BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Perancangan 1. Tas Tas adalah wadah tertutup yang dapat dibawa berpergian. Tas biasanya digunakan untuk membawa pakaian, buku dan lain-lain. Selain itu berbagai tas dengan tujuan yang berbeda. Laki-laki dan perempuan pun memiliki tas yang berbeda. Berikut beberapa jenis tas yang lumrah dipakai oleh wanita ataupun pria dan penjelsan fungsinya. Mengidentifikasikan bahwa ada lima faktor utama yang dipentingkan pelanggan tas wanita, yartu : bahan, model, ukuran, harga dan fungsi. Selanjutnya dengan menggunakan HOQ didapat atribut yang diprioritaskan, yaitu : bahan tas terbuat dari kulit, model tas adalah tas kerja, ukuran tas besar untuk menampung perlengkapan kerja. (Perwitasari (2007) Tas juga mempunyai banyak bentuk, ukuran dan penggunaannya. Kebanyakan tas bayi memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan tas-tas yang memiliki banyak fungsi seperti tas sekolah ataupun tas kerja. Desain desain wanita dan pria pun banyak macam. 1. Macam-macam Bentuk Tas Perlengkapan bayi a. Tas organizer bayi Saat bepergian bersama dengan bayi, tentu ada banyak sekali perlengkapan yang harus turut dibawa serta. Selain pakaian, masih ada lagi perlengkapan lainnya yang dibutuhkan seperti pampers, bedak, minyak telon, 17

2 dan berbagai perlengkapan lainnya yang dirasa penting. Untuk mengakomodasi semua perlengkapan tersebut dibutuhkan tas organizer. Tas organizer bayi cenderung memiliki ukuran yang besar. Hal ini karena kebutuhan bayi relatif lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Tas tersebut dapat mengakomodasi perlengkapan mandi, perlengkapan makan, pakaian, dan obat-obatan yang dibutuhkan oleh bayi. Gambar 3.1 tas organizer bayi b. Tas bayi model travel Tas bayi ini mirip tas travel. Tas bayi ini merupakan tipe tradisional dengan bentuk agak persegi dengan sepasang tali pegangan. Tas bayi tipe ini tetap menjadi model populer sampai saat ini. Tas ini mempunyai volume yang cukup besar dengan beberapa ruang dibagian dalam dan kantong-kantong di bagian luar. Kadang kala tas ini juga memiliki sebuah tali panjang yang bisa dilepas dan dipasang sewaktu-waktu sehingga bisa dibawa dengan disandang di bahu. 18

3 Gambar 3.2 Tas Bayi Model Travel c. Tas bayi Model Tote Tas bayi tipe tote adalah model tas wanita yang biasa disandang di bawah ketiak atau dijinjing. Tas tote mempunyai reputasi sebagai tas wanita yang mempunyai volume yang cukup besar untuk membawa barang keperluan pribadi. Tas tipe ini tidak mempunyai banyak ruang atau kantong di bagian dalam maupun di bagian luarnya. Kadang tas ini mempunyai satu tali pegangan saja. Penampilan tas bayi model ini lebih feminim. Gambar 3.3 Tas Bayi Model Tote b. Tas bayi model selempang 19

4 Tas bayi tipe messenger (model selempang) merupakan tipe tas kurir yang memiliki sebuah tali panjang yang bisa disetel panjangnya menyesuaikan postur tubuh dan kenyaman pemakai. Bentuknya hampir selalu persegi. Tas ini pada dasarnya dibawa dengan disandang di bahu secara menyilang. Dengan posisi ini tas tidak akan jatuh dan dapat dibuka setiap saat tanpa harus menurunkannya. Tas ini juga biasa disandang di bahu pada salah satu sisi tubuh saja (tanpa menyilang). Gambar 3.4 Tas Bayi Selempang Sebelum melakukan produk tas perlengkapan bayi multifungsi, penulis melakukan observasi untuk mendapatkan data-data yang dapat membantu dalam produk tas perlengkapan bayi multifungsi ini. Berikut hasil data observasi yang penulis dapatkan: B. Data observasi tas perlengakapan bayi yang dibawa oleh ibu dan ukuran perlengkapan tas bayi. 20

5 Gambar 3.5 tas bayi Tas bayi ini yang biasa digunakan dan dibawa oleh orang tua bayi, biasanya mereka memakai tas itu disaat berpergian jauh atau dalam waktu seharian. Terlebih lagi tas ini berukuran medium dengan cara dijinjing dapat memuat cukup banyak kebutuhan yang diperlukan. Tetapi tas bayi ini tidak memiliki sekat yang tertata rapih. Selain mengetahui kebutuhan perlengkapan sang bayi, untuk merancang baby bag juga perlu tahu ukuran perlengkapan-perlengkapan yang sering digunakan dan dibawa oleh orang tua bayi, sehingga saat merancang tata letak penyimpanan dapat sesuai ukurannya dan muat untuk meletakan kebutuhan perlengkapan. Berikut adalah hasil data ukuran perlengkapan bayi: 3.6 Tabel Data ukuran perlengkapan bayi Perlengkapan Gambar ukuran 21

6 1. Botol Susu ukuran besar - 2 botol - 19 X 5 2. Botol susu ukuran kecil - 11 X 5 3. Pempers pempers - 19 X Pakaian potong 5. Tisu basah - 1 tisu basah - 20 x 11 22

7 6. Tisu kering - 1 tisue kering 7. Minyak telon - 10 x 3 - Minyak telon 1 8. Bedak - 10 x 4 - Bedak 1 9. Tempat makan - 1 tempat makan dan gelas - 14 x 8 23

8 10. Makanan Bayi - 1 sachet makanan 11. Termos - 24 x Alas Perlak Bayi - Perlak bayi yang terpisah Fungsi untuk tas perlengkapan bayi ini adalah sebagai memudahkan orang tua dalam membawa kebutuhan perlengkapan bayi di atas sehingga aman saat membawanya. Kegunaan dari tas bayi multifungsi ini : - Membantu orang tua membawa perlengkapan bayi yang sangat banyak - Terdapat tempat khusus untung sang bayi ketika mengganti popok C. Kelompok Data Berkaitan Dengan Estetika Fungsi Produk Rancangan 24

9 Tas sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan mode dan fashion. Kebanyakan orang yang gemar berpakaian sesuai mode, selalu menyertakan tas dalam penampilannya. Bahkan di era saat ini tas sudah menjadi fashion utama yang melengkapi kebutuhan fashion baik pria maupun wanita. Sehingga saat ini tas memiliki banyak model dan bahan. Model tas yang sedang booming saat ini yaitu tas kulit. Dengan warna yang elegant, tas kulit mulai di idolakan para pria dan wanita. Tas kulit itu sendiri bermacammacam diantaranya yaitu kulit sintetis Oscar yang paling banyak digunakan untuk bahan tas. Pada dasarnya bahwa sebagian besar tas wanita bermodel terbuat dari kulit, namun bisa juga kita temukan beberapa bahan lainnya seperti bahan Oscar yang bisa menjadi tas trendy. Kulit sintesis adalah kulit imitasi yang tidak menggunakan kulit hewan. Kulit imitasi telat dibuat berbagai macam jenis yang mirip dengan kulit asli. Mulai dari glossy, motif, warna dan bahkan bisa jauh lebih baik mengembangkan motif sesuai selera. Daya tahan kulit cukup lama, bisa 2-5 tahun tergantung pemakaian, dan bisa dibuat untuk berbagai model tas yang menarik, Oscar adalah bahan sintesis yang menyerupai kulit secara fisik. Tampilan Oscar mirip dengan kulit. Namun, kualitas tentu berbeda. Selaindigunakan sebagai bahan tas, Oscar juga digunakan sebagai pelapis kulit makanan, pelapis sofa dan juga kursi kantor. Dari data tersebut perancang menyesuaikan bahan dan model tas yang sedang booming saat ini, karena perancang menyadari bahwa para konsumen tas mengutamakan fashion atau style tas yang ingin ia beli dari pada fungsi tas tersebut. Perancang memilih tas kulit dengan bahan sintetis karena dapat 25

10 menjadi fashion pria maupun wanita sehingga ibu dan ayah bayi terlihat sangat elegant saat membawa tas bayi mereka. D. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK TEKNIS PRODUK RANCANGAN Dalam pembuatan tas bayi multifungsi ini penulis menggunakan jasa penjahit untuk pembuatan tas bayi multifungsi, dalam pembuatan terdapat beberapa proses jahit yang digunakan pada penjahit tas, yaitu penjahit menggunakan mal ukuran sebagai acuan ukuran tetap. Tekhnik ini biasa digunakan pada pernjahit umumnya, agar produk satu dan lainnya tidak berbeda dalam satu model. Penjahit melakukan jahitannya menggunakan tekhnik mesin jahit, hal ini agar jahitan menjadi lebih rapih dan kuat. Dalam pemilihan bahan memilih bahan Oscar agar karena bahan Oscar banyak diminati karena : - Harga relative murah. - Perawatannya mudah dan juga mudah untuk di bersihkan. - Cukup dengan menggunakan sikat gigi atau kain lap basah yang diberi sedikit sabun. - Memiliki pilihan warna yang sangat beragam sehingga dapat dibuat menjadi berbagai macam desain yang menarik. E. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK EKONOMI PRODUK RANCANGAN Ekonomi pada penjualan tas bayi multifungsiini disesuaikan dengan target pasar untuk orang tua yang memiliki bayi. Target pasar Tas perlengkapan bayi multifungsi ini adalah orang tua bayi kalangan menengah ke 26

11 atas. Harga yang dari desain produk yang dirancang haruslah sebanding dengan fungsi dan material dari desain tersebut. Harga tas bayi yang berukuran besar dipasaran mulai dari semakin murah harga maka semakin berkurang aspek fungsinya. Selain kebutuhan gaya hidup juga diperlukan apalagi orang tua yang suka berpenampilan fashion ingin terlihat tampil modis juga. Hal ini membuat tas bayi multifungsi menjadi tas yang trend masa kini agar menarik minat para orang tua yang tidak ragu untuk membelinya. 27

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A.ORISINALITAS Sesuai dengan namanya, tas kosmetik merupakan wadah untuk menyimpan makeup. Tas kosmetik adalah salah satu barang yang tak akan terlupakan oleh wanita dan akan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Proses perancangan Bahan dasar Serat katun Tali katun Pewarnaan Simpul Eksplorasi Hasil eksplorasi terpilih Perancangan produk Proses produksi KARYA Proses perancangan 42

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tas digunakan oleh semua kalangan, baik kalangan atas maupun kalangan bawah, pria maupun wanita di segala usia. Selain untuk menaruh barang, tas juga berfungsi untuk

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Tote bag adalah salah satu jenis tas yang termasuk dalam kategori tas jinjing. Kata tote atau tate yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) 1. Definisi Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan (Knowledge). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fashion dibidang aksesoris jilbab dengan manik, kristal dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fashion dibidang aksesoris jilbab dengan manik, kristal dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan fashion dibidang aksesoris jilbab dengan manik, kristal dan peniti saat ini semakin pesat. Bisa dikatakan kerajinan yang sudah ada sejak dulu ini

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Karya sejenis 1.1. Sepatu Boots Pengguna sepatu boots sekarang dapat memilih jenis apa yang akan mereka kenakan, apakah sepatu boot kulit, sepatu boot kanvas,

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. No Objek Refrensi Keterangan. https://id.pinterest.com/pin/ /

BAB II METODOLOGI. No Objek Refrensi Keterangan. https://id.pinterest.com/pin/ / BAB II METODOLOGI A. Orisinalitas Perancangan tas yang dibuat memiliki orisinalitas sendiri berdasarkan desain bentuk seperti tas ransel dan selempang, Dengan menonjolkan kelebihan sebuah karya motif rajut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, yang diiringi dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi, telah membawa manusia kearah modernisasi dan globalisasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan adalah UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan adalah UKDW 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia mempunyai kebutuhan yang begitu kompleks yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan adalah keadaan merasa

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Kebutuhan manusia dapat dibagi sesuai tingkat kepentingan atau prioritas

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Kebutuhan manusia dapat dibagi sesuai tingkat kepentingan atau prioritas BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Kebutuhan manusia dapat dibagi sesuai tingkat kepentingan atau prioritas yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer adalah kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion kini merambah begitu besar. Para pelaku bisnis dan perancang busana berlombalomba untuk menciptakan

Lebih terperinci

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Bab VI Kesimpulan dan Saran Bab VI Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jas hujan merupakan salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang harus digunakan saat melakukan kegiatan termasuk oleh tim Search And Rescue (SAR). Alat Pelindung Diri

Lebih terperinci

BAB II. METODE PERANCANGAN

BAB II. METODE PERANCANGAN BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu wedges memiliki ciri tersendiri yaitu terdapat pada bagian solnya yang tebal dan mengikuti tapak kaki wanita. Sepatu wedges memberikan efek tinggi saat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. 1. Denim/Jeans mempunyai ketebalan bahan yang kuat. 2. Bahan Denim/Jeans mampu menahan beban barang yang cukup kuat.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. 1. Denim/Jeans mempunyai ketebalan bahan yang kuat. 2. Bahan Denim/Jeans mampu menahan beban barang yang cukup kuat. BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Pengunaan bahan denim/jeans, sebagai bahan utama pembuatan produk tas frajeas ini didasari atas ketersediaan barang yang telah beredar banyak dimasyarakat.

Lebih terperinci

DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK

DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK Oleh : DILLA FADHILAH BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren

BAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana bisnis salon perawatan rambut dan tata rias wajah Korean Beauty. Salon ini merupakan salon perawatan rambut dan tata rias wajah yang mengusung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga tersier. Feist, Jess (2010) mengatakan bahwa salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. hingga tersier. Feist, Jess (2010) mengatakan bahwa salah satu kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ditengah era globalisasi dan berkembangnya zaman membuat kebutuhan konsumen menjadi sangat beragam. Mulai dari kebutuhan primer, sekunder hingga tersier. Feist,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ini bisa dilihat dengan begitu maraknya shopping mall atau pusat

BAB I PENDAHULUAN. Ini bisa dilihat dengan begitu maraknya shopping mall atau pusat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan fashion, model busana, rancangan pakaian, gaya kostum dan lain-lain di Indonesia sudah sampai dititik yang mengesankan. Ini bisa dilihat dengan begitu

Lebih terperinci

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN BAB IV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Menurut ASEAN DNA, sebuah situs untuk mempromosikan pemahaman yang berkaitan dengan karakteristik ASEAN menyebutkan bahwa rata-rata tinggi badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majunya teknologi dan informasi membuat masyarakat Indonesia lebih terbuka pada pengetahuan global. Tidak bisa dipungkiri lagi tren mode di Indonesia banyak dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat berdasarkan perumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Brand Equity Tas Ransel Merek EIGER Karakteritik Responden: Responden berjenis

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK PERANCANGAN 1. Pengertian Sepatu Pada awalnya perkembangan sepatu adalah sebagai protection of the foot,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat merupakan pelaku kegiatan ekonomi dimana masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Masyarakat dalam kegiatan ekonomi melibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena pilihan, kesukaan dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari

Lebih terperinci

Bab 2. Data dan Analisa. Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari

Bab 2. Data dan Analisa. Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari Bab 2 Data dan Analisa 2.1 Sumber Data dan informasi yang digunakan untuk analisa dan konsep proyek ini didapat dari berbagai sumber, dantara lain: a. Literatur: artikel elektronik maupun non elektronik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat dinikmati dalam balutan busana muslimah, Anak muda sekarang kian menggemari tren busana

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Gambar 5 Sampah yang berada dilingkungan pabrik (sumber: Data Pribadi 2015) Kulit Sintetis adalah Kulit imitasi yang tidak menggunakan kulit hewan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknik ikat celup sudah mendunia di berbagai Negara, Contohnya di Negara India mempunyai teknik Bandhni, Jepang dengan Shibori, dan Thailand dengan Mudmeenya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Ide/Gagasan Perancangan 4.1.1 Ide Desain Ide atau gagasan awal penulis dalam perancangan ini yaitu dikarenakan rasa ketidaknyamanan menggunakan jas hujan khususnya saat berkendara.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor- faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam membeli tas

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA Diusulkan oleh: Lukman Maulana D24110082 2011 Chressya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada banyak hal salah satunya pada dunia Fashion. Aspek

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada banyak hal salah satunya pada dunia Fashion. Aspek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Dari perkembangan tersebut, berkembang pula peradaban manusia

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Negara Cina yang merupakan salah satu dengan penduduk terbanyak di dunia memiliki berbagai seni budaya maupun mitos yang masih sangat kental. Acara-acara besar yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Pemanfaatan tumbuhan yang di anyam untuk keperluan sebagai bahan baku produk, sangatlah di minati oleh para kalangan masyarakat Indonesia contohnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing dalam menjaga dan meningkatkan mutu produk atau jasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan pola pikir manusia mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami banyaknya perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah bergulirnya ekonomi global sekarang ini mengakibatkan persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah bergulirnya ekonomi global sekarang ini mengakibatkan persaingan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di tengah bergulirnya ekonomi global sekarang ini mengakibatkan persaingan dalam dunia bisnis kini menjadi semakin kompetitif, mendorong perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Gbr 3.A.1 Hijab Pengguna Motor Busana memiliki nilai fungsi dan kegunaan maka ada beberapa hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fashion dan wanita merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sejak zaman dahulu pakaian termasuk kebutuhan utama bagi manusia yang digunakan untuk melindungi tubuh

Lebih terperinci

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah Bab 5 Jual Beli Peta Konsep Jual Beli Membahas tentang Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Sekolah Meliputi Meliputi Toko Pasar Warung Supermarket

Lebih terperinci

Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak

Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak Pemakaian busana kini telah menjadi trend di dunia remaja, dengan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Karya Sejenis Tas Ransel Tas Ransel saat ini sedang banyak digemari oleh remaja karena bentuk dan kegunaanya sangat menunjang dalam melakukan aktitfitas sehari

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Ambor Baju Pesta Balita Perempuan merupakan baju pesta untuk usia 1-5 tahun. Faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. luar, misalnya panas, pengaruh yang bersifat mekanis, kimiawi, serta merupakan alat penghantar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. luar, misalnya panas, pengaruh yang bersifat mekanis, kimiawi, serta merupakan alat penghantar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kulit adalah lapisan luar badan yang melindungi badan atau tubuh binatang dari pengaruh luar, misalnya panas, pengaruh yang bersifat mekanis, kimiawi, serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas, Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar pada berbagai aspek kehidupan, khususnya

Lebih terperinci

BAB lv KONSEP PERANCANGAN

BAB lv KONSEP PERANCANGAN BAB lv KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Atau Komunitas Sebuah desain dari awal saat dilakukannya pengkonsepan produk, sudah memiliki tujuan yang menjurus kepada siapa produk tersebut akan dibutuhkan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA RANSEL MULTIGUNA YANG BISA MENJADI JAS HUJAN PKM-KARSA CIPTA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA RANSEL MULTIGUNA YANG BISA MENJADI JAS HUJAN PKM-KARSA CIPTA USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA RANSEL MULTIGUNA YANG BISA MENJADI JAS HUJAN PKM-KARSA CIPTA Disusun oleh : Syaiful Rahman Nu (712.1.1.1842) 2012 Misnawi (712.1.1.1826) 2012 Hasan Basri (711.1.1.1636)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion menjadi hal yang penting di berbagai kalangan baik kalangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion menjadi hal yang penting di berbagai kalangan baik kalangan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, fashion menjadi gaya hidup (life style) yang sangat di minati. Perkembangan dunia fashion menjadi hal yang penting di berbagai kalangan baik kalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan sains dan teknologi, Indonesia terus mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis, adapun wajah lama sebagai negara

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu sebagai sebuah produk yang telah banyak tersebar luas di dunia memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang menggemari sepatu. Sepatu tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang mempunyai berbagai macam kebutuhan, antara lain sandang, pangan, dan papan. Sandang merupakan kebutuhan primer yang digunakan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Touch of Batik merupakan konsep yang menggabungkan dua latar belakang yang berbeda, yaitu batik hasil karya seni Indonesia pada gayastreetstyle. Batik yang diangkat

Lebih terperinci

BAB II. Metodologi Perancangan

BAB II. Metodologi Perancangan BAB II Metodologi Perancangan A. Orisinalitas Sebuah desain tidak mungkin tercipta tanpa ada unsur-unsur pembentuknya dan tidak akan indah atau menarik di lihat tanpa mempertimbangkan prinsipprinsip desain.

Lebih terperinci

Sling Bag. Travel Bag. Goodie Bag. Shopping Bag. Backpack. Etc.

Sling Bag. Travel Bag. Goodie Bag. Shopping Bag. Backpack. Etc. Sling Bag Travel Bag Goodie Bag Shopping Bag www.lumarfi.com Lumarfi Mitra Niaga lumarfimitraniaga Lumarfi.mitra.niaga@gmail.com Jl. Raya Hankam No. IA RT 004/009, Kel. Jatiwarna, Kec. Pondok Melati, Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan persaingan semakin banyak dan ketat. Berbagai dunia usaha juga

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan persaingan semakin banyak dan ketat. Berbagai dunia usaha juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha di era globalisasi ini semakin meningkat, hal ini mengakibatkan persaingan semakin banyak dan ketat. Berbagai dunia usaha juga bermunculan dalam

Lebih terperinci

BENDA DAN KEGUNAANNYA

BENDA DAN KEGUNAANNYA BAB VI BENDA DAN KEGUNAANNYA Sumber: Dokumen penerbit Apa yang akan kamu pelajari pada bab enam ini? Pada bab ini akan mempelajari: A. Bahan penyusun benda B. Kegunaan benda Bab VI Benda dan Kegunaannya

Lebih terperinci

BAB II METODE PERCANCANGAN A. ORISINALITAS Pada awalnya tote bag dibuat menggunakan bahan kain yang cukup keras, seperti kain kanvas, goni, atau rami. Namun seiring dengan perkembangan jaman dan mode,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan hal yang boleh dikatakan universal dalam hidup manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar belakang lingkungan,

Lebih terperinci

V. ULASAN PERANCANGAN

V. ULASAN PERANCANGAN V. ULASAN PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Desain Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Konsep berisi suatu gagasan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Perancangan produk tas ini termasuk kedalam lingkungan non fisik, produk tas ini berkaitan dengan komunitas baik Tim sar maupun komunitas backpacker.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan bukanlah hanya sekedar pertemuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui, tetapi pengetahuan adalah persatuan antara subjek

Lebih terperinci

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi ASI Asi harus dibuang dulu sebelum menyusui, karena ASI yang keluar adalah ASI lama (Basi). ASI tak pernah basi! biasanya yang dimaksud dengan ASI lama adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat juga terasa kian beragam. Saat ini konsumen dalam. pengaruhi oleh beberapa faktor lainnya seperti untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat juga terasa kian beragam. Saat ini konsumen dalam. pengaruhi oleh beberapa faktor lainnya seperti untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi masyarakat sebagai konsumen berbagai jenis produk dewasa ini semakin menunjukkan kemajuan. Hal ini tentunya terjadi seiring dengan meningkatnya daya

Lebih terperinci

produk batik fractal

produk batik fractal produk batik fractal 01 02 Pemakai Batik Fractal adalah konsumen yang mencintai batik dan menghargai proses pem-buatan batik sebagai craft fashion,mengutamakan kualitas pakaian dengan gaya batik modern.

