VII. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VII. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 VII. HASIL DAN PEMBAHASAN 7.1. Analisis Kesediaan Membayar Responden Analisis kesediaan membayar dilakukan untuk mengetahui apakah responden bersedia atau tidak membayar daripada paket-paket wisata yang rencanaya akan dibuat di WWCN. Setiap responden ditanyakaan mengenai kesediaan membayar terhadap paket wisata jogging track plus dan paket wisata konservasi. Dari hasil wawancara yang dilakukan tehadap 80 responden, didapat responden yang menyatakan bersedia membayar untuk paket jogging track plus adalah sebanyak 53 orang (66,25%) sedangkan yang tidak bersedia 27 orang (33,75%). Dari 27 orang yang menyatakan tidak bersedia membayar, sebanyak 22 orang (81,48%) beralasan karena ketiadaan biaya. Sisanya beralasan tidak mau membayar paket wisata ini dikarenakan mempunyai penyakit yang tidak memungkinkan untuk mengikuti paket wisata tersebut seperti jantung, reumatik dan asma. Responden yang bersedia membayar untuk paket konservasi adalah sebanyak 67 orang (85%) dan 13 orang (15%) menyatakan tidak bersedia. Sama halnya seperti paket jogging track plus, kebanyakan alasan responden yang tidak bersedia membayar paket ini dikarenakan faktor biaya yang mahal. Dari 13 responden yang menyatakan tidak bersedia membayar karena mahalnya biaya ada sebanyak sepuluh orang (76,92%). Dua orang responden beralasan kegiatan paket wisata tersebut akan membosankan dan satu orang responden tidak memberikan alasanya. 51

2 Variabel respon yang digunakan pada analisis ini adalah peluang responden memilih bersedia atau tidak bersedia membayar paket wisata dengan menggunakan analisis regresi logit. Jika responden bersedia membayar, maka diberi nilai satu dan jika responden tidak bersedia membayar, maka diberi nilai nol. Variabel-variabel penjelas (independent) yang digunakan dalam model logit terdiri dari variabel kontinu yaitu usia (USA), pedapatan (PNDPT), lama menempuh pendidikan (PNDKN), biaya perjalanan (BP), lama di lokasi (LK), dan frekuensi kunjungan sebelumnya (FK), sedangkan jenis kelamin (JK) merupakan variabel dummy. Berdasarkan hasil analis regresi logit, untuk paket wisata jogging track plus didapat nilai -2log likelihood sebesar 65,828 yang menghasilkan nilai Chisquare pada model sebesar 36,470 dengan signifikan 0,000. Kesimpulan dari hasil tersebut adalah hipotesis nol yang menyatakan bahwa semua slope dalam model sama dengan nol harus ditolak pada taraf nyata α=1%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat minimal satu slope model yang tidak sama dengan nol atau variabel penjelas secara bersamaan berpengaruh nyata terhadap peluang kesediaan dan ketidaksediaan responden untuk membayar paket wisata jogging track plus. Pengertian lain bahwa model logit yang dihasilkan dapat menjelaskan atau memprediksi pilihan responden. Hasil dari anlisis regresi logit mengenai kebersediaan pengunjung dalam membayar paket wisata jogging track plus dapat dilihat pada Tabel

3 Tabel 17. Hasil Analisis Regresi Logit untuk Kesediaan Membayar Pengunjung Terhadap Paket Wisata Jogging Track Plus Variabel Koefisien Sig. Odds Ratio Constant -2,704 0,195 0,067 JK 0,028 0,968 1,028 USA -0,126 0,037 b 0,882 PNDKN 0,323 0,015 b 1,381 PNDPT 0,000 0,003 a 1,000 BP 0,000 0,089 c 1,000 LK 0,384 0,131 d 1,469 FK -0,069 0,432 0,934-2 Log likelihood = 65,828 Tests of Model Coefficients Chi-square Df Sig. Model 36, ,000 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig. 1 4, ,773 Sumber : Data Primer setelah diolah (2010) Keterangan : a signifikan pada tingkat kepercayaan 99% b signifikan pada tingkat kepercayaan 95% c signifikan pada tingkat kepercayaan 90% d signifikan pada tingkat kepercayaan 85% Berdasarkan uji kebaikan model dengan metode Hosmer-Lemeshow yang ditunjukkan pada Tabel 17 diperoleh nilai Chi-square sebesar 4,854 dengan signifikan 0,773 yang lebih besar dari taraf nyata α = 20%, sehingga model regresi yang dihasilkan dinyatakan model yang baik. Model regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut ; Li = -2,704+ 0,028JK -0,126USA + 0,323PNDKN +0,000 PNDPTN + 0,000 BP + 0,384LK -0,069FK. Hasil analisi regresi logit untuk kesediaan membayar responden untuk paket konservasi, didapat nilai -2log likelihood sebesar 44,232 yang menghasilkan 53

4 nilai Chi-square pada model sebesar 27,431 dengan signifikan 0,000. Kesimpulan dari hasil tersebut adalah hipotesis nol yang menyatakan bahwa semua slope dalam model sama dengan nol harus ditolak pada taraf nyata α=1% yakni menunjukkan bahwa terdapat minimal satu slope model yang tidak sama dengan nol atau variabel penjelas secara bersamaan berpengaruh nyata terhadap peluang kesediaan dan ketidaksediaan responden untuk membayar paket wisata konservasi. Hasil dari anlisis regresi logit mengenai kebersediaan pengunjung dalam membayar paket wisata konservasi dapat dilihat pada Tabel 18. Berdasarkan uji kebaikan model dengan metode Hosmer-Lemeshow yang ditunjukkan pada Tabel 18 diperoleh nilai Chi-square sebesar 2,962 dengan signifikan 0,937 yang lebih besar dari taraf nyata α = 20%, sehingga model regresi yang dihasilkan dinyatakan model yang baik. Model regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut ; Li = -3,578+1,037 JK -0,136 USA + 0,281 PNDKN +0,000 PNDPTN + 0,000 BP +0,672 LK -0,043 FK. 54

5 Tabel 18. Hasil Analisis Regresi Logit untuk Kesediaan Membayar Pengunjung Terhadap Paket Wisata Konservasi. Variabel Koefisien Sig. Odds Ratio Constant -3,578 0,167 0,028 JK 1,037 0,268 2,821 USA -0,136 b 0,080 0,873 PNDKN 0,281 b 0,084 1,325 PNDPT 0,000 a 0,032 1,000 BP 0,000 0,255 1,000 LK 0,672 b 0,070 1,958 FK -0,043 0,690 0,958-2 Log likelihood = 44,232 Tests of Model Coefficients Chi-square Df Sig. Model 27, ,000 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig. 1 2, ,937 Sumber : Data Primer setelah diolah (2010) Keterangan : a signifikan pada tingkat kepercayaan 95% b signifikan pada tingkat kepercayaan 90% Dari kedua hasil analisis tersebut didapat variabel kontinu yang berkoefisien positif terhadap peluang kesediaan membayar untuk kedua paket tersebut adalah sama yaitu lama menempuh pendidikan, pendapatan, biaya perjalanan dan lamanya di lokasi. Dapat disimpulkan jika nilainya meningkat satu satuan maka peluang responden bersedia membayar semakin besar. Pada variabel dummy, jika dummy bernilai satu maka peluang responden bersedia membayar akan lebih besar dari peluangnya untuk tidak bersedia membayar. 55

6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Membayar Responden. Varaiabel-variabel yang berpengaruh secara nyata terhadap kesediaan responden dalam membayar paket wisata jogging track plus dan paket konservasi yaitu tingkat usia, lamanya menempuh pendidikan, tingkat pendapatan dan lamanya di loaksi. Variabel biaya perjalanan hanya berpengaruh nyata terhadap paket jogging track plus. 1. Usia Variabel tingkat usia pada paket jogging track plus memiliki P-value 0,037 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,05 dan paket konservasi memiliki P-value 0,080 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,1. Kedua paket tersebut memiliki koefisien bertanda negatif berarti semakin bertambah usia pengunjung peluang untuk kebersediaan membayar paket wisata semakin kecil. Hal ini menunjukan bahwa peminat paket wisata baik paket jogging track plus maupun konservasi lebih banyak diminati oleh usia remaja. Nilai odds ratio variabel usia pada paket jogging track plus adalah sebesar 0,882 yaitu berarti pengunjung yang usianya lebih tua, peluang untuk membayar paket wisata jogging trakc plus turun 0,882 kali dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket wisata jogging trakc plus. Paket konservasi memiliki nilai odds ratio sebesar 0,873 yaitu berarti pengunjung yang usianya lebih tua, peluang untuk membayar paket wisata konservasi turun 0,873 kali dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket wisata konservasi. 2. Lamannya menempuh pendidikan 56

7 Variabel lamanya menempuh pendidikan pada paket wisata jogging track plus memiliki P value 0,015 berpengaruh nyata signifikan pada taraf nyata α = 0,05 dan paket wisata konservasi memiliki P value 0,084 berpengaruh nyata signifikan pada taraf nyata α = 0,1. Keduanya memiliki koefisien positif yang artinya semakin lama tingkat pendidikan pengunjung, maka peluang pengunjung untuk membayar paket wisata semakin besar. Hal ini disebabkan karena seseorang yang mempuh pendidikan lebih lama biasanya pola fikir orang tersebut akan semakin tinggi, sehingga dapat lebih merasakan adanya manfaat dari paket-paket wisata tersebut. Paket wisata jogging track plus memiliki nilai odds ratio sebesar 1,381 berarti jika lamanya menempuh pendidikan meningkat satu tahun maka peluang pengunjung untuk membayar paket wisata jogging track plus 1,381 kali lebih tinggi dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket wisata jogging track plus. Paket konservasi memiliki nilai odds ratio sebesar 1,325 yang artinya jika lamanya pendidikan yang ditempuh meningkat satu tahun maka peluang pengunjung untuk membayar paket wisata konservasi lebih tinggi 1,325 kali dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket wisata konservasi. 3. Tingkat pendapatan Variabel tingkat pendapatan pada paket jogging track plus memiliki P-value 0,003 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,01. Paket konservasi memiliki P-value 0,032 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,05 Keduanya memiliki koefisien positif yang artinya semakin tinggi tingkat pendapatan responden, maka responden akan semakin bersedia membayar paket wisata. Hal ini dikarenakan semakin tinggi pendapatan seseorang maka 57

8 semakin tinggi pula kemampuan ekonominya sehingga semakin tinggi pula kesempatan orang tersebut untuk mengikuti paket wisata. Paket jogging track plus dan konservasi memiliki nilai odds ratio yang sama yakni satu, artinya tingkat pendapatan tidak mempengaruhi peluang pengunjung untuk membayar paket wisata jogging track plus dan konservasi. 4. Biaya perjalanan Variabel biaya perjalanan pada paket wisata jogging trakc plus memiliki P value sebesar 0,089 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,1. Koefisien biaya perjalanan bertanda positif dan tidak sesuai dengan hipotesis awal, dimana biaya perjalanan akan berpengaruh secara negatif terhadap kesediaan pengunjung membayar paket wisata. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah uang yang dikeluarkan dalam berwisata bagi responden bukan menjadi suatu masalah jika dibandingkan dengan manfaat yang akan diterimanya. Nilai odds ratio biaya perjalanan sebesar satu berarti biaya perjalanan tidak mempengaruhi peluang pengunjung untuk membayar paket jogging trakc plus. Variabel biaya perjalanan pada paket konservasi tidak berpengaruh nyata terhadap kesediaan membayar pengunjung karena memiliki p value yang lebih besar dari taraf nyata α = 0,15 yaitu 0, Lamanaya di lokasi Variabel lamanya dilokasi pada paket jogging trakc plus memiliki P value sebesar 0,131 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,15. Pada paket konservasi P valuenya sebesar 0,070 berpengaruh nyata secara signifikan pada taraf nyata α = 0,1. Variabel lamanya dilokasi pada kedua paket memiliki 58

9 tanda keofisien positif, artinya semakin lama pengunjung berada ditempat lokasi maka semakin bersedia responden membayar paket wisata. Nilai odds ratio lamanya di lokasi pada paket jogging track plus sebesar 1,469 artinya jika lama waktu yang dihabiskan pengunjung dilokasi di lokasi meningkat satu jam,maka peluang untuk membayar paket jogging track plus 1,469 kali lebih tinggi dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket jogging track plus. Paket konservasi memiliki nilai odds ratio sebesar 1,958 artinya jika lama waktu yang dihabiskan pengunjung dilokasi meningkat satu jam maka peluang membayar paket konservasi 1,958 kali lebih besar dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar paket konservasi. Variabel jenis kelamin dan frekuensi kunjungan tidak berpengaruh terhadap kesediaan membayar responden terhadap paket wisata jogging track plus dan konservasi. Variabel jenis kelamin tidak berpengaruh nyata pada keduanya karena memiliki p value yang lebih besar dari taraf nyata α = 0,15 yaitu 0,968 dan 0,268, hal ini dikarenakan karena kegiatan-kegiatan yang ada pada paket jogging track plus maupun konservasi dapat diikuti oleh semua jenis kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Variabel frekuensi kunjungan pada kedua paket tersebut memiliki P value yang lebih besar dari taraf nyata α = 0,15 yaitu 0,432 dan 0,690. Hal ini disebabkan karena kebanyakan responden adalah pengunjung yang baru pertama kali datang ke tempat wisata ini, yaitu sebanyak 45 orang responden (56 %). 59

10 7.2. Analisis Nilai Willingness To Pay (WTP) dengan Pendekatan Contingent Valuation Methode Pendekatan Contingent Valuation Method (CVM) dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis nilai WTP responden WWCN terhadap tarif paket wisata yang direncanakan oleh pengelola WWCN. Adapun hasil pelaksanaan langkah kerja dalam metode CVM adalah sebagai berikut : 1. Membuat Hipotesis Pasar Seluruh responden diberikan informasi mengenai rencana pembuatan paket wisata di WWCN yakni paket jogging track plus dan paket konservasi. Responden juga diberikan informasi mengenai kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan dalam paket wisata, manfaat serta fasilitas yang diberikan oleh pihak pengelola dalam tiap paket wisata. Adanya paket-paket wisata ini diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pengunjung dalam berwisata, selain itu juga pengunjung dapat berpartisipasi dalam menjaga kelesatarian sumber daya yang terdapat di tempat wisata ini. Pengelola dalam merencanakan paket wisata ini sudah mengestimasi mengenai tarif paket wisata yang nantinya akan dikenakan. Informasi mengenai tarif maksimal yang bersedia dibayarkan oleh pengunjung terhadap paket wisata tersebut sangat diperlukan bagi pengelola, yaitu sebagai bahan pertimbangan kembali dalam menentukan tarif untuk paket wisata. 2. Mendapatkan Nilai Lelang (Bids) WTP Pada penelitian ini nilai penawaran yang digunakan untuk mengetahui nilai WTP masing-masing paket wisata responden didapatkan melalui metode permainan lelang (Bidding Game). Dimana responden diberi pertanyaan secara 60

11 berulang-ulang tentang keinginan membayar sejumlah tertentu sampai mendapatkan nilai maksimum yang ingin dibayarkan. 3. Menghitung Nilai Rata-Rata WTP Dugaan nilai rata-rata WTP responden WWCN terhadap tarif maksimal untuk paket wisata diperoleh berdasarkan rasio jumlah nilai WTP yang diberikan responden dengan jumlah total responden yang bersedia membayar. Distribusi nilai WTP responden untuk masing-masing paket wisata dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Mengacu pada Lampiran 1 dan Lampiran 2 diperoleh nilai rata-rata WTP responden untuk paket jogging track plus adalah sebesar Rp ,00 sedangkan untuk paket konservasi nilai rata-rata WTPnya adalah sebesar Rp ,00. Nilai rata-rata WTP responden terhadap kedua paket tersebut ternyata lebih kecil dari rencana tarif yang akan diberlakukan oleh pihak pengelola yakni Rp dan Rp Memperkirakan Kurva WTP Kurva lelang atau bid curve diperoleh, misalnya dengan meregresikan WTP sebagai variabel tidak bebas (dependent variabel) dengan bebarapa variabel bebas (Fauzi, 2004). Berdasarkan analisis regresi berganda, bahwa nilai WTP dipengaruhi secara nyata oleh variabel tingkat pendapatan, lamanya menenempuh pendidikan. Hubungan tingkat pendapatan dan nilai WTP pada paket jogging track plus dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3 untuk paket konservasi. 61

12 WTP Hubungan Pendapatan dan WTP Pendapatan hubungan WTP dan Pendapatan Linear (hubungan WTP dan Pendapatan ) Gambar 2. Grafik Hubungan Tingkat Pendapatan dan Nilai WTP Pada Paket Wisata Jogging Track Plus WTP Hubungan Pendapatan dan WTP Pendapatan Hubungan Pendapatan dan WTP Linear (Hubungan Pendapatan dan WTP ) Gambar 3. Grafik Hubungan Tingkat Pendapatan dan Nilai WTP Pada Paket Wisata Konservasi. 5. Menjumlahkan Data Untuk Menentukan Total WTP (TWTP) Nilai total WTP (TWTP) responden dihitung berdasarkan data distribusi WTP responden. Nilai rataan WTP yang telah diperoleh kemudian dikalikan dengan populasi pengunjung. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai TWTP responden pengunjung WWCN untuk paket jogging track plus adalah sebesar Rp ,00 sedangkan untuk paket konservasi nilai TWTPnya adalah Rp ,00. Dimana asumsi total populasi dalam sebulan yaitu orang. 62

13 Dari hasil analisis WTP dengan menggunakan metode CVM menghasilkan nilai rataan WTP pengunjung terhadap paket wisata lebih kecil dari tarif yang direncanakan oleh pengelola. Hal tersebut tidak sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa nilai WTP pengunjung lebih besar dari nilai tarif yang sudah direncanakan oleh pengelola. Pengelola dalam menentukan tarif paket wisata menggunakan pendekatan harga pasar. Biaya yang dikenakan pada pengunjung terhadap paket jogging track plus terdiri dari biaya masuk kawasan, makan siang, snack, jalur track, medis, dan pemandu. Biaya yang dikenakan untuk paket Konservasi terdiri dari biaya masuk kawasan, makan empat kali, tenda regu, api unggun, lampu penerangan, bibit, pemandu, dan lobang tanam. Hasil WTP ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak pengelola dalam menetapkan tarif paket wisata. Pihak pengelola dapat menurunkan biaya tetap dan biaya variabel dalam paket wisata tersebut. Turunnya tarif paket wisata nantinya akan dapat meningkatkan jumlah permintaan pengunjung terhadap paket wisata tersebut, sehingga akan terbentuk keseimbangan harga pasar baru yang efisien dari paket wisata tersebut. Perbedaan tarif yang direncanakan pihak pengelola dengan nilai rataan WTP pengunjung tidak terlalu jauh pada paket jogging track plus. Pengelola dapat mengurangi sedikit komponen biaya pada paket jogging track plus biaya yang dapat dikurangi oleh pengelola adalah seperti pada biaya jalur track, biaya operasional seperti biaya pemandu dan biaya medis dapat dikurangi sebesar Rp Makan siang dan snack dapat diganti dengan menu lain yang biayanya lebih murah. Perbandingan rincian anggaran biaya paket jogging track plus yang 63

14 awal dan biaya yang telah disesuaikan dengan nilai WTP dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4. Paket konservasi memiliki nilai WTP yang sangat jauh berbeda dengan tarif awal yang akan dikenakan oleh pengelola. Pihak pengelola untuk menyesuaikan dengan tarif dari WTP pengunjung harus cukup banyak mengurangi komponen biaya yang ada. Biaya tetap yang dapat dikurangi oleh pihak pengelola adalah biaya untuk tenda regu, lampu penerangan, dan api anggun. Biaya pemandu dapat dikurangi oleh pihak pengelola. Makan sebanyak empat kali dapat dikurangi menjadi tiga kali dan digantikan dengan snack, selain itu pihak pengelola dapat mengganti menu dengan menub yang lebih murah. Perbandingan anggaran biaya paket konservasi yang awal dan biaya yang telah disesuaikan dengan nilai WTP dapat dilihat pada Lampiran 5 dan Lampiran Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai WTP Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP responden terhadap paket wisata di WWCN dianalisis menggunakan analisis regresi berganda dengan mengunakan enam variabel penjelas, yaitu variabel lamanya menempuh pendidikan (PNDKN), tingkat pendapatan (PNDPT), biaya perjalanan (BP), lama di lokasi (LK), jumlah tanggungan (JT) dan frekuensi kunjungan (JK). Hasil analisis regresi berganda untuk masing-masing paket wisata dapat dilihat pada Tabel 19 dan Tabel

15 Tabel 19. Hasil Analisis Regresi Berganda Fungsi WTP Responden Terhadap Paket Wisata Jogging Track Plus Standar Variabel Koefisien P-value VIF Keofisien (Beta) Constant ,470 PNDKN 1633,9 c 0,056 1,5 0,209 PNDPTN 0, a 0,000 2,4 0, , ,960 2,4 BP 0,006 LK JT ,501 1, ,514 1,5 FK 114,4 0,872 1,1 R-sq 66,30% F-statistik 15,06 0,000 Durbin Watson 1,58316 Sumber : Data Primer, Diolah (2010) 0,063 0,071 0,015 Tabel 20. Hasil Analisis Regresi Berganda Fungsi WTP Responden terhadap paket Konservasi. Standar Variabel Koefisien P-value VIF Keofisien (Beta) Constant ,029 PNDKN 3278 b 0,034 1,7 0,215 PNDPTN 0, a 0,000 2,1 0,770 BP -0,18099 c 0,051 1,8-0,201 LK 429 0,873 1,2 0,013 JT ,286 1,6 0,102 FK 804,4 0,413 1,2 0,068 R-sq 65,20% F-statistik 18,72 0,000 Durbin Watson 1,55233 Sumber : Data Primer, Diolah (2010) Keterangan : a signifikan pada tingkat kepecayaan 99%, b signifikan pada tingkat kepecayaan 95% c signifikan pada tingkat kepecayaan 90% 65

16 Berdasarkan hasil analilsis regtesi bergganda tersebut diketahui nilai R 2 untuk paket jogging track plus sebesar 66,30 persen. Artinya bahwa keragaman nilai WTP responden dapat dijelaskan oleh variabel dalam model sebesar 66,30 persen sedangkan sisaanya sebesar 33,70 persen dijelaskan oleh variabel di luar model. Begitupula dengan paket konservasi yang memliki nilai R 2 sebesar 65,20 persen yang artinya bahwa keragaman nilai WTP responden dapat dijelaskan oleh variabel dalam model sebesar 65,20 persen sedangkan sisaanya sebesar 34,80 persen dijelaskan oleh variabel di luar model. Nilai F hitung pada masing-masing paket wisata adalah sebesar 15,061 dan 18,72 dengan P value yang sama yaitu 0,000 menunjukan variabel-variabel penjelas dalam model kedua paket secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap nilai WTP responden pada taraf α = 0,01. Model yang dihasilkan telah diuji multikolinearitas, heteroskedasitas dan normalitasnya, berdasarkan hasil uji diketahui bahwa model tidak mengalami pelanggaran asumsi OLS. Dari tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa variabel pendapatan adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap besarnya nilai WTP yang diberikan oleh responden untuk kedua paket wisata tersebut. Hal tersebut dikarenakan variabel pendapatan memiliki nilai beta koefisien yang lebih besar dibandingkan dengan variabel-variabel lainya. Model regresi yang diperoleh dari hasil analisi data tersebut adalah sebagai berikut. Model paket wisata jogging track plus : WTP = PNDKN + 0,0135 PNDPTN - 0,0035 BP LK JT+ 114 FK + ε i 66

17 Model paket wisata Konservasi WTP = PNDKN + 0,0279 PNDPTN - 0,181 BP LK JT FK +ε i Variabel-variabel yang mempengaruhi secara nyata trehadap nilai WTP responden untuk masing-masing paket wisata adalah sebagai berikut : 1. Tingkat Pendapatan Tingkat pendapatan berpengaruh nyata terhadap nilai WTP. Paket wisata jogging track plus dan konservasi memiliki P value yang sama yakni 0,000 sehingga mempengaruhi nilai WTP secara signifikan pada taraf nyata α = 0,01. Keduanaya memiliki koefisien bertanda positif yang berarti bahwa semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi pula nilai WTP responden terhadap paket-paket wisata. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi pendapatan seseorang maka orang tersebut akan lebih memperhatikan kebutuhan lain selain kebutuhan pokok yang sudah terpenuhi seperti rekreasi. Sehingga responden akan membayar nilai WTP yang lebih besar untuk memenuhi kepuasannya. 2. Tingkat Pendidikan Variabel tingkat pada paket wisata jogging track plus memiliki P value sebesar 0,056 signifikan pada taraf nyata α = 0,1. Pada paket konservasi memiliki P value sebesar Kedua koefisien variabel ini bertanda positif artinya semakin lama responden menempuh pendidikan semakin besar nilai WTP yang diberikan. Hal tersebut dikarenakan responden yang lebih lama menempuh pendidikan cenderung lebih memiliki tingkat kesadaran akan manfaat yang akan 67

18 diterima dengan mengikuti paket wisata baik untuk diri sendiri maupun lingkungan. 3. Biaya perjalanan Variabel biaya perjalanan hanya berpengaruh nyata pada paket konservasi, dimana p value pada paket ini sebesar 0,051 signifikan pada taraf α = 0,1. Koefisien variabel biaya perjalanan bertanda negatif, yang artinya semakin besar biaya perjalanan maka besar nilai WTP yang diberikan semakin kecil. Hal ini dikarenakan, responden yang mengeluarkan biaya perjalanan yang besar akan merasa keberatan untuk memberikan nilai WTP yang besar. Pada paket jogging track plus variabel biaya perjalanan memiliki nilai p value yang lebih besar pada taraf α = 0,15 yaitu sebesar 0,960 sehingga variabel ini tidak berpengaruh nyata terhadap nilai WTP unutk paket jogging track plus. Variabel-variabel yang tidak berpengaruh nyata terhadap paket wisata jogging track plus maupun paket konservasi yaitu variabel jumlah tanggungan, lama dilokasi dan frekuensi kunjungan dimana pada semua variabel tersebut memiliki P value yang lebih besar pada taraf α = 0,15. Variabel jumlah tanggungan, lama di lokasi dan jumlah frekuensi kunjungan tidak dapat mencerminkan minat responden akan paket-paket wisata tersebut, hal ini dikarenakan nilai WTP yang diberikan responden dicerminkan oleh tingkat pendapatan dan pendidikan yang diikuti oleh pemahaman mengenai kepuasan akan berekreasi serta manfaat yang dapat diraskan oleh adanya paket-paket wisata 68

IV. METODELOGI PENELITIAN

IV. METODELOGI PENELITIAN IV. METODELOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Wana Wisata Curug Nangka Kabupaten Bogor. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive). Pemilihan lokasi Wana

Lebih terperinci

Lampiran 1. Distribusi Nilai WTP Responden Terhadap Paket Wisata Jogging Track Plus

Lampiran 1. Distribusi Nilai WTP Responden Terhadap Paket Wisata Jogging Track Plus Lampiran 1. Distribusi Nilai WTP Responden Terhadap Paket Wisata Jogging Track Plus WTP Jumlah Responden Persentase WTPx ΣResponden NO. (Rp) (orang) (%) (Rp) 1 3 6 11,3 18 2 35 6 11,3 21 3 4 2 3,8 8 4

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Uji Ketepatan Klasifikasi Uji ketepatan klasifikasi menunjukkan ketepatan prediksi dari model regresi dalam memprediksi peluang willingness to pay responden

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Konsep Nilai Wisata dan Willingness To Pay Bermacam-macam teknik penilaian dapat digunakan untuk mengkuantifikasikan konsep dari nilai. Konsep dasar

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik 1. Uji Klasifikasi Model Uji klasifikasi model dapat menunjukkan kekuatan atau ketepatan prediksi dari model regresi untuk mempredikasi tingkat nilai willingness

Lebih terperinci

Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat. Persepsi Pengunjung Presentase (%) Tinggi.

Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat. Persepsi Pengunjung Presentase (%) Tinggi. sebanyak 2% responden menyatakan masalah polusi suara di TWA Gunung Pancar termasuk tinggi. Proporsi responden mengenai penilaian terhadap tingkat kebisingan disajikan pada Tabel 25 berikut ini. Persepsi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Variabel Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tentang Willingness To Pay pengunjung Umbul Ponggok didapatkan hasil berikut ini : 1. Uji Klasifikasi Model

Lebih terperinci

VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT RUMAHTANGGA MENERIMA GANTI RUGI PEMUKIMAN Analisis Kesediaan Rumahtangga Menerima Ganti Rugi Pemukiman

VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT RUMAHTANGGA MENERIMA GANTI RUGI PEMUKIMAN Analisis Kesediaan Rumahtangga Menerima Ganti Rugi Pemukiman VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT RUMAHTANGGA MENERIMA GANTI RUGI PEMUKIMAN 7.1. Analisis Kesediaan Rumahtangga Menerima Ganti Rugi Pemukiman Variabel terikat dalam analisis kesediaan rumahtangga menerima

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Eksternalitas Positif Potensi Wisata Air BKB

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Eksternalitas Positif Potensi Wisata Air BKB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Eksternalitas Positif Potensi Wisata Air BKB Wisata merupakan salah satu bentuk kegiatan yang bermanfaat, selain bisa menghilangkan rasa jenuh juga dapat menjadi sumber

Lebih terperinci

ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT. 7.1 Analisis Willingness To Accept dengan Pendekatan Metode Contingent Valuation Method

ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT. 7.1 Analisis Willingness To Accept dengan Pendekatan Metode Contingent Valuation Method VII. ANALISIS WILLINGNESS TO ACCEPT 7.1 Analisis Willingness To Accept dengan Pendekatan Metode Contingent Valuation Method Teknik CVM didasarkan pada asumsi hak kepemilikan, jika individu yang ditanya

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data A.1. Analisis Deskriptif 1. Karakteristik Demografi Responden Penelitian Demografi responden terdiri dari Jenis Kelamin. Usia, Tingkat Pendidikan, Jumlah

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1. IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di obyek wisata Tirta Jangari, Waduk Cirata, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. Pemilihan lokasi ini dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Maret Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive), menimbulkan eksternalitas positif bagi masyarakat.

IV. METODE PENELITIAN. Maret Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive), menimbulkan eksternalitas positif bagi masyarakat. IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah di daerah sekitar terusan BKB Jakarta, yaitu sepanjang daerah Halimun sampai Karet, Jakarta Pusat. Pengambilan

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) karena masyarakat dan instansi di daerah

IV. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) karena masyarakat dan instansi di daerah IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Tahura Ir. H. Djuanda dan Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan

Lebih terperinci

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN Penelitian ini menggunakan regresi logistik untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. Peningkatan jumlah industri ini diikuti oleh penambahan jumlah limbah, baik

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. Peningkatan jumlah industri ini diikuti oleh penambahan jumlah limbah, baik VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Eksternalitas Negatif yang Timbul dari Pencemaran Sungai Musi Akibat Kegiatan Industri Daerah Aliran Sungai adalah suatu wilayah penerima air hujan yang dibatasi oleh

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 30 VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Karakteristik Responden Jasa Transportasi Angkutan Umum Kota (Angkot) yang Berbahan Bakar Premium di Kota Bogor Jasa transportasi angkutan umum kota ini digunakan

Lebih terperinci

VI. ANALISIS PERSEPSI RUMAHTANGGA TERHADAP KONDISI KELAYAKAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DI DEKAT JALUR KRL

VI. ANALISIS PERSEPSI RUMAHTANGGA TERHADAP KONDISI KELAYAKAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DI DEKAT JALUR KRL VI. ANALISIS PERSEPSI RUMAHTANGGA TERHADAP KONDISI KELAYAKAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DI DEKAT JALUR 6.1. Persepsi Rumahtangga terhadap Tata Lingkungan di Dekat Jalur Penataan lingkungan yang dimaksud

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Serambi Botani yang berlokasi di lantai dasar GF 14-15 mall Botani Square, Jalan Raya Padjajaran, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Uji Kelayakan Persamaan VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebuah persamaan regresi logistik akan dinyatakan layak dan signifikan apabila telah memenuhi persyaratan uji persamaan yang dapat dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan 61 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk menguji tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji

Lebih terperinci

II. METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN 19 II. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor. Pemilihan wilayah dilakukan dengan pertimbangan wilayah tersebut memiliki jumlah angkutan umum kota

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini. Terdapat tiga konsep pemikiran teoritis yang dibahas, yaitu:

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Choice Modelling (CM) Penelitian ini dimulai pada tanggal 15 April 2016 sampai dengan tanggal 1 Mei 2016 di Hutan Mangrove Pasar Banggi, Rembang. Data diperoleh dengan

Lebih terperinci

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT MIKRO

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT MIKRO VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT MIKRO Faktor-faktor yang diduga akan mempengaruhi pengembalian KUR Mikro adalah usia, jumlah tanggungan keluarga, jarak tempat tinggal

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Lokasi penelitian dilakukan di sekitar Bogor, bagi pemilik dan pengendara mobil pribadi. Lokasi yang aksidental berada di sekitar kampus IPB, Indraprasta

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian ini variabel respon yng digunakan dalam upaya perbaikan kualitas udara di Desa Kebasen Kabupaten Tegal, yaitu dengan cara responden bersedia mengeluarkan

Lebih terperinci

HASIL REKAP DATA. Status

HASIL REKAP DATA. Status 89 LAMPIRAN 1 HASIL REKAP DATA No. WTP Jenis Status Pendapatan Frekuensi Usia Pendidikan Kelamin Pernikahan (Juta) Kunjungan 1. 0 0 22 0 12 1,4 2 2. 1 1 28 0 12 3 3 3. 1 1 37 1 12 2 1 4. 1 1 43 1 12 2,5

Lebih terperinci

perembesan zat pencemar dari limbah yang berasal dari aktivitas domestik.

perembesan zat pencemar dari limbah yang berasal dari aktivitas domestik. VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENDUDUK UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PENCEGAHAN AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH Pertambahan jumlah penduduk yang semakin tinggi di Kota Bekasi mengakibatkan

Lebih terperinci

mg/l yang merupakan tingkat konsentrasi COD tertinggi yang dapat dihasilkan

mg/l yang merupakan tingkat konsentrasi COD tertinggi yang dapat dihasilkan mg/l yang merupakan tingkat konsentrasi COD tertinggi yang dapat dihasilkan oleh perusahaan sebelum adanya upaya dalam proses pengolahan air limbah. Hal ini berarti tidak ada biaya yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnnya Nilai ERP Dilihat Dari Willingness to Pay (WTP) Pengguna Jalan Unsur-unsur yang mempengaruhi besarnya nilai WTP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kawasan objek wisata Waduk Sermo di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang dilakukan pada penelitian ini adalah peserta BPJS kelas II yang berada di Kabupaten Sleman. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengunjung wisata Kraton Ratu Boko di Kabupaten Sleman. B. Lokasi Penelitian Ratu Boko. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnnya Nilai ERP Dilihat Dari Willingness To Pay (WTP) Pengguna Jalan Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Situ Cipondoh yang terletak di Kecamatan Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai obyek

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Nilai ERP Dilihat dari Willingness To Pay (WTP) Pengguna Jalan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Nilai ERP Dilihat dari Willingness To Pay (WTP) Pengguna Jalan VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Nilai ERP Dilihat dari Willingness To Pay (WTP) Pengguna Jalan Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP responden

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Kentang merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak ditanam oleh petani di Kecamatan Pasirwangi. Namun, pengelolaan usahatani kentang di daerah ini banyak memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. beberapa kesimpulan sebagai berikut: orang dengan total tiket masuk sebesar Rp

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. beberapa kesimpulan sebagai berikut: orang dengan total tiket masuk sebesar Rp 73 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Besaran nilai Willingness To Pay (WTP) adalah sebesar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, tujuannya

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Kecamatan Johan Pahlawan terletak antara 04 1 0 lintang utara serta antara 96 04 0 dan 96 09 0 bujur timur dengan luas 44,91 km².

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN IV.1 Analisis Deskriptif IV.1.1 Gambaran Mengenai Return Saham Tabel IV.1 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Return Saham 45 2.09-0.40

Lebih terperinci

HASIL REKAP DATA. Jenis Kelamin. Status Pernikahan

HASIL REKAP DATA. Jenis Kelamin. Status Pernikahan 62 Lampiran 1 No WTP Umur Jenis Kelamin HASIL REKAP DATA Status Pernikahan Tingkat Pendidikan Pendapatan (Ribu) 1 1 39 0 1 12 1500 2 1 42 0 1 12 2500 3 0 33 0 1 6 400 4 1 43 0 0 12 1800 5 0 37 0 1 6 500

Lebih terperinci

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY KELOMPOK : Karlina Siti Faresha 135020200111071 Rezky Ridhowati 135020200111074 Pahriyatul Ummah 135020201111002 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB VII NILAI EKONOMI TUMBUHAN SOWANG

BAB VII NILAI EKONOMI TUMBUHAN SOWANG BAB VII NILAI EKONOMI TUMBUHAN SOWANG 7. 1. Nilai Ekonomi Total Tumbuhan Sowang Kelestarian dari keberadaan Tumbuhan Sowang di kawasan Pegunungan Cycloops ini perlu dijaga nilainya. Nilai ekonomi dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITAN. Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta

IV. METODOLOGI PENELITAN. Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta IV. METODOLOGI PENELITAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di objek wisata Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Penelitian lapang dilakukan selama dua bulan, yaitu Maret-April

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan

IV. METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN Pengumpulan data primer penelitian dilakukan di Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 60 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 85 nasabah, yang akan disajikan gambaran karakteristik dari nasabah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2009-Juni 2009 di beberapa wilayah terutama Jakarta, Depok dan Bogor untuk pengambilan sampel responden

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnnya Nilai ERP Dilihat Dari Willingness To Pay (WTP) Pengguna Jalan Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keindahan panorama alam, keanekaragaman flora dan fauna, keragaman etnis

I. PENDAHULUAN. keindahan panorama alam, keanekaragaman flora dan fauna, keragaman etnis I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi kekayaan sumber daya alam yang melimpah, keindahan panorama alam, keanekaragaman flora dan fauna, keragaman etnis budaya, serta berbagai peninggalan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. akan digunakan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan metode CVM akan

KERANGKA PEMIKIRAN. akan digunakan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan metode CVM akan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Willingness to Accept Willingness to Accept merupakan salah satu bagian dari metode CVM dan akan digunakan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian adalah pengunjung pasar modern Hypermart, Carrefour,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian adalah pengunjung pasar modern Hypermart, Carrefour, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Responden penelitian adalah pengunjung pasar modern Hypermart, Carrefour, dan Gelael yang membeli buah Jambu Air, masyarakat yang pernah membeli

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. agar model tersebut menjadi valid sebagai alat penduga.

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. agar model tersebut menjadi valid sebagai alat penduga. BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Uji asumsi klasik analisis regresi merupakan model regresi linier berganda dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi pada regresi

Lebih terperinci

BAB IV INTEPRETASI DATA

BAB IV INTEPRETASI DATA 41 BAB IV INTEPRETASI DATA 4.1 Pengumpulan Data Data responden pada penyusunan skripsi ini terdiri atas dua bagian yaitu data profil responden dan data stated preference. Untuk data profil responden terdiri

Lebih terperinci

V. DAMPAK SUBSIDI PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI PUPUK ORGANIK DI PROVINSI LAMPUNG

V. DAMPAK SUBSIDI PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI PUPUK ORGANIK DI PROVINSI LAMPUNG 45 V. DAMPAK SUBSIDI PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADOPSI PUPUK ORGANIK DI PROVINSI LAMPUNG 5.1 Karakteristik Petani Responden Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 84 Lampiran 1 Kuisioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini akan digunakan untuk penelitian skripsi mengenai Valuasi Ekonomi Objek wisata air panas di Semolon Kabupaten Malinau Kalimantan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA PENGGUNA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RESTI KARTIKA 3EA10 (15210768) Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2013 Dosen Pembimbing: Sariyati, S.E., M.M. o o o Pada era

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 36 VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Angkutan Barang (Mobil Pick Up) yang Berbahan Bakar Premium di Jakarta dan Bogor Angkutan darat, udara dan laut memiliki kelebihan dan kekurangan dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisi data dalam penelitian ini terdiri dari perhitungan nilai ekonomi dan analisis regresi linier berganda. Perhitungan nilai ekonomi digunakan untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK 1. Data Biner Data biner merupakan data yang hanya memiliki dua kemungkinan hasil. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) dengan peluang masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus

BAB III PEMBAHASAN. extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus BAB III PEMBAHASAN BAB III PEMBAHASAN Pada Bab III ini akan dibahas tentang prosedur pembentukan model Cox extended untuk mengatasi nonproportional hazard dan penerapannya pada kasus kejadian bersama yaitu

Lebih terperinci

BAB IV. Statistik Parametrik. Korelasi Product Moment. Regresi Linear Sederhana Regresi Linear Ganda Regresi Logistik

BAB IV. Statistik Parametrik. Korelasi Product Moment. Regresi Linear Sederhana Regresi Linear Ganda Regresi Logistik BAB IV Statistik Parametrik Korelasi Product Moment Regresi Linear Sederhana Regresi Linear Ganda Regresi Logistik Korelasi Product Moment Korelasi product moment disebut juga korelasi Pearson adalah teknik

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Frekuensi Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyak nya elemen yang termasuk kedalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel. Sumber : data primer diolah (Lampiran 1)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel. Sumber : data primer diolah (Lampiran 1) BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Usia JAK Edu Income Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel Usia JAK Edu Income Pearson Correlation 1 0.202* -0.365** 0.56 Sig. (2-tailed)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 3.1 Pengujian Instrumen Data Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap instrumen yang akan digunakan. Ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV. STATISTIK PARAMETRIK. KORELASI PRODUCT MOMENT. REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR GANDA REGRESI LOGISTIK

BAB IV. STATISTIK PARAMETRIK. KORELASI PRODUCT MOMENT. REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR GANDA REGRESI LOGISTIK BAB IV. STATISTIK PARAMETRIK. KORELASI PRODUCT MOMENT. REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR GANDA REGRESI LOGISTIK BAB IV Statistik Parametrik Korelasi Product Moment Regresi Linear Sederhana Regresi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan 11 BAB II A. Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA 1. Definisi pariwisata Definisi pariwisata secara luas adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesediaan Membayar ( Willingness to Pay )

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesediaan Membayar ( Willingness to Pay ) II. TINJAUAN PUSTAKA Kajian mengenai kesediaan membayar beras analog belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun ada beberapa kajian yang terkait dengan topik Willingness to Pay khususnya dalam menilai manfaat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK

VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Logistik atau yang disebut model LOGIT untuk mengidentifikasi atribut-atribut

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Tingkat Literasi Keuangan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat 1. Uji Validitas a. Tingkat Literasi Keuangan Data mengenai tingkat literasi keuangan memiliki

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Peubah Penjelas

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Peubah Penjelas 19 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Peubah Penjelas Hasil analisis mengenai persentase responden berdasarkan peubah-peubah penjelas ditunjukkan pada Gambar 2. Usia responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Pemilihan tersebut dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh 43 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini ada sebanyak 72 mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena

Lebih terperinci

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK Tiara Puri Yasinta 18213897 Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK Pendahuluan Latar Belakang Persaingan dunia bisnis yang semakin

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB IV PEMBAHASAN Pengumpulan Data. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner sebanyak 216 set pada mahasiswa pascasarjana STIEPARI Semarang yang berstatus sebagai

Lebih terperinci

Nama : Ayu Agustina NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Dr. Herry Sussanto, SE., MM.

Nama : Ayu Agustina NPM : Jurusan : Manajemen (S1) Pembimbing : Dr. Herry Sussanto, SE., MM. Analisis Pengaruh Promosi, Kepercayaan, Keamanan, dan Kepuasan Terhadap Minat Beli Konsumen Online Shop Tokopedia.com ( Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma) Nama : Ayu Agustina

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden per variabel independen dan dependen. dan tempat berjualan benda-benda dan kegiatan kesenian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. responden per variabel independen dan dependen. dan tempat berjualan benda-benda dan kegiatan kesenian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Penelitian ini akan menceritakan secara singkat tentang gambaran umum perilaku konsumen yang ada di Pasar Seni Jaya Ancol, gambaran umum responden

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEH PTPN

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEH PTPN BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEH PTPN 6.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor Teh PTPN Analisis regresi berganda dengan metode OLS didasarkan pada beberapa asumsi yang harus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

VI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN AGRIBISNIS

VI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN AGRIBISNIS VI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN AGRIBISNIS 6.1. Uji Kelayakan Persamaan Sebuah persamaan regresi logistik akan dinyatakan layak dan signifikan apabila telah memenuhi persyaratan uji

Lebih terperinci