BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
|
|
- Widyawati Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia industri semakin berkembang dan kompetitor saling berkompetisi untuk menjadi yang terbaik dalam pemberian kualitas produk yang dihasilkan. Berbagai industripun terlibat dalam persaingan ini, salah satunya adalah industri manufaktur baja. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kementerian Perindustrian optimis sektor industri kawat akan terus tumbuh positif pada tahun 2014 dilihat dari cukup baiknya sektor kawat dalam tiga tahun terakhir yakni Perindustrian diketahui sepanjang tahun 2013 industri logam dasar kawat tumbuh mencapai 8,93%, pada tahun 2014 kebutuhan logam kawat di Tanah Air diperkirakan sebanyak 13 juta ton, prognosis permintaan sejumlah 143 juta ton pada tahun 2015 menunjukkan adanya pertumbuhan sekitar 10,3% terhadap target tahun Pasar kawat Indonesia pada 2013 ditaksir mencapai Rp. 71,05 triliun, naik 7% dari 2012 sebesar Rp. 66,4 triliun. Tim duniaindustri.com memperhitungkan nilai pasar kawat Indonesia di tahun 2013 sesuai prediksi Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) yang menargetkan konsumsi kawat di dalam negeri pada tahun 2013 meningkat 7% menjadi 10,97 juta ton dari 10,25 juta ton pada tahun Usaha di bidang manufaktur, khususnya usaha kawat merupakan usaha yang sedang berkembang di Indonesia. Kawat mempunyai banyak variasi, salah satu contohnya adalah, kawat baja (Wiremesh). Wiremesh adalah produk jaringjaring baja (jaring baja kawat las) dengan ukuran yang mengikuti Standar Internasional yaitu lebar 210 cm, panjang 540 cm (Sheet). Diameter produk Wiremesh ini bervariasi mulai dari 4 mm sampai dengan 12 mm, baik ulir (Deformed Wire) maupun polos (Smooth Wire). Umumnya Wiremesh digunakan sebagai dasar untuk pelabuhan laut dan udara, pembuatan jalan, gedung 1
2 bertingkat, kolam renang dan konstruksi lainnya yang membutuhkan dasar (konstruksi) yang kuat. PT. Pratama Prima Bajatama merupakan produsen jaring baja las seperti Wiremesh. Proses pembuatan produknya didukung oleh mesin berteknologi tinggi dari Eropa dan di produksi dengan menggunakan sistem komputerisasi sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi standar International. PT. Pratama Prima Bajatama mempunyai prinsip yaitu Memberikan Pelayanan yang Cepat dan Memuaskan. Produk barang lainnya adalah Barbed Wire, Paku (Nail), dan Pagar IRC. Menurut hasil wawancara dengan Ibu Hauw Hoa Eng selaku pemilik dari PT. Pratama Prima Bajatama, perusahaan ini paling sering memproduksi Wiremesh karena banyaknya permintaan konsumen akan produk tersebut. Adapun data pendukung atas wawancara tersebut yang diberikan oleh narasumber, yaitu sebagai berikut : Tabel 1.1 Data Pendukung Penjualan pada Juli 2014 Juni 2015 BULAN Penjualan Pagar IRC (Lembar) Penjualan Paku (Kg) Penjualan Barbed Wire (Roll) Penjualan Wiremesh (Lembar) Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni TOTAL Sumber : PT. Pratama Prima Bajaama, 2015 Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, PT. Pratama Prima Bajatama adalah perusahaan yang melakukan produksi dengan adanya permintaan konsumen.
3 Namun, permintaan yang diterima oleh perusahaan cukup fluktuatif dan sulit diprediksi sehingga ada beberapa permintaan yang tidak dapat terpenuhi. Karena permintaan yang tidak menentu pada beberapa kondisi maka perusahaan memerlukan pengaturan bisnis dengan peramalan permintaan dan perencanaan agregat dengan alternatif strategi. Berikut adalah data penjualan produk Wiremesh perusahaan selama 3 tahun pada PT. Pratama Prima Bajatama. Sumber : Diolah Penulis Gambar 1.1 Grafik Penjualan Wiremesh Dari data penjualan selama 3 tahun terakhir, dalam keadaan normal produksi pada PT. Pratama Prima Bajatama tidak dapat memenuhi permintaan konsumen yang tidak menentu sehingga perusahaan membutuhkan biaya tambahan agar permintaan konsumen dapat terpenuhi dan konsumen akan tetap loyal pada PT. Pratama Prima Bajatama. Berikut adalah data pendukung yang menjelaskan bahwa permintaan fluktuatif dan tidak menentu. Data pendukung ini adalah data permintaan yang diperoleh dari PT. Pratama Prima Bajatama. Tabel 1. 2 Tabel Permintaan dan Penjualan Tahun
4 BULAN Jumlah Permintaan Jumlah Penjualan (Lembar) (Lembar) Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni TOTAL Sumber : PT. Pratama Prima Bajatama Terdapat data permintaan dan penjualan selama 1 tahun terakhir pada tahun 2014, diketahui bahwa permintaan konsumen terhadap PT. Pratama Prima Bajatama tidak menentu. Terkadang perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen akibat kurangnya jumlah produksi Wiremesh atau bisa juga kelebihan produksi. Hal ini disebabkan karena permintaan konsumen yang tidak menentu dan sulit untuk di prediksi, maka perusahaan dapat mengalami kerugian karena beralihnya konsumen kepada perusahaan pesaing. Selama ini, perusahaan tidak pernah menggunakan strategi penambahan dan pengurangan tenaga kerja yang disebabkan kekurangan dan kelebihan produksi karena perusahaan dapat mengalokasikan tenaga kerja ke divisi lain dan untuk keperluan lainnya. PT. Pratama Prima Bajatama juga memberikan kebijakan bahwa pekerja paruh waktu (Part-time) tidak diperlukan. Strategi yang pernah dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan lembur dan subkontrak dengan perusahaan lain. Berikut adalah data pendukung mengenai jumlah produsi yang dihasilkan dengan menggunakan jam lembur dan subkontrak.
5 Tabel 1.3 Data Lembur dan Subkontrak PT. Pratama Prima Bajatama BULAN Lembur Subkontrak Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni TOTAL Sumber : PT. Pratama Prima Bajatama, 2015 Dari data di atas diketahui bahwa perusahaan pernah memberlakukan jam lembur dan subkontrak dengan perusahaan lain, namun hal tersebut terkadang belum dapat memenuhi permintaan konsumen yang sulit di prediksi. Oleh karena itu, dibutuhkannya suatu sistem produksi yang efektif dan efisien pada perusahaan seperti dilakukannya perencananan dan pengendalian sistem produksi, dimana perencanaan dan pengendalian ini bertujuan agar perusahaan dapat menentukan jumlah produksi sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen atas dari peramalan yang telah diramalkan (forecasting). Menurut Heizer dan Render (2009:157) perencanaan agregat dapat dilakukan dengan melakukan pilihan atas 2 strategi, yaitu strategi Chase (Chase CURRENT Demand) dan strategi Penjadwalan Bertingkat (Level Scheduling Strategy atau Average GROSS Demand). Dan menurut Sukendar dan Kristomi (2008), pada dasarnya untuk menyelesaikan permasalahan biaya dan alternatif produksi untuk memenuhi permintaan
6 berlebih atau permintaan yang fluktuatif, terdapat dua alternatif yaitu subkontrak dan overtime (lembur) yang dapat diolah dan dihitung dengan menggunakan metode perencanaan agregat. Dan berdasarkan permasalahan perusahaan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penelitian ini akan dilanjutkan guna melakukan perhitungan peramalan dan perencanaan agregat untuk meminimalkan biaya produksi pada PT. Pratama Prima Bajatama. 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka formulasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana peramalan permintaan periode Juli 2015 atas produk Wiremesh pada PT. Pratama Prima Bajatama? 2. Bagaimanakah perhitungan perencanaan agregat yang dapat diterapkan oleh PT. Pratama Prima Bajatama dalam meminimalkan biaya produksi? 3. Rekomendasi strategi apa yang dapat diterapkan oleh PT. Pratama Prima Bajatama untuk agregat? meminimalkan biaya produksi dilihat dari hasil perhitungan 1.3 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Melihat dari identifikasi masalah di atas, maka penelitain ini terlingkup hanya untuk menghitung peramalan permintaan pada PT. Pratama Prima Bajatama dengan menggunakan data 3 tahun terakhir perusahaan dan memberikan perhitungan perencanaan agregat yang tepat untuk meminimalisasi biaya dan mengoptimalkan biaya produksi. Alat yang digunakan untuk penelitian ini dengan software POM-QM for Windows 3. Metode perencanaan agregat yang penulis gunakan adalah Chase CURRENT Demand dan Average GROSS Demand dengan alternatif overtime (Lembur) dan subkontrak. 1.4 Tujuan Penelitian Selanjutnya, dari formulasi masalah serta ruang lingkup dan batasan penelitian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk memberikan perhitungan peramalan permintaan periode Juli 2015 atas produk Wiremesh pada PT. Pratama Prima Bajatama.
7 2. Untuk memberikan perhitungan perencanaan agregat yang dapat diterapkan oleh PT. Pratama Prima Bajatama dalam meminimalkan biaya produksi. 3. Untuk memberikan rekomendasi strategi yang dapat diterapkan oleh PT. Pratama Prima Bajatama untuk meminimalkan biaya produksi dilihat dari hasil perhitungan agregat 1.5 Manfaat Penelitian Berikut adalah beberapa manfaat dari penelitian ini: 1. Bagi pihak PT. Pratama Prima Bajatama - Sebagai referensi dan pertimbangan dalam peramalan permintaan untuk periode selanjutnya dan perencanaan agregat pada produk Wiremesh. - Sebagai referensi dan pertimbangan dalam menerapkan strategi-strategi yang sesuai dengan perencanaan agregat perusahaan. 2. Bagi pihak penulis - Menambah pengetahuan mengenai perencanaan agregat dan implementasinya. - Dapat menjadi bahan perbandingan antara teori dan praktek mengenai metode yang diteliti. 3. Bagi pihak umum - Menambah wawasan mengenai perencanaan agregat dan strategi-strategi yang dapat diimplementasikan sesuai dengan kondisi perusahaan. - Dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.
8 1.6 State of Art Tabel 1. 4 State of Art Metode Penelitian Jurnal Nama Pengarang Hasil Penelitian TEACHING Johnny C. Ho, Aggregate planning AGGREGATE Francisco J. digunakan untuk PLANNING IN López, David menyelesaikan OPERATIONS Ang (2015) permasalahan agar MANAGEMENT, sumber daya yang ISSN: dipakai optimal dan Spring,2015 Volume tidak mengurangi 14, Number 1 produksi. Aggregate planning, Bachtiar H. Bachtiar H. Peramalan seasonal demand, Simamora, Desty Simamora, Desty permintaan dari 3 forecast demand, Natalia, Aggregate Natalia (2015) tahun data lalu Planning for dilakukan sebuah Minimizing Costs: analisis untuk A Case Study of PT melakukan XYZ in Indonesia. perencanaan agregat sehingga dapat merekomendasikan strategi dari 3 strategi : chase strategy, level schedule strategy, dan mixed strategy.
9 Metode Jurnal Nama Hasil Penelitian Pengarang Penelitian Modeling of Radwan, A. dan Penerapan Chase Information Systems Majid Aarabi Strategy berhasil for Manufacturing (2010) memaksimalkan Enterprises produktivitas waktu. Using ARIS Framework : Ilham Kissani and Perencanaan dapat Opportunities and Asmae El membantu peneliti Challenges between Mokrini. (2012) untuk menentukan Developed and strategi Developing pengoptimalan Countries. Ilham persediaan, lembur, Kissani and Asmae produksi, dan tenaga El Mokrini. (2012) kerja dan untuk memaksimalkan keuntungan. Aggregate Sillekens Metode Production Thomas, Heuristik adalah Planning in the Koberstein metode yang tepat Automotive Industry Achim, and Suhl untuk menyelesaikan with Special Leena (2010) masalah biaya Consideration of produksi. Workforce Flexibility Sumber : Peneliti, 2015.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Menurut hasil survei tahun 2010 oleh Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration, pengguna kendaraan bermotor khususnya sepeda motor naik dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri makanan dan minuman memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menperin menyatakan pada triwulan I tahun 2015, pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri otomotif di Indonesia telah menjadi salah satu industri yang sangat potensial. Pemerintah menargetkan pada tahun 2014 industri otomotif akan tumbuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini industri lampu listrik di Indonesia semakin meningkat. Lampu memiliki peran yang penting dalam mendukung kegiatan sehari-hari, baik siang hari maupun malam
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. School of Business Management Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Genap 2014/2015
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA School of Business Management Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Genap 2014/2015 USULAN PENERAPAN AGGREGATE PLANNING PADA PT. EKAMANT INDONESIA KEVIN RIZKI HENDRIAN - 1501172254
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang menghasilkan dodol di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang menghasilkan dodol di Kabupaten Garut akan membawa dampak persaingan pada industri dodol di Kabupaten Garut, baik
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis perencanaan agregat yang tepat pada PT Winkarya Bersaudara adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis perencanaan agregat yang tepat pada PT Veneer Products Indonesia adalah sebagai berikut : 1.
Lebih terperinciANALYSIS OF THE AGGREGATE PLANNING TO MINIMIZE THE PRODUCTION COST AT PT.ANELA
ANALYSIS OF THE AGGREGATE PLANNING TO MINIMIZE THE PRODUCTION COST AT PT.ANELA Hasbi Nuradli 1501176076 Abstract The rapid growth of seafood industry has lead to fierce competition. PT. Anela is one of
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. LG Electronics Indonesia adalah perusahaan elektronik asal Korea Selatan yang menjadi salah satu bagian dari LG Group yang didirikan di Korea pada tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Permintaan pasar akan produk gas di Indonesia memang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Menurut observasi pada harian vivanews.com dijelaskan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis perencanaan agregat yang tepat pada PT. LG Electronics adalah sebagai berikut : 1. Peramalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam masa era globalisasi seperti saat sekarang ini, dunia bisnis global semakin berkembang. Berdasarkan data Bank dunia, sekitar seperempat barang dan jasa yang
Lebih terperinciBAB 1 LATAR BELAKANG
BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri elektronik di Indonesia terus mengalami perkembangan. Menurut riset Growth from Knowledge (2010), pasar elektronik di Indonesia pada tahun2014
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman industri semakin maju dan berkembang serta diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 menurut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: (2015) Gambar 1.1 Grafik Produksi Logam tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diera globalisasi sekarang ini banyak munculnya wirausaha-wirausaha baru di Indonesia, sehingga perusahaan-perusahaan baru semakin menjamur khususnya di Indonesia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan produk kimia di Indonesia yang terus meningkat memang telah menjadi fenomena yang menarik untuk dibahas. Dari hasil observasi pada website KEMENPRIN ditemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengkoordinasikan penggunaan sumber daya sumber daya yang berupa. sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya dana serta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manajemen operasi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap industri belomba-lomba memberikan produk terbaiknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era zaman globalisasi seperti ini persaingan dalam industri pangan semakin ketat. Setiap industri belomba-lomba memberikan produk terbaiknya untuk konsumen. Berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian dewasa ini semakin menuju pasar global, hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian dewasa ini semakin menuju pasar global, hal ini mendorong perusahaan untuk semakin mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manajemen operasi merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan atau pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya, melalui transformasi dari masukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa waktu ini merupakan saat yang sulit bagi banyak negara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Beberapa waktu ini merupakan saat yang sulit bagi banyak negara, terutama negara-negara yang sedang berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dengan sangat cepat membawa dampak beragam pada kegiatan ekonomi dan industri.salah satunya yaitu persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan agar memperoleh keuntungan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia industri dalam kurun waktu terakhir ini semakin ketat dikarenakan banyaknya bermunculan perusahaan baru di dunia industri yang sejenis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia telah memasuki era globalisasi, dimana terjadi suatu proses antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan
Lebih terperinciAbstract. Keywords : fluctuating demand, aggregate planning, strategy. Universitas Kristen Maranatha
Abstract Setia Bakery Company is a private company engaged in the field of home industry. The type of products manufactured and sales are fresh bread. Increasing number of companies engaged in the food
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia bisnis dari waktu ke waktu mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya dunia bisnis dari waktu ke waktu mengakibatkan persaingan yang makin ketat di antara perusahaan-perusahaan yang ada di pasar. Setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowlage dari Sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era ekonomi kreatif masa kini, bisnis semakin berkembang dan kreatif, kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Bisnis ini bergerak di bidang manufaktur maupun jasa. Didorong
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini di mana perusahaan tumbuh dengan pesat. Bisnis ini bergerak di bidang manufaktur maupun jasa. Didorong oleh pertumbuhan, maka
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Manajemen Operasi Kegiatan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen, beikut adalah beberapa pengertian Manajemen
Lebih terperinciABSTRAK Universitas Kristen Maranatha
iii ABSTRAK Dalam menghadapi era globalisasi yang semakin pesat, persaingan antar perusahaan juga semakin ketat. Keadaan seperti ini membuat perusahaan terus melakukan perbaikan terutama dalam mengefisienkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, produsen sepeda motor saling berkompetisi untuk memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia. Produsen sepeda motor tersebut saling bersaing untuk menghasilkan
Lebih terperinciABSTRACT. Key words: production, aggregate planning, cost efficiency. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT P.T Senayan Sandang Makmur is a company engaged in the manufacturing industry. In the course of its operations, the company is always striving to achieve its objectives, namely to meet consumer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis semakin berkembang pesat terutama dalam bidang perekonomian, baik pada perusahaan manufaktur maupun
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Robbins dan Coulter (2012:36) manajemen menjelaskan suatu proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan seluruh kegiatan kerja agar dapat selesai secara efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia, yang sekarang ini sedang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri di Indonesia, yang sekarang ini sedang berlangsung dalam berbagai bidang baik jasa maupun manufaktur, menyebabkan semakin meningkatnya
Lebih terperinciABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bisnis semakin berkembang dengan cepat membuat kompetisi di antara perusahaan semakin ketat. Hal ini membuat perusahaan mencari cara yang terbaik untuk mengatasi masalah persaingan, dimana untuk
Lebih terperinciHanna Maulina Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia. Cecep Hidayat Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia. Abstrak
PENERAPAN PERENCANAAN AGREGAT DENGAN PENDEKATAN LEMBUR GUNA MEMINIMALISASI BIAYA PRODUKSI PADA PT. ADHI WIJAYACITRA: STUDI KASUS PRODUK PLATE FUEL PUMP Hanna Maulina Bina Nusantara University, Jakarta,
Lebih terperinciBab 5-6. Perencanaan Kapasitas
