BAB 3 OBJEK PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 OBJEK PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organinasi Perusahaan Sejarah Perusahaan Pada tahun 1885, dua bersaudara dari Inggris bernama William dan James Lever mulai mengelola perusahan dengan nama Lever Brother. Perusahaan ini kemudian memproduksi sabun cuci dengan merek Sunlight. Dalam memasarkan sabun itu mereka menggunakan konsep marketing dengan kemasan dan iklan yang baik maka makin lama makin berkembang yang kemudian mereka memproduksi sabun mandi yaitu Lux dan Lifebouy. Sementara itu dari negara Belanda dengan waktu yang bersamaan berdiri perusahaan keluarga yaitu perusahaan milik keluarga Anton Jurgens dan perusahaan milik keluarga Van Der Berg. kedua perusahaan itu menjadi satu perusahaan dengan nama Margarine Unilever Brothers dan Margarine Unie, sama-sama mengembangkan usaha dibenua Eropa dan saling bersaing untuk maju, kedua perusahaan itu mempunyai kesamaan yaitu: 1. Sama-sama membuat produk untuk konsumen dalam jumlah yang besar. 2. Jalur distributsi yang luas. 3. Beberapa bahan baku yang digunakan juga sama Riwayat Perusahaan

2 Di Indonesia Unilever didirikan pada 5 Desember 1935 dengan nama LEVER S ZEEPFABR LEKEN N.V dengan akte Mr. A.H. Van Ophuijsen No. 23, notaris Batavia, yang disahkan oleh Gouverneur General Van Nederlandsch-Indic dengan keputusan No. 14 tanggal 16 Desember 1935 dan diumumkan dalam tambahan No. 3 pada Javasche Courant tanggal 9 Januari Nama perseroan diubah menjadi PT. Unilever Indonesia Tbk, dengan akta Notaris Ny. Kartini, SH. Pada tanggal 22 Juli 1980 No Pada tahun 1933 sebuah pabrik sabun didirikan di Jakarta yang berlokasi di jalan Pangeran Tubagus Angke 170 Jakarta, sekarang ini (dulu Batavia). Unilever beroperasi dijakarta pada tahun 1934 yang ditandai dengan beroperasinya pabrik margarin. Pabrik makanan, pembuatan minyak, dan lemak makanan pada tahun Pabrik pembuatan lemak makanan dan minyak goreng ini diberi nama Maatshappitjer Exploitatic Der Colliebrie Fabrieken N.V. (collibri). Pada tahun 1942 Jepang masuk ke Indonesia dan kegiatan perusahaan Unilever berhenti beroperasi dan mulai beroperasi kembali setelah perang dunia kedua. Pabrik minyak Archa atau Ollefabriek A Rdia Nu dibeli oleh Unilever pada tahun Tahun 1957 perkembangan PT. Unilever terganggu karena masalah konfrontasi dengan Belanda dan mengenai masalah Irian Barat dan konfrontasi dengan Malaysia. Tahun 1964, PT. Unilever berada dibawah pengawasan pemerintah Republik Indonesia. Pada pemerintahan orde baru tahun 1966, orang asing diperbolehkan memiliki perusahaannya kembali dengan adanya undang-undang penanaman modal asing (PMA) No. 1 tahun

3 1967 Unilever diizinkan melanjutkan operasinya di Indonesia. Tidak lama setelah Unilever diijinkan beroperasi kembali di Indonesia. Pada tahun 1970 dibangun pabrik detergent yang memproduksi Rinso yaitu NSD yang teletak dikawasan Angke, Jakarta. Pada tahun 1980 PT. Unilever Indonesia, Go Public (pemindahan semua aktivitas pasiva dari ketiga perusahaan Unilever ke LZF). Pada akhir tahun 1981 penawaran sebagian saham kepada masyarakat sebanyak 15%. Pada tahun 1983 berdiri pabrik kosmetik Elida Gibbs dikawasan Rugkut (Surabaya) dan pabrik sabun sebagai bagian dari pabrik Collibri, akan tetapi pada awal tahun 1990 pabrik Colibri ditutup dan kemudian Unilever mendirikan pabrik ice cream Wall s dikawasan industri Jababeka di Cikarang pada tahun Dengan pabrik dikedua kota tersebut, Unilever mengembangkan usahanya dengan mantap dan konsisten di Indonesia. Kemudian nama Unilever dirubah menjadi PT. Unilever Indonesia Tbk. Kesuksesan yang diraih oleh PT. Unilver Indonesia Tbk. Mencerminkan bahwa perkembangan ekonomi saat itu sedang dalam fase meningkat dimana ada upaya-upaya deragulasi dan manajemen makro 78 yang bijaksana serta stabilitas politik yang kondusif sehingga mampu mempercepat laju aktivitas disektor perekonomian. PT. Unilever Indonesia Tbk menjual produk-produknya melalui distributor yang berjumlah 300 dan melayani toko yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Untuk melayani para distributor ini PT. Unilever Indonesia Tbk memiliki kantor-kantor yang tersebar dibeberapa kota-kota besar di Indonesia, diantaranya : Bandung, Cirebon, Jakarta, Manado, Medan, Padang, Palembang, Samarinda, Semarang, Surabaya, Ujung pandang dan

4 Yogyakarta. Masing-masing dikelola oleh seorang manajer yang bertugas untuk membantu para distributor dalam hal mempromosikan hasil produksi dari perusahaan untuk dipasarkan dan disebarluaskan kepada konsumen. Pada umur ke-76 tahun, PT. Unilever Indonesia Tbk telah mengalami banyak kemajuan dalam pencapaianya di Indonesia, semua ini tercermin dari peningkatan yang signifikan dalam hal volume penjualan yang mantap dan terjadinya peningkatan pangsa pasar di segmen-segmen pasar yang berkembang serta adanya peningkatan mutu dan produktivitas yang berkesinambungan. Hal-hal yang perlu diketahui dari tahun 1993 terjadinya peningkatan penjualan sebanyak 18%, yang dirupiahkan mencapai Rp. 933 Milyar dengan laba bersih sebanyak 16% menjadi 79 Milyar, serta laba bersih atas modal sendiri mencapai tingkat tertinggi sebesar 61,5 %. Keberhasilan atas pencapaian tersebut terlihat pada pencapaian peningkatan secara terus menerus yang membuat harga saham PT. Unilever Indonesia Tbk. Pada 79 Bursa Efek Jakarta naik 6% dalam tahun 1993 dan kemudian pada tahun tahun berikutnya. Dan pada tahun yang sama PT. Unilever Indonesia Tbk, menambah produk baru seperti Dimension Kiddies dan Ultra Mild, rangkain Sunslik varian baru, Pepsodent varian baru, Close Up varian baru, Dave Shampo, Dave Conditioner, sabun mandi Lux Spa, Lipton Ice Tea dalam kemasan sachet, Rexona, dan berbagai produk kecantikan Pond s. Selama lebih dari 76 tahun keberadaan PT. Unilever Indonesia Tbk, para karyawan selalu diakui sebagai aset utama dalam kebijaksanaan perusahaan secara menyeluruh dengan mengadakan pelatihan dan pengembangan bagi seluruh jajaran staf dan untuk memastikan mereka

5 mampu memiliki kemampuan dalam memenuhi tuntutan pasar yang semakin bersaing. Tabel 3.1 Riwayat Perusahaan Tahun Perkembangan Import oleh Van Den Bergh, Jurgen and Brother 1933 Pabrik sabun Zeepfabrieken NV Lever Angke,Jakarta 1941 Pabrik Kosmetik Colobri NV, Surabaya Kendali oleh Unilever dihentikan (Perang Dunia II) Dibawah kendali pemerintahan 1967 Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang penanaman modal asing 1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta 1982 Pembangunan pabrik Elida Gabbs di Rungkut, Surabaya 1988 Pemindahan pabrik sabun mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut, Surabaya 1990 Terjun di bisnis teh 1992 Membuka pabrik es krim 1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi Penggabungan Instalasi produksi Cikarang, Rungkut 1999 Deterjen Cair NSD Cikarang 2000 Terjun ke bisnis kecap 2001 Membuka pabrik teh Cikarang

6 2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta 2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar 2004 Terjun ke bisnis makanan ringan 2005 Membuka pabrik sampo cair Cikarang 2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah Sumber : Data Perusahaan Struktur Organisasi

7 Tabel 3.2 Struktur Perusahaan Sumber : Data Perusahaan Misi Dan Nilai-Nilai Perusahaan

8 Misi : 1. Kami bekerja membangun masa depan yang lebih baik setiap hari. 2. Kami membantu orang-orang merasa nyaman berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain. 3. Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia. 4. Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan. Nilai-nilai : 1. Fokus pada pelanggan, konsumen dan masyarakat. 2. Kerja sama. 3. Integritas. 4. Mewujudkan sesuatu terjadi. 5. Berbagi kebahagiaan. 6. Kesempurnaan.

9 3.1.5 Logo Perusahaan Gambar 3.1 Logo Perusahaan Sumber : Data Perusahaan Identitas Perusahaan Berikut ini adalah data lengkap PT UNILEVER INDONESIA Tbk. Alamat : Graha Unilever Jl. Jendral Gatot Subroto Kav 15 Jakarta Indonesia Telepon : Fax : Website : www. unilever.com

10 3.1.7 Penghargaan Beberapa penghargaan yang di dapat oleh Unilever Indonesia, antara lain : Tahun 2008 : 1. The Asian Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) 2008 Unilever mendapatkan penghargaan sebagai perusahaan Indonesia yang paling diminati di Asia dan memenangkan keseluruhan kategori. 2. International Stevie Award 2008 Finalis untuk kategori Program Kepedulian Sosial Terbaik/CSR Terbaik dalam International Business Award (IBA) 2008 dengan Program Pengembangan Petani Kedelai Hitam. 3. International Energy Globe Award 2008 Program Inovasi Pendidikan Unilever Indonesia sebagai salah satu pemenang World Energy Globe Award. Program ini mendapat kehormatan sebagai pemenang nasional untuk Indonesia. 4. The Indonesia Best Brand (IBBA) Award 2008 Sebelas produk Unilever Indonesia menerima Indonesia Best Brand Awards Sunlight, Pepsodent, Lux, Lifebuot, Sunsilk, Pond s, Rinso, Citra, dan Molto menerima IBBA

11 platinum. Pond s Face Moisturizer menerima golden IBBA dan Bango mendapat IBBA untuk pertama kali. 5. Hero Award Unilever Indonesia menerima tiga penghargaan untuk kategori: Pilihan Terbaik Konsumen (Pepsodent), Pertumbuhan Penjualan Terbaik (Sunsilk), dan Produk Terbaik (Pond s). 6. Ing Griya Award Unilever Indonesia menempati peringkat teratas pada kategori Website Terbaik, Majalah Internal Perusahaan Terbaik, Laporan Tahunan Terbaik, Poster Terbaik. 7. Cakram Award Unilever Indonesia memenangkan kategori Kampanye Non- Komersial Terbaik untuk Program Unilever Jakarta Green & Clean. 8. Zero Accident Award Unilever Indonesia menerima penghargaan dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk kecelakaan Nihil dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 9. The Dream Team Championship Award Tim Marketing kecap Bango Unilever Indonesia memenangkan Marketing Dream Team Championship yang diselenggarakan oleh majalah SWA, bekerja sama dengan Indonesia Marketing Associations dan Mark Plus & Co.

12 10. Indonesia Best Packaging Award 2008 Rinso Anti Noda, Dove Shampoo Dialy Therapy, Citra Bengkoang White Milk Bath, Close Up Active Gel Crystal Frost, dan Citra Lasting White Extra Bubuk Mutiara Cina adalah pemenang Indonesia Best Packaging Award 2008 berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Marketing Extra Magazine. Tahun 2009 : 1. The Most Admired Companies in Indonesia dari Wall Strees Journal Asia. 2. Asia s Best Companies 2009 dari Finance Asia. 3. Meraih Stevie Award dari International Bussiness Award 2009, sebagai pemenang Environmental Responsibility Programme og the Year (Trashion). 4. Anugrah dari MAKE Award Asia sebagai the Most Admired Knowledge Enterprise in Asia. 5. Investors Award Best Listed Companies 2009 dari Investor Award untuk kategori produk rokok, farmasi dan peralatan rumah tangga. 6. The Best Large Cap Corporate of the Year bagi Indonesia, dari majalah AsiaMoney. 7. Famous Brand 2009 dari Hero Group, The Best People Choice untuk Rinso.

13 8. Metro TV MDG Award 2009 dari Metro TV dan Perserikatan Bangsa-bangsa di Indonesia sebagai pemenang pertama kategori Meningkatkan Kesehatan Ibu. 9. Indonesia Most Trusted Companies Award 2009 dari majalah SWA. 10. Indonesia Sustainability Award 2009 dari National Centre for Sustainability Reporting, untuk Best Sustainability Report 2008 di Ketegori aneka industri, consumer goods, property dan real estate. 11. Indonesia CSR Award dari kementrian Sosial Republik Indonesia dan Corporate Forum for Community Development. 12. Indonesia s Most Admired Companies (IMAC) versi Frontier Consulting Group dan Business Week Indonesia, sebagai Best Corporate Image di kategori Toiletries. 13. Indonesian Customer Satisfaction Award 2009 dari Frontier Consulting dan SWA NETWORK. 14. Indonesian Best packaging Award 2009 dari Mix Marketing Xtra dan Indonesia Brand Summit. 15. Asia Pacific Entrepreneurship Award dari AREA, pengakuan Asia Pasifik yang paling bergengsi untuk kewiraswastaan. Tahun 2010 : 1. Overall Best Managed Company in Indonesia Large Cap, dari Asiamoney.

14 2. Asia s Best Companies 2010 Award, dari Finance Asia. 3. Stevie Award 2010 as a Distinguished Honoree for Runal Women s Empowerment (Program Pengembangan Petani Kacang Kedelai Hitam), dari the American Business Awards. 4. ASIAN MAKE (Most Admired Knowledge Entreprise) Award, dari Teleos. 5. Indonesia s Most Admired Company (IMAC) Award for Best in the Toiletries category, dari Frontier Consulting Groub dan Business Week Indonesia. 6. Indonesia MAKE (Most Admired Knowledge Enterprise) Award 2010 sebagai Juara Tahun 2010 sebagai Juara Tahun 2010 Indonesia Make Study. Dari Dunamis Consulting. 7. Indoesia Best Brand Award 2010, dari majalah SWA, Mars, Metro TV, dan SWANETWORK. 8. Inedonesia Customer Satisfaction Award (ICSA) 2010, dari majalah SWA Sembada, Frontiers-Marketing Research Consulting, dan SWANETWORK-Corporateevent Management. 9. The Most Impactful Brand Activation Award 2010, dari Majalah Komunikasi Pemasaran MIX. 10. Indonesia s Most Trusted Company Award, dari majalah SWA Indonesia.

15 11. Indonesia Consumer Packaging Award 2010, dari majalah komunikasi pemasaran MIX & Indonesia Brand Summit. 12. Metro TV MDGs Award untuk Perlawanan terhadap HIV/AIDSdan penyakit menular lainnya, dari Metro TV. 13. Indonesia s Most Favorite Women s Brand 2010 Award, dari majalah Marketers. 14. Manggala Karya Baktu Husana Arutala Award, dari Kementrian Keseharan Republik Indonesia. 15. Asia s Best Employer Brand Award, dari Employer Branding Institute, CMA Asia Job Description 1. Presiden Director dijabat oleh Maurits Daniel Rudolf Lalisang. 2. Chief Financial Officer dijabat oleh Franklin Chan Gomez : a. Business System & IT b. Competitive & Corporate Strategy c. Corporate Management Accounting d. Finance and Accounting e. Internal Audit f. Investor Relation g. Legal Service h. Merger and Acquisitions

16 3. Director Home & Personal Care dijabat oleh Debora : a. Commercial HPC b. Marketing HPC 1. Home Care 2. Personal Care 4. Director Foods dijabat oleh Hadrianus Setiawan : a. Commercial Foods b. Marketing Foods c. Foods Solutions Busniess Unit 5. Director Ice Cream & Marketing dijabat oleh Surya Dharma Mandala: a. Commercial Ice cream b. Marketing Ice Cream c. Marketing Service 1. CMI 2. CCM 3. CAS 6. Director Supply Chain dijabat oleh Biswaranjan Sen : a. Corporate Planing b. Engineering c. Manufacturing d. Qualitiy Assurance e. Research & Development f. Supply Management g. Commercial Supply Chain

17 7. Director Customer Develoment dijabat oleh Joseph Bataona : a. Activation Implementation Management b. Customer Services & Logistics c. Customer Marketing & Category Trade Management d. Customer Management 1. General Trade 2. Modern Trade e. Commercial Customer Development f. Sales Operation & Demand Planning 8. Director Human Resources & Corpotare Relation dijabat oleh Enny Sampurno : a. Human Resources a. Corporate Communication b. Expentise Team b. Communication 1. Talent 1. Internal 2. Learning 2. Eksternal c. General Affairs c. Corporate Affairs d. HR Buniness Partners d. Unilever Peduli e. Industrial Relations e. Fondations Kegiatan Perusahaan

18 PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang memiliki bisnis di bidang customer good yang merupakan perusahaan terbaik FMCG (Fast Moving Customer Good) di dunia. PT. Unilever Indonesia Tbk di dalam memproduksi produknya dibagi kedalam 3 divisi yaitu: 1. Divisi Detergen Divisi ini menghasilkan produk-produk seperti: Rinso, Superbusa, Sunlight, Omo Cream Detergen, Lux, Lifebuoy, Vim dan Le Sancy. 2. Divisi Elida Gibbs / Kosmetik Divisi ini menghasilkan produk seperti : Pepodent, Close UP, Sunsilk, Dimension, Clear, Brisk, Timotie, Organics, Impluse, Vinolia, Rexsona, Denim, Axe, Vaseline, Pond's, Citra, dan Cuddle. 3. Divisi Foods Divisi ini menghasilkan produk-produk seperti: Blue Band, Royco, Teh Sariwangi, Ice Cream Walls. Sedangkan tempat menghasilkan produk tersebut untuk tiap divisi berlainan tempatnya, kecuali divisi detergen diproduksi di Surabaya dan Jakarta. Untuk divisi foods dipoduksi di Jakarta. PT. Unilever pusat mengawasi jalannya kegiatan dari devisi ini dan memonitor segala aktivitas atau area penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Gambar 3.2 Lokasi Kegiatan PT. Unilever Indonesia Tbk. Detergen & Foods Jakarta Detergen Surabaya Kosmetik Surabaya

19 Area Penjualan DKI Jakarta, Bandung, Cirebon, Banjarmasin, Pontianak, Medan, Padang, Palembang, Lampung, Surabaya, Semarang, Indonesia Timur, Samarinda, Manado, Ujung Pandang. Sumber : Data Perusahaan Sistem Yang Sedang Berjalan 1. Pelanggan datang ke PT Roda Mas Berkat Persahabatan dan bertemu dengan bagian pengorderan dan cek barang. Konsumen menyerahkan surat Delivery Order (DO) kepada bagian pengorderan dan cek barang. 2. Bagian pengorderan dan cek barang menyerahkan kwitansi pembayaran kepada pelanggan. 3. Pelanggan membayar biaya pengiriman sesuai yang tertera pada kwitansi yang diberikan oleh bagian pengorderan dan cek barang.

20 4. Bagian perngorderan dan cek barang menyerahakan Surat Pengiriman Barang (SPB) kepada pelanggan. 5. Pelanggan memberikan barang yang ingin dikirim. 6. Bagian pengorderan dan cek barang menyerahkan barang yang akan dikirim ke bagian pengiriman. 7. Selama perjalanan bagian pengiriman selalu memberikan report tentang keadaan truk yang digunakan untuk mengirim barang kepada bagian pemantau truk. 8. Setelah mendapat report dari bagian pengiriman, bagian pemantau truk melaporkan report tersebut kepada bagian pengorderan dan cek barang. 9. Bagian pengiriman menyerahkan barang kiriman kepada penerima sebagai bukti bahwa barang kiriman tersebut sudah sampai pada tujuannya. 10. Penerima menyerahkan tanda terima setelah ditanda tangani. 11. Setelah sampai kembali ke kantor, bagian pengiriman menyerahkan tanda terima tersebut ke bagian pengorderan dan cek barang.

21 Gambar 3.3 Rich Picture System Yang Berjalan Su mber : Data Perusahaan 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka atau framework untuk mengadakan penelitian. Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan bersifat asosiatif. Pengertian penelitian asosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. (Sugiyono, 2009: 26). Unit analisis yang dituju adalah Mahasiswa Komunikasi Pemasaran Bina Nusantara angkatan 2008 dan informasi yang didapat dari para konsumen tersebut dikumpul pada waktu tertentu atau disebut juga Cross-sectional. (Durianto, 2004: 19)

22 Desain penelitian yang digunaan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independent terhadap variabel dependent. Dalam pelaksanaan, metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan kuesioner dimana penelitian dilakukan pada suatu populasi dengan menganalisis data yang diperoleh dari populasi tersebut. Tabel 3.3 Desain Penelitian Sumber : Penulis Cross Sectional adalah data yang dikumpulkan pada waktu (satu kurun waktu) dan tempat tertentu saja. Keterangan : 1. T-1 : Untuk mengetahui hubungan antara brand awareness ice cream Walls Buavita dengan keputusan konsumen dalam memilih suatu produk.

23 2. T-2 : Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengaruh Brand Awareness ice cream Walls Buavita PT Unilever Indonesia Tbk terhadap keputusan pembelian Mahasiswa Komunikasi Pemasaran angkatan 2008 di Bina Nusantara. 3.3 Operasional Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel yang diteliti dibagi menjadi dua yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Dapat disimpulkan, variabel penelitian dapat berupa obyek dari penelitian yang mempunyai variabel. Definisi dari kedua variabel yang digunakan, adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independent atau bebas : Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas yaitu : Brand Awareness(X). 2. Variabel Dependen atau terikat : Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah keputusan pembelian(y).

24 Tabel 3.4 Operasional Variabel Variabel Indikator Deskriptor Ukuran 1. Merek ice cream Walls Buavita Skala Pengukuran No. Pertanyaan 2 Top of Mind Brand Recall yang paling diingat. 2. Ice cream yang pertama disebut adalah ice cream Walls Buavita. 3. Kecepatan dalam mengingat merek. 4. Merek lain yang disebutkan setelah menyebutkan merek Brand pertama kali tersebut. Ordinal Awareness 5. Tingkat minimal kesadaran menjadi Likert 8 (X) Brand Recognition dalam mengingat karakteristik merek. 6. Sadar akan iklan atau kemasan Interval 9 produk. 7. Tingkat rendahnya kesadaran 3 Unaware of Brand dalam mengartikan sebuah merek. 8. Tidak mengetahui merek sama sekali Tidak peduli dengan merek. 5

25 Keputusan Pembelian (Y) Need Recognation Prepurchase Search Evaluation of Alternative Purchase Behavior Post 10. Sadar akan kebutuhan produk Sadar akan adanya masalah Sumber informasi produk Mencari informasi sebelum 5 mebeli produk. 14. Kepercayaan terhadap produk Membandingkan dengan 7 produk lain. 16. Pembelian berulang-ulang Pembeli yang berkomitmen 8 pada satu produk. 18. Merasa puas dengan produk. 9 Purchase Evaluation 19. Rekomendasi untuk konsumen lain Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan : 1. Data Primer Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009: 135).

26 Observasi adalah pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejalagejala alam dan bila responden yang diminati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2009: 203). 2. Data Sekunder Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca buku-buku referensi, atau internet yang berhubungan dengan topik penelitian dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan teoritis dan pendapat para ahli yang berhubungan dengan penelitian ini sehingga dapat digunakan dan membantu penulis dalam menganalisis data dan mendeskripsikan masalah yang diteliti. a. Jenis Skala Pengukuran Secara mendasar, jenis-jenis skala pengukuran dibagi menjadi 4 kategori : 1. Nominal Skala ini merupakan skala pengukuran terendah. Skala ini hanya berfungsi sebagai kategorisasi. Tidak menunjukkan adanya indikasi apakah sesuatu itu bersifat lebih tinggi dari pembandingnya. Peneliti hanya menggunakan angka sebagai alat bantu koding saja. 2. Ordinal Ordinal berasal dari kata order. Skala ini menunjukan adanya rangking, namun jarak antar rangking 1, 2, 3, dst tidaklah tetap.

27 3. Interval Skala interval menunjukan adanya rangking, jarak yang konstan, dapat dilakukan operasi matematika, namun dengan nilai nol yang tidak mutlak (no absolute zero). 4. Rasio Rasio merupakan skala tertinggi yang memiliki seluruh sifat skala nominal, ordinal dan interval. Nilai nol dalam skala ini bersifat mutlak. Peneliti juga dapat melakukan operasi matematika. Yang membedakan dengan skala interval adalah ia memiliki nilai nol mutlak. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pengisian kuesioner. Pengukuran variabel dilakukan dengan skala Likert yang menggunakan metode scoring sebagai berikut. Tabel 3.5 Kategori Pengumpulan Data Sumber : Penulis

28 Keterangan : SS = Sangat Setuju diberi nilai 5 S = Setuju diberi nilai 4 RG = Ragu Ragu diberi nilai 3 TS = Tidak Setuju diberi nilai 2 STS = Sangat Tidak Setuju diberi nilai Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 115). Populasi dari penelitian ini adalah Mahasiswa Komunikasi Pemasaran Bina Nusantara angkatan 2008 sebanyak 380 orang. Penulis mendapatkan data tersebut dari Layanan Informasi Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2009: 116).

29 Menurut Durianto (2004: 26), sampel adalah sebagian dari observasi yang dipilih dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya. Populasi berarti keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup dan waktu yang ingin diteliti. Sampel pada penelitian ini diambil menggunakan rumus slovin karena populasi dari penelitian ini sudah diketahui. Berikut adalah teknik pengambilan sampel menggunakan rumus slovin. Keterangan : n : Ukuran Sampel N : Ukuran Populasi E : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%

30 Dari 380 populasi, didapat 79 Sampel menggunakan rumus Slovin, dengan menggunakan teknik Non Probability Sampling yang artinya suatu cara pemilihan elemen-elemen dari populasi untuk menjadi anggota sampel, dimana setiap elemen tidak mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih. Menggunakan sampling kuota yakni teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Ciri-ciri dari populasi tersebut adalah berasal dari satu lingkungan yang sama yaitu Mahasiswa Komunikasi Pemasaran Bina Nusantara Angkatan Pengujian Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Validitas adalah tingkat keandalah dan kesahilan alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2009: 137). Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrument (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor variabel jawaban responden

31 dengan total skor masing-masing variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0.05 dan Tinggi rendahnya validitas instrument akan menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud Uji Reliabilitas Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrument yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Logikanya jika kita melakukan penelitian yang sama, dengan tujuan yang sama dan karakteristik responden yang sama, maka hasil pengambilan data berikutnya akan kita dapatkan respon yang kurang lebih sama. Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrument yang digunakan sudah tidak valid dan reliabel maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan reliabel. Pada program SPSS metode yang digunakan dalam pengujian reliabitilias ini adalah dengan menggunakan metode cronbach s alpha, dimana satu kuesioner dapat dinyatakan reliabel apabila cronbach s alpha > 0.6.

32 Tabel 3.6 Tingkat Reliabilitas Sumber : Simamora (2008 : 190) 3.8 Metode Analisis Data Tabel 3.7 Metode Analisis Sumber : Penulis

33 Keterangan : T-1 Untuk mengetahui hubungan antara Brand Awareness dengan keputusan pembelian. T-2 Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pengaruh Brand Awareness terhadap keputusan pembelian. Dalam suatu penelitian, pengolahan data merupakan hal penting. Langkah pertama sebelum menyebarkan kuesioner adalah menentukan skala pengukuran kuesioner, karena hal itu dapat mempermudah pengolahan data yang menggunakan komputer dengan program SPSS version Uji Normalitas Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas akan mengarahkan teknik statistik apa yang akan digunakan untuk uji mengambil keputusan. Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikasi di bawah 0.05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.

34 3.8.2 Uji Kolerasi Kegunaan dari metode ini adalah untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). Menurut Sugiyono (2009: 182) kolerasi dapat dihitung sebagai berikut: Rumus menghitung kolerasi adalah : Dimana : n= koefisien kolerasi xi= variabel x yi= variabel y Jika harga r hitung lebih besar dari r tabel baik untuk kesalahan 5% maupun 1%, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif antara kedua variabel. Berdasarkan Riduwan dan Kuncoro (2008: 62), apabila nilai koefisien kolerasi pearson (r) = +1, maka kolerasi positif dan sempurna. Apabila nilai koefisien kolerasi pearson (r) = -1, maka kolerasi atau hubungan kolerasi negatif sempurna, dan bila r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti kolerasinya sangat kuat. Arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel nilai interpretasi r sebagai berikut :

35 Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah Sumber : Riduwan dan Engkos Kuncoro (2008) Uji Regresi Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang memiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Jadi regresi mengemukakan masa depan untuk memberikan sumbangan menentukan keputusan terbaik. Persamaan umum linear sederhana adalah : Rumus: Dimana : Y= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan X= Subyek pada variabel independen uang mempunyai nilai tertentu a= Nilai konstanta b= Angka arah atau koefisien regresi

36 3.9 Uji Hipotesis Untuk T-1 Hipotesis : Ho 1 : Tidak terdapat hubungan antara Brand Awareness dengan keputusan pembelian konsumen pada produk ice cream Walls Buavita. Ha 1 : Terdapat hubungan antara Brand Awareness dengan keputusan pembelian konsumen pada produk ice cream Walls Buavita. Untuk T-2 Hipotesis : Ho 2 : Tidak terdapat pengaruh antara Brand Awareness dengan keputusan pembelian konsumen pada produk ice cream Walls Buavita. Ha 2 : Terdapat pengaruh antara Brand Awareness dengan keputusan pembelian konsumen pada produk ice cream Walls Buavita Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Rancangan implikasi hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh brand awareness terhadap keputusan pembelian. Jika terdapat pengaruh dan hubungan antara brand awareness dengan keputusan pembelian maka terbukti bahwa Brand Awareness yang terdapat pada ice cream Walls Buavita dapat

37 mempengaruhi keputusan pembelian konsumen untuk lebih menggunakan produk ice cream Walls Buavita dibanding dengan ice cream merek lain. Dengan demikian sebagai evaluasi untuk PT Unilever Indonesia Tbk diharapkan tetap mempertahankan brand awareness ice cream Walls Buavita dalam meningkatkan keputusan pembelian konsumen terhadap ice cream Walls Buavita.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT. Unilever Indonesia, Tbk didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabriken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Profil Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, PT Unilever Indonesia Tbk

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, PT Unilever Indonesia Tbk 60 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sejak didirikan di Indonesia pada 5 Desember 1933, PT Unilever Indonesia Tbk (Perseroan) telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Unilever didirikan secara resmi pada tanggal 1 januari 1930 dan merupakan paduan antara " margarine union" dari negeri belanda dan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Latar Belakang Perusahaan 2.1.1. Sejarah Unilever Indonesia PT. Unilever Indonesia, Tbk., didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever's Zeepfabrieken

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: p55), penelitian assosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu aspek pengukuran kinerja perusahaan adalah melakukan analisis atas laporan keuangan. Dengan menganalisis laporan keuangan dapat diketahui kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT Selamat Sempurna Tbk. yang beralamat di Jl. LPPU Curug no.88, Tangerang, Banten 3.1. Gambaran Umum

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

GAMBAR 1.1 LOGO UNILEVER

GAMBAR 1.1 LOGO UNILEVER BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 dan Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Toserba Samudra yang beralamat di Jl. H.Z Mustofa No. 59 Tasikmalaya, Jawa Barat. 3.1. Gambaran Umum Toserba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Persaingan bisnis di era globalisasi, menuntut perusahaan harus dapat bersikap dan bertindak, hal ini disebabkan karena lingkungan bisnis bergerak sangat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan ini kemudian memproduksi sabun cuci dengan merk Sunlight.

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan ini kemudian memproduksi sabun cuci dengan merk Sunlight. BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Tinjauan PT. Unilever 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Unilever Pada tahun 1885, dua bersaudara dari inggris bernama William dan James Lever mulai mengelola perusahan dengan nama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian mengenai hubungan self-efficacy terhadap kinerja manajer, penulis melakukan observasi untuk memperoleh data yang diperlukan.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Pada bab II ini peneliti akan medeskripsikan objek penelitian yang dilihat dari Sejarah Unilever Indonesia, Perkembangan Unilever, Misi Unilever, Logo Unilever, Nilai

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN BIAYA DISTRIBUSI TERHADAP PENJUALAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk.

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN BIAYA DISTRIBUSI TERHADAP PENJUALAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. PENGARUH PROMOSI DAN TERHADAP PENJUALAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. (THE EFFECT OF PROMOTION AND DISTRIBUTION COST ON SALES VOLUME S PT UNILEVER INDONESIA Tbk) Maduretno Widowati *) Abstract To increase

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian deskriptif. Penelitian dekriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PT.

BAB I PENDAHULUAN PT. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 PT. Unilever Indonesia Tbk PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Menurut Ruslan (2010:24) metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum PT. Unilever Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum PT. Unilever Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum PT. Unilever Indonesia. Unilever adalah salah satu perusahaan terdepan yang bergerak pada produk home and personal care serta foods & ice cream di Indonesia. Rangkaian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Objek Penelitian 4.1.1 PT Unilever Indonesia Tbk, Berdasarkan situs resmi Unilever Indonesia (www.unilever.co.id), PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian latar belakang dan landasan teori pada bab sebelumnya, penelitian ini menggunakan kerangka berpikir sebagai berikut: BRAND AWARENESS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian asosiatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel - variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Lokasi Penelitian a. Gambaran Umum Prodi Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya. Prodi Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut sugiyono (2012:14), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawanya

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai

IV. PEMBAHASAN. PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai 35 IV. PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. Van

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Center lantai 4 No. 1006, Jl. Asia Afrika Pintu IX-Gelora Senayan Jakarta 10270

BAB III METODE PENELITIAN. Center lantai 4 No. 1006, Jl. Asia Afrika Pintu IX-Gelora Senayan Jakarta 10270 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian 1. Waktu Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di perusahaan tempat penulis bekerja yaitu PT XC Cleanindo yang berlokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di III. METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di dalam penelitian. 2. Objek Penelitian Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan tingkat ketergantungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adanya sebuah peluang maka tidak akan terlepas dari adanya persaingan,

BAB I PENDAHULUAN. Adanya sebuah peluang maka tidak akan terlepas dari adanya persaingan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era modern yang menuntut terpenuhinya semua kebutuhan manusia secara lengkap dan sangat kompleks. Dalam hal ini manusia selalu merasa tidak puas akan apa yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. multinasional terbesar di dunia mempunyai sejarah yang panjang sejak mulai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. multinasional terbesar di dunia mempunyai sejarah yang panjang sejak mulai BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT Unilever sebagai salah satu perusahaan customer package goods multinasional terbesar di dunia mempunyai sejarah yang panjang sejak mulai dirintis hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran menjadi suatu fungsi bisnis yang sangat penting, yang berurusan dengan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. XYZ yang beralamat di Jl. Inti 3 Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam menyusun penelitian ini maka penulis memilih Universitas Mercubuana

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Unit analisis yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada responden. Teknik penggunaan angket adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran semakin berkembang dengan ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Berdasarkan buku Teknik Praktis Riset Komunikasi (Kriyantono, 2010 : 54) pendekatan objektif menganggap perilaku manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan diluar kemauan mereka sendiri. Manusia dianggap

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dapat dirumuskan suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin (ilmu) untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat a. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 2 bulan terhitung dari bulan Juli 2016 sampai dengan Agustus 2016. b. Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

PERTODE SKRIPSI. Oleh: SINTTYA IC ARBI IIIM.93t NIP E17 2fi Gorontalo, Juni 2014

PERTODE SKRIPSI. Oleh: SINTTYA IC ARBI IIIM.93t NIP E17 2fi Gorontalo, Juni 2014 r! LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBNG PENGARI]H EARNING PER SHARE (EPS) T'AII DEWDEND PERSHARE (DPS) TERIIADAP HARGA SAHAM (CLOSING PRICE) PADA PT. T'NILEVER INIATESIA TbTq PERTODE 2003-2013 SKRIPSI Oleh: SINTTYA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Pada tahun 1885, di Inggris terdapat scbuah pcrusahaan bernama Lever

BABI PENDAHULUAN. Pada tahun 1885, di Inggris terdapat scbuah pcrusahaan bernama Lever Bab I Pendahuluan 1 BABI PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Perusahaan 1.1.1.Sejarah Berdirinya Perusahaan Unilever Pada tahun 1885, di Inggris terdapat scbuah pcrusahaan bernama Lever Brothers Company yang didirikan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN

BAB III OBYEK PENELITIAN BAB III OBYEK PENELITIAN 3.1 Perusahaan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pluit village adalah pusat perbelanjaan dan deretan toko - rumah yang dibangun diatas tanah 21 Ha, dengan fitur danau didepan.

Lebih terperinci

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p.11) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitiian Berdasarkan pendapat Sugiyono (2007,p10), jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya ada 3 yaitu penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di pasar yang ada di Kabupaten Tangerang, yaitu Pasar komplek garuda, yang beralamat di Jalan Raya kampung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagai berikut: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagai berikut: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Pengertian metode penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:2) adalah sebagai berikut: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Siregar (2013: 8) metode ilmiah adalah cara- cara menerapkan prinsip- prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN - Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C. William Emory (2002, p122).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambar Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahan Unilever Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambar Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahan Unilever Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambar Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahan Unilever Indonesia PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunanakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 1 Datanya diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan penelitian asosiatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan pencapaian tujuannya. Oleh karena itu, organisasi secara berkala merekrut untuk menambah, mempertahankan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini merupakan Basic Researh karena hasil dari penelitian ini berfungsi sebagai pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian PT. Unilever Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia. Rangkaian produk Perseroan mencakup

Lebih terperinci

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang BAB III METODLOGI PENELITIAN 3.1 Metodelogi Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah metodologi deskriptif (descriptive reaserch), yaitu merupakan penelitian terhadap masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey untuk mengetahui pengaruh antara citra merek, harga dan kualitas produk speedy

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

BAB 3 METODE PENELITIAN. berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 PENDEKATAN DAN METODOLOGI 3.1.1 Metodologi Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian. Pada penelitian dalam proyek akhir ini, digunakan metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, M.A.,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan nilai dari variaelvariabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan Pangeran Emir M. Noor No.4A Bandar Lampung mulai bulan Juli 2011. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah studi yang meneliti tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan di restoran Tairyo Indonesia yang terletak di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan pencarian dan pengumpulan data, pengelolaan data dan penulisan hasil laporan, sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam melakukan penelitian, penulis melakukan penelitian berdasarkan obyek penelitian dan sejarah penelitian. 3.1.1 Obyek penelitian Untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang digunakan adalah Cross-sectional, yaitu sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut (Sugiyono2007, p11), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2003:36) yang dimaksud penelitian asosiatif adalah Penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pengertian metode penelitian menurut Sudiyono (2012) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif berupa gambaran penjelasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, yang diilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tampilkan setiap harinya, baik melalui tayangan televisi dan media massa

BAB I PENDAHULUAN. tampilkan setiap harinya, baik melalui tayangan televisi dan media massa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan iklan di Indonesia sangat berkembang pesat, oleh karena itu banyak sekali perusahaan-perusahaan Indonesia berlombalomba meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

B. KEGIATAN MAGANG 1. LATAR BELAKANG KEGIATAN

B. KEGIATAN MAGANG 1. LATAR BELAKANG KEGIATAN 1. LATAR BELAKANG KEGIATAN B. KEGIATAN MAGANG Proses pembelajaran merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk mengembangkan pengetahuan, kecakapan, sikap, dan kemampuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan ilmu Pengetahuan belakangan ini semakin berkembang pesat hal ini dapat dilihat dari munculnya berbagai sekolah baik dari SD, SMP, SMA maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat. 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih PT Meprofarm sebagai objek penelitian. PT Meprofarm adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU. 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu dengan mengolah data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan pelanggan. Untuk itu, perusahaan mengalami tantangan karena saat ini pelanggan menghadapi beraneka ragam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 1. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis penelitian dalam bentuk survey. Penelitian yang dapat menghasilkan sebuah deskripsi tentang apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,

Lebih terperinci