Pendahuluan 1.1 Latar Belakang. Dasar Teori
|
|
- Harjanti Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Televisi Hitam Putih Danang Dwi D, Deni Ade P, Hilda K, Yunianto Panji N Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang Abstrak Televisi merupakan teknologi yang memanfaatkan komponen audio visual. Gambar yang direkam menggunakan kamera televisi, ditansmisikan melalui media transmisi RF yang diterima oleh televisi penerima dalam bentuk sinyal RF yang kemudian didemodulasi sehingga bisa ditampilkan dalam bentuk obyek bergerak. Pada awal kemunculannya, televisi hanya menampilkan gambar hitam-putih yang disertai suara..sekarang ini hampir semua pemancar televisi menyiarakan siaran televisi berwarna. Tetapi dalam makalah ini hanya dibahas mengenai sistim penerima televisi hitam putih guna mengetahui prinsip kerja dan cara kerja setiap bagian-bagian perangkat dari rangkaian penerima televisi hitam putih. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Pada sistem pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat pada layar kaca pada awalnya di ubah dari objek gambar menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat penerima (receiver) televisi. Pesawat televisi akan mengubah sinyal listrik yang di terima menjadi objek gambar utuh sesuai dengan objek yang ditranmisikan. Pada televisi hitam putih (monochrome), gambar yang di produksi akan membentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu. 1.2 Tujuan Hal hal yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Mengetahui proses dan prinsip kerja televisi hitam putih. 2. mengetahui cara kerja bagian bagian pada televisi hitam putih. 1.3 Pembatasan Masalah Pada makalah ini permasalahan dibatasi pada : 1. Proses dan prinsip kerja televisi hitam putih. 2. Cara kerja setiap bagian pada televisi hitam putih. Dasar Teori 2.1. Prinsip Kerja Televisi secara umum Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang di tranmisikan bersama sinyal gambar. Penyiaran telavisi sebenarnya menyerupai suara sistem radio tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara di pancarkan oleh modulasi frekuensi (FM) pada suatu gelombang terpisah dalam satu saluran pemancar yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar termodulasi mirip dengan sistem pemancaran radio yang telah dikenal sebelumnya. Dalam kedua kasus ini, amplitudo sebuah gelombang pembawa frekuensi radio (RF) dibuat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi. Modulasi adalah sinyal bidang frekuensi dasar (base band). Modulasi frekuensi (FM) digunakan pada sinyal suara untuk meminimalisasikan atau menghindari derau (noise) dan interferensi. Sinyal suara FM dalam televisi pada dasarnya sama seperti pada penyiaran radio FM tetapi ayunan frekuensi maksimumnya bukan 75 khz melainkan 25 khz.
2 2.2. Saluran dan Standar Pemancar Televisi Kelompok frekuensi yang di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (chanel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 MHz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial. 1. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ. 2. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ. 3. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ. Sebagai contoh, saluran 3 disiarkan pada 60 MHZ sampai 66 MHZ. Sinyal pembawa RF untuk gambar dan suara keduanya termasuk di dalam tiap saluran tersebut. III.Televisi Hitam Putih 3.1. Proses dan Prinsip Kerja TV Hitam Putih (Monochrome) Isyarat listrik yg mewakili gambar disebut isyarat video, sedangkan isyarat audio mewakili suara. Isyarat video dari kamera monochrome dinyatakan dengan gelap & terang dengan tingkat kegelapan yang berbeda-beda (grey-level). Isyarat video yg menyatakan gelap-terang ini disebut isyarat luminansi (Y) Isyarat video dilengkapi dengan isyarat pemadaman (blanking) dan sinkronisasi yg menghasilkan isyarat video komposit (Ycomp) Isyarat video komposit memodulasi AM terhadap isyarat pembawa gambar (fp) Isyarat audio memodulasi FM terhadap isyarat pembawa suara (fa) Spektrum Dasar Sinyal TV monochrome Spektrum bidang dasar (baseband) TV hitam putih mempunyai BW 6 MHz seperti yg digunakan di Indonesia & Sebagian besar Eropa. Pembawa gambar Pembawa suara Spektrum Video AM VSB f L - 1,25 fp 0 fs 4,75 MHz 4,5 Gambar 1.1 Spektrum Sinyal Televisi
3 Gambar 1.2 Sinyal Televisi Pada sistem penerima televisi hitam putih, sinyal composite video yang terdiri dari sinyal video luminance ( hitam), sinyal video Chrominance (warna), dan sinyal sinkronisasi, hanya diambil komponen Luminance (Y) dan sinyal sinkronisasi saja Pembacaan Dan Penyajian Gambar Di pemancar, kamera membaca gambar obyek titik demi titik dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah. Di penerima, tabung gambar menyajikan gambar titik demi titik dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah sesuai urutan di pemancar. Tanggapan mata manusia terlambat 1/18 detik bagi menghilangnya suatu gambar. Jika gambar ditampilkan > 18 kali/detik secara terputus-putus, akan terkesan gambar tsb tertayang secara kontinyu Di Eropa, Indonesia 25 frame/detik, di Amerika 30 frame/detik. Menembakkan berkas elektron secara beruntun ke layar kamera (di pemancar) atau ke tabung gambar (di penerima) ke arah titik obyek yang dituju (di pemancar) atau ke titik tempat akan ditampilkannya gambar di layar tv (di penerima). Di Indonesia, Eropa layar terbagi 625 garis, di Amerika 525 garis Interlaced Scanning Proses menembak-nembakkan elektron di kamera maupun di tabung TV ke titik-titik sesuai pola garisgaris sehingga menyapu seluruh permukaan kamera/layar disebut pemayaran (Scanning) Gambar 1.3 Proses Scanning
