIKES Mataram Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang mampu

Lebih terperinci

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN Volume 1 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Halaman 62-70 Info Artikel: Diterima21/02/2013 Direvisi25/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 PEROLEHAN

Lebih terperinci

BUKU PEMBIMBINGAN AKADEMIK

BUKU PEMBIMBINGAN AKADEMIK BUKU PEMBIMBINGAN AKADEMIK UniversitasUbudiyah Indonesia Banda Aceh Indonesia 2014 VISI UNIVERSITAS Menjadi WORLD CLASS CYBER UNIVERSITY dalam penyelengaraan tridharma perguruan tinggii pada tahun 2025

Lebih terperinci

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd Pendahuluan Pendidikan merupakan dasar bagi kemajuan dan kelangsungan hidup peserta didik. Melalui pendidikan, peserta

Lebih terperinci

STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 3 Kompetensi Lulusan

STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 3 Kompetensi Lulusan STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI Standar 3 Kompetensi Lulusan 0 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi... ii Prakata... iii Pendahuluan... iv A. Ruang Lingkup... 1 B. Acuan... 3 C. Istilah dan

Lebih terperinci

PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED

PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED.05-002 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 031/REK/KEP-UIB/VII/I2016 Tentang PENGESAHAN PEDOMAN MONITORING

Lebih terperinci

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd A. PENDAHULUAN Banyak pertanyaan dari mahasiswa tentang, bagaimana menjadi konselor professional? Apa yang harus disiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan pendidikan telah menjadi suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Pendidikan itu sendiri merupakan

Lebih terperinci

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-nya pembuatan buku Pedoman Revisi dan Penerapan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

Standar Mahasiswa & Pengelolaan Alumni STIKES HARAPAN IBU

Standar Mahasiswa & Pengelolaan Alumni STIKES HARAPAN IBU Standar Mahasiswa & Pengelolaan Alumni STIKES HARAPAN IBU Halaman 2 dari 6 STANDAR KEMAHASISWAAN DAN PENGELOLAAN ALUMNI STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.AK. 03/007/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret

Lebih terperinci

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM STUDI S.1 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG TAHUN AKADEMIK

KURIKULUM PROGRAM STUDI S.1 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG TAHUN AKADEMIK KURIKULUM PROGRAM STUDI S.1 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG TAHUN AKADEMIK 2013-2014 A. Pendahuluan Eksistensi Jenjang S.1 Prodi MPI (Manajemen

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA. Universitas Brawijaya, 2008 All Rights Reserved

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA. Universitas Brawijaya, 2008 All Rights Reserved SPESIFIKASI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA Universitas Brawijaya, 2008 All Rights Reserved Spesifikasi PROGRAM STUDI PSIKOLOGI Fakultas Ilmu Sosial Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK (PA)

PEDOMAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK (PA) PEDOMAN PEMBIMBINGAN AKADEMIK (PA) PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG TAHUN 2015 i KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pembimbingan Akademik (PA) digunakan sebagai

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 547/SK/R/UI/2005 Tentang PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran guru sangat strategis pada kegiatan pendidikan formal, non formal maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara pendidik dengan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandar Lampung, Desember 2016 Direktur, Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. NIP

KATA PENGANTAR. Bandar Lampung, Desember 2016 Direktur, Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. NIP KATA PENGANTAR Puji Syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kelancaran untuk menyelesaikan edisi keempat buku panduan ini dengan tepat waktu. Buku panduan ini pertama kali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Situasi global membuat kehidupan semakin kompetitif dan membuka

BAB I PENDAHULUAN. Situasi global membuat kehidupan semakin kompetitif dan membuka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situasi global membuat kehidupan semakin kompetitif dan membuka peluang bagi mahasiswa untuk mencapai status dan tingkat kehidupan yang lebih baik. Dampak positif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Standar Penelitian STIKES HARAPAN IBU

Standar Penelitian STIKES HARAPAN IBU Standar Penelitian STIKES HARAPAN IBU Halaman 2 dari 10 STANDAR PENELITIAN STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.AK. 03/005/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret 2017 DIAJUKAN & DIKENDALIKAN OLEH : Ketua

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/01.01 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 8 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM Proses

Lebih terperinci

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 04 UNGARAN Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 22/P/SK/HT/2006

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 22/P/SK/HT/2006 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 22/P/SK/HT/2006 TENTANG PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM 2006 PROGRAM STUDI JENJANG SARJANA DI UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan fondasi dari semua lini pembangunan. Suatu bangsa telah dikatakan maju dapat dilihat bagaimana pendidikan itu berlangsung. Sedangkan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus diupayakan melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. terus diupayakan melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan media dalam membangun kecerdasan dan kepribadian anak atau peserta didik menjadi manusia yang lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan secara terus

Lebih terperinci

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM MUKADDIMAH Universitas Muhammadiyah Mataram disingkat UM Mataram adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN 2007-2012 Jakarta 2007 DAFTAR ISI Hal Judul i Daftar Isi.. ii Kata Pengantar.. iii Keputusan Senat Unika Atma Jaya... iv A. Pendahuluan

Lebih terperinci

STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Standar proses pembelajaran mencakup keseluruhan tolok ukur pencapaian minimal pada suatu siklus penjaminan mutu tentang seluruh proses kegiatan pada setiap jurusan/program

Lebih terperinci

BAB III STANDAR PROSES

BAB III STANDAR PROSES BAB III STANDAR PROSES Bagian Kesatu Sistem Pembelajaran Pasal 11 (1) Proses pembelajaran pada Universitas Muhammadiyah Sidoarjo diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SPMI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

KEBIJAKAN SPMI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM KEBIJAKAN SPMI STANDAR AUDIT MUTU INTERNAL (AUDIT BIDANG AKADEMIK) Kode/No : KEB/SPMI-UIB/18 Tanggal : 10 Agustus 2016 Revisi : 0 Halaman : 1 dari 8 KEBIJAKAN SPMI STANDAR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING. By: Asroful Kadafi

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING. By: Asroful Kadafi KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING By: Asroful Kadafi Kelima belas kekeliruan pemahaman itu adalah: 1. Bimbingan dan Konseling Disamakan atau Dipisahkan Sama Sekali dari Pendidikan 2. Menyamakan Pekerjaan

Lebih terperinci

PEDOMAN DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK

PEDOMAN DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK PEDOMAN DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2017 PEDOMAN DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam 15 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam membentuk pribadi siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Pengembangan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia. 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia. Dari manusia artinya pelayanan

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INTERSTUDI

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INTERSTUDI SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INTERSTUDI STANDAR PEMBIMBINGAN AKADEMIK Kode : STD/SPMI/C.04 Tanggal: 7/12/2017 Revisi : Halaman : 1 dari 7 STANDAR PEMBIMBINGAN AKADEMIK SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI

Lebih terperinci

PEDOMAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAHASISWA

PEDOMAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAHASISWA PEDOMAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA PONOROGO Jl. Batoro Katong No. 30 Ponorogo Jawa Timur. Telp/Fax: (0352) 489171 Web: akbidharapanmulya.ac Email : akbidharapanmulya@gmail.com

Lebih terperinci

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta STD-SPM.Pol//26/26 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Visi : Misi : Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, kompetitif dan bertaraf internasional tahun

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN FORMAL RAMBU-RAMBU PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM JALUR PENDIDIKAN FORMAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imas Halimatusa diah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imas Halimatusa diah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan pada hakikatnya adalah suatu proses pembelajaran yang terjadi pada tiap individu dalam mengembangkan berbagai dimensi pribadinya. Baik itu berupa

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 6 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 6 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 6 SEMARANG Disusun Oleh: Nama : M. Alghozaly. H NIM : 1102409023 Prodi : Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang: a bahwa telah terjadi ketidakseragaman

Lebih terperinci

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS ~ 1 ~ SALINAN Menimbang BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG

Lebih terperinci

BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI

BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI BAB I VISI DAN MISI INSTITUSI 11 VISI DAN MISI Visi institusi merupakan pernyataan yang berorientasi ke masa depan tentang apa yang diharapkan oleh institusi dapat dipaparkan dengan sangat jelas dan sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menghadapkan kita pada tuntutan akan pentingnya suatu kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi pendidikan yang dimiliki.

Lebih terperinci

PERATURAN MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 001/P/I1-MWA/2014 TENTANG

PERATURAN MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 001/P/I1-MWA/2014 TENTANG PERATURAN MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 001/P/I1-MWA/2014 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PEMILIHAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2014-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 581/P/SK/HT/2010 TENTANG PANDUAN UMUM PENYUSUNAN KURIKULUM 2010 PROGRAM STUDI JENJANG SARJANA DI UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA, Menimbang

Lebih terperinci

Sigit Sanyata

Sigit Sanyata #2 Sigit Sanyata sanyatasigit@uny.ac.id upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut konseli, agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut

Lebih terperinci

PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015

PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015 PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PEMBINAAN KARAKTER BERBASIS RELIGI(PKBR) BAGI MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENELITIAN KEMITRAAN

PETUNJUK TEKNIS PENELITIAN KEMITRAAN PETUNJUK TEKNIS PENELITIAN KEMITRAAN A. Latarbelakang Minat penelitian di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dari tahun ke tahun mengalami peningkatan secara kuantitas. Ini bisa dilihat dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat penting bagi manusia supaya memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat

Lebih terperinci

PEMA UNDIKNAS Standar & Borang SPMI Beban SKS Efektif Program Studi D.25

PEMA UNDIKNAS Standar & Borang SPMI Beban SKS Efektif Program Studi D.25 1 UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR BEBAN SKS EFEKTIF PROGRAM STUDI Kode/No : STD/SPMI-A3/D.25 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-4 STANDAR BEBAN SKS EFEKTIF PROGRAM STUDI Proses

Lebih terperinci

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Kebijakan Mutu Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved 2 Kebijakan Mutu Akademik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan Pembelajaran adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang dikembangkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU KEBIJAKAN AKADEMIK FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i KATA PENGANTAR ii BAB I. PENDAHULUAN 1 BAB II. ARAH KEBIJAKAN 2 2.1 Kebijakan

Lebih terperinci

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya Buku Kode Etik dan Tata tertib dosen Universitas

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA RENCANA STRATEGIS 2016-2021 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016 LEMBAR PENGESAHAN RENCANA STRATEGIS 2016-2021 Disahkan Oleh Direktur Pasca Sarjana UMY Diperiksa Oleh

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang berkemampuan, cerdas, dan handal dalam pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hak seluruh masyarakat Indonesia. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya karena pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat

Lebih terperinci

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL i ii BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : KM/UMNAw/LPM/01/01-01 Revisi : 02 Tanggal

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap orang, terutama warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

STANDAR KEMAHASISWAAN

STANDAR KEMAHASISWAAN 1 STIE YASA ANGGANA GARUT STANDAR KEMAHASISWAAN Kode Tanggal Revisi - Halaman STANDAR KEMAHASISWAAN PROSES 1. Perumusan 2. Pemeriksaan 3. Persetujuan 4. Penetapan 5. Pengendalian PENANGGUNG JAWAB Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dalam rangka mempertahankan hidup. Salah

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

STANDAR ISI PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR ISI PEMBELAJRAN Kode/No : STD/SPMI/A.02 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-8 STANDAR ISI PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights reserved 1 1.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan

Lebih terperinci

STANDAR ISI PENELITIAN

STANDAR ISI PENELITIAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR ISI PENELITIAN Kode/No : STD/SPMI/B.10 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-5 STANDAR ISI PENELITIAN undiknas, 2016 all rights reserved 1 1. Visi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG PENYEMPURNAAN SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 545/SK/R/UI/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM MAGISTER DI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan STIKES HARAPAN IBU

Standar Kompetensi Lulusan STIKES HARAPAN IBU Standar Kompetensi Lulusan STIKES HARAPAN IBU Halaman 2 dari 8 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.AK. 03/009/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret 2017 DIAJUKAN & DIKENDALIKAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN II.1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer STMIK Potensi Utama merupakan salah satu institusi pendidikan yang sudah

Lebih terperinci

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT)

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Sutrisna Wibawa (Rektor UNY) Disampaikan dalam Rapat Perencanaan Pengawasan Proses Bisnis Perguruan Tinggi Negeri Yogyakarta, 29

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS PANDUAN PEMBENTUKAN PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS ORGANISASI MUTU ITS i Organisasi Mutu ITS Kata Pengantar Peraturan Pemerintah No 54 Tahun 2015 tentang Statuta ITS, Pasal 41 ayat 2 menyebutkan

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04. 03 08 SEMARANG 2011 SPMI-UNDIP Standar Penilaian Pendidikan Sistem Penjaminan Mutu Internal Disetujui

Lebih terperinci

VISI STKIP PGRI SUMATERA BARAT. Menjadi Perguruan Tinggi Unggul di Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang Kompetitif di Wilayah Sumatera Tahun 2026.

VISI STKIP PGRI SUMATERA BARAT. Menjadi Perguruan Tinggi Unggul di Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang Kompetitif di Wilayah Sumatera Tahun 2026. VISI STKIP PGRI SUMATERA BARAT Menjadi Perguruan Tinggi Unggul di Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang Kompetitif di Wilayah Sumatera Tahun 2026. MISI STKIP PGRI SUMATERA BARAT : 1. Melaksanakan pendidikan

Lebih terperinci

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING TUGAS PERKEMBANGAN SISWA 1. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmani dan rohani yang sehat 3. Mencapai kematangan dalam hubungan

Lebih terperinci