Bab 5-6 Perencanaan Kapasitas Capacity Planning Menetapkan tingkat keseluruhan sumber daya produktif Mempengaruhi respon lead time, biaya & daya saing Menentukan kapan dan berapa banyak untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya dunia industri dewasa ini, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin berkembangnya dunia industri dewasa ini, perusahaan manufaktur semakin ketat bersaing dalam memproduksi produk-produk yang bermutu dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Penjualan Modem PT. Telkom Indonesia wilayah Jakarta Barat dalam unit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan informasi dan komunikasi merupakan perusahaan yang sangat penting dalam membantu meningkatkan perkembangan informasi dan komunikasi dalam negeri. PT. Telekomunikasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional 2.1.1 Pengertian Manajemen Definisi dasar dari Manajemen Menurut buku Management Robbins & Coulter (2012:22), Manajemen juga meliputi koordinasi dan mengawasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengkoordinasi penggunaan sumber daya yang berupa sumber daya manusia,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manajemen operasi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasi penggunaan sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diajukan. Sugiyono (2014:2) mengatakan bahwa: secara umum metode. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang digunakan Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang
Lebih terperinciPERENCANAAN OPTIMALISASI KAPASITAS PRODUKSI DENGAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (STUDI KASUS: PT. YUANSA ABADI LESTARI)
PERENCANAAN OPTIMALISASI KAPASITAS PRODUKSI DENGAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (STUDI KASUS: PT. YUANSA ABADI LESTARI) Vania Kusuma, Haryadi Sarjono Jurusan, Fakultas, Universitas Bina Nusantara
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Agar tahapan penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis,maka perlu dibuat tahapan-tahapan dari penelitian itu sendiri. Adapun tahapan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia industri saat ini semakin ketat kompetisinya. Persaingan kini muncul tidak hanya di area manufaktur namun juga pada setiap unsur rantai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya. Semua jenis usaha yang menghasilkan barang dan jasa membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen operasi adalah suatu disiplin ilmu yang diterapkan oleh berbagai perusahaan baik itu perusahaan manufaktur, ritel, transportasi atau perusahaan lainnya. Semua
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan. Pada saat ini perekonomian Indonesia memburuk dilihat dari kurs dolar yang merosot terus.
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian Indonesia memburuk dilihat dari kurs dolar yang merosot terus. Sebagai akibat kondisi tersebut, yang paling dikhawatirkan adalah
Lebih terperinciPERENCANAAN AGREGAT DENGAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. X PASURUAN
Widya Teknika Vol.18 No.1; Maret 2010 ISSN 1411 0660 : 6-10 PERENCANAAN AGREGAT DENGAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. X PASURUAN Abstrak Arie Restu Wardhani 1) PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Stevenson dan Chuong (2014:4), dijelaskan bahwa manajemen operasi merupakan manajemen dari bagian operasi yang bertanggung jawab untuk menghasilkan barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman Industri di Indonesia pada saat ini berkembang cukup pesat. Bermacam macam industri banyak yang tumbuh berkembang sehingga mengakibatkan semakin banyaknya pesaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di dalam pasar bebas ini sudah tidak ada lagi batas-batas atau juga ketentuanketentuan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Veneer Products Indonesia merupakan perusahaan furniture yang menyediakan furniture dari beberapa jenis kayu asli indonesia diantaranya kayu
Lebih terperinciPERENCANAAN AGREGAT HEURISTIK UNTUK PENENTUAN SUMBER DAYA YANG OPTIMAL
PERENCANAAN AGREGAT HEURISTIK UNTUK PENENTUAN SUMBER DAYA YANG OPTIMAL Jevi Rosta, Hendy Tannady Program Studi Teknik Industri Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Jakarta Barat, Indonesia hendytannady@yahoo.com
Lebih terperinciPerencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X
Perencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X Daniel Kurniawan 1, Tanti Octavia 2 Abstract: Production planning, capacity determination and objective value on CV. X only refers
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini terjadi perkembangan dan perubahan zaman yang cepat menyebabkan persaingan antar industri semakin kuat. Kebutuhan manusia sebagai konsumen pun harus disesuaikan
Lebih terperinciAbstract. Keyword: Forecasting, Overstock, Shortage, Aggregate Planning, Mixed Strategy, Abstrak
ANALISA PERMINTAAN UNTUK PERAMALAN DAN PERENCANAAN PRODUKSI YANG OPTIMAL (STUDI KASUS: PRODUK TEH BOTOL KOTAK 200 ML DAN 250 ML PADA KANTOR PABRIK PT. SINAR SOSRO CIBITUNG Sarry Arintika Restu Putri Jurusan
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DENGAN METODE HEURISTIK DAN TRANSPORTASI PADA PT FREMONT NUSAMETAL INDONESIA
PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DENGAN METODE HEURISTIK DAN TRANSPORTASI PADA PT FREMONT NUSAMETAL INDONESIA HEURISTIC METHOD AND TRANSPORTATION METHOD FOR AGGREGATE PRODUCTION PLANNING IN PT FREMONT NUSAMETAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi masyarakat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan sektor usaha yang memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan Presiden RI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap harinya, manusia makan untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan nutrisi. Selain faktor kuantitas, kualitas makanan merupakan hal yang sangat penting agar tubuh
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perkembangan perekonomian saat ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing secara global. Perusahaan harus memiliki strategi tertentu agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara geografis, 75% dari wilayah Indonesia merupakan laut,dan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terkenal sebagai negara maritim dan agraris. Perikanan
Lebih terperinciABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT PT. X is a private company engaged in the food production. PT. X produces 3 types of raw crackers such as onion crackers, yellow crackers and tongue crackers. Increase in number of food production
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya perusahaan perusahaan baru dan teknologi yang berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyaknya perusahaan perusahaan baru dan teknologi yang berkembang membuat kompetisi di antara perusahaan semakin ketat. Hal ini membuat perusahaan mencari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permintaan baja yang masih terus tumbuh didukung oleh pembangunan sektor properti dan infrastruktur, dengan pertumbuhan Compound Annual Growth Rate/CAGR (2003 2012)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dizaman industri semakin maju dan berkembang serta diiringi dengan tingkat persaingan yang semakin ketat saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 menurut
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT BLOK REM KERETA API: STUDI PADA KOPERASI BATUR JAYA, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH
PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT BLOK REM KERETA API: STUDI PADA KOPERASI BATUR JAYA, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi (S1) Pada Program
Lebih terperinciMODUL 5 PERENCANAAN PRODUKSI[AGREGAT DAN KAPASITAS]
MODUL 5 PERENCANAAN PRODUKSI[AGREGAT DAN KAPASITAS] 1. Deskripsi Perencanaan Agregat adalah perencanaan jangka menengah yang digunakan untuk mengalokasikan sejumlah sumber daya untuk memenuhi permintaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Sektor Restoran Dari Tahun Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kuliner di Indonesia saat ini sedang berkembang dengan cepat. Salah satu industri kuliner yang berkembang adalah Restoran. Hal ini dikarenakan perubahan tren
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sekarang ini persaingan di dunia industri menjadi semakin ketat, dikarenakan munculnya perusahaan-perusahaan baru di dunia industri yang sejenis. Dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia kini sedang mengalami pertumbuhan yang dratis meskipun pertumbuhan ekonomi di Negara Eropa dan AS sedang mengalami krisis. Setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berikut ini adalah data permintaan produk CJM tipe PU STD periode Januari 2015 sampai Desember 2015.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan ekonomi nasional saat ini semakin terus meningkat, hal ini ditandai dengan upaya dari berbagai perusahaan yang terus mengembangkan inovasi, dan kreativitas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasional Definisi dasar dari Manajemen Operasional (Stevenson, 2010) yaitu sebuah ilmu manajemen atau pengendalian dari sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetap bertahan menghadapi persaingan yang semakin ketat. beli masyarakat. Sehingga harga yang ditawarkan menjadi tinggi, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian dunia saat ini sedang mengalami penurunan, termasuk negara Indonesia. Hal ini karena terjadinya krisis global yang menerpa di semua
Lebih terperinciHasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab
71 Lampiran 1. Hasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab Moving Average Data C1 Length 12 NMissing 0 Moving Average Length 4 Accuracy Measures MAPE 25 MAD 54372 MSD 4819232571 Time C1 MA Predict
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa akan lebih baik jika terdapat perbedaan tersendiri (diferensiasi)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mendirikan suatu bisnis baik itu berupa barang atau jasa, sebaiknya dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat. Selain hal tersebut, penciptaan produk atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada zaman globalisasi seperti ini sudah banyak perkembangan yang terjadi di berbagai bidang, salah satunya pada bidang perindustrian furniture dan interior design.
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kehidupan modern kini menuntut segala sesuatunya serba instan dan cepat. Baik dalam aktivitas pekerjaan, kehidupan rumah tangga dan makanan sehari-hari. Hal tersebut menimbulkan kecenderungan terjadinya
Lebih terperinciPROSES PERENCANAAN PRODUKSI #1
PROSES PERENCANAAN PRODUKSI #1 Materi #6 Perencanaan Produksi 2 Perencana produksi adalah karyawan yang berinteraksi dengan sistem persediaan dan sales forecast untuk menentukan berapa banyak yang akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Untuk membantu penelitian ini maka diperlukan acuan atau perbandingan dalam perencanaan agregat maka diperlukan penelitian terdahulu. Dapat dijelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. biaya simpan, serta mampu mengirimkan produk pada waktu yang disepakati.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis dan industri sejalan dengan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan dalam menarik dan memuaskan konsumen untuk mempertahankan eksistensi perusahaan.
Lebih terperinciABSTRACT. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT With current commercial competition, companies need to use the right strategy so as to meet any demand from consumers. Therefore, companies need to analyze and predict every request so that the
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara agraris, pengendalian persediaan merupakan fungsi-fungsi yang sangat penting, karena dalam persediaan melibatkan Investasi rupiah terbesarnya
Lebih terperinciABSTRACT. viii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Aggregate production planning is planning and organizing earlier regarding the people, materials, machines, and other equipment as well as capital goods which is necessary to produce the goods
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sepatu merupakan salah satu fashion penting yang digunakan di berbagai bidang pekerjaan, dan merupakan salah satu cerminan dari strata atau kelas seseorang, sepatu biasanya
Lebih terperinciPERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMMING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PT X
PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMMING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PT X Yusuf Eko Nurcahyo Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya Email : yusufekonurcahyo@gmail.com Abstrak Permintaan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
32 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Perencanaan Produksi Perencanaan produksi diperlukan karena didalam setiap unit produksi ada manusia, mesin, dan material yang dimanfaatkan sebaik baiknya,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung merupakan cabang pabrik yang didirikan oleh Sosro yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN Aldi Firmansyah Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, tingkat persaingan yang terjadi di dunia industri mengalami peningkatan. Hal ini berarti tingkat persaingan tidak hanya terjadi antar perusahaan
Lebih terperinciANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *)
ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *) Kartika Aprilia Benhardy, Rudi Aryanto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN KAITANNYA DALAM PERAMALAN LABA PADA PD. RAMATEX. Nama : Desty Trisnayannis NPM :
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN KAITANNYA DALAM PERAMALAN LABA PADA PD. RAMATEX Nama : Desty Trisnayannis NPM : 21210860 Latar Belakang Dalam dunia usaha, perusahaan harus memperkirakan hal-hal yang terjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir seluruh masyarakat di Indonesia memiliki sepatu. Sepatu biasa digunakan sebagai fashion dalam berbagai pekerjaan, seperti sepatu resmi, sepatu dansa, sepatu
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Profil PT. Sinar Perdana Ultra PT. Sinar Perdana Ultra (SPU) yang berdiri pada tahun 1990 pada mulanya adalah Home Industry dan mulai menjadi Perseroan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan laba yang maksimal. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang kompleks dalam mengambil
Lebih terperinciPERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 Pertemuan 5 Outline: Aggregate Planning Referensi: Smith, Spencer B., Computer-Based Production and Inventory Control, Prentice-Hall, 1989. Tersine, Richard
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk gudang persediaan. Biaya seperti ini biasanya disebut dengan carrying cost.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan perusahaan yang semakin ketat dalam dunia indusri, menuntut perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan di antara perusahaan sejenisnya. Hal ini secara
Lebih terperinci