Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang Permasalahan. Gereja Kristen Protestan di Bali, yang dalam penulisan ini selanjutnya disebut

Transkripsi

1 Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Permasalahan Gereja Kristen Protestan di Bali, yang dalam penulisan ini selanjutnya disebut Gereja Bali atau singkatannya GKPB, adalah salah satu dari sedikit gerejagereja di Indonesia yang terlibat aktif dalam mengembangkan program-program ekonomi secara sinodal bagi gereja, jemaatnya maupun masyarakat. Keterlibatan Gereja Bali dalam pengembangan ekonomi ini dimulai sejak Sidang Sinode tahun Sebagai hasil dari pengembangan ekonomi gereja, Gereja Bali kini memiliki beberapa unit usaha bisnis, antara lain: hotel resor, jasa penyelenggaraan pernikahan asing, sekolah pariwisata, usaha percetakan, usaha permebelan dan Bank Perkreditan Rakyat. Meskipun hasil sisa usaha dari unit-unit bisnis yang dimilikinya ini digunakan untuk mendanai biaya operasional serta program-program pelayanannya, namun kepemilikan unit usaha bisnis ini melawan pendapat umum gereja-gereja di Indonesia, khususnya dari gereja-gereja Protestan arus utama, yang beranggapan bahwa gereja tidaklah pantas untuk terlibat langsung dalam usaha bisnis. Pendapat ini didasari anggapan bahwa gereja sebagai lembaga rohani yang suci selayaknya tidak bersentuhan dengan kegiatan bisnis yang adalah kegiatan duniawi yang sarat dengan godaan untuk jatuh ke dalam dosa. Berdasarkan latar belakang di atas, mendorong penulis untuk mengetahui apa yang menjadi alasan, latar belakang dan landasan teologis GKPB dalam melaksanakan usaha bisnis. 1

2 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang permasalahan di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan menjadi pembahasan dalam tesis ini sebagai berikut: 1. Apa yang menjadi alasan dan latar belakang yang menyebabkan Gereja Bali membuat keputusan untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi pada Sidang Sinode tahun 1972? 2. Apa landasan teologis yang menjadi dasar bagi Gereja Bali dalam melakukan kegiatan ekonominya? 3. Pemikiran teologis apa yang dapat disumbangkan oleh Gereja Bali dalam pengembangan kegiatan ekonomi bagi pelayanan perwujudan Kerajaan Allah di bumi? C. Hipotesis Hipotesis terhadap rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut: 1. Keterlibatan Gereja Bali dalam kegiatan ekonomi sejak tahun 1972 dilatarbelakangi persoalan kemiskinan yang dihadapi oleh sebagian besar warga jemaat dan gereja. 2. Teologi ekonomi Gereja Bali tidak menganut paham dikotomistik terhadap aspek jasmani-rohani, sorgawi-duniawi, gereja suci-bisnis kotor. 3. Teologi ekonomi Gereja Bali belum merumuskan teologi kerja yang pasti sebagai landasan operasional pelayanannya di bidang ekonomi. D. Lingkup Penelitian Penelitian ini dibatasi dalam lingkup perspektif teologi ekonomi Gereja Bali oleh tokok-tokoh pengurus Gereja Bali, yaitu pendeta-pendeta yang sedang dan 2

3 pernah menjabat dalam kepengurusan sinode GKPB, dan juga kajian dua orang teolog luar yang pernah mengadakan penelitian dan membuat tulisan tentang perspektif teologi ekonomi Gereja Bali. Kurun waktu penelitian dibatasi dari tahun 1972 hingga tahun E. Tujuan Penelitian Tesis ini ditulis dengan tujuan memberikan sumbangan pemikiran teologis terkait dengan teologi ekonomi Gereja Bali yang nantinya dapat digunakan untuk memperkuat, memperjelas rumusan-rumusan yang sudah baik, dan juga memberikan saran-saran tambahan untuk melengkapi atau menyempurnakan rumusan-rumusan yang sudah ada. F. Landasan Teori Perspektif teologi ekonomi dan teologi kerja dari tokoh-tokoh pengurus Gereja Bali akan dianalisa dengan menggunakan teori-teori misi dari misiolog David Bosch, Vinay Samuel dan Chris Sugden; teologi ekonomi dari Peter Sedgwick, Max Stackhouse, Doug Sherman dan William Hendricks; dan kerangka teologi kerja pneumatologi dari Miroslav Volf. G. Metode Penelitian Dalam penulisan ini penulis menggunakan tinjauan historis mengenai pemikiran-pemikiran tentang teologi ekonomi dari tokoh-tokoh pengurus Gereja Bali. Di samping itu tulisan ini memberikan pula analisa dan refleksi teologis atas pemikiran-pemikiran mereka. Dengan tinjauan historis, maka tulisan ini pertama-tama meneliti landasan sejarah perkembangan dan pergumulan Gereja Bali dari awal terbentuknya jemaat Kristen perdana di Bali yang mendorong Gereja Bali untuk 3

