BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN RS Kesdam IV Diponegoro Semarang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN RS Kesdam IV Diponegoro Semarang"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting penelitian Lokasi Penelitian RS Kesdam IV Diponegoro Semarang Lokasi penelitian adalah RS Kesdam IV Diponegoro Semarang. Rumah sakit ini merupakan RS peninggalan belanda yang bernama Militer Hospital Yuliana. Rumah sakit ini didirikan atau diresmikan pada tanggal 14 desember 1949 dan merupakan RS tentara yang berada di Jalan Dr Sutomo Semarang. Penelitian yang dilakukan peneliti di sini yaitu peneliti mengambil dua perawat yang bekerja disini dengan pengalaman kerja atau pengalaman merawat luka sudah lebih dari 5 tahun. Partisipan yang di pilih peneliti untuk dilakukan wawancara adalah partisipan dengan inisial YH dan YT dan partisipan untuk objek amatan peneliti dengan memiliki luka ulkus diabetes melitus pada kaki dengan jumlah 2 orang. 46

2 Pusat Perawatan Luka Praktek Perawat Mandiri Rose Prasetya Wound Care Lokasi penelitian yang ke 2 yang dipakai peneliti dalam melakukan penelitian adalah di Pusat Perawatan Luka Praktek Perawat Mandiri Rose Prasetya Wound Care.Terletak di Jl. Gebang Sari No. 42 RT 04 RW 09 Genuk Semarang. Pusat Perawatan Luka Praktek Perawat Mandiri Rose Prasetya Wound Care di resmikan pada bulan januari 2012 dan sudah mengandung ijin praktek dengan memiliki No. SIPP 449.1/1/BPPT/SIPP/II. Pemilik dari Pusat Perawatan Luka Praktek Perawat Mandiri Rose Prasetya Wound Care sudah banyak melakukan tindakan perawatan luka dengan menggunakan teknik modern sejak kira - kira 6 tahun yang lalu dengan mengunjungi rumah rumah pasien. Pasien di wound Care ini sudah lebih dari 100 pasien sejak pertama kali Wound Care ini diresmikan dan mengantongi surat ijin praktek. Penelitian yang dilakukan peneliti di sini yaitu peneliti mengambil dua perawat yang bekerja dan sudah memiliki pengalaman dalam bekerja atau pengalaman merawat luka. Partisipan yang dipilih peneliti untuk dilakukan wawancara adalah partisipan dengan inisial SR dan YP dan partisipan untuk objek amatan peneliti dengan memiliki 47

3 luka ulkus diabetes melitus pada kaki dengan jumlah 2 orang Proses Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini hanya ingin mengetahui tingkat keefektifan dari perawatan luka ulkus diabetes melitus pada perawatan dengan teknik konvensional dan modern dressing. Penelitian ini dilakukan di Kota Semarang pada tanggal 12 April sampai 6 Mei Data yang diperoleh peneliti didapatkan melalui proses wawancara dengan 4 partisipan yang ditentukan oleh peneliti sendiri saat melihat tindakan perawatan luka yang dilakukan oleh partisipan, observasi dan juga studi dokumentasi. Kegiatan wawancara dilakukan beberapa hari terakhir sebelum penelitian selesai. Hal ini dimaksudkan agar peneliti memiliki banyak waktu untuk mengobservasi klien sekaligus melihat tindakan perawatan yang diberikan oleh partisipan. Setelah itu peneliti memilih 4 partisipan untuk peneliti wawancarai. Sebelum wawancara dilakukan peneliti telah memberikan surat informed consent untuk ditandatangai sebagai persetujuan menjadi partisipan. Observasi dan studi dokumentasi juga dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Peneliti memilih 4 klien dengan luka ulkus diabetes melitus pada kaki untuk peneliti amati 48

4 atau observasi. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat data peneliti dalam melakukan penelitian serta studi dokumentasi untuk mendukung data dalam penelitian. Peneliti mengawali proses penelitian dengan mengurus surat ijin di kantor Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana. Peneliti membutuhkan waktu 1 hari untuk mendapatkan surat dari fakultas untuk selanjutnya diteruskan ke tempat dimana peneliti akan melakukan penelitian selama kurang lebih 1 bulan. Selanjutnya peneliti membawa surat resmi permohonan penelitian dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana (FIK-UKSW) di instansi dan tempat dimana peneliti akan melakukan penelitian. Proses peneliti dalam menentukan partisipan adalah dengan melihat selama beberapa minggu tindakan perawatan luka yang dilakukan oleh partisipan kepada objek amatan setelah itu peneliti melakukan wawancara kepeda partisipan partisipan tersebut. Kriteria partisipan untuk diwawancarai dilihat dari pengalam dalam merawat luka, dan pengalam bekerja sedangkan untuk kriteria objek amatan atau observasi yaitu memiliki luka di ekstermitas bawah, berusia kira - kira tahun dan melihat data - data yang terkait dengan klien atau objek amatan peneliti sebagai pendukung dalam penelitian ini. 49

5 Hasil observasi yang dipakai peneliti yaitu observasi partisipastif. Observasi partisipatif dilakukan oleh peneliti dengan mengambil gambar atau foto kondisi luka selama perawatan luka dilakukan. Observasi partisipatif dilakukan dengan memperlihatkan kondisi luka selama perawatan luka. Ini dipakai peneliti untuk mendukung data penelitian dari peneliti agar peneliti dapat mengetahui tingkat keefektifan dari masing masing prosedur Gambaran Partisipan Wawancara Nama Umur Jenis Pendidikan Pekerja Ket (Inisial) (Tahun) Kelamin an YH 24 Laki-laki S.Kep Ns Perawat Partisipan Wawancara Dengan Metode Konvensional YT 34 Perempuan Amd.Kep Perawat Partisipan Wawancara Dengan Metode Konvensional SR 28 Perempuan S.Kep Ns CWCCA Perawat Partisipan Wawancara Dengan Metode 50

6 Modern YP 25 Laki-laki S.Kep Ns CWCCA Perawat Partisipan Wawancara Dengan Metode Modern Gambaran Partisipan Observasi Nama Umur Jenis Pendidikan Pekerjaan Ket (Inisial) (Tahun) Kelamin R 61 Perempuan SMA IRT Partisipan Observasi Dengan Metode Modern L 67 Perempuan SD Swasta Partisipan Observasi Dengan Metode Modern B 53 Laki-laki SMA Swasta Parstisipan Observasi Dengan 51

7 Metode Konvensional S 67 Perempuan SD Petani Partisipan Observasi Dengan Metode Konvensional 52

8 4.2 Analisa Data Tabel analisa data observasi Hasil Observasi Interpretasi Sub Tema Pasien 1 Pada pasien 1 dalam perawatan menggunakan teknik konvensional ketika pertama kali dilihat pada hari pertama penelitian, luka tampak berwarna sedikit kehitaman dengan diameter luka yang cukup besar kemudian tampak pada daerah sekitar luka memiliki warna kemerahan seperti terjadi infeksi pada luka tersebut. Setelah dilakukan observasi terus menerus yang peneliti temukan kondisi luka masih sama seperti sebelumnya. Pada hari ke 7 perawatan yang dilakukan hanya 1. Kondisi luka awal mempengaruhi kesembuhan luka. 2. Perawatan luka dilakukan sesuai SOP yang ada. 3. Belum terlalu terlihat perubahan yang baik Kondisi luka awal mempengaruhi kesembuhan luka. 2. Perawatan luka sesuai SOP. 3. Belum memunculkan perubahan yang signifikan.

9 dengan menggunakan satu sarung tangan, perawat tidak mengganti sarung tangan bersih ke sarung tangan steril. Hari-hari berikutnya belum terlihat perubahan pada luka tersebut. Perawatan pada luka terus dilakukan dengan mengunakan alat dan bahan yang disediakan dari NaCl, Pehidrol, Betadine dan lain-lain dan mengikuti SOP yang ada. Dua minggu setelah itu pada hari ke 13 masih tampak kemerahan pada daerah sekitar luka dan hanya terlihat sedikit perubahan yaitu warna kehitaman pada luka sudah hampir hilang bahkan hampir tidak terlihat namun kondisi dari luka tersebut belum menunjukan perubahan yang begitu banyak. 54

10 Setelah dua minggu lebih luka yang harusnya sudah terlihat perubahan namun ini belum terlalu tampak sama sekali dari kondisi luka tersebut. Terlihat sedikit perubahan seperti jaringan mati mulai menghilang, eksudat masih tampak dan lain-lain. Namun belum menunjukan perubahan yang begitu mencolok. Perbedaan yang peneliti dapatkan dari perawatan dengan menggunakan teknik modern setelah hampir dua minggu kondisi luka mulai memperlihatkan perubahan yang signifikan, kondisi luka tampak sangat baik dari sebelumnya dan bahkan sudah mulai mengeluarkan jaringan granulasi pada luka tersebut. Namun pada perawatan luka dengan 55

11 teknik konvensional ini peneliti belum terlalu melihat perubahan pada luka tersebut. Observasi peneliti lakukan sampai hari ke 24 karena keterbatasan dari waktu serta pasien pulang. Pasien 2 Pada pasien 2 perawatan yang dilakukan dengan menggunakan teknik konvensional kondisi luka yang tampak saat pertama kali di observasi yaitu warna tampak kekuningan dan sedikit 1. Kondisi luka awal mempengaruhi kesembuhan luka. 2. Perawatan luka dilakukan sesuai dengan SOP yang tersedia Kondisi luka awal mempengaruhi kesembuhan luka. 2. Perawatan luka sesuai SOP. 3. Belum memunculkan perubahan yang

12 mengeluarkan bau yang khas. Perawatan pada pasien 2 sama dengan pasien 1, yaitu dengan menggunakan NaCl, pehidrol, betadine dan lain lain. Kondisi yang muncul setelah dilakukan observasi secara terus menerus memunculkan kondisi luka yang tetap sama dengan sebelumnya. Tidak terlalu memunculkan banyak perubahan dari luka bahkan hampir tidak terlihat perubahannya. Kondisi luka pada pasien 2 tidak terlalu berbeda dengan pasien 1 yaitu tidak terlalu memunculkan perubahan yang dapat dilihat dengan jelas. Setelah dua minggu kondisi yang terlihatpun masih sama dan perawatan yang dilakukan pun tetap menggunakan alat dan bahan 3. Belum terlalu terlihat perubahan yang baik. 57 signifikan.

13 yang sama seperti sebelumnya. Observasi peneliti lakukan sampai hari ke 24 hampir sama dengan pasien 1 karena keterbatasan waktu. Pasien 3 Pada pasien 3 perawatan luka yang dilakukan adalah dengan menggunakan perawatan yang lebih modern. Hari pertama saat diobservasi kondisi luka sangat jelek luka tampak hitam dan keluar eksudat ada nekrosis dan mengeluarkan bau yang khas. Tindakan perawatan luka dengan 1. Kondisi luka awal mempengarhui kesembuhan pada luka. 2. Proses penyembuhan luka jadi lebih cepat. 3. Perubahan dari luka terlihat jelas. 4. Perawatan luka dilakukan sesuai SOP Kondisi luka awal mempengaruhi kesembuhan luka. 2. Mempercepat proses penyembuhan luka. 3. Menunjukan perubahan yang signifikan. 4. Perawatan luka sesuai SOP.

14 teknik ini berbeda dengan konvesional karena yand ada. sudah memakai alat dan bahan yang lebih modern dari biasanya dan SOP yang dipakaipun berbeda namun perawatannya dilakukan juga sesuai dengan SOP yang sudah ada. Observasi terus dilakukan pada hari - hari berikutnya namun kondisi luka masih belum terlihat perubahan masih sama seperti pertama kali diobservasi. Observasi terus peneliti lakukan untuk mencari perubahan dari kondisi luka tersebut. Teknik yang dipakai dalam perawatan luka ini memiliki keunikan tersendiri karena ternyata teknik ini dapat membuat perubahan yang begitu signifikan hal ini peneliti buktikan dengan observasi pada hari ke 59

15 8 masuk minggu kedua sudah terlihat perubahannya, kondisi luka mulai merah walaupun masih bau tetapi sudah mulai terlihat perubahanya. Hal ini peneliti lakukan terus menerus sampai kondisi luka terlihat lebih baik, tampak merah, eksudat mulai menghilang, dan kondisi luka semakin membaik Hampir setiap minggu menunjukan adanya perubahan. Observasi peneliti lakukan sampai hari ke 24 dan kondisi dari luka yang peneliti temukan sudah sangat baik terlihat perubahan begitu jelas dari pertama kali peneliti lakukan observasi kondisi luka tampak merah, eksudat menghilang, bau dari luka tersebut hampir hilang. Oleh karena 60

16 keterbatasan waktu maka peneliti lakukan penelitian sampai hari ke 24 tetapi yang peneliti dapatkan sangat banyak terkait dengan perubahan yang terjadi pada luka mulai dari perubahan warna dasarnya, hampir memunculkan jaringan granulasi serta kondisi luka yang semakin membaik walaupun belum sembuh secara total. Alat dan bahan yang dipakai dalam metode ini juga menurut peneliti sangat membantu sehingga membuat kondisi luka jadi lebih cepat sembuh. Teknik teknik yang dipakai dalam metode ini sangat berbeda. Dalam metode ini lebih diterapkan kondisi luka yang lembab berbeda dengan 61

17 konvensional yang membuat daerah lingkungan luka harus tetap kering, karena perawatan dengan metode lembab tidak akan menggangu pertumbuhan sel sel baru pada luka dan membuat luka jadi cepat sembuh. Pasien 4 Pada pasien ke 4 teknik perawatan luka yang di gunakan sama dengan pasien ke 3 menggunakan teknik modern dressing dan menggunakan SOP Modern dressing. Kondisi luka saat pertama kali 1. Kondisi lukan awal mempengaruhi kesembuhan pada luka. 2. Proses penyembuhan jadi lebih cepat. 3. Menunjukan perubahan Kondisi luka awal mempengaruhi kesembuhan luka. 2. Mempercepat proses penyembuhan luka. 3. Menunjukan perubahan

18 dilakukan observasi yaitu kondisi nya sangat tidak bagus dimana kondisi luka tersebut warna dasar tampak berwarna kuning banyak mengeluarkan eksudat serta mengeluarkan bau yang sangat khas. Pada observasi berikutnya yaitu hari ke 5 yang peneliti temukan masih sama seperti pertama kali dilakukan observasi. Perawatan pun dilakukan terus menerus dengan alat dan bahan yang modern dan juga sesuai dengan panduan yang ada dan dengan keunikan dari teknik ini seiring berjalannya waktu dan juga observasi yang dilakukan saat masuk minggu kedua perubahan dari luka mulai terlihat walaupun bau yang dikeluarkan masih sama namun jelas terlihat yang sangat baik. 4. Perawatan luka dilakukan sesuai SOP yang ada. 63 yang signifikan. 4. Perawatan luka dilakukan sesuai SOP.

19 perubahan. Hal ini berjalan terus menerus pada hari ke 15 dalam proses observasi warna dasar pada luka tampak merah, walaupan masih sedkit mengeluarkan eksudat dan bau namun jelas perubahannya pada warna dasar luka dimana kita tahu bahwa warna dasar merah pada luka menandakan bahwa kondisi luka tersebut akan sembuh. Ini dibuktikan dari teknik yang dipakai bahwa memang teknik modern membuat luka jadi lebih cepat sembuh dengan menjaga kelembaban pada luka sehingga tidak menghalagi pertumbuhan jaringan - jaringan dan sel sel baru akibat dari kondisi lingkungan yang kering. Observasi peneliti lakukan terus sama seperti 64

20 pasien 3 yaitu sampai hari ke 24 dan yang peneliti temukan sangat jelas bahwa kondisi dari luka tersebut terlihat mengalami perubahan yang sangat baik warna dasar luka tampak sekali merah, jaringan granulasi sudah muncul, eksduat menghilang, serta bau berkurang. Walaupun luka belum sembuh total namun perubahan sangat terlihat jelas. Teknik perawatan dengan metode ini memang benar jika membuat kondisi luka jadi cepat sembuh sesuai dengan observasi yang peneliti lakukan sendiri. 65

21 4.2.2 Tabel Analisa data wawancara Pertanyaan 1 Kode Jawaban Interpretasi Sub Tema P : Bagaimana pendapat mas 1. Perawatan luka dilakukan 1. Perawatan luka sesuai mengenai perawatan luka yang sesuai dengan SOP. SOP. selama ini mas lakukan? 2. Perawatan luka tetap 2. Perawatan luka memperhatikan prinsip bersih memperhatikan prinsip P 1 Q 1 A 3 RP1 : Dirumah sakit begini karena dan steril. bersih dan steril. sekarang udah kerja kalau dulu kan waktu kuliah kita harus benar - benar sesuai dengan buku SOP itu ya hmmm.. lalu kita kalau dirumah sakit kita memang dituntut tetap sesuai dengan SOP tapi kalau dilapangan kita sebenarnya karena banyak pasien juga jadi kita harus punya 66

22 teknik teknik lah yang biar kita juga bisa cepat karena masih harus megang pasien yang lainnya juga tapi teknik - teknik itu juga ini jadi kita tidak meninggalkan tetap prinsip bersih dan steril itu tadi. P : Karena prinsip bersih dan steril juga berpengaruh pada kondisi luka benar gak mas? P 1 Q 1 A 4 RP1 : Iya benar mas.. jadi selama saya melakukan perawatan luka konsep bersih dan steril harus tetap ada semala beberapa tahun yang sudah saya jalani selama ini dalam perawatan luka diabetes melitus atau luka apapun itu kaya 67

23 gitu mas utuk menjaga kondisi lukanya agar tetap baik gitu. P 2 Q 1 A 4 P : Bisa mba ceritakan bagaimana pendapat mba mengenai perawatan luka yang selama ini mba lakukan? RP2 : Pendapatnya.. yaa selama ini merawat luka, kita merawat sesuai dengan SOP, tindakan perawatan luka dimanapun khususnya luka - luka seperti diabetes melitus dan juga luka luka lain yaa harus sesuai dengan SOP tetapi terkadang karena banyak pasien di rumah sakit juga yaa kita harus melakukan tindakan 1. Perawatan luka dilakukan sesuai dengan SOP. 2. Perawatan luka tetap memperhatikan prinsip bersh dan steril Perawatan luka sesuai SOP. 2. Perawatan luka memperhatikan prinsip bersih dan steril.

24 perawatan dengan cepat gitu tetapi harus tetap melihat prisip bersih dan steril dalam melakukan perawatan luka yang kita lakukan gitu P 3 Q 1 A 4 P : Bisa mba jelaskan bagaimana pendapat mba mengenai perawatan luka yang selama ini mba lakukan RP3 : Kalau untuk modern dressing sendiri itu eee dalam arti untuk perawatannya sendiri mungkin itu akan lebih mahal. Tetapi itu akan lebih menghemat waktu penyembuhannya dalam arti akan mempercepat proses penyembuhan dari luka sendiri karena modern dressing itu kan 1. Proses penyembuhan luka jadi lebih cepat. 2. Tidak menggunakan betadine pehidrol dan lain-lain Mempercepat proses penyembuhan luka. 2. Penggunaan betadine dan lain-lain tidak dipakai.

25 basic nya sudah.. aaa eee dari dressing nya sendiri sudah modern sudah tidak pake betadine apakah itu H 2 O 2 yang pehidrol itu jadi kita sudah gak memakai itu lagi ataupun yang metronidasol serbuk jadi memakainya sudah lebih modern. P : Alat dan bahan pun sudah modern yaa mba dan itu akan menunjang kesembuhan lebih cepat? P 3 Q 1 A 5 RP3 : iya dressing-nya sudah modern dan untuk pencucian luka sendiri kita juga nda membutuhkan mengharuskan pake ee dalam arti betadine atau apapun itu. kita 70

26 memakai ee alat dan bahan yang lebih modern gitu dan kedua untuk modern dressing kenapa lebih cepat menyembuhkan luka itu karena memakai alat alat yang ee apa canggih untuk menunjang proses penyembuhan luka itu sendiri. Kondisi luka cepat sembuh karena kita juga sesuaikan dengan warna dasar pada luka dan topikal yang tepat untuk luka itu seperti apa gitu. P : Berbeda sekali dengan teknikteknik yang lain ya mba kalau modern yaa sudah modern dan membuat luka cepat sembuh 71

27 P 3 Q 1 A 6 RP3 : Iya sudah sangat modern dan jelas membuat luka cepat sembuh mas benar P : Bagaimana pendapat mas mengenai perawatan luka yang selama ini mas lakukan 1. Menjaga kondisi luka agar tetap lembab. 1. Menjaga kelembaban dari luka. P 4 Q 1 A 3 RP4: Maksudnya perawatan luka yang seperti apa yang mas harapkan dari jawaban saya? P : Perawatan luka modern yang selama ini mas terapkan dalam merawat luka klien 72

28 P 4 Q 1 A 4 RP4 : Kalau boleh saya ulas lebih mendalam lagi tentang pertanyaan yang sudah anda ajukan. Jadi begini kalau saya sekarang memang benar sudah memakai perawatan yang lebih modern yaitu tentang bagaimana perawatan menggunakan ehh modern dressing yang sudah ada terus dengan ee bagaimana teknik yang kita gunakan itu berbeda dengan yang konvensional yaitu mungkin seperti kita lebih menjaga moist nya dari luka itu sendiri kelembapan dari luka itu sendiri jadi istilahnya kaya kita memakai dressing yang lebih modern dari mulai salapnya trus dari busa yang dipakai, balutan yang dipakai dan 73

29 juga kita harus melihat eeee kondisi lukanya kita tetap menjaga kondisi lukannaya bagaimana kondisi luka itu biar tetap lembab alasannya tetap lembab yaa istilahnya agar pas membuka balutan tidak terjadi luka baru akibat dari gesekan gesekan balutan yang kalau dirawat kondisi lingkungan lukanya kering bisa beresiko gitu mas.. Berikutnya yaitu bagaimana perawatan modern itu saya lakukan yaitu lihat menejemen lukanya dari grade lukanya, pemilihan topikal yang tepat sesuai dengan lukannya, jadi setiap kasus pasti berbeda dressing yang kita pakai, salap yang kita pakai juga tentunya disesuaikan dengan kondisi 74

