BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah kerangka berpikir dibangun menggunakan teori yang ada dan sampel serta teknik pengambilan sampel telah ditentukan, maka penelitian dilanjutkan dengan pengambilan data dan mengolahnya dengan SPSS. Dalam bab ini akan dijelaskan lebih terperinci mengenai proses tersebut, mulai dari bagaimana penulis melakukan try-out dalam proses penelitian guna mengetahui kelayakan skala psikologi yang digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya, sampai pada pembahasan hasil penelitian. 4.1 Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini berjudul Pengaruh Konsep Diri dan Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Kompetensi Interpersonal Mahasiswa Ambon di Universitas Kristen Satya Wacana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji apakah ada pengaruh secara simultan dari konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya terhadap kompetensi interpersonal mahasiswa Ambon di Universitas Kristen Satya Wacana. Pada penelitian ini, data diperoleh melalui skala psikologi yang disebarkan pada 136 orang mahasiswa Ambon angkatan 2012 dan 2013 setelah melewati proses try-out skala psikologi pada tanggal 10 Februari 2015 sampai 16 Februari Setelah itu dilakukan penyebaran skala psikologi yang telah mempunyai daya diskriminasi yang baik pada tanggal 23 Februari 2015 sampai 3 Maret Tujuan dari diadakannya try-out agar skala psikologi yang nanti dibagikan telah memiliki daya diskriminasi yang baik dan bebas dari aitem yang gugur. Try-out diakukan pada mahasiswa yang masih satu Provinsi Maluku dengan pertimbangan 67

2 memperhatikan budaya serta karakter mahasiswa, karena belum tentu semua mahasiswa memiliki budaya yang sama dan kerakter yang mendekati. 4.2 Prosedur Penelitian Pengambilan Data Awal Sebelum memasuki tahap penelitian lebih lanjut, penulis melakukan proses pencarian informasi mahasiswa pada biro administrasi akademik UKSW. Pencarian informasi ini bertujuan untuk melengkapi data-data yang diperlukan. Data-data yang dimaksud adalah, jumlah mahasiswa Ambon angkata 2012 dan 2013 yang akan dijadikan subjek penelitian Penyusunan Alat Ukur dan Validitas Permukaan Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 3 skala psikologi yaitu, skala kompetensi interpersonal, skala konsep diri dan skala dukungan sosial teman sebaya. a. Skala kompetensi interpersonal Interpersonal Competence Questionnaire (ICQ), yang dimodifikasi berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Buhrmester, dkk., (1988) yaitu kemampuan berinisiatif, kemampuan bersifat terbuka, kemampuan bersikap asertif, kemampuan memberikan dukungan emosional, dan kemampuan mengatasi konflik. b. Skala konsep diri Tennesse Self Concept Scale (TSCS), yang dimodifikasi berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Fitts (1971) yaitu identitas (identity self), diri perilaku (behavioral self), diri penilai (judging self), diri fisiki (physical self), diri moral-etik 68

3 (moral-ethical self), diri pribadi (personal self), diri keluarga (family self), diri social (social self). c. Skala dukungan sosial The Social Provision Scale (TSPS), yang dimodifikasi berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Weiss (1974) yaitu ketergantungan yang dapat diandalkan (reliable alliance), bimbingan (guidance), pengakuan positif (reassurance of worth), integrasi sosial (social integration), kesempatan untuk mengasuh (opportunity to provide nurturance) Pelaksanaan Penelitian Proses try-out dilaksanakan pada hari Selasa, 10 Februari 2015 kepada 100 orang mahasiswa Provinsi Maluku kecuali mahasiswa Ambon. Try out dilakukan dengan cara penulis meminta bantuan kepada salah satu teman dari masing-masing daerah yang masih masuk Provinsi Maluku, serta penulis mengunjungi langsung beberapa tempat singah (kost) yang penulis kenal. Penulis memberi kesempatan kepada responden try-out untuk mengembalikan skala psikologi kepada penulis pada hari Senin, 16 Februari Skala psikologi yang kembali pada penulis berjumlah 75 skala yang telah terisi, 25 skala kembali dalam keadaan kosong/tidak terisi. Proses pengambilan data dilakukan penulis pada hari Senin, 23 Februari 2015 kepada 136 orang mahasiswa Ambon. Dalam proses ini penulis meminta bantuan dari ketua Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Maluku salatiga (HIPMMA) untuk membantu membagikan skala bagi mahasiswa angkatan 2012 dan Penulis memberi kesempatan pengumpulan skala pada tanggal Senin, 2 Maret 2015, namun ternyata baru dikembalikan pada Selasa, 3 Maret

4 4.3 Deskripsi Hasil Try-Out Deskripsi Hasil Try-Out Data try-out yang diolah pada penelitian ini adalah data primer dalam bentuk skala psikologi dari hasil jawaban responden terkait kompetensi interpersonal, konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya. Skala psikologi sebagai alat ukur didistribusikan dengan bantuan beberapa teman serta secara langsung terhadap 100 responden, namun hanya 75 yang kembali dengan keadaan telah diisi, dan 25 yang lainnya tidak diisi/kosong Distribusi Frekuensi Indentitas Responden Try-Out Tabel 4.1 Demografi Responden Try Out Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase Laki-laki 31 41% Perempuan 44 59% Total % Table 4.1 memberikan informasi bahwa responden try-out yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 31 orang dengan presentase 41% dan perempuan berjumlah 44 orang dengan presentase 59%. 4.4 Uji Diskriminasi dan Reliabilitas Skala Untuk mengetahui kualitas skala psikologi yang nantinya akan digunakan, terlebih dahulu dilakukan seleksi aitem skala psikologi dan reliabilitas skala psikologi, dengan tujuan untuk memilih aitem yang baik digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini seleksi aitem dilakukan pada proses try-out sehingga pada proses pengambilan data dengan responden yang sebenarnya akan mendapat hasil yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. 70

5 4.4.1 Daya Diskriminasi dan Reliabilitas Skala Kompetensi Interpersonal Aitem yang digunakan untuk menjaring data kompetensi interpersonal mahasiswa adalah sebanyak 40 aitem. Setelah dilakukan diskriminasi aitem melalui corrected item-total correlation diperoleh 4 aitem yang memiliki koefisien korelasi 0,30 dan dinyatakan gugur. Adapun aitem yang gugur tersebut adalah nomor: 5, 9, 30, 37. Hasil lengkap terlampir dalam table di bawah ini. Tabel 4.2 Sebaran Aitem Valid dan Gugur Skala Kompetensi Interpersonal No Aspek Kompetensi Interpersonal Jumlah Item Nomor Item Valid 1 Kemampuan berinsiatif 8 1,6,11,16, 21,26,31,32 2 Kemampuan bersikap terbuka 8 2,3,12,17, 24,27,33,34 3 Kemampuan bersikap asertif 8 7,13,18, 22,28,35,36 4 Kemampuan memeberikan dukungan 8 4,8,10,14, emosional 19,23,38 Nomor Item Gugur - 5 Kemampuan mengatasi konflik 8 15,20,25,29, 5,30 39,40 Jumlah Dengan berpatokan pada blue print skala kompetensi interpersonal, maka untuk melakukan penelitian akan digunakan 30 aitem. Dari beberapa aitem valid di atas kemudian dilihat aitem dengan jumlah corrected itemtotal correlation dengan nilai yang tinggi, serta dapat mewakili setiap indikator dari aspek yang ada. Aitem itu adalah 1, 2, 4, 6, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 33, 34, 35, 36, 39, 40. Setelah itu diuji reliabilitas dari 30 aitem tersebut untuk melihat apakah aitem tersebut telah memenuhi standar aitem yang baik dan layak digunakan dalam penelitian. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini 71

6 mengunakan pengujian internal konsisten dengan melihat koefisien Cronbach s alpha. Table 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Skala Kompetensi Interpersonal Koefisien Alpha Batas Hasil Kompetensi Interpersonal 0,848 0,60 Reliable Berdasarkan hasil uji reliabilitas Tabel 4.3, diketahui bahwa variabel kompetensi interpersonal memiliki koefisien Cronbach s alpha sebesar 0,848 dari batas minimal yang ditetapkan adalah 0,60 sehingga skala psikologi dalam variabel kompetensi interpersonal dinyatakan reliabel Daya Diskriminasi dan Reliabilitas Skala Konsep Diri Aitem yang digunakan untuk menjaring data konsep diri mahasiswa adalah sebanyak 40 aitem. Setelah dilakukan diskriminasi aitem melalui corrected item-total correlation diperoleh 4 aitem yang memiliki koefisien korelasi 0,30 dan dinyatakan gugur. Adapun aitem yang gugur tersebut adalah nomor: 12, 18, 31, 36. Hasil lengkap terlampir dalam tabel di bawah ini. 72

7 Tabel 4.4 Sebaran Aitem Valid dan Gugur Skala Konsep Diri No Aspek Konsep Diri 1 Diri Identits (Identitiy self) 2 Diri Perilaku (Behavioral self) 3 Diri Penilai (Judging self) 4 Diri Fisik (Physical self) 5 Diri Moral-Etik (Moral ethical self) 6 Diri Pribadi (Personal self) Jumlah Nomor Item Item Valid 5 8,16,24, 25,33 5 2,4,17, 26,34 5 6,21,24, 27,35 5 1,10,15, ,19,22, 29, ,13,30, 38 Nomor Item Gugur - 7 Diri Keluarga 5 3,7,39 18,31 (Family self) 8 Diri Sosial 5 9,20,25, - (Sosial self) 32,40 Jumlah Dengan berpatokan pada blue print skala konsep diri, maka untuk melakukan penelitian akan digunakan 32 aitem. Dari beberapa aitem valid di atas kemudian dilihat aitem dengan jumlah corrected item-total correlation dengan nilai yang tinggi, serta dapat mewakili setiap indikator dari aspek yang ada. Aitem itu adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 32, 34, 35, 37, 38, 39. Setelah itu diuji reliabilitas dari 32 aitem tersebut untuk melihat apakah aitem tersebut telah memenuhi standar aitem yang baik dan layak digunakan dalam penelitian. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini mengunakan pengujian internal konsisten dengan melihat koefisien Cronbach s alpha. 73

8 Table 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Skala Konsep Diri Koefisien Alpha Batas Hasil Konsep Diri 0,867 0,60 Reliable Berdasarkan hasil uji reliabilitas Tabel 4.5, diketahui bahwa variabel konsep diri memiliki koefisien Cronbach s alpha sebesar 0,867 dari batas minimal yang ditetapkan adalah 0,06, sehingga skala psikologi dalam variabel konsep diri dinyatakan reliabel Daya Diskriminasi dan Reliabilitas Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya Aitem yang digunakan untuk menjaring data dukungan sosial teman sebaya mahasiswa adalah sebanyak 30 aitem. Setelah dilakukan diskriminasi aitem melalui corrected item-total correlation diperoleh 5 aitem yang memiliki koefisien korelasi 0,30 dan dinyatakan gugur. Adapun aitem yang gugur tersebut adalah nomor: 2, 10, 27, 29, 30. Hasil lengkap terlampir dalam table di bawah ini. Tabel 4.6 Sebaran Aitem Valid dan Gugur Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya No Aspek Dukungan Sosial Teman Sebaya 1 Ketergantungan yang dapat diandalkan (Reliable alliance) 2 Bimbingan (Guidance) 3 Pengakuan Positif (Reassurance of worth) 4 Kedekatan Emosional (Emotional attachment) 74 Jumlah Nomor Item Item Valid 5 1,18,23, ,12,16, 19,26 5 6,9,13, ,17,21, 28 Nomor Item Gugur 10 5 Integrasi Sosial 5 5,8,14, 29 (Sosial integration) 22 6 Kesempatan untuk Mengasuh 5 4,7,15, 30 (Opportunity to provide nurturance) 24 Jumlah

9 Dengan berpatokan pada blue print skala dukungan sosial teman sebaya, maka untuk melakukan penelitian akan digunakan 24 aitem. Dari beberapa aitem valid di atas kemudian dilihat aitem dengan jumlah corrected item-total correlation dengan nilai yang tinggi, serta dapat mewakili setiap indikator dari aspek yang ada. Aitem itu adalah 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28. Setelah itu diuji reliabilitas dari 24 aitem tersebut untuk melihat apakah aitem tersebut telah memenuhi standar aitem yang baik dan layak digunakan dalam penelitian. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini mengunakan pengujian internal konsisten dengan melihat koefisien Cronbach s alpha. Table 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Skala Dukungan Sosial Teman Sebaya Koefisien Alpha Batas Hasil Dukungan Sosial Teman Sebaya 0,871 0,60 Reliable Berdasarkan hasil uji reliabilitas Tabel 4.7, diketahui bahwa variabel dukungan sosial teman sebaya memiliki koefisien Cronbach s alpha sebesar 0,871 dari batas minimal yang ditetapkan adalah 0,06, sehingga skala psikologi dalam variabel dukungan sosial teman sebaya dinyatakan reliabel. 4.5 Deskripsi Responden Penelitian Responden penelitian adalah mahasiswa Ambon di Universitas Kristen Satya Wacana angkatan 2012 dan 2013 yang berjumlah 136 orang. 75

10 4.5.1 karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.8 Demografi Responden Menurut Jenis Kelamin (Angkatan 2012) Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase Laki-laki 30 43% Perempuan 40 57% Total % Tabel 4.9 Demografi Responden Menurut Jenis Kelamin (Angkatan 2013) Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase Laki-laki 21 32% Perempuan 45 68% Total % Data di atas menunjukan untuk angkatan 2012 jumlah mahasiswa yang berpastisipasi dalam pengisian skala psikologi yaitu: laki-laki 43% dan perempuan 57%. Untuk angkatan 3013 yaitu: laki-laki 32% dan perempuan 68% Analisis Deskriptif Table 4.10 Analisis Deskriptif Kompetensi Interpersonal Analisis Deskriptif N Jarak Minimal Maximal Rata-rata Std. Deviasi , Konsep Diri , Dukungan Sosial Teman Sebaya N yang valid ,

11 Dari tabel 4.10 hasil output analisis deskriptif di atas, dapat diartikan sebagai berikut: 1. Variabel kompetensi interpersonal memiliki rata-rata hitung sebesar 122,6 dengan standar deviasi sebesar 7,425, artinya bahwa variabel kompetensi interpersonal berada pada daerah positif. Hal ini menunjukkan bahwa responden menilai skala psikologi tentang variabel kompetensi interpersonal sesuai dengan dirinya. 2. Variabel konsep diri memiliki rata-rata hitung sebesar 135,3 dengan standar deviasi sebesar 8,420, artinya bahwa variabel konsep diri berada pada daerah positif. Hal ini menunjukkan bahwa responden menilai skala psikologi tentang variabel konsep diri sesuai dengan dirinya. 3. Variabel dukungan sosial teman sebaya memiliki rata-rata hitung sebesar 94,4 dengan standar deviasi sebesar 6,048, artinya bahwa variabel dukungan sosial teman sebaya berada pada daerah positif. Hal ini menunjukkan bahwa responden menilai skala psikologi tentang variabel dukungan sosial teman sebaya sesuai dengan dirinya. 4.6 Identifikasi Skor Identifikasi Skor Kompetensi Interpersonal Dengan menentukan tinggi rendahnya variable kompetensi interpersonal, digunakan 5 kategori, yakni sangat tinggi. Tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Jumlah aitem yang digunakan untuk mengukur kompetensi interpersonal adalah 30 aitem dengan daya diskriminasi yang baik. Maka nilai tertinggi yang diperoleh yaitu 150 (5 30) dan nilai terendah 30 (1 30). Perhitungan interval dapat dilihat sebagai berikut: 77

12 i = i = i = 24. Dengan demikian gambaran tinggi rendah hasil dari kompetensi interpersonal dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.11 Kategorisasi Skor Kompetensi Interpersonal Kategori Interval N Presentase Sangat Tinggi 126 x ,5% Tinggi 102 x < ,8% Sedang 78 x < ,7% Rendah 54 x < Sangat Rendah 30 x < Jumlah % SD = 7,425 Min = 101 Max = 139 Tabel 4.11 memberikan informasi bahwa skor sangat tinggi bergerak dari 126 sampai dengan 150, skor tinggi bergerak dari 102 sampai dengan 126, skor sedang bergerak dari 78 sampai dengan 102, skor rendah bergerak dari 54 sampai dengan 78, dan skor sangat rendah bergerak dari 30 sampai dengan 54. Hal ini menunjukkan bahwa 0,7% responden memiliki kompetensi interpersonal dengan kategori sedang, 61,8% responden memiliki kompetensi interpersonal dengan kategori tinggi dan 37,5% responden berada pada kategori sangat tinggi Identifikasi Skor Konsep Diri Dengan menentukan tinggi rendahnya variable konsep diri, digunakan 5 kategori, yakni sangat tinggi. Tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Jumlah aitem yang digunakan untuk mengukur konsep diri adalah 32 aitem dengan daya diskriminasi yang baik. Maka nilai tertinggi 78

13 yang diperoleh yaitu 160 (5 32) dan nilai terendah 32 (1 32). Perhitungan interval dapat dilihat sebagai berikut: i = i = i = 25,6. Dengan demikian gambaran tinggi rendah hasil dari konsep diri dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.12 Kategorisasi Skor Konsep Diri Kategori Interval N Presentase Sangat Tinggi 134,4 x ,2% Tinggi 108,8 x < 134, ,8% Sedang 83,2 x < 108,8 - - Rendah 57,6 x < 83,2 - - Sangat Rendah 32 x < 57,6 - - Jumlah % SD = 8,420 Min = 114 Max = 158 Tabel 4.12 memberikan informasi bahwa skor sangat tinggi bergerak dari 134,4 sampai dengan 160, skor tinggi bergerak dari 108,8 sampai dengan 134,4, skor sedang bergerak dari 83,2 sampai dengan 108,8, skor rendah bergerak dari 57,6 sampai dengan 83,2, dan skor sangat rendah bergerak dari 32 sampai dengan 57,6. Hal ini menunjukkan bahwa 33,8% responden memiliki konsep diri dengan kategori tinggi dan 66,2% responden berada pada kategori sangat tinggi Identifikasi Skor Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan menentukan tinggi rendahnya variable dukungan sosial teman sebaya, digunakan 5 kategori, yakni sangat tinggi. Tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Jumlah aitem yang digunakan untuk mengukur 79

14 dukungan sosial teman sebaya adalah 24 aitem dengan daya diskriminasi yang baik. Maka nilai tertinggi yang diperoleh yaitu 120 (5 24) dan nilai terendah 24 (1 24). Perhitungan interval dapat dilihat sebagai berikut: i = i = i = 19,2. Dengan demikian gambaran tinggi rendah hasil dari dukungan sosial teman sebaya dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.13 Kategorisasi Skor Dukungan Sosial Teman Sebaya Kategori Interval N Presentase Sangat Tinggi 100,8 x ,3% Tinggi 81,6 x < 100, ,7% Sedang 62,4 x < 81,6 - - Rendah 43,2 x < 62,4 - - Sangat Rendah 24 x < 43,2 - - Jumlah % SD = 6,048 Min = 83 Max = 113 Tabel 4.13 memberikan informasi bahwa skor sangat tinggi bergerak dari 100,8 sampai dengan 120, skor tinggi bergerak dari 81,6 sampai dengan 100,8, skor sedang bergerak dari 62,4 sampai dengan 81,6, skor rendah bergerak dari 43,2 sampai dengan 62,4, dan skor sangat rendah bergerak dari 24 sampai dengan 43,2. Hal ini menunjukkan bahwa 53,7% responden memiliki dukungan sosial teman sebaya dengan kategori tinggi dan 46,3% responden berada pada kategori sangat tinggi. 80

15 4.7 Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik histrogram, P-P Plot Test, dan hasil uji one sample kolmogorov smirnov. Gambar 4.1 Histogram Data dikatakan berdistribusi normal apabila histogram berbentuk lonceng (bell shaped curve) (Santosa, 2000). Dengan melihat tampilan histogram di atas, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal, karena berbentuk lonceng serta tidak menceng ke kiri atau ke kanan. 81

16 Gambar 4.2 P-P Plot Test Dari P-P Plot Test di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya searah garis diagonal. Sehingga dapat dikatakan bahwa data terdistribusi normal. Tabel 4.14 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Uji Kolmogorov-Smirnov Kompetensi Interpersonal Konsep Diri Dukungan Sosial Teman Sebaya N Parameter Normal a,,b Rata-rata Std. Deviasi Perbedaan yang terlihat Absolut Positif Negatif Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Pengujian terdistribusi normal. b. Kalkulasi dari data. 82

17 Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov, diketahui bahwa nilai koefisien kompetensi interpersonal sebesar 0,616 dengan signifikansi sebesar 0,843 (p > 0,05) yang berarti bahwa data kompetensi interpersonal terdistribusi normal. Koefisien konsep diri sebesar 1,154 dengan signifikansi sebesar 0,139 (p > 0,05) yang berarti bahwa data konsep diri terdistribusi normal. Selanjutnya, koefisien dukungan sosial teman sebaya sebesar 0,800 dengan signifikansi sebesar 0,544 (p > 0,05) artinya bahwa data dukungan sosial teman sebaya terdistribusi normal. Dengan demikian data penelitian ini memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak digunakan untuk memprediksi kompetensi interpersonal berdasarkan konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya. Table 4.15 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov contoh tunggal Uji Kolmogorov-Smirnov Koefisien Terbakukan N 136 Parameter Normal a,,b Rata-rata Std. Deviasi Perbedaan yang terlihat Absolut.071 Positif.067 Negatif Kolmogorov-Smirnov Z.827 Asymp. Sig. (2-tailed).501 a. Pengujian terdistribusi normal. b. Kalkulasi dari data. Table 4.15 menunjukan bahwa nilai koefisien terbakukan Kolmogorov-Smirnof untuk variabel dependen sebesar 0,827 dengan signifikansi sebesar 0,501 (p > 0,05) maka disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan normal. 83

18 Secara keseluruhan, dengan menggunakan metode grafik histogram, P-P plot maupun statistik menunjukan bahwa data dalam penelitian terdistribusi normal. Dengan demikian data penelitian ini memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak digunakan untuk memprediksi kompetensi interpersonal berdasarkan konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Sebab jika terjadi korelasi, maka terdapat problem multikolinearitas. Pengujian akan dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10 (Ghosali, 2009). Model Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolineriatas Koefisien Tak Terbakukan Koefisien a Koefisien Terbakukan Statistk Kolinearitas B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Kostanta) Konsep Diri DukunganSosial TemanSebaya a. Variable Terikat: Kompetensi Interpersonal Dari Tabel 4.16 terlihat kedua variabel bebas yang digunakan memiliki nilai tolerance 0,856 > 0,10 dan nilai VIF 1,168 < 10. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat masalah multikolinearitas pada variabel yang digunakan. 84

19 Selain itu, uji multikolinieritas dapat dilihat dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen (bebas). Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas atau sebaliknya Uji multikolinieritas juga dapat dilakukan dengan melihat matriks korelasi antar variabel-variabel bebas (zero oreder correlation matrix) yaitu jika variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya 0,90), maka hal tersebut mengindikasikan gejala multikolinieritas (Ghozali, 2009). Hasil uji zero order correlation matrix dapat dilihat dalam Tabel Tabel 4.17 Hasil Uji Zero Order Correlation Matrix Variabel Pengatur Kompetensi Interpersonal Korelasi Kompetensi Interpersonal Konsep Diri Dukungan Sosial Teman Sebaya Korelasi Signifikan (2-tailed) Df Konsep Diri Korelasi Dukungan Sosial Teman Sebaya a. Cells contain zero-order (Pearson) correlations. Signifikan (2-tailed) Df Korelasi Signifikan (2-tailed) Df Tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa besaran koefisien korelasi antar variabel bebas konsep diri dengan dukungan sosial teman sebaya adalah dan (p < 0.90), sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas diatas variabel dependen (kompetensi interpersonal. 85

20 4.7.3 Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pangamatan yang lai. Jika varians dari pengamatan residual satu ke pangamatan yang lain tetap maka terjadi masalah heteroskedastisitas yaitu homoskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat scatterplot (nilai prediksi dependen ZPRED dengan residual SRESID). Apabila titik pada grafik scatterplot menyebar secara acak di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (Santoso, 2000). Gambar 4.3 Scatterplot Statterplot menunjukan titik-titik terpencar dengan tidak membentuk pola-pola tertentu di sekitar garis diagonal, tetapi titik-titik tersebut menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Gambar 4.3 menunjukan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model 86

21 regresi dapat dipakai untuk memprediksi perilaku rososial berdasarkan kecerdasan emosi dan pola asuh otoritatif Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan linear antar variabel. Hasil uji linearitas terhadap kompetensi interpersonal dan konsep diri serta kompetensi interpersonal dan dukungan sosial teman sebaya adalah sebagai berikut. Tabel 4.18 Hasil Uji Linearitas Kompetensi Interpersonal dengan Konsep Diri Tabel ANOVA Kompetensi Interpersonal* Konsep Diri Antara Kelompok Jumlah Kuadrat df Rata-rata Kuadrat F Sig. (Gabungan) Linearitas Simpangan dari Linearitas Dalam Kelompok Total Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat bahwa nilai penyimpangan linearitas 0,427 (p > 0,05) dan nilai signifikansi linearitas 0,000 (p < 0,05), dengan demikian dapat disimpulkan terdapat linearitas antara kompetensi interpersonal dengan konsep diri. 87

22 Tabel 4.19 Hasil Uji Linearitas Kompetensi Interpersonal dengan Dukungan Sosial Teman Sebaya Tabel ANOVA Kompetensi Interpersonal* Dukungan Sosial Teman Sebaya Antara Kelompok (Gabungan) Jumlah Kuadrat df Rata-rata Kuadrat F Sig Linearitas Simpangan dari Linearitas Dalam Kelompok Total Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat bahwa nilai penyimpangan linearitas 0,149 (p > 0,05) dan nilai signifikansi linearitas 0,000 (p < 0,05), dengan demikian dapat disimpulkan terdapat linearitas antara kompetensi interpersonal dengan dukungan sosial teman sebaya. Gambar 4.4 Scatterplot Y (Kompetensi Interpersonal) dengan X1 (Konsep Diri) 88

23 Gambar 4.5 Scatterplot Y (Kompetensi Interpersonal) dan X2 (Dukungan Sosial Teman Sebaya) Berdasarkan Gambar 4.4 dan 4.5, terlihat bahwa garis lurus (arah positif) yang menandakan bahwa pengaruh konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya terhadap kompetensi interpersonal bersifat linier Analisis Regresi Berganda Tabel 4.20 Hasi Analisis Regresi Nilai Koefisien Beta dan Nilai t Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen Model Koefisien a Koefisien Tak Terbakukan Koefisien Terbakukan B Std. Error Beta 1 (Konstan) Konsep Diri Dukungan Sosial Teman Sebaya a. Variable Terikat: Kompetensi Interpersonal T Sig

24 Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut: Y = 31, ,361 X 1 + 0,395 X 2 Keterangan: 1. Konstanta (a) sebesar 31,817 mengandung arti bahwa jika variabel independen konsep diri dan dukungan social teman sebaya bernilai 0, maka nilai kompetensi interpersonal sebesar 31, Koefisien regresi konsep diri sebesar memberikan pemahaman bahwa setiap penambahan satu satuan atau satu tingkatan konsep diri akan berdampak pada meningkatnya kompetensi interpersonal sebesar 0,361. Dengan kata lain, semakin baik kualitas konsep diri mahasiswa Ambon di Universitas Kristen Satya Wacana akan berdampak pada peningkatan kualitas nilai kompetensi interpersonal Mahasiswa Ambon di Universitas Kristen Satya Wacana. Dengan sebuah asumsi bahwa variabel independen lainnya (dalam hal ini dukungan sosial teman sebaya) konstan. 3. Koefisien regresi dukungan sosial teman sebaya sebesar memberikan pemahaman bahwa setiap penambahan satu satuan atau satu tingkatan dukungan sosial teman sebaya akan berdampak pada meningkatnya kompetensi interpersonal sebesar 0,395. Dengan kata lain, semakin baik kualitas dukungan sosial teman sebaya mahasiswa Ambon di Universitas Kristen Satya Wacana akan berdampak pada peningkatan kualitas nilai kompetensi interpersonal Mahasiswa Ambon di Universitas Kristen Satya Wacana. Dengan sebuah asumsi bahwa variabel independen lainnya (dalam hal ini konsep diri) konstan. 90

25 4.8 Uji Hipotesis Hipotesis: Terdapat pengaruh secara simultan antara konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya terhadap kompetensi interpersonal mahasiswa Ambon di Universitas Kristen Satya Wacana. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi berganda dua variabel. Dua variabel yang dimaksud adalah dua variabel independen, yakni konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya Uji Signifikan Simultan (Uji F) Tabel 4.21 Hasil Uji Regresi Berganda Signifikansi Nilai F Model Jumlah Kuadrat ANOVA b Df Rata-rata Kuadrat F Sig. 1 Regresi a Residu Total a. Prediktor: (Konstan), Dukungan Sosial Teman Sebaya, Konsep Diri b. Variable Terikat: Kompetensi Interpersonal Berdasarkan tabel anova, diperoleh nilai F hitung sebesar 43,320 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) dan F tabel sebesar 3,06 (α = 0,05), maka dapat dikatakan bahwa adanya pengaruh secara simultan antara konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya terhadap kompetensi interpersonal. Dari hasil perhitungan ini maka hipotesis dalam penelitian diterima. 91

26 4.8.2 Uji Signifikansi Parameter Indivudual (Uji t) Hasil perhitungan statistik secara parsial untuk variabel X 1 (konsep diri) dan X 2 (dukungan sosial teman sebaya) terhadap Y (kompetensi interpersonal) diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.22 Hasil Uji Regresi Berganda Nilai Koefisien Beta dan Nilai t Variabel Independen Terhadap Variabel Dependent. Model Koefisien Tak Terbakukan Koefisien a Koefisien Terbakukan B Std. Error Beta 1 (Konstan) KonsepDiri DukunganSosial TemanSebaya a. Variable Terikat: Kompetensi Interpersonal T Sig Dari hasil pengujian diketahui bahwa nilai t hitung konsep diri sebesar 4,955 (t tabel = 1,98) dengan tingkat signifikansi 0,000 (p < 0,05). Hasil ini mengartikan bahwa variabel konsep diri secara parsial dapat menjadi prediktor kompetensi interpersonal. Dari hasil pengujian diketahui bahwa nilai t hitung dukungan sosial teman sebaya sebesar 5,413 (t tabel = 1,98) dengan tingkat signifikansi 0,000 (p < 0,05). Hasil ini mengartikan bahwa variabel dukungan sosial teman sebaya secara parsial dapat menjadi prediktor kompetensi interpersonal Koefisien Determinasi (R 2 ) Analisis koefisien determinasi (R 2 ) dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya terhadap kompetensi interpersonal. 92

27 Tabel 4.23 Hasil Uji Korelasi Regresi Konsep Diri dan Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhada Kompetensi Interpersonal. Jumlah Model Model R R Kuadrat R Kuadrat yang Disesuaikan Std. Error kira-kira a a. Prediktor: (Konstan), Dukungan Sosial Teman Sebaya, Konsep Diri b. Variable Terikat: Kompetensi Interpersonal Nilai R sebesar 0,628 pada tabel 4.23, menunjukkan adanya pengaruh konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya terhadap kompetensi interpersonal dengan koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,394. Dengan demikian variabel konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya memberikan pengaruh terhadap kompetensi interpersonal sebesar 39,4%. Sedangkan sisanya sebesar 60,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa variabel konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya dapat digunakan sebagai prediktor terhadap kompetensi interpersonal. Sedangkan standart kesalahan estimasi adalah Hal ini disebabkan karena kedua variabel yang menjadi prediktor terhadap kompetensi interpersonal tidak semuanya memberi pengaruh yang besar secara bersama-sama. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menjelaskan Terdapat pengaruh secara simultan antara konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya terhadap kompetensi interpersonal mahasiswa Ambon di Universitas Kristen Satya Wacana diterima. 93

28 4.8.4 Sumbangan Prediktor Sumbangan prediktor digunakan untuk mengetahui berapa besar sumbangan efektif masing-masing variabel independen. Sumbangan efektif semua variabel sama dengan koefisien determinasi (Budiono, 2004). Sumbangan efektif dapat dihitung dengan rumus: SE (X)% = β X r xy 100% Koefisien korelasi dari variabel konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya dapat dilihat sebagai berikut: SE (X 1 )% = Nilai β koefisien Korelasi X 1 Y 100% = 0,361 0, % = 18,4%. SE (X 2 )% = Nilai β koefisien korelasi X 2 Y 100% = 0,395 0, % = 21%. Tabel di atas memaparkan besarnya sumbangan yang diberikan oleh masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent, dimana konsep diri memberikan pengaruh yang signifikan sebesar 18,4% dan dukungan sosial teman sebaya memberikan pengaruh yang signifikan sebesar 21%. Jenis kelamin merupakan hal yang menarik untuk diteliti guna mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap kompetensi interpersonal mahasiswa. Peneliti menggunakan uji beda t-test untuk 94

29 mengetahui perbedaan kompetensi interpersonal pada mahasiswa laki-laki dan perempuan. Adapun analisisnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.24 Hasil Uji t Untuk Kompetensi Interpersonal Mahasiswa Laki-laki dan Perempuan Kompetensi Interpersonal Kelompok Statistik Gender N Rata-rata Std. Deviasi Rata-rata Std. Error Laki-laki Perempuan Uji Levene's Kesetaraan Varian Uji-t Kesetaraan Nilai Rata-rata Kompetensi Interpersonal Asusmsi Varian Yang Setara Asumsi Varian Tak Setara F Sig. T Df Sig. (2-tailed) Perbedaan Rata-rata Perbedaan Std. Error Dari Tabel 4.24 dapat diketahui bahwa uji homogenitas dengan Levenes Test memperoleh F hitung sebesar 0,675 dengan signifikansi 0,413 (p > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa varian dari kedua kategori homogen. Hasil uji t menunjukan nilai sebesar - 2,610 dengan signifikansi sebesar 0,010 (p > 0,05), yang bermakna ada perbedaan kompetensi interpersonal antara mahasiswa laki-laki dan perempuan. Kompetensi interpersonal perempuan jauh lebih tinggi dengan rata-rata 123,87 dan laki-laki 120,51. 95

30 4.9 Diskusi Hasil pengukuran di atas membuktikan bahwa hipotesis terdapat pengaruh secara simultan antara konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya terhadap kompetensi interpersonal mahasiswa Ambon di Universitas Kristen Satya Wacana diterima. Hal ini terlihat dari nilai F hitung sebesar 43,320 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Kedua variabel memberikan sumbangan efektif sebesar 39,4% yang berarti 39,4% dari variasi yang terjadi pada variabel kompetensi interpersonal dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya. Sedangkan sisanya sebesar 60,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil analisis regresi menunjukan tanda positif (searah) yang berarti semakin baik kualitas konsep diri dan dukungan sosial teman sebaya akan berdampak pada peningkatan kompetensi interpersonal mahasiswa Ambon di Universitas Kristen Satya Wacana. Konsep diri merupakan salah satu faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kompetensi interpersonal mahasiswa Ambon di Universitas Kristen Satya Wacana. Hal ini terbukti dari hasil uji t pada tabel 4.21 (β = 0.361). Adanya pengaruh yang signifikan disebabkan karena konsep diri merupakan bagian dari prinsip membangun suatu hubungan kompetensi interpersonal yang efektif. Kebiasaan hidup bersama dan mengembangkan pergaulan yang intensif menjadikan kompetensi interpersonal seseorang tumbuh dan berkembang dengan baik (Danardono, 1997). Kompetensi yang dimiliki mahasiswa Ambon di Universitas Kristen Satya Wacana membuat mereka lebih mudah menjalin hubungan interpersonal yang lebih hangat dengan orang lain dari latar belakang yang berbeda, serta dapat bersikap terbuka dan menyesuaikan 96

31 diri dengan situasi yang baru. Dengan demikian individu yang memiliki konsep diri yang baik dapat memahami diri sendiri baik kekurangan ataupun kelebihannya (Nashori, 2000). Coopersmith, (1990) mengemukakan karakteristik dengan konsep diri positif, yaitu bebas mengemukakan pendapat, cenderung memiliki motivasi tinggi untuk mencapai prestasi, mampu mengaktualisasikan potensinya dan mampu menyelaraskan diri dengan lingkungannya. Seseorang yang memiliki konsep diri yang positif akan mampu membangun hubungan kompetensi interpersonal yang baik. Pendapat tersebut sejalan dengan yang diungkapkan Brooks dan Emmert dikutip (Rakmat, 2008) yang menyatakan bahwa individu yang memiliki konsep diri positif ditandai dengan lima hal, yakin akan kemampuannya mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu, menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat. Rakhmat (2002), individu dengan konsep diri positif merasa setara dengan orang lain. Kesetaraan dengan orang lain menjadi modal agar individu tidak memiliki penghalang untuk mendekati orang lain. Kesetaraan tersebut membuat individu mampu menolak setiap usaha orang lain untuk mendominasi dirinya. Individu yang memandang positif dirinya, memiliki kepekaan akan kebutuhan orang lain, pada kebiasaan sosial yang telah diterima, dan pada gagasan bahwa dirinya tidak bisa bersenang-senang dengan mengorbankan orang lain. Kepekaan yang tinggi dari orang yang memiliki konsep diri positif ini akan mengantarkan kepada tercapainya kemampuan memberikan dukungan emosional kepada orang lain. Hasil penelitian yang dilakukan 97

