LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM VIDEO KAMERA VIDEO KELOMPOK : 6 ISA MAHFUDI NIM KELAS / Abs : JTD-2A / 13
|
|
- Hengki Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM VIDEO KAMERA VIDEO KELOMPOK Oleh : 3 ISA MAHFUDI NAMA ISA MAHFUDI : ISA MAHFUDI NIM NIM (NIM ) : KELAS / Abs : JTD-2A / 13 KELOMPOK : 6 Kelompok 3/ JTD-3B JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL POLITEKNIK NEGERI MALANG Jalan Soekarno-Hatta No. 9, PO Box04, Malang Tel. (0341) , , Fax. (0341)
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah (1) Mengenal kamera video (2) Mengukur video komposit pada kamera video (3) Menentukan parameter video komposit 1.2 Teori Dasar Sinyal Video Komposit Gambar yang dilihat pada televisi warna sebenarnya dibentuk oleh tiga berkas elektron, warna merah, hijau dan biru dan gambar dibangkitkan dengan membaca sepintas berkas elektron yang bergerak secara horisontal dan vertikal. Pada layar sebagaimana berkas dibaca sepintas, arus diubah untuk membuat daerah terang dan gelap pada permukaan tabung gambar yang berbentuk sebagaimana yang tampak. Sinyal warna disusun dari sinyal video composite hitam putih. Sinyal video monokrom sebenarnya merupakan kombinasi dari dua komponen sinyal yang diperlukan untuk membentuk gambar hitam putih lengkap. Dua komponen sinyal dibaca pengendali informasi yang dinamakan pulsa sinkronisasi atau disingkat syn, dan intensitas informasi gambar hitam putih dinamakan sinyal luminansi. Gelombang Video komposit mengandung semua informasi yang dibutuhkan untuk melengkapi gambar CRT, garis ke garis dan field ke field. Sinyal yang telah dipakai dalam gambar tabung kemudian di pancarkan kembali ke gambar yaitu proses scaning raster. Video komposit terdiri dari : 1. Sinyal luminan (sinyal hitam / putih) 2. Sinyal sub pembawa warna (sinyal informasi) 3. Burs sinkronisasi 4. Blanking (pengosongan) 5. Sinyal sinkronisasi yang dibutuhkan untuk mereproduksi proses sinkronisasi. Dalam pembuatan sebuah gambar di CRT, raster mengulas nya dua kali sehingga diperoleh 262 ½ garis pada bagian interlace field. Total 525 garis 1
3 per frame untuk gambar penuh. Tidak semua 525 garis memuat gambar information, bagaimanapun, beberapa garis horizontal untuk video diantara bagian atas dan bawah dalam layar adalah blanked out, dan beberapa yang dipakai dalam vertical menggarisi kembali (retrace). Dua aspek penting untuk sinyal video komposit yaitu polar dan amplitude. Sinyal video memiliki dua polaritas: 1. Polaritas sinkronisasi positif, dengan sinyal sync atas, seperti gambar 1.a 2. Polaritas sinkronisasi negative, dengan sinyal sync bawah, seperti gambar 1.b. Sinyal dalam gambar 1.a dan 1.b diantaranya memuat beberapa informasi gambar. Hanya terdapat perbedaan polaritas. Polaritas sinkronisasi negatif yang merupakan standart input atau output sinyal video untuk berbagai peralatan kamera, TV video control dan port video dalam monitor dan VCRs. Untuk polaritas lainnya, bagian putih untuk sinyal video opposite dalam sinyal sync. Bagian hitam sinyal video adalah penutup blanking dan tip sync tiap level, yang benar benar paling hitam bukan warna hitam. Standart input / output amplitude untuk peralatan sinyal video menyebutkan 1 VPP kedalam 75 ohms. Peralatan untuk sinyal video komposit pada inputan yang berbeda CRTs, bagaimanpun beraneka ragam untuk 30 ke 150 VPP atau lebih untuk tabung besar. Dalam relasi kurun waktu, sinyal video composite biasa dibagi kedalam dibagi kedalam 2 perbedaan per bagian yaitu interval horizontal dan interval vertical Horizontal interval Sinyal video komposit pada rate horizontal digambar 2 terdiri rangkaian kompleks yang membentuk gelombang dengan menggambarkan 1 garis gambar dalam waktu 63,5 μdetik (15,750 Hz). Di sebelah kiri level tinggi adalah sinyal horizontal blanking dengan cut off beam pada tabung gambar selama periode retrace horizontal. Setelah satu garis ditampilkan video, CRT melakukan scan beam yang tak kelihatan saat kembali ke sebelah kiri CRT. Sinyal horizontal blanking alas nya ialah 75% level yang akurat, terbentuk hitam untuk video level hitam. Menumpu diatas alasnya sebuah sinyal sync horizontal. Ayunan oscillator horizontal direset ditepi sinyal sync. Sinyal V peak to peak untuk sinyal sync horizontal memiliki 25% total bentuk gelombang back porch (kembali keasal) 2
4 untuk blanking alasnya menyediakan waktu blanked beam kembali ke sebelah kiri pada layar. Amplutido sinyal video system NTSC dalam bentuk gelombang osiloskop. Gambar 1 a.) 2 garis horizontal untuk video composite dengan sync positif. b.) sama dengan sinyal video a), tapi memiliki polaritas sync negative. Polaritas sinkronisasi negatif untuk mendapatkan pembeda warna (EG-EY) Gambar.2. Secara detail untuk 1 horisontal baik dan sync (positive sync). 3
5 Selama transimisi warna yaitu 3,58 MHz warna gelombang sinus sync sinyal burst adalah penambahan ke back porch (kembali keasal) pada frekuensi dan fase kunci warna informasi gambar. Amplitude nampak lebih sedikit dibandingkan sinyal sinkronisasi. Penempatan bagaimanapun antara sync horizontal dan warna burst harus diperoleh 25% bentuk amplitude gelombang. Interval mengikuti horizontal blanking alas dalam satu garis video. Area video mengandung frekuensi tinggi dengan variasi amplitude, yang memberikan level relatif hitam ke putih, pada penglihatan terbentuk gambar. Video terus menerus mengubah level tegangan sedikit sinyal yang telah ditransmisikan akurat dengan obyek alami (sebagai pattern batang). level variabel video untuk warna hitam ke putih baru nampak seperti gambar 2. Putih pada level 12,5% sisanya untuk hitam dengan level blanking 75%. Beberapa tegangan antara 2 points akan membentuk kelabu, pada tingkat level tegangan. Blanking dan sinyal sync berulang ulang, namun video selalu mengubah menurut gambar yang discan. Untuk warna televisi, video komposit sekitar 3,58 MHz sinyal chrominance. Sebagai perbandingan, gambar 3 menampakkan sinkronisasi video negative sinyal dengan dan tanpa warna. Level relatifnya pada gambar 3a menampakkan relative brightness, atau luminance, nilai untuk informasi mochrome. Pada gambar 3b. 3,58 MHz chrominance sinyal ditambah ke sinyal video untuk informasi warna. Warna yang specific dalam sinyal warna adalah tidak jelas karena sudut phase relative tidak ditampakkan. Poin terpenting disini berbeda diantara monochrome dan warna televisi sekitar 3,58 MHz chominance sinyal. Tecatat bahwa level luminansi dalam gambar 3a adalah pada level sama rata untuk sinyal yang bervariasi pada gambar 3b. ini mengartikan bahwa tanpa sinyal informasi warna, warna batang dalam gambar 3b akan digandakan dalam monochrome sebagai putih, kelabu, dan hitam bars seperti gambar 3a. 4
6 Gambar. 3 sinyal video dengan dan tanpa warna. a.) sinyal monokrom sendiri, dengan putih,kelabu dan hitam gambar informasi. b.) beberapa sinyal campuran dengan 3,58 MHz krominansi sinyal pada warna informasi Sinyal Pengetesan (1) Komponen Sinkronisasi Penyesuaian ulasan pengirim dan penerima disebut sinkronisasi.pada sinkronisasi burs dari sinyal video komposit TV berwarna yang datang dari penguat dari penguat band-pass, dengan patokan 4,43 MHz agar terjadi sinkronisasi frekuensi dan switch modulator. Pada televisi hitam putih hanya memiliki satu senapan electron (elektron gun). Berkas electron tunggal dibaca sepintas oleh tabung gambar diperagakan secara berjalinan, berkas electron bergerak dari kiri kekanan dan dari puncak ke dasar, untuk pembacaan 312 ½ dinamakan bidang gambar kemudian proses diulangi berjalinan ke garis berikutnya dimulai dari 312½ hingga 625. Dua bidang gambar ini membentuk satu frame gambar dari garis 1 sampai 625. Gambar 4. Penjejakan bingkai gambar 5
7 Informasi sinkronisasi berupa sederetan pulsa yang mengendalikan bagian pembelok horisontal saat kembali ke sisi kiri layar untuk memulai sapuan garis baru, dan pembelok vertikal saatnya kembali ke puncak layar untuk memulai frame baru. Ini dikerjakan dengan kecapatan baca sekitar garis perdetik dan vertikal 25 frame perdetik (kecepatan baca vertikal sebanarnya 50Hz, ini digunakan untuk dua kali perjalanan turun layar melengkapi satu frame. Proses ini diulangi untuk memuliai baca yang baru disebut kembali baca (retrace) atau melayang kembali (flyback). (2) Ukuran IRE Beberapa definisi istilah terminology televisi. Satuan ini digunakan untuk menguraikan karakteristik amplitudo sinyal video. Ahli televisi menemukan spesifikasi level sinyal yang lebih meyakinkan dalam IRE lebih baik dari pada milli volt. Warna putih murni didefinisikan sebagai 100 IRE dan level sinyal blanking 0 IRE. Video sistem NTSC memiliki 714 mv berada diantara blanking dan sinyal puncak putih sehingga 1 IRE sama dengan 7.14 mv. 1.3 Alat yang digunakan Alat yang dibutuhkan di praktikum ini adalah (1) Kamera Video : 1 Buah (2) Oscilloscope 200 MHz tipe Protek 650 2A : 1 Buah (3) Kabel penghubung RCA - BNC (75 ) : 1 Buah 1.4 Skema Rancangan Gambar 5. Skema rancangan percobaan. 6
8 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Prosedur Percobaan Adapun prosedur percobaan pada praktikum ini adalah 1) Merangkai setiap peralatan seperti skema rangkaian pada gambar 6. Gambar 6. Skema rangkaian percobaan. 2) Menghidupkan kamera dan osiloskop. 3) Mengatur CRO yang sesuai agar mudah diamati (gunakan saklar MODE pada posisi TV-H dan atau TV-V, sesuai dengan gambar yang diamati). 4) Pada saat melihat gelombang sinkronisasi horisontal letakkan saklar MODE pada posisi TV-H, sedangkan untuk melihat gelombang sinkronisasi vertikal letakkan saklar MODE pada posisi TV-V. 5) Mengamati dan gambar pulsa-pulsa sinkronisasi (horizontal dan vertikal), pulsa pengosongan (horisontal dan vertikal), serambi depan dan belakang, serta informasi gambar. 6) Amati dan ambil gambar bentuk-bentuk gelombang tersebut serta tentukan tegangannya mencatatnya pada tabel 1. 7
9 2.2 Hasil Percobaan Tabel 1. Hasil dari percobaan. No. Gambar Keterangan Pada gambar ini menunjukkan pulsa pengosongan 1. Pengosongan Horizontal Serambi Depan Serambi Belakang Sinkronisasi Horizontal horizontal, pulsa sinkronisasi horizontal,, serambi depan dan serambi belakang dengan V/Div dan T/div yang digunakan yakni : V/Div = 5 V T/Div = 10 us 2. Sinkronisasi Vertikal Pengosongan Vertikal Sinkronisasi Horizontal Pada Gambar ini menunjukkan pengosongan vertikal, sinyal sinkronisasi vertikal dan sinyal sinkronisasi horizontal dengan V/Div dan T/Div yang digunakan adalah V/Div = 5 V T/Div = 250,0 us 8
10 3. Pengosongan Horizontal Sinyal Informasi Sinyal Burst Serambi Depan Serambi Belakang Sinkronisasi Horizontal Pada Gambar ini menunjukkan pengosongan vertikal, sinyal sinkronisasi horizontal, sinyal burst, serambi depan dan serambi belakang dan sinyal informasi dengan V/Div dan T/Div yang digunakan adalah V/Div = 5 V T/Div = 10 us 9
11 2.3 Analisa Data Adapun yang dapat di analisa dari praktikum ini adalah (1) Frekuensi Sinkronisasi Horizontal Pengosongan Horizontal Serambi Depan Sinkronisasi Horizontal Serambi Belakang Gambar 7. sinyal video komposit pada sinkronisasi dan pengosongan horizontal Pada hasil percobaan yang didapatkan, dapat kami analisa bahwa : a. Frekuensi Sinkronisasi Horizontal Frekuensi sinkronisasi horizontal dapat dihitung dengan cara menghitung periode sinkronisasi horizontal dengan cara : T/Div : 10 us Div : 6,4 Maka T = Div x T/Div = 6,4 x 10 us. = 64 us Selanjutnya menghitung frekuensi dari sinkronisasi horizontal dengan cara: 10
12 F = 1/ T = 1/ 64 us = / 64 = Hz / 15,625 KHz Untuk dapat mengetahui waktu pengosongan untuk setiap garis horizontal dapat dilakukan dengan cara = Waktu sinkronisasi horizontal x 0,16, maka: 64 us x 0,16 10,24 us. hal ini merupakan waktu yang dibutuhkan untuk pengulangan horizontal dari kanan ke kiri yakni dibutuhkan sebesar 10,24 us. b. Tegangan pada sinkronisasi dan pengosongan horizontal Tegangan dari sinkronisasi dan pengosongan horizontal dapat dilakukan dengan cara : Sinkronisasi horizontal Tegangan dari sinkronisasi horizontal dapat dihitung dengan cara : V = Div x V/Div ; dimana Div =1,6 dan V/Div = 100mV Maka : V = 0,25 x 5 V V = 1,25 V 11
13 (2) Frekuensi Sinkronisasi Vertikal Sinkronisasi Vertikal Pengosongan Horizontal Sinkronisasi Horizontal Gambar 8. sinyal video komposit pada sinkronisasi dan pengosongan vertikal Pada hasil percobaan yang didapatkan, dapat kami analisa bahwa : a. Frekuensi Sinkronisasi Vertikal Frekuensi sinkronisasi vertikal dapat dihitung dengan cara menghitung periode sinkronisasi vertikal dengan cara : T/Div : 25 ms Div : 0,8 Maka T = Div x T/Div = 0,8 x 25 ms. = 20 us Selanjutnya menghitung frekuensi dari sinkronisasi vertikal dengan cara: F = 1/ T = 1/ 20 ms = 1000 / 20 12
14 = 50 Hz. Untuk dapat mengetahui waktu pengosongan untuk setiap garis horizontal dapat dilakukan dengan cara = Waktu sinkronisasi vertikal x 0,08, maka : 20 ms x 0,08 1,6 ms. hal ini merupakan waktu yang dibutuhkan untuk pengulangan vertikal dari bawah ke atas dibutuhkan waktu sebesar 1,6 ms. b. Tegangan pada Sinkronisasi Vertikal Tegangan dari sinkronisasi dan pengosongan vertikal dapat dilakukan dengan cara : Sinkronisasi vertikal Tegangan dari sinkronisasi vertikal dapat dihitung dengan cara : V = Div x V/Div ; dimana Div =1,2 dan V/Div = 5 V Maka : V = 1,4 x 5 V V = 7 V 13
15 (3) Sinyal Informasi Sinyal Informasi Sinyal Informasi Gambar 9. sinyal video komposit pada sinkronisasi dan pengosongan vertikal Pada hasil percobaan yang didapatkan, dapat kami analisa bahwa : Tegangan pada Informasi Tegangan dari sinyal informasi dapat dilakukan dengan cara : V = Div x V/Div ; dimana Div =1,2 dan V/Div = 5 V Maka : V = 2,2 x 5 V = 11 V 14
16 BAB III KESIMPULAN Adapun yang dapat disimpulkan pada praktikum ini adalah Video komposit terdiri variasi sinyal yang terdiri atas informasi gambar, pulsa pengosongan (blanking) horizontal dan vertikal, pulsa penyelarasan (sinkronisasi) horizontal dan vertikal, luminan, krominan dan burst. Pada praktikum ini didapatkan bahwa frekuensi dari sinkronisasi horizontal nya sebesar 15,625 KHz dan frekuensi dari sinkronisasi vertikal sebesar 50 Hz. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sistem video tersebut menggunakan standart sistem video dari PAL. Tegangan pada tiap sinyal didapatkan yakni tegangan sinyal sinkronisasi horizontal sebesar 1,25 V, tegangan sinyal sinkronisasi vertikal 7 V dan tegangan sinyal informasi sebesar 11 V. 15
BAB II TEORI DASAR TELEVISI
BAB II TEORI DASAR TELEVISI 2.1 Sistem Televisi Pada dasarnya sebuah gambar pada layar pesawat televisi adalah suatu susunan dari banyaknya daerah-daerah kecil. Setiap daerah kecil dari gambar tersebut
Lebih terperinciMODUL PEMBELAJARAN. Memperbaiki Sistem Penerima Televisi HAMDANI TEKNIK ELEKTRONIKA (AUDIO-VIDEO)
MODUL PEMBELAJARAN Memperbaiki Sistem Penerima Televisi HAMDANI TEKNIK ELEKTRONIKA (AUDIO-VIDEO) SMK-TR PANCA BUDI MEDAN 2016 TEKNIK DASAR TELEVISI SINYAL VIDEO COMPOSITE DAN FUNGSINYA Video Composite
Lebih terperinciBAB III FRAME SYNCHRONIZER FA-9100 SEBAGAI KWALITAS SINYAL VIDEO
BAB III FRAME SYNCHRONIZER FA-9100 SEBAGAI KWALITAS SINYAL VIDEO 3.1 Sinyal Video Sinyal video dihasilkan dari kombinasi antar sinyal-sinyal elektronik dan merupakan standar televisi. Sinyal video yang
Lebih terperinciOSILOSKOP (CRO : CATHODE-RAY OSCILLOSCOPES)
Pengukuran Besaran Listrik (TC22082) Pertemuan 12 OSILOSKOP (CRO : CATHODE-RAY OSCILLOSCOPES) Osiloskop mrpk instrumen dasar utk mempelajari semua tipe bentuk gelombang (waveform). Osiloskop dapat digunakan
Lebih terperinciBlok Diagram Sebuah Osiloskop
OSILOSKOP BAB VI Kegunaan Osiloskop Untuk mengamati secara visual tingkah tegangan bolak balik dan tegangan searah. Sebagai alat ukur: tegangan searah dan tegangan bolak balik. : tegangan (Vpp) berbagai
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI
Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 6 1. Kompetensi Mengoperasikan Osciloskop sebagai instrumen Pengukuran. 2. Sub Kompetensi a. Memahami fungsi tombol pada osciloskop b. Mengukur amplitudo suatu
Lebih terperinciPendahuluan 1.1 Latar Belakang. Dasar Teori
Televisi Hitam Putih Danang Dwi D, Deni Ade P, Hilda K, Yunianto Panji N Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang Abstrak Televisi
Lebih terperinciDisplay Analog. Max resolution(x-px Y-px Z-Hz) 1 RCA, BNC,TV Aerial Plug, Mini-VGA,DIN 5- pin [2] Composite video.
Compo Display Analog Signal standard name Composite video SCART S-Video(a.k.a. separate video, split video, supervideo, and Y/C) Connector Max resolution(x-px Y-px (i) @ Z-Hz) 1 RCA, BNC,TV Aerial Plug,
Lebih terperinci1. OSILOSKOP. Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan
SRI SUPATMI,S.KOM 1. OSILOSKOP Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Sebuah graticule
Lebih terperinciDTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI
DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI By : Dwi Andi Nurmantris OSILOSKOP POKOK BAHASAN OSILOSKOP ANALOG OSILOSKOP DIGITAL Pengertian Osiloskop Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang
Lebih terperinciM. Ihsan Z
I. Tujuan Setelah mengikuti praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu : 1. Mengidentifikasi blok-blok dan tata letak diagram dari syncron dan vertical amplifier 2. Mengidentifikasi komponen yang ada pada
Lebih terperinciPEMBACAAN & PENYAJIAN GAMBAR
TELEVISI Paul Nipkow mengembangkan teknologi berputar-disc untuk mengirim gambar pada tahun 1884. Ia menemukan gagasan membedah gambar dan mengirimnya secara berurutan. Penemuan tabung sinar katode (1897)
Lebih terperinciPERTEMUAN 14 ALAT UKUR OSILOSKOP (LANJUTAN)
PERTEMUAN 14 ALAT UKUR OSILOSKOP (LANJUTAN) FUNGSI PANEL OSILOSKOP PANEL KENDALI Bagian ini dibagi atas 3 bagian lagi yang diberi nama Vertical, Horizontal, and Trigger. FUNGSI PANEL OSILOSKOP (2) PENGATUR
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH / KODE : TEKNIK RADIO DAN TELEVISI / AK SEMESTER / SKS : VI / 2
Pertemuan Pokok Bahasan dan TIU ke 1 Elemen Dasar Sistem Komunikasi Radio Menjelaskan elemenelemen dasar Sistem Komunikasi Radio Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar 1. Sumber 2. Penguat 3. Modulator
Lebih terperinciBAB VI TELEVISI. Gambar 6.1 Pengiriman Gambar secara Berurutan. Gambar 6.2 Penguraian Gambar dengan Jumlah Titik yang Berbeda
706 6.1 Prinsip Pengiriman Gambar BAB VI TELEVISI 6.1.1 Penguraian Gambar dan Penyusunan Gambar Dengan mata, kita dapat melihat sebuah gambar dalam sekali pandang. Dalam pesawat televisi, sebagai media
Lebih terperinciWaktu : 4 x 50 Menit Topik : Pengenalan Televisi Kode : 05/ELK-ELA166/2008 Judul : Colour Matrix dan Vidio Amplifier
LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI DISPLAY DAN TELEVISI OLEH : MUHAMMAD HUSIN 2005 / 66350 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK TEKNIK ELEKTRONIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2008 A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
Lebih terperinciDESAIN DAN UJI COBA SINK SEPARATOR SEBAGAI PENGKONDISI SINYAL UNTUK SISTEM PENDETEKSI KEJERNIHAN VIDEO PADA TELEVISI ANALOG
DESAIN DAN UJI COBA SINK SEPARATOR SEBAGAI PENGKONDISI SINYAL UNTUK SISTEM PENDETEKSI KEJERNIHAN VIDEO PADA TELEVISI ANALOG Herti Miawarni 1*, Dwi Edi Setyawan 2, Eko Setijadi 2 1 Program Studi Teknik
Lebih terperinciJenis-jenis monitor. Monitor TFT LCD
Jenis-jenis monitor Monitor Catoda Ray Tube (CRT) Monitor ini merupakan monitor yang mempunyai tabung yang memproduksi elektron untuk menembak layar, sehingga tercipta gambar di layar seperti cara kerja
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK RADIO DAN TELEVISI KODE / SKS : KK / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar
1 Elemen Dasar Sistem Komunikasi Radio elemen-elemen dasar Sistem Komunikasi Radio 1. Sumber Mahasiswa menjelaskan maksud sumber tsb 2. Penguat Mahasiswa dapat menjelaskan jenis penguat yg digunakan 3.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA 4.1 Amplitude Modulation and Demodulation 4.1.1 Hasil Percobaan Tabel 4.1. Hasil percobaan dengan f m = 1 KHz, f c = 4 KHz, A c = 15 Vpp No V m (Volt) E max (mvolt) E
Lebih terperinciVIDEO By y N ur N ul ur Ad A h d ay a a y n a ti t 1
VIDEO By Nurul Adhayanti 1 VIDEO teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.