4 1 frame dapat dibagi menjadi garis-garis bernomor ganjil dan garis-garis bernomor genap. Scanning paling sederhana = menampilkan garis-garis 1,2,3,...m dan mengulanginya n kali/detik Pemayaran bersisipan (interlaced scanning) = scanning diawali dengan garis-garis ganjil 1,3,5,.., dan dilanjutkan dengan garis-garis bernomor genap 2,4,6,..., Proses ini diulang-ulang n kali Interlaced scanning dapat memperhalus tampilan gambar obyek di layar karena obyek dengan n frame per/detik ditampilkan seolah olah 2n frame/detik. Jadi jika n = 25 frame/detik, maka gambar seolah-olah ditayangkan 50 frame/detik. (jauh diatas ambang mata manusia 18 frame/detik) Gambar Proses Pembebtukan gambar Di Indonesia digunakan m = 625 garis/frame, dan n = 25 frame/detik Pemadaman (Blanking) Dan Sinkronisasi Gerakan scanning elektron dari kiri ke kanan disebut trace horisontal. Setelah sampai di kanan, elektron harus dikembalikan ke kiri à retrace / fly-back horisontal Gerakan dari atas ke bawah disebut trace vertikal Gerakan elektron kembali dari tepi bawah ke atas disebeut retrace vertikal Pada setiap langkah balik (horisontal/vertikal) berkas elektron tidak boleh membekas di layar sehingga harus dilakukan pemadaman (blanking) Agar posisi gambar yang ditayangkan sesuai dengan obyek aslinya, maka gerakan elektron di pengirim dan pemancar harus serempak/sinkron. à sinkronisasi Retrace harus berlangsung sesingkat mungkin. Namun retrace vertikal membutuhkan waktu 20 garis. Maka 2 X 20 = 40 garis hilang setiap frame. Jadi jumlah garis tiap frame yg efektif dinikmati pemirsa sekitar = 585 garis Raster Iluminasi yang dihasilkan pada gambar layar tabung sebagai hasil scanning elektron secara vertikal dan horizontal ketika tidak ada sinyal video yang datang tabung katoda disebut raster. Hal ini juga dapat didefinisikan sebagai pola iluminasi rektangular yang terbentuk pada layar tabung oleh pistol elektron yang tidak termodulasi dan discan oleh sirkuit pembelok pada penerima Frekuensi Frame dan Bidang Jumlah dari frame gambar lengkap yang dikirimkan setiap detiknya dinamakan frekuensi frame dan jumlahnya adalah 25. dengan tujuan untuk meminimalisasi efek flicker, satu frame gambar dikirimkan menjadi dua gambar yang disebut dengan bidang. Pada satu bidang semua baris ganjil discan dan di bidang yang lain kita scan semua baris genap. Oleh karena itu 50 gambar dari bidang dikirimkan setiap detiknya. Jumlah dari bidang yang dikirimkan setiap detiknya dinamakan frekuensi bidang dan jumlahnya adalah Brightness Brightness dapat didefinisikan sebagai tingkat kecerahan latar belakang pada saat pembentukan gambar kembali. Tingkat kecerahan yang dihasilkan oleh pancaran elektron adalah suatu karakteristik dari parameter pancaran elektron seperti intensitas, kecepatan, dsb. Oleh karena itu, brightness bergantung dari tegangan anoda tabung gambar (menentukan kecepatan) dan prasikap grid katoda (menentukan frekuensi).
5 Contrast Perbedaan dalam intensitas dari bagian hitam dan putih dari gambar yang dibentuk kembali disebut contrast. Dengan kata lain contrast memberi kita pengertian seberapa banyak gelap pada bagia hitam dari sebuah gambar dibanding denganbagia putih. Cara pakai yang lain, hal ini mengindikasikan mengenai kecerahan pada bagian putih dibandingkan dengan tingkat kegelapan dari bagian hitam. Lebih cerah pada bagian putih, maka juga lebih contras. Contrast dapat divariasikan dengan mengubah ubah amplitudo dari sinyal video yang diberikan kepada gambar tabung katoda. IV. PESAWAT PENERIMA TELEVISI Gambar Fungsi rangkaian-rangkaian dalam sebuah penerima televisi. P adalah sinyal pembawa gambar. S adalah sinyal pembawa suara. Daerah yang dinaungi bersesuaian dengan bagian RF-IF. Bentuk gelombang yang diperhatikan tidak menurut skala. BLOK FUNGSIONAL UNTUK SINYAL Gambar di atas memperlihatkan diagram blok untuk sebuah penerima monokrom. Blok-blok daerah ternaungi menunjukkan rangkaian-rangkaian sinyal RF-IF. Penerima pada dasarnya adalah sebuah rangkaian superheterodin. Sebuah tingkat osilator local dalam penyetala RF atau, bagian depan (front end), melakukan pelayangan dengan sinyal RF hingga turun ke frekuensi tengah untuk penguat IF. Kemudian semua RF pada stasiun-stasiun yang berbeda diubah menjadi nilai-nilai IF yang sama dari penerima. Nilai-nilai IF standar pada penerima-penerima televisi adalah : 45,75 MHz untuk sinyal pembawa gambar 41,25 MHz untuk sinyal pembawa suara Kebanyakan penguat sinyal dalam penerima dilakukan oleh bagian-bagian penguat IF. Sinyalsinyal video mula-mula muncul pada keluaran detector video. Detektor tersebut memiliki masukan sinyal IF termodulasi dan keluaran sinyal bidang frekuensi dasar.
6 BLOK FUNGSIONAL UNTUK PENYELARASAN DAN DEFLEKSI Kita dapat meninjau osilator defleksi vertikal atau defleksi horizontal sebagai titik awal untuk defleksi. Masing-masing adalah sebuah rangakaian osilator free-running yang menghasilkan keluaran dengan atau tanpa sinyal masukan. Akan tetapi, masukan penyelarasan digunakan untuk mengontrol frekuensi osilator. Keluaran osilator semua penguat daya, yang bekerja sebagai sebuah generator penyamar untuk menghasilkan sejumlah arus pemayaran gigi gergaji yang diperlukan didalam kumparan ganda defleksi. PENGONTROLAN PENGUATAN SECARA OTOMATIS (AGC-AUTOMATIC GAIN CONTROL) Perhatikan diagram penerima pada gambar di bawah untuk melihat bahwa sinyal video juga dihubungkan kesuatu bagian AGC. Rangkaian ini menghasikan suatu bias searah untuk mengontrol penguatan yang otomatis pada penguat RF dan IF. Rangkaian AGC merupakan suatu sistem lup tertutup, yang berarti memiliki umpan-balik. Rincian lanjut dari sistem ini diperhatikan pada diagram blok pada gambar di bawah ini. Gambar 13. Lup umpan-balik rangkaian AGC. Bias AGC mengontrol penguat RF dan IF. AGC memberikan suatu level sinyal video yang tetap pada keluaran detektor video, sekalipun antena menghasilkan level sinyal RF bervariasi secara lebar. Kondisi sinyal dapat bervareasi dari suatu sinyal antena yang lebih kecil daripada 100 mikrov sampai kebeberapa persepuluh volt. Jumlah siyal pada penerima tergantung pada daya pemancar, jarak dari antena kepemancar, dan faktor-faktor lain. Namun dengan AGC, kontras gambar hampir sama jika penerima disakelarkan ke stasiun-stasiun yang berlainan.
