PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
|
|
- Ade Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA DI KELAS IV SD NEGERI TANJUNG MORAWA *ERLINDA SIMANUNGKALIT DAN **FATMA S.H SIANIPAR *Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED **Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED erlindapgsdunimed@gmail.com ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya kemampuan membaca siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok Lingkungan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) di Kelas IV SD Negeri Tanjung Morawa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes kemampuan membaca dan lembar format observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menujukkan bahwa dari hasil pretes diperoleh rata-rata nilai kemampuan membaca awal siswa (pretes) sebesar 45,0 dan dari 30 siswa hanya 5 orang (16,7%) yang dinyatakan tuntas belajar (mampu membaca). Pada siklus I diperoleh ratarata nilai kemampuan membaca siswa (postes I) sebesar 70,6 dan jumlah siswa yang dinyatakan tuntas belajar (mampu membaca) sebanyak 22 orang (73,3%). Pada siklus II diperoleh rata-rata nilai kemampuan membaca siswa (postes II) sebesar 82,4 dan siswa yang dinyatakan tuntas belajar (mampu membaca) sebanyak 29 orang (96,7%). Kata kunci : Model STAD, Membaca, Siswa PENDAHULUAN Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional para siswa serta merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi atau mata pelajaran. Menurut Kurikulum 2004 (Depdiknas, 2003:7) ruang lingkup standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia SD terdiri dari aspek: a) mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Hal ini berarti dalam belajar Bahasa Indonesia siswa harus menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu: keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut selalu berkaitan satu dengan yang lain. Keterampilan membaca yang didasari oleh kemampuan membaca merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa dari keempat keterampilan berbahasa yang ada. Mampu membaca tidak berarti secara otomatis terampil membaca. Akan tetapi terampil membaca tidak mungkin tercapai tanpa memiliki kemampuan membaca. Tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak dini, siswa juga akan 24
2 mengalami kesulitan belajar di kemudian hari. Kemampuan membaca menjadi dasar utama, tidak saja bagi pengajaran bahasa itu sendiri, tetapi juga bagi mata pelajaran lain. Dengan membaca, siswa akan memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial, dan emosionalnya. Membaca bagi manusia sebenarnya merupakan kebutuhan mendasar, seperti kebutuhan manusia terhadap makan, pakaian, dan lain sebagainya. Namun kenyataannya, masih banyak siswa SD termasuk kelas IV SD yang kurang mampu membaca dengan baik. Hasil obervasi awal penulis di SD Negeri Tanjung Morawa ditemukan masih banyak siswa kelas IV yang belum dapat membaca dengan tepat dan lancar. Hal ini tampak dari kurangnya pemahaman siswa tentang kata, cara membaca atau pengucapan yang kurang tepat, kurang memperhatikan tanda baca dan raguragu atau tersendat-sendat ketika membaca sebuah teks. Selama melakukan observasi di kelas IV SD Negeri Tanjung Morawa, ditemukan bahwa: 1) proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan guru di dalam kelas cenderung kurang variatif dan kurang melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran, 2) guru juga cenderung menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas dalam mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia, 3) selama proses pembelajaran guru hanya memberi contoh membaca dan siswa diminta untuk menirukan sehingga bagi siswa yang belum dapat membaca dengan baik hanya sekedar mengingat ucapan guru tanpa memperhatikan rangkaian huruf atau kata yang ada, akibatnya ketika siswa diminta guru membaca secara bergantian, apa yang diucapkan siswa tidak sesuai dengan rangkaian huruf atau kata yang dibaca, 4) guru juga hanya memberikan kesempatan kepada beberapa siswa untuk membaca teks sedangkan siswa lainnya kurang diberikan kesempatan membaca, dan 5) bahan bacaan atau buku-buku yang ada termasuk yang ada di perpustakaan juga kurang lengkap sehingga kurang menarik minat atau keinginan siswa untuk membaca. Siswa mampu membaca bukan karena secara kebetulan atau didorong oleh inspirasi, tetapi karena diajari. Untuk dapat meningkatkan dan mengoptimalkan kemampuan siswa dalam membaca, guru dituntut agar lebih kreatif dan inovatif menemukan metode atau model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif dalam kegiatan membaca maupun melatih siswa untuk mampu membaca dengan baik dan tepat. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa adalam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD). STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang 25
3 diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen (beragam). Model STAD dipandang sebagai model yang paling sederhana dan langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Pada prakteknya, dalam model pembelajaran kooperatif STAD siswa diberi kesempatan untuk melakukan kolaborasi (kerjasama) dan elaborasi (mengembangkan ide atau gagasan) dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan. Penggunaan model pembelajaran kooperatif STAD pada mata pelajaran Bahasa Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa terutama kemampuan membaca karena model pembelajaran kooperatif STAD lebih menekankan pada aktivitas siswa dalam kelompok yang heterogen sehingga siswa dapat saling memotivasi dan membantu memahami teks yang diberikan guru. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis termotivasi untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa dengan melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV SD Negeri Tanjung Morawa. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas. PTK juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesionalnya. Prosedur Penelitian Prosedur atau langkahlangkah pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini disesuaikan dengan desain PTK menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan Pada tahapa ini, peneliti melakukan perencanaan sebagai berikut: a) menyusun RPP dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, b) menyiapkan atau menyusun bahan bacaan, c) menyusun lembar format observasi tentang aktivitas siswa dan kegiatan guru selama pembelajaran, dan d) menyusun tes untuk mengukur kemampuan membaca siswa setelah diberikan pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Tahap kegiatan pelaksanaan tindakan dilakukan dengan mengunakan langkah-langkan 26
4 model pembelajaran kooperatif tipe STAD, sebagai berikut: - Mengucapkan salam dan mengabsen kehadiran siswa. - Menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. - Membentuk siswa dalam beberapa kelompok diskusi. - Memberikan salinan bahan bacaan bertema Lingkungan kepada siswa dan meminta siswa dalam kelompoknya masing-masing untuk membaca dan saling membantu atau saling bekerjasama. - Meminta siswa secara bergantian membaca wacana pada bahan bacaan yang ada. - Membimbing siswa membahas hasil bacaan siswa. - Meminta siswa mengerjakan soal-soal pertanyaan yang telah dibuat dalam buku atau bahan bacaan untuk mengetahui kemampuan pemahaman siswa setelah membaca. - Melakukan tes individual (kuis) untuk mengetahui kemampuan siswa membaca. - Memberikan skor atas hasil tes individual (kuis) siswa. - Menjumlahkan skor individual pada tiap kelompok dan membagikan skor tersebut dengan jumlah tiap-tiap kelompok. - Memberikan penghargaan pada tiap-tiap kelompok berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. - Membimbing siswa membuat rangkuman pembelajaran. c. Observasi Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di dalam kelas untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru (peneliti). Pelaksanaan observasi dibantu guru kelas IV di tempat penelitian dengan menggunakan lembar format observasi yang telah disiapkan. d. Refleksi Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi dan tes kemampuan membaca siswa setelah dilakukan siklus I. Hasil refleksi digunakan sebagai dasar untuk merencanakan siklus selanjutnya. 2. Siklus II a. Perencanaan Tahap perencanaan siklus II disusun berdasarkan hasil refleksi siklus I. Oleh karena itu perencanaannya disusun 27
5 setelah diperoleh hasil refleksi pada siklus I. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap tindakan siklus II, kegiatan yang dilaksanakan adalah melaksanakan skenario kegiatan atau rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun ulang berdasarkan perbaikanperbaikan atau pengembangan yang diperoleh selama siklus I. c. Observasi Pelaksanaan observasi selama siklus II dilakukan selama proses pembelajaran di dalam kelas dengan tetap dibantu guru kelas IV di tempat penelitian sebagai pengamat atau observer. d. Refleksi Refleksi siklus II dilakukan berdasarkan hasil observasi dan tes kemampuan membaca siswa setelah dilakukan siklus II. Hasil refleksi tersebut digunakan sebagai dasar untuk merencanakan siklus selanjutnya jika diperlukan. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan: 1. Lembar observasi terhadap kelas selama kegiatan pembelajaran berlangsung, terdiri dari: a. Lembar observasi aktivitas siswa b. Lembar observasi aktivitas guru (peneliti) 2. Evaluasi kemampuan membaca siswa setelah diterapkan tindakan. Teknik Analisis Data Data hasil observasi kegiatan pembelajaran dianalisis bersamasama dengan guru kelas IV sebagai mitra kolaborasi, kemudian ditafsirkan berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman guru kelas. Sedangkan kemampuan membaca siswa (evaluasi) dianalisis dengan langakah-langkah sebagai berikut: 1. Menghitung Kemampuan Membaca Siswa Kemampuan membaca siswa diperoleh dari hasil tes atau evaluasi yang meliputi: pemahaman kata, pengenalan tanda baca, intonasi kalimat, dan baca pemahaman. Kemampuan membaca siswa secara perorangan, dihitung dengan cara sebagai berikut: S i Nilai = 100 St (Aqib, dkk, 2010:40) Keterangan: S i : Skor yang diperoleh siswa t S : Skor total atau skor maksimal Pada penelitian ini ketuntasan belajar siswa secara individu mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri Tanjung 28
6 Morawa yaitu 70. Dengan demikian, kriteria ketuntasan secara perorangan adalah sebagai berikut: Kriteria: Nilai 0-69 : Siswa belum mampu membaca (belum tuntas) Nilai : Siswa telah mampu membaca (tuntas) 2. Menghitung Rata-rata Kelas Rata-rata nilai atau kemampuan membaca siswa secara klasikal (kelas) dihitung dengan cara sebagai berikut: X X (Aqib, n dkk, 2010:40) Keterangan: X : rata-rata nilai kelas X : jumlah nilai seluruh siswa n : jumlah seluruh siswa 3. Menghitung Persentase Ketuntasan Membaca Siswa Secara Klasikal Ketuntasan atau kemampuan membaca siswa secara klasikal dihitung dengan cara: B p = 100% (Aqib, n dkk, 2010:41) Keterangan: p : persentase ketentutasan secara klasikal B : jumlah siswa yang dinyatakan tuntas (memperoleh nilai 70) n : jumlah seluruh siswa Pada penelitian ini siswa dinyatakan telah mencapai ketuntasan (kemampuan membaca) secara klasikal, jika 85% dari jumlah siswa telah mencapai taraf ketuntasan yang dipersyaratkan yaitu memperoleh nilai 70, sebaliknya jika kurang dari 85% maka secara klasikal siswa dinyatakan belum mencapai ketuntasan secara klasikal. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian a. Hasil Pretes Berdasarkan hasil tes, secara ringkas kemampuan membaca awal (pretes) siswa menunjukkan bahwa kemampuan awal membaca siswa kelas IV SD Negeri Tanjung Morawa diperoleh rata-rata nilai sebesar 45,0. Selanjutnya, ketuntasan belajar siswa secara klasikal dari hasil pretes secara ringkas dirangkum pada tabel berikut. Tabel.. Ketuntasan/Kemampuan Membaca Siswa Berdasarkan Pretes No. Nilai F % Keterangan ,3 Belum tuntas (belum mampu membaca) ,7 Tuntas (mampu membaca) Jumlah
7 Berdasarkan Tabel 6 di atas, diketahui bahwa dari 30 siswa, sebanyak 25 orang (83,3%) dinyatakan belum tuntas belajar (belum mampu membaca) karena memperoleh nilai kurang dari 70 (KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri Tanjung Morawa adalah 70) sedangkan sebanyak 5 orang (16,7%) telah dinyatakan tuntas (mampu membaca). Jumlah Siswa 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 25 (83.3%) Belum mampu membaca 5 (16.7%) Mampu membaca Kemampuan Awal Membaca Siswa Gambar 3. Persentase Ketuntasan/Kemampuan Membaca Awal Siswa (Pretes) Selanjutnya kemampuan membaca siswa yang dinilai, setelah membaca awal siswa berdasarkan dilakukan analisis secara ringkas jenis atau indikator kemampuan dirangkum pada tabel 7 berikut. Tabel. Jenis/Indikator Kemampuan Membaca Awal Siswa (Pretes) No. Indikator Kemampuan Jumlah Rata-Rata Membaca Tes Nilai Keterangan 1 Pengenalan Tanda Baca 7 53,8 Belum tuntas 2 Intonasi Kalimat 6 47,2 Belum tuntas 3 Baca Pemahaman 5 35,0 Belum tuntas Hasil analisis kemampuan membaca siswa berdasarkan indikator kemampuan membaca yang dinilai, menunjukkan bahwa kemampuan membaca awal siswa pada indikator pengenalan tanda baca diperoleh rata-rata nilai 53,8 (belum tuntas), pada indikator intonasi kalimat diperoleh rata-rata nilai 47,2 (belum tuntas), dan pada indikator baca pemahaman diperoleh rata-rata nilai 35,0 (belum tuntas). Berdasarkan hasil yang diperoleh sebelum dilakukan tindakan pembelajaran (prasiklus) dari hasil pretes (tes awal) menunjukkan bahwa kemampuan membaca awal siswa masih tergolong rendah karena rata-rata pretes siswa sebesar 45,0 atau masih di bawah nilai KKM (KKM mata 30
8 pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri Tanjung Morawa adalah 70). Dari 30 siswa hanya 5 orang (16,7%) yang telah dinyatakan tuntas (mampu membaca). Dengan demikian, untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa maka perlu dilakukan tindakan pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD). Siklus I Setelah siklus I dilakukan selama 2 kali pertemuan, pada pertemuan selanjutnya dilakukan tes untuk mengetahui kemampuan membaca siswa setelah diberikan tindakan siklus I. Tes kemampuan membaca pada siklus I (postes I) sama dengan tes awal (pretes) sebelumnya (Lampiran 5). Tes kemampuan membaca siswa setelah siklus I dilakukan pada hari Kamis tanggal 27 Februari Hasil tes kemampuan membaca siswa setelah dilakukan tindakan siklus I (postes I), menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa kelas IV SD Negeri Tanjung Morawa setelah dilakukan tindakan siklus I diperoleh rata-rata nilai sebesar 70,6. Selanjutnya, ketuntasan belajar siswa secara klasikal dari hasil postes I secara ringkas dirangkum pada Tabel 9. Tabel. 9 Ketuntasan/Kemampuan Membaca Siswa Setelah Tindakan Siklus I No. Nilai F % Keterangan ,7 Belum tuntas (belum mampu membaca) ,3 Tuntas (mampu membaca) Jumlah Berdasarkan Tabel 9 di atas, diketahui bahwa dari 30 siswa, sebanyak 8 orang (26,7%) masih dinyatakan belum tuntas belajar (belum mampu membaca) karena memperoleh nilai kurang dari 70 (KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri Tanjung Morawa adalah 70) sedangkan sebanyak 22 orang (73,3%) telah dinyatakan tuntas (mampu membaca). 31
9 Jumlah Siswa 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 8 (26.7%) Belum mampu membaca 22 (73.3%) Mampu membaca Kemampuan Membaca Siswa Siklus I Gambar 8. Persentase Ketuntasan/Kemampuan Membaca Siswa Siklus I Selanjutnya kemampuan membaca siswa setelah tindakan siklus I berdasarkan jenis atau indikator kemampuan membaca siswa yang dinilai, setelah dilakukan analisis secara ringkas dirangkum pada Tabel 10 berikut. Tabel. 10 Jenis/Indikator Kemampuan Membaca Siswa Pada Siklus I No. Indikator Kemampuan Jumlah Rata-Rata Membaca Tes Nilai Keterangan 1 Pengenalan Tanda Baca 7 91,9 Tuntas 2 Intonasi Kalimat 6 66,5 Belum tuntas 3 Baca Pemahaman 5 64,0 Belum tuntas Hasil analisis kemampuan membaca siswa setelah siklus I berdasarkan indikator yang dinilai, menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa pada indikator pengenalan tanda baca diperoleh rata-rata nilai 91,9 (tuntas), pada indikator intonasi kalimat diperoleh rata-rata nilai 66,5 (belum tuntas), dan pada indikator baca pemahaman diperoleh rata-rata nilai 64,0 (belum tuntas). Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah dilakukan tindakan pembelajaran selama siklus I, dari hasil postes I menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan membaca siswa sebesar 70,6. Pada indikator pengenalan tanda baca sudah tergolong tuntas karena rata-rata nilai 91,9 atau lebih dari 70, sedangkan pada indikator intonasi kalimat dan baca pemahaman masih tergolong belum tuntas karena rata-rata nilai masih kurang dari 70. Meskipun demikian dari 30 siswa, hanya 22 orang (73,3%) siswa yang telah dinyatakan tuntas (mampu membaca). Karena jumlah siswa yang dinyatakan tuntas (mampu membaca) masih kurang dari 85% maka secara klasikal siswa masih 32
10 dinyatakan belum tuntas atau belum mampu membaca, sehingga masih perlu dilakukan tindakan pada siklus II untuk lebih meningkatkan kemampuan membaca siswa dengan tetap menerapkan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD). Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II juga dilakukan dalam 4 tahapan yaitu: tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dengan tetap menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD, tahap observasi dan tahap refleksi. Tindakan siklus II tetap dilakukan selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu tiap pertemuan 2 35 menit. Pada akhir tindakan setelah proses pembelajaran selesai dilakukan, siswa kembali diberikan postes untuk mengetahui perkembangan kemampuan membaca siswa setelah diberi tindakan siklus II. Setelah siklus II dilakukan selama 2 kali pertemuan dengan tetap menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD, pada pertemuan selanjutnya dilakukan tes untuk mengetahui kemampuan membaca siswa setelah diberikan tindakan siklus II. Tes kemampuan membaca pada siklus II (postes II) berbeda dengan tes pada siklus I maupun pada tes awal (pretes) sebelumnya (Lampiran 8). Tes kemampuan membaca siswa setelah tindakan siklus II dilakukan pada hari Selasa tanggal 13 Maret 2014 di ruang kelas IV SD Negeri Tanjung Morawa dan jumlah siswa yang mengikuti tes sebanyak 30 siswa. Hasil tes kemampuan membaca siswa setelah dilakukan tindakan siklus II (postes II), menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa kelas IV SD Negeri Tanjung Morawa setelah dilakukan tindakan siklus II diperoleh rata-rata nilai sebesar 82,4. Selanjutnya, ketuntasan belajar siswa secara klasikal dari hasil postes II secara ringkas dirangkum pada Tabel 14. Tabel. 14 Ketuntasan/Kemampuan Membaca Siswa Setelah Tindakan Siklus II No. Nilai F % Keterangan ,3 Belum tuntas (belum mampu membaca) ,7 Tuntas (mampu membaca) Jumlah Tabel 14 di atas, menunjukkan bahwa dari 30 siswa, sebanyak 1 orang (3,3%) siswa yang masih belum tuntas belajar (belum mampu membaca), sedangkan 29 orang (96,7%) telah dinyatakan tuntas (mampu membaca). 33
11 100% 29 (96.7%) Jumlah Siswa 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 1 (3.3%) Belum mampu membaca Mampu membaca Kemampuan Membaca Siswa Siklus II Gambar 13. Persentase Ketuntasan/Kemampuan Membaca Siswa Siklus II Selanjutnya kemampuan membaca siswa setelah tindakan siklus II berdasarkan jenis atau indikator kemampuan membaca siswa yang dinilai, setelah dilakukan analisis secara ringkas dirangkum pada Tabel 15. Tabel. 15 Jenis/Indikator Kemampuan Membaca Siswa Pada Siklus II No. Indikator Kemampuan Jumlah Rata-Rata Membaca Tes Nilai Keterangan 1 Pengenalan Tanda Baca Tuntas 2 Intonasi Kalimat 6 71,1 Tuntas 3 Baca Pemahaman 5 90,3 Tuntas Hasil analisis kemampuan membaca siswa setelah siklus II berdasarkan indikator yang dinilai, menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa pada indikator pengenalan tanda baca diperoleh rata-rata nilai 100 (tuntas), pada indikator intonasi kalimat diperoleh rata-rata nilai 71,1 (tuntas), dan pada indikator baca pemahaman diperoleh rata-rata nilai 90,3 (tuntas). Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah dilakukan tindakan pembelajaran selama siklus II dengan tetap menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD, dari hasil postes II menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan membaca siswa sebesar 82,4. Pada indikator pengenalan tanda baca, intonasi kalimat dan indikator baca pemahaman sudah tergolong tuntas karena rata-rata nilai sudah lebih dari 70. Jumlah siswa yang dinyatakan tuntas atau mampu membaca sebanyak 29 orang (96,7%) atau sudah lebih dari 85% sehingga secara klasikal siswa dinyatakan telah berhasil mencapai ketuntasan atau mampu membaca. Dengan demikian maka pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD dinyatakan telah berhasil 34
12 meningkatkan kemampuan membaca siswa, sehingga dianggap cukup dan tidak perlu lagi dilakukan siklus selanjutnya. Pembahasan Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Tanjung Morawa selama dua siklus menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif STAD terbukti dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. 1. Kemampuan Membaca Siswa Secara Individu (Perorangan) Secara ringkas, peningkatan nilai kemampuan membaca siswa secara individu (perorangan) menunjukkan adanya peningkatan rata-rata nilai kemampuan membaca siswa. Sebelum tindakan dari hasil pretes (tes awal) diperoleh rata-rata nilai sebesar 45,0. Setelah dilakukan tindakan siklus I dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD, dari hasil postes siklus I diperoleh rata-rata nilai meningkat menjadi sebesar 70,6. Selanjutnya setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan tetap menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD, kemampuan membaca siswa berdasarkan hasil tes kembali meningkat dengan rata-rata nilai sebesar 82,4. Peningkatan rata-rata nilai kemampuan membaca siswa, dapat digambarkan pada Gambar 14 berikut. Rata-Rata Gambar 14. Peningkatan Rata-Rata Nilai Kemampuan Membaca Siswa Kelas IV SD Negeri Tanjung Morawa Pretes Postes I Postes II Nilai Kemampuan Membaca 2. Kemampuan Membaca Siswa Secara Klasikal Peningkatan kemampuan membaca siswa juga tampak dari persentase atau jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar (mampu membaca) secara klasikal selama tindakan kelas dilakukan 2 siklus. Peningkatan persentase jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan atau mampu membaca secara klasikal, dirangkum pada Tabel
13 Tabel. 19 Peningkatan Ketuntasan/Kemampuan Membaca Siswa No Nilai Pretes Postes I Postes II F % F % F % Keterangan ,3 8 26,7 1 3,3 Belum tuntas (belum mampu membaca) , , ,7 Tuntas (mampu membaca) Jumlah Tabel 19 di atas, menunjukkan bahwa sebelum diberikan tindakan dari hasil pretes sebanyak 25 orang (83,3%) siswa dinyatakan belum tuntas atau belum mampu membaca, sedangkan 5 orang (16,7%) telah tuntas atau mampu membaca. Setelah dilakukan siklus I, jumlah siswa telah tuntas atau mempu membaca meningkat menjadi sebanyak 22 orang (73,3%) sedangkan 8 orang (26,7%) belum 100% tuntas atau belum mampu membaca. Selanjutnya dari hasil postes siklus II, jumlah siswa yang tuntas atau mampu membaca kembali meningkat menjadi 29 orang (96,7%) sedangkan 1 orang (3,3%) masih belum tuntas atau belum mampu membaca. Peningkatan persentase ketuntasan atau kemampuan membaca siswa secara kelas (klasikal), dapat digambarkan pada Gambar 15 berikut. 29 (96.7%) 90% 80% 22 (73.3%) Jumlah Siswa 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 5 (16.7%) 0% Pretes Postes I Postes II Ketuntasan/Kemampuan Membaca Siswa Secara Klasikal Gambar 15. Peningkatan Ketuntasan/Kemampuan Membaca Siswa Kelas IV SD Negeri Tanjung Morawa Secara Klasikal 3. Kemampuan Membaca Siswa Berdasarkan Indikator yang rata-rata nilai pada indikator yang dinilai yaitu pengenalan tanda baca, Dinilai intonasi kalimat dan baca Peningkatan kemampuan pemahaman, seperti dirangkum pada membaca siswa juga tampak dari Tabel 20 berikut. 36
14 Tabel. 20 Rangkuman Kemampuan Membaca Siswa Berdasarkan Indikator No Indaktor Kemampuan Rata-Rata Nilai Membaca Pretes Postes I Postes II Keterangan 1 Pengenalan Tanda Baca 53,8 91,9 100 Meningkat 2 Intonasi Kalimat 47,2 66,5 71,1 Meningkat 3 Baca Pemahaman 35,0 64,0 90,3 Meningkat Tabel 20 di atas, menunjukkan kemampuan membaca siswa berdasarkan indikator yang dinilai mengalami peningkatan baik pada indikator pengenalan tanda baca, intonasi kalimat maupun baca pemahaman. Peningkatan kemampuan membaca siswa berdasarkan indikator yang dinilai, dapat digambarkan pada Gambar 16 berikut Pretes Postes I Postes II Rata-rata Nilai Pengenalan Tanda Baca Intonasi Kalimat Baca Pemahaman Indikator Kemampuan Membaca Gambar 16. Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa Kelas IV SD Negeri Tanjung Morawa Berdasarkan Indikator Peningkatan kemampuan membaca siswa juga tampak dari kegiatan guru maupun aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan guru pada pertemuan pertama siklus I diperoleh rata-rata penilaian sebesar 60,0 (cukup), dan pada pertemuan kedua siklus I diperoleh rata-rata penilaian sebesar 65,0 (cukup). Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II, diperoleh rata-rata penilaian selama pertemuan pertama siklus II sebesar 77,5 (baik), dan pada pertemuan kedua siklus II diperoleh rata-rata penilaian sebesar 82,5 (baik). Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan kegiatan guru (peneliti) dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD dari siklus I ke siklus II. Aktivitas siswa berdasarkan pengamatan guru kelas IV (mitra kolaborasi), selama pertemuan pertama siklus I diperoleh rata-rata penilaian sebesar 50,0 (kurang) dan pada pertemuan kedua siklus I 37
15 diperoleh rata-rata penilaian sebesar 57,5 (cukup). Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II, diperoleh rata-rata penilaian aktivitas siswa selama pertemuan pertama siklus II sebesar 65,0 (cukup) dan pada pertemuan kedua siklus II diperoleh rata-rata penilaian sebesar 72,5 (baik). Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam belajar mengalami peningkatan setelah dilakukan tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian, analisis dan refleksi dari tiap-tiap siklus disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi pokok Lingkungan di Kelas IV SD Negeri Tanjung Morawa. Peningkatan kemampuan membaca siswa dapat dibuktikan dari rata-rata nilai dan persentase kemampuan membaca siswa secara klasikal, dimana rata-rata nilai dan persentase ketuntasan atau kemampuan membaca siswa pada siklus II lebih tinggi dibandingkan hasil siklus I maupun hasil pretes (tes awal). 1. Rata-rata nilai kemampuan membaca siswa pada siklus II sebesar 82,4 atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata kemampuan membaca siswa pada siklus I yaitu sebesar 70,6 maupun dibandingkan rata-rata kemampuan membaca awal siswa (pretes) yaitu sebesar 45,0. Hasil ini menunjukkan ada peningkatan yang signifikan ratarata nilai kemampuan membaca siswa setelah dilakukan tindakan selama dua siklus. 2. Persentase atau jumlah siswa yang dinyatakan tuntas (mampu membaca) secara klasikal pada siklus II sebanyak 29 orang (96,7%) atau lebih besar dibandingkan jumlah siswa yang tuntas (mampu membaca) pada siklus I yaitu sebanyak 22 orang (73,3%) maupun dibandingkan hasil prasiklus (pretes) yaitu sebanyak 5 orang (16,7%). Hasill ini menunjukkan ada peningkatan yang signifikan persentase ketuntasan atau kemampuan membaca siswa secara klasikal setelah dilakukan tindakan selama dua siklus. 3. Pada indikator pengenalan tanda baca, diperoleh rata-rata nilai pada siklus II sebesar 100 atau lebih tinggi dibandingkan ratarata nilai pada siklus I yaitu sebesar 91,9 maupun dibandingkan rata-rata nilai pretes (tes awal) yaitu sebesar 53,8. Pada indikator intonasi kalimat, diperoleh rata-rata nilai pada siklus II sebesar 71,1 atau lebih tinggi dibandingkan ratarata pada siklus I yaitu sebesar 66,5 maupun dibandingkan rata- 38
16 rata nilai pretes yaitu sebesar 47,2. Pada indikator baca pemahaman, diperole rata-rata nilai pada siklus II sebesar 90,3 atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai pada siklus I yaitu sebesar 64,0 maupun dibandingkan rata-rata nilai pretes yaitu sebesar 35,0. Hasill ini menunjukkan ada peningkatan yang signifikan kemampuan membaca siswa berdasarkan indikator yang dinilai baik indikator pengenalan tanda baca, intonasi kalimat maupu baca pemhaman setelah dilakukan tindakan selama dua siklus. Saran Berdasarkan kesimpulankesimpulan di atas, sebagai tindak lanjut dari hasil peneltian ini diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Kepada guru diharapkan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode atau model pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia atau pembelajaran membaca dengan menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan melibatkan siswa secara aktif dalam belajar, dan peneliti menyarankan kepada guru untuk dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran membaca agar siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. 2. Kepada pihak sekolah khususnya Kepala Sekolah diharapkan untuk lebih memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung dalam pembelajaran membaca seperti penyediaan buku atau bahan-bahan bacaan yang menarik di perpustakaan, dan disarankan untuk membiasakan siswa agar senang dalam kegiatan membaca dengan menyediakan waktu atau jam pelajaran bagi siswa berkunjung ke perpustakaan untuk membacabaca buku yang disenangi siswa sehingga siswa jadi lebih terbiasa dengan kegiatan membaca dan pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa secara optimal. 3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian dengan topik permasalahan yang sama tentang kemampuan membaca siswa agar diperoleh hasil penelitian yang menyeluruh sehingga dapat dijadikan refrensi atau bahan pertimbangan bagi dunia pendidikan khususnya guru dalam memilih model pembelajaran yang efektif, efisien dan interaktif untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. 39
17 RUJUKAN Abdurahman, M Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta. Ahuja, P., dan Ahuja, G.C Membaca Secara Efektif dan Efisien. Bandung: Kiblat Buku Utama. Aqib, Z., Jaiyaroh, S., Diniati, E., dan Khotimah, K., Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK, Bandung: Yrama Widya. Arends, R.I., Learning to Teaching Belajar untuk Mengajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Depdiknas Kurikulum 2044: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD&MI, Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S.B., dan Zain, A Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, O Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Kreitner, R Kemampuan Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. Lie, A Cooperative Learning, Jakarta: Grasindo. Nasution, S Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Nurhadi, dan Senduk, A.G Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya Dalam KBK, Malang: Universitas Negeri Malang. Nurhadi Membaca Cepat dan Efektif, Bandung: Sinar Baru Algesindo. Pandawa, N., Hairudin, dan Sakdiyah, M Pembelajaran Membaca. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa. Rahim, F Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta: Buki Aksara. Riyanto, Y Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Refrensi Bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran 40
18 yang Efektif dan Berkualitas, Jakarta: Kencana. Robbins, S Organizational Behavior, New Jersey: Prentice Hall. Rusman Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sagala, S Konsep dan Makna Pembelajaran, Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, W Strategi Belajar Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sanjaya, W Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana. Sardiman, A.M Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Slameto Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, R.E Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Nusa Media. Soelaiman Manajemen Kinerja; Langkah Efektif untuk Membangun, Mengendalikan dan Evaluasi Kerja, Jakarta: Intermedia Personalia Utama. Somadayo, S Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca, Yogyakarta: Graha Ilmu. Subyantoro Pengembangan Keterampilan Membaca Cepat. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sudjana, N Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Syah, M Psikologi Belajar. Jakarta: Grafindo. Tarigan, H.G Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Uno, H.B., Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Yamin, M Paradigma Pendidikan Konstruktivistik: Implementasi KTSP dan UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Gaung Persada Press. 41
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciMufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI MATHEMATICAL INVESTIGATION SISWA KELAS V SD SD NEGERI 032 SEI GARO KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR Mufarizuddin,M.Pd. 1 1 STKIP Tuanku Tambusai, Bangkinang
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian tindakan kelas (PTK) pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 3 Tempel dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V.A SD NEGERI 07 BARUGA KOTA KENDARI JURNAL PENELITIAN OLEH: NURSIAH WAHAB NIM. G2G1 15 056 PROGRAM
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN BINJAI TIMUR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN 020276 BINJAI TIMUR SYAMSUARNI* DAN FITRIANY SINAGA** *Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciMENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG
MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG KARYA ILMIAH OLEH : TEGUH RIYANTO NIM : A1D109057 PROGRAM
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciMINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS
Lebih terperinciOleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara
Media Bina Ilmiah51 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN (Make a Match) PADA POKOK BAHASAN GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA TETANGGA KELAS VI
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI 101774 SAMPALI DAITIN TARIGAN * DAN SYAFRIYANI YUNINGSIH ** *Dosen Jurusan
Lebih terperinciPENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN
PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN Rismauli Syarifah Saragih Guru TK ABA 30 Medan Surel : rismaulisyarifah@gmail.com
Lebih terperinciSyifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan
Lebih terperinciQUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.3, No.2, Oktober 2012, hlm
QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.3, No.2, Oktober 2012, hlm. 141-146 141 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI SUMBER DAYA ALAM MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
Lebih terperinciPenerapan Pembelajaran Kooperatif
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 5 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP ANGGREK BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN SCRAMBLE Agisna
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
77 DAFTAR PUSTAKA Buku Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bina Akasara.
Lebih terperinci17 Media Bina Ilmiah ISSN No
17 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SISWA KELAS VII.3 SMPN 4 MATARAM TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN Nurhaidah, Japet Ginting, Suhermi Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciperkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (Kemdikbud, 2012:17). PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Mata pelajaran biologi berdasarkan Standar Isi (SI) bertujuan agar peserta didik dapat memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain,
Lebih terperinciTugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI DASAR MENGENAL JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SD NEGERI 1 PADAMARA 1
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR KELAS IV B SD NEGERI TAHUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Fathonah Guru Kelas IVB SD Negeri Tahunan Yogyakarta Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KREATIVITAS BERCERITA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PAIRED STORY TELLING
MENINGKATKAN KREATIVITAS BERCERITA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PAIRED STORY TELLING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VI SDN SEI RENGGAS *EFFENDI MANALU DAN **MIMI OKTAVIANA *Dosen Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS III SDN 131/VII TEMENGGUNG. Oleh BADARIA ABSTRAK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS III SDN 131/VII TEMENGGUNG Oleh BADARIA ABSTRAK Kata Kunci : Motivasi Belajar Siswa, Model Pembelajaran Kooperatif
Lebih terperinciTiti Solfitri 1, Indah Rahmania 2 Program Studi Pendidikan Matematika 1,2 Universitas Riau, Pekanbaru 1,2 1
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 3 SMA NEGERI 8 PEKANBARU Titi Solfitri 1, Indah Rahmania 2 Program
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD *FAUZIAH FADLAH DAN **NURMAYANI *Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Lorentya Yulianti Kurnianingtyas & Mahendra Adhi Nugroho Halaman 66-77
IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI 3 SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh: Lorentya Yulianti
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh GUSTIANAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS ) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 01 MALANG SKRIPSI Disusun
Lebih terperinciG. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model
1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005
Lebih terperinciAntonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS VIII-2 DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTDEVISION (STAD) DI SMP NEGERI 3 BERASTAGI Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA KELAS IV SD
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA KELAS IV SD EMILDA AFRINA SIREGAR Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE
PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE RAMLI SITORUS Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD Email: ramlisitorus105@ymail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO. 067252 MEDAN DELI Herawati Bukit Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : herawatibukit@gmail.com
Lebih terperinciLATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan
UPAYA MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN KELAS VII-II SMP NEGERI 29 MEDAN LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan Email
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD USWATUN HASANAH NASUTION Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. OLEH: 1. RELI NURLIZESWATI (A1C309047) 2. Dra.ASTALINI, M.Si 3. HAERUL PHATONI,S.Pd, M.Pd.Fis
1 ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 MERANGIN OLEH: 1. RELI NURLIZESWATI
Lebih terperinciMondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian penerapan metode
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian penerapan metode Learning Starts With A Question untuk meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa kelas VII A SMP Negeri
Lebih terperinciOleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
Lebih terperinciTaofikoh NIP MTs Negeri Kendal
PTK: Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Lurus Melalui Metode Cooperative Learning Tipe STAD UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE STAD PADA MATERI GERAK LURUS
Lebih terperinciMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur
Lebih terperinciAminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:
Lebih terperinciBintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan
Model Pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan Bintang Zaura 1 dan Sulastri
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciMENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA Epi Desmita¹, Nurharmi 2, Edrizon
Lebih terperinciAnnan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :
Jurnal Handayani Vol. 5 (2) Juni 2016 MENINGKATKAN SIKAP BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIII-2 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SMP NEGERI
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: model pembelajaran REACT, hasil belajar geografi siswa
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RELATING, EXPERIENCING, APPLAYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS 5 SMA LABORATORIUM UM Oleh: *Nurullah
Lebih terperinciJurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang
Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta didik Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division (STAD) Pada Kelas X.3 SMA Negeri 5 Bukittingi Gusviar SMA
Lebih terperinciKata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V SD WASHLIYANI MARTUBUNG
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V SD WASHLIYANI MARTUBUNG *AKDEN SIMANIHURUK DAN **SYAUFAYURA *Dosen Jurusan PPSD
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 3, November 2015 PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG Sri Astuti
Lebih terperinciekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELANGKAAN DIKELAS X SMA NEGERI 2 BIREUEN Noventi, Nurul Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Journal of Mechanical Engineering Education, Vol.1, No.2, Desember 2014 323 MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Wisnu D. Yudianto 1, Kamin Sumardi 2, Ega
Lebih terperinciPENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR
PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR Syahrun Kepala SD Kartika XX-1 Abstrak:. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
Lebih terperinciNurmawaty Daulay Guru SD Negeri Medan Amplas
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS IV SD NEGERI NO. 064987 MEDAN AMPLAS Nurmawaty Daulay Guru SD Negeri 064987 Medan
Lebih terperinciKata Kunci: Hasil Belajar, Al-Kausar, Mencari Pasangan. Utiatullaili Dinas Pendidikan Kota Pagar Alam Sumsel
189 JIP: Jurnal Ilmiah PGMI Volume 2, Nomor 2, Juli 2016 Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik dalam Menghafal Ayat-Ayat Pendek Al-Quran Surah Al-Kausar dengan Model Pembelajaran Mencari Pasangan di
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Okmi Muji Rahayu 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciSeminar Pendidikan Serantau 2011
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 3 SMA NEGERI 8 PEKANBARU Titi Solfitri, Indah Rahmania ABSTRACT This
Lebih terperinciROSLIANA SITOMPUL* DAN DEBBIE GUSTRINI ARUAN**
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 101774 SAMPALI ROSLIANA SITOMPUL* DAN DEBBIE GUSTRINI ARUAN** *Dosen
Lebih terperinciUniversitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281)
Upaya Peningkatan Sikap Kerja Keras Dan Prestasi Belajar Materi Matematika Bangun Ruang Melalui Model Pembelajaran Van Hiele Di Kelas V SD Muhammadiyah Purwokerto Sri Muryaningsih 1, Subuh Anggoro 2 1,2
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Memahami Isi Cerita Pendek Pada Siswa Kelas V SDN
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penerapan metode
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode pembelajaran Index Card Match pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dalam
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Nursinar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan nursinar613@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan karena
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN EVOLUSI DI KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 2 JEMBER
PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN EVOLUSI DI KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 2 JEMBER Eko Soelistiyanto 6 Abstrak. Keefektifan proses pembelajaran
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Akhmad Suyono Universitas Islam Riau gerhanabestari@yahoo.com Abstract: This
Lebih terperinciPenerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.
Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. 1 Polanto Jaya Fartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berproses secara efektif dan efisien tanpa adanya model pembelajaran. Namun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kegiatan pembelajaran, suatu materi pembelajaran tidak akan dapat berproses secara efektif dan efisien tanpa adanya model pembelajaran. Namun penggunaan suatu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Penggunaaan media gambar dalam pembelajaran IPS dapat
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SDN PANJATAN Oleh: Woro Rukmi Estiningtyas 1, Imam
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan metode diskusi dan permainan
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE KELAS IV SD NEGERI DESA SENA BATANG KUIS
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE KELAS IV SD NEGERI 101868 DESA SENA BATANG KUIS *NAEKLAN SIMBOLON DAN **RIZKI RAHMATIKA Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD SRI RAHAYU Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah Penelitian
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) Oleh : Zayuk Novita Fasha,
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Eny Mutiarawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 3 Kalirejo Kudus kurang efektif. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menyampaikan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan Inhar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V MI Wali Songo Sidondo Indri Mahasiswa Program
Lebih terperinciJurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)
Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-217 123 Upaya Meningkatkan Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas XII di
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN. Akhmad Bisri Arifin
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN Akhmad Bisri Arifin Kepala SDN Kaligoro Kec. Kutorejo, Kabupaten Mojokerto Email:
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION Edi Suriadi MAS Ulumul Qur an Stabat, kab. Langkat e-mail: esuriadi@yahoo.com Abstract:
Lebih terperinciJurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN BANTUAN MEDIA POWERPOINT PADA KONSEP EKOSISTEM (Penelitian
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rosmian Situmorang Guru IPS SMPN 1 Lubuk Pakam Surel : rosmian.situmorang@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI SMK N 1 KASIHAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Efin Nur Widiastuti
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Marsih 1, Wahyudi 2, Warsiti 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA KELAS VIID SMP N I SEYEGAN Jundari Universitas PGRI Yogyakarta ndarijun@yahoo.com
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. UNPAS, FKIP. (2017). Buku Panduan Praktik Pengalaman Lapangan. Bandung: Tidak Diterbitkan
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, S. (2010).Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta: PT
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PELAJARAN IPA KELAS IV SD
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PELAJARAN IPA KELAS IV SD DELI WARTATY HASIBUAN Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciEndang Susilowati SMP N 3 Semarang. Abstrak
PENERAPAN METODE JIGSAW DENGAN APLIKASI PADA MATERI PENGARUH KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN KELAS VIIB SMPN 3 SEMARANG Endang Susilowati SMP N 3 Semarang
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE
PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 JLEGIWINANGUN TAHUN AJARAN 2015/2016 Naelatul
Lebih terperinciKOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH
KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH Siti Halimatus Sakdiyah dan Kurnia Tri Yuli Prodi PGSD-FIP Universitas Kanjuruhan Malang E-mail: halimatus@unikama.ac.id
Lebih terperinci