ABSTRAK PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN BRILLIANTE ETHNIC HOMADE TASIKMALAYA. Oleh : AGIL ALI ALATAS

Transkripsi

1 ABSTRAK PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN BRILLIANTE ETHNIC HOMADE TASIKMALAYA Oleh : AGIL ALI ALATAS Pembimbing : H. Asep Budiman Dian Kurniawan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengendalian kualitas, hasil produksi Tas Brilliante Ethnic dan pengaruh pengendalian kualitas terhadap hasil produksi pada Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan metode penelitian desktiptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Jenis data diperoleh melalui data sekunder berupa biaya kualitas dan produksi secara periodik. Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan persamaan regresi berganda dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian kualitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi pada Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya. Saran bagi perusahaan agar dapat melakukan efisiensi terhadap biaya pengendalin kualitas. Kata kunci : pengendalian kualitas, hasil produksi 1. PENDAHULUAN Perusahaan yang menjadikan kualitas sebagai alat strategi akan mempunyai keunggulan bersaing terhadap kompetitornya dalam menguasai pasar karena tidak semua perusahaan mampu mencapai kualitas yang superior bahakn dengan mengeluarkan sejumlah biaya. Biaya kualitas dapat dikeluarkan oleh perusahaan dapat dijadikan sebagai pengukur keberhasilan program perbaikan kualitas. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan perusahaan yang harus selalu memantau dan melaporkan kemajuan dari program perbaikan tersebut. Apabila

2 suatu perusahaan ingin melakukan program perbaikan kualitas, maka perusahaan harus mengidentifikasi biaya-biaya yang dikeluarkan dalam sistem pengendalian kualitas. Menurut Sofyan Assauri (2004:210) bahwa pengendalian kualitas merupakan salah satu fungsi yang penting dari suatu perusahaan, sehingga kegiatan ini ditangani oleh bagian pengendalian kualitas yang ada di perusahaan itu. Tujuan dari pelaksanaan pengendalian kualitas yaitu untuk meminimalisasi produk cacat dari produk yang dihasilkan perusahaan. Tanpa adanya pengendalian kualitas produk akan menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan, karena penyimpangan-penyimpangan tidak diketahui sehingga perbaikan tidak bisa dilakukan dan akhirnya penyimpangan akan berkelanjutan. Dalam hal ini perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, harga rendah dan pengiriman tepat waktu. Pengendalian kualitas juga merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kualitas produk. Dalam menciptakan produk yang sesuai standar adalah dengan menerapkan sistem pengendalian kualitas yang tepat, mempunyai tujuan dan tahapan yang jelas, serta memberikan inovasi dalam melakukan pencegahan dan penyelesaian masalahmasalah yang dihadapi perusahaan. Kegiatan pengendalian kualitas dapat membantu perusahaan mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya dengan melakukan pengendalian terhadap tingkat kerusakan produk (product defect) sampai pada tingkat kerusakan nol (zero defect). Peningkatan hasil produksi mempunyai hubungan langsung dengan biaya pengendalian kualitas, karena target dari dikeluarkannya biaya pengendalian kualitas oleh perusahaan tidak ada lagi produk cacat sehingga diharapkan akan berdampak terhadap hasil produksi. Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya merupakan suatu perusahaan yang bergerak kerajinan tas. Perusahaan secara terus menerus berupaya untuk meningkatkan kinerja perusahaannya dengan menyempurnakan beberapa hal, termasuk dalam pengendalian kualitas produknya. Dalam melakukan proses produksinya itu perusahaan menggunakan mesin dan fasilitas pabrik lainnya yang dapat mendukung proses produksi. Pengendalian kualitas

3 yang tepat diharapkan dapat produk yang diharapkan sesuai dengan standar sehingga hasil produksi meningkat. Dari hasil survei pendahuluan yang peneliti lakukan, jumlah produksi pada Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya jumlahnya cenderung fluktuatif dalam setiap bulannya. Hal ini dikarenakan masih terdapat hasil produk yang tidak memenuhi standar, kecenderungan produk cacat dalam perusahaan ini adalah terletak di bagian finishing yaitu bagian perakitan tas model. Produk yang dikategorikan cacat oleh Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya sudah dibuat laporan tersendiri yang menyajikan jumlah produk cacat yang telah diproduksi pada setiap kali proses produksi. Untuk mengetahui perkembangan hasil produksi dan produk cacat pada Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya, disajikan diagram sebagai berikut: 1,600 1,400 1,200 1,000 1,116 1, ,207 1,254 1, JUMLAH PRODUKSI CACAT JANURI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI Gambar 1.1 Diagram Hasil Produksi dan Produk Cacat Namun, meskipun proses produksi pada Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya telah dilaksanakan dengan baik, pada kenyataannya seringkali masih ditemukan ketidaksesuaian antara produk yang dihasilkan dengan yang diharapkan, dimana kualitas produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar, atau dengan kata lain produk yang dihasilkan mengalami cacat produksi. Akan tetapi sampai sejauh ini belum dapat diketahui apakah kegiatan pengendalian kualitas yang dilaksanakan perusahaan mempunyai pengaruh atau tidak terhadap produk cacat tentu harus dilakukan penelitian lebih jauh.

4 2. KERANGKA PEMIKIRAN Pengendalian kualitas merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan guna mengawasi hasil produk agar sesuai standar dan mampu memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Kualitas suatu produk merupakan salah satu kunci bagi kemajuan dan kesuksesan suatu perusahaan. Perusahaan yang mempertahankan akan kualitas produk itu akan lebih bermanfaat bagi pengurangan biaya produksi dan akan sukses dalam pemasaran dan diterima oleh konsumen serta pada akhimya akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan yang memproduksinya. Feigenbaum (2000: 104) mengemukakan bahwa Pengendalian kualitas adalah suatu sistem yang efektif untuk mengintegrasikan kegiatan kegiatan pemeliharaan dan pengambangan mutu dalam suatu organisasi sehingga dapat diperoleh produksi dan servis dalam tingkat yang paling ekonomis dan memuaskan konsumen Sebuah sistem pengendalian kualitas yang efektif diharapkan akan mampu mengefisienkan biaya kualitas. Sistem pengendalian kualitas yang efektif dan efisien akan tercapai apabila didukung oleh pengeluaran biaya yang digunakan untuk kepentingan pelaksanaan pengendalian kualitas. Biaya kualitas merupakan biaya yang timbul apabila produk tidak dapat memenuhi kepuasan pelanggan atau terjadi pada waktu proses produksi sedang berjalan. Menurut Blocher dkk, (2000: 220), pada dasarnya biaya kualitas dapat dikategorikan ke dalam empat jenis, yaitu: 1. Biaya pencegahan 2. Biaya penilaian 3. Biaya kegagalan internal 4. Biaya kegagalan eksternal Biaya kualitas merupakan suatu kelompok biaya yang terdiri dari beberapa elemen biaya. Elemen-elemen biaya yang tergolong sebagai biaya kualitas ada yang berasal dari dalam perusahaan dan ada yang berasal dari luar perusahaan. Biaya kualitas yang berasal dari dalam perusahaan adalah biaya kualitas yang terjadi sehubungan dengan upaya menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan

5 dan pelayanan yang diberikan sesuai dengan standard yang sudah ditetapkan. Biaya kualitas meliputi antara lain biaya pengendalian kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan dan biaya penilaian sebagai biaya untuk perbaikan produk rusak. Sedangkan biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal merupakan upaya yang dilakukan untuk menangani produk yang cacat. Hasil produksi merupakan ukuran terhadap apa dan berapa banyak barangbarang yang diproduksi oleh suatu perusahaan tertentu. Semakin banyak barang yang diproduksi, baik jumlah maupun jenisnya, semakin besar luas produksinya. Produsen harus melakukan suatu tindakan lebih lanjut untuk mencapai hasil tersebut melalui pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas bukan berarti bahwa kualitas produk yang dikendalikan melainkan mengendalikan proses produksi agar kecacatan produk dapat diminimumkan. Pengendalian kualitas itu sendiri bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sebuah perusahaan dengan cara mengurangi faktor kesalahan, cacat produk, kegagalan, dan ketidaksesuaian spesifikasi. Semakin intensif pengendalian kualitas dilakukan oleh perusahaan maka hasil produksi diharapkan semakin meningkat. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, dapat ditarik hipotesis bahwa Terdapat pengaruh pengendalian kualitas terhadap hasil produksi pada Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya. 3. OBJEK DAN METODE PENELITIAN Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah bagian produksi dengan ruang lingkup peneltian mengenai pengaruh Pengendalian Kualitas terhadap Hasil produksi pada di Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan metode korelasional seperti yang dikemukakan oleh Adi Nugroho dan Prasetyo (2006: 46) bahwa : Penelitian Korelasional, adalah metode yang digunakan untuk menganalisis sejauhmana variabel-variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Dalam penelitian ini, jenis data yang akan digunakan adalah data primer dan data sekunder sebagai berikut :

6 1. Data Primer Yaitu jenis data yang diperoleh langsung dari sumber pertama baik individu atau kelompok yang diperoleh melalui wawancara dengan pihak terkait dan observasi. 2. Data Sekunder Yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain, misalnya dalam bentuk tabel atau diagram. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara sebagai berikut : a. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan direktur mengenai hal-hal yang berhubungan dengan materi yang diteliti. b. Studi Pustaka yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku, literatur, jurnal dan lain sebagainya yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti, khususnya mengenai pengendalian kualitas dan hasil produksi. c. Studi Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari arsip atau dokumentasi laporan keuangan Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya khususnya biaya pengendalian kualitas dan hasil produksi. Operasional variabel terdiri dari pengendalian kualitas sebagai variabel bebas yang terdiri dari biaya kegagalan internal (X 1 ) dan biaya kegagalan eksternal (X 2 ) dan hasil produksi sebagai variabel terikat (Y). 4. PEMBAHASAN Setelah diketahui biaya pengendalian kualitas setiap bulannya dan hasil produksi pada Tasikmalaya Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya Tasikmalaya Periode Tahun 2015, akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

7 No Tabel 4.6 Pengendalian Kualitas dan Hasil Produksi Tas Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya Periode Tahun 2015 Pengendalian Kualitas (Rp.) Biaya Biaya Penilaian Kegagalan (X 2 ) Internal (X 3 ) Hasil Produksi (dlm unit) (Y) Bulan Biaya Biaya Pencegahan Kegagalan (X 1 ) Eksternal (X 4 ) 1 January , , , , February , , , , March , , , , April , , , , May , , , , June , , , , July , , , , August , , , , September , , , , October , , , , November , , , , December , , , , Berdasarkan data yang disajikan di atas, maka selanjutnya diolah sedemikian rupa dengan menggunakan bantuan program SPSS sehingga diperoleh output seperti pada Lampiran. Penjelasanya adalah sebagai berikut : 1. Persamaan Regresi Analisis Regresi Y = b 0 + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Y = 697,41 + 0,0002 X 1 + 0,00012 X 2 + 0,00018 X 3 + 0,0001 X 4 + e - Nilai a (konstanta) sebesar 697,41 menunjukkan bahwasanya apabila perusahaan tidak mengeluarkan biaya pengendalian kualitas, dengan kata lain biaya pengendalian kualitas yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar 0, maka hasil produksi hanya sebesar 697,41 697unit. - Nilai b 1 sebesar 0,0002 artinya bahwa apabila Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya mengeluarkan biaya pengendalian kualitas sebesar Rp ,00 maka hasil produk akan meningkat dengan perhitungan sebagai berikut: Y = ,0002 ( )

8 = = 897 unit - Nilai b 2 sebesar 0,00012 artinya bahwa apabila perusahaan mengeluarkan biaya pengendalian kualitas sebesar Rp ,00 maka hasil produk akan meningkat dengan perhitungan sebagai berikut: Y = ,00012 ( ) = = 817 unit - Nilai b 3 sebesar 0,00018 artinya bahwa apabila Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya mengeluarkan biaya pengendalian kualitas sebesar Rp ,00 maka hasil produksi akan meningkat dengan perhitungan sebagai berikut: Y = ,00018 ( ) = = 877 unit - Nilai b 4 sebesar 0,0001 artinya bahwa apabila Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya mengeluarkan biaya pengendalian kualitas sebesar Rp ,00 maka hasil produksi akan meningkat dengan perhitungan sebagai berikut: Y = ,0001 ( ) = = 797 unit 2. Koefisien Korelasi Hasil perhitungan menunjukan nilai korelasi yang positif antara biaya pengendalian kualitas dengan hasil produksi sebesar 0,954 menunjukkan bahwa pengendalian kualitas mempunyai hubungan yang positif atau searah dengan produktivitas tenaga kerja di Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya, artinya apabila biaya pengendalian kualitas meningkat maka hasil produksi pada Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya juga meningkat, sebaliknya apabila biaya pengendalian kualitas menurun maka hasil produksi juga cenderung menurun.

9 3. Koefisien Determinasi Hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai koefisien determinasi (R Square) yaitu sebesar 0,910 atau biaya pengendalian kualitas mempunyai pengaruh sebesar 91,0 % terhadap hasil produksi pada Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya. Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian kualitas mempunyai kontribusi yang besar terhadap peningkatan hasil produksi, artinya semakin tinggi biaya pengendalian kualtias maka hasil produksi akan semakin meningkat pada Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya. Sedangkan sisanya sebesar 9 % merupakan faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis secara simultan dan parsial untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara signifikan atau tidak, yaitu sebagai berikut : 1). Pengujian Pengaruh Secara Simultan Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) dan degree of freedom (k) dan (n-k-1) diperoleh nilai P value = 0,001 < 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa secara simultan pengendalian kualitas melalui indikator biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi pada Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya, dengan demikian hipotesis dapat diterima kebenarannya. 2). Pengujian Pengaruh Secara Parsial Dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) diperoleh: Nilai P value X 1 = 0,035 < 0,05 Berdasarkan nilai P value dapat diketahui biaya pencegahan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil produksi pada Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya. Nilai P value X 2 = 0,061 < 0,05 Berdasarkan nilai P value dapat diketahui biaya penilaian secara parsial mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap hasil produksi Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya.

10 Nilai P value X 3 = 0,042 < 0,05 Berdasarkan nilai P value dapat diketahui biaya kegagalan internal secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil produksi pada Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya. Nilai P value X 4 = 0,154 < 0,05 Berdasarkan niali P value dapat diketahui biaya kegagalan eksternal secara parsial mempunyai pengaruh yang tidak signfikan terhadap hasil produksi pada Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa secara simultan pengendalian kualitas melalui indikator biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi pada Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya, dengan demikian bahwa secara bersama sama biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal terbukti memiliki kontribusi yang tinggi terhadap peningkatan hasil produksi. Secara parsial biaya pencegahan dan biaya kegagalan internal berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi pada Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya, hal ini menunjukkan bahwa biaya pencegahan memiliki kontribusi yang optimal dalam meningkatkan hasil produksi sehingga dengan adanya kegiatan pencegahan perusahaan dapat mengurangi risiko kegagalan produk ke tangan konsumen. Demikian pula bahwa biaya kegagalan internal memiliki kontribusi yang nyata terhadap hasil produksi, hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ini memiliki peran penting dalam mengantisipasi ketidaksesuaian produk dan berupaya melakukan restandarisasi produk sesuai dengan model dan ukuran yang standar. Sedangkan biaya penilaian dan biaya kegagalan eksternal berpengaruh tidak signifikan terhadap hasil produksi, artinya bahwa variabel tersebut tetap memiliki kontribusi terhadap hasil produksi, meskipun relatif rendah akan tetapi tidak dapat diabaikan karena merupakan bagian dari kegiatan pengendalian kualitas.

11 5. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh pengendalian kualitas terhadap peningkatan hasil produksi pada Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengendalian kualitas melalui indikator biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal pada Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya setiap bulannya mengalami perubahan, hal ini sebabkan karena aktivitas produksi perusahaan dan ketidaksesuaian hasil produksi. Apabila proses produksi meningkat maka biaya pengendalian kualitas juga cenderung akan mengalami peningkatan, begitupula sebaliknya. 2. Hasil produksi tas pada Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya setiap bulannya cenderung mengalami perubahan, hal ini karena dipengaruhi oleh jumlah permintaan pasar atau permintaan konsumen, semakin tinggi jumlah permintaan maka hasil produksi tas juga akan semakin meningkat sesui dengan kebutuhan dan keinginan pasar. 3. Pengendalian kualitas mempunyai pengaruh terhadap hasil produksi pada Perusahaan Brilliante Ethnic Homade Tasikmalaya. Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian kualitas mempunyai kontribusi yang besar terhadap peningkatan hasil produksi, artinya semakin tinggi biaya pengendalian kualtias maka hasil produksi akan semakin meningkat 6. DAFTAR PUSTAKA Ariani Dorothea Wahyu, Manajemen Kualitas, Edisi Keempat. Yogyakarta : Universitas Atmajaya. Anthony, R.N., dan Govindarajan, V Management Control Systems. Tenth Edition. New York: McGraw-Hill Irwin. Bastian Bustami dan Nurlela Akuntansi Biaya. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Blocher Chen, Lin Cost Management. Buku Kesatu. Alih Bahasa Susti, Jakarta : Salemba Empat.

12 Eddy Herjanto, 2010, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua, Jakarta; Grasindo, Gramedia Widia Sarana Indonesia. Fandy Tjiptono, Total Quality Management, Edisi Revisi, Yogyakarta: Andi. Feigenbaum, 2000, Kendali Mutu Terpadu, Edisi Ketiga, Yogyakarta, Penerbit Erlangga. Gaspersz Vincent, 2009, Manajemen Bsinis Total dalam Era Globalisasi, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Hani Handoko, T, Manaiemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta : Penerbit BPFE. Hansen Don R, Maryanne M. Mowen, Akuntansi Manajemen, Edisi Kedua, terjemahan : A. Hermawan, Jakarta : Penerbit Erlangga. Kotler, Phillip dan Gary Amstrong Prinsip-Prinsip Pemasaran, jilid 2, edisi ke-8, Penerbit Erlangga, Jakar Murti Sumarti dan Jhon Soeprihanto, 2008, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Keempat, Yogyakarta, Penerbit Erlangga. Reksohadiprodjo dan Gitosudarmo, 2006, Manajemen Operasi, Edisi Ketiga, Jakarta : Bumi Aksara. Schoeder, Roger C., 1997, Operation Managements, Fourth Edition, Singapore: Mc. Graw. Hill Inc. Sofyan Assauri, 2010, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, Jakarta: LPFE UI. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Edisi Kesembilan, Bandung : Penerbit Alfa Beta. Suyandi Prawirosentono, 2010, Manajemen Operasi, Edisi Kedua, Jakarta : Bumi Aksara. Salam, Dharma Setyawan Manajemen Kualitas. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama