LEMBAR PENGESAHAN. Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Darah disusun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LEMBAR PENGESAHAN. Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Darah disusun"

Transkripsi

1 LEMBAR PENGESAHAN oleh: Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Darah disusun N a m a : Ariandi NIM : Kelas : A Klp : V. Telah diperiksa oleh Asisten dan Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima. Makassar, Maret 2009 Koordinator Asisten, Asisten, St, Zaenab NIM: Hermayanti, S.Pd Mengetahui, Dosen Penanggung jawab Drs. Adnan, M.S. Nip

2 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Berbicara tentang sistem transport atau sistem pengangkutan dalam tubuh hewan, maka kita pasti akan menyinggung mengenai darah. Darah merupakan salah satu jaringan dasar yang menjadi komponen penting penyusun tubuh mahluk hidup. Darah terutama berfungsi peredaran zat-zat yang penting bagi metabolisme. Darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah manusia mengandung 90% sampai 92% air.orang yang mengalami pendarahan terlalu banyak harus segera diberi pertolongan dengan transfuse darah, yaitu memasukkan darah baru ke dalam tubuh penderita. Darah yang diberikan kepada penderita harus dari golongan yang sama dengan penderita. Dalam darah seseorang terdapat suatu zat yang dapat menolak adanya protein asing yang terdapat dalam sel darah merah yang diberikan. Zat tersebut yang terdapat pada plasma penerima darah yang dapat menyebabkan rusaknya sel darah merah yang diberikan apabila golongan darah tidak sesuai. Beberapa jenis darah dibedakan satu dengan yang lain berdasarkan protein yang terdapat dalam sel darah merah yang disebut aglutinogen. Di dalam tubuh, darah memiliki jalur peredaran sendiri, yaitu melalui pembuluh dan kapiler darah. Banyak hal yang akan menjadi sangat menarik jika kita membahas tentang darah. Mulai dari mekanisme peredarannya, komponenkomponennya, sampai peristiwa-peristiwa yang terjadi apabila darah keluar dari tubuh melalui luka (pendarahan) seperti pembekuan darah. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jauh mengenai darah, maka diperlukan sebuah kegiatan yang representative, yang tidak hanya memberikan pengetahuan teori, melainkan aplikasi teori yang telah dipelajari dalam kegiatan perkuliahan. Salah satu dari kegiatan tersebut adalah praktikum, dimana mahasiswa selaku praktikan dapat melihat sendiri proses-proses dan memahami

3 konsep-konsep mengenai darah, sehingga mampu membuka wawasan dan pengetahuan berfikir mahasiswa mengenai darah. B. Tujuan Praktikum Adapun tujuan di lakasanakannya praktikum ini adalah: 1. Mempelajari cara mengidentifikasi golongan darah pada manusia 2. Mempelajari aliran darah pada kecebong dan kaki belakang katak. C. Manfaat Praktikum Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi golongan darah pada manusia. 2. Mahasiswa dapat mengetahui aliran darah pada kecebong dan pada selaput renang kaki katak. BAB II

4 TINJAUAN PUSTAKA Darah manusia adalah cecair tisu; yang mana fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen diperlukan untuk hidup diseluru tubuh. Dara juga membekalkan tisu dengan zat, menyingkir bahan kumuhan, dan mengandung berbagai bahan sistem imunisasi bertujuan mempertahanka badang dari jangkitan kuman. Hormon endokrin juga diedarkan melelui darah. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila di oksigen kepada merah tua apabila tiada oksigen. Warananya di sebabkan oleh hemoglobin, protein pernafasan (respiratory protein) yang mempunyai besi dalam bentuk heme, tempay oksigen bergabung. Darah beredar dalam saluran darah dan dikitarkan oleh jantung, pam otot. Darah melalui paru-paru untuk dioksigenkan, dan dikitarkan seluruh tubuh oleh saluran arteri. Darah mengedarkan oksigen keseluruh badan melalui saluran halus darah yang dipanggil kapillari dan kembali ke jantung melalui vein (Anonim, 2009). Menurut Wulangi (1993), darah mempunyai peranan sebagai berikut: 1. Merupakan alat pengangkut bermacam-macam substansi yaitu a) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan respirasi yaitu oksigen dan karbondioksida, b) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan nutrisi yaitu glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserol diangkut dari usus keseluruh jaringan tubuh (c) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan ekskresi yaitu zat-zat ampas seperti urea,asam urat, kreatinin diangkut ke alat-alat ekskresi, (d) substansi yang mempunyai sangkut paut dengan pengaturan yaitu hormone diangku dari sumbernya ke jaringan-jaringan yang memerlukannya. 2. Mengatur keseimbangan cairan antara darah dengan cairan jaringan. 3. Mengatur keseimbangan asam-basa (ph) darah. 4. Mencegah pendarahan. 5. Merupakan alat pertahanan tubuh. 6. Mengatur suhu tubuh. Darah mempunyai kemampuan untuk mengatur suhu tubuh, karena air yang terdapat didalam darah memepunyai tiga macam sifat yang

5 sesuai untuk kepentingan tersebut yaitu panas jenis air relatif tinggi. Arteri adalah pembuluh darah berdinding tebal yang mengangkat darah meninggalkan jantung dalam semua arteri kecuali arteri paru-paruhterdapat darah yang terogsigenasi. Lapisan paling dalam arteri adalah intima atau endothelium. Lapisan tersebut terdiri dari suatu membrane elastic yang dilengkapi oleh selaput tunggal sel-sel epitel pipih. Endothelium tersebut luar biasa mulus, sehingga hanya memberikan resistensi minimal terhadap aliran darah. Kemulusan semacam itu juga penting untuk menghindari inisiasi proses pembekuan darah lapisan tengah arteri disebut tunika media, adalah lapisan yang paling tebal. Tunika media mengandung serabut-serabut otot polos (tak sadar) yang kebanyakan berbentuk sirkular. Selain itu banyak terdapat serabut elastik kuning. Kontraksi fungsional arteri dilakukan oleh tunika media. Lapisan ketiga yang sangat kuat, dan pada dasarnya tidak elastic merupakan bagian terluar arteri. Lapisan itu disebut tunika eksterna, yang terutama tersusun atas jaringan ikat berserabut putih (Fried, 2005). Vena mirip dengan arteri dalam hal strukturnya yang terdiri atas tiga lapis, akan tetapi, dinding-dinding vena jauh lebih tipis dan akan kolaps ketika kosong. Walaupun vena tak memiliki elastisitas seperti yang diniliki arteri, vena dengan mudah terdilasi oleh darah yang bergerak didalamnya. Vena tidak memiliki tekanan pemompaan yang dihasilkan jantung untuk menjaga darah untuk tetap mengalir, sebagai gantinya, vena berrgantung pada serangkaian katup satu jalur yang bekerja bersamaan dengan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas rustin otot-otot rangka yang ada didekat pembuluh. Takanan dari otot-otot disekitar pembuluh menyebabkan darah bergerak, dan katup-katup pada pembuluh memastikan darah bergerak hanya kesatu arah, yaitu menuju jantung (Fried, 2005). Kapiler merupakan pembuluh yang amat kecil yang hamper keseluruhannya terdiri, yang merupakan tersusun dari epitel squamosa sederhana yang menyelimuti jantung serta pembuluh-pembuluh darah. Pembuluh-pembuluh berdinding tipis ini diameternya hanya cukup untuk lewatnya satu deretan eritrosit. Dindingnya berperan ebagai membrane permeable yang bersifat selektif yang memungkinkan air, oksigen

6 dan nutrient keluar dari darah dan masuk kesel-sel jaringan masuk kedalam jaringan. Serta memungkinkan pula pruduk-pruduk buangan dari sel-sel jaringan masuk kedalam darah. Banyak cairan yang keluar dari kapiler masuk keruang-ruang jaringan kembali lagi melalui dinding kapiler. Sebagaian cairan ada yang tetap tinggal didalam jaringan sebagai cairan jaringan, sedang kelebihannya dalam keadaan normal akan diangkut oleh pembuluh limfa. Didalam jaringan kapiler atau anyaman kapiler yang terletak dianteriol dan venul, terdapat hubungan yang lebih besar yang disebut arteriovenenosa anastosom, shunts, atau thoroughfarechannel. Anastosome ini memungkinkan lebih banyak lagi darah mengalir melalui suatu bagian tertentu, daripada darah yang menuju ke kapiler. Peningkatan aliran darah ini membantu dalam hal ini diperlakukannya suatu perubahan volume darah, seperti dalam hal pelepasan beban panas dari permukaan kulit dan peningkatan kandungan oksigen didalam paru-paru (Frandson, 1996). Dalam tubuh manusia terdapat tiga golongan darah utama yaitu golongan darah ABO, golongan darah Rhesus (Rh) dan golongan darah MN. Ditinjau dari golongan darah ini manusia dikelompokan menjadi empat golongan. Pengelompokan ini didasarkan atas ada tidaknya golongan suatu zat tertentu didalam sel darah merah, yaiyu yang dikenal dengan nama Aglutinogen (antigen). Ada dua macam aglutinogen yaitu Aglutinogen A dan B. Aglutinogen merupakan polisakarida, dan terdapat tidak saja terbatas didalam sel darah merah tetapi juga dikelenjar luda, pancreas, hati, ginjal, paru-paru, testes dan semen (Campbell, 2004). Seseorang disebut mempunyai golongan darah A, bila didalam sel darah merahnya terdapat aglutinogen A, golongan darah B, bila didalam sel darah merahnyaterdapat aglutinogen B, golongan darah AB, bila mengandung aglutinogen AB, bila mengandung golongan darah O apabila didalam sel darah merahnya terdapat aglutinogen O. Perlu dicatat disini bahwa golongan darah O yang tidak mengandung aglutonogen A maupun B, merupakan golongan darah yang paling banyak dijumpai pada hampir % penduduk dunia, sedangakan golongan darah AB adalah yang paling sedikit dijumpai, hanya sekitar 3% dari jumlah penduduk dunia. Bila suatu

7 aglutinogen (misalnya A) terdapat didalam sel darah merah tertentu, maka agglutinin yang bersangkutan (anti A atau alfa) tidak ada didalam plasma. Demikian pula aglutinogen tidak terdapat didalam sel darah merah, agglutinin yang bersangkutan harus ada didalam plasma (Kimball, 1999). Plasma darah mengandung suatu protein yang disebut aglutinin. Plasma darah golongan A mengandung aglutinin β, plasma darah golongan B mengandung aglutinin α. Kedua macam agglutinin α dan β terdapat pada plasma darah golongan O. sedangkan plasma darah golongan AB tidak mengandung aglutinin sama sekali. Apabila sel darah merah golongan A dicampur dengan plasma darah golongan B yang mengandung aglutinin α akan terjadi proses aglutinasi dan hemolisis. Demikian pula halnya, apabila sel darah golongan B ditempatkan pada plasma darah golongan A. sel darah golongan O bila ditempatkan pada plasma golongan A, B, atau AB tidak memberikan reaksi sebab sel darah golongan O tidak mengandung aglutinogen (Poedjiadi, 1994). BAB III METODE PRAKTIKUM

8 A. Waktu dan Tempat Hari/tanggal : Rabu/ 25 Maret 2008 Waktu : Pukul s.d WITA Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III Timur FMIPA UNM Makassar. B. Alat dan Bahan Kegiatan I: Uji Golongan Darah 1. Alat : a. Plat tetes b. Objek glass 2. Bahan: a. Blood lancet b. Alkohol 70% c. Serum anti A d. Serum anti B e. Tusuk gigi f. Kapas Kegiatan II: Pengamatan Aliran Darah pada Kecebong dan Kaki Katak. 1. Alat: a. Cawan petri b. Mikroskop 2. Bahan: a. Larutan uretan 0,2% dan 2% b. Kecebong c. Katak C. Prosedur Kerja Kegiatan I (menguji golongan darah)

9 1. Menyiapkan alat dan bahan. 2. Membersihkan salah satu dari jari-jari tangan kiri dengan kapas yang dibasahi alkohol 70%, membiarkan alkohol mengering. 3. Menempelkan ujung blood lancet pada jari dan pijitlah ujung blood lancet sehingga lancet menusuk ujung jari dan terjadilah pendarahan. 4. Menghapus tetesan darah pertama yang keluar dari luka dengan kapas bersih, dan membiarkan tetesan darah berikutnya keluar dari luka. 5. Meneteskan darah pada plat tetes, kemudian meneteskan anti serum A dan anti serum B pada masing-masing tetesan darah. 6. Menghomogenkan tetesan darah tadi dengan menggunakan tusuk gigidan mengamati dimana terjadi penggumpalan atau bahkan tidak terjadi penggumpalan. 7. Mencatat hasil identifikasi golongan darah pada tabel pengamatan. Kegiatan II (Pengamatan Aliran Darah) 1. Pengamatan pada Kecebong a. Mencuci kecebong dengan air bersih. b. Memasukkan kecebong dalam cawan petri, kemudian menetesinya dengan larutan uretan 0,2%. c. Mengamati di bawah mikroskop, dan menggambar hasil pengamatan. 2. Pengamatan pada Katak a. Membersihkan kaki belakang katak. b. Menetesi kaki belakang katak tadi dengan larutan uretan 0,2%. Mengamati di bawah mikroskop. c. Mencuci kembali kaki belakang katak tadi, kemudian menetesinya dengan larutan uretan 2%. d. Mengamati di bawah mikroskop, dan menggambar hasil pengamatan.

10

11 A. Hasil Pengamatan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN N0 NAMA PASIEN GOLONGAN DARAH 1 Muhammad Rusmin B 2 Sunardi A 3 Muhammad Yusran O 4 St. Hardiyanti A 5 Hebri Jamal O 6 Nurhikmah Ramadhana O 7 Sutrisno O 8 Busra O 9 Nurhikma A 10 Abul khair O 11 Rahmansyah O 12 Rahmiani A 13 Sri wahyuni O 14 Ema Raharja O 15 Salmawati O 16 Dian Dwi Ulan Sari P B 17 Andi Andariana O 18 Sartika. R O 19 Mubin O 20 Reski Amalia O 21 Sri Hastuti B 22 Awal Kurniadi A 23 Rezki A 24 Hasriyanti O 25 Erlin Tambing B 26 Irmayanti A 27 Ayub Syamsi B 28 Asmirati Mustalib AB 29 Nelsiani. T O 30 Nurfitriyana O

12 31 Nova Dwi. P. S O 32 Andi Zulhajriana A 33 Andi Nirwana O 34 Faradiba Rahim AB 35 Rusmawati A 36 Ade Irmayanti B 37 Agung Wardani B 38 Nur Alam O 39 Ariandi O 40 Vonnise B 41 St. Bidasari O 41 Suhriana B 42 Nirma Dewi O 43 Andi Marwati O 45 Sandi. S B 46 Yuli Ekawati. N B 47 Isni Diana. H A 48 Mitrawati A 49 Nunu Dwi Warti A 50 Nurmaninsih AB 51 Munadri O 52 Devi Warnida O 53 Rezeki Amaliah O 54 Muh. Azhar B 55 Hamzahruddin A 56 Anugreini O 57 Irmayanti Nasir O Gambar hasil pengamatan: a. Aliran darah pada kecebong

13 Keterangan: 1. Arteriola 2. Kapiler 3. Venula Arah aliran darah b. Aliran darah pada kaki renang katak

14 Keterangan: 1. Venula 2. Kapiler 3. Arteri Arah aliran darah B. Analisis Data Analisis data golongan darah mahasiswa Jurusan Biologi Kelas A Angkatan 2007:

15 1. GRAFIK PERSENTASE GOLONGAN DARAH C. Pembahasan 1. Kegiatan I (Pengamatan golongan darah)

16 Pengamatan golongan darah ini dilakukan pada mahasiswa yang menjadi praktikan dalam praktikum fisiologi hewan. Pada pengamatan ini, masing-masing mahasiswa meneteskan darahnya ke kaca objek sebanyak dua kali. Tetes darah pasien diletakkan pada objek glass dam masing-masing ditetesi dengan antiserum A dan antiserum B. Penentuan golongan darah kemudian dilakukan dengan meneteskan antiserum pada tiap-tiap sampel darah yang telah diambil. Sampel darah pada objek glass pertama ditetesi antiserum A mengalami pengumpalan, sedangkan sampel darah pada objek glass kedua yang ditetesi dengan antiserum B tidak mengalami penggumpalan, maka berarti pemilik sampel darah bergolongan darah A. Apabila sampel darah pada objek glass pertama ditetesi antiserum A tidak mengalami pengumpalan, sedangkan sampel darah pada objek glass kedua yang ditetesi dengan antiserum B mengalami penggumpalan, maka dapat diartikan darah tersebut bergolongan B. Bila darah menggumpal bila ditetesi antiserum A maupun aniserum B, maka berarti golongan darah tersebut AB, dan apabila sama sekali tidak terjadi penggumpalan bai kayng ditetesi antiserum A dan antiserum B, maka berarti pemilik sampel darah bergolongan darah 0 (nol). Dari analisis data yang dilakukan, maka diperoleh data yang menunjukkan bahwa golongan darah 0 merupakan golongan darah yang paling banyak dimiliki mahasiswa biologi angkatan 2007 kelas A. Jika dipersentasekan, golongan darah A mencapai 22,81%, diikuti golongan darah 0 50,88%, golongan darah B 21,05%, dan yang paling sedikit golongan darah AB, hanya 5,26%. 2. Kegiatan II (Pengamatan aliran darah) Pengamatan aliran darah pada kecebong, menggunakan larutan NaCl

17 fisiologis, bertujuan untuk membius kecebong. Sehingga memungkinkan untuk melihat aliran darah pada kecebong dengan menggunakan mikroskop. Dengan menggunakan larutan dan aquades sebagai kontrol, aliran darah pada kaki belakang katak dapat diamati. Aliran darah terdiri atas arteri, arteriola, kapiler, venula, dan vena. Arteri yang membawa darah yang akan kaya oksigen menuju arteriola. Arteri ini berwarna lebih muda dibandingkan dengan vena dan venula. Arteri dan arteriola memiliki dinding berotot yang dapat menyesuaikan diameternya untuk memningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu. Oleh karena itulah kecepatan aliran darah dalam arteri dan arteriol lebih konstan. Setelah melewati arteriola darah dibawa oleh kapiler darah. Kapiler darah merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis. Di dalam kapiler darah inilah terjadi pertukaran gas dan zat makanan antara darah dan jaringan. Selain itu, kapiler darah yang berfungsi untuk menghubungkan antara arteriola dan venula. Pada pengamatan selaput renag katak hampir sama pada pengamatan pada kecebong yaitu aliran darah terdiri atas arteri, arteriola, kapiler, venula, dan vena. Arteri yang membawa darah yang akan kaya oksigen menuju arteriola. Arteri ini berwarna lebih muda dibandingkan dengan vena dan venula. Arteri dan arteriola memiliki dinding berotot yang dapat menyesuaikan diameternya untuk memningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu. Oleh karena itulah kecepatan aliran darah dalam arteri dan arteriol lebih konstan. Namun terdapat perbedaan yaitu pada jumlah kapiler darah pada selaput renang katak lebih banyak namun ukurannya kecil daripada ekor kecebong karena kebutuhan sel-sel lebih meningkat, menurut teori jumlah sel-sel darah lebih banyak sehingga membutuhkan oksigen dan nutrisi yang lebih banyak dan kerena itu aliran darahnya lebih cepat. BAB V PENUTUP

18 A. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Apabila terjadi penggumpalan pada anti serum A maka golongan darahnya adalah golongan darah A, begitu pula sebaliknya golongan darah B. Dan apabila keduanya menggumpal maka golongan darah AB dan kalau tidak terjadi penggumpalan maka golongan darah O. 2. Darah beredar melalui 2 jenis pembuluh, yaitu pembuluh arteri yang membawa darah meninggalkan jantung dan pembuluh vena yang membawa darah menuju jantung. 3. Kecepatan aliran darah pada katak lebih cepat karena pembuluh darahnya lebih kecil dibandingkan dengan katak yang aliran darahnya lebih lambat karena pembuluh darahnya lebih besar. B. Saran Pada saat melaksanakan pengamatan, praktikan sebaiknya menyimak dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh asisten, serta melakukan pengamatan dengan teliti agar hasil pengamatan yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan..

19 DAFTAR PUSTAKA Adnan Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM. Anonim D-dimer. Diakses tanggal 27 Maret Campbell, N.A; J.B Reece dan L.G Mitchell Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga. Frandson, R.D Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: UGM Press. Fried, George Hademenos Schaum s Outlines Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. Kimball W. John Biologi Edisi Ketiga Jilid 3. Erlangga. Jakarta. Poedjiadi, Anna Dasar-dasar Biokimia. UI Press. Jakarta. Wulangi, Kartolo Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Depdikbud. Jakarta.

20 Darah D-dimer. [Sunting] Darah manusia adalah cecair tisu; yang mana fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen diperlukan untuk hidup diseluru tubuh. Darah juga membekalkan tisu dengan zat, menyingkir bahan kumuhan, dan mengandung berbagai bahan sistem imunisasi bertujuan mempertahanka badang dari jangkitan kuman. Hormon endokrin juga diedarkan melelui darah. Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila di oksigen kepada merah tua apabila tiada oksigen. Warananya di sebabkan oleh hemoglobin, protein pernafasan (respiratory protein) yang mempunyai besi dalam bentuk heme, tempay oksigen bergabung. Darah beredar dalam saluran darah dan dikitarkan oleh jantung, pam otot. Darah melalui paru-paru untuk dioksigenkan, dan dikitarkan seluruh tubuh oleh saluran arteri. Darah mengedarkan oksigen keseluruh badan melalui saluran halus darah yang dipanggil kapillari dan kembali ke jantung melalui vein.

21

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Mikrosirkulasi Pada Katak yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Mikrosirkulasi Pada Katak yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : 60 LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (MIKROSIRKULASI PADA KATAK) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt ARTERI Membawa darah bersih (oksigen) kecuali arteri pulmonalis Mempunyai dinding yang tebal Mempunyai jaringan yang elastis Katup hanya

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Yupiter Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah A. Bagian-Bagian Darah Terdiri atas apakah darah

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Penentuan Tekanan Darah, Denyut Nadi, dan Golongan Darah yang disusun oleh: N

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Penentuan Tekanan Darah, Denyut Nadi, dan Golongan Darah yang disusun oleh: N LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (PENENTUAN TEKANAN DARAH, DENYUT NADI, DAN GOLONGAN DARAH) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I PENGAMBILAN DARAH VENA DAN DARAH KAPILER

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I PENGAMBILAN DARAH VENA DAN DARAH KAPILER LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I PENGAMBILAN DARAH VENA DAN DARAH KAPILER Disusun oleh: Nama : WAHDA NURISMI NIM : 14 3145 453 137 Kelompok : I (SATU) PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN STIKes MEGA REZKY

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Alel Ganda Pada Golongan Darah dan Rambut pada Jari Tangan Manusia

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Alel Ganda Pada Golongan Darah dan Rambut pada Jari Tangan Manusia LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA Alel Ganda Pada Golongan Darah dan Rambut pada Jari Tangan Manusia Oleh Nama NIM : M. Yahya : F16111024 Kelompok : 6 Reguler : B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Penyakit keturunan di mana penderitanya mengalami gangguan dalam pembekuan darah disebut... Leukopeni Leukositosis Anemia Hemofilia

Lebih terperinci

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009 BAB IV Darah Darah berfungsi sebagai : 1. Alat transport O 2 dari paruparu diangkut keseluruh tubuh. CO 2 diangkut dari seluruh tubuh ke paruparu. Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh jaringan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1 1. Bentuknya bulat pipih, berumur 120 hari, tidak berinti dan cekung bagian. Hal tersebut adalah ciri-ciri... leukosit trombosit

Lebih terperinci

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS. PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS. Praktikum IDK 1 dan Biologi, 2009 Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. 1 TUJUAN Mengetahui asal sel-sel

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM GOLONGAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM GOLONGAN DARAH B LAPORAN PRAKTIKUM GOLONGAN DARAH I L O G NAMA : ZANNE ARIENTA KELAS : XI IPA 4 TANGGAL : 27 NOVEMBER 2013 GURU PEMBIMBING : Bpk. BAMBANG S.Pd I SMAN 1 KABUPATEN TANGERANG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA ACARA III MENGHITUNG JUMLAH SEL DARAH MERAH DISUSUN OLEH: DEWI RIMPANG ANJANI PUTRI E1A 012 008 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2015

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen, antibodi, panas, elektrolit dan vitamin ke jaringan seluruh tubuh. Darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen, antibodi, panas, elektrolit dan vitamin ke jaringan seluruh tubuh. Darah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Darah Darah adalah jaringan hidup yang bersirkulasi mengelilingi seluruh tubuh dengan perantara jaringan arteri, vena dan kapilaris, yang membawa nutrisi, oksigen, antibodi,

Lebih terperinci

Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem Peredaran Darah Manusia Sistem Peredaran Darah Manusia Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu

Lebih terperinci

LAPORAN PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

LAPORAN PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH LAPORAN PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH Dosen pembimbing : Ida Mardalena, S. kep.ns.m.si Disusun oleh : 1. Ad Dieni Ulya S. ( P07120214001 ) 2. Ardina Putri ( P07120214002 ) 3. Izmi Nur Rasyida ( P07120214016

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi

Lebih terperinci

Laporan Praktikum III Osmoregulasi dan Peredaran Darah

Laporan Praktikum III Osmoregulasi dan Peredaran Darah Laporan Praktikum III Osmoregulasi dan Peredaran Darah Nama : Cokhy Indira Fasha NIM : 10699044 Kelompok : 4 Tanggal Praktikum : 18 September 2001 Tanggal Laporan : 26 September 2001 Asisten : Gitta Departemen

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH

SISTEM PEREDARAN DARAH SISTEM PEREDARAN DARAH Tujuan Pembelajaran Menjelaskan komponen-komponen darah manusia Menjelaskan fungsi darah pada manusia Menjelaskan prinsip dasar-dasar penggolongan darah Menjelaskan golongan darah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA Oleh Nama : Rizha Yulinda Salsabila NIM : 160210102056 Program Studi : Pendidikan Fisika Kelompok : 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK TRANSFUSI DARAH GOLONGAN DARAH. Disusun Oleh : Ayu Anulus. Putu Desy Metriani. Natalia Sandra Margasira. Ni Luh Novita Pratami

TUGAS KELOMPOK TRANSFUSI DARAH GOLONGAN DARAH. Disusun Oleh : Ayu Anulus. Putu Desy Metriani. Natalia Sandra Margasira. Ni Luh Novita Pratami TUGAS KELOMPOK TRANSFUSI DARAH GOLONGAN DARAH Disusun Oleh : Ayu Anulus Putu Desy Metriani Natalia Sandra Margasira Ni Luh Novita Pratami Ni Nyoman Ariwhidiani Ni Nyoman Sumarsini Sherly Dewu Tri Mulyanto

Lebih terperinci

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya SISTEM SIRKULASI Kompetensi Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya Suatu sistem yang memungkinkan pengangkutan berbagai bahan dari satu tempat ke tempat lain di dalam tubuh organisme Sistem

Lebih terperinci

SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO

SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO SISTEM SIRKULASI 1. Darah 2. Alat Peredaran Darah 3. Proses Peredaran Darah 4. Peredaran Darah Hewan 5. Kelainan Dan Penyakit 1. DARAH Cairan yang berwarna merah

Lebih terperinci

Sistem Peredaran Darah:

Sistem Peredaran Darah: SISTEM PEREDARAN DARAH Sistem Peredaran Darah: Adalah salah satu sistem yang penting di dalam tubuh badan. Sistem ini mengedarkan darah bermula dari jantung ke seluruh badan dan masuk ke jantung semula.

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Organ Sistem Peredaran darah: darah, jantung, dan pembuluh. 1. Darah, tersusun atas: a. Sel-sel darah: 1) Sel darah merah (eritrosit) 2) Sel darah putih (leukosit) 3)

Lebih terperinci

b) Prinsip c) Teori PENGGOLONGAN ABO

b) Prinsip c) Teori PENGGOLONGAN ABO I. PENDAHULUAN a) Tujuan 1. Menetukan adanya Antigen A dan antigen B pada plasma (cell grouping). 2. Menentukan adanya antibody A dan antibody B pada sel darah merah (serum grouping). b) Prinsip Antigen

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5 1. Eritrosit adalah... SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.5 Sel darah merah Sel darah putih Keping darah Protein Jawaban a Sudah jelas 2. Golongan

Lebih terperinci

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu.

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu. Kelompok 2 : INDRIANA ARIYANTI (141810401016) MITA YUNI ADITIYA (161810401011) AYU DIAH ANGGRAINI (161810401014) NURIL NUZULIA (161810401021) FITRI AZHARI (161810401024) ANDINI KURNIA DEWI (161810401063)

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS I. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari dan memahami golongan darah. 2. Untuk mengetahui cara menentukan golongan darah pada manusia. II. Tinjauan Pustaka Jenis penggolongan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Darah Darah dalam tubuh berfungsi untuk mensuplai oksigen ke seluruh jaringan tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi (sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Darah Darah adalah jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan tubuh lain, berbeda dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup yang dinamakan sebagai pembuluh

Lebih terperinci

5 Sistem. Peredaran Darah. Bab. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O 2

5 Sistem. Peredaran Darah. Bab. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O 2 Bab 5 Sistem Peredaran Darah Sumber: Encarta 2005 Arteri Vena Gambar 5.1 Sistem peredaran darah pada manusia Peta Konsep Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan

Lebih terperinci

Shabrina Jeihan M XI MIA 6 SISTEM TR A N SFU SI D A R A H

Shabrina Jeihan M XI MIA 6 SISTEM TR A N SFU SI D A R A H Shabrina Jeihan M XI MIA 6 G O LO N G A N D A R A H,U JI G O LO N G A N D A R A H D A N SISTEM TR A N SFU SI D A R A H G olongan darah Golongan darah -> klasifikasi darah suatu individu berdasarkan ada

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL BUKU TEKS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL BUKU TEKS LAMPIRAN A.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL BUKU TEKS 85 Mata pelajaran Kelas/tingkat Semester Topik Jumlah pertemuan Standar Kompetensi Kompetensi dasar Media Metode Pembelajaran Alokasi

Lebih terperinci

STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH

STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH STORYBOARD SISTEM PEREDARAN DARAH Mata Kuliah : Pengembangan Media Pembelajaran Pokok Bahasan : Sistem Peredaran Darah Sasaran : Pemahaman siswa akan materi sistem peredaran darah menjadi lebih baik. Kompetensi

Lebih terperinci

PENETAPAN GOLONGAN DARAH

PENETAPAN GOLONGAN DARAH PENETAPAN GOLONGAN DARAH I. TUJUAN Praktikan daat mempelajari dan memahami golongan darahnya dan reaksi aglutinasinya. II. DASAR TEORI Seseorang dapat meninggal apabila kehilangan 40% darahnya pada waktu

Lebih terperinci

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN BAHAN MAKANAN (MOLEKUL ORGANIK) Lingkungan eksternal Hewan KONSUMSI MAKANAN PROSES PENCERNAAN PROSES PENYERAPAN PANAS energi yg hilang dalam feses MOLEKUL NUTRIEN (dalam

Lebih terperinci

SISTEM SIRKULASI MANUSIA

SISTEM SIRKULASI MANUSIA SISTEM SIRKULASI MANUSIA by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta Sistem Sirkulasi Manusia Sistem Peredaran Darah, fungsi: Mensuplai O2 dan sari makanan dari sistem pencernaan ke seluruh jaringan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. (Evelyn C. Pearce, 2006)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. (Evelyn C. Pearce, 2006) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Darah Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit. Volume

Lebih terperinci

Laporan Praktikum V Darah dan Peredaran

Laporan Praktikum V Darah dan Peredaran Laporan Praktikum V Darah dan Peredaran Nama : Cokhy Indira Fasha NIM : 10699044 Kelompok : 4 Tanggal Praktikum : 11 September 2001 Tanggal Laporan : 19 September 2001 Asisten : Astania Departemen Biologi

Lebih terperinci

biologi SET 12 TUBUH MANUSIA 1 (SISTEM PEREDARAN DARAH) DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

biologi SET 12 TUBUH MANUSIA 1 (SISTEM PEREDARAN DARAH) DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA 12 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 12 TUBUH MANUSIA 1 (SISTEM PEREDARAN DARAH) A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA a. Fungsi Darah 1. Aat pengangkut (transportasi):

Lebih terperinci

Manual Prosedur dan Instruksi Kerja Praktikum Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya

Manual Prosedur dan Instruksi Kerja Praktikum Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Manual Prosedur dan Instruksi Kerja Praktikum Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya MP.UJM-JB.1-MIPA.UB.03 Revisi : Ketiga (ke-3) Tanggal : 3 Agustus 2009 Dikaji ulang oleh : Sekretaris Jurusan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5 1. Perubahan energi yang trjadi didalam kloropas adalah.... Energi kimia menjadi energi gerak Energi cahaya menjadi energi potensial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreatinin Kreatinin adalah produk akhir metabolisme kreatin.keratin sebagai besar dijumpai di otot rangka, tempat zat terlibat dalam penyimpanan energy sebagai keratin fosfat.dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempat penusukan bisa dipilih dari ujung jari tangan, cuping telinga, dan untuk bayi biasanya dari ujung jari kaki atau sisi lateral tumit. Jangan menusuk pada bagian

Lebih terperinci

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017 713 Try Out Ke-3 Kelas XI SMA IPA PEMBAHASAN TO-3 KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017 halaman 10 dari 8 halaman Website: www.quin.web.id, e-mail: belajar yuk@hotmail.com 713 Try Out Ke-3

Lebih terperinci

KEGIATAN 4 SISTEM KARDIOVASKULER. MENGHITUNG SEL DARAH PUTIH (leukocyte)

KEGIATAN 4 SISTEM KARDIOVASKULER. MENGHITUNG SEL DARAH PUTIH (leukocyte) KEGIATAN 4 SISTEM KARDIOVASKULER MENGHITUNG SEL DARAH PUTIH (leukocyte) A. TUJUAN PRAKTIKUM Menghitung jumlah SDP B. DASAR TEORI Sel darah putih adalah salah satu sel yang membentuk komponen darah. Sel

Lebih terperinci

PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS Bab 4 Sumber: Biology, 1999 Sel-sel darah merah pada pembuluh darah. Sistem Peredaran Darah pada Manusia Hasil yang harus Anda capai:

Lebih terperinci

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid)

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid) LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA (Uji Pembentukan Emulsi Lipid) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN

Lebih terperinci

MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL

MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL 15 MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL TUJUAN Membandingkan antara proses difusi, osmosis, turgor, plasmolisis, krenasi, dan hemolisis sehingga dapat diketahui perbedaannya dengan jelas. TEORI Membran memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitif sampai manusia. Pembuluh darah mempunyai peranan penting bagi. tubuh. Darah terdiri atas dua komponen utama yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitif sampai manusia. Pembuluh darah mempunyai peranan penting bagi. tubuh. Darah terdiri atas dua komponen utama yaitu : BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan teoritis 1. Darah Darah adalah suatu komponen esensial makhluk hidup,mulai dari binatang primitif sampai manusia. Pembuluh darah mempunyai peranan penting bagi semua

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS ALAT PEREDARAN DARAH JANTUNG PEMBULUH DARAH KAPILER DARAH JANTUNG JANTUNG ATAU HEART MERUPAKAN SALAH SATU ORGAN YANG PENTING DALAM KELANGSUNGAN HIDUP KITA. TELAH

Lebih terperinci

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ STRUKTUR TUBUH MANUSIA SEL (UNSUR DASAR JARINGAN TUBUH YANG TERDIRI ATAS INTI SEL/ NUCLEUS DAN PROTOPLASMA) JARINGAN (KUMPULAN SEL KHUSUS DENGAN BENTUK & FUNGSI

Lebih terperinci

Karakteristik Organisme Hidup. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Tema-tema dalam Mempelajari Kehidupan. Organisasi Biologi

Karakteristik Organisme Hidup. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Tema-tema dalam Mempelajari Kehidupan. Organisasi Biologi UNSYIAH Universitas Syiah Kuala Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 10 STRUKTUR & PERKEMBANGAN: HEWAN Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah Keanekaragaman hewan dengan berbagai modifikasi

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN 67 LAMPIRAN 1 Sekolah Kelas Mata Pelajaran Semester Standar Kompetensi : SMP Negeri 1 Takeran Magetan : VIII G : IPA/BIOLOGI : 1 (satu) : 1. Memahami sistem peredaran darah manusia SILABUS PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah

- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah - - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp5darah Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana

Lebih terperinci

BAB V SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA Jaringan pada sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah. Pembuluh darah ini beredar ke seluruh tubuh.

BAB V SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA Jaringan pada sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah. Pembuluh darah ini beredar ke seluruh tubuh. BAB V SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA Jaringan pada sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah. Pembuluh darah ini beredar ke seluruh tubuh. Tidaklah sulit untuk membuktikan adanya pembuluh darah

Lebih terperinci

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp FISIOLOGI PEMBULUH DARAH Kuntarti, SKp Overview Struktur & Fungsi Pembuluh Darah Menjamin keadekuatan suplay materi yg dibutuhkan jaringan tubuh, mendistribusikannya, & membuang zat sisa metabolisme Sebagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang subjek

BAB II KAJIAN PUSTAKA. satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang subjek BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Belajar Mengajar Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang

Lebih terperinci

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu : Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi

Lebih terperinci

IV.Kajian Pustaka : 1. Sel darah merah (eritrosit)

IV.Kajian Pustaka : 1. Sel darah merah (eritrosit) I. Judul : Struktur sel darah pada manusia, ikan, dan katak II. Hari/tanggal : Sabtu/8 mei 2010 III. Tujuan : Mengamati bentuk dan struktur sel darah pada manusia, ikan, dan katak, serta membandingkan

Lebih terperinci

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA KELOMPOK/GELOMBANG : 1 / 2 Ahmad Rois (1304015003) Astie Afriani (1304015078) Lisa Yuliana (1304015284) Rostuti

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tingkat keperluan terhadap hasil produksi dan permintaan masyarakat berupa daging

PENDAHULUAN. Tingkat keperluan terhadap hasil produksi dan permintaan masyarakat berupa daging I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ayam lokal saat ini menjadi salah satu bahan pangan yang digemari masyarakat luas untuk dikonsumsi baik dalam bentuk telur maupun dagingnya. Tingkat keperluan terhadap

Lebih terperinci

BAB I SISTEM TRANSPORTASI. A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup.

BAB I SISTEM TRANSPORTASI. A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup. BAB I SISTEM TRANSPORTASI A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup. A. Darah system transportasi pada manusia diselenggarakan

Lebih terperinci

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia. A. WAKTU BEKU DARAH Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia. Prinsip Darah yang keluar dari pembuluh darah akan berubah sifatnya, ialah dari sifat

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA A. PENDAHULUAN Setiap makhluk hidup memerlukan oksigen dan zat makanan serta mengeluarkan zat sisa metabolisme. Berbagai proses metobolisme menghasilkan sampah(sisa) yang

Lebih terperinci

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PENENTUAN GOLONGAN DARAH KELOMPOK/GELOMBANG: II/I KELAS : II C ANGGOTA : CIPTO SURIANTIKA (1204015080) FAJAR ADE KURNIAWAN (1204015163) KUDRAT RAHARDITAMA

Lebih terperinci

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. 1. Jantung Jantung mempunyai

Lebih terperinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Modul Praktikum Biologi Hewan Ternak 2017 6 Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERHITUNGAN JUMLAH ERITROSIT DARAH

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERHITUNGAN JUMLAH ERITROSIT DARAH LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERHITUNGAN JUMLAH ERITROSIT DARAH Dosen Pengampu: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes Disusun Oleh : Nama: Sofyan Dwi Nugroho NIM : 16708251021 Prodi : Pendidikana IPA PRODI

Lebih terperinci

A. KOMPONEN DARAH SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

A. KOMPONEN DARAH SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Peredaran darah pada manusia dilakukan oleh sel darah dan melalui pembuluh darah. Oleh karena itu disebut peredaran darah tertutup. Peredaran darah berlangsung secara

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Peternakan Domba Indocement Citeureup, Bogor selama 10 minggu. Penelitian dilakukan pada awal bulan Agustus sampai pertengahan bulan Oktober

Lebih terperinci

SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN AIR

SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN AIR SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN AIR Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA Prinsip dasar sistem sirkulasi Hanya dapat berlangsung jika ada pompa (satu atau lebih) dan saluran di mana darah

Lebih terperinci

mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Bab 5 Sumber: www.aspirinworks.com Sistem Peredaran Darah pada Manusia Hasil yang harus kamu capai: memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu: mendeskripsikan

Lebih terperinci

SYSTEM PEREDARAN DARAH DARAH JANTUNG DAN ANATOMI PEMBULUH DARAH SIRKULASI DARAH

SYSTEM PEREDARAN DARAH DARAH JANTUNG DAN ANATOMI PEMBULUH DARAH SIRKULASI DARAH SYSTEM PEREDARAN DARAH DARAH JANTUNG DAN ANATOMI PEMBULUH DARAH SIRKULASI DARAH DARAH Suatu jaringan tubuh cair yang terdapat dalam pembuluh darah dan warnanya merah. Merah O2 dan CO2. Volume Darah -

Lebih terperinci

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Bab 4 Sumber: Biology, 999 Sel-sel darah merah pada pembuluh darah. Sistem Peredaran Darah pada Manusia Hasil yang harus Anda capai: menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 28 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum Berbeda Terhadap Total Protein Darah Ayam KUB Rataan total protein darah ayam kampung unggul Balitbangnak (KUB) pada penelitian ini

Lebih terperinci

SISTEM SIRKULASI MANUSIA

SISTEM SIRKULASI MANUSIA SISTEM SIRKULASI MANUSIA by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta 1 2 Sistem Sirkulasi Manusia Sistem Peredaran Darah, fungsi: Mensuplai O 2 dan sari makanan dari sistem pencernaan ke seluruh jaringan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dengan

Lebih terperinci

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O

Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O Sistem Transportasi Manusia L/O/G/O Apersepsi 1. Pernahkan bagian tubuhmu terluka, misalnya karena terjatuh atau terkena bagian tajam seperti pisau dan paku? 2. Apakah bagian tubuh yang terluka tersebut

Lebih terperinci

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea 1. Terjadinya inspirasi pada proses pernapasan manusia adalah karena diafragma.... a. melengkung, tulang rusuk dan dada terangkat b. melengkung, tulang rusuk dan dada turun c. mendatar, tulang rusuk dan

Lebih terperinci

Siti Nur Faedah Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293

Siti Nur Faedah Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293 Proses Difusi Molekul KMnO 4 atau CuSO 4 Di dalam Aquades dan Tekanan Osmotik Cairan Sel Daun Rhoe discolor Dalam Larutan Glukosa Dengan Konsentrasi Yang Berbeda Siti Nur Faedah 1405113011 Program Studi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA Defenisi Model Pembelajaran Konstruktivisme. Konsep pembelajaran menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA Defenisi Model Pembelajaran Konstruktivisme. Konsep pembelajaran menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Konstruktivisme 2.1.1 Defenisi Model Pembelajaran Konstruktivisme Konsep pembelajaran menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses pembelajaran yang mengondisikan

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul Pengaruh tingkat energi protein dalam ransum terhadap total protein darah ayam Sentul dapat dilihat pada Tabel 6.

Lebih terperinci

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum Anda pasti sudah sering mendengar istilah plasma dan serum, ketika sedang melakukan tes darah. Kedua cairan mungkin tampak membingungkan, karena mereka sangat mirip dan memiliki penampilan yang sama, yaitu,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN PENYESUAIAN HEWAN POIKILOTERMIK TERHADAP OKSIGEN LINGKUNGAN Dan OBSERVASI PEMBULUH KAPILER DARAH Disusun oleh: Kelompok 4: Lailatul Tarwiyati (109016100033) Novia Rizqi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di era globalisasi menuntut penyedia

Lebih terperinci

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

Mengenal Penyakit Kelainan Darah Mengenal Penyakit Kelainan Darah Ilustrasi penyakit kelainan darah Anemia sel sabit merupakan penyakit kelainan darah yang serius. Disebut sel sabit karena bentuk sel darah merah menyerupai bulan sabit.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu serapan, misalnya pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit dan kelainan pada tubuh manusia. Beberapa istilah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. DARAH Darah adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga mensuplai jaringan tubuh dengan

Lebih terperinci

Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan

Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan SISTEM PERNAFASAN Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan 1. Pernafasan Eksternal 2. Pernafasan Internal EXIT Mengapa harus bernafas? Butuh energi Butuh Oksigen C 6 H 12 O

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Otot yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Kel

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Struktur Hewan dengan judul Jaringan Otot yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim : Kel LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN (JARINGAN OTOT) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI B KELOMPOK : I (Satu) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

Praktikum II UJI OKSIHEMOGLOBIN & DEOKSIHEMOGLOBIN

Praktikum II UJI OKSIHEMOGLOBIN & DEOKSIHEMOGLOBIN Praktikum II UJI OKSIHEMOGLOBIN & DEOKSIHEMOGLOBIN A. Tujuan Membuktikan hemoglobin dapat mengikat oksigen membentuk oksihemoglobin (HbO2) dan dapat terurai kembali menjadi O2 dan deoksihemoglobin. B.

Lebih terperinci

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Reaksi Perubahan Warna Uji Protein)

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Reaksi Perubahan Warna Uji Protein) LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA (Reaksi Perubahan Warna Uji Protein) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tersebut merupakan faktor pendukung keberhasilan budidaya sapi Bali (Ni am et

I. PENDAHULUAN. tersebut merupakan faktor pendukung keberhasilan budidaya sapi Bali (Ni am et I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peternakan sapi di Indonesia terus berkembang seiring meningkatkan pengetahuan dan teknologi dibidang peternakan. Sapi Bali adalah jenis sapi lokal yang memiliki kemampuan

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN JENIS JENIS PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN JENIS JENIS PEMERIKSAAN PUSKESMAS PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN JENIS JENIS PEMERIKSAAN Pemeriksaan penunjang Laboratorium untuk menentukan penyakit. 3.kebijakan Pemeriksaan Lab. Dilakukan untuk menegakkan diagnosa pasien Laboran

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH A, B, AB, O & RHESUS DISUSUN OLEH : KELOMPOK V-A/ GANJIL NUR ALIMIN [ ]

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH A, B, AB, O & RHESUS DISUSUN OLEH : KELOMPOK V-A/ GANJIL NUR ALIMIN [ ] LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH A, B, AB, O & RHESUS DISUSUN OLEH : KELOMPOK V-A/ GANJIL NUR ALIMIN [0901037] ASISTEN : ALIFIANA ANGGRAINI ONA SISCANOVA DOSEN PEMBIMBING : Dra. SYILFIA

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia. Tujuan Pembelajaran 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia. 2. Dapat menjelaskan fungsi jantung dalam sistem peredaran darah. 3. Dapat menjelaskan fungsi pembuluh

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum terhadap Total Protein Darah Ayam Lokal Jimmy Farm

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum terhadap Total Protein Darah Ayam Lokal Jimmy Farm IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum terhadap Total Protein Darah Ayam Lokal Jimmy Farm Pengaruh tingkat energi protein ransum terhadap total protein darah ayam lokal Jimmy

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.2. Varises. Anemia. Polisitemia. Hipertensi

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.2. Varises. Anemia. Polisitemia. Hipertensi SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.2 1. Penyakit yang dapat,memicu terjadinya stroke adalah... Varises Polisitemia Hipertensi Kunci Jawaban : D Hipertensi (tekanan

Lebih terperinci