BAB IV HASIL RANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL RANCANGAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL RANCANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Sistem Setelah melakukan tahapan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan dan hambatan yang terjadi pada Perguruan Tinggi X yang dilakukan sesuai dengan tahapan analisis sistem, maka didapatkan hasil yang dilakukan dengan beberapa langkah Hasil Analisis Permasalahan Berdasarkan tahapan-tahapan analisis permasalahan yang telah dilakukan didapatkan suatu hasil sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi Masalah Setelah dilakukan wawancara dan pengamatan langsung terhadap pihak pemilik dan maupun karyawan Perguruan Tinggi X mengenai proses bisnis kaitannya dengan laporan keuangan diperoleh hasil bahwa selama ini Perguruan Tinggi X, belum ada satu sistem informasi keuangan yang mampu memfasilitasi dalam hal pembuatan laporan keuangan, informasi data keuangan yang kurang akurat salah satunya disebabkan karena seringkali terjadi penyalahgunaan informasi. Pada beberapa unit, tidak adanya sistem pencatatan dan monitoring untuk penerimaan dan penggunaan dana serta kurangnya pemahaman tentang pelaporan dan pertanggungjawaban penggunaan dana yang berakibat pada kerugian Perguruan Tinggi X dan pengambilan keputusan yang kurang tepat pula. 52

2 53 2. Proses Analisis Pada beberapa bagian atau unit yang berkaitan dengan proses penerimaan dan pengeluaran dana, yang dimulai dengan pengajuan anggaran yang nantinya dipergunakan untuk kegiatan operasional sampai dengan pada laporan pertanggungjawaban. Pada gambar 4.1 berikut ini merupakan gambar alur dokumen, dan proses-proses yang terjadi secara manual serta bagian-bagian yang terkait dengan proses penggunaan dana. Program Studi / Unit-Unit Mulai Lembaga Biro Administrasi Keuangan Kebutuhan Unit 1 Unit 2 Unit 3 Unit dst Unit 1 Unit 2 Unit 3 Unit dst Rekap Rekap Rekap Revisi Setuju? Ya Tidak Rekap Disetujui Disetujui Proses Selesai Gambar 4.1 Dokumen Flowchart Pengajuan

3 54 Untuk menggali informasi tentang permasalahan yang ada maka dilakukan beberapa tahap seperti pengamatan langsung kelapangan terhadap sistem yang sudah berjalan dan wawancara kepada beberapa pihak yang terkait. Berdasarkan hasil pengamatan langsung kelapangan didapatkan hasil bahwa sistem yang ada memang belum dapat memberikan informasi mengenai data keuangan masing-masing unit yang ada, informasi yang diperoleh hanya sebatas anggaran dana untuk operasional yang didasarkan pada kebutuhan. Sering kali juga untuk mendapatkan informasi mengenai keuangan masingmasing unit semua hanya mengacu kepada satu unit yaitu Biro Administrasi Keuangan yang dengan sumber daya dan sistem yang terbatas membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya bisa saja kurang tepat, maka hal demikian dirasakan kurang efesien dan tidak efektif. Tabel 4.1 Daftar Antara Laporan Sekarang dan Rancangan yang Ditawarkan Laporan Sekarang Tidak semua unit melakukan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana. Rancangan Sistem Terdapat laporan pertanggungjawaban masing-masing unit. Laporan keuangan belum sesuai dengan Standar Akuntansi hanya sebatas penerimaan dan pengeluaran. Belum ada sistem informasi keuangan yang efektif sehingga menyulitkan dalam penyajian laporan keuangan. Dibuat laporan keuangan yang terintegrasi sesuai dengan Standar Akuntansi. Dibuatkan sistem informasi keuangan yang efektif sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan keuangan. Berdasarkan analisis pada permasalahan yang timbul bahwa dengan sistem yang telah ada sangat sulit untuk memperoleh informasi performa laporan keuangan unit dalam aspek tepat waktu dan tepat sasaran, dari hasil penelitian

4 55 yang sudah dilakukan, gambaran sistem terkomputerisasi yang akan dirancang untuk memecahkan permasalahan diatas adalah dengan cara menganalisis dan merancang desain sistem yang dapat melakukan pekerjaan dengan cepat sesuai dengan standar serta menganalisis dan merancang desain sistem informasi keuangan terpadu sehingga dapat menghasilkan informasi tentang performa laporan keuangan unit yang akurat Hasil Analisis Operasional Dalam tahap ini, kebutuhan dalam pembuatan sistem informasi dilakukan dalam beberapa aktifitas fungsi yang akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Karyawan Unit - Membuat pencatatan kegiatan operasional - Membuat pencatatan penerimaan dana dan pengeluaran kegiatan operasional 2. Kepala Unit - Melakukan verifikasi penerimaan dana dan pengeluaran kegiatan operasional - Membuat anggaran bulanan, per enam bulanan dan tahunan. 3. Biro Administrasi Keuangan - Menerima data verifikasi penerimaan dana dan pengeluaran kegiatan operasional - Menerima data anggaran bulanan, per enam bulanan dan tahunan.

5 Hasil Analisis Kebutuhan Dalam membangun sistem informasi sesuai dengan hasil analisis operasi, tahap selanjutnya dibutuhkan data, baik data-data yang sudah ada maupun dalam rangka penambahan data-data, serta penyempurnaan data-data terhadap sistem yang sudah ada, analisis kebutuhan data dapat dilihat pada table 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Analisis Kebutuhan Karyawan Unit Kepala Unit Biro Adm. Keuangan - Perbaikan data master - Penyesuaian kategori Pengelompokkan biaya - Membuat laporan pencatatan bulanan - Membuat laporan pertanggungjawaban - Menerima laporan harian dan bulanan - Menerima laporan pertanggungjawaban - Identifikasi data yang menjadi unsur penerimaan dana - Standarisasi format anggaran dan laporan - Laporan hasil unit - Melakukan perhitungan performa keuangan - Menerima laporan performa keuangan Hasil Analisis Keamanan Analisis keamanan merupakan salah satu fungsi pengendalian internal terhadap sistem informasi, analisis ini untuk mengetahui bagaimana software melindungi fungsi yang bersangkutan secara khusus yaitu menjawab siapa yang diperbolehkan untuk mengakses fungsi tersebut.

6 Hasil Rancangan Sistem Berdasarkan tahapan yang telah dirancangkan, maka dapat dirancang suatu analisis dan perancangan sistem informasi keuangan terpadu Perguruan Tinggi X seperti yang digambarkan dalam gambar 4.2 blok diagram sebagai berikut : Input Proses Output Outcome Melakukan Analisis Riset Lapangan Permasalahan Kepustakaan Operasional Kebutuhan Dokumen Rancangan dan Arsitektur Perangkat Lunak Rekomendasi Pengambilan Keputusan Keamanan Melakukan Perancangan Unit Perbaikan Bank Menganalisis Proses Penerimaan Laporan Pertanggungjawaban Pencairan Dana Rutin Menganalisis Proses Pengeluaran Menganalisis Proses Perhitungan Laporan Performa Unit Rekomendasi Pengambilan Keputusan Gaji Menganalisis Proses Pengontrolan Laporan Keuangan Laporan Menganalisis Proses Pencatatan Lainnya Gambar 4.2 Blok Diagram Rancangan Sistem Informasi Keuangan Terpadu

7 58 Pada gambar di atas menjelaskan tentang alur proses sistem informasi keuangan sampai dengan proses pelaporan dan rekomendasi pengambilan keputusan, dimulai dengan proses perbaikan data master seperti data dosen, data karyawan, data mahasiswa, data unit dan data lain-lain, kemudian dilanjutkan dengan menganilisis proses penerimaan dan pengeluaran, menganalisis proses sistem perhitungan, menganalisis proses pengontrolan serta menganalisis informasi pencatatan lain yang berkaitan dengan sistem informasi keuangan. Dari proses rancangan tersebut kemudian menghasilkan laporan pertanggungjawaban, laporan performa masing-masing unit dan laporan keuangan yang akhirnya menjadi rekomendasi untuk pengambilan keputusan Hasil Rancangan Proses Sistem Dari analisis sistem yang berlaku pada Perguruan Tinggi X yang di gambarkan dalam dokumen flowchart didapatkan sebuah hasil perancangan sistem informasi keuangan yang diharapkan dapat menjawab semua permasalahan yang terjadi pada Perguruan Tinggi X di Bandar Lampung. Tahapan perancangan dibuat sebagai berikut : a. Diagram Konteks (Context Diagram) Diagram konteks dari analisis dan perancangan sistem informasi keuangan terpadu pada Perguruan Tinggi X menjelaskan secara garis besar dari proses yang terjadi dalam sistem informasi keuangan tersebut. Pada diagram konteks mengambarkan entitas yang berhubungan langsung dengan sistem dan aliran data secara umum. Rancangan dari diagram konteks dari sistem informasi ini digambarkan pada gambar 4.3 sebagai berikut :

8 59 Penerimaan Unit Pengeluaran Kebutuhan Inventaris / Aset Perlengkapan Verifikasi Laporan Biro Adm. Keuangan Dosen Karyawan Mahasiswa Konsumen Supplier Struktur Penerimaan Klasisifkasi Biaya Perancangan Sistem Informasi Keuangan Terpadu Pengkodean Unit Struktur Penerimaan Klasisifkasi Biaya Laporan Pertanggungjawaban Laporan Performa Unit Laporan Keuangan Manajemen PT / Lembaga Gambar 4.3 Diagram konteks Sistem Informasi Keuangan Perguruan Tinggi X Pada diagram konteks ini terdapat tiga entitas yang menjadi dasar perancangan sistem informasi keuangan yaitu Unit-Unit, Biro Administrasi Keuangan dan Manajemen Perguruan Tinggi. Unit-unit yang menjadi entitas pertama memasukkan data-data yang dibutuhkan oleh sistem untuk di proses ke dalam sistem informasi keuangan terpadu, seperti data penerimaan dana, pengeluaran dana, data kebutuhan dana, data inventaris, data karyawan dan lainnya. Biro Administrasi Keuangan berfungsi memasukan data-data yang

9 60 menjadi dasar untuk melakukan pencatatan seperti data pengklasifikasian biaya, data struktur penerimaan dana dan lainnya serta menerima data anggaran dan memverifikasi data-data juga menerima data laporan secara terperinci dan menyeluruh. Manajemen Perguruan Tinggi atau lembaga yang menjadi entitas terakhir hanya menerima laporan dari sistem informasi keuangan terpadu seperti laporan pertanggungjawaban, laporan performa masing-masing unit dan laporan keuangan yang menjadi dasar manajemen dalam mengambil keputusan. b. Bagan Alir Sistem (System Flowchart) Bagan alir sistem informasi keuangan dibagi berdasarkan beberapa proses rancangan yang merupakan bagian dari proses rancangan yang utama yaitu sistem penerimaan dana, sistem pengeluaran dana, sistem anggaran, sistem gaji dan sistem laporan. Rancangan sistem flowchart masing-masing dapat dilihat pada gambar berikut ini: 1. Sistem Penerimaan Dana Prosedur sistem penerimaan dana merupakan prosedur penerimaan kas yang melibatkan bagian transaksi-transaksi penerimaan uang tidak terpusat pada satu bagian saja agar dapat memenuhi prinsip-prinsip pengawasan internal, bahwa setiap unit seharusnya punya informasi mengenai data yang akan menjadi unsur penerimaan kas, sistem flowchart penerimaan dana dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini:

10 61 Mahasiswa & Konsumen Unit Biro Adm. Keu. Bank Informasi Penerimaan Proses Transfer Laporan Penerimaan Verifikasi & Buat Tagihan Tagihan 2X Siapkan Dana Rp Tagihan 2X Proses Standar Bank Tagihan 1 Tagihan 2X T 1 T 2 Gambar 4.4 Sistem Flowchart Penerimaan Dana Sistem flowchart penerimaan dana yang dirancang menjelaskan bahwa setiap unit seharusnya punya informasi mengenai data penerimaan yang diinput ke dalam sistem yang sudah terintegrasi dengan sistem Biro Administrasi Keuangan.

11 62 Biro Administrasi Keuangan yang akan memberikan informasi tagihan ke konsumen dan mahasiswa, setelah diterima pembayaran dari Bank dan bukti penerimaan sudah ditransfer dan masuk ke dalam sistem maka proses sistem penerimaaan dana telah selesai. Kegiatan prosedur sistem penerimaan dana juga dapat dilihat secara narasi pada table 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Naratif Sistem Flowchart Penerimaan Dana Dilakukan Oleh Unit Tindakan 01. Menerima informasi mengenai data penerimaan, kemudian diinput ke dalam sistem untuk di proses menjadi laporan penerimaan 02. Dokumen laporan penerimaan di serahkan ke Biro Adm. Keuangan untuk di verifikasi Biro Adm. Keu. 03. Terima dokumen laporan penerimaan, cek dan verifikasi data yang sudah ada dalam komputer yang terintegrasi dengan unit 04. Siapkan surat tagihan berdasarkan informasi penerimaan Mahasiswa/ Konsumen Bank Mahasiswa/ Konsumen Bank Biro Adm. Keu. 05. Terima tagihan rangkap 2 (dua) dan siapkan dana untuk kemudian disetorkan bank 06. Terima dana beserta surat tagihan, dicatat dan di bukukan sesuai dengan standar prosedur bank 07. Terima bukti tagihan yang sudah dibayar dan disimpan untuk arsip 08. Transfer data penerimaan ke dalam sistem informasi keuangan Biro Adm. Keuangan 09. Terima transfer data penerimaan ==o0o==

12 63 2. Sistem Pengeluaran Dana Prosedur sistem pengeluaran dana merupakan prosedur pengeluaran kas dimana setiap unit punya kebutuhan sebagai akibat dari kegiatan operasional dan kegiatan lain yang memerlukan dana untuk unit. Sistem flowchart pengeluaran dana dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut ini: Lembaga Unit Biro Adm. Keu. Bank Berdasarkan Kebutuhan Amprah - 1 Amprah - 2 Amprah - 3 Amprah - dst Amprah - 1 Amprah - 2 Amprah - 3 Amprah - dst Rekap Rekap Amprah Setuju? Tidak Rekap Amprah Input dan Cek Ya Amprah Disetujui Amprah Disetujui Rp A Amprah Disetujui Proses Standar Bank Amprah Disetujui Rp Rp Distribusi Dana Gambar 4.5 Sistem Flowchart Pengeluaran Dana

13 64 Sistem flowchart pengeluaran dana yang dirancang menjelaskan bahwa setiap unit menyiapkan data amprah yang merupakan data kebutuhan untuk kegiatan operasional untuk disampaikan ke Biro Administrasi Keuangan untuk rekap dan diinput ke dalam sistem kemudian rekap dokumen amprah disampikan ke Lembaga untuk disetujui, setelah disetujui proses selanjutnya adalah pencairan ke Bank untuk menerima dana, kemudian di distribusikan ke unit-unit untuk belanja kegiatan operasional, sampai dengan kegiatan belanja operasional dan terinput ke dalam sistem maka proses sistem pengeluaran dana telah selesai. Kegiatan prosedur sistem pengeluaran dana juga dapat dilihat secara narasi pada table 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Naratif Sistem Flowchart Pengeluaran Dana Dilakukan Oleh Unit Tindakan 01. Berdasarkan kebutuhan dari unit-unit yang melakukan permintaan uang untuk pengeluarana operasional dan pengeluaran lainnya 02. Siapakan dokumen amprah untuk di serahkan ke Biro Adm. Keuangan Biro Adm. Keu. 03. Terima dokumen amprah, kemudian lakukan rekapitulasi untuk mengeahui total biaya yang akan dikeluarkan 04. Input data amprah dan sesuaikan atau cek dengan data anggaran yang sudah ada Lembaga Bank 05. Terima rekap amprah untuk di setujui, jika tidak, kembalikan ke Biro Adm. Keuangan untuk diperbaiki, jika ya, lakukan proses pencairan ke bank 06. Siapkan dana sesuai dengan yang disetujui, dicatat dan di bukukan sesuai dengan standar prosedur bank

14 65 Bank Biro Adm. Keu. 07. Pada saat proses pencairan pengeluaran dana dilakukan otomatis sistem keuangan yang ada di Biro Adm. Keuangan akan mengurangi saldo bank 08. Terima data amprah dan uang untuk didistribusikan ke masing-masing unit, kemudian data amprah di arsipkan 09. Siapkan dana sesuai kebutuhan masing-masing unit Unit 10. Terima dana untuk keperluan operasional dan lainnya ==o0o== 3. Sistem Prosedur sistem anggaran merupakan proses penyusunan rencana kerja atas aktifitas yang akan dilakukan pada masa yang akan datang dan juga sebagai alat kendali manajemen terhadap pengeluaran biaya, prosedur sistem flowchart anggaran pada rancangan ini dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut ini:

15 66 Unit Biro Adm. Keuangan Lembaga Berdasarkan data biaya yang pernah dikeluarkan Buat Transfer Monitoring 2X 2X 2X Revisi 2X Tidak Setuju? Ya 2 Aggrn Disetujui 1 Aggrn Disetujui 2X Aggrn Disetujui 2 A 1 A Gambar 4.6 Sistem Flowchart Sistem flowchart anggaran dirancang menjelaskan bahwa setiap unit menyiapkan data-data biaya yang pernah di keluarkan pada periode sebelumnya yang kemudian dibuatkan anggaran ke dalam sistem komputer unit yang langsung terintegrasi ke dalam sistem Biro Administrasi Keuangan dan sistem Lembaga untuk memonitoring dan menyetujui anggaran, sampai dengan proses anggaran disetujui maka kegiatan prosedur dari sistem flowchart anggaran telah selesai.

16 67 Kegiatan prosedur sistem flowchart anggaran juga dapat dilihat secara narasi pada table 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Naratif Sistem Flowchart Dilakukan Oleh Unit Tindakan 01. Berdasarkan data-data biaya yang di pernah di keluarkan periode sebelumnya 02. Buat anggaran ke dalam sistem komputer unit yang langsung terintegrasi dengan komputer Biro Adm. Keuangan melalui transfer data 03. Siapkan dokumen anggaran, berdasarkan hasil dari sistem komputer unit dan di serahkan ke Biro Adm. Keuangan untuk di cek dan di verifikasi Biro Adm. Keu. Lembaga 04. Terima data anggaran dari unit, cek dan verifikasi sesuai standar sistem keuangan, dan di teruskan ke lembaga untuk di setujui 05. Terima data anggaran dari Biro Adm. Keuangan untuk disetujui, jika tidak, maka kembalikan ke unit untuk direfisi dan jika ya, anggaran disetujui dan diserahkan kembali ke Biro Adm. Keuangan 06. anggaran juga sudah tersedia di sistem keuangan Lembaga, untuk membantu memonitoring kontrol penggunaan anggaran Biro Adm. Keu. Unit 07. Terima anggaran yang sudah disetujui, kemudian sesuaikan dengan data anggaran di sistem keuangan, anggaran lembar 1 untuk arsipkan dan anggaran lembar 2 untuk diserahkan ke unit 08. Terima data anggaran yang disetujui lembar ke 2 yang menjadi acuan penggunaan biaya, kemudian arsipkan ==o0o==

17 68 4. Sistem Gaji Prosedur sistem flowchart gaji merupakan prosedur pengupahan dan penggajian yang memberikan informasi yang relevan bagi pihak-pihak yang berkepentingan agar informasi yang dihasilkan bisa menjadi sarana komunikasi yang nantinya untuk pengambilan keputusan, pada rancangan ini pihak yang terkait selain karyawan unit juga unit tertentu seperti Biro Akademik, Biro Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Biro Keuangan dan Bank. Prosedur sistem flowchart gaji dapat di lihat pada gambar 4.7 berikut ini:

18 69 Biro Akademik Biro PPSDM Biro Keuangan Bank Berdasarkan Absensi Mengajar Dosen Berdasarkan Absensi Kehadiran Dosen dan Karyawan Berdasarkan Gaji yang sudah ada di Sistem dan Unit Buat Rekap Buat Rekap Rekap Mengajar Rekap Absensi Rekap Mengajar Rekap Absensi Proses Proses Transfer Bank Transfer Gaji ke Masing-masing rekening Rekap Hasil Gaji Closing Gaji Rekap Absensi Rekap Mengajar Rekap Hasil Gaji ALL Gambar 4.7 Sistem Flowchart Gaji

19 70 Sistem flowchart gaji dirancang untuk menjelaskan bahwa setiap karyawan dan unit akan menerima upah atau gaji, informasi data yang dihasilkan dari Biro Akademik untuk absensi mengajar, Biro Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk absensi kehadiran dan Biro Keuangan berdasarkan dengan data gaji yang telah ada dalam sistem dan data gaji unit untuk kemudian di proses ke dalam sistem dan di buat rekap gaji masing-masing karyawan untuk proses transfer ke Bank, kemudian Bank akan memproses dan mentransfer ke rekening masing-masing karyawan, sampai dengan proses transfer ke rekening masing-masing karyawan maka prosedur dari sistem flowchart gaji telah selesai. Kegiatan prosedur sistem flowchart gaji juga dapat dilihat secara narasi pada table 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Naratif Sistem Flowchart Gaji Dilakukan Oleh Biro Akademik Biro PPSDM Biro Adm. Keu. Tindakan 01. Berdasarkan data absensi mengajar dosen, dari sistem transfer data dan kirim dokumen laporan rekap mengajar ke Biro Adm. Keuangan 02. Berdasarkan data absensi kehadiran dosen dan karyawan, dari sistem transfer data dan kirim laporan kehadiran ke Biro Adm. Keuangan 03. Berdasarkan data gaji dan data seluruh unit yang sudah ada di sistem 04. Terima data laporan rekap megajar dan rekap absensi untuk dokumentasi dan verifikasi data gaji untuk mendapatkan hasil perhitungan gaji 05. Proses data gaji keseluruhan, kemudian lakukan closing gaji bulanan dan transfer data penerima gaji ke Bank

20 71 Bank 06. Terima daftar penerima gaji bulanan kemudian proses sesuai dengan standar Bank 07. Transfer gaji ke masing-masing rekening Biro Adm. Keu. 08. Terima data informasi gaji sudah ditransfer, arsipkan semua dokumen gaji ==o0o== 5. Sistem Laporan Prosedur sistem flowchart laporan merupakan salah satu bentuk prosedur yang memberikan informasi penting untuk semua kegiatan merupakan tujuan akhir dari setiap sistem pemrosesan informasi khususnya dengan sistem infromasi keuangan, pada rancangan ini dapat dilihat prosedur sistem flowchart laporan pada gambar 4.8 berikut ini :

21 72 Unit Biro Adm. Keuangan Lembaga Berdasarkan Laporan Sistem Siapkan Laporan Siapkan Laporan Lap. Performa Lap. Pertanggungjawaban Lap. Performa Lap. Pertanggungjawaban Lap. Keuangan Lap. Performa Lap. Pertanggungjawaban Lap. Keuangan Lap. Performa Lap. Pertanggungjawaban Lap. Keuangan Lap. Performa Lap. Pertanggungjawaban Keputu san ALL Kebutuhan Manajemen Gambar 4.8 Sistem Flowchart Laporan Sistem flowchart laporan dirancang untuk memberikan informasi penting kaitannya dengan informasi keuangan berdasarkan pada data yang sudah ada dalam sistem yang sudah terintegrasi, dari data masing-masing unit akan menghasilkan laporan pertanggungjawaban dan laporan performa, dari Biro Administrasi Keuangan akan menggabungkan semua laporan tersebut dan laporan

22 73 keuangan yang dihasilkan oleh sistem untuk di sampaikan ke Lembaga sebagai dasar untuk pengambilam keputusan, sampai dengan proses pengambilan keputusan manajamen maka sistem flowchart laporan telah selesai. Kegiatan prosedur sistem flowchart laporan juga dapat dilihat secara narasi pada table 4.7 berikut ini: Tabel 4.7 Naratif Sistem Flowchart Laporan Dilakukan Oleh Unit Biro Adm. Keu. Tindakan 01. Berdasarkan data laporan yang sudah tersistem, siapkan laporan pertanggung jawaban penggunaan anggaran dan laporan performa masing-masing unit, kemudian serahkan ke Biro Adm. Keuangan 02. Terima laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran dan laporan performa masing-masing unit sebagai lampiran laporan gabungan (combine) dan untuk verifikasi data dengan sistem 03. Siapkan data laporan keuangan gabungan (combine) dengan melampirkan laporan keuangan masingmasing unit, laporan performa masing-masing unit dan laporan pertanggungjawaban masing-masing unit, kemudian serahkan ke lembaga Lembaga 04. Terima data laporan keuangan, laporan performa dan laporan pertanggungjawaban 05. Buat keputusan sesuai dengan kebutuhan manajemen dan instruksi ke bagian yang terkait dengan laporan serta serahkan data seluruh laporan ke Biro Adm. Keuangan Biro Adm. Keu. 06. Terima seluruh data laporan dari lembaga untuk disampaikan mengenai informasi dan keputusan manajemen ke bagian atau unit yang terkait dan arsipkan data seluruh laporan ==o0o==

23 74 a. Diagram Berjenjang (Hierarchy Chart) Diagram berjenjang dari sistem informasi keuangan terpadu Perguruan Tinggi X yang mengacu pada bagian unit digambarkan dalam gambar 4.9 sebagai berikut : 0 Sistem Informasi Keuangan Untuk Unit Maintenance Transaksi Laporan Dosen Karyawan Mahasiswa Penerimaan Pengeluaran Kebutuhan Lap.Perta nggungjawaban Lap. Performa Lap. Keuangan Konsumen Supplier Struktur Penerimaan Aset Perlengkapan Struktur Biaya Dasar Harga Std. Perhitungan Pengajuan Dana Dasar Penyusutan Penghapusan P. Kantor P. Kelas Non Gambar 4.9 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Keuangan Untuk Unit

24 75 Diagram berjenjang digunakan untuk menggambarkan seluruh proses dari tingkat (level) dan kelompok proses yang terlibat dalam sistem informasi keuangan dan menunjukkan sub-sub proses dari konteks diagram, dimana ada 3 (tiga) tingkat utama dalam proses sistem informasi keuangan untuk unit yaitu maintenance master, merupakan proses untuk memperbaiki data yang telah ada maupun membuat ulang data-data baru, kemudian proses transaksi merupakan proses untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi ke dalam sistem, dan terakhir adalah proses laporan yang merupakan inti dari hasil akhir yang diinginkan di dalam sistem dalam bentuk laporan. b. Diagram Aliran ( Flow Diagram) Diagram aliran data atau DFD yang akan dirancang berdasarkan dengan data diagram berjenjang yang telah dibuat pada gambar 4.9 di atas. Pada DFD level 0 ini menjeleaskan bahwa terdapat tiga proses utama yaitu proses maintenance data master, proses transaksi dan proses pembuatan laporan yang akan digambarkan sebagai berikut : 1. Rancangan DFD Level 1 Maintenance Dari subproses maintenance master, proses yang terjadi dapat di pecah lagi menjadi beberapa subproses, yaitu subproses maintenance master dosen, maintenance master karyawan, maintenance master mahasiswa, maintenance master konsumen, maintenance master supplier, maintenance master struktur penerimaan, dan maintenance master struktur biaya, yang dapat di lihat pada gambar 4.10 berikut ini:

25 Maint. Dosen 1 Dosen 1.2 Maint. Karyawan 1.3 Maint. Mahasiswa 2 Karyawan 3 Mahasiswa Biro Adm. Keuangan 4 Konsumen 1.4 Maint. Konsumen Unit Supplier Maint. Supplier 1.6 Maint. Struktur Penerimaan 1.7 Maint. Struktur Biaya 6 Struktur Penerimaan 7 Struktur Biaya Gambar 4.10 DFD Level 1 Maintenance 2. Rancangan DFD Level 1 Transaksi Dari subproses transaksi proses yang terjadi di pisahkan kembali menjadi beberapa subproses, yaitu subproses penerimaan, pengeluaran, kebutuhan, aset dan perlengkapan yang dapat di lihat pada gambar 4.11 berikut ini:

26 77 Laporan Ka.Unit Pencatatan 2.3 Kebutuhan 2.4 Asset 2.5 Perlengkapan 3 Kebutuhan Asset Penerimaan 2 Pengeluaran Pengeluaran 5 Perlengkapan 6 Biaya-biaya 1 Penerimaan Unit Gambar 4.11 DVD Level 1 Transaksi 3. Rancangan DVD Level 1 Laporan Dari subproses laporan proses rancangan yang akan menjadi hasil akhir dari sistem informasi keuangan adalah laporan yang di bagi ke dalam 3 (tiga) laporan yaitu laporan pertanggungjawaban, laporan performa dan laporan keuangan yang dapat dilihat pada gambar 4.11 berikut ini:

27 78 1 Unit 3.1 Membuat Lap. Pertanggungjawaban 3.2 Pencatatan Membuat Lap. Performa Ka.Unit 3.3 Membuat Lap. Keuangan Gambar 4.12 DVD Level 1 Laporan Hasil Rancangan Hasil rancangan data dari sistem informasi keuangan terpadu pada Perguruan Tinggi X dalam hal ini adalah yang menjadi Conseptual Model (CDM), dimana sebuah Conceptual Model (CDM) menggambarkan secara kesuluruhan konsep struktur basis data-data yang dirancang untuk pembuatan suatu aplikasi. 4.3 Hasil Laporan Keuangan Hasil akhir dari rancangan sistem informasi keuangan terpadu ini adalah laporan keuangan yang sesuai dengan standar dan kebutuhan pengguna laporan serta pencapaian performa laporan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan manajemen, dari laporan-laporan sistem informasi keuangan terpadu yang dihasilkan yaitu Laporan Laba/Rugi (Laporan Aktivitas), Laporan Neraca (Laporan Posisi Keuangan), Laporan Arus Kas, Laporan Pertanggungjawaban,

28 79 dan Laporan Performa yang dapat dilihat pada lampiran 1 5 mengenai perbandingan laporan keuangan dan laporan performa yang dihasilkan oleh rancangan sistem dengan laporan keuangan yang telah ada pada Perguruan Tinggi X di Bandar Lampung.

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang melihat dan menggambarkan lingkungan atau keadaan yang tampak nyata dalam perusahaan,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN TERPADU UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN (STUDI KASUS PADA PERGURUAN TINGGI X DI BANDAR LAMPUNG)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN TERPADU UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN (STUDI KASUS PADA PERGURUAN TINGGI X DI BANDAR LAMPUNG) PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN TERPADU UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN (STUDI KASUS PADA PERGURUAN TINGGI X DI BANDAR LAMPUNG) TESIS Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 4: SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI

PERTEMUAN KE 4: SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI PERTEMUAN KE 4: SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu memahami : 1. Memahami pengertian teknik dan sistem dokumentasi. 2. Mengetahui

Lebih terperinci

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem informasi keuangan mahasiswa pada Institut Bisnis dan Informatika

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem informasi keuangan mahasiswa pada Institut Bisnis dan Informatika BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan analisis dan perancangan sistem informasi keuangan mahasiswa pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.

Lebih terperinci

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. aplikasi penjualan perangkat komputer pada CV. Data Baru. Tahap-tahap tersebut

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. aplikasi penjualan perangkat komputer pada CV. Data Baru. Tahap-tahap tersebut BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan analisis dan perancangan aplikasi penjualan perangkat komputer pada CV. Data Baru. Tahap-tahap tersebut terdiri

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 4: SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI

PERTEMUAN KE 4: SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI PERTEMUAN KE 4: SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu memahami : 1. Memahami pengertian teknik dan sistem dokumentasi. 2. Mengetahui

Lebih terperinci

[B.5] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PENGESAHAN PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (GU)

[B.5] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PENGESAHAN PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (GU) [B.5] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN PENGESAHAN PENGGUNAAN UANG PERSEDIAAN (GU) A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Pengesahan Penggunaan Uang Persediaan (GU) adalah sistem dam prosedur dalam

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIMPAN PINJAM KOPERASI BANK SUMSEL BABEL

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIMPAN PINJAM KOPERASI BANK SUMSEL BABEL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIMPAN PINJAM KOPERASI BANK SUMSEL BABEL Juwita Eka Putri Salimin Bahar Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Koperasi Cermat Bank Sumsel adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini akan dijelaskan analisis dan perancangan sistem dalam pembuatan Rancang Bangun Sistem Informasi Pencatatan Transaksi Keuangan Pada Klinik Graha Amani

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1. Analisa Sistem Pelaksanaan kerja praktik dilakukan pada CV ALFA tepatnya pada Toko Alfa Komputer yang berlokasi di Jalan Dr. Soetomo No.01 (Ruko Mutiara Blambangan)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. yang ada yaitu system informasi absensi. System ini meliputi analisis prosedur,

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. yang ada yaitu system informasi absensi. System ini meliputi analisis prosedur, 19 BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 1.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis system dapat di artikan sebagai suatu proses untuk memahami system yang ada yaitu system informasi. System ini meliputi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PAD PT. IDEA DAIICHITAMA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PAD PT. IDEA DAIICHITAMA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PAD PT. IDEA DAIICHITAMA Nama : Triana Dewi Kartika NPM : 27212468 Pembimbing : Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi 36 BAB IV ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi a. Kartu jam hadir Catatan jam hadir karyawan yang diisi oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 43 BAB IV HASIL DAN ANALISIS IV.A. TAHAP INVESTIGASI AWAL Tahap investigasi awal merupakan tahapan pertama dalam mengetahui jalannya sebuah proses bisnis yang berlangsung di toko kelontong Putra Jaya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem pengumpulan dan pemrosesan data transaksi serta penyebaran informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dikenal dengan nama sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. informasi akademik pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 Sidoarjo. Tahaptahap

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. informasi akademik pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 Sidoarjo. Tahaptahap BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan dan perencanaan desain sistem informasi akademik pada SMP Al-Falah Assalam Tropodo 2 Sidoarjo. Tahaptahap tersebut terdiri

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II LANDASAN TEORI... 7

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II LANDASAN TEORI... 7 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI... vi KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 2 1.3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di Provinsi Jawa Timur. Dalam fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di Provinsi Jawa Timur. Dalam fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Biro Administrasi Kemasyarakatan merupakan salah satu Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di Provinsi Jawa Timur. Dalam fungsi pemerintahan, melaksanakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 20 BAB IV 4.1. TAHAP INVESTIGASI AWAL HASIL DAN ANALISIS Dalam tahap investigasi awal dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses suatu bisnis yang terjadi di Apotek Ben Sehat. Tahap ini dilaksanakan meelaluiwawancara

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain: BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Analisa Sistem Pada tahap ini penulis melakukan 2 langkah, yaitu prosedur penelitian dan identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 4.2 Prosedur Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja Praktik ini dilakukan selama 160 jam dengan pembagian waktu dalam satu minggu, 8 jam sebanyak 20 kali. Dalam kerja Praktik ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. satu dari metode strategi pengembangan yaitu Rapid Application Development

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. satu dari metode strategi pengembangan yaitu Rapid Application Development BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada penelitian ini, sistem informasi akuntansi yang penulis gunakan adalah salah satu dari metode strategi pengembangan yaitu Rapid Application Development (RAD). Metode strategi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN SMA Kristen Kalam Kudus memiliki prosedur sistem yang sedikit berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena sistem yang dijalankan masih tergolong

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan. 22 BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Setelah dianalisis ada beberapa kelemahan dari sistem informasi yang sedang berjalan diantaranya : 1. Sistem pengolahan data yang sedang berjalan masih

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem 3.1.1 Identifikasi Masalah Pada proses penyaluran dana yang ada yayasan Bina muwahhidin jika donatur yang ingin memberikan nya pada yayasan donatur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan wajib di bidang pekerjaan. 3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan wajib di bidang pekerjaan. 3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cirebon Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cirebon merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY Oleh : Sofian Horas H Siregar, (sofyanhoras@gmail.com) Dosen Pembimbing : Rinci Kembang Hamsari Program studi : Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama

BAB I PENDAHULUAN. maksimal. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis di zaman era global menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Indonesia harus mampu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Peraturan Mendiknas nomor 76 Tahun 2012, bantuan operasional sekolah adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi

Lebih terperinci

Teknik Dokumentasi. Komang Anom Budi Utama, SKom

Teknik Dokumentasi. Komang Anom Budi Utama, SKom Teknik Dokumentasi Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Teknik Dokumentasi Dekripsi tertulis dari sebuah system dapat menjadi bertele-tele dan sulit diikuti. Pengalaman menunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Sistem Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT. Sumatraco Langgeng Makmur, ditemukan masih banyak kekurangan yang terjadi. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. partner dalam kelangsungan bisnis suatu perusahaan. Bagi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. partner dalam kelangsungan bisnis suatu perusahaan. Bagi perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, komputer telah menjadi partner dalam kelangsungan bisnis suatu perusahaan. Bagi perusahaan-perusahaan besar yang memiliki

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Leveransir Material Galian C Berbasis Web Pada CV X

Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Leveransir Material Galian C Berbasis Web Pada CV X Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Leveransir Material Galian C Berbasis Web Pada CV X Adi Putera Nugraha Program Studi Teknik Informatika Adiputera2123@gmail.com Abstrak - CV. X adalah usaha yang begerak

Lebih terperinci

Langkah-Langkah Analisis Sistem

Langkah-Langkah Analisis Sistem Analisis Sistem Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALIS DAN DESAIN SISTEM. Dari document flow yang prosesnya masih manual lalu dibuat system

BAB IV ANALIS DAN DESAIN SISTEM. Dari document flow yang prosesnya masih manual lalu dibuat system BAB IV ANALIS DAN DESAIN SISTEM Dari document flow yang prosesnya masih manual lalu dibuat system flow yang dirancang mengacu pada document flow yang manual kemudian diubah secara komputerisasi, sehingga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksitransaksi tersebut dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Setiap pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang tanggungjawabnya

BAB III LANDASAN TEORI. Setiap pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang tanggungjawabnya 1. 11 BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Perseroan Terbatas (PT) Perseroan adalah perusahaan yang modalnya terdiri atas saham-saham. Setiap pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang tanggungjawabnya terbatas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai sarana pelatihan siswa jurusan akuntansi SMK Negeri 1

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai sarana pelatihan siswa jurusan akuntansi SMK Negeri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Mini merupakan sebuah laboratorium akuntansi yang digunakan sebagai tempat pembayaran keuangan siswa dan sarana menabung siswa serta karyawan SMK Negeri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM. permasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi

BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM. permasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan - permasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat keras

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. slip khususnya pada unit Simpan Pinjam.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. slip khususnya pada unit Simpan Pinjam. BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Investigasi Awal 4.1.1 Informasi dan Data 4.1.1.1. Input Proses penginputan data pada Koperasi Simpan Pinjam Wahana Arta Nugraha masih menggunakan alat bantu tulis dan hanya

Lebih terperinci

Program Aplikasi SIMDA (Sistim Informasi Manajemen Daerah)

Program Aplikasi SIMDA (Sistim Informasi Manajemen Daerah) STAPI PUSPAJAK OVERVIEW Irsan Lubis, SE.Ak PENATA USAHAAN KEUANGAN DAERAH Program Aplikasi SIMDA (Sistim Informasi Manajemen Daerah) 1 Aplikasi : Program Aplikasi Komputer SIMDA Versi 2.1 Program Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Sinar Rejeki Lasindounggul merupakan perkembangan dari Sinar Rejeki yang didirikan pada tanggal 30 agustus 1982. Sinar Rejeki pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan analisis dan perancangan sistem informasi Bank Mini pada SMK Negeri 1 Sumenep. Tahap-tahap tersebut terdiri dari tahap analisis sistem,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Informasi dapat dihasilkan dari

BAB III LANDASAN TEORI. bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Informasi dapat dihasilkan dari BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. 4.1 Sistem Informasi Akuntansi Yang Diusulkan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. 4.1 Sistem Informasi Akuntansi Yang Diusulkan BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH 4.1 Sistem Informasi Akuntansi Yang Diusulkan Berikut ini adalah tabel usulan yang penulis usulkan pada Dewan Kemakmuran Masjid Agung

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam penyelesaian tugas akhir ini, mengikuti beberapa tahap SHPS yang terdiri atas: 1. Identifikasi masalah 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem 3. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan untuk mengembangkan serta melakukan perbaikan terhadap sistem yang sedang berjalan. Pada tahap ini, dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Analisis Kebutuhan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Pembatasan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah 3

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah 3 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN vii viii x xiii xx xxii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 3 1.3 Batasan Masalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS Dalam rencana pengembangan sistem informasi akuntansi yang akan digunakan penulis untuk penelitian ini menggunakan Rapid Application Development. Dengan metode ini pengembangan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KOPERASI SIMPAN PINJAM BERBASIS WEB (STUDI KASUS : KOPERASI KARYAWAN KITA DI PT. UBS)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KOPERASI SIMPAN PINJAM BERBASIS WEB (STUDI KASUS : KOPERASI KARYAWAN KITA DI PT. UBS) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KOPERASI SIMPAN PINJAM BERBASIS WEB (STUDI KASUS : KOPERASI KARYAWAN KITA DI PT. UBS) Sumantri 1, Rangsang Purnama 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Modul ke: 02 Islamiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMROSESAN TRANSAKSI Kamil, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi SIKLUS AKUNTANSI Pengertian Siklus Akuntansi Siklus akuntansi

Lebih terperinci

[B.3] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU)

[B.3] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU) [B.3] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU) A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Tambahan Uang Persediaan (TU) adalah sistem dan prosedur dalam rangka permintaan tambahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero)

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) BAB IV ANALISIS 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) Kebijakan mengenai penggajian yang dikeluarkan oleh perusahaan sangatlah penting karena langsung berhubungan dengan kesejahteraan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA UKM MOLDING FOAM DWI KARYA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA UKM MOLDING FOAM DWI KARYA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA UKM MOLDING FOAM DWI KARYA Nama : Zahrotul Latifah NPM : 28212001 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Imam Subaweh, SE., MM.,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek yang dilaksanakan selama satu bulan di mulai tanggal 15 Juli 15 Agustus 2013

Lebih terperinci

Nama : Totok Suprawoto NIM : Program : Sistem Informasi

Nama : Totok Suprawoto NIM : Program : Sistem Informasi *SISTEM INFORMASI PEMASARAN ALAT-ALAT MEDIS TERPADU Nama : Totok Suprawoto NIM : 04202055 Program : Sistem Informasi Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa sistem yang dibahas dalam skripsi ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama dalam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis di zaman era global menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Indonesia harus mampu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 2001) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu seperti:

BAB III LANDASAN TEORI. 2001) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu seperti: BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan suatu dasar mengenai pendapat penelitian atau penemuan yang didukung oleh data dan argumentasi. Landasan teori digunakan untuk menjelaskan teori-teori yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Paramuda Tour & Transport mengalami penurunan pelanggan yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Paramuda Tour & Transport mengalami penurunan pelanggan yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Permasalahan Paramuda Tour & Transport mengalami penurunan pelanggan yang berkelanjutan dan ingin memperluas pangsa pasar yang ada. Paramuda Tour

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan

Lebih terperinci

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU)

[B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU) [B.2] SISTEM DAN PROSEDUR PENGAJUAN GANTI UANG PERSEDIAAN (GU) A. KETENTUAN UMUM Sistem dan Prosedur Pengajuan Ganti Uang Persediaan (GU) adalah dalam rangka mengisi kembali uang persediaan di Bendahara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Review Penelitian Terdahulu Maria (2006) meneliti tentang analisis sistem informasi penggajian pada PT Bank Buana Indah, Tbk. menggunakan dokumen pendukung perubahan gaji, kartu

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAGIAN KEUANGAN RUMAH SAKIT

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAGIAN KEUANGAN RUMAH SAKIT Bagian Keuangan terdiri atas : 1. Sub Bagian Perbendaharaan 2. Sub bagian Penerimaan 3. Sub bagian Verifikasi 4. Sub bagian Akuntansi 1. Sub Bagian Perbendaharaan, mempunyai tugas : Melaksanakan pengelolaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV Anugrah Trijaya Sakti merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan sandal dan sepatu. Dalam perkembangannya, terdapat beberapa permasalahan yang sedang dihadapi, yaitu penyampaian

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA RESTORAN BEBEK KALEYO CABANG HARAPAN INDAH

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA RESTORAN BEBEK KALEYO CABANG HARAPAN INDAH ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA RESTORAN BEBEK KALEYO CABANG HARAPAN INDAH Nama : Annisa Afrenti NPM : 20211949 Jurusan : Akuntansi LATAR BELAKANG Perusahaan memandang kedepan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dapat didefinisikan sebagai rencana operasional keuangan Pemerintah Daerah (Pemda), dimana pada satu pihak menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi Halaman BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Prosedur Usulan Perhitungan Harga Pokok Produk Di bawah ini adalah usulan prosedur perhitungan harga pokok produk dan pemberian label dengan menggunakan metode Specific Identification

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk yang ditawarkan kepada para pelanggannya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk yang ditawarkan kepada para pelanggannya. Dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang menghasilkan suatu produk dalam operasionalnya memerlukan informasi mengenai berapa besar jumlah biaya yang digunakan dalam menghasilkan produk-produk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 161~166 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA Irza asrita 1, Oky Irnawati 2 1 AMIK BSI Jakarta

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Usaha yang pertama dijalankan PT. Agung Cipta Sejahtera merupakan toko bengkel biasa di jalan Cikawao no 51 Bandung, seiring dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi monitoring dan evaluasi koperasi pada Dinas Koperasi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. informasi monitoring dan evaluasi koperasi pada Dinas Koperasi Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan dan perencanaan desain sistem informasi monitoring dan evaluasi koperasi pada Dinas Koperasi Kabupaten Sidoarjo. Tahap-tahap tersebut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan analisis dan desain

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan analisis dan desain BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang tahapan-tahapan analisis dan desain perancangan sistem informasi sumber daya manusia pada PT. Jasamitra Propertindo. Tahap-tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Kedungsalam Krajan Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. terletak di Kedungsalam Krajan Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah CV. Wisanggeni yang terletak di Kedungsalam Krajan Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. CV Wisanggeni

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan CV. Mutiara Electronic pertama kali didirikan pada tanggal 8 Maret 00 di Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUTANSI PENGGAJIAN PADA SMK NEGERI 03 KOTA BEKASI. Nama : Delly Herdiana NPM : Kelas : 4EB19

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUTANSI PENGGAJIAN PADA SMK NEGERI 03 KOTA BEKASI. Nama : Delly Herdiana NPM : Kelas : 4EB19 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUTANSI PENGGAJIAN PADA SMK NEGERI 03 KOTA BEKASI Nama : Delly Herdiana NPM : 21210770 Kelas : 4EB19 LATAR BELAKANG MASALAH Suatu badan usaha atau lembaga pendidikan

Lebih terperinci

Bentuk Dokumen Keluaran

Bentuk Dokumen Keluaran 40 BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 1.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang sedang berjalan merupakan peninjauan atau analisis terhadap sistem yang berjalan yang didalamnya terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. akuntansi Rapid Application Development. Penulis memilih metode RAD karena metode ini

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. akuntansi Rapid Application Development. Penulis memilih metode RAD karena metode ini BAB IV HASIL DAN ANALISIS Penulis dalam penelitian ini menggunakan rencana pengembangan sistem informasi akuntansi Rapid Application Development. Penulis memilih metode RAD karena metode ini lebih efisien,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN 4.1 Sistem Informasi Akuntansi Yang Diusulkan 4.1.1 Formulir/Dokumen yang Diusulkan Adapun dokumen yang diusulkan dalam perancangan sistem informasi

Lebih terperinci

Makalah Inovasi Unggul 1

Makalah Inovasi Unggul 1 Makalah Inovasi Unggul 1 A. Pendahuluan Dengan perkembangan teknologi dewasa ini dalam bidang Teknologi Informasi akan membuat daya saing di dunia usaha maupun dunia pendidikan, tidak bisa dihindari. Untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini, antara lain: 3.1 Akuntansi Menurut (Soemarso, 2009) akuntansi didefinisikan

Lebih terperinci

RANGKUMAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I IV

RANGKUMAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I IV RANGKUMAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I IV DIRANGKUM OLEH: ARYA SULISTYO KELAS 3DB11 NPM 31111224 DILARANG KERAS MENCOPY TANPA SEIZIN PENULIS.. soalnya udah capek-capek ngerangkum Bab I Mengenal Sistem

Lebih terperinci

1. Unit pengolah membuat Surat Permintaan Pem-bayaran (SPP) yang ditanda-tangani oleh

1. Unit pengolah membuat Surat Permintaan Pem-bayaran (SPP) yang ditanda-tangani oleh No. Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait DESKRIPSI : BELANJA PEGAWAI : Pencairan Gaji Induk, Susulan dan Kekurangan Gaji A. PENGINPUTAN DATA Alur kerja dimulai dengan menginput seluruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. efisien. Hal ini harus ditunjang oleh hardware (perangkat keras), software. (perangkat lunak), dan brainware (operator/ pengguna).

BAB 1 PENDAHULUAN. efisien. Hal ini harus ditunjang oleh hardware (perangkat keras), software. (perangkat lunak), dan brainware (operator/ pengguna). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak era globalisasi, perkembangan teknologi semakin pesat. Penggunaan komputer telah meningkat secara dramatis. Karena komputer merupakan suatu teknologi yang memegang

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT

ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT ANALISIS SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA UD. SUMBER MUTIARA RANTAUPRAPAT Pieter Octaviandy Program Studi Sistem Informasi STMIK TIME MEDAN pieter.lecture@gmail.com Abstrak Penulisan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. yang beralamatkan di Perumahan Dosen Untag Jalan Nginden Baru VIII-B No. 19

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. yang beralamatkan di Perumahan Dosen Untag Jalan Nginden Baru VIII-B No. 19 BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Sistem Pelaksanaan kerja praktek dilakukan di sebuah Panti Asuhan dan Pesantren yang beralamatkan di Perumahan Dosen Untag Jalan Nginden Baru VIII-B No. 19 Surabaya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang tinggi mendorong perusahaan untuk terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Perusahaan harus mampu bersaing dan beradaptasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem informasi digunakan untuk mempresentasikan informasi untuk pengelolaan pengambilan keputusan dan menjalankan aktivitas-aktivitas yang terkait dalam

Lebih terperinci

BAB IV KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK

BAB IV KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK BAB IV KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK 4.1 Jadwal Kerja Praktek Kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan. Secara resmi kerja praktek dimulai tanggal 24 Agustus 2011 sampai dengan

Lebih terperinci