Datik Erwahyunani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kemampuan menulis, guided notes taking, strategi

Transkripsi

1 PENINGKATAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN DENGAN GUIDED-NOTES-TAKING SISWA KELAS VSDN 1 COPER KECAMATAN JETIS KABUPATEN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Datik Erwahyunani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia ABSTRAK: Pembelajaran menulis laporan pengamatan di sekolah dasar masih mengalami kendala. Penelitian ini untuk mengetahui peningkatan proses dan peningkatan hasil kemampuan menulis laporan pengamatan melalui strategi guided notes taking yakni menjelaskan materi dan memberi contoh, menampilkan ilustrasi, memberi kerangka rumpang, menyunting diakhiri presentasi. Keberhasilan penerapan strategi ini dilihat adanya peningkatan proses yakni kesungguhan, perhatian, keaktifan, interaksi dalam pembelajaran. Peningkatan hasil diketahui dari adanya peningkatan nilai siswa dari aspek kesesuaian isi pengamatan, keruntutan pengamatan, penggunaan ejaan yang benar. Strategi guided notes taking terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis laporan pengamatan Kata kunci: kemampuan menulis, guided notes taking, strategi Pendidikan merupakan salah satu instrumen utama dalam pengembangan sumber daya manusia, tenaga pendidik dalam hal ini guru sebagai salah satu unsur yang berperan penting didalamnya, memiliki tanggung jawab untuk mengem-bangkan tugas dan mengatasi segala permasalahan yang muncul (Ahmad Susanto, 2013 : v). Pendidikan dilaksanakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses tersebut, diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, serta mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik. Implikasinya adalah pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien (Rusman, 2010:3). Berdasarkan hasil pengamatan awal di kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo semester II tahun pelajaran 2012 / 2013 ditemukan fakta bahwa belum banyak siswa yang dapat menulis secara runtut, bertahap, dan sesuai dengan ejaan yang benar. Adapun aktivitas kreatif para siswa yang minimal menjadi fakta yang NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 Halaman 508

2 ditemukan pada pengamatan awal. Fakta ini disebabkan beberapa hal, (1) siswa belum mempunyai kemampuan berbahasa tulis dengan memperhatikan ejaan yang benar, (2) siswa bersikap pasif, kurang sensitif dan interaktif, hanya mendengarkan apa yang dikatakan guru, (3) strategi pembelajaran menulis laporan pengamatan kurang menarik minat siswa. Kemampuan menulis laporan pengamatan merupakan kesanggupan, kecakapan untuk menulis laporan pengamatan dengan memperhatikan penggunaan ejaan. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti menggunakan strategi Guided notes taking, yaitu langkah-langkah yang sistematis dalam melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan dan merupakan perpaduan model pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) dan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki / meningkatkan mutu praktik pembelajaran.penelitian Tindakan Kelas (PTK) dipilih karena pembelajaran ini berkonteks kelas, dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran. Pene-litian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu alternatif yang dapat menawarkan pemecahan masalah. Kemmis dan Taggart (dalam Wiratmadja,2005:66 67) menyebutkan bahwa sistematika penelitian tindakan kelas ( action research ) terdiri dari beberapa tahap dan dilaksanakan melalui siklus berikut ini : (1) identifikasi awal, (2) perencanaan, (3) pel aksanaan tindakan, (4) pengamatan, (5) refleksi. Dengan demikian penelitian tindakan merupakan suatu proses yang memiliki siklus yang bersifat spiral, mulai dari perencanaan, melakukan tindakan kelas dan penemuan fakta-fakta untuk melakukan refleksi. Penelitian tindakan kelas mempunyai karakter tertentu dalam sistem pembelajarannya, antara lain : (1) bersifat siklus, karena dilaksanakan siklus-siklus yang dimulai dari perencanaan, pemberian tindakan, pengamatan, dan refleksi sebagai prosedur penelitiannya, (2) besifat longitudinal, penelitiannya berlangsung secara kontinyu untuk memperoleh data yang diperlukan, (3) bersifat partikular-spesifik yang tidak bermaksud melakukan generalisasi, (4) bersifat emik, penelitian tindakan kelas memandang pembelajaran menurut sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan peneliti, (5) bersifat kolaborasi, dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas terjadi kerjasama antara peneliti dengan pihak lain demi keabsahan tercapainya tujuan penelitian, (6) bersifat kasui stik, artinya penelitan tindakan kelas menggarap kasus-kasus spesifik atau tertentu dalam pembelajaran yang bersifat nyata dan terjangkau oleh guru, (7) menggunakan konteks alamiah kelas, sebagai ajang pelaksana penelitian kelas tidak perlu dimanipulasi dan atau direkayasa sesuai dengan kebutuhan, kepentingan dan tercapainya tujuan penelitian, (8) menggunakan adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitan, dan NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 Halaman 509

3 (9) mempunyai maksud untuk mengubah kenyataan, keadaan dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan memenuhi harapan. Berpijak dari sistematika dan karakteristik dari penelitian tindakan kelas yang dipaparkan diatas, peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan kemampuan menulis laporan pengamatan siswa kelas V SDN 1 Coper Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo dengan menerapkan strategi pembelajaran guided notes taking (Catatan Terbimbing) dengan langkahlangkah sebagai berikut: (1) menjelaskan dan memberi contoh penulisan laporan pengamatan yang benar, (2) menampilkan ilustrasi/gambar sebagai obyek menulis laporan pengamatan, (3) memberi peserta didik kerangka menulis laporan pengamatan yang masih rumpang ejaan untuk dilengkapi menjadi laporan pengamatan yang baik sesuai dengan sistematika laporan pengamatan dengan memperhatikan penggunaan ejaan yang benar, (4) menyunting dengan cara menukarkan pekerjaan dengan temannya dengan bimbingan guru, (5) memberi kesempatan kepada siswa untuk membacakan tulisan hasil laporan pengamatan ke depan kelas. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 1 Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Sekolah ini merupakan sekolah dasar yang berada di Desa Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Pemilihan Sekolah Dasar Negeri 1 Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo sebagai tempat penelitian didasarkan pertimbangan : (1) di sekolah ini, peneliti pernah bertugas sebagai Kepala Sekolah dari tahun , (2) siswa masih mengalami kesulitan dalam menulis laporan pengamatan sehingga perlu dilakukan tindakan kelas sebagai upaya memecahkan kesulitan, (3) penelitian tentang menulis laporan pengamatan belum pernah dilakukan di sekolah ini, sehingga hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo tahun pelajaran dengan jumlah siswa 19 orang. Dalam penelitian ini data yang diambil adalah data yang diperoleh dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan yaitu keseluruhan data hasil catatan pembelajaran di dalam kelas. Data tersebut dapat dikelompokkan menjadi data proses dan data produk.data proses diperoleh melalui kegiatan pembelajaran di kelas. Data proses berupa aktivitas siswa dalam berdiskusi kelompok, proses observasi. Data produkberupa aktivitas siswa dalam melaporkan didepan kelas, yang mencakup aspek penilaian keakuratan isi laporan, ketepatan struktur dan kosa kata, kelancaran, keruntutan, dan ekspresi/penampilan. Instrumen penelitian yang digunakan yakni: (1) lembar panduan observasi, digunakan untuk mengamati kegiatan diskusi siswa pada saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung, (2) lembar panduan penilaian unjuk kerja, digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam melaporkan hasil pengamatan di depan kelas. Teknik Pengumpulan Data NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 Halaman 510

4 Data yang diperoleh dianalisis dengan menghitung nilai rata-rata. Data proses dilakukan untuk mengamati kegiatan diskusi siswa, proses pengamatan lapangan siswa, proses penulisan laporan pengamatan.data produk pada saat pelaporan berupa aktivitas kelompok siswa dalam berlatih melaporkan hasil pengamatan yang telah diamati secara berkelompok yakni (1) keakuratan isi laporan, (2) ketepaktan struktur, kosakata dan ejaan, (3) keruntutan laporan. Dalam hal ini disajikan tentang persiapan penelitian dan pelaksanaan penelitian. Hal tersebut disajikan sebagai berikut. Kegiatan penelitian dimulai dari pengamatan awal terhadap latar penelitian yang meliputi guru, siswa, dan kegiatan pembelajaranmenulis laporan pengamatan.pengamatan dilakukan untuk mengetahui kondisi objektif yang ada di sekolah yang dijadikan subyek penelitian. Selanjutnya diadakan analisis hasil pengamatan awal dan diperoleh temuan bahwa pembelajaran menulis laporan pengamatan di kelas V SDN 1 Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo belum dilaksanakan secara efektif dan kurang menarik bagi siswa. Selain itu, guru kurang tepat memilih dan menggu-nakan teknik pembelajaran sehingga kurang bisa menciptakan suasana yang menarik dan menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran yang kemudian berpengaruh pada peserta didik. Berdasarkan temuan tersebut kemudian disusun tindakan untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan dengan strategi pembelajaran guded notes taking. Pelaksanaan penelitian. Tahap ini merupakan realisasi dari tahap perencanaan tindakan penelitian. Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran di kelas V SDN 1 Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo berdasarkan perencanaan tindakan pembelajaran dalam setiap siklus. Setiap siklus memerlukan waktu tiga jam pelajaran ( 3 x 35 menit) yang dilaksanakan satu kali pertemuan. Tahap pelaksanaan tindakan dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Apabila pelaksanaan siklus 1 sudah ada peningkatan kemampuan menulis laporan pengamatan dengan strategi pembelajaran guided notes taking secara signifikan, maka tidak dilanjutkan siklus berikutnya, dan apabila siklus I belum menghasilkan peningkatan menulis laporan pengamatan dengan strategi pembelajaran guided notes taking, maka dilanjutkan siklus II. Setiap selesai tindakan diadakan diskusi antara peneliti dan guru kelas. Hasil diskusi dijadikan sebagai bahan tindakan. Hasil refleksi tindakan digunakan untuk menyusun rancangan tindakan selanjutnya. HASIL DANA PEMBAHASAN Sebelum tindakan kelas dilaksanakan langkah yang ditempuh peneliti adalah melakukan observasi pratindakan untuk mengetahui kondisi awal kemampuan menulis dan bagaimana proses kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Dari 19 peserta didik belum ada yang nilainya 75,00 (sesuai KKM yang ditetapkan sekolah) dan rata-rata nilai dari aspek keakuratan isi laporan, ketepatan penggunaan ejaan dan keruntutan laporan pengamatan hanya mencapai 55%. Berdasarkan observasi pra tindakan yang dilakukan maka dapat NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 Halaman 511

5 diambilkesimpulan bahwa sebagian besar siswa kelas V SDN 1 Coper Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo mempunyai kemampuan menulis laporan pengamatan yang rendah Keseluruhan hasil onservasi tersebut menunjukkan bahwa perlu dilakukan tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan menulis laporan pengamatan peserta didik kelas V SDN 1 Coper Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo. Dalam hal ini peneliti memilih melakukan tindakan kelas yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran guided notes taking yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis laporan pengamatan. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, diperoleh data hasil penilaianproses diskusi kelompok dalam pembelajaran menulis melalui strategi pengamatan guided notes taking siswa kelas V SDN1 Coper yakni pada siklus I mencapai nilai rata-rata proses 65,78dan nilai ratarata hasil 68,74. Sedangkan nilai rata-rata total 67,26 yang artinyakurang memenuhi target penilaian ini yaitu nilai rata-rata 75,00 atau lebih. Oleh karena itu, perlu diadakan siklus berikutnya. Pada siklus II dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan telah mencapai nilai rata-rata proses 86,84 dan nilai ratarata hasil mencapai nilai 79,78serta rata-rata total 83,31 yang artinya telah memenuhi target penilaian ini yaitu nilai rata-rata 75,00 atau lebih. Oleh karena itu,tidak perlu diadakan siklus berikutnya. Berdasarkan hasil seluruh tindakan pada siklus II dapat disimpulkan bahwa tindakan penerapan strategi guided notes taking terbukti dapat memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. Hasil peningkatan proses pembelajaran kemampuan menulis laporan pengamatan melalui strategi guided notes taking dapat dilihat adanya peningkatan-peningkatan mulai dari proses perencanaan pembelajaran sampai pada proses pembelajaran. Peningkatan Perencanaan Pembelajaran. Berdasar perencanaan, dalam menyusun dan rencana pelaksanaan pembelajaran pada penelitian ini guru menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar atau KTSP tahun Berdasarkan PP Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom, dalam bidang pendidikan dan kebudayaan kewenangan pemerintah pusat meliputi: (1) standar kompetensi dan warga belajar, (2) standar materi pokok, (3) pemebelajaran dan penilaian hasil belajar secara nasional, (4) pengendalian mutu. Pada penelitian ini standar kompetensi adalah mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan fakta secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan dan puisi bebas. Selanjutnya Depdiknas(2007:327) mengatakan kompetensi dasar merupakan perincian atau penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi. Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap minimal yang harus disertai peserta didik untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang ditetapkan. Sedangkan hasil belajar yang ingin diperoleh dari penelitian adalah NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 Halaman 512

6 dapat menulis laporan pengamatan/kunjungan dengan memper-hatikan penggunaan ejaan. Hasil belajar menunjukkan aktifitas belajar yang perlu dilakukan siswa dalam mencapai penguasaan standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi pembelajaran. Peningkatan Metode Pembelajaran. Dalam mencapai kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, seorang guru sebaiknya menggunakan beberapa metode pembelajaran dalam proses pembelajarannya. Metode yang digunakan sebaiknya bervariasi agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung menyenangkan, kerena penggunaan metode yang tepat dapat menentukan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Istilah metode mencakup unsur-unsur silabus, pendekatan, strategi, teknik, materi, gaya pribadi mengajar (Tarigan, 2009: 1). Tujuan pokok metode pembelajaran adalah memberi kemudahan belajar yang mempunyai perhatian dan penekanan khusus pada pribadi pembelajar. Singkatnya tujuan pemakaian metode adalah untuk mempengaruhi keadaan motivasi atau efektif para pembelajar dalam menyeleksi (Weingstein dan Mayer, 1986: 315). Penerapan suatu metode dalam pembelajaran Bahasa Indonesia harus dikerjakan menurut langkah-langkah yang teratur secara bertahap yaitu mulai dari perencanaan pembelajaran, penyajian pelajaran sampai dengan penilaian hasil dan proses pembelajaran. Pembelajaran perlu dilakukan sedikit ceramah dan metode yang berpusat pada guru serta lebih menekankan pada interaksi peserta didik. Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan strategi guided notes taking menggunakan metode ceramah, tanya jawab/dialog, pemberian tugas atau resitasi. Peningkatan Aktivitas Siswa dan Guru. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru sangat penting dalam mencapai keberhasilan siswa dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan sesuai kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan menggunakan model guided notes taking.sedang peran guru dalam penelitian ini adalah sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, pendorong kreatifitas dan sebagai evakuator. Penelitian ini sebagai acuan kurikulumnya adalah kurikulum Pelaksanaan pembelajarannya ditekankan/berpusat pada siswa. Karena dalam kurikulum 2006, peserta didik diharapkan mampu menunjukkan penguasaan kompetensi dasar, dan mahir dalam berbagai keterampilan. kegiatan yang dikembangkan sesuai kompetensi dasar. Oleh karena itu, pembelajaran pada penelitian ini melatih peserta didik agar dapat menguasai kompetensi dasar sesuai dengan kompetensi masing-masing. Peningkatan Kegiatan Belajar Mengajar. Hasil penelitian proses pembelajaran kemampuan menulis laporan pengamatan dapat dilihat mulai dari proses perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Perencanaan tindakan yang dilakukan adalah berupa persiapan membuat rencana pembelajaran yang disusun secara kolaborasi dengan guru kelas V berdasar pada standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator dan kegiatan pembelajaran NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 Halaman 513

7 yang dilakukan sesuai dengan alokasi waktu yang ada meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti/isi, kegiatan penutup, dan media/sarana pembelajaran serta penilaian pembelajaran. Perencanaan tindakan yang telah dibuat pada siklus I telah mencakup hal-hal yang menjadi dasar penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Akan tetapi berdasarkan pada hasil refleksi dari pelaksanaan siklus I, perncanaan tindakan masih perlu diadakan penyempurnaan dan perbaikan pada siklus selanjutnya. Perencanaan tindakan pada siklus II telah dilengkapi beberapa hal yang disesuaikan dengan hsil refleksi pada siklus I sehingga pada siklus II perencanaan yang dibuat sudah lebih baik. Kegiatan pada tahap pelaksanaan menitikberatkan pada aktifitas belajar, telah terlaksana dengan baik dan siswa juga sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan scenario yang telah dibuat, sehingga diperoleh hasil penilaian. Hasil dari penilaian produk yang telah berupa nilai angka akan menunjukkan apakah dengan melalui model guided notes taking dapat meningkatkan kemampuan menulis laporan pengamatan. Penilaian tersebut dilakukan pada setiap siklus. Adapun nilai pada setiap siklus pada penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut. Tabel 1 Perbandingan Hasil Belajar Pra Tindakan,Siklus l,dan Siklus ll Keberhasilan dalam pencapaian Pra Tindakan Siklus I Siklus II Indikator Ketuntasan Hasil Belajar 27 % 67 % 83% Rata-rata 55% 67% 83% Berdasarkan atas hasil perolehan keberhasilan dalam pencapaian indikator Kriteria Ketuntasan Minimal pada pratindakan baru mancapai 27%,siklus l mencapai 67% dan siklus ll sudah berhasil 83%, sedangkan dalam pencapaian nilai rata-rata kelas pada pratindakan baru mencapai 55%, siklus l mencapai 67%, dan siklus ll sudah mencapai 83%, melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SDN 1 Coper, Kecamatam Jetis, Kabupaten Ponorogo yaitu 75,00, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa ada peningkatan kemampuan menulis laporan pengamatan/kunjungan dengan diterapkannya model pembelajarah guided notes taking pada siswa kelas V SDN 1 Coper Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hal berikut. Penerapan strategiguided notes taking dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan dapat meningkatkan proses pembelajaran menulis siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran 2012/2013. Penerapan model guided notes taking tersebut dilaksanakan melalui dua tahap, NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 Halaman 514

8 yaitu pertama tahap pengamatan yaitumengamati/mengunjungi sentra industri yang lokasinya ada di sekitar sekolah dan ke dua tahap menulis laporan hasil pengamatan/kunjungan..dalam tahap pengamatan/kunjungan di lapangan yang dilanjutkan dengan bekerjasama menyelesaikan tugas kelompok dapat diketahui peningkatan proses pembelajaran menulis laporan pengamatan/kunjungan. Hal ini dapat dilihat pada analisis penilaian siklus I nilai rata-rata mencapai 67,26 dan siklus II telah terjadi peningkatan yang signifikan yaitu nilai rata-rata penilaian produk yang terdiri tugas kelompok,individu,dan tugas rumah mencapai rata-rata 83,31. Penerapan model pembelajaran guided notes taking dalam pembelajaran menulis dapat meningkatkan hasil belajar menulislaporan pengamatan, yang dapat dilihat dari kemampuan siswa melaporkan hasil pengamatan secara tertulis. Berdasarkan hasil analis data tentang penilaian proses dan produk, penerapan model pembelajaran guided notes taking ditemukan adanya peningkatan hasil belajar menulis siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran 2012/2013. Kenyataan ini dapat dilihat pada hasil evaluasi akhir pembelajaran kemampuan menulis yang pada siklus II dapat mencapai nilai rata-rata 83,31. Saran Berdasarkan temuan dalam penelitian ini dapat dikemukakan saran-saran yang berkaitan dengan penerapan strategi pengamatan strategi pembelajaran guided notes taking dalam peningkatan kemampuan menulis sebagai berikut : (1) h asil penelitian membuktikan bahwa penerapan strategi pembalajaran guided notes taking dapat meningkatkan kemampuan menulis,(2)bagi siswa kelas V Sekolah Dasar, penerapan strategi pembelajaran guided notes taking diharapkan dapat meningkatkan kebiasaan dalam mengikuti pembelajaran untuk menanamkan keaktifan, partisipasi, kreaktivitas, dan kesungguhan dalam setiap pembelajaran, (3)b agi penyusun bahan ajar materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V terutama dalam pembelajaran menulis, agar memasukkan bahan ajar di mana siswa dapat melakukan sendiri dalam proses pembelajaran, karena dengan siswa terlibat langsung maka pengalaman belajar siswa akan bertahan lebih lama, (4) b agi penyusun kurikulum, penelitian ini dapat dijadikan acuan alternatif dalam penyusunan kurikulum, terutama penggunaan model alternatif yang digunakan dalam kompetensi yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, khususnya aspek ketrampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, (5) bagi peneliti, temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai kajian awal untuk menentukan strategi pembelajaran dalam peningkatan kemampuan menulis yang lebih efektif, sehingga pembelajaran menulis yang selama ini ditingkat sekolah dasar hanya berupa teoriteori agar dapat diubah menjadi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. DAFTAR RUJUKAN Akhadiah, S., Maidar, G.A., dan Sakura, H.R Pembinaan NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 Halaman 515

9 Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Arikunto, Suharsimi Manajemen Pengajaran. Yogyakarta : Rineka Cipta. Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud. Depdiknas, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdiknas. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Mistar, Junaidi Pedoman Menulis Tesis. Malang : PPS Unisma. Moleong, Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. RemajaRosdakarya. Nurhadi, Pendekatan Kontekstual ( Contekstual Teaching and Learning ). Malang : Universitas Negeri Malang. Rusman, Model-model Pembelajaran : Edisi Kedua. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Tarigan, H.G Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Wiraatmadja, R, Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosda Jaya. NOSI Volume 1, Nomor 5, Agustus 2013 Halaman 516