Lebih terperinciCRO (Cathode Ray Oscilloscope)
CRO (Cathode Ray Oscilloscope) CRO (Cathode Ray Oscilloscope) merupakan salah satu piranti pengukuran yang mampu: - memvisualisasikan bentuk-bentuk gelombang dan gejala lain dari suatu rangkaian elektronik
Lebih terperinciOsiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda.
OSILOSKOP Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda. Gambar 1. Osiloskop Tujuan : untuk mempelajari cara
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
52 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini membahas pengujian alat yang dibuat, kemudian hasil pengujian tersebut dianalisa. 4.1 Pengujian Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dan
Lebih terperinciPengertian dan Cara Kerja Televisi
Pengertian dan Cara Kerja Televisi Cara kerja televisi Agar dapat bekerja dan menampilkan gambar dari stasiun tv favorit mu, televisi terdiri dari bagaian-bagian yang saling menunjang agar bisa berfungsi.
Lebih terperinciBAB I FILTER I. 1. Judul Percobaan. Rangkaian Band Pass Filter. 2. Tujuan Percobaan
BAB I FILTER I 1. Judul Percobaan Rangkaian Band Pass Filter 2. Tujuan Percobaan - Menentukan Frekuensi Cut Off dari suatu rangkaian Band Pass Filter. - Menentukan besar Induktansi dari suatu kumparan.
Lebih terperinciSMK NEGERI 3 WONOSARI Bid. Keahlian : Dasar
SMK NEGERI 3 WONOSARI Bid. Keahlian : Dasar No.lab sheet : 1 MENGHITUNG Kelistrikan TEGANGAN, Prog. Keahlian : AV Waktu/tanggal : PERIODE, menit/ FREKUENSI, VP,VPP Kelas : AV ; MT Nama : MENGUNAKAN Tingkat
Lebih terperinciBAGIAN-BAGIAN PESAWAT PENERIMA TELEVISI
KEGIATAN BELAJAR 1 BAGIAN-BAGIAN PESAWAT PENERIMA TELEVISI Lembar Informasi Terdapat dua jenis pesawat penerima televisi yaitu televisi hitam putih dan televisi berwarna yang bersifat kompatibel. Kompatibilitas
Lebih terperinciTerminal Telekomunikasi (1/2)
PERANGKAT TERMINAL TELEKOMUNIKASI Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2010 1 Terminal Telekomunikasi (1/2)
Lebih terperinciBAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan
BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan spesifikasi alat sehingga memudahkan menganalisa rangkaian. Pengukuran dilakukan pada setiap titik pengukuran
Lebih terperinciPengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto
Pengukuran dan Alat Ukur Rudi Susanto Pengertian pengukuran Mengukur berarti mendapatkan sesuatu yang dinyatakan dengan bilangan. Informasi yang bersifat kuantitatif dari sebuah pekerjaan penelitian merupakan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN MENGUKUR TEGANGAN AC DAN DC DENGAN OSILOSKOP. 13 Desember 2012
LAPORAN PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN MENGUKUR TEGANGAN AC DAN DC DENGAN OSILOSKOP 13 Desember 2012 Kelompok : 3 Nama : Heryadi Kusumah Partner : Kenny Akbar Aslami Maria Goriety P Miantami H S P
Lebih terperinciPengukuran dengan Osiloskop dan Generator Sapu
Pengukuran dengan Osiloskop dan Generator Sapu 1. Osiloskop Osiloskop dapat digunakan untuk mengamati tingkah tegangan bolak balik. Dengan cara-cara sederhana piranti itu akan dapat cepat mengukur empat
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI PENGENALAN NI ELVIS MEASUREMENT INSTRUMENT
MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI PENGENALAN NI ELVIS MEASUREMENT INSTRUMENT A. Tujuan Praktikum 1. Memahami dasar-dasar penggunaan NI ELVIS 2. Memahami analisis rangkaian menggunakan NI ELVIS B. Alat
Lebih terperinciPENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying )
PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shit Keying ) JOHANES 1 - FX.HENDRA PRASETYA 2 - RISA FARRID CHRISTIANTI 3 anes_spook@yahoo.com ; Universitas Katolik Soegijapranata Jl.Pawiyatan
Lebih terperinciPercobaan VI PENGGUNAAN CATHODA RAY OSCILLOSCOPE ( CRO )
Percobaan VI PENGGUNAAN CATHODA RAY OSCILLOSCOPE ( CRO ) A. Tujuan 1. Mengukur tegangan listrik ac dan dc 2. Mengukur frekuensi dengan metode langsung B. Dasar Teori Cathoda Ray Oscilooscope (CRO) merupakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN TRANSMISI DATA KOMPUTER PADA MONITOR DENGAN SISTEM WIRELES
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TRANSMISI DATA KOMPUTER PADA MONITOR DENGAN SISTEM WIRELES Wincoko, ST Latar Belakang Kemajuan teknologi memungkinkan manusia bertambah maju, khususnya dibidang komputer. Penggunaan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Tugas Akhir, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirancang. Tujuan dari proses ini yaitu agar
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA Jl. Prof. Hamka, Telp. (0751) 444614, Fax: (0751) 7055644 Padang, 25131 Email : elektronika@ft.unp.ac.id
Lebih terperinciPENGGUNAAN MULTIMETER DAN OSILOSKOP (CRO)
MAKALAH PENGGUNAAN MULTIMETER DAN OSILOSKOP (CRO) Oleh : Sumarna JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUA ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET 2013 1 KATA PENGANTAR Alhamdulillah,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA KUALITAS VIDEO VIRTUAL STUDIO. Video virtual studio merupakan perpaduan antara video dan graphis,
BAB IV ANALISA KUALITAS VIDEO VIRTUAL STUDIO Video virtual studio merupakan perpaduan antara video dan graphis, dimana background dengan warna biru di studio diganti dengan gambar dari komputer graphis,
Lebih terperinciDari sisi pembawa, cara menumpang di pesawat terbang akan berbeda dengan menumpang di mobil, bus, truk, kapal laut, perahu, atau kuda. Hal yang sama j
SISTEM RADIO Komunikasi radio menggunakan gelombang elektromagnetis yang dipancarkan lewat atmosfer bumi atau ruang bebas untuk membawa informasi melalui jarak-jarak yang panjang tanpa menggunakan kawat.
Lebih terperinciBAB III PENGGUNAAN SAW FILTER SEBAGAI FILTER SINYAL IF
BAB III PENGGUNAAN SAW FILTER SEBAGAI FILTER SINYAL IF 3.1. Pendahuluan Fungsi SAW Filter sendiri dalam unit IF pada televisi adalah untuk memberikan bentuk respon sinyal IF yang dihasilkan dari tuner
Lebih terperinci1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini dunia telekomunikasi berkembang sangat pesat. Banyak transmisi yang sebelumnya menggunakan analog kini beralih ke digital. Salah satu alasan bahwa sistem
Lebih terperinciPENGUBAH SINYAL VGA KE SISTEM PAL. Fathurrozah [T ] Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang
1 PENGUBAH SINYAL VGA KE SISTEM PAL Fathurrozah [T101930438] Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pesawat penerima televisi dapat dipakai sebagai suatu alternatif
Lebih terperinci1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO
1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 2. SISTEM MODULASI DALAM PEMANCAR GELOMBANG RADIO Modulasi merupakan metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio. Maksudnya, informasi yang akan disampaikan kepada
Lebih terperinciMODUL 3 ANALISA LISSAJOUS
MODUL 3 ANALISA LISSAJOUS Sibghotur Rohman (H1E014058) Asisten: Akbar Prasetyo Gunawan Tanggal Percobaan: 13/11/2015 PAF15210-A Praktikum Elektronika Dasar 1 Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan
Lebih terperinciDalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Realisasi PLL (Phase Locked Loop) sebagai modul praktikum demodulator FM sebelumnya telah pernah dibuat oleh Rizal Septianda mahasiswa Program Studi Teknik
Lebih terperinciMakalah pengukuran listrik. osiloskop OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011
Makalah pengukuran listrik osiloskop OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D411 10 009 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pengukuran
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. ANALISA SISTEM PENERAPAN IC PIP (Picture In Picture) PVP 9390A PADA TELEVISI SANYO
TUGAS AKHIR ANALISA SISTEM PENERAPAN IC PIP (Picture In Picture) PVP 9390A PADA TELEVISI SANYO Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama
Lebih terperinciPOLITEKNIK NEGERI JAKARTA
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 206/207 JUDUL SINGLE SIDEBANDD-DOUBLE SIDEBAND (SSB-DSB) GRUP 2 3C PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK
Lebih terperinciMOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot
ACTION TOOLS OUTPUT INFORMATION MEKANIK MOTOR MOTOR DRIVER CPU SISTEM KENDALI SENSOR Gambar 1 Bagian-bagian Robot Gambar 1 menunjukkan bagian-bagian robot secara garis besar. Tidak seluruh bagian ada pada
Lebih terperinciBAB 7 ALAT-ALAT UKUR. 7.1 Alat Ukur Mekanik Pengaris Jangka Sorong
BAB 7 ALAT-ALAT UKUR 7.1 Alat Ukur Mekanik Macam-macam alat ukur mekanik yang digunakan dalam dunia teknik, antara lain : Gambar 7.3 Penggaris pita 7.1.1 Pengaris Penggaris adalah sebuah alat pengukur
Lebih terperinciPERCOBAAN 4 RANGKAIAN PENGUAT KLAS A COMMON EMITTER
PERCOBAAN 4 RANGKAIAN PENGUAT KLAS A COMMON EMITTER 4.1 Tujuan dan Latar Belakang Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendemonstrasikan cara kerja dari Power Amplifier kelas A common-emitter. Amplifier
Lebih terperinciAnalisis Processor Utama IC STV 2286 Pada Televisi Berwarna Polytron MX / 20323
1 Analisis Processor Utama IC STV 2286 Pada Televisi Berwarna Polytron MX / 20323 Toni Suhartanto *, Darjat **, Ajub Ajulian Z. ** Abstrak Televisi berwarna merupakan sebuah peralatan elektronik yang terdiri
Lebih terperinciSpektrum dan Domain Sinyal
Spektrum dan Domain Sinyal 1 Sinyal dan Spektrum Sinyal Komunikasi merupakan besaran yang selalu berubah terhadap besaran waktu Setiap sinyal dapat dinyatakan di dalam domain waktu maupun di dalam domain
Lebih terperinciWaktu : 4 x 50 Topik : Pengenalan Monitor. Kode : 10/ELK-ELA166/2007 Judul : Blok Diagram Monitor
FT UNP PADANG Jurusan : PT. Elektronika Lembaran : Job Sheet Mata Kuliah : Teknologi Display&TV Waktu : 4 x 50 Topik : Pengenalan Monitor Kode : 10/ELK-ELA166/2007 Judul : A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR. Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM TELEKOMUNIKASI ANALOG PERCOBAAN OSILATOR Disusun Oleh : Kelompok 2 DWI EDDY SANTOSA NIM. 1141160049 JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL 2011/2012 POLITEKNIK NEGERI MALANG jl.soekarno
Lebih terperinci: SMKN 3 AMUNTAI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMKN 3 AMUNTAI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMK : SMKN 3 AMUNTAI Mata Pelajaran : Teori Produktif AV Kelas/Semester : Standar Kompetensi : Perbaikan dan perawatan televisi Indikator : Televisi
Lebih terperinciFT UNP PADANG Lembaran : Job Sheet. Waktu : 4 x 50 Topik : Display. Kode : 09/ELK-ELA 166/2007 Judul : Tabung Gambar
FT UNP PADANG Lembaran : Job Sheet Jurusan : PT. Elektronika Mata Kuliah : Teknologi Display & TV Waktu : 4 x 50 Topik : Display Kode : 09/ELK-ELA 166/2007 Judul : A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum
Lebih terperinci10/10/2017. Teknologi Display SISTEM KOORDINAT DAN BENTUK DASAR GEOMETRI (OUTPUT PRIMITIF) CRT CRT. Raster Scan Display
1 2 SISTEM KOORDINAT DAN BENTUK DASAR GEOMETRI (OUTPUT PRIMITIF) Teknologi Display Cathode Ray Tubes (CRT) Liquid Crystal Display (LCD) 3 4 CRT Elektron ditembakkan dari satu atau lebih electron gun Kemudian
Lebih terperinciSISTEM TV ANALOG BERWARNA DAN PROPAGASI GELOMBANG RADIONYA
SISTEM TV ANALOG BERWARNA DAN PROPAGASI GELOMBANG RADIONYA ILHAM MAULANA D41114303 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya dengan
Lebih terperinciPENGENALAN ALAT UKUR DAN KOMPONEN ELEKTRONIKA: OSCILOSCOP
A. PENGENALAN dan GENARATOR SIGNAL [13] [14] [15] [17] [18] [19] [20] [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [10] [12] [9] [11] [16] [21] Osciloscop GOS6200 Keterangan [1]. CAL, terminal kalibrasi [2]. ILUM,
Lebih terperinciPercobaan PENGGUNAAN MULTIMETER DAN OSILOSKOP (CRO) (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)
Percobaan PENGGUNAAN MULTIMETER DAN OSILOSKOP (CRO) (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY) E-mail : sumarna@uny.ac.id 1. Tujuan : 1. Menggunakan alat ukur multimeter (voltmeter, ohmmeter,
Lebih terperinciM. Ihsan Z
I. Tujuan Setelah mengikuti praktikum ini diharapkan mahasis mampu. 1. Membaca blok diagram penguat. 2. Memahami fungsi rangkaian penguat IF. 3. Menjelaskan prinsip kerja rangkaian penguat IF. 4. Menganalisa
Lebih terperinciJenis Jenis Kerusakan Monitor
Jenis Jenis Kerusakan Monitor Setelah kita memahami jenis-jenis monitor sekarang kita identifikasi jenis kerusakan yang sering terjadi pada monitor jenis CRT. Berdasarkan pengalaman penulis ada banyak
Lebih terperinciDaftar Isi. 1. Indikator padam layar mati Layar bergelombang Indikator hidup layar mati... 9
Daftar Isi 1. Indikator padam layar mati... 3 2. Layar bergelombang... 8 3. Indikator hidup layar mati... 9 4. Gambar terlalu melebar atau menyempit... 10 5. Raster satu garis vertikal... 11 6. Gambar
Lebih terperinciMODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta
MODULATOR DAN DEMODULATOR FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Email: budihardja@yahoo.com Intisari
Lebih terperinciLABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016 JUDUL AMPITUDE SHIFT KEYING GRUP 4 3A PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok
Lebih terperinciPertemuan 11. MONITOR dan MONITOR
Pertemuan 11 MONITOR dan TROUBLESHOOTING MONITOR Jenis-jenis monitor Monitor merupakan komponen output yang digunakan untuk menampilkan teks atau gambar kelayar sehingga dapat dinikmati Oleh pemakai, monitor
Lebih terperinciPenguat Inverting dan Non Inverting
1. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui karakteristik rangkaian op-amp sebagai penguat inverting dan non inverting. 2. Mengamati fungsi kerja dari masing-masing penguat 3. Mahasiswa dapat menghitung penguatan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM SALURAN TRANSMISI. Disusun untuk melaporkan hasil praktikum Saluran Transmisi Semester 4. Dosen Pembimbing Hendro Darmono,B.Eng.
LAPORAN PRAKTIKUM SALURAN TRANSMISI Disusun untuk melaporkan hasil praktikum Saluran Transmisi Semester 4 Dosen Pembimbing Hendro Darmono,B.Eng.,MT KELOMPOK 4 JTD 2A Kiki Lailatul Rahmadhani (1341160013)
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini berisi tentang persiapan pendataan, proses pengumpulan data untuk selanjutnya diolah menjadi informasi yang akan di analisis. Pendataan dilakukan melalui proses
Lebih terperinci1.1 Intensitas. 1.2 Luminansi. 1.3 Lightness. 1.4 Hue. 1.5 Saturasi
1.Definis Warna Dalam ilmu fisika warna didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik cahaya, sedangkan dalam bidang ilmu seni rupa dan desain warna didefinisikan sebagai pantulan tertentu dari cahaya
Lebih terperinciBAB IV SISTEM VIDEO PADA PENYIARAN TELEVISI DI SCTV
BAB IV SISTEM VIDEO PADA PENYIARAN TELEVISI DI SCTV 4.1 Pengertian Video Video atau gambar dalam Bahasa Indonesianya adalah gambar dalam sinyal televisi, baik yang bergerak ataupun diam yang pada awalnya
Lebih terperinciPerkembangan Teknologi Telekomunikasi Sistem Televisi. Adri Priadana ilkoomadri.com
Perkembangan Teknologi Telekomunikasi Sistem Televisi Adri Priadana ilkoomadri.com TELEVISI Penemuan tabung sinar katode (1897) menimbulkan gagasan untuk dimanfaatkan sebagai penyaji gambar, namun masih
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL PENGUKURAN
BAB IV ANALISA DAN HASIL PENGUKURAN 4.1 Hasil Pengukuran Pada bab ini akan membahas hasil pengukuran band frekuensi yang digunakan dengan teknologi CWDM dengan metode sebelumnya yang menggunakan point
Lebih terperinciLampiran 1. Tabel hasil pengukuran amplitudo gelombang frekuensi 10 khz (Deni, 2007)
LAMPIRAN Lampiran 1. Tabel hasil pengukuran amplitudo gelombang frekuensi 10 khz (Deni, 2007) Perlakuan Horizontal Kadar air 30% Jarak 9 cm Jarak 18 cm Jarak 27 cm 1.0 51 34 27 1.2 34 29 27 1.4 28 24 24
Lebih terperinciMODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com
MODULASI Adri Priadana ilkomadri.com Pengertian Modulasi Merupakan suatu proses penumpangan atau penggabungan sinyal informasi (pemodulasi) kepada gelombang pembawa (carrier), sehingga memungkinkan sinyal
Lebih terperinciPenggunaan Osciloscope Dalam Pengukuran
JOB SHEET Penggunaan Osciloscope Dalam Pengukuran I. Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat mempergunakan osciloscope.. Mahasiswa terampil mempergunakan osciloscope dengan baik dan benar. 3. Mahasiswa dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Inovasi di dalam teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi, mencari
Lebih terperinciTujuan Mempelajari penggunaan instrumentasi Multimeter, Osiloskop, dan Pembangkit Sinyal Mempelajari keterbatasan penggunaan multimeter Mempelajari ca
Percobaan 1 Pengenalan Instrumentasi Laboratorium Tujuan Mempelajari penggunaan instrumentasi Multimeter, Osiloskop, dan Pembangkit Sinyal Mempelajari keterbatasan penggunaan multimeter Mempelajari cara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi PWM Sinyal PWM pada umumnya memiliki amplitudo dan frekuensi dasar yang tetap, namun, lebar pulsanya bervariasi. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo sinyal
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL
MODUL PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL DIBUAT OLEH: WAHYU PAMUNGKAS, ST LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI AKATEL SANDHY PUTRA PURWOKERTO 2006 1 MODUL PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL SIFAT-SIFAT
Lebih terperinciFT UNP Padang Lembaran : Job Sheet. Waktu : 4 x 50 Topik : Bagian Blok TV Kode : 08/ELK-ELA166/2008 Judul : Horizontal dan High Voltage Amplifier
FT UNP Padang Lembaran : Job Sheet Jurusan: PT. Elektronika Mata Kuliah : Teknologi TV & Display Waktu : 4 x 50 Topik : Bagian Blok TV Kode : 08/ELK-ELA166/2008 Judul : Horizontal dan High Voltage Amplifier
Lebih terperinciSWITCHER (ROUTER) VIDEO/ AUDIO 4x2
SWITCHER (ROUTER) VIDEO/ AUDIO 4x2 Dalam sistem pemancar televisi, khususnya yang bersifat relay transmisi, sinyal informasi yang diterima dari sumber akan dikuatkan dan kemudian diteruskan ke tujuan selanjutnya.
Lebih terperinciImage Formation & Display
Image Formation & Display Disarikan oleh: Dinisfu Sya ban (0403100596) SEKOLAH TINGGI SANDI NEGARA BOGOR 2007 1 Pendahuluan Image adalah suatu uraian bagaimana suatu parameter yang bervariasi dari suatu
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG Oleh: Nama : RIA INTANDARI NIM : 140210102088 PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP
BAB III PENGUKURAN UNJUK KERJA ELT RESCUE 99 DAN ELT ADT 406 AF/AP Pada BAB 2 telah dijelaskan terdapat dua tipe ELT yaitu Portable ELT dan Fixed ELT dan juga ELT yang hanya bekerja pada dua frekuensi
Lebih terperincimenggunakan sistem PAL (Phase Alternating Line), pemancar televisi digunakan untuk mengirimkan sinyal-sinyal suara dan sinyal-sinyal gambar
X. BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Sistem Alat yang dibuat merupakan pemancar televisi berwama dengan menggunakan sistem PAL (Phase Alternating Line), pemancar televisi digunakan untuk mengirimkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS 4.1. Topik 1. Rangkaian Pemicu SCR dengan Menggunakan Rangkaian RC (Penyearah Setengah Gelombang dan Penyearah Gelombang Penuh). A. Penyearah Setengah Gelombang Gambar
Lebih terperinciPENGUAT EMITOR BERSAMA (COMMON EMITTER AMPLIFIER) ( Oleh : Sumarna, Lab-Elins Jurdik Fisika FMIPA UNY )
PERCOBAAN PENGUAT EMITOR BERSAMA (COMMON EMITTER AMPLIFIER) ( Oleh : Sumarna, Lab-Elins Jurdik Fisika FMIPA UNY ) E-mail : sumarna@uny.ac.id PENGANTAR Konfigurasi penguat tegangan yang paling banyak digunakan
Lebih terperinciTeknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Model Sistem Komunikasi Sinyal listrik digunakan dalam sistem komunikasi karena relatif gampang dikontrol. Sistem komunikasi listrik ini mempekerjakan sinyal listrik untuk membawa
Lebih terperinciPEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT
PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT 1 Hilridya Sagita, 2 Eri Prasetyo dan 3 Arifin 1,2 Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Jakarta 3 STMIK Bidakara,
Lebih terperinciBy Group 121 IK-3C IT Telkom Bandung
By Group 121 IK-3C IT Telkom Bandung Sigit Wahyu Pratama Andrian Yoga Pratama Husim Rinaldi Husna Aydadenta Rio Hagana Tarigan Tujuan Praktikum 1. Mengukur frekuensi dan amplitudo getaran harmonik dengan
Lebih terperinciComputer Graphic. Output Primitif dan Algoritma Garis. Erwin Yudi Hidayat. Computer Graphics C Version 2 Ed by Donald Hearn
Computer Graphic Output Primitif dan Algoritma Garis Erwin Yudi Hidayat erwin@dsn.dinus.ac.id Computer Graphics C Version 2 Ed by Donald Hearn Addison Wesley is an imprint of erwin@dsn.dinus.ac.id CG -
Lebih terperinciPERCOBAAN 1 KURVA TRANSFER KARAKTERISTIK JFET
PERCOBAAN 1 KURVA TRANSFER KARAKTERISTIK JFET 11.1 Tujuan : Membuat kurva tranfer karakteristik JFET pada layar oscilloscope. Kurva ini memperlihatkan variasi arus drain (ID) sebagai fungsi tegangan gate-source
Lebih terperinci