Diplomassa? (Ketika Media Massa Berdiplomasi)

Transkripsi

1 1

2 Diplomassa? (Ketika Media Massa Berdiplomasi) Penulis: Oktavia Suryani Arrum Dinni Ibnu Hajar Tri Nurwidyanti Prasetiyo Wahyu A dkk 2

3 Diplomassa? (Ketika Media Massa Berdiplomasi) Penulis: Arrum Dini Ibnu Hajar, Bambang Dwi W, Novita Nur Alifa, Prasetiyo Wahyu A. P., Putri Aulia Rosa, Tria Nurwidyanti, Intan Maya Sari, Muhammad Miftahussurur, Miranda Ayu Pusparini, Novalia Lubis, Adrianto Emal Wijaya, Iin Febri K, Nurul Azillah Damri, Oktavia Suryani. Editor: Oktavia Suryani, Arrum Dini Ibnu Hajar, Tri Nurwidyanti, Prasetiyo Wahyu A. P, Penyunting: Muhammad Zulfikar Akbar dan Nurudin Desain Cover: Bambang Dwi Wahyu dam Novalia Lubis 3

4 Diterbitkan oleh: Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang Kampus III Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang Phone : (hunting); Fax. : Situs Resmi: Bekerja sama dengan Media Mahasiswa Publishing Jl. Simpang Candi Panggung Blok A-18 Perum Garden Palma Kel. Jatimulyo Kec. Lowokwaru Kota Malang penerbit@mediamahasiswa.com Diterbitkan melalui : Nulis Buku Hak cipta dilindungi oleh undang-undang All Rights Reserved. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. Cetakan Pertama Januari

5 Kata Pengantar Negara-negara di dunia internasional mempunyai cara untuk berhubungan baik agar dapat memberikan keuntungan bagi negara. Cara berhubungan baik ini disebut dengan diplomasi. Diplomasi dahulunya dilakukan oleh aktor negara atau aktor non-negara (orang-orang profesional), namun karena permasalah di dunia internasional semakin kompleks tidak memungkinkan kedua aktor untuk bisa menyelesaikan konflik secara keseluruhan. Sehingga dibutuhkan cara-cara baru untuk melakukan diplomasi, salah satunya melalui media. Media menjadi bagian dari multi track diplomacy dengan adanya jalur sembilan. Multi track diplomacy mempunyai sembilan jalur untuk melakukan kegiatan diplomasi (Kupinska, 2010). Jalur satu adalah diplomasi resmi (official diplomacy), jalur kedua yaitu negosiasi tidak resmi (unofficial diplomacy), kerjasama ekonomi (economic cooperation) merupakan jalur ketiga, jalur keempat disebut 5

6 dengan pertukaran warga negara (citizen exchange), berlanjut kepada jalur kelima dengan pendidikan (education), jalur keenam yakni aktivitas (activism), jalur ketujuh dengan agama (religion), jalur kedelapan adalah pembiayaan (funding) dan jalur terakhir jalur kesembilan adalah komunikasi (communication). Komunikasi (communication) dalam penggambaran jalur diplomasi kesembilan diperuntukkan untuk menghubungkan seluruh jalur. Dalam jalur sembilan terdapat pengertian bahwa komunikasi sebagai jalur diplomasi dapat diaplikasikan salah satunya melalui sarana media cetak, penggambaran visual, dan media elektronik. Media merupakan sebuah pusat informasi yang menghubungkan kepada publik berdasarkan isu perdamaian, resolusi konflik dan hubungan internasional. Sehingga, secara tidak langsung media merupakan alat untuk membuat sebuah konflik atau sebuah transformasi. Dari beberapa sisi media tersebut juga terdapat sisi media yang lain 6

7 yaitu dapat mempengaruhi atau membentuk opini publik. Berdasarkan penggunaan media dalam jalur kesembilan dalam diplomasi, dapat dikatan peran media dalam diplomasi ini merupakan peranan yang penting. Karena pembentukan opini publik dibuat berdasarkan pemberitaan media, sehingga memang benar adanya bahwa media dapat menjadi alat utama dalam diplomasi baik untuk membuat hubungan menjadi lebih baik atau sebaliknya. Dalam buku ini akan dijelaskan penggunaan media sebagai alat diplomasi di beberapa negara dengan contoh yang mudah dipahami, sehingga dapat memberikan informasi dan wawasan baru untuk para pembaca. Semoga buku ini dapat membantu para pembaca dalam memahami diplomasi melalui jalur kesembilan. Salam Penulis, 30 November

8 DAFTAR ISI Bagian I: Media Aliansi Diplomasi Negara Manhwa Saudara K-pop dari Korea Selatan Oleh : Arrum Dini Ibnu Hajar Demokrasi ala Free newspaper untuk Indonesia Oleh:Bambang Dwi Waluyo Diplomasi Publik Jepang melalui Saluran Penyiaran Televisi NHK Oleh: Novita Nur Alifia VOA Rekayasa Konstruksi Dunia Baru Oleh : Prasetiyo Wahyu A.P 8

9 The Jakarta Post sebagai Media Diplomasi Publik Indonesia Oleh : Putri Aulia Rosa CCTV Sebagai Media Diplomasi Publik Tiongkok Oleh: Tria Nurwidyanti Bagian II: Menguak Propaganda Dibalik Media Film Black Hawk Down sebagai Bentuk Propaganda Internasional Amerika Serikat Oleh : Intan Maya Sari Propaganda Amerika Serikat Melalui Media Film Oleh: Muhammad Miftahussurur Konflik Myanmar Bukti Provokasi Media Oleh: Miranda Ayu Pusparini 9

10 Islam Is Not Peaceful Religion: Menguak Propaganda Anti Islam Ala Anne Marie Waters Oleh: Novalia Lubis Bagian III: Media sebagai Peredam Konflik Posisi Diplomasi Media Massa dalam Resolusi Konflik Internasional Oleh: Adrianto Emal Wijaya Film Bollywood Sebagai Media India Untuk Meredakan Konflik Antara India dan Pakistan Oleh: Iin Febri Kurniyati Posisi Media dalam Memandang Konflik Oleh: Nurul Azillah Damry Media, Oprah Winfrey, dan Kasus Rasisme di Amerika Serikat Oleh: Oktavia Suryani 10