32 Hartanti (2006) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan kompetensi interpersonal pengurus UKM Undip. Nashori (2000) dalam penelitiannya juga menyatakan terdapat hubungan antara konsep diri dengan kompetensi interpersonal mahasiswa psikologi Universitas Islam Indonesia. Selain itu penelitian oleh Sangeeta (2012) menemukan pengaruh yang signifikan antara konsep diri dengan kompetensi interpersonal. Selain konsep diri, dukungan sosial teman sebaya juga berpengaruh terhadap kompetensi interpersonal mahasiswa Ambon di Universitas Kristen Satya Wacana. Hasil uji t pada tabel 4.21 memperlihatkan bahwa dukungan sosial teman sebaya (β = 0.395) memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan konsep diri (β = 0.361) terhadap kompetensi interpersonal. Dukungan sosial menjadi penting dalam proses perkembangan individu selanjutnya. Dukungan sosial orang tua selalu menjadi hal yang penting dalam perkembangan individu. Namun ketika individu telah jauh dari keluarga dan bergerak dalam suatu komunitas baru, orang tua kemudian kehilangan fungsi kontrol. Untuk itu dukungan sosial teman sebaya menjadi penting dalam memantapkan suatu proses interaksi mahasiswa Ambon dalam lingkungan yang baru. Dalam proses antara teman sebayanya, mahasiswa akan banyak mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Tekait dengan hal tersebut, Erwin dan Hartup (dalam Durkin, 1995) meyakini bahwa dukungan teman sebaya memiliki banyak fungsi termasuk dalam proses pengembangan identitas sosial, saling membagi norma perilaku sosial, mempraktekkan kemampuan sosial (social skill), dan mempertahankan struktur sosial. 98

33 Hasil penelitian ini secara langsung mendukung pendapat yang diajukan oleh Hartup (dalam Garbarino dan Benn, 1992) yang mengungkap bahwa hubungan teman sebaya berpengaruh penting dalam perkembangan kehidupan individu. Meskipun pendapat yang diajukan Hartup tersebut tidak secara ekplisist menyebut tentang kompetensi interpersonal, namun setidaknya dapat dimaknai bahwa hubungan antar teman sebaya akan berpengaruh dalam kehidupan individu. Perkembangan yang terjadi pada individu dapat dimaknai salah satunya terkait dengan kompetensi interpersonal yang dimiliki individu yang bersangkutan. Suatu oleh Merrill-Palmer Quarterly (2006), penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kompetensi interpersonal lewat dukungan sosial orang tua, dukungan sosial teman sebaya dan dukungan pasangan. Dari ketiga dukungan ini dilaporkan bahwa dukungan sosial teman sebaya memiliki kontribusi cukup besar terhadap kompetensi interpersonal. Analisa selanjutnya dengan menggunakan uji t pada tabel 4.24, menunjukkan Hasil uji t sebesar - 2,610 dengan signifikansi sebesar 0,010 (p > 0,05), yang bermakna ada perbedaan kompetensi interpersonal antara mahasiswa laki-laki dan perempuan. Kompetensi interpersonal perempuan jauh lebih tinggi dengan rata-rata 123,87 dan laki-laki 120,51. Hal serupa dikemukakan Latane dan Bidwell (Silawati, 1991), dalam penelitiannya mengemukakan bahwa kaum perempuan lebih banyak bersama orang lain, sekurang-kurangnya di tempat-tempat umum. Berdasarkan hal di atas, Latane dan Bidwell menyimpulkan bahwa kaum perempuan memiliki motif berafiliasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini sejalan dengan pendapat Barry dkk., (dalam Wrightsman dan Deaux, 1981) bahwa perempuan lebih nurturant, lebih afiliatif, dan menunjukkan minat yang lebih besar terhadap orang lain bila dibandingkan dengan 99

34 kaum laki-laki. Pendapat di atas diperkuat oleh Bosman (Hadi, 1994) yang menandaskan bahwa perempuan lebih kohesif, lebih terbuka, dan tanpa malu-malu berhubungan dengan sesama anggota dibanding laki-laki. Kecenderungannya untuk bersama orang lain mendorong perempuan untuk memupuk kemampuan berhubungan secara interpersonal yang disebut kompetensi interpersonal. Hadiyono dan Kahn (1987) melaporkan bahwa mahasiswa lakilaki memiliki ciri lebih dalam stabilitas emosi, memiliki keberanian dan kepuasan diri, sedangkan mahasiswa perempuan lebih tinggi tingkat kecemasannya dan lebih sering menarik diri. Sementara penelitian yang dilakukan Danardono (1997) menunjukkan bahwa mahasiswa laki-laki memiliki kompetensi interpersonal yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa perempuan. Perbedaan hasil ini diduga disebabkan oleh komposisi dan karakteristik subjek penelitian. Pada penelitian Danardono subjeknya adalah pecinta alam yang lebih banyak mengandalkan laki-laki sebagai pengambil inisiatif, pemegang kepemimpinan, dan ujung tombak tim. Tuntutan demikian memungkinkan tumbuh kembangnya kompetensi interpersonal di kalangan mahasiswa laki-laki. Berbeda dengan itu, dalam penelitian yang dilakukan Nashori (2003). Penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan kompetensi interpersonal antara mahasiswa laki-laki dan perempuan. Adanya fakta bahwa mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan memiliki kompetensi interpersonal yang setara menunjukkan bahwa proses pendidikan dan pengasuhan yang diberikan lembaga pendidikan dan orang tua kepada laki-laki dan perempuan relatif sama. Pendidikan dan pengasuhan yang tidak mendiskriminasi laki-laki dan perempuan ini menghasilkan buah berupa keseimbangan mereka dalam berbagai hal, salah satunya adalah kompetensi interpersonal. 100

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah kerangka berpikir berhasil dibangun menggunakan teori yang ada dan sampel serta teknik pengambilan sampel telah ditentukan, maka penelitian dilanjutkan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini berjudul Pengaruh kecerdasan emosional dan selfefficacy terhadap psychological well-being (PWB) pada mahasiswa tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah kerangka berpikir berhasil dibangun menggunakan teori yang ada dan sampel serta teknik pengambilan sampel telah ditentukan, maka penelitian akan dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil uji itas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang deskripsi tempat penelitian yaitu SMP Negeri 1 Kupang, prosedur penelitian, deskripsi hasil try-out, hasil pengukuran variabel, hasil uji

