BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 6

2 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang menentukan dalam perkembangan organisasi. Organisasi yang mempunyai tujuan dan perencanaan yang baik, memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dan canggih tetapi tidak mempunyai sumber daya manusia yang baik dan berkualitas maka akan sulit untuk mencapai tujuan tersebut. Sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam organisasi untuk melakukan serangkaian aktivitas dan mewujudkan rencana perusahaan untuk mencapai tujuan. Untuk mengelola sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi agar menjadi suatu sumber daya manusia yang baik dan berkualitas seperti yang diharapkan, maka diperlukan adanya Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan usaha untuk mengelola sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi agar mampu berfikir dan bertindak sebagaimana yang diinginkan organisasi. Manajemen sumber daya manusia mengatur semua kegiatan yang berkaitan dengan hubungan antara karyawan dengan perusahaan mulai dari awal hingga berakhirnya hubungan tersebut. 7

3 Untuk memperoleh gambaran yang jelas, berikut disampaikan beberapa pengertian tentang sumber daya manusia yang dikemukakan oleh para ahli : Menurut Sadili Samsudin dalam buku "Manajemen Sumber Daya Manusia" (2006:281) bahwa : "Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu kegiatan perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi." Sedangkan Gary Dessler (2006:4) mendefinisikan tentang sumber daya manusia adalah sebagai berikut : Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada karyawan serta memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan, keamanan, dan masalah keadilan. Menurut Malayu S.P Hasibuan dalam buku "Manajemen Sumber Daya Manusia" (2007:10) bahwa: "Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat." Pengertian sumber daya manusia menurut Tb. Sjafri Mangkuprawira (2004:15) adalah : Manajemen Sumber Daya Manusia adalah serangkaian tugas yang terkait dengan upaya-upaya memperoleh karyawan, melatih, mengembangkan, memotivasi, mengorganisasikan, dan memelihara karyawan sebuah perusahaan sampai suatu ketika terjadi pemutusan hubungan kerja. 8

4 2.2. Fungsi Sumber Daya Manusia Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Malayu SP Hasibuan (2007:21) adalah sebagai berikut : Fungsi Managerial a. Perencanaan Perencanaan (human resources planning) adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program-program kepegawaian. b. Pengorganisasian Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagan organisasi. c. Pengarahan Pengarahan adalah kegiatan mengarahan semua karyawan, agar mau bekerja sama dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Pengarahan dilakukan oleh pimpinan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik. 9

5 d. Pengendalian Pengendalian adalah mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan Fungsi Operasional a. Pengadaan Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan perusahaan. b. Pengembangan Pengembangan adalah proses peningkatan ketrampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa yang akan datang. 10

6 c. Kompensasi Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan oleh perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah. d. Pengintegrasian Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kebutuan yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan dapat memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya. e. Pemeliharaan Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar merka tetap mau bekerja sama sampai pensiun. f. Kedisiplinan Kedisiplinan adalah fungsi MSDM yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan, karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturanperaturan perusahaan dan norma-norma sosial. 11

7 g. Pemberhentian Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan karena keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun dan sebab-sebab lainnya Pemimpin dan Kepemimpinan Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan Banyak para ahli yang memberikan pendapat tentang definisi pemimpin dan kepemimpinan. Pemimpin adalah orang yang memimpin suatu kelompok. Dibawah ini beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pemimpin dan kepemimpinan adalah sebagai berikut : Menurut John Adair (2008:14) definisi pemimpin adalah sebagai berikut : Pemimpin adalah orang yang mempunyai kualitas kepribadian dan watak tertentu, yang sesuai dengan situasi umum yang didukung dengan pengetahuan teknis dan pengalaman yang relevan, yang mampu menyediakan fungsi yang diperlukan untuk menuntun kelompok mencapai tujuan serta pada waktu yang sama memelihara dan membangun persatuan tim, yang dilakukan dengan proporsi yang tepat dengan bantuan anggota tim lainnya. Menurut Malayu SP Hasibuan (2007:169) bahwa: Pemimpin adalah seseorang yang menggunakan wewenang dan kepemimpinannya mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi. 12

8 Pengertian kepemimpinan menurut Sadili Samsudin (2006:287) adalah: Kepemimpinan adalah suatu kemampuan untuk meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar mau bekerjasama sebagai suatu tim untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi kepemimpinan yang disampaikan oleh Sudarwan Danim (2004:56) sebagai berikut : Kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan definisi kepemimpinan menurut J Ruberu (2003:15) adalah : Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memimpin yaitu kemampuan untuk mengendalikan suatu kelompok manusia ke tujuan bersama dengan menggunakan alat alat yang sesuai pada situasi tertentu. Dari beberapa definisi tentang kepemimpinan diatas, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan alat dan pada situasi tertentu. 13

9 Fungsi Kepemimpinan Berdasarkan penjelasan dari J Ruberu usaha yang dilakukan pemimpin untuk mengendalikan suatu kelompok terdiri dari tiga tugas utama yang disebut Trifungsi Kepemimpinan. Adapun tri fungsi kepemimpinan tersebut adalah : a. Menilai situasi dalam suatu organisasi/ perusahaan. b. Menangani situasi tertentu c. Menentukan sikap atau mengambil tindakan untuk menghadapi situasi tersebut Sedangkan menurut John Adair (2008:11), untuk dapat melaksanakan tugas secara efektif seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi penting dalam suatu organisasi, fungsi tersebut adalah : a. Perencanaan Fungsi perencanaan diantaranya : 1) Mencari semua informasi yang tersedia. 2) Mendefinisikan tugas, maksud atau tujuan kelompok. 3) Membuat rencana yang dapat terlaksana. b. Pemrakarsaan 1) Memberikan pengaraan kepada kelompok. 2) Menjelaskan pentingnya penetapan sasaran/ target. 3) Membagi tugas pada anggota kelompok. 4) Menetapkan standar kelompok. c. Pengendalian 14

10 1) Memelihara standar kelompok. 2) Memastikan semua tindakan diambil dalam upaya meraih tujuan. 3) Menjaga relevansi diskusi dalam tim. 4) Mendorong kelompok mengambil tindakan/ keputusan. d. Pendukungan 1) Mengungkapkan pengakuan terhadap orang dan kontribusi mereka. 2) Memberi semangat pada kelompok atau individu dalam kelompok tersebut. 3) Mendisiplinkan kelompok/ individu. 4) Menciptakan semangat pada tim. 5) Meredakan ketegangan dalam tim. 6) Merukunkan perselisihan atau meminta orang lain untuk menyelidikinya. e. Penginformasian 1) Memperjelas tugas dan rencana. 2) Memberi informasi baru kepada kelompok. 3) Menerima informasi dari kelompok. 4) Membuat ringkasan atas usul atau gagasan yang masuk akal. f. Pengevaluasian 15

11 1) Mengevaluasi kelayakan gagasan. 2) Menguji konsekuensi solusi yang diajukan. 3) Mengevaluasi prestasi kelompok. 4) Membantu kelompok mengevaluasi sendiri prestasi mereka berdasarkan standar yang ada Kriteria Seorang Pemimpin Menurut Sadili Samsudin (2006:293), tidak semua orang dapat menjalankan perannya sebagai seorang pemimpin dengan baik dikarenakan mereka tidak mempunyai kemampuan untuk memimpin. Seorang pemimpin harus mampu untuk memimpin bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi, mampu menangani hubungan antar karyawan, mempunyai interaksi antar personal yang baik, dan mempunyai kemampuan untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Menurut Sadili Samsudin beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah sebagai berikut: a. Kemauan untuk menerima tanggung jawab Seorang pemimpin yang bersedia menerima kewajiban untuk mencapai suatu tujuan berarti bersedia bertangung jawab terhadap segala sesuatu yang akan dilakukan oleh timnya. Pemimpin harus mampu mengatasi bawahannya terhadap tekanan-tekanan formal maupun informal. 16

12 b. Kemampuan untuk Perceptive Perceptive adalah kemampuan untuk mengamati dan menemukan kenyataan dari suatu lingkungan. Setiap pemimpin harus mempu memahami bawahan sehingga dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada pada timnya. Pemimpin juga harus mempu menilai diri sendiri juga untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya. Inilah yang disebut kemampuan perceptive. c. Kemampuan untuk bersikap objektif Objektif membantu pemimpin untuk meminimumkan faktor-faktor emosional dan pribadi yang akan mengaburkan realitas/ kejadian yang sesungguhnya. d. Kemampuan untuk menentukan prioritas Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk menentukan halhal yang penting dan hal yang tidak penting, kemampuan ini sangat diperlukan karena masalah yang dihadapi tidak datang satu per satu tetapi secara bersamaan, sehingga pemimpin harus menentukan urutan mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. 17

13 e. Kemampuan untuk berkomunikasi Kemampuan untuk memberikan dan menerima informasi merupakan keharusan bagi seorang pemimpin. Pemimpin adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain, sehingga pemberian perintah dan penyampaian informasi kepada orang lain harus dikuasai Ketrampilan yang Harus dimiliki Seorang Pemimpin Menurut Robert L Katz yang dikutip oleh Sudarwan Danim (2004:77) menyatakan bahwa pemimpin harus mempunyai ketrampilan yang lebih dari bawahannya, sehingga pemimpin mampu memberikan pengarahan, bimbingan dan memberikan jalan keluar apabila bawahan mengalami masalah. Ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah ketrampilan teknis, ketrampilan konseptual dan ketrampilan hubungan manusiawi (human skill). a. Ketrampilan teknis Ketrampilan teknis adalah ketrampilan untuk menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam tindakan-tindakan praktis, kemampuan memecahkan masalah melalui teknis yang baik atau kemampuan menyelesaikan tugastugas secara sistematis. Ketrampilan ini erat kaitannya dengan gerak motoris atau ketrampilan tangan. Contoh ketrampilan teknis diantaranya adalah ketrampilan membuat surat, ketrampilan memperbaiki mesin, ketrampilan mengolah data statistik, ketrampilan mengetik, ketrampilan menata ruang dan lain-lain. 18

14 b. Ketrampilan konseptual Ketrampilan konseptual adalah kecakapan untuk memformulasikan pikiran, memahami teori-teori, melakukan aplikasi, mampu melihat kecenderungan berdasarkan kemampuan teori dan yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Contoh ketrampilan konseptual adalah untuk dapat melakukan penjualan dengan baik seorang penjual (sales/ marketer) harus mamahami ilmu dan seni tentang penjualan dengan baik. Ketrampilan konseptual antara lain tercermin dalam pemahaman terhadap teori secara luas dan mendalam, kemampuan untuk mengorganisasi pikiran, keberanian mengeluarkan pendapat dan kemampuan mengkorelasikan bidang ilmu yang dia miliki dengan berbagai situasi. c. Ketrampilan hubungan manusiawi Ketrampilan hubungan manusiawi adalah kemampuan untuk menempatkan diri dalam kelompok kerja dan ketrampilan menjalin komunikasi yang mampu menciptakan hubungan baik dan kepuasan terhadap semua pihak. Hubungan manusiawi melahirkan suasana kooperatif dan menciptakan kontak manusiawi antar pihak yang terlibat. Ketrampilan ini meliputi : 1) Ketrampilan menempatkan diri dalam kelompok. 2) Ketrampilan menciptakan kepuasan pada diri bawahan. 3) Sikap terbuka terhadap kelompok kerja. 4) Kemampuan mengambil hati melalui keramah-tamahan. 19

15 5) Penghargaan terhadap nilai-nilai etis. 6) Pemerataan tugas dan tanggung jawab. 7) Itikad baik, adil, menghormati, dan menghargai orang lain. Dari penjelasan diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki kelebihan baik dari segi ketrampilan maupun kemampuan yang lain dibandingkan dengan anggota-anggota lainya karena dengan kelebihan-kelebihan tersebut seorang pemimpin mampu untuk mengarahkan dan meyakinkan bawahannya sehingga seorang pemimpin dapat berwibawa dan dipatuhi oleh bawahannya Gaya Kepemimpinan Dalam melaksanakan tugasnya yaitu memimpin suatu tim untuk mencapai tujuan organisasi, seorang pemimpin mempunyai gaya atau perilaku yang berbeda. Menurut Sadili Samsudin (2006:295), gaya/ perilaku pemimpin merupakan sesuatu yang dapat dipelajari jadi seseorang yang dilatih dengan kepemimpinan yang tepat akan bisa menjadi pemimpin yang baik. Berbagai gaya kepemimpinan sudah diteliti, setiap pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, maka suatu gaya kepemimpinan tidak dapat dinilai lebih baik atau lebih buruk dari pada gaya kepemimpinan yang lain. 20

16 Sadili Samsudin (2006:259) mengelompokkan gaya kepemimpinan dengan menggunakan suatu dasar tertentu, dasar yang digunakan adalah tugas yang harus dilaksanakan oleh pemimpin dan kewajiban pemimpin untuk pengembangan dan pemenuhan harapan bawahan. Berikut macam gaya kepemimpinan menurut Sadili Samsudin (2006:296) : a. The autocratic leader/ gaya otokratik Pemimpin otokratik menganggap semua kewajiban untuk mengambil keputusan, menjalankan tindakan, mengarahkan dan memberi motivasi terpusat ditangannya. b. The participate leader/ gaya partisipasi Pemimpin dengan gaya partisipasi, ia akan menjalankan gaya kepemimpinannya dengan konsultasi, ia tidak mendelegsikan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir kepada bawahannya, tetapi ia akan mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari para bawahannya mengenai keputusan yang akan diambil. Dia akan serius mendengarkan dan menilai pikiran bawahannya dan menerima sumbangan pemikiran mereka sejauh pemikiran tersebut bisa dipraktekkan dan bisa dipertanggungjawabkan. c. The free rein leader/ gaya delegasi Dalam gaya kepemimpinan ini pemimpin mendelegasikan wewenang untuk mengambil keputusan kepada bawahannya dengan lengkap. Pemimpin menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut kepada bawahannya. 21

17 Gaya kepemimpinan menurut Sudarwan Danim (2004:75) adalah sebagai berikut : a. Gaya otokratik Pemimpin otokratik beranggapan bahwa pemimpinlah yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap organisasi dan maju mundurnya organisasi bergantung dari dirinya, dia bekerja sungguh-sungguh, belajar keras, tertib dan tidak boleh dibantah, mau menang sendiri, tertutup terhadap ide dari luar dan hanya idenya yang dianggap akurat. Ciri-ciri pemimpin otokratik adalah : 1. Beban kerja ditanggung oleh pemimpin. 2. Bawahan dianggap sebagai pelaksana dan mereka tidak boleh memberikan ide-ide baru. 3. Bekerja dengan disiplin tinggi, belajar keras, dan tidak kenal lelah. 4. Menentukan kebijakan sendiri, kalaupun musyawarah sifatnya hanya penawaran saja. 5. Memiliki kepercayaan rendah terhadap bawahan. 6. Komunikasi dilakukan secara tertutup dan satu arah. 7. Korektif dan meminta penyelesaian tugas pada waktu sekarang. 22

18 b. Gaya demokratis Keterbukaan dan keinginan atasan untuk memposisikan pekerjaan dari, oleh dan untuk bersama. Pemimpin demokratis beranggapan bahwa tujuan dapat dicapai dengan kekuatan kelompok. Pemimpin berusaha lebih banyak melibatkan anggota kelompok dalam memacu tujuan organisasi. Tugas dan tanggung jawab dibagi menurut bidang masing-masing secara adil. Ciri-ciri pemimpin demokratis adalah: 1. Beban kerja organisasi menjadi tanggung jawab bersama seluruh tim. 2. Bawahan dianggap sebagai komponen pelaksana dan secara integral harus diberi tugas dan tanggung jawab. 3. Disiplin akan tetapi tidak kaku, dan memecahkan masalah bersama. 4. Kepercayaan tinggi terhadap bawahan dengan tidak melepaskan tanggung jawab pengawasan. 5. Komunikasi dengan bawahan bersifat terbuka dan dua arah. c. Gaya permisif Pemimpin permisif tidak mempunyai pendirian kuat, sikapnya serba boleh dan serba mengiyakan keinginan bawahan. Bawahan tidak mempunyai pegangan yang jelas, informasi yang diterima bawahan simpang siur dan tidak konsisten. 23

19 Ciri-ciri pemimpin permisif adalah : 1. Tidak ada pegangan yang kuat dan kepercayaan diri rendah. 2. Mengiyakan semua saran. 3. Lambat dalam membuat keputusan. 4. Banyak mengambil muka dengan bawahan dan tidak menyakiti bawahan Gaya kepemimpinan menurut J Ruberu (2003:8-9) adalah sebagai berikut : a. Gaya otoriter Adalah gaya kepemimpinan yang sangat memaksakan kehendaknya kepada bawahan, bawahan diperlakukan seolah-olah tidak mempunyai pikiran dan kehendak sendiri. Gaya otoriter menyebabkan seorang pemimpin mengatur semuanya dari atas, mendikte semuanya supaya dikerjakan sesuai keinginannya. b. Gaya demokratik Pemimpin dengan gaya ini sadar bahwa ia mengatur manusia bukan mesin. Manusia pada dasarnya memiliki harkat dan martabat yang sama, karena itu sang pemimpin tetap berusaha menghormati dan memperhitungkan pendapat serta saran dari orang lain. Pemimpin ini akan menghindari hal-hal yang dirasakan tidak sejalan dengan martabat manusia sebagai bawahannya. Bawahan mereka perlakukan sebagai rekan kerja, bahkan bawahan terendah pun ia hormati sebagai subjek yang berhak mempunyai harga diri dan memiliki pendapat sendiri 24

20 c. Gaya Leissez Faire Pemimpin dengan gaya leissez faire tidak banyak turun tangan dan campur tangan, pemimpin membiarkan bawahan bertindak sesuka hati, ia tidak mengarahkan, tidak membimbing dan tidak memberikan pedoman pelaksanaan. Bawahan boleh berprakarsa, boleh memulai untuk melakukan apa saja selama tidak mengganggu hak orang lain dan tidak mengganggu ketertiban umum. 2.4.Motivasi Pengertian Motivasi dan Motivasi Kerja Menurut Sudarwan Danim (2004:2) dalam buku Motivasi, Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok mendefinisikan motivasi dan motivasi kerja adalah sebagai berikut : Motivasi adalah kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai apa yang dikendaki, sedangkan motivasi kerja adalah prakondisi bagi individu untuk berperilaku di dalam pekerjaan yang dia tekuni. Sedangkan menurut John Adair (2008:1) dalam buku Kepemimpinan yang Memotivasi menjelaskan motivasi adalah sebagai berikut : Motivasi meliputi semua alasan yang melandasi cara seseoran bertindak, seseorang menjadi terinspirasi atau menjadi antusias karena akan diberi insentif tetapi ada juga dasar untuk melakukan sesuatu karena takut mendapat hukuman. 25

21 Motivasi kerja adalah suatu dorongan jiwa yang membuat seseorang tergerak untuk melakukan tindakan yang produktif, baik yang berorientasi kerja untuk menghasilkan uang maupun yang tidak Teori Motivasi Menurut Sadili Samsudin (2006:283) banyak ahli yang mengemukakan teori-teori tentang motivasi, namun salah satu teori motivasi yang banyak mendapat sambutan positif dibidang manajemen organisasi adalah teori Hierarki Kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang tersusun secara hierarki dari tingkat paling mendasar sampai tingkat paling tinggi. Setiap kali kebutuhan pada tingkatan paling mendasar terpenuhi maka akan muncul kebutuhan lain yang lebih tinggi. Teori Maslow juga dikemukakan oleh John Adair (2008:47) yaitu Manusia adalah makhluk yang mempunyai keinginan dan jarang berada dalam keadaan puas sepenuhnya kecuali untuk waktu yang singkat, setelah memuaskan satu keinginan, keinginan lain muncul untuk menggantikan yang sebelumnya. Ketika keinginan kedua ini suda terpuaskan, timbul lagi keinginan berikutnya dan seterusnya. Merupakan ciri kas manusia bahwa ia praktis mendambakan sesuatu selama hidupnya. 26

22 Aktualisasi diri Penghargaan Sosial Keamanan Fisiologis Tipe Motivasi Menurut Sudarwan Danim (2004:15-16) beberapa motivasi yang mempengaruhi manusia untuk bekerja dengan baik atau mungkin menjauhi pekerjaan tersebut antara lain: i. Motivasi positif Gambar 2.1 Model piramida Kebutuhan Manusia Maslow (John Adair, 2008:26) Motivasi positif didasari atas keinginan manusia untuk mencari keuntungan-keuntungan tertentu. Motivasi positif merupakan usaha membangkitkan semangat dimana hal itu diarahkan pada usaha mempengaruhi orang lain agar dia bekerja secara baik dengan cara memberikan keuntungan tertentu kepadanya. Jenis motivasi positif antara lain : memberikan imbalan yang menarik, kedudukan atau jabatan, perhatian atasan terhadap bawahan, pemberian kesempatan untuk berkembang dan lain-lain. 27

23 ii. Motivasi Negatif Motivasi negatif biasanya bersumber dari rasa takut, misalnya jika tidak bekerja dengan baik maka akan dikeluarkan, jika tidak bekerja dengan baik maka gaji akan dipotong dan lain-lain. Motivasi negatif yang berlebihan akan membuat organisasi sulit untuk mencapai tujuan karena membuat karyawan menjadi tidak kreatif dan terbatas ruang geraknya. iii. Motivasi dari Dalam Motivasi dari dalam timbul dari dalam diri individu, karena memang individu tersebut mempunyai kesadaran untuk berbuat. Karywan yang mempunyai motivasi dari dalam akan merasa ikhlas dalam melaksanakan pekerjaan. Ada atau tidak ada pimpinan di tempat kerja dia akan tetap bekerja sesuai dengan target dan tanggung jawabnya. iv. Motivasi dari Luar Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat adanya pengaruh yang ada diluar pekerjaan dan dari luar diri pekerja itu sendiri. Motivasi dari luar biasanya dikaitkan dengan imbalan dan hukuman (motivasi positif dan motivasi negatif) Faktor Motivasi Kerja Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja seorang karyawan adalah atasan, kolega, sarana fisik perusahaan, kebijaksanaan, peraturan, imbalan jasa uang dan non uang, jenis pekerjaan dan tantangan pekerjaan. (Sadili Samsudin, 2006:282) 28

24 Sedangkan menurut Sudarwan Danim (2004:30) ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang adalah: 1. Gaya kepemimpinan Kepemimpinan dengan gaya otoriter ada yang membuat pekerja menjadi tertekan namun ada beberapa individu yang harus didekati secara otoriter. 2. Sikap individu Ada individu yang statis dan ada individu yang dinamis, ada individu yang bermotivasi tinggi dan ada individu yang bermotivasi rendah. 3. Situasi kerja Lingkungan kerja, jarak tempuh dan fasilitas yang tersedia mempengaruhi tinggi dan rendahnya motivasi karyawan Menurut pendapat Aribowo Prijosaksono dan Roy Sembel yang dikutip dari Sinar Harapan ( Motivasi kerja tidak hanya didasarkan pada nilai uang yang diperoleh (monetary value). Ketika kebutuhan dasar (to live) seseorang terpenuhi, maka dia akan membutuhkan hal-hal yang memuaskan jiwanya (to love) seperti kepuasan kerja, penghargaan dan respek dari pimpinan, suasana kerja, dan hal-hal yang memuaskan hasratnya untuk berkembang (to learn), yaitu kesempatan untuk belajar dan mengembangkan dirinya. Sehingga akhirnya orang bekerja atau melakukan sesuatu karena nilai, ingin memiliki hidup yang bermakna dan dapat mewariskan sesuatu kepada yang dicintainya (to leave a legacy). 29

25 Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Seorang pemimpin mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu organisasi. Adanya tekat yang kuat dan kemampuan para pemimpin untuk mengatur dan memotivasi individu yang ada dalam suatu organisasi akan mempermudah organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penerapan sistem kepemimpinan yang baik akan mempengaruhi hasil kerja seorang karyawan. Kepemimpinan yang efektif sangat diperlukan dalam rangka mempengaruhi perilaku bawahan agar mereka mau bekerjasama dan mengikuti perintah dengan baik sesuai dengan apa yang diinginkan, sehingga akan mendukung tercapainya target pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan. Dikarenakan tidak ada gaya kepemimpinan yang cocok untuk segala situasi maka, gaya kepemimpinan yang efektif dari perusahaan harus menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi. Pengertian situasi mencakup kemampuan bawahan, tuntutan pekerjaan, dan tujuan organisasi. Gaya yang demikian yang sangat baik untuk diterapkan agar karyawan merasa nyaman dan motivasi kerja meningkat. Dalam kaitannya dengan kepemimpinan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan, maka tidak terlepas dari tipe atau gaya kepemimpinan seseorang, gaya kepemimpinan tersebut adalah pola perilaku yang ditampilkan seorang pemimpin pada saat pemimpin tersebut berusaha untuk mempengaruhi orang yang dipimpinnya. 30

26 Kepemimpinan merupakan suatu proses dimana seseorang berusaha mempengaruhi orang lain dalam suatu kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan yang efektif sangat diperlukan untuk mempengaruhi bawahannya sehingga bawahan termotivasi untuk bekerja dengan penuh semangat, apabila karyawan sudah mempunyai motivasi untuk bekerja dengan baik, maka tujuan organisasi akan lebih mudah untuk dicapai. Pemimpin yang baik dalam memotivasi karyawan juga harus mengerti kebutuhan karyawan, tidak hanya menuntut karyawan untuk mengikuti apa yang diperintahkan. Menurut Sudarwan Danim (2004:68), beberapa keinginan bawahan yang diharapkan dari para pemimpinnya untuk dapat meningkatkan motivasi adalah adalah sebagai berikut : 1. Pemimpin mempunyai tujuan yang jelas dan konsisten serta dimengerti oleh bawahannya, bukan pemimpin yang selalu mengikuti arah angin yang akan membingungkan bawahannya. 2. Bawahan menginginkan pemimpin membuat rencana yang baik dan dapat dijangkau, bukan rencana yang muluk-muluk yang bersifat khayalan, mimpi atau mengharapkan wangsit. 3. Bawahan menginginkan pemimpin secara terus menerus menginformasikan kemajuan perusahaan. 4. Bawahan menginginkan pemimpin memperlakukan mereka sebagai manusia bukan sebagai robot. 31

27 5. Bawahan menginginkan pemimpin mampu memimpin secara arif dan bijaksana. Seorang bawahan yang memiliki motivasi tinggi tidak perlu diawasi atau diatur lagi pekerjaannya, mereka akan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, mereka menganggap pekerjaan adalah aktivitas yang menyenangkan bukan suatu keharusan untuk dikerjakan. Mereka akan selalu berfikir positif terhadap setiap masalah yang dihadapi, mereka akan datang tepat waktu, disiplin dan taat pada aturan, akan tetapi sebaliknya ciri ciri yang menunjukkan bahwa motivasi seorang karyawan turun diantaranya mereka akan mengurangi waktu kerja dengan datang terlambat atau pulang lebih awal, bekerja dengan lamban, bersikap pasif dan tidak peduli, serta sering melakukan kesalahan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan seseorang dalam bekerja tergantung dari peran seorang pemimpin untuk dapat memotivasi dan mengarahkan bawahannya serta membina hubungan baik dengan para bawahan agar dapat bekerja dengan baik sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 32

28 33

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Definisi manajemen SDM Manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi agar terwujud suatu

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK Yuliana Susi yulianasusi888@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2009:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2013:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Suatu perusahaan atau organisasi dibentuk dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, dan tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Karena perusahaan merupakan suatu organisasi besar

Lebih terperinci

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Wukir (2013:134), kepemimpinan merupakan seni memotivasi dan mempengaruhi sekelompok orang untuk bertindak mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Organisasi merupakan suatu sistem sosial yang terdiri dari berbagai individu yang memiliki berbagai tingkah laku,

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk mencapai tujuan akan sia-sia.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM) 9 II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan suatu sumber daya yang tidak dapat diikuti oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan asset dalam suatu organisasi atau perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Management berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Dalam hal mengatur akan timbul masalah, mengapa harus diatur, dan apa tujuan pengaturan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi fungsi perencanaan, pengorganisasian,

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. mencapai keberhasilan. Tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan organisasi dapat

II. LANDASAN TEORI. mencapai keberhasilan. Tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan organisasi dapat II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manusia merupakan sumber daya paling penting dalam suatu organisasi untuk mencapai keberhasilan. Tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan organisasi dapat tercapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia membahas dan mengemukakan bagaimana suatu organisasi mengolah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia membahas dan mengemukakan bagaimana suatu organisasi mengolah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia membahas dan mengemukakan bagaimana suatu organisasi mengolah sumber daya manusia yang mereka miliki. Manajemen sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Menurut Samsudin (2010: 281) mengemukakan bahwa motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2012:10) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Anwar Prabu (2009) Manajemen Sumber Daya Manusia dapat didefinisikan sebagai suatu pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia tidak terlepas dari pengertian Manajemen,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sumber daya manusia kini makin berperan besar bagi kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini penulis akan menguraikan kajian pustaka yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Kajian pustaka akan menjelaskan mengenai tinjauan pustaka dan kerangka dasar penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepemimpinan Sebagaimana diketahui bahwa sumber daya manusia memegang peranan penting diperusahaan dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan, dimana terdapat sekelompok orang dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi Kerja 2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja Menurut Veithzal Rivai (2011:839), motivasi adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip 1 BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setelah mengemukakan latar belakang penelitian yang diantaranya memuat rumusan masalah dan ruang lingkup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan Pemberian definisi antara pemimpin dan kepemimpinan tidak dapat disamakan. Oleh karena pemimpin merupakan individunya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan baik dan maksimal apabila tidak ada pelaksanaannya yakni sumber

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dengan baik dan maksimal apabila tidak ada pelaksanaannya yakni sumber BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Sumber daya manusia sangat penting bagi pelaksanaan operasional perusahaan. Sumber daya yang ada pada perusahaan tidah dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah sumber daya manusia, apabila sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni untuk menerapkan fungsifungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni untuk menerapkan fungsifungsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni untuk menerapkan fungsifungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian pada kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan unit sosial yang dengan sengaja diatur, terdiri atas dua orang atau lebih yang berfungsi secara relatif terus menerus untuk mencapai sasaran

Lebih terperinci

Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia

Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia Persamaan MSDM dan Manajeen Personalia adalah keduanya merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi, agar mendukung terwujudnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin Menurut Sastrohadiwiryo (2005:291) Disiplin Kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia menuntut adanya persaingan yang ketat di dalamnya. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen berhubungan dengan suatu usaha untuk mencapai sasaransaran tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia dengan sebaik-baiknya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti perencanaan, pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mempunyai arti proses, seni manajemen yang mengatur tentang sumber daya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. dorongan untuk bekerja, kerjasama dan koordinasi. 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di dalam setiap aktifitas suatu organisasi perlu memiliki kerjasama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. harga, kartu penduduk, bagan organisasi, foto-foto dan lain sebagainya.

BAB II LANDASAN TEORI. harga, kartu penduduk, bagan organisasi, foto-foto dan lain sebagainya. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Kearsipan Arsip menurut Barthos (2007) adalah (record) yang dalam istilah bahasa Indonesia ada yang menyebutkan sebagai warkat, dapat diartikan setiap catatan tertulis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mangkunegara (2002) menyatakan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

Lebih terperinci

Strategic Human Resource Management

Strategic Human Resource Management Modul ke: Strategic Human Resource Management Pengertian Strategic Human Resource Management (HRM) dan Perkembangan Pemikiran tentang HRM Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada sebuah organisasi pemerintahan, kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh kepemimpinan, melalui kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Motivasi Perawat 1. Definisi Sarwono (2000) dalam Sunaryo (2004) mengemukakan, motivasi menunjuk pada proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong yang timbul dalam

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang

BAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang BAB II BAHAN RUJUKAN Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang ketenaga kerjaan. Suatu organisasi atau perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen 1. Pengertian Manajemen Ilmu manajemen sampai saat ini sudah berkembang. Hal ini membuktikan bahwa ilmu ini memang dibutuhkan tidak saja oleh kelompok tertentu tetapi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen pada dasarnya memiliki arti yang sangat luas, pengertian manajemen dapat diartikan sebagai suatu seni dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori-teori tersebut akan membantu dalam proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Disiplin Disiplin kerja sangatlah penting dalam mempengaruhi perkembangan diri suatu perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dapat tercapai dengan rangkaian yang teratur dan tersusun baik.sedangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dapat tercapai dengan rangkaian yang teratur dan tersusun baik.sedangkan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Manajemen Pengertian manajemen menurut Wilson Bangun adalah suatu rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh para anggota organisasi agar tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja Motivasi adalah tindakan yang dilakukan orang untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi. Hal ini adalah keinginan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Semangat Kerja 2.1.1 Pengertian Semangat Kerja Semangat kerja menggambarkan keseluruhan suasana yang dirasakan para karyawan dalam kantor. Apabila karyawan merasa bergairah,

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N 1 B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap lembaga pemerintah didirikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bagi Lembaga Pemerintah yang berorientasi sosial, tujuan utamanya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita ketahui bahwa pada saat ini persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita ketahui bahwa pada saat ini persaingan antar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita ketahui bahwa pada saat ini persaingan antar perusahaan semakin ketat. Di satu pihak peralatan kerja semakin modern dan efisien, dan di lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Dalam manajemen terdapat unsur-unsur yang harus diatur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa ingris berarti mengatur. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Adapun Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut: Menurut Armstrong (2013:28)

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN. Bab 12

KEPEMIMPINAN. Bab 12 KEPEMIMPINAN Bab 12 Kepemimpinan Swansburg (1995), menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas suatu kelompok yang terorganisasi dalam usahanya mencapai penetapan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka (Handoko, 2001:155). Masalah kompensasi merupakan fungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Kerja 2.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 17 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berproduksi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk I. PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan membahas beberapa hal mengenai: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk memahami kebermaknaan penelitian ini, maka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia (MSDM) Menurut Hasibuan (2004:10) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungna dan peranan tenaga kerja agar efektif dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum kita lebih jauh mengupas masalah kompensasi dan motivasi, ada perlunya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Secara umum manajemen adalah mengelola atau mengatur. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber sumber lainnya

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang terpenting dalam suatu perusahaan maupun instansi pemerintah, hal ini disebabkan semua aktivitas dari suatu instansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal penting dalam agenda bisnis. Para pemimpin perusahaan yang berhasil adalah mereka yang mampu

Lebih terperinci

Oleh: Roswaty,SE.MSi

Oleh: Roswaty,SE.MSi Oleh: Roswaty,SE.MSi Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Disiplin Kerja Dalam menjalankan setiap aktivitas atau kegiatan sehari-hari, disiplin dapat diartikan sebagai masalah disiplin sering didefinisikan dengan tepat,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Kinerja Kinerja adalah sikap, nilai moral, serta alasan internal maupun eksternal yang mendorong seseorang untuk bekerja atau bertindak dalam profesinya. Atau kinerja (performance)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Semangat Kerja 2.1.1 Pengertian Semangat Kerja Semangat kerja menggambarkan keseluruhan suasana yang dirasakan para karyawan dalam kantor. Apabila karyawan merasa bergairah,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan, sehingga tenaga kerja yang ada perlu dipelihara dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kumpulan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage. dengan pencapaian sasaran, organisasi secara efektif dan efisien.

BAB II LANDASAN TEORI. kumpulan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage. dengan pencapaian sasaran, organisasi secara efektif dan efisien. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Malayu Hasibuan (2007: 9), Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditahun 2006-2007 ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang saling berusaha bersaing dengan perusahaan lainnya. Keadaan yang demikian menuntut pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi

Lebih terperinci

Menurut Rivai dalam bukunya yang berjudul manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan (2009;2) menyatakan :

Menurut Rivai dalam bukunya yang berjudul manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan (2009;2) menyatakan : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Peran Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting bagi suatu organisasi, sebesar atau sekecil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia di perlukan untuk meningkatkan efektifitas sumber daya manusia manusia yang berada dalam lingkup perusahaan.

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan 15 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen banyak diartikan sebagai ilmu dan seni sehingga bisa mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, hal ini berarti manajemen hanya dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK ABSTRAKSI Evi Mariati Email: mariayati764@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Kinerja 1. Pengertian Efektivitas (efectiveness) secara umum dapat diartikan melakukan sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia menyangkut desain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN PUSTAKA. Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam

BAB II LANDASAN PUSTAKA. Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam BAB II LANDASAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya (Tjiptono, 2007). Karakteristik seorang pemimpin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berperan dalam mengkombinasikan faktor-faktor produksi, proses manajemen terdiri dari kegiatan-kegiatan utama yang disebut dengan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan aset penting dan berperan sebagai faktor penggerak utama dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia SDM dapat juga disebut sebagai personil. Tenaga kerja, pekerja, karyawan, potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur peraturan dilakukan melalui proses dan dilakukan berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

II. TINJAUAN PUSTAKA.1 16 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi,

Lebih terperinci