7 PERSYARATAN DAYA SEARAH (DC) Semua penguat dalam penerima membutuhkan daya searah (DC power). Alasannya adalah bahwa sebuah penguat untuk masukan sinyal AC memberikan keluaran yang diperkuat dengan mengontrol nilainilai searah (DC) dalam rangkaian keluaran. Sebuah transistor memerlukan tegangan elektroda searah agar dapat menghantarkan arus. Catu daya mengkonveksi masukan jala-jala daya ac ke tegangan catu dc. Fitur-fitur digunakan untuk menghilangakan kerut gelombang AC dalam keluaran DC. Berbagai tegangan DC diperlukan agar memenuhi kebutuhan rangkaian sinyal, rangkaian defleksi dan tabung gambar. Sebuah pesawat penerima khas yang hitam-putih 19 inci memerlukan hal-hal berikut : 1. Tegangan rendah (Low Voltage). Sekitar 12 sampai 35 V untuk penguat dengan sinyal kecil. 2. Tegangan menengah (Medium Voltage). Sekitar 200 V untuk tingkat keluaran video. 3. Tegangan menengah (Medium Voltage). Sekitar 150 V untuk tingkat keluaran horizontal 4. Tegangan menengah (Medium Voltage). Sekitar V untuk kisi layar (Screen Grid) dari tabung gambar dan untuk kisi fokus 5. Tegangan Tinggi (High Voltage). Sekitar 15 kv sampai 18 kv dari tegangan anoda pada tabung gambar monokrom. Persyaratan untuk tingkat keluaran horizontal adalah berbeda. Penggerak video (Video Drive) untuk tabung gambar bisa lebih besar dari pada 100 V tetapi dengan arus yang sangat kecil. Dalam rangkaian keluaran horisontal, fokus utama adalah arus beban yang khasnya adalah 1 A atau lebih. BAGIAN FREKUENSI RADIO (RF) Penetala RF, atau bagian depan (front-end), adalah bagian pengubah frekuensi dari penerima superheterodin. Penyetala ini menerima sinyal-sinyal antena pada semua frekuensi saluran. Sinyal-sinyal ini dikonveksi (diubah) kedalam suatu bidang frekuensi tunggal (singelband) dalam pass band IF untuk penguat IF yang disetalakan pada harga yang tetap. Keluaran dari penyetala RF merupakan awal dari bagian IF.
8 BAGIAN PENGUAT TENGAH (IF) Bagian IF hanya menerima frekuensi menengah (IF) dalam keluaran tingkat pencampuran sebab rangkaian-rangkaian ini disetalakan untuk sinyal IF. Benar-benar tidak ada penguatan pada masukan RF yang asli dan frekuensi jumlah. Hanya sinyal IF yang diperkuat. Fungsi utama dari bagian IF adalah menaikan level sinyal ke titik pada mana pembungkus AM dapat dideteksi. Umumnya dibutuhkan sebuah dioda semikonduktor sebagai penyearah setengah gelombang untuk mendeteksi sinyal IF. Suatu level sinyal sebesar paling sedikit 0,5 V diperlukan untuk deteksi linier. Jadi bagian IF terdiri dari dua atau tiga penguat yang dikaskade untuk penguatan tegangan keseluruhan sebesar kira-kira sebagai contoh, dengan sinyal IF 0,2 mv dari pencampur, keluaran yang diperkuat kedetektor video sama dengan 2 V. Suatu diagram blok dari bagian penguat IF dan detektor video ditunjukkan pada gambar di bawah bersama dengan kurva respon IF. Gambar Diagram blok bagian penguat IF beserta respon RFnya. Jebakan-jebakan gelombang menghasilkan tarikan dalam kurva. Perhatikan bahwa sinyal gambar IF 45,75 MHz dan juga sinyal suara IF 41,25MHZ diperkuat dalam bagian IF yang umum. Sinyal kroma 3,58 MHz yang warnanya termultipleksi adalah bagian dari gambar. DETEKTOR VIDEO Sinyal dari penguat IF akhir menggerakkan detektor video seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
9 Gambar Diagram blok detektor video dan penguat video dalam penerima televisi hitam putih. Emitterfollower tidak membalik polaritas sinyal video. Detektor ini secara khas adalah sebuah penyearah dioda frekuensi tinggi dengan sebuah filter dalam rangkaian keluarannya yang memintas komponen kerut IF. Rangkaian keluaran detektor video merupakan tempat pertama dimana sinyal video komponen baseband dapat dilihat dengan sebuah osiloskop. BAGIAN PENGUAT VIDEO Fungsi utama dari penguat video adalah memberikan ayunan tegangan yang diperlukan untuk menggerakkan tabung gambar dari cut-off, untuk pengosongan, ke tegangan katoda-kisi yang praktis nol, untuk putih puncak. Dalam nilai puncak-kepuncak, ayunan ini dapat bervariasi dari sekitar 30 V pada tabung-tabung gambar kecil sampai sekitar 300 V. Dalam sekitar 1 V dari detektor video, penguatan tegangan (voltage) yang dibutuhkan dalam penguat video adalah 30 sampai 200. Tegangan catu dc (searah) untuk penguat video harus lebih besar daripada ayunan sinyal puncak ke puncak. Karena alasan ini, penguat video dalam suatu penerima Solid State biasanya memiliki catu dayanya sendiri., hanya untuk keluaran video. Khasnya, penyearah digerakkan oleh pulsa-pulsa masukan yang diperoleh dari tingkat keluaran horizontal. Biasanya pengontrolan penguatan diberikan dalam penguat video untuk memperbolehkan adanya penyesuaian kontras gambar. Seperti dilukisakan pada gambar di atas, kontrol kontras mengubah penguatan penguat untuk sinyal video ac. Penguatan harus diubah tanpa mengubah titik kerja dc, sehingga operasi linier dapat terus dipertahankan. KOMPONEN SEARAH (DC) DARI SINYAL VIDEO Komponen searah (DC) dari sinyal video menunjukkan terang relatif dalam gambar terhadap tingkat pengosongan. Pada keluaran detektor video, komponen searah dari sinyal video akan tetap utuh saat dipancarkan. Alasannya adalah bahwa sinyal video hanya dalam pembungkus sinyal modulasi dari sinyal gambar AM dalam penguat RF dan IF. Deteksi diperlukan untuk memulihkan kembali sinyal video dan komponen searahnya. Guna mempertahankan komponen searah, penguat video sering digandengkan-langsung dari keluaran detektor video kekatoda tabung gambar. Penggandengan langsung atau penggandengan searah (dc) berarti bahwa tidak ada kepasitor penggandeng yang digunakan secara seri. Sebuah kapasitor gandeng menghantarkan sinyal-sinyal bolak-balik tetapi memblokir nilai rata-rata searahnya. Akan tetapi, komponen searah dapat disisipkan lagi dengan sebuah rangkaian pemulih. BAGIAN IF SUARA 4 MHZ Suara yang berhubungan dipancarkan sebagai suatu sinyal FM dalam saluran penyiaran televisi dengan frekuensi tengah 4,5 MHz diatas frekuensi pembawa gambar. Penyimpanan frekuensi maksimum adalah 25 khz diatas dan dibawah frekuensi pembawa suara Transmisi Televisi, FM digunakan untuk sinyal suara karena dia bebas dari derau dan interverensi. Prinsip-prinsip penggunaan FM bagi suara televisi diterapkan dalam cara yang sama seperti dalam radio FM dalam bidang frekuensi penyiaran dari 88 sampai 108 MHz, kecuali bahwa ayunan frekuensi adalah 25 MHz, ketimbang 75 khz untuk modulasi
10 100 %. Seperti penerima FM, rangkaian suara IF membutuhkan pembatasan AM dan sebuah detektor FM pada keluaran audio. CRT ( Cathoda Ray Tube) Tabung gambar adalah sebuah tabung sinar katoda (CRT) berisi senapan elektron, yang menghasilkan berkas elektron, yang memancarkan cahaya. Tabung tabung gambar monokrom mempunyai satu senapan elektron untuk layar fosfor putih. Tegangan tinggi dihubungkan ke anoda guna mencapai terang yang cukup. Tegangan searah positif khas adalah 10 kv untuk tabung monokrom 12 inci. Sambungan anoda dibuat dalam sebuah rongga berceruk pada lonceng gelas yang lebar. Pemfokusan berkas elektron menghasilkan bintik yang tajam. Tabung tabung gambar menggunakan focusing coil. Berkas elektron dibelokkan secara horizontal dan vertikal untuk mengisi bidang layar. Defleksi magnetik digunakan pada tabung tabung gambar. Sebuah cincin magnet permanen pada leher tabung digunakan untuk pemusatan. Sudut defleksi tabung gambar adalah sudut total yang dapat dibelokkan oleh berkas tanpa menyentuh sisi sisi pembungkus. Sudut defleksi gandar sebaiknya sesuai dengan tabung. Topeng hitam digunakan di sekeliling titik titik fosfor untuk membuat hitam yang lebih gelap yang memperbaiki kontras dalam gambar. V. KESIMPULAN 1. Pada sistem pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat pada layar kaca pada awalnya di ubah dari objek gambar menjadi sinyal listrik dan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat penerima (receiver) televisi. 2. Dalam sistem televisi gambar ditransmisikan dengan metoda scanning.
11 3. Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal sedangkan Televisi digital menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video. 4. TV ditransmisikan dalam UHF (Ultra High Frequency) dan VHF (Very High Frequency) dimana setiap salurannya mempunyai lebar pita sebesar 6 MHz. 5. Semua penguat dalam penerima membutuhkan daya searah (DC power). 6. Fungsi utama dari bagian IF adalah menaikan level sinyal ketitik pada mana pembungkus AM dapat dideteksi. 7. Fungsi utama dari penguat video adalah memberikan ayunan tegangan yang diperlukan untuk menggerakkan tabung gambar. DAFTAR PUSTAKA Grob,Bernard.1991.Basic Television And Video System. McGraw Hill Inc. Freeman,Roger L.1998.Telecomunication Transmission Handbook. JhonWilley Inc
12
PEMBACAAN & PENYAJIAN GAMBAR
TELEVISI Paul Nipkow mengembangkan teknologi berputar-disc untuk mengirim gambar pada tahun 1884. Ia menemukan gagasan membedah gambar dan mengirimnya secara berurutan. Penemuan tabung sinar katode (1897)
Lebih terperinciPerkembangan Teknologi Telekomunikasi Sistem Televisi. Adri Priadana ilkoomadri.com
Perkembangan Teknologi Telekomunikasi Sistem Televisi Adri Priadana ilkoomadri.com TELEVISI Penemuan tabung sinar katode (1897) menimbulkan gagasan untuk dimanfaatkan sebagai penyaji gambar, namun masih
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SISTEM VIDEO KAMERA VIDEO KELOMPOK : 6 ISA MAHFUDI NIM KELAS / Abs : JTD-2A / 13
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM VIDEO KAMERA VIDEO KELOMPOK Oleh : 3 ISA MAHFUDI NAMA ISA MAHFUDI : ISA MAHFUDI NIM. 1141160018 NIM (NIM. 1141160018) : 1141160018 KELAS / Abs : JTD-2A / 13 KELOMPOK : 6 Kelompok
Lebih terperinciJenis-jenis monitor. Monitor TFT LCD
Jenis-jenis monitor Monitor Catoda Ray Tube (CRT) Monitor ini merupakan monitor yang mempunyai tabung yang memproduksi elektron untuk menembak layar, sehingga tercipta gambar di layar seperti cara kerja
Lebih terperinciBlok Diagram Sebuah Osiloskop
OSILOSKOP BAB VI Kegunaan Osiloskop Untuk mengamati secara visual tingkah tegangan bolak balik dan tegangan searah. Sebagai alat ukur: tegangan searah dan tegangan bolak balik. : tegangan (Vpp) berbagai
Lebih terperinciWaktu : 4 x 50 Menit Topik : Pengenalan Televisi Kode : 05/ELK-ELA166/2008 Judul : Colour Matrix dan Vidio Amplifier
LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI OLEH : MUHAMMAD HUSIN 2005 / 66350 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ELEKTRONIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2008 A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
Lebih terperinci1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO
1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 2. SISTEM MODULASI DALAM PEMANCAR GELOMBANG RADIO Modulasi merupakan metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio. Maksudnya, informasi yang akan disampaikan kepada
Lebih terperinciMenyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal
Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal dua macam sumber informasi, yaitu ide-ide yang bersumber dari
Lebih terperinciCara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat
Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat Yogo Tri Saputro 17411549 Teknik Elektro Latar Belakang Pada dasarnya pemancar
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR TELEVISI
BAB II TEORI DASAR TELEVISI 2.1 Sistem Televisi Pada dasarnya sebuah gambar pada layar pesawat televisi adalah suatu susunan dari banyaknya daerah-daerah kecil. Setiap daerah kecil dari gambar tersebut
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : TEKNIK RADIO DAN TELEVISI / AK SEMESTER / SKS : VI / 2
Pertemuan Pokok Bahasan dan TIU ke 1 Elemen Dasar Sistem Komunikasi Radio Menjelaskan elemenelemen dasar Sistem Komunikasi Radio Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar 1. Sumber 2. Penguat 3. Modulator
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK RADIO DAN TELEVISI KODE / SKS : KK / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar
1 Elemen Dasar Sistem Komunikasi Radio elemen-elemen dasar Sistem Komunikasi Radio 1. Sumber Mahasiswa menjelaskan maksud sumber tsb 2. Penguat Mahasiswa dapat menjelaskan jenis penguat yg digunakan 3.
