Bab 1 Akuntansi Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 1 Akuntansi Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang"

Transkripsi

1 Bab 1 Akuntansi Hubungan Kantor Pusat dan Kantor Cabang Untuk memperluas jaringan pemasaran atau meningkatkan omzet penjualan, suatu perusahaan dapat membentuk agen penjualan atau kantor cabang (branch office). Perusahaan yang memiliki kantor cabang disebut Kantor Pusat (home office). Dibandingkan dengan agen penjualan, kantor cabang memiliki otonomi yang lebih luas dan beroperasi sebagaimana perusahaan pada umumnya, yaitu menerima dan menyimpan barang dagangan dari kantor pusat, melakukan pemasaran dan penjualan, memberikan persetujuan kredit kepada pelanggan, melakukan pengumpulan piutang, dan mengirimkan uang hasil penjualan ke kantor pusat. Agen penjualan pada umumnya hanya memasarkan produk dari suatu perusahaan tertentu menggunakan sampel produk. Bab ini hanya membahas akuntansi untuk hubungan kantor pusat dan kantor cabang Pencatatan Transaksi Antarkantor Akuntansi hubungan kantor pusat dan kantor cabang dapat didasarkan pada sistem sentralisasi dan desentralisasi. Pada sistem sentralisasi, transaksi antarkantor (kantor pusat dan kantor cabang) hanya dicatat pada buku kantor pusat, sedangkan pada sistem desentraliasi, transaksi yang terjadi antarkantor dicatat pada buku kantor pusat dan kantor cabang. Oleh karena itu, ketika kantor pusat membuka kantor cabang, maka kedua pihak harus membuka akun antarperusahaan (intercompany accounts) yaitu akun Kantor Cabang pada buku kantor pusat dan akun Kantor Pusat pada buku kantor cabang. Kedua akun ini (akun Kantor Cabang dan akun Kantor Pusat) digunakan untuk mengakomodasi transaksi-transaksi antarkantor dan keduanya merupakan akun resiprokal. Artinya pendebitan pada akun Kantor Cabang akan diimbangi dengan pengkreditan pada akun Kantor Pusat dengan jumlah nilai nominal yang sama. Demikian pula sebaliknya. Sifat dari akun Kantor Cabang adalah sama dengan akun Investasi, yaitu didebit ketika terjadi penambahan dan dikredit ketika terjadi pengurangan. Secara lebih spesifik, akun Kantor Cabang oleh kantor pusat akan didebit ketika kantor pusat mentransfer aset (kas, barang dagangan, aset tetap, dan aset lainnya) ke kantor cabang atau ketika kantor cabang melaporkan laba bersih kepada kantor pusat. Sebaliknya, akun Kantor Cabang akan dikredit ketika kantor pusat menerima transfer aset dari kantor cabang atau ketika kantor cabang melaporkan rugi bersih kepada kantor pusat. Sifat dari akun Kantor Pusat adalah sama dengan akun Modal, yaitu dikredit ketika terjadi penambahan dan didebit ketika terjadi pengurangan. Akun Kantor Pusat oleh kantor cabang akan dikredit ketika kantor cabang menerima transfer aset dari kantor pusat atau ketika kantor cabang memperoleh laba bersih. Sebaliknya, akun Kantor Pusat akan didebit ketika kantor cabang mentransfer aset ke kantor pusat atau ketika kantor cabang mengalami kerugian. Lihat Peraga 1.1 berikut ini. Nurofik STIE YKPN Halaman 1

2 Buku Kantor Pusat KANTOR CABANG a. Aset ditransfer ke kantor cabang b. Aset ditransfer dari kantor cabang c. Laba bersih kantor cabang d. Rugi bersih kantor cabang Buku Kantor Cabang KANTOR PUSAT b. Aset ditransefer ke kantor pusat a. Aset ditransfer dari kantor pusat d. Rugi bersih kantor cabang c. Laba bersih kantor cabang Peraga 1.1: Hubungan Akun Kantor Cabang dan Akun Kantor Pusat Berdasarkan Peraga 1.1, sebagai ilustrasi, jika kantor pusat mentransfer kas ke kantor cabang, maka kantor pusat mecatat Kantor Cabang (debit) dan Kas (kredit), kantor cabang mencatat Kas (debit) dan Kantor Pusat (kredit). Ketika kantor cabang melaporkan laba bersih kepada kantor pusat, kantor pusat mencatat Kantor Cabang (debit) dan Laba dari Kantor Cabang (kredit), kantor cabang mencatat Ikhtisar Laba Rugi (debit) dan Kantor Pusat (kredit). Pengiriman Barang Dagangan ke Kantor Cabang Kantor cabang dibentuk sebagai kepanjangan tangan kantor pusat dalam memasarkan dan menjualkan barang dagangan milik kantor pusat. Oleh karena itu, barang dagangan yang terdapat di kantor cabang pada umumnya berasal dari kiriman kantor pusat. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan kantor pusat memberi wewenang kepada kantor cabang untuk membeli barang dagangan dari pihak luar (pihak independen). Transaksi pembelian barang dagangan yang dilakukan kantor cabang kepada pihak eksternal dicatat sebagaimana perusahaan membeli barang dagangan, yaitu mendebit akun Pembelian jika kantor cabang menggunakan sistem sediaan periodik atau akun Sediaan jika kantor cabang menggunakan sistem sediaan perpetual. Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang dapat difaktur sesuai kosnya atau lebih tinggi dari kosnya (misalnya kos ditambah markup). Berikut ini uraian untuk kedua kemungkinan tersebut. Barang Dagangan Difaktur Sesuai Kos. Jurnal untuk mencatat pengiriman barang dagangan ke kantor cabang yang difaktur sesuai kos tergantung pada apakah perusahaan menggunakan sistem sediaan periodik atau perpetual. Sebagai ilustrasi, misalnya kantor pusat mengirim barang dagangan ke kantor cabang dengan kos Rp5.000, maka jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai berikut. Nurofik STIE YKPN Halaman 2

3 Sistem Sediaan Periodik Buku Kantor Pusat Kantor Cabang Pengiriman ke Kantor Cabang Rp5.000 Rp5.000 Pengiriman dari Kantor Pusat Kantor Pusat Buku Kantor Cabang Rp5.000 Rp5.000 Kantor Cabang Sediaan Sistem Sediaan Perpetual Buku Kantor Pusat Rp5.000 Rp5.000 Sediaan Kantor Pusat Kantor Pusat Buku Kantor Cabang Rp5.000 Rp5.000 Pada kasus tersebut, transfer aset dari kantor pusat ke kantor cabang berupa barang dagangan meningkatkan pertanggungjawaban kantor cabang kepada kantor pusat. Selain itu, transaksi tersebut tidak mempengaruhi pendapatan, karena bukan transaksi antar pihak-pihak yang independen, melainkan hanya transfer barang dagangan di dalam perusahaan yang sama. Apabila sistem sediaan periodik digunakan oleh perusahaan, dua akun resiprokal tambahan dibuka untuk mencatat transfer barang dagangan, yaitu akun Pengiriman ke Kantor Cabang pada buku kantor pusat dan akun Pengiriman dari Kantor Pusat pada buku kantor cabang. Pada laporan laba rugi kantor pusat, saldo akun Pengiriman ke Kantor Cabang dikurangkan dari jumlah sediaan awal dan pembelian untuk merefleksikan fakta bahwa pengiriman barang ke kantor cabang mengurangi kos barang tersedia untuk dijual di kantor pusat. Pada buku kantor cabang, akun Pengiriman dari Kantor Pusat adalah setara dengan akun Pembelian. Pembedaan nama akun dilakukan untuk membedakan antara barang dagangan yang diterima dari kantor pusat dan barang dagangan yang dibeli dari pihak luar. Untuk tujuan kepraktisan, pada uraian selanjutnya hanya digunakan sistem sediaan periodik. Kos Pengiriman. Kos pengiriman (kos angkut) yang terjadi dalam pengiriman barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang merupakan unsur kos. Secara teori kos angkut harus ditambahkan ke kos barang dagangan yang dikirim ke kantor cabang. Namun demikian, kos angkut yang berlebihan akibat inefisiensi harus diperlakukan sebagai biaya. Hanya ongkos Nurofik STIE YKPN Halaman 3

4 angkut yang bersifat normal yang seharusnya ditambahkan ke kos barang dagangan. Selisih kos angkut di atas kos angkut normal harus dicatat sebagai biaya tahun berjalan. Namun demikian, dari sudut pandang kepraktisan, kos angkut yang tidak material dapat diperlakukan sebagai biaya tahun berjalan dengan cara mendebit akun Biaya Angkut pada buku kantor cabang. Asumsi ini yang akan digunakan pada uraian-uraian selanjutnya. Contoh 1.1: Barang dagangan difaktur ke kantor cabang sesuai kosnya Untuk memperluas jaringan pemasaran, PT Zigzag membentuk kantor cabang di Yogyakarta. Berikut ini transaksi yang berkaitan dengan pembentukan kantor cabang (KC) dan operasinya pada bulan pertama. 1. Kas Rp ditransfer ke KC. 2. Barang dagangan dengan kos Rp dikirim ke KC. Barang dagangan tersebut oleh kantor pusat (KP) difaktur ke KC sesuai kosnya. Atas pengiriman ini kantor pusat membayar biaya pengiriman Rp , tunai. 3. Biaya operasi yang terjadi dan dibayar oleh KC Rp KC membeli barang dagangan dari pihak eksternal seharga Rp KC melakukan transaksi penjualan secara kredit sebesar Rp Pengumpulan piutang oleh KC Rp Kas Rp ditransfer ke KP. 8. Jurnal penutup oleh KC. Sediaan akhir barang dagangan di kantor cabang berjumlah Rp dan seluruhnya merupakan barang dagangan dari KP. Ikhtisar laba rugi bulanan dikirim ke KP. Jurnal-jurnal untuk mencatat transaksi tersebut tampak sebagai berikut. Nurofik STIE YKPN Halaman 4

5 No 1 Kantor Cabang Buku Kantor Pusat (Rp) Kas Buku Kantor Cabang (Rp) Kas Kantor Pusat Kantor Cabang Pengiriman dari KP Pengiriman ke KC Biaya angkut Kas Kantor Pusat Tidak ada jurnal Biaya Operasi Kas Tidak ada jurnal Pembelian Kas Tidak ada jurnal Piutang dagang Penjualan Tidak ada jurnal Kas Piutang dagang Kas Kantor Pusat Kantor Cabang Kas Kantor Cabang Jurnal penutup Laba Kantor Cabang Penjualan Sediaan Pengiriman dari KP Biaya angkut Biaya Operasi Pembelian Ikhtisar laba rugi Jurnal penutup Ikhtisar laba rugi Kantor Pusat Barang Dagangan Difaktur di atas Kos. Kantor pusat dapat menerapkan kebijakan penetapan harga barang dagangan yang dikirim ke kantor cabang pada harga yang berbeda dari kosnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamankan laba. Berikut ini contoh kebijakan penetapan harga barang dagangan yang dikirm ke kantor cabang. 1. Barang dagangan yang dikirim ke kantor cabang ditetapkan sebesar kos ditambah mark-up sebesar persentase tertentu. Nurofik STIE YKPN Halaman 5

6 2. Barang dagangan yang dikirim ke kantor cabang ditetapkan sebesar harga jual kepihak luar. 3. Harga eceran (ritel) Apapun kebijakan yang dipilih oleh kantor pusat, keuntungan karena mark-up atas barang dagangan yang dikirim ke kantor cabang belum direalisasi sampai dengan barang dagangan tersebut dijual oleh kantor cabang. Guna mempermudah akuntansi untuk mark-up dan mempertahankan kos barang dagangan yang dikirim ke kantor cabang, kantor pusat biasanya memisahkan laba belum direalisasi dari kos barang dagangan. Sebagai contoh, barang dagangan dengan kos Rp dikirim dan difaktur oleh Kantor Pusat ke Kantor Cabang A seharga Rp (120% dari kos). Transaksi ini dijurnal sebagai berikut. Buku Kantor Pusat Kantor Cabang Rp Pengiriman ke Kantor Cabang* Rp Laba Belum Direalisasi atas Pengiriman ke Kantor Cabang *Sediaan dikredit jika digunakan sistem sediaan perpetual Buku Kantor Cabang A Pengiriman dari Kantor Pusat* Kantor Pusat *Sediaan Kantor Pusat didebit jika digunakan sistem sediaan perpetual Rp Rp Kantor Cabang A akan mengakui pendapatan atas penjualan barang ketika terjadi penjualan kepada pihak eksternal. Ketika barang-barang kiriman dari kantor pusat telah terjual kepada pihak eksternal, maka bagian dari laba belum direalisasi yang tercatat pada buku kantor pusat yang berkaitan dengan barang yang dijual oleh kantor cabang tersebut dianggap telah diperoleh (direalisasi). Pada umumnya, kantor pusat akan menangguhkan pengakuan laba telah direalisasi sampai laporan periodik diterima dari kantor cabang. Sebagai ilustrasi, melanjutkan ilustrasi sebelumnya, pada tahun berjalan Kantor Cabang A menjual barang dagangan seharga Rp atas tiga per empat barang dagangan yang diterima dari kantor pusat. Pada tahun tersebut kantor cabang memperoleh laba bersih Rp2.000 dan melapor kepada kantor pusat bahwa seperempat dari barang dagangan yang diperoleh dari kantor pusat masih belum terjual. Atas laporan kantor cabang, kantor pusat akan mencatat laba bersih dilaporkan oleh kantor cabang dan menyesuaikan Laba Belum Direalisasi atas Pengiriman ke Kantor Cabang dengan jurnal sebagai berikut. Buku Kantor Pusat Kantor Cabang Laba Kantor Cabang (mencatat pengakuan laba bersih kantor cabang) Rp2.000 Rp2.000 Nurofik STIE YKPN Halaman 6

7 Laba Belum Direalisasi atas Pengiriman ke Kantor Cabang Laba Kantor Cabang (Rp %) (mencatat pengakuan laba yang telah terrealisasi) Rp4.500 Rp4.500 Contoh 1.2: Barang dagangan difaktur ke kantor cabang diatas kosnya Menggunakan informasi pada Contoh 1.1, tetapi barang dagangan dengan kos Rp (transaksi no. 2) oleh kantor pusat difaktur Rp (125% dari kosnya). Semua jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut ini. No 1 Kantor Cabang Buku Kantor Pusat (Rp) Kas Buku Kantor Cabang (Rp) Kas Kantor Pusat Kantor Cabang Pengiriman dari KP Pengiriman ke KC Biaya angkut Laba belum direalisasi Kantor Pusat Kas Tidak ada jurnal Biaya Operasi Kas Tidak ada jurnal Pembelian Kas Tidak ada jurnal Piutang dagang Penjualan Tidak ada jurnal Kas Piutang dagang Kas Kantor Pusat Kantor Cabang Kas Kantor Cabang Jurnal penutup Laba Kantor Cabang Penjualan Sediaan Penyesuaian LBD Pengiriman dari KP Harga faktur ke KC Biaya angkut Sediaan akhir KC Biaya Operasi Terjual Pembelian Ikhtisar laba rugi Laba direalisasi = (Rp /Rp ) Rp = Rp Jurnal penutup Jurnal penyesuaian Ikhtisar laba rugi Laba Belum Direalisasi Kantor Pusat Laba Kantor Cabang Nurofik STIE YKPN Halaman 7

8 Perolehan Aset Tetap untuk Digunakan oleh Kantor Cabang Dalam operasi kantor cabang, pada umumnya kantor pusat mempertahankan pencatatan semua aset tetapnya meskipun aset tetap tersebut ditempatkan di kantor cabang. Untuk tujuan kontrol, kantor pusat dapat membentuk akun aset tetap individual untuk setiap kantor cabang. Sebagai contoh, jika kantor pusat membeli peralatan seharga Rp untuk operasional kantor cabang Yogyakarta, maka transaksi tersebut dicatat oleh kantor pusat dengan jurnal sebagai berikut. Peralatan - Kantor Cabang Yogyakarta Kas Buku Kantor Pusat Rp Rp Jurnal tersebut tidak mempengaruhi buku kantor cabang, karena peralatan dicatat pada buku kantor pusat. Jurnal pada buku kantor cabang akan dibuat jika peralatan dibeli oleh kantor cabang, tetapi dicatat pada buku kantor pusat. Jika peralatan pada contoh sebelumnya dibeli oleh kantor cabang, maka jurnalnya adalah sebagai berikut. Peralatan - Kantor Cabang Yogyakarta Kantor Cabang Yogyakarta Buku Kantor Pusat Rp Rp Kantor Pusat Kas Buku Kantor Cabang Yogyakarta Rp Rp Contoh Komprehensif PT Damaris memiliki kantor cabang di kota Yogyakarta. Transaksi pada bulan Juli 2014 adalah sebagai berikut. Juli, 1: Damaris mentransfer kas Rp ke kantor cabang. 2: Damaris mengirim barang dagangan ke kantor cabang sebanyak unit dengan kos Rp300 per unit pada harga faktur Rp500 per unit. Biaya angkut (total) Rp2.000, dibayar oleh Damaris. 3: Tambahan barang dagangan dibeli oleh kantor cabang dari supplier eksternal sebanyak 500 unit pada harga Rp310 per unit. 7: Peralatan display untuk kantor cabang dibeli oleh Damaris pada harga Rp Sesuai kebijakan, semua aset tetap yang ditempatkan di kantor cabang dibukukan oleh kantor pusat. Nurofik STIE YKPN Halaman 8

9 10: Penjualan barang dagangan secara kredit oleh kantor cabang untuk periode 3 10 Juli sebanyak 800 unit pada harga Rp500 per unit. 18: Pengumpulan piutang oleh kantor cabang Rp : Penjualan barang dagangan secara kredit oleh kantor cabang untuk periode Juli sebanyak 500 unit pada harga Rp500 per unit. 29: Kas Rp dikirim oleh kantor cabang ke kantor pusat. 30: Biaya yang terjadi pada kantor cabang dan dibayar tunai meliputi: advertensi Rp4.000; komisi penjualan Rp65.000; dan macam-macam biaya Rp : Damaris mencatat depresiasi Rp15.000, sudah termasuk depresiasi peralatan display yang ditempatkan di kantor cabang. 31: Kantor cabang membuat jurnal penutup. Pada akhir bulan (31 Juli), sesuai hasil perhitungan fisik sediaan, kantor cabang masih memiliki barang dagangan sebanyak 200 unit dengan rincian: - Dari kiriman kantor pusat = 150 unit dengan kos Rp500 per unit. - Dari pemasok eksternal = 50 unit dengan kos Rp310 per unit. Berdasarkan transaksi tersebut, maka seluruh jurnal pada buku kantor pusat dan kantor cabang tampak sebagai berikut. Nurofik STIE YKPN Halaman 9

10 Tgl Juli Buku Kantor Pusat (Rp) 1 Kantor Cabang - Yk Kas Kas Kantor Pusat Kantor Cabang - Yk Pengiriman dari Kantor Pusat Pengiriman ke Kantor Caban - Yk Biaya angkut Laba belum direalisasi Kantor Pusat Kas Tidak ada jurnal Pembelian Kas/Utang dagang Peralatan - Kantor cabang Yogyakarta Tidak ada jurnal Kas Tidak ada jurnal Piutang dagang Penjualan Tidak ada jurnal Kas Piutang dagang Tidak ada jurnal Piutang dagang Penjualan Kas Kantor Pusat Kantor Cabang - Yk Kas Tidak ada jurnal Biaya advertensi Komisi penjualan Macam-macam biaya Kas Biaya depresiasi Tidak ada jurnal Akumulasi depresiasi Buku Kantor Cabang (Rp) 31 Kantor Cabang - Yk Jurnal penutup Laba kantor cabang - Yk Penjualan Sediaan Penyesuaian LBD Pengiriman dari Kantor Pusat Harga faktur ke KC (1.000 Rp500) Biaya angkut Sediaan akhir (150 Rp500) Pembelian Terjual Biaya advertensi Komisi penjualan Laba direalisai: (Rp /Rp ) x Rp = Rp Macam-macam biaya Ikhtisar laba rugi Jurnal penyesuaian Jurnal penutup Laba belum direalisasi Ikhtisar laba rugi Laba kantor cabang - Yk Kantor Pusat Nurofik STIE YKPN Halaman 10

11 Alokasi Biaya dari Kantor Pusat Sebagian kegiatan yang dilakukan di kantor pusat adalah kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas kantor cabang. Sebagian fasilitas yang ada di kantor pusat juga digunakan untuk kepentingan kantor cabang. Artinya kantor pusat sangat mungkin harus membayar biaya untuk kemanfaatan kantor cabang, misalnya biaya asuransi. Secara teori, biaya asuransi tersebut seharusnya dialokasikan ke kantor cabang agar laporan laba rugi kantor cabang memperhitungan laba atau rugi secara tepat. Namun demikian, di dalam praktik terdapat keragaman kebijakan alokasi biaya, yaitu: 1. Kantor pusat mengalokasi biaya ke kantor cabang hanya biaya yang secara langsung berkaitan dengan operasi kantor cabang, misalnya biaya asuransi dan biaya advertensi. 2. Kantor pusat mengalokasi semua biaya (biaya asuransi, biaya advertensi, biaya gaji eksekutif kantor pusat, biaya fasilitas, fee audit, biaya bunga, dan sebaginya) ke kantor cabang. 3. Kantor pusat tidak mengalokasi biaya ke kantor cabang dengan pertimbangan kantor cabang tidak mempunyai kendali atas biaya-biaya tersebut. Apabila kantor pusat menetapkan kebijakan alokasi biaya ke kantor cabang, maka kantor cabang harus mampu beroperasi untuk menghasilkan pendapatan yang mampu menutup bukan hanya seluruh biaya yang terjadi di kantor cabang, tetapi juga termasuk biaya yang dialokasikan dari kantor pusat. Atas alokasi biaya ke kantor cabang, kantor pusat membuat jurnal dengan mendebit akun Kantor Cabang dan mengkredit akun biaya-biaya yang dialokasikan ke kantor cabang. Sebaliknya, kantor cabang mendebit biaya-biaya yang dialokasikan dari kantor pusat dan mengkredit akun Kantor Pusat. Jurnal tersebut sama analoginya dengan transaksi kantor pusat mentransfer kas ke kantor cabang, kemudian kas tersebut oleh kantor cabang digunakan untuk membayar biaya-biaya. Pengiriman Barang Dagangan Antarcabang Kondisi ekonomi terkadang memaksa satu kantor cabang untuk mengirimkan barang dagangan yang sebelumnya diterima dari kantor pusat ke kantor cabang lainnya. Dalam situasi seperti ini, kantor cabang penerima harus mencatat transaksi pengiriman dari kantor cabang lain seperti halnya ketika menerima kiriman barang dagangan secara langsung dari kantor pusat. Oleh karena itu, ongkos angkut yang dibebankan ke kantor cabang penerima adalah sebesar ongkos angkut jika barang tersebut dikirim langsung dari kantor pusat. Contoh 1.3: Pengiriman barang dagangan antarcabang Barang dagangan dengan kos Rp dikirim oleh kantor pusat ke kantor cabang A. Biaya angkut atas pengiriman tersebut sebesar Rp dibayar oleh kantor pusat. Selanjutnya, barang dagangan tersebut atas perintah kantor pusat dikirim oleh kantor cabang A ke kantor cabang B. Biaya angkut barang dagangan ke kantor cabang B sebesar Rp dibayar oleh kantor cabang A. Biaya angkut jika barang dagangan tersebut dikirim langsung dari kantor pusat ke kantor cabang B adalah sebesar Rp Nurofik STIE YKPN Halaman 11

