HASHTAG Sebagai Gerakan Massa dalam Media Internasional Penulis Insyira Yusdiawan Azhar Diannova Nabila Andi Anjar Muh. Darwin Wahyu R dkk

Transkripsi

1

2 HASHTAG Sebagai Gerakan Massa dalam Media Internasional Penulis Insyira Yusdiawan Azhar Diannova Nabila Andi Anjar Muh. Darwin Wahyu R dkk ii

3 HASHTAG Sebagai Penggerak Massa dalam Media Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Penulis : Insyira Yusdiawan Azhar, Diannova Nabila, Andi Anjar, Muh Darwin Wahyu R, Faisal, Wiji Setiawan, Anggun Sri Wulansari, Farizqo Achmad, Amaulia Damayanty, Mirna Yuniati, Namira Nugrahanti, Riska Kusnawati, RP Noegroho Darmo S, Olivia Maya Renita, Pebklinen Wahyu Putra Ramadhan Editor :Insyira Yusdiawan Azhar, Diannova Nabila, Andi Anjar, Muh. Darwin Wahyu R Penyunting: Muhammad Zulfikar Akbar dan Nurudin Perancang Sampul : Farizqo Achmad 3

4 Diterbitkan oleh: Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang Kampus III Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang Phone : (hunting); Fax. : Situs Resmi: Bekerja sama dengan Media Mahasiswa Publishing Jl. Simpang Candi Panggung Blok A-18 Perum Garden Palma Kel. Jatimulyo Kec. Lowokwaru Kota Malang penerbit@mediamahasiswa.com Diterbitkan melalui : Nulis Buku Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. All Rights Reserved. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. Cetakan Pertama Januari

5 KATA PENGANTAR EDITOR Pada era ini, masyarakat bumi seperti memiliki dua dunia. Yakni yang pertama adalah dunia fana yang kita dan makhluk ciptaan Allah lainnya tinggali dari era Nabi Adam hingga hari kiamat kelak. Yang kedua adalah dunia baru, dimana dunia ini menyajikan berbagai macam informasi dan hiburan. Dunia baru ini dunia digital disebut juga dunia maya, yang masyarakat digital di dalamnya disebut netizen. Kemudian netizen ini sebagai masyarakat dunia maya tentu saja memiliki budaya dan tata cara sendiri dalam berinteraksi di dunia tersebut. Salah satu contoh budaya yang sering digunakan oleh netizen adalah budaya menggunakan hahstag dengan simbol (#). Flashback ke tanggal 23 Agustus 2007, seorang desainer interface dari Google sekaligus pendiri BarCamp, Chris Messina yang kala itu mengajukan suatu pertanyaan dan menjadi titik menentukan dari awal mula fenomena ini berlangsung hingga sekarang, 5

6 khususnya di twitter. How do you feel? ia bertanya untuk menyertakan awalan tanda #(hash/pound/simbol) pada tulisan #Barcamp, yang kala itu bermaksud untuk menyangkutkan tentang group nya Barcamp. seperti #barcamp [bla..bla..bla]?. tanda (#) itu sendiri berfungsi untuk mengelompokan berdasarkan tweet serupa, katakanlah, orangorang berbicara World Economic Forum, mungkin #WEF termasuk dalam tweet mereka. Hashtag adalah merupakan sebuah kata atau frase tanpa spasi dengan diawali menggunakan simbol hash atau pagar (#). Pada awalnya hashtag ini digunakan untuk membicarakan sesuatu yang aktual. Seperti sebuah event besar yang digelar atau peristiwa atau organisasi, berita dan lain-lain, lalu netizen ada yang memposting untuk mempromosikan dan ada pula yang memberikan komentar tentang event tersebut. Namun kini hashtag telah mengalami pelebaran fungsi. Jika disebutkan diatas bahwa hashtag dulu digunakan untuk 6

7 membicarakan sebuah hal atau event atau peristiwa dan lain-lain yang bersifat aktual atau benar benar terjadi, kini hashtag pun melebar menjadi banyak fungsi. Beberapa contohnya adalah: sebagai alat branding, kampanye, berdagang, promosi, pergerakan dan bisa juga difungsikan untuk menggolongkan tema atau topik yang spesifik dalam sosial media. Di sisi lain hashtag juga mempermudah orang lain untuk mencari topik yang saling berhubungan. Dalam dunia digital, khususnya digital konten marketing pada sosial media, hashtag berguna untuk mengelompokan sebuah tema atau informasi produk agar orang lain atau calon pembaca ataupun juga calon customer dapat menemukan informasi yang anda sampaikan pada sebuah artikel dengan hashtag tertentu. 7