BAB I PENDAHULUAN. Disdikbud ProvKaltara 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Disdikbud ProvKaltara 1"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) adalah merupakan dokumen perencanaan yang memiliki tujuan dan fungsi untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja Perangkat Daerah dan pembangunan daerah dalam jangka 5 (Lima) tahun kedepan pada masa kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang terpilih. Ruang lingkup renstra meliputi langkahlangkah strategis yang perlu dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai serta pengembangan arah pelayanan yang akan dicapai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam lima tahun kedepan, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara perlu menyusun rencana strategis yang memuat tujuan, sasaran, program dan kegiatan pembangunan, pencapaian target serta pagu indikatif. Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara diharapkan akan menjadi landasan dan tolak ukur dalam pelaksanaan pembangunan di sektor Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dan kewenangan otonomi daerah di bidang tersebut. Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah sebagai salah satu amanat pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 maka seluruh pemerintah daerah wajib melakukan penyesuaian perangkat daerahnya. Perubahan perangkat daerah harus diikuti dengan penyesuaian perencanaan dan penganggaran. Amanat ini direspon oleh Provinsi Kalimantan Utara dengan menetapkan Peraturan Daerah Provinsi Disdikbud ProvKaltara 1

2 Kalimantan Utara Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Dengan adanya kondisi bahwa Perda tentang RPJMD Kalimantan Utara ditetapkan sebelum penetapan Perda tentang perangkat daerah yang baru, maka pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Utara melakukan evaluasi RPJMD di awal Tahun Seyogyanya, pelaksanaan evaluasi hasil RPJMD dilakukan setelah RPJMD dilaksanakan 1 tahun untuk mengetahui kinerja dan pencapaian target-target pembangunan. Namun mengingat pentingnya penataan kembali atau penyesuaian dokumen rencana dan anggaran dengan perangkat daerah yang baru sesuai kebijakan pemerintah pusat, maka evaluasi terhadap RPJMD Provinsi Kalimantan Utara dilakukan. Berdasarkan hasil evaluasi RPJMD, maka direkomendasikan untuk melakukan perubahan RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Tahun Hal ini dimungkinkan sebab memiliki beberapa acuan dasar hokum, sebagai berikut: a. Pasal 264 ayat (5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dinyatakan bahwa RPJMD dapat diubah apabila berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi tidak sesuai dengan perkembangan keadaan atau penyesuaian terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. b. Pasal 282 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 menyatakan bahwa perubahan RPJMD dapat dilakukan apabila: 1) hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan, tidak sesuai dengan tahapan dan tatacara penyusunan rencana pembangunan daerah yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010; 2) hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi yang dirumuskan, tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010; 3) terjadi perubahan yang mendasar; dan/atau 4) merugikan kepentingan nasional. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang disebutkan diatas, perubahan RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Tahun Disdikbud ProvKaltara 2

3 memenuhi amanat Pasal 264 ayat (5) Undang -Undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Pasal 282 huruf c Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun Beberapa hal yang mendasari perubahan RPJMD Kalimantan Utara berdasarkan hasil evaluasi RPJMD, sebagai berikut: 1. Penyesuaian terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, antara lain: a. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. b. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2911/SJ Tahun 2016 tentang Tindak Lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Peraturan ini mengamanatkan pemerintah daerah untuk melakukan penyesuaian dokumen rencana pembangunan daerah sesuai dengan kelembagaan perangkat daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. 3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2017 telah menggunakan urusan pemerintahan daerah dan perangkat daerah yang baru. Dengan kondisi ini, maka terjadi ketidakselarasan urusan dan program yang dimuat dalam RPJMD Tahun dengan APBD Tahun 2017 sebab program di RPJMD masih menggunakan perangkat daerah yang lama. 4. Hasil evaluasi RPJMD terhadap konsistensi pelaksanaan program RPJMD ke Perubahan RKPD Tahun 2017 dan APBD Tahun 2017, diketahui bahwa program RPJMD Tahun 2017 cukup banyak yang mengalami perubahan nama perangkat daerah sebagai penanggung jawab/pengampu program tersebut. Demikian pula terdapat programprogram yang pindah ke perangkat daerah lain, ada penambahan program, dan bahkan ada program yang tidak dianggarkan/dimuat dalam APBD Tahun Hal ini disebabkan adanya perubahan perangkat daerah sesuai Perda Nomor 5 Tahun Disdikbud ProvKaltara 3

4 1.2 LANDASAN HUKUM Penyusunan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Utara , didasarkan pada beberapa peraturan perundangan sebagai berikut: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republi k Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 229); 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); Disdikbud ProvKaltara 4

5 8. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Repu blik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); Disdikbud ProvKaltara 5

6 16. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun (Lemb aran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang kemudian diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 994); 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 22. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun ; 23. Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 01 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kalimantan Utara; Disdikbud ProvKaltara 6

7 24. Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas daerah Provinsi Kalimantan Utara 22. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun ; 24. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Maksud Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara adalah: 1. Menyediakan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang memberikan pedoman arah penyelenggaraan pembangunan daerah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan dalam upaya mewujudkan cita-cita pembangunan daerah dan sebagai implementasi tahapan ketiga RPJPD Provinsi Kalimantan Utara untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan jangka panjang daerah tahun Menjadi pedoman bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam menyusun Rencana Kerja (Renja). 3. Sebagai tolok ukur penilaian keberhasilan Perangkat Daerah dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program Gubernur terpilih. 4. Sebagai instrumen pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD dalam mengendalikan penyelenggaraan pembangunan daerah bidang Pendidikan dan Kebudayaan, dan menyalurkan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan sasaran program pembangunan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang RPJMD. Disdikbud ProvKaltara 7

8 1.3.2 Tujuan Berdasarkan maksud tersebut, tujuan dari penyusunan RENSTRA Provinsi Kalimantan Utara adalah sebagai berikut: 1. Menjabarkan visi dan misi kepala daerah terpilih dalam agenda pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun ke depan; 2. Menjamin terwujudnya konsistensi antara perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan; 3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi perencanaan pembangunan daerah antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dengan daerah sekitar dan pemerintah pusat; 4. Mewujudkan partisipasi pemangku kepentingan pembangunan daerah secara proporsional dan profesional; 5. Mewujudkan penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan; 6. Mewujudkan keseimbangan lingkungan, sosial dan ekonomi dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan di wilayah perbatasan negara. 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Landasan Hukum 3. Maksud dan Tujuan 4. Sistematika BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 2. Sumber Daya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Disdikbud ProvKaltara 8

9 3. Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3. Telaahan Renstra K/L 4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 5. Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 1. Tujuan dan Sasaran 2. Strategi dan Kebijakan BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Disdikbud ProvKaltara 9

10 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Dasar Hukum Pembentukan Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 21 Tahun 2016 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan bidang pendidikan dan urusan pemerintahan bidang kebudayaan yang menjadi kewenangan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Sedangkan fungsinya: 1. Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan pemerintah daerah; 2. Perumusan perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis manajemen Pendidikan 3. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis kurikulum 4. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis pendidikan dan tenaga kependidikan 5. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis perizinan pendidikan; 6. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis sarana bahasa dan sastra; 7. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis kebudayaan 8. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis tradisional; 9. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis sejarah dan cagar budaya; 10. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis permuseuman; Disdikbud ProvKaltara 10

11 11. Penyelenggaraan urusan kesektariatan; 12. Pelaksanaan Unit Pelaksana Teknis; 13. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional; dan 14. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan daerah tersebut, struktur organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, terdiri atas Kepala Dinas, Sekretariat, bidang-bidang dan UPT dengan tugas pokok fungsi sebagai berikut : a. Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi di bidang pendidikan dan tugas pembantuan. b. Sekretariat Melaksanakan pelayanan teknis dan administrative serta koordinasi pelaksanaan tugas dilingkungan dinas pendidikan dan kebudayaan Fungsi : a. koordinasi penyusunan kebijakan, rencana, program, kegiatan, dan anggaran di bidang pendidikan menengah, pendidikan khusus, dan kebudayaan serta tugas pembantuan di bidang pendidikan dan kebudayaan; b. pengelolaan data dan informasi di bidang pendidikan menengah, pendidikan khusus, dan kebudayaan c. koordinasi dan pelaksanaan kerja sama di bidang pendidikan menengah, pendidikan khusus, dan kebudayaan; d. koordinasi pengelolaan dan laporan keuangan dilingkungan dinas pendidikan dan kebudayaan; e. penyusunan bahan rancangan peraturan perundangundangan dan fasilitasi bantuan hokum di bidang Disdikbud ProvKaltara 11

12 pendidikan menengah, pendidikan khusus, dan kebudayaan; f. pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana dimlingkungan dinas pendidikan dan kebudayaan; g. pelaksanaan urusan kepegawaian di lingkungan dinas pendidikan dan kebudayaan; h. penyusunan bahan pelaksanaan urusan tugas pembantuan di bidang pendidikan dan kebudayaan yang meliputi fasilitasi pelaksanaan ujian nasional untuk sekolah menengah pertama dan pendidikan kesetaraan, fasilitasi pelaksanaan akreditasi pendidikan menengah dan pendidikan khusus, fasilitasi pengembangan karier pendidik, penyiapan bahan rekomendasi izin pendirian dan penutupan sekolah menengah kerja sama, fasilitasi urusan pembinaan perfilman, fasilitasi pembinaan lembaga kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, fasilitasi pengelolaan warisan budaya nasional dan dunia, dan tugas-tugas pembantuan lainnya; i. koordinasi dan penyusunan bahan publikasi dan hubungan masyarakat di bidang pendidikan menengah, pendidikan khusus dan kebudayaan; j. koordinas pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan menengah, pendidikan khusus, dan kebudayaan; k. pengelolaan barang milik daerah di lingkungan dinas pendidikan dan kebudayaan; dan l. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan di lingkungan dinas pendidikan dan kebudayaan. c. Kelompok Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas, melaksanakan tugas dan fungsi : Tugas Disdikbud ProvKaltara 12

13 Melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan sekolah menengah atas. Fungsi: a. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah menengah atas; b. Pembinaan pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah menengah atas; c. penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokas sekolah menengah atas; d. penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan sekolah menengah atas; e. penyusunan bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah menengah atas; f. penyusunan bahan pembinaan bahasa dan sastra daerah yang penuturnya lintas daerah kabupaten/kota dalam 1(satu) daerah provinsi; g. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah menengah atas; dan h. pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah menengah atas. d. Kelompok Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, melaksanakan tugas dan fungsi : Tugas: Disdikbud ProvKaltara 13

14 Melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebiajakan di bidang pembinaan sekolah menengah kejuruan. Fungsi : a. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah menengah kejuruan; b. Pembinaan pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah menengah kejuruan; c. penyusunan bahan fasilitasi kerja sama industry sekolah menengah kejuruan; d. pelaksanaan pembangunan technopark dilingkungan sekolah menengah kejuruan; e. penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan local sekolah menengah kejuruan; f. penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan sekolah menengah kejuruan; g. penyusunan bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah menengah kejuruan; h. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah menengah kejuruan;dan i. pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah menengah kejuruan. e. Kelompok Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus, melaksanakan tugas dan fungsi: Disdikbud ProvKaltara 14

15 Tugas: Melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pendidikan khusus. Fungsi: a. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan khusus; b. Pembinaan pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan khusus; c. penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal pendidikan khusus; d. penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan satuan pendidikan khusus; e. penyusunan bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan khusus; f. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan khusus; dan g. pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan khusus. f. Kelompok Bidang Kebudayaan, melaksanakan tugas dan fungsi: Tugas: Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebiajakan di bidang kebudayaan. Disdikbud ProvKaltara 15

16 Fungsi: a. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan cagar budaya, pengelolaan museum provinsi, pembinaan sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga adat, dan pembinaan kesenian; b. penyusunan bahan pembinaan di bidang pengelolaan cagar buadaya, pengelolaan museum provinsi, pembinaan sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga adat, dan pembinaan kesenian; c. penyusunan bahan pengelola kebudayaan yang masyarakat pelakunya lintas daerah kabupaten/kota dalam satu provinsi; d. penyusunan bahan pelestarian tradisi yang amsyarakat penganutnya lintas daerah kabupaten/kota dalam satu provinsi; e. penyusunan bahan pembinaan komunitas dan lembaga adat yang masyarakat penganutnya lintas daerah kabupaten/kota dalam satu provinsi; f. penyusunan bahan pembinaan kesenian yang masyarakat pelakunya lintas daerah kabupaten/kota; g. penyusunan bahan pembinaan sejarah lokal provinsi; h. penyusunan bahan penetapan cagar budaya dan pengelolaan cagar budaya peringkat provinsi; i. penyusunan bahan penerbitan izin membawa cagar budaya ke luar provinsi; j. penyusunan bahan pengelolaan museum provinsi; k. penyusunan bahan fasilitasi di bidang pengelolaan cagar budaya, pengelolaan museum provinsi, pembinaan sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga adat, dan pembinaan kesenian; l. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengelolaan cagar budaya, pengelolaan museum provinsi, Disdikbud ProvKaltara 16

17 pembinaan sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga adat, dan pembinaan kesenian; dan: m. pelaporan di bidang pengelolaan cagar budaya, pengelolaan museum provinsi, pembinaan sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga adat, dan pembinaan kesenian. g. Kelompok Bidang Pembinaan Ketenagaan, melaksanakan tugas dan fungsi: Tugas: Melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan pendidikan khusus, serta tenaga kebudayaan. Fungsi: a. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan pendidikan khusus, serta tenaga kebudayaan; b. penyusunan bahan kebijakan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolahm menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan pendidikan khusus, serta tenaga kebudayaan; c. penyusunan bahan rencana kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan pendidikan khusus; d. penyusunan bahan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan pendidikan khusus; Disdikbud ProvKaltara 17

18 e. penyusunan bahan rekomendasi pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan lintas kabupaten/kota dalam satu provinsi; f. penyusunan bahan pembinaan di bidang tenaga cagar budaya dan permuseuman, tenaga kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan tenaga kebudayaan lainnya; g. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan pendidikan khusus, serta tenaga kebudayaan; dan h. pelaporan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan pendidikan khusus, serta tenaga kebudayaan. 1. KELOMPOK SUBBAGIAN Kelompok Sekretariat, terdiri atas : a. Subbagian Perencanaan, Keuangan, dan BMD, melaksanakan tugas : Penyiapan penyusunan bahan perumusan kebijakan, rencana, program, kegiatan, dan anggaran; Pengelola data dan informasi; Penyusunan bahan pengelola keuangan dan barang milik daerah di bidang pendidikan menengah, pendidikan khusus, dan kebudayaan; Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana, program, kegiatan, dan anggaran; dan Penyusunan laporan Sekretariat dan Dinas. b. Subbagian Umum dan Kepegawaian, yang melaksanakan tugas : Urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, organisasi, ketatalaksanaan, penyusunan bahan rancangan peraturan perundang-undangan, fasilitasi bantuan hukum, pengelolaan Disdikbud ProvKaltara 18

19 kepegawaian di bidang pendidikan menengah, pendidikan khusus, dan kebudayaan;dan Koordinasi dan penyusunan bahan kerja sama, publikasi, dan hubungan masyarakat di bidang pendidikan menegah, pendidikan khusus, dan kebudayaan. Subbagian Penyelenggaraan Tugas Pembantuan, melaksanakan tugas : Urusan tugas pembantuan di bidang pendidikan dan kebudayaan yang meliputi fasilitasi pelaksanaan ujian nasional untuk sekolah menengah pertama dan pendidikan kesetaraan, fasilitasi pelaksanaan akreditasi pendidikan menegah dan pendidikan khusus, fasilitas pengembangan karier pendidik, penyiapan bahan rekomendasi izin pendirian dan penutupan sekolah menengah kerja sama, fasilitasi urusan pembinaan perfilman, fasilitasi pembinaan lembaga kepercayaan terhadap Tuhan YME, fasilitasi pengelolaan warisan budaya nasional dan dunia, dan tugas-tugas pembantuan lainnya. 2. KELOMPOK SEKSI a. Kelompok bidang pembinaan SMA, terdiri atas: (1) Seksi kurikulum dan penilaian, melaksanakan tugas: Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan kurikulum dan penilaian sekolah menengah atas; Penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal dan kriteria penilaian sekolah menengah atas; Penyusunan bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian sekolah menengah atas; Penyusunan bahan pembinaan bahasa dan sastra daerah yang penuturannya lintas daerah kabupaten/kota dalam satu daerah provinsi; Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaann kurikulum dan penilian sekolah menengah atas;dan Disdikbud ProvKaltara 19

20 Pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian sekolah menegah atas. (2) Seksi kelembagaan dan sarana prasarana, melaksanakan tugas: Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan kelembagaan dan sarana prasarana sekolah menengah atas; Penyusunan bahan pembinaan kelembagaan dan sarana prasarana sekolah menengah atas; Penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan sekolah menengah atas; Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi kelembagaan dan sarana prasarana sekolah menegah atas;dan Pelaporan di bidang kelembagaan dan sarana prasarana sekolah menengah atas. (3) Seksi peserta Didik dan Pembangunan Karakter, melaksanakan tugas: Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik sekolah mengengah atas; Penyusunan bahan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik sekolah menegah atas; Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik sekolah menegah atas;dan Pelaporan di bidang pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik sekolah menengah atas. Disdikbud ProvKaltara 20

21 b. Kelompok Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, terdiri atas: (1) Seksi Kurikulum dan Penilaian, melaksanakan tugas: Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan kurikulum dan penilaian sekolah menegah kejuruan; Penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal dan kriteria penilaian sekolah menegah kejuruan; Penyusunan bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian sekolah menegah kejuruan; Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi kurikulum dan penilaian sekolah menengah kejuruan;dan Pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian sekolah menengah kejuruan. (2) Seksi Kelembagaan dan sarana prasarana, melaksanakan tugas: Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan kelembagaan, sarana, dan prasarana sekolah menegah kejuruan; Penyusunan bahan pembinaan kelembagaan, sarana, dan prasarana sekolah menegah kejuruan; Penyusunan bahan fasilitasi kerja sama industri; Penyiapan pelaksanaan pembangunan technopark di lingkungan sekolah menegah kejuruan; Penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan sekolah menengah kejuruan; Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi kelembagaan, sarana, dan prasarana sekolah menegah kejuruan;dan Pelaporan di bidang kelembagaan dan sarana prasarana sekolah menegah kejuruan. (3) Seksi peserta didik dan pembangunan karakter, melaksanakan tugas: Disdikbud ProvKaltara 21

22 Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik sekolah menegah kejuruan; Penyusunan bahan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik sekolah menegah kejuruan; Penyusunan bahan pemantaun dan evaluasi pelaksanaan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik sekolah menegah kejuruan;dan Pelaporan di bidang pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik sekolah menegah kejuruan. c. Kelompok bidang pembinaan Pendidikan Khusus, terdiri atas: (1) Seksi kurikulum dan Penilaian, melaksanakan tugas: Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan kurikulumm dan penilaian pendidikan khusus; Penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal dan kriteria penilian Pendidiakn Khusus; Penyusunan bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian Pendidikan khusus; Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kurikulum dan penilaian Pendidikan khusus;dan Pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian Pendidikan khusus; (2) Seksi kelembagaan dan sarana Prasarana, melaksanakan tugas: Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan kelembagaan dan sarana prasarana pendidikan khusus; Penyusunan bahan pembinaan kelembagaan dan sarana prasarana pendidikan khusus; Disdikbud ProvKaltara 22

23 Penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan satuan pendidikan khusus; Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi kelembagaan dan sarana prasarana pendidikan khusus. (3) Seksi peserta didik dan pembangunan karakter, melaksanakan tugas: Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik pendidikan khusus; Penyusunan bahan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik pendidikan khusus; Penyusunan bahan pemantau dan evaluasi pelaksanaan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik pendidikan khusus;dan Pelaporan di bidang pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik pendidikan khusus. d. Kelompok Bidang Kebudayaan, terdiri atas: (1) Seksi cagar budaya dan permuseuman, melaksanakan tugas: Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan registrasi cagar budaya dan pelestarian cagar budaya, serta permuseuman; Penyusunan bahan pembinaan dan fasilitasi registrasi cagar budaya dan peletarian cagar budaya; Penyusunan bahan pelaksanaan perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan museum; Penyusunan bahan penerbitan izin membawa cagar budaya ke luar daerah provinsi; Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang registrasi cagar budaya dan peletarian cagar budaya, serta permuseuman;dan Pelaporan di bidang registrasi cagar budaya dan pelestarian cagar budaya, serta permuseuman. Disdikbud ProvKaltara 23

24 (2) Seksi sejarah dan tradisi, melaksanakan tugas: Melakukan penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang sejarah, tradisi, pendaftaran budaya tak benda, dan pembinaan komunitas dan lembaga adat; Penyusunan bahan pelestarian tradisi; Penyusunan bahan pembinaan di bidang sejarah dan tradisi; Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidanh sejarah, tradisi, pendaftaran budaya tak benda, dan pembinaan komunitas dan lembaga adat;dan Pelaporan di bidang sejarah, tradisi, pendaftaran budaya tak benda, dan pembinaan komunitas dan lembaga adat. (3) Seksi kesenian, melaksanakan tugas: Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan kesenian; Penyusunan bahan pembinaan kesenian; Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pembinaan kesenian;dan\ Pelaporan di bidang pembinaan kesenian. e. Kelompok bidang pembinaan ketenagaan,terdiri atas: (1) Seksi Pendidik dan tenaga Kependidiakn Sekolah Menegah Atas dan Pendidikan khusus, melaksanakan tugas: Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan pendidik dan tenaga pendidikan sekolah menengah atas dan pendidikan khusus; Penyusunan bahan rencana kebutuhan, rekomendasi pemindahan pendidik dan tenaga pendidikan sekolah menengah atas dan pendidikan khusus; Penyusunan bahan pembinaan pendidik dan tenaga pendidikan sekolah menengah atas dan pendidikan khusus; Disdikbud ProvKaltara 24

25 Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan pendidik dan tenaga pendidikan sekolah menengah atas dan pendidikan khusus;dan Pelaporan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga pendidikan sekolah menengah atas dan pendidikan khusus. (2) Seksi Pendidik dan Tenaga Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan, melaksanakan tugas: Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah menengah kejuruan; Penyusunan bahan rencana kebutuhan, rekomendasi pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah menegah kejuruan; Penyusunan bahan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah menegah kejuruan; Penyusunan bahan rekomendasi pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan lintas jejang pendidikan dan/atau lintas kabupaten/kota dalam satu provinsi; Penyusunanbahan pemantauandan evaluasi pelaksanaan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah menegah kejuruan;dan Pelaporan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah menegah kejuruan. (3) Seksi Tenaga Kebudayaan, melaksanakan tugas: Penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan tenaga cagar budaya dan permuseuman, tenaga kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan tenaga kebudayaan lainnya; Penyusunan bahan pembinaan tenaga cagar budaya dan permuseuman, tenaga kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan tenaga kebudayaan lainnya; Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan tenaga cagar budaya dan permuseuman, Disdikbud ProvKaltara 25

26 tenaga kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan tenaga kebudayaan lainnya;dan Pelaporan di bidang pembinaan tenaga cagar budaya dan permuseuman, tenaga kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan tenaga kebudayaan lainnya Disdikbud ProvKaltara 26

27 Gambar. 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan KEPALA DINAS SEKRETARIAT SUBBAGIAN PERENCANAAN, KEUANGAN & BMD SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUBBAGIAN PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN BIDANG PEMBINAAN SMA BIDANG PEMBINAAN SMK BIDANG PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS BIDANG KEBUDAYAAN BIDANG PEMBINAAN KETENAGAAN SEKSI KURIKULUM DAN PENILAIAN SEKSI KURIKULUM DAN PENILAIAN SEKSI KURIKULUM DAN PENILAIAN SEKSI CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN SEKSI PTK SMA DAN PENDIDIKAN KHUSUS SEKSI KELEMBAGAAN DAN SARANA PRASARANA SEKSI KELEMBAGAAN DAN SARANA PRASARANA SEKSI KELEMBAGAAN DAN SARANA PRASARANA SEKSI SEJARAH DAN TRADISI SEKSI PTK SMK SEKSI PESERTA DIDIK DAN PEMBANGUNAN KARAKTER SEKSI PESERTA DIDIK DAN PEMBANGUNAN KARAKTER SEKSI PESERTA DIDIK DAN PEMBANGUNAN KARAKTER SEKSI KESENIAN SEKSI TENAGA KEBUDAYAAN SATUAN PENDIDIKAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Disdikbud ProvKaltara 27 UPT DINAS

28 2.2 SUMBER DAYA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Sumber Daya Aparatur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara memiliki sumber daya aparatur sebanyak 43 (Empat Puluh Tiga) orang, 1 (Satu) orang pejabat eselon II, 6 (En am) orang pejabat eselon III, 17 (Lima Belas) orang pejabat eselon IV dan 19 orang staf pelaksana. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan, Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional. Komposisi pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara adalah sebagai berikut: Tebel 2.1 Jumlah Aparatur Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan No Kualifikasi Pendidikan Jumlah 1 Sekolah Lanjutan Tk. Atas (SLTA) 4 2 Diploma Tiga (D-3) 3 3 Sarjana (S-1) Pasca Sarjana (S-2) Doktor (S-3) 1 Jumlah 43 Berikut ini disajikan jumlah aparatur berdasarkan pangkat golongan: Tabel 2.2 Jumlah Aparatur Berdasarkan Pangkat Dan Golongan No Pangkat dan Golongan Jumlah 1 I/a Juru Muda 0 2 I/b Juru Muda Tk. I 0 3 I/c Juru 0 4 I/d Juru Tk. I 0 5 II/a Pengatur Muda 1 6 II/b Pengatur Muda Tk. I 2 7 II/c Pengatur 3 8 II/d Pengatur Tk. I 1 Disdikbud ProvKaltara 28

29 9 III/a Penata Muda III/b Penata Muda Tk. I 1 11 III/c Penata 8 12 III/d Penata Tk. I 5 13 IV/a Pembina 7 14 IV/b Pembina Tk. I 3 15 IV/c Pembina Utama Muda 0 16 IV/d Pembina Utama Madya 1 17 IV/e Pembina Utama 0 Jumlah 43 Berikut ini disajikan jumlah aparatur berdasarkan Pejabat Struktural dan Fungsional: Tabel 2.3 Jumlah Aparatur Berdasarkan Pejabat Struktural dan Fungsional No Struktural dan Fungsional Jumlah 1 Eselon II A 1 2 Eselon III A 6 3 Eselon IV A 17 4 Non eselon 19 Jumlah Sarana dan Prasarana Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara dilengkapi dengan sarana dan prasarana berupa, sarana dan prasarana lainnya: Disdikbud ProvKaltara 29

