BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Ade Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kelapa Sawit Dalam dunia botani, semua tumbuhan diklasifikasikan untuk memudahkan dalam identifikasi secara ilmiah. Metode dalam pemberian nama ilmiah (Latin) ini dikembangkan oleh Carolus Linnaeus. Nama latin dari Kelapa Sawit adalah Elaeis guineensis Jacq.Elaeis berasal dari Elaion yang berarti minyak dalam bahasa Yunani dan guineensisberasal dari kata Guinea yaitu pantai Barat Afrika. Jacq berasal dari nama ahli botani (botanist) Amerika bernama Jacquin.(Kebunq, 2013) 2.2. Botani dan Morfologi Tanaman Kelapa Sawit a. Klasifikasi Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Klas : Monocotyledonae Ordo : Palmales Famili : Palmae Subfamili : Cocoidae Genus : Elaesis Spesies : Elaeis Guineensis Jacq. (Kebunq, 2013) b. Akar (Radix) Kelapa Sawit termasuk sebagai tumbuhan monokotil mempunyai akar serabut. Akar pertama yang muncul dari biji yang berkecambah disebut radikula (bakal akar) dan plumula (bakal batang). Selanjutnya akar ini akan mati dan kemudian disusul dengan tumbuhnya sejumlah akar yang berasal dari pangkal batang. Akar ini disebut akar serabut atau radix adventicia. Berdasarkan diameternya pengelompokan akar dapat dilihat pada tabel
2 Tabel 2.1. Diameter Pengelompokan Akar Tanaman Kelapa Sawit Nama Akar Diameter Primer Sekunder Tertier Kuarter 5-10 mm 2-4 mm 1-2 mm 0,1-0,3 mm Gambar 2.1. Akar Tanaman Kelapa Sawit Akar primer tumbuh kebawah sampai kedalaman 1,5 m, pertumbuhan kesamping akar ini sampai ± 6 m dari pangkal pohon. Jumlah banyak terdapat pada jarak 2-2,5 m dari pohon dan pada kedalaman cm. Akar yang paling aktif menyerap air dan unsur hara adalah akar tertier dan kuarter yang berada pada kedalaman 0-60 cm dan jarak 2-25 m dari pangkal pohon. c. Batang (Caulis) Tanaman Kelapa Sawit umumnya memiliki batang yang tidak bercabang. Pada pertumbuhan awal setelah fase muda (seedling) terjadi pembentukan batang lebar tanah terjadi pemanjangan internodia (ruas). Titik tumbuh batang Kelapa Sawit terletak dipucuk batang terbenam didalam tajuk daun, berbentuk seperti kubis dan enak dimakan. Dibatang tanaman Kelapa Sawit 5
3 terdapat pangkal pelepah-pelepah daun yang melekat kokoh dan sukar terlepas walaupun daun daun telah kering dan mati. Pada tanaman tua, pangkal-pangkal pelepah yang masih tertinggal dibatang akan terkelupas, sehingga batang Kelapa Sawit tampak hitam beruas. Bakal batang disebut plumula (seperti tombak kecil). Pada tanaman dewasa diameternya cm. Bagian bawah batang biasanya lebih gemuk, disebut bonggol dengan diameter cm. Sampai tanaman berumur 3 tahun batang belum terlihat karena masih tertutup pelepah yang belum ditunas. Kemudian batang mulai meninggi dengan kecepatan tumbuh cm/tahun. Petambahan tinggi batang juga dipengaruhi oleh jenis tanaman, tanah, iklim, pupuk, kerapatan tanaman dan lain-lain. Berdasarkan umur perkembangan tinggi batang tanaman Kelapa Sawit dapat dilihat pada tabel 2.2. Tabel 2.2. Perkembangan Tinggi Batang Tanaman Kelapa Sawit Berdasarkan Umur. Umur (thn) Tinggi (m) Umur (thn) Tinggi (m) 3 1,6 14 9,8 4 2, ,0 5 2, ,5 6 3, ,0 7 4, ,3 8 5, ,5 9 5, ,9 10 6, ,2 11 7, ,4 12 8, ,0 13 8, , ,0 6
4 Gambar 2.2. Batang Tanaman Kelapa Sawit d. Daun (Folium) Tanaman Kelapa Sawit memiliki daun (flound) yang mempunyai bulu burung atau ayam dibagian pangkal pelepah dan terbentuk dua baris duri yang sangat tajam dan keras dikedua sisinya. Anak-anak daun (foliageleaflet) tersusun berbaris dua sampai keujung daun. Di tengah tengah anak daun berbentuk lidi sebagai tulang daun. Daun Kelapa Sawit berupa daun tunggal dengan susunan tulang-tulang daun menyirip, setiap daun terdiri dari : Rachis yaitu daun utama yang sangat lebar dibagian bawah dan menempel pada batang (petioles) dan berangsur-angsur menyempit menuju ujung daun panjang mencapai 9 m. Pinnae yaitu anak daun berderet disisi kiri dan kanan rachis dengan arah keatas dan kebawah jumlah bervariasi antara helai. Anak-anak daun pada pangkal daun sangat memendek dan mengalami modifikasi menjadi duri-duri daun. Tiap anak daun terdiri dari tulang daun (lidi) dan helai daun yang ada dikedua lidi tersebut. Pada tanaman muda mengeluarkan 30 daun (pelepah) per tahun dan pada tanaman tua antara pelepah. Julmah daun yang dipertahankan ditajuk pada tanaman dewasa buah, selebihnya dibuang pada saat panen ataupun penunasan. 7
5 Gambar 2.3. Daun Tanaman Kelapa Sawit e. Bunga (Flos) Kelapa Sawit termasuk tumbuhan berumah satu atau (monocegous) yaitu dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan betina. Bunga jantan dan bunga betina berada pada rangkaian yang terpisah. Terkadang dijumpai bunga hermaprodit yaitu dalam satu rangkaian terdapat bunga jantan dan betina. Kelamin bunga sawit ditentukan ketika masih berupa primordia bunga yaitu kira-kira 20 bulan sebelum bunga muncul pada pohon. Deferensiasi se : 42 bulan sebelum panen dan inisiasi sampai anthesis bulan. Bunga jantan berbentuk lonjong memanjang sedangkan bunga agak bulat. Tanaman kelapa sawit mengadakan penyerbukan silang (croos pollination) artinya, bunga betina dari pohon yang satu dibuahi oleh bunga jantan dari pohon yang lainnya dengan perantaraan angin dan serangga penyerbuk. A B Gambar 2.4. A. Bunga Jantan dan B. Bunga Betina 8
6 f. Buah (Fructus) Buah Kelapa Sawit tersusun dalam satu tandan. Diperlukan waktu 5,5-6,0 bulan dari saat penyerbukan sampai matang panen. Dalam satu rangkaian terdapat yang terdiri dari buah luar, buah tengah dan buah dalam yang ukurannya kecil karena posisi yang terjepit mengakibatkan tidak berkembang dengan baik. Berat satu buah bervariasi g, panjang 3-5 cm. Buah matang yang lepas dari tandan disebut brondolan. Buah kelapa sawit adalah buah batu (drupa) yang tidak bertangkai (sessile). Perkembangan jumlah dan berat tandan dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3. Perkembangan Jumlah dan Berat Tandan Umur (thn) Jumlah tandan/pohon/thn Berat kg/tandan , a. Eksocarp : kulit b. Mesocarp : sabut c. Endocarp : sabut/daging buah Kernel yang dibungkus dengan testa (kulit biji) biji terdiri dari cangkang, embryo, endosperm yang menjadi cadangan makanan pada waktu pertumbuhan biji. Embryo terdiri dari bakal batang (plumula) dan bakal akar (radikula). Embryo panjangnya 3 mm dan diameter 2 mm kecuali dari biji sewaktu. Gambar 2.5. Buah Kelapa Sawit 9
7 2.3. Hama Kumbang Tanduk (O. rhinoceros) Pada Tanaman Kelapa Sawit Kumbang penggerek pucuk yang menimbulkan masalah pada perkebunan kelapa sawit di indonesia adalah O. rhinoceros. kumbang berukuran sekitar 4 cm dan berwarna coklat tua kehitaman. Pada bagian kepala terdapat satu tanduk kecil, sehingga sering disebut kumbang tanduk atau kumbang badak. (Sulistyo dkk, 2010) Gambar 2.6. Hama Kumbang Tanduk (O. rhinoceros) Kumbang betina mempunyai bulu lebat pada bagian ujung perutnya, sedangkan yang jantan tidak berbulu. Alat mulut bertipe pengigit-penguyah, umumnya mandibula berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari suku curculionidae alat mulutnya bebentuk pada moncong yang mengarah kedepan (prognata). (Sulistyo dkk, 2010). Hama kumbang tanduk berkembang dengan sempurna (holometabola) yang berkembangnya melalui stadia : telur - larva - kepompong - imago. Larva pada umumnya memiliki kaki thoracal (tipe oligopoda). Namun ada beberapa yang tidak berkaki (apoda). (Rahmawati, 2012). Kumbang yang baru keluar langsung menyerang kelapa sawit, kemudian kawin. Selanjutnya kumbang betina meletakkan telur pada bahan organik yang sedang mengalami pembusukan seperti batang kelapa/kelapa sawit mati, kotoran kerbau/sapi, kompos/ sampah dan lain-lain. Telur menetas dalam waktu 9-14 hari. 10
8 2.4. Biologi dan Siklus Hama Kumbang Tanduk (O. rhinoceros) a. Telur Kumbang tanduk betina bertelur pada bahan-bahan organik seperti sampah, daun daunan yang telah membusuk, pupuk kandang, batang kelapa, kompos dan lain-lain.siklus hidup kumbang ini berkisarantara 4-9 bulan, dan menetas setelah lebih kurang 12 hari. Telur berwarna putih dengan garis tengah lebih 3 mm sebelum menetas membengkak berwarna keabuan. (Prawirosukarto dkk, 2003). b. Larva Larva ini berwarna putih dengan bentuk yang khas. Tubuhnya berbentuk, gemuk, berkerut-kerut, dan melengkung berbentuk setengah lingkaran. Kepalanya bertektur keras serta dilengkapi dengan rahang yang kuat. (Efendi dkk, 2011) c. Pupa Pupa berada di dalam tanah, berwarna coklat kekuningan berada dalam kokon yang kuat dibuat bahan-bahan organik disekitar tempat hidupnya. Pupa jantan berukuran sekitar 3-5 cm, yang betina agak pendek. Masa pupa8-13 hari dan masa kepompong berlangsung antara hari. Kumbang yang baru muncul dari pupa akan tetap tinggal ditempatnya antara 5-20 hari. (Prawirosukarto dkk, 2003). d. Imago Imago O. rhinoceros mempunyai panjang mm dan lebar mm, imago jantan lebih kecil dari imago betina mempunyai bulu tebal pada bagian ujung abdomennya, sedangkan yang jantan tidak berbulu O. rhinoceros dapat terbang sampai sejauh 9 km. (Prawirosukarto dkk, 2003). 11
9 A B D C Gambar 2.7. Siklus Hidup Hama Kumbang Tanduk O. rhinoceros a. Telur c. pupa b. Larva d. imago 2.5. Perkembangan dan Kerusakan Hama Kumbang Tanduk (O. rhinoceros) hama ini biasanya berkembang pada tumpukan bahan organik yang sedang mengalami proses pembusukan yang banyak dijumpai pada kedua areal tersebut. Kumbang dewasa akan menggerek pucuk dan merusak titik tumbuh kelapa sawit, gerekan tersebut dapat menghambat pertumbuhan, dan akan mematikan tanaman. Pada areal premajaan kelapasawit serangan kumbang tanduk dapat mengakibatkan tertundanya masa produksi kelapa sawit sampai satu tahun, dan tanaman yang mati dapat mencapai 25%. Akhir-akhir ini, serangan kumbang tanduk juga dilaporkan terjadi pada tanaman kelapa sawit tua sebagai aplikasi mulsa tandan kosong kelapa sawit yang tidak tepat. Serangan 12
10 hama tersebut menyebabkan produksi tanaman kelapa sawit menurun dan dapat menyebabkan tanaman kelapa sawit mati. (Winarto, 2005). Kumbang ini menggerek jaringan pucuk melalui salah satu ketiak pelepah. Setelah masuk merusak pelepah daun yang belum terbuka (bila daunnya muncul seperti digunting menyerupai kipas). Seekor kumbang mampu tinggal 1 minggu dan merusak 4 pelepah. Pada tanaman <2 tahun sangat bahaya karena dapat merusak titik tumbuh. (Buku Pintar Mandor, 2000). A B Gambar 2.8. Akibat serangan O. rhinoceros pada tanaman belum menghasilkan a. Pucuk terserang hama kumbang tanduk b. Pelepah terserang hama kumbang tanduk 2.6. Kerugian Yang Ditimbulkan Hama Kumbang Tanduk (O. rhinoceros) Kumbang tanduk dari tempat persembunyiannya menjelang senja (sampai dengan jam wib), dan jarang dijumpai pada waktu larut malam. Dari pengalaman diketahui, bahwa kumbang banyak menyerang kelapa pada malam sebelum turun hujan. Keadaan tersebut ternyata merangsang kumbang untuk keluar dari persembunyiannya. Kumbang O. rhinoceros menyerang tanaman kelapa sawit yang baru ditanam di lapangan sampai berumur 2,5 tahun. Jarang sekali dijumpaai menyerang kelapa sawit yang sudah menghasilkan (TM). Namun demikian, dengan dilakukannya pemberian mulsa tandan kosong kelapa sawit (TKS) yang lebih dari satu lapis, maka masalah hama ini sekarang juga dijumpai pada areal TM. (Sulistyo dkk, 2010) 13
11 Tanaman muda yang banyak mengalami serangan adalah tanaman yang baru dipindah tanam. Hal ini terutama terjadi di areal yang berdekatan dengan perkampungan yang bersemak dan banyak tanaman kelapa atau kotoran lembu. Serangan sangat langka pada areal yag baru dibuka dan jauh dari perkampungan. Kumbang jantan maupun betina menyerang kelapa sawit. Kumbang tanduk hinggap pada pelepah daun yang agak muda, kemudian mulai menggerek ke arah titik tumbuh kelapa sawit. Panjang lubang gerekan dapat mencapai 4,2 cm dalam sehari. (Sulistyo dkk, 2010). Apabila gerekan sampai ketitik tumbuh, kemungkinan tanaman akan mati atau tumbuh tunas baru satu atau lebih. Pucuk kelapa sawit terserang apabila nantinya membuka pelepah daunnya akan kelihatan seperti kipas atau bentuk lain yang tidak normal. Beradasarkan penelitian dan pengalaman menunjukkan bahwa tanaman muda akibat serangan kumbang tanduk berkisar antara 1,0-2,5%. Produksi dari areal tanaman yang banyak terserang dapat berkurang antara 0,2-0,3 ton/ha, selama 18 bulan pada panen pertama. (Sulistyo dkk, 2010) Teknik Pengendalian Hama Kumbang Tanduk (O. rhinoceros) a. Kimiawi Pemberantasan secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif karbonsulfan. Penyemprotan dikhususkan pada pucuk tanaman karena pada bagian ini paling disukai oleh kumbang. Aplikasi dapat dilakukan setiap 1-2 minggu. (Susanto dkk, 2010). b. Mekanis Mengutip/mengambil kumbang dengan kawat kait seperti pancing. 1 hari/3 hari. Sarang yang ada disekitarnya dibersihkan dan bila ada larva dihancurkan. 14
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani dan Morfologi Kelapa sawit termasuk tanaman jangka panjang. Tinggi kelapa sawit dapat mencapai 13-18 meter. Tanaman kelapa sawit termasuk ke dalam tanaman berbiji satu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kelapa Sawit Pohon kelapa sawit terdiri dari pada dua spesies Arecaceae atau famili palma yang digunakan untuk pertanian komersial dalam pengeluaran minyak kelapa sawit.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) kelapa sawit di Indonesia adalah kumbang tanduk O. rhinoceros.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi dan Morfologi Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) Kumbang penggerek pucuk yang menimbulkan masalah pada perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah kumbang tanduk O. rhinoceros.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Pohon kelapa sawit terdiri dari pada dua spesies Arecaceae atau famili palma yang digunakan untuk pertanian komersial dalam pengeluaran
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq)
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani dan Morfologi Klasifikasi kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) Kingdom Divisi Subdivisi Klas Ordo Famili Subfamily Genus Species : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang lurus dari famili Arecaceae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai penghasil minyak sayur yang berasal
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan berupa pohon batang lurus dari famili Palmae yang berasal dari Afrika. Kelapa sawit pertama kali diintroduksi ke Indonesia
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Taksonomi kelapa sawit yang dikutip dari Pahan (2008) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Embryophyta Siphonagama Kelas : Angiospermeae Ordo : Monocotyledonae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Kecambah Kelapa sawit berkembang biak dengan biji dan akan berkecambah untuk selanjutnya
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Kelapa Sawit 2.1.1 Kecambah Kelapa sawit berkembang biak dengan biji dan akan berkecambah untuk selanjutnya tumbuh menjadi tanaman. Susunan buah kelapa sawit dari lapisan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kelapa Sawit
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit merupakan tanaman yang berasal dari Afrika. Tanaman yang merupakan subkelas dari monokotil ini mempunyai habitus yang paling besar. Klasifikasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Setyamidjaja (2006) menjelasakan taksonomi tanaman kelapa sawit (palm oil) sebagai berikut. Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Ordo : Monocotyledonae Famili
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dalam identifikasi secara ilmiah. Metode pemberian nama ilmiah (latin) ini di. Divisi : Spermatophyta. Subdivisi : Angiospermae
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Dan Morfologi Kelapa Sawit 1. Klasifikasi Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Dalam dunia botani, semua tumbuhan diklasifikasikan untuk memudahkan dalam identifikasi secara
Lebih terperincisetelah peletakan dan menetas pada umur hari. Dalam penelitian yang telah
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Oryctes rhinoceros L. berikut : Sistematika dari O. rhinoceros menurut Kalshoven (1981) adalah sebagai Kingdom Filum Class Ordo Family Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta :
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dibangun di Tanah Itam Ulu Sumatera Utara. Pada tahun 1977 Pabrik. Oleokimia pertama dibangun di Tanggerang dan pola PIR pertama
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa sawit adalah tanaman yang berasal dari hutan tropis di Afrika Barat pada tahun 1911 perkebunan komersial pertama didirikan di Pulau Raja (Asahan) dan Sungai Liput
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN TUGAS AKHIR
LAPORAN PENELITIAN TUGAS AKHIR KAJIAN BIAYA PENGENDALIAN HAMA KUMBANG TANDUK (Oryctes rhinoceros) SECARA KIMIAWI PADA TANAMAN BELUM MENGHASILKAN KELAPA SAWIT DI AFDELING III PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kelapa sawit termasuk sebagai tanaman monokotil, mempunyai akar serabut.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Dan Morfologi Kelapa Sawit 1. Akar Kelapa sawit termasuk sebagai tanaman monokotil, mempunyai akar serabut. Akar pertama yang muncul dari biji yang berkecambah disebut radikula
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman yang termasuk dalam famili Palmae. Kelapa sawit merupakan tanaman monokotil dan bersifat monocious, yaitu bunga jantan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Kelapa sawit termasuk tanaman monokotil yang secara taksonomi diklasifikasikan ke dalam ordo Palmales, Famili Palmae, Subfamili Cocoidae,
Lebih terperinciKumbang Sagu (Rhynchophorus, sp) Penyebab Kematian Tanaman Kelapa
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN JL. RAYA DRINGU 81 TELPON 0335-420517 PROBOLINGGO 67271 Kumbang Sagu (Rhynchophorus, sp) Penyebab Kematian Tanaman Kelapa Oleh : Rudy Trisnadi,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. batang dan daun sedangkan generatif yang merupakan alat perkembangbiakan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aspek Botani Tanaman Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu bagian vegetatif dan bagian generatif. Bagian vegetatif kelapa sawit meliputi akar,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Kelapa Sawit Taksonomi kelapa sawit adalah sebagai berikut :
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani dan Morfologi Kelapa Sawit Taksonomi kelapa sawit adalah sebagai berikut : Divisi : Tracheophyta Subdivisi : Pteropsida Kelas : Angiospermae Sub Kelas : Monocotyledoneane
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) berasal dari Afrika dan termasuk famili Aracaceae (dahulu: Palmaceae). Tanaman kelapa sawit adalah tanaman monokotil
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit diperkirakan berasal dari Afrika Barat dan Amerika Selatan. Tanaman ini lebih berkembang di Asia Tenggara. Bibit kelapa sawit pertama kali masuk ke Indonesia
Lebih terperinciSegera!!!...Potong Tunggul Kelapa Yang Mati
Segera!!!...Potong Tunggul Kelapa Yang Mati Ika Ratmawati, SP. POPT Ahli Muda Pendahuluan Alunan lagu nyiur hijau menggambarkan betapa indahnya tanaman kelapa yang berbuah lebat dan melambaikan nyiurnya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa hidupnya.
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Sycanus sp. (Hemiptera: Reduviidae) Telur Kelompok telur berwarna coklat dan biasanya tersusun dalam pola baris miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dan tajam. bentuk daunnya menyirip, tersusun rozet pada ujung batang (Hartono,
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit memiliki klasifikasi: Divisi : Embryophyta Siphonagama Kelas : Angiospermae Ordo : Monocotyledonae Famili : Arecaceae (dahulu disebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) adalah tanaman perkebunan yang sangat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) adalah tanaman perkebunan yang sangat toleran terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik. Namun, untuk menghasilkan pertumbuhan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Family Genus
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Telur serangga ini berwarna putih, bentuknya mula-mula oval, kemudian
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Kumbang Tanduk (O. rhinoceros). berikut: Sistematika kumbang tanduk menurut Kalshoven (1981) adalah sebagai Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus : Animalia : Arthropoda : Insekta
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), Setothosea asigna di klasifikasikan sebagai
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Ulat Api (Setothosea asigna van Eecke) berikut: Menurut Kalshoven (1981), Setothosea asigna di klasifikasikan sebagai Kingdom Pilum Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Animalia :
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae
Lebih terperinciPENDAHULUAN. ke Indonesia pada tahun 1848 yang ditanam di Kebun Raya Bogor. Perkebunan
PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq) berasal dari Afrika dan masuk ke Indonesia pada tahun 1848 yang ditanam di Kebun Raya Bogor. Perkebunan kelapa sawit pertama dibuka
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit merupakan tanaman yang berasal dari Afrika dan Amerika Selatan, tepatnya di Brazil. Spesies E. oleifera dan E. odora berasal dari kawasan Amerika
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Guineensis berasal dari Guinea (pantai barat Atrika), Jacq berasal dari nama
Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Elaesis berasal dari kata Elaion berarti minyak dalam bahasa Yunani. Guineensis berasal dari Guinea (pantai barat Atrika), Jacq berasal dari nama Botanist Amerika Jacquin.
Lebih terperinciuntuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang
untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Brontispa sp di laboratorium. Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang membutuhkan. Tujuan Penelitian Untuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Kelapa Sawit Kelapa sawit tumbuh tegak lurus dapat mencapai 15-20 m. Tanaman ini berumah satu atau monoeclous dimana bunga jantan dan bunga betina terdapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Lepidoptera : Noctuidae :
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Biologi Phragmatoecia castaneae Hubner. (Lepidoptera : Cossidae)
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Phragmatoecia castaneae Hubner. (Lepidoptera : Cossidae) Seekor imago betina dapat meletakkan telur sebanyak 282-376 butir dan diletakkan secara kelompok. Banyaknya telur dalam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. serta genus Elaeis dengan spesies Elaeis guineensis Jacq. 8 m ke dalam tanah dan 16 m tumbuh ke samping (PANECO, dkk., 2013).
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Taksonomi dari tanaman kelapa sawit adalah sebagai berikut; divisi Spermatophyta, dengan subdivisi Pteropsida. Kelapa sawit tergolong kelas Angiospermae dengan subkelas
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Setothosea asigna, Setora nitens, Setothosea bisura, Darna diducta, dan, Darna
I. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Ulat Api (Setothosea asigna) Hama ulat api (Setothosea asigna) merupakan salah satu hama paling penting di Indonesia yang dapat merusak tanaman kelapa sawit. Spesies
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Amerika Jacquin. Taksonomi dari kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah:
TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Elaesis berasal dari kata Elaion berarti minyak dalam bahasa Yunani. Guineensis berasal dari Guinea (pantai barat Afrika), Jacq berasal
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengendalian yang dilakukan dalam mengontrol populasi Setothosea asigna dengan menggunakan konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) (Susanto dkk., 2010), Konsep ini bertumpu pada monitoring
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) adalah tanaman perkebunan yang sangat toleran terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik. Namun, untuk menghasilkan pertumbuhan yang sehat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) diterangkan bahwa klasifikasi hama Oryctes
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Oryctes rhinoceros Menurut Kalshoven (1981) diterangkan bahwa klasifikasi hama Oryctes rhinoceros adalah sebagai berikut : Phylum Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Arthropoda :
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. anthesis (mekar) seperti bunga betina. Tiap tandan bunga memiliki
4 TINJAUAN PUSTAKA Biologi Bunga Kelapa Sawit Tandan bunga jantan dibungkus oleh seludang bunga yang pecah jika akan anthesis (mekar) seperti bunga betina. Tiap tandan bunga memiliki 100-250 spikelet (tangkai
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Elaeis guineensis Jacq. 2.1.1. Botani Elaeis guineensis Jacq termasuk tanaman monokotil. Menurut Mangoensoekarjo dan Semangun (2003) tanaman kelapa sawit (palm oil) dalam sistematika
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Kelapa Sawit
3 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit berasal dari benua Afrika. Delta Nigeria merupakan tempat dimana fosil tepung sari dari kala miosen yang bentuknya sangat mirip dengan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Serangga Hypothenemus hampei Ferr. (Coleoptera : Scolytidae). Penggerek buah kopi (PBKo, Hypothenemus hampei) merupakan serangga
TINJAUAN PUSTAKA Serangga Hypothenemus hampei Ferr. (Coleoptera : Scolytidae). Penggerek buah kopi (PBKo, Hypothenemus hampei) merupakan serangga hama utama pada tanaman kopi yang menyebabkan kerugian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi hama penggerek batang berkilat menurut Soma and Ganeshan
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama 1. Penggerek Batang Berkilat Klasifikasi hama penggerek batang berkilat menurut Soma and Ganeshan (1998) adalah sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Tanaman Teh
3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi Tanaman Teh Klasifikasi tanaman teh yang dikutip dari Nazaruddin dan Paimin (1993) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya
Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja atau Soja max, tetapi pada tahun 1984 telah disepakati nama botani yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Kelapa Sawit
TINJAUAN PUSTAKA Kelapa Sawit Kelapa sawit (Elaeis guineensis) bukan merupakan tanaman asli Indonesia, tetapi berasal dari Afrika. Kelapa sawit di Afrika diklasifikasikan oleh Jacquin pada tahun 1763 sebagai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Kelapa Sawit
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit berasal dari Afrika dan Amerika Selatan, tepatnya dari Brasilia. Di Brasilia tanaman ini tumbuh secara liar atau setengah liar
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KLASIFIKASI KELAPA SAWIT Dalam ilmu tumbuhan, tanaman kelapa sawit dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah podzolik, latosol, hidromorfik
TINJAUAN PUSTAKA Kelapa Sawit Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah podzolik, latosol, hidromorfik kelabu, alluvial atau regosol, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai. Tingkat keasaman
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ulat Kantong (Metisa plana) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Ulat Kantong (M. plana) merupakan salah satu hama pada perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia. Hama ini biasanya memakan bagian atas daun, sehingga
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacg) berasal dari Nigeria, Afrika
PENDAHULUAN Latar belakang Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacg) berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Meskipun demikian, ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari Amerika selatan yaitu
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Spodoptera litura F. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Filum Kelas Ordo Famili Subfamili Genus : Arthropoda : Insecta
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Serangan O. furnacalis pada Tanaman Jagung Larva O. furnacalis merusak daun, bunga jantan dan menggerek batang jagung. Gejala serangan larva pada batang adalah ditandai dengan
Lebih terperinciPENYEBAB LUBANG HITAM BUAH KOPI. Oleh : Ayu Endah Anugrahini, SP BBPPTP Surabaya
PENYEBAB LUBANG HITAM BUAH KOPI Oleh : Ayu Endah Anugrahini, SP BBPPTP Surabaya Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kelapa sawit di klasifikasikan sebagai berikut :
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani dan Morfologi Tanaman Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit di klasifikasikan sebagai berikut : Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Subfamili Genus Species : Spermatophyta : Angiospermae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Manajemen Agribisnis Kelapa Sawit Syarat Tumbuh Kelapa Sawit
3 TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Agribisnis Kelapa Sawit Agribisnis kelapa sawit membutuhkan organisasi dan manajemen yang baik mulai dari proses perencanaan bisnis hingga penjualan crude palm oil (CPO) ke
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. buku pertama di atas pangkal batang. Akar seminal ini tumbuh pada saat biji
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Raven (1992) dalam taksonomi tumbuhan, tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Divisio Kelas Ordo Family Genus : Plantae : Anthophyta : Monocotyledonae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Adapun morfologi tanaman tembakau adalah: Tanaman tembakau mempunyai akar tunggang terdapat pula akar-akar serabut
TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tembakau adalah: Menurut Murdiyanti dan Sembiring (2004) klasifikasi tanaman tembakau Kingdom Divisi Sub divisi Class Ordo Family Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) berasal dari Afrika dan Amerika Selatan, tepatnya Brasilia. Kata Elaeis berasal dari kata Elaion berarti minyak dalam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kacang Tanah Secara garis besar kacang tanah dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe tegak dan menjalar. Kacang tanah tipe tegak percabangannya lurus atau sedikit miring ke atas.
Lebih terperinciMORFOLOGI TANAMAN KEDELAI
MORFOLOGI TANAMAN KEDELAI TANAMAN KEDELAI {Glycine max (L.) Merrill} Klasifikasi Verdcourt genus Glycine tdr 3 sub genera: Glycine Willd, Bracteata Verde, Soja (Moench) F.J. Herm. Subgenus Soja merupakan
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. dalam identifikasi secara ilmiah. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) adalah
I. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani dan Morfologi Tanaman Kelapa Sawit Dalam dunia botani, setiap tumbuhan diklasifikasikan untuk memudahkan dalam identifikasi secara ilmiah. Kelapa sawit (Elaeis guineensis
Lebih terperinciPENDAHULUAN. pohon batang lurus dari famili palmae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai
PENDAHULUAN Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq.) adalah tanaman perkebunan berupa pohon batang lurus dari famili palmae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai penghasil minyak sayur yang berasal
Lebih terperinciBedanya Serangan Kwangwung atau Ulah Manusia pada Tanaman Kelapa
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO Jalan Raya Dringu Nomor 81 Telp. (0335) 420517 PROBOLINGGO 67271 Bedanya Serangan Kwangwung atau Ulah Manusia pada Tanaman Kelapa Oleh : Ika Ratmawati, SP POPT Pertama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi Tanaman Jagung Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi E. furcellata (Hemiptera : Pentatomidae) Menurut Kalshoven (1981) E. furcellata diklasifikasikan sebagai berikut : Phylum Klass Ordo Family Genus Spesies : Arthropoda
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA Lalat penggorok daun, Liriomyza sp, termasuk serangga polifag yang dikenal sebagai hama utama pada tanaman sayuran dan hias di berbagai negara. Serangga tersebut menjadi hama baru
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sektor Agribisnis Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Indonesia tercatat memiliki
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Sektor Agribisnis Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Indonesia tercatat memiliki perkembangan yang sangat pesat. Pada tahun 1980, luas lahan kebun kelapa sawit mencapai
Lebih terperinciTI JAUA PUSTAKA Botani Tanaman Kelapa Sawit
4 TI JAUA PUSTAKA Botani Tanaman Kelapa Sawit Dalam dunia botani, semua tumbuhan diklasifikasikan untuk memudahkan dalam identifikasi secara ilmiah. Metode pemberian nama ilmiah (latin) ini dikembangkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk oval sampai bulat, pada permukaan atasnya agak datar. Jumlah telur
TINJAUAN PUSTAKA 1. Penggerek Batang Tebu Raksasa Menurut Kalshoven (1981), klasifikasi penggerek batang tebu raksasa adalah sebagai berikut : Kingdom Filum Class Ordo Famili Genus Spesies : Animalia :
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Manis. Tanaman jagung manis diklasifikasikan ke dalam Kingdom Plantae (Tumbuhan),
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis diklasifikasikan ke dalam Kingdom Plantae (Tumbuhan), Divisi Spermatophyta (Tumbuhan berbiji), Subdivisi Angiospermae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan
14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gladiol Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan pada bentuk daunnya yang sempit dan panjang seperti pedang. Genus gladiolus terdiri
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Akar tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Akar tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam tanah dan respirasi tanaman. Akar tanaman kelapa sawit tidak berbuku, ujungnya runcing, dan berwarna
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana lazimnya makhluk hidup, tak terkecuali tumbuhan, tidak
II. TINJAUAN PUSTAKA Sebagaimana lazimnya makhluk hidup, tak terkecuali tumbuhan, tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman Gladiol 2.1.1 Taksonomi Tanaman Gladiol Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut : Divisi : Tracheophyta Subdivisi : Pteropsida
Lebih terperinciHercules si Perusak Tanaman Pala dan Cengkeh
Hercules si Perusak Tanaman Pala dan Cengkeh I. Latar Belakang Tanaman pala merupakan tanaman keras yang dapat berumur panjang hingga lebih dari 100 tahun. Tanaman pala tumbuh dengan baik di daerah tropis.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae)
TINJAUAN PUSTAKA 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae) Gambar 1: Telur, larva, pupa dan imago S. oryzae S. oryzae ditemukan diberbagai negara di seluruh dunia terutama beriklim panas.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Tanaman Kelapa Sawit 1. Akar (radix) Tanaman kelapa sawit dengan nama ilmiah Elaeis guineensis Jacq, termasuk kedalam family Palmae. Sistematika lengkapnya adalah sebagai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun berasal dari bagian utara India kemudian masuk wilayah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Mentimun Mentimun berasal dari bagian utara India kemudian masuk wilayah Mediteran, yaitu Cina. Pada tahun 1882, de Condolle memasukkan tanaman ini ke daftar tanaman
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman: Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Saat ini Indonesia menjadi negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kopi (Coffea spp.) Saat ini Indonesia menjadi negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam dan Colombia. Dari total produksi, sekitar 67% diekspor sedangkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang terdiri dari akar tunggang, akar sekunder yang tumbuh dari akar tunggang, serta akar cabang yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,
Lebih terperinci