ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KESADARAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA SEKTOR USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KOTA PADANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KESADARAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA SEKTOR USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KOTA PADANG"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KESADARAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA SEKTOR USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KOTA PADANG Riza Amelia 1, Resti Yulistia Muslim 1, Yeasy Darmayanti 1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Rizaamelia26@yahoo.co.id Abstract This study aimed to exmine the effect of taxpayers knowledge, understanding system self assessment, level income taxpayers and ease of doing tax payment system of tax liability awareness.the results in this study were collected through a questionnaire. Samples in this study are 71 owners of small and medium micro enterprises. Data processing is carried out with SPSS 16. The results of this study prove that the taxpayer knowledge, understanding self assessment system and the level of income the taxpayer doesn t have significant on the awareness of tax obligations on the micro small and medium enterprises with a significant value of 0.345, and Furthermore, the ease of paying taxes affect the awareness of tax obligations on owners of small and medium micro enterprises with each significantly value 0,031. But if done jointly testing all variables significantly influence the significant value of Keywords: Taxpayer Knowledge, Self Assesment System Comprehension, Income level Taxpayers, Easiness Pay Taxes System, Tax liability awareness 1. PENDAHULUAN Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang melakukan pembangunan diberbagai bidang. Dana pembangunan tersebut diperoleh dari sektor perpajakan karena perpajakan merupakan sumber utama pendapatan negara yang mendanai lebih dari 70 % belanja negara ( depkeu.go.id). Pada tahun 2013 target penerimaan pajak lebih kurang Triliun dan membiayai 68,54 % Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P). Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut diantaranya untuk pembangunan infrastruktur, subsidi bahan bakar, pelayanan kesehatan, pendidikan, transportasi, dana alokasi umum serta penegakan hukum dan pertahanan keamanan negara (Direktorat Jenderal Pajak Sumbar dan Jambi, 2013). Menurut Susanto (2012) kesadaran masyarakat dalam membayar pajak sampai saat ini masih belum mencapai tingkat sebagaimana yang diharapkan karena kurangnya kepercayaan terhadap keberadaan pajak karena masih sama dengan upeti, memberatkan dan masyarakat merasa kesulitan dalam menghitung, membayarkan dan melaporkan pajaknya. Rendahnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya 1

2 terbilang sangat minim yaitu sekitar 40 juta wajib pajak orang pribadi dan 5 juta wajib pajak badan yang belum membayarkan pajaknya ( Jumlah wajib pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Padang Tahun 2012 yaitu wajib pajak orang pribadi yang terdaftar sebanyak dan yang menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Sebanyak sedangkan wajib pajak badan yang terdaftar sebanyak dan yang menyampaikan SPT Pada Tahun 2013 wajib pajak pribadi yang terdaftar sebanyak yang menyampaikan SPT sedangkan wajib pajak badan yang melaporkan SPT (Kanwil DJP Sumbar dan Jambi, 2014). Disisi lain, tingkat pertumbuhan usaha di Indonesia terus menunjukan pertumbuhan yang positif terutama dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Seperti pada tahun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) membuktikan bahwa sektor ini menjadi tumpuan bagi perekonomian nasional. Hal ini dikarenakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat bertahan hidup dibandingkan dengan usaha besar yang cen derung mengalami kebangkrutan dan keter purukan ( Hal ini membuktikan bahwa sektor UMKM dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap penerimaan pajak. Menurut Prasetyo (2006) pemungutan pajak bukan hal yang mudah untuk dilakukan butuh peran aktif dari fiskus serta kesadaran dari wajib pajak itu sendiri. Keinginan Pemerintah dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk meningkatkan jumlah penerimaan pajak setiap tahunnya dengan cara meningkatkan jumlah wajib pajak tidak akan berarti banyak dalam membangun kesadaran wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya, jika masyarakat tidak merasakan manfaat yang diperoleh setelah membayar pajak. Selain itu, wajib pajak sering mengabaikan kewajiban perpajakan dikarenakan kurang tegasnya ancaman hukuman yang diterapkan oleh pemerintah terhadap wajib pajak (Prasetyo, 2006). Berdasarkan literatur penelitian terdahulu, penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2006) membuktikan bahwa pengetahuan wajib pajak berpengaruh negatif terhadap kesadaran wajib pajak Sedangkan variabel pemahaman wajib pajak pada peraturan pajak, manfaat yang dirasakan wajib pajak dan sikap optimis wajib pajak mempunyai pengaruh positif terhadap kesadaran wajib pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakan di daerah Jogjakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmatika (2010) membuktikan bahwa pengetahuan wajib pajak dan tingkat kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor UKM. Sedangkan, variabel pemahaman sistem self assessment dan tingkat penghasilan wajib pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap 2

3 kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor UKM. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengetahuan wajib pajak, pemahaman sistem self assessment, tingkat penghasilan wajib pajak, kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kota Padang. 2. TEORI DAN PEMBAHASAN HIPOTESIS 2.1 Teori Atribusi (Atribution Theory) Pada dasarnya, teori atribusi menyatakan bahwa bila individu-individu mengamati perilaku seseorang, mereka mencoba untuk menentukan apakah itu ditimbulkan secara internal atau eksternal (Robbins, 1996 dalam Fikriningrum, 2012). Penentuan internal atau eksternal menurut Robbins (1996) dalam Fikriningrum (2012) tergantung pada tiga faktor yaitu : Kekhususan artinya seseorang akan mempersepsikan perilaku individu lain secara berbeda dalam situasi yang berlainan. Apabila perilaku seseorang dianggap suatu hal yang luar biasa, maka individu lain yang bertindak sebagai pengamat akan memberikan atribusi eksternal terhadap perilaku tersebut. Sebaliknya jika hal itu dianggap hal yang biasa, maka akan dinilai sebagai atribusi eksternal. Konsensus artinya jika semua orang mempunyai kesamaan pandangan dalam merespon perilaku seseorang dalam situasi yang sama. Apabila konsensusnya tinggi, maka termasuk atribusi internal. Sebaliknya jika konsensusnya rendah, maka termasuk atribusi eksternal. Faktor terakhir adalah konsistensi, yaitu jika seorang menilai perilaku-perilaku orang lain dengan respon sama dari waktu ke waktu. Semakin konsisten perilaku itu, orang akan menghubungkan hal tersebut dengan sebabsebab internal (Robbins, 1996 dalam Fikriningrum, 2012). Alasan pemilihan teori ini adalah kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak terkait dengan persepsi wajib pajak dalam membuat penilaian terhadap pajak itu sendiri. Persepsi seseorang untuk membuat penilaian mengenai sesuatu sangat dipengaruhi oleh kondisi internal maupun eksternal dari orang tersebut. 2.2 Kesadaran Kewajiban Perpajakan Kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah menurut Rahmatika (2010) dapat didefiniskan sebagai dorongan atau sikap dari usaha kecil dan menengah untuk melakukan kewajiban perpajakan tanpa adanya dorongan dari pihak luar dan tanpa ada paksaan. Kesadaran membayar pajak merupakan keadaan dimana wajib pajak mau membayar pajak karena merasa tidak dirugikan dari pembayaran pajak yang dilakukannya (Fikriningrum, 2012). Menurut Irianto (2005) dalam Rantung dan Adi (2009) menguraikan beberapa bentuk kesadaran membayar pajak yang mendorong wajib pajak untuk membayar pajak meliputi (1) Kesadaran bahwa pajak merupakan bentuk partisipasi dalam menunjang pembangunan negara (2) Kesadaran bahwa penundaan pembayaran pajak sangat merugikan negara (3) 3

4 Kesadaran bahwa pajak ditetapkan dengan undang-undang dan dapat dipaksakan. Soemarso (1998) dalam Jatmiko (2006) menyatakan bahwa kesadaran perpajakan masyarakat yang rendah seringkali menjadi salah satu sebab banyaknya potensi pajak yang tidak dapat dijaring. Kesadaran masyarakat rendah juga dapat dikarenakan ketidaktahuan meraka tentang wujud konkrit imbalan dari uang yang dikeluarkan untuk membayar pajak. Hal ini, seringkali menjadi kendala dalam masalah pengumpulan pajak dari masyarakat. Kesadaran wajib pajak atas perpajakan sangat diperlukan guna meningkatkan kemauan membayar pajak (Fikriningrum, 2012). 2.3 Pengetahuan Wajib Pajak Pengetahuan wajib pajak tentang pajak merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang wajib pajak atau kelompok wajib pajak dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Prasetyo, 2006). Pengetahuan akan peraturan perpajakan masyarakat melalui pendidikan baik formal dan informal akan berdampak positif terhadap kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak. Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat mengenai peraturan perpajakan dalam menjalankan kewajiban perpajakan salah satunya dengan cara sosialisasi perpajakan. Kegiatan sosialisasi ini sangat penting karena pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang peraturan perpajakan masih sangat kurang (Marsiya, 2012). Menurut penelitian yang dilakukan Rahmatika (2010) mengenai analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menunjukkan bahwa pengetahuan wajib pajak berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan Rahmatika (2010) tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2006) yang membuktikan bahwa pengetahuan wajib pajak mempunyai pengaruh negatif terhadap kesadaran wajib pajak. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut : H1 : Pengetahuan wajib pajak berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor UMKM di kota Padang 2.4 Pemahaman Sistem Self Assesment Menurut Waluyo (2011) sistem self assessment ini merupakan pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayarkan. Fungsi penghitungan memberi hak kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri pajak yang terutang sesuai dengan peraturan perpajakan dan atas dasar fungsi 4

5 penghitungan wajib pajak berkewajiban untuk membayar pajak sebesar pajak yang terutang ke bank persepsi atau kantor pos. Fungsi terakhir dari wajib pajak adalah melaporkan pembayaran dan berapa besar pajak yang telah dibayar ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) (Tarjo dan Kusumawati, 2005). Menurut penelitian Rahmatika (2010) membuktikan bahwa sistem self assessment tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Rahmatika (2010) sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2006) yang membuktikan bahwa pemahaman wajib pajak terhadap peraturan perpajakan mempunyai pengaruh positif dan berpengaruh kuat terhadap kesadaran wajib pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakan di daerah Jogjakarta. Berdasarkan dari hasil tersebut, maka dapat dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut : H2 : Pemahaman sistem self assessment berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor UMKM di kota Padang 2.5 Tingkat Penghasilan Wajib Pajak Tingkat penghasilan wajib pajak merupakan salah satu acuan dalam hal pemotongan atau pemungutan pajak yang dilakukan terhadap wajib pajak yang kemudian dilaporkan di dalam SPT Tahunan (Chaerunnisa, 2010). Tingkat penghasilan seseorang berpengaruh terhadap kesadaran dalam melakukan pembayaran perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah, karena semakin tinggi tingkat penghasilan seseorang yang diterima maka semakin tinggi pula jumlah pajak yang harus dibayarkan (Rahmatika, 2010). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yusrinillah (2006) dalam Rahmatika (2010) membuktikan bahwa jenis pekerjaan wajib pajak tidak berpengaruh terhadap motivasi memenuhi kewajiban pajak dengan menunjukan nilai signifikansi diatas 5 %. Menurut penelitian yang dilakukan Rahmatika (2010) mengenai analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah (UKM) menunjukkan bahwa tingkat penghasilan wajib pajak tidak berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut : H3 : Tingkat penghasilan wajib pajak berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor UMKM di kota Padang 2.6 Kemudahan dalam Melakukan Sistem Pembayaran Perpajakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) membuat sistem pendukung yang diharapkan dapat memudahkan wajib pajak dalam membayar dan melaporkan kewajiban pajaknya. Adapun hal-hal yang mengindikasikan efektifitas sistem perpajakan yang saat ini dapat dirasakan 5

6 oleh wajib pajak menurut Widayati dan Nurlis (2010) antara lain (1) Pembayaran melalui e-banking lebih memudahkan wajib pajak dalam membayar pajak (2) Sistem pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) melalui e-spt dan pelaporan pajak melalui e-filling (3) Penyampaian SPT melalui drop box yang dapat dilakukan di berbagai tempat (4) Peraturan perpajakan dapat diakses secara lebih cepat melalui internet, tanpa harus menunggu adanya pemberitahuan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat wajib pajak terdaftar (5) Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dapat dilakukan secara online melalui e-register dari website pajak. Dengan adanya sistem tersebut membuat wajib pajak dapat melakukan semua proses pajak tepat waktu dan dapat dilakukan di mana saja sehingga kesadaran wajib pajak meningkat untuk membayar Pajak Penghasilan (Nugroho dan Zulaikha, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Rahmatika (2010) membuktikan bahwa kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah. Hal ini dikarenakan semakin mudah sistem pembayaran perpajakan, maka semakin tinggi tingkat kesadaran wajib pajak dalam melakukan pembayaran pajak. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dirumuskan dengan hipotesis sebagai berikut : H4 : Kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor UMKM di kota Padang 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di kota Padang, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kota Padang. Selanjutnya, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu convenience sampling yang merupakan cara pemilihan sampel berdasarkan kemudahan (Sanusi, 2011), sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat. 3.2 Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner yang diberikan langsung oleh peneliti kepada responden. 3.3 Definisi Variabel dan Pengukuran Variabel Variabel Dependen Kesadaran Kewajiban Perpajakan ( Y ) Kesadaran kewajiban perpajakan menurut Rahmatika (2010) dapat didefiniskan sebagai dorongan atau sikap dari usaha kecil dan menengah untuk melakukan kewajiban perpajakan tanpa adanya dorongan dari pihak luar dan tanpa ada paksaan. Variabel kesadaran kewajiban perpajakan wajib pajak ini diukur dengan menggunakan skala likert. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan kuesioner yang digunakan oleh peneliti sebelumnya yaitu 6

7 Rahmatika (2010) yakni terdiri dari 10 butir pertanyaan, dimana untuk setiap setiap pertanyaan disediakan lima kategori jawaban dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai dengan sangat setuju (5) Variabel Independen ( X ) Pengetahuan Wajib Pajak (X 1 ) Pengetahuan wajib pajak adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang wajib pajak atau kelompok wajib pajak dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan (Prasetyo, 2006). Variabel pengetahuan wajib pajak ini diukur dengan menggunakan skala likert. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan kuesioner yang digunakan oleh peneliti sebelumnya yaitu Rahmatika (2010) yaitu sebanyak 5 butir pertanyaan dimana untuk setiap setiap pertanyaan disediakan lima kategori jawaban dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai dengan sangat setuju (5). Pemahaman Sistem Self Assesment (X 2 ) Menurut Waluyo (2011) Sistem self assessment ini merupakan pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. Variabel pemahaman sistem self asessment ini diukur dengan menggunakan skala skala likert. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan kuesioner yang digunakan oleh peneliti sebelumnya yaitu Rahmatika (2010) yakni terdiri dari 9 butir item pertanyaan dimana untuk setiap setiap pertanyaan disediakan lima kategori jawaban dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai dengan sangat setuju (5). Tingkat Penghasilan Wajib Pajak (X 3 ) Tingkat penghasilan wajib pajak merupakan salah satu acuan dalam hal pemotongan atau pemungutan pajak yang dilakukan terhadap wajib pajak yang kemudian dilaporkan di dalam SPT Tahunan (Chaerunnisa, 2010). Variabel tingkat penghasilan wajib pajak ini diukur dengan menggunakan skala likert. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan kuesioner yang digunakan oleh peneliti sebelumnya yaitu Rahmatika (2010) yakni terdiri dari 4 butir item pertanyaan, dimana untuk setiap setiap pertanyaan disediakan lima kategori jawaban dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), dan sangat setuju (5). Kemudahan dalam Melakukan Sistem Pembayaran Perpajakan (X 4 ) Masyarakat akan merasa puas jika diberikan kemudahan dalam melaksanakan kewajiban perpajakan seperti kemudahan dari segi biaya, waktu dan prosedur serta dalam pelaksanakannya lebih cepat dan efisien (Rahmatika, 2010). Variabel kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan 7

8 ini diukur dengan menggunakan kuesioner yang menggunakan skala likert. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan kuesioner yang digunakan oleh peneliti sebelumnya yaitu Rahmatika (2010) yakni terdiri dari 8 butir item pertanyaan, dimana untuk setiap pertanyaan disediakan lima kategori jawaban dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai dengan sangat setuju (5). 3.4 Model Penelitian Adapun model pengujian dalam penelitian ini dapat diformulasikan sebagai berikut : Keterangan : Y = Kesadaran kewajiban perpajakan Variabel pengetahuan wajib pajak Variabel pemahaman sistem self assessment Variabel tingkat penghasilan wajib pajak Variabel kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan a = Konstanta Koefisien regresi pengetahuan wajib pajak Koefisien regresi variabel pemahaman sistem self assessment Koefisien regresi variabel tingkat penghasilan wajib pajak Koefisien regresi variabel kemudahan dalam sistem pembayaran perpajakan e = error 3.5 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari statistik deskriptif, pengujian kualitas data (validitas dan reliabilitas), pengujian asumsi klasik (normalitas dan multikolinieritas), pengujian hipotesis (uji koefisien determinasi, uji statistik F, uji statistik t). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Pengujian Validitas dan Reliabilitas Berdasarkan hasil pengujian validitas yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semua data tersebut valid karena syarat KMO > 0,5 dan factor loading > 0,4 terpenuhi. Selanjutnya, dari hasil pengujian reliabilitas yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa semua data tersebut reliabel (handal) karena syaratnya > 0, Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Berdasarkan pada hasil pengujian statistik yang telah dilakukan maka diperoleh gambaran statistik deskriptif seperti terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini : Tabel 4.1 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Kisaran Teoritis Kisaran Aktual Ratarata Std Deviasi X ,46 2,98 X ,11 3,76 X , X ,89 Y ,86 2,38 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 16.0 for windows 8

9 4.1.3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik yaitu dengan menggunakan uji normalitas dan uji multikolinieritas, hasilnya dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah asumsi klasik dalam penelitian ini Hasil Uji Hipotesis Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Dari pengujian regresi yang telah dilakukan, maka diperoleh nilai Adjusted R Square adalah 0,168. Hal ini berarti 16,8% variabel kesadaran kewajiban perpa jakan pada sektor Usaha Miko Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dijelaskan oleh variabel pengetahuan wajib pajak, pemahaman sistem self assessment, tingkat penghasilan wajib pajak dan kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran pajak. Sedangkan sisanya sebesar 83,2% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian Uji Statistik F Dari hasil pengujian statistik F diperoleh nilai F hitung sebesar 4,529 dengan tingkat signifikan sebesar 0,003. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,003 < 0,05 maka keputusannya H a diterima dan menolak H 0, ini berarti bahwa pengetahuan wajib pajak, pemahaman sistem self assessment, tingkat pengasilan wajib pajak dan kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran pajak bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Uji Statistik t Untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen pada penelitian ini secara parsial maka dilakukan uji statistik t. Adapun ringkasan hasil pengujian hipotesis yang dijelaskan pada tabel 4.2 berikut ini : Variabel Penelitian Tabel 4.2 Hasil Pengujian Hipotesis Koefisien Regresi T Sig Ket (Constanta) 10,781 1, Pengetahuan WP Self Assesment Tingkat Penghasilan Kemudahan sistem Adjusted R- Square 0,136 0,952 0,345 Tidak Signifikan 0,197 1,459 0,149 Tidak Signifikan 0,293 1, Tidak Signifikan 0,315 2,198 0,031 Signifikan 0,168 F-sig 0,003 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS 16.0 for windows 4.2 Pembahasan Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak Terhadap Kesadaran Kewajiban Perpajakan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama pada tabel 4.2 diperoleh nilai koefisien regresi 0,136 dan nilai signifikan sebesar 0,345. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan nilai signifikan 0,345 > 0,05 maka keputusannya adalah H 0 diterima dan H a ditolak, ini berarti bahwa pengetahuan wajib pajak tidak berpengaruh secara 9

10 signifikan terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kota Padang. Wajib pajak yang memiliki pengetahuan tentang pajak lewat pendidikan yang lebih tinggi seharusnya memiliki kesadaran akan kewajiban perpajakan yang lebih baik dibandingkan dengan wajib pajak yang memiliki pengetahuan lewat pendidikan yang lebih rendah (Prasetyo, 2006). Hal ini berarti bahwa pengetahuan yang diterima wajib pajak tidak menjamin seseorang wajib pajak akan lebih menyadari kewajiban perpajakannya. Menurut Mardiasmo (2001) dalam Prasetyo (2006) masyarakat enggan membayar pajak salah satunya disebabkan karena perkembangan intelektual dan moral dari masyarakat. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Prasetyo (2006) yang membuktikan bahwa pengetahuan wajib pajak tentang mempunyai pengaruh negatif terhadap kesadaran wajib pajak. Selanjutnya penelitian Rahmatika (2010) membuktikan bahwa pengetahuan pajak berpengaruh terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah Pengaruh Pemahaman Sistem Self Assesment Terhadap Kesadaran Kewajiban Perpajakan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua pada tabel 4.2 diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,197 dan nilai signifikan sebesar 0,149 > 0,05 maka keputusannya adalah H 0 diterima dan menolak H a. Hasil tersebut menunjukan bahwa pemahaman sistem self assessment tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) di kota Padang. Wajib pajak yang memiliki pemahaman tentang sistem self assessment seharusnya memiliki kesadaran akan kewajiban perpajakan yang lebih baik dibandingkan dengan wajib pajak yang memiliki pemahaman sistem self assessment yang lebih rendah. Hal ini disebabkan karena sistem perpajakan yang sulit dipahami oleh masyarakat dan sistem kontrol yang tidak dapat dilaksanakan dengan baik (Mardiasmo, 2001 dalam Prasetyo, 2006). Indonesia menganut sistem self assessment yang memberi kepercayaan untuk menghitung, memperhitungkan, menyetor dan melaporkan sendiri pajaknya, didalam prakteknya sulit berjalan seperti yang diharapkan bahkan dapat disalahgunakan. Selain itu, hasil pemungutan pajak tersebut tidak langsung dinikmati oleh wajib pajak sehingga masyarakat tidak pernah tahu wujud konkret imbalan dari uang yang dikeluarkan untuk membayar pajak (Prasetyo, 2006). Hasil yang diperoleh konsisten dengan penelitian sebelumnya yang diteliti Rahmatika (2010) yang menemukan bahwa pemahaman sistem self assessment tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah. 10

11 4.2.3 Pengaruh Tingkat Penghasilan Wajib Pajak Terhadap Kesadaran Kewajiban Perpajakan Berdasarkan hasil uji hipotesis ketiga pada tabel 4.2 diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,293. Pada tahapan pengolahan data juga diperoleh nilai signifikan sebesar 0,163 > 0,05 maka keputusannya adalah H 0 diterima dan H a ditolak. Hasil tersebut membuktikan bahwa tingkat penghasilan wajib pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di kota Padang. Hasil tersebut tidak konsisten dengan hipotesis yang telah diajukan, kondisi tersebut terjadi karena semakin tinggi tingkat penghasilan wajib pajak belum tentu tingkat kesadaran dalam membayarkan pajaknya juga tinggi. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi penghasilan seseorang maka semakin tinggi jumlah pajak yang harus dibayarkan (Rahmatika,2010). Dalam prakteknya tidak sesuai dengan yang diharapkan dimana wajib pajak yang mempunyai penghasilan tinggi cenderung untuk melakukan manipulasi sehingga pajak yang dibayarkan menjadi kecil. Hal ini disebabkan karena sistem kontrol yang tidak dapat dilaksanakan dengan baik oleh pemerintah dan fiskus. Selain itu dikarenakan sistem perpajakan yang sulit dipahami serta moral dari masyarakat itu sendiri (Mardiasmo, 2001 dalam Prasetyo, 2006). Hasil yang diperoleh tersebut mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmatika (2010) yang menemukan bahwa tingkat penghasilan wajib pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah Pengaruh Kemudahan Dalam Melakukan Sistem Pembayaran Perpajakan Terhadap Kesadaran Kewajiban Perpajakan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat pada tabel 4.2 diperoleh nilai koefisien regresi berganda sebesar 0,315 dan nilai signifikan sebesar 0,031. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan nilai signifikan 0,031 < 0,05 maka keputusannya adalah H 0 ditolak dan H a diterima, ini berarti bahwa kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kota Padang. Hal ini disebabkan bahwa wajib pajak merasakan kenyamanan dan kepuasan ketika aparat pajak memberikan kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran pajak. Kemudahan sistem pembayaran pajak tersebut membuat wajib pajak dapat melakukan semua proses pajak tepat waktu dan dapat dilakukan di mana saja sehingga kesadaran wajib pajak meningkat untuk membayar pajak. Oleh sebab itu, semakin mudah sistem pembayaran perpajakan maka semakin tinggi tingkat kesadaran wajib pajak dalam 11

12 melakukan sistem pembayaran pajak. Hasil yang diperoleh tersebut konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmatika (2010) yang menemukan bahwa kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor usaha kecil dan menengah. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan kepada analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis maka diajukan beberapa hasil pengujian yang merupakan jawaban dari sejumlah masalah yang diajukan yaitu : 1. Pengetahuan wajib pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor UMKM. 2. Pemahaman sistem self assessment tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor UMKM 3. Tingkat penghasilan wajib pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor UMKM. 4. Kemudahan dalam melakukan sistem pembayaran perpajakan berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor UMKM. 5.2 Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa hasil yang diperoleh didalam penelitian ini masih memiliki kekurangan dan kelemahan. Adapun keterbatasan tersebut meliputi: 1. Data penelitian yang berasal dari responden yang disampaikan secara tertulis melalui kuesioner mungkin akan mempengaruhi hasil penelitian karena persepsi responden yang disampaikan belum tentu mencerminkan keadaan yang sebenarnya 2. Jumlah sampel penelitian yang digunakan masih relatif sedikit sehingga mempengaruhi kontribusi hasil yang diperoleh. 3. Masih terdapat sejumlah variabel yang mempengaruhi kesadaran kewajiban perpajakan pada sektor UMKM yang tidak digunakan dalam penelitian ini. 5.3 Saran Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dapat diajukan beberapa saran yang dapat memberikan kontribusi positif bagi : 1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah responden yang akan dijadikan sampel, karena semakin banyak jumlah responden yang akan digunakan maka akan diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih tinggi. 2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel independen penelitian yang belum digunakan didalam penelitian ini, untuk mengetahui variabel-variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah variabel dependen. 12

13 Seperti variabel tingkat pendidikan wajib pajak, sanksi pajak dan berbagai variabel lainnya. 3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Dinas Koperasi dan UMKM untuk memperoleh hasil yang lebih berkualitas. 4. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) disarankan untuk terus melakukan kegiatan sosialisasi perpajakan untuk menumbuhkan kesadaran wajib pajak untuk membayarkan pajaknya. DAFTAR PUSTAKA Chaerunnisa Analisis Pengaruh Tingkat Penghasilan dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi Di Wilayah Kembangan Jakarta Barat. Skripsi (S1). Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Direktorat Jenderal Pajak Sumbar dan Jambi Peran Pajak Dalam Pembangunan Bangsa. Fikriningrum, Winda Kurnia Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Memenuhi Kewajiban Membayar Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Semarang Candisari). Skripsi. Semarang :Univeristas Diponegoro. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS Edisi 5. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. /perananukm terhadap pertumbuhan -ekonomi-di-indonesia/ diakses Desember /APBN% pdf), diakses Desember umum/13/09/23/mtknhl-dirjenpajak-40-jutaan-wp-belum-bayarpajak, diakses Desember Jatmiko, Agus Nugroho Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Semarang). Tesis. Program Studi Magister Akuntansi.Semarang: Universitas Diponegoro. Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kanwil DJP Sumbar dan Jambi Wajib Pajak Terdaftar di KPP Pratama Padang. Marsiya, M Ketidakpahaman Wajib Pajak Tentang Pajak, diakses Desember2013,darihttp://ekonomi. kompasiana.com/wirausaha/2012/0 6/26/ketidakpahaman-wajib-pajaktentang-pajak-klise/ 13

14 Nugroho, Rahman Adi dan Zulaikha Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Dengan Kesadaran Membayar Pajak Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas Yang Terdaftar Di KPP Pratama Semarang Tengah Satu). Diponegoro Journal Of AccountingVolume 1 Nomor 2 Halaman Semarang: Univeristas Diponegoro. Prasetyo, Feri Dwi Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi pemilik usaha kecil menengah dalam melaporkan kewajiban perpajakan di daerah Jogjakarta. Skripsi. Jogjakarta : Universitas Islam Indonesia Jogjakarta. Rahmatika, Mufti Analisis Faktorfaktor yang Berpengaruh Terhadap Kesadaran Kewajiban Perpajakan pada Sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Skripsi. Jakarta Selatan : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Susanto, Herry Membangun Kesadaran dan Kepedulian Sukarela Wajib Pajak, artikel diakses Desember 2013, dari kesad aran-dan-kepedulian sukarelawajibpajak.htm Tarjo dan Indra Kusumawati Analisis Perilaku Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Pelaksanaan Self Assessment System: Suatu Studi di Bangkalan. Simposium Riset Ekonomi II Desember 2005, Surabaya. Waluyo Perpajakan Indonesia Edisi 10, Buku 1. Jakarta : Salemba Empat. Widayati dan Nurlis Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan untuk membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang menjalankanpekerjaan bebas. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto Rantung, Tatiana Vanessa dan Priyo Hari Adi Dampak Program Sunset Policy Terhadap Fakotr- Faktor yang mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak: Suatu Studi di KPP Pratama Salatiga. Simposium Nasional Perpajakan II, Madura. Sanusi, Anwar Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. 14

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1) UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1)   UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ( STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA KARANGANYAR ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS YANG TERDAFTAR PADA KPP PRATAMA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS YANG TERDAFTAR PADA KPP PRATAMA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS YANG TERDAFTAR PADA KPP PRATAMA SALATIGA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

SANTI YUNISTIKA B

SANTI YUNISTIKA B ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo) ARTIKEL

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS Ridho arrauuf megis 1, DandesRifa, SE. Msi.Ak 2, Yunilma, SE. Msi.Ak 3 Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara membutuhkan penerimaan untuk memenuhi APBN (Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara membutuhkan penerimaan untuk memenuhi APBN (Anggaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara membutuhkan penerimaan untuk memenuhi APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara). Negara mendapatkan penerimaan dari banyak sumber yaitu sektor migas, pajak, sektor

Lebih terperinci

Inggrid Grace Manuputty Swanto Sirait. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Inggrid Grace Manuputty Swanto Sirait. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN DAN PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM TERHADAP KESADARAN WAJIB PAJAK SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA JAKARTA PANJARINGAN Inggrid Grace Manuputty

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PADANG. Muhammad Edo 1, Yunilma 2, Daniati 2

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PADANG. Muhammad Edo 1, Yunilma 2, Daniati 2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PADANG Muhammad Edo 1, Yunilma 2, Daniati 2 1.2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta

Lebih terperinci

Sulastiningsih. Uriyanik Senko Prasanti

Sulastiningsih. Uriyanik Senko Prasanti JURNAL RISET MANAJEMEN Vol. 1, No. 2, Juli 2014, 116-124 PENGARUH KESADARAN DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEMAUAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI UNTUK MEMBAYAR PPH (STUDI KASUS DI KABUPATEN BANTUL) Sulastiningsih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar. Sumbangan pajak

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar. Sumbangan pajak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar. Sumbangan pajak sebagai sumber penerimaan negara terbesar merupakan hal yang sangat wajar. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

Siti Munawaroh, Haris Wibisono, Intan Immanuela

Siti Munawaroh, Haris Wibisono, Intan Immanuela Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi Vol. 02 No. 01, Februari 2014 Hal: 35-44 ISSN Online: 2338-6576 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan pemerintahan serta pembangunan, negara membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum data hasil kuesioner penelitian dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber penerimaan negara di peroleh dari berbagai sektor, baik sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber penerimaan negara di peroleh dari berbagai sektor, baik sektor BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber penerimaan negara di peroleh dari berbagai sektor, baik sektor internal maupun eksternal. Sumber penerimaan internal adalah pendapatan pajak sedangkan eksternal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan pembangunan infrastruktur serta perekonomian suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan pembangunan infrastruktur serta perekonomian suatu negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan pembangunan infrastruktur serta perekonomian suatu negara dapat didukung dari kemauan masyarakatnya sebagai wajib pajak dengan membayar pajak. Kemauan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan nasional salah satunya adalah pajak. Pajak menempati

Lebih terperinci

Arfin Syahri¹, Popi Fauziati ², Nurhuda.N ³ Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta

Arfin Syahri¹, Popi Fauziati ², Nurhuda.N ³ Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK DENGAN KESADARAN MEMBAYAR PAJAK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Pekerjaan Bebas Yang Terdaftar

Lebih terperinci

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TENTANG PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP TINDAKAN TAX EVASION DI KULON PROGO

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TENTANG PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP TINDAKAN TAX EVASION DI KULON PROGO PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TENTANG PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP TINDAKAN TAX EVASION DI KULON PROGO Dini Utami* 1 dan Andri Waskita Aji 2 Dini_cilik@ymail.com ABSTRACT This research

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MEMPUNYAI USAHA DAN PEKERJAAN BEBAS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MEMPUNYAI USAHA DAN PEKERJAAN BEBAS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MEMPUNYAI USAHA DAN PEKERJAAN BEBAS (Studi Kasus Pada KPP Pratama Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena penerimaan pajak digunakan oleh pemerintah sebagai sumber utama

BAB I PENDAHULUAN. karena penerimaan pajak digunakan oleh pemerintah sebagai sumber utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu penerimaan Indonesia yang sangat penting karena penerimaan pajak digunakan oleh pemerintah sebagai sumber utama pembiayaan pemerintah

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Klaten. Obyek penelitian digunakan sebagai wilayah

Lebih terperinci

( Studi kasus pada KPP PRATAMA Sukoharjo ) NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : AGIL ANGGARA HARYUDA B

( Studi kasus pada KPP PRATAMA Sukoharjo ) NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : AGIL ANGGARA HARYUDA B PENGARUH TINGKAT KESADARAN, PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN, KONDISI KEUANGAN SERTA TARIF PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK BADAN ( Studi kasus pada KPP PRATAMA Sukoharjo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar dari negara Indonesia, yaitu sebesar 67% dari total pendapatan negara. Selama lebih dari dua dasawarsa

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 3 (3) (2014) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK UMKM DI KABUPATEN KENDAL Septian Fahmi Fahluzy Linda Agustina

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: kemudahan pengisian SPT, pengetahuan peraturan perpajakan, kualitas pelayanan, kepatuhan wajib pajak.

Abstrak. Kata kunci: kemudahan pengisian SPT, pengetahuan peraturan perpajakan, kualitas pelayanan, kepatuhan wajib pajak. Judul : Pengaruh Kemudahan dalam Pengisian Surat Pemberitahuan, Pengetahuan Peraturan Perpajakan, dan Kualitas Pelayanan pada Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar

Lebih terperinci

PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN TERHADAP KETAATAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK DI KOTA BANDA ACEH. Rahmah Yulianti 1)

PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN TERHADAP KETAATAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK DI KOTA BANDA ACEH. Rahmah Yulianti 1) Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi Vol.1 No.1 Th 2015: 29-35 ISSN 2460-5891 PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN TERHADAP KETAATAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK DI KOTA BANDA ACEH Rahmah Yulianti 1) Dosen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atribusi merupakan salah satu proses pembentukan kesan. Atribusi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Atribusi merupakan salah satu proses pembentukan kesan. Atribusi 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Atribusi (Atribution Theory) 2.1.1. Pengertian Teori Atribusi (Atribution Theory) Atribusi merupakan salah satu proses pembentukan kesan. Atribusi mengacu pada bagaimana

Lebih terperinci

KEMAUAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

KEMAUAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA KEMAUAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Yuli Chomsatu Samrotun, Eny Kustiyah Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Batik (UNIBA) Surakarta

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. tingkat kepercayaan wajib pajak terhadap kemauan membayar pajak. Dalam

BAB V PENUTUP. tingkat kepercayaan wajib pajak terhadap kemauan membayar pajak. Dalam BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara kesadaran membayar pajak, pengetahuan tentang peraturan perpajakan, pemahaman tentang peraturan perpajakan, efektivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Atribusi (Atribution Theory) Secara sederhana atribusi dapat diartikan sebagai suatu proses bagaimana seseorang mencari kejelasan sebab-sebab dari perilaku

Lebih terperinci

Jurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 1-9

Jurnal Megister Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 1-9 ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 1-9 PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN, KESADARAN MEMBAYAR PAJAK DAN KUALITAS PELAYANAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi menurut Supardi (2005) dalam Amelia (2012) adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu serta dengan kualitas tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan kewajiban warga negara untuk membayar iuran atas penghasilan yang didapat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan kewajiban warga negara untuk membayar iuran atas penghasilan yang didapat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan kewajiban warga negara untuk membayar iuran atas penghasilan yang didapat untuk membiayai pembangunan suatu negara. Pajak ini bersifat wajib,

Lebih terperinci

Okky Syafputra¹, Popi Fauziati ², Daniati Puttri ³ Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta

Okky Syafputra¹, Popi Fauziati ², Daniati Puttri ³ Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN AKAN PERATURAN PERPAJAKAN DAN PELAYANAN FISKUS YANG BERKUALITAS TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK DENGAN KESADARAN MEMBAYAR PAJAK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan Undang Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Nomor 28 Tahun 2007 pasal 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: Peraturan Pajak, Pelayanan Fiskus, Persepsi. vii

Abstrak. Kata Kunci: Peraturan Pajak, Pelayanan Fiskus, Persepsi. vii Judul : Pengaruh Pengetahuan Dan Pemahaman Tentang Peraturan Pajak, Pelayanan Fiskus dan Persepsi Atas Efektivitas Sistem Perpajakan Terhadap Kemauan Membayar Pajak (Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Dominasi pajak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Dominasi pajak sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Dominasi pajak sebagai sumber penerimaan merupakan suatu hal yang sangat wajar, terlebih ketika sumber daya alam,

Lebih terperinci

Popi Fauziati 1 Arfin Syahri Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta

Popi Fauziati 1 Arfin Syahri Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta AKUNTABILITAS Vol. VIII, No. 1, April 2015 P-ISSN: 1979-858X Halaman 47-60 PENGARUH EFEKTIFITAS SISTEM PERPAJAKAN DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK DENGAN KESADARAN MEMBAYAR PAJAK

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS Istiqomah Nur Azizah 1*, Siti Nurlaela 2, Anita Wijayanti 3 Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

Analisis Penerapan Self Assesment System Penerimaan Pajak Penghasilan Pada Wajib Pajak Badan (Studi Kasus Pada KPP Pratama Jember)

Analisis Penerapan Self Assesment System Penerimaan Pajak Penghasilan Pada Wajib Pajak Badan (Studi Kasus Pada KPP Pratama Jember) Analisis Penerapan Self Assesment System Penerimaan Pajak Penghasilan Pada Wajib Pajak Badan (Studi Kasus Pada KPP Pratama Jember) Analysis of Application of Self Assessment Income Tax Filing System In

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH SELF ASSESSMENT, TINGKAT PENGETAHUAN PERPAJAKAN, TINGKAT PENDAPATAN, SANKSI PAJAK, PERSEPSI WAJIB PAJAK TENTANG SISTEM PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan lainnya yaitu penerimaan migas maupun penerimaan bukan pajak,

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan lainnya yaitu penerimaan migas maupun penerimaan bukan pajak, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang penting dalam menopang keberlanjutan pembangunan suatu negara selain sumber penerimaan lainnya yaitu penerimaan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singosari) Dimas Ramadiansyah Nengah Sudjana

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. Jurnal yang Berjudul

LEMBAR PENGESAHAN. Jurnal yang Berjudul LEMBAR PENGESAHAN Jurnal yang Berjudul PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN TINGKAT PENGHASILAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DI KOTA GORONTALON NURZEIN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek atau Subjek Penelitian Subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Magelang. Sampel penelitian ini adalah Wajib Pajak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pajak merupakan bagian dari sumber penerimaan negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pajak merupakan bagian dari sumber penerimaan negara yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Indonesia pajak merupakan bagian dari sumber penerimaan negara yang dianggap paling potensial, oleh karena itu pajak digunakan sebagai sumber pembiayaan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : HANUNG WIDIANTO B

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : HANUNG WIDIANTO B ANALISIS PENGARUH KESADARAN, PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, EFEKTIFITAS DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK (SURVEI PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELALUKAN PEKERJAAN BEBAS PADA KPP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modern. Hal tersebut dilakukan dengan menerapkan self assessment system dan

BAB I PENDAHULUAN. modern. Hal tersebut dilakukan dengan menerapkan self assessment system dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber penerimaan dalam negeri yang terbesar, digunakan untuk membiayai pengeluaran dan pembangunan pemerintah. Berdasarkan data Anggaran Pendapatan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENGARUH PELAYANAN, SANKSI, SISTEM PERPAJAKAN KESADARAN WAJIB PAJAK, TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA TIRTOSUWORO, GIRIWOYO, WONOGIRI Eken Patmasari1 1*, Trimurti2 2, Suhendro

Lebih terperinci

Nindy et al, Pengaruh Penerapan Sistem E-Faktur Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak...

Nindy et al, Pengaruh Penerapan Sistem E-Faktur Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak... 1 Pengaruh Penerapan Sistem E-Faktur Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dengan Pemahaman Internet Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris Pada Pengusaha Kena Pajak Yang Terdaftar Menggunakan E-Faktur

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: PENGARUH PENERAPAN E-SYSTEM PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA SURAKARTA) Irma Indrianti, Suhendro, Endang Masitoh Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Siti Masruroh, Zulaikha 1

Siti Masruroh, Zulaikha 1 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 1-15 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 PENGARUH KEMANFAAATAN NPWP, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pajak memiliki peran yang sangat besar dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pajak memiliki peran yang sangat besar dan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak memiliki peran yang sangat besar dan semakin diandalkan untuk kepentingan pembangunan dan pengeluaran pemerintah. Penerimaan pajak mengalami peningkatan yang cukup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) di KPP Pratama Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh WP OP yang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut : BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Hasil Jawaban Responden 4.1.1 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Variabel kepatuhan wajib pajak memiliki tiga buah indikator yang dijelaskan terdiri

Lebih terperinci

HALENA B Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Abstract

HALENA B Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Abstract FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PELAKU UKM (STUDI KASUS PADA WAJIB PAJAK YANG TERDAFTAR DI KPP PRATAMA BOYOLALI) HALENA B 200 080 231 Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontraprestasi yang langsung dapat digunakan untuk membayar pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. kontraprestasi yang langsung dapat digunakan untuk membayar pengeluaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal atau kontraprestasi yang langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek atau Subjek Penelitian Objek penelitian yaitu sebuah sifat atau nilai dari orang, kegiatan yang mempunyai variasi yang ditetapkan peneliti dalam rangka untuk diteliti

Lebih terperinci

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Empiris Pada KPP Pratama Klaten) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran dan pembangunan nasional salah satunya ialah pajak. Penerimaan pajak secara tidak langsung

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak di Kabupaten Batang

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak di Kabupaten Batang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak di Kabupaten Batang Via Pramushinta Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN WAJIB PAJAK UNTUK MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN WAJIB PAJAK UNTUK MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN WAJIB PAJAK UNTUK MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar di KPP Pratama Bekasi Utara) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Cindy Jotopurnomo dan Yenni Mangoting Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK

Cindy Jotopurnomo dan Yenni Mangoting Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan, Lingkungan Wajib Pajak Berada terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Surabaya Cindy Jotopurnomo dan Yenni Mangoting

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Kualitas Pelayanan Fiskus, Ketegasan Sanksi Perpajakan, Meningkatkan Penerimaan Pajak PPh Pasal 21. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Kualitas Pelayanan Fiskus, Ketegasan Sanksi Perpajakan, Meningkatkan Penerimaan Pajak PPh Pasal 21. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengetahuan tentang kualitas pelayanan fiskus, dan ketegasan sanksi perpajakan untuk meningkatkan penerimaan pajak PPh Pasal 21. Variabel independen

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SOSIALISASI PERPAJAKAN DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEMAUAN WAJIB PAJAK DALAM MENGIKUTI PROGRAM TAX AMNESTY (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS (Studi Kasus Pada KPP Pratama Blora) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaan dan pembangunan nasional tersebut serta bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaan dan pembangunan nasional tersebut serta bertujuan untuk BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Di Indonesia salah satu penerimaan Negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan pembangunan nasional tersebut serta bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI Dila Maisa Putri 1, Resti Yulistia Muslim 1, Popi Fauziati 1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Populasi adalah seluruh unsur atau elemen yang menjadi objek dalam penelitian yang akan dilakukan. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel penelitian dan definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1.

Lebih terperinci

KURNIA ASRINING PURI B

KURNIA ASRINING PURI B PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DAN PEKERJAAN BEBAS (Studi Kasus pada KPP Pratama Surakarta)

Lebih terperinci

The Influence Factors on Desire Paying of The Tax ( Mandatory Personal Tax Free Trade In Padang City )

The Influence Factors on Desire Paying of The Tax ( Mandatory Personal Tax Free Trade In Padang City ) The Influence Factors on Desire Paying of The Tax ( Mandatory Personal Tax Free Trade In Padang City ) Agus Defri Yando 1, Yunilma 1 dan Herawati 1 1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Univeristas Bung

Lebih terperinci

ABSTRAK. DAFTAR ISI Halaman

ABSTRAK. DAFTAR ISI Halaman Judul : Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Persepsi atas Efektivitas Sistem Perpajakan, Kewajiban Moral, Kualitas Pelayanan, dan Sanksi Perpajakan pada Kemauan Ikut Tax Amnesty Nama : Ni Luh Elya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Indonesia adalah Negara yang sedang giat-giatnya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Indonesia adalah Negara yang sedang giat-giatnya melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia adalah Negara yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan demi mensejahterakan dan memakmurkan kehidupan masyarakatnya. Ini sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Tanpa pajak, Negara tidak akan bisa melaksanakan kegiatan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Tanpa pajak, Negara tidak akan bisa melaksanakan kegiatan pembangunan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pajak pada hakikatnya memiliki peran yang sangat penting bagi sebuah Negara. Tanpa pajak, Negara tidak akan bisa melaksanakan kegiatan pembangunan karena pajak

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang) DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online): 2337-3806 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN

Lebih terperinci

ARDI LASANDI Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi,Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

ARDI LASANDI Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi,Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang PENGARUH PENGETAHUAN, PEMAHAMAN, MANFAAT PAJAK DAN SIKAP OPTIMISME WAJIB PAJAK TERHADAP KETAATAN WAJIB PAJAK DALAM PELAPORAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN DI KOTA MALANG ARDI LASANDI Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA BOYOLALI ) NASKAH PUBLIKASI Disusunoleh : INDRIYANI B 200 100 250 PROGDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN PREFERENSI RISIKO SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN PREFERENSI RISIKO SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN PREFERENSI RISIKO SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama

Lebih terperinci

SEPTIA MORY Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, 2015 ABSTRAK

SEPTIA MORY Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, 2015 ABSTRAK PENGARUH PELAYANAN FISKUS, SANKSI PERPAJAKAN, SOSIALISASI PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK DAN KONDISI KEUANGAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARATA RAYA

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARATA RAYA UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARATA RAYA PENGARUH PENERAPAN SISTEM E-FILING DAN PEMAHAMAN INTERNET TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA JAKARTA CAKUNG DUA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembiayaan belanja negara yang semakin lama semakin bertambah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembiayaan belanja negara yang semakin lama semakin bertambah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembiayaan belanja negara yang semakin lama semakin bertambah besar memerlukan penerimaan negara yang berasal dari dalam negeri tanpa harus bergantung pada bantuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai dengan bulan Mei 2017, untuk menyebarkan kuisioner kepada responden, dan tempat

Lebih terperinci

Keywords: Quality of tax service, awareness of the taxpayer, tax penalties, and the level of understanding of the taxpayers.

Keywords: Quality of tax service, awareness of the taxpayer, tax penalties, and the level of understanding of the taxpayers. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Dalam Membayar Bumi Bangunan (Studi Empiris Kabupaten Agam) Zulkadri, Resti Yulistia Muslim, Yeasy Darmayanti Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH TAX CONSCIOUNESS, TAX HONESTY, TAX MINDEDNESS, TAX DISCLIPNE TERHADAP TINGKAT TAX COMPLIENCE

PENGARUH TAX CONSCIOUNESS, TAX HONESTY, TAX MINDEDNESS, TAX DISCLIPNE TERHADAP TINGKAT TAX COMPLIENCE PENGARUH TAX CONSCIOUNESS, TAX HONESTY, TAX MINDEDNESS, TAX DISCLIPNE TERHADAP TINGKAT TAX COMPLIENCE Agustina Betty, Retno Wulandari, Eris Dianawati Universitas Kanjuruhan Malang erisdianawati@gmail.com

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK BADAN DI KOTA PADANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK BADAN DI KOTA PADANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK BADAN DI KOTA PADANG Muhamad Andi 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dwi Fitri Puspa 1, Herawati 2, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. Hal ini juga diiringi dengan meningkatnya APBN dari lima tahun

BAB I PENDAHULUAN. negara. Hal ini juga diiringi dengan meningkatnya APBN dari lima tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Dominasi pajak sebagai sumber penerimaan merupakan satu hal yang sangat wajar, terlebih sumber daya alam sekarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hotel Bintang 2 sampai dengan 4 yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber pendapatan terbesar yang dimiliki suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber pendapatan terbesar yang dimiliki suatu Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sumber pendapatan terbesar yang dimiliki suatu Negara adalah pajak. Pajak merupakan iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan sektor pemasukan terbesar kas Negara, penerimaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan sektor pemasukan terbesar kas Negara, penerimaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan sektor pemasukan terbesar kas Negara, penerimaan Negara dari sektor pajak memegang peranan yang sangat penting untuk kelangsungan sistem

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan pemahaman tentang perpajakan berpengaruh positif signifikan

Lebih terperinci

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study aims to analyze the factors that affect the willingness to pay taxes on individual taxpayers who do business in Bandung Selatan. These factors are awareness of paying taxes, knowledge

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kewajiban pajaknya. Perubahan sistem pemungutan pajak ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kewajiban pajaknya. Perubahan sistem pemungutan pajak ini merupakan 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pada mulanya pajak merupakan suatu pemberian secara cuma-cuma (upeti) namun sifatnya merupakan suatu kewajiban yang dipaksakan dan harus dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research aimed to examine the impact of tax knowledge, the assertiveness of tax penalties, the easiness of SPT filling process and Tax payers awareness on individual tax payers compliance.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan Perpajakan, Modernisasi Perpajakan, Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak. ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan Perpajakan, Modernisasi Perpajakan, Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak. ABSTRACT PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA KARANG PILANG Nindy Pravitasari,

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM DI KOTA TANGERANG

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM DI KOTA TANGERANG PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM DI KOTA TANGERANG Disusun Oleh : Nama : Yuniar Krisna Laratama NPM : 28210779 Jurusan : Akuntansi

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan,

Judul : Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Judul : Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Kualitas Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Tingkat Kepatuahn Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tabanan. Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui. Berbeda dengan pajak yang mempunyai umur tidak terbatas, dengan melihat semakin bertambahnya jumlah penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui. Berbeda dengan pajak yang mempunyai umur tidak terbatas, dengan melihat semakin bertambahnya jumlah penduduk. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Kurang lebih 2/3 penerimaan Negara saat ini dihasilkan dari pajak. Pajak sebagai sumber penerimaan merupakan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan tumpuan pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan, menurut Suparmono dan Damayanti (2010:10) mengatakan sebagai salah satu sumber penerimaan

Lebih terperinci