12 Berdasarkan transaksi tersebut, maka semua jurnal yang diperlukan pada buku masingmasing kantor adalah sebagai berikut. Buku Kantor Pusat Buku Kantor Cabang A KC A Pengiriman dari KP Pengiriman ke KC A Biaya angkut Kas KP Pengiriman ke KC A KP Pengiriman ke KC B Pengiriman dari KP Biaya angkut KC B Kas Selisih biaya angkut KC A Buku Kantor Cabang B Pengiriman dari KP Biaya angkut KP Laporan Keuangan Gabungan Hasil akhir dari proses akuntansi di kantor pusat dan kantor cabang adalah laporan keuangan kantor pusat dan kantor cabang. Mengingat kantor pusat dan kantor cabang merupakan satu perusahaan (kesatuan bisnis), maka penyajian laporan keuangan secara terpisah tidak cukup memuat informasi penting tentang kinerja keuangan secara keseluruhan dari kesatuan bisnis tersebut. Laporan keuangan gabungan kantor pusat dan kantor cabang diperlukan untuk merefleksikan pengaruh transaksi dari kesatuan bisnis dengan pihak luar. Oleh karena itu, pengaruh transaksi antara kantor pusat dan kantor cabang (atau antara kantor cabang dengan kantor cabang lainnya) harus dieliminasi untuk menghindari lebih saji atau duplikasi pengukuran dalam akun. Laporan keuangan gabungan dibuat berdasarkan prinsip substitusi, yaitu aset, liabilitas, dan akun laba rugi kantor cabang menggantikan akun Kantor Cabang. Hal ini dicapai dalam kertas kerja (working paper) laporan keuangan gabungan melalui eliminasi akun Kantor Cabang dan akun Kantor Pusat. Selain itu, selagi ada akun lain yang timbul dari transaksi antarperusahaan, maka pengaruh dari akun tersebut harus juga dieliminasi. Sebagai contoh, saldo akun resiprokal Pengiriman ke Kantor Cabang dan Pengiriman dari Kantor Pusat, harus Nurofik STIE YKPN Halaman 12

13 dieliminasi karena akun-akun tersebut hanya merefleksikan perpindahan internal barang dagangan. Jurnal eliminasi hanyalah jurnal untuk kepentingan pembuatan kertas kerja, bukan catatan resmi perusahaan. Oleh karena itu, jurnal eliminasi tidak akan pernah dimasukkan pada buku kantor pusat dan kantor cabang. Untuk mengilustrasikan pembuatan kertas kerja, dimisalkan PT Tiara Nusantara (kantor pusat) memiliki kantor cabang A. Berikut ini neraca saldo kantor pusat dan kantor cabang A pada 31 Desember Nama Akun Kantor Pusat Kantor Cabang A Kas Rp Rp Piutang Dagang Sediaan, 1/1/ Kantor Cabang Aset Lain-lain Pembelian Pengiriman dari KP Biaya-biaya Rp Rp Liabilitas Rp8.000 Rp Modal Saham Laba Ditahan Kantor Pusat Penjualan Pengiriman ke KC Rp Rp Sediaan, 31/12/2015 Rp Rp4.000 Kertas kerja dibagi ke dalam tiga bagian untuk mengakomodasi penyajian laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan posisi keuangan (neraca). Peraga 1.2 berikut ini kertas kerja laporan keuangan gabungan kantor pusat dan kantor cabang A. Pada Peraga 1.2 tampak akun yang berkaitan dengan kos barang terjual (harga pokok penjualan) disajikan secara terpisah. Nurofik STIE YKPN Halaman 13

14 Peraga 1.2 PT Tiara Nusantara Kertas Kerja Laporan Keuangan Gabungan (dalam rupiah) Kantor Pusat Kantor Eliminasi Lap. Keu Cabang A D K Gabungan Laporan Laba Rugi Penjualan Sediaan, 31/12/ Pengiriman ke Kantor Cabang Sediaan, 1/1/ Pembelian Pengiriman dari Kantor Pusat Biaya Laba bersih Laporan Laba Ditahan Laba Ditahan, 1/1/ Laba bersih Laba Ditahan, 31/12/ Neraca Kas Piutang Dagang Sediaan Kantor Cabang Aset Lain-lain Liabilitas Modal Saham Laba Ditahan Kantor Pusat Nurofik STIE YKPN Halaman 14

15 Latihan Latihan 1 Untuk memperluas jaringan pemasaran, PT Bias di Yogyakarta membentuk kantor cabang (KC) baru di Semarang setelah sebelumnya membentuk kantor cabang di Solo. Kebijakan perusahaan menetapkan, Seluruh aset tetap untuk operasional kantor cabang harus dibeli oleh kantor pusat, tetapi pembukuannya diselenggarakan oleh masing-masing kantor cabang yang memanfaatkannya. Berikut ini transaksi yang terjadi selama tahun Bias mentransfer kas Rp4.000 ke KC Semarang. 2. Bias mengirim barang dagangan ke KC Semarang senilai Rp8.000 (kos barang menurut Bias Rp6.000). 3. Bias membeli kendaraan angkutan untuk operasional KC Semarang seharga Rp Taksiran umur ekonomi kendaraan 5 tahun, tanpa nilai residu, dan didepresiasi menggunakan metode garir lurus. 4. KC Semarang mentransfer kas ke KC Solo Rp Transaksi tersebut dilakukan sesuai perintah Bias. 5. KC Semarang membeli barang dagangan dari pihak eksternal secara tunai seharga Rp KC Semarang menjual barang dagangan secara kredit seharga Rp Pengumpulan piutang oleh KC Semarang Rp Biaya operasi (biaya gaji karyawan, biaya listrik, biaya pemasaran, dll.) yang terjadi dan dibayar oleh KC - Semarang Rp KC Semarang mentransfer kas Rp4.000 ke Bias. 10. KC Semarang mencatat pembebanan biaya operasi dari Bias. Baya tersebut meliputi: biaya gaji Rp300; biaya utilitas Rp KC Semarang mencatat biaya depresiasi kendaraan untuk penggunaan tahun pertama. 12. Jurnal penutup oleh KC - Semarang. Sesuai hasil perhitungan fisik atas sediaan, diketahui sediaan akhir barang dagangan di KC Semarang adalah Rp2.000 dan seluruhnya merupakan barang dagangan kiriman dari Bias. Ikhtisar laba rugi dikirim ke Bias. 13. Jurnal penyesuaian laba belum direalisasi oleh Bias. Instruksi: Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi di atas, baik pada buku Bias maupun KC - Semarang. Perusahaan menggunakan sistem sediaan periodik. Latihan 2 Tanggal 2 Januari 2013, Kantor Pusat (KP) mengirim barang dagangan dengan kos Rp ke Kantor Cabang (KC) A. Biaya angkut atas pengiriman barang tersebut Rp dan telah dibayar oleh KP. Atas perintah KP, pada tanggal 10 Januari 2013, KC A mengirim seluruh barang dagangan yang diterima dari KP ke KC B. Atas pengiriman barang tersebut KC A membayar biaya angkut Rp Biaya angkut jika barang dagangan dikirim langsung dari KP ke KC B adalah Rp Nurofik STIE YKPN Halaman 15

16 Instruksi: Buatlah jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi tersebut pada buku KP, KC A, dan KC B. Latihan 3 PT Jaya yang berkantor pusat di Yogyakarta, mempunyai kantor cabang di Semarang dan di Magelang. Sebagian transaksi yang terjadi pada kantor cabang Semarang selama tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1. Membeli peralatan secara tunai Rp Umur ekonomis ditaksir 5 tahun tanpa nilai residu. Metode depresiasi yang digunakan adalah garis lurus. 2. Menerima pengiriman barang dari kantor pusat Rp (kos) dengan biaya angkut Rp Biaya angkut dibayar tunai oleh kantor pusat. 3. Berdasarkan perintah kantor pusat, semua barang yang diterima tersebut ditransfer ke kantor cabang Magelang dengan biaya angkut Rp Biaya angkut apabila barang tersebut dikirim langsung oleh kantor pusat ke kantor cabang Magelang adalah Rp Diminta Apabila PT Jaya membebankan barang yang dikirim ke kantor cabang sebesar 20% di atas kos (120% dari kos) dan pembukuan aset tetap diselenggarakan oleh kantor pusat, buatlah jurnal yang diperlukan pada pembukuan kantor pusat, kantor cabang Semarang, dan kantor cabang Magelang. Latihan 4 PT Diagonal memiliki kantor cabang di Yogyakarta dan Semarang. Berikut ini sebagian transaksi pada bulan Mei. Mei, 10: Barang dagangan dengan kos Rp dikirim ke kantor cabang Yogyakarta. Barang tersebut difaktur ke kantor cabang pada harga 140% dari kos. Biaya angkut Rp1.400 dibayar oleh Diagonal. 12: Barang dagangan dengan kos Rp dikirim ke kantor cabang Semarang. Barang tersebut difaktur ke kantor cabang pada harga 125% dari kos. Biaya angkut Rp1.200 dibayar oleh Diagonal. 18: Sesuai perintah kantor pusat, kantor cabang Yogyakarta mengirim seluruh barang (tanggal kirim dari kantor pusat 10 Mei) ke kantor cabang Semarang. Biaya angkut ke kantor cabang Semarang Rp200, dibayar oleh kantor cabang Yogyakarta. Biaya angkut jika barang tersebut dikirim langsung dari kantor pusat ke kantor cabang Semarang adalah Rp Diminta: Jurnallah seluruh transaksi di atas pada buku PT Diagonal dan kantor cabangnya. Nurofik STIE YKPN Halaman 16

Akuntansi Untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang

Akuntansi Untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang Akuntansi Untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang BAB VIII Akuntansi Untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang Pendahuluan Kantor Cabang (branch) adalah kantor perwakilan yang didirikan oleh kantor pusat (home

Lebih terperinci

MATERI KE 10 AKUNTANSI HUBUNGAN PUSAT DAN CABANG (1)

MATERI KE 10 AKUNTANSI HUBUNGAN PUSAT DAN CABANG (1) MATERI KE 10 AKUNTANSI HUBUNGAN PUSAT DAN CABANG (1) Hubungan PusatCabang yaitu hubungan antara kantor pusat (utama) dengan kantor pengembangan/ perwakilan yang skala usahanya lebih kecil dan merupakan

Lebih terperinci

KANTOR PUSAT ( Head Office ) KANTOR CABANG ( Branch Office )

KANTOR PUSAT ( Head Office ) KANTOR CABANG ( Branch Office ) AKUNTANSI KANTOR PUSAT ( Head Office ) Dan KANTOR CABANG ( Branch Office ) Materi: Irsan Lubis, SE.Ak; Kampus LPMB/STEI Ciledug 1 Kantor Pusat dan Cabang merupakan satu kesatuan perusahaan. Fungsi Cabang

Lebih terperinci

Transaksi Persediaan Antar Perusahaan

Transaksi Persediaan Antar Perusahaan Transaksi Persediaan Antar Perusahaan Transaksi persediaan adalah bentuk pertukaran antarperusahaan yang paling sering terjadi. Proses pencatatan untuk transfer persediaan antar perusahaan dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB 8 AKUNTANSI untuk KANTOR PUSAT dan KANTOR CABANG

BAB 8 AKUNTANSI untuk KANTOR PUSAT dan KANTOR CABANG BAB 8 AKUNTANSI untuk KANTOR PUSAT dan KANTOR CABANG Akuntansi Kantor Agen Akuntansi Kantor Cabang Metode Pencatatan Persediaan Laporan Keuangan Konsolidasi Contoh Transaksi 379 AKUNTANSI untuk KANTOR

Lebih terperinci

BAB 5 LABA TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN - PERSEDIAAN. Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I)

BAB 5 LABA TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN - PERSEDIAAN. Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I) BAB 5 LABA TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN - PERSEDIAAN Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I) Program Studi Akuntansi Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 3 NERACA SALDO. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo Perusahaan Dagang

BAB 3 NERACA SALDO. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo Perusahaan Dagang BAB 3 NERACA SALDO A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo Perusahaan Dagang Neraca saldo adalah daftar kumpulan saldo-saldo akunakun yang ada di buku besar Neraca saldo berguna untuk meringkas akun-akun

Lebih terperinci

LABA ATAS TRANSAKSI PERUSAHAAN PERSEDIAAN

LABA ATAS TRANSAKSI PERUSAHAAN PERSEDIAAN LABA ATAS TRANSAKSI PERUSAHAAN PERSEDIAAN 1. TRANSAKSI PERSEDIAAN ANTAR PERUSAHAAN 1.1 Eliminasi Pembelian dan Antar Perusahaan dan pembelian antar perusahaan afiliasi dieliminasi dalam proses konsolidasi

Lebih terperinci

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian. PENYESUAIAN Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian Jurnal Penutup Neraca Saldo setelah penutupan Laporan Keuangan

Lebih terperinci

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT GARUDA METALINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 2015 (MATA UANG INDONESIA) LAPORAN KEUANGAN INTERIM 31 MARET 2016

Lebih terperinci

RINGKASAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

RINGKASAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG NAMA : EKO KRISTIAWAN NIRM : 3130076 FAKULTAS EKONOMI RINGKASAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG TAHAP PENCATATAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG A. Pengertian Perusahaan Dagang Perusahaan Dagang adalah

Lebih terperinci

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda JURNAL PENYESUAIAN Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda Pada akhir topik ini mahasiswa diharapkan dapat: Memahami maksud dan tujuan dibuatnya jurnal penyesuaian Menentukan rekening/perkiraan apa

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG A. Jurnal Khusus dan Jurnal Umum Jurnal khusus adalah jurnal yang dibuat khusus untuk transaksi yang sering terjadi Dalam siklus akuntansi langkah pertama yang dilakukan adalah

Lebih terperinci

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Transaksi Jurnal Buku Besar Laporan Keuangan Posting Salah satu aktivitas di dalam siklus akuntansi yang cukup menyita waktu dan tenaga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

AKUNTANSI BAB III AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

AKUNTANSI BAB III AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AKUNTANSI BAB III AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG Drs. Heri Yanto, MBA, PhD Niswah Baroroh, SE, M.Si Kuat Waluyojati, SE, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 5 POSTING DAN BUKU BESAR

BAB 5 POSTING DAN BUKU BESAR BAB 5 POSTING DAN BUKU BESAR A. Buku Besar dan Kegunaannya Buku besar merupakan buku yang berisi kumpulan akunakun neraca dan akun-akun laba rugi Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu bahwa buku besar

Lebih terperinci

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran: PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta memahami tentang konsep dasar persamaan akuntansi 2. Peserta memahami tentang siklus akuntansi 3. Peserta dapat melakukan

Lebih terperinci

MODUL MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS Perusahaan Dagang

MODUL MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS Perusahaan Dagang MODUL MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS Perusahaan Dagang Penyusun: Achmad Fachruddin, S.E., M.Si. Hafiez Sofyani, S.E., M.Sc. Ir. Lestari Rahayu, M.P. Dr. Susanawati, S.P., M.P. UNIVERSITAS

Lebih terperinci

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG ARMINI NINGSIH POLITEKNIK NEGERI SAMARIDA

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG ARMINI NINGSIH POLITEKNIK NEGERI SAMARIDA AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG ARMINI NINGSIH POLITEKNIK NEGERI SAMARIDA PADA AKHIR PERTEMUAN INI MAHASISWA DIHARAPKAN MAMPU : 1. Menguraikan dan menggambarkan akuntansi untuk transaksi barang dagangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjelasan Umum Aset Tetap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no 16 adalah Standar Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

Lebih terperinci

BAB 3 AKUN (REKENING) DAN PENGGUNAANNYA

BAB 3 AKUN (REKENING) DAN PENGGUNAANNYA BAB 3 AKUN (REKENING) DAN PENGGUNAANNYA Dalam bab 2 telah dijelaskan bagaimana kita menganalisis transaksi bisnis dan pengaruhnya ke dalam persamaan dasar akuntansi yang disajikan dalam bentuk tabel, sebagaimana

Lebih terperinci

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG. OLEH Ruly Wiliandri

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG. OLEH Ruly Wiliandri AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG OLEH Ruly Wiliandri Perusahaan dan Kegiatannya Perusahaan adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang memproses bahan baku dan tenaga kerja (input) untuk menghasilkan barang

Lebih terperinci

BAB 22 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG

BAB 22 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG BAB 22 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG PENCATATAN JURNAL PENUTUP (METODE PERIODIK) Asgard Chapter 2008 www.cherrycorner.com AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG: PENCATATAN JURNAL PENUTUP (METODE PERIODIK) Setelah

Lebih terperinci

contoh soal akuntansi perusahaan dagang

contoh soal akuntansi perusahaan dagang contoh soal akuntansi perusahaan dagang 1.3 Siklus Akuntansi Pada Perusahaan Dagang Siklus Akuntansi pada Perusahaan Dagang tidak berbeda dengan Perusahaan Jasa. Baik dalam Perusahaan Jasa maupun Perusahaan

Lebih terperinci

Week 10 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang

Week 10 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang Week 10 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang Awalludiyah Ambarwati PERUSAHAAN DAGANG Perusahaan dagang membeli barang dagang untuk dijual kepada pelanggan tanpa mengubah bentuk atau memroses lebih lanjut.

Lebih terperinci

BAB 16 LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

BAB 16 LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING BAB 16 LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan laporan keuangan mata uang asing dengan laporan keuangan biasa tanpa adanya unsur mata uang asing.

Lebih terperinci

BAB 9 MASALAH-MASALAH KHUSUS antara KANTOR PUSAT dan KANTOR CABANG

BAB 9 MASALAH-MASALAH KHUSUS antara KANTOR PUSAT dan KANTOR CABANG BAB 9 MASALAH-MASALAH KHUSUS antara KANTOR PUSAT dan KANTOR CABANG Akuntansi Kantor Agen Akuntansi Kantor Cabang Metode Pencatatan Persediaan Laporan Keuangan Konsolidasi Contoh Transaksi 397 MASALAH-MASALAH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Akuntansi Menurut Dwi (2012:4) Akuntansi adalah informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada

Lebih terperinci

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013 PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER MEI 2013 Nomor Akun Nama Akun Saldo Debit Kredit 100 Kas Rp 4.800.000,00 120 Piutang usaha Rp 600.000,00 130 Perlengkapan Rp 1.000.000,00 170 Kendaraan Rp 15.000.000,00

Lebih terperinci

BAB 24 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG

BAB 24 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG BAB 24 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG PENCATATAN METODE PERPETUAL Asgard Chapter 2008 www.cherrycorner.com AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG: PENCATATAN METODE PERPETUAL Perusahaan dagang dapat menggunakan

Lebih terperinci

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah) Berikut di bawah ini merupakan (contoh) ilustrasi sederhana penyajian laporan keuangan yang terdiri atas: 1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Komparatif; 2. Laporan Laba Rugi Komparatif; 3. Catatan Atas

Lebih terperinci

Makalah Akuntansi Perusahaan Dagang

Makalah Akuntansi Perusahaan Dagang Makalah Akuntansi Perusahaan Dagang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Latar belakang disusunya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen dalam rangka membahasas tentang Akuntansi

Lebih terperinci

5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG

5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG 5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG PETA KONSEP Jurnal penyesuaian terdiri dari Persediaan Beban yang masih harus dibayar Pendapatan yang masih harus diterima Beban diterima di muka

Lebih terperinci

BAB 6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG. xxx

BAB 6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG. xxx BAB 6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG Ad. 5) Harga Pokok Penjualan (Cost of Good Sold) Harga pokok penjualan merupakan ciri khas perusahaan dagang dan industri yang tidak dimiliki oleh perusahaan jasa. Berikut

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH

PEDOMAN UMUM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH Lampiran I Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 1.a Tahun 2012 Tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah PEDOMAN UMUM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH I. SIKLUS AKUNTANSI Siklus akuntansi merupakan

Lebih terperinci

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a.

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a. ekonomi 18 Sesi KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN N JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo

Lebih terperinci

Atau kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyusunan laporan keuangan.

Atau kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja dalam penyusunan laporan keuangan. NERACA LAJUR Neraca Lajur (worksheet) adalah kertas kerja (working paper) yang bisa digunakan akuntan untuk mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dan saldo akun untuk penyesuaian laporan keuangan. Atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Penjualan Secara umum definisi penjualan dapat diartikan sebagai sebuah usaha yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa,

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI 1. Mengapa transaksi-transaksi harus dicatat di dalam jurnal? A. Untuk memastikan bahwa seluruh transaksi telah dipindahkan ke dalam Buku Besar. B. Untuk memastikan bahwa jumlah

Lebih terperinci

PERTEMUAN 1, 2 & 3 AKUNTANSI KANTOR PUSAT DAN CABANG

PERTEMUAN 1, 2 & 3 AKUNTANSI KANTOR PUSAT DAN CABANG PERTEMUAN 1, 2 & 3 AKUNTANSI KANTOR PUSAT DAN CABANG A. PROSEDUR UMUM Dalam rangka meningkatkan penjualan, organisasi bisnis secara konstan berusaha memperluas area penjualan. Perluasan area pemasaran

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

27/11/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc POSISI DI DALAM TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG PRODUSEN KONSUMEN

27/11/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc POSISI DI DALAM TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG PRODUSEN KONSUMEN Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatannya membeli barang-barang yang tujuannya untuk dijual lagi Pada`dasarnya akuntansi perusahaan

Lebih terperinci

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010 LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 ASET Catatan 30 Juni 2011 31 Desember 2010 Kas dan Setara Kas 2.d, 2.e.,2.n, 3, 29 887.194.955 758.054.399 Investasi Saham 2.c,

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

BAB 6 NERACA SALDO. A. PENGERTIAN DAN KEGUNAAN NERACA SALDO

BAB 6 NERACA SALDO. A. PENGERTIAN DAN KEGUNAAN NERACA SALDO BAB 6 NERACA SALDO. A. PENGERTIAN DAN KEGUNAAN NERACA SALDO BAB 6 NERACA SALDO A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo Setelah proses transaksi dipindahkan dari buku harian ke akun-akun yang bersangkutan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan BAB II DASAR TEORI A. Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan Setiap perusahaan tentunya menginginkan agar usahanya berjalan dengan baik. Oleh karena itu perusahaan dapat memberi kepuasan kepada konsumen melalui

Lebih terperinci

Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : "Penelitian Linda Sukamto" Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah

Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : Penelitian Linda Sukamto Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah Berikut transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa : "Penelitian Linda Sukamto" Tahun 2015 Tgl Transaksi Jumlah 1/8 Linda menyerahkan setoran modal berupa uang tunai Rp. 50,000,000 5/8 Membeli bangunan

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

Ill. SIKLUS AKUNTANSI

Ill. SIKLUS AKUNTANSI Ill. SIKLUS AKUNTANSI Akuntansi selalu akan melaporkan posisi keuangan dengan menunjukkan aktiva sebagai sumber ekonomi dengan pasiva atau asal pendanaan aktiva tersebut. Hubungan fungsional ini juga digunakan

Lebih terperinci

MATERI PERTEMUAN KE 5 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 LIKUIDASI PERSEKUTUAN

MATERI PERTEMUAN KE 5 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 LIKUIDASI PERSEKUTUAN MATERI PERTEMUAN KE 5 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 LIKUIDASI PERSEKUTUAN Oleh karena adanya resiko normal yang dihadapi ketika melakukan kegiatan usaha, mayoritas persekutuan yang dimulai pada suatu tahun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja

Lebih terperinci

Penyesuaian & Penyelesaian Siklus Akuntansi

Penyesuaian & Penyelesaian Siklus Akuntansi Penyesuaian & Penyelesaian Siklus Akuntansi Penyesuaian - Akrual Penyesuaian terhadap akrual dipakai untuk mencatat: Pendapatan yang diterima, dan Pengeluaran yang terjadi pada periode akuntansi namun

Lebih terperinci

AKUNTANSI BASIS AKRUAL SATUAN PERANGKAT KERJA DAERAH

AKUNTANSI BASIS AKRUAL SATUAN PERANGKAT KERJA DAERAH 1 AKUNTANSI BASIS AKRUAL SATUAN PERANGKAT KERJA DAERAH KASUS : Berikut ini diberikan data anggaran yang ada SKPD- Dinas Kesehatan di Pemda SUKAMULYA yang ditetapkan tanggal 1 Januari 2015. KETERANGAN Anggaran

Lebih terperinci

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI. Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul menjelaskan arus biaya dalam perusahaan manufaktur,

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan Agribisnis: JURNAL PENYESUAIAN

Manajemen Keuangan Agribisnis: JURNAL PENYESUAIAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT Manajemen Keuangan Agribisnis: JURNAL PENYESUAIAN Dwi Retno Andriani, SP., MP Lab. Manajemen Analisis Agribisnis- Universitas Brawijaya dwiretno.fp@ub.ac.id

Lebih terperinci

KONSOLIDASI LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI LAPORAN KEUANGAN MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL KONSOLIDASI LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH PENDAHULUAN Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB 13 PENCATATAN JURNAL PENUTUP. Asgard Chapter

BAB 13 PENCATATAN JURNAL PENUTUP.  Asgard Chapter BAB 13 PENCATATAN JURNAL PENUTUP Asgard Chapter 2008 www.cherrycorner.com PENCATATAN JURNAL PENUTUP Setelah laporan laba/rugi dibuat maka kita menutup akun-akun nominal ke akun Ikhtisar laba/rugi (selanjutnya

Lebih terperinci

Bab 4 Penyelesaian Siklus Akuntansi. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

Bab 4 Penyelesaian Siklus Akuntansi. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Bab 4 Penyelesaian Siklus Akuntansi Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Tujuan 1. Mengkaji ulang tujuh langkah dasar dalam siklus akuntansi. 2. Menyusun neraca lajur (worksheet). 3. Menyusun

Lebih terperinci

BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING

BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING Suatu perusahaan dapat melakukan aktivitas yang menyangkut valuta asing (foreign activities) dalam dua cara, yaitu melakukan transaksi dalam mata uang asing atau memiliki

Lebih terperinci

KAS. Menjual. Menerima Kas. Jasa PIUTANG. Belum buat ilustrasi posting buku besar. 13. Gamabaran Umum Perusahaan Dagang

KAS. Menjual. Menerima Kas. Jasa PIUTANG. Belum buat ilustrasi posting buku besar. 13. Gamabaran Umum Perusahaan Dagang Belum buat ilustrasi posting buku besar 13. Gamabaran Umum Perusahaan Dagang Perusahaan yang kegiatannya membeli barang dan menjualnya kembali tanpa merubah atau memproses lebih lanjut barang tersebut.

Lebih terperinci

: SARI MULAYATI NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi Pembimbing 1 : Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. Pembimbing 2 : Sudarsono SE., MM.

: SARI MULAYATI NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi Pembimbing 1 : Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. Pembimbing 2 : Sudarsono SE., MM. PENERAPAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA TOKO PUTRA KARYA FURNITURE Nama : SARI MULAYATI NPM : 26212853 Jenjang/Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. DEFINISI AKUNTANSI Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. DEFINISI AKUNTANSI Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu: BAB I PENDAHULUAN A. DEFINISI AKUNTANSI Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu: 1. Fungsi dan Kegunaan Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK

BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK A. Menjelaskan Kegunaan Jurnal Penutup Akun riil (real account) merupakan akun-akun neraca Setelah jurnal penyesuaian diposting ke buku besar, maka data dalam

Lebih terperinci

V. PENUTUPAN BUKU BESAR

V. PENUTUPAN BUKU BESAR V. PENUTUPAN BUKU BESAR Menutup buku adalah memindahkan saldo rekening-rekening nominal atau sementara ke rekening modal (laba ditahan untuk PT) sehingga menunjukkan saldo akhir sesuai yang tercantum dalam

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To Materi 7 LAPORAN KEUANGAN PEMBUATAN LAPORAN NERACA SALDO (TRIAL BALANCE) Dengan cara memilih menu Reports/General Ledger/Trial Balance, dan kemudian akan tampil sebagai berikut : Trial Balance Print account

Lebih terperinci

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan 1 MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan Jurnal Neraca Penyesuaian Lajur PRINSIP DAN KONSEP YANG BERKAITAN DENGAN PENENTUAN

Lebih terperinci

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1 AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASING MATERI AKL 1 Pada saat perusahaan multinasional Indonesia menyusun laporan keuangan untuk pelaporan kepada pemegang sahamnya, perusahaan

Lebih terperinci

ekonomi Sesi JURNAL KHUSUS A. KONSEP DASAR JURNAL KHUSUS B. KOMPONEN JURNAL KHUSUS

ekonomi Sesi JURNAL KHUSUS A. KONSEP DASAR JURNAL KHUSUS B. KOMPONEN JURNAL KHUSUS ekonomi 14 Sesi KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN N JURNAL KHUSUS A. KONSEP DASAR JURNAL KHUSUS Transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang memiliki jumlah dan nilai yang berbedabeda. Apabila perusahaan

Lebih terperinci

BAB 6 NERACA SALDO. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo

BAB 6 NERACA SALDO. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Saldo BAB 6 NERACA SALDO A. Pengertian dan Kegunaan Neraca adalah selisih antara jumlah sisi debit dengan jumlah sisi kredit dari suatu akun buku besar. Setelah proses transaksi dipindahkan dari buku harian