30 NO NAMA/JENIS BARANG Tabel 2.4 Sarana dan Prasarana Disidikbud P E N E R I M A A N MERK/ UKURAN TAHUN PEMBUATAN JUMLAH SATUAN AC UNIT 2 SWITCH BUAH 3 DISPENSER UNIT 4 FILING KABINET UNIT 5 FILING KABINET UNIT 6 JAM DINDING UNIT 7 KABEL GULUNG BUAH 8 KIPAS ANGIN UNIT 9 KOMPUTER UNIT 10 KURSI KERJA MALVIN BUAH 11 KURSI KERJA CHITOSE BUAH 12 KURSI KERJA NOPOLLY BUAH 13 LEMARI OLYMPIC BUAH 14 MEJA KERJA 1 BIRO BUAH 15 MEJA KERJA ½ BIRO BUAH 16 MODEM WIRELESS BUAH 17 PRINTER UNIT 18 TELP/FAX UNIT 19 TONG SAMPAH BUAH 20 MOBIL RODA 4 AVANZA KINERJA PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Angka Melek Aksara Angka melek aksara menurut Badan Pusat Statistik Indonesia merupakan persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana Disdikbud ProvKaltara 30

31 dalam hidupnya sehari-hari. Angka ini mencerminkan tingkat kemampuan membaca dan menulis, yang tentu saja berkorelasi dengan tingkat pendidikan masyarakat. Semakin tinggi angka melek aksara suatu kabupaten/kota maka semakin banyak pula masyarakat yang mampu membaca dan menulis dibandingkan dengan total keseluruhan penduduk di wilayah tersebut. Berikut adalah data angka melek aksara di Provinsi Kalimantan Utara tahun 2010 sampai dengan Tabel 2.5 Perembangan Angka Melek aksara Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Utara Tahun Uraian Kabupaten/Kota Angka melek aksara Bulungan Malinau Nunukan na Tana Tidung na Tarakan Prov. Kalimantan Utara na ,92 Sumber: 1. Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Rencana Jangka Panjang Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Publikasi IPM Kaltara 2015 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara 2016 Catatan: Data Provinsi Kalimantan Utara tahun tidak dapat dihitung karena data yang tersedia berupa persentase masing-masing kabupaten/kota, sehingga tidak dapat dijumlahkan untuk total Provinsi Kalimantan Utara. Data tahun 2010 hingga tahun 2014 menunjukan kabupaten dengan nilai angka melek aksara paling tinggi di Provinsi Kalimantan Utara adalah Kota Tarakan. Pada tahun 2010 Kota Tarakan memiliki nilai angka melek aksara sebesar 97,97% dan angka ini meningkat menjadi 99,5% pada akhir tahun Disdikbud ProvKaltara 31

32 Kabupaten Tana Tidung yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Bulungan sejak tahun 2009 memiliki nilai angka melek aksara yang cenderung rendah di Kalimantan Utara jika dibandingkan dengan kabupaten disekitarnya pada tahun 2010 sampai dengan Berdasarkan data tabel di atas, angka melek aksara per kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara secara umum mengalami kenaikan. Angka melek aksara di Provinsi Kalimantan Utara mencapai 97,66% pada tahun Angka tahun 2014 ini dinilai sudah melebihi sasaran rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas 15 tahun nasional yang sebesar 96,1%. Provinsi Kalimantan Utara secara umum perlu mempertahankan dan tetap terus meningkatkan pencapaian ini. Hal ini dapat diusahakan dengan meningkatkan angka melek aksara di beberapa kabupaten seperti Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Malinau yang dinilai masih perlu mengejar ketertinggalannya dibandingkan kabupaten lainnya, meskipun tidak terlalu signifikan (data tahun 2014) Angka Harapan Lama Sekolah Angka Harapan Lama Sekolah merupakan rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir. Angka Harapan Lama Sekolah didefinisikan lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang, diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap bersekolah pada umur-umur berikutnya sama dengan peluang penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini. Angka Harapan Lama Sekolah dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun ke atas, angka tersebut dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak. Disdikbud ProvKaltara 32

33 Tabel 2.6 Perkembangan Angka Harapan Lama Sekolah Menurut Kabupaten/Kota Tahun Provinsi Kalimantan Utara Kabupaten/Kota Bulungan na Malinau na Nunukan na Tana Tidung na Tarakan na Prov. Kalimantan Utara Sumber: 1) Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Kalimantan Timur No. 49/06/64/Th.XIX, 15 Juni 2016 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun ) Indeks Pembangunan Manusia 2014 Metode Baru Catatan: Data Angka Harapan Lama Sekolah mulai dirilis secara resmi oleh BPS berdasarkan perhitungan IPM metode baru sejak tahun 2014 sehingga tidak terdapat rilis resmi data sejak tahun 2013 dan sebelumnya. Kota Tarakan merupakan wilayah yang memiliki angka harapan lama sekolah paling tinggi di provinsi ini pada tahun 2014 sebesar tahun. Hal ini berarti bahwa penduduk di Kota Tarakan diharapkan dapat menempuh pendidikan hingga bangku perguruan tinggi ataupun akademi (paska Sekolah Menengah Atas) sampai dengan sekitar tahun pertama (semester 2). Sementara kabupaten yang memiliki angka harapan lama sekolah paling rendah pada tahun 2014 adalah Kabupaten Tana Tidung sebesar tahun. Hal ini berarti bahwa penduduk di Kabupaten Tana Tidung diharapkan dapat menempuh pendidikan hingga kelas 12 pada jenjang Sekolah Menengah Atas. Setelah tahun 2015, angka Disdikbud ProvKaltara 33

34 harapan lama sekolah di Kabupaten Tana Tidung mengalami peningkatan meskipun tidak terlalu signifikan menjadi sebesar 12,16 tahun. Kabupaten dan kota lain di Provinsi Kalimantan Utara mengalami peningkatan pula meskipun tidak terlalu signifikan. Angka Harapan Lama Sekolah di Provinsi Kalimantan Utara pada tahun 2013 adalah sebesar tahun, angka tersebut berada di atas angka harapan lama sekolah nasional pada tahun tersebut 1, yaitu sebesar tahun. Angka Harapan Lama Sekolah tersebut kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2014 menjadi sebesar tahun. Angka tersebut tetap berada di atas angka harapan lama sekolah nasional pada tahun , yaitu sebesar tahun. Angka Harapan Lama Sekolah Provinsi Kalimantan Utara mengalami peningkatan lagi pada tahun 2015 menjadi sebesar tahun. Hal ini menunjukan bahwa minat belajar masyarakat Provinsi Kalimantan Utara cukup tinggi hingga jenjang paska Sekolah Menengah Atas. Provinsi Kalimantan Utara perlu mengejar ketertinggalan untuk mencapai target harapan lama sekolah tersebut. Hal ini dapat diupayakan dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan secara merata di semua kabupaten dan kota Angka Rata-Rata Lama Sekolah Angka rata-rata lama sekolah merupakan rata-rata jumlah tahun yang dibutuhkan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Angka rata-rata lama sekolah dihitung berdasarkan partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang sedang dijalani, kelas yang diduduki dan pendidikan yang ditamatkan oleh penduduk usia 15 tahun keatas. Semakin tinggi angka rata-rata lama sekolah maka 1 Indeks Pembangunan Manusia 2014 Metode Baru 2 Indeks Pembangunan Manusia 2014 Metode Baru Disdikbud ProvKaltara 34

35 semakin tinggi puka tingkat partisipasi sekolah masyarakat di wilayah tersebut. Tabel 2.7 Perkembangan Angka Rata-rata Lama Sekolah Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2010 s.d 2015 Uraian Kabupaten/Kota Angka Bulungan ratarata Malinau Nunukan lama Tana Tidung sekolah Tarakan Prov. Kalimantan Utara Sumber: 1) Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Rencana Jangka Panjang Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun ) Publikasi IPM Kaltara ) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara 2016 Catatan: Data Provinsi Kalimantan Utara tahun tidak dapat dihitung karena tidak tersedia data mentah untuk menghitung rata-rata lama sekolah berdasarkan rumus dari Permendagri No 54 Tahun Berdasarkan data dari tabel di atas, pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015, kabupaten dengan angka rata-rata lama sekolah paling tinggi di Provinsi Kalimantan Utara adalah Kota Tarakan. Pada tahun 2010, angka rata-rata lama sekolah di Kota Tarakan selama 9,36 tahun dan terus mengalami peningkatan sehingga pada tahun 2014 naik menjadi 9,44 tahun. Hal ini berarti Disdikbud ProvKaltara 35

36 bahwa rata-rata penduduk di Kota Tarakan baru mampu menempuh pendidikan sampai dengan kelas 3 SMP dan masih banyak yang tidak melanjutkan sekolah ke tingkat SMA atau putus sekolah pada jenjang SMA. Sementara kabupaten yang memiliki angka rata-rata lama sekolah rendah di Provinsi Kalimantan Utara adalah Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Nunukan. Selama tahun 2010 sampai dengan 2014, angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Tana Tidung selama 5 tahun dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, sehingga pada tahun 2014 dapat mencapai angka rata-rata lama sekolah selama 7,84 tahun. Hal ini menjelaskan bahwa rata-rata penduduk di Tana Tidung masih banyak yang tidak dapat menamatkan bangku SMP, dengan ratarata lama sekolah hanya mencapai antara kelas 1 dan 2 SMP. Sedangkan untuk Kabupaten Nunukan angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Nunukan selama 7 tahun cenderung fluktuatif, dengan peningkatan dari tahun 2010 sebesar 7,42 tahun hingga pada tahun 2012 sebesar 7,55 tahun, kemudian menurun pada tahun 2013 sebesar 7.07, dan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2014 sebesar 7.21 tahun. Sama dengan Kabupaten Tana Tidung, hal ini menjelaskan bahwa rata-rata penduduk di Nunukan masih banyak yang tidak dapat menamatkan bangku SMP, dengan rata-rata lama sekolah hanya mencapai antaran kelas 1 dan 2 SMP. Angka rata-rata lama sekolah di Provinsi Kalimantan Utara yang hanya mencapai 8.35 pada tahun 2014 dinilai masih cukup jauh dari sasaran rata-rata lama sekolah penduduk usia di atas 15 tahun nasional yang sebesar 8,8 tahun. Provinsi Kalimantan Utara secara umum perlu mengejar ketertinggalan untuk mencapai target tersebut. Hal ini dapat diusahakan dengan meningkatkan angka rata-rata lama sekolah di 4 kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Utara, yaitu Kabupaten Bulungan, Malinau, Nunukan, dan Tana Tidung. 3 Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Disdikbud ProvKaltara 36

37 2.3.4 Angka Partisipasi Kasar SMA/MA/SMK Menurut Badan Pusat Statistik, angka partisipasi kasar (APK) menunjukkan perbandingan antara rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Kegunaan APK adalah menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. Semakin tinggi angka partisipasi kasar pada jenjang pendidikan apapun menunjukkan semakin besar jumlah siswa yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan, dengan mengesampingkan aspek usia dari siswa yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan. Berikut ini merupakan tabel angka partisipasi kasar SMA/SMK/MA di Provinsi Kalimantan Utara. Tabel 2.8 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA Menurut Kabupaten/Kota Tahun Provinsi Kalimantan Utara Kabupaten/Kota Bulungan Malinau Nunukan Tana Tidung Tarakan Prov. Kalimantan Timur Prov. Kalimantan Utara na na na Sumber: 1) Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Rencana Jangka Panjang Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun ) Publikasi IPM Kaltara ) Aplikasi Analisis Situasi Kemiskinan Provinsi Kalimantan Utara 2016 Disdikbud ProvKaltara 37

38 4) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara 2016 Catatan: Data Provinsi Kalimantan Utara tidak dapat dihitung karena tidak tersedia data mentah untuk menghitung angka partisipasi kasar berdasarkan rumus dari Permendagri No 54 Tahun Pada tahun 2010 APK untuk jenjang SMA/MA/SMK menunjukkan bahwa Kota Tarakan memiliki nilai APK jenjang SMA/MA/SMK tertinggi sebesar 75,55%, sebaliknya kabupaten/kota dengan APK jenjang SMA/MA/SMK yang paling rendah adalah Kabupaten Tana Tidung sebesar 45,61%. Sementara tahun 2014, Kabupaten Nunukan memiliki nilai APK jenjang SMA/MA/SMK yang paling tinggi 93,36%, sedangkan Kota Tarakan justru mengalami penurunan menjadi 84,71% dan menjadi kabupaten/kota dengan angka partisipasi kasar SMA/MA/SMK terendah. Capaian APK SMA/MA/SMK Provinsi Kalimantan Utara mengalami peningkatan dari tahun 2013 ke tahun Kabupaten Bulungan, Malinau, dan Nunukan memiliki nilai APK SMA/MA/SMK yang lebih tinggi dari nilai APK provinsi pada tahun APK untuk jenjang SMA/MA/SMK Provinsi Kalimantan Utara yang mencapai 88,44% tahun 2014 masih cukup jauh dari sasaran APK SMA/MA/SMK/Paket C Nasional tahun 2019 yang sebesar 91,6%. Provinsi Kalimantan Utara perlu mengejar ketertinggalan untuk mencapai target tersebut Angka Pendidikan yang Ditamatkan Angka pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah indikator yang mengukur besaran dan persentase masyarakat pada tahun tertentu yang berada pada jenjang pendidikan tertentu. Angka pendidikan yang ditamatkan berbeda dengan angka rata-rata lama sekolah, jika angka rata-rata lama sekolah menunjukkan berapa Disdikbud ProvKaltara 38

39 lama waktu suatu masyarakat bersekolah pada suatu kabupaten/kota. Angka pendidikan tertinggi yang ditamatkan terbagi menjadi beberapa jenjang pendidikan. Dengan mengetahui angka rata-rata pendidikan tertinggi yang ditamatkan, maka dapat diketahui tingkat partisipasi dan pendidikan masyarakat pada jenjang pendidikan tersebut, dengan demikian dapat dirumuskan rekomendasi dan masukan untuk meningkatkan angka ini, apabila kondisi yang terjadi sangat buruk. Tabel 2.9 Perkembangan Angka Pendidikan yang Ditamatkan Menurut Kabupaten/Kota Tahun Provinsi Kalimantan Utara N o Uraian Kabupaten/Kota Tidak/Belum Pernah Bulungan 26,75 25,75 25,21 Sekolah/Tidak/Belu Malinau 21,16 31,64 28,82 m Tamat SD Nunukan 32,45 33,17 32,77 Tana Tidung 32,66 34,23 26,82 Tarakan 17,93 17,11 19,21 Prov. Kalimantan 19,83 18,76 17,98 Timur Prov. Kalimantan na na na Utara 2. SD/Sederajat Bulungan 27,99 28,54 28,47 Malinau 26,7 21,33 26,02 Nunukan 29,88 28,65 25,31 Tana Tidung 27,96 29,76 29,2 Tarakan 24,93 24,25 22,15 Prov. Kalimantan 26,58 25,73 24,06 Timur Prov. Kalimantan na na na Utara 3. SMP/Sederajat Bulungan 18,89 20,75 20,23 Disdikbud ProvKaltara 39

40 N o Uraian Kabupaten/Kota Malinau 21,53 16,5 18,64 Nunukan 16,93 17,65 19,26 Tana Tidung 10,16 12,64 14,33 Tarakan 21,24 20,86 18,33 Prov. Kalimantan 19,32 18,61 18,75 Timur Prov. Kalimantan na na na Utara 4. SMA/Sederajat Bulungan 20,02 18,4 19,20 Malinau 22,36 21,17 19,21 Nunukan 17,23 16,41 18,24 Tana Tidung 19,82 15,74 17,51 Tarakan 29,43 29,9 33,35 Prov. Kalimantan 26,95 28,86 31,16 Timur Prov. Kalimantan na na na Utara 5. Perguruan Tinggi Bulungan 6,34 6, Malinau 8,26 9,35 7,31 Nunukan 3,50 4,10 4,42 Tana Tidung 9,40 7,63 12,13 Tarakan 6,48 7,88 6,96 Prov. Kalimantan 7,33 8,05 8,22 Timur Prov. Kalimantan Utara na na na Sumber :Indikator Kesejahteraan Rakyat, Catatan: Data Provinsi Kalimantan Utara tidak dapat dihitung karena data yang tersedia berupa persentase masing-masing Disdikbud ProvKaltara 40

41 kabupaten/kota, sehingga tidak dapat dijumlahkan untuk total Provinsi Kalimantan Utara. Pada tahun 2010, Kabupaten Tana Tidung memiliki penduduk yang belum pernah sekolah atau belum tamat sekolah tertinggi yakni sebesar 32,66%. Angka mengisyaratkan bahwa 1/3 masyarakat dari semua golongan umur di Kabupaten Tana Tidung yang belum pernah atau tidak lulus sekolah dasar. Sedangkan pada tahun yang sama kabupaten/kota yang memiliki nilai persentase terendah adalah Kota Tarakan yakni 17,93%. Pada tahun 2012, Kabupaten Nunukan menunjukkan persentase tertinggi yakni 32,77%. Jika dibandingkan dengan capaian dari Provinsi Kalimantan Timur, tahun 2010 sebesar 19,83%, dan tahun 2012 sebesar 17,98%, menunjukkan bahwa di provinsi induk pun mengalami penurunan. Dengan kondisi demikian maka dibutuhkan usaha dan kerja keras dari semua stakeholder yang terkait untuk meningkatkan tingkat partisipasi dan kemauan masyarakat serta aspek daya layan fasilitas pendidikan untuk masyarakat. Angka rata-rata pendidikan tertinggi untuk jenjang pendidikan lulusan SD sederajat yang tertinggi tahun 2010 terdapat di Kabupaten Nunukan yakni 29,88%. Jika ditambah dengan persentase penduduk yang tidak pernah atau tidak lulus SD pada tahun yang sama, maka lebih dari 50% penduduk di Kabupaten Nunukan hanya lulus SD, dengan rasio yang lebih besar tidak pernah atau tidak lulus SD. Sementara Kota Tarakan memiliki nilai paling kecil pada tahun 2010 (24,93%). Jika dibandingkan dengan capaian dari Provinsi Kalimantan Timur, tahun 2010 (26,58%), maka capaian kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara tidak terlalu jauh tingkat perbedaannya, bahkan capaian Kota Tarakan justru lebih rendah, yaitu 24,93%. Kecenderungan perkembangan dari tahun 2010 hingga 2012 di Provinsi Kalimantan Timur juga cenderung menurun, menurunnya persentase rata-rata pendidikan tertinggi Disdikbud ProvKaltara 41

42 yang ditamatkan jenjang SD ini dapat disebabkan karena meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat. Apabila kemungkinan tersebut benar, maka kecenderungan yang menurun dapat terjadi karena meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat. Angka rata-rata pendidikan tertinggi untuk jenjang SMP sederajat tahun 2010 dengan persentase terbesar adalah Kabupaten Malinau (21,53%). Sedangkan kabupaten/kota dengan persentase terkecil adalah Kabupaten Tana Tidung (10,16%). Nilai ini mencerminkan bahwa derajat pendidikan tahun 2010 di Provinsi Kalimantan Utara sudah sedikit membaik, indikasi membaik adalah apabila dibandingkan dengan rata-rata pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk jenjang SD sederajat tidak terlalu jauh, yang berarti partisipasi masyarakat untuk bersekolah sudah lebih baik. Kecenderungan perkembangan dari tahun menunjukkan peningkatan yakni di Kabupaten Bulungan, Nunukan dan Tana Tidung, dengan persentase peningkatan paling tinggi Kabupaten Tana Tidung, tahun 2010 sebesar 10,16%, meningkat menjadi 14,33% pada tahun Selain peningkatan, juga terjadi kecenderungan perkembangan yang menurun di Kabupaten Malinau dan Kota Tarakan. Capaian angka rata-rata pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk jenjang SMP sederajat di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2010 sebesar 19,32. Apabila dibandingkan dengan capaian di kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Utara, maka hanya Kabupaten Malinau dan Kota Tarakan yang memiliki capaian lebih baik, selebihnya di bawah capaian Provinsi Kalimantan Timur, tahun 2012 capaian Provinsi Kalimantan Timur sebesar 18,75%. Jika dibandingkan dengan capaian kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Utara, maka hanya Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Nunukan yang sudah melampai capaian di Provinsi Kalimantan Timur, sedangkan Kabupaten Malinau dan Kota Tarakan sedikit di bawah capaian Provinsi Kalimantan Timur. Kecenderungan perkembangan di Provinsi Kalimantan Timur juga Disdikbud ProvKaltara 42

43 sedikit mengalami penurunan jika dilihat dari tahun 2010 hingga tahun Kategori berikutnya adalah rata-rata pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk jenjang pendidikan SMA sederajat. Semakin besar angka persentase ini mencerminkan semakin besar pula masyarakat yang telah mengenyam pendidikan hingga SMA. Pada tahun 2010 persentase terbesar angka rata-rata pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk jenjang SMA sederajat adalah Kota Tarakan (29,43%), sedangkan terendah adalah Kabupaten Nunukan (17,23%). Jika dibandingkan dengan capaian pada jenjang pendidikan SMP pada tahun sebelumnya, maka hampir semua kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara memiliki persentase jenjang pendidikan tertinggi jenjang SMA lebih besar. Pada tahun 2012, Kota Tarakan menunjukkan capaian terbesar (33,35%), hal ini berarti ada peningkatan dalam 3 tahun terakhir di Kota Tarakan. Sementara kabupaten/kota dengan nilai persentase paling rendah adalah Kabupaten Tana Tidung (17,51%). Apabila dilihat kecenderungan perkembangan dalam 5 tahun terakhir, Kota Tarakan, dan Kabupaten Nunukan yang mengalami peningkatan, sedangkan tiga kabupaten lain justru mengalami penurunan. Persentase jenjang pendidikan SMA di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2010 sebesar 26,95%. Apabila dibandingkan dengan capaian di kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara pada tahun yang sama maka hanya Kota Tarakan saja yang memiliki persentase capaian yang lebih tinggi, sedangkan kabupaten lain masih di bawah capaian Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan tahun 2012, capaian persentase untuk jenjang pendidikan SMA di Provinsi Kalimantan Timur mengalami peningkatan menjadi 31,16%, pada saat yang sama hanya Kota Tarakan yang memiliki capaian kinerja yang lebih baik, sedangkan kabupaten lain masih di bawah capaian Provinsi Kalimantan Timur. Jika dibandingkan pada jenjang pendidikan tertinggi untuk jenjang SMP pada tahun yang sama, maka ada peningkatan pada jenjang SMA, hal ini berarti Disdikbud ProvKaltara 43

44 bahwa semakin banyak orang yang mengenyam pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Selain itu hal ini juga memiliki arti bahwa kesadaran masyarakat untuk dapat mengenyam pendidikan yang lebih tinggi semakin meningkat, hal ini dapat disebabkan karena faktor ekonomi masyarakat yang sudah semakin meningkat. Tahun 2010, Kabupaten Tana Tidung merupakan kabupaten/kota dengan persentase masyarakat yang tamat perguruan tinggi tertinggi (9,4%), sedangkan kabupaten/kota dengan capaian persentase terendah Kabupaten Nunukan (3,5%). Capaian persentase kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara tidak ada yang melebihi 10%, ini menunjukkan bahwa masyarakat masih cukup sulit untuk mendapatkan akses pendidikan tersebut karena berbagai keterbatasan, baik berupa ketersediaan sarana/prasarana maupun keterbatasan ekonomi. Pada tahun 2012, Kabupaten Tana Tidung masih memiliki persentase lulusan perguruan tinggi yang paling banyak (12,13%), dan Kabupaten Nunukan masih dengan rasio lulusan paling sedikit (4,42%). Kecenderungan perkembangan dalam lima tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang meningkat, namun dengan nilai peningkatan yang relatif kecil, kecuali Kabupaten Tana Tidung. Kabupaten Malinau tahun 2010 memiliki persentase sebesar 8,26% namun tahun 2010 justru mengalami penurunan menjadi 7,31%. Persentase masyarakat yang lulus perguruan tinggi di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2010 sebesar 7,33%. Jika dibandingkan dengan capaian kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara, hanya Kabupaten Tana Tidung yang memiliki persentase capaian yang melebihi, sedangkan kabupaten/kota lain masih di bawah Provinsi Kalimantan Timur. Pada tahun 2012, persentase capaian lulusan perguruan tinggi di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 8,22%. Jika dibandingkan dengan Provinsi Kalimantan Utara, maka hanya Kabupaten Tana Tidung yang memiliki capaian lebih baik, sedangkan kabupaten/kota lain masih memiliki capaian di bawah Provinsi Kalimantan Timur. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa Disdikbud ProvKaltara 44

45 lulusan perguruan tinggi di Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan masih kurang. Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara harus membuat perencanaan yang jelas dan terarah untuk meningkatkan jumlah lulusan di kabupaten/kota, pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi atau menyekolahkan siswa berprestasi ke universitas yang baik dapat menjadi salah satu cara yang dapat digunakan oleh pemerintah daerah Angka Partisipasi Murni SMA/MA/SMK Angka Partisispasi Murni (APM) menurut Badan Pusat Statistik merupakan persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. Angka partisipasi murni adalah salah satu tolak ukur yang dijadikan pegangan oleh pemerintah untuk menilai keberhasilan suatu wilayah dalam merangsang minat masyarakat untuk bersekolah. Semakin besar nilai APM suatu kabupaten/kota pada jenjang pendidikan tertentu dapat menjadi indikator keberhasilan program pendidikan suatu wilayah. APM untuk jenjang SMA/MA/SMK adalah perbandingan jumlah siswa yang berusia tahun yang bersekolah di jenjang SMA dengan jumlah seluruh penduduk yang berada pada jenjang umur tersebut. Tabel Perkembangan Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA Menurut Kabupaten/Kota Tahun Provinsi Kalimantan Utara Kabupaten/Kota Bulungan Malinau Nunukan Tana Tidung Tarakan Prov. Kalimantan Timur Prov. Kalimantan Utara na na na na Disdikbud ProvKaltara 45

46 Sumber: 1) Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Rencana Jangka Panjang Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun ) Publikasi IPM Kaltara ) Aplikasi Analisis Situasi Kemiskinan Provinsi Kalimantan Utara ) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara 2016 Catatan: Data Provinsi Kalimantan Utara tidak dapat dihitung karena tidak tersedia data mentah untuk menghitung angka partisipasi murni berdasarkan rumus dari Permendagri No 54 Tahun APM jenjang SMA yang paling tinggi di tahun 2010 adalah Kota Tarakan (63.72%), sedangkan kabupaten/kota dengan capaian APM jenjang SMA/MA/SMK terendah adalah Kabupaten R (45.14%). Perkembangan tahun 2014, kabupaten/kota dengan capaian APM jenjang SMA sederajat yang paling besar adalah Kota Tarakan (72,87%). Jika melihat kecenderungan perkembangan dari tahun , maka kabupaten/kota dengan kecenderungan perkembangan yang baik adalah Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Tana Tidung (kurang lebih 20% dan 30%). Seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara mengelami kecenderungan peningkatan APM untuk jenjang SMA/MA/SMK selama 5 tahun terakhir. Kecenderungan perkembangan yang semakin meningkat ini hendaknya tetap dijaga dan ditingkatkan oleh pemerintah kabupaten/kota. APM jenjang SMA/MA/SMK di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2010 adalah sebesar 53,66%. Jika dibandingkan dengan capaian kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara, maka hanya Kota Tarakan dan Kabupaten Malinau yang melebihi capaian Provinsi Kalimantan Timur, sedangkan 3 kabupaten lain Disdikbud ProvKaltara 46

47 masih di bawah capaian Provinsi Kalimantan Timur. Tahun 2014, APM di Provinsi Kalimantan Utara adalah 69.64%, jika dibandingkan dengan capaian APM di kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara pada tahun 2014, maka hanya Kota Tarakan dan Kabupaten Nunukan yang melebihi capaian Provinsi Kalimantan Utara. Tabel Jumlah Sekolah Menurut Kabupaten/Kota Rekap Jumlah Sekolah Kab/Kota SD SMP SMA SMK J J J J Tarakan Bulungan Nunukan Malinau Tanah Tidung Total Berikut di sajikan tebel jumlah siswa menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Utara. Tabel Jumlah Siswa Menurut Kabupaten/Kota Rekap Jumlah Siswa Kab/Kota SD SMP SMA SMK J J J J Tarakan Bulungan Nunukan Malinau Tanah Tidung Total Berikut di sajikan tebel jumlah siswa menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Utara. Tabel Jumlah Guru Menurut Kabupaten/Kota Disdikbud ProvKaltara 47

48 Rekap Jumlah Guru Kab/Kota SD SMP SMA SMK J J J J Tarakan Bulungan Nunukan Malinau Tanah Tidung Total Secara keseluruhan jumlah Sekolah Negeri maupun Sekolah Swasta yang terdistribusi pada 4 (empat) Kabupaten dan 1 (satu) Kota di Provinsi Kalimantan utara, dan perkembangannya terus terjadi peningkatan jumlah Sekolah Negeri dan sekolah Swasta secara signifikan, berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur bahwa peningkatan jumlah Sekolah ini terjadi pada Periode demikian halnya untuk Kabupaten dan Kota yang masuk wilayah cakupan Provinsi Kalimantan Utara, hal ini bisa jadi indikasi bahwa semakin banyak usia sekolah dasar dan menuntut adanya pemenuhan sarana dan prasana Pendidikan yang lebih memadai Kondisi Kebudayaan Sebenarnya INDONESIA adalah Negara yang sangat berbudaya, buktinya banyak budaya-budaya kita yang telah mendunia. Seperti Tari Kecak dari Bali, Batik, Wayang dan banyak lagi budaya INDONESIA yang sudah banyak negara di dunia ini mengetahuinya. Tetapi karena orang indonesia kurang pintar menjaga kebudayaanya banyak kebudayan kita yang di klaim menjadi kebudayaan negara lain, seperti belum lama ini kebudayaan kita yang sangat di banggakan di klaim oleh negara tetangga. Sebenarnya itu sudah menjadi sebuah pelajaran bagi negara kita untuk pintar-pintar menjaga kebudayaan kita yang Disdikbud ProvKaltara 48

49 sangat berharga ini, dan itu sudah menunjukkan betapa lemahnya kesadaran kita atas kebudayaan yang kita miliki. Tapi belum lama ini pemerintah sudah mengambil tindakan yang cukup tegas yaitu mendaftarkan kebudayaan kita kepada badan organisasi dunia yang berkaitan dengan kebudayaan. Tabel 2.14 Data Tentang Budaya, Situs dan Event Sosial Budaya dan Bahasa Jumlah Jumlah Warisan Budaya Tak Benda 17 Cagar Budaya 3 Bahasa Daerah 3 Berikut ini disajikan kinerja pelayanan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara. No Tabel 2.15 Pencapaian Kinerja pelayanan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara Indikator Realisasi Target Kinerja Capaian Rasio Capaian pada Tahun Renstra SKPD sesuai Target Tahun Tugas dan SPM Fungsi SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1 Angka pendidikan yang ditamatkan 2 Angka putus sekolah 85% 65% 70% 75% 30% 35% 35% 46,15% 50,00% 46,67% 80% 65% 70% 75% 10% 15% 55% 15,38% 21,43% 73,33% Disdikbud ProvKaltara 49

50 No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target Renstra SKPD Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 3 Angka partisipasi kasar SMA/SMK/ MA 4 Angka partisipasi murni SMA/SMK/ MA 5 Angka partisipasi sekolah SMA/SMK/ MA 6 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/ MA 7 Angka melek aksara 88,44 65% 70% 75% 10% 20% 70% 15,38% 28,57% 93,33% % 70% 65% 70% 75% 70% 75% 55% 107,69% 107,14% 73,33% 85% 65% 70% 75% 30% 35% 35% 46,15% 50,00% 46,67% 80% 65% 70% 75% 10% 15% 55% 15,38% 21,43% 73,33% 98% 65% 70% 75% 10% 20% 70% 15,38% 28,57% 93,33% Disdikbud ProvKaltara 50

51 No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM Target Renstra SKPD Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 8 Angka partisipasi pendidikan luar biasa 9 Proporsi guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 10 Jumlah kunjungan perpustaka an 11 Persentase sekolah yang menerapka n sistem PSB bebas gratifikasi 85% 65% 70% 75% 70% 75% 55% 107,69% 107,14% 73,33% 80% 65% 70% 75% 10% 15% 55% 15,38% 21,43% 73,33% 70% 65% 70% 75% 10% 20% 70% 15,38% 28,57% 93,33% 85% 65% 70% 75% 70% 75% 70% 107,69% 107,14% 93,33% Disdikbud ProvKaltara 51

52 2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH Tantangan Wilayah perbatasan dan pulau terluar memiliki ciri geografi, demografi, kondisi sosial budaya, serta sumber kekayaan alam yang khas. Selama ini, potensi yang ada cenderung belum dimanfaatkan secara optimal. Ditengarai hal itu terjadi karena kurangnya kesadaran mengenai arti penting dan strategisnya wilayah perbatasan bagi keberlanjutan eksistensi bangsa dan negara. Terbatasnya pelayanan pendidikan ditunjukkan dengan rendahnya rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah SMA/MA/SMK, rendahnya rasio guru-murid pada jenjang pendidikan menengah atas, rendahnya proporsi guru sekolah menengah atas yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV, distribusi guru yang belum merata, dan aksesbilitas menuju sekolah yang masih rendah. Rendahnya rasio ketersediaan sekolah disebabkan oleh masih sedikitnya jumlah sekolah yang ada dibandingkan dengan jumlah penduduk usia sekolah yang membutuhkan. Aksesibilitas menuju sekolah yang masih rendah dapat disebabkan oleh moda transportasi menuju sekolah yang belum memenuhi kebutuhan wilayah, jauhnya jarak antar sekolah, jarak permukiman penduduk ke sekolah yang dituju, maupun buruknya kondisi sarana prasarana menuju sekolah tersebut. Idealnya, dengan sebaran fasilitas pendidikan sekolah yang belum merata dan lokasi tempat tinggal yang tersebar di kawasan yang luas, maka pola pendidikan yang dikembangkan adalah pendidikan sekolah dengan fasilitas asrama. Berdasarkan kondisi yang ada saat ini, sekolah di pedalaman/perbatasan belum dikembangkan sebagai sekolah berasrama untuk mengantisipasi rendahnya aksesbilitas menuju sekolah. Berikut merupakan data jarak rata-rata desa ke SMA terdekat di Provinsi Kalimantan Utara Tahun Disdikbud ProvKaltara 52

53 Tabel 2.16 Jarak Rata-Rata Desa ke SMA Terdekat di Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2011 Jarak Kemudahan Mencapai SMA Terdekat dari No Kabupaten/ Rata- Desa Kecamatan Kota Rata Sangat Sangat Mudah Sedang Sulit (Km) Mudah Sulit 1 Bulungan Peso 62, Peso Hilir 47, Tanjung Palas 3,9 8 Tg. Palas Barat 18,6 2 2 Tg. Palas Utara 6,4 5 Tg. Palas Timur 39, Tanjung Selor 9,4 7 1 Tg. Palas Tengah 19,8 1 1 Sekatak 7, Bunyu , ,61% 12,68% 4,23% 7,04% 8,45% 2 Malinau Kayan Hulu 19,1 3 1 Sungai Boh 14,6 3 2 Kayan Selatan 25,6 1 3 Kayan Hilir 99,8 5 Pujungan 99,8 8 Bahau Hulu 81,5 1 4 Malinau 7 3 Disdikbud ProvKaltara 53

54 Jarak Kemudahan Mencapai SMA Terdekat dari No Kabupaten/ Rata- Desa Kecamatan Kota Rata Sangat Sangat Mudah Sedang Sulit (Km) Mudah Sulit Kota Malinau Selatan 28, Malinau Barat 9,8 8 1 Malinau Utara 6,7 11 Mentarang 43, Mentarang Hulu 99,8 7 44, ,86% 18,37% 8,16% 1,02% 29,59% 3 Nunukan Krayan 10, Krayan Selatan 23, Lumbis 61, Lumbis Ogong Sembakung 52, Nunukan 56, Sei Menggaris Nunukan Selatan 11,3 2 1 Sebuku 27, Tulin Onsoi Sebatik 4,3 8 Sebatik Disdikbud ProvKaltara 54

55 Jarak Kemudahan Mencapai SMA Terdekat dari No Kabupaten/ Rata- Desa Kecamatan Kota Rata Sangat Sangat Mudah Sedang Sulit (Km) Mudah Sulit Timur Sebatik Tengah Sebatik Utara Sebatik Barat 24, , ,13% 14,10% 5,98% 2,99% 21,79% 4 Tana Sesayap Tidung Sesayap Ilir 13,2 4 3 Tana Lia 23, , % 30% 15% 5 Tarakan Tarakan Timur 2,8 5 Tarakan Tengah 2 3 Tarakan Barat 3,7 3 Tarakan Utara , ,31% 7,69% KALIMANTAN UTARA ,50% 15,37% 6,42% 2,98% 19,72% Sumber : Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Rencana Jangka Panjang Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Disdikbud ProvKaltara 55

56 Catatan: Data sebelum pemekaran di Kabupaten Malinau Jarak rata-rata desa ke Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) terdekat di Provinsi Kalimantan Utara tahun 2011 yaitu 2 km berada di Kecamatan Bunyu Kabupaten Bulungan dan yang terjauh mencapai 99,8 km di tiga kecamatan di Kabupaten Malinau, yaitu Kecamatan Kayan Hilir, Pujungan dan Mentarang Hulu. Jarak tempuh ke SMA berdasarkan data Potensi Desa 2011 tersebut rata-rata masih masuk kategori sangat mudah (0-19,9 km) namun tidak sebanyak jarak tempuh ke SD maupun ke SMP. Persentase untuk kategori sangat mudah hanya mencapai kisaran 55-68% untuk seluruh kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara, sedangkan untuk Kota Tarakan mencapai 92,31% dikarenakan luas wilayahnya jauh lebih kecil dibandingkan kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara. Persentase kategori sangat sulit (80-9,9km) untuk jarak ke SMA terhitung cukup tinggi dibandingkan jarak ke SD maupun SMP yaitu mencapai kisaran 8-30% untuk kabupaten di Kalimantan Utara Peluang 1. Ketersedian Personil yang menangani bidang pendidikan baik di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan maupun di lingkungan Sekolah 2. Adanya keinginan dan minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga pendidikan menengah 3. Minat dan keinginan siswa itu sendiri untuk bersekolah sampai pendidikan menengah 4. Dukungan Gubernur Provinsi Kalimantan Utara untuk meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat Provinsi Kalimantan Utara melalui dukungan Anggaran. 5. Adanya dukungan pemerintah pusat terhadap pendidikan di daerah Provinsi Kalimantan Utara sebagai provinsi perbatasan. Disdikbud ProvKaltara 56

57 Tabel Anggaran dan Realisasi Pendanaan Perangkat Daerah Dinas Pendidikan dan kebudayaan Uraian Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Tahun Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun A. Belanja Pegawai B. Belanja Barang dan Jasa C. Belanja Modal Disdikbud ProvKaltara 57

58 Disdikbud ProvKaltara 58

59 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DISDIKBUD Berdasarkan data tersebut diatas maka dapat kita mengidentifikasi Permasalah di Wilayah Kalimantan Utara sebagai berikut: a. Kurang optimal akses pelayanan pendidikan bermutu dan berkesetaraan untuk wilayah perbatasan terpencil dan terpencar. b. Mutu lulusan belum memiliki kemampuan dan ketrampilan serta daya saing yang tinggi dalam dunia kerja. c. Kurangnya ketersediaan dan terjangkauan layanan PAUDNI bermutu dan berkesetaraan. d. Penataan dan pemerataan guru di wilayah perbatasan terpencil dan terpencar. e. Revitalisasi dan melengkapi sarana dan prasarana yang masih sangat kurang di sekolah-sekolah yang ada di perbatasan terpencil dan terpencar. f. Terwujudnya generasi muda yang berdaya untuk memperkuat semangat dan daya saing yang kuat. g. Seni budaya yang hampir punah di daerah perbatasan. h. Belum optimalnya pembinaaan terhadap tokoh seni dan adat di daerah perbatasan. 3.2 TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH VISI Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dalam hal ini Peraturan Menteri Dalam Negeri nomer 54 tahun 2010, maka visi RPJMD DisdikbudProvKaltara 58

60 menggunakan visi gubernur dan wakil gubernur terpilih yang telah dilantik. Dengan demikian Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Utara untuk tahun , adalah sebagai berikut: Berpadu dalam Kemajemukan untuk Mewujudkan Kaltara 2020 yang Mandiri, Aman, dan Damai, dengan Didukung Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa Mempertimbangkan beberapa butir penting tersebut maka pernyataan visi pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Utara dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Mandiri: Inti dari bagian visi Mandiri adalah terjadinya proses pembangunan yang diarahkan untuk mewujudkan Kalimantan Utara sebagai wilayah yang mandiri. Sebagai provinsi yang dicita-citakan mandiri, diharapkan akan mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan daerah lain yang telah maju dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Oleh karena itu, untuk membangun kemandirian, mutlak harus dibangun kemajuan ekonomi. Kemampuan untuk berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai kemajuan sekaligus kemandirian. Kemandirian tidak berarti mengisolasi diri melainkan tetap memahami saling ketergantungan dengan daerah lain dalam hubungan yang saling mengisi dan bersifat proaktif. Beberapa permasalahan penting yang terkait dengan kemandirian ini adalah pemenuhan kebutuhan pangan dan energi serta aspek pembangunan lainnya dengan penekanan pada aspek sumber daya manusia menuju Kalimantan Utara yang adil dan makmur. Keadilan dan kemakmuran diupayakan terjadi pada semua aspek kehidupan. Masyarakat di Provinsi Kalimantan Utara diupayakan memiliki kesempatan yang sama dalam meningkatkan taraf kehidupan; memperoleh lapangan pekerjaan; mendapatkan DisdikbudProvKaltara 59

61 pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan; mengemukakan pendapat; serta mendapatkan perlindungan dan kesamaan di depan hukum. b. Aman dan Damai : bagian dari visi ini mengarahkan pembangunan Provinsi Kalimantan Utara sebagai daerah dengan kondisi perpaduan kemajemukan masyarakat yang aman dan damai untuk menjaga kedaulatan negara dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Secara demografis, masyarakat di Provinsi Kalimanatan Utara merupakan perpaduan dari berbagai etnis baik yang merupakan penduduk asli maupun pendatang yang pada saat ini dan masa mendatang harus bahu membahu memajukan daerah untuk kesejahteraan masayarakat Kalimantan Utara. Kemajemukan ini haruslah diarahkan untuk menjadi potensi pembangunan yang kondusif dengan menjaga suasana kedamaian diantara berbagai kelompok masyarakat dan keragaman kemampuan. Secara geografis Kalimantan Utara merupakan serambi depan bangsa yang berhadapan dengan negara lain, oleh karena itu suasana aman dan terjaganya keutuhan wilayah NKRI menjadi salah satu yang penting untuk diwujudkan. Pertahanan dan keamanan NKRI merupakan urusan yang secara yuridis formil menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, namun Provinsi Kalimantan Utara haruslah juga berupaya menciptakan keamanan wilayah sesuai tugas dan kewenangannya karena dampak keamanan wilayah akan langsung dirasakan oleh masyarakat setempat. Demikian pula sebagai daerah yang termasuk berjarak cukup jauh dari pemerintahan pusat, penegakan hukum sesuai ketentuan juga harus diwujudkan untuk mendukung suasana aman dan damai masyarakat Kalimanatan Utara. c. Pemerintahan yang bersih dan berwibawa: bagian dari visi ini mengarahkan pembangunan Provinsi Kalimantan Utara yang memiliki pemerintahan bersih, transparan dan akuntabel. Sebagai provinsi yang baru, Kalimantan Utara harus memulai dengan DisdikbudProvKaltara 60

62 dasar yang baik, oleh karena itu terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa menjadi penting untuk diwujudkan. Pemerintahan yang bersih dan kemudian berdampak pada kewibawaan menjadi upaya perwujudan pondasi dibangunnya Provinsi Kalimantan Utara yang maju dan baik di masa depan. Dimensi lain yang harus diwujudkan dalam membuat pemerintahan yang berwibawa adalah dihadirkannya sosok pemerintahan daerah berupa berbagai sarana dan prasarana serta kemudahan untuk melayani masyarakat Kalimantan Utara. MISI Untuk mewujudkan visi Berpadu dalam Kemajemukan untuk Mewujudkan Kaltara 2020 yang Mandiri, Aman, dan Damai, dengan Didukung Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa yang telah ditetapkan, ada tiga misi yang akan dilaksanakan lima tahun ke depan yaitu: 1. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri 2. Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Aman dan Damai 3. Mewujudkan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara yang Bersih dan Berwibawa Berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menunjang pencapaian misi ke-1 Mewujudkan Provinsi Kalimantan Utara yang Mandiri. Untuk membangun kemandirian dapat ditempuh dengan cara meningkatkan Kualitas Pendidikan. Hal ini antara lain ditempuh dengan pemenuhan kebutuhan Pendidikan yang cukup dan menyiapkan Sumber daya Manusia yang siap kerja dengan penekanan pada aspek sumber daya manusia menuju Kalimantan Utara yang adil dan makmur. DisdikbudProvKaltara 61

63 3.3 TELAAHAN RENSTRA K/L Telaahan terhadap Renstra Kemendikbud Tahun tentang tujuan dan sasaran strategis adalah untuk menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi. a. Tujuan strategis Kemendikbud tahun adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Tujuan Strategis Kemendikbud Tahun Kode Tujuan Strategis T1 Penguatan Peran Siswa, Guru, Tenaga Kependidikan, Orangtua, dan Aparatur Institusi Pendidikan dalam Ekosistem Pendidikan T2 Pemberdayaan Pelaku Budaya dalam Melestarikan Kebudayaan T3 Peningkatan Akses PAUD, Dikdas, Dikmen, Dikmas, dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus T4 Peningkatan Mutu dan Relevansi Pembelajaran yang Berorientasi pada Pembentukan Karakter T5 Peningkatan Jati Diri Bangsa melalui Pelestarian dan Diplomasi Kebudayaan serta Pemakaian Bahasa sebagai Pengantar Pendidikan T6 Peningkatan SistemTata Kelola yang Transparan dan Akuntabel dengan Melibatkan Publik b. Sasaran Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sasaran strategis untuk tingkat ketercapaian masing-masing tujuan adalah sebagai berikut: 1. Terwujudnya tujuan strategis 1 (T1): Penguatan Peran Siswa, Guru, Tenaga Kependidikan, Orangtua dan Aparatur Institusi Pendidikan dalam Ekosistem Pendidikan, ditandai dengan tercapainya sasaran strategis berikut: Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) SS1 Meningkatnya perilaku positif Rata-rata nilai perilaku siswa siswa PAUD minimal baik DisdikbudProvKaltara 62

64 Indeks Integritas siswa SMP/SMPLB sebesar 77 dan SMA/SMALB/SMK sebesar 78 SS2 Meningkatnya partisipasi orang tua dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam pendidikan SS3 Meningkatnya kualitas sikap guru dan tenaga pendidikan dalam kepribadian, spiritual, dan sosial Rata-rata nilai sikap siswa SD/SMP/SM minimal baik Orang dewasa berpartisipasi aktif dalam pendidikan keluarga sebanyak orang Persentase guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan yang berkinerja baik sebanyak100% 2. Terwujudnya tujuan strategis 2 (T2): Pemberdayaan Pelaku Budaya dalam Melestarikan Kebudayaan, dapat ditandai dengan tercapainya sasaran strategis berikut: Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis SS4 Meningkatnya peran pelaku Pelaku budaya berperan aktif budaya dalam melindungi, dalam mengembangkan dan memanfaatkan kebudayaan melestarikan minimal sebanyak orang kebudayaan 3. Terwujudnya tujuan strategis 3 (T3): Peningkatan Akses PAUD, Dikdas, Dikmen, Dikmas, dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, dapat ditandai dengan tercapainya sasaran strategis berikut: Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis SS5 Meningkatnya akses APK PAUD usia 3-6 tahun pendidikan anak usia dinidan sekurang-kurangnya 78,70% pendidikan masyarakat di Sejumlah minimal 54,60% seluruh provinsi, kabupaten, kabupaten dan kota memiliki dan kota lembaga PAUD terpadu pembina holistik integratif Jumlah lembaga kursus dan pelatihan yang terakreditasi sebanyak Lembaga Angka melek aksara penduduk usia dewasa di atas 15 tahun sekurang-kurangnya 96,10% Sejumlah minimal 15,60% DisdikbudProvKaltara 63

65 SS7 Meningkatnya angka partisipasi penduduk usia pendidikan dasar dan menengah kabupaten dan kota memiliki minimal 1 lembaga masyarakat rujukan (PKBM, kursus dan pelatihan, atau UPTD) APK SD/SDLB/Paket A sekurang-kurangnya 100,55% APM SD/SDLB sekurangkurangnya 85,20% APK SMP/SMPLB/Paket B sekurang-kurangnya 83,77% APM SMP/SMPLB sekurangkurangnya 73,72% APK SMA/SMK/SMLB/Paket C sekurang-kurangnya 85,71 % APM SMA/SMK/SMLB sekurang- kurangnya 67,50% Rasio APK SMP/SMPLB antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya sebesar 0.9 Rasio APK SMA/SMK/SMLB antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya sebesar 0.6 Rata-rata lama sekolah penduduk usia di atas 15 tahun sebesar 8,8 tahun 4. Terwujudnya tujuan strategis 4 (T4) Peningkatan Mutu dan Relevansi Pembelajaran yang Berorientasi pada Pembentukan Karakter, dapat dicirikan dengan tercapainya sasaran strategis berikut: Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis SS7 Meningkatnya mutu pendidikan Jumlah lembaga PAUD anak usia dini dan pendidikan terakreditasi sebanyak masyarakat yang berwawasan gender dan pendidikan untuk lembaga pembangunan berkelanjutan Persentase program kursus dan pelatihan yang telah menerapkan KKNI sebanyak SS8 Meningkatnya mutu layanan dan lulusan pendidikan dasar dan menengah 71,38% Persentase SD/SDLB berakreditasi minimal B sekurang-kurangnya sebanyak 84,20% DisdikbudProvKaltara 64

66 SS9 Meningkatnya profesionalisme dan distribusi guru dan tenaga kependidikan Persentase SMP/SMPLB berakreditasi minimal B sekurang-kurangnya sebanyak 81,00% Persentase SMA/SMLB berakreditasi minimal B sekurang-kurangnya 85% Persentase paket keahlian SMK berakreditasi minimal B sekurang-kurangnya 65% Persentase SD/SDLB yang memenuhi SPM sebanyak 61% Persentase SMP/SMPLB yang memenuhi SPM sebanyak 75% Persentase SM/SMLB yang memenuhi SPM sebanyak 75% Sejumlah minimal 68% kabupaten dan kota memiliki indeks pencapaian SPM pendidikan dasarsebesar 1 Sejumlah minimal 90% kab/kota memiliki Indeks pencapaian SPM pendidikan menengah sebesar 1 Rata-rata nilai ujian sekolah SD/SDLB minimal 6.5 Rata-rata nilai ujian nasional SMP/SMPLB minimal 6.5 Rata-rata nilai ujian nasional SMA minimal 7.0 dan UN SMK minimal 7.0 Hasil penelitian dan pengembangan minimal sebesar 80% digunakan sebagai bahan rumusan kebijakan peningkatan mutu Persentase guru, pendidik lainnya dan tenaga kependidikan profesional minimal 95% Jumlah PTK PAUD profesional minimal sebanyak 37,00% Jumlah PTK Dikmas profesional minimal sebanyak 15% Persentase satuan pendidikan dasar memiliki jumlah guru sesuai SPM sebanyak 68,43% Persentase satuan pendidikan DisdikbudProvKaltara 65

67 SS10 Meningkatnya lembaga/satuan pendidikan dan pemangku kepentingan yang menyelenggarakan pendidikan keluarga menengah memiliki jumlah guru sesuai SNP sebanyak 77,5% Jumlah lembaga/satuan pendidikan masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan orang tua/keluarga sebanyak lembaga 5. Terwujudnya tujuan strategis 5 (T5): Peningkatan Jati Diri Bangsa melalui Pelestarian dan Diplomasi Kebudayaan serta Pemakaian Bahasa sebagai Pengantar Pendidikan, dapat dicirikan dengan tercapainya sasaran strategis berikut: Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis SS11 Meningkatnya kesadaran dan Indeks pembangunan pemahaman masyarakat akan kebudayaan nasional mencapai pelindungan, pengembangan, katagori sedang (skor 37) dan pemanfaatan serta diplomasi budaya untuk mendukung terwujudnya karakter dan jati diri bangsa yang memiliki ketahanan budaya SS12 Meningkatnya mutu bahasa Kemampuan berbahasa dalam dan pemakaiannya sebagai skor PISA pada tahun 2019 penghela Ipteks dan penguat menjadi 414 (dari 396 pada daya saing Indonesia tahun 2012) Nilai UN bahasa Indonesia SMP/SMPLB sebesar 7,2, dan SMA/SMALB/SMK/SMKLB SS13 Meningkatnya peran bahasa Indonesia sebagai bahasa perhubungan di kawasan ASEAN sebesar 7,5 Jumlah negara ASEAN yang mengajarkan bahasa Indonesia dalam sistem pendidikan nasionalnya sebanyak 6 negara Jumlah penutur non-indonesia di kawasan ASEAN yang menggunakan bahasa Indonesia sebanyak orang 6. Terwujudnya tujuan strategis 6 (T6): Peningkatan Sistem Tata Kelola yang Transparan dan Akuntabel dengan Melibatkan Publik dapat dicirikan dengan tercapainya sasaran strategis (SS6) sebagai berikut: Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Strategis SS14 Meningkatkan akuntabilitas Skor LAKIP minimal sebesar 80 DisdikbudProvKaltara 66

68 SS15 SS16 kinerja Kemendikbud Dipertahankannya opini laporan keuangan Kemendikbud Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Meningkatnya pelibatan publik dalam tata kelola pendidikan dan kebudayaan Laporan keuangan Kemendikbud mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Indeks kepuasan pemangku kepentingan Kemendikbud sebesar TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS Pada bagian ini seharusnya dilakukan telaahan KLHS dan RTRW, namun berdasarkan telaahan pada kedua dokumen ini ditemukan bahwa tidak ada rekomendasi terkait pembangunan pendidikan di provinsi Kalimantan Utara. 3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS Isu-isu strategis adalah: 1. Peningkatan kualitas kegiatan pendidikan. 2. Peningkatan akses, pemerataan, dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas dan terjangkau di semua jenis jalur dan jenjang pendidikan, terlebih di daerah terpencil dan perbatasan. 3. Peningkataan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan merata di seluruh wilayah, terlebih di daerah terpencil dan perbatasan. 4. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik dalam upaya meningkatkan daya saing di seluruh wilayah, terlebih di daerah terpencil dan perbatasan. DisdikbudProvKaltara 67

69 BAB IV TUJUAN DAN SASARAN STATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan Berpadu dalam Kemajemukan untuk Mewujudkan Kalimantan Utara 2020 yang Mandiri, Aman, dan Damai, dengan Didukung Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa Tujuan strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara dirumuskan berdasarkan jenjang layanan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan sistem tata kelola yang diperlukan untuk menghasilkan layanan prima Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan memperhatikan rumusan misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara Dengan demikian, tujuan strategisnya sebagai berikut : 1. Pembangunan dan pengembangan pendidikan yang berkualitas Meningkatkan perluasan akses dan pemerataan Pendidikan yang berkualitas, angka partisipasi penduduk usia pendidikan dasar dan menengah, dan mutu pendidikan merupakan salah satu bentuk Visi pada Kata Mandiri dalam target Tingkat keberhasilan pendidikan Kalimantan Utara. 2. Meningkatnya kapasitas dan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan. Pemerataan guru dan tenaga kependidikan pada lembaga pendidikan dan meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kesejahteraan guru 3. Meningkatnya fungsi administrasi dan manajemen organisasi kependidikan Meningkatkan mutu layanan pendidikan yang merata sesuai dengan standar pelayanan minimal. DisdikbudProvKaltara 68

70 4. Meningkatnya pelestarian nilai budaya, seni, sejarah dan warisan kearifan budaya lokal daerah Pemetaan cagar budaya diwilayah Kalimantan Utara dan melestarikan budaya daerah Sasaran Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan pembangunan Dinas Pendidikan Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga diperlukan sejumlah sasaran yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai. Sasaran untuk tiap tujuan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sasaran strategis untuk mencapai T1 Pembangunan dan pengembangan pendidikan yang berkualitas: a. Meningkatkan perluasan akses dan pemerataan Pendidikan yang berkualitas. b. Meningkatkan mutu pendidikan. c. Meningkatnya daya saing pendidikan menengah dan pendidikan khusus 2. Sasaran strategis untuk mencapai T2 Meningkatnya kapasitas dan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan: a. Meningkatnya jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi dan sertifikasi b. Meningkatnya Prestasi pendidik dan tenaga kependidikn tingkat nasional dan internasional c. Meningkatnya Prestasi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD-DIKMAS 3. Sasaran strategis untuk mencapai T3 Meningkatnya fungsi administrasi dan manajemen organisasi kependidikan: a. Meningkatnya layanan pendidikan Menengah, Dasar PAUD-DIKMAS DisdikbudProvKaltara 69

71 b. Meningkatnya manajemen kelembagaan satuan pendidikan. c. Meningkatnya manajemen kurikulum pada satuan pendidikan d. Meningkatnya manajemen penilaian pada satuan pendidikan e. Meningkatnya layanan manajemen pendidikan inklusi 4. Sasaran strategis untuk mencapai T4 Meningkatnya pelestarian nilai budaya, seni sejarah dan warisan kearifan budaya lokal daerah: a. Meningkatnya pelestarian nilai budaya, seni sejarah dan warisan kearifan budaya lokal. 4.2 STRATEGI DAN KEBIJAKAN Untuk memudahkan capaian tujuan dan sasaran tersebut perlu dijabarkan strategi dan kebijakan sebagai berikut: Strategi 1. Strategi T1 Pembangunan dan Pengembangan Pendidikan Yang Berkualitas a. Meningkatnya angka partisipasi pendidikan menengah hingga 2021 mencapai >100% b. Meningkatkan angka partisipasi pendidikan dasar Hingga tahun 2021 mencapai > 100% c. Meningkatnya angka partisipasi pendidikan anak usia dini hingga tahun 2021 mencapai > 100% d. Meningkatkan Rata-rata nilai ujian nasional SMA IPA, IPS, dan SMK hingga tahun 2021 mencapai > 6.6 e. Meningkatkan Rata-rata indeks integeritas ujian Nasional hingga tahun 2021 mencapai > DisdikbudProvKaltara 70

72 f. Meningkatnya lulusan SMK yang terserap di dunia Usaha dan Industri hingga tahun 2021 mencapai > 75% g. Meningkatnya siswa yang memperoleh prestasi tingkat nasional dan internasional hingga tahun 2021 mencapai > 10% h. Meningkatnya Jumlah lulusan SMA yang diterima di perguruan Tinggi hingga tahun 2021 mencapai > 60% i. Meningkatnya jumlah siswa yang berkebutuhan khusus yang tertampung pada pendidikan keberbkatan dan berkelanjutan hingga tahun 2021 mencapai > 80 % Upaya yang ditempuh dalam melaksanakan strategi diatas adalah: 1) Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan; 2) Penyediaan bantuan operasional sekolah; 3) Penyediaan RKB (Ruang Kelas Baru); 4) Penyediaan alat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK); 5) Penyediaan media pembelajaran SMA/SMK/MA. 2. Strategi T2 Meningkatnya kapasitas dan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan a. Meningkatkan jumlah pendidik yang memiliki sertifikasi hingga tahun 2021 mencapai > guru b. Meningkatkan Persentase Guru yang memiliki kompentensi standar nasional hingga tahun 2021 mencapai > 85% c. Meningkatnya jumlah pendidik (guru) yang berkualifikasi pendidik profesi guru (gr ) atau berkualifikasi pendidikan kopetensi ganda hingga tahun 2021 mencapai > 500 guru DisdikbudProvKaltara 71

73 d. Meningkatkan persentase pendidik (guru) yang berkualifikasi minimal S2 Linier dengan S1 yang dimiliki hingga tahun 2021 mencapai 20% e. Meningkatkan persentase tenaga kependidikan yang berkualifikasi minimal D3 hingga tahun 2021 menapai 40% f. Meningkatkan Persentase Guru ber-pendidikan sarjana hingga tahun 2021 mencapai > 100% g. Meningkatkan prestasi jumlah kepala sekolah (TK/RA/BA, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA dan SLB) berprestasi tingkat nasional dan internasional hingga tahun 2021 mencapai 10 kepala sekolah h. Meningkatkan prestasi jumlah guru (TK/RA/BA, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA dan SLB) berprestasi tingkat nasional dan internasional hingga tahun 2021 mencapai 12 guru i. Meningkatkan prestasi pengawas (TK/RA/BA, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA dan SLB) berprestasi tingkat nasional dan internasional hingga tahun 2021 mencapai 5 pengawas j. Meningkatkan prestasi jumlah PTK PAUD Dikmas yang mendapat prestasi Tk Nasional Upaya yang ditempuh dalam melaksanakan strategi diatas adalah: 1) Penambahan jumlah guru yang merata diseluruh wilayah Provinsi Kalimantan Utara; 2) Peningkatan kualifikasi guru melalui kerjasama dengan universitas ternama 3. Strategi T3 Meningkatnya fungsi administrasi dan manajemen organisasi kependidikan a. Meningkatkan persentase akreditasi A pada setiap SMA/MA hingga tahun 2021 mencapai > 60% DisdikbudProvKaltara 72

74 b. Meningkatkan persentse akreditasi A setiap program Studi pada SMK hingga tahun 2021 mencapai > 70% c. Meningkatkan persentase akreditasi A pada setiap SLB hingga tahun 2021 mencapai > 50% d. Meningkatkan persentase akreditasi A pada setiap SMP/MTS hingga tahun 2021 mencapai > 70% e. Meningkatkan persentase akreditasi A pada setiap SD/MI hingga tahun 2021 mencapai > 70% f. Meningkatkan persentase akreditasi A pada setiap satuan pendidikan PAUD-DIKMAS hingga tahun 2021 mencapai > 50% g. Meningkatkan persentase sekolah menerapkan MBS (manajemen berbasis sekolah) hingga tahun 2021 mencapai > 95% h. Meningkatkan jumlah sekolah yang memperoleh penghargaan wawasan Adiwiyata TK Nasional hingga tahun 2021 mencapai > 5 sekolah i. Meningkatkan jumlah sekolah yang memperoleh penghargaan UKS tingkat Nasional hingga tahun 2021 mencapai > 6 sekolah. j. Meningkatkan jumlah sekolah yang memperoleh penghargaan Gugus Depan Pramuka tergiat TK Nasioanal hingga tahun 2021 mencapai > 5 k. Meningkatkan persentase satuan pendidikn menengah yang menjalankan kurikulum 2013 hingga tahun 2021 mencapai > 100% l. Meningkatkan persentase satuan pendidikan dasar yang menjalankan kurikulum 2013 hingga tahun 2021 mencapai > 100% DisdikbudProvKaltara 73

75 m.meningkatkan persentase pendidikan PAUD-DIKMAS (Paket A, B, C) yang menjalankan kurikulum 2013 hingga tahun 2021 mencapai > 100% n. Meningkatkan persentase satuan pendidikanmenengah (SMA/ SMK/ MA dan Paket C) yang melaksanakan UNBK hingga tahun 2021 mencapai > 100% o. Meningkatkan persentase satuan pendidikan dasar (SMP,MTs,Paket B) yang melaksanakan UNBK hingga tahun 2021 mencapai > 100% p. Meningkatnya presentase satuan pendidikan menengah yang melaksanakan pendidikan inklusi hingga tahun 2021 mencapai > 10% q. Meningkatnya presentase satuan pendidikan Dasar yang melaksanakan pendidikan inklusi hingga tahun 2021 mencapai > 20% r. Meningkatnya presentase satuan pendidikan PAUD yang melaksanakan pendidikan inklusi hingga tahun 2021 mencapai > 25% Upaya yang ditempuh dalam melaksanakan strategi diatas adalah: 1) Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di satuan pendidikan; 2) Pelatihan/Diklat Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) kepada Kepala Sekolah dan Pengawas. 4. Strategi T4 Meningkatnya Pelestarian Nilai Budaya, Seni, sejarah warisan kearifan budaya lokal daerah a. Meningkatnya prosentase pelestarian nilai budaya, seni, sejarah dan warisan kearifan budaya lokal hingga tahun 2021 mencapai > 98% DisdikbudProvKaltara 74

76 b. Jumlah cagar budaya yang dilestarikan (fisik) hingga tahun 2021 mencapai > 5 c. Jumlah taman budaya yang dibangun (fisik) hingga tahun 2021 mencapai > 1 d. Jumlah taman budaya yang dilestarikan (non fisik) warisan budaya tak benda hingga tahun 2021 mencapai > 1 e. Jenis penyelenggaraan festival seni dan budaya hingga tahun 2021 mencapai > 10 f. Jumlah tempat pelestarian seni budaya (museum dan galery) hingga tahun 2021 mencapai > 1 Upaya yang ditempuh dalam melaksanakan strategi diatas adalah: 1) Penyediaan aplikasi data cagar budaya di wilayah provinsi Kalimantan Utara; 2) Mengalokasikan anggaran untuk penyelenggaraan festival seni budaya; 3) Memaksimalkan peran pelaku budaya dalam membian dan melesatarikan budaya di wilayah Provinsi Kalimantan Utara; 4) Membuat masterplan untuk pelestarian museum sebagai pusat tempat pelestarian budaya Kebijakan Untuk mempermudah mencapai tujuan pendidikan, maka disusunlah arah kebijakan sebagai berikut: 1. Pemerataan akses pendidikan menengah 2. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan menengah 3. Peningkatan informasi dan data budaya di Provinsi Kalimantan Utara 4. Peningkatan promosi budaya antarprovinsi dan promosi budaya ke mancanegara DisdikbudProvKaltara 75

77 5. Tabel 4.1. Tujuan, Sasaran Disdikbud Provinsi Kalimantan Utara Tujuan Indkator tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Tahun Tujuan 1 a. Meningkatkan Angka Partisipasi Pembangunan perluasan akses Pendidikan dan dan pemerataan menengah pengembangan pendidikan yang berkualitas Pendidikan yang berkualitas Angka partisipasi Pendidikan dasar angka partisipasi 90,00 92,00 95,00 97, pendidikan anak Usia Dini b. Meningkatkan Rata-rata nilai ujian mutu pendidikan nasional SMA IPA, IPS, dan SMK Angka Harapan Lama 12,76 12, ,12 13,24 Sekolah tahun tahun tahun tahun tahun DisdikbudProvKaltara 76

78 Tujuan Indkator tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Tahun Rata-rata indeks integritas ujian Nasional c. Meningkatnya prosentase Lulusan 50% 60% 65% 70% 75% daya saing SMK yang terserap Pendidikan di Dunia Usaha dan Menengah dan Industri pendidikan Prosentase siswa 2% 4% 6% 8% 10% khusus yang memperoleh prestasi tingkat nasional dan internasional Jumlah Lulusan SMA 45% 50% 52% 56% 60% yang diterima di Perguruan Tinggi Jumlah siswa yang 35% 40% 55% 65% 80% berkebutuhan khusus yang tertampung pada DisdikbudProvKaltara 77

79 Tujuan Indkator tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Tahun Pendidikan Keberbakatan dan berkelanjutan Tujuan 2 a. Meningkatnya jumlah pendidik yang Meningkatnya jumlah pendidik memiliki sertifikasi guru guru guru guru guru kapasitas dan dan tenaga Prosentase Guru 52,78% 60% 75% 80% 85% profesionalitas kependidikan yang memiliki pendidik dan yang memiliki Kompentensi Standar tenaga kualifikasi dan Nasional kependidikan sertifikasi jumlah pendidik (guru) yang guru guru Guru Guru guru berkualifikasi Pendidikan Profesi Guru (gr) atau Berkualifikasi Pendidikan Kompetensi Ganda DisdikbudProvKaltara 78

80 Tujuan Indkator tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Tahun prosentase pendidik 5% 7% 10% 15% 50% (guru) yang berkualifikasi minimal S2 Linier dengan S1 yg Dimiliki Prosentase tenaga 3% 15% 20% 25% 40% kependidikan yang berkualifikasi minimal D3 b. Meningkatnya Jumlah Kepala Prestasi Sekolah (TK/RA/BA, pendidik dan SD/MI, SMP/MTs, tenaga SMA/MA dan SLB) kependidikan berprestasi tingkat tingkat nasional nasional dan dan internasional DisdikbudProvKaltara 79

81 Tujuan Indkator tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Tahun internasional Jumlah Guru (TK/RA/BA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SLB) berprestasi tingkat nasional dan internasional Jumlah Pengawas (TK/RA/BA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SLB) berprestasi tingkat nasional dan internasional c. Meningkatnya Jumlah PTK PAUD Prestasi pendidik Dikmas yg mendapat dan tenaga prestasi Tk Nasional kependidikan PAUD-DIKMAS Tujuan 3 a. Meningkatkan Prosentase akreditasi 27.01% 32.45% 36.70% 45.65% 60% Meningkatnya layanan A pada setiap DisdikbudProvKaltara 80

82 Tujuan Indkator tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Tahun fungsi pendidikan SMA/MA administrasi dan Menengah, Prosentase akreditasi 43% 50% 55% 60& 70% manajemen Dasar, PAUD- A setiap program organisasi DIKMAS Studi pada SMK kependidikan Prosentase akreditasi 10% 15% 30% 40% 50% A pada setiap pada SLB Prosentase akreditasi 43% 50% 55% 60% 70% A pada setiap SMP/MTs Prosentase akreditasi 43% 50% 55% 60% 70% A pada setiap pada SD/MI Prosentase akreditasi 2% 8% 15% 30% 40% A pada setiap Satuan pen pendidikan PAUD - DIKMAS DisdikbudProvKaltara 81

83 Tujuan Indkator tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Tahun b. Meningkatnya Prosentase sekolah 50% 55% 65% 80% 95% Manajemen menerapkan MBS Kelembagaan (manajemen berbasis Satuan sekolah) Pendidikan Jumlah sekolah yang memperoleh penghargaan wawasan Adiwiyata TK Nasional Jumlah sekolah yang memperoleh penghargaan UKS Tk Nasional Jumlah sekolah yang memperoleh penghargaan Gugus Depan Pramuka tergiat TK Nasional DisdikbudProvKaltara 82

84 Tujuan Indkator tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Tahun c. Meningkatnya Prosentase Satuan 60% 80% 100% 100% 100% Manajemen Pendidikan SMA Kurikulum menengah yg Pada satuan menjalankan Pendidikan Kurikulum 2013 Prosentase Satuan 55% 60% 100% 100% 100% Pendidikan Dasar yg menjalankan Kurikulum 2013 Prosentase Satuan 70% 90% 100% 100% 100% Pendidikan PAUD DIKMAS (Paket A, B, dan C) yang menjalankan Kurikulum 2013 d. Meningkatnya Prosentase satuan 69% 100% 100% 100% 100% Manajemen pendidikan DisdikbudProvKaltara 83

85 Tujuan Indkator tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Tahun Penilaian Pada menengah satuan (SMA,SMK,MA, dan Pendidikan Paket C) yang Melaksanakan UNBK Prosentase satuan 40% 80% 90% 100% 100% pendidikan Dasar (SMP,MTs,Paket B) yang Melaksanakan UNBK Tujuan 4 Meningkatnya Prosentase 85% 89% 92% 96% 98% Meningkatkan pelestarian nilai pelestarian nilai pelestarian nilai budaya, seni, budaya, seni, sejarah budaya, seni, sejarah dan warisan dan warisan kearifan sejarah dan kearifan budaya budaya lokal warisan kearifan lokal Jumlah cagar budaya budaya lokal yang dilestarikan/refatilisasi (fisik) DisdikbudProvKaltara 84

86 Tujuan Indkator tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Tahun Jenis cagar budaya yang dilestarikan (non bangun fisik) warisan budaya tak benda (WBTB) Jenis penyelenggaraan festival seni dan budaya Jumlah tempat pelestarian seni budaya (museum dan galery) DisdikbudProvKaltara 85

87 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk mengetahui capaian keberhasilan sasaran dan tujuan. Sedangkan Program dimaksudkan sebagai kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan guna mencapai sasaran tertentu. Dengan adanya program dan kegiatan diharapkan pula dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Disdikbud ProvKaltara 87

88 BAB VI INDIKATOR KINERJA DISDIKBUD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk meberi gambaran ukuran keberhasilan pencapaian Program Kerja Disdikbud. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat tercapai. Secara rinci, penetapan indikator kinerja utama program Disdikbud Provinsi Kalimantan Utara tahun dapat diuraikan dalam tabel 6.1 berikut ini: DisdikbudporaProvKaltara 88

89 Tabel 6.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Disdikbud Provinsi Kalimantan Utara yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kondisi Kinerja Kondisi Target Capaian Setiap Tahun Awal Kinerja No Indikator Kinerja Daerah Satuan RPJMD Akhir Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun RPJMD (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) A Pendidikan 1 Angka melek aksara % 97,66 (2014) 97,92 98,27 98,62 98,97 99,32 99,67 99,67 2 Angka Harapan Lama 12,54 Tahun Sekolah (2015) 12,64 12,76 12,88 13,00 13,12 13,24 13,24 3 Angka rata-rata lama 8,35 Tahun sekolah (2014) 8,85 9,10 9,35 9,60 9,85 10,10 10,10 4 Angka partisipasi kasar Angka Partisipasi Kasar 88,44 % SMA (2014) 91,51 94,58 97,65 100,72 103,79 106,86 106,86 5 Angka pendidikan yang ditamatkan Tidak/Belum Pernah Sekolah 17,98 % Tidak/Belum Tamat SD (2012) 13,46 12,38 11,29 10,20 9,12 8,03 9,03 SD/MI/Sederajat % 24,06 (2012) 24,06 23,82 23,57 23,32 23,07 22,82 22,82 SMP/MTs % 18,75 (2012) 18,13 17,98 17,83 17,68 17,53 17,39 17,39 SMA % 31,16 34,99 36,15 37,32 38,49 39,65 40,82 40,82 S1/Sarjana % S2/S3/Pasca Sarjana % 6 Angka Partisipasi Murni (2012) 8,22 (2012) DisdikbudporaProvKaltara 89 9,64 10,00 10,37 10,73 11,09 11,45 11,45

90 No Indikator Kinerja Daerah Satuan Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Angka Partisipasi Murni 69,64 (APM) SMA/SMK/MA/Paket % (2014) C 75,30 76,76 78,22 79,68 81,14 82,60 82,60 B Kebudayaan 1 Jumlah grup kesenian grup/ penduduk 3,79 (2015) 5,32 5,78 6,25 6,72 7,18 7,65 7,65 Fokus Layanan Urusan Wajib Berkaitan Pelayanan Dasar A Pendidikan 1 Pendidikan Menengah 2 Angka Partisipasi Sekolah % 3 Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah SMA/SMK/MA Rasio guru terhadap murid 4 SMA/SMK/MA 5 Fasilitas Pendidikan 6 Angka Putus Sekolah Angka Putus Sekolah (APS) 7 SMA/SMK/MA 8 Angka Kelulusan Angka Kelulusan (AL) 9 SMA/SMK/MA unit sekolah/ penduduk usia tahun siswa/guru % % 73,40 (2014) 24,52 (2012) 10,40 (2013) 27,59 (2014) 99,48 (2012) DisdikbudporaProvKaltara 90 75,30 76,76 78,22 79,68 81,14 82,60 82,60 39,92 44,14 48,35 52,57 56,78 61,00 61,00 10,57 10,73 10,89 11,05 11,21 11,37 11,37 24,79 23,12 21,44 19,77 18,09 16,42 16,42 99,52 99,56 99,6 99,64 99,68 99,72 99,72

91 No Indikator Kinerja Daerah Satuan Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Akhir RPJMD Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 10 Angka Melanjutkan (AM) dari 98,38 % SMP/MTs ke SMA/SMK/MA (2013) 123,17 128,55 133,93 139,31 144,69 150,07 150,07 11 Guru yang memenuhi 34,15 % kualifikasi S1/D-IV (2010) 40,25 40,84 41,43 42,02 42,61 42,61 43,20 DisdikbudporaProvKaltara 91

ALTERNATIF STRUKTUR, TUGAS, DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI

ALTERNATIF STRUKTUR, TUGAS, DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI ALTERNATIF STRUKTUR, TUGAS, DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI ALTERNATIF STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI TIPE A KEPALA DINAS SEKRETARIAT SUBBAGIAN SUBBAGIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH BIDANG PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN A. Latar Belakang BAB I

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016 SALINAN Menimbang BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS 2013-2018 2017-2018 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DAFTAR ISI SURAT KEPUTUSAN BUPATI SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN 2016 2021 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KENDAL TAHUN 2016 Rencana Strategis Dinas Kab. Kendal Tahun 2016-2021 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Dinas Kabupaten Kendal

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), seperti tercantum dalam Undang- Undang Nomor

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 207 RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 204 208 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LAHAT 207 BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Seiring dengan bergulirnya otonomi daerah sebagai

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LAMPIRAN IIa : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TUGAS DAN

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KAPUAS

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI Halaman Judul Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. LATAR BELAKANG 1 B. LANDASAN HUKUM 4 C. MAKSUD DAN TUJUAN 6 D. SISTEMATIKA PENULISAN 6 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 58 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 58 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 58 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI MUSI RAWAS, Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 217-221 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MAROS DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar belakang...

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN 2012 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI GUBERNUR BALI,

GUBERNUR BALI GUBERNUR BALI, GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun BAB I PENDAHULUAN Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas merupakan mandat yang harus dilakukan Bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan Negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KEBUDAYAAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 27 PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN Undang-undang Nomor 2 Tahun 23 tentang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung 2015-2019 ini disusun melalui beberapa tahapan dengan mengacu kepada visi RPJMD Provinsi Lampung tahun 2015-2019, yaitu Lampung

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA S A L I N A N GUBERNUR KALIMANTAN UTARA PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG IZIN BELAJAR, PENGGUNAAN GELAR AKADEMIK DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190 TAHUN 2014 TENTANG UNIT STAF KEPRESIDENAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190 TAHUN 2014 TENTANG UNIT STAF KEPRESIDENAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190 TAHUN 2014 TENTANG UNIT STAF KEPRESIDENAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka kelancaran penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) SKPD adalah dokumen perencanaan. SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan,

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) SKPD adalah dokumen perencanaan. SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkenaan dengan telah disusunnya Rencana Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019, maka Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) SEKTOR PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) SEKTOR PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) SEKTOR PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Visi dan Misi Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin di capai selama

Lebih terperinci

WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2018

WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2018 WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BOGOR, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG - 1009 - BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015 i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG : : : : PERATURAN DAERAH 4 TAHUN 2012 20 April 2012 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BARITO SELATAN TAHUN 2011-2016 BAB I PENDAHULUAN Perencanaan adalah

Lebih terperinci

Pembendaharaan Negara (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

Pembendaharaan Negara (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

BUPATI BANGLI, PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGLI, PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANGLI PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH SEMESTA BERENCANA KABUPATEN BANGLI TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN NOMOR SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR TAHUN T E N T A N G PERUMUSAN BEBAN KERJA APARATUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG - 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2016 2021 DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2014 T E N T A N G

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2014 T E N T A N G WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2014 T E N T A N G KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PAREPARE DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

2 (2) Sekretariat Kabinet dipimpin oleh Sekretaris Kabinet. Pasal 2 Sekretariat Kabinet mempunyai tugas memberikan dukungan pengelolaan manajemen kabi

2 (2) Sekretariat Kabinet dipimpin oleh Sekretaris Kabinet. Pasal 2 Sekretariat Kabinet mempunyai tugas memberikan dukungan pengelolaan manajemen kabi LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.33, 2015 ADMINISTRASI. Sekretariat. Kabinet. Organisasi. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013-2018 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS PERHBUBUNGAN JALAN RAYA Jakarta KM. 50. CIMANDALA KEC SUKARAJA Perubahan Renstra 2013-2018

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH, RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH SERTA MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 telah ditetapkan melalui surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor : 421/ 159/429.101/2014

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANJAR TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BREBES TAHUN 2012 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang

Lebih terperinci

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 56 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 56 TAHUN 2015 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kab. Barru Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kab. Barru Tahun BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Pada hakekatnya pembangunan sebagai proses perubahan yang terus menerus berkembang yang merupakan kemajuan dan perbaikan menuju ke arah tujuan yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DI DAERAH DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka memperkuat tugas dan

Lebih terperinci

A. Tugas Pokok dan Fungsi / Tupoksi

A. Tugas Pokok dan Fungsi / Tupoksi A. Tugas Pokok dan Fungsi / Tupoksi Dinas Komunikasi dan Informatika merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah

Lebih terperinci

BUPATI BOALEMO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

BUPATI BOALEMO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN BUPATI BOALEMO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOALEMO, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaran Pemerintahan. Untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2014-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH PROVINSI PAPUA TAHUN

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH PROVINSI PAPUA TAHUN GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH PROVINSI PAPUA TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BANJARMASIN TAHUN 2011 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci