PENGESAHAN HASIL PENELITIAN. : lr. Johndikson Aritonang, MS : Laki-laki : lv A/ Pembina : Lektor : Pertanianl Agribisnis
|
|
- Handoko Hengki Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 PENGESAHAN HASIL PENELITIAN 1. a. Judul Penelitian b. Bidang itmu c. Kategori Penelitian 2. Peneliti: 2.1. a. Nama Lengkap dan Gelar b. Jenis Kelamin c. GolonganlPangkat d. Jabatan Fungsional e. FakultaslProgram Studi 2.2.a. Nama Lengkap dan Gelar b. Jenis Kelamin c. Golongan/Pangkat d. Jabatan Fungsional e. Fakultas/Program Studi : Peranan Analisis Komoditi Unggulan Pada Enam Kabupaten/ Kota Dalam Peningkatan Ketahanan Pangan Di Kawasan Tapanuli : Pertanian : Penelitian Untuk Mengembangkan Fungsi Kelem bagaan Perguruan Tinggi. : lr. Johndikson Aritonang, MS : Laki-laki : lv A/ Pembina : Lektor : Pertanianl Agribisnis : lr. Hotden L. Nainggolan,MSi : Laki-laki : lllb. : Staff Pengalar : Pertanian/ Agribisnis 3. LokasiPenelitian : Enam Kabupaten/ Kota Kawasan Tapanuli 4. Lama Penelitian :3 bulan 5. Biaya Penelitian : Rp ,- (Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) 6. Sumber Dana : Lembaga Penelitian UHN Medan Medan, Marel 2A12 Mengetahui Fak. pertan" ## Menyetujui Peneliti 2-7 * MS lr. Johndikson Aritonanq.MS
3 Kata Pengantar Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkatnya sehingga Penelitian ini dapat kami selesaikan. Adapun judul dari penelitian ini adalah Peranan Analisis Komoditi Unggulan Pada Enam Kabupaten/ Kota Dalam Peningkatan Ketahanan Pangan di Kawasan Tapanuli. Terimakasih kami sampaikan kepada Ketu'a Lembaga Penelitian Universitas HKBP Nommensen Medan yang telah menyetujui pelaksanaan Penelitian ini dan memberikan rentang waktu yang panjang dalam hal pelaksanaan penelitian dan penulisan laporan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis komoditi unggulan di Kabupaten/ Kota di Kawasan Tapanuli, maka dengan teridentifikasinya komoditi unggulan tersebut, pihak terkait di kawasan Tapanuli akan terbantu mengambil kebijakan dan langkah strategis dalam rangka peningkatan produktifitas pertanian terutama yang dikategorikan komoditi unggulan untuk menopang ketahanan pangan diwilayah masing-masing. Penelitian ini merupakan penelitian yang mendasar sehingga masih jauh dari kesempurnaan dan diperlukan penelitian lanjutan, kami sebagai peneliti dengan tangan terbuka menerima masukan, baik kritik dan saran atas hasil penelitian ini. Harapan kami penelitian ini dapat dipergunakan oleh dosen atau mahasiswa untuk menggagas penelitian lanjutan yang lebih tajam dan semoga penelitian ini dapat memberikan bermanfaat bagi pembaca sekalian dan akhir kata kami ucapkan terimakasih. Medan, Maret 2012 Peneliti lr. Johndikson Aritonang, MS lr. Hotden L, Nainggolan, MSi
4 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... Daftar si... Daftar Tabel...,... Daftar Grafik I ii iv V BAB I. PENDAHULUAN 'l.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masa ah.." Tujuan Penelitain "-' ' -J--' 1.4. Kegunaaan Penelitian BAB II. T]NJAUAN PUSTAKA Komoditi Unggulan Ketahanan Pangan..., Hipotesa Penelitian BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3,1. Lokasi dan Sampel Penelitian..., Sumber dan Pengumpulan Data 3.3. Metode Analisis Data Menentukan Komoditi Unggulan BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. KomoditiTanaman Pangan Sumatera Utara 4.2. KomoditiTanaman Pangan Kabupaten Toba Samosir ldentifikasi Komoditi Unggulan Kabupaten Toba Samosir I 10 13
5 4.3. KomoditiTanaman Pangan Kabupaten Tapanuli Utara ldentifikasi Komoditi Unggulan Kabupaten Toba Samosir 4,4. Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Humbang Hasundutan '.' ldentifikasi Komoditi Unggulan Kabupaten Humbang Hasundutan Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Samosir' ldentifikasi Komoditi Unggulan Kabupaten Samosir 4.6. Komoditi Pertanian Kota Sibolga 4.7. Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Tapanuli Tengah ldentifikasi Komoditi unggulan Kabupaten Tapanuli Tengah..., Analisi Komoditi Unggulan Dan Ketahanan Pangan di Enam Kabupaten/ Kota Kawasan Tapanuli BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran II
6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. lndonesia merupakan Negara yang memiliki keunggulan komperatif (comperatif adventage) untuk sektor pertanian dan sektor kelautan (maitime\, keunggulan ini merupakan modal fundamental bagi pertumbuhan ekonomi yang perlu didorong dan di kelola dengan baik. Munandar (200'1), menyampaikan bahwa kegiatan ekonomi yang memanfaatkan keungulan komperatif akan memberikan perkembangan bukan hanya pada sektor itu saja melainkan juga sektor lain yang memiliki keterkaitan. Saat ini Negara kita merupakan salah satu produsen terbesar untuk beberapa komoditi pertanian, namun yang menjadi persoalan adalah produk pertanian kita tidak memiliki kemampuan untuk bersaing dengan produk Negara produsen lainnya dikancah perdagangan bebas (free trade) atau pasar intemasional (intemational market). Disamping itu bahwa nilai tambah yang dapat dinikmati oleh petani dari keunggulan komperatif tadi masih relative kecil sehingga tingkat pendapatan petani masih kecil maka dengan sendirinya bahwa ketahanan pangan di tingkat petani itu sendirijuga tidak terjamin. Pengembangan komoditi unggulan untuk beberapa sektor pada suatu daerah merupakan suatu strategi regional untuk memacu pertumbuhan ekonomi secara umum, sehingga dengan adanya pertumbuhan ekonomi tersebut akan memberikan efek pengganda (multiflier effecf) pada sub-sub sektor tainnya. Negara lndonesia sebagai Negara agraris tentu memiliki komoditi-komoditi penting atau unggulan untuk dikembangkan sebagai pendorong utama (pime mover) bagi pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun secara regional. Bukti empiris menunjukkan bahwa Ketika terjadi krisis ekonomi 1gg7 lalu, sektor pertanian masih mampu bertahan dan justru memberikan kontribusi bagi perekonomian secara keseluruhan. Data BPS 1998, secara nasional menunjukkan bahwa sektor pertanian bertumbuh sebesar 0,22o/o- Padahal perekonomian lndonesia ketika itu sudah mengalami penurunan hingga 13,68c./0. Bukti empiris ini menunjukkan bahwa tatkala sektor-sektor lain, seperti sektor konstruksi, industri
JURIDIKTI, Vol. 6 No. 1, April ISSN LIPI :
Identifikasi Dan Pengembangan Komoditi Pangan Unggulan di Humbang Hasundutan Dalam Mendukung Ketersediaan Pangan Berkelanjutan Hotden Leonardo Nainggolan Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Tantangan Pembangunan Berkelanjutan dan Perubahan Iklim di Indonesia
PENGEMBANGAN PERTANIAN BERBASIS KOMODITI UNGGULAN DALAM RANGKA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Studi Kasus Kabupaten Humbang Hasundutan Hotden Leonardo Nainggolan 1) Johndikson Aritonang 2) Program Studi Agribisnis
Lebih terperinciAnalisis Daya Saing Komodifi Pertanian di. Kabupaten Karo PertanianlAgribisnis Penelitian Untuk Mengembangkan Fungsi Kelembagaan Perguruan Tinggi.
HALAMAN PENGESAIIAN LAPORAN PEFIELITIAN 1. a. Judul Penelitian b. Bidang Ilmu c. Kategori Penelitian 2. Ketua Tim Peneliti : a. NamaLengkap dan Gelar b. Jenis Kelarnin c. Golongan/Pangkat d. Jabatan Fungsional
Lebih terperinciPengembangan Pertanian Berbasis Komoditi Unggulan Dalam Rangka Pembangunan Berkelanjutan (Studi Kasus Kabupaten Humbang Hasundutan )
Pengembangan Pertanian Berbasis Komoditi Unggulan Dalam Rangka Pembangunan Berkelanjutan (Studi Kasus Kabupaten Humbang Hasundutan ) Hotden Leonardo Nainggolan 1) Johndikson Aritonang 2) Dosen Program
Lebih terperinciPeranan Identifikasi Komoditi Pangan Unggulan Pada Tiga Kabupaten di Kawasan Tapanuli Dalam Rangka Peningkatan Ketahanan Pangan Wilayah
1 2 Peranan Identifikasi Komoditi Pangan Unggulan Pada Tiga Kabupaten di Kawasan Tapanuli Dalam Rangka Peningkatan Ketahanan Pangan Wilayah Hotden Leonardo Nainggolan dan Johndikson Aritonang Abstract
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Pertanian Presisi
IDENTIFIKASI KOMODITI UNGGULAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KOMODITI TANAMAN PANGAN UNTUK MENCIPTAKAN KETAHANAN PANGAN WILAYAH (Studi Kasus Kabupaten Tapanuli Utara dan Toba Samosir) Hotden Leonardo Nainggolan
Lebih terperinciLEMBAGA PENELITIA.N DAIV PENGABDIAN MASYARAKAT UNTVERSITAS HKBP I{OMMENSEN MEDAN 2074
PELESTARIAN KAWASAN DANAU TOBA BERBASIS PERKEBT]NAI{ RAKYAT UNGGUI,AN DI I(ABUPATEN TOBA SAMOSIR LAPORAN TTASIL PENELITIAN Oleh : Ir. Johndikson Aritonang, MS Albina br Ginting, SP. M.$i Ir. Hotden L.
Lebih terperinciANALISIS POTENST DAN KONTRTBUST PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
j" -( LAPORAN PENELITIAN ANALISIS POTENST DAN KONTRTBUST PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Kasus : Kabupaten Karo dan Kabupaten Toba Samosir) OLE,H : AI,I}INA BI{ (;INTIN(; (DOSEN TETAP FAKULTAS PERTANIAN)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian merupakan basis utama perekonomian nasional. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggantungkan hidupnya pada
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Peranan Pers Pada Pembangunan Pertanian Berwawasan Lingkungan Mendukung Kedaulatan Pangan Berkelanjutan
PENGEMBANGAN PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS KOMODITI PERKEBUNAN RAKYAT UNGGULAN YANG BERWASASAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR DALAM RANGKA PELESTARIAN KAWASAN DANAU TOBA Hotden Leonardo Nainggolan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor perikanan memberikan kontribusi terhadap PDRB sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara tahun 2010 s/d 2014 mengalami peningkatan yang signifikan, dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an,
60 BAB I PENDAHULUAN 3.1. Latar Belakang Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an, luas areal perkebunan kelapa sawit mengalami perkembangan yang sangat pesat. Bila pada
Lebih terperinciPROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2018 DEBI GRESIKA
PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2018 DEBI GRESIKA 142407019 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERANAN DINAS PENATARUANG DAN PERMUKIMAN PROPINSI SUMUT DALAM PERENCANAAN TATA RUANG KAWASAN DANAU TOBA
PERANAN DINAS PENATARUANG DAN PERMUKIMAN PROPINSI SUMUT DALAM PERENCANAAN TATA RUANG KAWASAN DANAU TOBA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Pada Departemen
Lebih terperinciPengaruh Faktor Fisik dan Sosial Perencanaan Pertanian untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat dan Pengembangan Wilayah di Humbang Hasundutan
1 2 Pengaruh Faktor Fisik dan Sosial Perencanaan Pertanian untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat dan Pengembangan Wilayah di Humbang Hasundutan Hotden L. Nainggolan 1 ), Albina Ginting 2 ), Johndikson
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali
Lebih terperinciProsiding SEMINAR NASIONAL LINGKUNGAN HIDUP DALAM RANGKA MENYAMBUT HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TAHUN 2014
PERENCANAAN PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS PERKEBUNAN RAKYAT UNGGULAN DALAM RANGKA MELINDUNGI EKOSISTEM DANAU TOBA DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR Hotden Leonardo Nainggolan 1) Albina Br. Ginting 2), Johndikson
Lebih terperinciLampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)
LAMPIRAN Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut / Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah) / 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Nias 3.887.995 4.111.318 13.292.683.44 14. 046.053.44
Lebih terperinciISSN VISI(2013)21 (3)
VISI(2013)21 (3) 1506-1521 VISI(2013)21 (3) 1506-1521 Analisis Dimensi Sosial Dan Ekonomi Kemiskinan di Kabupaten Samosir Dan Peran Komoditi Pangan Utamanya Sebagai Alternatif Penanggulangannya Hotden
Lebih terperinciProvinsi Sumatera Utara: Demografi
Fact Sheet 02/2015 (28 Februari 2015) Agrarian Resource Center ARC Provinsi Sumatera Utara: Demografi Provinsi Sumatera Utara adalah provinsi peringkat ke-4 di Indonesia dari sisi jumlah penduduk. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun demikian, tiap tahun penduduk yang tidak cukup makan makin banyak jumlahnya. Indonesia merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
Lebih terperinciOleh: Adi Suarman Situmorang, M.Pd Rani Farida Sinaga, S. Pd, M.Si (Dosen FKIP Universitas HKBP Nommensen) LEMBAGA PENELITIAN
LAPORAN PENELITIAN EFEKTIVITAS GEOGEBRA SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH GEOMETRI DI PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Adi Suarman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya berusaha di bidang pertanian. Dengan tersedianya lahan dan jumlah tenaga kerja yang besar, diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Dairi terletak di sebelah barat laut Provinsi Sumatera Utara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Dairi berada di Dataran Tinggi Bukit Barisan dengan ketinggian sekitar 400-1.700 meter diatas permukaan laut, Luas wilayah Kabupaten Dairi 192.780
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu komoditas unggulan dari sub sektor perkebunan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu komoditas unggulan dari sub sektor perkebunan di Indonesia adalah komoditas kopi. Disamping memiliki peluang pasar yang baik di dalam negeri maupun luar
Lebih terperinciANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA. Mitrawan Fauzi
ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA Mitrawan Fauzi mitrawanfauzi94@gmail.com Luthfi Mutaali luthfimutaali@ugm.ac.id Abtract Competition
Lebih terperinciANALISIS KAWASAN ANDALAN DAN SEKTOR UNGGULAN PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS
ANALISIS KAWASAN ANDALAN DAN SEKTOR UNGGULAN PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS Oleh: NOVA PUSPITA WIDASARI 097018030/EP FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 ANALISIS KAWASAN ANDALAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah dapat diartikan sebagai peningkatan taraf hidup masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas kehidupan masyarakat sehingga dinilai lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan pembangunan wilayah
Lebih terperinciPENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan
12 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan Lautan Hindia, mempunyai
Lebih terperinciMusrenbang RKPD Provinsi Sumatera Utara 2013 Hotel Santika, Selasa 2 April 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA
Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Utara 2013 Hotel Santika, Selasa 2 April 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA 1 PERTUMBUHAN EKONOMI, STRUKTUR PEREKONOMIAN DAN PDRB PERKAPITA EKSPOR, IMPOR
Lebih terperinciBatam adalah kotamadya kedua di Propinsi Riau setelah Kotamadya Pekanbaru yang bersifat otonom. Tetapi, dengan Keppres
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batam adalah kotamadya kedua di Propinsi Riau setelah Kotamadya Pekanbaru yang bersifat otonom. Tetapi, dengan Keppres No.2811992 wilayah Otorita Batam diperluas meliputi
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan perekonomian nasional dan menjadi sektor andalan serta mesin penggerak pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembentukan Gross National Product (GNP) maupun Produk Domestik Regional
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan sektor pertanian dalam pembangunan Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi. Peran penting sektor pertanian tersebut sudah tergambar dalam fakta empiris yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertanian memiliki beberapa sektor seperti peternakan, perikanan, perkebunan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pertanian memiliki beberapa sektor seperti peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan dan tanaman pangan. Dari sektor peternakan ada beberapa bagian lagi dan salah
Lebih terperinciabad ke-19 kota Tarutung dulunya sudah ramai dikunjungi oleh orang-orang disebut Onan Sitahuru (= pasar barter) di perkampungan Saitnihuta sekarang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tarutung adalah sebutan untuk buah durian yang dalam bahasa Batak disebut tarutung. Jadi nama Kota Tarutung sebagai sebutan untuk nama Ibukota Kabupaten Tapanuli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan sumber pembiayaan yang sangat penting adalah devisa. Devisa diperlukan untuk membiayai impor dan membayar
Lebih terperinciPERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2016 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL GANDA BROWN TUGAS AKHIR HENNY KRISTINA SAGALA
1 PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2016 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL GANDA BROWN TUGAS AKHIR HENNY KRISTINA SAGALA 132407112 PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan. pendapatan perkapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang (Sukirno,1985). Sedangkan tujuan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produksi dari suatu usaha penangkapan ikan laut dan perairan umum sebahagian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki kekayaan alam laut yang banyak dan beranekaragam. Sektor perikanan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional terutama dalam penyediaan
Lebih terperinciANALISIS KOMODITI UNGGULAN SUBSEKTOR TANAMAN PANGAN DI SUMATERA UTARA TAHUN SKRIPSI
ANALISIS KOMODITI UNGGULAN SUBSEKTOR TANAMAN PANGAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2010-2014 SKRIPSI Oleh : TERRY PRAGANDA SINAGA 090304061 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERAUTARA
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PERENCANAAN PEMANENAN DI PETAK TEBANG TAHUN 2008 Pada HPHTI PT. Toba Pulp Lestari Sektor Tele Estate Q
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PERENCANAAN PEMANENAN DI PETAK TEBANG TAHUN 2008 Pada HPHTI PT. Toba Pulp Lestari Sektor Tele Estate Q Kabupaten Humbang Hasundutan SKRIPSI Oleh : YENNY ROSIVA
Lebih terperinciBPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 2013
BPS KABUPATEN TAPANULI TENGAH No. 1/8/124/Th. XIII, 25 Agustus 214 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI TENGAH TAHUN 213 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 213 sebesar 6,85 persen mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara, penyedia lapangan kerja, dan juga sebagai sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan penting karena selain bertujuan sebagai ketahanan pangan bagi seluruh penduduk, juga merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Selama krisis, usaha di sektor pertanian menunjukkan kinerjanya sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama krisis, usaha di sektor pertanian menunjukkan kinerjanya sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Dibandingkan dengan sektor-sektor yang lainnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor perkebunan merupakan sektor yang berperan sebagai penghasil devisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perkebunan merupakan sektor yang berperan sebagai penghasil devisa negara, salah satu komoditas perkebunan penghasil devisa adalah komoditas kopi. Kopi merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kopi menjadi komoditi penting dan merupakan komoditi paling besar
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi menjadi komoditi penting dan merupakan komoditi paling besar yang diperdagangkan dalam pasar dunia. Komoditi tersebut dihasilkan oleh 60 negara dan memberikan
Lebih terperinciSejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.
Jiwa (Ribu) Persentase (%) 13 12.5 12 11.5 11 10.5 10 9.5 9 8.5 8 12.55 11.51 11.31 11.33 10.41 10.39 9.85 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tingkat Kemiskinan Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2015
BADAN PUSAT PUSAT STATISTIK STATISTIK KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN No. 01/11/1215/Thn.2016, 7 November 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2015 Pertumbuhan ekonomi kabupaten Humbang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kacang tanah merupakan tanaman palawija yang secara ekonomis berperan penting bagi kehidupan manusia. Selain itu, juga dapat dijadikan bahan baku industri. Sebagai sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan oleh negara kita karena sektor pertanian mampu memberikan pemulihan dalam mengatasi krisis
Lebih terperinciANALISIS ALIH FUNGSI DAN KESESUAIAN DATA LAHAN SAWAH DI KABUPATEN DELI SERDANG (Studi Kasus : Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara)
ANALISIS ALIH FUNGSI DAN KESESUAIAN DATA LAHAN SAWAH DI KABUPATEN DELI SERDANG (Studi Kasus : Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara) SKRIPSI OLEH DEDDY SETIAWAN 050304074 AGRIBISNIS DEPARTEMEN
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 No. 31/05/12/Thn. XX, 24 Mei 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PETANI KOPI ARABIKA DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BENER MERIAH SKRIPSI
ANALISIS PENDAPATAN DAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PETANI KOPI ARABIKA DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BENER MERIAH SKRIPSI OLEH: ISABELA K. BANGUN 060304002/AGRIBISNIS DEPARTEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengangguran merupakan suatu topik yang tidak pernah hilang dalam sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah istilah bagi orang yang
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012
BPS KABUPATEN SIMALUNGUN No. 01/08/1209/Th. XII, 1 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Simalungun tahun 2012 sebesar 6,06 persen mengalami percepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi sehingga dapat menggambarkan bagaimana kemajuan atau kemunduran yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil output yang dibentuk oleh berbagai sektor ekonomi sehingga dapat menggambarkan bagaimana kemajuan atau kemunduran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang tinggi, juga menciptakan lapangan kerja dan mengurangi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi selain bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, juga menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan. Keberhasilan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana untuk mendirikan provinsi-provinsi baru di Indonesia. Pembentukan provinsi baru ini didasari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan perlu mendapat perhatian yang baik bagi pemerintah daerah untuk keberlangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat strategis dan memiliki trend kontribusi positif terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia. Menurut data BPS,
Lebih terperinciPERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR SUMARYANI MANURUNG
PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2015-2017 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL TUGAS AKHIR SUMARYANI MANURUNG 132407040 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMENMATEMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama dengan kegiatan perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Penganggaran juga merupakan komitmen resmi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengurus rumah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak berlakunya otonomi daerah sesuai dengan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan pembangunan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian sebagai penyedia dan pemenuh kebutuhan pangan di Indonesia memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan pembangunan perekonomian nasional. Sektor pertanian
Lebih terperinciANALISIS DAMPAK ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) TERHADAP VOLUME DAN HARGA KARET ALAM BENTUK SMOKED SHEET EKSPOR INDONESIA SKRIPSI
ANALISIS DAMPAK ACFTA (ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA) TERHADAP VOLUME DAN HARGA KARET ALAM BENTUK SMOKED SHEET EKSPOR INDONESIA SKRIPSI OLEH: BOY SITORUS 100304022 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS
Lebih terperinciFOOD SECURITY : ANALISIS AKSES DAN KETERSEDIAAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI OLEH : RHEMO ADIGUNO AGRIBISNIS
FOOD SECURITY : ANALISIS AKSES DAN KETERSEDIAAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI OLEH : RHEMO ADIGUNO 090304120 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Lebih terperinciPRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 147.810 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 33.896 TON,
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 39/07/12/Thn.XIX, 01 Juli 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA SUMATERA UTARA 2015 MENCAPAI 69,51. Pembangunan manusia di Sumatera
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pematangsiantar adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara, dan kota terbesar kedua diprovinsi tersebut setelah Medan. Karena letak Pematangsiantar yang strategis,
Lebih terperinciSkripsi S-1 Program Studi Geografi. Diajukan Oleh : Akhmad Susanto NIM : E
ANALISIS ANGKATAN KERJA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) JAWA TENGAH TAHUN 2010 DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Skripsi S-1 Program Studi Geografi Diajukan Oleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karakteristik potensi wilayah baik yang bersifat alami maupun buatan, merupakan salah satu unsur yang perlu diperhatikan dalam proses perencanaan pembangunan. Pemahaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia tidak terlepas dari perekenomian yang berbasis dari sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia tidak terlepas dari perekenomian yang berbasis dari sektor pertanian. Hal ini karena sektor pertanian, masih tetap memegang peranan penting yakni sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tanaman Pangan Bahan pangan di setiap wilayah berbeda-beda sesuai dengan keadaan tempat dan budaya. Biasanya tanaman pangan yang digunakan adalah berasal
Lebih terperinciPENDAHULUAN. mengenal batas batas administrasi wilayah, sehingga sudah waktunya strategi
PENDAHULUAN Latar Belakang Dinamika pembangunan di sektor pertanian, dari waktu ke waktu terus berkembang dengan cepat dan kompleks. Program pembangunan di sektor pertanian dititikberatkan pada agribisnis
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi manfaat tidak saja digunakan sebagai bahan pangan tetapi juga sebagai bahan baku industri
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. daratan menjadi objek dan terbukti penyerapan tenaga kerja yang sangat besar.
PENDAHULUAN Latar Belakang Kekayaan Negara Indonesia merupakan sebuah anugerah yang tidak ternilai. Seluruh potensi alam yang terkandung baik di dalam perut bumi Indonesia maupun di daratan dan lautan
Lebih terperinciPROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR
PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR FLORINA FRETTY SINAGA 082407003 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN SUMATERA UTARA
STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KOPI DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN SUMATERA UTARA SKRIPSI TIUR MARIANI SIHALOHO H34076150 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Jangka Panjang tahun 2005 2025 merupakan kelanjutan perencanaan dari tahap pembangunan sebelumnya untuk mempercepat capaian tujuan pembangunan sebagaimana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di Negara manapun (Sumodiningrat, 2009). Di Indonesia kemiskinan
Lebih terperinciANALISIS DAYA SAING KOMODITAS KOPI ARABIKA DI KABUPATEN TAPANULI UTARA ( Studi Kasus : Desa Bahal Batu III, Kecamatan Siborong-Borong) SKRIPSI
ANALISIS DAYA SAING KOMODITAS KOPI ARABIKA DI KABUPATEN TAPANULI UTARA ( Studi Kasus : Desa Bahal Batu III, Kecamatan Siborong-Borong) SKRIPSI Oleh : AYUNDA PRATIWI 090304107 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas kehidupan masyarakat sehingga dinilai lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan pembangunan wilayah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan nasional Negara Indonesia adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diantaranya melalui pembangunan ekonomi yang berkesinambungan. Pembangunan ekonomi
Lebih terperinciISSN VISI (2015) 23 (1)
Kajian Pengembangan Komoditi Perkebunan Rakyat Unggulan Di Kabupaten Toba Samosir Dalam Rangka Pelestarian Kawasan Danau Toba Hotden Leonardo Nainggolan *) *) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama bagi negara-negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama bagi negara-negara berkembang hal ini disebabkan karena terjadinya keterbelakangan ekonomi yang mengakibatkan lambatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah pada dasarnya merupakan kegiatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi suatu daerah pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan berkesinambungan yang dijalankan secara bersama-sama baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nilai sosial budaya dan norma sosial yang berlaku di masyarakat Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai sosial budaya dan norma sosial yang berlaku di masyarakat Indonesia pada umumnya memposisikan perempuan sebagai pekerja domestik, mempunyai tugas untuk mengurus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan adalah salah satu hak azasi manusia dan sebagai komoditi strategis yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan kesepakatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasional terutama dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan bagi
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perikanan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional terutama dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan bagi nelayan / petani ikan, sumber protein
Lebih terperinciPENGELOMPOKAN KABUPATEN/ KOTA DI SUMATERA UTARA BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA MISKIN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER SKRIPSI WIDYA REZA
ii PENGELOMPOKAN KABUPATEN/ KOTA DI SUMATERA UTARA BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA MISKIN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER SKRIPSI WIDYA REZA 140823016 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Bagi Indonesia, kemiskinan sudah sejak lama menjadi persoalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir disetiap negara berkembang kemiskinan selalu menjadi trending topic yang ramai dibicarakan. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang menempati urutan
Lebih terperinciLampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN
Lampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN No Uraian 2005 2006 2007 2008 1 Kab. Asahan 292231000000 493236000000 546637000000
Lebih terperinciPROSES PERENCANAAN PARTISIPATIF DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBANGUNAN DI DESA PAKKAT KECAMATAN PAKKAT KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
PROSES PERENCANAAN PARTISIPATIF DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBANGUNAN DI DESA PAKKAT KECAMATAN PAKKAT KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Oleh: Sinta Hendayani Tobing 090903087 DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ALAT ANALISIS
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv PRAKATA... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan ekonomi kota Medan. Konsumsi rumah tangga Medan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan masyarakat adalah tujuan utama dan cita-cita dari setiap negara. Tingkat kesejahteraan suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA
i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA SKRIPSI Oleh : OVISTEVI MUNTHE 090304087 AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikelola dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi andalan
Lebih terperinci