BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigmaa menunjukka pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Paradigma juga bersifat normatif, menunjukkn pada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau epitemologis yang panjang. 23 Paradigma yang dilakukan dalam penelitian ini adalah paradigma Kontruktivis, paradigma konstruktivis yaitu paradigma yang hampir merupakan antitesis dari paham yang meletakkan pengamataan dan objektivitasdalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan. Paaradigma ini memandan ilmu sosial sebagai analisis sistematisterhadap Socially meaningful action melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan memelihara atau mengelola dunia sosial mereka. 24 Paradigma Konstruktivis Memiliki beberapa kriteria yang membedakan dengan paradigma lainnya, ontologi, epistemologi, dan metodologi. Level ontologi, paradigma konstruktivis melihatkenyataan sebagai hal yang ada tetapi realitas bersifat majemuk dan maknanya berbeda bagi setiap orang. Dalam 23 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, 2008, hal 9 24 Dedy N. Hidayat, Paradigma Dan metodologi penelitian Sosial Empirik Klasik,2003, hal 3 48

2 49 epistemologi, peneliti menggunakan pendekatan subjektif karenadengan cara itu bisa menjabarkan pengkonstruksian makna individu. Dalam metodologi, peradigma ini menggunakan berbagai macam jenis pengkonstruksian dan menggabungkannya dalam sebuah konsesus. Proses ini melibatkan dua aspek; hermeunetik dan diletik. Hermeunetik merupakan aktivitas dalam mengkaji teks, percakapan, tulisan, atau gambar. Sedangkan dialetik adalah penggunaan dialog sebagai pendekatan agar subjek yang diteliti dapat ditelaah pemikirannya dan membandingkannya dengan cara berpikir peneliti. Dengan begitu harmonitas komunikasi dan interaksi dapat dicaapai dengan maksimal. 25 Penulis menggunakan paradigma konstruktivis untuk mengetahui sosialisasi dan edukasi brand makanan jepang yang dilakukan praktisi humas kepada pelanggan dan calon pelanggan hingga terpenuhi kebutuhan informasi tentang makanan jepang. 3.2 Metode Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, prsepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suau konteks khusus yang 25 William Lawrence Neuman, Social Research Metodhs; Qualitative and Quantitative Approaches, Person Education, 2003, hal 75

3 50 alamiah dan demgan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. 26 Pendekatan kualitatif dalam penelitian social menekankan pada pembuktian terhadap hubungan-hubungan antar variabel, atau keterpengaruhan antara variabel, maupun identifikasi terhadap variabel. Menurut Whiteney (1960) metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat. Penelitian tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatankegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. 27 Dalam suatu penelitian ilmiah, diperlukan metode yang tepat. Sesuai dengan pokok permasalahan penelitian ini yaitu ingin mengidentifikasi karakteristik aktivitas Sosialisasi dan edukasi brand makanan jepang PT.KIRA- KIRA GINZA periode Metode yang digunakan pada penelitian kali ini adalah dengan menggunakan metode studi kepustakaan, dengan berupa hasil kutipan kutipan, serta kajian kajian yang dilakukakan oleh humas PT. KIRA-KIRA GINZA dalam aktivitas sosialisasi dan edukasi brand makanan Jepang periode Dengan metode ini diharapkan data yang diperoleh bisa mendatangkan analisa yang baik. Survey dapat digunakan dengan cara sensus maupun sampling. 26 Prof. Dr. Lexy J. Moleong, MA, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, PT. Remaja Rosdakarya, 2007, hal 6 27 Moh. Nazir, Metide Penelitian, Ghalia Indonesia, 2003, hal

4 51 Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok 28 dan merupakan salah satu dari metode kuantitatif. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Data Primer Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Yang dimaksud studi pustaka dalam hal ini adlah membaca literature kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian, yakni aktivitas sosialisasi dan edukasi brand makanan jepang PT. KIRA-KIRA GINZA periode Salah satunya dengan menggunakan dokumen-dokumen dan majalah-majalah yang berkaitan dengan aktivitas sosialisasi dan edukasi brand makanan jepang PT. KIRA-KIRA GINZA periode Key Informan Key Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ibu Susilowati selaku direktur komunikasi Restauran dan PT.KIRA-KIRA GINZA, digunakan key informan ibu Susilowati karena beliau adalah direktur humas Restauran serta PT.KIRA-KIRA GINZA yang mempunyai kompetensi komunikasi yang baik, dan yang lebih mengetahui tentang strategi-strategi komunikasi yang seperti apa yang biasa digunakan sebagai alat untuk sosialisasi dan edukasi brand perusahaan 28 Ibid. Hal.42

5 52 tersebut. Selain itu juga key informan lain yang digunakan adalah Bpk. Rano Suryadipura selaku General Manager PT. KIRA-KIRA GINZA dan Mrs.Saori Takeshi selaku Supervisor Restauran KIRA-KIRA GINZA. Sedangkan untuk narasumber pembanding yang digunakan dalam peelitian ini adalah Lala Karia Sari dan Mr. Natori selaku customer member dari restauran KIRA-KIRA GINZA. Dan Lia agustina yang merupakan seorang pembeli atau calon pelanggan. 3.5 Definisi Konsep 1. Aktvitas Kegiatan Public Relations adalah kegiatan yang ditujukan untuk publiknya. Berdasarkan jenis publiknya kegiatan Public Relations terbagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal. 2. Corporate Communication Komunikasi korporat adalah keseluruhan kegiatan komunikasi dari perusahaan yang dilakukan demi tercapainya tujuan-tujuan yang sudah direncanakan. 3. Sosialisasi sosialisasi merupaka upaya penghubung antara individu dengan masyarakat. Sosialisasi memiliki dua fungsi. Dari pihak individu, sosialisasi merupakan proses sosial yang menjadikan seseorang sebagai

6 53 bagian dari suatu kebudayaan setelah mengetahui, menghayati, dan melaksanakan seluruh sistem nilai budaya yang ada. Sementara itu, dari kepentingan masyarakat, sosialisasi berfungsi untuk mempertahankan kebudayaan masyarakat tersebut dengan cara mengajar dan membiasakan seseorang agar selaras dengan berbagai unsur sistem nilai budaya yang berlaku. 4 Edukasi Edukasi adalah suatu proses perubahan perilaku secara terencana pada diri individu, kelompok, atau masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat. 5 Brand Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. 3.6 Tekhnik Analisis Data Analisis data menrut Patton yang dikkutip Lexy J. Meleong adalah proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satu uraian data. 29 Sedangkan menurut Taylor, (1975: 79) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan 29 Lexy J. Meleong, OP. Cit. Hal 280

7 54 merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan menjadi: Analisis data proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaaan keabsahan data yanng memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. 30 Triangulasi dengan sumber menurut patton berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatau informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. 31 Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat menegecek temuannya, dengan jalan membandingkannya dengan beerbagai sumber, metode, atau teori. Untuk iyu, maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan yaitu : a. Mengajukan berbagai macam pertanyaan b. menegeceknya dengan berbagai sumber data 30 Ibid. Hal Ibib. Hal. 331

8 55 c. memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapatt dilakukan. 32 Teknik analisa data adalah suatu proses kerja dari seluruh tahapan pekerjaan yang mempunyai sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran suatu keadaan, keterangan, atau fakta. Analisa data yang berhasil dikumpulkan adalah wawancara mendalam yang dianalisa secara kualitatif, adapun analisa data yang berhasil dikumpulkan adalah hasil wawancara mendalam dengan Direktur Komunikasi Ibu Susilowati, General Manajer Bpk. Rano Suryadipura, Supervisor Mrs. Saori Takesh, pelanggan restauran Lala Karia Sari dan Mr. Natori, calon pelanggan Lia agustina. 3.7 Tekhnik Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk menjadikan penelitian kualitatif dapat dinilai baik, Poerwandari mengingatkan harus ada lima kriteria yang terpenuhi. Pertama ialah ketebukaan yaitu intesitas peneliti dalam mendiskusikanhasil temuannya ini dengan orang lain yang dianggap menguasai bidangnya. Kriteria yang lain adalah konformabilitas, yaitu kesediaan peneliti mengungkapkan secara terbuka prose dan elemen-elemen penelitiannya sehingga memungkinkan pihak lain melakukan penelitian. Yang ketiga adalah kebenaran, yaitu kebenaran yang sebagian besar tergantung pada perspektif orang yan terlibat didalamnya,dan oleh karenanya 32 Ibid. Hal. 332

9 56 tergantung pada konteks situasi internal pemberi definisi. Yang keempat, kriteria kredibilitas yang terletak pada keberhasilan mencapai maksud, kemampuan mengeksplorasi masalah, mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial, atau pola interaksi yaang kompleks. Kriteria yang terakhir adalah trasfebilitas, sejauh mana penelitian yang dilakukan pada suatu kelompok dapat diaplikasikan kedalam kelompok lain dengan memperhatikan setting atau konteks dalam mana studi akan dipindahkan haruslah relevan atau memiliki kesamaan. 33 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tekhnik keabsahan data konformabilitas, karena dalan tekhnik ini kesediaan peneliti mengungkapkan secara terbuka prose dan elemen-elemen penelitiannya sehingga memungkinkan pihak lain melakukan penelitian. 33 Poerwandari, Pendekatan Kualitatif Untuk Peneliti Perilaku Manusia, LPSP3-Universitas Indonesia, hal