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Perancangan tas wanita batok kelapa yang dibuat ini orisinalitas sendiri berdasarkan penggunaan bahan yang berasal dari limbah dan sistem yang digunakan pada tas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat mengkhawatirkan karena konsumen lebih menyukai produk luar negeri. Fashion luar negeri

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Batik Kreasi Baru Sumber: Makanan Hidangan Istimewa Kampung Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan hidangan istimewa

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Perancangan pelindung sepatu Octora terhadap lingkungan sangat ramah lingkungan. Menggunakan bahan yang mudah dicari di toko bahan. Produk pelindung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi resiko resiko kesehatan reproduksi. Kegiatan kegiatan seksual

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi resiko resiko kesehatan reproduksi. Kegiatan kegiatan seksual 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan perhatian terutama dikalangan masyarakat. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk Jacket Bag ini sebelumnya sudah ada, tetapi untuk di Indonesia masih jarang diketahui, karena dari hasil riset saya di lapangan, reaksi orang ketika melihat

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER

LAMPIRAN A KUESIONER LAMPIRAN A KUESIONER Yth. Bapak/Ibu Responden Dengan Hormat, Pertama-tama izinkan saya untuk memperkenalkan diri, nama saya adalah Savira Qarima, saya merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Penjelasan Judul Perancangan Promo Eksplorasi Dan Aplikasi Ragam Hias Ulos Batak merupakan kegiatan rancangan kerja yang berlandaskan pada teknik eksplorasi dan aplikasi kain tenun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki kain tradisi yang sangat beragam. Terdapat kain tradisi disetiap daerah dan memiliki perbedaan atau keunikan masing-masing disetiap daerahnya. Dewasa

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Pada perancangan pelindung sepatu yang diberi nama sepatu Octora. Terinspirasi pada bentuk sepatu boots dan pengalaman saat sekolah dasar. Dulu pada saat hujan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Bambu i. Bambu untuk produk Bambu Apus

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Bambu i. Bambu untuk produk Bambu Apus BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Bambu i. Bambu untuk produk Bambu Apus Gambar 3. Bambu Apus/Bambu Tali (Sumber: Aboutherbal 2010) Bambu apus dikenal juga sebagai bambu tali atau dalam bahasa Sundanya

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. namun memiliki keuangan yang terbatas. Saat berbelanja di Boutique

BAB VI PENUTUP. namun memiliki keuangan yang terbatas. Saat berbelanja di Boutique 1 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dapat disimpulkan bahwa pakaian bekas merupakan suatu fenomena yang sudah tidak asing lagi dikalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor industri sepatu di era globalisasi seperti sekarang ini berada dalam persaingan yang semakin ketat. Terlebih lagi sejak tahun 2010 implementasi zona perdagangan

Lebih terperinci

atribut handphone dalam proses pembelian handphone produk china yang tersebut. Kuesioner ini saya tujukan kepada konsumen handphone produk China

atribut handphone dalam proses pembelian handphone produk china yang tersebut. Kuesioner ini saya tujukan kepada konsumen handphone produk China Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN I. PENGANTAR Instrumen ini berisi penelitian yang berusaha menggali pertanyaan mengenai atribut handphone dalam proses pembelian handphone produk china yang diprioritaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah. Pekalongan dikenal sebagai salah satu penghasil batik yang

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah. Pekalongan dikenal sebagai salah satu penghasil batik yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kota Pekalongan adalah salah satu kota yang terletak di wilayah propinsi Jawa Tengah. Pekalongan dikenal sebagai salah satu penghasil batik yang memiliki kualitas baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan pangan, hal tersebut sangat penting bagi manusia untuk menutup bagian bagian tubuh manusia. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini emas semakin disukai sebagai salah satu pilihan investasi, sebagian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini emas semakin disukai sebagai salah satu pilihan investasi, sebagian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini emas semakin disukai sebagai salah satu pilihan investasi, sebagian masyarakat menyebut emas sebagai pelindung aset. Berinvestasi emas yang dulu menjadi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpula peneliti sebagai berikut: 1. Keterlibatan fashion

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan fashion saat ini sudah semakin pesat. Banyaknya model - model pakaian yang kian beragam dan juga berbagai merek yang bermunculan menjadi ciri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. (1994) sebagai orang yang memiliki uang untuk dibelanjakan dan tinggal di kota

BAB II LANDASAN TEORI. (1994) sebagai orang yang memiliki uang untuk dibelanjakan dan tinggal di kota BAB II LANDASAN TEORI II. A. Pria Metroseksual II. A. 1. Pengertian Pria Metroseksual Definisi metroseksual pertama kalinya dikemukakan oleh Mark Simpson (1994) sebagai orang yang memiliki uang untuk dibelanjakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha di Indonesia dewasa ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha di Indonesia dewasa ini berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha di Indonesia dewasa ini berkembang begitu pesat dan sangat ketat, karena setiap perusahaan selalu menginginkan hasil yang memuaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan banyak manfaat apabila memahami pengetahuan ini. Terutama

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan banyak manfaat apabila memahami pengetahuan ini. Terutama 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era berkembang seperti sekarang, sejarah mode memberi kesempatan untuk mengetahui wujud busana manusia dari masa ke masa. Tentu saja hal ini dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN, DAN VISUALISASI KARYA 3.1 Konsep Perancangan Melihat kondisi kain besurek yang dikenal sebagai salah satu ciri khas provinsi Bengkulu ternyata dalam pengembangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Semua bayi memiliki kulit yang sangat peka dalam bulan-bulan pertama. Kondisi kulit pada bayi yang relatif lebih tipis menyebabkan bayi lebih rentan terhadap infeksi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian

BAB 1 PENDAHULUAN. menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perilaku konsumen dan budaya memiliki keterkaitan yang erat. Budaya yang dimiliki oleh seseorang dapat mempengaruhi perilaku dalam kehidupan seharihari. Perilaku konsumen

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. JASA MACAN (Makeover Atribut Accessories Akan Menawan) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. JASA MACAN (Makeover Atribut Accessories Akan Menawan) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM JASA MACAN (Makeover Atribut Accessories Akan Menawan) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. Yulia Sari (C0213071) 2. Villa Firdaus

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG No.04/01/3327/2015. 5 Januari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KABUPATEN PEMALANG Bulan Desember 2014 Inflasi 1,92 persen Pada, Kabupaten

Lebih terperinci

A. Bagan Pemecahan Masalah

A. Bagan Pemecahan Masalah 39 BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Dampak Fast Fashion dan Pewarna Sintetis Permasalahan Merancang karya tekstil dengan eco printing yang maksimal dengan menggunakan potensi alam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenun ikat atau kain ikat adalah kriya tenun Indonesia berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Menurut Wikipedia, pakaian adalah bahan tekstil dan serat yang digunakan sebagai penutup tubuh. Pakaian

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/ KOMUNITAS Produk sepatu ini dirancang mencakup tataran non fisik, karena lebih menampilkan gaya hidup, fashion dan sosial budaya. Untuk tataran lingkungan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baik (Bastian, 2001).Tingkatan kinerja organisasi dapat dilihat dari sejauh mana

BAB I PENDAHULUAN. yang baik (Bastian, 2001).Tingkatan kinerja organisasi dapat dilihat dari sejauh mana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja organisasi merupakan sebuah alat ukur untuk menilai dan mengevaluasi berhasil atau tidak tujuan organisasi. Kinerja didefinisikan sebagai suatu gambaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern mempengaruhi gaya hidup masyarakat, terlebih pada trend dan mode yang bermunculan dengan seiring waktu. Produsen dituntut

Lebih terperinci