MODEL SIMULASI PENGADAAN BILLET PADA PT EDICO UTAMA UNTUK MENGOPTIMALKAN BIAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODEL SIMULASI PENGADAAN BILLET PADA PT EDICO UTAMA UNTUK MENGOPTIMALKAN BIAYA"

Transkripsi

1 MODEL SIMULASI PENGADAAN BILLET PADA PT EDICO UTAMA UNTUK MENGOPTIMALKAN BIAYA Dewi Christin Pembimbing 1: Prof. Bahtiar Saleh Abbas Pembimbing 2: Dr. Dyah Budiastuti Jurasan Manajemen dan Teknik Industri fakultas School of Business Management Universitas Bina Nusantara ABSTRAK Procurement of raw materials in production activities is very important because it is one of the major sources of cost for the company. Therefore, it takes the appropriate procurement method that can reduce the costs incurred without disrupting production. The purpose of this study is to optimize procurement cost of billets that occurred in PT Edico Utama in 2014 with emphasis on the size of which has a large annual value and make simulation models of procurement consisting of several scenarios proposed. Selection of the size which has a large annual value because it contributes a large value of the overall value of the billet. ABC analysis used to know size of product that has a large annual value. The method used is experimental with doing simulation of billet requirements on 2014 for size of billet that has a large annual value, proposed procurement scenarios and doing cost calculations based on company policies and scenarios proposed to determine the scenario that gives the smallest total cost. Based on ABC analysis, size 38, size 41 and size 44 has a great annual value. Total costs incurred for the procurement of three measures based on company policy is greater than the proposed scenario. Scenario 3 for size 38, scenario 1 for size 41 and scenario 2 to size 44 gives the smallest total cost compared with the other scenarios. The conclusion of this study is that the proposed scenario gives a total cost which is smaller than company policy. Keywords: ABC analysis, simulation, random variate generator, procurement cost. Pengadaan bahan baku dalam kegiatan produksi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan salah satu sumber biaya yang besar bagi perusahaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan metode pengadaan yang tepat sehingga dapat mengurangi biaya yang terjadi tanpa mengganggu kegiatan produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengoptimalkan biaya pengadaan bilet yang terjadi di PT Edico Utama pada tahun 2014 dengan mengutamakan ukuran yang memiliki nilai tahunan yang besar dan membuat model simulasi pengadaan yang terdiri dari beberapa skenario usulan. Pemilihan ukuran yang memiliki nilai tahunan yang besar dilakukan karena memberikan kontribusi nilai yang besar dari keseluruhan nilai billet. Analisis ABC digunakan untuk mengetahui ukuran produk yang memiliki nilai tahunan yang besar. Metode penelitian yang digunakan adalah ekperimental dengan melakukan simulasi kebutuhan billet tahun 2014 pada ukuran yang memiliki nilai tahunan yang besar, mengusulkan skenario pengadaan dan melakukan perhitungan biaya berdasarkan kebijakan perusahaan dan skenario yang diusulkan untuk mengetahui skenario yang memberikan total biaya terkecil. Berdasarkan analisis ABC, ukuran 38, ukuran 41 dan

2 ukuran 44 memiliki nilai tahunan yang besar. Total biaya yang terjadi untuk pengadaan ketiga ukuran tersebut berdasarkan kebijakan perusahaan adalah lebih besar dari skenario yang diusulkan. Skenario 3 untuk ukuran 38, skenario 1 untuk ukuran 41 dan skenario 2 untuk ukuran 44 memberikan total biaya terkecil dibandingkan dengan skenario lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah skenario yang diusulkan memberikan total biaya lebih kecil dibandingkan kebijakan perusahaan. Kata kunci: analisis ABC, simulasi, random variate generator, biaya pengadaan. PENDAHULUAN Pengadaan bahan baku dalam kegiatan produksi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan karena akan berakibat langsung pada kegiatan produksi perusahaan. Banyaknya jenis bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan dapat menimbulkan biaya yang besar bagi perusahaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu sistem pengadaan dimana dapat mengoptimalkan biaya dengan menghasilkan biaya yang minimal tanpa mengganggu kegiatan produksi. Dalam melakukan penelitian ini digunakan model simulasi pengadaan untuk menghitung total biaya pengadaan yang terjadi. (Azmy & Rizky, 2012) melakukan penelitian dengan membandingkan biaya persediaan bahan baku yang terjadi pada perusahaan CV. Sammy Batik Pekalongan dengan menggunakan metode EOQ dan simulasi Monte Carlo. Dalam penelitian tersebut, data yang digunakan adalah data permintaan konsumen dan data permintaan produksi untuk mencari tahu metode mana yang memiliki total biaya yang lebih kecil bagi perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan diketahui bahwa simulasi monte carlo memberikan total biaya yang lebih kecil dibandingkan dengan EOQ dengan penghematan sebesar 5,21% menurut data permintaan produksi dan 4,15% menurut data permintaan konsumen. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Lestari, 2012) membahas mengenai penggunaan simulasi monte carlo dalam melakukan perencaan persediaan. Dalam penelitian tersebut simulasi digunakan untuk memperkirakan permintaan yang akan terjadi pada sarung tangan karet dan sarung tangan kain. Setelah itu, melakukan perbandingan biaya yang terjadi menggunakan metode EOQ, metode EOI dan metode Min-Max. berdasarkan hasil perhitungan untuk sarung tangan kain biaya persediaan terkecil terjadi pada simulasi Min-Max dan biaya persediaan terbesar terjadi pada metode EOI. Sedangkan untuk sarung tangan karet, biaya terkecil terjadi pada simulasi Min-Max dan biaya persediaan terbesar terjadi pada metode EOQ. Dalam penelitian yang saya lakukan ini, simulasi yang digunakan adalah berdasarkan distribusi dari data masa lalu untuk memperkirakan kebutuhan pada masa yang akan datang. Setelah mengetahui kebutuhan pada masa yang akan datang maka penulis memberikan usulan pengadaan billet dengan tingkat keyakinan pemenuhan kebutuhan lebih dari 95%. Tinjauan Pustaka: Menurut Anderson, Sweeney, Williams, & Martin (2008, p. 642) simulasi adalah suatu metode pendekatan kuantitatif yang banyak digunakan secara luas untuk membuat keputusan dengan mempelajari sistem nyata dengan mengujinya dengan model yang mewakili sistem tersebut. Menurut Rezaei & Dowlatshahi (2010, p. 7107) proses klasifikasi persediaan ABC merupakan analisis item item yang berbeda, mengacu pada stock keeping unit (SKU), seperti produk akhir ke dalam tiga kategori, yaitu A sangat penting, B kepentingan rata-rata, C relatif tidak penting, sebagai dasar skema pengendalian persediaan. Menurut Santoso (2010, p.98) uji kebaikan suai (goodness of fit test) pada prinsipnya bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah distribusi data sampel mengikuti sebuah distribusi teoritis tertentu atau tidak. Pada goodness of fit test maka akan membandingkan dua distribusi data, yaitu teoritis (frekuensi harapan) dan yang sesuai kenyataan (frekuensi observasi). Menurut Kakiay (2004, p.53) random variate generator merupakan suatu fungsi distribusi kumulatif (CDF), termasuk di dalamnya random number yang diambil dari komputer. Menurut Yaman Barlas (dalam Suryani, 2006:11) dalam jurnalnya yang berjudul Multiple Test for Validation of System Dynamics Type of Simulation Model, menjelaskan dua cara pengujian hasil simulasi, yaitu: a. Perbandingan rata-rata (Mean Comparison) Dimana = nilai rata-rata hasil simulasi

3 = nilai rata rata data aktual Model dianggap valid bila E1< 5% b. Perbandingan Variasi Amplitudo (Amplitude Variation Comparison) Dimana S S = standar deviasi model S A = standar deviasi historis Model dianggap valid bila E 2 < 30% METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian ini terdapat beberapa tahapan yang dilakukan. Tahap awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penggumpulan data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh dengan cara melakukan wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada pihak perusahaan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan billet ukuran 5 inci, meliputi biaya pengadaan billet dan harga billet. Studi kepustakaan dilakukan dengan membaca buku, jurnal dan sumber dari internet untuk melengkapi teori yang digunakan dalam penelitian. Sedangkan untuk dokumentasi, data yang dikumpulkan adalah data historis penggunaan billet dari periode januari 2012 hingga September Setelah mendapatkan data yang diperlukan maka tahap selanjutnya adalah melakukan pengolahan data. Pengolahan data awal adalah melakukan pemilihan ukuran billet yang memiliki nilai penggunaan tahunan yang besar. Untuk melakukan pemilihan produk maka digunakan analisis ABC. Ukuran yang masuk ke dalam kelompok A maka akan dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini. Setelah mengetahui ukuran produk yang akan dibahas maka tahap selanjutnya adalah melakukan simulasi penggunaan billet. Untuk melakukan simulasi ini maka langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan uji kebaikan suai dengan melakukan uji distribusi. Uji distribusi dilakukan untuk membuktikan bahwa penggunaan billet yang terjadi sudah sesuai dengan asumsi yang dibuat yaitu data berdistribusi normal. Setelah mengetahui distribusi dari setiap ukuran maka tahap selanjutnya adalah membangkitkan angka random variate generator yang merupakan perkiraan kebutuhan billet pada tahun Untuk mengetahui validitas dari hasil random variate generator maka dilakukan uji validitas. Tahap selanjutnya adalah melakukan perhitungan biaya yang terjadi jika mengunakan kebijakan pengadaan billet berdasarkan kebijakan perusahaan. Setelah itu, mengusulkan 3 skenario dimana pada setiap skenario yang diusulkan terdiri dari pemesanan maksimum dan minimum. Pemesanan maksimum ditentukan berdasarkan tingkat keyakinan pemenuhan billet di atas 95%. Sedangkan untuk pemesanan minimum diperoleh dari rata-rata kebutuhan billet ditambah dengan beberapa persen dari rata-rata kebutuhan. Hal ini dilakukan untuk meminimumkan kemungkinan terjadinya kehabisan billet yang dapat mengganggu kegiatan produksi dan juga kelebihan billet yang dapat mengakibatkan tingginya biaya simpan. Selanjutnya maka dilakukan perhitungan biaya yang terjadi pada masing-masing skenario. Untuk mengetahui skenario yang memberikan total biaya pengadaan yang optimal maka dilakukan perbandingkan total biaya. HASIL DAN BAHASAN 1. Pemilihan ukuran billet Pemilihan ukuran billet dilakukan berdasarkan nilai penggunaan tahunan, yaitu dengan mengalikan total penggunaan billet dengan harga billet per unit. Berdasarkan hasil analisis ABC diketahui ukuran yang memiliki nilai penggunaan tahunan yang besar adalah ukuran 38, ukuran 41 dan ukuran 44 dengan total persentase nilai 64,54%. Hasil dari perhitungan ini dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Analisa ABC ukuran billet

4 2. Simulasi 2.1 uji kebaikan suai (goodness of fit test) uji kebaikan suai distribusi dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Uji ini dilakukan pada setiap ukuran 38, ukuran 41, dan ukuran 44 dengan asumsi pada masing-masing ukuran adalah sebagai berikut: H 0 : data berdistribusi normal H 1 : data tidak berdistribusi normal Tarap nyata = 0,05 Daerah pengambilan keputusan: Jika sig/2 > 0,05/2 maka H 0 diterima Jika sig/2 < 0,05/2 maka H 0 ditolak Hasil pengujian untuk ketiga ukuran tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Ringkasan hasil uji distribusi dengan SPSS 16 No Ukuran Sig. (2-tailed) , , ,060 Berdasarkan hasil uji distribusi diketahui bahwa sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05/2 maka ketiga ukuran tersebut memiliki distribusi normal. 2.2 Membangkitkan angka Random Variate Generator Setelah mengetahui data berdistribusi normal maka angka random variate generator yang digunakan adalah random variate generator yang berdistribusi normal dengan menggunakan bantuan software open source yang ada pada www. Random.org/gaussian_distributions/. Untuk menggunakan software ini maka pengguna hanya diminta memasukan jumlah angka yang ingin dihasilkan, rata-rata distribusi, standar deviasi, jumlah digit signifikan dan format tampilan angka. Setelah mendapatkan angka tersebut maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji validitas untuk menguji apakah hasil telah sesuai dengan kondisi nyata. Uji validitas yang dilakukan adalah dengan perbandingan variasi amplitudo. Hasil dari uji validitas ini dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Ampitodo

5 No Ukuran Standar deviasi simulasi (Ss) Standar deviasi historis (SA) E = 2 S S S A , , ,232% , , ,11% , , ,08% S A Berdasarkan hasil uji variasi amplitudo diketahui bahwa perkiraan kebutuhan billet tahun 2014 adalah valid karena E 2 <30%. 3. Perhitungan biaya berdasarkan kebijakan perusahaan Biaya untuk setiap kali pemesanan adalah Rp dan biaya simpannya adalah Rp 500/unit/hari. Ukuran 38 Kebijakan perusahaan dalam melakukan pengadaan billet ukuran 38 adalah sebagai berikut: 1. Jika sisa hasil pemesanan yang dilakukan pada hari sebelumnya lebih besar dari kebutuhan billet kebutuhan lebih besar dari 275 batang maka dilakukan pemesanan sebanyak 400 batang sedangkan jika kurang dari 275 maka jumlah pemesanan adalah 275 batang. Formula dalam Excel: A2 =IF(C1>B2,0,IF(B2>275,400,275)) Keterangan: A2 = jumlah pemesanan pada hari H C1 = sisa pada hari sebelumnya H-1 = (A1 + C0 B1) B2 = perkiraan kebutuhan pada hari H Total biaya pesan = 156 x Rp = Rp Total biaya simpan = x Rp 500 = Rp Total biaya pengadaan = Rp Rp = Rp Ukuran 41 Kebijakan perusahaan dalam melakukan pengadaan billet ukuran 41 adalah sebagai berikut: 1. Jika sisa hasil pemesanan yang dilakukan pada hari sebelumnya lebih besar dari kebutuhan billet kebutuhan lebih besar dari 300 batang maka dilakukan pemesanan sebanyak 575 batang sedangkan jika kurang dari 300 maka jumlah pemesanan adalah 300 batang. Formula dalam Excel: A2 =IF(C1>B2,0,IF(B2>300,575,300)) Total biaya pesan = 157 x Rp = Rp Total biaya simpan = x Rp 500 = Rp Total biaya pengadaan = Rp Rp = Rp Ukuran 44 Kebijakan perusahaan dalam melakukan pengadaan billet ukuran 44 adalah sebagai berikut: 1. Jika sisa hasil pemesanan billet yang dilakukan pada hari sebelumnya lebih besar dari kebutuhan billet kebutuhan lebih besar dari 200 batang maka dilakukan pemesanan sebanyak 425 batang sedangkan jika kurang dari 200 maka jumlah pemesanan adalah 200 batang. Formula dalam Excel: A2 =IF(C1>B2,0,IF(B2>200,425,200)) Total biaya pesan = 135 x Rp = Rp Total biaya simpan = x Rp 500 = Rp Total biaya pengadaan = Rp Rp = Rp Perhitungan biaya berdasarkan skenario usulan a. ukuran 38

6 Berdasarkan perkiraan kebutuhan tahun 2014 diketahui rata-rata kebutuhan billet ukuran 38 adalah sebesar 194 batang, maka skenario yang diusulkan adalah sebagai berikut: skenario 1 Kriteria pemesanan billet ukuran 38 untuk skenario 1 adalah sebagai berikut: kebutuhan lebih besar dari 252 batang maka dilakukan pemesanan sebanyak 390 batang sedangkan jika kurang dari 252 batang maka jumlah pemesanan adalah 252 batang. Formula dalam Excel: A2 =IF(C1>B2,0,IF(B2>252,390,252)) Pemesanan sebanyak 252 batang diperoleh dari rata-rata kebutuhan billet ditambah dengan 30% dari rata-rata kebutuhan billet. Pemesanan 390 batang dipilih berdasarkan tingkat keyakinan pemenuhan kebutuhan billet pada tahun 2014 yaitu sebesar 97,7%. Total biaya pesan = 161 x Rp = Rp Total biaya simpan = x Rp 500 = Rp Total biaya pengadaan = Rp Rp = Rp skenario 2 Kriteria pengadaan billet ukuran 38 untuk skenario 2 adalah sebagai berikut: 1. Jika sisa dari pemesanan yang dilakukan pada hari sebelumnya lebih besar dari kebutuhan billet kebutuhan lebih besar dari 233 batang maka dilakukan pemesanan sebanyak 400 batang sedangkan jika kurang dari 233 batang maka jumlah pemesanan adalah 233 batang. Formula dalam Excel: A2 =IF(C1>B2,0,IF(B2>233,400,233)) Pemesanan sebanyak 233 batang diperoleh dari rata-rata kebutuhan billet ditambah dengan 20 persen dari rata-rata kebutuhan billet. Pemesanan 400 batang dipilih berdasarkan tingkat keyakinan pemenuhan kebutuhan billet pada tahun 2014 yaitu sebesar 98,5%. Total biaya pesan = 158 x Rp = Rp Total biaya simpan = x Rp 500 = Rp Total biaya pengadaan = Rp Rp = Rp skenario 3 Kriteria pengadaan billet ukuran 38 untuk skenario 3 adalah sebagai berikut: 1. Jika sisa dari pemesanan yang dilakukan pada hari sebelumnya lebih besar dari kebutuhan billet kebutuhan lebih besar dari 252 batang maka dilakukan pemesanan sebanyak 425 batang sedangkan jika kurang dari 252 maka jumlah pemesanan adalah 252 batang. Formula dalam Excel: A2 =IF(C1>B2,0,IF(B2>252,425,252)) Pemesanan sebanyak 252 batang diperoleh dari rata-rata kebutuhan billet ditambah dengan 30 persen dari rata-rata kebutuhan billet. Pemesanan maksimum sebesar 425 dipilih berdasarkan tingkat keyakinan pemenuhan kebutuhan billet pada tahun 2014 sebesar 99,6%. Total biaya pesan = 152 x Rp = Rp Total biaya simpan = x Rp 500 = Rp Total biaya pengadaan = Rp Rp = Rp b. ukuran 41 Berdasarkan perkiraan kebutuhan tahun 2014 diketahui bahwa rata-rata kebutuhan billet pada periode tersebut adalah sebesar 287 batang. Skenario 1 Kriteria pengadaan billet ukuran 41 untuk skenario 1 adalah sebagai berikut: 1. Jika sisa dari penggunaan billet yang dilakukan pada periode sebelumnya lebih besar dari kebutuhan billet kebutuhan lebih besar dari 344 batang maka dilakukan pemesanan sebanyak 575 batang sedangkan jika kebutuhan kurang dari 344 batang maka jumlah pemesanan adalah 344 batang.

7 Formula dalam Excel: A2 =IF(C1>B2,0,IF(B2>344,575,344)) Pemesanan sebanyak 344 batang diperoleh dari rata-rata kebutuhan billet ditambah dengan 20 persen dari rata-rata kebutuhan billet. Pemesanan maksimum sebesar 575 batang dipilih berdasarkan tingkat keyakinan pemenuhan kebutuhan pada tahun 2014 yaitu sebesar 99,32%. Selain itu 575 batang dipilih karena untuk mengantisipasi terjadinya permintaan yang besar pada awal tahun seperti yang terjadi pada tahun 2013 dimana pada awal tahun digunakan billet sebanyak 573 batang. Total biaya pesan = 167 x Rp = Rp Total biaya simpan = x Rp 500 = Rp Total biaya pengadaan = Rp Rp = Rp Skenario 2 Kriteria pengadaan billet ukuran 41 untuk skenario 2 adalah sebagai berikut: 1. Jika sisa dari penggunaan billet yang dilakukan pada periode sebelumnya lebih besar dari kebutuhan billet kebutuhan lebih besar dari 344 batang maka dilakukan pemesanan sebanyak 600 batang sedangkan jika kebutuhan kurang dari 344 batang maka jumlah pemesanan adalah 344 batang. Formula dalam Excel: A2 =IF(C1>B2,0,IF(B2>344,600,344)) Pemesanan sebanyak 344 batang diperoleh dari rata-rata kebutuhan billet ditambah dengan 20 persen dari rata-rata kebutuhan billet. Pemesanan maksimum sebesar 600 batang dipilih berdasarkan tingkat keyakinan pemenuhan kebutuhan tahun 2014 sebesar 99,76%. Total biaya pesan = 164 x Rp = Rp Total biaya simpan = x Rp 500 = Rp Total biaya pengadaan = Rp Rp = Rp Skenario 3 Kriteria pengadaan billet ukuran 41 untuk skenario 3 adalah sebagai berikut: kebutuhan lebih besar dari 379 batang maka dilakukan pemesanan sebanyak 625 batang sedangkan jika kurang dari 379 maka jumlah pemesanan adalah 379 batang. Formula dalam Excel: A2 =IF(C1>B2,0,IF(B2>379,625,379)) Pemesanan sebanyak 379 batang diperoleh dari rata-rata kebutuhan billet ditambah dengan 32 persen dari rata-rata kebutuhan billet. Pemesanan maksimum sebesar 625 batang berdasarkan keyakinan pemenuhan kebutuhan billet pada tahun 2014 sebesar 99,76%. Total biaya pesan = 166 x Rp = Rp Total biaya simpan = x Rp 500 = Rp Total biaya pengadaan = Rp Rp = Rp c. ukuran 44 Berdasarkan perkiraan kebutuhan billet pada tahun 2014 diketahui bahwa rata-rata kebutuhan billet adalah 169 batang. Berdasarkan keterangan ini maka scenario yang diusulkan adalah sebagai berikut: Skenario 1 Kriteria pengadaan billet ukuran 44 pada skenario 1 adalah sebagai berikut: kebutuhan lebih besar dari 248 batang maka dilakukan pemesanan sebanyak 400 batang sedangkan jika kurang dari 248 batang maka jumlah pemesanan adalah 248 batang. Formula dalam Excel: A2 =IF(C1>B2,0,IF(B2>248,400,248)) Pemesanan sebanyak 248 batang diperoleh dari rata-rata kebutuhan billet ditambah dengan 47 persen dari rata-rata kebutuhan billet. Pemesanan maksimum sebesar 400

8 batang berdasarkan keyakinan pemenuhan kebutuhan billet pada tahun 2014 sebesar 98,61%. Total biaya pesan = 145 x Rp = Rp Total biaya simpan = x Rp 500 = Rp Total biaya pengadaan = Rp Rp = Rp Skenario 2 Kriteria pengadaan billet ukuran 44 pada skenario 2 adalah sebagai berikut: kebutuhan lebih besar dari 257 batang maka dilakukan pemesanan sebanyak 425 batang sedangkan jika kurang dari 257 batang maka jumlah pemesanan adalah 257 batang. Formula dalam Excel: A2 =IF(C1>B2,0,IF(B2>257,425,257)) Pemesanan sebanyak 257 batang diperoleh dari rata-rata kebutuhan billet ditambah dengan 52 persen dari rata-rata kebutuhan billet. Pemesanan maksimum sebesar 425 batang berdasarkan keyakinan pemenuhan kebutuhan billet pada tahun 2014 sebesar 99,23%. Total biaya pesan = 139 x Rp = Rp Total biaya simpan = x Rp 500 = Rp Total biaya pengadaan = Rp Rp = Rp Skenario 3 Kriteria pengadaan billet ukuran 44 pada skenario 3 adalah sebagai berikut: kebutuhan lebih besar dari 237 batang maka dilakukan pemesanan sebanyak 450 batang sedangkan jika kurang dari 237 batang maka jumlah pemesanan adalah 237 batang. Formula dalam Excel: A2 =IF(C1>B2,0,IF(B2>237,450,237)) Pemesanan sebanyak 237 batang diperoleh dari rata-rata kebutuhan billet ditambah dengan 40 persen dari rata-rata kebutuhan billet. Pemesanan maksimum sebesar 450 batang berdasarkan keyakinan pemenuhan kebutuhan billet tahun 2014 sebesar 99,61%. Total biaya pesan = 136 x Rp = Rp Total biaya simpan = x Rp 500 = Rp Total biaya pengadaan = Rp Rp = Rp Hasil perhitungan biaya yang terjadi dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4.4 Total Biaya Pengadaan Billet Ukuran 38 Ukuran 41 Ukuran 44 Kebijakan Perusahaan Rp Rp Rp Skenario 1 Rp Rp Rp Skenario 2 Rp Rp Rp Skenario 3 Rp Rp Rp Berdasarkan hasil perhitungan total biaya pengadaan pada masing-masing skenario maka diketahu bahwa skenario 3 untuk ukuran 38, skenario 1 untuk ukuran 41 dan skenario 2 untuk ukuran 44 memberikan total biaya optimal karena memberikan total biaya paling kecil dibandingkan dengan skenario lainnya. Total biaya yang terjadi pada skenario tersebut, yaitu Rp sedangkan untuk total biaya pengadaan berdasarkan kebijakan perusahaan pada ukuran 38, ukuran 41 dan ukuran 44 adalah Rp Selisih biaya yang terjadi antara skenario yang diusulkan dengan kebijakan perusahaan adalah Rp dengan persentase penghematan sebesar 3,9%.

9 SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, kesimpulan dari penelitian ini adalah 1. Ukuran billet yang memiliki nilai penggunaan tahunan yang besar adalah ukuran 38, ukuran 41 dan ukuran 44 sehingga harus dilakukan pengawasan ketersediaan billet yang lebih ketat dibandingkan dengan ukuran yang lain. 2. Total biaya pengadaan yang terjadi pada perkiraan kebutuhan billet pada tahun 2014 berdasarkan kebijakan perusahaan untuk ukuran 38, ukuran 41 dan ukuran 44 adalah lebih besar dari total biaya skenario yang diusulkan. 3. Skenario yang memberikan total biaya pengadaan yang optimal, yaitu skenario 3 untuk ukuran 38, skenario 1 untuk ukuran 41 dan skenario 2 untuk ukuran 44 dengan total penghematan sebesar 3,9%. Adapun saran yang diberikan dari penelitian ini adalah 1. Perusahaan sebaiknya mempertimbangkan untuk menggunakan skenario yang diusulkan dalam melakukan pengadaan billet ukuran 38, 41 dan 44 karena memberikan total biaya yang lebih kecil dibandingkan dengan kebijakan perusahaan. 2. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan perusahaan dalam melakukan pengadaan billet pada ukuran yang lain sehingga dapat menciptakan efisiensi biaya dari kegiatan pengadaan. REFERENSI Anderson, D. R., Sweeney, D. J., Williams, T. A., & Martin, K. (2008). Quantitative Methods for Business (11 ed.). USA: South-Western. Azmy, M. & Rizky, M. (2012). Analisis Perbandingan Perhitungan EOQ & Simulasi Monte Carlo dalam Meminimalisasi Persediaan Bahan Baku Pada Perusahaan CV. Sammy Batik Pekalongan. Skripsi S1. Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Kakiay, T. J. (2004). Pengantar Sistem Simulasi. Yogyakarta: ANDI. Lestari, E. (2012). Analisis Perencanaan Persediaan Dengan Pendekatan Monte Carlo Pada PT. Delijaya Global Perkasa. Skripsi S1. Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Rezaei, J., & Dowlatshahi, S. (2010). A Rule-Based Multi-Criteria Approach to Inventory Classification. International Journal of Production Research, 48 (23), Santoso, S. (2010). Statistik Nonparametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Suryani, E. (2006). Permodelan & Simulasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. RIWAYAT PENULIS Dewi Christin merupakan mahasiswa universitas Bina Nusantara pada fakultas School of Business Management dengan jurusan Manajemen dan Teknik Industri. Pendidikan formal yang telah ditempuh yaitu lulus SMA Budi Mulia yang berlokasi di Jakarta pada tahun 2008, lulus SMP Fajar Indah yang berlokasi di Jakarta pada tahun 2005 dan lulus SD Yos Sudarso yang berlokasi di Lampung pada tahun Pengalaman kerja yang dimiliki yaitu melakukan magang di PT Astra Honda Motor pada tahun 2012 selama 2 bulan dan melakukan praktek magang di PT Edico Utama pada tahun 2013 selama 3 bulan.

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), Raw Materials, Inventories of Raw Materials. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), Raw Materials, Inventories of Raw Materials. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The problem is always faced by industrial companies is a matter of production. One way of cutting costs is to suppress the production of raw material inventory to a minimum, attempt to minimize

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), inventories of raw materials. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), inventories of raw materials. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The problem of production is often faced by the manufacturing company. One way of reduced cost of production is to optimize the cost of inventory is done using analysis of the EOQ (Economic Order

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Perusahaan PT. Delijaya Global Perkasa merupakan perusahaan bisnis keluarga yang bergerak dibidang industry sarung tangan. Perusahaan ini menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia menjadi daya tarik bagi industri manufaktur di dunia untuk menjual produk mereka di Indonesia. Hal ini dapat kita lihat

Lebih terperinci

ANALISA PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SOL SEPATU DAN PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR TUGAS AKHIR

ANALISA PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SOL SEPATU DAN PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR TUGAS AKHIR ANALISA PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SOL SEPATU DAN PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA

ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA ANALISIS PERAMALAN PERMINTAAN DAN PERENCANAAN PEMESANAN PUPUK SERTA PENERAPAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PT. INDONUSA AGROMULIA ABSTRAK Vendy Santoso Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Bina

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Tas 600D dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Guna Meminimumkan Biaya di CV. Kane 197 The Controlling Analysis

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA Eriani Lestari Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK PT. Delijaya Global Perkasa

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Selling Price, Target Costing, Production Costs.

ABSTRACT. Keywords: Selling Price, Target Costing, Production Costs. ABSTRACT This study aims to determine how the approach of target costing can be used as a means of determining the selling price and production cost efficiency. The type of data used is quantitative and

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di Perusahaan Sammy Batik Pekalongan merupakan Applied Reseach atau penelitian terapan yang mempunyai alasan praktis, keinginan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang didapat dari bulan Mei 2007 sampai bulan Juli 2007 yaitu berupa data-data yang berkaitan dengan perencanaan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Safety Stock, Lead Time, Reorder Point dan Total Inventory Cost, EOQ (Economic Order Quantity) method. viii

ABSTRACT. Keywords: Safety Stock, Lead Time, Reorder Point dan Total Inventory Cost, EOQ (Economic Order Quantity) method. viii ABSTRACT Inventory is an important factor to be planned and controlled in the best possible. In inventory control and planning,policy is needed so that the good operation can produce the optimal number

Lebih terperinci

Kata Kunci: Perencanaan Pendistribusian Produk, Distribution Requirement Planning, Lot For Lot, Economic Order Quantity.

Kata Kunci: Perencanaan Pendistribusian Produk, Distribution Requirement Planning, Lot For Lot, Economic Order Quantity. ABSTRAK CV. Rajawali Indah Tekstil merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil, khususnya dalam pembuatan baju senam, baju diving, dan baju olahraga lainnya. Perusahaan tersebut memiliki aktivitas

Lebih terperinci

PREDIKSI JUMLAH PENERIMAAN SISWA SMK SWASTA TAHUN AJARAN 2011/2012

PREDIKSI JUMLAH PENERIMAAN SISWA SMK SWASTA TAHUN AJARAN 2011/2012 PREDIKSI JUMLAH PENERIMAAN SISWA SMK SWASTA TAHUN AJARAN 2011/2012 Haryadi Sarjono Management Department, School of Business and Management, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan-Palmerah,

Lebih terperinci

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga PEMANFAATAN EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) DAN ANALISA ABC (ALWAYS BETTER CONTROL) UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PERSEDIAAN OBAT DI UNIT USAHA APOTEK PRIMKOPAL RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA DIAJUKAN UNTUK

Lebih terperinci

METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU CRUDE COCONUT OIL YANG OPTIMAL PADA PT. PSE

METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU CRUDE COCONUT OIL YANG OPTIMAL PADA PT. PSE METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU CRUDE COCONUT OIL YANG OPTIMAL PADA PT. PSE Siti Nur Fadlillah 1 ; Andreas 2 ; Zahedi 3 1, 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Teori Inventori Inventory merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Halaman

DAFTAR GAMBAR. Halaman DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Koperasi Niaga Abadi Ridhotullah (KNAR) adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang distributor makanan dan minuman ringan (snack). Koperasi

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Inventory, inventory control, ABC classification, EOI Multiple Item method, efficiency cost inventory. vii

ABSTRACT. Keywords: Inventory, inventory control, ABC classification, EOI Multiple Item method, efficiency cost inventory. vii ABSTRACT In performing its operation, a company must have inventory to satisfy the consumers needs. Inventory is needed to perform the production process, thus a company must control the inventory. One

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG UNIT GRAND LIVINA DENGAN MENGGUNAKAN KLASIFIKASI ABC DAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG UNIT GRAND LIVINA DENGAN MENGGUNAKAN KLASIFIKASI ABC DAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG UNIT GRAND LIVINA DENGAN MENGGUNAKAN KLASIFIKASI ABC DAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) MULTI ITEM PADA PT NISSAN MOTOR DISTRIBUTOR INDONESIA Saptono Kusdanu Waskito.,

Lebih terperinci

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW (s,q) UNTUK MENGURANGI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DI BM PT XYZ BANDUNG

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian Persediaan, Model Probabilistik, Metode Q, Biaya Total Persediaan. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian Persediaan, Model Probabilistik, Metode Q, Biaya Total Persediaan. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT.X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang home industry yang membuat karpet. Produk karpet yang dibuat oleh PT.X mempunyai 3 bahan utama yaitu busa, kain, rafsur, dan kain alas. Pada

Lebih terperinci

Pengendalian Persediaan Bahan Baku di PT. ABC Dengan Model Q Back Order Menggunakan Simulasi Monte Carlo

Pengendalian Persediaan Bahan Baku di PT. ABC Dengan Model Q Back Order Menggunakan Simulasi Monte Carlo Pengendalian Persediaan Bahan Baku di PT. ABC Dengan Model Q Back Order Menggunakan Simulasi Monte Carlo Lamhot Siregar 1, Lely Herlina 2, Kulsum 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ) Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8035 Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ) Andri Iskandar Program Studi Manajemen,

Lebih terperinci

Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Model Sistem Dinamik (Studi Pada Perusahaan Furniture)

Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Model Sistem Dinamik (Studi Pada Perusahaan Furniture) Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Model Sistem Dinamik (Studi Pada Perusahaan Furniture) Albertus Magnus Madyana Email: mdy04@yahoo.com Penulis A. M. Madyana adalah staf pengajar di Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI

PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI Asep dan Abdulah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

USULAN PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN TERINTEGRASI PT P&P LEMBAH KARET TUGAS AKHIR. Oleh FERDIAN REFTA AFRA YUDHA

USULAN PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN TERINTEGRASI PT P&P LEMBAH KARET TUGAS AKHIR. Oleh FERDIAN REFTA AFRA YUDHA USULAN PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN TERINTEGRASI PT P&P LEMBAH KARET TUGAS AKHIR Oleh FERDIAN REFTA AFRA YUDHA 1110931016 Pembimbing : Ir. JONRINALDI Ph.D, IPM JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

ANALISIS SENSTIVITAS MODEL P(R,T) MULTI ITEM DENGAN ADANYA KENAIKAN HARGA

ANALISIS SENSTIVITAS MODEL P(R,T) MULTI ITEM DENGAN ADANYA KENAIKAN HARGA ANALISIS SENSTIVITAS MODEL P(R,T) MULTI ITEM DENGAN ADANYA KENAIKAN HARGA Handi Koswara, Dharma Lesmono Magister Teknik Industri, Program Pascasarjana, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Jurusan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: persediaan, EOQ, bahan baku, biaya pengendalian persediaan, metode tradisional. iii

ABSTRAK. Kata Kunci: persediaan, EOQ, bahan baku, biaya pengendalian persediaan, metode tradisional. iii ABSTRAK Pada perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, proses pengadaan persediaan merupakan suatu proses yang sangat penting, tanpa adanya persediaan maka perusahaan akan menghadapi resiko susahnya

Lebih terperinci

EVALUASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PUPUK PT. ABC MENGGUNAKAN METODE EOQ. Diterima: 1 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016

EVALUASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PUPUK PT. ABC MENGGUNAKAN METODE EOQ. Diterima: 1 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016 EVALUASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PUPUK PT. ABC MENGGUNAKAN METODE EOQ Chella Masquita Febilia 1 dan Dyah Febriantina Istiqomah 2 1 Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya, Jl. Veteran 12-16, Malang 65145,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode EOQ (Economic Order Quantity), Metode JIT (Just In Time) dan Efisiensi Biaya

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode EOQ (Economic Order Quantity), Metode JIT (Just In Time) dan Efisiensi Biaya ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara metode EOQ (Economic Order Quantity) dan metode JIT (Just In Time) dan metode yang lebih efisiensi yang sebaiknya diterapkan dalam

Lebih terperinci

FORECASTING UNIT PENJUALAN MOTOR HONDA PADA PT. HONDA DUNIA MOTORINDO DI DAERAH CIPUTAT PERIODE JUNI 2013

FORECASTING UNIT PENJUALAN MOTOR HONDA PADA PT. HONDA DUNIA MOTORINDO DI DAERAH CIPUTAT PERIODE JUNI 2013 FORECASTING UNIT PENJUALAN MOTOR HONDA PADA PT. HONDA DUNIA MOTORINDO DI DAERAH CIPUTAT PERIODE JUNI 2013 Yehezkiel Kitrie¹ dan Harry Indra² Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H Syahdan No 9, Kemanggisan-Jakarta

Lebih terperinci

ILKOM Jurnal Ilmiah Volume 10 Nomor 1 April Ricky Zulfiandry Universitas Dehasen Bengkulu

ILKOM Jurnal Ilmiah Volume 10 Nomor 1 April Ricky Zulfiandry Universitas Dehasen Bengkulu OPTIMASI KEGIATAN PELATIHAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS DI BALAI LATIHAN KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI BENGKULU) Ricky Zulfiandry ricky.zulfiandry@unived.ac.id

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Biji Melinjo dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk Meminimumkan Biaya Persediaan Analysis of Inventories

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Persoalan yang paling umum dihadapi dalam pengendalian persediaan adalah menentukan jumlah optimal persediaan. Dua kondisi nyata yang bertentangan adalah pedagang ingin meminimumkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Bahan baku merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dalam memperlancar proses produksi. Banyaknya yang tersedia akan menentukan besarnya penggunaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TINTA MENGGUNAKAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) (Studi Kasus Di PT Inktech Indahmulya) *M. Arif Rahman, *Yeni Kustiyahningsih,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGENDALIAN SEDIAAN DENGAN MODEL EOQ PADA TOKO NASIONAL MAKASSAR

IMPLEMENTASI PENGENDALIAN SEDIAAN DENGAN MODEL EOQ PADA TOKO NASIONAL MAKASSAR IMPLEMENTASI PENGENDALIAN SEDIAAN DENGAN MODEL EOQ PADA TOKO NASIONAL MAKASSAR Arif Tanuwijoyo Manajemen/Fakultas Bisnis dan Ekonomika arif_tanuwijoyo@hotmail.co.id Siti Rahayu, S.E., M.M. Manajemen/Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Environmental Management Accounting, Product Quality, Environmental Performance, Financial Performance.

ABSTRACT. Keywords: Environmental Management Accounting, Product Quality, Environmental Performance, Financial Performance. ABSTRACT In era of modern economy, industrial or manufacturing which involves production process are major factor cause environmental degradation. Therefore, the companies has responsibility to improve

Lebih terperinci

Simulation. Prepared by Akhid Yulianto, SE, MSC (Log) Based on Anderson, Sweeney, and Williams Thomson ΤΜ /South-Western Slide

Simulation. Prepared by Akhid Yulianto, SE, MSC (Log) Based on Anderson, Sweeney, and Williams Thomson ΤΜ /South-Western Slide Simulation Prepared by Akhid Yulianto, SE, MSC (Log) Based on Anderson, Sweeney, and Williams 1 Simulation Kebaikan dan kelemahan menggunakan simulation Modeling Random Variables and Pseudo-Random Numbers

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal, tetapi mencakup kawasan regional dan global sehingga setiap perusahaan berlomba untuk terus mencari

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: target costing, sales price, production cost efficiency. Universitas Kristen Maranatha. vii

ABSTRACT. Keywords: target costing, sales price, production cost efficiency. Universitas Kristen Maranatha. vii ABSTRACT The Implementation of Indonesian National Standard (SNI) becomes an effective way to increase national industrial production. Efficiency is the main capital for improving the competitiveness of

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis saat ini sangatlah ketat, baik dalam pasar lokal maupun pasar global. Setiap perusahaan harus melakukan peningkatan kualitas produk, kecepatan respon

Lebih terperinci

ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN ATK REGULAR PADA PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT JAKARTA PERIODE

ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN ATK REGULAR PADA PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT JAKARTA PERIODE ANALISA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN ATK REGULAR PADA PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT JAKARTA PERIODE 2011-2012 Angeline Williany BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Persediaan Menurut Jacob, Chase, Aquilo (2009: 547) persediaan merupakan stok dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk produksi. Sedangkan

Lebih terperinci

Jenis. Urea Ammonia

Jenis. Urea Ammonia PENETUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN SUKU CADANG PADA PRODUK AMONIA DAN UREA DI PT. XYZ UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE INVENTORI TAK TENTU BERISIKO TERKENDALI 1 Anissa Wulandari,

Lebih terperinci

Pendahuluan Setiap perusahaan, apalagi perusahaan industri, memerlukan berbagai jenis barang untuk keperluan industrinya. Barang-barang ini dapat berb

Pendahuluan Setiap perusahaan, apalagi perusahaan industri, memerlukan berbagai jenis barang untuk keperluan industrinya. Barang-barang ini dapat berb CONTROL ANALYSIS OF WHEAT FLOUR WITH RAW MATERIALS ECONOMIC METHOD ORDER QUANTITY (EOQ) IN BUSINESS MAKING BREAD JOKO. Pungky Suharjo Undergraduate Program, Economy Faculty, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

Kata Kunci : Operasional, Inventory, EOQ,QM, Simulasi Monte Carlo

Kata Kunci : Operasional, Inventory, EOQ,QM, Simulasi Monte Carlo ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN EOQ DAN SIMULASI MONTE CARLO DALAM MEMINIMALISASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PERUSAHAAN CV. SAMMY BATIK PEKALONGAN Mohammad Azmy Binus University, Jakarta, DKI Jakarta,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words : Raw Materials, Material Requirement Planning, Lot for Lot. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key Words : Raw Materials, Material Requirement Planning, Lot for Lot. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In running a manufacturing company, the company need several steps to transform raw materials into finished goods. The process starts from ordering raw materials until distribution to the consumer.

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU CAN BODY 250ml DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA PT. COCA-COLA AMATIL INDONESIA, SEMARANG

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU CAN BODY 250ml DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA PT. COCA-COLA AMATIL INDONESIA, SEMARANG ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU CAN BODY 250ml DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA PT. COCA-COLA AMATIL INDONESIA, SEMARANG TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Fenomena menunggu untuk kemudian mendapatkan pelayanan, seperti halnya nasabah yang menunggu pada loket bank, kendaraan yang menunggu pada lampu merah, produk yang

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 1.8 Persediaan 2.1.1 Definisi dan Fungsi Persediaan Masalah umum pada suatu model persediaan bersumber dari kejadian yang dihadapi tiap saat di bidang usaha, baik dagang ataupun industri.

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN STOCK TAKE POLICY UNTUK MENGURANGI BIAYA PADA AKTIVITAS STOCK TAKE MENGGUNAKAN METODE CYCLE COUNTING PADA PERUSAHAAN RETAIL PT XYZ

USULAN PERANCANGAN STOCK TAKE POLICY UNTUK MENGURANGI BIAYA PADA AKTIVITAS STOCK TAKE MENGGUNAKAN METODE CYCLE COUNTING PADA PERUSAHAAN RETAIL PT XYZ USULAN PERANCANGAN STOCK TAKE POLICY UNTUK MENGURANGI BIAYA PADA AKTIVITAS STOCK TAKE MENGGUNAKAN METODE CYCLE COUNTING PADA PERUSAHAAN RETAIL PT XYZ THE PROPOSED DESIGN OF STOCKTAKE POLICY TO REDUCE COST

Lebih terperinci

Manajemen Operasi. Manajemen Persediaan.

Manajemen Operasi. Manajemen Persediaan. Manajemen Operasi Manajemen Persediaan budi.harsanto@gmail.com PENTINGnya Persediaan Melibatkan dana/modal yg sangat besar Berpengaruh pd MO, MP, MK Darah The Material Flow Cycle Tujuan Menyediakan persediaan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: inventory control, probabilistic method, backorder, lostsales

ABSTRACT. Keywords: inventory control, probabilistic method, backorder, lostsales ABSTRACT Basically, the goal of any company is to benefit as much as possible and to minimize the cost. Inventory control have an important roles because often manufacturing companies have a lot of inventory

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN ANALISA

BAB 5 HASIL DAN ANALISA BAB 5 HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisis Hasil Perhitungan ABC Dari nilai % Cumulative Value yang diperoleh dari kumulatif hasil perkalian antara pemakaian dengan harga/unit. dapat dilakukan pengklasifikasian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : Standard cost, production cost, efficiency. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : Standard cost, production cost, efficiency. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In today's business world of competition that occurs increasingly stringent among existing companies, especially the kind of company. This makes the manufacturing companies trying to create an

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pajak Penghasilan Pasal 21, Perencanaan Pajak, Metode Gross Up

ABSTRAK. Kata Kunci: Pajak Penghasilan Pasal 21, Perencanaan Pajak, Metode Gross Up ABSTRAK Perpajakan sebagai salah satu bentuk kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara, mempunyai tujuan untuk mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan untuk rakyatnya. Pajak

Lebih terperinci

PENENTUAN KUANTITAS PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA MENUNJANG KELANCARAN PRODUKSI (Studi Kasus di Pt Indonesia Rubber Pandaan Pasuruan) Suharmiaty

PENENTUAN KUANTITAS PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA MENUNJANG KELANCARAN PRODUKSI (Studi Kasus di Pt Indonesia Rubber Pandaan Pasuruan) Suharmiaty PENENTUAN KUANTITAS PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA MENUNJANG KELANCARAN PRODUKSI (Studi Kasus di Pt Indonesia Rubber Pandaan Pasuruan) (Determination of Raw Material Inventory Quantity for Supporting Production

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kemajuan suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan permintaan konsumen dan juga kemampuan untuk dapat bersaing dengan perusahaan sejenis. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

INTISARI. Kata-kata kunci: bahan baku, metode pengendalian persediaan, metode praktis perusahaan, likuiditas. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

INTISARI. Kata-kata kunci: bahan baku, metode pengendalian persediaan, metode praktis perusahaan, likuiditas. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA INTISARI Metode pengendalian persediaan bahan baku merupakan salah satu hal penting yang menunjang tercapainya efisiensi suatu perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan metode pengendalian

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN Aldi Firmansyah Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ANALISIS ABC, EOQ DAN ROP PADA CV.X TUGAS AKHIR

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ANALISIS ABC, EOQ DAN ROP PADA CV.X TUGAS AKHIR ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE ANALISIS ABC, EOQ DAN ROP PADA CV.X TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik ELISA MAHARANI TARIGAN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Persediaan. Model Probabilistik. kasus Lost Sales.

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Persediaan. Model Probabilistik. kasus Lost Sales. ABSTRAK Perkembangan dunia usaha saat ini banyak membuat perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perekonomian negara yang sedang maju juga mengakibatkan banyak perusahaan berkembang lebih besar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah harga penutupan saham-saham yang direkomendasikan akan dapat bertahan pada tahun politik (2014) dalam media kompas.com,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *)

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *) ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *) Kartika Aprilia Benhardy, Rudi Aryanto Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil pengumpulan data, perhitungan serta analisis data dalam

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil pengumpulan data, perhitungan serta analisis data dalam BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan data, perhitungan serta analisis data dalam pengendalian persediaan pada PT Dharma Satya Nusantara Temanggung, maka dapat disimpulkan bahwa :

Lebih terperinci

ORDER QUAANTITY (EOQ).

ORDER QUAANTITY (EOQ). JIMT Vol. 13 No. 2 Desember 2016 (Hal 25-34) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X ANALISIS DAN OPTIMALISASI PERSEDIAAN BAHAN BAKAR PEMBANGKIT LISTRIK PADA PT. KUTILANG PAKSI MAS DENGAN

Lebih terperinci

ANALYSIS OF CEMENT AS RAW MATERIAL INVENTORY ON READY MIX PRODUCTION UNIT AT PT. PERDANA BETON IN SAMARINDA

ANALYSIS OF CEMENT AS RAW MATERIAL INVENTORY ON READY MIX PRODUCTION UNIT AT PT. PERDANA BETON IN SAMARINDA ANALYSIS OF CEMENT AS RAW MATERIAL INVENTORY ON READY MIX PRODUCTION UNIT AT PT. PERDANA BETON IN SAMARINDA Novita Eka Wahyuni 10.11.1001.3443.057 Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. Mulai Studi Lapangan Studi Pustaka Pengumpulan Data Menentukan bahan baku yang dianalisis

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Toko Bangunan SJ (TB. SJ) adalah distributor material bangunan yang terletak di Jl. SKU Tridaya 2 No. 9, Tambun-Bekasi. Toko ini menjual berbagai macam material, diantaranya: cat, keramik, paku,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat persediaan merupakan hal yang penting bagi perusahaan karena persediaan memiliki pengaruh langsung terhadap keuntungan perusahaan, terutama perusahaan distribusi

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : joint costing, product cost per unit, joint cost allocation method. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : joint costing, product cost per unit, joint cost allocation method. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In manufacturing companies, information on production cost and product cost per unit is very important in decision making by management. To be able to produce information about the company's production

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha i ABSTRAK Penurunan kinerja merupakan masalah yang ingin dihindari oleh perusahan mengingat karena dampaknya yang cukup besar bagi perusahaan. Dampak tersebut berupa terhambatnya target yang seharusnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii ABSTRAK... ix ABSTRACT... x BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

PENENTUAN KEBIJAKAN ORDER PRODUK SKINCARE DAN PLASTER DENGAN PENDEKATAN VENDOR MANAGED INVENTORY (Studi Kasus: PT Beiersdorf Indonesia)

PENENTUAN KEBIJAKAN ORDER PRODUK SKINCARE DAN PLASTER DENGAN PENDEKATAN VENDOR MANAGED INVENTORY (Studi Kasus: PT Beiersdorf Indonesia) PENENTUAN KEBIJAKAN ORDER PRODUK SKINCARE DAN PLASTER DENGAN PENDEKATAN VENDOR MANAGED INVENTORY (Studi Kasus: PT Beiersdorf Indonesia) DETERMINATION ORDER POLICY SKINCARE AND PLASTER PRODUCT VENDOR MANAGED

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga jual, harga pokok produk, job order costing method, full costing, variable costing. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga jual, harga pokok produk, job order costing method, full costing, variable costing. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam suatu perusahaan industri manufaktur, penetapan harga jual produk menjadi hal yang penting. Karena melalui penetapan harga jual, perusahaan dapat memperkirakan profit yang akan diperolehnya.

Lebih terperinci

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA Dita Harry Murty, Jazuli, Tita Talitha Program Studi Teknik Industry Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang Onedhit90@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: biaya pemasaran dan penjualan. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: biaya pemasaran dan penjualan. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam kegiatan operasional perusahaan, penggunaan biaya sangat berperan penting untuk kegiatan tersebut. Tanpa adanya biaya tersebut, maka perusahaan akan sangat sulit menjalankan usahanya. Salah

Lebih terperinci

HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM, ESTHER S NABABAN

HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM, ESTHER S NABABAN Saintia Matematika Vol. 1, No. 5 (2013), pp. 469 482. PERENCANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: PT. XYZ) HALASAN B SIRAIT, PARAPAT GULTOM,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PABRIK MAKANAN TERNAK MULTIGUNA KLATEN

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PABRIK MAKANAN TERNAK MULTIGUNA KLATEN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PABRIK MAKANAN TERNAK MULTIGUNA KLATEN SKRIPSI MITA FEBTYANISA PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN

Lebih terperinci

USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT.

USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT. USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT. XWZ Lina Gozali, Andres, Rhio Handika Program Studi Teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Tuti Sarma Sinaga: Pengembangan model distribusi produk..., USU e-repository 2008

ABSTRAK. Tuti Sarma Sinaga: Pengembangan model distribusi produk..., USU e-repository 2008 ABSTRAK Sistem Iogistik pedesaan adalah suatu sistem logistik yang beroperasi di pedesaan dan menangani produk yang dihasilkan dan dibutuhkan masyarakat pedesaan. Sistem logistik ini dibangun dengan tujuan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN SILVER MEAL ALGORITHM (STUDI KASUS PT SAI)

PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN SILVER MEAL ALGORITHM (STUDI KASUS PT SAI) Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN SILVER MEAL ALGORITHM (STUDI KASUS PT SAI) INVENTORY CONTROL USING ECONOMIC ORDER QUANTITY

Lebih terperinci

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK PT Gemilang Putra Mandiri Sejahtera (GPMS) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pakan ternak seperti ayam dan bebek yang berlokasi di Sukabumi. Saat ini perusahaan mengalami permasalahan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Peramalan (Forecasting), Perencanaan Persediaan Metode P dan Q. Sistemik Nomor. 4 Volume. 2, Desember

Kata Kunci : Peramalan (Forecasting), Perencanaan Persediaan Metode P dan Q. Sistemik Nomor. 4 Volume. 2, Desember USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TINTA JENIS BW NEWS PERFECTOR BLACK-G YANG OPTIMAL UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INVENTORI PROBABILISTIK STUDI KASUS DI PT REMAJA

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil analisis persediaan pulsa produk AS, Simpati, IM3, Mentari, dan XL di Graha Cellular, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk memaksimumkan total laba

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA ZUPPA ICE CREAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KNOWN PRICE INCREASES

USULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA ZUPPA ICE CREAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KNOWN PRICE INCREASES USULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA ZUPPA ICE CREAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KNOWN PRICE INCREASES Halton Novanta 1, Y.M. Kinley Aritonang 2 1,2 Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian untuk menyelesaikan masalah di Instalasi Farmasi B RSUD Wangaya Kota Denpasar, terdapat empat tahapan utama yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali IDA BAGUS MANIK BRAHMANDHIKA, RATNA KOMALA DEWI, I KETUT SUAMBA Program Studi Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULASI UNTUK PERAMALAN PERMINTAAN DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN YANG BERSIFAT PROBABILISTIK

APLIKASI SIMULASI UNTUK PERAMALAN PERMINTAAN DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN YANG BERSIFAT PROBABILISTIK APLIKASI SIMULASI UNTUK PERAMALAN PERMINTAAN DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN YANG BERSIFAT PROBABILISTIK Bambang Sugiharto 1 ABSTRACT One of the important aspect on plan and production control is the management

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1. Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah 30 31 3.1.Tahap Identifikasi dan Pendahuluan Tahap identifikasi dan pendahuluan dilakukan dengan cara melakukan studi

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Pengelolaan Persediaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad, SE, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengelolaan Persediaan Materi Pembelajaran Persediaan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%). BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Paparan Demografis Responden 4.1.1 Gambaran Usia Rentang usia responden pada penelitian ini adalah 21-39 tahun dengan mean usai 31,5 tahun. Jumlah responden terbanyak ada pada

Lebih terperinci

Perbaikan Sistem Pergudangan di PT. X

Perbaikan Sistem Pergudangan di PT. X Perbaikan Sistem Pergudangan di PT. X Otto Pratama 1, I Gede Agus Widyadana 2 ABSTRACT: This paper anlayze PT X warehouse system since some problems that are faced by the company such as full capacity

Lebih terperinci

Keywords: 240 ml Glass Raw Material, Control Analysis, Inventory of Raw Materials

Keywords: 240 ml Glass Raw Material, Control Analysis, Inventory of Raw Materials Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Jenis Gelas 240 ml dengan Metode EOQ (Economic Order Quantity) di PT. Trijaya Tirta Dharma. 1) SUSANTI SUNDARI 2) SAPUTRO WIJAYA NEGARA 1) Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Versi : 3 Tanggal Revisi : 18 Agustus 2011 Revisi : Tanggal Berlaku: 12 September 2011 KONTRAK PERKULIAHAN. Deskripsi Mata Kuliah

Versi : 3 Tanggal Revisi : 18 Agustus 2011 Revisi : Tanggal Berlaku: 12 September 2011 KONTRAK PERKULIAHAN. Deskripsi Mata Kuliah Versi : 3 Tanggal Revisi : 18 Agustus 2011 Revisi : Tanggal Berlaku: 12 September 2011 F.SMP3.05 KONTRAK PERKULIAHAN Jurusan : Akuntansi & Managemen Kode Mata kuliah : 4203 Nama Mata kuliah : Statistik

Lebih terperinci