Lebih terperinciOsiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda.
OSILOSKOP Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda. Gambar 1. Osiloskop Tujuan : untuk mempelajari cara
Lebih terperinciBAB VI TELEVISI. Gambar 6.1 Pengiriman Gambar secara Berurutan. Gambar 6.2 Penguraian Gambar dengan Jumlah Titik yang Berbeda
706 6.1 Prinsip Pengiriman Gambar BAB VI TELEVISI 6.1.1 Penguraian Gambar dan Penyusunan Gambar Dengan mata, kita dapat melihat sebuah gambar dalam sekali pandang. Dalam pesawat televisi, sebagai media
Lebih terperinciDalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Realisasi PLL (Phase Locked Loop) sebagai modul praktikum demodulator FM sebelumnya telah pernah dibuat oleh Rizal Septianda mahasiswa Program Studi Teknik
Lebih terperinciDasar- dasar Penyiaran
Modul ke: Fakultas FIKOM Dasar- dasar Penyiaran AMPLITUDO MODULATON FREQUENCY MODULATON SHORT WAVE (SW) CARA KERJA PEMANCAR RADIO Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan
Lebih terperinciAnalisis Processor Utama IC STV 2286 Pada Televisi Berwarna Polytron MX / 20323
1 Analisis Processor Utama IC STV 2286 Pada Televisi Berwarna Polytron MX / 20323 Toni Suhartanto *, Darjat **, Ajub Ajulian Z. ** Abstrak Televisi berwarna merupakan sebuah peralatan elektronik yang terdiri
Lebih terperinciWaktu : 4 x 50 Topik : Pengenalan Monitor. Kode : 10/ELK-ELA166/2007 Judul : Blok Diagram Monitor
FT UNP PADANG Jurusan : PT. Elektronika Lembaran : Job Sheet Mata Kuliah : Teknologi Display&TV Waktu : 4 x 50 Topik : Pengenalan Monitor Kode : 10/ELK-ELA166/2007 Judul : A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum
Lebih terperinciJenis Jenis Kerusakan Monitor
Jenis Jenis Kerusakan Monitor Setelah kita memahami jenis-jenis monitor sekarang kita identifikasi jenis kerusakan yang sering terjadi pada monitor jenis CRT. Berdasarkan pengalaman penulis ada banyak
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENELITIAN TERDAHULU Sebelumnya penelitian ini di kembangkan oleh mustofa, dkk. (2010). Penelitian terdahulu dilakukan untuk mencoba membuat alat komunikasi bawah air dengan
Lebih terperinciI. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A
I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A VI. ANALISA DATA Percobaan SSB dan DSB yang pertama sinyal audio dengan gelombang sinus 1kHz dan amplitudo 2Vpp dimodulasi dengan carrier. Sinyal audio digabung
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.
BAB II DASAR TEORI 2.1 Modulasi Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk memperoleh transmisi yang efisien dan handal. Pemodulasi yang merepresentasikan pesan yang akan dikirim, dan
Lebih terperinciMODUL PEMBELAJARAN. Memperbaiki Sistem Penerima Televisi HAMDANI TEKNIK ELEKTRONIKA (AUDIO-VIDEO)
MODUL PEMBELAJARAN Memperbaiki Sistem Penerima Televisi HAMDANI TEKNIK ELEKTRONIKA (AUDIO-VIDEO) SMK-TR PANCA BUDI MEDAN 2016 TEKNIK DASAR TELEVISI SINYAL VIDEO COMPOSITE DAN FUNGSINYA Video Composite
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
52 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini membahas pengujian alat yang dibuat, kemudian hasil pengujian tersebut dianalisa. 4.1 Pengujian Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dan
Lebih terperinciPROSES MEMPERBAIKI KERUSAKAN PADA PESAWAT TV BERWARNA
PROSES MEMPERBAIKI KERUSAKAN PADA PESAWAT TV BERWARNA Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Mengikuti Ujian Sarjana Untuk Mencapai Gelar Ke-Sarjanaan Disusun Oleh : NAMA : IMAM SUSANTO NIM : 01403 025 JURUSAN
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik
Lebih terperinciFT UNP PADANG Lembaran : Job Sheet. Waktu : 4 x 50 Topik : Display. Kode : 09/ELK-ELA 166/2007 Judul : Tabung Gambar
FT UNP PADANG Lembaran : Job Sheet Jurusan : PT. Elektronika Mata Kuliah : Teknologi Display & TV Waktu : 4 x 50 Topik : Display Kode : 09/ELK-ELA 166/2007 Judul : A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau
7 BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau komponen yang digunakan, antara lain teori tentang: 1. Sistem Monitoring Ruangan 2. Modulasi Digital
Lebih terperinciPengertian dan Cara Kerja Televisi
Pengertian dan Cara Kerja Televisi Cara kerja televisi Agar dapat bekerja dan menampilkan gambar dari stasiun tv favorit mu, televisi terdiri dari bagaian-bagian yang saling menunjang agar bisa berfungsi.
Lebih terperinciPemancar&Penerima Televisi
Pemancar&Penerima Televisi Pemancar Bagian yg sangat vital bagi stasiun penyiaran radio&tv agar tetap mengudara Pemancar TV dibagi 2 bagian utama: sistem suara&sistem gambar Diubah menjadi gelombang elektromagnetik
Lebih terperincimenggunakan sistem PAL (Phase Alternating Line), pemancar televisi digunakan untuk mengirimkan sinyal-sinyal suara dan sinyal-sinyal gambar
X. BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Sistem Alat yang dibuat merupakan pemancar televisi berwama dengan menggunakan sistem PAL (Phase Alternating Line), pemancar televisi digunakan untuk mengirimkan
Lebih terperinciKata Pengantar. Bandung, Februari 2015 Penyusun. (Agung Rismawan)
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
Lebih terperinciBAB III FRAME SYNCHRONIZER FA-9100 SEBAGAI KWALITAS SINYAL VIDEO
BAB III FRAME SYNCHRONIZER FA-9100 SEBAGAI KWALITAS SINYAL VIDEO 3.1 Sinyal Video Sinyal video dihasilkan dari kombinasi antar sinyal-sinyal elektronik dan merupakan standar televisi. Sinyal video yang
Lebih terperinciDasar-dasar Penyiaran
Modul ke: Dasar-dasar Penyiaran Gelombang Electro Magnetic & Pengaturan Frekuensi Fakultas Ilmu Komunikasi Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi Broadcasting Gelombang Electro Magnetic Gelombang
Lebih terperinciLABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016 JUDUL AMPITUDE SHIFT KEYING GRUP 4 3A PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM PENGOLAHAN SINYAL VIDEO PADA EXCITER NEC PCU-1120SSP/1 DI STASIUN TRANSMISI TRANS TV SEMARANG
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM PENGOLAHAN SINYAL VIDEO PADA EXCITER NEC PCU-1120SSP/1 DI STASIUN TRANSMISI TRANS TV SEMARANG M. Hidayat Al Rizqy (L2F008056), Yuli Christiyono, S.T., M.T. (1968071197021001)
Lebih terperinciSISTEM TV ANALOG BERWARNA DAN PROPAGASI GELOMBANG RADIONYA
SISTEM TV ANALOG BERWARNA DAN PROPAGASI GELOMBANG RADIONYA ILHAM MAULANA D41114303 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya dengan
Lebih terperinciVIII. PRINSIP PER-TELEVISI-AN
V. PRNSP PER-TELEVS-AN V.1 BANDWDTH DAN PENGERTAN KANAL TV Sebagaimana diketahui sinyal TV terdiri atas : 1. Sinyal video yang lazim disebut sebagai sinyal gambar 2. Sunyal audio yang merupakan sinyal
Lebih terperinciPertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah Website :
Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK Dahlan Abdullah Email : dahlan@unimal.ac.id Website : http://www.dahlan.web.id Pendahuluan Dalam setiap komunikasi salah satunya selalu diperlukan sumber informasi
Lebih terperinciPEMANCAR&PENERIMA RADIO
PEMANCAR&PENERIMA RADIO Gelombang elektromagnetik gelombang yang dapat membawa pesan berupa sinyal gambar dan suara yang memiliki sifat, dapat mengarungi udara dengan kecepatan sangat tinggi sehingga gelombang
Lebih terperinciStasiun Relay, Interferensi Siaran&Stándar Penyiaran
Stasiun Relay, Interferensi Siaran&Stándar Penyiaran Stasiun Relay Fungsi stasiun relay : menerima gelombang elektromagnetik dari stasiun pemancar, kemudian memancar luaskan gelombang itu didaerahnya.
Lebih terperinciFT UNP Padang Lembaran : Job Sheet. Waktu : 4 x 50 Topik : Bagian Blok TV Kode : 08/ELK-ELA166/2008 Judul : Horizontal dan High Voltage Amplifier
FT UNP Padang Lembaran : Job Sheet Jurusan: PT. Elektronika Mata Kuliah : Teknologi TV & Display Waktu : 4 x 50 Topik : Bagian Blok TV Kode : 08/ELK-ELA166/2008 Judul : Horizontal dan High Voltage Amplifier
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK TV DAN DISPLAY BLOK TUNER DONAL INDRA 05 / / 3E2
LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK TV DAN DISPLAY BLOK TUNER DONAL INDRA 0 / 64 / E JURUSAN ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 008 FT UNP Padang Lembaran : Job Sheet Jurusan : Pend. TeElektronika
Lebih terperinciDASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI
DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Pendahuluan Telekomunikasi = Tele -- komunikasi Tele = jauh Komunikasi = proses pertukaran informasi Telekomunikasi = Proses pertukaran
Lebih terperinciM. Ihsan Z
I. Tujuan Setelah mengikuti praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu : 1. Mengidentifikasi blok-blok dan tata letak diagram dari syncron dan vertical amplifier 2. Mengidentifikasi komponen yang ada pada
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci
Lebih terperinciPercobaan VI PENGGUNAAN CATHODA RAY OSCILLOSCOPE ( CRO )
Percobaan VI PENGGUNAAN CATHODA RAY OSCILLOSCOPE ( CRO ) A. Tujuan 1. Mengukur tegangan listrik ac dan dc 2. Mengukur frekuensi dengan metode langsung B. Dasar Teori Cathoda Ray Oscilooscope (CRO) merupakan
Lebih terperinciTeknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Model Sistem Komunikasi Sinyal listrik digunakan dalam sistem komunikasi karena relatif gampang dikontrol. Sistem komunikasi listrik ini mempekerjakan sinyal listrik untuk membawa
Lebih terperinciBAGIAN-BAGIAN PESAWAT PENERIMA TELEVISI
KEGIATAN BELAJAR 1 BAGIAN-BAGIAN PESAWAT PENERIMA TELEVISI Lembar Informasi Terdapat dua jenis pesawat penerima televisi yaitu televisi hitam putih dan televisi berwarna yang bersifat kompatibel. Kompatibilitas
Lebih terperinciMODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com
MODULASI Adri Priadana ilkomadri.com Pengertian Modulasi Merupakan suatu proses penumpangan atau penggabungan sinyal informasi (pemodulasi) kepada gelombang pembawa (carrier), sehingga memungkinkan sinyal
Lebih terperinciBAB III PENGGUNAAN SAW FILTER SEBAGAI FILTER SINYAL IF
BAB III PENGGUNAAN SAW FILTER SEBAGAI FILTER SINYAL IF 3.1. Pendahuluan Fungsi SAW Filter sendiri dalam unit IF pada televisi adalah untuk memberikan bentuk respon sinyal IF yang dihasilkan dari tuner
Lebih terperinci: SMKN 3 AMUNTAI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMKN 3 AMUNTAI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMK : SMKN 3 AMUNTAI Mata Pelajaran : Teori Produktif AV Kelas/Semester : Standar Kompetensi : Perbaikan dan perawatan televisi Indikator : Televisi
Lebih terperinciTelekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta
Telekomunikasi Radio Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta Telekomunikasi Radio Merupakan suatu bentuk komunikasi modern yang memanfaatkan gelombang radio sebagai sarana untuk membawa suatu pesan
Lebih terperinciPRINSIP KERJA TRANSCEIVER Oleh : Sunarto YBØUSJ
PRINSIP KERJA TRANSCEIVER Oleh : Sunarto YBØUSJ UMUM Radio communication transceiver adalah pesawat pemancar radio sekaligus berfungsi ganda sebagai pesawat penerima radio yang digunakan untuk keperluan
Lebih terperinciVIDEO By y N ur N ul ur Ad A h d ay a a y n a ti t 1
VIDEO By Nurul Adhayanti 1 VIDEO teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.
Lebih terperinciRijal Fadilah. Transmisi & Modulasi
Rijal Fadilah Transmisi & Modulasi Pendahuluan Sebuah sistem komunikasi merupakan suatu sistem dimana informasi disampaikan dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya tempat A yang terletak ditempat yang
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR. Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM. 1141160049 JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL 2011/2012 POLITEKNIK NEGERI MALANG jl.soekarno
Lebih terperinciNomor Dokumen F.1 PPK 02. Nomor Revisi 0.0. Tanggal Terbit
1 dari 5 FT Padang Lembaran : Job Sheet Jurusan : PT. Elektronika Mata Kuliah : Teknologi Display & TV Waktu : 4 x 50 Topik : Pengenalan Televisi Kode : 01/PTE-ELA166/2008 Judul : Blok Diagram TV 1. Tujuan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI MHZ
RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI 470 860 MHZ Anthony (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciANALISIS BANDWIDTH KANAL CATV MENGGUNAKAN MODULATOR TELEVES 5857 DAN ZINWEL C1000
SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni ANALISIS BANDWIDTH KANAL CATV MENGGUNAKAN MODULATOR TELEVES 5857 DAN ZINWEL C1000 Mulia Raja Harahap, Maksum Pinem Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik
Lebih terperinciSINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung
SINYAL & MODULASI Ir. Roedi Goernida, MT Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2012 1 Pengertian Sinyal Merupakan suatu perubahan amplitudo dari tegangan,
Lebih terperinciLatihan Soal dan Pembahasan SOAL A
Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A 1. Jelaskan jenis-jenis modulasi digital? 2. Apa keuntungan modulasi FM jika dibandingkan dengan modulasi AM? 3. Sebutkan interface mux SDH dan dapan menampung sinyal
Lebih terperinciOleh : Dalmasius N A P.
PENGGUNAAN SCA PADA SISTEM PENYIARAN RADIO FM UNTUK PENGIRIMAN DATA TEKS Oleh : Dalmasius N A P. Nama : M. Khoirudin NPM : 1211050051 Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi Informatics And
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Modulasi Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah
BAB II PEMBAHASAN.1. Pengertian Modulasi Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah sinyal berfrekuensi tinggi dan sinyal berfrekuensi rendah.
Lebih terperinci- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI
- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI Dengan kemajuan teknologi, telekomunikasi menjadi lebih cepat, lebih andal dan lebih murah dibandingkan dengan metode komunikasi
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA Jl. Prof. Hamka, Telp. (0751) 444614, Fax: (0751) 7055644 Padang, 25131 Email : elektronika@ft.unp.ac.id
Lebih terperinciBAB 6 SISTEM PENERIMA TELEVISI
TEKNIK AUDIO VIDEO Sri Waluyanti dkk BAB 6 SISTEM PENERIMA TELEVISI 6.1. Pendahuluan Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai
Lebih terperinciBAB IV KAJIAN TERHADAP KOMPETENSI KEAHLIAN DAN PROGRAM SEMESTER
69 BAB IV KAJIAN TERHADAP KOMPETENSI KEAHLIAN DAN PROGRAM SEMESTER Tujuan Pembelajaran Khusus: Peserta diklat mampu: 1. menjabarkan kompetensi standar menjadi sub kompetensi dari suatu mata ; 2. menjelaskan
Lebih terperinciTelevision berasal dari perkataaan latin tele bermaksud jauh dan vision bermaksud pandangan atau melihat. Television digunakan untuk melihat
Television berasal dari perkataaan latin tele bermaksud jauh dan vision bermaksud pandangan atau melihat. Television digunakan untuk melihat rancangan atau siaran yang dipancarkan terus dari stesen pemancar
Lebih terperinciTAKARIR. periode atau satu masa kerjanya dimana periodenya adalah nol.
TAKARIR AC {Alternating Current) Adalah sistem arus listrik. Sistem AC adalah cara bekerjanya arus bolakbalik. Dimana arus yang berskala dengan harga rata-rata selama satu periode atau satu masa kerjanya
Lebih terperinciPEMANCAR DAN PENERIMA RADIO MOD. f c AUDIO AMPL. f LO MOD FREK LOCAL OSCIL
VII. PEMANCAR DAN PENERIMA RADIO VII.1. BLOK DIAGRAM PEMANCAR AM / FM a. MOD Sinyal AM / FM / SSB Antena b. MOD AMP POWER Mikr s.akustik s. Listrik f LO LOCAL OSCIL Antena c. MOD FREK FREQ. MULTI PLIER
Lebih terperinciJenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya
Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut
Lebih terperinciPERTEMUAN 14 ALAT UKUR OSILOSKOP (LANJUTAN)
PERTEMUAN 14 ALAT UKUR OSILOSKOP (LANJUTAN) FUNGSI PANEL OSILOSKOP PANEL KENDALI Bagian ini dibagi atas 3 bagian lagi yang diberi nama Vertical, Horizontal, and Trigger. FUNGSI PANEL OSILOSKOP (2) PENGATUR
Lebih terperinciSistem Pemancar Televisi
Akhmad Rudyanto Putu Rio Aditya Linda Wulandari Yuli Fitriani 2207.100.624 2207.100.638 2207.100.645 2207.100.649 1 Sistem Pemancar Televisi Memancarkan sinyal RF (audio & video) melalui gelombang elektromagnetik
Lebih terperinciEksperimen Pengiriman Sinyal Televisi Dengan Pemancar TV Dan CCTV Serta Pemanfaatannya Dalam Pendidikan )
Eksperimen Pengiriman Sinyal Televisi Dengan Pemancar TV Dan CCTV Serta Pemanfaatannya Dalam Pendidikan ) Oleh: Herman Dwi Surjono Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu pemancar televisi
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER
PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER Eko Supriyatno, Siswanto Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jakarta Email : anzo.siswanto@gmail.com
Lebih terperinciDasar- dasar Penyiaran
Modul ke: Dasar- dasar Penyiaran AMPLITUDO MODULATON FREQUENCY MODULATON CARA KERJA PENERIMA RADIO Fakultas FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan Template Modul
Lebih terperinciPRAKTEK TV & DISPLAY
PRAKTEK TV & DISPLAY REGULATOR TEGANGAN OLEH : MUHAMMAD YASIR 2005 / 66357 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2008 A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa
Lebih terperinciMakalah pengukuran listrik. osiloskop OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011
Makalah pengukuran listrik osiloskop OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D411 10 009 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pengukuran
Lebih terperinciPEMASANGAN PANEL RANGKAIAN OP AMP 1
KATA PENGANTAR xxi PEMASANGAN PANEL RANGKAIAN OP AMP 1 1-0 Pendahuluan 1 1-1 Panel-kotak Rangkaian-Terpadu Linier 2 1-1.1 Persyaratan Panel-kotak 2 1-1.2 Panel-kotak IC Dioperasikan-Batere 2 1-1.3 Panel-kotak
Lebih terperinciyaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali
BAB III PERANCANGAN 3.1. Blok Diagram Pada dasarnya rangkaian elektronik penggerak kamera ini menggunakan beberapa rangkaian analok yang terbagi menjadi beberapa blok rangkaian utama, yaitu, rangkaian
Lebih terperinciKB. 2 Teknologi Pemancar Audio-Visual
KB. 2 Teknologi Pemancar Audio-Visual A. Sejarah Perkembangan Pesawat Pemancar Dan Penerima Televisi. Pada saat industri dan teknologi pesawat radio menjadi mapan, para peneliti dibidang elektronika sibuk
Lebih terperinciSistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 1 Pendahuluan
TKE 8329W Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 1 Pendahuluan Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2009 1 P
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SENSOR MEKANIK KETINGGIAN LEVEL AIR Transduser adalah alat yang mengubah suatu energi dari satu bentuk ke bentuk lain. Sebuah tranduser digunakan untuk mengkonversi suatu besaran
Lebih terperinciRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM RANGKAIAN PENYEARAH (RECTIFIER) Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk merubah arus bolak-balik (alternating
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Inovasi di dalam teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi, mencari
Lebih terperinciTUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa
TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa Disusun oleh: (Telkom Group) 1. Alwin Bahari 2. Aulya Rahman F 3. Firman Anggoro 4. Gunawan 5. Hafiz Maulana 6. Irfan
Lebih terperinciPenggunaan Osciloscope Dalam Pengukuran
JOB SHEET Penggunaan Osciloscope Dalam Pengukuran I. Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat mempergunakan osciloscope.. Mahasiswa terampil mempergunakan osciloscope dengan baik dan benar. 3. Mahasiswa dapat
Lebih terperinciMODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta
MODULATOR DAN DEMODULATOR FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Email: budihardja@yahoo.com Intisari
Lebih terperinciTEORI DASAR. 2.1 Pengertian
TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian dan Analisis Pengujian ini bertujuan untuk mengukur fungsional hardware dan software dalam sistem yang akan dibangun. Pengujian ini untuk memeriksa fungsi dari
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PEDOMAN PRAKTIKUM
BAB III PERANCANGAN PEDOMAN PRAKTIKUM 3.1. Perancangan Pedoman Praktikum Pada perancangan pedoman praktikum untuk mata kuliah Elektronika Telekomunikasi Analog terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Tujuan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah
Lebih terperinci1. Pengertian Penguat RF
1. Pengertian Penguat RF Secara umum penguat adalah peralatan yang menggunakan tenaga yang kecil untuk mengendalikan tenaga yang lebih besar. Dalam peralatan elektronik dibutuhkan suatu penguat yang dapat
Lebih terperinciKOMUNIKASI DATA SAHARI. 5. Teknik Modulasi
KOMUNIKASI DATA SAHARI 5. Teknik Modulasi Dua jenis teknik modulasi 1. Teknik modulasi yang digunakan untuk merepresentasikan data digital pada saat transmisi melalui media analog. Misal : Pengiriman data
Lebih terperinciImage Formation & Display
Image Formation & Display Disarikan oleh: Dinisfu Sya ban (0403100596) SEKOLAH TINGGI SANDI NEGARA BOGOR 2007 1 Pendahuluan Image adalah suatu uraian bagaimana suatu parameter yang bervariasi dari suatu
Lebih terperinciElektronika Dasar Ponsel
Elektronika Dasar Ponsel Bagaimanapun sebuah ponsel adalah sebuah rangkaian elektronika. Akan tetapi ponsel tidak dapat berfungsi bila tidak diberikan daya atau tegangan (listrik). Sumber listrik Dengan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Blok diagram Dibawah ini adalah gambar blok diagram dari sistem audio wireless transmitter menggunakan laser yang akan di buat : Audio player Transmitter Speaker Receiver
Lebih terperinci1. OSILOSKOP. Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan
SRI SUPATMI,S.KOM 1. OSILOSKOP Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Sebuah graticule
Lebih terperinci