30 luka itu sendiri P : Kalau modern berarti lebih menjaga kelembapan dari luka itu sendiri ya mas.. juga mempercepat pertumbuhan jaringan granulasi dan epitalisasi P 4 Q 1 A 5 RP4 : Iya benar mas. 75

31 Kode Jawaban Interpretasi Sub Tema P : Bagaimana strategi yang mas terapkan dalam perawatan luka selama ini? 1. Strategi yang dipakai sesuai dengan SOP yang tersedia 1. Perawatan luka sesuai SOP P 1 Q 2 A 1 RP1: Kalau untuk saya sendiri, biasanya kalau untuk merawat luka karena pasiennya banyak biasannya tu kita cuman singkat di kalau..seperti. inilah kita langsung ke prosesnya ajalah strategi yang saya pakai. gini yaa saya contohkan yaa kita tetap pakai sarung tangan yang bersih lalu kita buka luka itu, setelah itu kita lihat kalau memang ada jaringan jaringan yang mati kita ambil dengan peralatan steril yang sudah 76

32 ada.. kita ambil lalu kita bersihkan luka itu kita pakai kalau diruangan kebanyakan pake ini jadi betanine kalau biasanya kan kita kalau sesuai urutan kita siram dulu pake NaCl itu jelas.. lalu setelah itu kita oplos antara NaCl, betadine, dan pehidrol nahh untuk membersihkan itu jadi setelah jaringan tadi yang mati itu di bersihkan jadi kita siram luka tersebut menggunakan cairan itu tadi yang sudah kita campur tadi.. jadi biar singkat lalu kita siram lagi pake NaCl.. lalu kita tutup luka itu menggunakan. kalau di sini biasanya pake alevin atau kasa atau kalau memang luka itu kecil kita pake supratul haaa gitu. itu sih mas yang biasa saya lakukan belum 77

33 terlalu banyak meliliki strategi khusus dalam merawat luka. Hehehehe iyaa benar kalau sudah senior kan pasti sudah banyak strategi yang dipakai khusus gimana caranya gitu tetapi tetap sesuai dengan yang seharusnya kita lakukan. Seperti itu sih mas. P : Bagaimana strategi yang mba terapkan dalam perawatan luka selama ini? 1. Strategi yang dipakai sesuai dengan SOP yang tersedia 1. Perawatan Luka sesuai dengan SOP P 2 Q 2 A 1 RP2 : Luka apa dulu? P : Luka diabetes melitus P 2 Q 2 A 2 RP2 : Nahhh kalau luka DM kita biasanya merawat luka sehari sekali, 78

34 untuk obat-obatnya kita sesuai dengan intruksi dari dokter P : Alat dan bahan yang biasanya mba pakai dalam merawat luka DM apa mba? P 2 Q 2 A 3 RP2 : Betadine, Pehidrol, terus.. sama ada untuk luka DM ada obatnya lagi. P : Bisa mba jelaskan cara pengguananya? P 2 Q 2 A 4 RP2 : Kalau betadine nanti dicampur dengan NaCl. itu untuk mencuci luka, kalau pehidrol kita lihat dari lukanya sesuai kita sesuaikan 79

35 P 3 Q 2 A 1 dengan lukanya dan dengan intruksi dokternya sama ada obat buat DM itu yang ada kusus buat menyerap nana biasanya dipakai di sini tetapi juga kita dengar dari intruksi dokternya gitu.. Belum terlalu banyak strategi atau apapun yang bisa kita lakukan yak arena kita bekerja atau kita melakukan sesuatu sesuai dengan SOPnya yaa mungkin itu strategi kita dalam melakukan tindakan perawatan luka baik itu luka diabetes melitus ataupun luka apapun. P : Bagaimana strategi yang mba terapkan dalam perawatan luka selama ini? RP3 : Kalau untuk strateginya yang 1. Strategi yang dipakai yaitu tetap melakukan pengkajian dari berbagai aspek untuk untuk menentukan support system serta apa yang 1. Pengkajian Penting untuk dilakukan. 80

36 biasanya kita lakukan yaa.. kita pengkajian luka harus.. sudah pasti.. entah itu dari besar kecilnya luka itu sendiri, terus isi dari luka itu sendiri contoh seperti ada eksudat, terus kita perlu juga mengkaji tentang komplikasi dari pasien yang menderita luka itu sendiri. Ini penting karena untuk ehh support system selanjutnya kita perlu untuk menetapkan edukasi apa yang bisa menunjang untuk proses penyembuhan luka sendiri. harus dilakukan. P : Berarti kalau modern semuanya dikaji yaa mba jadi asuhan keperawatannya lebih kompleks gitu? 81

37 P 3 Q 2 A 2 RP3 : Iya benar kalau modern itu memang lebih sering dikaji dari segala aspek nutrisi, support system. benar agar asuhannya kompleks gitu. Sebenarnya hal hal seperti itu harus terus diterapkan yaa dalam perawatan luka dengan metode apapun supaya kita juga tahu kondisi yang sebenarnya dari klien, apa yang seharusnya dia lakukan, apa yang tidak harus dikonsumsi oleh klien. nah strategi strategi seperti itu yang akan lebih menunjang kita untuk apa yang seharusnya kita lakukan terhadap klien tersebut untuk proses penyembuhan luka itu sendiri. 82

38 P : Bagaimana strategi yang mas terapkan dalam perawatan luka selama ini? 1. Pemilihan obat yang sesuai dengan warna dasar pada luka. 2. Menjaga kondisi luka agar tetap lembab. 1. Tepat dalam pemilihan topical sesuai warna dasar luka. 2. Menjaga Kelembaban dari luka. P 4 Q 2 A 1 RP4 : Strateginya dari saya pribadi yang saya pakai yaitu dari pemilihan balutannya, melihat model lukanya, apakah ada eksudat, eksudanya banyak atau tidak terus eee,, Lukanya apakaah masih memerah gitu.. pokoknya strateginya kita melihat juga warna dasar dari lukanya sebelum kita memilih topikal atau obat yang pas untuk luka dengan warna dasar dari luka itu sendiri, pokoknya pemelihan topikal dari luka 83

39 itu sendri harus benar-benar sesuai dengan kondisi luka agar kesembuhan lukanya juga semakin cepat sama itu tadi eee apa menjaga kelembapan dari luka itu sendiri agar tetap lembab seperti yang sudah saya bilang ke masnya tadi di pertanyaan sebelumnya seperti itu. karena luka dalam kondisi lembab kan akan lebih cepat memunculkan jaringan granulasi dan epitalisasi jaringan itu sih kalau menurut teori modern. Pokoknya strategi strategi yang baguslah yang harus kita pakai demi untuk menunjang kondisi kesembuhan luka dari klien itu sendiri. dan juga bagaimana caranya kita agar kita dapat mengurangi rasa cemas dari 84

40 klien akibat ada luka yang di deritanya seperi itu mas. Pertanyaan 3 Kode Jawaban Interpretasi Sub Tema P : Apa keuntungan dan kerugian dari 1. Bekerja dikejar waktu 1. Waktu menjadi kendala metode yang biasa dipakai? sehingga kurang dalam perawatan luka. meperhatikan kebersihan P 1 Q 3 A 1 RP1 : Keuntungannya ya itu secara waktu kita jelas lebih cepat istilahnya.. luka. lalu lebih cepat itupun kita juga tidak meninggalkan prinsip bersih dan steril itu lalu keuntungan lainnya yaa.. itu sih jadi sehingga kita bisa memegang 85

41 pasein pasien yang lain karena waktu di rumah sakit kan terbatas dan pasien bukan Cuma satu saja begitu.. jadi.. ada untungnya juga sih dengan bekerja lebih cepat maka kita bisa berpindah ke pasien pasien yang lain. P : Kalau kerugiannya ada gak mas bisa di jelaskan? P 1 Q 3 A 2 RP1 : Kalau kerugian mungkin secara kerugian kalau lebih cepat seperti itu tu luka itu jadi cepat kemungkinan untuk luka itu tidak 100 % bersih itu mungkin ada.. jelas karena kan kita juga bekerja di kejar waktu ada pasien pasien yang 86

42 lain juga yang membutuhkan tindakan seperti itu mas. Tidak menutup kemungkinan kalau hal hal seperti itu bisa terjadi dengan kondisi luka yang di alami oleh klien yang kita rawat. P : Apa keuntungan dan kerugian dari 1. Bekerja dikejar waktu 1. Waktu menjadi kendala metode yang biasa dipakai? sehingga kurang dalam perawatan luka. memperhatikan kondisi P 2 Q 3 A 1 RP2 : Keuntungannya itu setiap kali kita mau melakukan tindakan alat dan luka. bahannya sudah tersedia karena di sediakan oleh pihak rumah sakit dan juga.. eee SOP nya tersedia walaupun kita bekerjanya harus terburu - buru karena banyak pasien 87

43 yang harus ditangani lagi tapi yaa itu tadi alat dan bahannya sudah ada. waktu kita jelas lebih cepat istilahnya.. lalu lebih cepat itupun kita juga tidak meninggalkan prinsip bersih dan steril itu lalu keuntungan lainnya yaa.. itu sih jadi sehingga kita bisa memegang pasein pasien yang lain karena waktu di rumah sakit kan terbatas dan pasien bukan Cuma satu saja begitu.. jadi.. ada untungnya juga sih dengan bekerja lebih cepat maka kita bisa berpindah ke pasien pasien yang lain. P : Kalau kerugiannya ada gak mba bisa di jelaskan? 88

44 P 2 Q 3 A 2 RP2: Kalau kerigian ya mungkin mungkin ada yaa secara karena kita kan bekerja di Rumah Sakit jadi waktu kita sangat terbatas untuk hanya mengurusi satu pasien saja.. berbeda kalau kita hanya punya satu pasien pastinya kita hanya fokus ke dia saja tapi di sini kan banyak pasien jadi waktu kita juga terbatas.. tapi itu tadi dalam bekerja kita juga harus tetap hati hati dan sesuai prosedur yaa walaupun dikejar - kejar waktu tapi tetap harus sesuai. dan juga. atau mungkin ada dalam bekerja kurang memperhatikan kebersihan atau apa gitu sehingga luka jadi lama sembuh atau hal hal apalah yang seharusnya tidak boleh terjadi tetapi terjadi nah itu 89

45 mungkin yang harus kita perhatikan lagi seperti itu. P 3 Q 3 A 1 P : Apa keuntungan dan kerugian dari metode yang biasa dipakai? RP3 : Kalau keuntungannya jelas yang tadi.. mempercepat penyembuhan luka. terus eee apa kita lebih melibatkan keluarga dalam setiap perawatan luka karena kita kan eee wound care nya lebih ke keluraga juga yaa.. jadi setiap perawatan pasti didampingi sama keluarga. Keluarga selalu ada kemudian keluarga juga jadi lebih mengerti tentang kondisi luka yang diderita anggota keluarganya 1. Proses penyembuhan luka jadi lebih cepat. 2. Mecegah amputasi. 1. Mepercepat proses penyembuhan luka. 2. Pencegahan sejak dini terhadap amputasi. 90

46 pada akhirnya kan keluarga jadi lebih paham gitu. P : Adakah kerugian dari metode yang di gunakan selama ini? P 3 Q 3 A 2 RP3 :Kalau kerugian sih sampe saat ini belum terlihat.. malah justru lebih.. lebih apa yaa lebih cepat malah justru kita bisa mencegah yang namanya sejak dini amputasi.. jadi cegah sejak dini kita stop amputansi jadi kita membantu keluarga dan pasien untuk mengurangi dan mengatasi rasa cemas dari ancaman amputasi 91

47 P : Berarti kalau metode metode lain selain ini mungkin ada ancaman amputasi ya mba? P 3 Q 3 A 3 RP3 : Iya.. luka sediki ada eksudat langsung bisa saja diamputasi.. kalau metode modern lebih mengedepankan pencegahan sejak dini jangan sampai terjadi amputasi. P :Apa keuntungan dan kerugian dari metode yang biasa dipakai? 1. Proses penyembuhan luka jadi lebih cepat. 1. Mepercepat proses penyembuhan luka. P 4 Q 3 A 1 RP4 : Keuntungannya ya sudah pasti sangat banyak kalau dari saya. kalau modern dressing di tempat saya. kalau metode lain maaf saya membandingkan dengan metode lain.. kalau metode lain mungkin akan selalu 92

48 dibuka balutannya.. tertapi kalau dressing yang saya pilih tergantung dengan ehh karakter lukanya yaa mungkin 1 minggu 1 sampai 2 kali atau setiap 14 hari sekali juga ada yaa mungkin lebih praktis lah dan lebih ekonomis serta membuat luka cepat sembuh ya istilahnya lebih ekonomis ke pasiennya P : Apakah ada kerugian dalam menjalankan metode ini? P 4 Q 3 A 2 RP4 : Kerugiannya ya mungkin bukan lebih ke dressing atau apa ya tetapi lebih ke pengetahuan masyarakat kali ya.. yaa mungkin masyarakat belum terlalu paham tentang perawatan lebih 93

49 modern sepertinya atau mungkin kerugiannya juga dari kita sendiri yang belum terlalu banyak memamerkan produk produk ini ke pasien pasien luka dan mungkin juga tidak semua pasien bisa.. ehhh maksudnya kan tidak semua pasien kan mempunyai maksudnya ekonominya.. ekonominya yang agak menengah ke atas gitu. 94

50 Pertnyaan 4 Kode Jawaban Interpretasi Sub Tema P 1 Q 4 A 1 P : Adakah ada kendala dalam menjalankan metode yang biasa mas pakai? RP1 : Kendala paling yaa cuman kalau yaa.. apa luka itu besar lalu mungkin jelek lah kondisi luka itu.. jadi kita harus ini dulu ke dokter kan kita harus bilang ke dokter untuk perawatannya dokter menghendaki seperti apa lalu kalau emang dokter sudah mengasih advisnya.. luka itu dirawat seperti apa lalu kita jalankan seperti itu kemudian yaa apalagi yaa.. mungkin waktu juga ya yang menjadi kendala kita lagi karena 1. Keterbatasan Waktu yang menjadi kendala. 2. Kondisi luka menjadi kendala Waktu menjadi kendala dalam perawatan luka. 2. Kondisi luka menjadi kendala dalam perawatan luka.

51 keterbatasan waktu itu tadi maka kita bekerja harus cepat dan sesuai nah itu yang menjadi kendala juga buat saya pribadi karena jujur kadang kala saya kewalahan dan kalang kabut juga karena pasien pasiennya banyak kan mas jadi mau gak mau kita harus eee kita dituntut untuk bekerja cepat itu mungkin kendala yang akan selalu ada yaa dalam bekerja dirumah sakit. P : Kalau di sini kebanyakan luka apa mas? P 1 Q 4 A 2 RP1: Di sini kebanyakan luka DM mas. 96

52 P 2 Q 4 A 1 P : Adakah ada kendala dalam menjalankan metode yang biasa mba pakai? RP2 : Kendala apa yaa.. mungkin kalau bilang kendala.. mungkin bagi kita tergantung dari kondisi lukanya juga ya kalau lukanya cuma ehhh apa maksudnya kondisi lukanya masih kecil ya mungkin akan lebih mudah bagi kita dalam melakukan tindakan perawatan luka tetapi kalau kondisi luka yang sudah parah banget. luka luka diabetes melitus kan kebanyakan kaya gitu pasien datang berobat dengan kondisi luka yang sudah sangat parah nah mungkin 1. Kondisi luku menjadi kendala. 2. waktu menjadi kendala Kondisi luka menjadi kendala dalam perawatan luka. 2. Waktu menjadi kendala dalam perawatan luka.

53 itu sih yang agak menjadi kendala maksudnya apalagi kalau luka itu besar lalu mungkin jelek sampai sudah mengeluarkan banyak eksudat dan bauhlah.. nah kan kita harus benar benar memperhatikan itu tetapi kita kerja kan bukan cuma di situ saja banyak yang harus kita kerja mungkin kendalanya di situ ya mas.. pada akhirnya kan luka itu kita rawat terburu buru ya walaupun nanti diganti balutannya lagi tapii mungkin saja bisa terjadi ada sedikit kelupaan apa gitu.. mungkin itu sih kendala nya. yaa ujung ujungnya kembali ke waktu lagi karena keterbatasan waktu gitu loh mas. 98

54 P : Adakah ada kendala dalam 1. Pengetahuan keluarga 1. Pengetahuan keluaraga menjalankan metode yang biasa mba mengenai biaya terhadap biaya perawatan. pakai perawatan. 2. Pengetahuan keluaraga 2. Pengetahuan keluarga terhadap penggunaan obat- P 3 Q 4 A 1 RP3 : Mungkin kendalannya satu mengenai obat obatan obatan. modern dressing itu kan teknologinya yang akan dipakai. lebih canggih mungkin pertama kali pasien dan keluarga akan kaget, untuk dressing nya sendiri itu kan melibatkan banyak. banyak dressing tergantung dengan tipe luka yang kita tangani nah itu lebih mahal kesannya.. kesannya lebih mahal tetapi sebenarnya karena pake modern dressing mempercepat penyembuhan luka yang tadinya harus dirawat 6 bulan ini menghemat biaya tapi setelah kita jelaskan 99

55 manfaat manfaatnya ke keluarga. keluarganya lebih banyak mengerti nda ada masalah gitu keluarga jadi lebih banyak paham tentang tindakan yang akan kita lakukan karena itu tadi kita melibatkan keluarga. P : Apakah waktu menjadi kendala selama perawatan ini dilakukan? P 3 Q 4 A 2 RP3 : Saya rasa waktu gak akan jadi masalah justru malah waktu kita akan lebih banyak dengan pasien dan keluarga jadi kita benar benar fokus dengan luka itu, luka pada pasien itu dan juga memiliki banyak waktu untuk berdiskusi dengan klien ataupun 100

56 dengan keluarga klien tentang kondisi luka yang dialami oleh klien itu sendiri.. jadi waktu kita lebih banyak gitu yaa tujuannya yaa cuma satu sih yang penting klien dan keluarganya paham tentang perawatan yang kita lakukan dan mereka percaya gitu. P : Adakah ada kendala dalam menjalankan metode yang biasa mas pakai? 1. Pengetahuan perawat perlu ditingkatkan lagi. 1. Peningkatan pengetahuan perawatan terhadap metode perawatan luka modern. P 4 Q 4 A 1 RP4 : Kendalanya mungkin.. kalau bagi saya kendalanya luka ulkus itu tidak hanya ulkus tapi banyak ulkus yang menjurus kebanyakan penyakit yang lebih baru lagi jadi kita perlu 101

57 tetap belajar terus mungkin itu kendalanya tapi sekaligus menjadi tantangan bagi kita agar kita benar benar dapat memahami metode modern dressing ini dengan baik gitu P : Berarti kendalanya mungkin lebih ke kita perawat yang merawat luka yaa.. karena kita memang perlu mendalami metode yang kita pakai kalau tidak ya akan bahaya bagi klien kita P 4 Q 4 A 2 RP4 : Iya benar mas karena juga apa karakter luka kan tidak hanya ulkus 102

58 tapi bisa saja akan memunculkan luka baru - luka baru jadi pendalaman materi dan pengetahuan kita juga harus terupdate itu sih kalau kendala bagi saya ya saya perlu belajar dan belajar lagi sih tetapi itu yang saya bilang tadi menjadi tantangan tersediri juga bagi saya tapi saya menikmatinya sih mas 103

59 Pertnyaan 5 Kode Jawaban Interpretasi Sub Tema P : Keterampilan atau pengembangan 1. Ketrampilan didapat dari 1. Pengembangan skill skill mas dapatkan dari mana? perkuliahan dan pengalaman didapat dari pengalaman P 1 Q 5 A 1 RP1 : Didapat dari perkuliahan itu jelas, kemudian dapat dari pengalaman juga yang jelas di dalam pengalaman selama bekerja dan juga mengikuti seminar seminar. dan mengikuti seminar. pekerjaan kan pasti di kasih tindakan merawat luka untuk kita lakukan. nah dari situ kan dapat banyak pengalaman pengalaman dalam merawat luka, itu sih yang paling yaa istilahnya paling keren lah pengalaman itu, karena kalau di kampus waktu kuliah dulu kan kita cuman dapat ibaratnya teori terus nda langsung ke pasien kan hmmm 104

60 seperti itu P : Apakah ada training yang di rekomendasikan dari mas sendiri? P 1 Q 5 A 2 RP1 : Training training kalau menurut saya yaa ikut ikut seminar itu karena apa ilmu keperawatan kan berkembang terus kan jadi sangat penting bagi kita juga untuk mengetahui perkembangan perkembangan itu. Jadi ya dengan training, Seminar yaa bisa membantu itu loh mas rekomendasinya. 105

61 P 2 Q 5 A 1 P 2 Q 5 A 2 P : Ketrampilan atau pengembangan Skill didapat dari mana? RP2 : Di dapat dari mengikuti seminar seminar, kemudian pelatihan pelatihan yang diberikan dari Rumah Sakit untuk kami yang bekerja didalamnya yaaa istiahnya untuk meng update ilmu ilmu terbaru tentang apa saja dan juga yang didalamnya ada tentang perawatan perawatan luka dan juga penggunaan pengunaan obat dan lain sebagainya seperti itu P : Apakah ada training yang di rekomendasikan dari mba sendiri? RP2 : Training. yaa kalau training selama ini yaa kita sudah ada fasilitas 1. Mengikuti berbagai seminar dan pelatihan Pengembangan skill didapat dari mengikuti seminar dan pelatihan.

62 dari Rumah Sakit dan sudah di sediakan secara berkala untuk setiap karyawan yang bekerja P : Kalau training yang di rekomendasikan dari mba sendiri untuk kita gitu seperti apa? P 2 Q 5 A 3 RP2 : Kalau training yang bisa saya rekomendasikan ya kalian harus banyak mengikuti seminar seminar dan juga pelatihan pelatihan tentang apa aja dalam dunia keperawatan ya salah satunya yang seperti kamu sekarang ini harusnya banyak mengikuti seperti seminar atau pelatihan seperti itu. contoh misalnya di kampus kalau lagi mengadakan seminar seperti itu ya 107

63 kalian harus ikut untuk menambah wawasan kalian dan pengetahuan kalian nanti supaya ketika menghadapi dunia kerja kan kalian juga memiliki ilmu tambahan dari seminar seminar tersebut. 108

64 P 3 Q 5 A 1 P 3 Q 5 A 2 P : Ketrampilan atau pengembangan Skill didapat dari mana? RP3 : Di dapat dari pelatihan pelatihan itu sudah pasti jelas pelatihan pelatihan Wound Care, Pelatihan Wound Ostomy sama Incontinential itu juga kita kolaborasi dalam tiga ilmu itu nah kita dapatkan dari sana skill nya. P : Kalau pelatihan seperti CWCCA seperti itu pernah ikut berarti? RP3 : Iya sudah pasti pernah rencananya nanti kan ada peningkatan setiap saat kan update nanti bisa ada pelatihan yang lebih lagi, lebih apa yaa.. kita akan dapat ilmu yang baru baru lagi dari 1. Mengikuti berbagai seminar dan pelatihan Pengembangan skill didapat dari mengikuti seminar dan pelatihan.

65 pelatihan pelatihan yang kita ikut terkait dengan perawatan luka dengan menggunakan metode modern dressing ini. akan menambah apa yaa istilahnya pengetahuan kita lagi karena apa seseorang yang bekerja atau melakukan tindakan perawatan luka dengan metode modern sudah pasti atau diwajibkan untuk meng update ilmu ilmu terbaru atau topikal topikal yang terbaru supaya pengetahuan kita akan metode modern ini juga ikut ter update. Tidak hanya mengetahui satu topical saja namun banyak topical atau obat, karena di modern dressing ini memiliki banyak obat dan juga banyak merek yang berbeda beda 110

66 jadi akan sangat penting bagi kita untuk bisa mengetahuinya lebih dan lebih lagi seperti itu. P : Apakah ada training yang di rekomendasikan dari mba sendiri? P 3 Q 5 A 3 RP3 : Ada sudah pasti ada apalagi buat yang pengen mengerti atau mempelajari ilmu terbaru tentang perawatan luka, yaa contohnya ikut CWCCA itu. Itu harus karena apa sebagai Basic atau dasar dalam perawatan luka supaya kita punya rekomendasi di bidang luka itu satu. yang kedua kalau benar benar kita mau terjun lagi itu ada yang namanya CWCC jadi itu di atasnya CWCCA, jadi kalau CWCCA itu basic CWCC itu 111

67 di atasnya lagi yang paling tertinggi nanti ETN, kalau ETN itu jadi nanti antara Wound, Ostomy, Incontinetial jadi 3 itu nanti jadi satu.. nah di ETN sendri jadi nanti kita berhak untuk aaa bisa diberi kewenangan untuk menjadi pembicara, dan juga kita boleh mengadakan pelatihan pelatihan untuk luka yang dasar. P : Mba kalau boleh tahu harganya untuk kita bisa mengikuti pelatihan pelatihan seperti tadi dari CWCCA, CWCC sampai ETN kira kira berapa banyak yang harus kita keluarkan? RP3 : kalau CWCCA kayknya sekitar 112

68 P 3 Q 5 A , kalau CWCC sekitar dan yang paling mahal sudah pasti ETN sekitar tapi biasanya itu juga ada beasiswanya kaya gitu, kalau kita memiliki skill yang baik nanti kita dapat beasiswa. P : Ketrampilan atau pengembangan Skill didapat dari mana? 1. Mengikuti berbagai seminar dan pelatihan. 1. Pengembangan skill didapat dari mengikuti seminar dan pelatihan. P 4 Q 5 A RP4 : Kalau saya sendiri mengikuti pelatihan dari CWCCA Di situ kita diberi pelatihan dasar khusus dalam merawat luka dan juga mengenai 113

69 berbagai macam topikal obat obat modern kemudian saya terapkan sedikit - sedikit seperti ini. dan juga banyak mengenai topikal topikal tu dari teller obat yang bekerjasama dengan kita untuk obat obat terbarunya. Jadi meraka akan menjual dressing dressing terbaru seperti untuk menyerap eksudat seperti apa, menghilangkan bau seperti apa dan sebagainya seperti itu mas. P : Apakah ada training yang di 114

70 rekomendasikan dari mas sendiri? RP4 : Kalau menurut saya sebagai P 4 Q 5 A 2 dasar, kalian wajib untuk ikut pelatihan CWCCA untuk pengetahuan awal kalian mengenai perawatan luka dengan menggunakan metode modern dressing nanti ada yang lebih tinggi dari CWCCA lagi tapi saran saya ikuti yang dasar dulu sampai kalian sudah paham mengenai pengobatan modern baru setelah itu kalian bisa lanjut lagi ke yang lebih tinggi untuk 115

71 dapat ilmu ilmu terbaru seperti itu. 116

72 4.2.3 Tabel analisa data sub tema dan tema Sub Tema Pertanyaan I 1. Perawatan luka sesuai SOP. 2. Perawatan luka memperhatikan prinsip bersih dan steril. Tema 1. Prosedur perawatan luka dilakukan sesuai SOP (*ST 1 Q 1 P 1, ST 1 Q 1 P 2, ST 1 Q 2 P 1, ST 2 Q 2 P 2, ST 2 OP 1, ST 2 OP 1 ST 4 OP 3, ST 4 OP 4 ) 1. Perawatan luka sesuai SOP. 2. Perawatan luka memperhatikan prinsip bersih dan steril. 2. Perawatan luka dilakukan dengan memperhatikan prinsip bersih dan steril ( ST 2 Q 1 P 1, ST 2 Q 1 P 2 ) 1. Mempercepat proses penyembuhan luka. 2. Penggunaan betadine dan lain-lain tidak dipakai. 1. Menjaga kelembaban dari luka. 3. Perawatan luka modern mempercepat proses penyembuhan luka dengan menjaga kelembaban pada luka dan pemilihan topikal yang tepat (ST 1 Q 1 P 3, ST 2 Q 1 P 3, ST 1 Q 1 P 4, ST 1 Q 2 P 3, ST 1 Q 2 P 4, ST 1 Q 2 P 2, ST 1 Q 3 P 3, ST 1 P 3 P 4, ST 2 OP 3, ST 2 OP 4 ) 117

73 Pertnyaan 2 1. Perawatan luka sesuai SOP. 4. Kondisi luka awal merpengaruhi kesembuhan pada luka (ST 2 Q 4 P 1, ST 1 Q 4 P 2, ST 1 OP 1, ST 1 OP 2, ST 1 OP 3, ST 1 OP 4, ST 3 OP 1,2,3,4 ) 1. Perawatan Luka sesuai dengan SOP. 1. Pengkajian penting untuk dilakukan. 2. Tepat dalam pemilihan topikal sesuai warna dasar luka. 1. Menjaga Kelembaban dari luka. 5. Waktu menjadi kendala dalam perawatan luka konvensional ( ST 1 Q 3 P 1, ST 1 Q 3 P 2, ST 1 Q 4 P 1, ST 2 Q 4 P 2 ) 6. Peningkatan pengetahuan keluarga dan perawat terhadap perawatan luka modern (ST 2 Q 3 P 3, ST 1 Q 4 P 3,ST 1 Q 4 P 4 ) 118

74 Pertanyaan 3 7. Pengembangan skill dan ketrampilan didapat dari seminar dan pelatihan (ST 1 Q 5 P 1,2,3,4 ) 1. Waktu menjadi kendala dalam perawatan luka. 1. Waktu menjadi kendala dalam perawatan luka. 1. Mepercepat proses penyembuhan luka. 2. Pencegahan sejak dini terhadap amputasi. 1. Mepercepat proses penyembuhan luka. Pertnyaan 4 1. Waktu menjadi kendala dalam perawatan luka. 2. Kondisi luka menjadi kendala dalam 119

75 perawatan luka. 1. Kondisi luka menjadi kendala dalam perawatan luka. 2. Waktu menjadi kendala dalam perawatan luka. 1. Pengetahuan keluaraga terhadap biaya perawatan. 2. Pengetahuan keluaraga terhadap penggunaan obat-obatan. 1. Peningkatan pengetahuan perawatan terhadap metode perawatan luka modern. 120

76 Pertanyaan 5 1. Pengembangan skill didapat dari pengalaman dan mengikuti seminar. 1. Pengembangan skill didapat dari mengikuti seminar dan pelatihan. 1. Pengembangan skill didapat dari mengikuti seminar dan pelatihan. 1. Pengembangan skill didapat dari mengikuti seminar dan pelatihan. 121

77 Hasil Observasi 1. Kondisi luka awal mempengaruhi kesembuhan luka. 2. Perawatan luka sesuai SOP. 3. Belum memunculkan perubahan yang signifikan. 1. Kondisi luka awal mempengaruhi kesembuhan luka. 2. Perawatan luka sesuai SOP. 3. Belum memunculkan perubahan yang signifikan. 1. Kondisi luka awal mempengaruhi kesembuhan luka. 2. Mempercepat proses penyembuhan luka. 3. Menunjukan perubahan yang signifikan. 122

78 4. Perawatan luka sesuai SOP. 1. Kondisi luka awal mempengaruhi kesembuhan luka. 2. Mempercepat proses penyembuhan luka. 3. Menunjukan perubahan yang signifikan. 4. Perawatan luka dilakukan sesuai SOP. 123

79 Keterangan : *ST Q P OP : Sub tema : Question : Partisipan : Observasi Partisipan 124

80 4.3 Hasil Penelitian Grafik Hasil Penelitian Grafik Perbandingan Perawatan Luka Konvensional dan Modern ( Sumber : Pribadi Peneliti) Gambar Luka dengan perawatan luka modern hari ke 20 (Sumber : Pribadi Peneliti) 125

81 Gambar Luka dengan perawatan luka konvensional hari ke 20 (Sumber : Pribadi Peneliti) Grafik dan gambar diatas merupakan gambaran dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada kedua metode perawatan luka yaitu perawatan luka dengan menggunakan teknik konvensional dan perawatan luka dengan menggunakan teknik modern. Dalam penelitian ini semua partisipan memiliki keadaan kondisi luka yang sama yaitu berada pada fase inflamasi sejak pertama kali dilihat kondisi luka dari masing masing partisipan. Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan mengenai perbandingan keefektifan dari kedua metode tersebut yang peneliti lakukan selama 24 hari. Ada 4 partisipan observasi yang peneliti angkat yaitu 2 partisipan menggunakan teknik perawatan luka konvensional dan 2 partisipan menggunakan teknik perawatan luka modern. Dapat dilihat pada grafik diatas bahwa partisipan yang melakukan perawatan dengan teknik modern memiliki perubahan pada hari ke 8 yaitu bau pada luka berkurang, tampak 126

82 kemerahan pada luka serta eksudat pada luka juga berkurang dibandingan dengan hari hari sebelumnya dimana didapatkan kondisi luka yang sangat bau dan berwarna kehitaman serta memiliki banyak eksudat. Kemudian pada hari ke 12 didapatkan kondisi luka semakin membaik dengan munculnya warna kemerahan pada luka serta eksudat dan bau mulai menghilang. Hal ini berlangsung terus menerus hingga pada hari ke 20 dan ke 24 dimana peneliti temukan luka yang sudah memunculkan jaringan granulasi, tidak terlihat eksudat sama sekali serta kondisi luka yang semakin membaik seperti pada gambar Partisipan ke 2 dengan perawatan modern juga memiliki perubahan pada hari ke 10 dimana kondisi luka yang sebelumnya bau dan berwarna kekuningan jadi berkurang serta ekusdat yang sebelumnya banyak sudah mulai berkurang. Hari ke 15 luka tampak mulai membaik dengan warna dasar luka yang mulai memerah walaupun masih bau dan masih mengeluarkan eksudat. Pengamatan terus peneliti lakukan pada hari ke 20 hingga hari ke 24 dan peneliti temukan warna dasar luka tampak merah, eksudat berukurang, hampir memunculkan jaringan granulasi serta bau yang sudah mulai menghilang. Terjadi perubahan yang begitu signifikan dari kedua partisipan dengan metode modern dressing dan kondisi luka dari kedua pasien juga semakin membaik. Berbeda dengan partisipan yang melakukan perawatan luka dengan metode konvensional dimana hampir tidak terlihat perubahan sama sekali bahkan kondisi luka untuk kedua partisipan dengan teknik ini 127

83 belum mencapai tahap munculnya jaringan baru. Terlihat sedikit perubahan dan terjadi hanya pada hari ke 12 dimana bau dari luka mulai berkurang namun kondisi luka masih sama seperti biasanya yaitu tampak kehitaman pada luka, dan pada hari ke 20 peneliti temukan hal yang sama dimana hanya terjadi sedikit perubahan pada luka yaitu luka masih tampak sedikit kehitaman dan belum memunculkan jaringan granulasi seperti pada gambar Pasien ke 2 dengan metode konvensional juga mengalami hal yang sama yaitu hanya memunculkan sedikit perubahan pada hari ke 18 dengan hanya mengeluarkan sedikit eksudat dan sedikit berbau. Pada hari ke 20 luka tidak mengeluarkan eksudat dan bau pada luka mulai menghilang. Perawatan terus menerus dilakukan dari minggu ke minggu namun perubahan yang diharapkan belum begitu terlihat pada luka dari kedua pasien dengan menggunakan metode ini. Observasi dilakukan sampai dengan hari ke 24 namun kondisi luka tidak menunjukan berubahan yang berarti, dan belum memunculkan jaringan granulasi dibandingkan dengan metode modern dressing yang memunculkan perubahan yang sangat jelas dari minggu ke minggu. Selain pengamatan yang dilakukan peneliti untuk melihat perbedaan, faktor lain yang mendukung adalah penggunaan topikal yang dipakai pada kedua metode ini pun berbeda. Penggunaan topikal di modern dressing memiliki efek yang lebih baik pada luka karena alat dan bahan yang dipakai pun sudah sangat modern dan sesuai dengan 128

84 kondisi luka yang ditemukan. Penggunaan topikal yang sering dipakai dalam metode ini yaitu Hydro Gel, Alevin, Iodosop Infra Red, Alginat, Kasa dan Plester. Masing masing topikal memiliki keunggulan masing masing untuk proses penyembuhan luka yang lebih cepat. Berbeda dengan teknik konvensional yang masih memakai peralatan dan pengobatan pada umumnya atau yang biasa dipakai seperti Betadine, NaCl, Pehidrol, Hepafiks, Kasa, dan Plester. Selain itu juga, beberapa hasil wawancara yang peneliti temukan yang mendunkung keefektifan dari metode perawatan dengan teknik modern dibandingkan dengan teknik konvensional. Berdasarkan hasil pengamatan pada grafik diatas dapat disimpulkan bahwa partisipan yang melakukan perawatan dengan menggunakan teknik modern dapat memunculkan perubahan yang jelas yaitu warna dasar pada luka berwarna merah, bau berkurang, eksudat berkurang sampai hilang dan disertai dengan munculnya jaringan granulasi yang lebih cepat dibandingkan dengan partisipan yang melakukan perawatan luka dengan teknik konvensional dimana hampir tidak terlihat perubahan sama sekali dari kondisi luka. 4.4.Tema Penelitian Hasil penelitian memaparkan mengenai beberapa tema yang diangkat dari sub - sub tema yang ditemui selama di lapangan. Peneliti 129

165

165 164 165 166 167 168 169 LEMBAR PERMOHONAN PARTISIPAN Kepada Yth Calon Partisipan Penelitian Semarang, Jawa Tengah Dengan hormat, saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Stevano V. Salawaney NIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (2006), merumuskan bahwa diabetes. melitus (DM) merupakan kumpulan masalah anatomi dan kimiawi dari

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (2006), merumuskan bahwa diabetes. melitus (DM) merupakan kumpulan masalah anatomi dan kimiawi dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah World Health Organization (2006), merumuskan bahwa diabetes melitus (DM) merupakan kumpulan masalah anatomi dan kimiawi dari sejumlah faktor dimana terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Provinsi Maluku Rumah Sakit Jiwa Ambon di mulai tahun anggaran 1981/1982 Rumah Sakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketika kulit terpapar suhu atau ph, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi.

BAB I PENDAHULUAN. ketika kulit terpapar suhu atau ph, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Luka merupakan suatu kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi ketika kulit terpapar suhu atau ph, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi. Respon tubuh

Lebih terperinci

PANDUAN FOCUS GROUP DISCUSSION. Saya yang

PANDUAN FOCUS GROUP DISCUSSION. Saya yang PANDUAN FOCUS GROUP DISCUSSION Lampiran 1a Tanggal : ----------------- Pukul : -------------- WIB Tempat : ------------------------ Assalamualaikum,.apa kabar bapak dan ibu?. ---------------------------------------

Lebih terperinci

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar?

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar? Setting: Di suatu hari yang cerah beberapa hari setelah dilakukannya implementasi oleh perawat Evita mengenai senam kaki dan edukasi mengenai terapi diet bagi sekelompok masyarakat yang menderita DM. Maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun luka kronis. Sebuah penelitian terbaru di Amerika menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun luka kronis. Sebuah penelitian terbaru di Amerika menunjukkan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Angka kejadian luka setiap tahun semakin meningkat, baik luka akut maupun luka kronis. Sebuah penelitian terbaru di Amerika menunjukkan prevalensi pasien dengan luka

Lebih terperinci

Metode Transformasi Skor

Metode Transformasi Skor Lampiran 1 Metode Transformasi Skor DOMAIN 1 DOMAIN 2 DOMAIN 3 DOMAIN 4 Jumlah skor Transformasi skor Jumlah skor Transformasi skor Jumlah skor Transformasi skor Jumlah skor Transformasi skor 4-20 0-100

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan pikir dalam menumbuhkan kepercayaan diri maupun dorongan sikap dan perilaku, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan

Lebih terperinci

Wawancara Partisipan 1

Wawancara Partisipan 1 55 Verbatim Partisipan Wawancara Partisipan 1 S Isi Percakapan Kode P Selamat pasi mas 1 P1 Selamat pagi juga mbak 2 P Bisa minta waktunya sebentar mas sekitar 5-10 menit 3 P1 Iya bisa 4 P Perkenalkan

Lebih terperinci

PENJELASAN PENELITIAN

PENJELASAN PENELITIAN Lampiran 1 PENJELASAN PENELITIAN Kepada : Yth. Teman Sejawat Perawat Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng Di Jakarta Bersama ini disampaikan bahwa dalam rangka menyelesaikan tugas akhir di Program Study

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : PERTANYAAN PENELITIAN

LAMPIRAN I : PERTANYAAN PENELITIAN LAMPIRAN 68 LAMPIRAN I : PERTANYAAN PENELITIAN Kecemasan 1. Bagaimana perasaan anda menghadapi tindakan pemasangan WSD? 2. Apa yang anda cemaskan menghadapi tindakan pemasangan WSD? instrumental 1. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diatas atau sama dengan 126 mg/dl (Misnadiarly, 2006). Gangguan. jaringan tubuh. Komplikasi DM lainnya adalah kerentanan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. diatas atau sama dengan 126 mg/dl (Misnadiarly, 2006). Gangguan. jaringan tubuh. Komplikasi DM lainnya adalah kerentanan terhadap 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Diabetes melitus (DM) atau biasa yang disebut penyakit kencing manis merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah)

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) PERAWATAN LUKA POST OPERASI APPENDIKTOMI PADA ANAK

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) PERAWATAN LUKA POST OPERASI APPENDIKTOMI PADA ANAK 87 SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) PERAWATAN LUKA POST OPERASI APPENDIKTOMI PADA ANAK Di Sususn oleh : Vella Dolo Rosa ( 20160305011 ) PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa Kabupaten Semarang yang berdiri sejak 1930 merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Penderita Diabetes Mellitus diperkirakan akan terus

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Penderita Diabetes Mellitus diperkirakan akan terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM), kini menjadi ancaman yang serius bagi umat manusia di dunia. Penderita Diabetes Mellitus diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang

BAB I PENDAHULUAN. Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai perdarahan interstitial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya

Lebih terperinci

: Permohonan Wawancara. Cirebon, Juli Kepada Yth. Bapak/Ibu

: Permohonan Wawancara. Cirebon, Juli Kepada Yth. Bapak/Ibu Permohonan Wawancara Cirebon, Juli 2010 Hal : Permohonan Wawancara Kepada Yth. Bapak/Ibu Dengan hormat, Dalam rangka penulisan Karya Tulis Ilmiah Program Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

LEMBAR HASIL WAWANCARA (INFORMAN)

LEMBAR HASIL WAWANCARA (INFORMAN) LEMBAR HASIL WAWANCARA (INFORMAN) Inisial Nama : MA Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur Pendidikan Pekerjaan : 45 Tahun : SMA : Tidak Ada No. Variabel / Pertanyaan Informan Kemudahan Memperoleh Narkoba 1 Apakah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk mengetahui bagaimana melakukan tindakan. Disadari bahwa bila

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk mengetahui bagaimana melakukan tindakan. Disadari bahwa bila BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Mengenali tanda-tanda awal penyakit diabetes mellitus menjadi sangat penting untuk mengetahui bagaimana melakukan tindakan. Disadari bahwa bila timbul komplikasi, umumnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah pelayanan asuhan keperawatan. dan berbeda dengan manajemen perawatan luka sebelumnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah pelayanan asuhan keperawatan. dan berbeda dengan manajemen perawatan luka sebelumnya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan adalah dinamika yang terjadi sebagai sebuah tuntutan sesuai perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan dan kebutuhan. Perubahan diharapkan dapat berdampak

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum Perawatan Luka Bersih (Luka Kering) Kegiatan Belajar III Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus TUJUAN Pembelajaran Umum Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu

Lebih terperinci

Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Sdra/i Responden Di Bangsal Bedah RS PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta, Mei-Juni 2016 Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Lebih terperinci

Panduan Wawancara Pada Perawat

Panduan Wawancara Pada Perawat Lampiran 1 Panduan Wawancara Pada Perawat Nama perawat : Usia : Jenis kelamin : Masa kerja : Daftar Pertanyaan : 1. Menurut perawat apa pengertian pasien Harga Diri Rendah (HDR)? 2. Menurut perawat apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kemakmuran, pendapatan per kapita yang meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kemakmuran, pendapatan per kapita yang meningkat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kemakmuran, pendapatan per kapita yang meningkat dan perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar menyebabkan peningkatan jumlah penderita penyakit

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta LAMPIRAN LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama : Asri Pradhani Kusuma Laily NIM : 20120320058 Program Studi Fakultas Perguruan Tinggi : Ilmu Keperawatan : Kedokteran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau oleh tidak efektifnya insulin yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. atau oleh tidak efektifnya insulin yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan karena keturunan dan/atau disebabkan karena kekurangan produksi insulin oleh pankreas, atau oleh tidak efektifnya

Lebih terperinci

Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bertanda tangan dibawah ini : LAMPIRAN Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth.Sdra/I Responden Dengan hormat Assalamu alaikum Wr. Wb Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Yogyakarta, Maret 2016 Nama : Hasrullah

Lebih terperinci

PERAN PERAWAT DALAM PERAWATAN LUKA DIABETIKUM (GANGREN) DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT TK II DR AK GANI PALEMBANG TAHUN 2014 OLEH :

PERAN PERAWAT DALAM PERAWATAN LUKA DIABETIKUM (GANGREN) DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT TK II DR AK GANI PALEMBANG TAHUN 2014 OLEH : PERAN PERAWAT DALAM PERAWATAN LUKA DIABETIKUM (GANGREN) DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT TK II DR AK GANI PALEMBANG TAHUN 2014 OLEH : Arly Febrianti, SKep, M.Kes Dosen Akper Kesdam II / SWJ arlyfebrianti@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka kejadian tindakan secsio caesarea, tempat, dan waktu dilaksanakannya

BAB III METODE PENELITIAN. angka kejadian tindakan secsio caesarea, tempat, dan waktu dilaksanakannya 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo dengan pertimbangan bahwa rumah sakit ini dapat

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN 90 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Calon responden penelitian Di Ruang Mawar RSUD Dr. Hardjono Ponorogo Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Program Diploma III Keperawatan

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian

Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian Kepatuhan Perawat dalam Penerapan Prosedur Tetap Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea di RSUD Langsa Tahun 212 Saya adalah mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

3 KUESIONER PENELITIAN

3 KUESIONER PENELITIAN Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DM TIPE 2 DALAM KONTEKS ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS DI RS HASAN SADIKIN BANDUNG Petunjuk Pengisian : 1.

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK INFORMAN

KARAKTERISTIK INFORMAN KARAKTERISTIK INFORMAN Komunikasi Efektif Dokter dan Pasien Dalam Upaya Keselamatan Pasien (patient Safety) di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Haji Medan Petunjuk Pengisian : Istilah pertanyaan dibawah ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Letak Geografis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Letak Geografis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Gambar 4.1.1 Peta letak demografi RS Paru dr Ario Wirawan Salatiga Kondisi geografis daerah Ngawen Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Setting Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga terletak di jalan Hasanuddin No. 806, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Di Amerika, Home Care yang terorganisasikan dimulai sejak tahun 1880-an dimana saat itu banyak sekali penderita penyakit infeksi dengan angka kematian yang tinggi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. proses penyembuhan luka. Pada dasarnya luka akan sembuh dengan sendirinya

BAB 1 PENDAHULUAN. proses penyembuhan luka. Pada dasarnya luka akan sembuh dengan sendirinya BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Menurut Winter (1962), melalui penelitian yang dilakukan di Landmark, menunjukan hasil perawatan luka pada suasana lembab sangat membantu dalam proses penyembuhan luka.

Lebih terperinci

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Diabetes adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan (menyerap) gula

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN NO : LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi/siang/malam Bapak/Ibu/Kakak/Saudara/Teman sejawat, perkenalkan saya Kardina Hayati, Mahasiswa dari Program

Lebih terperinci

Lampiran1. Lembar penjelasan penelitian. Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Yudan Harry Sandika

Lampiran1. Lembar penjelasan penelitian. Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Yudan Harry Sandika LAMPIRAN Lampiran1. Lembar penjelasan penelitian Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Yudan Harry Sandika NIM : 20120320068 Saya adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. : Efektivitas Terapi Topikal Terhadap Proses Penyembuhan Luka Kronis

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. : Efektivitas Terapi Topikal Terhadap Proses Penyembuhan Luka Kronis LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Judul Penelitian Saya yang bernama : Efektivitas Terapi Topikal Terhadap Proses Penyembuhan Luka Kronis : Muhammad Affan NIM : 121121113 Saya yang bernama Muhammad

Lebih terperinci

PENJELASAN PENELITIAN. : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor

PENJELASAN PENELITIAN. : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor Lampiran 1 PENJELASAN PENELITIAN Judul Penelitian Peneliti : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kecamatan Medan Johor : Annisah Sepwika Sari NIM :

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN PENELITIAN. Pmengetahui Adaptasi Psikososial Wanita Yang Menghadapi Menopause.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN PENELITIAN. Pmengetahui Adaptasi Psikososial Wanita Yang Menghadapi Menopause. 40 Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN PENELITIAN Nama : Fitri Mayang Sari NIM : 141121021 Saya adalah mahasiswi S-I Keperawatan Fakultas Keperawatan, yang akan melakukan penelitian dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Yogyakarta, Mei 2016 Kepada Yth.Sdra/I Responden Dengan hormat, \Assalamu alaikum Wr. Wb Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Zolfika Anggraini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam BAB ini akan dipaparkan data hasil penelitian beserta dengan analisa data. Data dan analisa data dipaparkan secara deskriptif mengenai pengalaman partisipan

Lebih terperinci

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ 1. Kegiatan selama liburan Bantu orang tua:3 Ya, kalo aku sih ya diem aja dirumah soalnya dirumah juga kan ada ibu punya took jadi bisa bantu-bantu (D,P,Aktif, Jalan-jalan:5 Kalo traveling, mungkin naik

Lebih terperinci

A. IDENTITAS INFORMAN (DOKTER) Nama : Umur : Tahun. Status kepegawaian : Pendidikan : Lama kerja : B. Pertanyaan

A. IDENTITAS INFORMAN (DOKTER) Nama : Umur : Tahun. Status kepegawaian : Pendidikan : Lama kerja : B. Pertanyaan 134 PEDOMAN WAWANCARA DETERMINAN KELENGKAPAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSUD BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR RIAU TAHUN 2016 A. IDENTITAS INFORMAN (DOKTER) Nama : Umur : Tahun Status kepegawaian : PNS Non PNS

Lebih terperinci

Obat Herbal Diabetes Kering

Obat Herbal Diabetes Kering Obat Herbal Diabetes Kering Obat herbal diabetes kering bisa menjadi solusi untuk luka diabetes anda. Sekali lagi benar benar kenali penyakit diabetes yang anda derita. Ketika anda salah mengenal penyakit

Lebih terperinci

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care

Naskah Manajemen Complain dan Customer Care Naskah Manajemen Complain dan Customer Care 1. Karakter Emosional Complain Seorang ibu yang merupakan anggota keluarga pasien datang ke customer service menanyakan perihal tidak adanya tempat tidur yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan 1. Pengertian Pasien Istilah pasien berasal dari kata kerja bahasa latin yang artinya menderita, secara tradisional telah digunakan untuk menggambarkan orang yang menerima

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN SURAT PERNYATAAN BERSEDIA BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Umur : Alamat : Saya telah membaca surat permohonan dan mendapatkan

Lebih terperinci

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah SOP perawatan luka ganggren SOP Perawatan Luka Ganggren Tujuan perawatan gangren: - Mencegah meluasnya infeksi - Memberi rasa nyaman pada klien - Mengurangi nyeri - Meningkatkan proses penyembuhan luka

Lebih terperinci

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM ( IN DEPTH INTERVIEW ) ANALISIS PELAKSANAAN STRATEGI DOTS PLUS PADA PROGRAM PENANGGULANGAN TB MDR DI PUSKESMAS TELADAN TAHUN 06 I. Daftar pertanyaan untuk Staf bidang

Lebih terperinci

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PERAWATAN LUKA MODERN MOIST WOUND HEALING DAN TERAPI KOMPLEMENTER NaCl 0,9% + MADU ASLI TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA KAKI DIABETIK DERAJAT II DI RSUD BANGKINANG Ns. Riani, S.Kep.,

Lebih terperinci

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV LAMPIRAN No Kegiatan Desember Januari Februari Maret April Mei Juni I II III I V I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1 Pengajuan masalah penelitian 2 BAB I Pendahulua

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda? LAMPIRAN 59 PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimana perasaaan anda ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 2. Apa yang anda lakukan ketika anda mengetahui bahwa anda sedang hamil? 3. Pernahkah anda melakukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN LEMBAR OBSERVASI No Responden = Tanggal Pengkajian = Jenis kelamin = Form Anamnesa = 1. Usia = 2. Riwayat penyakit diabetes mellitus = 3. Riwayat penyakit lainnya = 4. Riwayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang penting dalam perawatan luka. Prinsip dasar dalam memilih

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang penting dalam perawatan luka. Prinsip dasar dalam memilih BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dressing (balutan) luka merupakan suatu material yang digunakan untuk menutupi luka. Tujuan dari penutupan luka ini adalah untuk melindungi luka dari infeksi

Lebih terperinci

******* Dedicated for God,pap,mum,brother and sister..

******* Dedicated for God,pap,mum,brother and sister.. Untuk mengetahui nilai Satu Tahun, Tanyakan seorang siswa yang gagal dalam ujian kenaikannya Untuk mengetahui nilai Satu Bulan, Tanyakan seorang Ibu yang melahirkan bayi prematur Untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Seting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang A. Sejarah RS. Panti wilasa Citarum Semarang RS. Panti Wilasa Citarum adalah rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia setiap harinya tidak luput dari masalah, baik masalahmasalah kecil yang mudah terselesaikan hingga masalah-masalah berat yang terkadang kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah diabetes melitus (DM). Menurut Kementrian Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah diabetes melitus (DM). Menurut Kementrian Kesehatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gaya hidup modern dengan pilihan menu makanan dan cara hidup yang kurang sehat semakin menyebar ke seluruh lapisan masyarakat hingga menyebabkan peningkatan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah sel-sel tubuh yang tumbuh tanpa kendali dan dapat menyebar ke seluruh tubuh. Kanker merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada manusia modern.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan merupakan suatu upaya. pemeriksaan, pengobatan atau perawatan di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan merupakan suatu upaya. pemeriksaan, pengobatan atau perawatan di rumah sakit. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan sesuatu hal yang sangat penting bagi setiap individu. Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Perbedaan Sanitasi Lingkungan dan Perilaku Petugas Kesehatan terhadap Angka

KUESIONER PENELITIAN. Perbedaan Sanitasi Lingkungan dan Perilaku Petugas Kesehatan terhadap Angka KUESIONER PENELITIAN Perbedaan Sanitasi Lingkungan dan Perilaku Petugas Kesehatan terhadap Angka Kuman dan Pada Ruangan ICU di RSUD Dr. Pirngadi dan Rumkit TK II Putri Hijau Kesdam I/BB Medan Tahun 200

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 99 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Hasil penelitian mengungkapkan bahwa partisipan memahami discharge planning sebagai sarana untuk memberikan informasi tentang kebutuhan kesehatan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang TBC merupakan penyakit yang sangat membahayakan, karena di dalam paru-paru kita terdapat kuman mycrobacterium tuberculosis, yang apabila di biarkan, kuman tersebut akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum RSUD Kota Salatiga Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga (RSUD) terletak di wilayah Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti

Lebih terperinci

Lampiran 1. Panduan wawancara. Perilaku kesehatan ibu hamil yang menderita malaria pada suku Amungme di Timika

Lampiran 1. Panduan wawancara. Perilaku kesehatan ibu hamil yang menderita malaria pada suku Amungme di Timika Lampiran 1. Panduan wawancara Perilaku kesehatan ibu hamil yang menderita malaria pada suku Amungme di Timika Daftar pertanyaan 1. Siapa nama Ibu? 2. Berapa umur Ibu? 3. Sejak kapan dan tinggal disini?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat. mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat. mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit degeneratif seperti jantung

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera

BAB I LATAR BELAKANG. Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera atau pembedahan (Agustina, 2010). Luka ini bisa diklasifikasikan berdasarkan struktur

Lebih terperinci

Kepada Yth. Bandung, 28 Januari 2011 responden Di Tempat

Kepada Yth. Bandung, 28 Januari 2011 responden Di Tempat 43 Kepada Yth. Bandung, 28 Januari 2011 responden Di Tempat Dengan ini, kami ingin mengucapkan banyak terima kasih atas ketersediaan saudara/i untuk mengisi angket ini. Segala isian yang anda isi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan semakin mendapat perhatian luas diseluruh dunia, dimana perubahan cara pandang dari yang semula melihat kesehatan dari sesuatu yang konsumtif menjadi

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PELAKSANAAN (SP 1-2) KOMUNIKASI PERAWAT KEPADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SUB AKUT RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI MALUKU

PENERAPAN STRATEGI PELAKSANAAN (SP 1-2) KOMUNIKASI PERAWAT KEPADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SUB AKUT RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI MALUKU PENERAPAN STRATEGI PELAKSANAAN (SP 1-2) KOMUNIKASI PERAWAT KEPADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SUB AKUT RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI MALUKU SKRIPSI Disusun Oleh: Valery Junete 462011085 PROGRAM

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Perpustakaan. Informan: Kepala Kantor, Plt. Kepala Seksi Akuisisi dan Pengelolaan

Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Perpustakaan. Informan: Kepala Kantor, Plt. Kepala Seksi Akuisisi dan Pengelolaan Lampiraan 1: Pedoman Wawacara Daftar Pertanyaan Wawancara untuk Perpustakaan Kode : I Informan: Kepala Kantor, Plt. Kepala Seksi Akuisisi dan Pengelolaan Kepustakaan, Kepala Sub agian Tata Usaha Kantor

Lebih terperinci

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian VULNUS LACERATUM No Dokumen : SOP No.Revisi : 0 TanggalTerbit : Halaman :1 dari 4 1. Pengertian Vulnus atau lukaadalah hilang atau rusaknya sebagian kontinuitas jaringan yang dapat disebabkan oleh trauma

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 71

LAMPIRAN LAMPIRAN 71 LAMPIRAN LAMPIRAN 71 Lampiran 1 72 Lampiran 2 Informed Consent PENJELASAN PENELITIAN UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI PARTISIPAN Judul Penelitian Nama Peneliti : Respon Kedukaan Pasien saat Terdiagnosa HIV

Lebih terperinci

2. Tanggal Lahir : Umur : bulan. 4. Nama Ayah :. Umur : tahun. 5. Nama Ibu :. Umur : tahun

2. Tanggal Lahir : Umur : bulan. 4. Nama Ayah :. Umur : tahun. 5. Nama Ibu :. Umur : tahun KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SABOKINGKING KOTA PALEMBANG (RESPONDEN ADALAH IBU) Tanggal pengumpulan data : / / Enumerator

Lebih terperinci

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH 1. Luka bersih Luka operasi yang tidak terinfeksi, dimana tidak ditemukan adanya inflamasi dan tidak ada infeksi saluran pernafasan, pencernaan, dan urogenital.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi yang umum bagi

BAB I PENDAHULUAN. Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi yang umum bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi yang umum bagi pasien dengan diabetes melitus. Penyembuhan luka yang lambat dan meningkatnya kerentanan terhadap infeksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau benda-benda panas lainnya ke tubuh (Smeltzer & Bare, 2002). Luka bakar

BAB I PENDAHULUAN. atau benda-benda panas lainnya ke tubuh (Smeltzer & Bare, 2002). Luka bakar BAB I PENDAHULUAN 3.1 Latar Belakang Luka bakar didefinisikan sebagai suatu trauma pada jaringan kulit atau mukosa yang disebabkan oleh pengalihan termis baik yang berasal dari api, listrik, atau benda-benda

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN Lampiran 1 LEMBAR ERSETUJUAN ARTISIASI DALAM ENELITIAN (Informed Consent) Judul enelitian: engalaman erawat Dalam Memberikan Komunikasi Teraupetik ada Keluarga asien Di Ruang Rawat Inap enyakit Dalam RSUD

Lebih terperinci

Written by Dr. Brotosari Wednesday, 12 August :25 - Last Updated Friday, 09 December :45

Written by Dr. Brotosari Wednesday, 12 August :25 - Last Updated Friday, 09 December :45 Agus sudah terbang dari Sabang sampai Merauke mencari pengobatan alternatif untuk menyembuhkan perutnya yang membesar. Sudah habis lebih kurang 51 juta rupiah. Cowok ganteng ini punya perut besar seperti

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Uraian :... Uraian : Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) : Uraian :...

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Uraian :... Uraian : Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) : Uraian :... LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA A. Latar Belakang Pendidikan 1. Pendidikan terakhir : Cukup 2. Latar belakang pendidikan : Cukup 3. Mengikuti diklat atau pelatihan akuntansi zakat (PSAK 109) : Cukup

Lebih terperinci

Lampiran 1. PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Koping Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Lampiran 1. PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Koping Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. LAMPIRAN Lampiran 1. PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth.Sdra/i Responden Di Unit Hemodialisis PKU Muhammadiyah 2 Yogyakarta Yogyakarta, Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance Lampiran 1 Surat Ethical Clearance Lampiran 2 Surat Permohonan Uji Expert Lampiran 2 Surat Permohonan Uji Expert Lampiran 3 Surat Permohonan Uji Validitas danreliabilitas Lampiran 4 Surat Izin Validitas

Lebih terperinci

Narasumber : Dadan Abdul Kohar Jabatan : Kepala Seksi Perizinan Bangunan di Dinas Tata Kota dan Bangunan kota Depok Waktu : 21 Mei 2008, jam 09.

Narasumber : Dadan Abdul Kohar Jabatan : Kepala Seksi Perizinan Bangunan di Dinas Tata Kota dan Bangunan kota Depok Waktu : 21 Mei 2008, jam 09. Narasumber : Dadan Abdul Kohar Jabatan : Kepala Seksi Perizinan Bangunan di Dinas Tata Kota dan Bangunan kota Depok Waktu : 21 Mei 2008, jam 09.00 WIB Bagaimana proses identifikasi wajib retribusi Izin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu yang beranekaragam mendorong banyak orang mendirikan tempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu yang beranekaragam mendorong banyak orang mendirikan tempat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya berupaya memenuhi kebutuhan dari mulai kebutuhan primer, sekunder hingga tersier. Perkembangan kebutuhan dari setiap individu yang beranekaragam

Lebih terperinci

PERAWATAN LUKA DENGAN NACL 0,9 % PADA TN. R DENGAN POST EKSISIABSES GLUTEA SINISTRA HARI KE-25 DI RUMAH TN. R DI DESA KIRIG KABUPATEN KUDUS.

PERAWATAN LUKA DENGAN NACL 0,9 % PADA TN. R DENGAN POST EKSISIABSES GLUTEA SINISTRA HARI KE-25 DI RUMAH TN. R DI DESA KIRIG KABUPATEN KUDUS. PERAWATAN LUKA DENGAN NACL 0,9 % PADA TN. R DENGAN POST EKSISIABSES GLUTEA SINISTRA HARI KE-25 DI RUMAH TN. R DI DESA KIRIG KABUPATEN KUDUS Oleh L.Sofa 1) S.Yusra 2) 1) Alumni Akademi Keperawatan Krida

Lebih terperinci

PANDUAN PELAYANAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION)

PANDUAN PELAYANAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION) PANDUAN PELAYANAN MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION) A. DEFINISI 1. Opini Medis adalah pendapat, pikiran atau pendirian dari seorang dokter atau ahli medis terhadap suatu diagnosa, terapidan rekomendasi

Lebih terperinci

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PENGGUNAAN APD DI RUMAH SAKIT SYAFIRA

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PENGGUNAAN APD DI RUMAH SAKIT SYAFIRA LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PENGGUNAAN APD DI RUMAH SAKIT SYAFIRA DISUSUN OLEH TIM PPI RS SYAFIRA Jl. JenderalSudirman No. 134 Pekanbaru Telp. (0761) 3061000 Fax : (0761) 41887 Email :cso@rssyafira.com

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. pertengahan bulan Juli 2012 di Wilayah Karesidenan Surakarta. Pengumpulan

BAB V PEMBAHASAN. pertengahan bulan Juli 2012 di Wilayah Karesidenan Surakarta. Pengumpulan 30 BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Penelitian dilaksanakan pada pertengahan bulan Mei sampai pertengahan bulan Juli 2012 di Wilayah Karesidenan Surakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengajukan

Lebih terperinci

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN SOP PERAWATAN LUKA GANGREN A. Alat dan Bahan Steril 1. Bak Instrument 1 buah 2. Pinset Anatomi 1 buah 3. Pinset Chirurgis 1 buah 4. Gunting 1 buah 5. Handschoon 1 pasang 6. Kasa, deppers 7. Korentang dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan serta peningkatan kesehatan. tingginya kesadaran hukum masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan serta peningkatan kesehatan. tingginya kesadaran hukum masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan pelayanan kesehatan tidak lagi hanya sekedar untuk memperoleh pengobatan dan perawatan tetapi juga membutuhkan pelayanan kesehatan dalam upaya pemeliharaan

Lebih terperinci

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Bab II Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan Cerita Juanita Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Untuk pekerja di bidang kesehatan 26 Beberapa masalah harus diatasi

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW) Adapun pertanyaan yang disusun dalam melakukan Indepth Interview untuk menggali informasi dari informan adalah : 1. Bisakah ibu menceritakan bagaimana ibu

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara. Lampiran 1

Universitas Sumatera Utara. Lampiran 1 Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Judul ::: Kepuasan Pasien Dengan Teknik Perawatan Luka Modern Di Asri Wound

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Informasi yang Dimiliki Masyarakat Migran Di Permukiman Liar Mengenai Adanya Fasilitas Kesehatan Gratis Atau Bersubsidi Salah satu program pemerintah untuk menunjang kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil oleh peneliti adalah kota Ambon yang merupakan Provinsi Maluku. Peneliti melakukan

Lebih terperinci