Monarki Inggris Di Tengah Demokrasi Eropa
|
|
- Leony Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Monarki Inggris Di Tengah Demokrasi Eropa Sepanjang sejarah peradaban manusia, boleh dikatakan hampir seluruh wilayah di dunia ini berada di bawah kekuasaan monarki. Tentu saja terdapat bentukbentuk pemerintahan demokrasi seperti di Athena atau Republik Roma di tahun 31 SM, Republik Venesia, Republik Federal Swiss, dan Republik Belanda di abad ke-16. Namun, dominasi monarki di seluruh wilayah, terutama di Eropa, merupakan fakta sejarah yang tidak terbantahkan. Situasi ini mulai berubah menjelang abad ke-20 di saat peta politik dunia juga mulai berubah. Monarki secara perlahan kehilangan tempatnya di panggung politik, tergeser oleh ideide baru tentang demokrasi yang memperjuangkan kedaulatan penuh oleh rakyat. Kings or People: Power and the Mandate to Rule (1978) karya Reinhard Bendix membandingkan negara dengan sistem monarki di Eropa, salah satunya monarki Inggris, serta mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berperan dalam kebangkitan sistem tersebut dan perkembangannya. Diungkapkan bahwa pada awal abad ke-20, satu per satu monarki ditumbangkan oleh gerakan-gerakan revolusi dari kaum republikan yang menginginkan tegaknya nilai demokrasi.1. Artikel ini mencoba untuk mengelaborasi data-data yang diuraikan oleh Bendix dengan data-data yang dipaparkan oleh Peter Flora, The Growth of Mass Democracy and Welfare States (1983), berkaitan dengan tumbuh kembangnya paham demokrasi di tanah Eropa. Dinasti Romanov di Rusia, dinasti Hohenzollern di Jerman, dinasti Habsburgs di Austria-Hungaria dan dinasti Osmanli (Ottoman) di Turki adalah contoh monarki besar yang pernah menguasai sebagian besar wilayah dunia yang kehilangan legitimasinya akibat gerakan demokratisasi.2. Namun, nasib berbeda dialami oleh monarki Inggris yang merupakan satu dari sedikit monarki yang mampu bertahan. Di saat monarki-monarki lain tidak mengacuhkan perkembangan paham demokrasi dari kaum republikan dan gerakan-gerakan revolusi, dinasti Windsor di Inggris mampu membaca perubahan peta politik dengan mengakomodasi nilai-nilai demokrasi dan mengkonversikan diri menjadi simbol demokrasi sehingga eksistensi sistem monarki Inggris tetap berjalan.3.
2 Redupnya Monarki, Bangkitnya Demokrasi Dalam konteks Global, di akhir Perang Dunia I, sistem pemerintahan monarki perlahan mulai ditinggalkan.4. Revolusi Amerika di tahun 1765 dan Revolusi Prancis 1789 menjadi inspirasi bagi transformasi total sistem pemerintahan yang awalnya didominasi oleh sistem monarki, beralih ke sebuah sistem demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai entitas utama kedaulatan. Namun, bila dilihat dari catatan sejarah, proses transformasi ini tidaklah selalu berjalan mulus. Di beberapa wilayah Eropa, meski gerakan kudeta yang dilancarkan untuk menurunkan monarki cenderung berhasil, namun gerakangerakan tersebut justru menghasilkan pemerintahan diktator seperti yang terjadi pasca Revolusi Prancis. Gerakan republikan yang mengusung ide tentang kedaulatan penuh oleh rakyat mendapat tantangan berat oleh gerakan politik Napoleon Bonaparte yang mendirikan imperium baru di Prancis pada tahun 1804 serta restorasi dinasti Bourbon di tahun Pada masa ini, republikanisme menjadi paham yang dideskreditkan.5. Meskipun demikian, semangat demokrasi dari Revolusi Prancis tetap meninggalkan jejak di panggung politik Eropa abad ke-19. Dari restorasi monarki Prancis di tahun 1815 sampai pecahnya Perang Dunia I di tahun 1914, partisipasi politik masyarakat di Eropa berkembang secara sistematis.6. Di Prancis, antara tahun 1815 sampai 1830, hak pilih perlahan mulai diberikan, meskipun masih sangat dibatasi oleh dinasti Bourbon yang kembali berkuasa. Dari total populasi Prancis yang berjumlah 30 juta, hak pilih hanya diberikan kepada para pria dewasa berusia di atas 21 tahun yang berjumlah 100 ribu atau hanya 0,5% dari total populasi Prancis. Pasca Revolusi Juli di tahun 1830 oleh Louis Philipe (Duke of Orleans) yang berakhir dengan penggulingan tahta Charles X (dinasti Bourbon), jumlah hak pilih meningkat menjadi 200 ribu orang. Delapan belas tahun setelahnya, yaitu pada bulan Februari 1848, sebuah revolusi oleh kaum republikan kembali terjadi untuk menggulingkan Louis Philipe dan mengembalikan sistem republik di Prancis. Pasca revolusi tersebut, semua pria dewasa Prancis yang berusia di atas 21 tahun diberikan hak pilih
3 pada pemilihan umum bulan Desember Pada sistem monarki Inggris sendiri, pemilu tahun 1815, hak pilih hanya diberikan pada 500 ribu pria dewasa atau sekitar 4% dari total populasi, namun meningkat menjadi 800 ribu di tahun 1832 setelah The Reform Bill disahkan. Pengesahan The Second Reform Bill di tahun 1867 membuat jumlah hak pilih kembali ditingkatkan menjadi dua juta pemilih. Hak pilih meningkat drastis di tahun 1884 menjadi enam juta orang atau sepertiga dari jumlah total populasi pria usia di atas 20 tahun.8. Sementara itu Prussia, yang merupakan bagian penting dari Konfederasi Jerman, mulai menerapkan pemilihan umum setelah gerakan demokratisasi bangkit melalui revolusi di tahun 1848, yang disusul dengan penyusunan ulang konstitusi di tahun Pada saat itu, semua penduduk pria berusia di atas 18 tahun diberikan hak untuk memilih anggota dewan perwakilan rakyat mereka.9. Kerajaan Sardinia yang berhasil merestorasi kekuatan politiknya di Italia pada tahun 1861 juga secara bertahap mengadopsi pemilihan umum untuk anggota parlemen dengan memberikan hak pilih kepada 500 ribu orang dari total populasi sebanyak 25 juta atau sebesar 3,5% dari total penduduk yang berusia di atas 21 tahun dan meningkat menjadi dua juta orang di tahun Menjelang Perang Dunia I, yaitu di tahun 1913, hak pilih telah diberikan kepada delapan juta orang atau sekitar 40% dari total populasi penduduk Italia yang berusia di atas 21 tahun.10. Meski sedikit demi sedikit kekuatan monarki mulai tergeser oleh demokratisasi, namun pemerintahan monarki pada faktanya tetap mendominasi di sebagian wilayah Eropa sampai pecahnya Perang Dunia I. Sebelum 1914, hanya terdapat dua negara republik di Eropa, Prancis dan Swiss.11. Keadaan kemudian berbalik saat Amerika Serikat turut serta dalam Perang Dunia I dan menjadi penentu kemenangan Sekutu di Eropa. Satu per satu monarki tumbang dan wilayahwilayah di Eropa perlahan mulai bertransformasi menjadi republik.12. Di Eropa, transformasi tersebut ditandai oleh kejatuhan dinasti Romanov di Rusia, dinasti Hohenzollern di Jerman, dinasti Habsburgs di Austria-Hungaria dan dinasti Osmanli (Ottoman) di Turki. Revolusi Bolshevik yang dipimpin Lenin di tahun 1917 berhasil menumbangkan Tsar Alexander II di Rusia dan membentuk sebuah negara sosialis baru.13. Setahun setelahnya, Kekaisaran Jerman ditumbangkan melalui kudeta di tahun 1918 sebagai akibat kekalahan di Perang Dunia I dan menjadikan Jerman bertransformasi menjadi republik.14. Setelah Perang Dunia I berakhir, blok Sekutu di bawah tekanan dari Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson melalui Perjanjian Versailles di tahun 1919
4 memecah imperium Austria-Hungaria menjadi beberapa negara (Austria, Latvia, dan Hungaria) yang kemudian menjadi negara republik demokratik.15. Kekalahan Kekaisaran Ottoman di Perang Dunia I juga berimbas pada revolusi internal di tahun 1923 dan pecahnya wilayah-wilayah kekaisaran tersebut menjadi beberapa negara republik, termasuk Turki.16. Depresi ekonomi yang terjadi di Eropa pada era 1930-an yang kemudian menciptakan instabilitas politik menjadi tantangan terberat bagi negara-negara republik baru tersebut. Hal ini membuka peluang bagi faham-faham fasis mengambil alih kekuasaan dan membentuk rezim dikator. Dengan melakukan kudeta atau memanipulasi sistem demokrasi dan mengklaim dapat mengatasi berbagai persoalan yang tidak mampu diselesaikan oleh liberalisme dan demokrasi, orang-orang seperti Adolf Hitler di Jerman, Benito Mussolini di Italia, Fransisco Franco di Spanyol, Antonio Salazar di Portugal, dan Getulio Vargas di Brazil, mengambil alih tampuk kekuasaan di negara masing-masing.17. Rezimrezim tersebut melakukan ekspansi besar-besaran dan membawa dunia kembali ke era perang. Transformasi kemudian berlanjut setelah Perang Dunia II berakhir. Pasca Perang Dunia II, blok Sekutu sebagai pemenang perang secara konstan menyebarkan paham demokrasi pada semua wilayah-wilayah bekas pendudukan Nazi. Di Eropa barat, Amerika Serikat menyebarkan paham demokrasi liberal, sementara di Eropa timur, Uni Sovyet menyebarkan paham demokrasi sosialisnya. Semangat dekolonilasasi yang berkembang pasca perang juga memunculkan banyak negara baru yang mayoritasnya menjadi negara republik dan memiliki konstitusi yang demokratis. Namun, sistem monarki Inggris mendapat legitimasi dan tak mengalami pergeseran sama sekali. Pada awal abad ke-20, di mana monarki mulai kehilangan tempatnya di panggung politik dunia, bahkan Winston Churchill pun menggambarkannya dengan istilah the old world in its sunset, monarki Inggris tetap kokoh menjadi simbol kedaulatan Inggris Raya. Revolusi Prancis seabad sebelumnya telah memberikan pelajaran penting bagi monarki Inggris mengenai perlunya memodernisasi diri dan berasimiliasi dengan ide-ide baru tentang demokrasi dalam menyongsong panggung politik di abad ke Sebagai hasilnya, sistem monarki Inggris menjadi salah satu monarki tertua mampu mempertahankan legitimasinya baik di Inggris maupun sebagian besar koloni warisan dunia imperialis di masa lalu. Hal tersebut tentu saja merupakan sebuah pencapaian luar biasa mengingat di era demokratisasi dan di tengah gelombang protes kaum republikan yang menginginkan penghapusan total
5 sistem monarki, pemegang tahta kerajaan Inggris Raya masih mampu mempertahankan hegemoni kekuasaan dan memenangkan hati sebagian besar rakyatnya. Ini dapat dilakukan sekalipun harus berkolaborasi dengan sistem parlementer yang mengubah sistem monarki Inggris dari monarki absolut ke monarki konstitusional. Transformasi Monarki Inggris Dalam konteks monarki Inggris secara spesifik, The Selling of the Royal Family: The Mystique of the British Monarchy yang ditulis oleh John Pearson di tahun 1986 adalah salah satu buku yang menarik untuk dibaca. Pearson membuka argumen dengan menyajikan dua pertanyaan besar, yaitu bagaimana monarki Inggris mampu bertahan dan bagaimana keluarga kerajaan ini menjadi populer di tengah-tengah masyarakat internasional. Person menunjukkan tiga unsur penting untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut. Pertama, foundation (pondasi). Dia menjelaskan bagaimana George V dan Ratu Mary mendesain sebuah bentuk monarki modern dengan membangun citra positif di masyarakat, seperti hidup sederhana dan merakyat, meski dikelilingi kemewahan ala monarki. Hal ini disebut Pearson sebagai sebuah karakter dasar yang harusnya dimiliki oleh semua pemimpin, terlepas apakah itu memang melekat secara nyata atau hanya pencitraan semata. Hanya saja, ini dianggap sesuatu yang kurang relevan bagi sebagian anggota keluarga kerajaan di Eropa mengingat mereka masih memegang pola pikir kebangsawanan tradisional yang aristokrat dan dekat dengan kemewahan. Yang kedua, decline (kemunduran). Di rentang waktu tahun 1950 sampai an, saat Inggris dihantam krisis ekonomi dan inflasi hebat, Pearson melihat adanya persepsi negatif dari masyarakat terhadap keluarga kerajaan yang ditandai dengan demonstrasi besar-besaran di seluruh penjuru wilayah sebagai respon terhadap perayaan Silver Jubilee keluarga kerajaan. Inilah yang kemudian mendasari asumsi kuat Pearson yang menyatakan bahwa meski sebenarnya secara struktur kebijakan krisis dan inflasi bukanlah hasil kebijakan yang salah dari keluarga kerajaan, mengingat urusan pemerintahan sudah bukan lagi bagian dari wewenang mereka, terdapat korelasi yang serius di mana masyarakat menginginkan para anggota kerajaan juga ikut merasakan penderitaan mereka. Melakukan perayaan di tengah-tengah segala kekacauan tersebut merupakan hal yang sebenarnya kurang tepat, meski itu adalah hal yang wajib dan telah dilaksanakan turun-temurun. Yang ketiga adalah revival, bagian yang paling penting dari buku ini. Pada
6 bagian ini, Pearson menggambarkan bagaimana monarki bangkit kembali dari keterpurukan dan memperoleh kembali simpati rakyat dengan menggunakan teknik yang ia sebut up-to-date public relation. Menurut Pearson, media modern memegang peranan terpenting dalam mendekatkan keluarga kerajaan dengan masyarakat. Ia melihat bagaimana media massa dimanfaatkan sebagai corong informasi untuk memperlihatkan sisi kemanusian dari keluarga kerajaan, yang secara sengaja bertujuan membentuk sebuah citra posistif yang kuat di mata publik. Segala kegiatan yang dilakukan anggota keluarga kerajaan disebut Pearson telah dikemas apik demi memperlihatkan sebuah kehidupan yang bersahaja dan sederhana di istana. Monarki telah belajar banyak dari pengalaman di masa lalu bahwa masa depan mereka pada akhirnya berada pada hati rakyat. Jika rakyat sudah jenuh dengan mereka, peristiwa turun tahta bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Oleh karena itu, menurut Pearson, penting bagi para bangsawan ini untuk terus berusaha menampilkan hiburan guna menjaga mood rakyat. Pearson melalui buku ini berusaha menggambarkan betapa pembentukan citra (branding) dengan segala makna yang dihasilkan dapat menjadi sebuah kekuatan penting untuk melanggengkan kekuasaan. Note: 1 R. Bendix, Kings or People: Power and the Mandate to Rule, University of California Press, Berkeley, 1978, p P. Flora, The Growth of Mass Democracy and Welfare States, Macmillan Press, Chicago, 1983, p K. Rose, King George V, Knopf, London, 1983, p G. Ferrero, Peace and War, Books for Libraries Press, Freeport, 1969, p Flora, pp Flora, p B.R. Mitchell, European Historical Statistics , Macmillan Press, London, 1975, pp B.R. Mitchell, British Historical Statistics, Cambridge University Press, Cambridge, 2011, pp Mitchell, European Historical Statistics , p Mitchell, European Historical Statistics , p Flora, p Flora, p F. Furet, The Passing of an Illusion: The Idea of Communism in Twentieth Century, Chicago University Press, Chicago, 1999, pp
7 14 I. Ward (ed.), Whitaker s Almanac, A & C Black Publisher, London, 2008, p M.N. Rothbard, World War I as Fulfillment; Power and the Intellectuals, Journal of Libertarian Studies, vol. 9, no. 1, 1989, p L. Diamond, World Religion and Democracy, John Hopkins University Press, Baltimore, 2005, p J.L. Talmon, The Origins of Totalitarian Democracy, Penguin, London, 1986, pp G. Brook-Sheperd, Royal Sunset: The European Dynasties and the Great War, Doubleday, New York, 1987, pp
Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.
Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari penulisan skripsi yang berjudul Blokade Ekonomi Napoleon Bonaparte dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Inggris
Lebih terperinciBAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan
BAB V PENUTUP KESIMPULAN Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan Strategi Republik Kosovo dalam Proses Mencapai Status Kedaulatannya pada Tahun 2008 telah berlangsung sejak didirikannya
Lebih terperinciSMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2
1. Negara-negara yang tergabung dalam blok fasis adalah... Jerman, Jepang, dan Italia Jerman, Jepang, dan Inggris Jepang, Italia, dan Uni Soviet Jerman, Hungaria, dan Amerika Serikat SMP kelas 9 - SEJARAH
Lebih terperinciResensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD
Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD 11 Oleh: Sulthan Zainuddin ABSTRAK Dalam bukunya Social Origins of
Lebih terperinci2015 DAMPAK PERANG AUSTRO-PRUSIA TERHADAP HUBUNGAN POLITIK AUSTRIA DAN HONGARIA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Periode abad ke-18 hingga abad ke-19 merupakan suatu periode yang memiliki peristiwa-peristiwa besar dan bersejarah di Eropa. Berbagai macam peristiwa itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blokade ekonomi adalah perang ekonomi yang pernah diterapkan oleh Napoleon Bonaparte di Eropa pada saat memerintah Prancis tahun 1806-. Penulis ingin mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia
101 BAB 5 KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya. Fokus utama dari bab ini adalah menjawab pertanyaan penelitian. Bab ini berisi jawaban yang dapat ditarik dari pembahasan dan
Lebih terperinciNegara Demokrasi Modern dan Negara Autokrasi Modern
1 Negara Demokrasi Modern dan Negara Autokrasi Modern Disusun oleh: Pamungkas Satya Putra Pamungkas Satya Putra Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa Karawang Karawang 2014 2 Perkuliahan Tema Pamungkas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan
BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah pada bab I, terdapat empat hal
Lebih terperinciA. Beberapa pemimpin yang bertindak diktator terhadap rakyatnya : 1. Adolf Hilter
A. Beberapa pemimpin yang bertindak diktator terhadap rakyatnya : 1. Adolf Hilter 2. Napoleon Bonaparte 3. Benito Mussolini 4. Jendral TNI Soeharto 5. Saddam Husein B.Alasan pemimpin atau pemerintah diktator
Lebih terperinciDefinisi dan Pengertian Sistem Pemerintahan pengertian sistem pemerintahan 1. Meritokrasi (Meritocracy) 2. Geniokrasi (Geniocracy)
Definisi dan Pengertian Sistem Pemerintahan Istilah sistem pemerintahan pada dasarnya berasal dari dua kata berbahasa Indonesia yaitu kata sistem yang artinya kesatuan pengaturan, dan kata pemerintah yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator
BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan
Lebih terperinciPERANG SAUDARA DI RUSIA
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 1917, Rusia mengalami sebuah peristiwa yang menandai munculnya sebuah pemerintahan baru yang berbentuk Republik Sosialis. Peristiwa itu yakni
Lebih terperinciTeokrasi, Monarki, Demokrasi. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM
Teokrasi, Monarki, Demokrasi Mahasiswa memahami definisi, konsep, ruang lingkup, dan problematika tatanan politik dalam demokrasi, monarki, teokrasi, dan otokrasi. Dalam ide Kedaulatan Tuhan, kekuasaan
Lebih terperinciPERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Revolusi Industri / Inggris Revolusi Perancis Revolusi Bolshevik / Rusia 2 INDUSTRI TERJADI PADA ABAD 18 DAN 19 TEPATNYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra Antika, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa ini, demokrasi merupakan salah satu pandangan dan landasan kehidupan dalam berbangsa yang memiliki banyak negara pengikutnya. Demokrasi merupakan paham
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia
68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan
Lebih terperinci4 Ibid, hlm 3 5 Ibid, hlm 5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara sebagai suatu identitas yang tampak abstark dan merupakan unsurunsur negara yang berupa rakyat, wilayah dan pemerintah. Salah satu unsur negara adalah rakyat.
Lebih terperinciBAB 1 PERANG DUNIA I
Page1 BAB 1 PERANG DUNIA I I. Penyebab Langsung a. 28 Juni 1914: Terbunuhnya Franz Ferdinand (pewaris tahta kerajaan Austria-Hongaria) dan istrinya karena ditembak oleh Gavrilo Princip (anggota teroris
Lebih terperinciMacam-macam Sistem Pemerintahan. 1. Monarki dan Tirani
Macam-macam Sistem Pemerintahan 1. Monarki dan Tirani Monarki berasal dari kata monarch yang berarti raja, yaitu jenis kekuasaan politik di mana raja atau ratu sebagai pemegang kekuasaan dominan negara
Lebih terperinciPERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERADABAN MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Revolusi Amerika 1776 Perang Sipil di Amerika 1861-1845 Perkembangan Amerika Serikat dan Amerika Latin Amerika Serikat Sebagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah
85 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap
BAB V KESIMPULAN BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap pembahasan yang ada di dalam karya tulis (skripsi) ini. Kesimpulan tersebut merupakan ringkasan dari isi perbab yang kemudian
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL Alamat: Karangmalang, Yogyakarta Telp (0274)
FRM/FISE/47-00 31 JULI 2008 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE 1 3 PRODI/JURUSAN : PENDIDIKAN SEJARAH MATA KULIAH : SEJARAH EROPA KODE MATA KULIAH : SJR 217 JUMLAH SKS : 3 SEMESTER : V I. STANDAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang banyak dijalankan oleh negara Eropa bagian barat dan bagian
1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pada abad ke-16 hingga abad ke-18 monarki merupakan suatu sistem pemerintahan yang banyak dijalankan oleh negara Eropa bagian barat dan bagian tengah. Kata monarki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1853, dengan kapal perangnya yang besar, Komodor Perry datang ke Jepang. Pada saat itu, Jepang adalah negara feodal yang terisolasi dari negara-negara lainnya
Lebih terperinciMatakuliah : PANCASILA Oleh : Dewi Triwahyuni
PERBANDINGAN IDEOLOGI Matakuliah : PANCASILA Oleh : Dewi Triwahyuni MAKNA IDEOLOGI KARL MARX Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat. HAROLD H. TITUS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara di pesisir Atlantik, yang kemudian diarahkan oleh satu Konstitusi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bermula dari para pendatang dari Eropa yang bermukim di Amerika utara sejak abad ke-16, bangsa Amerika menjadi sebuah bangsa baru yang lahir dalam suatu
Lebih terperinciOleh : Saddam Febrian
Oleh : Saddam Febrian 1410831006 Bentuk Negara Menurut teori-teori modern sekarang ini, bentuk negara yang terpenting ialah: negara kesatuan(unitarianisme) dan negara serikat (Federasi) 1. Negara Kesatuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah umat manusia di dunia, sejarah negara Jerman yang menyimpan misteri. Jerman merupakan negara yang terletak di Pedalaman benua Eropa dan hanya sebagian
Lebih terperinciTURKEY, EUROPE, AND PARADOXES OF IDENTITY
l Edisi 048, Februari 2012 P r o j e c t TURKEY, EUROPE, AND PARADOXES OF IDENTITY i t a i g k a a n D Ziya Onis Terkatung-katungnya Nasib Turki di Eropa Review Paper oleh Ihsan Ali-Fauzi 1 Edisi 048,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan
Lebih terperinciRESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.
RESUME Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. Salah satu kasus yang mengemuka adalah tergulingnya presiden Honduras, Manuel Zelaya pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perang merupakan suatu konflik dua pihak atau lebih dan dapat melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung, biasanya perang merupakan suatu hal yang
Lebih terperinciSEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA ESTONIA LATVIA LITHUANIA DENMARK INGGRIS BELANDA IRLANDIA POLANDIA JERMAN BELGIA REPUBLIK CEKO SLOWAKIA HONGARIA
SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA PORTUGAL IRLANDIA LUKSEMBURG INGGRIS BELGIA SPANYOL BELANDA PERANCIS DENMARK JERMAN SLOVENIA AUSTRIA ITALIA POLANDIA KROASIA RUMANIA BULGARIA YUNANI ESTONIA LATVIA LITHUANIA
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. terkait permasalahan Eropa. Sikap berbeda ditunjukkan oleh Inggris yang sering
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Sejak bergabungnya Inggris dengan EC (sekarang UE) pada tahun 1973, negara ini berada dalam posisi yang berbeda dengan negara anggota lainnya terkait permasalahan Eropa. Sikap
Lebih terperinciDEMOCRACY DAN CIVIL SOCIETY
DEMOCRACY DAN CIVIL SOCIETY Oleh Abul Nizam Al-ZanZami/ 201310360311111 Dosen Pembimbing : Najamudin Tema : Demokrasi Dan Peranan Masyarakat Sipil Judul : Demokrasi Inggris Dari Monarki Absolut Menuju
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi politik di Pakistan tak pernah jauh dari pemberitaan media internasional, kekacauan politik seolah menjadi citra buruk di mata internasional. Kekacauan
Lebih terperinciBentuk Negara dan Sistem Pemerintahan. Pamungkas Satya Putra
1 Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan 2 Bentuk negara staatsvormen. Dalam pendekatan historis dapat ditemui bahwa terdapat beberapa bentuk negara yaitu kerajaan (monarki), republik, kehalifahan (Osmani)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan
BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara memang menjadikan perubahan konteks politik internasional menjadi rawan konflik mengingat senjata tersebut memiliki
Lebih terperinciSEJARAH POLITIK DUNIA
SEJARAH POLITIK DUNIA BIOGRAFI BENITO MUSSOLINI Disusun Oleh: Ahlul Amalsyah (20100510054) Dosen Pembimbing: Drs. Bambang Sunaryono, M.Si FAKULTAS ILMU SOCIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Lebih terperinciSejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia
Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia KEADAAN RUSIA SEBELUM REVOLUSI 1917 Tahun Pemimpin Politik Sosial Ekonomi Even Dampak (1894-1917) Tsar
Lebih terperincicambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan
BAB V KESIMPULAN Arab Saudi merupakan negara dengan bentuk monarki absolut yang masih bertahan hingga saat ini. Namun pada prosesnya, eksistensi Arab Saudi sering mengalami krisis baik dari dalam negeri
Lebih terperinciAtika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:
Atika Puspita Marzaman Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa HEPTAcentrum Press Recep Tayyib Erdogan: Turki, Islam, dan Uni Eropa Oleh: Atika Puspita Marzaman Copyright 2011 by Atika Puspita
Lebih terperinciKewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen
Modul ke: Kewarganegaraan Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian Bentuk Negara (staats-vorm)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.
BAB V KESIMPULAN Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Yugoslavia telah menoreh sejarah panjang yang telah menjadi tempat perebutan pengaruh antara
Lebih terperinciDEMOKRASI. Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan.
PERTEMUAN KE 4 DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi, artinya pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan yang rakyatnya
Lebih terperinciKLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri
KLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri PEMBAGIAN SISTEM KETATANEGARAAN Bentuk Negara Bentuk Pemerintahan Sistem Pemerintahan Sistem Politik 1. Negara Kesatuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewan keamanan PBB bertugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara dan dalam melaksanakan tugasnya bertindak atas nama negaranegara anggota PBB.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan Aung San Suu Kyi Dalam Memperjuangkan Demokrasi di Myanmar tahun 1988-2010. Kesimpulan
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Bagian Isi Pengertian Negara Menurut Para Ahli
Lebih terperinciNegara Federasi dan Negara Kesatuan
Negara Federasi dan Negara Kesatuan Federasi berasal dari kata Latin foedus yang berarti perjanjian atau persetujuan. Dalam federasi atau negara serikat (bondstaat, Bundesstaat), dua atau lebih kesatuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. imam dan mempunyai hak memberi sakramen penguatan dan menahbiskan imam,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk mengkaji peran kardinal dalam bidang pemerintahan dan bentuk dari pemerintahannya kita lihat dahulu apa itu kardinal dan tugasnya. Uskup atau kardinal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam suatu negara selalu menjadi salah satu faktor utama kemenangan atau kekalahan suatu negara
Lebih terperinciMENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA
MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA A. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER Sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bebasnya telah menjadi dasar munculnya konsep good governance. Relasi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Eksistensi dan penyebaran ideologi neoliberal dengan ide pasar bebasnya telah menjadi dasar munculnya konsep good governance. Relasi yang terjalin antara
Lebih terperincisanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur.
BAB. V KESIMPULAN Dunia yang terkungkung dalam persaingan kekuatan membuat negaranegara semakin aktif untuk meningkatkan persenjataan demi menjaga keamanan nasionalnya. Beberapa tahun silam, Ukraina mendapat
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE 1 2 FRM/FIS/46-01 26 Oktober 2011 PRODI/JURUSAN : ILMU SEJARAH MATA KULIAH : SEJARAH EROPA KODE MATA KULIAH
Lebih terperinciEbook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:
SEJARAH NASIONAL INDONESIA 1. Tanam paksa yang diterapkan pemerintah colonial Belanda pada abad ke-19 di Indonesia merupakan perwujudan dari A. Dehumanisasi masyarakat Jawa B. Bekerjasama dengan Belanda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. II ( ) pada umumnya memiliki sudut pandang Sekutu sentris, dengan kata
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini sumber-sumber literatur tentang sejarah Perang Dunia II (1939-1945) pada umumnya memiliki sudut pandang Sekutu sentris, dengan kata
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Simpulan BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi berjudul Peranan Hjalmar Schacht dalam Membangun Perekonomian Jerman (1933-1939). Kesimpulan ini merujuk
Lebih terperinciBab 2. Bab. Bab. Bab 1. Bab 3 Bab 8. 4 Bab 9. Tingkatan 5. Bab. Bab
3 : KESEDARAN PEMBINAAN NEGARA DAN BANGSA SeJaRaH Modul ini mengandungi soalan objektif, struktur dan esei Soalan disusun mengikut bab Dihasilkan daripada analisa soalan SPM 2005 2010 Turut dimuatkan soalan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai
BAB V PENUTUP Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai hubungan antara kebangkitan gerakan politik Islam dalam pergolakan yang terjadi di Suriah dengan persepsi Amerika Serikat, yang
Lebih terperinciBAB III PERANG DUNIA II
Page1 BAB III PERANG DUNIA II I. Sebab Tidak Langsung 1. Lahirnya negara totalitarian Nazisme Jerman (Adolf Hitler), Fasisme Italia (Benito Mussolini) dan Militerisme 2. Munculnya chauvinisme (nasionalisme
Lebih terperinciBAB I SEJARAH KEMERDEKAAN DAN DIPLOMASI AMERIKA SERIKAT
BAB I SEJARAH KEMERDEKAAN DAN DIPLOMASI AMERIKA SERIKAT Benua Amerika ditemukan oleh Colombus pada tahun 1492. Selanjutnya terjadi migrasi orang-orang Eropa secara besar-besarfifi ke Amerika. Pada tahun
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan
BAB V KESIMPULAN Dari penjelasan pada Bab III dan Bab IV mengenai implementasi serta evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan bahwa kebijakan tersebut gagal. Pada
Lebih terperinciMemahami Politik Luar Negeri Indonesia Era Susilo Bambang Yudhoyono secara Komprehensif: Resensi Buku
Indonesian Perspective, Vol. 2, No. 1 (Januari-Juni 2017): 77-81 Memahami Politik Luar Negeri Indonesia Era Susilo Bambang Yudhoyono secara Komprehensif: Resensi Buku Tonny Dian Effendi Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciRESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,
RESUME Australia adalah sebuah negara yang terdapat di belahan bumi bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,
Lebih terperinciSEJARAH HAK AZASI MANUSIA
SEJARAH HAK AZASI MANUSIA Materi Perkuliahan Hukum dan HAM ke-2 FH Unsri URGENSI SEJARAH HAM Kepentingan paling mendasar dari setiap warga negara adalah perlindungan terhadap hak-haknya sebagai manusia.
Lebih terperincijsh Jurnal Sosial Humaniorah, Vol 3 No.1, Juni
MASYARAKAT DEMOKRATIS MENURUT ALEXIS DE TOCQUEVILLE (1805-1859) Soedarso Pengantar Masa-masa tahun 1770 1850 dalam sejarah pemerintahan dunia (barat) merupakan masa-masa transisi dari bentuk-bentuk monarchi
Lebih terperinciUPAYA ETNIS KURDI DALAM MENDAPATKAN PERAN POLITIK DI IRAK PASCA REZIM SADDAM HUSSEIN RESUME
UPAYA ETNIS KURDI DALAM MENDAPATKAN PERAN POLITIK DI IRAK PASCA REZIM SADDAM HUSSEIN RESUME Disusun oleh: EKA RIBUT SAPUTRA NIM : 151040024 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Simpulan BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi berjudul Perbandingan pemikiran sosialisme Joseph Stalin dengan Leon Trotsky di Uni Soviet 1924-1929. Kesimpulan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
Modul ke: Kewarganegaraan Bab Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas FAKULTAS TEKNIK Yustiarti, M.Ikom Program Studi ELEKTRO www.mercubuana.ac.id Bab Negara dan Sistem Pemerintahan Pengertian Negara Berdasarkan
Lebih terperinciUnipolaritas Damai? Menggugat Justifikasi Dominasi AS
Tangguh 0706291426 Dept. Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Indonesia 1 Unipolaritas Damai? Menggugat Justifikasi Dominasi AS Review Mata Kuliah Hubungan Luar Negeri dan Keamanan Amerika William
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan
BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah pada bab I, terdapat lima hal
Lebih terperinciPN. MASARIAH BINTI MISPARI
3 : KESEDARAN PEMBINAAN NEGARA DAN BANGSA PN. MASARIAH BINTI MISPARI MAKTAB TENTERA DIRAJA Analisa SPM 2004 2009 Soalan objektif, struktur dan esei Disusun mengikut bab Aras KBKK, aplikasi kemahiran dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pecahnya Uni Soviet telah meninggalkan berbagai permasalahan dibekas wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi pasca jatuhnya
Lebih terperinci1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME
1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. Satuan Acara Perkuliahan
Pertemuan : 1 1. Mengidentifikasi silabus perkuliahan 1. Silabus Perkuliahan : Memperkenalkan silabus perkuliahan Mahasiswa : Menyimak dan mencatat hasil perkuliahan dan diberi Memberikan masukan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan Sekutu memutus jalur suplai dari udara maupun laut mengakibatkan pertahanan Jerman-Italia dapat dikalahkan di Afrika Utara. Sehingga kemenangan
Lebih terperinciMengkonsolidasikan Demokrasi Indonesia. Refleksi Satu Windu Reformasi
Mengkonsolidasikan Demokrasi Indonesia Refleksi Satu Windu Reformasi Saiful Mujani Lembaga Survei Indonesia (LSI) Mei 2006 Reformasi Indonesia sudah genap satu windu (Mei 1998 dan Mei 2006). Reformasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang
BAB V KESIMPULAN Sutan Sjahrir dan Tan Malaka merupakan dua contoh tokoh nasional yang memberikan segenap tenaga dan pikirannya pada masa kemerdekaan. Kajian terhadap pemikiran dua tokoh tersebut, tidak
Lebih terperinciNEGARA SISTEM PEMERINTAHAN KEKUASAAN, WEWENANG, LEGITIMASI LEMBAGA POLITIK
NEGARA SISTEM PEMERINTAHAN KEKUASAAN, WEWENANG, LEGITIMASI LEMBAGA POLITIK IDENTIFIKASI MANUSIA HIDUP : 1. CONFORMITAS KERJASAMA 2. ANTAGONISTIS PERTENTANGAN Negara organisasi dalam suatu wilayah dapat
Lebih terperinciSEJARAH PEMILU DUNIA
SEJARAH PEMILU DUNIA PENGERTIAN PAKAR Secara etimologis kata Demokrasi terdiri dari dua kata Yunani yaitu damos yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan cratein atau cratos yang berarti kedaulatan
Lebih terperinciDalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.
Pengantar: Kerajaan Arab Saudi mengelompokkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris, sama dengan Al Qaeda, dan lainnya. Ada apa di balik semua ini? Adakah negara lain punya peran? Simak pembahasannya
Lebih terperinciEkonomi Pasar Sosial atau yang dalam Bahasa Jerman disebut Soziale Marktwirtschaft merupakan Istilah yang dipergunakan untuk sebuah Tata-Aturan
Ekonomi Pasar Sosial atau yang dalam Bahasa Jerman disebut Soziale Marktwirtschaft merupakan Istilah yang dipergunakan untuk sebuah Tata-Aturan Perekonomian yang dikembangkan oleh Rejim Pemerintahan di
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni
BAB VI KESIMPULAN Kennedy hanya menjalankan jabatan kepresidenan selama dua tahun yakni sejak tahun 1961 hingga 1963, akan tetapi Kennedy tetap mampu membuat kebijakan-kebijakan penting yang memiliki dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,
Lebih terperinciSEIKATSU KAIZEN. Reformasi Pola Hidup Jepang
SEIKATSU KAIZEN Reformasi Pola Hidup Jepang SEIKATSU KAIZEN Reformasi Pola Hidup Jepang Panduan Menjadi Masyarakat Unggul dan Modern Susy ONG Penerbit PT Elex Media Komputindo SEIKATSU KAIZEN Reformasi
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL S I L A B U S FRM/FIS/46-01 26 Oktober 2011 Fakultas : Ilmu Sosial Jurusan/Program Studi : Pendidikan Sejarah/Ilmu Sejarah Mata Kuliah : Sejarah Eropa
Lebih terperinciNEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN F I R M A N, S. S O S., M A
NEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN F I R M A N, S. S O S., M A Organisasi yang mengatur hubungan orang-orang dalam sebuah kota atau polis (negara) Socrates Aristoteles: Negara adalah perpaduan beberapa keluarga
Lebih terperinciPresiden dan Wakil Presiden dalam Sistem Hukum Ketatanegaraan Indonesia. Herlambang P. Wiratraman 2017
Presiden dan Wakil Presiden dalam Sistem Hukum Ketatanegaraan Indonesia Herlambang P. Wiratraman 2017 Pokok Bahasan Pengisian Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Wewenang Presiden dan Wakil Presiden Kedudukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat dikatagorikan sebagai salah satu negara yang maju dari benua Eropa. Republik Perancis saat ini adalah
Lebih terperinciHubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia
Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Lebih dari dua abad lamanya Negara Rusia tidak pernah jauh dari pusat perpolitikan Iran, baik itu sebagai musuh politik dan terkadang menjadi
Lebih terperinciDEMOKRASI : TEORI DAN PRAKTIK
DEMOKRASI : TEORI DAN PRAKTIK ADIA ALGHAZIA 11121020000 FANDI KARAMI 1112102000029 IRHAM PRATAMA PUTRA 1112102000036 PUTRI HAYATI NUFUS 1112102000030 TANIA RIZKI AMALIA 1112102000100 FARMASI B/D 2012 HAKIKAT
Lebih terperinciAndi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2
+ Andi Sabrina Qamarani (4) Dhara Devina Velda (8) REVOLUSI AMERIKA KELAS XI IIS 2 + Revolusi Amerika Revolusi Amerika dikenal sebagai Perang Kemerdekaan Amerika Merupakan perang kemerdekaan Amerika untuk
Lebih terperinciRevolusi Nasional di Eropa
Revolusi Nasional di Eropa Nationalism Louis L Snyder stated that nationalism is a condition of mind, feeling, or sentiment of a group of people living in a well-defined geographical area, speaking a common
Lebih terperinciRANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.
Modul ke: MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN MODUL 2 NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SUMBER : BUKU ETIKA BERWARGANEGARA, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. ( DITERBITKAN OLEH UMB GRAHA ILMU ) Fakultas
Lebih terperinci