ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TELUR AYAM RAS (Studi Kasus : PT. Maluo Jaya)

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TELUR AYAM RAS (Studi Kasus : PT. Maluo Jaya) Analysis of The Factors Affecting on Chicken Ras Demand (Case Study: PT. Maluo Jaya) Ita Kasuma Dewi, Zainal Abidin, Maharani Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam ras di PT. Maluo Jaya Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Metode yang digunakan dalam pengambilan data yakni melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner kepada pemilik dan seluruh karyawan PT. Maluo Jaya dan beberapa pembeli telur yang berlangganan. Variabel faktor faktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam ras ini adalah harga barang itu sendiri, harga barang subtitusi, konsumsi, dan ketersediaan barang. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Regresi Linier Berganda dengan bantuan Program SPSS For Windows Versi Hasil penelitian yang diperoleh bahwa variabel yang sangat berpengaruh dalam faktor faktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam ras adalah harga barang itu sendiri karena memiliki nilai negatif dan tidak signifikan sedangkan variabel harga barang subtiusi, konsumsi dan ketersediaan barang memiliki nilai positif dan tidak signifikan. Kata kunci: harga, barang subtitusi, konsumsi, dan permintaan ABSTRACT The aim of study was to analyze the influencing factors on Lohman Brown eggs demand in PT. Maluo Jaya Ulanta village Suwawa sub-district Bone Bolango district. The method to obtained data of this study was interview method using questionnaire to owner and whole employment and customers of PT. Maluo Jaya. Variable factors influencing on Lohman Brwon egg demand were the price, the price of the substitute commodity, consumption, and the availability of commodity. Multiple linear regression were used to analyze data by SPSS for Windows Version The result showed that the most significant variable on the influenced factors of egg demand was the price because it had negative value and not significant while variables of substitute commodity price, consumption, and goods availability had positive value and not significant. Keywords: The price, substitute commodity, consumption, demand Jurnal Agropolitan, Volume 4 Nomor 1 Bulan Juli

2 PENDAHULUAN Pertanian adalah suatu bentuk produksi yang khas, didasarkan pada pertumbuhan tanaman dan hewan. Petani mengelola dan merangsang pertumbuhan tanaman dan hewan di sebuah peternakan, di mana aktivitas bisnis adalah produksi. Adapun tani ternak merupakan kegiatan usaha yang menerapkan prinsip manajemen dan kewirausahaan pada aspek teknis beternak yang selaras dengan berlandaskan ilmu peternakan yang benar agar tujuan usaha dapat tercapai. Untuk mewujudkan tujuan ini, peternak mengusahakan sumber daya yang ada, baik secara menyewa maupun yang dibeli (Rasyaf dan Muhamad, 2000). Gorontalo merupakan salah satu daerah perdagangan yang memiliki tingkat penjualan komoditi telur yang besar. Salah satu komoditi yang dibutuhkan dan memiliki tingkat penjualan yang besar adalah komoditi telur, seperti usaha telur ayam ras di Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango di PT. Maluo Jaya merupakan penghasil telur ayam ras, permintaan akan telur ayam pun semakin meningkat karena banyaknya agen atau pabrik roti serta masyarakat yang ingin menjual kembali dan sebagai bahan pelengkap pembuatan roti/kue dan sebagai lauk pauk sehari - hari. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor faktor faktor yang saling berpengaruh yang terdiri dari, harga barang itu sendiri, harga barang subtitusi, konsumsi, dan ketersediaan barang, mempengaruhi permintaan telur ayam ras di PT. Maluo Jaya Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone bolango. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu bulan Februari sampai Maret 2017 di PT. Maluo Jaya Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diambil dalam penelitian ini, menggunakan 2 (dua) jenis data yaitu sebagai berikut: 1) Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan oleh peneliti sebagai obyek penulisan. Metode wawancara mendalam atau in depth interview dipergunakan untuk memperoleh data dengan metode wawancara dengan narasumber yang akan diwawancarai (Umar, 2003). Jenis data primer adalah jenis data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti melalui wawancara langsung kepada Pemilik Perusahaan Maluo Jaya di Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. 2) Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk mendapatkan informasi (keterangan) objek yang diteliti, biasanya data tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual (responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari kator desa dan instansi - instansi atau badan lainnya untuk keperluan penelitian dari para pengguna (Supangat, 2010). Data di peroleh langsung dari Kantor Desa dan Perusahaan Maluo Jaya di Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Jurnal Agropolitan, Volume 4 Nomor 1 Bulan Juli

3 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian inimengunakan metode sebagai berikut: 1. Pengamatan (Observasi) Observasi digunakan untuk mengetahui fakta yang terjadi dilokasi penelitian berdasarkan pengamatan sendiri, pengamatan ini dilakukan secara langsung oleh peneliti yaitu di Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Tujuan observasi bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam ras sehingga mempermudah penelitian dalam menyusun proposal. 2. Wawancara Wawancara dilaksanakan melalui tanya jawab secara langsung dua arah atas intisipasi peneliti untuk memperoleh informasi dari responden. Wawancara tersebut dilaksanakan pada bagian penghubung dengan penilaian permintaan telur ayam ras. 3. Kuisioner Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang di buat untuk memperoleh data didalam penelitian. Teknik Analisis Data Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi merupakan suatu metode statistik umum yang digunakan untuk menganalisis pengaruh antara sebuah variabel terikat dengan beberapa variabel bebas (Sulaiman, 2004). Regresi adalah suatu tehnik untuk meramalkan atau memprediksi bagaimana hubungan antara dua variabel (Arikunto, 2003). Berikut ini adalah rumus matematis dari faktor faktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam ras di Perusahaan Maluo Jaya: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 Dimana : a = Konstanta b 1, b 2, b 3, b 4 = Koefisien regresi Y X 1 X 2 X 3 X 4 = Permintaan Telur Ayam Ras = harga barang itu sendiri = harga barang subtitusi = konsumsi = ketersediaan barang Untuk mengetahui pengaruhnya antara faktor-faktor tersebut maka dilakukan analisis korelasi dan regresi berganda, dengan menggunakan uji signifikansi individual (uji t) untuk mengidentifikasi secara satu per satu tiap faktornya (t hitung > t tabel, atau Sig < α). Untuk menganalisis apakah faktor-faktor tersebut berpengaruh secara serentak terhadap permintaan telur ayam ras. Uji t (Uji Regresi Parsial) Uji t disini ditujukan untuk mengetahui apakah konsumsi, produksi telur ayam, jumlah penduduk, harga telur ayam, harga barang sibtitusi, dan tingkat pendapatan mempunyai pengaruh secara parsial terhadap permintaan telur ayam. Uji ini dilakukan untuk membandingkan t hitung dengan t tabal. < Dengan kreteria penghitungan H0 diterima apabila t tebal < -t hitung < -t tebal dan H0 ditolak apabila t hitung < -t hitung atau t hitung> t tebal.dengan menggunakan level of significant sig < α (0.05) (Ghozali, 2007). Jurnal Agropolitan, Volume 4 Nomor 1 Bulan Juli

4 HASIL DAN PEMBAHASAN Harga Telur Ayam Ras Perusahaan Maluo Jaya Pada Tabel 1 menjelaskan tentang harga telur di perusahaan Maluo Jaya dengan harga sesuai ukuran besar telur ayam ras Rp untuk ukuran telur per bak dibeli sebanyak 35 orang pedagang 70% dan Rp untuk telur ukuran kecil per baknya dibeli 15 orang pedagan 30% merupakan harga permintaan telur yang paling sedikit. Harga Barang Subtitusi Harga barang pengganti adalah niali rupiah pengorbanan konsumen untuk mendapatkan sejumlah tahu sebagai pengganti telur ayam ras pada saat saat tertentu yang dinyatakan dalam satuan rupiah perkilogram. Sesuai hasil penelitian terlampir rata harga tahu sebesar Rp per kotak khusus untuk para pedagang dengan presentase 92,6% merupakan barang pengganti yang sangat tinggi harga untuk memnggantikan telur ayam ras dan Rp untuk barang pengganti tempe dengan presentase 7,4% merupakan barang yang sangat ekonomis atau sangat rendah harganya. Konsumsi Pada Tabel 3 menjelasan bahwa telur ayam mengalami penurunan volume konsumsi telur ayam ras pada hari hari biasa sebesar 15,3% dengan jumlah permintaan telur ayam ras kurang dari per bak. Penurunan ini terjadi karena telur ayam ras dihari hari biasa tidak terlau banyak yang mengkonsumsinya kecuali pembuatan roti dan kue itupun tidak setiap hari. Tabel 1. Harga Telur Ayam Ras di Perusahaan Maluo Jaya Desa Ulanta Harga Telur Ayam Ras Jumlah pembeli No. Ukuran Telur (Rp) (Orang) Presentase 1 Besar kecil Jumlah Sumber: Data Primer PT. Maluo Jaya (2017) Table 2. Harga Barang Pengganti Tahu dan Tempe No Nama Barang Pengganti Harga Barang Prngganti Presentase (Rp) 1 Tahu ,6 2 Tempe ,4 Jumlah Sumber: Data Primer, (2017) Jurnal Agropolitan, Volume 4 Nomor 1 Bulan Juli

5 Tabel 3. Konsumsi Telur Ayam Ras di Perusahaan Maluo Jaya Konsumsi No Kategori (Bak) Persentase 1 Hari biasa/bak ,3 2 Hari raya/bak ,7 Jumlah Sumber : Data Primer PT. Maluo Jaya (2017) Ketersediaan Barang (Produksi) Pada Tabel 4 menjelaskan tentang ketersediaan produksi telur ayam ras di perusahaan maluo jaya dengan ketersediaan telur ayam ras setiap harinya perusahaan maluo jaya dapat memproduksi telur ayam sebanyak 900 per bak telur ayam ras perhari dengan presentase 12,5% dalam sehari. Untuk setiap minggunya perusahaan maluo jaya dapat Pengujian Parsial (Uji t) Berdasarkan hasil penghitungan analisis regresi linier berganda diperoleh sebagai berikut: Y = 2111, , , ,5 Hasil persamaan regresi linier tersebut dapat dijelaskan secara terperinci sebagai berikut: 1). Konstan α (0,05) = 2111,823 Jika nilai intercept sebesar 5.989, menunjukan besarnya permintaan telur memproduksi telur ayam ras sebanyaki per bak telur ayam ras dengan presentase 85,7% merupakan presentase yang tidak setabil. Terkadang pemanenan dan produksi bias tidak setabil diakibatkan fartor cuaca, makanan, dan setres pada ayam sehingga terjadi kematian pada ayam sehingga menyebabkan menurunnya ketersediaan telur ayam ras. Menurut Rasyaf (2000). ayam ras sebesar 5,989, (X 1 ) harga barang itu sendiri, (X 2 ) harga barang subtitusi, (X 3 ) konsumsi, dan (X 4 ) ketersediaan barang di anggap konstan. 2). Koefisien X 1 (Harga Barag Itu Sendiri) = 0,56 jika harga barang itu sendiri mengalami peningkatan semantara harga barang subtitusi, konsumsi, dan ketersediaan barang dianggap tetap maka rata rata harga barang itu sendiri di PT. Maluo Jaya Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupate Bone Bolango meningkat sebesar Rp = - 0,56. Tabel 4. Ketersediaan Barang telur Ayam Ras Perusahaan Maluo Jaya No Kategori Jumlah telur/bak Presentase 1 Setiap hari ,5 2 Setiap minggu ,5 Jumlah Sumber : Data Prrimer PT. Maluo Jaya,(2017) Jurnal Agropolitan, Volume 4 Nomor 1 Bulan Juli

6 3). Koefisien X 2 (Harga Barang Subtitusi) = 117 Jika harga barang subtitusi mengalami penurunan sementara harga barang itu sendiri, konsumsi, dan ketersediaan barang dianggap tetap maka rata rata harga barang subtitusi di PT. Maluo Jaya Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupate Bone Bolango meningkat sebesar Rp ). Koefesien X 3 ( Konsumsi) = -2,007 Jika konsumsi mengalami peningkatan sementara harga barang itu sendiri, harga barang subtitusi, dan ketersediaan barang dianggap tetap maka rata rata harga barang subtitusi di PT. Maluo Jaya Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupate Bone Bolango meningkat sebesar Rp. -2,007 5). Koefisien X 4 (Ketersediaan Barang) = 0,5 Jika ketersediaan barang mengalami peningkatan sementara harga barang itu sendiri, harga barang subtitusi, dan ketersediaan barang dianggap tetap maka rata rata harga barang subtitusi di PT. Maluo Jaya Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupate Bone Bolango meningkat sebesar Rp. 0,5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah faktor faktor yang saling mempengaruhi permintaan telur ayam ras di PT. Maluo Jaya Desa Ulanta Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Dimana X 1 dan X 3 tidak berpengaruh secara signifikan karena nialai t hitung lebih kecil dan t tabel dan mempunyai pengaruh negatif. Sedangkan nilai X 2 dan X 4 berpengaruh signifikan karena nilai t hitung lebih besar t tabel. Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model 1(Constant) Unstandardized Coefficients Std. B Error Standardize d Coefficients Beta t Sig Correlations Zeroorder Partial Part X X X X a. Dependent Variable: Y Jurnal Agropolitan, Volume 4 Nomor 1 Bulan Juli

7 Saran Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah: 1. Mahasiswa atau peneliti lain diharapkan melakukan penelitian lanjut mengenai faktor - faktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam ras di desa lain dan Perusahaan lain sebagai data/ literatur perbandingan. 2. Agar memperoleh permintaan telur ayam ras yang lebih besar diharapkan pihak perusahaan memperhatikan beberapa faktor yang dianggap dapat mempengaruhi permintaan telur ayam ras. DAFTAR PUSTAKA Gilarso, T Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Kanisius.Yogyakarta. Ida, N Pengantar Ekonomi Makro. Universitas Muhamadiah Malang Press. Malang. Lipsey G, dan Richard Pengantar Mikroekonomi. Edisi Ke-8 Jilid I. Erlangga. Jakarta. Rasyaf dan Muhammad Memasarkan Hasil Peternakan. Penebar Swadaya. Jakarta. Supangat Data Sekunder Dalam Kajian Deskriptif dan Iferensi. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Jurnal Agropolitan, Volume 4 Nomor 1 Bulan Juli