PENILAIAN KINERJA PELAYANAN KANTOR KELURAHAN GENTENG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENILAIAN KINERJA PELAYANAN KANTOR KELURAHAN GENTENG"

Transkripsi

1 PENILAIAN KINERJA PELAYANAN KANTOR KELURAHAN GENTENG Galih Rangga Satria Bambang Suryono Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT This purpose of this research is to find out how to measure the public satisfaction level of the Genteng political district office by using the General Guidelines of Public Satisfaction Index Arrangement of Government Agency Service Unit and the performance level of the Genteng political district service unit as government agency service unit in order to improve the quality of public service unit. Qualitative descriptive method is applied in this research. The object of the research is a government agency engages in the field of public service is the Genteng political district office of Surabaya. The result of research shows that the measurement result which is performed by using Public Satisfaction Index is based on the decree of Minister of State Apparatus Empowerment number: KEP/25/M.PAN/2/24, on the overall the obtained value is 75.5 within the range of It means that the service quality is B or Good. It can be concluded that the General Guidelines of Public Satisfaction Index Arrangement of Government Agency Service Unit is required as an instrument to measure the service performance which is meant to find out the performance level of government agency service unit periodically as the material to determine the policy in order to improve public service quality and to respond to citizen complaints. On the overall, the performance analysis of the Genteng political district office service performance from customer perspective to the customer satisfaction is conducted by using public satisfaction index, overall it can be said Good. Keywords: Service Performance Measurement, Public Satisfaction Index, Service Performance Analysis ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap kantor Kelurahan Genteng dengan menggunakan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah dan tingkat kinerja unit pelayanan kantor Kelurahan Genteng sebagai unit pelayanan instansi pemerintah dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian yang digunakan adalah suatu instansi pemerintah yang bergerak pada bidang jasa pelayanan public yaitu kantor Kelurahan Genteng Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengukuran dengan menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/25/M.PAN/2/24 secara menyeluruh diperoleh nilai sebesar 75.5 yang posisinya berada pada interval yang berarti bahwa mutu pelayanan B atau. Dapat disimpulkan bahwa Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah dibutuhkan sebagai alat untuk mengukur kinerja pelayanan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan Instansi Pemerintah secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan public dan tindak lanjut dari complain warga. Sebagaimana analisis kinerja pelayanan kantor Kelurahan Genteng dari perspektif pelanggan terhadap kepuasan pelanggan dengan Indeks Kepuasan Masyarakat secara keseluruhan dikatakan baik. Kata kunci: Pengukuran Kinerja Pelayanan, Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), Analisis Kinerja Pelayanan.

2 PENDAHULUAN Dengan semakin meningkatnya pendapatan, teknologi, dan pendidikan, semakin meningkat pula kualitas keinginan dan tuntutan kepuasan masyarakat pengguna jasa terhadap pelayanan yang ditawarkan dari sektor pelayanan publik. Disamping hal tersebut sektor pelayanan publik juga dituntut agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna jasa serta harus selalu melakukan perbaikan pelayanan secara berkesinambungan. Dengan adanya peningkatan kualitas keinginan dan tuntutan kepuasan masyarakat pengguna jasa tersebut, kantor kelurahan selaku kantor pelayanan publik juga dituntut untuk bisa selalu memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat pengguna jasa. Peran kantor kelurahan cukup penting untuk mempermudah masyarakat dalam mengurus suratsurat penting sesuai yang telah diatur pemerintah. Oleh karena itu pelayanan pada kantor kelurahan harus baik agar masyarakat tidak malas untuk mengurus kewajiban mereka di kantor kelurahan sebab ini bisa menghambat program-program pemerintah yang sudah dijalankan. Maka profesionalisme dari petugas kelurahan dan sarana penunjang sangat penting. Oleh karena itu pelaksanaan pelayanan dikelurahan sangat diperlukan adanya kerjasama pelayanan yang baik di antara pihak - pihak yang terkait. Dengan adanya kerjasama pelaksanaan pelayanan yang baik maka diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik pula sehingga dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna jasa. Dengan puasnya masyarakat pengguna jasa atas kinerja pelayanan di kelurahan maka diharapkan masyarakat tidak akan merasa malas untuk datang ke kelurahan sehingga tidak menghambat program-program pemerintah yang telah dijalankan. Organisasi sektor publik sangatlah beragam, dan tentu saja setiap organisasi tersebut memiliki perbedaan, baik dari jenis pelayanannya maupun tujuan organisasinya. Mengingat hal tersebut, maka diperlukan adanya suatu pedoman yang dapat diaplikasikan diberbagai organisasi pelayanan publik untuk mengukur kinerja pelayanannya. Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 24, merupakan pedoman umum yang dapat diterapkan disemua jenis organisasi pelayanan publik untuk mengukur kinerja pelayanannya. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/24, terdapat 14 (empat belas) unsur yang dapat diberlakukan untuk semua jenis pelayanan dalam mengukur indeks kepuasan masyarakat unit pelayanan, antara lain (1) prosedur pelayanan, (2) persyaratan pelayanan, (3) kejelasan petugas pelayanan, (4) kedisiplinan petugas pelayanan, (5) tanggung jawab petugas pelayanan, (6) kemampuan petugas pelayanan, (7) kecepatan pelayanan, (8) keadilan mendapatkan pelayanan, (9) kesopanan dan keramahan petugas, (1) kewajaran biaya pelayanan, (11) kepastian biaya pelayanan, (12) kepastian jadwal pelayanan, (13) kenyamanan lingkungan, dan (14) keamanan pelayanan. Kantor kelurahan sebagai kantor pelayanan publik, harus terbuka untuk umum yang bertujuan untuk melayani masyarakat tanpa mencari keuntungan. Mengingat dimana fungsi utama pemerintah yaitu melayani masyarakat, oleh karena itu periu dilakukan pengukuran terhadap kinerja pelayanan. Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian pemerintah akan terus berusaha untuk dapat memaksimalkan kualitas pelayanan demi tercapainya kepuasan konsumen atau masyarakat pengguna jasa. 2

3 Organisasi sektor publik yang dipilih dalam penelitian ini adalah Kantor Kelurahan Genteng. Sebagai kantor pelayanan publik yang melayani masyarakat, kantor Kelurahan Genteng wajib terus berupaya meningkatkan kinerja pelayanannya. Dengan demikian, penelitian ini akan mengukur dan menganalisis Kinerja Pelayanan kantor Kelurahan Genteng dengan menerapkan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) menurut KEP/25/M.PAN/2/24. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah Bagaimana mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap kantor Kelurahan Genteng dengan menggunakan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah dan bagaimana kinerja pelayanan kantor kelurahan Genteng. tujuan penelitian ini yaitu Untuk mengetahui bagaimana mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap kantor Kelurahan Genteng dengan menggunakan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah dan untuk mengetahui bagaimana kinerja unit pelayanan kantor Kelurahan Genteng sebagai unit pelayanan instansi pemerintah. TINJAUAN TEORETIS Definisi Organisasi Sektor Publik Organisasi sektor publik merupakan sebuah entitas ekonomi yang memiliki keunikan tersendiri. Disebut sebagai entitas ekonomi karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak kecil bahkan bisa dikatakan sangat besar (Nordiawan, 26:1). Karakteristik Organisasi Sektor Publik Bastian (21:11) menyatakan bahwa karakteristik organisasi sektor publik adalah sebagai berikut: a. Tujuan Untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar, dan kebutuhan lainnya baik jasmani maupun rohani. b. Aktivitas Pelayanan publik (public services) seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan, penegakan hukum, transportasi publik, dan penyediaan pangan. c. Sumber Pembiayaan Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba perusahaan Negara, pinjaman pemerintah, serta pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan perundangan yang berlaku. d. Pola Pertanggungjawaban Bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat, seperti dalam organisasi pemerintah yang meliputi Dewan Perwakilan Rakyat (DRP), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta dalam yayasan dan LSM seperti dewan pengampu. e. Kultur Organisasi Bersifat birokrasi, formal, dan berjenjang. f. Penyusunan Anggaran Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan anggaran program publik dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat. Dan akhimya, disahkan oleh wakil masyarakat di DPR, DPD, DPRD, majelis syuro partai, dewan pengurus LSM, atau dewan pengurus yayasan. 3

4 g. Stakeholder Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor, para investor, lembaga-lembaga intemasional termasuk lembaga Donor Intemasional (seperti Bank Dunia (World Bank), International Monetary Fund (IMF), Asian Development Bank (ADB), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), United Nation Development Program (UNDP), USAID, dan pemerintah luar negeri. Kinerja Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan / program / kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi (Mahsun et al, 211:141). Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits), dan dampak (impacts) (Bastian, 26:267). Untuk dapat mengukur kinerja suatu organisasi, perlu ditentukan indikatomya terlebih dahulu. Indikator kinerja diperlukan agar tingkat pencapaian kinerja suatu organisasi dapat diketahui. 1. Syarat-syarat Indikator Kinerja Bastian (26:267) menyatakan bahwa, sebelum menyusun dan menetapkan indikator kinerja, syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu indikator kinerja perlu diketahui. Syarat-syarat yang berlaku untuk semua kelompok kinerja tersebut adalah sebagai berikut: a. Spesifik, jelas, dan tidak ada kemungkinan kesalahan interpretasi. b. Dapat diukur secara objektif baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, yaitu dua atau lebih yang mengukur indikator kinerja mempunyai kesimpulan yang sama. c. Relevan; indikator kinerja harus menangani aspek objektif yang relevan. d. Dapat dicapai, penting, dan hams berguna untuk menunjukkan keberhasilan masukan, proses keluaran, hasil, manfaat, serta dampak. e. Harus cukup fleksibel dan sensitif terhadap perubahan/penyesuaian pelaksanaan dan hasil pelaksanaan kegiatan. f. Efektif; data/informasi yang berkaitan dengan indikator kinerja bersangkutan dapat dikumpulkan, diolah, dan dianalisis dengan biaya yang tersedia. 2. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja dilakukan untuk mengetahui kualitas kinerja suatu organisasi. Menurut Robertson (dalam Mahsun et al, 211:141), pengukuran kinerja (performance measurement) adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, temasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumberdaya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan), hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan, dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan. Sementara Stout (dalam Bastian, 26:275) menyatakan bahwa pengukuran / penilaian kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi (mission accomplishment) melalui hasil-hasil yang ditampilkan bempa produk, jasa, ataupun suatu proses". 4

5 3. Elemen Pokok Pengukuran Kinerja Menurut Mahsun et al (211: ) elemen pokok suatu pengukuran kinerja antara lain yaitu: a. Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi. Tujuan adalah pemyataan secara umum (belum secara eksplisit) tentang apa yang ingin dicapai organisasi. Sasaran mempakan tujuan organisasi yang sudah dinyatakan secara eksplisit dengan disertai batasan waktu yang jelas. Strategi adalah cara atau teknik yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran. Tujuan, sasaran, dan strategi tersebut ditetapkan dengan berpedoman pada visi dan misi organisasi. Berdasarkan tujuan, sasaran, dan strategi tersebut selanjutnya dapat ditentukan indikator dan ukuran kinerja secara tepat. b. Merumuskan indikator dan ukuran kinerja. Indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung yaitu hal-hal yang sifatnya hanya mempakan indikasi-indikasi kinerja. Ukuran kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara langsung. Indikator kinerja dan ukuran kinerja ini sangat dibutukan untuk menilai tingkat ketercapaian tujuan, sasaran, dan strategi. Indikator kinerja dapat berbentuk faktor-faktor keberhasilan utama (critical success factors) dan indikator kinerja kunci (key performance indicator). Faktor keberhasilan utama adalah suatu area yang mengindikasi kesuksesan kinerja unit kerja organisasi. Area ini menggambarkan preferensi manajerial dengan memperhatikan variabel-variabel kunci finansial dan nonfinansial pada kondisi waktu tertentu. Faktor keberhasilan utama ini hams secara konsisten mengikuti pembahan yang terjadi dalam organisasi. Sedangkan indikator kinerja kunci mempakan sekumpulan indikator yang dapat dianggap sebagai ukuran kinerja kunci baik yang bersifat finansial maupun nonfinansial untuk melaksanakan operasi dan kinerja unit bisnis. Indikator ini dapat digunakan oleh manajer untuk mendeteksi dan memonitor capaian kinerja. c. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi. Jika kita sudah mempunyai indikator dan ukuran kinerja yang jelas, maka pengukuran kinerja bisa diimplementasikan. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan, sasaran, dan strategi adalah membandingkan hasil aktual dengan indikator dan ukuran kinerja yang telah ditetapkan. Analisis antara hasil aktual dengan indikator dan ukuran kinerja ini menghasilkan penyimpangan positif, penyimpangan negatif, atau penyimpangan nol. Penyimpangan positif berarti pelaksanaan kegiatan sudah berhasil mencapai serta melampaui indikator dan ukuran kinerja yang ditetapkan. Penyimpangan negatif berarti pelaksanaan kegiatan belum berhasil mencapai indikator dan ukuran kinerja yang ditetapkan. Penyimpangan nol berarti pelaksanaan kegiatan sudah berhasil mencapai atau sama dengan indikator dan ukuran kinerja yang ditetapkan. d. Evaluasi kinerja (feedback, penilaian kemajuan organisasi, meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas). Evaluasi kinerja akan memberikan gambaran kepada penerima informasi mengenai nilai kinerja yang berhasil dicapai organisasi. Capaian kinerja organisasi dapat dinilai dengan skala pengukuran tertentu. Informasi capaian kinerja dapat dijadikan feedback dan reward-punishment, penilaian kemajuan organisasi dan dasar peningkatan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. 5

6 6 4. Skema Pengukuran Kinerja Gambar 1 Skema Pengukuran Kinerja 5. Manfaat Pengukuran Kinerja Sektor Publik Menurut Mardiasmo (22:122) manfaat pengukuran kinerja yaitu: a. Memberikan pemahaman mengenai yang digunakan untuk menilai manajemen b. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan c. Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan membandingkannya dengan target kinerja serta melakukan tindakan korektif untuk memperbaiki kinerja d. Sebagai dasar untuk memeberikan penghargaan dan hukuman (reward & punishment) secara obyektif atas pencapaian prestasi yang diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati e. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka memperbaiki kinerja organisasi f. Membantu mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi g. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah h. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif. Pelayanan 1. Pelayanan Publik Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/24 menyatakan bahwa pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan pemndang-undangan. 2. Kepuasan Masyarakat Kepuasan masyarakat mempakan faktor yang sangat penting dan menentukan keberhasilan suatu badan usaha karena masyarakat adalah konsumen dari produk yang dihasilkannya. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 1. Pengertian Umum a. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. b. Penyelenggara pelayanan publik adalah instansi pemerintah. c. Instansi Pemerintah adalah Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah termasuk BUMN/BUMD dan BHMN. d. Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima

7 pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundangundangan. e. Unit pelayanan publik adalah unit kerja/kantor pelayanan pada instansi pemerintah termasuk BUMN/BUMD dan BHMN, yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan pelayanan kepada penerima pelayanan. f. Pemberi pelayanan publik adalah pegawai instansi pemerintah yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai dengan peraturan pemndang-undangan. g. Penerima pelayanan publik adalah orang, masyarakat, lembaga instansi pemerintah dan dunia usaha, yang menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik. h. Kepuasan pelayanan adalah hasil pendapat dan penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur penyelenggara pelayanan publik. i. Biaya pelayanan publik adalah segala biaya (dengan nama atau sebutan apapun) sebagai imbal jasa atas pemberian pelayanan publik, yang besaran dan tata cara pembayarannya ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. j. Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang terdapat dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sebagai variabel penyusunan indeks kepuasan masyarakat untuk mengetahui kinerja unit pelayanan. k. Responden adalah penerima pelayanan publik yang pada saat pencacahan sedang berada di lokasi unit pelayanan, atau yang pemah menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan. 2. Tujuan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/24 menyatakan bahwa tujuan penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakan (IKM) yaitu untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya. Bagi masyarakat, Indeks Kepuasan Masyarakat dapat digunakan sebagai gambaran tentang kinerja pelayanan unit yang bersangkutan. 3. Manfaat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/24 menyatakan bahwa dengan tersedianya data IKM secara periodik, dapat diperoleh manfaat sebagai berikut: a. Diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur dalam penyelenggaraan pelayanan publik. b. Diketahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah dilaksanakan oleh unit pelayanan publik secara periodik. c. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya yang perlu dilakukan. d. Diketahui indeks kepuasan masyarakat secara menyelumh terhadap hasil pelaksanaan pelayanan publik pada lingkup Pemerintah Pusat dan Daerah. e. Memacu persaingan positif, antar unit penyelenggara pelayanan pada lingkup Pemerintah Pusat dan Daerah dalam upaya peningkatan kinerja pelayanan. f. Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit pelayanan. 4. Unsur Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 7

8 KEP/25/M.PAN/2/24, unsur minimal yang hams ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat adalah sebagai berikut: a. Prosedur pelayanan Yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan. b. Persyaratan Pelayanan Yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya. c. Kejelasan petugas pelayanan Yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang memberikan pelayanan (nama, jabatan serta kewenangan dan tanggung jawabnya). d. Kedisiplinan petugas pelayanan Yaitu kesungguhan petugas dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku. e. Tanggung jawab petugas pelayanan Yaitu kejelasan wewenang dan tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan. f. Kemampuan petugas pelayanan Yaitu tingkat keahlian dan ketrampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan / menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat. g. Kecepatan pelayanan Yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan. h. Keadilan mendapatkan pelayanan Yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan golongan / status masyarakat yang dilayani. i. Kesopanan dan keramahan petugas Yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling menghargai dan menghormati. j. Kewajaran biaya pelayanan Yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besamya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan. k. Kepastian biaya pelayanan Yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan. l. Kepastian jadwal pelayanan Yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. m. Kenyamanan lingkungan Yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan. n. Keamanan Pelayanan Yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan. 5. Metode Pengolahan Data Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/24, nilai IKM dihitung dengan menggunakan "nilai rata-rata 8

9 9 tertimbang" masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan indeks kepuasan masyarakat terhadap 14 unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut: Jumlah Bobot 1 Bobot Nilai = = =,71 Rata-rata Tertimbang Jumlah Unsur 14 Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut: Total dari Nilai Persepsi Per Unsur IKM = x Nilai Penimbang Total unsur yang terisi Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25-1 maka hasil penilaian tersebut diatas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut: IKM Unit Pelayanan X 25 Mengingat unit pelayanan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, maka setiap unit pelayanan dimungkinkan untuk: a. Menambah unsur yang dianggap relevan. b. Memberikan bobot yang berbeda terhadap 14 (empat belas) unsur yang dominan dalam unit pelayanan, dengan catatan jumlah bobot seluruh unsur tetap 1. Nilai Persepsi Tabel 1 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan, dan Kinerja Unit Pelayanan Nilai Interval IKM 1,-1,75 1,76-2,5 2,51-3,25 3,26-4, Sumber: KEP/25/M.PAN/2/24 METODE PENELITIAN Nilai Interval Konversi IKM 25-43,75 43,76-62,5 62,51-81,25 81,26-1, Mutu Pelayanan D C B A Kinerja Unit Pelayanan Tidak baik Kurang baik Sangat baik Jenis Penelitian dan Gambaran Obyek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, objek penelitian yang digunakan adalah suatu Instansi Pemerintah yang bergerak pada bidang jasa pelayanan publik yaitu kantor Kelurahan Genteng Surabaya. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Indriantoro dan Supomo (29: ) menyatakan bahwa data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara), sedangkan data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

10 Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ni yaitu: 1. Survei Pendahuluan Peneliti melakukan kunjungan awal pada objek penelitian untuk mengetahui gambaran umum tempat riset dalam hal ini kantor kelurahan Genteng. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan pihak pihak terkait guna memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. 2. Survei Lapangan Peneliti melakukan pengumpulan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dengan cara melakukan tinjauan secara langsung pada objek penelitian. Pengumpulan data-data tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan cara melihat data-data yang ada dikantor kelurahan, seperti profil kantor kelurahan, lokasi kantor kelurahan, visi dan misi kantor kelurahan, tujuan kantor kelurahan, struktur organisasi, dan jenis- jenis layanan yang disediakan oleh kantor kelurahan. b. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab kepada pihak-pihak yang terkait dalam kantor kelurahan guna memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. c. Kuesioner Teknik pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan tertulis mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian kepada responden. Jumlah responden dalam penelitian ini yaitu 15 orang warga kelurahan Genteng, dengan dasar (14 unsur + 1) x 1 = 15 responden yang telah diatur dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : Kep/25/M.PAN/2/24. 1 Satuan Kajian Satuan kajian mempakan satuan terkecil objek penelitian yang diinginkan peneliti sebagai klasifikasi pengumpulan data. Oleh sebab itu, maka objek penelitian yang dibutuhkan yaitu: 1. Kinerja Kinerja adalah gambaran tentang hasil suatu kegiatan dalam upaya pencapaian tujuan. 2. Pelayanan Publik Pelayanan publik adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menyediakan dan memenuhi kebutuhan publik. 3. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah suatu data yang digunakan untuk mengukur dan mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik. Teknik Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian mi adalah deskriptif kualitatif. Proses penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data, dilanjutkan dengan mengolah data, kemudian menyajikan data. Langkah-langkah teknis analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

11 1. Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dengan melakukan survei langsung, dokumentasi, dan kuesioner. a. Survei langsung Peneliti melakukan tinjauan secara langsung ke kantor Kelurahan Genteng untuk mengamati gambaran umum tempat penelitian. b. Dokumentasi Peneliti memperoleh data yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan dengan melihat arsip-arsip milik kantor Kelurahan Genteng. c. Kuesioner Peneliti menyebarkan kuesioner kepada 15 responden, yang berisi pertanyaan yang terkait dengan kinerja pelayanan kantor Kelurahan Genteng. Kemudian responden dipersilahkan mengisis kuesioner tersebut menurut pendapatnya terhadap kinerja pelayanan kantor Kelurahan Genteng. 2. Mempelajari data yang diperoleh dari kantor Kelurahan Genteng. 3. Melakukan pengukuran kinerja pelayanan kantor Kelurahan Genteng dengan mengolah data dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh 15 responden menggunakan metode pengolahan data berdasarkan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah KEP/25/M.PAN/2/24. Nilai IKM dihitung dengan menggunakan "nilai rata-rata tertimbang" masing-masing unsur pelayanan. 4. Menganalisis hasil yang diperoleh dari pengolahan data tersebut. 5. Memberikan kesimpulan. 11 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengukuran Kinerja Pelayanan pada Kantor Kelurahan Genteng Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat Dalam mengukur kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng, peneliti berpedoman pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/25/M.PAN/2/24 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Data untuk mengukur kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng diperoleh dari 15 kuesioner yang telah diisi oleh responden menurut pendapat mereka, responden disini yaitu masyarakat yang menggunakan layanan di kantor kelurahan Genteng. Peneliti menyebar 15 kuesioner secara acak kepada responden mulai dari tanggal 27 Juli 213 sampai dengan 4 Agustus 213. Hasil pengolahan data dari 15 kuesioner berdasarkan karakteristik responden adalah sebagai berikut: Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik responden berdasarkan usia dikelompokkan menjadi lima bagian, yaitu usia 16-2 tahim, usia 21-3 tahun, usia 31-4 tahun, usia 41-5 tahun, dan usia 51-6 tahun.

12 12 Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Responden Prosentase 16 tahun-2 tahun 21 tahun - 3 tahun 31 tahun - 4 tahun 41 tahun - 5 tahun 51 tahun - 6 tahun Jumlah ,33 18, Dari Tabel 2 diketahui bahwa responden terbanyak adalah usia 31-4 tahun yaitu sebanyak 63 responden (42%), kemudian disusul usia 41-5 tahun sebanyak 33 responden (22%), usia 21-3 tahun sebanyak 28 responden (18,67%), usia 16-2 tahun sebanyak 17 responden (11,33%), usia 51-6 tahun sebanyak 9 responden (6%). Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu laki-laki dan perempuan. Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Responden Prosentase Laki-laki Perempuan ,33 44,67 1 Jumlah Dari Tabel 3 diketahui bahwa responden terbanyak adalah yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 83 responden (55,33%), sedangkan responden perempuan sebanyak 67 responden (44,67%). Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dikelompokkan menjadi enam bagian, yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMA), Diploma 1/2/3 (D1-D2-D3), Strata 1 (Sl), dan Strata 2 (S2) keatas. Tabel 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Responden Prosentase SD SMP SMA D1-D2-D3 Sl S2 keatas , ,67 2,67 Jumlah 15 1 Dari Tabel 4 diketahui bahwa responden terbanyak adalah tamatan SMA yaitu sebanyak 78 responden (52%), kemudian disusul tamatan Sl sebanyak 4 responden (26,67%), tamatan D1-D2-D3 sebanyak 18 responden (12%), tamatan SMP sebanyak 6 responden (4%), tamatan S2 ke atas dan tamatan SD mempunya responden dengan jumlah yang sama yaitu sebanyak 4 responden (2,67%).

13 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan utama dikelompokkan menjadi lima bagian, yaitu PNS/TNI/PoIri, pegawai swasta, wiraswasta/usahawan, pelajar/mahasiswa, dan lainnya. Tabel 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama Pekerjaan Utama Responden Prosentase PNS/TNI/PoIri Pegawai Swasta Wiraswasta / Usahawan Pelajar / Mahasiswa Lainnya ,33 38,67 23, ,67 Jumlah 15 1 Dan Tabel 5 diketahui bahwa responden terbanyak adalah yang bekerja sebagai pegawai swasta yaitu sebanyak 58 responden (38,67%), kemudian disusul wiraswasta/usahawan sebanyak 35 responden (23,33%), lainnya sebanyak 25 responden (16,67%), pelajar/mahasiswa sebanyak 24 responden (16%) dan PNS/TNI/PoIri sebanyak 8 responden (5,33%). Dalam mengukur kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng terdapat 14 (empat belas) unsur yang diukur, antara lain yaitu (1) prosedur pelayanan, (2) persyaratan pelayanan, (3) kejelasan petugas pelayanan, (4) kedisiplinan petugas pelayanan, (5) tanggung jawab petugas pelayanan, (6) kemampuan petugas pelayanan, (7) kecepatan pelayanan, (8) keadilan mendapatkan pelayanan, (9) kesopanan dan keramahan petugas, (1) kewajaran biaya pelayanan, (11) kepastian biaya pelayanan, (12) kepastianjadwal pelayanan, (13) kenyamanan lingkungan, dan (14) keamanan pelayanan. Keempat belas unsur tersebut digunakan sebagai pertanyaan pada kuesioner. Pada setiap pertanyaan terdapat empat pilihan jawaban, sehingga responden dapat menilai kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng dengan memilih salah satu pilihan jawaban tersebut menurut pendapat mereka. Berikut hasil pengolahan data dari 15 kuesioner yang dijabarkan menurut masingmasing unsur: 1. Prosedur Pelayanan A. Tidak mudah B. Kurang mudah C. Mudah D. Sangat mudah Tabel 6 Unsur 1: Prosedur Pelayanan Prosedur Pelayanan Frekuensi Nilai Persepsi Jumlah Pada Tabel 6 diketahui jawaban C memiliki frekwensi terbanyak, yang berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa prosedur pelayanan Kantor Kelurahan Genteng adalah mudah. Jumlah nilai persepsi diketahui sebesar 457, sedangkan nilai unsur pelayanan yaitu (457 : 15 responden) = 3,5. Nilai unsur pelayanan 3,5 berada pada interval 2,51-3,25 yang berarti bahwa mutu pelayanan B. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng untuk unsur 1 yaitu prosedur pelayanan adalah "."

14 2. Persyaratan Pelayanan A. Tidak sesuai B. Kurang sesuai C. Sesuai D. Sangat sesuai Tabel 7 Unsur 2: Persyaratan Pelayanan Persyaratan Pelayanan Frekuensi Nilai Persepsi Jumlah Pada Tabel 7 diketahui jawaban C memiliki frekwensi terbanyak, yang berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa persyaratan pelayanan Kantor Kelurahan Genteng adalah sesuai. Jumlah nilai persepsi diketahui sebesar 449, sedangkan nilai unsur pelayanan yaitu (449 : 15 responden) = 2,99. Nilai unsur pelayanan 2,99 berada pada interval 2,51-3,25 yang berarti bahwa mutu pelayanan B. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng untuk unsur 2 yaitu persyaratan pelayanan adalah "." 3. Kejelasan Petugas Pelayanan A. Tidak jelas B. Kurang jelas C. Jelas D. Sangat jelas Tabel 8 Unsur 3: Kejelasan Petugas Pelayanan Kejelasan Petugas Pelayanan Frekuensi Nilai Persepsi Jumlah Pada Tabel 8 diketahui jawaban C memiliki frekwensi terbanyak, yang berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa kejelasan petugas pelayanan Kantor Kelurahan Genteng adalah jelas. Jumlah nilai persepsi diketahui sebesar 467, sedangkan nilai unsur pelayanan yaitu (467 : 15 responden) = 3,11. Nilai unsur pelayanan 3,11 berada pada interval 2,51-3,25 yang berarti bahwa mutu pelayanan B. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng untuk unsur 3 yaitu kejelasan petugas pelayanan adalah "." 4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan Tabel 9 Unsur 4: Kedisiplinan Petugas Pelayanan Kedisiplinan Petugas Pelayanan Frekuensi Nilai Persepsi A. Tidak disiplin 1 1 B. Kurang disiplin 8 16 C. Disiplin D. Sangat disiplin Jumlah Pada Tabel 9 diketahui jawaban C memiliki frekwensi terbanyak, yang berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa kedisiplinan petugas pelayanan Kantor Kelurahan Genteng adalah disiplin. Jumlah nilai persepsi diketahui sebesar 451, sedangkan nilai unsur pelayanan yaitu (451 : 15 responden) = 3,6. Nilai unsur pelayanan 3,6 berada pada interval 2,51-3,25 yang berarti bahwa mutu pelayanan B. Hal ini menunjukkan bahwa 14

15 kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng untuk unsur 4 yaitu kedisiplinan petugas pelayanan adalah "." 5. Tanggungjawab Petugas Pelayanan Tabel 1 Unsur 5: Tanggungjawab Petugas Pelayanan Tanggungjawab Petugas Frekuensi Pelayanan A. Tidak bertanggungjawab B. Kurang bertanggungjawab C. Bertanggungjawab D. Sangat bertanggungjawab Nilai Persepsi Jumlah Pada Tabel 1 diketahui jawaban C memiliki frekwensi terbanyak, yang berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa tanggungjawab petugas pelayanan Kantor Kelurahan Genteng adalah bertanggungj awab. Jumlah nilai persepsi diketahui sebesar 452, sedangkan nilai unsur pelayanan yaitu (452 : 15 responden) = 3,1. Nilai unsur pelayanan 3,1 berada pada interval 2,51-3,25 yang berarti bahwa mutu pelayanan B. Hal mi menunjukkan bahwa kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng untuk unsur 5 yaitu tanggungjawab petugas pelayanan adalah "." 6. Kemampuan Petugas Pelayanan Tabel 11 Unsur 6: Kemampuan Petugas Pelayanan Kemampuan Petugas Pelayanan Frekuensi Nilai Persepsi A. Tidak mampu B. Kurang mampu C. Mampu D. Sangat mampu Jumlah 15 5 Pada Tabel 11 diketahui jawaban C memiliki frekwensi terbanyak, yang berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa kemampuan petugas pelayanan Kantor Kelurahan Genteng adalah sangat mampu. Jumlah nilai persepsi diketahui sebesar 5, sedangkan nilai unsur pelayanan yaitu (5 : 15 responden) = 3,33. Nilai unsur pelayanan 3,33 berada pada interval 3,26-4, yang berarti bahwa mutu pelayanan A. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng untuk unsur 6 yaitu kemampuan petugas pelayanan adalah "Sangat. 7. Kecepatan Pelayanan Tabel 12 Unsur 7: Kecepatan Pelayanan Kecepatan Pelayanan Frekuensi Nilai Persepsi A. Tidak cepat B. Kurang cepat C. Cepat D. Sangat cepat Jumlah Pada Tabel 12 diketahui jawaban C memiliki frekwensi terbanyak, yang berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa kecepatan pelayanan Kantor Kelurahan 15

16 Genteng adalah cepat. Jumlah nilai persepsi diketahui sebesar 459, sedangkan nilai unsur pelayanan yaitu (459 : 15 responden) = 3,6. Nilai unsur pelayanan 3,6 berada pada interval 2,51-3,25 yang berarti bahwa mutu pelayanan B. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng untuk unsur 7 yaitu kecepatan pelayanan adalah "." 8. Keadilan Mendapatkan Pelayanan Tabel 13 Unsur 8: Keadilan Mendapatkan Pelayanan Keadilan Mendapatkan Frekuensi Pelayanan A. Tidak adil B. Kurang adil 2 C. Adil 97 D. Sangat adil 51 Nilai Persepsi Jumlah Pada Tabel 13 diketahui jawaban C memiliki frekwensi terbanyak, yang berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa keadilan mendapatkan pelayanan Kantor Kelurahan Genteng adalah adil. Jumlah nilai persepsi diketahui sebesar 499, sedangkan nilai unsur pelayanan yaitu (499 : 15 responden) = 3,32. Nilai unsur pelayanan 3,32 berada pada interval 3,26-4, yang berarti bahwa mutu pelayanan A. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng untuk unsur 8 yaitu keadilan mendapatkan pelayanan adalah "Sangat ". 9. Kesopanan dan Keramahan Petugas A. Tidak sopan dan tidak ramah B. Kurang sopan dan kurang ramah C. Sopan dan ramah Tabel 14 Unsur 9: Kesopanan dan Keramahan Petugas Frekuensi Nilai Persepsi 3 13 D. Sangat sopan dan sangat ramah Jumlah Pada Tabel 14 diketahui jawaban C memiliki frekwensi terbanyak, yang berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa kesopanan dan keramahan petugas Kantor Kelurahan Genteng adalah sopan dan ramah. Jumlah nilai persepsi diketahui sebesar 464, sedangkan nilai unsur pelayanan yaitu (464 : 15 responden) = 3,9. Nilai unsur pelayanan 3,9 berada pada interval 2,51-3,25 yang berarti bahwa mutu pelayanan B. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng untuk unsur 9 yaitu kesopanan dan keramahan petugas adalah "." 1. Kewajaran Biaya Pelayanan A. Tidak wajar B. Kurang wajar C. Wajar D. Sangat wajar 6 39 Tabel 15 Unsur 1: Kewajaran Biaya Pelayanan Kewajaran Biaya Pelayanan Frekuensi Nilai Persepsi Jumlah

17 Pada Tabel 15 diketahui jawaban C memiliki frekwensi terbanyak, yang berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa kewajaran biaya pelayanan Kantor Kelurahan Genteng adalah wajar. Jumlah nilai persepsi diketahui sebesar 447, sedangkan nilai unsur pelayanan yaitu (447 : 15 responden) = 2,98. Nilai unsur pelayanan 2,98 berada pada interval 2,51-3,25 yang berarti bahwa mutu pelayanan B. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng untuk unsur 1 yaitu kewajaran biaya pelayanan adalah ". 11. Kepastian Biaya Pelayanan Tabel 16 Unsur 11: Kepastian Biaya Pelayanan Kepastian Biaya Pelayanan Frekwensi Nilai Persepsi A. Selalu tidak sesuai B. Kadang-kadang sesuai C. Banyak sesuainya D. Selalu sesuai Jumlah Pada Tabel 16 diketahui jawaban C memiliki frekwensi terbanyak, yang berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa kepastian biaya pelayanan Kantor Kelurahan Genteng adalah banyak sesuainya. Jumlah nilai persepsi diketahui sebesar 448, sedangkan nilai unsur pelayanan yaitu (448 : 15 responden) = 2,99. Nilai unsur pelayanan 2,99 berada pada interval 2,51-3,25 yang berarti bahwa mutu pelayanan B. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng untuk unsur 11 yaitu kepastian biaya pelayanan adalah "." 12. Kepastian Jadwal Pelayanan Tabel 17 Unsur 12: Kepastian Jadwal Pelayanan Kepastian Jadwal Pelayanan Frekwensi Nilai Persepsi A. Selalu tidak tepat B. Kadang-kadang tepat C. Banyak tepatnya D. Selalu tepat Jumlah Pada Tabel 17 diketahui jawaban C memiliki frekwensi terbanyak, yang berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa kepastian jadwal pelayanan Kantor Kelurahan Genteng adalah banyak tepatnya. Jumlah nilai persepsi diketahui sebesar 475, sedangkan nilai unsur pelayanan yaitu (475 : 15 responden) = 3,16. Nilai unsur pelayanan 3,16 berada pada interval 2,51-3,25 yang berarti bahwa mutu pelayanan B. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng untuk unsur 12 yaitu kepastian jadwal pelayanan adalah "." 13. Kenyamanan Lingkungan Tabel 18 Unsur 13: Kenyamanan Lingkungan Kenyamanan Lingkungan Frekwensi Nilai Persepsi A. Tidak nyaman B. Kurang nyaman C. Nyaman D. Sangat nyaman Jumlah

18 Pada Tabel 18 diketahui jawaban C memiliki frekwensi terbanyak, yang berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa kenyamanan lingkungan Kantor Kelurahan Genteng adalah nyaman. Jumlah nilai persepsi diketahui sebesar 462, sedangkan nilai unsur pelayanan yaitu (462 : 15 responden) = 3,8. Nilai unsur pelayanan 3,8 berada pada interval 2,51-3,25 yang berarti bahwa mutu pelayanan B. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng untuk unsur 13 yaitu kenyamanan lingkungan adalah "." 14. Keamanan Pelayanan A. Tidak aman B. Kurang aman C. Aman D. Sangat aman Tabel 19 Unsur 14: Keamanan Pelayanan Keamanan Pelayanan Frekwensi Nilai Persepsi Jumlah Pada Tabel 19 diketahui jawaban C memiliki frekwensi terbanyak, yang berarti sebagian besar responden menyatakan bahwa keamanan pelayanan di Kantor Kelurahan Genteng adalah aman. Jumlah nilai persepsi diketahui sebesar 45, sedangkan nilai unsur pelayanan yaitu (45 : 15 responden) = 3. Nilai unsur pelayanan 3 berada pada interval 2,51-3,25 yang berarti bahwa mutu pelayanan B. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pelayanan Kantor Kelurahan Genteng untuk unsur 14 yaitu keamanan pelayanan adalah "." Tabel 2 Unsur Pelayanan, Jumlah Nilai Persepsi, No Unsur Pelayanan Prosedur pelayanan Persyaratan pelayanan Kejelasan petugas pelayanan Kedisiplinan petugas pelayanan Tanggungjawab petugas pelayanan Kemampuan petugas pelayanan Kecepatan pelayanan Keadilan mendapatkan pelayanan Kesopanan dan keramahan petugas Kewajaran biaya pelayanan Kepastian biaya pelayanan Kepastian jadwal pelayanan Kenyamanan lingkungan Keamanan pelayanan Nilai Unsur Pelayanan, dan Kinerja Pelayanan Jumlah Nilai Nilai Unsur Persepsi Pelayanan ,5 2,99 3,11 3,6 3,1 3,33 3,6 3,32 3,9 2,98 2,99 3, Kinerja Pelayanan Sangat Sangat Sumber: Hasil pengolahan data oleh penulis. Dari Tabel 2 diketahui bahwa dari 14 (empat belas) unsur pelayanan tersebut, terdapat tiga belas unsur yang kinerjanya baik dan satu unsur yang kinerjanya sangat baik. Dua belas unsur yang kinerjanya baik antara lain yaitu prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan petugas pelayanan, kedisiplinan petugas pelayanan, tanggung jawab petugas pelayanan, kecepatan pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas, kewajaran biaya pelayanan, kepastian biaya pelayanan, kepastian jadwal pelayanan, kenyamanan 18

19 lingkungan, dan keamanan pelayanan. Sementara dua unsur pelayanan yang kinerjanya sangat baik yaitu kemampuan petugas pelayanan dan keadilan mendapatkan pelayanan. Setelah diketahui nilai setiap unsur pelayanan, maka kinerja pelayanan di Kantor Kelurahan Genteng secara keseluruhan dapat disajikan sebagai berikut: No Tabel 21 Unsur Pelayanan, Nilai Unsur Pelayanan, Nilai penimbang, dan Nilai Indeks Nilai Unsur Nilai Penimbang Nilai Indeks Unsur Pelayanan Pelayanan (b) (c)=(a)x(b) (a) Prosedur pelayanan Persyaratan pelayanan Kejelasan petugas pelayanan Kedisiplinan petugas pelayanan Tanggungjawab petugas pelayanan Kemampuan petugas pelayanan Kecepatan pelayanan Keadilan mendapatkan pelayanan Kesopanan dan keramahan petugas Kewajaran biaya pelayanan Kepastian biaya pelayanan Kepastian jadwal pelayanan Kenyamanan lingkungan Keamanan pelayanan 3,5 2,99 3,11 3,6 3,1 3,33 3,6 3,32 3,9 2,98 2,99 3,16 3,8 3,71,71,71,71,71,71,71,71,71,71,71,71,71,71 Total Nilai Indeks 3,2 Sumber: Hasil pengolahan data oleh penulis. Dengan demikian, nilai indeks unit pelayanan hasilnya yaitu: a. Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks x Nilai Dasar = 3,2 x 25 75,5 b. Mutu pelayanan B. c. Kinerja unit pelayanan. Jadi, kinerja pelayanan pada Kantor Kelurahan Genteng yang diukur dengan menggunakan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah menurut KEP/25/M.PAN/2/24 secara keseluruhan adalah "." Analisis Kinerja Pelayanan di Kelurahan Genteng Hasil pengukuran kinerja pelayanan dengan menggunakan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah menurut KEP/25/M.PAN/2/24 pada kantor Kelurahan Genteng secara keseluruhan adalah dikarenakan sebagai berikut: 1. Prosedur Pelayanan Prosedur pelayanan pada Kelurahan Genteng dapat dikatakan baik karena tahapantahapan pelayanan yang diberikan tidak rumit. Alur untuk mendapatkan pelayanan sangat sederhana, sehingga warga yang datang bisa langsung mendapatkan pelayanan. 2. Persyaratan Pelayanan Persyaratan pelayanan pada Kelurahan Genteng dikatakan baik karena persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sudah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan berdasarkan jenis pelayanannya.,22,21,22,21,21,24,21,23,21,21,21,22,21,21 19

20 3. Kejelasan Petugas Pelayanan Kejelasan petugas pelayanan pada Kelurahan Genteng dikatakan baik karena, petugas yang memberikan pelayanan selalu ada ditempatnya dan menjalankan tugas sesuai dengan kewenangannya. 4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan Kedisiplinan petugas pelayanan pada Kelurahan Genteng dikatakan baik karena, petugas kelurahan Genteng datang tepat waktu sesuai dengan jam kerja yang sudah ditetapkan. 5. Tanggungjawab Petugas Pelayanan Tanggungjawab petugas pelayanan pada Kelurahan Genteng dikatakan baik karena, petugas selalu siap sedia ditempat untuk memberikan pelayanan sesuai dengan tanggungjawab dan tugasnya masing-masing. 6. Kemampuan Petugas Pelayanan Kemampuan petugas pelayanan pada Kelurahan Genteng dikatakan sangat baik karena, petugas yang ada di kelurahan Genteng menguasai tugasnya dan dapat menjelaskan kepada warga yang bertanya. Dan juga karena mulai dari lurah sampai staff minimal berpendidikan S1. 7. Kecepatan Pelayanan Kecepatan pelayanan pada kelurahan Genteng dikatakan baik karena, meskipun jumlah pegawai kelurahan Genteng tidak banyak tetapi dalam hal pelayanan tergolong cepat karena dibantu dengan fasilitas seperti computer yang membantu para pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. 8. Keadilan Mendapatkan Pelayanan Keadilan mendapatkan pelayanan pada Kelurahan Genteng dikatakan sangat baik karena, petugas tidak membeda-bedakan status social dan juga tidak membeda-bedakan jenis keperluan. Jadi warga yang datang terlebih dahulu dan sudah membawa persyaratan sesuai prosedur yang dilayani. 9. Kesopanan dan Keramahan Petugas Kesopanan dan keramahan petugas pelayanan dikatakan baik karena petugas di kelurahan Genteng selalu bersikap sopan, cara menjelaskan informasi yang juga disampaikan dengan sangat ramah sehingga warga menjadi nyaman. 1. Kewajaran Biaya Pelayanan Kewajaran biaya pelayanan Kelurahan Genteng dikatakan baik karena, biaya yang ditetapkan masih terjangkau sesuai dengan keperluan. 11. Kepastian Biaya Pelayanan Kepastian biaya pelayanan di Kelurahan Genteng dikatakan baik karena, biaya yang dikenakan kepada warga sudah pasti, karena ini sudah ditentukan dan sudah merupakan bagian dari prosedur. Tetapi biaya tidak dikenakan pada semua pelayanan hanya beberapa pelayanan saja yang dikenakan biaya itupun tidak mahal dan sangat terjangkau. 12. Kepastian Jadwal Pelayanan Kepastian jadwal pelayanan di kelurahan Genteng dikatakan baik karena, jadwal pelayanan pada kantor kelurahan Genteng sudah sangat jelas dan ditulis di dalam kantor, sehingga warga dapat mengetahui jadwal pelayanan. 13. Kenyamanan lingkungan Kenyamanan Lingkungan di Kelurahan Genteng dikatakan baik karena, fasilitas yang ada cukup memadai pada ruang pelayanan terdapat AC yang membuat para warga yang datang untuk mendapat pelayanan merasa nyaman. 2

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teroretis 2.1.1 Organisasi sektor publik Organisasi sering dipahami sebagai kelompok orang yang berkumpul dan bekerja sama dengan cara yang terstruktur untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Masyarakat (IKM) yang berdampak pada pendapatan, pendapatan kas akan naik apabila pelayanan yang diberikan oleh staff atau para pegawai di Kantor Bersama Samsat sangat ramah maka masyarakat akan merasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN TEORETIS BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Organisasi Sektor Publik 1. Definisi Organisasi sektor publik merupakan sebuah entitas ekonomi yang memiliki keunikan tersendiri. Disebut sebagai entitas

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PELAYANAN PADA PT. POS INDONESIA (KANTOR AREA VII SURABAYA)

ANALISIS KINERJA PELAYANAN PADA PT. POS INDONESIA (KANTOR AREA VII SURABAYA) ANALISIS KINERJA PELAYANAN PADA PT. POS INDONESIA (KANTOR AREA VII SURABAYA) Dimas Hamzah Nur Rasyid Syahputra Dimas.hamzah@gmail.com Bambang Suryono Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. bermacam-macam. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. bermacam-macam. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Organisasi Sektor Publik Menurut Mardiasmo (2002:2), sektor publik memiliki pengertian yang bermacam-macam. Hal tersebut merupakan konsekuensi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. secara bersama terhadap barang atau layanan tertentu. Organisasi sektor pubik di

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. secara bersama terhadap barang atau layanan tertentu. Organisasi sektor pubik di BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Organisasi Sektor Publik 1. Definisi Organisasi Sektor Publik Pada awalnya, sektor publik ini muncul karena adanya kebutuhan masyarakat secara bersama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pendapatan, teknologi, dan pendidikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pendapatan, teknologi, dan pendidikan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin meningkatnya pendapatan, teknologi, dan pendidikan, semakin meningkat pula kualitas keinginan dan tuntutan kepuasan masyarakat pengguna jasa

Lebih terperinci

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 186/KA/IX/2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat pada Tahun 2015. Pelayanan Publik

Lebih terperinci

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Survei Kepuasan Masyarakat pada Kelurahan Blimbing Kecamatan

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT di Unit Pelayanan Instansi Pemerintah nuklir untuk kesejahteraan Pokja Pelayanan Publik Reformasi Birokrasi BATAN Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Peraturan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pelayanan Publik 1. Definisi Organisasi Sektor Publik Di Indonesia, berbagai berbagai organisasi yang termasuk dalam cakupan organisasi sektor publik

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BLH INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SURVEY TERHADAP PENGGUNA PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANTUL SEMESTER I TAHUN 2017 [Type your address] [Type your phone number] [Type your e-mail address] DINAS

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEY IKM BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN (BPPP) BANYUWANGI 2015

LAPORAN SURVEY IKM BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN (BPPP) BANYUWANGI 2015 2014 LAPORAN SURVEY IKM BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN (BPPP) BANYUWANGI 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Y.M.E. yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/25/M.PAN/2/2004

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/25/M.PAN/2/2004 KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/5/M.PAN//00 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAH MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG PERIODE JANUARI - JUNI 2014 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja. Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja. Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. 1 Tinjauan Teoretis 2.1. 1 Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

Lebih terperinci

#Indeks Kepuasan Masyarakat. #Pelayanan Teknis LAPORAN IKM 2016 LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT.

#Indeks Kepuasan Masyarakat. #Pelayanan Teknis LAPORAN IKM 2016 LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT. #Indeks Kepuasan Masyarakat #Pelayanan Teknis LAPORAN IKM 2016 LOKA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT #Pelayanan Teknis BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Loka Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi mutu yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SEMESTER II TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Pelayanan Publik (Public Service) oleh birokrasi publik merupakan salah satu

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan bersih (clean government) dan kepemerintahan yang baik (good governance) adalah melaksanakan reformasi birokrasi.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: /KA/VI/2012 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: /KA/VI/2012 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: /KA/VI/2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT(IKM) UNIT PELAYANAN DI LINGKUNGAN BATAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012 KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAH

PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAH KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: KEP/5/M.PAN//00 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAH KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. konstitusi negara (Mahmudi, 2011). Ciri - Ciri Organisasi Sektor Publik yaitu

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. konstitusi negara (Mahmudi, 2011). Ciri - Ciri Organisasi Sektor Publik yaitu BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Organisasi sektor publik Organisasi sektor publik diartikan sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan publik dan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI LINGKUNGAN BPTP BENGKULU

LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI LINGKUNGAN BPTP BENGKULU LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) DI LINGKUNGAN BPTP BENGKULU PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA MAKASSAR TAHUN 2015 BPTPM KOTA MAKASSAR

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA MAKASSAR TAHUN 2015 BPTPM KOTA MAKASSAR LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BADAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA MAKASSAR TAHUN 2015 BPTPM KOTA MAKASSAR PERIODE SEPTEMBER - OKTOBER 2015 BAB I PENDAHULUAN I. LATAR

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Organisasi Sektor Publik 1. Definisi Organisasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang berkumpul dan bekerja sama dengan cara yang

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 7 sampai dengan Juli 0, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: ) Pembentukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu upaya guna meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Repbulik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP KATA PENGANTAR Salah satu indikasi kepemerintahan yang baik dapat dilihat dari keikutsertaan masyarakat dalam menentukan kebijakan publik yang akan diambil oleh pemerintah. Partisipasi masyarakat dibutuhkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 9 Tahun : 2012 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN INDEKS

Lebih terperinci

LAPORAN PEMANTAUAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BBKP BELAWAN SEMESTER I TAHUN 2017

LAPORAN PEMANTAUAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BBKP BELAWAN SEMESTER I TAHUN 2017 LAPORAN PEMANTAUAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BBKP BELAWAN SEMESTER I TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Pelayanan Publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER II TAHUN 2017

PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER II TAHUN 2017 PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER II TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN KETINDAN MALANG

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA UPT STASIUN PENGAWASAN SDKP TUAL PERIODE JANUARI S.D DESEMBER 2015 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di mana analisis diuraikan secara kualitatif ditambah sedikit perhitungan

BAB III METODE PENELITIAN. di mana analisis diuraikan secara kualitatif ditambah sedikit perhitungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di depan, maka penelitian ini menggunakan rancangan atau desain penelitian deskriptif kualitatif

Lebih terperinci

LAPORAN PENILAIAN IKM BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2014

LAPORAN PENILAIAN IKM BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2014 LAPORAN PENILAIAN IKM BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2014 BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL DAN HIJAUAN PAKAN TERNAK DENPASAR 2014 Page 1 of 9 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PROPOSISI PENELITIAN. 2.1 Konsep Dasar Pengukuran Kinerja Karyawan. 1. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PROPOSISI PENELITIAN. 2.1 Konsep Dasar Pengukuran Kinerja Karyawan. 1. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PROPOSISI PENELITIAN 2.1 Konsep Dasar Pengukuran Kinerja Karyawan 2.1.1 Pengukuran Kinerja 1. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja Sebelum memahami tentang pengukuran kinerja,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN 1. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 1 sampai dengan 5 Desember 2014, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. PERSIAPAN 1. Penetapan Pelaksana Kegiatan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat ini dimulai pada tanggal 8 Juni 2015, dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut: 1) Pembentukan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2013 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2013 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2013 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SECARA MANDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 90 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 90 TAHUN 2011 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 90 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)/UNIT

Lebih terperinci

(INDEK KEPUASAN MASYARAKAT)

(INDEK KEPUASAN MASYARAKAT) (INDEK KEPUASAN MASYARAKAT) SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015 BALAI PELATIHAN PERTANIAN LAMPUNG JL.RADEN GUNAWAN HAJIMENA KOTAK POS 8 UNILA BANDAR LAMPUNG 35160 TEL/FAX.(0721) 703570, website :bpplampung.info

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEI PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TAHUN 2015

LAPORAN HASIL SURVEI PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TAHUN 2015 LAPORAN HASIL SURVEI PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TAHUN 2015 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Organisasi Sektor Publik Dalam era sekarang ini, keberadaan organisasi sektor publik dapat dilihat di sekitar kita. Institusi pemerintahan, organisasi

Lebih terperinci

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA PERIODE Januari Desember 2015 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI

Lebih terperinci

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR DINAS BINA MARGA KOTA BANJARMASIN

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR DINAS BINA MARGA KOTA BANJARMASIN JIEB (ISSN : 2442-4560) available online at : ejournal.stiepancasetia.ac.id SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR DINAS BINA MARGA KOTA BANJARMASIN Denny Bayoe Zoeliansyah Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas Menganti Gresik, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas Menganti Gresik, peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini yang berjudul Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas Menganti Gresik, peneliti menggunakan jenis

Lebih terperinci

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean governance) dan tata pemerintahan yang baik (good government) adalah partisipasi, transparansi,

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENKO POLHUKAM PERIODE 2016 BEKERJASAMA UNIT PELAYANAN PUBLIK KEMENKO POLHUKAM DENGAN BIRO UMUM SEKRETARIAT KEMENKO POLHUKAM 1 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER I TAHUN 2015 LINGKUP BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TARAKAN

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER I TAHUN 2015 LINGKUP BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TARAKAN LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER I TAHUN 2015 LINGKUP BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II TARAKAN I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah khususnya di

Lebih terperinci

Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) 1. Pendahuluan Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik secara berkelanjutan, maka

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN

LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN RUMAH SAKIT INTAN MEDIKA BLAWI RUMAH SAKIT INTANN MEDIKA BLAWI JL. RAYA UTARA PASAR BLAWI KARANGBINANGUN LAMONGAN 62293 322-338266, 815864971 Email :

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK TAHUN 2015

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK TAHUN 2015 Layanan Sertifikasi Pengujian Kalibrasi Pelatihan Batikmark Kunjungan Workshop Balai Bulan Januari 1 3.05 BAIK 5 3.20 BAIK 0 0.00-3 3.29 SANGAT BAIK 0 0.00-0 0.00-1 3.62 SANGAT BAIK 10 3.29 BAIK Februari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean governance) dan tata pemerintahan yang baik (good government) adalah partisipasi, transparansi,

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014 INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014 A. LATAR BELAKANG Pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Organisasi Sektor Pubik 1. Definisi Organisasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang berkumpul dan bekerja sama dengan cara yang

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAMPIRAN I NOMOR TAHUN 0 LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) A. PERSIAPAN Dalam kegiatan persiapan hal yang perlu diperhatikan adalah :. Penetapan Pelaksana, yaitu dilaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM

LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM LAPORAN HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SATPAS POLRES

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah merupakan suatu entitas yang memiliki fungsi dan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah merupakan suatu entitas yang memiliki fungsi dan tujuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah merupakan suatu entitas yang memiliki fungsi dan tujuan memberikan layanan publik kepada masyarakat dengan menjalankan peran sebagai organisasi publik

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015 LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015 UNIT KEMAHASISWAAN POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA 2015 1 DAFTAR ISI BAB

Lebih terperinci

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGAWASAN SUMERDAYA KELAUTAN DAN PERIKAAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) PADA PELAYANAN PENERBITAN SURAT LAIK OPERASI (SLO) KAPAL PERIKANAN, SURAT

Lebih terperinci

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 Jl. Pangeran Hidayatullah, No. 1 Martapura Telp. (0511) 4721358 Fax. (0511) 4721027 Kalimantan Selatan 70611 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Januari Juni 2015

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Januari Juni 2015 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Januari Juni 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KEDUA TAHUN 2013

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KEDUA TAHUN 2013 LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KEDUA TAHUN 2013 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KUDUS LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KEDUA TAHUN 2013 I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

KATA PENGANTAR. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin- Nya sehingga penyusunan laporan Indeks Kepuasan Masyarakat Pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketenagalistrikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN BALAI BESAR TMC

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEI KEPUASAN PELANGGAN BALAI BESAR TMC BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Peran ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim menjadi sangat dibutuhkan dalam upaya mengurangi resiko bencana seperti banjir,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS MANIMPAHOI KEC. SINJAI TENGAH Alamat :JlnPoros Malino Desa Saotengnga Kec.

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS MANIMPAHOI KEC. SINJAI TENGAH Alamat :JlnPoros Malino Desa Saotengnga Kec. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah merupakan salah satu Instrumen untuk mengukur tingkat kinerja masing-masing unit Pelayanan Instansi Pemerintah, juga instrument

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017 LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci

Laporan Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BBPP Batangkaluku Tahun 2017

Laporan Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BBPP Batangkaluku Tahun 2017 2017 Laporan Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BBPP Batangkaluku Tahun 2017 Semester II (Januari Desember) Seksi Evaluasi dan Pelaporan KATA PENGANTAR Pelayanan Publik (Public Service) oleh birokrasi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur dengan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur dengan BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Organisasi Sektor Publik Menurut Mahsun (2006:14) organisasi sektor publik adalah organisasi yang berhubungan dengan kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa kepada

Lebih terperinci

Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat. Periode Desember 2014

Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat. Periode Desember 2014 Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat Periode Desember 2014 KEMENTERIAN PERTANIAN DITJEN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER BANJARBARU 2014 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN - UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2015 MALANG Oktober 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-undang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara maupun masyarakat untuk melakukan regulasi kembali dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. negara maupun masyarakat untuk melakukan regulasi kembali dalam BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Prasetyani dan Larasati (2009:1) menyatakan bahwa pelayanan publik yang akhir-akhir ini menjadi issue sentral telah memaksa semua pihak, baik institusi negara

Lebih terperinci

LAPORAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG SEMESTER I TAHUN 2017

LAPORAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG SEMESTER I TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN LAPORAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG SEMESTER I TAHUN 2017 BALAI

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2017

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2017 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2017 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE ISSN ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS Hamka (Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKes Maluku Husada) ABSTRAK Penilaian kinerja penyelenggaraan pelayanan publik

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PADA BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG PERIODE JULI - DESEMBER 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016 A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016 A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Dasar 95 telah mengamanatkan, bahwa Negara wajib melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka pelayanan umum

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN 9 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN 2.1 Konsep Dasar Kinerja Karyawan 2.1.1 Pengertian dan Manfaat Kinerja Karyawan Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER I TAHUN 2016 BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN (BBPP) KUPANG

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER I TAHUN 2016 BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN (BBPP) KUPANG LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER I TAHUN 06 BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN (BBPP) KUPANG KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PETERNAKAN

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM BULAN JULI 2017

LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM BULAN JULI 2017 LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM BULAN JULI 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM LAPORAN HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016

Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016 Laporan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI Tahun 2016 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas (KRC) - LIPI, merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KESATU TAHUN 2016

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KESATU TAHUN 2016 LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KESATU TAHUN 2016 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. LOEKMONO HADI LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KESATU TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

B. TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui indeks kepuasaan masyarakat (IKM) terhadap Taman Pintar.

B. TUJUAN PENELITIAN 1. Mengetahui indeks kepuasaan masyarakat (IKM) terhadap Taman Pintar. A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Taman Pintar adalah sebuah institusi yang memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat. Institusi ini fokus pada penyediaan sarana pembelajaran sains bagi siswa yang mendukung

Lebih terperinci

Menimbang : a. bahwa pelayanan kepada masyarakat oleh aparatur pemerintah perlu terus ditingkatkan, sehingga mencapai kualitas yang diharapkan;

Menimbang : a. bahwa pelayanan kepada masyarakat oleh aparatur pemerintah perlu terus ditingkatkan, sehingga mencapai kualitas yang diharapkan; GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR30TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN DI INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

DESKRIPSI HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PENDIDIKAN DI STKS BANDUNG

DESKRIPSI HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PENDIDIKAN DI STKS BANDUNG DESKRIPSI HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PENDIDIKAN DI STKS BANDUNG A. Gambaran Hasil Survey Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pendidikan di STKS adalah penilaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Kuantitatif. Penelitian Kuantitatif adalah Penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KEDUA TAHUN 2017

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KEDUA TAHUN 2017 LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KEDUA TAHUN 2017 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. LOEKMONO HADI LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KESATU TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KE DUATAHUN 2016

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KE DUATAHUN 2016 LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KE DUATAHUN 2016 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. LOEKMONO HADI LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KE DUA TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KESATU TAHUN 2015

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KESATU TAHUN 2015 LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KESATU TAHUN 2015 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. LOEKMONO HADI LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE KESATU TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

IKATAN PEKERJA SOSIAL PROPESIONAL INDONESIA L A P O R A N SURVEI KEPUASAN PUBLIK TERHADAP PELAYANAN PENDIDIKAN DI STKS BANDUNG TAHUN 2016

IKATAN PEKERJA SOSIAL PROPESIONAL INDONESIA L A P O R A N SURVEI KEPUASAN PUBLIK TERHADAP PELAYANAN PENDIDIKAN DI STKS BANDUNG TAHUN 2016 IKTN PEKERJ SOSIL PROPESIONL INDONESI L P O R N SURVEI KEPUSN PUBLIK TERHDP PELYNN PENDIDIKN DI STKS BNDUNG THUN 2016. Ruang Lingkup Survei Ruang lingkup survei ini adalah tentang pengukuran persepsi dan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung

PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung ABSTRAK Kinerja pelayanan publik selalu mengalami perbaikan dan koreksi

Lebih terperinci

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2014

LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2014 LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT Juli Desember 2014 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI VETERINER LAMPUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SOPPENG NOMOR : 05.1/SK-BP3KP/II/2016

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SOPPENG NOMOR : 05.1/SK-BP3KP/II/2016 PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SOPPENG Jalan Salotungo No. TELP. (0484) 23400 Fax. (0484) 23400 WATANSOPPENG 90812 KEPUTUSAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud, Tujuan dan Sasaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud, Tujuan dan Sasaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang undangan bagi setiap warga negara

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci