UJI BAKTERI AIR SUMUR PENDUDUK DI NAGARI KOTO GADANG KECAMATAN KOTO BESAR KABUPATEN DHARMASRAYA E-JURNAL FAJRI HARIANTO NIM.

Transkripsi

1 UJI BAKTERI AIR SUMUR PENDUDUK DI NAGARI KOTO GADANG KECAMATAN KOTO BESAR KABUPATEN DHARMASRAYA E-JURNAL FAJRI HARIANTO NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

2

3 UJI BAKTERI AIR SUMUR PENDUDUK DI NAGARI KOTO GADANG KECAMATAN KOTO BESAR KABUPATEN DHARMASRAYA Fajri Harianto 1, Gustina Indriati 1, Yosmed Hidayat 1 1) Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (Stkip) Pgri Sumatera Barat Padang Arie.boy10@ymail.com ABSTRACT Human use water for farious purposes of life, like neccessary. Human need clen water and free of microbes. In some are difficult to obtain clean water sources and several sources of clean water has been polluted, manly water sources has not fulfilledconstrucsion standars. With the problem, has done research about bacteria ecsperiment of inhabitant well water nagari koto gadang koto besar subsdistrit dharmasraya regency the purpose of this research is to knowing the density of eschercia coli in well water and determine the fasibility of well water for comsumtion. This research use MPN method and take the sampling of well water with use stretifid randome sampling with 3 lefels. First lefel is well wittin less than 5 meters from septic tank, secon level is well whittin 5 until 10 metres from septric tank and the last level is well whitin more than 10 meters from septic tank. The reseach done in june 2015 in biologi laboratorium STKIP PGRI sumatera barat, padang. From this reseach knowing E. Coli densitiy at the first levels as much as 2400 cell/100 ml, second level 2400 cell/10ml, and the last level 13 cell/100 ml, it s show that well water within less than 10 meters is not fit for consumption. Key word : escerchia coli. Septic tank. Well water PENDAHULUAN Air merupakan unsur utama dalam kehidupan karena setiap makhluk membutuhkan air untuk melansungkan hidupannya. Struktur sel tumbuhan, hewan, monera, protista, fungi dan manusia sebagian besar tersusun atas air (Waluyo, 2004). Manusia memanfaatkan air dalam berbagai keperluan, seperti mandi, mencuci, memasak, air minum dan kebutuhan lainnya.air yang dibutuhkan manusia adalah air yang bersih dan terbebas dari mikroba. Tingginya laju pertumbuhan populasi manusia menyababkan kebutuhan akan air semakin besar namun Pada daerah-daerah tertentu sulit memperoleh air bersih, hal ini disebabkan oleh tercemarnya air dilingkungan sekitar. Adanya bakteri di sebabkan oleh masuknya tinja, kotoran hewan, sampah, air kencing, ekskresi luka, dan sebagainya yang menyebabkan terjadinya pencemaran dalam badan air bahkan air sumur sekalipun (Suriawiria, 2008). Banyak daerahdaerah memiliki sumber air sumur yang tidak sehat seperti yang terdapat di Kenagarian Koto Gadang Kabupatan Dharmasraya. Kecamatan Koto Besar terdiri dari 7 Nagari (Koto Besar, Koto Tinggi, Koto Gadang, Koto Ranah, Bonjol, Abai Siat, Koto Tinggi). Penduduk di Nagari Koto Gadang pada umumnya mempunyai sumur, kondisi sumurnya ada yang terbuka dan tertutup dan semua sumur berada di luar ruangan. Masyarakat di sini menggunakan air sumur untuk mencuci, mandi dan aktifitas buang air besar dilakukan di WC. Sebagian rumah pada bagian belakangnya terdapat rawa-rawa, kebiasaan masyarakat disini adalah membuat sumur dan septic tank di tepi rawa yang jaraknya berkisar antara 1-10 meter dari tepian rawa. Berdasarkan hasil pengukuran di Nagari Koto Gadang diketahui jarak sumur dengan septic tank kurang dari 5 m, dengan jarak antara 6-10 m dan jarak lebih dari 10 m. Kedalaman sumur berkisar antara 1,5-10 m

4 dengan kondisi seperti tersebut memudahkan terjadinya pencemaran air sumur oleh rembesan dari septik tank, kostruksi sumur di daerah tempat dilakukan penelitian sebagian besar pada bagian bawah sumur tidak di pasang cincin sehingga memungkinkan terjadinya rembesan air limbah ternak, rumah tangga, septic tank dan juga air dari rawa. Jarak sumur minimal 15 meter dan lebih tinggi dari sumber pencemaran seperti kakus, kandang ternak, tempat sampah dan sebagainya. maka telah dilakukan penelitian Uji Bakteri Air Sumur di Nagari Koto Gadang Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air sumur penduduk di Nagari Koto Gadang Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya. Metode Penelitian Penetapan sumur sampel menggunakan metode Stratified Random Sampling. Lokasi dibagi kedalam 3 strata berdasarkan jarak sumur dari septic tank. Analisis data menggunakan metode MPN. Pelaksanaan Penelitian Pemeriksaan koliform dapat dilakukan melalui tiga tes yaitu: a. Tes perkiraan Disiapkan 9 tabung yang masing-masing berisi 10 ml medium Laktosa Broth dan di beri label3 tabung pertama (A 1, A 2, A 3, )3 tabung kedua dan ketiga ( B 1, B 2, B 3, ), (C 1 C 2 C 3 ) kemudian dimasukan kedalam tabung A 1 s/d A 3 dimasukan masingmasing 10 ml sampel air.kedalam tabung B 1 s/d B 3 dimasukan masingmasing 1 ml sampel air.kedalam tabung C 1 s/d C 3 dimasukan masingmasing 0.1 ml sampel air. Agar sampel air menyebar keseluruh media, isi tabung dihomogenkan. Inkubasi dilakukan pada suhu 35⁰ C selama 48 jam atau 24 jam kalau semua tabung sudah positif dalam 24 jam. Amati masing-masing tabung untuk melihat ada tidaknya gas, adanya gas menunjukan tes perkiraan. Tes perkiraan yang positif harus dilanjutkan dengan tes penegasan untuk pemeriksaan koliform tinja. b. Tes penegasan 1-2 ose isi dari tiap-tiap tabung tes perkiraan yang positif, dipindahkan ke dalam dua seri tabung BGLB.Satu seri BGLB yang sedang ditanam pada suhu 35⁰ C/37⁰ C untuk memastikan adanya bakteri golongan koliform tinja. Pembacaan dilakukan setelah 48 jam dengan melihat jumlah tabung BGLB yang menunjukan positif gas. Pembacaan juga dapat dilakukan pada 24 jam saja, kalau ternyata pada waktu itu semua tabung yang ditanami sudah positif. c. Tes kepastian (EMB) Menghitung jumlah koloni pada agaragar lempengan yang telah ditetapkan. 1 ml atau lebih air sampel dicampurkanm kedalam cawan agar-agar yang belum membeku, setelah itu cawan agar disimpan dalam suhu 35 C selama 24 jam. Pembacaan dilakukan dengan melihat apakah terdapat koloni bakteri koliform Eschercia coli yang berwarna hijau metalik. Hasil ari hasil uji bakteri air sumur penduduk yang berada di Nagari Koto Gadang Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya didapatkan kualitas air berdasarkan tabel MPN tes penegegasan dapat di lihat pada tabel 1 di bawah ini.

5 Tabel.1 KerapatanEscherichia coli pada air sumur penduduk di Nagari Koto Gadang Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya Strata Indeks MPN koliform pada Nilai Mutu Klasifikasi WHO sampel air sumur MPN I I.1 I kotor Resiko Tinggi (high risk) II II. 1 II kotor Resiko Tinggi (high risk) III III. 1 III. 2 Resiko Sedang bersih (Intermediet risk) Pembahasan Hasil penelitian air sumur yang telah dilakukan di Nagari Koto Gadang Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya, positif tercemar oleh bakteri Escherichia coli menurut Kepmenkes RI No. 416 / MENKES PER / IX / 1990 dengan kadar maksimal E. coli adalah 50 sel / 100 ml. Hasil penelitian yang dilakukan Zulkifli (2006) pada sumber mata air penduduk Jorong Kubu Rajo Kenagarian Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar juga telah tercemar oleh bakteri E. Coli dengan kadar maksimal 50 sel/100 ml, darihasil penelitian Putri (2012). pada tiga mata air di Jorong Talang Timur Kenagarian Talang Babungo Kabupaten Solok, ditemukan semua mata air telah tercemar oleh E. Coli. Pada strata I jarak sumur dengan septic tank kurang dari 5 meter, tingginya Escherichia coli pada strata ini diperkirakan karena jarak septic tank dan kandang ternak terlalu dekat dan juga konstruksi sumur, seperti terdapatnya celah pada dinding sumur, sumur berada pada tepian rawa yang terdapat kandang ternak dan jenis tanah yang memiliki pori lebih besar sehingga penyaringan air tidak smpurna dikarenakan tanah tempat penggalian sumur adalah tanah timbunan bekas penggalian danau atau rawa buatan yang berada di belakang pasar sehingga struktur tanah tidak padat dan terdapat celah atau pori tanah yang cukup besar. (Pelczar dan Chan, 2008) Air sumur termasuk air di bawah permukaan tanah dimana terdapat pori-pori tanah dan batuan jenuh, air pada daerah ini dikatakan bersih karena dipengaruhi oleh penyaringan. Mikroorganisme tertahan oleh bahan-bahan partikulat dalam tanah yang berfungsi sebagai penyarig (filter). Dengan demikian besar kemungkinan perairan yang berada jauh di bawah tanah bebas dari mikroorganisme. Strata II jarak sumur dengan septic tank 6-10 meter kerapatan yang sama dengan strata I. Pada strata ini umumnya letak semur memang agak jauh dari septik tank tetapi sumur berada sekitar 5 meter dari rawa, dan pada dinding-dinding sumurnya terdapat celah-celah kecil, memungkinkan terjadinya rembesan dari septic tank dan ari rawa. Hal ini bisa menyebabkan air sumur tercemar oleh bakteri E. coli. Menurut (Entjang, 2000) sumur sehat harus memiliki jarak minimal 15 meter dan lebih tinggi dari sumber pencemaran seperti kakus, kandang ternak, tempat sampah dan sebagainya, dengan sarat konstruksi dinding sumur harus di semen atau di dinding dengan bata dan kedalaman minimal 3 meter,bibir sumur harus lebih tinggi dari permukaan tanah kira-kira 70 cm. Strata III jarak sumur dengan septik tanklebih dari 10 meter mempunyai kerapatan E. coli yang rendah. Pada strata ini jarak sumur dengan septik tank sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, padastrata ini air sumurnya layak untuk diminum karena didapatkan bakteri E. coli dalam skala sedikit dengan kerapatan 13/100 ml, hal ini di perkirakan karena jarak sumur dengan septik tank sudah memenuhi standar. Kemungkinan bakteri yang masuk ke dalam badan sumur berasal dari air rawa yang berjarak sekitar 5 meter dari sumur.

6 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa air sumur penduduk di Nagari Koto Gadang Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya pada jarak sumur dan septik tank kurang dari 10 meter positif tercemar bakteri Escherichia coli. Pada jarak lebih dari 10 meter masih termasuk dalam kategori baik. Kerapatan yang ditemukan pada strata I 2400 sel / 100 ml, strata II 2400 sel / 100 ml dan strata III 13 sel / 100 ml. Suriawiria Unus Air Dalam Kehidupan dan Lingkungan Yang Sehat. Suriawiria, Mikrobiologi Air. Alumni, Bandung. Saran Berdasarkan hasil yang didapat, maka penulis memberikan saran kepada masyarakat di Nagari Koto Gadang Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya agar membuat sumur yang mempunyai kontruksi yang memenuhi syarat, membuat septic tank harus jauh dari sumber air sumur, tidak terlalu dekat dengan bibir rawa dan memasak air sampai matang. DAFTAR PUSTAKA Entjang Pengaruh Kesehatan Lingkungan. Melalui blogspot.com/2009/08/ sumursehat.html, Diakses mei 2015 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 416 / Menkes / Per / IX / Tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih Putri.R Kerapatan Escherichia coli pada 3 mata air di jorong talang timur kenagarian talang babungo kabupaten solok. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang Rahmi, A Kerapatan Escherichia coli pada air sumur penduduk di Desa Silayang Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang.