4. STRATEGI-STRATEGI PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "4. STRATEGI-STRATEGI PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 4. STRATEGI-STRATEGI PERUSAHAAN Tanpa strategi, sebuah perusahaan diibaratkan seperti kapal tanpa nakoda atau pesawat terbang tanpa pilot PENDAHULUAN Di bab sebelumnya telah dibahas tentang manajemen strategik (strategic management) yaitu proses evaluasi, perumusan atau pengukiran dan pengimplementasian sampai ke penilaian strategi. Hasil dari perumusan strategi adalah satu atau lebih strategi yang akan diimplementasikan di organisasi. Bab ini akan membahas bermacam-macam strategi-strategi generik yang banyak digunakan di perusahaan-perusahaan TINGKATAN STRATEGI Di perusahaan-perusahaan terdiversifkasi, strategistrategi dilakukan pada empat level organisasi yang berbeda, yaitu sebagai berikut ini. 1. Strategi korporasi (corporate strategy), yaitu suatu strategi untuk tingkat perusahaan dan untuk semua bisnisnya secara keseluruhan. 2. Strategi bisnis (business strategy), yaitu suatu strategi untuk masingmasing bisnis yang terpisah yang merupakan bagian dari perusahaan yang terdiversifikasi. 3. Strategi fungsional (functional strategy), yaitu suatu strategi untuk masingmasing unit fungsional yang spesifik,di dalam suatu bisnis. 4. Strategi operasi (operating strategy), yaitu suatu strategi untuk unit operasi dasar seperti misalnya untuk pabrik-pabrik, distrik-distrik dan daerahdaerah penjualan, dan departemen-departemen didalam area-area fungsional. Untuk perusahaan yang merupakan bisnis tunggal bukan terdiversifikasi, hanya terdapat tiga tingkatan strategi, yaitu strategi bisnis (business strategy), strategi fungsional (functional strategy) dan strategi operasi (operating strategy) Strategi Korporasi Strategi korporasi (corporate strategy) merupakan perencanaan manajerial menyeluruh untuk perusahaan yang terdiversifikasi. Strategi korporasi merupakan payung dari seluruh divisi bisnis perusahaan secara keseluruhan.

2 Mengukir strategi korporasi untuk perusahaan yang terdiversifikasi melibatkan empat macam kegiatan, yaitu sebagai berikut ini. 1. Membuat langkah-langkah untuk memantapkan posisi di bisnis-bisnis yang berbeda untuk mencapai diversifikasi. Di perusahaan yang terdiversifikasi, kunci dari strategi korporasi adalah menentukan berapa banyak dan berbentuk apa saja bisnis-bisnis yang harus dilakukan oleh perusahaan. Lebih spesifik lagi, di industri-industri apa perusahaan harus berpartisipasi dan bagaimana memasuki indutri tersebut, apakah dengan memulai bisnis dari awal atau menguasai bisnis lainnya. Strategi korporasi ini menunjukkan apakah diversifikasi berbasis pada lingkup sempit di sedikit industri atau secara luas di banyak industri. Strategi korporasi ini juga menentukan apakah bisnis-bisnis yang akan dipilih berhubungan atau tidak berhubungan dengan bisnis yang sudah ada. 2. Melakukan kegiatan-kegiatan awal untuk meningkatkan kinerja gabungan dari bisnis-bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Korporasi dapat membantu bisnis-bisnis supaya lebih berhasil untuk pendanaannya, kapasitas tambahan dan peningkatan-peningkatan efisiensi, dengan menyediakan keahlian-keahlian dan pengetahuan manajerial, untuk mengambil alih perusahaan lain di industri yang sama supaya manjadi perusahaan yang lebih kuat. Strategi menyeluruh dari manajemen untuk meningkatkan kinerja korporasi biasanya melibatkan strategi-strategi bertumbuh-cepat (rapid-growth strategies) untuk bisnisbisnisnya yang paling menjanjikan, menjaga bisnis-bisnis inti lainnya tetap sehat, menghentikan bisnis-bisnis yang sudah tidak menguntungkan atau yang sudah tidak sesuai dengan rencana jangka-panjang perusahaan. 3. Melakukan cara-cara untuk menangkap sinergi antara unit-unit bisnis terkait dan merubahnya menjadi keuntungan kompetitif. Ketika suatu perusahaan melakukan diversifikasi kedalam bisnis-bisnis dengan teknologi yang berhubungan, karakteristik-karakteristik operasi yang mirip, kanal-kanal distribusi yang umum, atau hubungan sinergi yang lain, perusahaan akan mendapatkan keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif ini disebabkan karena diversifikasi terkait (related diversification) mendapatkan kesempatan untuk mentransfer kepandaian, keahlian atau fasilitas-fasilitas, sehingga dapat mengurangi biaya-biaya total, memperkuat daya kompetisi dari produk-produk perusahaan, atau meningkatkan kemampuan-kemampuan dari unit bisnis tertentu. Diversifikasi terkait juga dapat meratakan merk yang terkenal ke merk lain yang kurang terkenal dan secara keseluruhan merk yang kurang terkenal

3 menjadi bagian dari merk yang terkenal. Kalau ini terjadi, maka diversifikasi terkait dapat membuat sumber-sumber keunggulan kompetitif yang signifikan dan menyediakan suatu basis untuk keuntungan korporasi menyeluruh. 4. Menerapkan prioritas-prioritas investasi dan mengarahkan sumbersumber daya korporasi ke dalam unit bisnis yang paling menarik. Strategi korporasi juga termasuk divestasi unit-unit bisnis yang kinerjanya buruk dan kronis atau unit-unit yang tidak menarik di industri. Divestasi akan membebaskan korporasi terhadap investasi yang tidak produktif dan sebaliknya melakukan investasi pada unit-unit yang menguntungkan Strategi Bisnis Istilah strategi bisnis berhubungan dengan rencana manajemen untuk suatu bisnis tunggal bukan untuk bisnis yang terdiversifikasi. Suatu strategi bisnis dikatakan mempunyai kekuatan jika dapat menghasilkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Sebaliknya suatu strategi bisnis dikatakan lemah jika menghasilkan ketidakunggulan kompetitif. Strategi bisnis untuk kompetisi dapat berupa menyerang (offensive) atau mempertahankan (defensive). Kegiatan yang menyerang dapat berupa kegiatan agresif dan menantang langsung ke posisi pasar kompetitor. Tiga strategi yang paling banyak digunakan adalah 1) mendorong menjadi produsen dengan biaya rendah 2) melakukan diferensiasi berdasarkan keunggulan-keunggulan semacam kualitas, kinerja, pelayanan, gaga, keunggulan teknologi, atau nilai barang yang tidak umum 3) memfokuskan pada ceruk pasar yang sempit dan memenangkan kompetisi dengan cara melakukan perkerjaan dengan lebih baik dibandingkan pesaing-pesaing dengan cara menyediakan kebutuhan-kebutuhan dan selera-selera khusus dari anggota-anggota ceruk. Secara internal, strategi bisnis melibatkan kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan dan kekuatan-kekuatan sumbersumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai keunggulan kompetitif. Mendapatkan kekuatan sumber daya internal yang lebih baik dan kemampuan-kemampuan kompetitif merupakan cara yang penting untuk mengalahkan rival-rival. Kompetensi yang berbeda dapat diperoleh lewat R&D, penguasaan proses teknologi. Kemampuan produksi, penjualan dan

4 distribusi, pelayanan pelanggan, dan yang lainnya yang mempunyai aspek yang penting dan kompetitif untuk menciptakan, memproduksi, melayani pembeli atau kegiatan lainnya yang dapat menciptakan, memproduksi, dan memasarkan produk dan jasa kepada pelanggan Strategi Fungsional Istilah strategi fungsional ini berhubungan dengan rencana manajemen untuk sebuah aktivitas fungsi organisasi tertentu, Suatu strategi pemasaran perusahaan misalnya adalah mewakili rencana manajemen untuk menjalankan pemasaran sebagai bagian dari bisinis. Strategi pengembangan produk baru mewakili rencana manajerial untuk menjaga produk-produk perusahaan tetap di garis termuka dan sesuai dengan apa yang diinginkan dan dicari oleh pembeli. Strategi fungsional di area produksi menunjukkan rencana manajerial bagaimana aktivitas-aktivitas produksi akan dikelola untuk mendukung strategi bsinis untuk mencapai sasaran-sasaran dan misi fungsi tersebut Strategi Operasi Strategi operasi berhubungan dengan prakarsa-prakarsa strategik yang lebih sempit dan pendekatan-pendekatan untuk mengelola unit-unit operasi kunci (pabrik, penjualan distrik, pusat-pusat distribusi dan untuk menangani tugastugas operasi harian (kampanye-kampanye iklan, pembelian materialmaterial, pengendalian persediaan, perawatan, pengiriman). Strategi-strategi operasi, walaupun lingkupnya terbatas, menambah lebih terinci dan lengkap strategi-strategi fungsional dan juga ke rencana bisnis keseluruhan PENGUJIAN DARI STRATEGI YANG BERHASIL Strategi yang berhasil dapat diuji sebagai berikut ini. 1. Pengujian kecocokan (goodness of fit). Suatu strategi yang baik dibuat supaya cocok dengan situasi internal dan eksternal perusahaan. Strategi yang tidak cocok akan menimbulkan pertanyaan apakah strategi tersebut sudah sesuai dengan kebutuhankebutuhan kesuksesan pasar. 2. Pengujian keunggulan kompetitif. Suatu strategi yang baik akan membawa ke keunggulan kompetitif berkelanjutan. Semakin besar sisi kompetitif yang dibangun oleh strategi tersebut, semakin kuat dan efektif strategi tersebut.

5 3. Pengujian kinerja. Suatu strategi yang baik meningkatkan kinerja perusahaan. Dua macam peningkatan kinerja yang banyak digunakan adalah 1) keuntungan dan 2) kekuatan kompetitif perusahaan dan posisi pasar jangka-panjang STRATEGI DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF Supaya perusahaan dapat memenangkan persaingan, maka perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif (competitive advantage). Keunggulan kompetitif ini diperoleh dari posisi perusahaan yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya di pasar dan ini tergantung dari strategi-strategi yang diterapkan oleh perusahaan. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan kompetitif jika mempunyai kelebihan dari pesaing-pesaingnya untuk menarik pelanggan-pelanggan dan dapat mempertahankan diri dari tekanan-tekanan kompetitif. Porter (1980, 1985), mengidentifikasi tiga macam strategi umum yang dapat digunakan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, yaitu cost leadership, differentiation dan focus. Gambar 4.1. Tiga strategi umum menurut Porter. Strategi berbeda atau strategi diferensiasi (differentiation strategy) dilakukan oleh perusahaan dengan cara menyediakan produk atau jasa yang berbeda atau tampak unik dengan nilai yang lebih besar kepada pelanggan dibandingkan dengan produk atau jasa yang disediakan oleh pesaingpesaingnya. Strategi keunggulan biaya (cost leadership strategy) dilakukan

6 oleh perusahaan dengan cara mencapai posisi sebagai produsen dengan biaya terendah tanpa mengurangi kualitas yang ada di dalam industri. Strategi fokus (focus strategy) dilakukan oleh perusahaan dengan memfokuskan pada produk atau jasa khusus di suatu niche atau segmen atau ceruk atau ceruk tertentu di pasar. Berikut ini merupakan contoh penerapan dari strategi keunggulan biaya (cost leadership) dan strategi diferensiasi (differentiation) di fungsi-fungsi organisasi. Tabel 4.1 Contoh aplikasi dari strategi keunggulan biaya dan strategi diferensiasi di fungsi-fungsi- organisasi. (Somogyi & Galliers 1987). Strategi biaya murah Strategi diferensiasi Perencanaan dan pengembangan produk Operasi-operasi Pemasaran Sistem-sistem teknis produksi Sistem-sistem pengendalian proyek Sistem-sistem teknis kustomisasi Sistem-sistem terintegrasi terhadap proses produksi Sistem-sistem teknis pemrosesan Sistem-sistem pengendalian proses Sistem-sistem pengendalian tenaga kerja Sistem-sistem manajemen persediaan Sistem-sistem pengadaan Sistem-sistem arus distribusi Sistem-sistem pengendalian terpusat Sistem-sistem berkemampuan permodelan ekonometrik Sistem distribusi pelayanan tingkat tinggi Basis data R&D Workstation profesional Surat elektronik CAD CAM untuk keluwesan Sistem-sistem jaminan kualitas Sistem-sistem untuk pemasok Sistem-sistem pemonitoran kualitas untuk pemasokpemasok Sistem-sistem pemasaran canggih Basis data pasar Promosi dan tayangan menggunakan TI Telemarketing (istern-sistern analisis kompetisi permodelan

7 Penjualanpenjualan Administrasi Sistem-sistem pengendalian penjualan Sistem-sistem pemonitoran Man Sistem-sistem untuk mengkonsolidasi fungsi penjualan Sistem-sistem pemonitoran intensif yang tegas Sistem-sistem pengendalian biaya Sistem-sistem perencanaan kuantitatif dan anggaran Automatisasi kantor untuk mengurangi staf Sistem-sistem penentuan harga diferensial Komunikasi lapangan antar kantor Dukungan penjualan khusus Sistem-sistem pendukung dealer Sistem-sistem pelanggan Automatisasi kantor integrasi fungsi-fungsi Pemindaian lingkungan dan sistem-sistem perencanaan nonkuantitatif Telekonferensi Tiga macam strategi dasar tersebut, kemudian dikembangkan menjadi lima strategi kompetitif generik, yaitu sebagai berikut ini. 1. Strategi kepemimpinan biaya-rendah (low-cost leadership strategy). Strategi ini dilakukan dengan menjadikan perusahaan penyedia produk atau jasa dengan biaya-rendah. 2. Strategi diferensiasi luas (broad diffrentiation strategy). Menyediakan produk-produk perusahaan yang berbeda dari yang disediakan oleh pesaing-pesaingnya. 3. Strategi penyedia biaya-terbaik (best-cost provider strategy). Strategi ini merupakan kombinasi dari strategi biaya-rendah dengan strategi diferensiasi. Maksudnya adalah untuk menjadikan perusahaan mempunyai biaya terbaik atau terendah relatif terhadap biaya produkproduk pesaing dengan kualitas dan fitur yang kompatibel. 4. Strategi fokus atau ceruk pasar berdasarkan biaya-rendah (focused or market niche strategy based on low-cost). Dengan strategi ini perusahaan memfokuskan pada segmen pembeli yang lebih sempit dan memenangkan pesaing-pesaing dengan menawarkan anggota-anggota ceruk dengan biaya terendah dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya.

8 5. Strategi fokus atau ceruk pasar berdasarkan diferensiasi (focused or market niche strategy based on differentiation). Dengan strategi ini perusahaan memfokuskan pada segmen pembeli yang lebih sempit dan memenangkan pesaing-pesaing dengan menawarkan anggota-anggota ceruk dengan produk atau jasa terkustomisasi yang cocok dengan selera dan kebutuhan yang lebih baik dibandingkan yang ditawarkan oleh rival-rivalnya. Gambar 4.2. Lima strategi kompetisi generik menurut Porter (1980). Masing-masing strategi generik mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Ciri-ciri yang berbeda dari kelima macam strategi dapat dilihat di tabel 4.2. sebagai berikut ini.

9 Tabel 4.2. Ciri-ciri berbeda dari strategi-strategi kompetisi generik. Focused Low- Ciri-ciri Low-cost Leadership Broad Differentiation Best-cost Provider Cost and Focused Differentiation Basis dari keunggulan kompetitif Biaya-biaya lebih rendah dibandingkan dengan pesaingpesaing Memberi pelangganpelanggan nilai yang lebih Target strategi Lini produk Pangsa pasar yang luas Produk dasar yang baik dengan kualitas yang diterima dengan pilihan produk terbatas Kemampuan menawarkan pembelipembeli sesuatu yang berbeda dari pesaingpesaing. Pangsa pasar yang luas Banyak variasi produk, pilihan produk lebar, penekanan pilihan pada fitur yang berbeda Pembelipembeli sadar nilai Baikkeekselen atributatribut, beberapasampaibanyak fitur Biaya lebih rendah dalam melayani ceruk (focused low cost) atau kemampuan menawarkan pembelipembeli ceruk sesuatu yang disesuaikan dengan kebutuhan dan seleranya (focused differentiation) Ceruk pasar sempit dimana kebutuhankebutuhan dan preferensi pembeli berbeda dari sisa pasar lainnya. Dikustomisasi supaya sesuai dengan kebutuhankebutuhan khusus dari segmen sasaran

10 Ciri-ciri Penekanan produksi Penekanan pemasaran Mempertahankan strategi Low-cost Leadership Pencarian menerus untuk pengurangan biaya tanpa mengurangi kualitas yang diterima dan fitur-fitur yang penting Mencoba membuat fiturfitur produk lebih baik yang ditawarkan dengan harga rendah Harga-harga ekonomis atau bernilai. Semua elemen dari strategi diarahkan ke peyeimbangan keunggulan biaya berkesinambungan - kuncinya adalah mengelola Broad Differentiation Menemukan cara-cara untuk menciptakan nilai kepada pembelipembeli, mendorong ke produk berkualitas Membangun fitur-fitur yang pembeli mau membayar dengan harga premium untuk menutup biaya ekstra dari fitur-fitur berbeda Komunikasikan poin-poin yang berbeda dengan cara yang menguntungkan. Tekankan pada peningkatanpeningkatan dan inovasiinovasi yang konstan untuk selalu berada Best-cost Provider Mempunyai fitur-fitur dan atributatribut skala atas dengan biaya yang rendah Menurunkan harga dari merk lawan dengan fiturfitur yang dapat dibandingkan Keahlian unik untuk mengelola secara bersamaan menurunkan biaya-biaya dan meningkatkan barang atau jasa Focused Low- Cost and Focused Differentiation Dibuat khusus untuk ceruk tertentu Mengkomunikasikan kemampuan unik produk untuk memuaskan kebutuhankebutuhan khusus dari pembeli Tetap secara penuh berdidikasi untuk melayani ceruk lebih baik dari pesaingpesaingnya; jangan mengorbankan imej dan usaha-usaha untuk memasuki

11 biaya-biaya menurun, tahun ke tahun, di semua area bisnis di muka pesaingpesaing yang meniru. Konsentrasi pada beberapa fitur-fitur kunci yang berbeda untuk menciptakan reputasi dan imej merk segmen-segmen yang mempunyai kebutuhankebutuhan pembeli yang berbeda atau mencoba menambahkan kategorikategori produk lain untuk melebarkan pasar Strategi-strategi lainnya yaitu innovation, alliance dan growth STRATEGI KEPEMIMPINAN BIAYA Strategi kepimpinan biaya (cost leadership strategy) disebut juga dengan strategi kepemimpinan biaya-rendah (low-cost leadership strategy) atau strategi penyedia biaya-rendah (low-cost provider strategy). Basis dari keunggulan kompetitif dari strategi ini adalah mengelola biaya-biaya yang terjadi supaya lebih rendah dibandingkan dengan biaya-biaya yang terjadi di pesaing-pesaingnya. Target dari strategi ini adalah untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas dengan mempertahankan pelanggan-pelanggan lama dan mendapatkan pelanggan-pelanggan barn dengan harga produk atau jasa yang lebih rendah dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh pesaingpesaingnya. Lini produk yang ditawarkan adalah produk-produk dasar yang baik dengan kualitas yang tidak berlebihan tetapi dapat diterima dengan pilihan produk yang terbatas. Penekanan produksi pada pengurangan biaya terns menerus tanpa mengurangi kualitas yang diterima dan tanpa mengurangi fitur-fitur yang penting. Penekanan pemasaran adalah pada fiturfitur produk yang lebih baik yang ditawarkan dengan harga rendah. Strategi dipertahankan dengan cara membuat harga-harga ekonomis atau bernilai. Semua elemen dari strategi diarahkan ke penyeimbangan keunggulan biaya berkesinambungan. Kuncinya adalah mengelola biaya-biaya menurun, tahun ke tahun, di semua area bisnis.

12 Walaupun biaya-biaya produk dan jasa berusaha diminimalkan, kualitas dari produk dan jasa tidak boleh merosot jauh dan harus dapat diperbandingkan dengan kualitas produk dan jasa pesaing-pesaingnya. Persaingan dengan menggunakan biaya termurah hanya menyisakan satu atau sedikit perusahaan yang dapat bertahan di pasar. Jika banyak perusahaan melakukan strategi ini, maka di pasar akan terjadi perang harga, sehingga menurunkan laba dari tiap-tiap perusahaan. Hanya perusahaanperusahaan yang efisien saja yang dapat bertahan dan perusahaanperusahaan dengan struktur biaya mahal akan terdepak dari persaingan. Sekali strategi ini diterapkan, maka usaha penurunan biaya-biaya harus selalu dilakukan. Biaya-biaya yang harus ditekan seharusnya adalah komponenkomponen biaya terbesar yang terjadi. Untuk mengidentifikasi komponenkomponen biaya terbesar ini, maka pengawasan terhadap pemicu-pemicu biaya (cost drivers) perlu dilakukan sebagai berikut ini. 1. Skala ekonomis (economics of scale). Skala ekonomis (economics of scale) dapat dicapai pada saat aktivitasaktivitas dilakukan dengan lebih murah dengan volume yang lebih besar dibandingkan dengan volume yang lebih kecil. Biaya lebih murah dapat dicapai dengan menyebarkan biaya-biaya tertentu, misalnya biaya R&D ke volume produksi yang lebih tinggi atau biaya pemasaran ke volume penjualan yang lebih tinggi. 2. Efek-efek kurva pembelajaran dan pengalaman. Biaya-biaya melakukan suatu kegiatan dapat menurun dari waktu ke waktu disebabkan oleh karena efek-efek kurva pembelajaran dan pengalaman (learning and experience curve effects) akibat melakukannya selama beberapa periode. Penghematan-penghematan biaya berbasis pada pembelajaran dan pengalaman tidak hanya berasal dari pembelajaran dan pengalaman personil untuk melakukan tugas-tugasnya dengan lebih efisien, tetapi dapat juga dilakukan dari sumber-sumber lainnya. Sumbersumber pembelajaran dan pengalaman lainnya untuk menghemat biayabiaya adalah: - mencari cara untuk meningkatkan tata-ruang dari pabrik dan aliranaliran kerja supaya lebih efisien; - memodifikasi rancangan produk untuk meningkatkan efisiensi produksi; - merancang ulang peralatan-peralatan dan mesin-mesin untuk mendapatkan kecepatan operasi.

13 3. Biaya-biaya dari input sumber-sumber daya kunci (costs of key resource input). Biaya-biaya untuk melakukan kegiatan-kegiatan di rantai nilai tergantung dari apa yang dibayar oleh perusahaan untuk input-input dari sumbersumber daya kunci. Semua kompetitor tidak akan menanggung biaya-biaya yang sama dari pembelian input-input sumber daya yang digunakan di aktivitasaktivitas nilai tambah. 4. Kaitan-kaitan dengan aktivitas-aktivitas lain di rantai-nilai perusahaan atau rantai-nilai industri. Jika suatu aktivitas merupakan sambungan dari aktivitas yang lain, maka biaya dari aktivitas sebelumnya akan dibawa ke aktivitas selanjutnya. Jika suatu biaya dari suatu aktivitas dipengaruhi oleh bagaimana aktivitas lainnya dilakukan, maka biaya dari aktivitas tersebut dapat dikurangi dengan meyakinkan bahwa aktivitas-aktivitas lainnya telah dilakukan dengan efisien dan dengan kerjasama dan koordinasi yang baik. Misalnya biaya sediaan material akan sangat tergantung dari aktivitas pemasok, maka biaya ini dapat dikurangi dengan berkerja sama dengan pemasokpemasok utama untuk pengiriman tepat waktu (just-in-time delivery). 5. Kesempatan-kesempatan berbagi dengan organisasi-organisasi lain atau dengan unit-unit bisnis lainnya di dalam perusahaan. Unit-unit bisnis yang berbeda di dalam organisasi seringkali berbagi fasilitas satu dengan yang lainnya, misalnya berbagi penggunaan gudang yang sama, tenaga pemasar yang sama, penerima order yang sama, fasilitas distribusi yang sama, team pendukung teknis yang sama dan lain sebagainya. Dengan berbagi fasiitas seperti ini, maka biaya yang terjadi dapat dialokasikan lebih murah ke masing-masing unit bisnis. 6. Manfaat dari integrasi vertikal lawan outsourcing. Integrasi sebagian atau penuh dengan pemasok-pemasok atau dengan pembeli-pembeli dapat bermanfaat bagi perusahaan untuk memenangkan kekuatan menawar. Jika kekuatan menawar ada di tangan perusahaan, maka pemasok tidak akan mempermainkan sediaan material dan pembeli tidak akan menekan perusahaan untuk memberi diskon bahkan menurunkan harga. Disamping integrasi vertikal ini, yaitu integrasi ke pemasok-pemasok, integrasi vertikal ini dapat digantikan dengan outsourcing. Kadang kala akan lebih murah untuk melakukan outsourcing fungsi-fungsi atau kegiatankegiatan tertentu di perusahaan ke spesialis luar yang dapat melakukannya dengan lebih murah.

14 7. Keuntungan dan kerugian dari pelangkah-awal (first-mover). Kadangkala merk utama yang pertama di pasar mampu menanamkan dan menjaga nama merknya dengan biaya lebih rendah dibandingkan dengan merk-merk yang datang berikutnya. Pelangkah pertama kadangkala lebih murah dibandingkan dengan pelangkah-pelangkah berikutnya disebabkan karena pelangkah pertama lebih menguasai pangsa pasar, sehingga mendapatkan biaya variabel yang lebih murah, misalnya biaya pemasaran perunit produk. Akan tetapi, sebaliknya juga bisa saja terjadi. Pelangkah akhir akan menanggung biaya yang lebih murah dibandingkan dengan pelangkah-awal, misalnya karena teknologi yang dibeli lebih murah karena generasi baru dari teknologi akan lebih semakin murah dan efisien dari generasi sebelumnya yang sejenis. Biaya lebih murah dari pelangkah akhir juga dapat dilakukan dengan menghindari biaya R&D yang besar yang sudah dilakukan dan tidak dapat dihindari oleh pelangkah-awal. 8. Persentasi dari pemanfaatan kapasitas. Persentasi yang tinggi dari pemanfaatan kapasitas memungkinkan depresiasi dan biaya-biaya tetap lainnya disebarkan ke volume unit yang lebih besar, sehingga menurunkan biaya tetap per-unitnya. Semakin besar persentasi pemanfaatan kapasitas dan semakin besar proporsi biaya tetap dibandingkan dengan biaya total, semakin penting pemicu-biaya (costdriver) karena akan terjadi penalti yang cukup besar disebabkan pemanfaatan yang kurang dari fasilitas yang tersedia. 9. Pilihan-pilihan strategik dan keputusan-keputusan operasi. Biaya-biaya yang melekat di perusahaan dapat dinaikkan atau diturunkan dari pilihan-pilihan strategik dan keputusan-keputusan operasi yang dilakukan oleh perusahaan. Misalnya adalah sebagai berikut ini. - Meningkatkan atau menurunkan jumlah atau macam-macam produk yang ditawarkan. - Menambah atau mengurangi pelayanan yang disediakan kepada pembeli-pembeli. - Menambahkan atau mengurangi fitur-fitur kualitas dan kinerja dari produk - Membayar lebih tinggi atau lebih rendah gaji-gaji dan bonus-bonus kepada karyawan-karyawan relatif dengan yang dibayarkan oleh pesaingpesaing di dalam industri. - Menambah atau mengurangi jumlah dari kanalkanal maju (forward channels) yang digunakan untuk mendistibusikan produk-produk. - Memperpanjang atau memperpendek waktu pengiriman ke pelangganpelanggan.

15 - Memberikan tekanan yang lebih banyak atau kurang terhadap kompensasi insentif dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya untuk memotivasi karyawan-karyawan meningkatkan produktivitas. - Meningkatkan atau menurunkan spesifikasi-spesifikasi dari materialmaterial yang dibeli Pertahanan Kompetitif dari Kepemimpinan Biaya Menjadi kepemimpinan biaya murah di industri menyediakan beberapa pertahanan yang menarik terhadap lima ancaman kompetisi sebagai berikut ini. 1. Sehubungan dengan pesaing-pesaing yang ada, perusahaan dengan biaya rendah mempunyai posisi terbaik untuk berkompetisi dalam hal harga dan menggunakan harga lebih murah untuk mendapatkan pangsa pasar lebih besar dengan penjualan lebih besar dibandingkan dengan pesaingpesaingnya. Perusahaan dengan strategi ini tetap menguntungkan untuk kompetisi harga yang ketat, dan mampu bertahan di perang harga dan mendapatkan laba di atas rata-rata industri karena mendapatkan marjin profit yang lebih besar dan volume penjualan yang lebih besar. Biaya rendah merupakan pertahanan yang ampuh pada pasar dengan banyak pembeli yang sensitif terhadap harga. 2. Di dalam mempertahankan terhadap kekuatan menawar dari pembelipembeli, biaya rendah menyediakan perusahaan dengan proteksi marjin laba. Penurunan harga akan sampai pada sebesar marjin laba dari pesaing dengan biaya lebih rendah kedua setelah perusahaan. Penurunan harga akibat tekanan pembeli tidak akan merugikan perusahaan karena tidak akan sebesar marjin laba yang tersedia. 3. Di dalam pertahanan terhadap kekuatan menawar pemasok-pemasok, perusahaan dengan biaya-rendah akan bertahan jika sumber utama dari keuntungan biaya berasal dari efisiensi internal. 4. Di dalam pertahanan terhadap pesaing potensial yang akan masuk, perusahaan degan biaya rendah dapat menurunkan harga produknya untuk membuat sulit calon pesaing memenangkan pelanggan-pelanggan. Dengan demikian, biaya rendah dapat bertindak sebagai halangan untuk masuk bagi pesaing-pesaing baru. 5. Di dalam pertahanan terhadap barang-barang substitusi, perusahaan dengan biaya rendah dapat menggunakan harga lebih rendah sebagai senjata terhadap perusahaan-perusahaan yang mencoba masuk ke dalam pasar menawarkan barang-barang atau jasa substitusi.

16 Kondisi Strategi Biaya-rendah dapat Berhasil Strategi biaya-rendah dapat berjalan dengan baik jika beberapa kondisi terjadi. Kondisi-kondisi ini adalah sebagai berikut ini. 1. Kompetisi harga diantara pesaing sangat keras. 2. Produk yang dijual merupakan produk yang standar di industri dan mudah tersedia dari banyak penjual. Ini merupakan kondisi yang memungkinkan pembeli-pembeli untuk mendapatkan produk dengan harga termurah. 3. Hanya sedikit peran dari diferensiasi produk kepada pembeli, pembeli hanya membeli produk bukan karena merknya atau karena berbeda dengan produk lain, tetapi lebih karena harganya. Pembeli adalah orang yang sensitif terhadap harga produk. 4. Sebagian besar pembeli menggunakan produk dengan cara yang sama. Dengan kebutuhan-kebutuhan pemakai yang umum, produk standar sudah dapat memuaskan kebutuhan dari pembeli-pembeli. Bukan fitur dari produk yang dipilih oleh pembeli, tetapi lebih karena harganya yang lebih murah. 5. Pembeli-pembeli menggunakan biaya-biaya berpindah (switching costs) untuk berpindah dari satu penjual ke penjual yang lain, sehingga memberikan keluwesan kepada pembeli untuk berpindah ke penjual dengan biaya terendah dengan produk yang standar. 6. Jumlah pembeli sangat banyak dan mempunyai kekuatan signifikan untuk menawar harga turun Kegagalan dari Strategi Kepemimpinan Biaya-Rendah Beberapa perusahaan gagal menerapkan strategi kepemimpinan biayarendah ini. Beberapa faktor yang menyebabkannya adalah sebagai berikut ini. 1. Kegagalan terbesar yang dialami perusahaan dengan strategi kepemimpinan biaya-rendah adalah pemotongan harga yang sangat agresif dengan akibat menurunkan laba perusahaan bahkan mengakibatkan kerugian. 2. Nilai dari keunggulan biaya tergantung dari kemampuannya bertahan secara terus menerus sehingga sulit bagi pesaing-pesaing untuk menirunya. Ketidakmampuan perusahaan untuk bertahan secara berkesinambungan (sustainability) akan mengakibatkan kegagalan perusahaan menerapkan strategi ini. 3. Kegagalan lain yang terjadi karena terlalu terpaku pada pengurangan biaya tetapi melupakan kualitas dari produk, fitur-fitur kinerja inovatif, pelayanan yang lebih baik, dan fitur-fitur berbeda lainnya.

17 4. Investasi yang tinggi membuat perusahaan mempunyai sunk-costs yang tinggi yang dapat mengunci perusahaan ke investasi teknologi dan strategi sekarang dan sulit untuk beralih ke teknologi baru dan keinginan yang selalu berkembang dari pelanggan yang berbeda dari sekedar harga yang murah saja STRATEGI DIFERENSIASI Basis keunggulan kompetisi dari strategi diferensiasi (differentiation strategy) adalah kemampuan perusahaan untuk menawarkan kepada pembeli-pembeli sesuatu yang berbeda dari apa yang ditawarkan oleh pesaing-pesaingnya. Target dari strategi ini adalah pangsa pasar yang luas. Lini produk dari strategi ini adalah dengan menawarkan banyak variasi produk, pilihan produk lebar dan penekanan pilihan pada fitur yang berbeda. Penekanan produksi adalah dengan menemukan cara-cara baru untuk menciptakan nilai kepada pembeli-pembeli yang mendorong ke produk berkualitas. Penekanan pada pemasaran adalah dengan membangun dan menawarkan fitur-fitur yang pembeli mau membayar dengan harga premium untuk menutup biaya ekstra dari fitur-fitur berbeda. Cara untuk mempertahankan strategi adalah dengan cara mengkomunikasikan poin-poin yang berbeda dengan cara yang menguntungkan, menekankan peningkatan-peningkatan dan inovasi-inovasi yang konstan untuk selalu berada di muka pesaing-pesaing yang meniru dan berkonsentrasi pada beberapa fitur-fitur kunci yang berbeda untuk menciptakan reputasi dan imej merk. Esensi dari strategi diferensiasi adalah untuk menjadi yang unik di cara-cara yang bernilai bagi pelanggan-pelanggan yang terus dapat dipertahankannya. Diferensiasi tidak hanya sesuatu yang lahir dari departemen pemasaran dan pengiklanan atau tidak juga terbatas pada kualitas dan pelayanan, tetapi diferensiasi lebih tentang apa yang pelanggan anggap bernilai, tentang dimana di rantai nilai dapat dibuat atribut-atribut yang berbeda dan tentang sumbersumber daya dan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat keunikan merk. Strategi diferensiasi dapat berhasil jika preferensi-preferensi pembeli banyak berbeda yang tidak dapat dipuaskan oleh suatu produk yang standar atau kebutuhan-kebutuhan pembeli terlalu berbeda yang tidak dapat dipuaskan oleh penjual dengan kemampuankemampuan yang sama. Oleh karena itu untuk menerapkan strategi diferensiasi ini perusahaan membutuhkan data

18 tentang kebutuhan dan perilaku pembeli dan harus menciptakan suatu nilai bagi pembeli yang sulit bagi pesaing untuk menduplikasinya. Perusahaan yang sukses menerapkan strategi diferensiasi dapat: - menikmati harga yang premium untuk produk-produknya; - meningkatkan unit penjualannya, karena pembeli baru akan dimenangkan lewat fitur yang berbeda; - mendapatkan loyalitas pembeli terhadap merk Bentuk dari Tema-terra Diferensiasi Diferensiasi dapat dicapai lewat beberapa sudut. Tema dari diferensiasi menunjukkan perbedaan yang akan dicapai atau dilakukan oleh perusahaan sebagai berikut ini. - Kita membuat manusia terbang (we make people fly oleh perusahaan penerbangan Lion). - Rasa yang unik (soda Dr Pepper dan cairan kumur Listerine). - Tuan rumah dari fitur-fitur (penyedia internet American Online). - Pelayanan yang dapat diandalkan (pengiriman paket satu malam FedEx). - Ketersedian suku cadang (Caterpillar menjamin pengiriman suku cadang dalam waktu 48-jam). - Lebih dari sekedar uang (restoran burger McDonald's dan jaringan toko Wal Mart). - Rancangan mesin dan kinerja (mobil Mercedes). - Kebanggan dan berbeda (jam Rolex). - Keandalan produk (keperluan sehari-hari Johnson & Johnson). - Memproduksi Kualitas (karpet Karastan dan automobil Honda). - Kepemimpinan teknologi (peralatan kantor 3M Corporation). - Pelayanan jangkauan penuh (perusahaan keuangan Merrill Lynch). - Suatu jalur produk-produk yang lengkap (sup Campbell). - Teratas terhadap jalur imej dan reputasi (pakaian dan aksesori Gucci, Ralph Lauren, Channel, Hotel Ritz-Carlton, dan alat-alat tulis Mont Blanc dan Cross) Diferensiasi di Rantai Nilai Diferensiasi dapat diperoleh di semua aktivitas di rantai nilai. Secara umum diferensiasi ini di rantai nilai terjadi di kegiatan-kegiatan sebagai berikut ini. 1. Kegiatan-kegiatan pembelian dan pengadaan. McDonald mendapat peringkat tinggi di kentang gorengnya (french fries) karena mempunyai spesifikasi yang sangat ketat terhadap kentang-kentang yang dibeli dari pemasok-pemasoknya.

19 2. Kegiatan-kegiatan R&D untuk rancangan produk. Kegiatan-kegiatan ini diarahkan untuk meningkatkan rancangan fitur-fitur dan kinerja produk, meningkatkan aplikasi-aplikasi produk, memperpendek waktu untuk mengembangkan model-model barn, membuat lebih sering menjadi pertama dan menang di pasar, menyediakan variasi produk yang lebar, menambah keamanan pemakai, meningkatkan kemampuan daur ulang atau meningkatkan proteksi lingkungan. 3. Kegiatan-kegiatan R&D untuk produksi dan yang berhubungan dengan teknologi. Hasil dari kegiatan-kegiatan ini untuk membuat produksi, meningkatkan kualitas, keandalan dan bentuk dari produk. 4. Kegiatan-kegiatan produksi. Mengurangi kecacatan-kecacatan produk, mencegah kegagalan memproduksi barang, meningkatkan jalur produk, meningkatkan lingkupan garansi, meningkatkan nilai ekonomis penggunaan produk, meningkatkan kenyamanan pemakai-akhir atau meningkatkan wujud dari produk. 5. Kegiatan-kegiatan penyimpanan barang jadi dan distribusinya. Memungkinkan untuk mengirim barang lebih cepat, penanganan order yang lebih akurat, menurunkan sediaan di gudang. 6. Kegiatan-kegiatan pemasaran dan penjualan-penjualan dan pelayanan pelanggan. Kegiatan-kegiatan ini dapat memberikan bantuan teknis lebih baik kepada pembeli-pembeli, pelayanan perawatan dan perbaikan yang lebih cepat, informasi produk yang lebih baik, pengolahan order yang lebih cepat dan meningkatkan kenyamanan kepada pembeli Mencapai Diferensiasi Berbasis pads Keunggulan Kompetitif Kunci utama dari keberhasilan strategi diferensiasi adalah menciptakan nilai bagi pembeli dengan cara-cara yang tidak dapat ditiru oleh pesaing-pesaing. Untuk menciptakan nilai bagi pembeli, terdapat empat pendekatan berbasis diferensiasi sebagai berikut ini. 1. Menghilangkan atribut-atribut produk dan fitur-fitur pemakai yang dapat menurunkan biaya-biaya pembeli yang menggunakan produk perusahaan. Menurut Porter (1985) dapat dilakukan sebagai berikut ini. - Kurangi sisa yang dibuang oleh pembeli dan sampah bahan mentah. Contoh dari fitur diferensiasi misalnya adalah mengecilkan ukuran dari komponen-komponen.

20 - Mengurangi biaya tenaga kerja pembeli. Misalnya adalah mengurangi waktu pelatihan dan mengurangi kebutuhan kepandaian dalam penggunaan produk. - Mengurangi waktu gagal dan waktu tunggu pembeli. Misalnya yang dapat dicapai dengan diferensiasi adalah keandalan dari produk yang lebih tinggi, ketersediaan suku cadang, mengurangi kebutuhan perawatan. - Mengurangi biaya sediaan pembeli. Misalnya yang dapat dicapai dengan diferensiasi adalah pengiriman tepat-waktu (just-in-time delivery). - Mengurangi biaya-biaya pengendalian polusi dan biaya-biaya pembuangan sampah yang ditanggung oleh pembeli. Misalnya yang dapat dicapai dengan diferensiasi adalah menjemput sampah untuk di daur ulang. - Mengurangi biaya pemesanan dan biaya pengolahan order oleh pembeli. Misalnya yang dapat dicapai dengan diferensiasi adalah pemesanan lewat komputer secara online. - Mengurangi biaya-biaya perawatan dan perbaikan yang ditanggung pembeli. Misalnya yang dapat dicapai dengan diferensiasi adalah keandalan produk yang superior. - Mengurangi biaya-biaya instalasi, pengiriman dan pendanaan yang ditanggung pembeli. Misalnya yang dapat dicapai dengan diferensiasi adalah pembayaran kredit selama 90 hari. - Mengurangi kebutuhan pembeli terhadap input yang lainnya, misalnya energi, peralatan keamanan, personel keamanan, personel pengawas, alat-alat atau mesin-mesin lainnya. Misalnya yang dapat dicapai dengan diferensiasi adalah menyediakan produk dengan peralatan dengan tenaga yang penuh dan efisien. - Meningkatkan nilai pertukaran model-model lama yang sudah digunakan. Misalnya yang dapat dicapai dengan diferensiasi adalah memberikan garansi nilai purna jual. - Menurunkan biaya-biaya perbaikan atau penggantian yang ditanggung pembeli jika produk gagal kemudian. Misalnya yang dapat dicapai dengan diferensiasi adalah memberikan garansi yang lebih panjang. - Menurunkan personel teknisi. Misalnya yang dapat dicapai dengan diferensiasi adalah menyediakan dukungan dan bantuan teknis gratis. - Meningkatkan efisiensi proses produksi pembeli. Misalnya yang dapat dicapai dengan diferensiasi adalah memberikan produk yang hanya memerlukan proses produksi selanjutnya yang mudah dan cepat.

21 2. Memasukkan fitur-fitur yang dapat meningkatkan kinerja yang akan diperoleh pembeli dari produk yang digunakan. Untuk meningkatkan kinerja yang diperoleh pembeli dari penggunaan produk, perusahaan dapat menambahkan fitur-fitur dan atribut-atribut dari produk sebagai berikut ini. - Menyediakan keandalan, daya tahan, kenyamanan dan kemudahan dari produk untuk digunakan oleh pembeli, - Membuat produk dari perusahaan lebih bersih, aman, bebas perawatan dibandingkan dengan produk pesaing. - Membuat produk dengan keamanan lingkungan yang melebihi standar regulasi. - Memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan tuntutan-tuntutan pembeli dengan lebih lengkap dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh pesaing-pesaing. - Menyediakan kesempatan kepada pembeli suatu opsi untuk menambah atau memutakhirkan di kemudian hari jika versi baru dari produk muncul di pasar. - Memberikan keluwesan kepada pembeli untuk merancang atau merubah produknya sesuai dengan kebutuhannya. - Menyediakan produk yang memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan ekspansi pemakai di masa depan. 3. Memasukkan fitur-fitur yang dapat meningkatkan kepuasan nonekonomik dan yang tidak berujud dari pembeli. Misalnya Roll-royce dan Gucci mempunyai keunggulan kompetitif dengan menghubungkan ke keinginan pembeli tentang status, imej, prestise, gaya kelas atas dan pekerjaan tangan yang superior. 4. Berkompetisi dengan basis kemampuan-kemampuan yaitu dengan memberikan nilai kepada pelangganpelanggan lewat kemampuankemampuan yang tidak dapat atau tidak mampu ditiru oleh pesaingpesaing. Misalnya produsen mobil Jepang mempunyai kemampuan membuat mobil model baru ke pasar dengan lebih cepat dibandingkan dengan produsen mobil Amerika atau Eropa Yang Membuat Strategi Diferensiasi Menarik Strategi diferensiasi yang berhasil akan memberikan kelebihan-kelebihan yang menarik bagi perusahaan sebagai berikut ini. 1. Membangun halangan untuk masuk dalam bentuk loyalitas pelanggan dan keunikan yang membuat pendatang baru sulit untuk mendapatkannya.

22 2. Mengurangi kekuatan menawar dari pembeli, karena produk-produk atau penjual-penjual alternatif kurang menarik untuk mereka. 3. Membantu perusahaan untuk menahan ancamanancaman dari produkproduk subsitusi karena mereka tidak mempunyai fitur-fitur atau atributatribut yang serupa. Strategi diferensiasi akan berhasil untuk pasar-pasar sebagai berikut ini. Banyak cara dapat dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya berbeda dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya dan pembeli-pembeli merasa 1. bahwa diferensiasi-diferensiasi tersebut memang mempunyai nilai. 2. Kebutuhan-kebutuhan pembeli dan penggunaan-penggunaan barangbarang atau jasa-jasa berbeda dengan luas. 3. Sedikit pesaing yang menggunakan pendekatan strategi diferensiasi ini. 4. Perubahan teknologi terjadi dengan cepat dan kompetisi terjadi sekitar munculnya fitur-fitur baru dari produk Kegagalan dari Strategi Diferensiasi Beberapa kegagalan-kegagalan dan kesalahan-kesalahan di pelaksanaan strategi diferensiasi termasuk hal-hal sebagai berikut ini. - Mencoba untuk mendiferensiasi dengan basis sesuatu yang tidak menurunkan biaya pembeli atau meningkatkan utilitas pembeli seperti yang diharapkan oleh pembeli. - Terlalu mendiferensiasikan produk sehingga harga produk menjadi sangat mahal dibandingkan dengan harga pesaing. - Terlalu mendiferensiasikan produk yang melebihi dengan diinginkan oleh pembeli. - Mencoba untuk membebankan premium laba, sehingga pembeli tidak merasa terbebani oleh biaya berpindah ke pesaing. - Mengabaikan untuk mensinyalkan nilai akibat dari diferensiasi. - Hanya mengandalkan atribut-atribut mendasar dari produk untuk mencapai diferensiasi. - Tidak memahami atau tidak mampu mengidentifikasikan apa yang pembeli anggap sebagai nilai STRATEGI PENYEDIA BIAYA-TERBAIK Disebut dengan strategi penyedia biaya-terbaik (best-cost provider strategy) karena produsen mempunyai biaya terbaik atau biaya termurah relatif terhadap produsen lain yang mempunyai atribut-atribut kualitas, pelayanan, fitur-fitur, kinerja sebanding. Untuk menjadi produsen dengan biaya terbaik,

23 maka perusahaan harus dapat menyamakan kualitas produk dengan biaya lebih murah dibandingkan yang ditawarkan oleh pesaing-pesaing, menyamakan fitur-fitur produk dengan biaya lebih murah dibandingkan yang ditawarkan oleh pesaingpesaing dan menyamakan kinerja produk dengan biaya lebih murah dibandingkan yang ditawarkan oleh pesaing-pesaing. Strategi penyedia biaya-terbaik akan memberikan nilai yang superior bagi pelanggan dengan menyeimbangkan strategi yang ditekankan pada biaya yang lebih rendah dan strategi yang menekankan pada diferensiasi. Dengan demikian, strategi ini merupakan strategi gabungan yang memungkinkan perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif baik dari biaya termurah dan diferensiasi yang akan memberikan nilai superior kepada pembeli. Basis dari keunggulan kompetitif strategi penyedia biaya-terbaik adalah dengan memberikan nilai yang lebih atau superior kepada pelangganpelanggan. Strategi ini diarahkan kepada pembeli-pembeli yang sadar dan menghargai nilai dari produk atau jasa. Lini produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang menerapkan strategi ini produk-produk dengan atributatribut yang baik sampai ke atribut-atribut yang ekselen dengan beberapa sampai banyak fitur. Penekanan produksi untuk strategi ini adalah pada fiturfitur dan atribut-atribut produk skala atas dengan biaya terbaik. Penekanan pemasaran pada harga yang lebih murah dengan fitur-fitur yang dapat dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Cara mempertahankan strategi ini adalah dengan mempertahankan keahlian unik untuk mengelola dan secara bersamaan menurunkan biaya-biaya dan meningkatkan barang atau jasa 3.8. STRATEGI-STRATEGI FOKUS ATAU CERUK PASAR Strategi fokus mengkonsentrasikan perhatian pada bagian sempit atau segmen atau ceruk dari keseluruhan pasar. Segmen sasaran atau ceruk dapat didefinisikan oleh keunikan geografis, kebutuhan-kebutuhan khusus dalam penggunaan produk atau oleh atribut-atribut khusus dari produk yang menarik untuk anggota-anggota ceruk tertentu. Fokus dari keunggulan kompetitif dari strategi-strategi ini adalah (1) pada biaya lebih rendah dalam melayani ceruk tertentu (focused low cost) atau (2) kemampuan menawarkan kepada pembeli-pembeli di ceruk tertentu sesuatu yang disesuaikan dengan kebutuhan dan selera pelanggan (focused differentiation). Suatu strategi fokus berbasis pada biaya rendah tergantung pada tersedianya suatu segmen pembeli yang untuk memuaskan kebutuhankebutuhannya lebih murah dibandingkan dengan yang segmen lainnya di pasar. Suatu strategi fokus berbasis pada diferensiasi tergantung pada

24 tersedianya suatu segmen pembeli yang meminta atau membutuhkan atributatribut khusus dari produk atau kemampuan-kemampuan khusus dari perusahaan. Target strategi ini adalah ceruk pasar sempit dimana kebutuhankebutuhan dan preferensi pembeli berbeda dari sisa pasar lainnya. Lini produk yang diproduksi untuk strategi ini adalah produk yang dikustomisasi supaya sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen sasaran. Tekanan produksi adalah produk yang dibuat khusus untuk ceruk tertentu di pasar. Penekanan pemasaran adalah dengan mengkomunikasikan kemampuan unik dari produk untuk memuaskan kebutuhankebutuhan khusus dari pembeli. Strategi ini dapat dipertahankan dengan cara sebagai berikut ini. (1) Tetap secara penuh berdedikasi untuk melayani ceruk lebih baik dari pesaing-pesaingnya. (2) Jangan mengorbankan imej dan usahausaha untuk memasuki segmen-segmen yang mempunyai kebutuhankebutuhan pembeli yang berbeda atau mencoba menambahkan kategorikategori produk lain untuk melebarkan pasar. Contoh perusahaanperusahaan yang menerapkan strategi fokus ini misalnya adalah Netscape, Porsche, Rollroyce, Domino Pizza Kapan Strategi Fokus Menarik Suatu strategi fokus baik berbasis pada biaya rendah atau diferensiasi menjadi lebih menarik pada kondisi-kondisi yang sesuai sebagai berikut ini. - Ceruk pasar sasaran cukup besar untuk mendapatkan laba. - Ceruk ini mempunyai potensi pertumbuhan yang baik. - Ceruk ini bukan ceruk yang penting untuk kesuksesan pesaing-pesaing besar lainnya. - Ceruk pasar sasaran bukan satu-satunya ceruk di pasar dan masih banyak ceruk-ceruk lainnya yang memungkinkan pesaing lain berkonsentrasi pada ceruk lain sesuai dengan sumber dan kemampuannya masing-masing. - Jika pesaing-pesaing ceruk lain akan sangat mahal dan sulit untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus yang dibutuhkan oleh pembeli di ceruk sasaran. - Perusahaan harus mempunyai kemampuan-kemampuan dan sumbersumber daya yang baik untuk melayani ceruk sasaran dengan efektif. - Perusahaan ini dapat mempertahankan diri terhadap penantangpenantangnya berbasis pada nama baik yang sudah dibangun dan kemampuan lebih untuk melayani pembeli-pembeli di ceruk sasaran.

25 3.9. STRATEGI INOVASI Strategi inovasi (innovation strategy) dilakukan oleh perusahaan dengan menemukan cara khusus dalam berbisnis yaitu dengan menyediakan produk atau jasa inovasi terbaru yang belum dilakukan oleh pesaingpesaingnya. Inovasi (innovation) adalah suatu adopsi dari produk-produk atau prosesproses baru. Inovasi produk (product innovation) melibatkan penciptaan dari produk-produk baru, atau fitur-fitur baru dari produk-produk yang sudah ada, yang dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan pelanggan yang sebelumnya belum terpenuhi. Inovasi proses (process innovation) dilakukan dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari suatu proses yang memproduksi atau mengirimkan suatu produk. Proses yang diinovasi adalah proses yang berada di rantai nilai. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari suatu proses dapat juga dilakukan secara tidak langsung lewat peningkatan penggunaan teknologi, perubahan organisasi atau keduanya. Baik inovasi produk atau inovasi proses dapat dilakukan secara agresif untuk menyerang pesaing-pesaing atau secara bertahan untuk meniru atau menetralkan inovasi-inovasi yang dilakukan oleh pesaing STRATEGI ALIANSI Strategi aliansi (alliance strategy) dilakukan oleh perusahaan dengan membuat hubungan kerja sama informasi yang menguntungkan (information partnership) dengan pemasok, perusahaan lain dan bahkan dengan pesaingpesaingnya. Macam-macam bentuk dari aliansi dapat diidentifikasikan sebagai berikut ini. 1. Integrasi produk (product integration). 2. Pengembangan produk (product development). 3. Peningkatan produk (product extension). 4. Distribusi produk (product distribution) STRATEGI BERTUMBUH Strategi bertumbuh (growth strategy) dilakukan oleh perusahaan dengan mengembangkan dan mendiversifikasi pasar. Beberapa cara dapat digunakan oleh perusahaan untuk bertumbuh, yaitu sebagai berikut ini. 1. Pertumbuhan produk (product growth). Pertumbuhan produk dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut ini. - Panjang ('length') yaitu mengembangkan produk-produk baru yang sama macamnya dengan yang sudah ada (misalnya perusahaan

26 komputer mengembangkan komputer notebook dan komputer saku dari komputer desktop yang sudah ada). - Dalam ('depth') yaitu mengembangkan produk yang merupakan variasi dari produk-produk yang sudah ada. - Lebar ('width') yaitu mengembangkan produkproduk baru yang mendukung produk-produk yang ada (misalnya modem, printer and aksesori-aksesori lainnya untuk produk komputer yang sudah ada). 2. Pertumbuhan fungsional (functional growth). Pertumbuhan ini dilakukan dengan menambah fungsi-fungsi bisnis di perusahaan. Umumnya pertambahan fungsi ini dimaksudkan untuk mendukung integrasi vertikal sepanjang rantai-nilai industri untuk mendapatkan manfaat mengontrol langsung pemasok, distribusi dari barang-barang ke pelanggan, menjamin produk yang dihasilkan. Fungsi yang dikembangkan juga kadangkala fungsi pelayanan, misalnya untuk mengumpulkan data industri. 3. Pertumbuhan lateral (lateral growth). Pertumbuhan ini dilakukan dengan cara menerapkan kapasitas sumber daya yang lebih besar untuk menjawab tantangan pasar-pasar baru. Contoh-contoh perusahaan yang menggunakan SIS Strategi Perusahaan Peranan Sistem Informasi Strategik Cost Levitz Furniture Mengurangi biaya pembelian Leadership Deere & Company Mengurangi biaya produksi dengan mengontrol proses produksi J.B. Hunt of Lowell Membeli bahan bakar termurah dari pasar komoditi Roadway Express Mempunyai pompa bensin tersendiri dan memilih pemasok termurah 7-Eleven Jepang Menurunkan biaya ruang sediaan Cartepillar Dengan CIM memotong biaya sediaan dalam proses Differentiation Navistar Menggunakan computer portable untuk analisis kebutuhan konsumen DEC Menggunakan system pakar mengkonfigurasi computer sesuai dengan kebutuhan konsumen yang berbeda. Progressive Respon yang cepat terhadap klaim Insurance Focus Domino s Pizza Fokus pada pengiriman tepat waktu

3 Strategi-Strategi Perusahaan

3 Strategi-Strategi Perusahaan Information System Strategic Design 3 Strategi-Strategi Perusahaan Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com Tingkatan Strategi Di perusahaan-perusahaan terdiversifikasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

STRATEGI BISNIS GUNA MENGEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN

STRATEGI BISNIS GUNA MENGEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN STRATEGI BISNIS GUNA MENGEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN Oleh: Juwarta Staff Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Soedarto SH, Tembalang, Semarang 50275 Abstrak Strategi bisnis

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERTEMUAN 2 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 25 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR- DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS TI Strategis Teknologi tidak lagi merupakan pemikiran terakhir dalam membentuk

Lebih terperinci

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Sistem informasi akuntansi manajemen asalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan

Lebih terperinci

5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter

5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter 5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter 8:34 PM No comments dada Dalam buku " Competitive Strategy " disebutkan bahwa terdapat 5 kekuatan strateri bisnis yang merupakan kerangka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA Diberlakukannya ACFTA sebagai sebuah perdagangan bebas, memaksa setiap industri atau perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Manajemen Pemasaran 2.1.1 Strategi Strategi perusahaan merupakan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi

Lebih terperinci

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan

Lebih terperinci

BAB 2 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR-DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS

BAB 2 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR-DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS BAB 2 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR-DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS TI Strategis Teknologi tidak lagi merupakan pemikiran terakhir dalam membentuk strategi bisnis, tetapi merupakan penyebab

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication II

Integrated Marketing Communication II Modul ke: Integrated Marketing Communication II Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Martina Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication www.mercubuana.ac.id New Product Development

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Teori dan Strategi Bisnis Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Tiga Tingkatan Strategi

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keunggulan Bersaing Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era suatu negara unggul terhadap negara lain karena memiliki kekayaan

Lebih terperinci

BAB 3 STRATEGI BISNIS ( BUSINESS STRATEGIC )

BAB 3 STRATEGI BISNIS ( BUSINESS STRATEGIC ) BAB 3 STRATEGI BISNIS ( BUSINESS STRATEGIC ) Beberapa waktu terakhir ini di saat era persaingan bisnis semakin hari semakin ketat para pelaku bisnis atau dalam hal ini bisa dikatakan suatu perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Strategis 2.1.1 Pengertian Strategi Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen strategis adalah seperangkat keputusan manajerial dan tindakan yang menentukan kinerja jangka panjang dari perusahaani. Ini mencakup pemindaian lingkungan

Lebih terperinci

Information System Strategic Design. 4 Senjata Strategik. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.

Information System Strategic Design. 4 Senjata Strategik. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress. Information System Strategic Design 4 Senjata Strategik Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com Strategi Internal Strategi cost leadership merupakan strategi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen s 2.1.1 Pengertian Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa depan guna untuk

Lebih terperinci

Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3)

Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3) Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3) Transformasi Alat Bantu Menjadi Strategi Pada awalnya SI diposisikan sebagai alat bantu untuk mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi

Lebih terperinci

Analisis Rantai Nilai dan Strategi Bersaing

Analisis Rantai Nilai dan Strategi Bersaing Analisis Rantai Nilai dan Strategi Bersaing Hanif Mauludin www.kafebisnis2010.wordpress.com Rantai nilai menampilkan nilai keseluruhan, dan terdiri dari aktivitas nilai dan marjin. Aktivitas nilai merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 24 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Critical Success Factors 1. Pengertian Critical Success Factors Perusahaan berada dalam lingkungan bisnis harus menggunakan manajemen stratejik untuk

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK 3 ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK strategik Visi Misi Corporate Strategy Tujuan tujuan yang ingin dicapai di masa depan jalan pilihan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan seperangkat

Lebih terperinci

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS Prentice Hall, 2002 8-1 PENTINGNYA MANAJEMEN STRATEGIS APA YANG DIMAKSUD MANAJEMEN STRATEGIS? Sekumpulnan keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA

BAB 2 TELAAH PUSTAKA BAB 2 TELAAH PUSTAKA Sumber informasi mengenai strategi bersaing telah banyak tersedia, meski begitu sebagian besar dari sumber tersebut tidak terkait langsung dengan penerapan di dunia pendidikan. Oleh

Lebih terperinci

SUMBER DAYA MANUSIA STRATEGIK

SUMBER DAYA MANUSIA STRATEGIK SUMBER DAYA MANUSIA STRATEGIK Bagaimana pendekatan strategik ke HRM meningkatkan Organisasi? Apa yg paling penting bagi organisasi? Penelitian membuktikan kunci utama keuntungan jangka panjang adalah strategi

Lebih terperinci

Manajemen startegik Dosen: Prof DR Ir Rudy C Tarumingkeng

Manajemen startegik Dosen: Prof DR Ir Rudy C Tarumingkeng 1 Manajemen startegik Dosen: Prof DR Ir Rudy C Tarumingkeng 5. MEMBANGUN KEUNGGULAN KOMPETITIF MELALUI STRATEGI TINGKAT FUNGSIONAL 1. Strategi Functional Level adalah: Upaya untuk meningkalkan efektivitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Total Quality Management 2.1.1.1 Pengertian Total Quality Management Pendefinisian total quality management mengacu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. posisi yang menguntungkan dan dapat dipertahankan terhadap kekuatan-kekuatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. posisi yang menguntungkan dan dapat dipertahankan terhadap kekuatan-kekuatan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Strategi bersaing Strategi Bersaing adalah pencarian akan posisi bersaing yang menguntungkan di dalam suatu industri. Strategi bersaing bertujuan menegakkan

Lebih terperinci

Rangkuman Bab 14. Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga

Rangkuman Bab 14. Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga Rangkuman Bab 14 Mengembangkan Strategi dan Program Penetapan Harga A. Memahami Penetapan Harga Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; unsur-unsur lainnya menghasilkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing Konsep daya saing berhubungan dengan kemampuan meningkatkan posisi tawar (bargaining position) dalam memaksimalkan pencapaian tujuan (Tamba, 2004). Untuk meraih kesuksesan

Lebih terperinci

BAB IV ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN MOBILE BROADBAND SMART. 4.1 Strategi Berdasarkan Analisis Porter 5 Forces

BAB IV ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN MOBILE BROADBAND SMART. 4.1 Strategi Berdasarkan Analisis Porter 5 Forces BAB IV ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN MOBILE BROADBAND SMART Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis faktor kondisi lingkungan internal dan eksternal, maka dalam pembahasan ini dilakukan analisis dan

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication 2

Integrated Marketing Communication 2 Modul ke: 03Fakultas Eppstian Fakultas Ilmu Komunikasi Integrated Marketing Communication 2 Analisis Situasi Pasar dengan Model Michael Porter, GE Matrix, dan Product Life Cycle (PLC) Syah As ari, M.Si

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian semakin berkembang. Persaingan bisnis perusahaan-perusahaan semakin ketat. Hal ini tidak

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PERENCANAAN PENELITIAN DAN TINJAUAN PUSTAKA Langkah pertama dalam melakukan penelitan adalah dengan mengidentifikasi masalah yang ada dan menentukan tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan industri ini kurang

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan Peoples Businesses merupakan salah satu cabang kegiatan perdagangan jasa yang berkembang

Lebih terperinci

Bagaimana suatu perusahaan menggunakan sistem informasi untuk menunjang strategisnya

Bagaimana suatu perusahaan menggunakan sistem informasi untuk menunjang strategisnya Bagaimana suatu perusahaan menggunakan sistem informasi untuk menunjang strategisnya Sistem informasi secara umum dapat diartikan sebagai kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis,

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.

MANAJEMEN PEMASARAN : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. KARYA ILMIAH E-BISNIS MANAJEMEN PEMASARAN Nama disusun oleh : : YOHAN ANDI NUGROHO NIM : 08.11.1884 Kelas : S1-TI-6A SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Marketing

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Teori Ritel Ritel adalah sebuah rangkaian dari kegiatan usaha yang dapat memberikan nilai tambah pada produk dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk kepentingan pribadi

Lebih terperinci

Minggu-5. Product Knowledge and price concept. Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-5. Product Knowledge and price concept. Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and price concept Minggu-5 Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com

Lebih terperinci

13. MENYESUAIKAN STRUKTUR DAN KONTROL DENGAN STRATEGI (Matching Structure and Control to Strategy)

13. MENYESUAIKAN STRUKTUR DAN KONTROL DENGAN STRATEGI (Matching Structure and Control to Strategy) 1 13. MENYESUAIKAN STRUKTUR DAN KONTROL DENGAN STRATEGI (Matching Structure and Control to Strategy) Struktur and Kontrol pada Functional Level Manufacturing * Strategi fungsional umumnya memfokus pada

Lebih terperinci

Kewirausahaan III. Pilihan-piilihan strategis dalam pengembangan usaha. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan.

Kewirausahaan III. Pilihan-piilihan strategis dalam pengembangan usaha. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Modul ke: 02Fakultas Maulida Fasilkom Fikom Program Studi Sistem informasi/ Penyiaran Kewirausahaan III Pilihan-piilihan strategis dalam pengembangan usaha Khiatuddin Kata Pengantar Kesimplan Pendahulan

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Strategi Menurut Tjiptono (2002, p3) istilah Strategi berasal dari kata Yunani yaitu strategeia yang artinya seni atau ilmu

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Karakteristik Industri Jasa Konsultan Non Konstruksi

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Karakteristik Industri Jasa Konsultan Non Konstruksi BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Karakteristik Industri Jasa Konsultan Non Konstruksi Hasil analisis Five Forces Potter, persaingan dalam industri jasa konsultan non konstruksi sangat tinggi. Tingginya

Lebih terperinci

BAB 6. Strategi Tingkat Bisnis (Business-Level Strategy) Dosen: Prof Dr Ir Rudy C Tarumingkeng

BAB 6. Strategi Tingkat Bisnis (Business-Level Strategy) Dosen: Prof Dr Ir Rudy C Tarumingkeng 1-1 BAB 6. Strategi Tingkat Bisnis (Business-Level Strategy) Dosen: Prof Dr Ir Rudy C Tarumingkeng www.rudyct.com/about_me.htm Strategi Tkt Bisnis 1-2 adalah strategi bisnis yg perlu ditempuh agar perusahaan

Lebih terperinci

STRATEGI INTERNASIONAL

STRATEGI INTERNASIONAL STRATEGI INTERNASIONAL Strategi internasional adalah penjualan produk di pasar-pasar yang berada di luar pasar domestik perusahaan. Salah satu alasan diterapkannya strategi internasional adalah bahwa pasar

Lebih terperinci

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa BAB VII PRODUK Apa itu produk? Produk adalah sesuatu yang diciptakan untuk tujuan transaksi. Produk memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu dari pelanggan dan memberikan pendapatan pada penjual atau

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran Market segmentation membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik atau perilaku

Lebih terperinci

Materi 8. deden08m.com 1

Materi 8. deden08m.com 1 Materi 8 STRATEGI BISNIS deden08m.com 1 Melihat Keuntungan Persaingan 1) Strategi biaya rendah 2) Strategi membuat perbedaan 3) Strategi berbasis kecepatan 4) Fokus Pasar deden08m.com 2 Ø Strategi Biaya

Lebih terperinci

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 2. Gasal 2014

PERANCANGAN PRODUK. Chapter 2. Gasal 2014 PERANCANGAN PRODUK Chapter 2 Gasal 2014 Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 22/09/2014 Perancangan Produk -

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Kotler dan Armstrong (2008:10), Pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka

Lebih terperinci

KEUNGGULAN KOMPETITIF

KEUNGGULAN KOMPETITIF KEUNGGULAN KOMPETITIF PELUANG BISNIS Inovasi dan Eksploitasi Peluang produk baru jasa baru Teknik produksi baru Cara baru Alat baru untuk memberi informasi Cara baru hubungan dengan pelanggan Multiple

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kondisi ekternal PT. Ishidataiseisha Indonesia. Perusahaan merupakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kondisi ekternal PT. Ishidataiseisha Indonesia. Perusahaan merupakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab IV diketahui bahwa: 1. Kondisi ekternal PT. Ishidataiseisha Indonesia. Perusahaan merupakan pendatang baru yang belum memiliki

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

A. Konsep Dasar Srategic Cost Management Keputusan yang diambil untuk kompetisi jangka panjang yang dilakukan oleh suatu perusahaan secara eksplisit

A. Konsep Dasar Srategic Cost Management Keputusan yang diambil untuk kompetisi jangka panjang yang dilakukan oleh suatu perusahaan secara eksplisit A. Konsep Dasar Srategic Cost Management Keputusan yang diambil untuk kompetisi jangka panjang yang dilakukan oleh suatu perusahaan secara eksplisit mempertimbangkan elemen strategis dari keputusan tersebut.

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

LANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan

Lebih terperinci

SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS

SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS 1 SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS PENILAIAN SUATU BISNIS Mengingat nilai suatu proyek ditentukan dengan mengestimasi present value perkiraan arus kasnya di masa mendatang. Sebuah perusahaan yang menilai

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana yang mengandung cara komprehensif dan integratif yang dapat dijadikan pegangan untuk bekerja,

Lebih terperinci

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom Business Process and Information Systems Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti perkuliahan pokok bahasan ini mahasiswa

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI 1 Sistem akuntansi memainkan peranan penting dalam mengukur kegiatan dan hasil kerja dari kegiatan tersebut, juga dalam menentukan reward

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

STRATEGI PROSES YULIATI, SE,MM

STRATEGI PROSES YULIATI, SE,MM STRATEGI PROSES YULIATI, SE,MM PENGERTIAN Strategi proses atau strategi transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumberdaya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses : menemukan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain.

Lebih terperinci

a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi)

a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi) a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi) 1. Penjelasan ringkas tentang perusahaan (Nama, visi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL Pengertian Globalisasi Kata globalisasi dari bahasa Inggris globalization. Global berarti universal yang mendapat imbuhan - lization yang bisa dimaknai sebagai proses.

Lebih terperinci

a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi)

a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi) a. Format proposal 1) Judul Judul dibuat secara menarik dan singkat. 2) Executive summary Ringkasan Eksekutif (Maksimum 2 halaman, dengan satu spasi) 1. Penjelasan ringkas tentang perusahaan (Nama, visi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi dan taktik bisnis sehari-hari. Setiap perusahaan

Lebih terperinci

FAKTOR INTERNAL PERUSAHAN APPLE Inc.

FAKTOR INTERNAL PERUSAHAN APPLE Inc. FAKTOR INTERNAL PERUSAHAN APPLE Inc. Apple Inc Apple Inc adalah developer besar, produsen marketer perangkat computer personal yang dijual terutama untuk dunia bisnis, kreatif, pendidikan, pemerintah,

Lebih terperinci

Tinjauan Umum tentang Corporate dan Business Strategy Riri Satria

Tinjauan Umum tentang Corporate dan Business Strategy Riri Satria Tinjauan Umum tentang Corporate dan Business Strategy Riri Satria Konsultan manajemen stratejik dan pengembangan organisasi ririsatria@yahoo.com Topik hari ini Mengapa orang TI perlu mengetahui strategi?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Service Department masih sangat mungkin untuk dikembangkan menjadi sebuah bisnis unit yang mandiri, hal ini terlihat dari luasnya pasar pelayanan dan pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan Robinson dalam Sitinjak dkk, 2004). 1. Mengembangkan strategic vision dan misi bisnis.

BAB II LANDASAN TEORI. dan Robinson dalam Sitinjak dkk, 2004). 1. Mengembangkan strategic vision dan misi bisnis. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Strategi Manajemen strategi merupakan kolaborasi antara keputusan dan tindakan yang akan menghasilkan rumusan atau formulasi dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL 1 STRATEGI OPERASI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL Manajemen Operasional di lingkungan global dan pencapaian keunggulan kompetitif melalui operasional 2 APA

Lebih terperinci

Strategi Korporasi, Strategi Unit Bisnis, dan Rencana Pemasaran

Strategi Korporasi, Strategi Unit Bisnis, dan Rencana Pemasaran Strategi Korporasi, Strategi Unit Bisnis, dan Rencana Pemasaran Oleh : Adelia Kumara Alvionita / 125020305111006 Dosen : Nanang Suryadi, SE., MM. Corporate Mission Strategic Unit Business Corporate New-

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Strategi Pertumbuhan Pertumbuhan perusahaan tidak saja memiliki potensi pangsa pasar untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, tetapi juga mampu meningkatkan vitalitas perusahaan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,

II. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual, 13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kotler dan Amstrong (2008 : 7) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

Lebih terperinci

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) PENGERTIAN Activity Based Management (ABM) adalah merupakan suatu metode pengelolaan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai (value) produk atau jasa untuk konsumen,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. UKM Saat ini, di Indonesia terdapat 41.301.263 (99,13%) usaha kecil (UK) dan 361.052 (0,86%) usaha menengah (UM). Kedua usaha tersebut atau dikenal sebagai Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 2 KSI LANJUT Kebutuhan SI Korporasi Aturan Bisnis Sistem Informasi Korporasi. Nilai Informasi. Perubahan Bisnis. Teknologi Internet. Strategi Bisnis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A Latar Belakang Masalah... 1 B Rumusan Masalah... 5 C Tujuan Penelitian... 5 D Kegunaan Penelitian... 5

DAFTAR ISI. A Latar Belakang Masalah... 1 B Rumusan Masalah... 5 C Tujuan Penelitian... 5 D Kegunaan Penelitian... 5 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RIWAYAT HIDUP... vii LEMBAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan

Lebih terperinci

BAB 9 PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK

BAB 9 PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK BAB 9 PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK Pada awalnya perdagangan melalui jaringan elektronik didefinisikan sangat sempit,

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab bab sebelumnya,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab bab sebelumnya, BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis sesuai dengan tujuan perumusan masalah adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis five forces Porter, analisis fungsional, dan analisis resource based view (RBV), dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Key Success

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumber Daya Manusia Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit pelayanan. Berbagai unit tersebut terdiri dari sekumpulan individu yang berusaha

Lebih terperinci

Makalah Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Makalah Sistem Informasi Manajemen (SIM) Makalah Sistem Informasi Manajemen (SIM) Mahfudz Ha-eR Semarang - PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis yang semakin kompetitif menimbulkan

Lebih terperinci