BAB 4 RANCANGAN USULAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 RANCANGAN USULAN"

Transkripsi

1 BAB 4 RANCANGAN USULAN 4.1 Future Architecture Strategic Goals and Initiative Strategic Plan Pembuatan strategi perusahaan sangat penting dalam menentukan kemana arah PT. Angkasa Pura II dalam menjalankan proses bisnisnya, yaitu sebagai berikut : 1. Visi Perusahaan Menjadi pengelola Bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan professional. Dari visi perusahaan yang telah ada dirasakan masih sesuai dan dapat diterapkan sebagai visi perusahaan untuk satu sampai lima tahun kedepan,sehingga tidak diperlukan perubahaan mengenai visi perusahaan. 2. Misi Perusahaan 1. Mengelola jasa kebandarudaraan kelas dunia dengan mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. 2. Mengembangkan SDM dan budaya perusahaan yang berkinerja tinggi dengan 107

2 108 menerapkan system manajemen kelas dunia. 3. Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk meningkatkan nilai pemegang saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya. 4. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa bandar udara. Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan. Dari poin-poin misi perusahaan diatas yang telah ada, usulan dilakukan dengan penambahan poin misi yang ke lima yaitu Mengoptimalkan penggunaan fungsi IT/IS dalam pengelolaan jasa Bandar udara untuk meningkatkan layanan kebandar udaraan.

3 Usulan SWOT Analysis Pengukuran terhadap kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman pada PT. Angkasa Pura II yang telah dilakukan pada bab sebelumnya telah menimbulkan strategi-strategi yaitu : Strategi SO : Meningkatkan kuota pelayanan yang sehingga dapat memperbanyak kuantitas pelayanan sisi udara. Memperluas jaringan market share. Meningkatkan mutu dan fasilitas layanan bandar udara. Strategi WO : Dengan adanya pengembangan teknologi informasi dapat membantu kelancaran dalam proses bisnis perusahaan. Di adakannya training terhadap petugas pelayanan sisi udara meningkatkan kualitas SDM yang di miliki.

4 110 Strategi ST : Meningkatkan kerjasama dengan semua pihak terkait seperti pihak supplier, pemerintah, dan pelanggan. Memberikan best practice atau social education terhadap masyarakat agar lebih mengenal pelayanan sisi udara pada bandara. Dan juga senantiasa menjaga pelayanan tetap pada pelayanan yang terbaik. Strategi WT : Mengoptimalkan research and development yang ada, sehingga teknologi dapat lebih di kembangkan menjadi sebuah alat atau menjadi sebuah competitive advantage bagi perusahaan. Pemberian sanksi yang tegas terhadap pelanggar-pelanggar dari regulasi yang ditetapkan oleh perusahaan. Dari strategi yang muncul diatas pada sub bab akan dijelaskan usulan waktu yang tepat untuk pelaksanaan strategi-strategi tersebut.

5 Concept of Operations Scenario Dari kelemahan-kelemahan yang ada pada PT.Angkasa Pura II (persero) dapat menimbulkan usulan untuk melakukan perubahan dan penambahan yang dapat diambil untuk memperbaiki proses yang telah ada pada perusahaan baik mengenai sumber daya manusia, prosedur yang harus dilakukan dan juga tools teknologi pendukung untuk membantu jalannya perusahaan. Secara lengkap planning assumption dapat di lihat pada berikut ini. a. Strategic goals 1. Bagian Air Traffic Service (ATS) Meningkatkan kualitas service dengan koordinasi kerja yang baik dan dibantu dengan teknologi informasi. 2. Bagian Apron Movement Control (AMC) Meningkatkan pelayanan dan proses pendataan pesawat pada sisi apron di bandara. 3. Bagian Commercial Meningkatkan pelayanan pada sisi commercial dan pemasaran terhadap layanan komersil perusahaan.