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG Pada buku satu kita telah mempelajari akuntansi untuk perusahaan jasa dengan menerapkan satu siklus akuntansi secara menyeluruh, mulai dari pencatatan transaksi sampai dengan

Lebih terperinci

BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN

BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN A. UMUM Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan gabungan dari seluruh laporan keuangan PPKD dan laporan keuangan SKPD menjadi satu laporan keuangan

Lebih terperinci

Akuntansi Perdagangan. Jual-Beli Barang

Akuntansi Perdagangan. Jual-Beli Barang Akuntansi Perdagangan Jual-Beli Barang Perusahaan perdagangan Bergerak di bidang penjualan & pembelian barang dagangan Perusahaan ritel Toko Swalayan/Supermarket Proses bisnis perusahaan perdagangan Barang

Lebih terperinci

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. JURNAL BUKU BESAR NERACA LAPORAN SALDO KEUANGAN 1 MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

TAP Akuntansi NASKAH UJIAN TUGAS AKHIR PROGRAM (EKSI4500) PROGRAM STUDI AKUNTANSI MASA UJIAN

TAP Akuntansi NASKAH UJIAN TUGAS AKHIR PROGRAM (EKSI4500) PROGRAM STUDI AKUNTANSI MASA UJIAN TAP Akuntansi 2011.2 NASKAH UJIAN TUGAS AKHIR PROGRAM (EKSI4500) PROGRAM STUDI AKUNTANSI MASA UJIAN 2011.1 Kode Naskah 32; Tgl Ujian : Sabtu, 19-11-11 STUDI KASUS PT. GLOBAL NUSANTARA PT Global Nusantara

Lebih terperinci

PENUTUPAN BUKU dan JURNAL PEMBALIK

PENUTUPAN BUKU dan JURNAL PEMBALIK PENUTUPAN BUKU dan JURNAL PEMBALIK A. Menjelaskan Kegunaan Jurnal Akun riil (real account) merupakan akun-akun neraca Setelah jurnal penyesuaian diposting ke buku besar, maka data dalam akun buku besar

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi Keuangan Pemerintahan sekarang memasuki Era Desentralisasi, maka pelaksanaan akuntansi pemerintahan itu ada di daerah-daerah (Provinsi ataupun Kabupaten),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

BAB II MENGANALISIS TRANSAKSI. Pengant. Akt - Nurul - STIE PENA

BAB II MENGANALISIS TRANSAKSI. Pengant. Akt - Nurul - STIE PENA BAB II MENGANALISIS TRANSAKSI Pengant. Akt - Nurul - STIE PENA 1 MENGGUNAKAN AKUN UNTUK MENCATAT TRANSAKSI Akun suatu sistem akuntansi yang dirancang untuk menunjukkan kenaikan dan penurunan di setiap

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To Materi 6 LAPORAN KEUANGAN PEMBUATAN LAPORAN NERACA SALDO (TRIAL BALANCE) Dengan cara memilih menu Reports/General Ledger/Trial Balance, dan kemudian akan tampil sebagai berikut : Trial Balance Print account

Lebih terperinci

LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN PERSEDIAAN AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II

LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN PERSEDIAAN AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN PERSEDIAAN AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II Laporan konsolidasi dibuat untuk menunjukan posisi keuangan hasil operasi dari dua atau lebih perusahaan afiliasi Trsansaksi

Lebih terperinci

Makalah Seminar Akuntansi. Laporan Keuangan Konsolidasi-Suatu Pengantar. nive

Makalah Seminar Akuntansi. Laporan Keuangan Konsolidasi-Suatu Pengantar. nive Makalah Seminar Akuntansi Laporan Keuangan Konsolidasi-Suatu Pengantar nive rsita PELAKSANAAN PENGGABUNGAN USAHA MELALUI AKUISISI SAHAM s Konsep akuntansu penggabungan usaha, yang diuraikan pasa FASB No.

Lebih terperinci

BAB 3 PROSES PENCATATAN TRANSAKSI

BAB 3 PROSES PENCATATAN TRANSAKSI BAB 3 PROSES PENCATATAN TRANSAKSI Definisi Akun Pengelompok kan Akun Kode Akun Bentuk Akun Jurnal Buku Besar 3.1 Akun 3.1.1. Pengertian Akun (Account) Akun atau perkiraan ialah suatu media untuk mencatat

Lebih terperinci

BAB 8 NERACA LAJUR. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Lajur

BAB 8 NERACA LAJUR. A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Lajur BAB 8 NERACA LAJUR A. Pengertian dan Kegunaan Neraca Lajur Neraca lajur merupakan kertas kerja bantu penyusunan laporan keuangan dan bukan merupakan laporan keuangan Neraca lajur disebut juga kertas kerja

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

BAB 20 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG JURNAL PENYESUAIAN & NERACA SALDO SETELAH JURNAL PENYESUAIAN

BAB 20 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG JURNAL PENYESUAIAN & NERACA SALDO SETELAH JURNAL PENYESUAIAN BAB 20 AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG JURNAL PENYESUAIAN & SETELAH JURNAL PENYESUAIAN Asgard Chapter 2008 www.cherrycorner.com AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG: JURNAL PENYESUAIAN & SETELAH JURNAL PENYESUAIAN

Lebih terperinci

BAB 8 HUBUNGAN ANTARA KANTOR PUSAT DAN CABANG MASALAH KHUSUS

BAB 8 HUBUNGAN ANTARA KANTOR PUSAT DAN CABANG MASALAH KHUSUS BAB 8 HUBUNGAN ANTARA KANTOR PUSAT DAN CABANG MASALAH KHUSUS Hubungan kantor pusat dan cabang ini dalam masalah khusus ini menyakut masalah: 1. Pengiriman uang kas antar cabang 2. Pengiriman barang dagangan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

Lebih terperinci

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN) PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN) Karakteristik Perusahaan Manufaktur Dalam perusahaan manufaktur ada tiga kegiatan atau fungsi utama yaitu kegiatan produksi,

Lebih terperinci

VII. SIKLUS AKUNTANSI USAHA DAGANG

VII. SIKLUS AKUNTANSI USAHA DAGANG VII. SIKLUS AKUNTANSI USAHA DAGANG Kegiatan utama usaha dagang : membeli barang dan menjual kembali barang tersebut. Berdasarkan besar kecilnya kegiatan usaha dagang dapat dibedakan menjadi : grosir dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

Nama Akun: Kas No. Akun: 111

Nama Akun: Kas No. Akun: 111 Kompetensi Dasar 5.6 Membuat ikhtisar siklus tansi perusahaan jasa 1. Menyusun neraca saldo berdasarkan saldo dalam buku besar. Neraca saldo adalah suatu dokumen yang berisi saldo-saldo buku besar. Tujuan

Lebih terperinci

AKUN suatu alat untuk mencatat transaksi transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aset, kewajiban, modal, pendapatan & beban.

AKUN suatu alat untuk mencatat transaksi transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aset, kewajiban, modal, pendapatan & beban. AKUN suatu alat untuk mencatat transaksi transaksi keuangan yang bersangkutan dengan aset, kewajiban, modal, pendapatan & beban. Tujuan pemakaian akun mencatat data yang akan menjadi dasar penyusunan laporan-laporan

Lebih terperinci

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI (ACCOUNTING EQUATION ) Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi Setiap perusahaan pasti memiliki harta (aktiva/asset), yang terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak, harta berwujud

Lebih terperinci

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY Pemilikan 20% - 50%, disarankan untuk menggunakan metode ekuitas. Pemilikan saham secara mayoritas, sehingga dapat mengendalikan perusahaan anak, yaitupemilikan

Lebih terperinci