BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia. mendirikan bank murni syariah pertama di Indonesia.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia. mendirikan bank murni syariah pertama di Indonesia."

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Bank Syari ah 1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia Gagasan pendirian Bank Muamalat berawal dari lokakarya Bunga Bank dan Perbankan yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia pada Agustus 1990 di Cisarua, Bogor. Ide ini berlanjut dalam Musyawarah Nasional IV Majelis Ulama Indonesia di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, pada Agustus 1990 yang diteruskan dengan pembentukan kelompok kerja untuk mendirikan bank murni syariah pertama di Indonesia. Realisasinya dilakukan pada 1 November 1991 yang ditandai dengan penandatanganan akte pendirian PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk di Hotel Sahid Jaya berdasarkan Akte Notaris Nomor 1 Tanggal 1 November yang dibuat oleh Notaris Yudo Paripurno, S.H. dengan Izin Menteri Kehakiman Nomor C T Tanggal 21 Maret 1992/Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 28 April 1992 Nomor 34. Pada saat penandatanganan akte pendirian ini diperoleh komitmen dari berbagai pihak untuk membeli saham sebanyak Rp 84 miliar. Kemudian dalam acara silaturahmi pendirian di Istana Bogor diperoleh tambahan dana dari masyarakat Jawa Barat senilai Rp 106 miliar sebagai wujud dukungan mereka. Dengan modal awal tersebut dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 1223/ MK.013/1991 tanggal 5 November 1991 serta izin usaha yang berupa Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 44

2 45 430/KMK.013/1992 Tanggal 24 April 1992, Bank Muamalat mulai beroperasi pada 1 Mei 1992 bertepatan dengan 27 Syawal 1412 H. Pada 27 Oktober 1994, Bank Muamalat mendapat kepercayaan dari Bank Indonesia sebagai Bank Devisa. Beberapa tahun yang lalu Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara pernah mengalami krisis moneter yang berdampak terhadap perbankan nasional yang menyebabkan timbulnya kredit macet pada segmen korporasi. Bank Muamalat pun ikut terimbas dampak tersebut. Tahun 1998, angka non performing financing (NPF) Bank Muamalat sempat mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat kerugian sebesar Rp 105 miliar dan ekuitas mencapai titik terendah hingga Rp 39,3 miliar atau kurang dari sepertiga modal awal. Kondisi tersebut telah mengantarkan Bank Muamalat memasuki era baru dengan keikutsertaan Islamic Development Bank (IDB), yang berkedudukan di Jeddah Saudi Arabia, sebagai salah satu pemegang saham luar negeri yang resmi diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 21 Juni Dalam kurun waktu Bank Muamalat terus berupaya dan berhasil memperbaiki kinerja dari rugi menjadi laba. Hasil tersebut tidak lepas dari upaya dan dedikasi segenap karyawan dengan dukungan kepemimpinan yang kuat, strategi usaha yang tepat, serta kepatuhan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni. Pada tahun 2009 Bank Muamalat memulai proses transformasi salah satunya dengan membuka kantor cabang internasional pertamanya di Kuala Lumpur, Malaysia dan tercatat sebagai bank pertama dan satu-satunya dari

3 46 Indonesia yang membuka jaringan bisnis di Malaysia. Dan pada tahun 2012 tepat pada milad yang ke-20 tahun, Bank Muamalat meluncurkan logo baru (rebranding) dengan tujuan menjadi bank syariah yang Islamic, Modern, dan Profesional. Proses transformasi yang dijalankan Bank Muamalat membawa hasil yang positif dan signifikan terlihat dari aset Bank Muamalat yang tumbuh dari tahun 2008 sebesar Rp 12,6 triliun menjadi Rp 54,6 triliun di tahun Sepanjang tahun 2014, dalam melakukan aktifitas CSR-nya Bank Muamalat menekankan kepada 4 (empat) aspek kegiatan CSR yang meliputi lingkungan hidup, pengembangan sosial masyarakat yang bekerjasama dengan Baitulmaal Muamalat (BMM), Rumah Zakat (RZ), dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), tanggung jawab terhadap konsumen serta satu program khusus Bersama Muamalat Merajut Nusantara. 2. Visi & Misi Bank Muamalat Indonesia a) Visi The Best Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with Strong Regional Presence. b) Misi Membangun lembaga keuangan syariah yang unggul dan berkesinambungan dengan penekanan pada semangat kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia yang

4 47 islami dan professional serta orientasi investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan. B. Analisis CSR Bank Muamalat Bank Muamalat Indonesia melakukan Kegiatan CSR pada saat pemerintah mengeluarkan regulasi terhadap kewajiban praktek dan pengungkapan CSR melalui Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 pasal 66 dan 74. Berikut ini akan dibahas tentang kegiatan CSR yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, Hasil yang didapatkan atas wawancara dengan Tim instituted Muamalat dan kepala bagian CSR Bank Muamalat Indonesia yaitu ada beberapa kegiatan yang meliputi aktfitas CSR-nya seperti: 1. Kegiatan CSR Bank Muamalat Indonesia Corporate Social Responsibility (CSR) atau diterjemahkan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu konsep bahwa perusahaan atau organisasi secara umum memiliki suatu tanggung jawab terhadap seluruh stakeholdersnya baik itu karyawan, konsumen, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau dividen melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

5 48 Berdasar dari konsep CSR seperti itulah, bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan oleh Bank Muamalat juga menekankan pada pentingnya dampak yang bisa diterima oleh sosial dan lingkungan dalam berbagai aktifitas yang dilakukannya. Komitmen untuk memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat juga menyertai nilai-nilai dalam CSR yang dilakukan Bank Muamalat. Pada Tahun 2014 Bank Muamalat mengadakan program CSR yang ke- 22 tahun dengan rincian biaya sebagai berikut: Tabel 4.1 Rincian Biaya CSR Bank Muamalat Tahun 2014 NO PROGRAM ANGGARAN (RP) 1 Lingkungan hidup Pengembangaan Sosial Masyarakat Ketenagakerjaan, Kesehatan, Keselamatan (K3) Tanggung Jawab Terhadap Konsumen Program Khusus Bersama Muamalat Merajut Nusantara Jumlah Sumber: Diolah oleh penulis, CSR Terkait Dengan Lingkungan Hidup Corporate Social Responsibility (CSR) yang terkait dengan lingkungan hidup dikelola oleh Bank Muamalat Indonesia kegiatan tersebut terdiri dari: a) Menara Air Program CSR Bank Muamalat dalam aspek lingkungan hidup dijalankan melalui pembangunan Menara Air. Pada tahun 2014, telah

6 49 diresmikan 5 (lima) Menara Air yang tersebar di Yogyakarta, Semarang, Pekalongan dan Brebes. Tabel 4.2 Data Menara Air Tahun 2014 Menara air 2014 Jumlah penerima manfaat 217 KK (6.429 Jiwa ) Dana tersalur Rp ,- Sumber: Diolah oleh penulis, 2016 Hasil penelitian dari table 4.2 menjelaskan bahwa terdapat 217 KK (6.429 jiwa) yang menerima manfaat dari menara air serta dana yang tersalurkan sebesar Rp ,-. b) Water Well Pembangunan Water Well merupakan salah satu program kegiatan yang penting dilakukan secara tepat. Mengingat adanya suatu kebutuhan dari masyarakat akan fasilitas kamar mandi umum, baik untuk digunakan mencuci, mandi, serta buang air besar. Namun sejauh ini, mereka memiliki fasilitas kamar mandi umum yang alakadarnya, hanya bisa dipakai untuk mandi dan mencuci dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Maka dari itu, dengan adanya program pembangunan Water Well ini sangat membantu masyarakat, terutama dalam hal fasilitas serta bentuk fisik yang sangat layak dan bersih. Program pembangunan Water Well di Dusun Legok Cikadu telah berlangsung selama 40 hari. Program ini dilaksanakan oleh relawan RZ beserta warga Dusun Legok Cikadu. Alokasi dana untuk pembangunan Water Well di Dusun Legok Cikadu Desa Mekarjaya

7 50 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang sebesar Rp ,- c) Penanaman Mangrove di Nusa Dua, Bali Bank Muamalat Indonesia bekerja sama dengan Forum Peduli Mangrove Bali dan Geotrek Adventure menyelenggarakan program penanaman bibit mangrove di Telaga Waja Tengkulung, Desa Adat Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperbaiki kondisi ekosistem hutan mangrove di sekitar perairan pulau Nusa Dua, Bali, agar dapat terjaga dalam jangka waktu yang lama. 3. Pengembangan Sosial Masyarakat Sesuai dengan fungsinya aktifitas CSR dalam bentuk pengembangan sosial kemasyarakatan yang dilakukan oleh Bank Muamalat juga ditujukan untuk menumbuhkan kesadaran, mengembangkan daya nalar dan keterampilan masyarakat setempat agar mereka secara mandiri mampu memanfaatkan potensi dan peluang untuk mengelola program pembangunan demi perbaikan kualitas hidup secara berkelanjutan. Aktifitas CSR dalam hal pengembangan sosial kemasyarakatan yang dilakukan sepanjang tahun 2014 dibagi dalam tiga bidang yakni: 1) Ekonomi a) Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis Masjid (KUM3) Adalah pengembangan program dana ZIS (Zakat, Infaq, Sedekah) yang bertujuan membangun karakter keimanan dan ketakwaan mustahik berupa pemberian modal usaha, recovery asuransi mikro,

8 51 produk mitra dan dan UKM di wilayah program pemberdayaan mustahik Baitulmaal Muamalat. Tujuan program adalah mendorong peningkatan pendapatan mustahik melalui pendampingan usaha, pembinaan rutin, partisipasi aktif kelompok, monitoring aktifitas ibadah dan usaha jamaah masjid. Tabel 4.3 Data KUM3 Tahun 2014 KUM Peserta usaha mikro Pedamping Masjid Provinsi Kelompok 759 mustahik 14 orang 46 masjid 9 provinsi 167 kelompok Modal yang digulirkan Rp ,- Sumber: Diolah oleh penulis, 2016 b) Koperasi Jasa Keuangan Syariah Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis Masjid (KJKS-KUM3) Adalah kelanjutan exit program dari Program KUM3 yang beranggotakan khusus pedagang mikro yang terhimpun dan memiliki komitmen penuh dalam mendirikan lembaga keuangan mikro syariah bersama-sama, dengan badan hukum Koperasi. Koperasi ini dibentuk dalam rangka tolong menolong dalam kebaikan, dengan misi membebaskan masyarakat kecil dari jeratan hutang rentenir dan membina mereka sampai mencapai kebebasan finansial atau

9 52 kemandirian usaha. Di tahun 2014, Baitulmaal Muamalat kembali meresmikan pendirian 2 (dua) lembaga keuangan mikro syariah di Bangka Belitung dan Yogya dengan modal yang digulirkan sebesar Rp ,-. Adapun hingga 2014 telah berdiri 14 buah KJKS KUM3 dengan wilayah: Jakarta, Semarang, Surabaya, Palembang, Ternate, Pontianak, Makassar, Sorong, Bali, Banjarmasin, Babel, DIY. c) Kampung Jamur - Bogor Merupakan komunitas usaha yang memiliki konsentrasi pada produksi jamur tiram dengan dukungan langsung dari anggota keluarga dan tokoh masyarakat setempat. Alokasi dana pada program ini sebesar Rp ,- di tahun Tabel 4.4 Data Produksi, Panen & Penerima Manfaat Kampung Jamur Tahun 2014 Data Kampung Jamur 2014 Produksi Panen Penerima Manfaat Sumber: Diolah oleh penulis, log jamur 1.405,45 ton 25 orang Hasil penelitian Kampung Jamur yang terdapat di Bogor ditahun 2014 dapat memproduksi sebesar log jamur serta jamur yang dipanen sebesar 1.405,45 ton dan penerima manfaat dari hasil jamur tersebut sebanyak 25 orang.

10 53 d) Optimalisasi Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Pemberian modal usaha dan pendampingan kepada masyarakat fakir miskin dalam bentuk bibit dan saprodi di Kampung Harapan Maju, Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat baik melalui segi pertanian, perkebunan, maupun peternakan. Dalam aspek pertanian, masyarakat Kampung Harapan Maju membudidayakan kedelai. Dalam aspek perkebunan, dibudidayakan buah naga, nanas simadu, dan cabe besar hibrida. Adapun untuk peternakan, masyarakat diarahkan untuk pembudidayaan kambing dan ayam. Dana yang dialokasikan dalam optimalisasi pertanian, perkebunan, dan peternakan ini adalah sebesar Rp ,- e) Gerakan Cinta Masjid Gerakan Cinta Masjid (GCM) merupakan program kerja sama Bank Muamalat Indonesia dengan BMM yang dirancang secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ibadah serta pendampingan manajemen masjid untuk menjadikan masjid di Indonesia menjadi lebih mandiri, modern, dan tersertifikasi ISO 9001:2008. Melalui program ini, Bank Muamalat Indonesia berupaya untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan dan pemberdayaan masyarakat dengan intervensi pada 4 pilar program yaitu bidang kesehatan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi dan

11 54 lingkungan. Dalam pelaksanaannya, Bank Muamalat Indonesia dan BMM mengadakan kampanye roadshow dalam membenahi infrastruktur 100 unit masjid, donasi Al-Qur an, santunan pendidikan, pendirian PAUD berbasis masjid, pembentukan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), serta pembentukan Komunitas Usaha Mikro Berbasis Masjid (KUM3). 2) Pendidikan Dalam bentuk pendidikan Bank Muamalat Indonesia mengeluarkan program program beasiswa yang diberikan kepada anak-anak yatim dan mahasiswa yang berprestasi kurang mampu, dalam bentuk program dibawah ini: Tabel 4.5 Data Program Pendidikan & Dana yang Disalurkan Program Dana yang disalurkan (Rp ) Daya ,- B- Share ,- B-Kru ,- B-Smart ,- ISS ,- Orphan kafala ,- GEBU ,- Total Sumber: Diolah oleh penulis, 2016

12 55 a) Daya Merupakan program beasiswa berprestasi yang ditujukan bagi anak yatim (mustahik) dengan jenjang pendidikan SMP-SMU dan sederajat. Beasiswa Daya bertujuan untuk memberikan jaminan keberlangsungan pendidikan bagi para penerima manfaat hingga dapat melewati jenjang SMU dan mampu mandiri secara individu dengan cakupan program untuk wilayah Jabodetabek. b) B-Share Merupakan program beasiswa berprestasi yang ditujukan bagi mustahik dengan jenjang pendidikan SMP-SMU dan sederajat. Beasiswa B-Share bertujuan untuk memberikan jaminan keberlangsungan pendidikan bagi para penerima manfaat hingga dapat melewati jenjang SMU dan mampu mandiri secara individu dengan cakupan program untuk wilayah Jabodetabek. c) B-Kru Beasiswa B-Kru merupakan beasiswa yang ditujukan bagi kru nonbanking Muamalat dengan wilayah cakupan program seluruh Indonesia. d) B-Smart B-Smart merupakan program beasiswa yang ditujukan untuk mahasiswa berprestasi dan tidak mampu. Program ini diutamakan bagi mereka yang berstatus yatim untuk jenjang Strata 1 dengan cakupan program untuk wilayah Jabodetabek.

13 56 e) Islamic Solidarity School (ISS) Islamic Solidarity School (ISS) merupakan sekolah dengan mengadop sistem boarding atau pesantren. Pada tahun 2006, ISS didirikan untuk menampung anak-anak yatim dan duafa korban tsunami di propinsi Aceh dengan dua jenjang pendidikan yakni, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Grafika. Jumlah siswa hingga saat ini sebanyak 323 siswa, dan ISS sedang menanti waktu penandatanganan Mou lanjutan dengan pemerintah daerah Aceh Besar. Tahun 2014 Bank Muamalat mengalokasikan dana sebesar Rp ,- f) Orphan Kafala Orphan Kafala merupakan program beasiswa yang ditujukan bagi anak-anak yatim dan dhuafa korban tsunami dan konflik di propinsi Aceh. Program ini diprakarsai oleh OIC Alliance bersama Islamic Development Bank. Wilayah pemberdayaan berada di kabupaten Aceh Utara dan Pidie. Jumlah penerima manfaat pada Desember 2014 sebanyak 3012 anak dari donor IDB dan 150 anak dari donor Hasene. BMM menjadi Project Implementer Agency (PIA) sejak Juli 2008 dan untuk tahun 2014 mensupport biaya operasional untuk program ini sebesar Rp ,- g) Produk Gerakan Infak Seribu GEBU Produk Gerakan Infak Seribu (GEBU) bertujuan mengedukasi pelajar siswa dan siswi juga aktivitas akademika kampus untuk

14 57 berinfak minimal Rp. 1000,-. Dana yang dihimpun tersebut akan dimanfaatkan pada program-program pemberdayaan disekitar sekolah ataupun kampus yang sudah bekerjasama dalam program GEBU. Di tahun 2014, jumlah dana GEBU yang berhasil dihimpun sebesar Rp ,- dan disalurkan kepada anak yatim di daerah Pangkal Pinang dan Sungailiat. 3) Kemanusiaan a) Santun (Santunan Tunai) Santun (Santunan Tunai) Ditujukan untuk membantu para mustahik terhadap permasalahan yang bersifat insidental dan tidak berkelanjutan. Program ini terdiri dari 4 (empat) sub program yakni, santunan tunai dalam bidang pendidikan, santunan tunai dalam bidang kesehatan, dan santunan tunai dalam bidang da wah & sosial, dan santunan tunai dalam pembangunan masjid. Tabel 4.6 Data Santunan Tunai Tahun 2014 Santun 2014 Jumlah Proposal yang dibantu 286 proposal Dana yang tersalur Rp ,- Penerimaan Manfaat orang Sumber: Diolah oleh penulis, 2016 Hasil penelitian dari santunan tunai yang diterima terdapat 286 proposal yang dibantu oleh Bank Muamalat Indonesia dengan dana

15 58 yang tersalur sebesar Rp ,- serta sebanyak orang penerima manfaat atas santunan tunai tersebut. b) Aksi Sehat Muamalat (ASM) Merupakan salah satu program kepedulian terhadap masyarakat dari kalangan keluarga pra-sejahtera dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesehatan masyarakat di Indonesia. Program ASM bertujuan meringankan beban biaya pengobatan bagi kalangan keluarga prasejahtera, meningkatkan taraf hidup dan kesehatan masyarakat. Tabel 4.7 Data Aksi Sehat Muamalat Tahun 2014 ASM 2014 Jumlah Penerimaan Manfaat orang Dana yang tersalur Rp ,- Sumber: Diolah oleh penulis, 2016 Hasil penelitian dari santunan dari tabel 4.7 menjelaskan bahwa terdapat orang jumlah penerima manfaat dari aksi sehat Bank Muamalat Indonesia dan dana yang tersalur sebesar Rp ,-. c) Layanan Jenazah (LAJU) Adalah layanan jenazah yang mengintegrasikan antara layanan dan edukasi yang diperuntukkan bagi mustahiq dan stakeholder muamalat group. Tujuan LAJU untuk meringankan kaum dhuafa yang kehilangan anggota keluarganya dengan memberikan bantuan berupa layanan pemulasaraan jenazah secara terpadu mulai dari memandikan sampai mengantarkan ke pemakamannya.

16 59 Tabel 4.8 Data Layanan Jenazah (LAJU) Tahun 2014 LAJU 2014 Jumlah Sahabat Laju Jumlah Penerima Manfaat 82 orang 57 orang Dana yang tersalur Rp ,- Sumber: Diolah oleh penulis, 2016 Hasil penelitian dari tabel 4.8 menjelaskan bahwa terdapat 82 orang jumlah sahabat layanan jenazah serta 57 orang jumlah penerima manfaat atas layanan tersebut dan dengan dana yang tersalur sebesar Rp d) Aksi Tanggap Muamalat (ATM) Merupakan program aksi tanggap terhadap berbagai bencana, seperti; Banjir, Gempa Bumi, Erupsi Gunung Berapi, Tsunami, Kebakaran dan lain-lain. Adapun tahapan-tahapan ATM yang dilakukan adalah Emergensi, Rehabilitasi, dan Recovery. Penanganan bencana banjir di wilayah Jabodetabek dilaksanakan di kantor cabang Bank Muamalat Indonesia yang terkena dampak, di antaranya Bank Muamalat Indonesia kantor cabang (KC) Kelapa Gading, KC Koja, KC Jelambar dan KC Puri Indah. Selain melakukan evakuasi di kantor-kantor cabang tersebut, Bank Muamalat Indonesia juga memberikan bantuan kepada masyarakat korban banjir di Kampung Melayu, Kampung Pulo, Kalibata, dan Bekasi.

17 60 Tabel 4.9 Data Aksi Tanggap Muamalat Tahun 2014 ATM 2014 Jumlah Penerima Manfaat orang Dana yang tersalur Rp ,- Sumber: Diolah oleh penulis, 2016 Hasil penelitian dari tabel 4.9 menjelaskan bahwa terdapat oarnag jumlah penerima manfaat aksi tanggap Muamalat sereta dana yang tersalur sebesar Rp ,-. e) Al-Qardh Muamalat Program AQH (Al-Qardhul Hasan) ditujukan untuk membantu kru Bank Muamalat Indonesia dan kru BMM yang menghadapi masalah keuangan yang bersifat darurat, misalnya tunjangan biaya kuliah, renovasi rumah, dan lain-lain. Penerima manfaat per tahun dibatasi kurang dari 20 orang untuk AQH reguler (maksimum Rp 2 juta) maupun AQH khusus (lebih dari Rp 2 juta). Dalam hal ini Bank Muamalat tidak hanya semata-semata mengejar kepentingan ekonomi namun juga aspek sosial dan lingkungan. Bank berusaha mencapai tujuannya sehingga mampu memberikan nilai lebih ke pada stakeholdersnya. Secara Syariah Enterprise Theory (SET) alam merupakan salah satu stakeholders yang harus mendapat perhatian dan memiliki hak untuk mendapatkan kesejahteraan. Dalam program tersebut Bank Muamalat banyak membantu anak-anak yatim dan mustahik dalam hal biaya pendidikan,

18 61 kesehatan dan perekonomian yang lebih membaik. Dalam aktivitas selanjutnya Bank Muamalat juga memberikan bantuannya dengan pengembangan sosial masyarakat kepedulian Bank Muamalat terhadap penigkatan kualitas hidup masyarakat dibidang pendidikan, kesehatan dan kemanusiaan dapat dilihat dari program dana zakat yang disalurkan. 4. Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident). 1) Kebijakan Manajemen Tentang K3 Penerapan K3 di Bank Muamalat dilaksanakan sebagai bagian dari implementasi program Business Continutiy Management (BCM). Secara organisasi, implementasi K3 dilakukan oleh tim BCM bekerjasama dengan pihak Bulding Management dan Divisi Enterprise Asset Management. Telah terdapat kerangka kerja dalam Pedoman dan Prosedur terkait hal ini dalam Pedoman BCM, Prosedur pelaksanaan darurat operasional Kantor Pusat dan Cabang.

19 62 2) Jenis dan Pelaksanaan Kegiatan dan Pelatihan K3 Implementasi kegiatan terkait dengan K3 di Bank Muamalat dilakukan dengan mengacu kepada beberapa proses dalam sistem manajemen K3, antara lain: identifikasi sumber bahaya, penilaian risiko, pengendalian risiko dan tindakan perbaikan dan pencegahan. Selain itu dilakukan sosialisasi, pelatihan dan program awareness untuk menjamin kemampuan SDM dalam pelaksanaan K3, antara lain: a) Pelatihan penanganan dan evakuasi kebakaran serta simulasi (Fire Drill) di Kantor Pusat dan Kantor Cabang b) Pelatihan mitigasi praktis Gempa Bumi dan simulasi evakuasi di Kantor Pusat dan Kantor Cabang c) Pelatihan penanganan tindak kejahatan perampokan dan simulasi yang dilakukan di Kantor Cabang d) Pelatihan keahlian K3 Umum Depnaker untuk anggota Tim BCM. e) Hazard Risk Assessment (penilaian risiko dan pengendalian risiko) di Kantor Pusat, Data Center dan Kantor Cabang f) Pemasangan safety sign g) Pemasangan safety poster/banner 3) Sarana Keselamatan Kerja a) Dalam gedung Kantor Pusat yang termasuk dalam kategori High Rise Building Sarana terdapat sarana sesuai standar gedung berupa proteksi kebakaran pasif dan aktif. Untuk gedung kantor lainnya secara umum terdapat proteksi kebakaran pasif.

20 63 b) Sarana yang diberikan kepada Tim BCM (Floor Captain) antara lain : Safety Helmet + Senter, Safety vest, Respirator, Kotak P3K c) Khusus untuk penanganan banjir terdapat perlengkapan Water Rescue, antara lain : Perahu karet, Dayung, Life Jacket d) Kecelakaan Kerja Januari Desember 2014 Sepanjang tahun 2014, tidak ada kecelakaan kerja dalam katagori fatality, medical treatment, first aid ataupun near miss yang tercatat e) Biaya Selama tahun 2014 telah dilaksanakan program dalam rangka implementasi BCM dan K3 baik dalam bentuk pelatihan, sosialisasi prosedur, drill dan safety poster dengan total biaya sekitar Rp , f) BCM (Business Continuity Management), Tim Business Continuity Management (BCM) dibentuk pada bulan Mei 2012 dilatarbelakangi oleh regulasi Bank Indonesia tentang adanya fungsi BCM di perbankan. Selain itu juga karena kebutuhan Bank Muamalat Indonesia akan adanya strategi dan ketahanan (resilience) dalam menghadapi gangguan karena bencana, baik bencana yang bersifat alam, sosial ataupun teknologi. Tujuan dari implementasi BCM di Bank Muamalat Indonesia adalah menyiapkan kerangka kerja untuk membangun ketahanan dengan kemampuan respon yang efektif, yang akan melindungi kepentingan stakeholder, reputasi, brand, aktifitas bisnis dan operasional. Organisasi BCM di Bank Muamalat Indonesia

21 64 dilaksanakan oleh sebuah Tim yang dibentuk dengan melibatkan personil dari beberapa divisi yang terkait dalam penanganan sebuah insiden atau kondisi emergensi. Dibawah ini adalah struktur BCM Bank Muamalat Indonesia. Dibawah ini adalah tahapan yang sudah dilakukan tim BCM Bank Muamalat Indonesia: Dir. Supervisi: Finance & Operations Director Compliance & Risk Management Director Ketua Tim BCM Tim pendukung Komuniasi eksternal Tim pendukung IT Support Tim pendukung Logistic & Prasarana Tim pendukung SDM Tim pendukung Operasional & Implementasi BCM Unit Bisnis BM & OM Gambar 4.1 Tahapan Tim BCM Dalam hal keselamatan Bank Muamalat memberikan kenyamanan karyawannya dan analisis dalam Corporate Social Responsibility dengan konsep Syariah Enterprise Theory bahwa Bank Muamalat juga harus memperhatikan keselamatan karyawannya sejalan dengan bisnis yang terus berkembang, Bank Muamalat perlu memastikan setiap pegawainya mendapat perlindungan yang memadai dan aman dalam bekerja.

22 65 5. Tanggung Jawab Terhadap Konsumen Upaya memberikan pelayanan yang memuaskan dan hasil produk yang dijaga kualitasnya merupakan komitmen yang diberikan Bank Muamalat kepada para stakeholdersnya. Dalam kaitan dengan memberikan pelayanan yang terbaik serta produk yang dijaga kualitasnya tersebut, Bank Muamalat juga menyediakan sarana aplikasi penanganan dan pelaporan pengaduan nasabah sebagai bentuk tanggung jawab Bank Muamalat terhadap konsumen. Selain itu Bank Muamalat pada tahun 2014 ini aktif pada program Literasi dan Edukasi Perbankan yang diselenggarakan OJK. 1) Penanganan Pengaduan Nasabah Penanganan pengaduan nasabah Bank Muamalat merupakan sebuah sistem komprehensif yang mengedepankan alur kerja yang sistematis, responsif dan cepat. Hal ini dilakukan oleh Bank Muamalat dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah dalam kaitannya dengan pengaduan yang ditujukan ke Bank Muamalat. Sistem penanganan pengaduan di Bank Muamalat bersifat end to end dimana pengaduan dari nasabah harus diselesaikan secara tepat, tepat dan tuntas kepada nasabah sesuai aturan yang berlaku. Pada 2014 dilakukan simplifikasi penanganan pengaduan nasabah. Pengembangan penanganan pengaduan nasabah terus dilakukan dengan mengacu pada kepuasan nasabah. Dengan adanya sistem penanganan pengaduan nasabah yang komprehensif, sistemastis, responsif, cepat dan tuntas diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan di cabang.

23 66 2) Program Literasi dan Edukasi Perbankan Syariah Program literasi ditujukan untuk nasabah Bank Muamalat dan masyarakat guna meningkatkan knowledge dan kehati-hatian nasabah dalam bertransaksi menggunakan produk e-channel. Program edukasi literasi keuangan yang dijalankan oleh Bank Muamalat pada tahun 2014 adalah berupa sosialisasi tips keamanan bertransaksi layanan e-channel bagi seluruh nasabah dan masyarakat. Tujuan pelaksanaan program ini adalah: a) Meningkatkan pengetahuan (knowledge), keyakinan (confidence), dan keterampilan (skill) nasabah dalam bertransaksi b) Peningkatan pemahaman keamanan bertransaksi bagi nasabah dan karyawan Bank Muamalat c) Meminimalisasi jumlah pengaduan nasabah karena kesalahan bank ataupun nasabah Program edukasi literasi keuangan dijalankan dalam berbagai aktivitas melalui Kantor Cabang, Mesin ATM, Social Media, Situs resmi Bank Muamalat, dan mobile branch Muamalat. Program edukasi dilaksanakan secara serentak pada tanggal 1 Mei 2014 sampai dengan 30 Agustus 2014 di seluruh Cabang dan contact point Bank Muamalat yang tersebar di seluruh Indonesia. Layanan yang diberikan kepada konsumen merupakan salah satu aspek yang terpenting dalam keseluruhan upaya Bank Muamalat untuk mencapai pertumbuhan bisnis berkelanjutan.

24 67 6. Program Khusus Jelajah Nusantara BERSAMA MUAMALAT MERAJUT NUSANTARA Melihat perkembangan sosial, budaya dan ekonomi di Indonesia yang masih belum merata maka Bank Muamalat berupaya untuk membantu tumbuh dan berkembangnya perekonomian masyarakat dengan melakukan Program BERSAMA MUAMALAT MERAJUT NUSANTARA ini bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat akan potensi besar yang dimiliki Indonesia. Wilayah Indonesia yang heterogen, kaya akan sumber daya mineral, hasil bumi, bahkan kebudayaan yang selayaknya dijaga. Hal ini sepatutnya ditunjukkan pada masyarakat Indonesia sendiri pada khususnya, agar dapat menggali potensi semaksimal mungkin. Bersama Bank Muamalat, masyarakat dimudahkan untuk bertransaksi serta mengembangkan potensi usaha pada tiap daerah. Melalui Program BERSAMA MUAMALAT MERAJUT NUSANTARA ini, diharapkan masyarakat dapat terus tumbuh dan berkembang bersama Bank Muamalat. Di sisi lain, Program BERSAMA MUAMALAT MERAJUT NUSANTARA ini merupakan program pertama di Indonesia dengan bersepeda menyusuri Nusantara dari Sabang hingga Merauke secara berkelanjutan. Hal ini merupakan salah satu prestasi yang membanggakan dan dicatatkan pada Museum Rekor Indonesia (MURI). 1) Maksud Dan Tujuan Mempromosikan pariwisata Indonesia yang sangat beragam dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan Go Green dan penggunaan

25 68 sepeda dalam aktivitas sehari-hari. Merajut tali silaturahmi dengan masyarakat Indonesia pada umumnya dan karyawan Bank Muamalat se- Indonesia pada khususnya. Start: Sabang, Banda Aceh pada 30 April 2014 dan Finish: Merauke, Papua 26 Juni 2014 Jarak Tempuh: Km. 2) Peroleh Rekor MURI Bersama Muamalat Merajut Nusantara, Ride for (Do) Nation merupakan program bersepeda dari Sabang hingga Merauke yang digagas oleh Bank Muamalat dalam rangka memperingati usia pionir perbankan syariah ini yang ke-22 (dua puluh dua) pada tanggal 1 Mei 2014 lalu. Disamping itu, program tersebut adalah program yang pertama kalinya diimplementasikan oleh Bank Syariah. Atas hal tersebut MURI menganugerahkan rekor tersebut kepada Bank Muamalat dengan predikat Perbankan Syariah yang Melakukan Perjalanan Sepeda dari Sabang sampai Merauke dengan Melakukan Aktivitas CSR di 22 (dua puluh dua) Kota. Sepanjang berjalannya program, tim sepeda bekerjasama dengan Kantor Cabang Bank Muamalat di seluruh Indonesia dan Baitulmaal Muamalat (BMM) selaku pihak afiliasi Bank Muamalat yang merupakan organisasi nirlaba telah mengimplementasikan CSR di 22 (dua puluh dua) wilayah. Pelaksanaan CSR berupa sosial masyarakat, santunan anak yatim, Relaunching KUM 3, serta donor darah terselenggara di berbagai kota antara lain Sabang, Banda Aceh, Beureuneun, Lhokseumawe, Langsa, Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Bandar Lampung, Cilegon, Jakarta,

26 69 Cirebon, Pekalongan, Semarang, Surabaya, Denpasar, Makassar, Kendari, Ambon, Jayapura, dan Merauke. Adapun dana yang disalurkan dalam berbagai kegiatan CSR rangkaian Program Bersama Muamalat Merajut Nusantara tersebut sebesar Rp ,- (delapan puluh empat juta lima ratus lima ribu delapan ratus rupiah).

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1 Gambaran Umum Bank Muamalat Indonesia, Tbk PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Didirikan pada tahun 1991 diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Upaya perkembangan perekonomian nasional dalam mewujudkan masyarakat

I. PENDAHULUAN. Upaya perkembangan perekonomian nasional dalam mewujudkan masyarakat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya perkembangan perekonomian nasional dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG BANGKINANG. Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Jalan Sudirman Bangkinang.

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG BANGKINANG. Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Jalan Sudirman Bangkinang. BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG BANGKINANG A. Sejarah Berdiri Bank Muamalat Kantor Cabang Pembantu Jalan Sudirman Bangkinang. Hadir pada kesempatan tersebut Branch Manager Bank

Lebih terperinci

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk didirikan pada tahun 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi di Indonesia khususnya di bidang lembaga keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi di Indonesia khususnya di bidang lembaga keuangan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi di Indonesia khususnya di bidang lembaga keuangan, bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang kini dibutuhkan dan telah digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia, Tbk. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT.Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara di Lingkungan Departemen Perhubungan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB IV. Berbasis Masjid (KUM3) oleh Baitulmaal Mualmalat (BMM) Jakarta di. Dalam pendistribusian dana sosial produktif di Surabaya dilakukan

BAB IV. Berbasis Masjid (KUM3) oleh Baitulmaal Mualmalat (BMM) Jakarta di. Dalam pendistribusian dana sosial produktif di Surabaya dilakukan BAB IV ANALISIS MANFAAT PROGRAM KOMUNITAS USAHA MIKRO MUAMALAT BERBASIS MASJID (KUM3) BAITULMAAL MUAMALAT (BMM) JAKARTA TERHADAP PENINGKATAN USAHA ANGGOTA DI SURABAYA A. Pendistribusian Dana Sosial Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dalam berbagai jenis industri, seakan akan tak pernah pupus karena pergeseran zaman. Demikian juga dengan perkembangan industri perbankan

Lebih terperinci

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONCIBILITY STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONCIBILITY STRATEGI DAN KEBIJAKAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONCIBILITY STRATEGI DAN KEBIJAKAN Tanggung jawab perusahaan tersebut dituangkan dalam bentuk kepedulian Bank Riau Kepri dengan menyediakan dana bagi kepentingan pembangunan

Lebih terperinci

PERAN CSR SUCOFINDO DALAM PENINGKATAN MUTU SUMBERDAYA MANUSIA. Hotel Horison, Bandung 15 November 2010

PERAN CSR SUCOFINDO DALAM PENINGKATAN MUTU SUMBERDAYA MANUSIA. Hotel Horison, Bandung 15 November 2010 PERAN CSR SUCOFINDO DALAM PENINGKATAN MUTU SUMBERDAYA MANUSIA Hotel Horison, Bandung 15 November 2010 AGENDA 1 Profil PT SUCOFINDO (Persero) 2 Konteks CSR di SUCOFINDO 3 Penerapan CSR di SUCOFINDO 4 Tanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam.Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 penduduk muslim di Indonesia sekitar 205

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada perubahan lingkungan yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri. Makin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memilih perbankan yang sesuai dengan kebutuhan, baik perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. memilih perbankan yang sesuai dengan kebutuhan, baik perseorangan maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang berdampak pada pesatnya kemajuan industri perbankan dan jasa keuangan beberapa tahun terakhir ini, menuntut masyarakat untuk memilih perbankan

Lebih terperinci

Aceh Besar, Banda Aceh, Sabang, Aceh Barat, Aceh Selatan dan Aceh Tenggara. 5. Bantuan kepada masyarakat terdiri dari bantuan korban bencana alam,

Aceh Besar, Banda Aceh, Sabang, Aceh Barat, Aceh Selatan dan Aceh Tenggara. 5. Bantuan kepada masyarakat terdiri dari bantuan korban bencana alam, Hasil Wawancara : 1. Apakah kehadiran perusahaan serta kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh PT. Perkebunan Nusantara I Langsa sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat? 2. Apakah kontribusi perusahaan

Lebih terperinci

Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia

Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia Public Expose 30 Mei 2018 CCB Indonesia PT BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA TBK 1 Sekilas CCB Indonesia CCB Indonesia PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk ( CCB Indonesia ) adalah Bank Umum

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10211 TENTANG

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10211 TENTANG PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A10211 TENTANG PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT UOB LIFE SUN ASSURANCE OLEH PT BHAKTI CAPITAL INDONESIA, TBK. I. LATAR BELAKANG 1.1 Pada tanggal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Dictionary of Banking and financial service by Jerry Rosenberg dalam Taswan (2010) menyatakan bahwa yang dimaksud bank adalah lembaga yang menerima simpanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfokus kepada kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Perusahaan mulai

BAB I PENDAHULUAN. berfokus kepada kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Perusahaan mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha yang ketat dewasa ini mengharuskan perusahaan untuk berfokus kepada kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Perusahaan mulai mengubah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Implementasi CSR pada Bank Syariah di Indonesia Bank syariah yang menjadi sampel penelitian ini menghimpun dana untuk aktivitas CSR yang bersumber dari dua dana,

Lebih terperinci

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004 BAITUL MAAL BAHTERA Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah SK.Walikota Pekalongan Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004 Mitra Pengelola Zakat (MPZ) Dompet Dhuafa SK Direktur Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Perusahaan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN 2011-2025 Disampaikan Pada acara: RAKERNAS KEMENTERIAN KUKM Jakarta,

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL

BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL 5.1 Cara Pandang PT. Astra Internasional Tbk terhadap CSR Tanggung jawab sosial bagi PT. Astra Internasional Tbk. merupakan sebuah proses berkelanjutan dan

Lebih terperinci

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya M enyatukan dan Memadukan Sumber Daya Keunggulan kompetitif BCA lebih dari keterpaduan kekuatan basis nasabah yang besar, jaringan layanan yang luas maupun keragaman jasa dan produk perbankannya. Disamping

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL BERUPA UANG PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

PT ASURANSI JIWA TASPEN. Employee Benefit Specialist SOSIALISASI TOP UP THT ASN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI ACEH

PT ASURANSI JIWA TASPEN. Employee Benefit Specialist SOSIALISASI TOP UP THT ASN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI ACEH PT ASURANSI JIWA TASPEN Employee Benefit Specialist SOSIALISASI TOP UP THT ASN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI ACEH DASAR PENDIRIAN REGULASI : Peraturan Menteri Keuangan nomor 79 tahun 2011 bahwa PT

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL Yth. (Daftar terlampir) SURAT EDARAN Nomor SE- 7 /PB/2018 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENCAIRAN DANA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENERIMAAN

Lebih terperinci

PERAN KELEMBAGAAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NASIONAL BANK MANDIRI

PERAN KELEMBAGAAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NASIONAL BANK MANDIRI PERAN KELEMBAGAAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NASIONAL POKOK BAHASAN I II KONDISI UMKM PERBANKAN KOMITMEN III POLA PEMBIAYAAN UMKM IV KESIMPULAN I KONDISI UMKM PERBANKAN

Lebih terperinci

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 76 /POJK.07/2016 TENTANG PENINGKATAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN BAGI KONSUMEN DAN/ATAU MASYARAKAT I. UMUM Saat ini pengetahuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Observasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Observasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Observasi Pendirian BJB (Bank Jabar Banten) Syariah diawali dengan pembentukan Divisi/Unit Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN SEBAGAI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Profil PKPU. PKPU Jl. Raya Pasar Minggu Kav.III No. 49 Duren Tiga Pancoran Pasar Minggu Telp Hotline: (021)

Profil PKPU. PKPU Jl. Raya Pasar Minggu Kav.III No. 49 Duren Tiga Pancoran Pasar Minggu Telp Hotline: (021) Kolektif Profil PKPU Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU lahir dari krisis multidimensi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 hingga tahun 1999, yang diperparah dengan berbagai musibah bencana alam maupun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin mendapatkan perhatian terutama dari pelaku agribisnis. Perhatian ini didasari karena sektor UMKM mampu bertahan

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM) DIREKTORAT LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM) DIREKTORAT LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DIREKTORAT Pengertian LKM 1. Apa yang dimaksud Lembaga Keuangan Mikro? Lembaga Keuangan Mikro adalah lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini, banyak perusahaan menghadapi tugas tambahan yang berkaitan dengan kebijakan sosial pada praktik bisnis yang bertanggung jawab. Perusahaan berusaha meningkatkan

Lebih terperinci

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 1 PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 SURVEI NASIONAL 2013 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengamanatkan Otoritas Jasa Keuangan untuk

Lebih terperinci

Tanggungjawab Sosial Perusahaan

Tanggungjawab Sosial Perusahaan Tanggungjawab Sosial Perusahaan 05. Pasarku Bersih, Sehat dan Sejahtera 235. Danamon Go Green 243. Cepat Tanggap Bencana 251. 232 Laporan Tahunan 2009 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2009

Lebih terperinci

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK BATANG TUBUH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

PROPOSAL. Olimpiade Pasar Modal Nasional 2013 Tingkat SMA/MA

PROPOSAL. Olimpiade Pasar Modal Nasional 2013 Tingkat SMA/MA PROPOSAL Olimpiade Pasar Modal Nasional 2013 Tingkat SMA/MA 0 Month Day Year PROPOSAL OLIMPIADE PASAR MODAL NASIONAL (OPMN) 2013 Tingkat SMA/MA Latar Belakang Kegiatan sosialisasi, edukasi, dan kompetisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010,

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan yang menjadi fokus di Indonesia untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010, dari 31,02 juta penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya pengetahuan dan kesadaran sebagian masyarakat muslim terhadap hukum-hukum Allah dan sehubung dengan konsep keadilan serta kesejahteraan

Lebih terperinci

Winardi Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.

Winardi Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta. Winardi. 1990. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta. PENERAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERBANKAN SYARIAH DALAM SUDUT PANDANG SHARIAH ENTERPRISE THEORY PERIODE TAHUN 2014 STUDI PADA BANK MUAMALAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konvensional dan bank syari ah. Bank syari ah adalah bank yang aktivitasnya

BAB I PENDAHULUAN. konvensional dan bank syari ah. Bank syari ah adalah bank yang aktivitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dalam suatu Negara yang mempengaruhi perekonomian baik secara makro maupun mikro. Di Indonesia, perbankan mempunyai pangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank X mempertajam fokus bisnis untuk meningkatkan kinerja. Memasuki usia ke-11 pada 2009, Bank X akan mengembangkan bisnis yang memberi nilai tambah yang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BAB II DESKRIPSI PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK Dalam bab II ini berisi paparan tentang deskripsi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sesuai dengan objek penelitian, yaitu website perusahaan PT Bank Mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. mendapat dukungan dari Pemerintah Republik Indonesia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Obyek Penelitian a. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Yth. (Daftar terlampir) SURAT EDARAN NomorSE- 2./PB/2018 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENCAIRAN DANA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 G. Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h.5

BAB I PENDAHULUAN. 1 G. Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h.5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi syariah merupakan lembaga keuangan mikro yang menghimpun dana dari anggota dan menyalurkanya kepada anggota untuk mensejahterakan taraf hidup para anggota koperasi

Lebih terperinci

PROPOSAL KERJASAMA SEBAR QURBAN NUSANTARA

PROPOSAL KERJASAMA SEBAR QURBAN NUSANTARA PROPOSAL KERJASAMA SEBAR QURBAN NUSANTARA 1. Tahun : 2010 2. Nama Lembaga : Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU 3. Alamat : Graha Pena Lt.16/1605 Jl. Ahmad yani 88 Surabaya 4. Pimpinan : Romdlon Hidayat

Lebih terperinci

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BPD KALTIM. Samarinda, 2 Juli 2015

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BPD KALTIM. Samarinda, 2 Juli 2015 PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BPD KALTIM Samarinda, 2 Juli 2015 Istilah Program (dalam penyebutan) memiliki definisi: sekumpulan kegiatan kerja yang dibuat dalam kurun waktu tertentu dan

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN 3.1. Tentang Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Sebagai penyedia layanan terpadu bagi semua nasabahnya yaitu "One Stop Financial Service", pada tanggal 28 November 1996,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan melalui. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mewajibkan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan melalui. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mewajibkan seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mewajibkan seluruh BUMN untuk melaksanakan Program

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2000 TENTANG Menimbang : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2000 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT POS INDONESIA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang dikelola oleh unit Community Development Center (CDC) telah melaksanakan tanggung jawab sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena munculnya Good Corporate Governance mulai dikenal karena

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena munculnya Good Corporate Governance mulai dikenal karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena munculnya Good Corporate Governance mulai dikenal karena sering diwacanakan seiring meningkatnya kesadaran masyarakat, stakeholder, pemerintah maupun

Lebih terperinci

Proposal. Olimpiade Pasar Modal Nasional 2012 Tingkat SMA

Proposal. Olimpiade Pasar Modal Nasional 2012 Tingkat SMA Proposal Olimpiade Pasar Modal Nasional 2012 Tingkat SMA 1 PROPOSAL OLIMPIADE PASAR MODAL NASIONAL 2012 TINGKAT SMA Latar Belakang Singkat: Kegiatan sosialisasi, edukasi dan kompetisi pada bidang pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bersifat jangka panjang. Untuk itu dibutuhkan proses komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bersifat jangka panjang. Untuk itu dibutuhkan proses komunikasi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan yang berdiri di tengah masyarakat mempunyai tanggung jawab sosial yang besar terhadap masyarakat yang ada disekitarnya. Hal ini penting

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menggerakan roda perekonomian (Undang-Undang No.7 tahun 1992 pasal 1).

I. PENDAHULUAN. menggerakan roda perekonomian (Undang-Undang No.7 tahun 1992 pasal 1). I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perbankan adalah lembaga intermediasi yang berfungsi sebagai pengumpul dana masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam rangka menggerakan roda

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016 TENTANG PENINGKATAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN UNTUK KONSUMEN DAN/ATAU

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LEMBAGA AMIL ZAKAT SWADAYA UMMAH. A. Sejarah Singkat Lembaga Amil Zakat Swadaya Ummah

BAB II GAMBARAN UMUM LEMBAGA AMIL ZAKAT SWADAYA UMMAH. A. Sejarah Singkat Lembaga Amil Zakat Swadaya Ummah BAB II GAMBARAN UMUM LEMBAGA AMIL ZAKAT SWADAYA UMMAH A. Sejarah Singkat Lembaga Amil Zakat Swadaya Ummah Lembaga Amil Zakat Swadaya Ummah adalah sebuah lembaga nirlaba yang berkhidmat mendayagunakan zakat,

Lebih terperinci

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9 Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5

Lebih terperinci

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER - 02/MBU/7/ 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI BADAN

Lebih terperinci

Proposal. Olimpiade Pasar Modal Nasional Tingkat SMA

Proposal. Olimpiade Pasar Modal Nasional Tingkat SMA Proposal Olimpiade Pasar Modal Nasional 2012 Tingkat SMA 1 PROPOSAL OLIMPIADE PASAR MODAL NASIONAL 2012 TINGKAT SMA Latar Belakang Singkat: Kegiatan sosialisasi, edukasi dan kompetisi pada bidang pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan unit usaha yang banyak dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha Kecil dan Menengah

Lebih terperinci

Realisasi Pinjaman (Rp.) , , , , ,16

Realisasi Pinjaman (Rp.) , , , , ,16 I. PENDAHULUAN Secara sederhana Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan

Lebih terperinci

BAGIAN I. PENDAHULUAN

BAGIAN I. PENDAHULUAN BAGIAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Kegiatan di sektor ketenagalistrikan sangat berkaitan dengan masyarakat lokal dan Pemerintah Daerah. Selama ini keberadaan industri ketenagalistrikan telah memberikan

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013-2015 Penyelenggaraan penanggulangan bencana bertujuan untuk menjamin terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan.

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulis memperhatikan bahwa industripenerbangan khususnya pelayanan jasa kebandarudaraan dan jasa lain yang terkait dengan fasilitas bandar udara sedang berkembang

Lebih terperinci

(SENIN - JUMAT, PK WIB)

(SENIN - JUMAT, PK WIB) Biaya Penyerahan Polis TAHUN 6% 2 3 0% 30% 20% 6 0% 7 % 8+ 0% SHARIA INSURANCE AVRIST SHARIA LIFE INSURANCE PT AVRIST ASSURANCE (BUSINESS UNIT) PENSION DPLK AVRIST GENERAL INSURANCE PT AVRIST GENERAL INSURANCE

Lebih terperinci

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat yang tidak mengerti apa sebenarnya

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.12-/216 DS9275-658-42-941 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha mikro tergolong jenis usaha yang tidak mendapat tempat di bank, rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan dari pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Bank Muamalat Indonesia PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai

Lebih terperinci

Optimalisasi UPK Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan Nasional

Optimalisasi UPK Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan Nasional Optimalisasi UPK Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan Nasional I. LATAR BELAKANG Wacana kemiskinan di Indonesia tetap menjadi wacana yang menarik untuk didiskusikan dan dicarikan solusi pemecahannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia usaha menjadi bertambah ketat. Banyak badan usaha yang membangun usaha kecil menengah yang memerlukan

Lebih terperinci

ALOKASI ANGGARAN SATKER PER PROVINSI MENURUT SUMBER PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2011 PADA UNIT ESELON I PROGRAM

ALOKASI ANGGARAN SATKER PER PROVINSI MENURUT SUMBER PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2011 PADA UNIT ESELON I PROGRAM ALOKASI ANGGARAN SATKER PER PROVINSI MENURUT SUMBER PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2011 PADA UNIT ESELON I PROGRAM (dalam ribuan rupiah) RUPIAH MURNI NO. SATUAN KERJA NON PENDAMPING PNBP PINJAMAN

Lebih terperinci

AVRIST. INVESTMENT Link INVESTASI MAKSIMAL PERLINDUNGAN JIWA OPTIMAL

AVRIST. INVESTMENT Link INVESTASI MAKSIMAL PERLINDUNGAN JIWA OPTIMAL AVRIST MAKSIMAL PERLINDUNGAN JIWA OPTIMAL AVRIST KEUNGGULAN AVRIST LINK memastikan kekayaan Anda tidak hanya terproteksi, tetapi juga berkembang secara maksimal. IMBAL HASIL LEBIH TINGGI Seluruh premi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL DAERAH KE DALAM MODAL SAHAM PERSEROAN TERBATAS BANTEN GLOBAL DEVELOPMENT UNTUK PEMBENTUKAN BANK PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.980, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Tata Kelola. Perusahaan Perasuransian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN JIWA DENGAN SOLUSI INVESTASI OPTIMAL UNTUK ANDA DAN KELUARGA SESUAI DENGAN PRINSIP SYARIAH

PERLINDUNGAN JIWA DENGAN SOLUSI INVESTASI OPTIMAL UNTUK ANDA DAN KELUARGA SESUAI DENGAN PRINSIP SYARIAH PERLINDUNGAN JIWA DENGAN SOLUSI INVESTASI OPTIMAL UNTUK ANDA DAN KELUARGA SESUAI DENGAN PRINSIP SYARIAH Sudahkah Anda mempersiapkan dana untuk memenuhi kebutuhan masa depan Anda dan keluarga? AVRIST ASYA

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1. Kesimpulan Berkenaan dengan tujuan pertama dari kajian ini yaitu menganalisis keberhasilan dan kelemahan dalam pelaksanaan program pemberdayaan dan pengembangan ekonomi

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 18 /PBI/2003 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 18 /PBI/2003 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 18 /PBI/2003 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Usaha Mikro dan Kecil mampu

Lebih terperinci

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 13 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 14 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT PADA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 015 I. LATAR BELAKANG Sejarah kebencanaan di Kabupaten Boyolali menunjukkan,

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M 01.PR.07.10 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama kurun waktu 20-30 tahun terakhir ini, kesadaran masyarakat akan peran perusahaan dalam lingkungan sosial semakin meningkat. Banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya.

Lebih terperinci

PROPOSAL RAMADAN 1430H

PROPOSAL RAMADAN 1430H PROPOSAL RAMADAN 1430H 1. Tanggal : Juli 2009 2. Nama Lembaga : Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU 3. Alamat : Jl. Condet Raya No. 27 G Jakarta Timur Telp. (021)87780015, Faks (021)87780013 4. Pimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki visi utama masing-masing untuk dicapai, tidak terlepas dari apapun jenis perusahaan tersebut. Visi dapat

Lebih terperinci

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960.

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960. BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) 2.1 Sejarah Perusahaan Sejarah PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting berikut ini: 1. Perseroan pada awal berdirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :www.cimbniaga.com

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :www.cimbniaga.com BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor keuangan subsektor perbankan milik swasta yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 109 TAHUN 2008 TERHADAP PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 109 TAHUN 2008 TERHADAP PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 109 TAHUN 2008 TERHADAP PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN 4.1. Perlakuan Akutansi (Ed PSAK 109) 1 Perilaku akuntansi dalam pembahasan ini mengacu

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN STRATEGI PENGGALANGAN DANA UNTUK PENDIDIKAN. melakukan pengembangan strategi penggalangan dana Rumah Zakat dan Lembaga

BAB V PENGEMBANGAN STRATEGI PENGGALANGAN DANA UNTUK PENDIDIKAN. melakukan pengembangan strategi penggalangan dana Rumah Zakat dan Lembaga BAB V PENGEMBANGAN STRATEGI PENGGALANGAN DANA UNTUK PENDIDIKAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4, peneliti mencoba melakukan pengembangan strategi penggalangan dana Rumah Zakat dan

Lebih terperinci