KOLABORASI MUSIK TRADISIONAL SHAMISEN DENGAN MUSIK MODEREN DI JEPANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOLABORASI MUSIK TRADISIONAL SHAMISEN DENGAN MUSIK MODEREN DI JEPANG"

Transkripsi

1 KOLABORASI MUSIK TRADISIONAL SHAMISEN DENGAN MUSIK MODEREN DI JEPANG Kifli Ramadani¹, Irma², Dewi Kania Izmayanti 2 ¹ Mahasiswa Prodi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta dannymizuno5@gmail.com ² Dosen Jurusan Sastra Asia Timur FakultasIlmu Budaya, Universitas Bung Hatta Abstract Japan is a developed country who never left their culture. One of that culture is traditional music instrument named Shamisen. The writer interested to analized the collaboration specially shamisen. In the developing of music industry in Japan nowadays do not make a Japanese mucisian to stop their action to converse their traditional music culture. View of them keep conversing their traditional music culture with collaborating the modern music. This traditional genre had been collaborating with modern music genre such as Pop, Rock and Jazz. The Shamisen usually used to backsound instrument, but now shamisen is a instrument to representing Japan. There are so many shamisenplayer who join in this converse the traditional music culture. Not only in Japan but also in outside Japan. This research is supposed to describe how the history of shamisen and how shamisen s development in this modern era and describe the function and the meaning of shamisen if shamisen collaborated with modern music instrument and modern music genre.this research is a descriptive research with qualitative approach. The source of this research is coming from written data with data collection thecnique. The method of this analized research is descriptive research method with classification thecnique and data analized. This research is supposed to describe how the collaboration of shamisen with modern music and what effect will appeared of that collaboration. Based on research s result with written data inference and source s quote is proved that if shamisen collaborated with modern music instrument and modern music genre will create the new music color without disappearing the characteristic of that shamisen. Keyword: shamisen, collaboration, modern music Pendahuluan Jepang adalah negara maju yang tidak pernah meninggalkan kebudayaan aslinya.salah satu bentuk kebudayaan itu adalah alat musik tradisional shamisen yang telah ada sejak zaman dahulu dan diwariskan sampai zaman sekarang. Shamisen adalah alat musik tradisional Jepang yang mempunyai tiga senar dan di petik dengan pick yang bernama bachi. Shamisen yang bentuknya seperti gitar ini pertama kali dibawa oleh pedagang Mesir dan sampai ke Persia dengan nama Setaru yang masih berbahan kayu. Setibanya di Okinawa setaru berubah nama menjadi Sanshin yang dilapisi dengan kulit ular. Setelah itu shamisen dilapisi dengan kulit binatang lain yang berguna untuk mengeraskan suara shamisen. Meskipun shamisen adalah alat musik tradisional 1

2 Jepang, pada zaman sekarang shamisen kerap di kolaborasikan dengan alat musik moderen dan genre musik moderen yang berguna untuk tetap melestarikan shamisen dari generasi ke generasi.beberapa pemain shamisen seperti Hiromitsu Agatsuma, dan Yoshida kyoudai berhasil memperkenalkan shamisen ke telinga pendengar musik dunia.tidak hanya pemain shamisen, tapi penyanyi dan musisi Jepang juga ikut andil dalam pelestarian musik tradisional shamisen dengan mengkolaborasikan shamisen ke dalam lagu mereka. Penyanyi Jepang seperti Hibari Misora, Fuyumi Sakamoto dn Mornibg Musume juga ikut andil dalam pelestarian musik tradisional ini. Penulis menemukan peneliti lain yang juga membahas tentang alat musik yang mengiringi pertunjukan Kabuki dari Universitas Sumatera Utara dengan judul Kabuki No Jyouen Ni Bansou Ni Suru yang membahas tentang alat alat musik yang mengiringi pertunjukan Kabuki yang salah satunya adalah shamisen. Dalam penelitian ini penulis akan membahas tentang bagaimana keberadaan alat musik tradisional, fungsi alat musik tradisional Jepang dan bagaimana kolaborasi musik tradisional shamisen dengan musik modern di Jepang. Serta menjelaskan keberadaan alat musik tradisional, fungsi alat musik tradisional Jepang dan menjelaskan kolaborasi musik tradisional shamisen dengan musik modern Metodologi Penelitian ini memakai metode penelitian deskriptif kualitatif.data-data yang diperoleh dikumpulkan, disusun, diklasifikasikan, sekaligus dikaji dan kemudian di impretasikan dengan tetap mengacu pada sumber data dan informasi yang ada. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik library research(teknik kepustakaan) dan wawancara secara tidak langsung ( chat melalui dan media sosial) pada beberapa pelaku seni di Jepang dan beberapa orang Jepang. Penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu, primer dan sekunder. Dimana data primer menggunakan bukubuku tentang shamisen dan musik.data sekunder dari internet, makalah, skripsi yang membahas tentang musiksecara umum dan musik tradisional Jepang. Hasil dan Pembahasan a. Keberadaan dan perkembangan musik tradisional shamisen Shamisenpertama kali dibawa oleh pedagang dari Mesir.Pada saat itu shamisen belum dilapisi dengan apapun. Setelah shamisen dibawa ke Persia, shamisen berubah nama menjadi Setaru. Setibanya di Tiong Kok shamisen berubah nama menjadi sanshen yang telah dilapisi dengan kulit ular. sesampainya di Jepang shamisen berubah nama menjadi sanshin. 2

3 Shamisen pertama kali dimainkan oleh pemain musik jalanan dan geisha jalanan.hal ini membuat shamisen dianggap alat musik kelas bawah.shamisen tidak lagi menjadi alat musik kelas bawah saat shamisen sudah menjadi alat musik penggiring di pertunjukan Kabuki, Teater Noh dan Bunraku.Alat musik petik yang mempunyai tiga senar ini dahulu hanya dimainkan oleh wanita, seperti geisha-geisha di rumah teh untuk menarik pelanggan agar datang ke rumah teh tersebut.tetapi dengan berkembangnya zaman shamisen juga dimainkan oleh laki-laki.saat wanita memainkan shamisen memberikan kesan anggun sedangkan apabila laki-laki yang memainkan shamisen terlihat sangat gagah dan memberikan image yang berbeda. Musik tradisional Jepang yang umumnya berfungsi sebagai musik penggiring ini tetap dilestarikan oleh pelaku seni dan masyarakat Jepang.Salah satu kesenian pertunjukan kesenian Jepang yang masih ada sampai sekarang adalah Kabuki.di dalam pertunjukan Kabuki, pertunjukan ini menggunakan iringan musik tradisional yang dimainkan secara langsung. Beberapa dari alat musik yang digunakan pada musik pengiring Kabuki adalah Taiko, Shamisen, Biwa, shakuhachi dan Koto. Pada setiap festival rakyat atau Matsuriorang Jepang menggunakan Taiko untuk meramaikan acara.bahkan dalam pawaipun musisi tradisional Jepang juga ikut andil dalam arakarakan tersebut sambil memainkan Shamisen dan Taiko. Hingga saat ini di Jepang musik tradisional masih tetap dilestarikan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. b. Kolaborasi musik tradisional shamisen dengan musik moderen Jepang melakukan banyak aksi untuk melestarikan musik tradisionalnya seperti dengan dilakukannya pertukaran budaya dalam bidang musik, bahkan sekarang Jepang juga menyiarkan acara-acara musik Jepang ke seluruh dunia.baik itu musik tradisional ataupun musik moderen Jepang. Salah satu cara untuk melestarikan musik tradisional shamisen ini dari satu generasi ke setiap generasi adalah dengan mengkolaborasikan shamisen dengan alat musik moderen dan genre musik moderen. Seperti yang dilakukan oleh Hiromitsu Agatsuma sebagai pemain shamisen dan Shionoya Satoru sebagai pemain piano.mereka berhasil mengkolaborasikan shamisen dengan piano dengan membentuk group duo bernama AGA-SHIO.Pemain shamisen muda lainnya seperti Yoshida Ryouichiro dan Yoshida Kenichiadalah kakak beradik yang juga berhasil mengkolaborasikan shamisen dengan alat musik Rock Band seperti gitar listrik, bass dan drumset.ciri khas Yoshida bersaudara ini adalah mereka memainkan shamisen layaknya mereka memainkan gitar.dimana 3

4 gerak badan mengikuti alunan lagu, menggerakkan kepala dan mereka juga menggunakan warna Hakama yang mencolok. Karena pada umumnya pemain shamisen bermain dengan gaya Seiza( duduk bersimpuh pada kedua kaki) namun dengan gebrakan yang dilakukan oleh Yoshida bersaudara memberikan suatu penampilan yang baru sehingga anak muda yang sebelumnya beranggapan shamisen ini adalah alat musik yang kuno, mereka tidak lagi berpendapat seperti itu setelah melihat gebrakan yang dilakukan oleh Yoshida bersudara. Tidak hanya di Jepang, di Canada group band bernama God Of Shamisen juga mengkolaborasikan shamisen dengan musik rock gaya barat. Dengan beat yang lebih santai ini memberikan suasana musik tersendiri saat mendengarnya. Tidak hanya dari kalangan pemain shamisen, tapi dari kalangan penyanyi Jepang juga ikut andil dalam kiat melestarikan shamisen ini. Penyanyi Enka lawas bernama Misora Hibari yang berkarir sampai tahun 1950an ini juga mengkolaborasikan shamisen dengan genre musik Jazz dalam lagunya yang berjudul Kurumayasan. Penyanyi Enka zaman sekarang yang bernama Fuyumi Sakamoto juga mengkolaborasikan shamisen dengan musik Rock dalam lagunya Ajia No Kaizoku.Tidak hanya penyanyi Enka, girlband seperti Morning Musume yang bergenre Pop ini juga mengkolaborasikan shamisen dalam lagu mereka yang berjudul Sakura Mankai. Kesimpulan Penelitian yang penulis lakukan membuktikan bahwa shamisen sampai saat ini masih dilestarikan oleh pelaku seni di Jepang. Saat shamisen dikolaborasikan dengan alat musik apapun dan genre musik apapun akan menghasilkan warna musik baru tetapi tidak meninggalkan kesan kejepangan yang dihasilkan oleh shamisen itu sendiri. Dari segi peminatpun sekarang semua penikmat musik di dunia bisa menikmati shamisen baik yang tradisional maupun yang dikolaborasikan dengan alat musik dan genre musik moderen. Shamisen juga adalah salah satu alat musik yang berhasil mencirikhaskan negara Jepang.Bunyi shamisen yang tajam dan nyaring langsung memberikan kesan kejepangan saat mendengarkannya dan shamisen menjadi alat dalam misi pertukaran budaya antar negara. Ucapan Terima Kasih 1. Ibu Dra. Hj. Puspawati, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta; 2. Ibu Dr. Diana Kartika, selaku Ketua Jurusan Sastra Asia Timur Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta; 3. Ibu Dra. Irma, M.Hum., selaku Pembimbing I yang dengan sabar telah membantu membimbing dan 4

5 mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini; 4. Ibu Dra. Dewi Kania Izmayanti, M.Hum selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini; 5. Anna Kose sensei yang telah meluangkan waktu untuk penulis dalam memperbaiki ronbun. 6. Ibu Dra. Dewi yang Kania Izmayanti, M.Hum., sebagai pembimbing akademik dan penguji yang telah banyak memberikan masukan berupa kritikan dan saran sehingga dapat memperbaiki kekurangan dari skripsi ini; 7. Seluruh Staf pengajar Sastra Asia Timur Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta, beserta seluruh karyawan Tata Usaha Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta; 8. Untuk rekan-rekan yang sangat membantu dlam penulisan ini dan yang telah memberikan semangat serta doa; 9. Teristimewa ucapan terima kasih penulis yang teramat dalam kepada Ibunda dan Ayahanda tercinta terima kasih atas doa dan dukunganmu yang luar biasa hingga ananda dapat menyelesaikan pendidikan serta skripsi ini. 10. Teristimewa pula untuk semua Sahabat, Kawan, teman, senior dan junior dimanapun danny bernaung. Terimakasih atas dukungannya. Daftar Pustaka Ahmad, Awal S Fungsi, Teknik Permainan Instrument dan Bentuk Penyajian Musik Tradisional Gondang Hasapi Keluarga Seni Batak Japaris bagi Masyarakat Batak Toba di Yogyakarta.Skripsi S1. Universitas negeri Yogyakarta : Yogyakarta Juliarta, Cory H Kabuki No Jyouen Ni Bashou Ni Suru.kertas karya D3. Universitas sumatera utara : Medan Nusantara, Yayat Kesenian SMA untuk kelas X. ERLANGGA : Jakarta Yolanda, Febby Perkembangan dan Fungsi Alat Musik Biwa dalam Masyarakat Jepang. Skripsi S1. Universitas Bung Hatta : Padang Yumiko, Tanaka Marugoto Shamisen No Hon. ATSUNORISHA : Japan Data unduh (diakses tanggal 3 januari 2014) aizoku (diakses tanggal 3 Januari 2014) 5

6 di-asia (diakses tanggal 3 Januari 2014) (diakses tanggal 15 Februari 2014) c/artist/show (diakses tanggal 20 mei) (diakses tanggal 10 Juni 2014) /november/ar3pubprint.asp (diakses tanggal 10 Juni 2014) w-yoshida-brothers-prism/ (diakses tanggal 15 Juni 2014) en.html (diakses tanggal 15 Juni 2014) h-piano.html( diakses tanggal 15 November 2014 ) 6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik tradisional Jepang sudah ada sebelum abad ke-20. Bentuk tertua dari musik tradisional Jepang adalah shomyo atau nyanyian Buddha dan gagaku atau musik orkestra

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MUSIK TRADISIONAL DI JEPANG. Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke-7. Masyarakat

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MUSIK TRADISIONAL DI JEPANG. Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke-7. Masyarakat BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MUSIK TRADISIONAL DI JEPANG 2.1 Sejarah Shamisen Di Jepang Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke-7. Masyarakat Jepang pada masa itu sangat antusias mempelajari musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepanjang sejarahnya, Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negaranegara lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada masa indonesia di tahun lalu. saat ini mayoritas penikmat musik

BAB I PENDAHULUAN. pada masa indonesia di tahun lalu. saat ini mayoritas penikmat musik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan musik dunia makin lama perkembang kian pesat, khusunya di indonesia musik pada era saat ini telah berbeda dengan musik pada masa indonesia di tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebudayaan sebagai warisan leluhur yang dimiliki oleh masyarakat setempat, hal ini memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

Lebih terperinci

TREND JAPANESE ROCK DAN VISUAL KEI DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN MUSIK POPULAR DI INDONESIA : STUDI KASUS GROUP-GROUP BAND DI MEDAN

TREND JAPANESE ROCK DAN VISUAL KEI DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN MUSIK POPULAR DI INDONESIA : STUDI KASUS GROUP-GROUP BAND DI MEDAN TREND JAPANESE ROCK DAN VISUAL KEI DALAM KONTEKS PERTUNJUKAN MUSIK POPULAR DI INDONESIA : STUDI KASUS GROUP-GROUP BAND DI MEDAN SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H M A S R I N A P U R N A M A S A R I NIM:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan cabang dari seni. Seni musik juga termasuk salah satu media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang cukup pesat dan berarti, baik musik etnik maupun Barat, dengan ditunjang oleh teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai suku bangsa dan budaya yang beraneka ragam. Budaya maupun kesenian di setiap daerah tentunya berbeda beda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan hasil karya seni yang mengekspresikan ide, dimana ide merupakan sesuatu yang dapat dirasakan, dipikirkan, dan dihayati, dalam seni musik, bunyi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap kalangan, hal

BAB I PENDAHULUAN. Musik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap kalangan, hal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap kalangan, hal ini dikarenakan musik merupakan bahasa universal yang mudah dipahami oleh siapa pun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik yang mengandung irama, lagu, dan keharmonisan yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Fantasia Fantasia secara umum adalah karya musik yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk yang sudah lazim. 1 Fantasia adalah istilah yang diambil pada zaman Renaisans untuk komposisi

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan adalah produk atau hasil yang dilakukan atau diciptakan oleh sekelompok masyarakat dalam berbagai aktifitas kegiatan yang mempunyai tujuan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film dokumenter merupakan rekaman kejadian yang diambil langsung saat kejadian nyata sedang terjadi. Film dokumenter juga berarti menampilkan kembali fakta yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan oleh kolonial Belanda sejak tahun Mereka membuat

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan oleh kolonial Belanda sejak tahun Mereka membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keroncong adalah salah satu musik khas Indonesia yang merupakan hasil akulturasi dari Indonesia dan Portugis. Kemunculan keroncong berawal dari para keturunan portugis

Lebih terperinci

1. Bagaimana radio Gema Surya FM berupaya melestarikan kesenian Jawa. 2. Apa tujuan dari program acara kesenian jawa di RGS?

1. Bagaimana radio Gema Surya FM berupaya melestarikan kesenian Jawa. 2. Apa tujuan dari program acara kesenian jawa di RGS? Lampiran 1 KUISIONER 1. Bagaimana radio Gema Surya FM berupaya melestarikan kesenian Jawa di Ponorogo? 2. Apa tujuan dari program acara kesenian jawa di RGS? 3. Program kesenian jawa apa saja yang disiarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film dokumenter merupakan rekaman kejadian yang diambil langsung saat kejadian nyata sedang terjadi. Film dokumenter juga berarti menampilkan kembali fakta yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia (Banoe, 2003: 288). Musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh perkembangan musik yang sangat fenomenal di dunia yaitu musik rock.

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh perkembangan musik yang sangat fenomenal di dunia yaitu musik rock. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aliran musik Death Metal merupakan sebuah inovasi dari beberapa aliran musik-musik metal yang sudah ada sebelumnya. Yang tentunya tidak terlepas dari pengaruh perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik Melayu Indonesia lahir pada tahun 50an. Musik Melayu Indonesia sendiri adalah musik tradisional yang khas di daerah Pantai Timur Sumatera dan Semenanjung

Lebih terperinci

FUNGSI MARTUMBA BAGI MASYARAKAT BATAK TOBA DI PAHAE : KAJIAN FOLKLOR. Skripsi Sarjana O L E H : BILFERI HUTAPEA NIM :

FUNGSI MARTUMBA BAGI MASYARAKAT BATAK TOBA DI PAHAE : KAJIAN FOLKLOR. Skripsi Sarjana O L E H : BILFERI HUTAPEA NIM : FUNGSI MARTUMBA BAGI MASYARAKAT BATAK TOBA DI PAHAE : KAJIAN FOLKLOR Skripsi Sarjana O L E H NAMA : BILFERI HUTAPEA NIM : 070703004 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN SASTRA DAERAH

Lebih terperinci

KATA KERJA BANTU NENG DAN HUI DALAM BAHASA MANDARIN

KATA KERJA BANTU NENG DAN HUI DALAM BAHASA MANDARIN KATA KERJA BANTU NENG DAN HUI DALAM BAHASA MANDARIN SKRIPSI OLEH: VERONIKA ANGGERIANI SEMBIRING 070710011 PROGAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 KATA KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aliran musik Grunge merupakan sebuah inovasi dari aliran musik rock

BAB I PENDAHULUAN. Aliran musik Grunge merupakan sebuah inovasi dari aliran musik rock 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aliran musik Grunge merupakan sebuah inovasi dari aliran musik rock dan punk yang sudah ada sebelumnya. Yang tentunya tidak terlepas dari pengaruh perkembangan musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan suatu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan suatu cara yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran memiliki beberapa komponen yaitu: tujuan pengajaran, peserta didik, guru, perencanaan pengajaran, strategi pembelajaran, media pengajaran, dan evaluasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ALAT MUSIK SHAKUHACHI DI JEPANG. Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke-7, dan pada masa itu sangat

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ALAT MUSIK SHAKUHACHI DI JEPANG. Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke-7, dan pada masa itu sangat BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ALAT MUSIK SHAKUHACHI DI JEPANG 2.1 Sejarah Shakuhachi di Jepang Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke-7, dan pada masa itu sangat antusias mempelajari musik dari benua

Lebih terperinci

LAMPIRAN 97 KISI-KISI OBSERVASI NO Hal Yang Diamati Hasil Pengamatan 1. Materi pembelajaran - Teori musik - Solfegio - Apresiasi musik - Latihan menggarap lagu, aransemen pop, jazz, rock - Karya musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Seni kebudayaan yang berbeda. Tiap daerah memiliki banyak sekali budaya yang berbeda-beda dan merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang bangsa Indonesia hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik merupakan bunyi yang terorganisir dan tersusun menjadi karya yang dapat dinikmati oleh manusia. Musik memiliki bentuk dan struktur yang berbeda-beda dan bervariasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang Sabangunan dan Gondang Batak. Gondang Sabangunan (Gondang Bolon) untuk mengiringi upacara adat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak orang Indonesia yang tertarik akan kebudayaan Jepang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Banyak orang Indonesia yang tertarik akan kebudayaan Jepang. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Banyak orang Indonesia yang tertarik akan kebudayaan Jepang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya acara-acara yang bertemakan Jepang di Indonesia (http://japanesia.org/).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara mendalam mengenai tanggapan pelanggan terhadap produk K2 Guitar/Bass

BAB I PENDAHULUAN. secara mendalam mengenai tanggapan pelanggan terhadap produk K2 Guitar/Bass BAB I PENDAHULUAN 1.1. Introduksi Penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk memperoleh pemahaman secara mendalam mengenai tanggapan pelanggan terhadap produk K2 Guitar/Bass Custom di Yogyakarta.

Lebih terperinci

2002), Erizal, Instrumen Musik Chordophone Minangkabau (Padangpanjang: Sekolah Tinggi. Seni Indonesia,2000), 21.

2002), Erizal, Instrumen Musik Chordophone Minangkabau (Padangpanjang: Sekolah Tinggi. Seni Indonesia,2000), 21. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki seni pertunjukan yang sangat beragam, khususnya seni musik tradisi. Seni pertunjukan Rabab adalah salah satu kesenian musik tradisional yang turun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Sumatera Utara khususnya dikota medan dapat kita lihat dari pentas seni

BAB I PENDAHULUAN. Di Sumatera Utara khususnya dikota medan dapat kita lihat dari pentas seni BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Sumatera Utara khususnya dikota medan dapat kita lihat dari pentas seni atau pertunjukan seni menampilkan berbagai jenis musik. Musik disumatera Utara yang

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI SASTRA CHINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PROGRAM STUDI SASTRA CHINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANALISIS KONTRASTIF KATA KETERANGAN WAKTU DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MANDARIN SKRIPSI DISUSUN OLEH : HENDRASINURAT 070710017 PROGRAM STUDI SASTRA CHINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BIWA. pada masa itu sangat antusias mempelajari musik dari benua Asia. Musik

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BIWA. pada masa itu sangat antusias mempelajari musik dari benua Asia. Musik BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BIWA 2.1 Sejarah Biwa Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke tujuh. Masyarakat Jepang pada masa itu sangat antusias mempelajari musik dari benua Asia. Musik tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal dengan bangsa yang mempunyai kekayaan tradisi dan budaya. Kekhasan serta kekayaan bangsa dalam tradisi dan budaya yang dimiliki, bukti bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Bangka Belitung. Dari data Badan Pusat Statistik, secara geografis terletak antara 107 45 BT sampai 108 18 BT dan 02 30 LS sampai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk kesenian universal yang dapat dinikmati

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk kesenian universal yang dapat dinikmati BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik adalah suatu bentuk kesenian universal yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Musik adalah suatu hal yang sulit dipisahkan dari kehidupan manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku yang kaya akan seni budaya yang harus dikembangkan dan dilestarikan, dengan ciri khas daerahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara maju dan modern, tetapi negara Jepang tidak pernah meninggalkan tradisi dan budaya mereka serta mempertahankan nilai-nilai tradisi yang ada sejak

Lebih terperinci

2015 PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM RHYTHM SAWAH KARYA GILANG RAMADHAN

2015 PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM RHYTHM SAWAH KARYA GILANG RAMADHAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Drum adalah salah satu alat musik yang memiliki fungsi memberikan tempo dalam suatu lagu atau karya musik terutama pada musik populer. Alat ini memiliki peran yang sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui jaringan internet atau yang dikenal dengan istilah streaming.

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui jaringan internet atau yang dikenal dengan istilah streaming. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radio merupakan teknologi yang menggunakan peralatan radio dan menghasilkan sinyal radio. Sinyal radio kemudian ditransmisikan dengan metode analog melalui gelombang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Budaya atau kebudayaan merupakan identitas suatu bangsa. Identitas ini yang membedakan kebiasaan, sifat, dan karya-karya seni yang dihasilkan. Indonesia memiliki berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Contohnya adalah tren untuk makan sambil hang-out

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Contohnya adalah tren untuk makan sambil hang-out BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, tren-tren baru mulai bermunculan di masyarakat. Contohnya adalah tren untuk makan sambil hang-out (bercengkerama). Kebiasaan hang-out

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG Ditinjau dari kegiatan komersil, kota Medan memperlihatkan peningkatan di bidang hiburan musik khususnya. Hal ini terlihat pada statistic social budaya, presentase

Lebih terperinci

BAB 3 EKSISTENSI TIGA ALIRAN MUSIK POPULER CINA DALAM MUSIK CINA: SEBUAH ANALISIS

BAB 3 EKSISTENSI TIGA ALIRAN MUSIK POPULER CINA DALAM MUSIK CINA: SEBUAH ANALISIS BAB 3 EKSISTENSI TIGA ALIRAN MUSIK POPULER CINA DALAM MUSIK CINA: SEBUAH ANALISIS Seluruh dunia sejak tahun 1970an sedang mengalami sebuah tren baru di bidang musik, tren tersebut dikenal dengan musik

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. pemahaman secara mendalam dari fenomena yang terjadi pada gitaris rock dalam

Bab I. Pendahuluan. pemahaman secara mendalam dari fenomena yang terjadi pada gitaris rock dalam Bab I Pendahuluan 1.1. Introduksi Penelitian ini menggunakan metode kualititatif karena untuk memperoleh pemahaman secara mendalam dari fenomena yang terjadi pada gitaris rock dalam proses mengambil keputusan

Lebih terperinci

2016 PROSES BELAJAR MANDIRI PEMAIN KEYBOARD PADA BAND MTM COMMUNITY BANDUNG

2016 PROSES BELAJAR MANDIRI PEMAIN KEYBOARD PADA BAND MTM COMMUNITY BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemampuan pemain keyboard pada beberapa band, cukup mengesankan. Mereka mempunyai kemampuan memadai, mulai dari kecepatan jari, penguasaan chord dan memilih sound

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini musik di Indonesia sangat berkembang, dan juga sangat banyak sumber daya manusia Indonesia yang berbakat dalam musik baik itu dalam olah tarik suara, menabuh drum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Sayangnya seiring dengan kemajuan teknologi pada jaman sekarang,

Lebih terperinci

DINATIA BINTARIA S NIM.

DINATIA BINTARIA S NIM. PENGARUH PENYULUHAN DENGAN METODE CERAMAH DAN POSTER TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MAKANAN JAJANAN MURID DI SD KELURAHAN PINCURAN KERAMBIL KECAMATAN SIBOLGA SAMBAS KOTA SIBOLGA TAHUN 2011 Oleh: DINATIA BINTARIA

Lebih terperinci

Nama : Aditiyo Nugroho NPM : Jurusan : Sistem Informasi Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi

Nama : Aditiyo Nugroho NPM : Jurusan : Sistem Informasi Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi APLIKASI TEBAK LAGU DAN LIRIK HITS ROCK BARAT ERA 90an DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS5 Nama : Aditiyo Nugroho NPM : 10112210 Jurusan : Sistem Informasi Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada perkembangan musik di Indonesia. Angklung adalah alat musik

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada perkembangan musik di Indonesia. Angklung adalah alat musik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angklung merupakan musik tradisional dari Jawa Barat yang cukup berpengaruh pada perkembangan musik di Indonesia. Angklung adalah alat musik tradisional yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga

Lebih terperinci

TUGAS TUGAS SEKRETARIS PERUSAHAAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) MEDAN TUGAS AKHIR

TUGAS TUGAS SEKRETARIS PERUSAHAAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) MEDAN TUGAS AKHIR TUGAS TUGAS SEKRETARIS PERUSAHAAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) MEDAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh Firza Meilitha Rangkuti NIM 1005091025

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik sebagai hasil karya manusia dalam bentuk bunyi memiliki fungsi untuk menghibur atau untuk memenuhi kepuasan batin. Ketika berbicara tentang komposisi musik

Lebih terperinci

2014 PELATIHAN DRUM PADA ANAK USIA 7 SAMPAI 12 TAHUN DI SEKOLAH MUSIK CIMAHI DRUM LAB

2014 PELATIHAN DRUM PADA ANAK USIA 7 SAMPAI 12 TAHUN DI SEKOLAH MUSIK CIMAHI DRUM LAB BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelatihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku, dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan kombinasinya untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan keseimbangan.musik

Lebih terperinci

MAKNA IMPERATIF YANG TERKANDUNG PADA IKLAN KOSMETIK BERBAHASA JEPANG DALAM MAJALAH POPTEEN

MAKNA IMPERATIF YANG TERKANDUNG PADA IKLAN KOSMETIK BERBAHASA JEPANG DALAM MAJALAH POPTEEN MAKNA IMPERATIF YANG TERKANDUNG PADA IKLAN KOSMETIK BERBAHASA JEPANG DALAM MAJALAH POPTEEN Riza Umami 1, Diana Kartika 2, Anwar Nasihin 2 1 Mahasiswa Jurusan Satra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN KORPS MUSIK (KORSIK) DI SMK NEGERI 3 PADANG

PELAKSANAAN KEGIATAN KORPS MUSIK (KORSIK) DI SMK NEGERI 3 PADANG PELAKSANAAN KEGIATAN KORPS MUSIK (KORSIK) DI SMK NEGERI 3 PADANG Sinta Sintia Dewi 1 Syeilendra, S.Kar., M.Hum 2 Irdhan Epria Darma Putra, M.Pd 3 Email : sintasintia033@gmail.com Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN METODE YAMAHA DALAM PEMBELAJARAN BIOLA TINGKAT DASAR DI BRAGA MUSIC SCHOOL

2015 PENERAPAN METODE YAMAHA DALAM PEMBELAJARAN BIOLA TINGKAT DASAR DI BRAGA MUSIC SCHOOL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberadaan musik sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, dimana nenek moyang kita terdahulu mempergunakan musik sebagai alat untuk mengiringi upacara-upacara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari berbagai etnik dan berada dalam keberagaman budaya. Belajar dari sejarah bahwa kemajemukan

Lebih terperinci

PENGAJUAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DI KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI. Disusun oleh : NURUL DWI HASTUTI E1A008217

PENGAJUAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DI KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI. Disusun oleh : NURUL DWI HASTUTI E1A008217 PENGAJUAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DI KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Disusun oleh : NURUL DWI HASTUTI E1A008217 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS HUKUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari setiap individu menikmati serta mendengarkan musik sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari setiap individu menikmati serta mendengarkan musik sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini musik telah menjadi konsumsi utama bagi kebanyakan orang dari setiap kalangan, hal ini dikarenakan musik bisa didapatkan atau didengarkan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI Bù ( 不 ) DAN Méi ( 没 ) DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SASTRA CINA USU

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI Bù ( 不 ) DAN Méi ( 没 ) DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SASTRA CINA USU ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI Bù ( 不 ) DAN Méi ( 没 ) DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA SASTRA CINA USU SKRIPSI T. KASA RULLAH 080710005 PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi, handphone, iphone, ipad dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. televisi, handphone, iphone, ipad dan lain sebagainya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini musik telah menjadi konsumsi utama bagi kebanyakan orang pada setiap kalangan. Hal ini dikarenakan musik bisa didapatkan atau didengarkan

Lebih terperinci

PRESS RELEASE PESONA IM TELKOM 2012: BE ON THE SCENE OF INDONESIA

PRESS RELEASE PESONA IM TELKOM 2012: BE ON THE SCENE OF INDONESIA PRESS RELEASE PESONA IM TELKOM 2012: BE ON THE SCENE OF INDONESIA General Description Pesona IM Telkom adalah suatu rangkaian acara tahunan BEM KM Institut Manajemen Telkom yang diselenggarakan sejak 2011.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai upaya yang dilakukan ansambel musik Sopo Nauli dalam mempertahankan keberadaan musik tradisi Batak Toba di Kota Medan, maka sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN MITOLOGI MASYARAKAT JEPANG DAN MASYARAKAT BATAK TOBA TENTANG ASAL-USUL MANUSIA

ANALISIS PERBANDINGAN MITOLOGI MASYARAKAT JEPANG DAN MASYARAKAT BATAK TOBA TENTANG ASAL-USUL MANUSIA ANALISIS PERBANDINGAN MITOLOGI MASYARAKAT JEPANG DAN MASYARAKAT BATAK TOBA TENTANG ASAL-USUL MANUSIA NINGEN NO KIGEN NI KAN SURU BATAK TOBA NO SHAKAI TO NIHON NO SHAKAI NO SHINWA NO HIKAKU NO BUNSEKI SKRIPSI

Lebih terperinci

TALENTED ARTIST 2015

TALENTED ARTIST 2015 TALENTED ARTIST 2015 Name : ART.WONGKAR Birthday : Jakarta, Indonesia ; April 12th 1990 Genre : Pop Creative (Pop,Jazz,Soul/R&B,Blues,Hiphop) Occupation : Singer / Song Writer Instruments : Vocal, Guitar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hakikatnya musik adalah seni suara atau bunyi. Artinya, seni musik merupakan suatu hasil karya seni sebagai ungkapan pikiran dan perasaan seniman melalui media bunyi.

Lebih terperinci

BAB I. Seni Pertunjukan Daerah Dulmuluk

BAB I. Seni Pertunjukan Daerah Dulmuluk BAB I Seni Pertunjukan Daerah Dulmuluk 1.1 Bagaimana Kabar Seni Pertunjukan Dulmuluk Dewasa Ini? Seni adalah bagian dari kebudayaan. Sebagai bagian dari kebudayaan, sebagai perwujudan keberakalan manusia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebanggaan dari suatu Bangsa. Setiap Negara atau daerah pada umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. kebanggaan dari suatu Bangsa. Setiap Negara atau daerah pada umumnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesusastraan adalah salah satu bagian dari ilmu dan juga salah satu kebanggaan dari suatu Bangsa. Setiap Negara atau daerah pada umumnya memiliki seni drama

Lebih terperinci

2016 PROSES PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG DI SANGGAR SENI KUTALARAS CIRANJANG-CIANJUR

2016 PROSES PEMBELAJARAN RAMPAK KENDANG DI SANGGAR SENI KUTALARAS CIRANJANG-CIANJUR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potensi kesenian yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan kekayaan budaya yang tidak ternilai harganya, karena kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai musik, disadari atau tidak, siapapun dan dimanapun setiap orang selalu menikmati sebuah musik. Musik dapat didefinisikan secara luas oleh

Lebih terperinci

PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU INTERMEDIATE JAPANESE

PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU INTERMEDIATE JAPANESE PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU INTERMEDIATE JAPANESE INTERMEDIATE JAPANESE HON NO TEKISUTO NI OKERU GAIRAIGO NO SHIYOU SKRIPSI Skripsi ini diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak menimbulkan isu-isu dan permasalahan dalam hubungan antar negara, berbagai macam seperti permasalahan

Lebih terperinci

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.6. 5

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.6. 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik dan budaya musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Dalam kehidupan masyarakat Jepang sering terdengar sosok wanita cantik berwajah

Bab 5. Ringkasan. Dalam kehidupan masyarakat Jepang sering terdengar sosok wanita cantik berwajah Bab 5 Ringkasan Dalam kehidupan masyarakat Jepang sering terdengar sosok wanita cantik berwajah putih dengan bibir merah dan menjadi symbol kecantikan wanita Asia yang lebih sering dikenal dengan geisha.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki suku bangsa yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki suku bangsa yang begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki suku bangsa yang begitu beragam. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki budaya, bahasa, dan ciri khas tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku dan daerahnya yang sangat bermacam-macam. Banyaknya kebudayaan yang ada di Indonesia menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada

BAB I PENDAHULUAN. metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peneliti mengambil lirik lagu dari sebuah grup band yang beraliran rock / metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada Seringai

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI MUSIK) (WAJIB PILIHAN)

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI MUSIK) (WAJIB PILIHAN) SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI MUSIK) (WAJIB PILIHAN) SATUAN PELAJARAN: SMP KELAS : VIII KOMPETENSI INTI : KI 1 : Menanggapi, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghargai perilaku

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2012 FUNGSI KESENIAN LENGGER DI DUSUN GIYANTI DESA KADIPATEN KECAMATAN SELOMERTO KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah

Lebih terperinci

NILAI BUSHIDO DAN PENYIMPANGANNYA DALAM DWILOGI NOVEL SAMURAI KARYA TAKASHI MATSUOKA TESIS NELVITA /LNG

NILAI BUSHIDO DAN PENYIMPANGANNYA DALAM DWILOGI NOVEL SAMURAI KARYA TAKASHI MATSUOKA TESIS NELVITA /LNG NILAI BUSHIDO DAN PENYIMPANGANNYA DALAM DWILOGI NOVEL SAMURAI KARYA TAKASHI MATSUOKA TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Humaniora dalam Program Studi Linguistik pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gending berarti lagu, tabuh, nyanyian, sedangkan Rare berarti bayi/

BAB I PENDAHULUAN. Gending berarti lagu, tabuh, nyanyian, sedangkan Rare berarti bayi/ BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gending berarti lagu, tabuh, nyanyian, sedangkan Rare berarti bayi/ kanak-kanak, Gending Rare berarti nyanyian untuk bayi/ kanak-kanak. Gending Rare diketahui sebagai

Lebih terperinci

STUDI PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN KADAR KALSIUM DALAM SAWI PAHIT(

STUDI PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN KADAR KALSIUM DALAM SAWI PAHIT( STUDI PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN KADAR KALSIUM DALAM SAWI PAHIT(Brassica juncea), SAWI MANIS(Brassica rapa chinensis), BIJI MELINJO(Gnetum Gnemon) DAN DAUN KEMANGI(Ocimum basilicum) SKRIPSI Oleh : LENA

Lebih terperinci

TINJAUAN MENGENAI STRES KERJA KARYAWAN PADA PDAM TIRTANADI CABANG PADANG BULAN MEDAN

TINJAUAN MENGENAI STRES KERJA KARYAWAN PADA PDAM TIRTANADI CABANG PADANG BULAN MEDAN TINJAUAN MENGENAI STRES KERJA KARYAWAN PADA PDAM TIRTANADI CABANG PADANG BULAN MEDAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh OLIVIA CITRA TARIGAN NIM 1005092140

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari Sabang sampai Merauke terdapat suku dan ragam tradisi, seperti tradisi yang ada pada suku Jawa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu elemen yang tidak bisa dilepaskan dalam keseharian. Musik juga memberi ketenangan ketika seseorang sedang mengalami permasalahan,

Lebih terperinci

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan beraneka ragam macam budaya. Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN SISWA ANTARA SEBELUM NEGERI DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN SISWA ANTARA SEBELUM NEGERI DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN SISWA ANTARA SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PERSONAL HYGIENE DI SD NEGERI 173398 DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

MAKALAH SENI BUDAYA MENGENAI ARANSEMEN MUSIK. Disusun oleh : Bella Annesha Sherly Melinda Kelas : XI-IPS 1

MAKALAH SENI BUDAYA MENGENAI ARANSEMEN MUSIK. Disusun oleh : Bella Annesha Sherly Melinda Kelas : XI-IPS 1 MAKALAH SENI BUDAYA MENGENAI ARANSEMEN MUSIK Disusun oleh : Bella Annesha Sherly Melinda Kelas : XI-IPS 1 SMA NEGERI 4 BOGOR 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Aransemen berasal dari kata arrangement

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran manusia. Dalam musik terdapat lirik lagu dan alunan musik yang harmonis, dapat membawa seseorang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis bersyukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-nya

KATA PENGANTAR. Penulis bersyukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-nya KATA PENGANTAR Penulis bersyukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-nya sehingga dimampukan untuk menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Lebih terperinci

RAFIKA MIRZA NST

RAFIKA MIRZA NST Musik R&B ( Rhytem&Blues ) (Kajian Tentang Gaya Hidup Pemain Musik R&B di Kota Medan) OLEH : RAFIKA MIRZA NST. 040905010 DEPARTEMEN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan dan persaingan di era

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan dan persaingan di era BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, tantangan dan persaingan di era globalisasi pada berbagai aspek kehidupan kian merebak. Persaingan tersebut terjadi dalam aspek

Lebih terperinci

UPAYA PENANGANAN TERORISME DALAM KERJASAMA ASEAN CONVENTION ON COUNTER TERRORISM OLEH PEMERINTAH INDONESIA. Disusun Oleh: Ridwan Batubara

UPAYA PENANGANAN TERORISME DALAM KERJASAMA ASEAN CONVENTION ON COUNTER TERRORISM OLEH PEMERINTAH INDONESIA. Disusun Oleh: Ridwan Batubara UPAYA PENANGANAN TERORISME DALAM KERJASAMA ASEAN CONVENTION ON COUNTER TERRORISM OLEH PEMERINTAH INDONESIA Disusun Oleh: Ridwan Batubara 120906064 DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

Lebih terperinci