6 Bagian Keuangan (Penagihan,Akutansi Fiskal) Meningkatkan pendapatan perusahaan dan mengurangi kerugian perusahaan juga membuat laporan keuangan yang tepat sehingga dapat dimonitor dan diambil keputusan yang tepat oleh top eksekutif perusahaan. b. Strategic Initiative 1. Bagian Air Traffic Service (ATS) a. Mengikuti standar prosedur mutu kerja yang telah ada. b. Penggunaan teknologi informasi dalam pencatatan pelayanan penerbangan yang dilakukan. 2. Bagian Apron Movement Control (AMC) a. Menggunakan infrastruktur dan perlengkapan yang modern. b. Menggunakan sistem billing dalam pendataan layanan sisi apron.

7 Bagian Commercial a. Memperluas market share perusahaan. b. Penggunaan sistem billing dalam pendataan atau pencatatan layanan commercial. 4. Bagian Keuangan (Penagihan,Akutansi,Fiskal) a. Memperhitungkan pencatatan, pembayaran, dan pendapatan secara benar dan sesuai. b. Meningkatkan pendapatan perusahaan setiap tahunnya. c. Penggunaan sistem keuangan terintegrasi untuk membantu kegiatan dalam bagian keuangan. c. Outcome Measures Dalam perubahan strategic goals dan initiative maka perlu perubahan dalam tolak ukur atau indikator keberhasilan dari strategic goals dan initiative tersebut. Seperti :

8 Bagian Air Traffic Service (ATS) Mempercepat proses dalam pencatatan pelayanan sisi udara selama satu menit dalam setiap penerbangan yang dipandu oleh ATS dan mengurangi pembelian kertas karena pencatatan langsung dilakukan kedalam sistem pencatatan ATS yang terkomputerisasi dan terintegrasi pada sistem billing perusahaan. 2. Bagian Apron Movement Control (AMC) a. Max 3 kali dalam jangka waktu 6 bulan terjadi kesalahan kerja berkaitan dengan human eror. b. Max 3 kali kesalahan dalam jangka waktu 6 bulan dalam pencatatan layanan sisi apron terhadap sistem billing perusahaan. 3. Bagian Commercial a. Max 3 kali kesalahan dalam 6 bulan terjadi kesalahan dalam pendataan atau pencatatan layanan commercial ke dalam sistem billing perusahaan.

9 115 b. Min 5 site fasilitas bandara tersewa dalam 3 bulan. 4. Bagian Keuangan (Penagihan,Akutansi,Fiskal) a. Max 3 kali dalam jangka waktu 3 bulan terjadi kesalahan dalam proses pengiriman penagihan pembayaran. b. Max 2 kali kesalahan dalam 4 bulan terjadi kesalahan dalam pencatatan dan perhitungan pendapatan. c. Max 3 kali kesalahan dalam penginputan data keuangan terhadap sistem keuangan terintegrasi.

10 SWOT Analysis Pada beberapa usulan yang diberikan pada analisis internal perusahaan yang dapat dicapai dalam tahun ke-1 hingga tahun ke -3. Sebagai berikut : SWOT Analysis SO Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Meningkatkan Meningkatkan Memperluas mutu dan kuota jaringan fasilitas layanan pelayanan yang market share. bandar udara. sehingga dapat memperbanyak kuantitas pelayanan sisi udara. Alasan Dengan Dari Bagian ditingkatkannya pengalaman Commercial kualitas dan dalam memperluas mutu dari pelayanan sisi market share fasilitas bandara udara perusahaan yang ada di permintaan dengan dukung oleh aset dalam memanfaatkan perusahaan dan pelayanan sisi iklan-iklan kekuatan udara sangat dan juga financial yang tinggi sehingga website baik sehingga diperlukan perusahaan dapat penambahan secara memanfaatkan kuota dalam maksimal peluang yang pelayanan sisi sebagai media ada, dengan udara, melalui promosi. melakukan penambahan

11 117 pembenahan personil standar mutu operasional dan fasilitas bandara. cakupan wilayah operasional bandara. ST Meningkatkan Memberikan menjaga Kerjasama best practice pelayanan dengan semua atau social tetap pada pihak terkait education pelayanan seperti pihak terhadap yang terbaik supplier, masyarakat pemerintah, dan agar lebih pelanggan mengenal pelayanan sisi udara pada bandara Alasan Dalam untuk Terus meningkatkan peningkatan menjaga kualitas layanan dalam kualitas di perlukan hubungan dan pelayanan sumber daya dan guna yang terbaik dukungan dari meningkatkan agar tetap pihak pihak pelayanan menjadi terkait sehingga terhadap perusahaan menjadi sebuah pelanggan pengelola pelayanan yang maka, di pelayanan bermutu perlukan ada kebandar baik.dan dalam nya edukasi udaraan prakteknya sosial terhadap terbaik perusahaan para pelanggan dengan sudah agar lebih standarisasi

12 118 melakukan kerja mengetahui sesuai service sama yang baik proses level dengan mitra pelayanan sisi agreement. perusahaan udara. sehingga harus di jaga hubungan baiknya. WO Dengan adanya Di adakannya - pengembangan training teknologi terhadap informasi dapat petugas membantu pelayanan sisi kelancaran udara dalam proses meningkatkan bisnis kualitas SDM perusahaan. yang di miliki Alasan Untuk Untuk - meningkatkan peningkatan efisiensi dan dalam efektifitas dalam pelayanan proses diperlukan pelayanan dan pelatihan aktivitas bisnis terhadap perusahaan petugas maka pelayanan sisi pengembangan udara sehingga teknologi dapat informasi sangat meningkatkan di butuhkan. pelayanannya. WT Mengoptimalkan Pemberian - research and sanksi yang

13 119 development tegas bagi yang pelanggar- ada,sehingga pelanggar yang teknologi dapat melanggar lebih di regulasi yang kembangkan ditetapkan oleh menjadi sebuah perusahaan. alat atau menjadi sebuah competitive advantage bagi perusahaan. Alasan Untuk Untuk - menerapkan meminimalisasi teknologi pelanggaran informasi yang atas ketidak berkualitas maka disiplinan para di perlukan pengguna jasa pengembangan Bandar udara dan riset dengan teknologi yang memanfaatkan dilakukan secara pengembangan berkala untuk SI/TI meningkatkan perusahaan. mutu perusahaan. Tabel 4.1 Tabel SWOT Analysis

14 CONOPS Berikut ini usulan Concept of Operation Scenario pada proses pencatatan pendapatan pelayanan sisi udara PT. Angkasa Pura II yang telah dijelaskan pada BAB 3 : 1. Penambahan sisitem pencatatan ATS pada bagian ATS. 2. Penambahan billing sistem terpusat untuk melakukan pencatatan layanan dari pelayanan Bandar udara. 3. Mengintegrasikan Sistem Keuangan sehingga menjamin konsistensi data dan efisiensi proses dari unit terkait. 4. Pembuatan dashboard of director untuk akses direktur sehingga direktur dapat langsung melihat dan memonitor laporan pendapatan.

15 CONOD Dari proses bisnis yang di jelaskan di bab 3, berikut ini proses bisnis yang di usulkan untuk proses bisnis pencatatan pendapatan pada layanan sisi udara di PT. Angkasa Pura II: Gambar 4.1 CONOD Berikut ini merupakan penjelasan proses bisnis perusahaan: 1. 3 bagian operasional melayani pelayanan pada unit masing-masing. 2. Pada bagian ATS (Air Traffic Service) melakukan pelayanan pada sisi udara seperti pemanduan pesawat untuk penerbangan pesawat, kemudian bagian ATS (Air Traffic Service) mendata data penerbangan pesawat atau

16 122 maskapai yang dilayani kedalam sistem pencatatan ATS yang terkoneksi dengan billing sistem bandara yang berisi: a. Kode Pesawat b. Asal c. Tujuan d. Rute pesawat e. Maskapai 3. lalu pada bagian AMC, melakukan operasional pada sisi apron seperti pemarkiran pesawat, garbarata pesawat, kemudian bagian AMC mendata data penerbangan pada billing sistem berupa: a. Kode pesawat b. Waktu Kedatangan c. Waktu keberangkatan d. Areal Parking e. Status garbarata 4. Kemudian pada bagian Commercial melayani pada penyewaan areal perkantoran, kounter-kounter, gedung,yang kemudian data penyewa beserta pembiayaan di masukian datanya ke dalam billing sistem nonaeronautika. 5. Billing sistem secara digital mengirim tiap bulan nya ke dalam sistem keuangan terintegrasi untuk diperhitungkan biaya tagihan pada pelanggan.

17 Bagian penagihan akan mengakses jumlah total tagihan pelanggan kemudian menagih pada pelanggan yang kemudian pelanggan yang sudah membayar mendapat bukti pembayaran. 7. Untuk bagian akuntansi akan membuat laporan pendapatan 8. Direktur dapat mengakses dashboard untuk memonitor dan melihat performa keuangan dan laporan keuangan perusahaan.

18 Balanced Scorecard Dari Balanced Scorecard yang telah di jelaskan dalam bab 3, berikut ini usulan balanced scorecard yang di usulkan untuk PT. Angkasa Pura II : 1. Dari Perspektif Financial Objektif Pengukuran Inisiatif Kebutuhan Informasi /IS Persperktif Financial 1.Meningkatkan pendapatan dan profit perusahaan 2.Menunjang Pencapaian cost efficiency dan kinerja keuangan 3.Meningkatkan optimalisasi utilisasi asset 1.Pendapatan dari Pelayanan sisi udara 2.Operating Rasio 3.Jumlah Biaya SDM terhadap pendapatan 4.Pertumbuhan pendapatan Usaha 1.Pengembangan dan peningkatan Fasilitas Bandara 2.Optimalisasi penggunaan aset 3.Optimalisasi strategi pola kerjasama 4.Penerapan Strategi diversifikasi 5.Peningkatan peluang usaha baru 1.Informasi asset dan fasilitas 2.Sistem Informasi dan Manajemen Keuangan 3.Sistem informasi dan Manajemen asset 4.Sistem informasi dan manajemen investasi 5.Sistem manajemen dokumen Tabel 4.2 Balanced Scorecard perspektif Financial

19 Dari Perspektif Customer atau pelanggan Objektif Pengukuran Inisiatif Kebutuhan Informasi/IS Perspektif Customers 1.Memberikan layanan berkualitas (Service Excellence) 2.Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan 1.Kepuasan pelanggan 2.Daya Tarik Memacu Pelanggan 3.Komplain pelanggan 1.Peningkatan dan Pengembangan layanan 2.Peningkatan dan Pengembangan fasilitas komunikasi penerbangan 1.Informasi keluhan dan kebutuhan pelanggan 2.Informasi persepsi pelanggan terhadap image perusahaan 3.Sistem Service Desk 3.Membangun image/brand perusahaan 4.Indeks standard pemenuhan keamanan 3.Peningkatan dan pengembangan dan keselamatan bandara 4.Sistem Informasi dan Manajemen Hubungan dengan Pelanggan 4.Penanganan standard mutu pelayanan pengguna jasa berbasis ICT 5.Penerapan Customer Loyality Program 6.Pengoptimalan penerapann Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L) Tabel 4.3 Balanced Scorecard perspektif Customer

20 Dari Perspektif Internal Process Objektif Pengukuran Inisiatif Kebutuhan Informasi/IS Perspektif Internal Process 1.Meningkatkan efektifitas dan efisiensi layanan 2.Membangun peningkatan kualitas dan inovasi layanan 3.Memenuhi standard internasional dan kebijakan yang berlaku 4.Menerapkan Good Corporate Governance 1.Penyerapan investigasi 2.Pencapaian Target Bussines plan 3.Pengendalian risiko 4.Pencapaian Target /Sasaran Direktorat 5. penilaian KPI Individu 1.Peningkatan Kinerja unit-unit kerja 2.Peningkatan dan pengembangan fasilitas pendukung operasional 3.Peningkatan dan pengembagan sistem informasi 3.Proses Bisnis dan Standard Operating Procedures (SOP) yang efektif 4.Struktur Organisasi yang efektif dan Dinamis 1.Informasi kinerja dan pencapaian target unit-unit kerja 2.Informasi kinerja dan pencapaian target karyawan 3.Informasi kebutuhan operasional 4.Informasi pelaksanaan standard dan prosedur 5.Informasi kondisi fasilitas operasional 6.Sistem informasi manajemen audit Tabel 4.4 Balanced Scorecard perspektif Internal Process

21 Dari perspektif Learning and Growth Objektif Pengukuran Inisiatif Kebutuhan Informasi/IS Perspektif Learning and Growth 1.Mengembangkan dan meningkatkan kompetensi SDM 2.Menerapkan sistem informasi berbasis IT 3.Menciptakan Budaya pembelajaran terus menerus 4.Membangun Budaya kerja kondusif 1.Indeks kepuasan karyawan 2.Produktivitas SDM 3.Tindak Lanjut Hasil Temuan 4.Penerapan IT 1.Pembangunan Sistem Kompetensi SDM 2.Pemenuhan Sertifikasi Profesi 3.Pengembangan peraturan dan prosedur SDM yang jelas, termasuk reward and punishment system 4.pembentukan sistem Knowledge Management yang efektif 1.Informasi indeks kepuasan karyawan 2.Informasi Kualifikasi dan kompetensi karyawan 3.Informasi materi pembelajaran dan pengetahuan 4.Informasi Kinerja Karyawan 6.Sistem pembelajaran terpadu 5.Membangun efektivitas penelitian dan Pengembangan yang didukung oleh sistem informasi yang handal 7.Sistem manajemen pengetahuan 6.Peningkatan dan pengembangan sistem informasi Tabel 4.5 Balanced Scorecard perskpektif Learning and Growth

22 Business Product and Services Business Plan Untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan maka harus ada strategi yang diambil oleh PT. Angkasa Pura II khususnya strategi harus di sesuaikan dengan penggunaan teknologi informasi yang ada untuk mendukung fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan 1-3 tahun kedepan. Selain itu untuk menunjang itu semua,perusahaan menetapkan strategi untuk mengoptimalkan kegiatan operasionalnya sehingga pelayanan dari PT. Angkasa Pura II terus berjalan secara optimal dalam memenuhi pelayanan yang diinginkan Usecase Narrative and Diagram PT.Angkasa Pura II melayani pelayanan kebandar udaraan pada 3 bagian pelayanan, bagian ATS melayani pelayanan sisi udara yaitu mendata data penerbangan,mengontrol jalur penerbangan, memandu penerbangan pesawat, lalu kemudian menginput data ke dalam sistem informasi pencatatan ATS yang berintegrasi dengan billing sistem bandara. Kemudian pada bagian AMC, bagian ini mendata waktu kedatangan pesawat pada sisi apron dan mendata waktu keberangkatan pesawat dari sisi apron yang kemudian bagian AMC akan menginput data ke dalam sistem billing sistem bandara yang terintegrasi.

23 129 Lalu pada bagian commercial, yaitu bagian yang melayani pada layanan jasa pada area non-aeronautika yaitu meliputi tugasnya dalam mendata penyewaan fasilitas, mengelola airport tax bandara, yang kemudian data tersebut di input ke dalam billing sistem. Kemudian billing sistem terintegrasi dengan sistem informasi keuangan dimana billing sistem menghasilkan data invoice dan faktur yang dapat di akses dalam sistem informasi keuangan yang terintegrasi, dimana pada bagian penagihan melakukan penagihan pembayaran kepada pelanggan dan menerima pembayaran dari pelanggan, dari pembayaran diterima oleh bagian penagihan, kemudian bagian penagihan membuat bukti pembayaran yang diserahkan kepada pelanggan, kemudian data bukti pembayaran yang di buat juga di input ke dalam sistem informasi keuangan yang terintegrasi.kemudian bagian fiskal menginput data pajak pendapatan berdasarkan dari pembayaran yang diperoleh oleh perusahaan dalam jangka waktu yang ditentukan oleh peraturan perpajakan, yang kemudian membuat laporan pajak pendapatan dan input kedalam sistem keuangan, kemudian bagian akuntansi membuat laporan keuangan berdasarkan dari pendapatan yang di dapat dan pajak yang kemudian menginput data laporan pendapatan kedalam sistem keuangan terintegrasi.

24 130 Gambar 4.2 Use case diagram sistem pelayanan sisi apron Gambar 4.3 Use case digram sistem pelayanan sisi udara

25 Gambar 4.4 Use case diagram Sistem informasi keuangan 131

26 132 Gambar 4.5 Use case diagram sistem pelayanan commercial Swim Lane Process Diagram Dalam swim lane process diagram usulan terdapat pengurangan aktivitas yaitu bagian ADP (admin data proses) membuat invoice dan faktur, karena fungsi bagian ADP sudah di gantikan oleh teknologi billing sistem yang di akan di terapkan.

27 Gambar 4.6 Swimlane Process Diagram 133

28 Business Process Diagram Dari business process diagram sebelumnya, terdapat beberapa usulan yang dibuat berdasarkan pada proses pencatatan pendapatan pada layanan bandar udara di PT. Angkasa Pura II. Usulan yang diberikan di business process diagram yaitu pengurangan bagian ADP pada process pembuatan invoice dan faktur. Dan setiap form yang berjalan sudah dikomputerisasi agar mempercepat proses pencatatan pendapatan agar sesuai dengan waktu yang tepat.

29 Gambar 4.7 Business Process Diagram level 0 135

30 Gambar 4.8 Business Process Diagram level 1 136

31 Gambar 4.9 Business Process Diagram level 2 137

32 Gambar 4.10 Business Process Diagram level 3 138

33 Activity/Product Matrix Activity/Product Matrix usulan yang diberikan kepada perusahaan yaitu: ATS AMC Commerci al Akuntansi Fiskal Business Service Mencatat layanan AT AM C Bandar udara Catatan ATS AT AMC sheet AM Commercial Sheet C Invoice dan Faktur AK P F Bukti Pembayaran P Laporan pajak F Laporan Pendapatan AK Bag.Pena gihan Tabel 4.6 Activity/Product Matrix

34 Data and Information Logical Data Model Berikut ini adalah class-class yang terdapat dalam sistem pencatatan pelayanan pendapatan pada PT. Angkasa Pura II: Gambar 4.11 Logical Data Model Usulan

35 Object State Transition Diagram Berikut Object State Transition Diagram yang diusulkan di PT. Angkasa Pura II: Gambar 4.12 Object State Transition Diagram

