BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diuraikan pada bab bab sebelumnya berdasarkan scorecard yang telah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diuraikan pada bab bab sebelumnya berdasarkan scorecard yang telah"

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan evaluasi kinerja terhadap PT. Putraduta Buanasentosa yang telah diuraikan pada bab bab sebelumnya berdasarkan scorecard yang telah ditetapkan, maka pada bab ini penulis akan mencoba untuk memberikan kesimpulan dan saran kepada manajemen PT. Putraduta Buanasentosa (Indoarsip) dalam rangka mempertahankan perspektif - perspektif dengan kinerja yang sudah tergolong baik dan meningkatkan perspektif-perspektif yang masih membutuhkan perhatian untuk perbaikan di masa yang mendatang. Pengukuran kinerja PT. Putraduta Buanasentosa (Indoarsip) dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard mampu memberikan gambaran secara menyeluruh, dimana sebelumnya penilaian kinerja perusahaan yang hanya terfokus pada perspektif keuangan, kini hanya merupakan sub analisis yaitu dengan dimasukannya perspektif-perspektif yang dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dari segi non keuangan seperti perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif yang berfokus pada kepuasan pelanggan. Berdasarkan uraian dan analisis tersebut, sebagaimana tertuang pada Bab 4, berikut ini hal-hal yang menurut penulis perlu mendapatkan perhatian Manajemen, baik berupa kesimpulan maupun berbentuk saran, sebagai berikut : 103

2 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan evaluasi kinerja, maka dapat dilihat terdapat 12 indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja pada masing-masing perpsektif. Pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran terdapat 3 ukuran indikator yaitu penyelesaian project information system (IS), personnel expenses, dan kepuasan karyawan; selanjutnya untuk perspektif internal process terdapat 3 ukuran indikator yang digunakan yaitu process improvement, on time service delivery, dan customer complaint; kemudian untuk perspektif customer adapun indikator indikator yang digunakan seperti penambahan pelanggan baru, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan; dan yang terakhir adalah perspektif keuangan yang diukur dengan menggunakan 3 indikator yaitu penambahan box, EBITDA, dan cost controlling. Untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan pada periode 2013 maka masing-masing indikator akan diukur dengan membandingkan antara aktual dengan target pencapaian. Adapun perinciannya sebagai berikut Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Pengukuran kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah dengan melihat beberapa indikator, yaitu : 104

3 Penyelesaian Project Information System (IS) Penyelesaian Project Information System (IS) untuk tahun 2013 ditargetkan sebanyak 100% sedangkan aktual yang tercapai sebesar 58,3%. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa target pencapaian penyelesaian project information system untuk tahun 2013 tidak tercapai Kepuasan karyawan Index rata-rata kepuasan karyawan untuk tahun 2013 ditargetkan sebesar 7 sedangkan aktual yang tercapai adalah Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa target pencapaian untuk kepuasan karyawan pada tahun 2013 tercapai. Personnel expenses Target pencapaian yang ditentukan pada tahun 2013 untuk personnel expenses sebesar 30 % dari total sales ( atau dalam angka sebesar ) sedangkan untuk aktual yang tercapai adalah 42.31% ( atau dalam angka sebesar 13,970,915). Selanjutnya pada tahun 2012, target pencapaian yang ditentukan sebesar 30% dari total sales (atau dalam angka sebesar ) sedangkan untuk aktual yang tercapai sebesar 38% ( ata dalam angka sebesar ) 105

4 Dengan demikian dapat disimpulkan target pencapaian untuk indikator personnel expenses untuk periode 2013 dan 2012 tidak tercapai. Perspektif Proses Bisnis Internal Pengukuran kinerja perspektif internal process adalah dengan melihat beberapa indikator, yaitu : Process Improvement Target pencapaian untuk jumlah perbaikan bulan juni adalah 5 sedangkan aktual jumlah perbaikan yang tercapai adalah 1. Kemudian untuk bulan juli target pencapaian jumlah perbaikan yang ditentukan adalah 5 sedangkan aktual jumlah perbaikan yang tercapai adalah 10, kemudian untuk bulan agustus jumlah target pencapaian perbaikan yang ditentukan adalah 5 sedangkan aktual jumlah perbaikan yang tercapai adalah 1. Selanjutnya untuk bulan September jumlah target pencapaian perbaikan yang di tentukan adalah 5 sedangkan jumlah aktual perbaikan yang tercapai adalah 2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa target pencapaian untuk Process improvement pada periode 2013 hanya tercapai pada bulan juli sedangkan untuk bulan juni, agustus, dan september tidak tercapai. 106

5 On time service delivery Target pencapaian untuk on time delivery pada bulan Januari adalah 95% ( 1058 dari total pengiriman) sedangkan aktual yang tercapai adalah 79.17% (882 dari total pengiriman). Selanjutnya pada bulan Februari target pencapaian untuk untuk on time delivery adalah 95% (1609 dari total pengiriman) sedangkan aktual yang tercapai adalah 92.03% ( 1559 dari total pengiriman). Kemudian pada bulan Maret target pencapaian untuk untuk on time delivery adalah 95% (1508 dari total pengiriman) sedangkan aktual yang tercapai adalah 92.56% (1469 dari total pengiriman). Untuk Bulan April target pencapaian untuk untuk on time delivery adalah 95% (2118 dari total pengiriman) sedangkan aktual yang tercapai adalah 93.72% (2089 dari total pengiriman). Pada bulan berikutnya yaitu bulan Mei target pencapaian untuk untuk on time delivery adalah 95% (1917 dari total pengiriman) sedangkan aktual yang tercapai adalah 91.63% (1849 dari total pengiriman). Kemudian untuk bulan Juni target pencapaian untuk untuk on time delivery adalah 95% (1464 dari total pengiriman) sedangkan aktual yang tercapai adalah 89.62% (1381 dari total pengiriman). Pada bulan Juli target pencapaian untuk on time delivery adalah 95% (1694 dari total pengiriman) sedangkan aktual yang tercapai adalah 107

6 90.58% (1615 dari total pengiriman). Selanjutnya pada bulan Agustus target pencapaian untuk untuk on time delivery adalah 95% ( 1521 dari total pengiriman) sedangkan aktual yang tercapai adalah 95.38% ( 1527 dari total pengiriman). Kemudian untuk bulan September target pencapaian untuk untuk on time delivery adalah 95% (1526 dari total pengiriman) sedangkan aktual yang tercapai adalah 88.42% (1420 dari total pengiriman). Sedangkan untuk bulan Oktober, November, dan Desember target pencapaian untuk untuk on time delivery adalah 95% ( secara berurutan dari Oktober hingga Desember yaitu : 1538, 1556, dan 2130 dari total pengiriman) sedangkan aktual yang tercapai untuk masing- masing secara berurutan adalah 90.61% (1467 dari total pengiriman), 86.02% (1409 dari total pengiriman), dan 91.53% (2052 dari total pengiriman). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa target pencapaian untuk bulan Januari, februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, September, Oktober, November, dan Desember selama periode 2013 tidak tercapai. Sedangkan target pencapaian untuk bulan Agustus tercapai. 108

7 Customer complaint Target pencapaian untuk penanganan keluhan pelanggan pada bulan Januari adalah 95 % sedangkan aktual yang tercapai adalah 100 %. Selanjutnya pada bulan Februari target pencapaian untuk penanganan keluhan pelanggan adalah 95 %sedangkan aktual yang tercapai untuk penanganan keluhan pelanggan adalah 81.3%. Pada bulan Maret target pencapaian untuk penanganan keluhan pelanggan adalah 95 % sedangkan aktual yang tercapai adalah 100 %. Untuk Bulan April target pencapaian untuk penanganan keluhan pelanggan adalah 95 % sedangkan aktual yang tercapai adalah 86.4%. Pada bulan berikutnya yaitu bulan Mei target pencapaian untuk penanganan keluhan pelanggan adalah 95 % sedangkan aktual yang tercapai adalah 100 %. Kemudian untuk bulan Juni target pencapaian untuk penanganan keluhan pelanggan adalah 95 % sedangkan aktual yang tercapai adalah 100 %. Pada bulan Juli target pencapaian untuk penanganan keluhan pelanggan adalah 95 % sedangkan aktual yang tercapai adalah 100 %. Selanjutnya pada bulan Agustus dan September target pencapaian untuk penanganan keluhan pelanggan adalah 95 % sedangkan aktual yang tercapai adalah 100 %. Sedangkan untuk bulan Oktober, November, dan Desember target pencapaian untuk 109

8 penanganan keluhan pelanggan adalah 95 % sedangkan aktual yang tercapai secara berurutan dari bulan Oktober hingga Desember adalah 100 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa target pencapaian untuk bulan Januari, Maret, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember selama periode 2013 telah tercapai sedangkan target pencapaian untuk penanganan keluhan pelanggan pada bulan Februari dan April pada periode 2013 tidak tercapai. Perspektif Pelanggan Pengukuran kinerja perspektif customer adalah dengan melihat beberapa indikator, yaitu : Penambahan pelanggan baru Target pencapaian untuk penambahan pelanggan baru pada bulan Januari adalah 20 sedangkan aktual yang tercapai adalah 10. Selanjutnya pada bulan Februari target pencapaian untuk penambahan pelanggan baru adalah 20 sedangkan aktual yang tercapai untuk penambahan pelanggan baru adalah 16. Pada bulan Maret target pencapaian untuk penambahan pelanggan baru adalah 20 sedangkan aktual yang tercapai adalah 10. Untuk Bulan April target pencapaian 110

9 untuk penambahan pelanggan baru adalah 20 sedangkan aktual yang tercapai adalah 5. Pada bulan berikutnya yaitu bulan Mei target pencapaian untuk penambahan pelanggan baru adalah 20 sedangkan aktual yang tercapai adalah 10. Kemudian untuk bulan Juni target pencapaian untuk penambahan pelanggan baru adalah 20 sedangkan aktual yang tercapai adalah 12. Pada bulan Juli target pencapaian untuk penambahan pelanggan baru adalah 20 sedangkan aktual yang tercapai adalah 15. Selanjutnya pada bulan Agustus dan September target pencapaian untuk penambahan pelanggan baru adalah 20 sedangkan aktual yang tercapai adalah 0. Sedangkan untuk bulan Oktober, November, dan Desember target pencapaian untuk penambahan pelanggan baru adalah 20 sedangkan aktual yang tercapai untuk masing- masing secara berurutan dari bulan Oktober hinggan Desember adalah 14, 7, dan 11. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa target pencapaian untuk bulan Januari, februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember selama periode 2013 tidak tercapai. Kepuasan pelanggan Target pencapaian untuk rata-rata kepuasan pelanggan untuk bulan April sebesar 8.00 sedangkan aktual yang tercapai 111

10 adalah Selanjutnya pada bulan Juli target pencapaian untuk rata-rata kepuasan pelanggan adalah 8.00 sedangkan aktual yang tercapai adalah 7.38 dan pada bulan Oktober target pencapaian untuk rata-rata kepuasan pelanggan yang ditetapkan adalah 8.00 sedangkan nilai aktual yang tercapai adalah Dengan demikian dapat disimpulkan bawah target pencapaian untuk rata-rata kepuasan pelanggan pada bulan April sudah tercapai sedangkan untuk periode Juli dan Oktober untuk tahun 2013 tidak tercapai. Loyalitas pelanggan Loyalitas pelanggan untuk bulan April ditargetkan 30% dari jumlah peserta atau 16 orang dan aktual yang tercapai adalah 34% atau 19 orang, kemudian pada bulan Juli loyalitas pelanggan yang ditargetkan sebesar 30% dari jumlah perserta atau 13 orang dan aktual yang tercapai adalah 47% atau 21 orang dari jumlah peserta. Sedangkan untuk bulan Oktober loyalitas pelanggan yang ditargetkan sebesar 30% dari jumlah peserta atau 11 orang dan aktual yang tercapai adalah 41 % dari jumlah perserta atau 16 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa target pencapaian loyalitas pelanggan untuk bulan April, Juli, dan Oktober untuk tahun 2013 tercapai. 112

11 Perspektif Keuangan Pengukuran kinerja perspektif customer adalah dengan melihat beberapa indikator, yaitu : Penambahan box Target pencapaian yang ditentukan untuk penambahan box pada Februari adalah box sedangkan untuk aktual yang tercapai untuk penambahan box adalah 8387 box. Selanjutnya pada Maret target pencapaian yang ditentukan untuk penambahan box adalah box sedangkan untuk aktual yang tercapai untuk penambahan box adalah box. Untuk bulan April target pencapaian yang ditentukan untuk penambahan box adalah box sedangkan aktual yang tercapai untuk penambahan box adalah 7280 box. Pada bulan mei target pencapaian yang ditentukan untuk penambahan box adalah box sedangkan aktual yang tercapai untuk penambahan box adalah Kemudian bulan juni target pencapaian yang ditentukan untuk penambahan box adalah box sedangkan aktual yang tercapai untuk penambahan box adalah box. Untuk bulan Juli target pencapaian yang ditentukan untuk penambahan box adalah box sedangkan aktual yang tercapai untuk penambahan box adalah box. Dan 113

12 untuk bulan agustus target pencapaian yang ditentukan untuk penambahan box adalah box sedangkan aktual yang tercapai untuk penambahan box adalah 9141 box. Untuk bulan September, oktober, november, dan Desember target pencapaian yang ditentukan untuk penambahan box adalah box sedangkan aktual yang tercapai untuk penambahan box secara berurutan dari bulan September hingga Desember adalah -9968, -2518, 4298, 5911 box. Dengan demikian dapat disimpulkan target pencapaian untuk indikator penambahan box pada bulan mei dan juni untuk periode 2013 telah tercapai sedangkan target penambahan box untuk bulan februari, maret, april, juli, agustus, September, oktober, November, dan desember selama periode 2013 tidak tercapai. EBITDA Target pencapaian yang ditentukan untuk EBITDA pada tahun 2013 adalah 16,8 milyar sedangkan aktual EBITDA yang tercapai adalah 11,47 milyar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa target pencapaian EBITDA pada tahun 2013 tidak tercapai. 114

13 Cost controlling Target pencapaian yang ditentukan untuk operating expenses pada tahun 2013 adalah 50 % terhadap total sales ( atau dalam angka sebesar 16,511,664) sedangkan untuk aktual yang tercapai adalah 74.60% ( atau dalam angka sebesar 24,636,460). Selanjutnya pada tahun 2012 target pencapain yang ditentukan untuk operating expenses adalah 50% terhadap total sales ( atau dalam angka sebesar 13,487,458 ) sedangkan aktual yang tercapai adalah 75.56% ( atau dalam angka sebesar 20,381,740). Dengan demikian dapat disimpulkan target pencapaian untuk indikator operating expenses pada tahun 2013 dan 2012 tidak tercapai. 5.2 Saran-Saran Sesuai dengan analisa dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis ingin memberikan saran - saran kepada pihak Manajemen PT. Putraduta Buanasentosa (Indoarsip), dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaan, yaitu sebagai berikut : Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Dalam pengembangan aplikasi-aplikasi melalui pemanfaatan teknologi, perusahaan perlu mengestimasi antara biaya dan budget yang akan dikeluarkan. Selain itu juga perlu adanya upaya untuk 115

14 meningkatkan komitmen dan peran seta dari Project Manajer dalam mengawasi proses pengembangan aplikasi dan memberikan progress report Perspektif Proses Bisnis Internal Untuk meningkatkan pencapaian perspektif proses bisnis internal terutama dalam hal on time service delivery, maka perusahaan perlu memperbaiki sistem pengiriman barang mulai dari gudang penyimpanan ( repository) hingga sampai ke tempat pelanggan. Hal ini dikarenakan letak gudang penyimpanan arsip yang cukup jauh seringkali menyebabkan keterlambatan dalam pengiriman arisp yang di request pelanggan. Maka salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan mendirikan pool yang bertujuan untuk menampung seluruh arsip-arsip yang di request sebelum dikirimkan ke tempat pelanggan, selain itu perlu adanya penambahan jumlah armada yang bertugas untuk mengirimkan arsip hingga sampai ke tempat pelanggan. Disamping itu perlu dilakukan perbaikan dan peninjauan kembali terhadap SOP yang berkaitan dengan internal process, jasa pelayanan, cost monitoring, pembelian barang, dan permintaan barang. Sehingga dapat mengoptimalkan pelayanan perusahaan di masa mendatang. 116

15 Perspektif Pelanggan Peningkatan pelayanan service dan maintenance dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem secara online untuk menampung keluhan dan feedback dari pelanggan., sehingga perusahaan lebih cepat tanggap dalam mengakomodir permintaan pelanggan. Melakukan program peningkatan kepuasan karyawan, dengan melakukan sosialiasi kembali kepada seluruh karyawan disemua level tentang pentingnya pencapaian kepuasan pelanggan dan bagaimana cara mencapainya Perspektif Keuangan Berdasarkan data yang diperoleh maka pendapatan/revenue terbesar PT. Putraduta Buanasentosa (Indoarsip) berasal dari 10 pelanggan yang melakukan penyimpanan arsip dalam jumlah besar. Dimana urutan pertama ditempati oleh PT. BANK CENTRAL ASIA tbk dengan jumlah arsip mencapai ± 200,000 box. Namun hingga akhir tahun 2013 terjadi penurunan yang cukup signifikan dari jumlah penyimpanan arsip oleh pelanggan pelanggan terbesar Indoarsip yang berdampak terhadap penurunan revenue/pendapatan perusahaan. Penurunan yang terjadi disebabkan semakin banyaknya kompetitor yang menawarkan jasa penyimpanan arsip 117

16 Untuk meningkatkan pencapaian perspektif keuangan maka PT. Putraduta Buanasentosa (Indoarsip) harus lebih aggressive dalam mencari pelanggan pelanggan baru yang memiliki potensi dengan menawarkan jasa penyimpanan arisp dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan kompetitornya. Selain melakukan customer acquisition, perusahaan juga perlu melakukan customer retention dengan cara mengoptimalkan kinerja seluruh karyawan yang bergerak pada bagian sales dan marketing dalam menawarkan jasa penyimpanan box kepada existing customer. 5.3 Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan penelitian yang antara lain sebagai berikut : 1. Dalam melakukan penelitian dengan menggunakan konsep balanced score, tidak adanya pembahasan tentang strategy map yang dapat digunakan untuk menganalisa keterkaitan antara masing masing indikator yang merepresentasikan setiap perspektif perspektif yang ada. 2. Adanya keterbatasan dalam memperoleh data yang relevan sehubungan dengan hasil penelitian. Sehingga beberapa indikator penelitian yang digunakan hanya menggunakan data - data yang diperoleh untuk merepresentasikan hasil secara keseluruhan. 118

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan informasi penting, dan meningkatnya isu non-compliant telah

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan informasi penting, dan meningkatnya isu non-compliant telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa lalu, manajemen arsip sering dipandang sebagai tidak perlu atau rendah dalam prioritas bisnis. Namun seiring dengan berjalan waktu, adanya peningkatan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan PT Bank CIMB Niaga Tbk telah menetapkan visi dan misinya yaitu Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka

Lebih terperinci

Bab IV ANALISIS DAN HASIL

Bab IV ANALISIS DAN HASIL Bab IV ANALISIS DAN HASIL 4.1 Efektifitas dan Efisiensi Penilaian Kinerja Suatu kinerja dikatakan efektif bila dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat atau lebih cepat dari perkiraan target penyelesaian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Visi, misi, dan strategi yang ditetapkan

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI OLEH : HELEN SOMBOUWADIL A 311 06 609 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS HASANUDDIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan luarnya, khususnya hubungan baik dengan pelanggan atau

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan luarnya, khususnya hubungan baik dengan pelanggan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu usaha bisnis agar dapat semakin tumbuh dan berkembang harus mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya, khususnya hubungan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Jumlah Sasaran Strategis dan KPI Departemen yang telah ada. Jumlah Sasaran Strategis

BAB V PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Jumlah Sasaran Strategis dan KPI Departemen yang telah ada. Jumlah Sasaran Strategis BAB V PEMBAHASAN Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi Key Performance Indicator (KPI) perusahaan 2. Merancang Peta Startegi dan KPI berdasarkan kerangka pengukuran kinerja Balanced Scorecard.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Metode pengukuran kinerja di PT Tera Data Indonusa Selama ini PT. Tera Data Indonusa mengukur kinerja dengan melakukan analisis terhadap laporang keuangannya dan membandingkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Semakin tingginya perkembangan industri membuat persaingan setiap pelaku industri semakin ketat dan meningkat tajam. Setiap pelaku industri harus mempunyai strategi

Lebih terperinci

Kata kunci: anggaran biaya operasional, alat perencanaan dan pengendalian, efektifitas biaya

Kata kunci: anggaran biaya operasional, alat perencanaan dan pengendalian, efektifitas biaya ABSTRAK Setiap perusahaan yang didirikan apapun bentuknya baik kecil maupun besar mempunyai tujuan yang salah satunya adalah untuk mencapai laba yang sebesar-besarnya. Sukses atau tidaknya suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Alasan Pemilihan Masalah Untuk Dipecahkan 3.1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu cara untuk menjaga hubungan dengan baik dengan pelanggan agar mereka tidak beralih ke perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. perhitungan dan analisa yang telah dilakukan, sehubungan dengan hasil yang didapat

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. perhitungan dan analisa yang telah dilakukan, sehubungan dengan hasil yang didapat BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Tahap akhir dari penelitian ini ialah mengambil kesimpulan dari hasil perhitungan dan analisa yang telah dilakukan, sehubungan dengan hasil yang didapat maka penulis memberikan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil

BAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kinerja PDAM Kota Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja perusahaan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan. informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan. informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (http://pasca-unsoed.or.id/adm/data/256,3,pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Penilaian

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Penilaian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Efektivitas kinerja saat ini sangat diperlukan untuk dapat memenangkan persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Penilaian kinerja memiliki peran yang sangat

Lebih terperinci

LEAN ACCOUNTING, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCED SCORECARD

LEAN ACCOUNTING, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCED SCORECARD LEAN ACCOUNTING, PERHITUNGAN BIAYA TARGET DAN BALANCED SCORECARD Lean Manufacturing adalah sebuah metodologi praktek produksi yang memfokuskan penggunaan dan pemberdayaan sumber daya untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Transportasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua sektor industri. Hal itu dikarenakan hampir semua sektor industri selalu mencakup proses distribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Profil Perusahaan 4.1.1. Profil Singkat Perusahaan PT. Homa Sejahtera didirikan oleh Parlin Herman Widjaya dan Parlin Herman Wibowo yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya bidang teknologi dan perubahan pola kehidupan manusia yang semakin cepat membuat begitu banyak aktivitas yang harus dilakukan oleh manusia untuk

Lebih terperinci

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan 94 BAB. VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam empat perspektif kemudian merubahnya menjadi tindakan yang lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya waktu, persaingan dalam dunia perdagangan semakin kompetitif. Maka dari itu perusahaanperusahaan yang ada harus menjaga serta meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Hal ini menuntut perusahaan untuk bersikap lebih tanggap lagi dan proaktif dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk lebih cermat dalam menentukan strategi bisnisnya, bukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk lebih cermat dalam menentukan strategi bisnisnya, bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan pasti akan dihadapkan pada persaingan bisnis yang semakin ketat, baik saat ini maupun dimasa yang akan datang. Manajemen perusahaan dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif, antara lain :

BAB V PENUTUP. Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif, antara lain : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pengukuran kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif,

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. Gambar 5. 1 Kuadran Analisa SWOT

BAB V ANALISA DATA. Gambar 5. 1 Kuadran Analisa SWOT BAB V ANALISA DATA 5.1 Analisis SWOT 5.1.1 Kuadran Analisa SWOT Gambar 5. 1 Kuadran Analisa SWOT Kuadran 1 menggambarkan bahwa situasi yang sangat baik karena ada kekuatan yang dimanfaatkan untuk meraih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tekanan kompetitif dalam dunia bisnis menuntut organisasi maupun perusahaan untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan. Setiap perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah semakin kompetitif. Tuntutan menjadi kompetitif ini telah mendorong terjadinya perubahan demi perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri dari zaman ke zaman semakin maju seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini. Segala upaya dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan situasi pasar saat ini telah berubah dengan sangat cepatnya.

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan situasi pasar saat ini telah berubah dengan sangat cepatnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan yang terjadi di segala bidang mengakibatkan situasi pasar saat ini telah berubah dengan sangat cepatnya. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Flow Chart Proses Produksi

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Flow Chart Proses Produksi 134 LAMIRAN LAMIRAN 1 Flow Chart roses roduksi 135 Lampiran 2 Sejarah erusahaan Sumber : T. Bakrie Building Industries 136 Lampiran 3 Struktur Organisasi erusahaan Sumber : T. Bakrie Building Industries

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT.

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultasi dan pelatihan sistem manajemen dan teknologi. Perusahaan ini beroperasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia bahwa Sampai dengan September ini konsumsi semen di

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia bahwa Sampai dengan September ini konsumsi semen di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumsi semen di Indonesia sebagaimana diungkapkan oleh Agung (2013) sebagai sekretaris di salah satu perusahaan semen terbesar di Indonesia bahwa Sampai dengan September

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat ukur kinerja Balanced

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat ukur kinerja Balanced 96 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat ukur kinerja Balanced Scorecard yang terintegrasi dengan metode Six Sigma pada perusahaan jasa yang bergerak dibidang migas

Lebih terperinci

Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan

Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan Sistem Manajemen Mutu Perusahaan PROSES MANAGEMENT New produk Bisnis Plan Regular production REALISASI PRODUK Recruitmen Perencanaan Mutu Contract

Lebih terperinci

Lampiran 1. Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard

Lampiran 1. Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard Lampiran 1 Bobot Score Perspektif Kinerja Balanced Scorecard 54 Lampiran 2: Kuesioner Pelanggan Nomor: KUISONER PELANGGAN Kuisoner ini terdiri dari 3 (tiga) bagian. Bagian pertama merupakan isian mengenai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi pada saat ini kemajuan perekonomian di berbagai belahan dunia terlihat bertambah pesat, dan negara Indonesia sebagai salah satu negara di dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan segala lini perusahaan pada masa kini merupakan hasil pengelolaan yang baik dalam tiap-tiap lini perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, terdapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. metode balance scorecardpada KJPP Hari Utomo dan Rekan dapat ditarik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. metode balance scorecardpada KJPP Hari Utomo dan Rekan dapat ditarik BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pengukuran kinerja dengan metode balance scorecardpada KJPP Hari Utomo dan Rekan dapat ditarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

Direktur. Bagian Personalia

Direktur. Bagian Personalia Lampiran Direktur Bagian Akuntansi Bagian Pembelian Bagian Personalia Bagian Pabrik Bagian Pemasaran Sub. Bag. Akuntansi Umum Sub. Bag. Produksi Sub. Bag. Adm. Penjualan Sub. Bag. Biaya Sub. Bag. Gudang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN 5.1 Simpulan

BAB V KESIMPULAN 5.1 Simpulan BAB V KESIMPULAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang pengukuran kinerja dengan konsep Balanced Scorecard pada PT Bank Pembangunan Daerah NTT (Bank NTT), maka

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan perkembangan dunia bisnis yang kompetitif, perusahaan harus mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan-perubahan agar tetap bertahan di tengah-tengah persaingan yang sedang terjadi.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 90 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengukuran kinerja yang diterapkan oleh PT Tera Data Indonusa selama ini hanya berdasarkan hasil analisis pengukuran profitabilitas, dan hasil pengukuran ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti perkembangan dunia usaha saat ini agar tetap hidup dan berkembang. Semakin tingginya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik

BAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Customer Orientation Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik atau terkenal.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, kebutuhan akan aplikasi sebagai sarana penunjang dalam berjalannya suatu sistem dalam perusahaan terlihat semakin meningkat, baik secara nasional maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam lima tahun terakhir, secara umum volume ekspor dan impor nonmigas

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam lima tahun terakhir, secara umum volume ekspor dan impor nonmigas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam lima tahun terakhir, secara umum volume ekspor dan impor nonmigas meningkat. Berdasarkan data Bank Indonesia tahun 2010 sampai dengan 2014 (Gambar 1.1)

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. adalah kegiatan berupa pengetahuan mengenai kondisi perusahaan, selebihnya

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. adalah kegiatan berupa pengetahuan mengenai kondisi perusahaan, selebihnya BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan PT. Coca Cola distribusi Bandung Timur merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang distribusi barang. Untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Definisi = Pendapatan bersih perusahaan. persentase modal yang balik dalam usaha.

LAMPIRAN. Definisi = Pendapatan bersih perusahaan. persentase modal yang balik dalam usaha. LAMPIRAN 1. Net Income Definisi = Pendapatan bersih perusahaan Sumber = Balance Sheet = 20% 2. Return On Investment Definisi = Persentase tingkat pendapatan terhadap investasi yang menunjukkan persentase

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan pada perusahaan dari tahun

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan pada perusahaan dari tahun BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan pada perusahaan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari adanya persaingan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 78 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Simpulan yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Kinerja lantai produksi pada PT. HOMA SEJAHTERA diukur berdasarkan 4 perspektif, yaitu: Perspektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini Teknologi Informasi (TI) telah digunakan secara luas dalam berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan manfaat yang diperoleh

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA 1 RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA PENDAHULUAN Manajemen biaya Manajemen strategik Perencanaan dan pembuatan keputusan Pengendalian manajemen dan pengendalian operasional Penyajian laporan keuangan Organisasi

Lebih terperinci

No. KuisionerdanLangkahKerja Ya Tidak

No. KuisionerdanLangkahKerja Ya Tidak ICQ Internal Control Questionaire Pelayanan Jasa L-1 1. Perusahaan SecaraUmum No. KuisionerdanLangkahKerja Ya Tidak 1. Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang digambar jelas yang dapat memperjelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggota organisasi. Dalam mengimplementasikan rencana-rencana strategis

BAB I PENDAHULUAN. anggota organisasi. Dalam mengimplementasikan rencana-rencana strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernyataan visi dan misi suatu organisasi menurut Imelda (2004) merupakan gambaran ideal organisasi atas apa yang dicapai dimasa yang akan datang melalui kegiatan operasionalnya.

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan jasa informasi dan komunikasi data. aplikasi komunikasi data yang mebutuhkan bandwidth besar

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan jasa informasi dan komunikasi data. aplikasi komunikasi data yang mebutuhkan bandwidth besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi, khususnya di era modern dan globalisasi, sekarang ini tidak dapat dielakkan lagi. Untuk dapat bertahan di dunia bisnis, suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

PT. Daya Mulia Sejahtera Laporan Laba rugi Per 31 Desember

PT. Daya Mulia Sejahtera Laporan Laba rugi Per 31 Desember L1 PT. Daya Mulia Sejahtera Laporan Laba rugi Per 31 Desember 2005-2006 Keterangan 2005 2006 Penjualan 11,552,652,345.00 12,501,522,540.00 Harga pokok penjualan Persediaan awal barang 2,010,628,560.00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia dan penanganan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. data yang diperoleh pada bab ini akan digunakan untuk mengukur nilai indikator

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. data yang diperoleh pada bab ini akan digunakan untuk mengukur nilai indikator BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Dalam bab ini penulis mengumpulkan dan mengolah data untuk mengukur nilai produktivitas dari aktivitas pemeliharaan gedung di PT. XYZ. Dimana data data yang diperoleh

Lebih terperinci

Balanced Scorecard untuk pengukuran kinerja organisasi berdasarkan tingkat

Balanced Scorecard untuk pengukuran kinerja organisasi berdasarkan tingkat BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengembangan Balanced Scorecard untuk pengukuran kinerja organisasi berdasarkan tingkat kepuasan mahasiswa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian di tanah air saat ini tumbuh dengan pesat, dan diiringi besarnya investasi baru di Indonesia, turut mendorong kebutuhan kendaraan operasional. Diperkirakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perancangan balanced scorecard ini, diharapkan dapat membantu perusahan untuk menilai kinerjanya terhadap inisiatif dan strategi perusahaan dengan target-target

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berikut kesimpulan dari Analisa Kinerja Perusahaan PT Lippo General Insurance Tbk menggunakan metode Balanced Scorecard. 1. Perspektif Finansial PT Lippo General

Lebih terperinci

Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M Denpasar, Bali, Indonesia

Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M Denpasar, Bali, Indonesia Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M 01 04:29 04:39 06:01 06:27 12:24 15:51 18:44 19:59 (9:16) 02 04:30 04:40 06:01 06:27 12:24 15:51 18:45 19:59 (9:18) 03 04:30 04:40 06:02 06:28 12:25 15:51 18:45 20:00

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life Indonesia yang berkedudukan di Allianz Tower Jl. HR Rasuna Said Kawasan Kuningan Persada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan para kompetitornya dengan menerapkan strategi atau metode pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. dengan para kompetitornya dengan menerapkan strategi atau metode pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan di dunia bisnis menjadi semakin ketat. Globalisasi telah menyebabkan berbagai jenis perusahaan baru yang bermunculan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari sejumlah rangkaian analisa yang telah dijelaskan, dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran. 5.1 Kesimpulan PT Kalimusada Motor telah mengelola serta memasarkan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja perusahaan khususnya PT. Telkom Indonesia,Tbk divisi cis. Dengan adanya pengukuran kinerja, perusahaan dapat melihat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja adalah proses dimana suatu perusahaan menentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja adalah proses dimana suatu perusahaan menentukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja adalah proses dimana suatu perusahaan menentukan ukuran hasil yang akan dicapai atas pelaksanaan suatu program atau merupakan suatu usaha

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Surat Penetapan Pembimbing. Photocopy Kartu Bimbingan. Lamipiran 5 Surat Keterangan Penelitian. Lamipiran 6 Daftar Riwayat Hidup.

DAFTAR LAMPIRAN. Surat Penetapan Pembimbing. Photocopy Kartu Bimbingan. Lamipiran 5 Surat Keterangan Penelitian. Lamipiran 6 Daftar Riwayat Hidup. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Kuesioner Jawaban Kuesioner Surat Penetapan Pembimbing Photocopy Kartu Bimbingan Lamipiran 5 Surat Keterangan Penelitian Lamipiran 6 Daftar Riwayat

Lebih terperinci

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value. Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang meyakini bahwa jika perusahaan memiliki orang-orang dengan kemampuan yang tepat dan sikap yang baik akan dapat melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk melayani pasar konsumen. Pemasaran bukan sekedar fungsi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk melayani pasar konsumen. Pemasaran bukan sekedar fungsi bisnis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan fungsi bisnis untuk mengenali kebutuhan konsumen dan menentukan target market yang dituju serta merancang produk dan program yang tepat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia logistik, pendistribusian barang sudah menjadi bagian penting dan sangat diperhatikan. Distribusi merupakan langkah untuk memindahkan dan memasarkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : FENNY LAYARIYANTI SURANA 0634010224 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang sangat pesat mengakibatkan adanya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang sangat pesat mengakibatkan adanya peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang sangat pesat mengakibatkan adanya peningkatan globalisasi di bidang teknologi informasi. Dimana informasi dapat diketahui secara cepat.

Lebih terperinci

E-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM

E-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM E-COMMERCE Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM 2 Balanced Scorecard Balanced Scorecard merupakan suatu alat managemen yang menilai progres organisasional menuju tujuan strategik melalui pengukuran kinerja pada

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB V HASIL DAN ANALISIS 66 BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Analisis Hasil Perhitungan (awal) 5.1.1 Analisis perhitungan waktu baku Dari hasil pengukuran diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan siklus pekerjaan dari karyawan, yang

Lebih terperinci

BAB V PERENCANAAN STRATEGIS SI

BAB V PERENCANAAN STRATEGIS SI BAB V PERENCANAAN STRATEGIS SI 5.1 DETERMINE BUSINESS IS STRATEGY Sebelum merumuskan strategi SI yang baru, penulis mencoba untuk mereview kembali target yang semula telah ditetapkan oleh manajemen dan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan 43 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan menuju era informasi yang serba cepat sehingga tercipta kondisi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran 133 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Setelah melakukan penelitian, maka kesimpulan yang diperoleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Hotel X selama ini masih menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi ini diwarnai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi ini diwarnai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi ini diwarnai dengan persaingan yang semakin ketat. Persaingan bukan hanya datang dari dalam tetapi datang juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. personal yang membedakan setiap individu dan perubahan self-efficacy dapat

BAB I PENDAHULUAN. personal yang membedakan setiap individu dan perubahan self-efficacy dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tutuk Ari (2009) mengatakan self-efficacy dapat dikatakan sebagai faktor personal yang membedakan setiap individu dan perubahan self-efficacy dapat menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia bisnis sekarang ini, baik perusahaan yang baru tumbuh maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia bisnis sekarang ini, baik perusahaan yang baru tumbuh maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis sekarang ini, baik perusahaan yang baru tumbuh maupun yang telah berkembang jauh, mulai menyadari pentingnya teknologi dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Metodologi Penelitian merupakan langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah yang ada, dimana penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan beberapa

Lebih terperinci

Bab V Penutup. V.1 Kesimpulan

Bab V Penutup. V.1 Kesimpulan 135 Bab V Penutup V.1 Kesimpulan Setelah dilakukan proses pengolahan data dan analisis terhadap hasil penelitian pada Divisi TI dan beberapa Divisi/Fungsional lain di PT. Pos Indonesia, maka dapat ditarik

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. produksi dan penjualan perlengkapan bayi seperti pakaian, peralatan makan, botol susu,

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. produksi dan penjualan perlengkapan bayi seperti pakaian, peralatan makan, botol susu, BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah PT Daya Mulia Sejahtera PT. Daya Mulia Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak dibidang usaha produksi dan penjualan perlengkapan bayi seperti pakaian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bahkan jika mungkin untuk selamanya. Perusahaan yang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. bahkan jika mungkin untuk selamanya. Perusahaan yang mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Loyalitas pelanggan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan di era kompetisi bisnis yang sangat ketat ini. Pentingnya loyalitas pelanggan bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan yang terus meningkat pada masa sekarang ini, untuk mencapai tujuan perusahaan menciptakan kinerja yang unggul dan mencapai laba

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk selaku produsen Semen Tiga Roda.

BAB I PENDAHULUAN. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk selaku produsen Semen Tiga Roda. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin pesatnya persaingan antar perusahaan maka semakin besar tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan untuk mengembangkan perusahaannya. Salah

Lebih terperinci

Sumber : http//.www.bataviase.co.id.node/ Gambar 1.1Perbandingan Market Share Jasa Kurir Indonesia pada tahun 2010 dan 2011

Sumber : http//.www.bataviase.co.id.node/ Gambar 1.1Perbandingan Market Share Jasa Kurir Indonesia pada tahun 2010 dan 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya bisnis perdagangan pada saat ini mendorong para pelaku bisnis agar bisa menyalurkan produknya kepada para pelanggan. Pelaku bisnis membutuhkan pasangan

Lebih terperinci

2016 ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT RUJUKAN BPJS KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD

2016 ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT RUJUKAN BPJS KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan faktor penting bagi kita semua. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuatan website dan pemasaran produk yang berbasis online hal ini. proses bisnis dari perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuatan website dan pemasaran produk yang berbasis online hal ini. proses bisnis dari perusahaan tersebut. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi membawa perubahan besar di berbagai bidang kehidupan. Banyak perusahaan yang gencar melakukan promosi untuk menarik

Lebih terperinci