BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V SIMPULAN DAN SARAN"

Transkripsi

1 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Ringkasan Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta target- target yang harus dicapai oleh instansi pemerintah. Anggaran merupakan elemen penting dalam sistem pengendalian manajemen karena anggaran tidak saja sebagai alat perencanaan keuangan, tetapi juga sebagai alat pengendalian, koordinasi, komunikasi, evaluasi kinerja dan motivasi untuk mencapai hasil yang maksimal. ANRI dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangan yang ada, juga berkewajiban untuk menyusun rencana anggaran sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap program kegiatan yang telah ditentukan. Saat ini, proses penyusunan anggaran dilakukan setiap tahun dengan mengikuti penjadwalan yang telah ditentukan oleh Kementerian Keuangan. Proses penyusunan anggaran yang secara umum terbagi menjadi tiga pagu, yaitu pagu indikatif, pagu anggaran, dan pagu alokasi anggaran. Hal tersebut menunjukkan seharusnya terdapat penjadwalan yang berlaku di internal instansi ANRI sehingga dalam proses yang berulang-ulang top down dan bottom up dari ketiga pagu tersebut dapat tercapai limit time frame nya. Usulan anggaran dibuat untuk RAB menggunakan aplikasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan yaitu aplikasi RKA-K/L dan beberapa 173

2 174 masih mengajukan dengan media spreadsheet, sedangkan untuk TOR menggunakan media worksheet. Permasalahan-permasalahan yang terjadi seperti waktu penerimaan informasi anggaran yang tidak up to date dan usulan anggaran tidak sesuai dengan time frame yang telah ditentukan, sulitnya akses data antar unit kerja, kesalahan data dalam memenuhi target dan ketentuan anggaran, lamanya waktu proses secara manual, data tidak reliable, serta proses yang tidak efisien. Dengan menganalisa bisnis proses yang berlangsung dalam sistem penganggaran saat ini dengan melakukan observasi ke unit kerja yang secara langsung menangani proses penyusunan anggaran, wawancara secara mendalam dengan para narasumber yang berkompeten dalam hal penyusunan anggaran, studi literatur, dan menganalisa kebutuhan sistem maka didapat gambaran untuk mengefektifkan bisnis proses yang berjalan untuk dapat melaksanakan penyusunan rencana kerja anggaran secara terintegrasi dan terkomputerisasi. Selain itu dengan melakukan benchmarking dengan studi literatur bisnis proses penyusunan anggaran di negara Marocco dan South Africa, juga melakukan wawancara di instansi Lembaga Administrasi Negara (LAN) dapat memberikan gambaran tentang perbedaan proses penyusunan anggaran. Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran bagaimana tahapan proses yang efisien dalam penyusunan anggaran, sehingga dapat dianalisa berbagai hal seperti tahapan-tahapan dalam proses penyusunan anggaran, pihak-pihak yang berwenang dalam penyusunan anggaran, penjadwalan dan time frame dalam proses penyusunan anggaran, pembiayaan akan program dan kegiatan yang direncanakan, dan adanya kebijakan dan aturan dalam hal penganggaran.

3 175 Dengan sistem yang terkomputerisasi menghasilkan sistem informasi yang dirancang untuk meminimalkan pengolahan data oleh karyawan sehingga mengurangi human error, dan mengurangi waktu pemrosesan. Dengan menggunakan database akan mengurangi redundansi karena meningkatkan integritas/kualitas data/informasi dan menghasilkan laporan untuk mendukung pengambilan keputusan dengan mempersingkat waktu, memberikan layanan terhadap user dengan lebih baik, dengan informasi yang selalu up to date. 5.2 Diskusi Dalam pelaksanaan proses bisnis penyusunan anggaran yang berjalan, data usulan anggaran terpisah-pisah antar unit kerja, sehingga kontrol terhadap data yang harus dipenuhi pun tidak dapat dilakukan segera. Belum terintegrasinya data usulan anggaran antara unit kerja menyebabkan masing-masing departemen bekerja menurut fungsinya masing-masing, sedangkan suatu instansi membutuhkan suatu kumpulan kerja yang komprehensif sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat dan akurat. Dengan melakukan pengamatan proses bisnis dan pengumpulan data kerja perusahaan, kemudian dilakukan pendekatan dengan analisis Object Oriented Analysis and Design (OOAD) dapat dibuat perancangan suatu alur kerja terkomputerisasi melalui proses perancangan komponen model, komponen fungsi, dan database serta komponen user interface yang menghasilkan sistem baru. Sistem baru yang diusulkan memberikan manfaat dalam meningkatkan kinerja perusahaan serta memenuhi unsur sistem pengendalian internal yang baik pada

4 176 perusahaan sehingga berbagai kesalahan dan masalah sebelumnya dapat diatasi (Heripracoyo, 2009). Li, Huang, & Lin, 2007) menyatakan perancangan arsitektur sistem dengan memahami bisnis proses perusahaan dimaksudkan untuk membangun sistem yang efektif. Dibutuhkan juga dokumen-dokumen sebagai bahan analisa dan merancang sistem informasi dengan mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari bisnis proses yang ada. Sundjaja, dkk (2011) yang berkaitan dengan pengendalian internal dalam bidang penganggaran, dengan metode perancangan berorientasi objek menggunakan notasi UML. Dengan disusunnya perancangan Sistem Informasi Budgeting dapat memenuhi tujuan perencanaan, pengawasan, serta sebagai tolok ukur kinerja melalui laporan kinerja, yang akan membandingkan anggaran dengan kegiatan aktual. Sistem Informasi Anggaran dimaksudkan untuk bisa digunakan dalam mengelola data anggaran rutin perkantoran dengan cepat dan akurat, karena pada dasarnya anggaran merupakan salah satu penggerak bagi jalannya kegiatan perkantoran (Nugraheni, 2003). Benchmarking literatur dengan Marocco dan South Africa, juga pada instansi Lembaga Administrasi Negara (LAN) dapat memberikan gambaran tentang : a) Tahapan-tahapan dalam proses penyusunan anggaran, yang dapat menjadikan dasar dalam membuat konsep perancangan model sistem. b) Pihak-pihak yang berwenang dalam penyusunan anggaran, sehingga perlu diberikannya hak akses (otorisasi) dalam sistem sebagai salah satu faktor dalam menjaga keoptimalan kinerja sistem informasi dalam hal keamanan

5 177 (security), dan perlunya approval sebagai salah satu sarana pengendali anggaran. c) Penjadwalan dan time frame dalam proses penyusunan anggaran, sehingga diperlukan pembatasan waktu, dan notifikasi untuk memperingatkan jangka waktu penyusunan anggaran. d) Pembiayaan akan program dan kegiatan yang direncanakan, sehingga pasti diperlukan adanya alokasi anggaran dan standar biaya yang dapat membatasi pagu anggaran yang diusulkan. e) Adanya kebijakan dan aturan dalam hal penganggaran sehingga informasi anggaran perlu diberikan secara transparan dan up to date. Penerapan sistem otentikasi dan otorisasi koneksi user memberikan level keamanan yang lebih baik (Febyatmoko, Hidayat, & Andri, 2006). Hak akses diberikan kepada pengguna sistem yang memiliki wewenang tertentu. Setiap penguna wajib melakukan login terlebih dahulu untuk menggunakan sistem. Setelah login, pengguna hanya dapat melakukan aktifitas terhadap sistem sesuai dengan peranan kelompok pengguna dimana hak aksesnya terhadap modul diatur sesuai dengan kewenangannya. Dan setiap aktifitas pengguna tercatat dalam log history sehingga bila pengguna melakukan kesalahan, sistem dapat dikembalikan kedalam keadaan seperti sebelum terjadi kesalahan. Dengan adanya pengiriman notifikasi (surat) langsung kepada user dalam sistem dapat mengurangi penggunaan waktu yang cukup lama dalam pengarsipan surat dan disposisi, mengurangi penggunaan kertas, memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan, mempercepat penelusuran kegiatan, dan mempermudah pengontrolan atas disposisi.

6 178 Dengan model sistem SIRKA yang dirancang ini memungkinkan melaksanakan penyusunan rencana kerja anggaran dengan menggunakan sistem informasi di ANRI secara terkomputerisasi dan terintegrasi, serta memberikan fungsi kontrol/kendali, approval, dan memungkinkan komunikasi antar unit kerja, serta dapat menyampaikan informasi yang up to date kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Model sistem SIRKA yang dirancang ini membawa beberapa perubahan yaitu dalam : a) Akses data dan Ketersediaan Informasi Dengan sistem yang terintegrasi memungkinkan untuk peningkatan dalam ketersediaan data. Sistem akan memudahkan antar unit kerja untuk melakukan komunikasi data. Unit kerja dapat dengan mudah dan cepat untuk mengakses data dan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan hak aksesnya secara online. Hal tersebut akan membuat proses pengolahan data akan menjadi mudah dan transparan. Hak akses dibutuhkan untuk menjaga keamanan data dan informasi, sekaligus berfungsi sebagai fungsi kontrol bagi pihak yang berwenang dalam pengendalian usulan anggaran. Dengan sistem yang terkomputerisasi, pembatasan akses dapat dilakukan dengan menggunakan password, dan pemisahan otorisasi (hak akses) berdasarkan status dan tingkatan pengguna. Tujuan utama dari membuat Sistem Informasi Budgeting adalah untuk memberikan dukungan terhadap kualitas informasi yang dibutuhkan manjemen dalam membuat keputusan, dan memungkinkan untuk mengefektifkan proses kunci dari penganggaran yang sesuai dengan

7 179 kebutuhan manajemen dari semua level (Tesic, 2011). Dari hal tersebut diperlukan pula terdapatnya pembedaan hak akses untuk membatasi akses data dan informasi dari berbagai level yang mebutuhkan. Dari hasil evaluasi sistem menggunakan TAM, responden tidak menyetujui pembatasan hak akses sebesar 67%. Tetapi perlu dipertimbangkan untuk tetap disediakan karena diperlukan untuk menjaga keamanan account dari masing-masing user, mengingat data anggaran sangat penting. Apabila semua karyawan memiliki hak akses yang sama, dikhawatirkan akan terjadi sabotase dalam input usulan anggaran, yang dimungkinkan data menjadi tidak akurat dan tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki manajemen. Dengan adanya kemudahan dalam akses data dan ketersediaan informasi dimaksudkan untuk membangun transparansi dan mensinergikan usulan program dan kegiatan antar unit kerja. Unit kerja dapat saling memantau agar tidak terjadi tumpang tindih program dan kegiatan. b) Sistem Kendali Proses penyusunan anggaran yang dilakukan setiap tahun dengan proses yang berulang-ulang (top down dan bottom up) harus dipenuhi limit time frame nya, dan harus disesuaikan dengan target maupun ketentuanketentuan yang telah ditentukan sebelumnya, membutuhkan kontrol secara otomatis baik dari sisi dalam menyesuaikan usulan pagu anggaran dengan standar, aturan, maupun ketentuan, juga harus memiliki kontrol dalam membatasi jadwal yang telah ditentukan. Pembatasan terhadap pagu anggaran disediakan oleh sistem yaitu filter tahun anggaran dan tahapan penyusunan anggaran untuk memudahkan

8 180 pencarian data. Pembatasan anggaran ini akan membatasi input pada modul Rencana Anggaran Biaya agar tidak melebihi batas pagu yang telah dialokasikan, sehingga dalam membuat usulan anggaran besaran nilai sudah ter-block sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada. Dari hasil evaluasi sistem menggunakan TAM, responden tidak menyetujui akan adanya pembatasan pagu anggaran sebesar 47%, hal tersebut dimungkinkan karena adanya egosentris dari unit kerja untuk memperbesar usulan pagu anggarannya. Tetapi hal tersebut tidak dapat dimungkinkan karena sudah ada alokasi anggaran yang telah ditetapkan sebagai acuan unit kerja dalam membuat rencana biayanya. Malahan dengan adanya pembatasan pagu anggaran tersebut, unit kerja akan terbantu untuk bisa menyesuaikan usulannya secara otomatis. Kontrol pun tidak secara manual, karena standar biaya dan ketentuan akan otomatis diinput dalam sistem. Pengendali anggaran di Bagian Program dan Anggaran pun akan terbantu karena tidak melakukan kontrol usulan anggaran secara manual. Sistem SIRKA akan men-generate dan mengirim otomatis kepada user untuk mengingatkan bahwa proses penyusunan telah dimulai dan akan berakhir pada tanggal yang telah ditentukan. Dan semua kegiatan dalam pemakaian sistem akan tercatat historynya sehingga dapat diketahui perkembangan pekerjaan, dan manajemen akan terbantu apabila membutuhkan informasi untuk pengambilan keputusan. Hal-hal tersebut berdampak pengendalian terhadap usulan anggaran dapat dilakukan dengan cepat dan akurat.

9 181 c) Sarana Approval System Kegiatan penyusunan anggaran membutuhkan approval dari pejabat yang berwenang di ANRI (pejabat Eselon II dan Sekretaris Utama) baik untuk kepentingan proses anggaran di internal instansi maupun untuk keluar instansi yaitu pengajuan usulan ke Kementerian Keuangan, Bappenas, maupun DPR. Oleh karena itu sarana approval dalam sistem sangat diperlukan untuk mempermudah dan mempersingkat tahapan birokrasi sehingga proses penganggaran menjadi efisien dan efektif. Dengan adanya sarana approval otomatis dimaksudkan agar pejabat yang berwenang memiliki andil secara langsung untuk memantau usulan anggaran melalui sistem. Hal tersebut memungkinkan menimbulkan koordinasi yang berkesinambungan antar unit kerja (baik dari penyusun anggaran, pengendali anggaran, maupun pejabat yang berwenang), sehingga tujuan instansi dalam menghasilkan program dan kegiatan yang berbasis kinerja dapat terwujud, dan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. d) Teknologi Jaringan dan portal diperlukan untuk mendukung pengaksesan data dan informasi secara online, begitu juga pengiriman notifikasi melalui . Jaringan yang dapat digunakan adalah LAN (Local Area Network), WLAN (Wireless Local Area Network), dan internet untuk dapat menghubungkan antar workstation (PC) dan notebook. Sehingga sistem SIRKA dapat diakses kapan saja dan dimana saja terhubung jaringan internet ke seluruh Indonesia.

10 182 Tabel 5.1 Perbandingan Proses Penganggaran Saat Ini dengan Sistem Informasi Rencana Kerja Anggaran (SIRKA) NO KRITERIA PROSES PENGANGGARAN SAAT INI SISTEM INFORMASI RENCANA KERJA ANGGARAN (SIRKA) 1 Pembuatan Dokumen Anggaran menggunakan microsoft word, excel, dan hasil input aplikasi RKA-K/L 2 Penyimpanan arsip arsip yang dihasilkan dalam bentuk kertas cukup banyak dan membutuhkan ruang yang cukup untuk penyimpanannya 3 Penyimpanan dokumen dokumen yang berupa filefile data tersimpan di PC dan notebook yang terpisahpisah, tidak terorganisir, dan memilki format yang berbeda-beda 4 Pencarian data memilah arsip atau dokumen satu-persatu dan membutuhkan waktu yang lama 5 Teknologi belum memanfaatkan infrastruktur teknologi yang ada secara maksimal 6 Security penyimpanan arsip pada bok-bok sehingga keamanan tidak terjamin, data di PC atau notebook disimpan tanpa menggunakan password 7 Kontrol/Kendali kontrol terhadap data usulan anggaran dilakukan secara manual 8 Notifikasi pemberitahuan terhadap alokasi anggaran, jadwal, dan informasi tentang ketentuan anggaran dilakukan dengan bersurat (nota dinas) atau secara lisan menggunakan portal untuk input data, dan meminimalkan pencetakan arsip yang dihasilkan berupa laporan, dan dapat disajikan tanpa perlu dicetak dokumen berupa database dan tersimpan dalam sistem secara terorganisir memanggil dengan keyword database, dan data keseluruhan dapat terlihat pada form laporan yang disajikan berbasis web dan memaksimalkan infrastruktur teknologi yang ada terdapat pembedaan hak akses sesuai dengan status dan tingkatannya, selain itu terdapat menu login menggunakan password kontrol otomatis oleh sistem pemberitahuan dikirim melalui ke pengguna dan akan terus diaktifkan sampai dengan tahapan proses selesai dilaksanakan 9 Approval approval oleh pejabat yang berwenang dilakukan dengan mencetak laporan dan membutuhkan tahapan birokrasi yang panjang approval dapat dilakukan melalui sistem dimana saja kapan saja

11 183 Dalam melakukan Planning System idealnya melakukan beberapa tahapan kegiatan yang saling berkesinambungan sehingga dapat dicapai goal dari sistem yang diusulkan yang didukung dengan manajemen, user, maupun lingkungannya. Hal tersebut dapat dijelaskan pada gambar dibawah ini : Gambar 5.1 Tahapan Kegiatan dalam Mendukung Keberhasilan Sistem Dari hasil analisa terhadap penerimaan usulan model sistem yang dibedakan menurut masa kerja, responden dengan masa kerja antara 5-10 Tahun menunjukkan tingkat penerimaan yang lebih baik terhadap usulan model sistem yang diusulkan dibandingkan dengan responden dengan masa kerja >11 Tahun. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa Change Management diantaranya dengan menerapkan sistem yang baru dapat lebih diterima dengan baik oleh pegawai yang masih muda, dimungkinkan karena main set mereka lebih bisa terbuka dalam menerima perubahan yang arahnya untuk perbaikan sistem yang sebelumnya sudah berjalan.

12 Simpulan Pada penelitian ini dihasilkan suatu model Sistem Informasi Rencana Kerja Anggaran (SIRKA) yang dapat digunakan untuk mengendalikan proses penyusunan rencana kerja anggaran di internal ANRI, dengan kelebihannya sebagai berikut : a. Bisnis proses menjadi lebih efektif dan efisien Dengan adanya sistem, akan membantu dalam menunjang kelancaran bisnis proses penyusunan anggaran. Pekerjaan yang awalnya dikerjakan secara manual dan membutuhkan banyak tenaga manusia dapat disederhanakan oleh sistem secara otomatis. Sistem akan mampu mengolah dan mengontrol data, pencarian data anggaran akan mudah dan cepat, keakuratan dalam menghasilkan data dan informasi, dan waktu proses yang dibutuhkan menjadi jauh lebih singkat sehingga dapat memberikan berbagai kemudahan untuk mendukung kinerja manajemen dalam hal penganggaran. b) Standarisasi Prosedur Saat ini prosedur dalam penyusunan anggaran di internal ANRI dilakukan menyesuaikan dengan time frame, standar dan ketentuan dari Kementerian Keuangan. Sedangkan informasi yang berkaitan dengan hal tersebut tidak secara up to date dan real time diterima oleh pihak yang membutuhkan. Hal tersebut menyebabkan tidak terpenuhinya berbagai target dan ketentuan anggaran yang telah ditetapkan karena berbagai kendala. Sistem SIRKA akan menstandarisasikan prosedur penyusunan anggaran di internal ANRI yang disesuaikan dengan ketentuan pemerintah.

13 185 Hal-hal yang distandarkan antara lain peng-input-an data dengan menggunakan form yang sama, pengaturan modul-modul dan referensi yang digunakan, standar biaya yang dibutuhkan, dan penjadwalan usulan anggaran yang diberlakukan di internal sehingga dapat dipastikan dapat memenuhi ketentuan dan aturan penganggaran yang berlaku. c) Meningkatkan Integritas/Kualitas Data/Informasi Sistem akan meminimalkan pengolahan data oleh karyawan sehingga mengurangi human error, dan mengurangi waktu pemrosesan, mengurangi redundansi karena meningkatkan integritas/kualitas data/informasi dan menghasilkan laporan secara berkala untuk mendukung pengambilan keputusan dengan mempersingkat waktu, memberikan layanan terhadap user dengan lebih baik, dengan informasi yang selalu up to date. d) Paperless Sistem akan memungkinkan peng-input-an data, pemprosesan data, dan penyajian data tanpa harus dicetak terlebih dahulu. Selain itu koordinasi antar unit kerja yang sebelumnya dilakukan dengan surat nota dinas secara manual, dengan sistem SIRKA dapat dilakukan secara online melalui fasilitas forum. Pemberitahuan akan penjadwalan penyusunan anggaran pun akan dikirimkan melalui notifikasi kepada pribadi pengguna sistem. Approval pejabat (Eselon II dan Sekretaris Utama) dalam penyusunan anggaran pun dapat dilakukan dengan menggunakan sistem. Hal tersebut menciptakan kondisi berkurangnya penggunaan kertas sehingga jauh dapat menghemat biaya.

14 186 Selain itu sistem SIRKA menjawab kebutuhan akan sistem rencana kerja anggaran yang dibuat berdasarkan hasil evaluasi kepada responden. Dan sistem memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang dialami pengguna. Sehingga model Sistem Informasi Rencana Kerja Anggaran (SIRKA) dapat mengintegrasikan dan mengkomputerisasikan proses penyusunan anggaran sehingga dapat terkendali dan membantu kinerja manajemen dalam mengambil keputusan. 5.4 Limitasi Penelitian ini terbatas hanya untuk membahas perancangan model sistem informasi rencana kerja anggaran. Proses yang difokuskan adalah proses penyusunan anggaran yang terbagi menjadi 3 (tiga) pagu yaitu pagu indikatif, pagu anggaran, dan pagu alokasi anggaran. Detail proses dibahas dengan membaginya menjadi 4 (empat) yaitu pada Biro Perencanaan, Unit Kerja, Pejabat Eselon II, dan Sekretaris Utama. Sistem penganggaran di Indonesia melibatkan peran Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, dan DPR. Akan tetapi karena keterbatasan waktu dan luasnya lingkup pembahasan, integrasi dalam sistem SIRKA ini tidak dilakukan terhadap 3 (tiga) lembaga tersebut. Sistem rencana kerja anggaran saat ini dalam penyusunan RAB-nya menggunakan aplikasi dari Kementerian Keuangan yang pemrogramannya belum berbasis web, dan sebagian besar proses kegiatan penyusunan anggaran masih dilakukan dengan cara manual. Dengan mempertimbangkan faktor biaya dan

15 187 infrastruktur yang dimiliki oleh ANRI, maka sistem SIRKA ini dibuat permodelannya disesuaikan dengan infrastruktur teknologi yang tersedia. Hal tersebut juga disesuaikan dengan sumber daya yang dimungkinkan sebagian belum terbiasa dengan penggunaan teknologi tinggi, sehingga portal dan user interface dirancang dengan sederhana agar mudah dipahami dan digunakan. Penambahan fasilitas dari sistem sebelumnya tidak banyak dan rumit, karena disesuaikan dengan kebutuhan dari pengguna sistem yang dimaksudkan dapat memaksimalkan proses penyusunan anggaran. 5.5 Saran untuk Penelitian Selanjutnya Penelitian ini merupakan langkah awal upaya dalam merubah sistem dari manual yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja khususnya dalam kegiatan penyusunan anggaran. Berdasarkan limitasi dari penelitian ini, diharapkan penelitian selanjutnya dapat lebih berkembang. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk studi selanjutnya adalah dalam dalam proses evaluasi anggaran, dimana dilakukan perbandingan terhadap program dan kegiatan yang direncanakan dengan realisasi anggarannya. Sehingga dapat dilakukan pengukuran dan evaluasi terhadap kinerja yang dilaksanakan. Saat ini evaluasi kegiatan di internal ANRI masih dilakukan laporannya secara manual mengunakan spreadsheet, begitu pula dengan penghitungan realisasinya. Kedepan dapat dibuat sistem informasi yang mengintegrasikan antara SIRKA dengan sistem informasi realisasi angaran. Selanjutnya dapat dilakukan juga studi dalam menganalisa kebutuhan perencanaan anggaran dengan dikonversikan pada realisasi anggaran kegiatan

16 188 yang telah dilaksanakan, sehingga dapat dilakukan penghitungan dengan sistem untuk menentukan Reward dan Punishment di masing-masing unit kerja. Sistem ini juga dapat diintegrasikan dengan SIRKA dan sistem informasi realisasi anggaran. Dengan sistem yang terkomputerisasi memungkinkan ditingkatkannya sistem kendali, yang salah satunya mengirimkan notifikasi tidak hanya ke , tetapi juga dapat melalui mobile media. Sehingga penyusun anggaran dapat mendapatkan peringatan dan pemberitahuan berbagai informasi anggaran secara real time. Dapat pula dilakukan penelitian yang lebih mendalam tentang kecenderungan perilaku (behavior) yang dipengaruhi oleh jenis kelamin, masa kerja, dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi tingkat penerimaan user terhadap suatu sistem. Pengunaan teknologi diharapkan dapat juga ditingkatkan, bisnis proses dapat disederhanakan dengan memaksimalkan penggunaan teknologi pada sistem, sehingga penggunaan sumber daya manusia pun akan semakin sedikit. Fasilitasfasilitas yang ada pun semakin ditingkatkan dengan menambah fitur-fitur yang semakin interaktif, sehingga proses penganggaran yang cukup rumit dapat menjadi lebih menyenangkan untuk dikerjakan. Hal tersebut juga seiring dengan meningkatkan infrastruktur teknologi yang dimilki oleh instansi untuk dapat mensupport teknologi yang baru. Sumber daya manusia yang ada di instansi harus juga dipersiapkan untuk dapat menerima teknologi baru yang semakin canggih, sehingga mereka tidak gagap akan teknologi yang akan dijalankan. Hal yang dapat dilakukan adalah

17 189 training, sosialisasi, diskusi dengan forum, dan pengenalan singkat akan sistem baru yang akan ada. Sebaiknya juga dilakukan konsolidasi dengan Kementerian Keuangan yang lebih mendalam berkaitan dengan sistem RKAKL yang merupakan sistem penyusunan anggaran yang berlaku nasional. Sehingga kedepannya dapat dilakukan penyempurnaan terhadap model sistem SIRKA, baik dari sisi perbaikan bisnis prosesnya maupun penambahan fitur-fitur. Hal tersebut dimaksudkan agar sistem yang awalnya bertujuan untuk memperbaiki dan mengendalikan proses penyusunan anggaran di internal ANRI, dapat dikembangkan untuk memberikan solusi atas permasalahan penyusunan anggaran di instansi lain. Kedepannnya usulan model sistem SIRKA ini dapat untuk diterapkan di instansi ANRI untuk mendukung sistem penyusunan anggaran yang dalam pengembangannya perlu untuk dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan Kementerian Keuangan agar permasalahan yang terjadi baik dari sisi sistem maupun dari manajemen, user, dan lingkungan yang mendukung proses penganggaran dapat diatasi. Benchmarking dengan instansi lain pun harus selalu dilakukan, agar dapat dianalisa berbagai permasalahan dalam penyusunan anggaran yang tidak hanya berasal dari internal ANRI. Hal tersebut bertujuan untuk dapat dijadikan dasar dalam memperbaiki dan mengembangkan sistem SIRKA yang ideal, sehingga sistem ini tidak hanya dapat diterapkan di ANRI, tapi dapat untuk diterapkan di berbagai instansi pemerintah lainnya dalam kaitannya dalam mendukung keberlangsungan penyusunan RKAKL.

18 190 Selanjutnya dalam rangka pengembangan aplikasi SIRKA, perlu juga dilakukan evaluasi untuk terus memperbaiki sistem yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Sehingga dapat diketahui variabel-variabel yang mempengaruhi berhasil tidaknya sistem tersebut akan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menggunakan. Variabel-variabel tersebut dapat diadopsi dari berbagai teori dan kasus-kasus sebelumnya yang telah dilakukan dalam mengadopsi teknologi baru dan mengambil faktor-faktor yang paling berpengaruh dan pada akhirnya menunjukkan variabel mana yang paling efektif (Amirkhani, Salehahmadi, Kheiri, & Hajialiasgari, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggaran merupakan suatu perencanaan dan pengendalian terpadu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggaran merupakan suatu perencanaan dan pengendalian terpadu yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran merupakan suatu perencanaan dan pengendalian terpadu yang dilaksanakan dengan tujuan agar perencanaan dan pengendalian tersebut mempunyai daya guna dan hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Mengidentifikasi Proses Penyusunan Anggaran yang Dilakukan Di ANRI, proses penyusunan anggaran yang dilakukan sebagian masih berjalan secara manual, yaitu menggunakan microsoft

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas suatu lembaga dalam menjalankan fungsi dan tugasnya demi mewujudkan cita-cita lembaga tidak dapat dilepaskan dengan kegiatan korespondensi atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha sudah banyak menggunakan teknologi informasi khususnya jaringan komputer. Jaringan komputer

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 55 TAHUN 2015

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 55 TAHUN 2015 BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL LAMPIRAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan mendasar pada setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan mendasar pada setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat belakangan ini, membuat banyak perubahan-perubahan mendasar pada setiap kegiatan bisnis suatu perusahaan. Hal ini

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Website merupakan salah satu media penyedia informasi yang efektif dan efisien. Media ini didukung oleh teknologi jaringan yang menyebabkan salah satu sisi penggunanya

Lebih terperinci

User Manual Sistem RKAKLDIPA Online Sub Sistem Penelaahan RKAKL Online

User Manual Sistem RKAKLDIPA Online Sub Sistem Penelaahan RKAKL Online User Manual Sistem RKAKLDIPA Online Sub Sistem Penelaahan RKAKL Online T.A. 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i Pendahuluan... 1 Cakupan dan Tujuan Program.... 1 Prasyarat Sistem... 2 Memulai Aplikasi RKAKLDIPA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk menunjang segala aktifitas mereka baik pendidikan, ekonomi, hiburan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembang dengan pesatnya teknologi pada saat ini, kebutuhan akan teknologi informasi semakin menjadi kebutuhan pokok. Perusahaan berlomba-lomba untuk menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belum semua perbankan mengunakan sistem yang saling terhubung secara realtime.

BAB I PENDAHULUAN. belum semua perbankan mengunakan sistem yang saling terhubung secara realtime. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pembukaan kantor cabang baru bagi perusahaan khususnya perbankan sudah menjadi kegiatan rutin guna mendukung kinerja bank di wilayah tertentu. Untuk membuka

Lebih terperinci

SUMBER DATA SISTEM. dr. Irma Khrisnapandit, Sp.KP

SUMBER DATA SISTEM. dr. Irma Khrisnapandit, Sp.KP SUMBER DATA SISTEM KESEHATAN NASIONAL dr. Irma Khrisnapandit, Sp.KP PENDAHULUAN Jaringan SIKNAS sebuah koneksi/jaringan virtual sistem informasi kesehatan elektronik dikelola oleh Kementerian Kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dihadapi. Dan agar mempermudah dalam pembuatan perancangan sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dihadapi. Dan agar mempermudah dalam pembuatan perancangan sistem yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis Sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana kondisi sebuah sistem yang sedang berjalan saat ini

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 87 TAHUN : 2013 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK PADA PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketersediaan kendaraan dalam sebuah perusahaan tentu sangat penting dalam mendukung aktifitas bisnis perusahaan. Berbagai kegiatan perusahaan baik yang melibatkan

Lebih terperinci

Inovasi Jogjaplan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Inovasi Jogjaplan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Inovasi Jogjaplan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Penggagas/Inovator Nama Editor : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi DIY : A.A. Sri Astiti Permasalahan dalam Penyusunan Dokumen

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Ringkasan Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Program Adapun hasil dan pembahasan sistem informasi arus kas pada CV. Mitra Cahaya Abadi adalah seperti berikut : IV.1.1 Tampilan Input 1. Login Adapun hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 61 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem informasi akuntansi penjualan es balok pada PT. Cita Sumatera Agung. IV.1.1. Tampilan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-government

Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-government KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Penataan Tata Laksana Dalam Rangka Penerapan e-government DEPUTI BIDANG TATALAKSANA 2012 Reformasi Birokrasi merupakan transformasi segenap

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018

KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018 KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2018 - Direktur Otonomi Daerah Bappenas - 1 Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2018 DAK TA.2018 DAK REGULER DAK AFIRMASI DAK PENUGASAN Untuk penyediaan pelayanan

Lebih terperinci

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT SALINAN Menimbang : BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 94 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah menjangkau aktivitas manusia baik secara individual maupun organisasional. Teknologi informasi telah bertransformasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekuritas, yang memungkinkan para investor maupun trader untuk melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. sekuritas, yang memungkinkan para investor maupun trader untuk melakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan pasar modal semakin pesat. Berkembangnya pasar modal ini juga didukung dengan semakin mudahnya dalam melakukan transaksi jual-beli saham, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Hasil dari melakukan pengawasan, akan dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Hasil dari melakukan pengawasan, akan dapat membantu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan bekerja sama dengan pemerintah untuk tujuan pemenuhan peraturan maupun persyaratan yang ditetapkan pemerintah antara lain perizinan, pembayaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini kemajuan teknologi sangatlah pesat, perkembangannya kian hari kian meningkat dan persaingan pun kian ketat pula. Kemajuan teknologi pastinya

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN SIMANYS

PROPOSAL PENAWARAN SIMANYS PROPOSAL PENAWARAN SIMANYS Sistem Manajemen Administrasi Yayasan dan Sekolah CV Sophia Akadia Jalan Terusan Kopo KM 13.15, No. 196, Katapang, Bandung www.simanys.com Phone: +62-22- 8777-6262 dan WA: +62-813-2223-2014

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya utama dari sebuah bisnis. Informasi diperlukan oleh perusahaan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya utama dari sebuah bisnis. Informasi diperlukan oleh perusahaan sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi sekarang ini, kebutuhan akan informasi adalah salah satu sumber daya utama dari sebuah bisnis. Informasi diperlukan oleh perusahaan sebagai

Lebih terperinci

APLIKASI PENYUSUNAN PROPOSAL INISIATIF BARU BERBASIS WEB

APLIKASI PENYUSUNAN PROPOSAL INISIATIF BARU BERBASIS WEB Petunjuk Pengoperasian APLIKASI PENYUSUNAN PROPOSAL INISIATIF BARU BERBASIS WEB KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS) JAKARTA, 2012 1 PETUNJUK

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA)

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA) Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 9 No. 2 Juni 2014 35 SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA) Indah Fitri Astuti 1), Dyna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yaitu pengolahan data yang bisa dilakukan secara tepat,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yaitu pengolahan data yang bisa dilakukan secara tepat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini semakin berkembang dengan pesat, sehingga menyebabkan segala aspek kehidupan manusia selalu dihubungkan dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komputerisasi yatu internet. Dengan internet di mana siswa maupun guru dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. komputerisasi yatu internet. Dengan internet di mana siswa maupun guru dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka pembangunan sumber daya manusia terutama dalam dunia pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat baik dalam pembinaan sumber daya manusia.

Lebih terperinci

Daftar Isi. A. Pendahuluan B. Operasional Sistem Halaman Login Menu Dashboard Menu Data Kemiskinan... 3

Daftar Isi. A. Pendahuluan B. Operasional Sistem Halaman Login Menu Dashboard Menu Data Kemiskinan... 3 Daftar Isi A. Pendahuluan... 1 B. Operasional Sistem... 1 Halaman Login... 1 Menu Dashboard... 2 Menu Data Kemiskinan... 3 Sub Menu Kemiskinan dan Ketenagakerjaan... 3 Sub Menu Kesehatan... 4 Sub Menu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, serta evaluasi dan penyusunan laporan departemen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat dalam segala bidang. Banyak perusahaan besar atau instansi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat dalam segala bidang. Banyak perusahaan besar atau instansi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi informasi mengalami kemajuan yang pesat dalam segala bidang. Banyak perusahaan besar atau instansi menggunakan

Lebih terperinci

PROGRAM APLIKASI SISTEM INFORMASI PERJALANAN DINAS

PROGRAM APLIKASI SISTEM INFORMASI PERJALANAN DINAS PROPOSAL PROGRAM APLIKASI SISTEM INFORMASI PERJALANAN DINAS LATAR BELAKANG Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk mewujudkan good governance dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan maka

Lebih terperinci

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, tujuan sistem perencanaan pembangunan adalah untuk mendukung koordinasi

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SURAT MENYURAT DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SURAT MENYURAT DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SURAT MENYURAT DILINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengacu pada jurnal yang ditulis oleh Atin Triwahyuni (2012) dengan judul Sistem Informasi Absensi Siswa Pada Perguruan Islam Mathali ul Falahpati Jawa Tengah. Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Aceh Tamiang selaku. informasi yang terbaik bagi setiap perusahaan yang membutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Aceh Tamiang selaku. informasi yang terbaik bagi setiap perusahaan yang membutuhkan. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi, khususnya di bidang teknologi informasi merupakan salah satu pemicu terjadinya perubahan pola pikir manusia untuk dapat memperoleh informasi secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat sekarang semakin berkembang dengan pesat. Akan tetapi, perkembangan teknologi ini memberikan efek positif dan negatif bagi kita. Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan berupa penyelenggaraan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan berupa penyelenggaraan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan berupa penyelenggaraan, pengaturan, pencatatan barang barang, menyusun daftar barang yang bersangkutan ke dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan perjalanan dinas. Kegiatan perjalanan dinas dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa fisik dan statis, melainkan berupa digital dan mobile. Dengan berbentuk digital

BAB I PENDAHULUAN. berupa fisik dan statis, melainkan berupa digital dan mobile. Dengan berbentuk digital BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dalam beberapa dekade belakangan ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Setiap saat selalu ada perkembangan dalam teknologi informasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun proses pengambilan keputusan jangka panjang. Karena itu setiap

BAB I PENDAHULUAN. maupun proses pengambilan keputusan jangka panjang. Karena itu setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mendapatkan informasi secara cepat dan tepat merupakan suatu kebutuhan setiap organisasi dalam proses pengambilan keputusan sehari-hari maupun proses pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Business Budget (Anggaran Perusahaan) atau Budget (Anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistemetis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dengan adanya kemajuan teknologi tersebut, menyebabkan meningkatnya tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi persediaan pada PT. Javan Indonesia dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis memberikan kesimpulan

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian RKPD Online Kabupaten Lombok Barat

Buku Petunjuk Pemakaian RKPD Online Kabupaten Lombok Barat Buku Petunjuk Pemakaian RKPD Online Kabupaten Lombok Barat Sistem Informasi Rencana Kegiatan Pemerintah Daerah (RKPD) Online adalah sebuah aplikasi yang dirancang untuk menangani proses Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

RKAKL DAN PELAPORAN ONLINE

RKAKL DAN PELAPORAN ONLINE MODUL PELATIHAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN DAN ORGANISASI APLIKASI RKAKL DAN PELAPORAN ONLINE BAGIAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMATIKA BIRO HUKUM DAN HUMAS BADAN URUSAN ADMINISTRASI MAHKAMAH AGUNG RI Hal

Lebih terperinci

2 AKSES APLIKASI DAN PROSEDUR LOGIN...

2 AKSES APLIKASI DAN PROSEDUR LOGIN... i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan... 1 1.3 Pengguna Aplikasi... 2 2 AKSES APLIKASI DAN PROSEDUR LOGIN... 3 2.1 Akses Aplikasi... 3 2.2 Petunjuk Akses Aplikasi...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini berbagai macam teknologi khususnya dalam bidang teknologi informasi telah banyak diterapkan di berbagai bidang. Baik itu di bidang pendidikan, keuangan,

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA PT. SRIKANDI MULTI RENTAL

PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA PT. SRIKANDI MULTI RENTAL PEMODELAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT PADA PT. SRIKANDI MULTI RENTAL Yohannes Yahya Welim 1, Muhammad Iqbal 2 1,2 Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manual, maka penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul SISTEM INFORMASI EVALUASI BERBASIS WEB PADA PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. manual, maka penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul SISTEM INFORMASI EVALUASI BERBASIS WEB PADA PUSAT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya teknologi informasi telah memudahkan setiap pekerjaan. Manfaat dari sistem teknologi informasi dapat begitu dirasakan, salah satunya pada sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi informasi dewasa ini sangat pesat sehingga berbagai macam informasi dapat diperoleh dan diproses dengan mudah dan cepat. Banyak perusahaan memanfaatkan

Lebih terperinci

Simulasi dan Pelatihan Teknis Penggunaan Aplikasi

Simulasi dan Pelatihan Teknis Penggunaan Aplikasi REPUBLIK INDONESIA Simulasi dan Pelatihan Teknis Penggunaan Aplikasi e-planning - Direktorat Otonomi Daerah - REPUBLIK INDONESIA LANGKAH PENYEMPURNAAN KEBIJAKAN FISIK TAHUN 2018 : PENGUSULAN FISIK TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Keamanan..., Nugroho, Fakultas Teknik 2016

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Keamanan..., Nugroho, Fakultas Teknik 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan komputer adalah hubungan antara dua atau lebih sistem komputer melalui media komunikasi untuk melakukan komunikasi data satu dengan lainnya. Penetration

Lebih terperinci

I. KATA PENGATANTAR Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi

I. KATA PENGATANTAR Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi PANDUAN I. KATA PENGATANTAR Kepemerintahan yang baik (good governance), telah menjadi wacana yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi pemerintahan sekarang ini. Hal tersebut sejalan dengan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN -LPPD BUKU PANDUAN PENGGUNAAN E-LPPD PROPINSI RIAU E-LPPD Riau dikembangkan sesuai dengan Buku Pedoman Penyusunan LPPD tahun 2014 dari Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia. BUKU PANDUAN E-LPPD PROPINSI

Lebih terperinci

e-mpa Manual Book PANDUAN PENGELOLAAN Sistem electronic Monitoring Pelaksanaan Anggaran KEMENTERIAN AGAMA

e-mpa Manual Book PANDUAN PENGELOLAAN Sistem electronic Monitoring Pelaksanaan Anggaran KEMENTERIAN AGAMA e-mpa Manual Book PANDUAN PENGELOLAAN Sistem electronic Monitoring Pelaksanaan Anggaran KEMENTERIAN AGAMA 2012 DAFTAR ISI A. Pengenalan Sistem 2 B. Persiapan oleh Satuan Kerja 2 C. Login 3 D. Person In

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era yang semakin maju menuntut manusia untuk menciptakan teknologi yang makin canggih, praktis, efektif dan efisien. Begitu pula dalam kemajuan teknologi disektor

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENDATAAN KASUS KECELAKAAN DAN TILANG PADA BAGIAN SATLANTAS DI KPPP TANJUNG PERAK

SISTEM INFORMASI PENDATAAN KASUS KECELAKAAN DAN TILANG PADA BAGIAN SATLANTAS DI KPPP TANJUNG PERAK SISTEM INFORMASI PENDATAAN KASUS KECELAKAAN DAN TILANG PADA BAGIAN SATLANTAS DI KPPP TANJUNG PERAK SKRIPSI Diajukan oleh : DEWANTI RATNA BIDARI 0534010147 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

DRAFT NASKAH PEDOMAN PERENCANAAN PARTISIPATIF DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

DRAFT NASKAH PEDOMAN PERENCANAAN PARTISIPATIF DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR: KEP/ / KA / PR.00.00 / X / 2016 / BNN DRAFT NASKAH PEDOMAN PERENCANAAN PARTISIPATIF DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL 1 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi pada saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat sehingga memudahkan kita dalam melakukan aktifitas. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan, baik yang berbasis pada desktop (desktop based), berbasis pada. tugasnya masih dilakukan secara manual.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan, baik yang berbasis pada desktop (desktop based), berbasis pada. tugasnya masih dilakukan secara manual. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini telah memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dunia teknologi informasi dan telekomunikasi. Munculnya beragam aplikasi memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketersediaan kendaraan dalam sebuah perusahaan tentu sangat penting dalam mendukung aktifitas bisnis perusahaan. Berbagai kegiatan perusahaan yang melibatkan petinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menjalankan proses bisnisnya, semakin maju dan canggih teknologi. posisi terdepan dalam persaingan bisnis saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menjalankan proses bisnisnya, semakin maju dan canggih teknologi. posisi terdepan dalam persaingan bisnis saat ini. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis saat ini, baik itu perusahaan yang sedang dalam tahap pertumbuhan maupun perusahaan yang telah berkembang sejak lama, mulai menyadari pentingnya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH.

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Dhoni Yohanes, Septia Lutfi 1) 1) Program Studi Sistem Informasi, Stmik

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dirasakan semakin cepat dan pesat sehingga menjadikan suatu organisasi harus bersiap diri dalam menghadapi persaingan.

Lebih terperinci

53 Gambar 4. 1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan Keterangan: 1. Peminjam wajib menyerahkan kwitansi atau bukti transaksi. 2. Staff admin memer

53 Gambar 4. 1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan Keterangan: 1. Peminjam wajib menyerahkan kwitansi atau bukti transaksi. 2. Staff admin memer BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan web sebagai media aplikasi multiplatform semakin marak digunakan. Serta penggunaan e-mail sang sudah sangat umum dalam suatu perusahaan dan sudah ter-integrasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era informasi saat ini, komunikasi merupakan sarana penting dalam dunia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era informasi saat ini, komunikasi merupakan sarana penting dalam dunia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era informasi saat ini, komunikasi merupakan sarana penting dalam dunia bisnis, instansi pemerintahan, instansi swasta, pendidikan, baik perorangan maupun kelompok.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran kegiatan merupakan salah satu komponen utama dalam suatu instansi pemerintahan. Di dalam penyelenggaraan pemerintahan, anggaran kegiatan menjadi hal penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Berkembang pesatnya usaha bisnis di Indonesia pada khususnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Berkembang pesatnya usaha bisnis di Indonesia pada khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembang pesatnya usaha bisnis di Indonesia pada khususnya di pulau Jawa mendorong perusahaan menengah untuk berkembang mengikuti kemajuan teknologi informasi

Lebih terperinci

Lampiran. Wawancara awal dengan perusahaan. Narasumber : Pak Rachman. : General Manager Business Architecture

Lampiran. Wawancara awal dengan perusahaan. Narasumber : Pak Rachman. : General Manager Business Architecture L1 Lampiran Wawancara awal dengan perusahaan Narasumber : Pak Rachman Jabatan : General Manager Business Architecture 1. Pertanyaan : Kami ingin bertanya bagaimakah sistem pembuatan dan monitoring target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi yang pesat pada era modern di zaman ini, membuat penerapan sistem informasi dalam dunia bisnis untuk tetap terus mengikuti perkembangannya. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perikanan tangkap, operasional perusahaan tersebut berlokasi di Maluku Kep. Maikoor, sedangkan untuk kantor

Lebih terperinci

MANUAL eproject PLANNING UNTUK USER PELAKSANA

MANUAL eproject PLANNING UNTUK USER PELAKSANA MANUAL eproject PLANNING UNTUK USER PELAKSANA Manual User Pelaksana e Project Planning 1/10 A. DEFINISI UMUM 1. eproject Planning adalah sistem perencanaan kegiatan yang di dalamnya termasuk program komputer

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan pokok dari masyarakat, keberadaan restoran atau tempat

I. PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan pokok dari masyarakat, keberadaan restoran atau tempat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan semakin menjanjikannya peluang bisnis di bidang kuliner yang merupakan kebutuhan pokok dari masyarakat, keberadaan restoran atau tempat penyedia makanan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN ANGGOTA KLUB SENI FOTOGRAFI BINA NUSANTARA BERBASIS WEB

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN ANGGOTA KLUB SENI FOTOGRAFI BINA NUSANTARA BERBASIS WEB ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN ANGGOTA KLUB SENI FOTOGRAFI BINA NUSANTARA BERBASIS WEB Aditya Permana; Frederick L. Musa Kaban; Septiadi Mahardika; Gintoro, S.Kom., MM Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

4.2.1 Tampilan Menu Android Gambar 4.1 Rancangan Layar Tampilan Menu Android 62

4.2.1 Tampilan Menu Android Gambar 4.1 Rancangan Layar Tampilan Menu Android 62 BAB IV PERANCANGAN DESAIN 4.1 Perancangan Antar Muka Perancangan dilakukan untuk menggambarkan, merencanakan, dan membuat sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Dunia Informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga banyak lembaga yang berusaha meningkatkan usahanya. Salah satu perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan dan pengaplikasian teknologi yang dituntut selalu up to date dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan dan pengaplikasian teknologi yang dituntut selalu up to date dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi sangatlah pesat, dimana hampir semua lapisan masyarakat memanfaatkan teknologi tersebut, seperti komputer dan internet.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan metode Full Time Equivalent dan berdasar peraturan bersama 5

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menggunakan metode Full Time Equivalent dan berdasar peraturan bersama 5 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisa permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang berada dibawah koordinasi Kementerian Negara Riset, Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Teknologi informasi saat ini sudah berkembang cukup pesat di berbagai area kehidupan manusia. Aplikasi-aplikasi sistem informasi berbasis komputer sudah merajai semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demi tercapainya tujuan utama perusahaan. data-data akuntansi yang semula menggunakan cara-cara manual menjadi

BAB I PENDAHULUAN. demi tercapainya tujuan utama perusahaan. data-data akuntansi yang semula menggunakan cara-cara manual menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembang pesatnya usaha bisnis di Indonesia pada khususnya di pulau Jawa mendorong perusahaan menengah untuk berkembang mengikuti kemajuan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program kerja merupakan rencana kegiatan dari suatu organisasi yang terarah, terpadu dan tersistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN ADMINISTRASI ARSIP SURAT DI PT DUTA INDO OPTIMA BANDUNG

APLIKASI MANAJEMEN ADMINISTRASI ARSIP SURAT DI PT DUTA INDO OPTIMA BANDUNG APLIKASI MANAJEMEN ADMINISTRASI ARSIP SURAT DI PT DUTA INDO OPTIMA BANDUNG 1 Ir.Ketut Darmayuda,M.T, 2 Junjun Jatnika Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266,

Lebih terperinci

Kementerian Pendidikan Nasional PANDUAN PENILAIAN DUPAK DI UNIT KERJA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN (SIMPEG)

Kementerian Pendidikan Nasional PANDUAN PENILAIAN DUPAK DI UNIT KERJA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN (SIMPEG) Kementerian Pendidikan Nasional PANDUAN PENILAIAN DUPAK DI UNIT KERJA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI... I DAFTAR GAMBAR... III TENTANG SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN (SIMPEG)...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi yang semakin berkembang saat ini sangat membawa dampak yang positif dalam berbagai aspek kehidupan. Perkembangan teknologi yang semakin canggih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasanya diadakan secara periodik setiap 5 (lima) tahun sekali. Pemilu Kepala

BAB I PENDAHULUAN. biasanya diadakan secara periodik setiap 5 (lima) tahun sekali. Pemilu Kepala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia sebagai negara yang menganut azas demokrasi adalah merupakan puncak dari pesta demokrasi bangsa Indonesia yang biasanya diadakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMECAHAN MASALAH DAN UJI COBA APLIKASI

BAB IV PEMECAHAN MASALAH DAN UJI COBA APLIKASI BAB IV PEMECAHAN MASALAH DAN UJI COBA APLIKASI Pada bab ini, akan diuraikan mengenai langkah-langkah usulan untuk menangani kekurangan yang telah diuraikan pada bab III. 4.1 Pemecahan Masalah Untuk mengatasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci