BAB VI PENUTUP. A. Simpulan

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI PENUTUP. A. Simpulan"

Fanny Budiono
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB VI PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan penelitian terhadap teks ADK yang telah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan beberapa hal sebagai berikut. 1. Naskah ADK adalah naskah tunggal, sehingga metode yang paling sesuai untuk mengadakan suntingan teks adalah metode standar yaitu metode yang menyajikan suntingan teks dengan disertai pembetulan kesalahan-kesalahan kecil dan ketidakkonsitenan serta yang digunakan ialah ejaan yang baku (standar). Kesalahan-kesalahan diberi komentar yang dicatat dalam aparat kritik. Setelah dilakukan kritik terhadap teks ini, maka ditemukan beberapa kesalahan salin tulis, yaitu meliputi 5 buah adisi, 14 buah lakuna, 21 buah subtitusi, 1 buah ditografi, dan 1 buah transposisi. Selain mengandung kesalahan, teks ADK juga terdapat 6 buah cathword atau alihan kata. 2. Berdasarkan analisis etika yang dilakukan terhadap teks ADK, bahwasannya diketahui beberapa hal sebagai berikut. a. Unsur Adab Akal manusia dapat menentukan baik dan buruk perbuatan seseorang. Akal manusia terbagi menjadi beberapa tingkatan. Pertama, akal sejengkal panjangnya, yaitu seseorang yang merasa dirinya lebih dari orang lain, melebih-lebihkan kehidupan di dunia daripada akhirat. Kedua, akal dua jengkal panjangnya, yaitu seseorang yang merasa merendahkan diri dari setiap manusia yang diciptakan oleh Allah ta ala, hanya mementingkan 179

2 180 kehidupan akhirat daripada kehidupan di dunia dan tidak suka dengan perbuatan yang sia-sia. Ketiga, akal tiga jengkal panjangnya, yaitu seseorang yang merasa dirinya hanyalah milik Allah semata, memasrahkan segala yang ada di muka bumi ini hanyalah milih Sang Pencipta yaitu Allah ta ala. b. Tauhid Sebagai Sumber Moral Unsur Tauhid dalam teks Akal dan Kelebihannya diuraikan dalam sifat wajib Allah dan Rasul, yang wajib secara mutlak bagi seorang muslim untuk mempercayainya. Jika kita mempercayai akan adanya Allah, maka segala aktivitas yang kita lakukan tergerak untuk melakukan hal-hal positif karena hanya Allah tujuan hidupnya. Ada 20 sifat wajib Allah dan satu sifat yang harus. Wujud Nafsih artinya sifat hakikat Allah, qidam, baqā, mukhalafatun li l-hawāditsi, qiyāmuhu l-lāhu ta āla binafsihi, wahdāniyahu, hayāt, ilmun, qudrat, iradat, sama, bashar, kalam, hayyun, ālimun, qadirun, muridun, sami un, bashirun, mutakallimun. Sifat wajib bagi Rasul ada 4 bagian adalah sebagai berikut. Shadiq, Amanah, Tabligh, dan Fathanah. c. Unsur Kekuatan Manusia Hakikat dari manusia itu ada pada jiwanya, sedangkan jasmaninya akan mengalami kehancuran. Unsur kekuatan manusia meliputi kekuatan akal dapat membentengi manusia dari perbuatan yang melanggar agama; kekuatan syahwat, dalam hal ini syahwat dalam potensi yang positif dan sesuai aturan agama yaitu manusia yang dapat mengendalikan syahwatnya dari perkara yang buruk, dari perkara yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain;

3 181 kekuatan marah terkadang diperlukan untuk mempertahankan hidup, bukan marah karena nafsu sehingga dapat merugikan orang lain. d. Unsur Suara Hati Setiap akal pada hakikatnya terletak pada hati. Setiap perbuatan yang dilakukan seseorang, tergantung pada suara hati yang menggerakkannya. Lewat hati, seseorang yang memilki akal dapat melakukan dan membedakan perbuatan baik atau buruk, salah atau benar. Seseorang yang memilki akal, pasti menggunakan hatinya dalam melakukan suatu hal dan menggerakan tubuh atau anggota badan sebagi alat dalam mencapai perbuatan. e. Manusia Sempurna Kesempurnaan akal manusia yang termasuk dalam unsur manusia sempurna dalam etika dalam teks Akal dan Kelebihannya. Pertama, menyerahkan diri kepada Allah dengan tulus ikhlas yang hanya menganggap semua itu menjadi ibadah. Kedua, berbuat baik kepada sesama makhluk ciptaan Allah. Ketiga, bersabar atas segala pahala dan bala (musibah) yang menimpanya. f. Unsur Hak dan Kewajiban Orang yang berakal itu tidak menyuruh seseorang untuk berbuat kebaikan ataupun melarang berbuat kejahatan. Hal ini juga termasuk dalam kewajiban dalam etika, karena sudah jelas segala sesuatu yang dilarang oleh Allah maka harus ditinggalkan, sedangkan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah wajib untuk dikerjakan. Unsur kewajiban etika pada teks Akal dan Kelebihannya diuraikan dengan rukun salat, yang merupakan sebuah kewajiban bagi tiap-tiap muslim yang sudah baligh dan berakal untuk

4 182 menjalankannya dan apabila ditinggalkan akan mendapat hukuman dari Allah. g. Unsur Baik dan Buruk Perilaku manusia yang berakal termasuk dalam unsur baik, karena sumber dari perbuatan baik yang telah dijelaskan adalah akal. Seseorang yang berakal pasti menggunakan hati dan akalnya untuk melakukan sesuatu perbuatan, mengerti perbuatan mana yang dapat menimbulkan manfaat dan mana yang dapat menimbulkan madharat. Sumber dari perbuatan baik atau buruk adalah akal. Jika seseorang tidak memilki akal, maka dapat dipastikan seseorang itu tidak dapat membedakan mana perbuatan yang dapat memberi manfaat dan mana yang dapat memberi mudharat. Orang yang tidak berakal cenderung memikirkan kepentingan dirinya sendiri tanpa memikirkan hal-hal yang kemungkinan dapat merugikan orang lain. h. Unsur Etika Keutamaan Tanda-tanda orang berakal disebutkan dalam 14 perkara yang termasuk dalam unsur etika keutamaan, yaitu meninggalkan keindahan dunia, meninggalkan sifat sombong, rajin beribadah, selalu berbuat kebaikan, tidak suka berbuat kejahatan, mengasihi sesama manusia, alim, dan beradab, membalas jasa orang kepadanya, segera membayar hutang apabila sudah sampai masa pembayaran, menjauhi sifat amarah, suka bersedekah dan berbicara dengan baik, mengasihi saudara-saudaranya, tidak mau memakan barang yang haram, lebih baik disakiti tanpa harus membalas disakiti, tidak menyukai orang yang sombong dan hidup bermewah-mewah. Seperti contoh, menjauhi sifat marah termasuk dalam sifat adl; meninggalkan keindahan

5 183 dunia termasuk dalam sifat iffah; selalu berbuat kebaikan, mengasihi sesama manusia, mengasihi saudara termasuk dalam sifat mahabbah, dan lain sebagainya. i. Unsur Kebahagiaan Orang yang memilki akal itu, baik ilmu ataupun pengetahuannya, baik lahir maupun batinnya itu dari dunia sampai ke akhirat, selalu berbuat sesuai dengan kepercayaan agama Allah; memilki pangkat yang tinggi dihadapan Allah dan mengasihi Allah; mengerti akan ilmu yang suci dari segala maksiat dibadannya; bisa membedakan antara sah atau batal, halal atau haram, sunah atau wajib, makruh atau harus, memiliki rasa malu dan sopan; takut akan azab Allah, menjalankan perintah Allah, dan menjauhi larangan Allah. Karena pada dasarnya, kebahagiaan yang terdekat dari kita adalah agama. Jika kita mematuhi perintah agama Allah dan menjauhi larangan agama Allah, sudah dapat dipastikan hidup kita akan mengalami kebahagiaan. B. Saran Penelitian ini belum membahas secara mendalam teks ADK karena baru menghadirkan suntingan teks dan kajian etika. Diharapkan dengan adanya penelitian terhadap teks ADK, mampu memperkenalkan salah satu hasil karya sastra lama yang mengandung nilai ajaran Islam serta sebagai wujud pelestarian dan penyelamatan warisan budaya yang berupa naskah lama. Selain itu juga merupakan langkah awal bagi peneliti lain untuk dapat mengkaji naskah-naskah yang sejenis. Masih banyak keberadaan naskah-naskah lama dengan nilai-nilai budaya serta ilmu pengetahuan yang belum tergali.

dokumen-dokumen yang mirip

RANGKUMAN MATERI. Iman Kepada Allah SWt

RANGKUMAN MATERI. Iman Kepada Allah SWt 1. Menjelaskan pengertian iman kepada Allah. 2. Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui fenomena alam semesta. 3. Menyebutkan tanda-tanda adanya Allah melalui ciptaan-ciptaan-nya. 4. Menyebutkan tanda-tanda