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV akan membahas mengenai deskripsi tempat penelitian yaitu pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah di Kabupaten Seram Bagian Barat, karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 DESKRIPSI TEMPAT PENELITIAN Pusat Pengembangan Anak (PPA) adalah suatu bentuk kemitraan antara Yayasan Compassion Indonesia (YCI) yang berkantor Negara di Bandung untuk Indonesia,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian Pada bab ini mengemukakan hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai pengaruh komunikasi organisasi terhadap prestasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Deskripsi Tempat Penelitian SMA Kristen 1 Salatiga adalah salah satu sekolah swasta yang begitu diperhitungkan dan disegani dari banyak sekolah lain di Salatiga.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, alat ukur penelitian, populasi, sampel, teknik penentuan sampel, validitas, reliabilitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 3.1 Pengujian Instrumen Data Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap instrumen yang akan digunakan. Ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah dukungan sosial orang tua, harga diri (self-esteem) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis data dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Secara umum, data juga dapat diartikan sebagai suatu fakta yang digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut : BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Hasil Jawaban Responden 4.1.1 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Variabel kepatuhan wajib pajak memiliki tiga buah indikator yang dijelaskan terdiri

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Demografi Responden Dalam Bab ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian dan analisisnya yang telah dilakukan. Data penelitian ini diolah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Dengan menggunakan 116 responden yaitu guru tetap di SMK Negeri 3 Ambon. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah kerangka berpikir dibangun menggunakan teori yang ada dan sampel serta teknik pengambilan sampel telah ditentukan, maka penelitian dilanjutkan dengan pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di beberapa UMKM wilayah Jakarta Barat. Agar penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata (Mean), standar deviasi, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Kasihan, Bantul. Sekolah Dasar (SD) tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Tempat Penelitian SMA Kristen 1 Salatiga merupakan salah satu sekolah swasta yang terletak di Jl. Osa Maliki No.32 Salatiga, sekolah ini telah terakreditasi A. SMA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Sarinah adalah pusat perbelanjaan setinggi 74 meter dan 15 lantai yang terletak di Menteng, Jakarta.Gedung ini mulai dibangun pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah kerangka berpikir berhasil dibangun menggunakan teori yang ada dan sampel serta teknik pengambilan sampel telah ditentukan, maka penelitin akan dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Responden yang menjadi objek penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kuesioner yang di sebar berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji apakah motivasi, profesionalisme, dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan 61 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk menguji tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan Alamat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang pengaruh pelayanan, produk, promosi dan lokasi terhadap kepuasan nasabah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada empat Perguruan Tinggi Swasta di wilayah Jakarta Barat. Penelitian ini diperoleh untuk memperoleh data yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT Maskapai Asuransi Raya (selanjutnya disebut PT Asuransi Raya atau Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari : BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Subyek Penelitian Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu penelitit melihat profil remaja sebagai responden. Peneliti menyertakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta pada bulan Oktober 2016. Sasaran dari penelitian ini yaitu wajib pajak bumi dan bangunan di Kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskriptif Responden Berikut ini dijelaskan gambaran responden penelitian a. Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab V akan membahas statistik deskriptif data, gambaran umum responden, uji instrumen penelitian, analisis data dan pembahasan. Statistik deskriptif data, gambaran umum responden,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL Dalam bab ini akan disajikan gambaran umum penelitian, hasil uji validitas dan reliabilitas, statistik deskriptif tiap variabel, uji asumsi klasik, pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dilihat dari cakupan jenis eksplanasi ilmunya, penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk mencari penjelasan dalam bentuk hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya. 57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek Universitas Negeri Surabaya merupakan sebuah kampus yang berdiri pada tahun 1964. Universitas ini berfokus pada bidang pendidikan. Universitas ini berfokus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian dengan judul Pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab akan membahas mengenai deskripsi tempat penelitian yaitu di SMK Negeri 3 Ambon, karakteristik responden, hasil reliabilitas dan validitas alat ukur yang digunakan, hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi tempat penelitian, karakteristik responden, prosedur penelitian, hasil seleksi aitem dan reliabilitas alat ukur, hasil pengukuran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN C. Deskripsi Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah ditentukan yaitu responden Wajib Pajak Orang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Jumlah responden yang diambil sebagai sampel penelitian adalah sebanyak 98 responden. Penelitian dilakukan pada pelanggan PT. Optima

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menggambarkan data penelitian tentang FDR, ROE,dan NOM. Sampel penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah nasabah KOPENA Pekalongan. Pada bagian ini dijelaskan mengenai identitas reponden

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta dalam waktu 6 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret 2016 sampai bulan Agustus 2016. Sasaran dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi pajak dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent BAB III Metode Penelitian 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Opersional Variabel 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah apa saja yang dapat membedakan variabel yang dipengaruhi dan yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambar Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Proses peneliti ini di perkirakan membutuhkan waktu november sampai dengan juni 2016. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

Data Deskriptif Keterangan Jumlah % BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden dapat dilihat melalui profil responden. Profil responden pada penelitian ini meliputi kepemilikan NPWP, jenis kelamin, usia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di PT. RRAA, Jl. Raya Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat dari bulan April 2016 hingga Oktober

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Di Jalan Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Mitrabangun Adigraha di Perawang Kabupaten Siak. 3.2 Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer, Yaitu data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Validitas Variabel Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam Ghozali (2005:45) dinyatakan suatu kuesioner

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Provinsi dan tercatat kedalam Rumah Sakit Tipe D. RS ini telah terdaftar

BAB IV PEMBAHASAN. Provinsi dan tercatat kedalam Rumah Sakit Tipe D. RS ini telah terdaftar BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Obyek Penelitian Rumah Sakit Umum Kecamatan Kalideres yakni satu dari sekian RS milik Pemprop Jakarta Barat yang berwujud RSU, dinaungi oleh Pemerintah Provinsi dan tercatat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan data yang telah disebar kepada wajib pajak orang pribadi pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Mampang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah semua klasifikasi dan mempublikasikan Laporan Keuangan bulanan di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu merupakan salah satu kantor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang yang digunakan adalah jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan dipublikasikan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Umar (2003) objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 60 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas.

Lebih terperinci