BAB 1 PENDAHULUAN. Anime merupakan salah satu seni gambar bergerak buatan Jepang yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. Anime merupakan salah satu seni gambar bergerak buatan Jepang yang"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anime merupakan salah satu seni gambar bergerak buatan Jepang yang dikembangkan dan mempunyai ciri khas masyarakat Jepang sehingga menjadi sebuah seni yang terkenal serta digemari di seluruh dunia. Istilah anime diambil dari kata dalam bahasa Inggris yaitu animation yang berarti animasi. Dalam bahasa Jepang, kata animation diucapkan anime-shon, lalu kata ini disingkat sehingga menjadi anime. Istilah ini digunakan pada pertengahan tahun 1960-an, dimana sebuah majalah Jepang mulai membacakan animation sebagai anime. Dari hal tersebut maka penggunaan kata anime digunakan semua orang sampai saat ini. Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin banyaknya penggemar anime, maka kualitas daripada anime pun semakin berkembang pesat, baik dari segi visual maupun genre. Genre mempunyai arti penggolongan jenis anime berdasarkan isi cerita dan klasifikasi bidang didalamnya. Dalam anime, terdapat berbagai macam genre antara lain anime genre fantasy, action, detective, mecha, science fiction, harem, dan sport. Salah satu anime yang paling digemari penonton adalah anime bergenre sport. Anime genre sport adalah anime yang memiliki tema olahraga, seperti basket, sepakbola, voli atau sejenisnya. Dan salah satu 1

2 2 anime genre sport yang banyak disukai penonton adalah anime berjudul Kuroko no Basuke. Anime Kuroko no Basuke merupakan hasil adaptasi dari manga karya Tadatoshi Fujimaki yang diproduksi pada tahun 2008 dan kemudian pada tahun 2012 manga tersebut diproduksi oleh Production I.G menjadi sebuah anime. Season pertama anime tersebut berjumlah 25 episode ditayangkan pada periode (7 April September 2012). Season kedua yang mempunyai total 25 episode ditayangkan pada periode (6 Oktober Maret 2014). Setelah keberhasilan dua season sebelumnya, season ketiga anime Kuroko no Basuke pun ditayangkan pada periode (10 Januari Juni 2015). Dalam situs anime Kuroko no Basuke berada di urutan pertama sebagai anime sport terbaik. Selain itu, dalam situs anime Kuroko no Basuke merupakan salah satu anime yang masuk ke dalam 10 besar anime sport terbaik dengan skor Hal tersebut menunjukkan bahwa anime Kuroko no Basuke merupakan anime yang mampu merebut hati para penonton. Anime Kuroko no Basuke bercerita tentang sebuah sekolah menengah pertama (SMP) bernama Teiko yang mempunyai klub bola basket beranggotakan Aomine Daiki, Murasakibara Atsushi, Midorima Shintaro, Kise Ryota, Kuroko Tetsuya dan Akashi Seijuro sebagai kapten. Tim Teiko merupakan tim bola basket yang hebat dan disegani lawanlawannya. Dalam setiap kejuaraan tingkat SMP, tim bola basket SMP

3 3 Teiko selalu berhasil menjadi juara. Hal itu dikarenakan kualitas para pemain yang dimiliki oleh tim Teiko. Para pemain tim Teiko mempunyai bakat yang luar biasa dan diatas rata-rata pemain lainnya. Oleh sebab itu, mereka mendapat julukan Kiseki no Sedai atau mempunyai arti generasi keajaiban. Namun, hal tersebut justru menimbulkan konflik yang terjadi antar anggota tim. Mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dan bermain individual dalam pertandingan. Mereka tidak lagi bermain sebagai anggota tim, tetapi saling menunjukkan kemampuan individu masingmasing dan berlomba untuk membuktikkan diri siapa yang terbaik. Dan mereka tidak segan-segan menyingkikan siapapun yang menjadi penghalang. Persaingan antara anggota tim tersebut menyebabkan terjadinya konflik besar antara Murasakibara dan Akashi. Murasakibara menilai dirinya lebih baik dari Akashi dan dirinya tidak mau dipimpin oleh seseorang yang lebih lemah dari dirinya. Karena tidak terima dengan pernyataan Murasakibara, Akashi menantang Murasakibara untuk melakukan pertandingan satu lawan satu. Dalam awal pertandingan tersebut Murasakibara lebih mendominasi. Namun, karena tekanan yang diperolehnya tiba-tiba Akashi berubah menjadi sosok yang berbeda dari biasanya, sisi lain dalam diri Akashi pun keluar sehingga dia akhirnya dapat memenangkan pertandingan dan membuat teman-temannya kaget. Sejak kejadian tersebut kepribadian Akashi berubah sangat drastis.

4 4 Menurut penulis, kepribadian yang dimiliki oleh tokoh Akashi Seijuro sangatlah menarik untuk diteliti dibandingkan dengan tokoh lain dalam Anime Kuroko no Basuke. Akashi yang awal mulanya adalah orang yang baik, bijaksana dan peduli dengan kemajuan tim sehingga dia dipercaya sebagai kapten tim tiba-tiba berubah sangat drastis dalam waktu singkat menjadi seseorang yang menakutkan sehingga menyebabkan perpecahan antar anggota tim. Disamping itu, dalam anime ini hanya tokoh Akashi Seijuro lah yang mempunyai latar belakang masa lalu yang diceritakan dengan jelas. Sehingga hal tesebut dapat dijadikan sebagai salah satu acuan penulis dalam meneliti. Hal-hal tersebut menjadi alasan penulis untuk meneliti bagaimanakah sebenarnya kepribadian yang dimiliki oleh tokoh Akashi Seijuro. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud untuk meneliti kepribadian tokoh Akashi Seijuro dengan judul Struktur Kepribadian Tokoh Akashi Seijuro Dalam Anime Kuroko no Basuke. 1.2 Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah tesebut, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana struktur cerita yang membangun anime Kuroko no Basuke? 2. Bagaimana struktur kepribadian tokoh Akashi Seijuro dalam anime Kuroko no Basuke?

5 5 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan struktur cerita pembangun anime Kuroko no Basuke. 2. Mendeskripsikan struktur kepribadian tokoh Akashi Seijuro dalam anime Kuroko no Basuke. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih terarah dan teratur maka ruang lingkup dari penelitian ini perlu dibatasi. Oleh karena itu, penulis hanya akan memfokuskan pada penjelasan mengenai struktur kepribadian pada tokoh Akashi Seijuro dalam Anime Kuroko no Basuke. Dan untuk pembahasan mengenai struktur pembangun dalam cerita anime, penulis hanya akan fokus pada tema, latar, alur dan penokohan. Dipilihnya struktur tersebut karena mempunyai keterkaitan dengan tokoh Akashi Seijuro. 1.5 Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data Penulis dalam penelitian ini menggunakan studi pustaka dengan cara pengumpulan data dengan mengadakan studi telaah secara mendalam terhadap literatur yang relevan dan objektif dengan permasalahan. Dalam melakukan penelitian mengenai kepribadian tokoh dalam sebuah karya sastra, hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana struktur-struktur yang

6 6 mendukung didalamnya. Oleh karena hal tersebut, penulis menggunakan metode struktural sebagai pendukung dalam penelitian ini. Metode struktural merupakan suatu metode penelitian sastra yang bertindak pada prinsip stukturalisme bahwa karya sastra dipandang sebagai peristiwa kesenian (seni bahasa) yang terdiri dari sebuah struktur (Wellek, 1989:159) Metode Analisis Data Dalam melakukan analisis data mengenai kepribadian tokoh dalam sebuah karya sastra, penulis menggunakan teori psikoanalisis dari Sigmund Freud dan teori psikologi umum yang signifikan sebagai penunjang teori pendukung. Setelah hal tersebut dilakukan hasil analisis digunakan oleh penulis untuk menjawab permasalahan mengenai kepribadian tokoh Akashi Seijuro dalam anime Kuroko no Basuke. 1.6 Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini penulis berharap bisa bermanfaat bagi pembaca baik secara teoritis maupun secara praktis Manfaat Praktis Penulis mempunyai tujuan penelitian ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi mahasiswa khususnya mahasiwa sastra jepang yang ingin melakukan penelitian yang sejenis dengan penelitian ini. Manfaat Teoretis

7 7 Penelitian ini dilakukan dengan tujuan pembaca mampu menganalisis dan memahami kepribadian tokoh dalam sebuah karya sastra baik tertulis atau visual dengan menggunakan teori psikoanalisis. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan. Bab ini memberikan gambaran secara umum tentang penelitian, bab ini terdiri dari tujuh (7) subbab yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab 2 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori. Dalam bab ini penulis memaparkan hasil dari penelitian terdahulu dan skripsi yang relevan dan terdapat keterkaitan dengan objek penelitian serta menjelaskan mengenai teori psikoanalisis yang penulis gunakan dalam meneliti objek. Bab 3 Analisis penulis. Bab ini memaparkan tentang pembahasan penelitian yang penulis lakukan, yaitu mengenai struktur kepribadian tokoh Akashi Seijuro dan struktur cerita yang membangun anime Kuroko no Basuke. Bab 4 Penutup yang berisi simpulan dari hasil penelitian dan saran.

8 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan hasil pencarian yang penulis temukan, tidak ada penelitian yang menggunakan anime Kuroko no Basuke. Namun ditemukan beberapa penelitian yang menggunakan pendekatan psikoanalisis, diantaranya adalah skripsi yang ditulis oleh Anderiyani Vitasari Fakultas Ilmu Budaya Univesitas Gadjah Mada Yogyakarta yang berjudul Kepribadian Tokoh Utama Dalam Film Miss Granny (Soosanghan Geunyeo) :Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud. Penelitian tersebut menjelaskan mengenai tokoh utama berrnama Oh Mal-Soon nenek berusia 74 tahun yang mengalami perubahan kepribadian dikarenakan konflik yang terjadi dalam hidupnya yang diawali dengan kembalinya ingatan masa mudanya saat berada dalam salon yang dulu pernah dia kunjungi semasa muda. Penelitian ini hanya menggunakan metode psikoanalisis dari Sigmund Freud sebagai acuan untuk menjelaskan manakah yang lebih dominan id, ego atau superego dalam perubahan kepribadian pada tokoh tersebut. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah Anderiyani Vitasari hanya menggunakan pendekatan psikoanalisis dari Sigmund Freud sebagai acuan, sedangkan penulis disamping menggunakan teori dari Sigmund Freud, penulis juga menggunakan pendekatan struktural sebagai pendukung dalam penelitian

9 9 dan menjelaskan mengenai faktor-faktor pembentuk suatu kepribadian. Sedangkan persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah pembahasan mengenai kepribadian suatu tokoh yang dilandasi dari konflik-konflik yang terjadi dalam kehidupannya. Penelitian lain yang penulis temukan adalah skripsi yang ditulis oleh Lintang Suluh Sakti mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang berjudul Konflik Batin Tokoh Utama Film 하모니 Harmony (Psikoanalisis Sigmund Freud). Dalam penelitian tersebut, Lintang Suluh Sakti menjelaskan mengenai unsur intrinsik alur, latar, dan penokohan. Dalam penelitian tersebut, saudara Lintang Suluh Sakti juga menjelaskan mengenai konflik batin yang terjadi antara dua tokoh utama dan penyebab konflik tersebut menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penulis menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud sebagai acuan untuk mengetahui kepribadian tokoh dalam karya sastra yang didukung oleh pendekatan struktual dan penjelasan mengenai faktor pembentuk suatu kepribadian. Penelitian lain adalah skripsi yang ditulis Anita Aulia Putri Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro yang berjudul Konflik pada Drama Koukousei Restaurant Karya Masahiro Yoshimoto. Dalam penelitian tersebut, Anita Aulia Putri menjelaskan mengenai konflik-konflik dan amanat yang terkandung dalam anime tersebut. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sama-sama

10 10 menggunakan metode psikoanalisis Sigmund Freud untuk meneliti konflik yang terjadi pada tokoh dalam karya sastra. Sedangkan perbedaannya adalah penulis lebih spesifik menjelaskan struktur kepribadian tokoh dan faktor-faktor yang berperan dalam pembentukan struktur kepribadian tersebut. 2.2 Kerangka Teori Strukturalisme Ketika melakukan pengkajian mengenai isi yang terkandung dalam sebuah karya sastra harus dilihat dari berbagai aspek menurut unsur-unsur didalamnya dimana hal tersebut merupakan pembentuk karya sastra. Oleh karena hal tersebut, maka dibutuhkan teori struktural guna mengetahui dan menggali lebih dalam makna dari sebuah karya sastra tersebut. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Teeuw (1984 : 61) yaitu analisis struktural sangatlah penting karena dengan tidak adanya analisis struktural, akan sangat sulit untuk mendapatkan makna dari sebuah karya sastra secara optimal. Sedangkan secara definitif, strukturalisme berarti paham mengenai unsur-unsur, yaitu struktur itu sendiri, dengan mekanisme antarhubungan, di satu pihak antarhubungan unsur yang satu dengan unsur lainnya, di pihak lain yang lain hubungan antara unsur- unsur dengan totalitasnya (Ratna, 2012:91). Metode struktural dalam sebuah karya sastra mempunyai dua jenis unsur pembangun, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur

11 11 intrinsik merupakan unsur pembangun struktur sebuah karya sastra yang terdiri dari alur, tokoh dan penokohan, latar dan pelataran, pusat pengisahan, tema, serta amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar, yaitu berupa latar belakang sosial pengarang, pendidikan pengarang, dan lain-lain (Teeuw dalam Wiyatmi, 2006:89) Tema Menurut Sudjiman (1988:50) tema adalah gagasan, ide atau pokok pikiran utama yang mendasari sebuah karya sastra. Sedangkan menurut Satoto (2012:40), tema merupakan pokok pikiran atau dasar suatu cerita yang dipersoalkan atau dipermasalahkan serta di cari jawabannya. Tema juga dapat dikatakan sebagai gagasan, ide atau pikiran utama di dalam karya sastra, baik terungkap secara tersurat maupun tersirat, tema tidak sama dengan pokok masalah atau topik. Dalam memahami tema di dalam karya sastra, dibutuhkan tahapantahapan yang harus dilakukan. Penjelasan dalam memahami tema tersebut sesuai apa yang dikemukakan oleh Aminuddin (2009:92) adalah sebagai berikut. 1) Memahami setting dalam prosa fiksi yang dibaca. 2) Memahami penokohan dan perwatakan para pelaku dalam prosa fiksi yang dibaca.

12 12 3) Memahami satuan peristiwa, pokok pikiran serta tahapan peristiwa dalm prosa fiksi yang dibaca. 4) Memahami plot atau alur cerita dalam prosa fiksi yang dibaca. 5) Menghubungkan pokok-pokok pikiran yang satu dengan lainnya yang disimpulkan dari satuan-satuan peristiwa yang terpapar dalam suatu cerita. 6) Menentukan sikap penyair terhadap pokok-pokok pikiran yang ditampilkannya. 7) Mengidentifikasi tujuan pengarang memaparkan ceritanya dengan bertolak dari satuan pokok pikiran serta sikap penyair terhadap pokok pikiran yang ditampilkannya. 8) Menafsirkan tema dalam cerita yang dibaca serta menyimpulkannya dalam satu dua kalimat yang diharapkan merupakan ide dasar cerita yang dipaparkan pengarangnya Alur (plot) Menurut Riris K. Sarumpaet, dalam Istilah Drama dan Teater (1977: 14-15), alur ialah, rangkaian peristiwa yang dijalin berdasarkan hukum sebab akibat; dan merupakan pola. Perkaitan peristiwa yang menggerakkan jalannya cerita kea rah pertikaian dan penyelesaian. (Satoto, 2012:45 jilid 1) Jika kita hendak menyederhanakan struktur alur dalam drama, paling tidak struktur itu harus mempunyai tiga komponen yang terdiri dari:

13 13 introduksi, situasi, dan resolusi, atau bisa disebut tahap awal, tengah, dan akhir Penjelasan: (a) Introduksi: cerita mulai diperkenalkan, agar penonton (audience) mendapat gambaran selintas tentang apa yang mungkin terjadi selanjutnya. Pada tahap ini penonton akan disajikan dengan kemunculan para tokoh, identitas tokoh, kedudukan dan peran para tokoh tersebut. (b) Situasi: pada tahap ini, pertikaian (konflik). Persoalan telah mencapai klimaksnya (puncaknya). Sudah terjadi kritis, dalam tahap ini sudah jelas tokoh protagonist dan tokoh antagonisnya. (c) Resolusi: mulai terjadi peleraian. Biasanya ada tokoh pelerai (tritagonis). Mulai tahap ini tegangan akibat terjadinya konflik mulai mengendor menurun, sampai pada tahap penyelesaian. ( Satoto, 2012:11 ). Nurgiyantoro dalam bukunya berjudul Teori Pengkajian Fiksi (2007:153) mengatakan bahwa plot dapat dibedakan ke dalam dua kategori: kronologis dan tak koronologis. Yang pertama disebut plot lurus, maju, atau dapat juga dinamakan progresif, sedangkan yang kedua adalah sorotbalik, mundur, flash-back, atau dapat juga disebut sebagai regresif. Plot dikatakan progresif jika peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam isi cerita bersifat kronologis, yaitu peristiwa-peristiwa pertama diikuti oleh peristiwa-peristiwa setelahnya. Atau secara runtut cerita dimulai dari tahap awal (penyituasian, pengenalan, pemunculan konflik), tengah (konflik meningkat,klimaks), dan akhir (penyelesaian). Plot sorot-

14 14 balik, flash-back yaitu plot yang urutan kejadian yang dikisahkan dalam karya fiksi yang berplot regresif tidak bersifat kronologis, cerita tidak dimulai dari tahap awal (yang benar-benar merupakan awal cerita secara logika), melainkan mungkin dari tahap tengah atau bahkan tahap akhir, baru kemudian tahap awal cerita dikisahkan. Nurgiyantoro juga menyebutkan bahwa tidak ada karya fiksi yang secara mutlak berplot lurus-kronologis atau sebaliknya sorot balik. Secara garis besar plot sebuah karya fiksi mungkin proresif, tetapi di dalamnya betapapun kadar kejadiannya, sering terdapat adegan-adegan sorot-balik. Demikian pula sebaliknya, Plot inilah yang dinamakan dengan plot campuran Tokoh dan Penokohan Cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku itu disebut dengan penokohan (Aminuddin, 2009:79). Tokoh pada umumnya bisa berwujud manusia tetapi dapat juga berwujud binatang atau benda lain yang diinsankan. Penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh (Sudjiman, 1988:23). Dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, terdapat tokoh utama dan tambahan. Tokoh utama merupakan tokoh yang sering muncul dalam isi cerita, sedangkan tokoh tambahan merupakan tokoh yang jarang muncul dan hanya sebagai pendukung isi cerita.

15 15 Sedangkan jika dilihat dari karakteristik yang digambarkan penulis yang dimiliki oleh tokoh dalam isi cerita, tokoh dapat dibedakan menjadi dua yaitu tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang wataknya disukai pembacanya. Biasanya, watak tokoh semacam ini adalah watak yang baik dan positif, seperti dermawan, jujur, rendah hati, pembela, cerdik, pandai, mandiri, dan setia kawan Sedangkan tokoh antagonis adalah tokoh yang wataknya dibenci pembacanya. Tokoh ini biasanya digambarkan sebagai tokoh yang berwatak buruk dan negatif, seperti pendendam, culas, pembohong, menghalalkan segala cara, sombong, iri, suka pamer, dan ambisius. (Siswanto, 2008:144) Sedangkan dari perkembangan watak dan kepribadian tokoh yang terjadi dalam isi cerita, tokoh terdiri dari tokoh dinamis dan tokoh statis. Dan jika dilihat dari segi permasalahan yang terjadi dalam kehidupan tokoh, hal tersebut dapat dibedakan yang terdiri dari tokoh sederhana dan tokoh bulat(kompleks) Aminuddin dalam Siswanto (2008: 143). Menurut Nurgiyantoro dalam Rokhmansyah (2014:35-36) terdapat dua penggambaran perwatakan dalam prosa fiksi. Penjelasan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Eksplositori Teknik eksplositori sering juga disebut sebagai teknik analitis, yaitu pelukisan tokoh cerita dilakukan dengan memberikan deskripsi, uraian, atau penjelasan secara langsung. Tokoh cerita hadir dan dihadirkan oleh pengarang ke hadapan pembaca secara tidak berbelit-belit, melainkan

16 16 begitu saja dan langsung disertai deskripsi kediriannya yang mungkin berupa sikap, sifat watak, tingkah laku atau bahkan ciri fisiknya. 2. Dramatik Penampilan tokoh cerita dalam teknik dramatik dilakukan secara tidak langsung. Artinya, pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh. Pengarang membiarkan para tokoh cerita untuk menunjukkan kediriannya sendiri melalui berbagai aktivitas yang dilakukan, baik secara verbal lewat kata maupun non verbal lewat tindakan atau tingkah laku dan juga melalui peristiwa yang terjadi. Nurgiyantoro dalam Rokhmansyah (2014:35-36) mengatakan wujud penggambaran teknik dramatik dapat dilakukan dengan beberapa tekhnik, yaitu dijelaskan sebagai berikut 1) Cakapan Teknik cakapan adalah percakapan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam isi cerita. Percakapan tersebut biasanya juga dimaksudkan untuk menggambarkan sifat-sifat tokoh yang terlibat.. 2) Tingkah laku Teknik tingkah laku menyaran pada tindakan, yang bersifat non verbal, fisik. Apa yang dilakukan orang dalam wujud tindakan dan tingkah laku dapat dipandang sebagai menunjukkan reaksi tanggapan, sifat, dan sikap yang mencerminkan sifat-sifat kediriannya. 3) Pikiran dan perasaan

17 17 Pikiran dan perasaan, serta apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh tokoh dalam banyak hal akan mencerminkan sifat-sifat kediriannya juga. Bahkan pada hakikatnya, pikiran dan perasaan nya lah yang kemudian diejawantahkan menjadi tingkah laku verbal dan non verbal. 4) Arus kesadaran Arus kesadaran merupakan sebuah teknik narasi yang berusaha menangkap pandangan dan aliran proses mental tokoh, dimana tanggapan indera bercampur dengan kesadaran dan ketidaksadaran pikiran, perasaan, ingatan, harapan, dan asosiasi acak menurut Abrams dalam Nurgiyantoro (2007:206). 5) Reaksi tokoh lain Teknik reaksi tokoh dimaksudkan sebagai reaksi tokoh terhadap suatu kejadian, masalah, keadaan, kata, dan sikap tingkah laku orang lain, dan sebagainya yang berupa rangsangan dari luar diri tokoh yang bersangkutan. 6) Pelukisan latar Suasana latar sekitar tokoh juga sering dipakai untuk melukiskan kediriannya. Pelukisan suasana latar dapat lebih mengintensifkan sifat kedirian tokoh. 7) Pelukisan fisik Keadaan fisik seseorang sering berkaitan dengan keadaan kejiwaannya, atau paling tidak pengarang sengaja mencari dan memperhubungkan adanya keterkaitan itu. Misalnya, bibir tipis menyaran pada sifat ceriwis dan bawel.

18 18 Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa penokohan dapat diwujudkan dengan cara langsung dan cara tidak langsung Latar Menurut Abrams dalam Nurgiyantoro (2013:302), latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu, menunjuk pada pengertian tempat, hubungan waktu sejarah, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwaperistiwa yang diceritakan. Sedangkan menurut Stanton dalam Nurgiyantoro (2013:302), mengelompokkan latar bersama dengan tokoh dan plot kedalam fakta. Sebab ketiga hal tersebut merupakan suatu hal yang akan dihadapi dan dapat diimajinasi oleh pembaca secara faktual. Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok yaitu tempat, waktu, dan sosial. Ketiga unsur itu walau masing-masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara sendiri, pada kenyataannya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. (Nurgiantoro, 2009; 227) Latar tempat merupakan suatu hasil deskripsi tempat dimana peristiwa terjadi, misalnya latar tempat yang menunjukkan latar perkotaan, suatu negara atau tempat lainnya. Sedangkan latar waktu lebih mengacu pada kapan saat terjadinya peristiwa dalam plot cerita. Melalui pemaparan waktu kejadian yang jelas, hal tersebut akan tergambar tujuan isi cerita tersebut secara jelas pula. Rangkaian peristiwa tidak mungkin terjadi jika dilepaskan dari perjalanan waktu, dimana dalam hal tersebut berupa jam,

19 19 hari, tanggal, bulan, tahun bahkan zaman tertentu. Selanjutnya latar sosial merupakan lukisan status yang menunjukkan hakikat seorang atau beberapa orang tokoh dalam masyarakat yang ada di sekelilingnya. Statusnya dalam kehidupan sosialnya dapat digolongkan menurut tingkatannya, seperti latar sosial bawah, latar sosial menengah dan latar sosial atas (Kusmayadi, 2008:61). 2.3 Teori Kepribadian Psikoanalisis Sigmund Freud Konsep Freud yang paling mendasar adalah teorinya tentang ketidak sadaran dan keyakinannya bahwa manusia termotivasi oleh dorongandorongan utama yang belum atau tidak mereka sadari. Freud menyatakan bahwa pikiran manusia dipengaruhi oleh alam bawah sadar (unconscious mind) ketimbang alam sadar (conscious mind) Eagleton dalam Minderop, 2010:13). Kehidupan seseorang dipenuhi oleh berbagai konflik yang terjadi baik dalam diri sendiri maupun lingkungan sekitar, Untuk meredakan tekanan dan konflik itu, manusia dengan rapat menyimpannya di dalam alam bawah sadar. Oleh karena itu, menurut Freud, alam bawah sadar merupakan kunci memahami perilaku seseorang. Ketiga unsur alam sadar ini sering juga dikenal dengan istilah pandangan topografis. Pada tahun 1923 Sigmund Freud mengemukan dalam bukunya The Ego and The Id secara tegas teori struktural kepribadian yang sangat terkenal yaitu, id (das Es), ego (das Ich), dan superego (das Über Ich). Bila dikaitkan dengan pandangan topografis sebelumnya, maka id terletak pada

20 20 ketidaksadaran (unconsious mind), ego meliputi ketiga tingkat kesadaran manusia, yakni ketidaksadaran (unconsious mind), pra-sadar (pre consious mind) dan sadar (consious mind) dan super ego terletak pada alam ketidaksadaran (unconsious mind) dan pra-sadar (pre consious mind) (Freud dalam Feist, 2010: 31) Id (Das Es) Id dalam bahasa Jerman adalah Das Es. Id atau Das Es merupakan segi kerpibadian tertua, sistem kepribadian yang paling pertama yang ada sejak lahir (bahkan mungkin sebelum lahir) dan diturunkan secara genetis dan langsung berhubungan dengan dorongan-dorongan biologis manusia. Id selalu mengejar kesenangan dan menghindari ketegangan. Apabila dorongan-dorongan yang ada pada Id tersebut terpenuhi dengan segera maka akan menimbulkan rasa senang, puas serta gembira. Sebaliknya apabila tidak dipenuhi atau dilaksanakan dengan segera maka akan terjadi hal yang sebaliknya (Hartono, 2003: 3). Dalam menjalankan fungsinya Id memiliki dua mekanisme dasar, yaitu gerakan-gerakan refleks dan proses primer. Gerakan-gerakan dasar berupa mengedipkan mata, atau gerakan spontan bayi menyusui, bersin dan seterusnya. Walaupun demikian refleks tidak selalu efisien meredakan ketegangan untuk itu dibutuhkan proses primer. Proses primer merupakan proses dimana manusia membentuk citra dari obyek yang berguna bagi pemuasan suatu kebutuhan mendasar. Proses primer memiliki ciri tidak

21 21 logis, tidak rasional, tidak dapat membedakan antara khayalan dan realita. Untuk tetap terus bertahan manusia harus bisa membedakan mana yang khayal dan nyata, sehingga terbentuklah sistem kepribadian kedua, yaitu ego (Hartono, 2003: 4) Ego (Das Ich) Ego dalam bahasa Jerman disebut Das Ich. Ego adalah segi kepribadian yang harus tunduk pada Id dan harus mencari realitas apa yang dibutuhkan Id sebagai pemuas kebutuhan dan pereda ketegangan. Ego timbul karena kebutuhan-kebutuhan organisme yang memerlukan transaksi-transaksi yang sesuai dengan dunia kenyataan objektif. Dengan demikian Ego adalah segi kepribadian yang yang dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan serta mau menanggung ketegangan dalam batas-batas tertentu. Berlawanan dengan Id yang bekerja berdasarkan prinsip kesenangan, Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas (reality principle). Hal ini berarti ia dapat menunda pemuasan diri atau mencari bentuk pemuasan lain yang lebih sesuai dengan batasan lingkungan (fisik maupun sosial) dan hati nurani. Ego menjalankan proses sekunder (secondary process), artinya ia menggunakan kemampuan berpikir secara rasional dalam mencari pemecahan masalah terbaik (Hartono, 2003: 4). Ego seringkali juga disebut eksekutor karena sistem ini berhubungan langsung denga dunia nyata. Id dan super ego seringkali saling berkompetisi untuk memenangkan keinginannya, sehingga ego sebagai pelaksana harus dapat memenuhi

22 22 tuntutan dari kedua sistem kepribadian tersebut secara seimbang. Ego berusaha memilih mana di antara keinginan id dan ego yang cocok dilaksanakan saat menghadapi persoalan Superego (Das Uber Ich) Superego adalah sistem kepribadian ketiga dalam diri seseorang yang berisi kata hati (conscience). kata hati ini berhubungan dengan lingkungan sosial dan memiliki nilai-nilai aturan dan norma-norma dalam masyarakat sehingga merupakan kontrol atau sensor terhadap dorongan-dorongan yang datang dari id. Super ego menghendaki agar dorongan-dorongan tertentu saja dari id yang direalisasikan, sedangkan dorongan-dorongan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral agar tetap tidak dipenuhi (Dirgagunarsa, 1983: 64). Freud membagi superego dalam dua subsistem, yaitu hati nurani dan ego ideal. Hati nurani diperoleh melalui penghukuman berbagai perilaku anak yang dinilai jelek oleh orang tua dan menjadi dasar bagi rasa bersalah (guilt feelings). Sementara itu, ego ideal merupakan hasil pujian dan penghadiahan atas berbagai perilaku yang dinilai baik oleh orang tua. Anak mengejar keunggulan dan kebaikan. Apabila berhasil akan memiliki nilai diri (self esteem) dan kebanggaan diri (pride). Berbeda dengan ego yang berpegang pada prinsip realitas, superego memungkin manusia memiliki pengendalian diri (self control) selalu akan menuntut

23 23 kesempurnaan manusia dalam berpikir, berbicara dan bertindak (Hartono, 2003: 4-5). Superego bersifat non rasional dalam menuntut kesempurnaan, menghukum dengan kesalahan ego, baik yang telah dilakukan maupun baru dalam pikiran. Ada 3 fungsi dari superego; (1) mendorong ego menggantikan tujuan-tujuan realistik dengan tujuan-tujuan moralistis, (2) memerintah impuls Id, terutama impuls seksual dan agresif yang bertentangan dengan standart nilai masyarakat, dan (3) mengejar kesempurnaan (Hall dan Lindzey, 1993: 67-68). Jika disimpulkan secara umum, ketiga struktur kerpibadian manusia tersebut tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Ketiga struktur tersebut saling bekerja sama dengan ego sebagai pengaturnya. Jadi id bisa dipandang sebagai komponen biologis kepribadian, ego sebagai komponen psikologis dan Superego sebagai komponen sosialnya Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Kepribadian. Menurut McDougall dalam Rakhmat, menyebutkan pentingnya faktorfaktor personal dalam menentukan interaksi sosial dan masyarkat.. Secara umum, Faktor-faktor yang mempengaruhi kejiwaan dalam diri manusia ada dua (Rakhmat,2007:33), hal tersebut adalah : 1. Faktor personal Adalah faktor yang berasal dari individu itu sendiri, antara lain: a. Faktor biologis

24 24 Faktor biologi berpengaruh dalam seluruh kegiatan manusia. Warisan biologi manusia menentukan kejiwaannya. Kejiwaan yang merupakan bawaan manusia, bukan pengaruh lingkungan (Rakhmat, 2007:34). Dorongan atau faktor biologis pada umumnya berakar pada keadaaan fisik yang muncul dalam diri seseorang. Pada umumnya faktor biologis ini timbul karena tidak adanya keseimbangan. Apabila keseimbangan ini terganggu, maka ada usaha atau dorongan untuk mencari atau mengadakan keseimbangan ini. b. Faktor sosiopsikologis Manusia sebagai makhluk sosial mengalami proses sosial sehingga diperoleh beberapa karakteristik yang mempengaruhi perilaku seseorang. Faktor sosiopsikologis digolongkan menjadi tiga, yaitu: komponen afektif, komponen kognitif dan komponen konatif. 1) Komponen afektif Komponen afektif merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis. Yang termasuk ke dalam komponen afektif adalah sebagai berikut : a) Motif Sosiogenesis Motif Sosiogenesis disebut juga motif sekunder. Peranannya sangat penting dalam membentuk perilaku sosial. Motif Sosiogenesis yang meliputi : (1) Motif ingin tahu Motif ingin tahu berarti setiap orang berusaha memahami dan memperoleh arti dari dunianya. Kita memerlukan kerangka rujukan (frame of reference) untuk mengevaluasi situasi baru dan mengarahkan tindakan yang sesuai.

25 25 Orang tidak sabar dalam suasana ambigu, tidak menentu, atau sukar diramalkan, karena kecenderungan untuk memberi arti pada apa yang dialami, bila informasi yang diperoleh terbatas, orang akan mencari jawaban sendiri, orang akan menarik kesimpulan tanpa menunggu sampai informasi itu lengkap lebih dahulu. Apabila direnungkan, banyak waktu dan tenaga yang dikeluarkan oleh individu untuk mengadakan ekslporasi terhadap lingkungan. Satu hal yang mendorong hal ini adalah suatu pertanyaan apakah ada sesuatu yang baru yang ada sekitar kita. Hal ini berkaitan dengan motif ingin tahu (curiosity motive) (Rakhmat, 2007:38). (2) Motif kompetensi Setiap orang ingin membuktikan bahwa membuktikan bahwa ia mampu mengatasi persoalan kehidupan apapun. Perasaan mampu amat bergantung pada perkembangan intelektual, sosial, dan emosional aman. Apabila orang sudah dapat memenuhi kebutuhan biologinya, dan yakin bahwa masa depannya gemilang, ia sudah dianggap dapat memenuhi kebutuhannya akan kemampuan diri (kompetensi). (3) Motif cinta Sanggup mencintai dan dicintai adalah hal esensial bagi pertumbuhan kepribadian. Orang ingin diterima di dalam kelompoknya sebagai anggota sukarela dan bukan yang sukar rela. Kehangatan persahabatan, ketulusan kasih sayang, penerimaan orang lain yang hangat amat dibutuhkan manusia. Berbagai penelitian membuktikan bahwa kebutuhan akan kasih sayang yang tidak terpenuhi akan menimbulkan perilaku manusia yang kurang baik,

26 26 orang menjadi agresif, kesepian, frustasi, bunuh diri (Packard dalam Rakhmat, 2007:38-39). (4) Motif harga diri kebutuhan untuk mencari identitas Erat kaitannya dengan kebutuhan untuk memperlihatkan kemampuan dan memperoleh kasih sayang adalah kebutuhan untuk menunjukkan eksistensi di dunia. Kita ingin kehadiran kita bukan saja dianggap bilangan, tetapi juga diperhitungkan. Oleh karena itu, bersamaan dengan kebutuhan harga diri, orang akan mencari identitas dirinya. Hilangnya identitas diri akan menimbulkan perilaku yang patologi (penyakit) : impulsif, gelisah, mudah terpengaruh, dan sebagainya. (5) Motif akan nilai Dalam menghadapi gejolak kehidupan, manusia membutuhkan nilai-nilai untuk menuntunnya dalam mengambil keputusan atau memberikan makna pada kehidupannya. Termasuk ke dalam motif adalah motif-motif keagamaan. Bila manusia kehilangan ilai, tidak tahu apa tujuan hidup sebenarnya, ia tidak memiliki kepastian untuk bertindak. Dengan demikian, ia akan lekas putus asa dan kehilangan pegangan (Rakhmat, 2007:39). (6) Motif kebutuhan pemenuhan diri Kita bukan saja ingin mempertahankan kehidupan, kita juga ingin meningkatkan kualitas kehidupan kita dan memenuhi potensi-potensi kita. b) Sikap Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, dan nilai. Sikap mempunyai daya

27 27 pendorong atau motivasi, sikap bukan rekaman masa lalu, sikap mengandung aspek evaluatif dan sikap timbul dari pengalaman (Rakhmat, 2007:40). c) Emosi Emosi menunjukkan kegoncangan organisme yang disertai gejala-gejala kesadaran keperilakuan, dan proses fisiologis. Emosi mempunyai empat fungsi (Rakhmat, 2007:40), yaitu: (1) Sebagai pembangkit energi (2) Sebagai pembawa informasi (3) Pembawa pesan dalam interpersonal (4) Pemberi informasi tentang sumber keberhasilan mereka. 2) Komponen kognitif Termasuk dalam komponen ini adalah kepercayaan. Kepercayaan adalah keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti, otoritas, pengalaman, atau intuisi (Kohler dalam Rakhmat, 2007:43). 3) Komponen konatif Komponen konatif terdiri kebiasaan dan kemauan. Kebiasaan adalah aspek manusia menetap, berlangsung secara otomatis tidak direncanakan. Kebiasaan merupakan hasil pelaziman yang berlangsung pada waktu yang lama atau sebagai reaksi khas yang diulangi berkali-kali. Sedangkan kemauan erat dengan tindakan, bahkan ada yang mendefinisikan sebagai tindakan yang merupakan usaha seseorang untuk mencapai tujuan Kohler dalam (Rakhmat, 2007:43)

28 28 2. Faktor situasional. Selain faktor personal, faktor situasional juga sangat mempengaruhi kejiwaan manusia. Faktor situasional adalah faktor yang datang dari luar individu. Menurut Sampson dalam Rakhmat (1986:54-58) Faktor situasional meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Faktor ekologis Keadaan alam akan sangat mempengaruhi gaya hidup dan kejiwaan seseorang. Kaum determinisme lingkungan sering menyatakan bahwa keadaan alam sangat mempengaruhi gaya hidup dan perilaku. b. Faktor desain dan arsitektur Dewasa ini telah tumbuh perhatian dikalangan para arsitek pada pengaruh lingkungan yang dibuat manusia terhadap perilaku penghuninya. Satu rancangan arsitektur dapat mempengaruhi pola komunikasi di antara orang yang hidup dalam naungan satu arsitektural. c. Faktor temporal Waktu memberi pengaruh terhadap jiwa seseorang. Hal ini telah banyak teliti bahwa waktu memberi pengaruh terhadap bioritma manusia. d. Faktor suasana perilaku Lingkungan merupakan beberapa satuan yang terpisah yang disebut suasana perilaku. Pada setiap suasana terdapat pola-pola hubungan yang mengatur perilaku orang-orang didalamnya. e. Faktor teknologi

29 29 Lingkungan teknologis yang meliputi sistem energi, sistem produksi, distribusi, membentuk serangkain perilaku sosial yang sesuai dengan kejiwaannya. Bersamaan dengan itu tumbuhlah pola-pola penyebaran informasi yang mempengaruhi suasana kejiwaan setiap anggota masyarakat. Perubahan pola-pola penyebaran informasi akan mempengaruhi suasana kejiwaan. f. Faktor sosial Sistem peranan yang ditetapkan dalam suatu masyarakat, struktur kelompok dan organisasi, karakteristik populasi, adalah faktor-faktor sosial yang menata perilaku manusia. Dalam organisasi, hubungan antara anggota dengan ketua diatur oleh sistem peranan dan norma-norma kelompok. Karakteristik populasi seperti usia, kecerdasan, karakteristik biologis, mempengaruhi pola-pola anggota-anggota populasi tersebut. g. Faktor psikososial Persepsi tentang sejauh mana lingkungan memuaskan atau mengecewakan manusia, akan mempengaruhi kejiwaan manusia. Iklim psikososial menunjukkan persepsi orang tentang kebebasan individual, ketepatan pengawasan, kemungkinan kemajuan dan tingkat keakraban. h. Faktor yang mendorong dan memperteguh perilaku kejiwaan Kendala situasi mempengaruhi kelayakan melakukan perilaku tertentu. Ada situasi yang memberikan rentangan kelayakan perilaku, seperti situasi di taman. Situasi permisif (terbuka) memungkinkan orang melakukan banyak

30 30 hal tanpa rasa malu. Situasi restriktif (tertutup) menghambat berperilaku sekehendak hatinya. i. Faktor budaya. Faktor budaya juga sangat mempengaruhi kejiwaan seseorang. Seseorang dengan latar budaya tertentu akan mempunyai jiwa tertentu pula sesuai dengan latar budayanya.

31 31 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Sinopsis Anime Kuroko No Basuke merupakan anime yang bercerita mengenai kejuaraan bola basket antar siswa SMA di Jepang. Disamping bercerita mengenai kejuaraan basket, dalam anime tersebut juga diceritakan mengenai persahabatan dan konflik yang terjalin antar para pemain. Anime Kuroko no Basuke terdiri atas 3 season dimana masing-masing season terdiri atas 25 episode. Dalam season 1 anime Kuroko no Basuke bercerita mengenai tokoh Kuroko yang merupakan mantan pemain basket SMP Teiko yang bergabung dengan tim bola basket SMA Seirin. Dalam season ini juga diceritakan mengenai bergabungnya Kagami Taiga murid pindahan dari Amerika ke tim basket SMA Seirin. Pada season 2 bercerita mengenai bertemunya tokoh Kagami dengan teman lamanya di Amerika bernama Himuro Tatsuya. Himuro bukan hanya teman lama Kagami, tetapi juga seseorang yang mengajarkan Kagami bermain basket. Hubungan mereka saat berada di Amerika sangat dekat seperti saudara, namun karena persaingan antara keduanya dalam bermain basket membuat mereka bermusuhan. Pada season 2 juga diceritakan kerja keras yang dilakukan tim Seirin untuk menjadi juara dalam kejuaraan nasional tingkat SMA. Banyak hambatan yang harus dihadapi tim Seirin

32 32 dalam harus menghadapi tim yang beranggotakan pemain generasi keajaiban seperti tokoh Midorima Shintaro yang bermain di tim Shutoku, tokoh Aomine Daiki di tim Touou dan tokoh Murasakibara yang bermain di tim Yosen. Dalam season 3 diceritakan tim Seirin yang berhasil memenangkan pertandingan melawan tim-tim sebelumnya dan berhasil melaju ke semifinal kejuaraan Winter Cup. Dalam semifinal mereka kembali menemui hambatan karena harus melawan tim kuat lainnya yaitu Kaijo yang diperkuat oleh Kise Ryouta salah satu anggota generasi keajaiban. Setelah melalui pertandingan yang sengit, akhirnya Seirin berhasil melaju ke partai final dan melawan tim Rakuzan yang diperkuat mantan kapten tim smp Teiko dan pemain terkuat generasi keajaiban yaitu Akashi Seijuro. Bertemunya Akashi dan Kuroko pada pertandingan final kejuaraan nasional Winter Cup mengulang nostalgia antara mereka berdua. Akashi yang awalnya menemukan bakat Kuroko dalam bermain basket kemudian bersahabat namun konflik yang terjadi pada tim basket SMP Teiko membuat persahabatan mereka renggang. Pertandingan final tersebut juga sebagai ajang pembuktian prinsip kedua tokoh tersebut dan keinginan Kuroko untuk mengembalikan persahabatan antar pemain smp Teiko. Pertandingan final bola basket winter cup antar SMA pun dimulai, Rakuzan dan Seirin saling mengejar angka. Akashi yang lebih dominan akhirnya memperlebar selisih angka dan membuat Seirin kewalahan. Namun dalam tengah pertandingan, kekompakan Seirin berhasil

33 33 menghancurkan Akashi dan pemain Rakuzan. Akashi yang sangat depresi membuat tim Rakuzan bermain kacau dan selisih angka semakin mendekat. Tidak berselang lama, Akashi yang telah bangkit dari keterpurukannya dibabak sebelumnya mengejar selisih angka dari tim Seirin. Namun hal itu percuma, karena pada akhir babak tim Seirin yang mempunyai kerja sama tim yang sangat solid dan mempunyai daya juang yang tinggi berhasil menekuk tim Rakuzan yang dipimpin Akashi. Akashi pun akhirnya mengakui keberhasilan tim Seirin dan hubungan dirinya dengan Kuroko pun kembali membaik. 3.2 Unsur-Unsur Intrinsik Karya Sastra Tema Tema Anime Kuroko no Basuke adalah persahabatan. Hal tersebut digambarkan oleh hubungan baik yang terjalin antar pemain generasi keajaiban yang tergabung dalam tim basket SMP Teiko. Mereka sangat menikmati kebersamaan mereka baik sedang didalam ataupun diluar lapangan. Namun persahabatan tersebut rusak karena konflik yang terjadi karena keegoisan Akashi yang mempengaruhi keharmonisan tim sampai mereka lulus dan melanjutkan ke sekolah masing-masing. Kuroko yang berkeinginan hubungan persahabatan tersebut kembali, akhirnya bertekad untuk mengalahkan Akashi untuk menunjukan bahwa basket tidak hanya mengutamakan kemampuan individu tetapi hubungan antar pemain dan kerja sama tim adalah yang paling utama.

34 34 Bentuk persahabatan lain yang ditampilkan dalam anime Kuroko no Basuke adalah persahabatan Kuroko dengan anggota tim barunya yaitu SMA Seirin. Walaupun merupakan tim yang baru dan tidak diperhitungkan, tetapi karena kerja sama tim yang baik dan semangat yang dimiliki para pemainnya, hal tersebut mampu membawa tim Seirin menjadi tim yang tangguh dan mengimbangi tim lain yang berisi pemain hebat. Kerja sama tim yang baik tersebut tidak lain merupakan hasil dari persahabatan yang terjalin para pemainnya ketika diluar lapangan Tokoh dan Penokohan Tokoh Ditinjau dari segi peranan dan banyaknya suatu tokoh muncul dalam cerita, tokoh dibedakan menjadi dua, yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan: 1. Tokoh Utama dan Tambahan Tokoh utama dalam anime Kuroko no Basuke adalah Kuroko Tetsuya. Hal tersebut dibuktikan dari seringnya tokoh tersebut muncul dalam cerita dan menjadi penentu perkembangan alur dalam isi cerita. Tokoh Kuroko merupakan tokoh yang selalu muncul dalam setiap peristiwa dan konflik yang melibatkan tokoh lain. Dimulai dari konflik yang terjadi antara para generasi keajaiban, bergabungnya Kuroko dalam tim Seirin, bertemunya kembali Kuroko dengan para anggota Generasi Keajaiban dalam kejuaraan nasional SMA sampai akhir cerita ketika Kuroko mengalahkan Akashi di

35 35 final kejuaraan Winter Cup sekaligus mengakhiri konflik yang terjadi antara mereka. Sedangkan Tokoh tambahan merupakan tokoh yang jarang dan hanya sesekali muncul sebagai pendukung tokoh utama dalam perkembangan isi cerita. Dalam anime Kuroko no Basuke tokoh tambahannya yaitu Kagami teman Kuroko di klub basket Seirin. Walaupun sering muncul bersama Kuroko, tetapi peran Kagami dalam perkembangan alur cerita tidak kuat dan hanya sebagai pendukung isi cerita. Kagami dalam anime Kuroko no Basuke hanya berperan sebagai pendukung Kuroko dalam penyelesaian konflik yang terjadi dengan anggota generasi keajaiban. Selain Kagami terdapat tokoh tambahan lain yaitu teman Kuroko dalam tim Teiko yaitu Aomine Daiki, Kise Ryouta, Murasakibara Atsushi, Midorima Shintaro dan Akashi Seijuro. Bukti bahwa mereka merupakan tokoh tambahan adalah seberapa seringnya mereka muncul dalam setiap peristiwa dan apa peranan mereka dalam peristiwa tersebut. Walaupun dalam beberapa episode kebersamaan mereka terlihat, namun peran para anggota generasi keajaiban hanya sebagai pendukung alur dan isi cerita yang melibatkan tokoh Kuroko. 2. Tokoh Protagonis dan Antagonis Ditinjau dari penggambaran karakter yang ditampilkan dalam cerita, tokoh dibedakan menjadi tokoh Protagonis dan Antagonis. Tokoh Protagonis

36 36 dalam anime Kuroko no Basuke adalah Kuroko Tetsuya. Hal itu dibuktikan karena tokoh tersebut mempunyai watak yang baik dan positif. Contohnya adalah rasa kepeduliannya terhadap rekan satu timnya yaitu Aomine yang mempunyai masalah dan tidak semangat bermain basket, Kuroko datang membantu untuk menyelesaikan masalah dan membujuknya supaya ikut latihan lagi. Bukti lain adalah Kuroko sangat menjunjung tinggi nilai kebenaran, dilihat ketika para pemain Teiko bermain tidak sungguhsungguh dan hanya mempermainkan lawannya, hanya Kuroko lah yang menentang karena hal tersebut berarti tidak menghargai lawan. Kuroko juga rela keluar dari tim karena para pemain tim Teiko mempermainkan lawannya di final kejuaraan SMP. Kuroko yang digambarkan sebagai seseorang yang sangat mengutamakan persahabatan dan kerja sama tim, bertentangan dengan Akashi yang digambarkan sebagai tokoh Antagonis karena mempunyai sifat buruk, negatif serta pemicu konfik yang terjadi dalam cerita. Hal itu dibuktikan saat dirinya membuat keputusan yang menjadi awal konflik dan ketegangan antar pemain Teiko karena Akashi menolak untuk kerja sama tim karena dianggap sebagai penghambat. Akashi hanya mengincar kemenangan, dan untuk mendapatkannya dia akan melakukan apapun termasuk membuang rekan satu timnya yang dianggap sebagai penghambat tujuannya. 3. Tokoh Sederhana dan Bulat

37 37 Sedangkan berdasarkan perwatakan yang ditampilkan dalam cerita, tokoh dibedakan menjadi dua tipe yaitu tokoh sederhana dan bulat. Tokoh sederhana dalam anime Kuroko no Basuke adalah Kise Ryouta, Midorima Shintaro dan Murasakibara Atsushi. Hal itu dilihat dari tokoh tersebut hanya memiliki satu watak saja dan tidak diungkapkan sisi kehidupan dan konflik yang dialami sehingga tidak ada perkembangan atau perubahan sifat yang terjadi dalam diri mereka. Sedangkan tokoh yang termasuk ke dalam tokoh bulat adalah Kuroko Tetsuya, Kagami Taiga, Aomine Daiki dan Akashi Seijuro. Dibuktikan dari diungkapnya sisi kehidupan dan konflik yang terjadi dalam diri tokoh-tokoh tersebut sehingga mereka mengalami perkembangan watak dan kepribadian. Kuroko Tetsuya mengalami perkembangan kepribadian karena konflik yang terjadi dalam tim Teiko. Hal tersebut membuat dirinya ingin menjadi lebih kuat dan membuktikan prinsip yang dia pegang. Aomine Daiki mengalami perubahan kepribadian ketika konflik batin dalam dirinya membuat Aomine tidak bersemangat bermain basket. Namun hal itu berubah ketika bertemu Kagami yang membuat dirinya kembali bersemangat. Tokoh lain adalah Kagami yang diungkap sisi lain kehidupannya ketika konflik dengan Himuro Tatsuya ketika berada di Amerika dan dipertemukan kembali di Kejuaraan SMA di Jepang. Akashi juga diceritakan sisi kehidupannya ketika dia kecil, sampai konflik yang terjadi

38 38 antara dirinya dengan Murasakibara yang menyebabkan perubahan kepribadian dalam diri Akashi Penokohan 1. Kuroko Tetsuya ( 黒子テツヤ ) Kuroko dalam Anime Kuroko no Basuke digambarkan mempunyai sifat sebagai berikut. 1) Pekerja Keras Kecintaan Kuroko kepada olahraga basket membuat dirinya sangat semangat dalam berlatih dengan keras demi masuk ke dalam tim inti basket smp Teiko. Hal tersebut dibuktikan dalam kutipan dibawah ini: せんせい いのこれんしゅう : 居残り練習? 黒子 : はい (season 3 eps 13 menit ke 06.18) かまげこうじかんまもそれは構わんが, 下校時間は守るんだぞ Guru : Latihan tambahan? Boleh saja, tetapi jangan pulang terlalu malam. Kuroko : baik Kutipan diatas menunjukkan kerja keras yang dilakukan kuroko agar dapat terpilih menjadi pemain inti tim Teiko dengan cara mengikuti latihan tambahan diluar jam latihan. 2) Peduli

39 39 Kuroko termasuk orang yang peduli kepada teman-temannya. Dibuktikan dalam kutipan dibawah ini: 黒子 青峰 黒子 青峰 黒子... 黒子 青峰 : 青峰くんどうしたんですかぼーっとして : いやなんでもねぇよ さいきん : 最近 : ああまあな ちょうし調子がいいみたいですね なあ あっいやなんでもねぇよ : そうですか うそとき : 嘘つく時は まい : 参ったな かならめそ必ず目を逸らしますね 黒子 : 別にだから話せとは言いませんよそのうち話したくなったら話してください (season 3 eps 14 menit ke 12.37) Kuroko : Aomine kun, Kamu kenapa melamun begitu? Aomine : tidak ada apa-apa Kuroko : akhir-akhir ini permainanmu semakin baik Aomine : ya, sepertinya... Eh.. tidak apa-apa... Kuroko : kau selalu memalingkan pandanganmu ketika berbohong Aomine : ketahuan ya Kuroko : kau tidak harus mengatakannya sekarang Suatu hari kalau kau sudah siap, ceritakan saja padaku Dalam kutipan tersebut Kuroko mempertanyakan sikap Aomine yang tidak seperti biasanya dan menyembunyikan sesuatu. 3) Menghargai orang lain

40 40 Kuroko merupakan orang yang sangat menghargai perasaan orang lain dan selalu bermain bersungguh-sungguh melawan siapapun. 黒子 : 今日の試合なぜあんなことをしたんですか黄瀬 : 何言ってんっすか黒子っち遊びっすよ遊び黒子 : でもあんなやり方は相手に失礼だと思います (season 3 eps 16 menit ke 04.43) Kuroko : pertandingan hari ini, kenapa kalian seperti itu? Kise : kenapa, Kuroko chi? Untuk hiburan kan, hiburan... Kuroko : tetapi, dengan melakukan hal seperti itu adalah tidak menghargai lawan kita 4) Pantang Menyerah Kuroko merupakan orang yang pantang menyerah, walaupun dirinya berada dalam posisi tertekan tetapi dia akan tetap bangkit demi mewujudkan cita-citanya. 黒子 : かボクは勝ちたい むりふかのう無理でも不可能でも みんなと日本一になりたい (season 3 eps 20 menit ke 07.53) Kuroko : aku..ingin menang Meski sulit, meski tidak mungkin Dengan tim ini, aku ingin menjadi yang terbaik di Jepang 2. Aomine Daiki ( 青峰大輝 ) Karakteristik Aomine dalam anime Kuroko no Basuke adalah sebagai berikut. 1) Bijaksana

41 41 Ketika Kuroko akan berhenti bermain basket karena merasa dirinya tidak berguna dalam tim, Aomine dengan bijaksana memberi masukan agar Kuroko kembali bersemangat dan tidak menyerah demi meraih cita-citanya menjadi pemain inti tim Seirin. 青峰 : チちームむひつようせんしゅに必要ない選手なんていねぇよ しあいでたとえ試合に出られなくても, だれおそのこれんしゅう誰よりも遅くまで残って練習してるやつが むりょくはなしまったく無力だなんて話があってたまるかよ あきら諦めなければ かなら必ずできるとは言わねぇ あきらなにのこけど諦めたら何も残んねぇ (Season 3 eps. 13 menit ke 09:39-10:02) Aomine : tidak ada pemain yang tidak berguna dalam sebuah tim Walaupun tidak dapat bermain, mereka yang tinggal lebih lama untuk berlatih tidak mungkin tidak berguna aku tidak dapat memastikan kau akan berhasil jika tidak menyerah tetapi, jika kau menyerah sudah pasti kau akan gagal 2) Angkuh Aomine termasuk orang yang angkuh. Dirinya tidak mempunyai keinginan untuk mengikuti latihan basket karena dirinya sudah merasa kuat dengan kekuatan yang dimilikinya dan tidak ada yang mampu mengalahkan dirinya. 黒子 : れんしゅうもど青峰くん練習に戻りましょう青峰 : なんでだよ れんしゅう何のために練習すんだよ しあいでまさ試合に出ればいやでも勝っちまうのに

42 42 (season 3 eps 15 menit ke 11) Kuroko : Aomine ayo kita kembali berlatih Aomine : Untuk apa aku berlatih? Kau tahu kan aku dapat menang tanpa harus berlatih 3) Rela Berkorban Ketika Kuroko akan dikeluarkan dari tim karena bermain buruk, Aomine berusaha meyakinkan pelatih agar memberinya kesempatan sekali lagi dengan konsekuensi jika Kuroko masih bermain buruk, dirinya rela keluar juga dari tim. 青峰 : こうかくテツを降格って ごごしあいのこいちどまだ午後の試合が残ってるもう一度だけあいつを Pelatih : みかちダメだこれ以上は見る価値はない かれこうかく彼は降格にする青峰 : 次ももしダメだったらオレも一緒に降格するだからもう一度あいつを使ってやってください (Season 3 eps 13 menit ke ) Aomine : Tetsu akan dikeluarkan? kita masih ada pertandingan siang hari nanti, berilah dia kesempatan lagi pelatih : tidak. Tidak ada alasan lagi untuk melihatnya dia akan dikeluarkan Aomine : Jika dia tidak bermain bagus di pertandingan nanti, aku juga akan keluar Jadi tolong beri dia kesempatan sekali lagi 3. Kise Ryouta ( 黄瀬涼太 ) 1) Pantang menyerah

43 43 Kise merupakan seseorang yang pantang menyerah walaupun dengan kondisinya yang sedang cidera dirinya tetap berjuang untuk mengalahkan Shogo. コーチ : 黄瀬行けそうか黄瀬 : いい行けるっす行かせてください しょうごぜったいおれたお祥吾くんは絶対俺が倒す (season 3 eps 2 menit ke ) Pelatih : Kise kau masih sanggup bertahan? Kise : Masih sanggup,tolong biarkan aku Shogo kun pasti akan aku kalahkan 2) Bertanggung jawab Kise merupakan seseorang yang bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan termasuk bertanggung jawab untuk menepati janji. 黄瀬 : おんなかたがほ女だの肩書きだの欲しけりゃくれてやるよいくらでも だいじやくそくおれんなことより大事な約束があるんすよ俺には必ずそこへ行く (season 3 eps 3 menit ke 12.24) Kise : Wanita, gelar silahkan ambil berapapun kau mau tetapi ada janji yang lebih penting dari itu semua aku akan menepatinya 4. Midorima Shintaro ( 緑間真太郎 ) Karakteristik Midorima digambarkan sebagai berikut. 1) Disiplin

44 44 Midorima merupakan seseorang yang mempunyai disiplin yang tinggi dalam melakukan segala hal. 緑間紫原緑間黄瀬 青峰 : 紫原歩きながら食べるのはやめろ : やだ : おい : ちょっとあの二人って仲悪かったんすか わる : 悪いってほどじゃねぇけど みどりあいだなにごときすたいぷ緑間は何事もきっちりしねぇと気が済まねぇタイプだし むらさきばるいろいろるずやつ紫原は色々ルーズなヤツだから もときあ元からあんま気は合ってなかったんだけど (season 3 eps 14 menit ke 08:59-09:27) Midorima Murasakibara Midorima Kise Aomine : murasakibara jangan makan sambil jalan begitu : gak ah : oi : eh emang mereka berdua tidak akrab ya : mereka bukannya tidak akrab Midorima merupakan orang yang disiplin dan melakukan segalanya sesuai aturan Sedangkan murasakibara merupakan orang yang ceroboh, jadi mereka memang sejak awal tidak cocok. 2) Egois Midorima adalah seseorang yang tidak mau ikut campur mengenai masalah orang lain, dia hanya melakukan suatu hal atas kehendak dirinya sendiri. 緑間 : お前らがどうプレイしようが関係ないのだよオレはオレの人事を尽くすだけだ (season 3 eps 16 menit ke 15.18) Midorima : Permainan kalian tidak mengganggu diriku Aku hanya ingin melakukan apa yang aku mau 5. Murasakibara Atsushi ( 紫原敦 )

45 45 Murasakibara mempunyai karakter sebagai berikut. 1) Pemalas Murasakibara merupakan anggota tim basket Seirin yang paling pemalas. 黒子 : むらさきばらくんきせきせだいなかこうせんてきたいぷ紫原君は キセキの世代 の中でも好戦的なタイプ ばすけきょうみうすめんどうきらかれバスケに興味が薄く面倒を嫌う彼は ほんらいおふぇんすほう本来オフェンスの方が得意なくらいです (season 2 eps 23 menit ke ) Kuroko : Murasakibara adalah salah satu penyerang mengerikan dalam generasi keajaiban Dia bertahan karena tidak tertarik dengan basket dan pemalas, padahal dia lebih baik dalam menyerang 2) Sombong Murasakibara adalah orang yang mempunyai sifat sombong karena menganggap kemampuan dan prinsip yang dimiliki oleh orang lain tidak berguna. Seperti dibuktikan dalam kutipan berikut: 紫原 : どんな理想も俺にとっちゃあただのゴミだ (season 2 eps 23 menit ke 05.36) Murasakibara : Bagiku semua prinsip kalian adalah sampah 6. Akashi Seijuro ( 赤司征十郎 ) Akashi Seijuro mempunyai karakter sebagai berikut. 1) Ambisius 玲央 : まえせいい前に征ちゃんは言ってた しょうりいきおな勝利することは息をしてるのと同じことだって せいしょうりもと征ちゃんにとって勝利は求めるものじゃない

46 46 いうえとうぜん生きていく上であって当然 (season 2 eps 13 menit ke ) Reo : Sebelumnya sei-chan pernah berbicara kepadaku Baginya kemenangan itu seperti nafas Kemenangan bukanlah yang dicari sei-chan Tetapi sebuah kebutuhan dalam dirinya Reo teman satu tim Akashi mengutip apa yang dikatakan oleh Akashi mengenai arti sebuah kemenangan dalam hidupnya. 2) Tegas Akashi merupakan seseorang yang tegas dalam memimpin sebuah tim. Ketika lawan dapat mencetak angka berturut-turut, Akashi sebagai kapten tim dengan tegas memperingatkan para anggota tim supaya tidak lengah dan berjuang sampai waktu habis. 観客 : ぼくきぬい僕がいつ気を抜いていいと言った しあいお試合はまだ終わっていない いちじたいさきんちょうかんゆる一時大差をつけたことで緊張感が緩んだか すうごるれんぞくきていどうあしだしょうこたかだか数ゴール連続で決められた程度で浮き足立ったのがいい証拠だ きんさぶざますがたさら僅差であればこんな無様な姿を晒すことはなかったはず さまならばいっそ差などなくなってしまったほうがマシ すこあたまひ少し頭を冷やせ (season 3 eps 6 menit ke 13.30) しだ Penonton : Kapan aku menyuruh kalian untuk lengah? Pertandingan belum berakhir Apa kalian terlalu santai karena kita unggul besar? Keberhasilan mereka memasukkan bola berturut-turut adalah buktinya

47 47 Jika jaraknya menipis, kita tidak akan menunjukan permainan yang payah Kalau terus begitu, aku akan memangkas keunggulan kita lebih cepat Tenanglah sedikit 3) Sombong Kesombongan Akashi ketika bertemu Kagami 赤司 : おぼかがみたいがもちろん覚えているよ火神大我 ひとちゅうこく一つだけ忠告しておこう ぼくめせんかはなゆるぼくしたがもの僕と目線を変えずに話すことを許しているのは僕に従う者だけだ さかものなんにん逆らう者は何人たりとも見下ろすことを許さない (season 3 eps 5 menit ke ) Akashi : Tentu saja aku mengingatmu Kagami Taiga Aku beri kau satu peringatan Hanya orang yang mengikutiku yang boleh menatap mataku ketika berbicara denganku Aku tidak akan membiarkan siapapun menentangku dan meremehkanku 4) Licik Mayuzumi yang merupakan salah satu anggota tim Rakuzan telah bermain buruk, tetapi Akashi tetap memainkan dirinya namun dibalik hal tersebut ada maksud tertentu. Yaitu memanfaatkan Mayuzumi sebagai alat untuk mengumpan ke pemain lain. 紫原 : かのうせいきあかしんおも可能性とかやる気とか赤ちんがそんなふわふわしたもん信じると思う いまさらひとなにきたい今更あの人に何も期待してないよ いっぽうてきりよう一方的に利用してるだけだねパスを通す道具として (season 3 eps 20 menit ke ) Murasakibara : Potensi, semangat apakah menurutmu Aka-chin akan mempercayai hal itu

48 48 Dia tidak lagi mengharapkan apapun dari orang itu(mayuzumi) Dia hanya sekedar dimanfaatkan Sebagai alat untuk mengumpan 7. Kagami Taiga ( 火神大我 ) Kagami mempunyai karakteristik sebagai berikut. 1) Ambisius Sejak pertama kali Kagami datang ke Jepang dan mendaftar ke tim basket Seirin, dia telah mempunyai tujuan untuk menjadi pemain basket terbaik di Jepang dan juga mempunyai keinginan untuk mengalahkan pemain generasi keajaiban. 火神 : 1-B 5 番火神大我 キセキの世代 を倒して日本一になる (season 1 eps 2 menit ke 08.34) Kagami : Kagami Taiga kelas 1-B nomor 5 akan mengalahkan generasi keajaiban dan menjadi pemain nomor satu di Jepang 2) Pantang menyerah Kagami merupakan orang yang pantang menyerah walaupun dirinya dalam kondisi terdesak, dia mampu bangkit dan memenangkan pertandingan. 火神 : せんぱいたの先輩ちょっと頼みが... あおみね青峰とさしでやらせてくれ... です せんぱい先輩 : さしで? にんかかとばもの 3 人係りでも止められない化け物だぞ なにしょうさん何か勝算はあんの かがみ火神 :

49 49 いやないっスすけどやるキセキの世代相手に一人で勝とうなんてつもりはないし (season 2 eps 16 menit ke 17:17-17:45) Kagami : senior saya ada permintaan Ijinkan saya berhadapan satu lawan satu melawan Aomine Senior : satu lawan satu? Kalian bertiga saja tidak mampu mengalahkannya Apa kau mempunyai rencana? Kagami : tidak ada Tetapi, saya tetap akan melakukannya Aku tidak ingin dikalahkan oleh pemain generasi keajaiban 3) Pekerja Keras Demi membawa tim Seirin menjadi juara turnamen winter cup, Kagami berjuang dengan segala kemampuannya. 火神 : まかああ任せろ決めるさ おもせおみんなの思いを背負ってんだ ぜったいき絶対に決めてみせる (season 3 eps 23 menit ke 11.05) Kagami : Serahkan saja padaku Akan ku masukkan Perasaan semuanya ada bersamaku Aku pasti akan mencetak angka Alur (Plot) Secara umum alur sebuah cerita terdiri dari beberapa tahap. Berikut adalah tahap-tahap yang terdapat pada anime Kuroko no Basuke.

50 50 1. Introduksi Introduksi merupakan bagian awal cerita dan pengenalan tokoh dalam anime Kuroko no basuke. Bagian awal cerita dalam anime Kuroko no Basuke dimulai dari bergabungnya Kuroko ke dalam tim basket Seirin dan Kagami pemain pindahan dari Amerika. Sebelum masuk ke tim Seirin, Kuroko merupakan pemain tim Teiko dikarenakan ada konflik yang terjadi dengan anggota tim yang lain, mereka satu sama lain berpisah sekaligus untuk menunjukan siapa yang terbaik diantara para pemain tim Teiko. Setelah Kuroko bergabung di tim Seirin dan bertemu dengan Kagami, mereka berdua berkomitmen akan mengalahkan para mantan pemain tim Teiko dan membawa tim Seirin menjadi juara nasional. 2. Situasi Situasi merupakan bagian pertengahan dimana munculnya konflik yang melibatkan tokoh-tokoh dalam anime Kuroko no Basuke. Dalam pertengahan cerita diceritakan mengenai ikut sertanya tim Seirin dalam kompetisi basket nasional. Dalam kompetisi, tim Seirin yang diperkuat Kuroko dan Kagami bertemu dengan tim-tim hebat yang berisi pemain generasi keajaiban yang tergabung bersama Kuroko dulu ketika berada di tim Teiko. Bertemunya para pemain generasi keajaiban mengingatkan kembali janji untuk membuktikan siapa yang terbaik diantara mereka. Diceritakan ketika berada di tim Teiko, terjadi konflik antar pemain yang mengutamakan ego masing-masing. Semua berpendapat dirinya yang paling hebat, sampai akhirnya Akashi membuat keputusan perpisahan

51 51 mereka ketika sudah lulus dan bergabung di tim barunya, sekaligus sebagai ajang pembuktian siapa yang layak menjadi yang terbaik. 3. Resolusi Resolusi merupakan bagian akhir cerita dan akhir dari konflik yang terjadi dalam anime Kuroko no Basuke. Pada akhir cerita, satu persatu tim yang beranggotakan para pemain generasi keajaiban tumbang. Dan tersisa di pertai final adalah tim Seirin yang dimotori oleh Kagami dan Kuroko dan tim Rakuzan yang diperkuat Akashi. Pertarungan antara Kuroko dan Akashi sekaligus untuk membuktikan kemampuan mereka berdua, Akashi yang selama ini bermain individual dan hanya mengutamakan kemenangan bertolak belakang dengan prinsip Kuroko yang mengutamakan kerja sama dan keharmonisan tim. Pertempuran kedua tim sangat sengit, sampai akhirnya Akashi yang bermain individual dibuat terpuruk dengan kerja sama tim yang baik antara Kuroko dan Kagami. Hal itu juga yang membuat Akashi sadar akan pentingnya sebuah kerja sama tim. Namun, hal tersebut tidak dapat membantu tim Rakuzan untuk memenangkan pertandingan. Mereka harus kalah dan mengakui kehebatan tim Seirin yang berhasil menjadi juara Winter Cup. Dari awal cerita sampai akhir cerita yang telah dijelaskan diatas, dapat diketahui alur yang digunakan pada anime Kuroko no Basuke dari Season 1 sampai Season 3 adalah alur campuran maju-mundur.

52 52 Dikarenakan pada pertengahan cerita terdapat beberapa adegan flashback cerita ketika para pemain generasi masih berada di tim Teiko Latar (Setting) 1. Latar Tempat Anime Kuroko no Basuke yang bercerita mengenai permainan bola basket tidak terlalu memiliki banyak latar tempat, karena sebagian besar cerita dalam anime tersebut menggunakan latar tempat di lapangan bola basket. Berikut latar tempat dalam anime Kuroko no Basuke: a. Lapangan basket SMP Teiko Lapangan basket SMP Teiko adalah tempat dimana anggota generasi keajaiban dan para pemain smp Teiko berlatih basket.

53 53 b. Lapangan basket SMA Seirin Lapangan basket sma Seirin merupakan tempat para pemain tim basket SMA Seirin berlatih.

54 54 c. Apartemen Kagami Apartemen Kagami merupakan tempat dimana tim Seirin berkumpul sebelum pertandingan melawan Rakuzan. d. Pemandian Air Panas Tempat ini merupakan tempat dimana Tim Seirin berkumpul dan beristirahat setelah bertanding melawan tim Shutoku dipenyisihan Winter Cup.

55 55 e. Stadion Basket Metropolitan Gymnasium Stadion Metropolitan Gymnasium merupakan tempat dimana kejuaraan nasional Winter Cup berlangsung. f. Bandara Bandara merupakan tempat dimana para pemain tim Seirin mengantarkan kepergian salah satu rekannya yang akan menjalani pengobatan karena cidera yaitu Kiyoshi Teipei.

56 56 2. Latar Waktu a. Pagi Hari Pagi hari sebelum upacara sekolah dimulai didepan para peserta upacara, para pemain sma Seirin berkumpul dan mendeklarasikan janji mereka untuk membawa tim bola basket sma Seirin menjadi yang terbaik di Jepang. 誠凛のコーチ : ぐたいてきたかもくひょう具体的かつ高い目標と かならたっせいいしそれを必ず達成しようとする意志がほしいの いまんで今 がくねん学年 くらすクラス なまえ名前 せんげんここから宣言してもらいます... 火神 : ことしもくひょう今年の目標を 1-B 5 番火神大我 キセキの世代 を倒して日本一になる (season 1 eps 2 menit ke ) Pelatih : Aku perlu tau apa kalian mempunyai tujuan yang serius dan tekad Sekarang sebutkan kelas,nama dan tujuan kalian tahun ini disini (didepan peserta upacara)... Kagami : Kagami Taiga kelas 1-B nomor 5 akan mengalahkan generasi keajaiban dan menjadi pemain nomor satu di Jepang b. Siang Hari Siang hari adalah waktu dimana tim Seirin bertanding di turnamen Winter Cup. 誠凛のコーチ : 午後ごごから試合しあいだからそれまでには絶対戻ぜったいもどりなさいよ (season 2 eps 13 menit ke 09.05) Pelatih Seirin : Karena siang ini kita akan bertanding, kembalilah sebelum waktu itu

57 57 Pelatih tim Seirin memberi tahu Kuroko untuk kembali ke lapangan sebelum pertandingan dimulai. c. Malam Hari Malam hari merupakan waktu dimana tim Seirin makan bersama untuk merayakan kemenangan setelah selesai menjalani pertandingan melawan tim Touou. d. Musim Panas Musim panas adalah ketika tim Seirin menjalani pelatihan sebelum turnament winter cup. 誠凛のコーチ : 今年は夏休みの始めと終わり 海と山で合宿二回よ誠凛のプレーヤー : 両方来ちゃった Hyuga : 夏休み明けたらウインターカップ予選はすぐそこだこの休みをどこまで有効に使えるかが大事だ (season 1 eps 21 menit ke 02.17) Pelatih Seirin : Pada tahun ini, awal dan akhir liburan musim panas Kita akan pergi ke pantai dan gunung

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan

Bab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Penokohan merupakan satu bagian penting dalam membangun sebuah cerita. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan untuk

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembaca. Penikmat komik biasanya terdiri dari anak-anak, remaja bahkan dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. pembaca. Penikmat komik biasanya terdiri dari anak-anak, remaja bahkan dewasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komik merupakan salah satu karya sastra yang banyak diminati oleh pembaca. Penikmat komik biasanya terdiri dari anak-anak, remaja bahkan dewasa. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Sastra merupakan karya seni yang memiliki arti atau keindahan. Dalam bahasa Jepang,

Bab 2. Landasan Teori. Sastra merupakan karya seni yang memiliki arti atau keindahan. Dalam bahasa Jepang, Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Kesusasteraan Menurut Takeo Kuwabara Sastra merupakan karya seni yang memiliki arti atau keindahan. Dalam bahasa Jepang, kesusasteraan memiliki teori yang didefinisikan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun. Produk anime Jepang sukses dipasarkan ke

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun. Produk anime Jepang sukses dipasarkan ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anime merupakan istilah kartun dari Jepang. Pertumbuhan anime meningkat dari tahun ke tahun. Produk anime Jepang sukses dipasarkan ke berbagai negara, anime dapat memandukan

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari*

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari* ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI Mei Ambar Sari* Abstrak Novel Bocchan karya Natsume Souseki merupakan salah satu novel yang masih banyak dibaca oleh

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut. BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep. 1. Pengertian Novel. Novel atau sering disebut sebagai roman adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek dan Warren, 1990: 3). Karya sastra adalah suatu kegiatan kreatif, hasil kreasi pengarang. Ide

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Penelitian ini melibatkan beberapa konsep, antara lain sebagai berikut: 2.1.1 Gambaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:435), gambaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = tatacara). Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan proses kreatif seorang pengarang melalui daya imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini dapat berupa

Lebih terperinci

Karakteristik manusia komunikan. Rahmawati Z

Karakteristik manusia komunikan. Rahmawati Z Karakteristik manusia komunikan Rahmawati Z Kenalilah Dirimu. Pemeran utama dalam proses komunikasi adalah manusia. Sebagai psikolog, kita memandang komunikasi justru pada perilaku manusia komunikasi.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sosiologi dan Sastra Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, sedangkan objek ilmu-ilmu kealaman adalah gejala alam. Masyarakat adalah

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Pengantar Bahasa Kode : MR 102 Bobot : 2 SKS Semester : 2 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs. Mulyana

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Ikumen Moteki (2011: 7) menjelaskan bahwa istilah Ikumen berasal dari permainan kata seperti halnya Ikemen. Moteki memberikan definisinya mengenai Ikumen sebagai berikut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK BAHASA INDONESIA. ABSTRAK BAHASA JEPANG

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK BAHASA INDONESIA. ABSTRAK BAHASA JEPANG DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK BAHASA INDONESIA. ABSTRAK BAHASA JEPANG DAFTAR ISI.. i ii iii vi vii viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.... 1 1.2 Rumusan Masalah.

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berjudul Citra Perempuan dalam Novel Hayuri karya Maria Etty, penelitian ini

BAB II LANDASAN TEORI. berjudul Citra Perempuan dalam Novel Hayuri karya Maria Etty, penelitian ini 12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Sejenis Penelitian lain yang membahas tentang Citra Perempuan adalah penelitian yang pertama dilakukan oleh Fitri Yuliastuti (2005) dalam penelitian yang berjudul

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm dan Jensen dalam Wiryanto (2004, hal.44), mengatakan bahwa komunikasi antara dua orang

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan Bab 5 Ringkasan Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan dan menunjukkan keterkaitan dengan karya sastra yang terbit sebelumnya. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru dalam

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dan realitas sosial (semua menyangkut aspek kehidupan manusia) yang

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dan realitas sosial (semua menyangkut aspek kehidupan manusia) yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra lahir disebabkan oleh dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya, perhatian besar terhadap masalah manusia dan kemanusiaan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut penelitian dari Setiadi (2012: 9) menyatakan bahwa budaya merupakan perkembangan dari kata majemuk budi dan daya yang membedakan makna antara budaya dan kebudayaan.

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengerti kepribadian bangsa Jepang, yakni dengan cara mempelajari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Silakan lihat lampiran 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Silakan lihat lampiran 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dari bahasa. Harimuti Kridalaksana di dalam buku Pesona Bahasa mendefinisikan bahasa sebagai sistem tanda bunyi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam

Bab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam suatu cerita. Menurut Nurgiyantoro (2012), penokohan adalah pelukisan gambaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tak lepas dari interaksi berupa komunikasi antara manusia satu dan manusia lainnya. Pembelajar bahasa Jepang sebagai pelaku komunikasi

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sastra Jepang Menurut Orang Jepang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Sastra Jepang Menurut Orang Jepang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sastra Jepang Menurut Orang Jepang Sastra merupakan karya seni yang memiliki arti atau keindahan. Dalam bahasa Jepang, kesusastraan adalah : 日本文学とは 日本語で書かれた文学作品 もくしはそれらの作品や作家を研究する学問のこと

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nellasari Mokodenseho dan Dian Rahmasari. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nellasari Mokodenseho dan Dian Rahmasari. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Dari beberapa penelusuran, tidak diperoleh kajian yang relevan sebelumnya dengan penelitian ini. Adapun penelitian yang hampir sama adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2008:725) Konsep merupakan (1)

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. yang dilakukan Yuri. Faktor pertama berasal dari hubungan antara Yuri dan ibunya,

Bab 3. Analisis Data. yang dilakukan Yuri. Faktor pertama berasal dari hubungan antara Yuri dan ibunya, Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini penulis akan menganalisis dua penyebab utama tindakan bunuh diri yang dilakukan Yuri. Faktor pertama berasal dari hubungan antara Yuri dan ibunya, sedangkan yang ke dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam ilmu multimedia, animasi merupakan hasil dari kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa melalui sebuah aplikasi multimedia sehingga menghasilkan gambar

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai objeknya dan bahasa sebagai mediumnya. Menurut Esten (2000: 9), sastra merupakan pengungkapan

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap), yang bersifat arbitrer dan konvensional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif manusia dalam kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra seni kreatif menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan medium bahasa. Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kata tunjuk atau pronomina demonstratif dalam bahasa Jepang disebut shiji

BAB I PENDAHULUAN. Kata tunjuk atau pronomina demonstratif dalam bahasa Jepang disebut shiji BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata tunjuk atau pronomina demonstratif dalam bahasa Jepang disebut shiji daimeishi. Shiji daimeishi ini terdiri atas ko-so-a. Bentuk ko merujuk kepada sesuatu yang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活 KISI KISI SOAL POSTTEST Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Kelas / Semester : XII / 2 Alokasi Waktu : 10 Menit Jumlah Soal : 20 butir Penulis : Azka D. Nurilmatin N o Standar Kompetensi

Lebih terperinci

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5 UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB JEP-02-05) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5 3.5menganalisisungkapanyangmenyatakankemampuan (dekirukoto)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai perwujudan kehidupan manusia dan masyarakat melalui bahasa, sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) Hargo Saptaji, Hani Wahyuningtias, Julia Pane, ABSTRAK Dalam Bahasa Jepang, partikel (joshi) sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena

Lebih terperinci

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Definisi dan Manfaat Psikologi Komunikasi Karakteristik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL THE DEVIL S WHISPER DAN KONSEP PSIKOANALISA SIGMUND FREUD

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL THE DEVIL S WHISPER DAN KONSEP PSIKOANALISA SIGMUND FREUD BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL THE DEVIL S WHISPER DAN KONSEP PSIKOANALISA SIGMUND FREUD 2.1 Definisi Novel Sebutan novel berasal dari bahasa Itali, yaitu novella yang berarti sebuah barang baru yang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Davies dan Osamu Ikeno (2002:95), giri merupakan kunci dalam

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Davies dan Osamu Ikeno (2002:95), giri merupakan kunci dalam Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Giri( 義理 ) Menurut Davies dan Osamu Ikeno (2002:95), giri merupakan kunci dalam memahami konsep budaya Jepang dan karakteristik tertentu pola perilaku di antara masyarakat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos.

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos. 7 BAB II LANDASAN TEORI E. Pengertian Psikologi Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos. Psyche artinya jiwa dan logos berarti ilmu. Dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya sebagai objek dan bahasa sebagai mediumnya (Semi,1984:2). Karya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya sebagai objek dan bahasa sebagai mediumnya (Semi,1984:2). Karya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang lahir dari pikiran, perasaan dan ide kreatif pengarang yang menjadikan manusia dan aspek kehidupannya

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh

Bab 3. Analisis Data. remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh Bab 3 Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis penyebab utama kenakalan remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh pertama yang dibahas adalah tokoh Yusei

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesalahan dalam berbahasa lumrah terjadi dalam proses belajar bahasa, karena dengan adanya kesalahan pembelajar berusaha untuk mengerti dan memahami apa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam sebuah kehidupan bermasyarakat, saling berkomunikasi dan berinteraksi adalah hal yang selalu terjadi setiap saat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

3. Bahasa Jepang

3. Bahasa Jepang 3. Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : X (sepuluh) Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik yang berdasarkan aspek kebahasaan

Lebih terperinci

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Jepang b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.3 dan 4.3

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Jepang b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.3 dan 4.3 Ima nanji desuka? 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Jepang b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.3 dan 4.3 3.3 Menentukan informasi berkenaan dengan memberi dan meminta informasi terkait tanggal,

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. Bab 2 Landasan Teori Pada bab 2 ini penulis memaparkan teori-teori yang digunakan sebagai pegangan dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. 2.1 Teori Pragmatik Asal-usul kata pragmatik

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Wellek & Warren (1989: ) mengemukakan bahwa realitas dalam karya fiksi

Bab 2. Landasan Teori. Wellek & Warren (1989: ) mengemukakan bahwa realitas dalam karya fiksi Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Fiksi Wellek & Warren (1989: 278-279) mengemukakan bahwa realitas dalam karya fiksi merupakan ilusi kenyataan dan kesan yang meyakinkan yang ditampilkan, namun tidak selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua macam sifat yaitu, karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non imajinasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian-kejadian yang sudah dilegitimasikan dalam teks tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian-kejadian yang sudah dilegitimasikan dalam teks tidak bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra sering disebut sebagai dunia dalam kata, bukan dunia manusia. Kejadian-kejadian yang sudah dilegitimasikan dalam teks tidak bisa diterjemahkan kembali ke dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Dari analisa data yang diperoleh dari kuisoner yang diberikan kepada responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam mengungkapkan penolakan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang penelitian. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada unsur intrinsik novel, khususnya latar dan objek penelitian

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen) LAMPIRAN 88 89 90 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : SMAN 1 Yogyakarta : Bahasa Jepang : X MIA 6 (kelas Eksperimen) : 2 (dua) Pertemuan ke : 1 dan 2 Alokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan karya sastra di Indonesia saat ini cukup pesat. Terbukti dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan drama. Hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Linguistik merupakan ilmu bahasa yang diperlukan sebagai dasar untuk meneliti suatu bahasa. Ilmu linguistik terdapat dalam semua bahasa. Bahasa merupakan media komunikasi

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, dan keagamaan keberadaannya tidak merupakan keharusan

BAB I PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, dan keagamaan keberadaannya tidak merupakan keharusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara etimologi sastra berasal dari bahasa latin, yakni littera yang berarti tulisan, dimana istilah sastra ini dapat dipakai untuk menunjukkan gejala budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya

BAB I PENDAHULUAN. adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya tulis, namun yang lebih penting dari tulisan tersebut adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya sastra bukan

Lebih terperinci