4 terlibat dalam kegiatan pengembangan ekonomi. Kedua, meneliti programprogram ekonomi Gereja Bali. Dan terakhir, mengkaji teologi ekonomi dari tokoh-tokoh pengurus Gereja Bali. Adapun sumber-sumber untuk menggali teologi ekonomi Gereja Bali dibagi dalam dua kategori, yakni sumber utama dan sumber penunjang. Sumber-sumber ini saya bagi dalam dua kategori: sumber utama dan sumber penunjang Sumber sumber Utama Sumber-sumber utama terdiri atas tulisan-tulisan asli dari para tokoh pengurus Gereja Bali. Termasuk dalam sumber-sumber utama, juga digunakan notulen-notulen sidang-sidang sinode serta wawancara tokohtokoh pengurus Gereja Bali dari kurun waktu tahun 1972 sampai sekarang. Sorotan khusus dilakukan terhadap pandangan teologi ekonomi Pdt. DR. I Wayan Mastra, Ketua Sinode Gereja Bali yang pertama kali mengarahkan Gereja Bali untuk terlibat langsung dalam kegiatan pengembangan ekonomi dalam Sidang Sinode bersejarah tahun Sumber sumber Penunjang Sumber-sumber penunjang adalah tulisan-tulisan dari orang-orang di luar Gereja Bali yang melakukan penelitian atas pandangan teologi ekonomi Gereja Bali. Tulisan-tulisan ini tersedia dalam bentuk buku. Dalam pencarian jawaban atas masalah-masalah dalam tesis ini digunakan metodologi sebagai berikut: 2.1. Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan untuk membangun landasan teoritis penelitian. Dari landasan teoritis ditemukan indikator-indikator untuk menyusun kwesioner 4

5 penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan meliputi tulisan-tulisan dari buku-buku, artikel, majalah-majalah, jurnal-jurnal, internet maupun pustaka tertulis lainnya yang terkait dengan teologi bisnis dan teologi kerja. Selain itu juga meliputi dokumen-dokumen gereja dan notulen-notulen sidang-sidang sinode Gereja Bali yang memuat keputusan-keputusan Gereja Bali yang terkait dengan bisnis gereja Penelitian Lapangan Penelitian lapangan bertujuan untuk mendapatkan data tentang konsep teologi bisnis dan teologi kerja Gereja Bali. Dalam penelitian ini dipakai metode kualitatif, dengan menggunakan wawancara secara tertulis maupun tatap muka langsung. 1 Wawancara tertulis dipakai untuk mendapatkan kutipan langsung tentang pandangan responden, yang selanjutnya dipakai untuk menemukan polapola dan variabel-variabel yang dapat dipergunakan untuk memperjelas konteks yang akan dielaborasi secara lebih mendalam dalam wawancara tatap muka langsung. Sedangkan wawancara tatap muka langsung dipakai untuk menganalisis dan memperjelas hasil dan kesimpulan wawancara tertulis. Wawancara tertulis dilakukan dengan menggunakan metode pertanyaan tertutup dengan memberikan pilihan jawaban-jawaban dan juga metode pertanyaan terbuka dengan memberikan kemungkinan bagi responden untuk menjelaskan lebih dalam jawabannya. Sedangkan wawancara tatap muka langsung dilakukan dengan menggunakan metode wawancara terbuka, di mana 1 Lih. Andreas B. Subagyo, Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif: Termasuk Riset Teologi dan Keagamaan (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, cetakan pertama, 2004), hal ; Michael Quinn Patton, Qualitative Evaluation and Research Methods (Newbury Park, London, New Delhi: Sage Publications, Inc., 1980), hal

6 pertanyaan yang diajukan tidak hanya dijawab melainkan juga ditanggapi, dikomentari, diolah, diperbaiki, dibahas dan dianalisis bersama, untuk memperjelas pemahaman serta mempertajam gagasan. 2 Dalam wawancara terbuka ini responden diupayakan supaya dapat bebas mengungkapkan opininya, namun kebebasan yang dibangun dalam suatu kerangka tertentu. 3 Hasil wawancara tatap muka langsung akan ditranskrip menjadi teks dan setelah itu akan diuji silang dengan dokumen maupun literatur lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Setelah itu hasil wawancara akan ditafsir dengan memberi ruang bagi subyektivitas penulis. Proses penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: Penyusunan kuesioner untuk wawancara tertulis Kuesioner merupakan instrumen yang akan dipakai dalam penelitian lapangan. Kuesioner disusun dari indikator-indikator hasil studi literatur beberapa teori tentang misiologi, teologi bisnis dan teologi kerja. Selanjutnya indikatorindikator tersebut dijabarkan dalam variabel-variabel yang diterjemahkan dalam butir-butir pertanyaan kuesioner Pre tes kuesioner Langkah kedua adalah melakukan pre-tes kuesioner untuk mengetahui apakah kuesioner dapat dipahami oleh responden. Dari hasil pre-tes, kuesioner dievaluasi dalam rangka menyiapkan kuesioner yang siap digunakan untuk penelitian lapangan Pelaksanaan penelitian Penelitian akan dilakukan selama satu bulan dari pertengahan bulan April 2 John Mansford Prior, Meneliti Jemaat Pedoman Riset Partisipatoris (Jakarta: Grasindo, 1997), hal Ibid., hal

7 sampai dengan pertengahan bulan Mei. Dengan analisis sistematis maka tulisan ini pertama-tama hendak menyajikan suatu kajian sistematis mengenai perspektif teologi bisnis dan teologi kerja dari tokoh-tokoh pengurus Gereja Bali sejak Sidang Sinode Tulisan ini bermaksud hendak meneliti perbedaan mapun persamaan pandangan teologi ekonomi dari tokoh-tokoh pengurus Gereja Bali. Tulisan ini diharapkan dapat memperlihatkan perbedaan dan persamaan ini secara sistematis menurut pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam teologi ekonomi mereka. Selanjutnya perspektif praksis oleh para teolog Gereja Bali ini dikaji dengan cara mendialogkannya secara kritis dengan perspektif teori dari beberapa teolog masa kini yang terkait dengan diskursi teologi ekonomi masa kini, untuk diteliti persamaan dan perbedaannya. Dari perbandingan ini, diharapkan diperoleh masukan-masukan bagaimana teologi ekonomi Gereja Bali dapat diperkaya oleh diskursi teologi ekonomi masa kini, dan juga sebaliknya, bagaimana teologi ekonomi Gereja Bali dapat memberi sumbangan terhadap diskursi teologi ekonomi masa kini. 3. Judul Adapun judul yang dicanangkan untuk penulisan tesis ini adalah: 4. Sistimatika Penulisan TEOLOGI EKONOMI GEREJA KRISTEN PROTESTAN DI BALI Dalam rangka menguraikan pemikiran-pemikiran dalam tesis ini, penulis merencanakan akan menuangkannya dalam lima bab, dengan sistematika sebagai berikut: 7

8 Bab pertama adalah pendahuluan, yang memuat latar belakang, perumusan masalah, hipotesis penelitian, lingkup penelitian, tujuan penulisan, landasan teoritis, metode penelitian, judul tesis serta sistematika penulisan. Bab kedua mendeskripsi dan menganalisis sejarah perkembangan Gereja Bali dan di dalamnya latar belakang Gereja Bali mengembangkan programprogram perekonomian. Kemudian dipaparkan usaha bisnis yang telah dikembangkan dan dijalankan oleh Gereja Bali. Bab tiga memaparkan perspektif teologi ekonomi dari para tokoh pengurus Gereja Bali secara tematis dan sistematis. Pada bagian ini diungkapkan mengenai persamaan maupun perbedaan perspektif teologi ekonomi dari tokoh-tokoh pengurus Gereja Bali yang merupakan polarisasi dari dalam pemikiran Gereja Bali sehubungan dengan keterlibatan gereja dalam mengembangkan perekonomian gereja. Bab empat memaparkan diskursi teologi ekonomi dari para teolog masa kini. Bab lima merupakan kajian terhadap teologi ekonomi Gereja Bali dengan cara membandingkannya dengan diskursi teologi ekonomi masa kini. Bab enam, bagian terakhir dari tulisan ini, adalah kesimpulan dan saran atas seluruh penelitian yang dilakukan dalam tulisan ini. 8