Suwadi (Guru SMP Negeri 1 Mojosongo Boyolali) Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Suwadi (Guru SMP Negeri 1 Mojosongo Boyolali) Abstrak"

Transkripsi

1 ISSN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOMPETISI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI PADA MATA PELAJARAN PKn BAGI SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 1 MOJOSONGO BOYOLALI Suwadi (Guru SMP Negeri 1 Mojosongo Boyolali) suwadis68@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kompetisi kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan pemahaman konsep globalisasi pada mata pelajaran PKn bagi siswa kelas IXA SMP Negeri 1 Mojosongo semester 2 tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu mendiskripsikan data dan menginterprestasikan data. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti secara langsung. Seting penelitian yaitu kelas IXA semester 2 tahun pelajaran 2009/2010, yang merupakan satu di antara tujuh kelas IX paralel. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tes dan non tes, alat pengumpulan data menggunakan butir-butir soal dan lembar observasi. Sedangkan validitas data menggunakan content validity dan triangulasi. Kemudian analisis data menggunakan analisis deskriptif komparatif dan kualitatif. Indikator kinerja yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1) meningkatnya motivasi belajar dari kondisi awal 34,34% meningkat menjadi 60% pada siklus I dan 70% pada siklus II, 2) meningkatnya pemahaman konsep globalisasi yang ditandai dengan meningkatnya hasil belajar dari kondisi awal rata-rata kelas 57,27 menjadi 60 pada siklus I dan 65 pada siklus II. Dari hasil penelitian telah menunjukkan bahwa model pembelajaran kompetisi kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar yaitu ditandai dengan meningkatnya aktifitas siswa saat mengikuti proses belajar mengajar. Hal ini ditujnjukan perolehan data pengamatan dari kondisi awal hanya 34,34% termotivasi meningkat menjadi 78,35% pada siklus I dan 80,09% pada siklus II. Dengan meningkatnya motivasi belajar siswa, maka meningkat pula hasil belajar siswa dari kondisi awal nilai rata-rata kelas 57,27 menjadi 62,27 pada siklus I dan 65,15 pada siklus II. Meningkatnya nilai hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan tingkat pemahaman terhadap konsep globalisasi. Kata kunci : Pembelajaran kompetisi kelompok, motivasi dan pemahaman konsep globalisasi. PENDAHULUAN Kurangnya Motivasi belajar siswa memiliki dampak yang sangat besar terhadap tingkat ketercapaian prestasi belajar siswa. Biasanya siswa yang tidak termotivasi belajarnya, tingkat prestasinya rendah. Seperti yang terjadi pada saat peneliti mengadakan pengamatan terhadap siswa kelas IXA SMP Negeri 1 Mojosongo semester 2 tahun pelajaran 2009/2010 ketika menyampaikan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi globalisasi (Kompetensi Dasar 3.1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya globalisasi bagi Indonesia), sebagian besar siswa tidak termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan pengamatan, hanya sebesar 34,34% siswa yang termotivasi dalam mengikuti 34 pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Rendahnya motivasi belajar tersebut sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dari hasil evaluasi diperoleh data bahwa prestasi belajar siswa kelas IXA hanya mencapai rata-rata 57,27. Hal ini menunjukkan kemampuan memahami konsep globalisasi rendah. Rendahnya motivasi belajar siswa dan pemahaman konsep globalisasi yang terjadi di kelas IXA tersebut menjadi sebuah latar belakang penelitian ini. Upaya penyelesainnya, guru harus membangun proses pembelajaran. Langkah yang diambil peneliti di sini adalah menerapkan pola pembelajaran yang kontruktivistik, yaitu memilih model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan siswa dengan menerapkan model

2 pembelajaran kompetisi kelompok. Model kompetisi kelompok yaitu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk dapat berinteraksi sosial. Dengan interaksi sosial siswa akan berhubungan langsung dengan lingkungan. Situasi lingkungan akan dapat memberi rangsangan untuk melakukan sesuatu yang hendak dicapai. Dalam proses belajar terdapat tiga unsur penting yang memberi pengaruh terhadap keberhasilan, yaitu : 1). Pengalaman belajar yang dimiliki sebelum melakukan proses belajar tertentu.. 2). Situasi lingkungan yang memberi rangsangan untuk terjadinya proses belajar. 3). Respon atau reaksi seseorang terhadap rangsangan tersebut, (Sumiati dan Asra, 2007: 54). Dengan menerapkan model pembelajaran kompetisi kelompok diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman terhadap konsep globalisasi. Oleh karena itu penelitain ini mengangkat judul "Penerapan Model Pembelajaran Kompetisi Kelompok untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep Globalisasi pada Mata Pelajaran PKn bagi Siswa Kelas IXA SMP Negeri 1 Mojosongo Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010": Salah satu model pembelajaran yang bernilai sosial tinggi adalah menggunakan pendekatan cooperative learning. Model pembelajaran cooperative learning dengan berbagai tipe dikembangkan berlandaskan teori belajar constructivism (konstruktivisme). Konstrultivisme merupakan landasan berfikir (filosofs) pendekatan konsep dalam pembelajaran. Menurut teori belajar ini pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperoleh melalui konsep yang terbatas (sempit) dan tidak datang sekonyongkonyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil da diingat, melainkan manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan member makna melalui pengalaman nyata (Sri Hartati, 2007: 13). Inti pembelajaran kooperatif adalah proses pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kelompok, siswa melakukan interaksi social secara langsung sehingga dapat membangun bentuk kerja sama di dalam kelompoknya. Pembelajaran semacam ini dapat mendidik siswa hidup berdemokrasi. Model pembelajaran kompetisi kelompok merupakan salah satu bagian dari model pembelajaran kooperatif. Dalam pengelolaan pembelajaran, siswa dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 5-6 orang yang heterogen. Dengan kelompok-kelompok kecil ini, siswa dengan bebas melibatkan diri secara optimal dalam mengikuti pembelajaran. Siswa berinteraksi dengan temanya secara aktif, bertukar informasi, dan saling bekerja sama. Pembelajaran kompetisi kelompok dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a) Siswa dibagi dalam kelompok kecil (5-6) orang; b) Setiap kelompok diberi materi/soal untuk didiskusikan, c) Setiap kelompok melaksanakan diskusi membahas materi/soal; d) Setiap kelompok menyerahkan hasil diskusinya kepada guru, e) Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelompok lain, f) Setiap jawaban yang disampaikan kelompok benar, maka kelompok tersebut diberi poin 1 (skor 10). Jika jawaban yang disampaikan salah, soal dilempar ke kelomopk lain, dan jika kelompok lain menjawab benar dibei poin 1 (skor 10). g) Guru mengakumulasi poin/skor yang diperoleh setiap kelompok, dan mengumumkan perolehan poin urut dari yang terbanyak, h) Guru memberi penguatan/kesimpulan materi pembelajaran. Melalui langkah-langkah pembelajaran yang menarik akan dapat meningkatkan motivasi belajar 35

3 siswa. John W. Atkinson 1958, 1964 (dalam Margaret E. Bell Gredler, 1991: 436) motivasi merupakan fungsi variable tugas dan disposisi individu untuk berusaha mencapai keberhasilan atau menghindari kegagalan. Motivasi pada dasarnya merupakan keinginan (wants) yang ingin dipenuhi (dipuaskan), maka ia timbul jika ada rangsangan, baik karena ada kebutuhan (needs) maupun minat (interest) terhadap sesuatu, Sumiati dan Asra (2007: 236). Dengan demikian motivasi adalah salah satu hal yang mendasari adanya seseorang bertingkah laku dalam upaya mencapai keinginannya. Merujuk dari beberapa pendapat tersebut motivasi dapat diartikan suatu dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan yag diinginkan. Kaitanya belajar, maka motivasi belajar adalah dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan belajarlam diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan belajar. Dengan motivasi belajar yang tinggi akan memiliki dampak positif terhadap pemahaman materi pembelajaran bagi siswa. Pemahaman berasal dari kata paham. Menurut kamus besar bahasa Indonesia paham bisa berarti pendapat, pikiran, aliran, haluan, pandangan, mengerti benar, tahu benar. Dari beberapa arti tersebut jika kita kaitkan dengan konteks permasalahan yang diangkat dalam penelitian tentang pemahaman konsep globalisasi, maka ada satu istilah yang relevan digunakan untuk mengartikan pemahaman. Merujuk dari kamus bahasa Indonesia tersebut di atas, peneliti menterjemahkan istilah pemahmaan adalah mengerti benar tentang sesuatu hal. Mialnya, memahami konsep globalisasi, berarti mengerti benar tentang hal-hal yang berkaitan dengan globalisasi. Globalisasi berasal dari kata global, artinya mendunia, di mana antara jarak dan letak geografis tidak lagi menjadi penghalang untuk berkomunikasi, Tilaar, 1999 (dalam Sri Haryati dan Sugiaryo, 2008 : 21-22). Globalisasi memberi dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia, akibatnya jarak antarbangsa atau antarnegara menjadi dekat. Globalisasi juga membawa perubahan atau transformasi sosial, ekonomi, politik dan budaya serta pertahanan keamanan. Dengan demikian yang dimaksud globalisasi adalah suatu proses mendunia dimana semua peristiwa (sosial, ekonomi, politik, budaya dan pertahanan keamanan) yang terjadi di belahan dunia telah mempengaruhi kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Pemahaman konsep globalisasi bagi siswa dimaksudkan bahwa siswa mampu mencapai kompetensi dasar yang telah dirumuskan dalam materi pembelajaran tentang konsep globalisasi dengan predikat hasil belajarnya melampaui Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) Dasar pemikiran dalam penelitian ini berawal dari motivasi dan pemahaman konsep globalisasi yang rendah, dikarenakan proses pembelajaran yang masih konvensional (searah). Upaya yang dilakukan oleh peneliti di sini adalah membimbing siswa melalui proses pembelajaran dengan memilih model pembelajaran yang mampu membangkitkan motivasi belajar siswa, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Kompetisi Kelompok. Penerapan model pembelajaran kelompok dalam penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Siklus I, siswa dibagi dalam kelompok kecil (5-6) anak melakukan diskusi menjawab soal yang dibuat oleh guru untuk dikompetisikan dengan kelompok yang lain. Sedangkan pada siklus II, siswa 36

4 melakukan diskusi menjawab soal yang dibuat oleh kelompok lain. Diasumsikan, penerapan model pembelajaran kompetisi kelompok diduga dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep globalisasi pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi siswa kelas IXA SMP Negeri 1 Mojosongo semester 2 tahun pelajaran 2009/2010. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di kelas IXA SMP Negeri 1 Mojosongo pada semester 2 tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah siswa kelas IXA adalah 33 siswa, yang terdiri dari 15 siswa lakilaki dan 18 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan 2 macam : a)teknis Tes, yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dengan melaksanakan tes tertulis pada saat setelah selesai pembelajaran, baik pada kondisis awal, siklus I maupun siklus II; b) Teknis Non Tes, yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti pada saat melakukan pengamatan proses pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan supaya diperoleh data yang valid, yaitu melalui dokumentasi dan observasi. Alat pengumpulan data menggunakan alat pengumpulan data yang berupa : a) Butir-butir soal tes, yaitu soal-soal tes yang digunakan untuk mengukur kemajuan atau tingkat keberhasilan siswa dalam menerima/menyerap materi pembelajaran yang disajikan oleh guru atau peneliti. Sehingga hasil belajar siswa bisa diketahui secara jelas; b) Lembar observasi, yaitu lembar pengamatan yang digunakan oleh peneliti dalam proses pembelajaran/tindakan. Supaya data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini bisa lebih valid baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, maka dalam validasi data tersebut divalidasi dengan menggunakan : a) Content validity, yaitu untuk memvalidasi data yang bersifat kuantitatif. Melalui content validiti ini data tersebut secara teoritik lebih operasional, spesifik, dan dapat mengukur indikator yang diharapkan; b)triangulasi sumber, digunakan untuk memvalidasi data yang bersifat kualitatif, yang diperoleh oleh Peneliti bersama kolaborator melalui pengamatan dalam proses pembelajaran/tindakan. Analisis data data yang digunakan adalah : a) Analisis diskriptif komparatif yaitu untuk membandingkan hasil belajar kondisi awal, siklus I, dan siklus II; b) Analisis diskriptif kualitatif, digunakan untuk membandingkan hasil pengamatan peneliti tentang proses pembelajaran dari kondisi awal, siklus I dan siklus II Dalam penelitian indikator yang ingin dicapai oleh peneliti adalah : a) Hasil belajar atau pemahaman terhadap konsep globalisasi yang ratarata 57,27 supaya meningkat menjadi 60,00 pada siklus I dan 65,00 pada siklus II; b) Motivasi belajar siswa pada kondisi awal yang hanya 34,34% siswa termotivasi menjadi 60,00% pada siklus I, dan 70,00% pada sikulus II siswa termotivasi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Menurut Sri Swasono Widodo (2009) masing-masing tindakan dalam siklus terdiri dari 4 (empat) tahapan, antara lain : 1) Planning, 2) Acting, 3) Observing, dan 4. Reflecting. Dalam penelitian ini masing-masing tahap dapat dijelaskan sebagai berikut: Tahap perencanaan (planning) menyusun beberapa perencanaan program yang terdiri dari : a) Menyusun program pembelajaran; b) Menyusun lembar observasi; c) Menyusun lembar kegiatan siswa; d) Menyusun alat evaluasi; e) Mmempersiapkan perangkat lain yang dibutuhkan. Tahap pelaksanaan tindakan (acting), peneliti melaksanakan tindakan dengan kegiatan pemeblajaran. Pada tahap pengamatan (observing) ini kolaborator melakukan observasi selama kegatan 37

5 belajar berlangsung. Setelah direfleksikan, selanjutnya kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I dijadikan sebagai renungan dalam perbaikan kegiatan berikutnya. Perbaikan-perbaikan tersebut dapat berupa metode pembelajaran, media pembelajaran, maupun alat evaluasi yang digunakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Selama pengamatan dalam proses pembelajaran dengan model kompetisi kelompok sebagai berikut: a) Siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran.; b) Siswa berpartisipasi aktif, interaksi sosial terjalin dengan baik, kehidupan demokratis tampak ketika melakukan diskusi kelompok. Dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran siklus I, peneliti bersama kolaborator memperoleh data sebagai berikut: Tabel 1 Hasil Observasi pada Siklus I Sedangkan nilai hasil belajar siswa meningkat dari rata-rata kelas 57,27 pada kondisi awal menjadi 62,27 pada siklus I. Pembahasan Siklus II Pada siklus II, siswa semakin tertarik pada model pembelajaran kompetisi kelompok. Dari pengamatan peneliti dengan kolaborator dapat diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Data observasi atau pengamatan terhadap motivasi belajar siswa tercatat: Tabel 3 Hasil Observasi pada Siklus II Sedangkan nilai hasil belajar siswa ratarata kelas adalah 65,15, yang menunjukkan adanya peningkatan pemahaman terhadap konsep globalisasi. Jika dibandingkan dengan nilai rata-rata pada siklus I yang hanya 62,27. Berarti ada kenaikan 4,62%. Pembahasan Antar Siklus Data kondisi awal tercatat hanya sekitar 34,34% siswa yang memiliki kemauan untuk mengikuti pelajaran. Sedangkan hasil belajar siswa hanya mencapai rata-rata kelas sebesar 57,27. Pada tindakan siklus I peneliti menerapkan model pembelajaran kompetisi kelompok. tingkat motivasi tercatat 78,35% atau sebanyak 26 dari 33 siswa kelas IXA. Nilai hasil belajar siswa setelah mengikuti penilaian akhir pelajaran pada siklus I, rata-rata kelas 62,27. Dengan nilai rata-rata kelas sebesar 62,27 menunjukkan ada kenaikan hasil belajar atau pemahaman terhadap konsep globalisasi. Pada siklus II, tingkat motivasi belajar siswa mencapai angka sebesar 80,09% atau sebanyak kurang lebih 26,42 Siswa dari 33 siswa kelas IXA. Sedangkan hasil nilai yang diperoleh siswa kelas IXA rata-rata 65,15. Jika kita bandingkan dengan siklus I, maka hasil nilai siswa pada siklus II ini mengalami kenaikan sebesar 4,63%. 38

6 Dari uraian tersebut di atas, maka dalam pembahasan antar siklus ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada kenaikan motivasi belajar siswa dari kondisi awal sebesar 34,34% menjadi 78,35% siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran kompetisi kelompok. Prosentase kenaikan motivasi belajar siswa adalah sebesar 128,15%. 2. Ada kenaikan pemahaman terhadap konsep globalisasi pada mata pelajaran PKn dari kondisi awal dengan rata-rata nilai hasil belajar 57,27 menjadi 62,27 pada siklus II. Kenaikan nilai hasil belajar sebesar 0,09%. 3. Ada kenaikan motivasi belajar siswa dari siklus I sebesar 78,35% menjadi 80,09% siswa termotivasi belajarnya pada siklus II. Ada kenaikan sebesar 2,22%. 4. Ada kenaikan pemahaman terhadap konsep globalisasi dengan ditunjukkan nilai hasil belajar siswa rata-rata kelas pada siklus I menjadi 65,15 pada siklus II. Ada kenaikan pemahaman terhadap konsep globalisasi sebesar 4,26%. Perbandingan antara kondisi awal, siklus I dan siklus terdapat pada tabel di bawah ini : Tabel 5 PerbandinganTingkat Motivasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Tingkat kemajuan atau perkembangan pembelajaran pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut: II dapa tabel di bawah ini: Grafik 1. Perbandingan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Hasil Penelitian Berdasarkan kajian teori dan data empirik, penelitian tindakan kelas ini telah mampu menjawab hipotesa yang telah dirumuskan pada bab II. 1. Melalui model pembelajaran kompetisi Kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraantentang globalisasi bagi siswa kelas IXA SMP Negeri 1 Mojosongo semester 2 tahun pelajaran 2009/2010, ditandai dengan meningkatnya tingkat motivasi belajar siswa dari kondisi awal 34,34%, kemudian pada siklus I sebesar 78,35%, dan pada siklus II sebesar 80,09 siswa termotivasi belajarnya. 2. Melalui model pembelajaran kompetisi kelompok dapat meningkatkan pemahaman konsep globalisasi pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi siswa kelas IXA SMP Negeri 1 Mojosongo semester 2 tahun pelajaran 2009/2010. Terbukti ada kenaikan hasil belajar siswa. dari kondisi awal hasil belajar siswa hanya diperoleh rata-rata kelas 57,27, pada siklus I 62,27. Kemudian siklus II diperoleh ratarata kelas 65,15. Dengan kenaikan angka-angka kuantitatif pada hasil belajar siswa dari kondisi awal sampai dengan siklus II, maka dapat dinyatakan ada kenaikan hasil belajar secara signifikan. PENUTUP Simpulan Setelah diadakan analisis data dan 39

7 pembahasan hasil penelitian tindakan kelas ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Penerapan model pembelajaran kompetisi kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar p a d a m a t a p e l a j a r a n P e n d i d i k a n Kewarganegaraan bagi siswa kelas IXA SMP Negeri I Mojosongo semester 2 tahun pelajaran 2009/ Penerapan model pembelajaran kompetisi kelompok dapat meningkatkan pemahaman konsep globalisasi pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi siswa kelas IXA SMP Negeri 1 Mojosongo semester 2 tahun pelajaran 2009/ Penerapan model pembelajaran kompetisi kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep globalisasi pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi siswa kelas IXA SMP Negeri I Mojosongo semester 2 tahun pelajaran 2009/2010. Saran Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran kompetisi kelompok dapat menginspirasi peneliti untuk memberikan saran sebagai berikut: 1. Dapat dikembangkan untuk penelitian bagi guru pada pelajaran atau materi lain yang relevan. 2. Para guru, khususnya guru Pendidikan Kewarganegaraan hendaknya memperluas wawasan model-model pembelajaran secara teoritis yang selanjutnya dapat menerapkannya dalam pembelajaran agar lebih bermakna. 3. Kepala sekolah hendaknya mengupayakan adanya pelatihan-pelatihan terhadap keprofesian guru tentang pengembangan model-model pembelajaran dan penelitian tindakan kelas. DAFTAR PUSTAKA Margaret E. Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No.11. Jakarta: CV. Rajawali. Sri Hartati, Model Pembelajaran Inovatif. Semarang: Dinas Diknas. Sri Haryati dan Sugiaryo, Modul Pendidikan Kewarganegaraan. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 Sri Wasono Widodo Panduan Penyusunan L a p o r a n P T K. I n t e r n e t : Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima. 40

Edudikara, Vol 1 (2); 64-77,

Edudikara, Vol 1 (2); 64-77, PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDEX CHARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKn Suwadi Guru SMP Negeri 1 Mojosongo Boyolali suwadis68@yahoo.com Abstrak Tujuan dari

Lebih terperinci

Peningkatan Kedisiplinan dan Hasil Belajar IPA pada Materi Klasifikasi Benda Melalui Discovery Learning Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Tolitoli

Peningkatan Kedisiplinan dan Hasil Belajar IPA pada Materi Klasifikasi Benda Melalui Discovery Learning Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Tolitoli Peningkatan Kedisiplinan dan Hasil Belajar IPA pada Materi Klasifikasi Benda Melalui Discovery Learning Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Tolitoli Yulian Manasa SMP Negeri 2 Tolitoli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

Yuyun Ambarwanto SD Negeri II Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

Yuyun Ambarwanto SD Negeri II Ngadirojo Kabupaten Wonogiri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN BIASA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS VA SDN II NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yuyun Ambarwanto SD

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn Sri Mulyani* Abstrak Salah satu permasalahan yang dihadapi SMP Negeri 21 Semarang saat ini adalah rendahnya kualitas

Lebih terperinci

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar KONSTRUKTIVISME, Vol. 9, No. 2, Juli 2017 p-issn: 1979-9438; e-issn: 2442-2355 FKIP Universitas Islam Balitar, Blitar Http://konstruktivisme.unisbablitar.ejournal.web.id; Email: konunisba@gmail.com PENERAPAN

Lebih terperinci

PENERAPAN PERMAINAN MONOPOLI BINTANG CERDAS DALAM MATERI AJAR SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA. Herawati

PENERAPAN PERMAINAN MONOPOLI BINTANG CERDAS DALAM MATERI AJAR SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA. Herawati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 5, Oktober 2016 ISSN 0854-2172 PENERAPAN PERMAINAN MONOPOLI BINTANG CERDAS DALAM MATERI AJAR SISTEM SD Negeri

Lebih terperinci

PROSEDUR/METODOLOGI PENELITIAN ( BAB III )

PROSEDUR/METODOLOGI PENELITIAN ( BAB III ) PROSEDUR/METODOLOGI PENELITIAN ( BAB III ) Oleh: TIM PENGAJAR PTK DEPARTEMEN ELEKTRO PPPPTK BOE / VEDC MALANG 19 30 OKTOBER 2009 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian B. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ARITMATIKA SOSIAL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ARITMATIKA SOSIAL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 1, Juli 2016. Hal 105 112. MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ARITMATIKA SOSIAL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VIII-B SMPN 18 Mataram Melalui Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Jigsaw

Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VIII-B SMPN 18 Mataram Melalui Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Jigsaw e-issn: 2442-7667 p-issn: 1412-6087 Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VIII-B SMPN 18 Mataram Melalui Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Jigsaw Hj. Pratini Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang terletak di Jln. Kates No. 8, Siswodipuran Boyolali Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

Keperluan korespondensi, HP : ,

Keperluan korespondensi, HP : , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE TALKING STICK BERBANTUAN

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan media visual.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan media visual. 28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan dua siklus. Penelitian ini bersifat deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research

Lebih terperinci

PENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING BERVARIASI PADA MATA PELAJARAN PKn

PENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING BERVARIASI PADA MATA PELAJARAN PKn PENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING BERVARIASI PADA MATA PELAJARAN PKn Suwadi Guru SMP Negeri 1 Mojosongo Boyolali Email: suwadis68@yahoo.com

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Maryanto ABSTRACT More than 60% of students in SMP Negeri 2 Pulosari

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Penerapan model pembelajaran struktural tipe mind mapping dengan media flash cards

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang beralamatkan di Jl.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester genap tahun pelajaran 2010-2011. Jumlah siswa pada kelas tersebut ada 32 orang

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENDA SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE GIVE THE REAL (GTR) Mundasah

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENDA SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE GIVE THE REAL (GTR) Mundasah Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENDA SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI SD Negeri

Lebih terperinci

MEIDITA CAHYANINGTYAS K

MEIDITA CAHYANINGTYAS K PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 MEIDITA CAHYANINGTYAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas XI IS 2 SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016, yang beralamat di

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Triyatno 1, John Sabari 2 1 Mahasiswa Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Subyek Penelitian Pembelajaran Subyek penelitian pembelajaran ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Sidalang 01 dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI

Oleh : Retnosari Widiastuti ABSTRAKSI Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Materi Penyimpangan Sosial melalui Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together Bagi Siswa Kelas XD SMAN 1 Rowosari Semeser 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi.yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang peneliti

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 5 KARANGRAYUNG KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10 ISSN X. Darmiah SD Inpres Perumnas, Palu, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10 ISSN X. Darmiah SD Inpres Perumnas, Palu, Sulawesi Tengah Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Perumnas pada Materi Meneladani Kepahlawanan dan Patriotisme Tokoh-Tokoh Di Lingkungannya Melalui Pembelajaran Value Clarification Technique

Lebih terperinci

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

Linda Ratnaningtyas D.W. 34 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD MATA PELAJARAN IPS MATERI DOKUMEN DAN BENDA PENTING KELUARGA PADA SISWA KELAS II SDN TANGGUL WETAN 02 JEMBER Linda Ratnaningtyas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : WAHID ROSYIDI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : WAHID ROSYIDI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD N 01 SUMBEREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Wina Sanjaya ( 2009 : 26) mengartikan bahwa penelitian tindakan

Lebih terperinci

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis Mc. Taggart. 3.2 Seting

Lebih terperinci

Kurnia Anandita Widyaningrum Program Studi Pendidikan-Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Kurnia Anandita Widyaningrum Program Studi Pendidikan-Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 136

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 136 DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 21, 136 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn TENTANG KERJA SAMA NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). (David Hopkins dalam Trianto 2012:15) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Lokasi yang digunakan peneliti adalah SD Karangduren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun kelas yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044 0 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETRAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE MEMBACA PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) DAN PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu studi yang sistematis yang dilakukan oleh pelaku pendidikan dalam

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PENERAPAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GIRIWONDO JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas 33 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tindakan berupa penerapan active learning

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) Isnita Lastyarini, Usada, Siti Kamsiyati PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian 24 Bab III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah atas Negeri 1 Teras. SMA Negeri 1 Teras Kabupaten Boyolali terletak di Jl.

Lebih terperinci

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret   ABSTRAK C027 PENINGKATAN MINAT BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) BERBANTUAN MODUL PADA SISWA KELAS VII-D SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Evin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Pringsewu Timur Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang

Lebih terperinci

Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya

Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya Danir SD Karya Thayyibah Baiya, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATERI IPS MELALUI METODE MAKE A MATCH SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 SRINGIN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATERI IPS MELALUI METODE MAKE A MATCH SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 SRINGIN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR 0 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATERI IPS MELALUI METODE MAKE A MATCH SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 SRINGIN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun sebagai persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 36 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Semua penelitian memang berupaya untuk memecahkan suatu problema. Dilihat dari segi problema yang harus dipecahkan,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK OPTIMALISASI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PADA SISWA DI SMA NEGERI 4 MAGELANG, JAWA TENGAH

PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK OPTIMALISASI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PADA SISWA DI SMA NEGERI 4 MAGELANG, JAWA TENGAH Berkala Fisika Indonesia Volume 4 Nomor 1 & 2 Januari & Juli 2012 PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK OPTIMALISASI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PADA SISWA DI SMA NEGERI 4 MAGELANG, JAWA TENGAH M. Arief Fauzan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 14 Surakarta, Jl. Prof. Wz. Yohanes No. 54 Surakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP 2 SUSUKAN kelas VII F semester 2 tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, terdiri dari siswa

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI KARYA SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI KARYA SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA Fariza Pahlevi 11 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI KARYA SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA Oleh : Fariza Pahlevi SMP Negeri 1 Bali E-mail

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPS sejarah dengan menerapkan model pembelajarankartu Domino. Siswa kelas X-B berjumlah 37 siswa terdiri dari :

BAB III METODE PENELITIAN. IPS sejarah dengan menerapkan model pembelajarankartu Domino. Siswa kelas X-B berjumlah 37 siswa terdiri dari : BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK PGRI 2 Salatiga Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 s.d April 2012, karena waktu itu awal

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut;

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut; III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Prosedur Penelitian. Dalam penelitian ini akan digunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Rejondani Prambanan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27 39 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan

Lebih terperinci

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogowero Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung pada kelas 4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses pembelajaran dalam kelas menggunakan model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. proses pembelajaran dalam kelas menggunakan model pembelajaran 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk menganalisis sikap kebangsaan siswa dalam kegiatannya sehari hari disekolah. Dengan demikian yang diamati adalah proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pemilihan Metode Penelitian Pemilihan metode penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN KEASLIAN... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Mamba ul Ulum Corogo Jogoroto Jombang ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Mamba ul Ulum Corogo Jogoroto Jombang ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang berjudul Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPA Materi Sistem Pernafasan dengan Menggunakan Media Kotak Nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peningkatan Pemahaman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peningkatan Pemahaman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengujicobakan suatu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran Examples Non

BAB III METODE PENELITIAN. mengujicobakan suatu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran Examples Non BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas karena dalam penelitian ini akan mengujicobakan suatu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar di Gugus Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, Kelas IV Mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar yang berupa sebuah tindakan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan proses belajar mengajar dengan model konvensional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2) BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Sesuai dengan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK), prosedur penelitian yang akan ditempuh adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus

Lebih terperinci

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VIIIA MTS SUDIRMAN GETASAN KAB. SEMARANG

Lebih terperinci

Erna Lukitawati Guru SMP NEGERI I Turen

Erna Lukitawati Guru SMP NEGERI I Turen UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG SISI DATAR DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MEDIA BENDA ASLI Erna Lukitawati Guru SMP NEGERI I Turen Abstrak

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan tindakan berupa model pembelajaran Student

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014 Sony Ditamara 1, Triyono 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 JATIPOHON GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 JATIPOHON GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 JATIPOHON GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Oleh: RESTI FITRIANINGRUM A54F100038 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. No Uraian Kegiatan Bulan

BAB III METODE PENELITIAN. No Uraian Kegiatan Bulan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, mulai dari bulan januari sampai bulan juni 2012 atau selama I Semester. Berdasarkan Materi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran kooperatif Tipe NHT Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam

Lebih terperinci

OPTIMALISASI STRATEGI PEMBELAJARAN SIKLUS UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI DAN

OPTIMALISASI STRATEGI PEMBELAJARAN SIKLUS UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI DAN OPTIMALISASI STRATEGI PEMBELAJARAN SIKLUS UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII C SMP N 3 Colomadu ) Oleh Reka Pramukti 1, Rita P.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action Research,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas telah dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No 2 Laweyan Surakarta. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini telah dilaksanakan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 PENERAPAN MODEL

Lebih terperinci