36 Activity/Entity (CRUD) Matrix Dalam activity/entity matrix sebelumnya tidak jauh berbeda dengan yang akan diusulkan di activity/entity matrix, karena activity sebelumnya pencatatan yang masih belum tersistematisasi dan tidak terintegrasi. Rekomendasi yang diusulkan yaitu, penggunaan billing sistem pada bagian pencatatan di layanan kebandar udaraan dan juga sistem keuangan yang terintegrasi dalam pembuatan laporan dan transfer data antar bagian yang dibutuhkan informasinya. Subjek Data Fungsi Bisnis Pelanggan Catatan ATS AMC Sheet Commercial Sheet Invoice dan Faktur Pencatatan Pembayaran Bukti pembayaran Laporan Pendapatan Laporan Pajak Pajak Melayani layanan bandara udara R C Membuat ATS catatan CR UD R RU D Membuat AMC sheet CR UD R RU D Membuat Commercial sheet C R U D R RU D Membuat dan faktur invoice CR UD R Melunasi Pembayaran R CR Membuat pembayaran bukti R CR UD R

37 143 Membuat pendapatan laporan CRU D Membuat pajak laporan CR UD Menggolongkan pencatatan CR CR C R CR Mencetak pembayaran bukti R CR Menghitung Pajak RU D C R U D Menginput data ATS CR UD RU D Menginput Commercial data C R U D RU D Menginput AMC data CR UD RU D Gambar 4.7 Activity/Entity (CRUD) Matrix Systems and Application System Communication Description Dari system Communication Description sebelumnya dimana di bedakan per divisi atau per unit divisi, dan belum semua terintegrasi, maka yang di usulkan terdapat bagian yang terkoneksi dengan baik dengan divisi lainnya.

38 144 Gambar 4.13 System Communication Diagram System Data Flow Diagram Berikut ini adalah aliran pertukaran data dalam perusahaan sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh setiap bagian pada proses pencatatan pendapatan layanan.

39 Gambar 4.14 System Data Flow Diagram 145

40 Gambar 4.15 Level Diagram 0 DFD 146

41 Networks and Infrastucture Network Connectivity Diagram Dalam network connectivity diagram sebelumnya jaringan antar bagian belum terintegrasi dengan baik, beirkut ini network connectivity diagram yang diusulkan: Gambar 4.16 Network Connectivity Diagram

42 Securtity Security and Privacy Plan Jenis security plan yang diusulkan pada PT. Angkasa Pura II sebagai berikut: a. Technical Setiap komputer perusahaan wajib menginstal antivirus dan internet security pada PC nya. Hal ini untuk melindungi dari ancaman kerusakan sistem dari virus atau semacamnya. b. Detection System Untuk menjaga informasi dari data yang dikirimkan kepada pelanggan berkaitan dengan penagihan atau informasi pembiayaan, hal ini untuk menjaga keamanan informasi yang di kirimkan kepada pelanggan. c. Acces Control 1. Identification Setiap karyawan memiliki password untuk melakukan login ke dalam komputer di masing-masing bagian atau divisi, dengan menggunakan windows login dan juga aplikasi yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk menjaga data pada tiap komputer dari akses yang tidak berhak.

43 Authorization Tiap karyawan akan mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhan akan dari bagian karyawan tersebut yang saling berhubungan. d. Physical Control a. Setiap komputer wajib menginstal windows and Microsoft office (license). b. Memantau kinerja dengan menggunakan CCTV e. Formal Control a. Memajang visi dan misi perusahaan dilokasi yang sering menjadi pusat konsentrasi para karyawan, hal ini bertujuan untuk selalu meningkatkan motivasi para keryawan pada tujuan perusahaan. b. Karyawan harus mentaati aturan atau Standar Operasional Prosedur pada tiap pekerjaan.

44 Standards Technology Forecast Teknologi yang akan diusulkan 3 tahun kedepan sebagai berikut: Usulan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Operating System Windows Server Bagian Semua divisi Software -Microsoft office Sistem Pencatatan ATS -Sistem Billing -Sistem informasi keuangan integrasi Web Dashboard system SAP ERP SIMKA Bagian Hardware -semua divisi -ATS -AMC -Commercial -penagihan -akutansi -fiskal Server operasional - HP Proliant DL380 G5; Prosesor : Intel Xeon ; Memory : 16 GB;HDD : 146 GB x 2 SAS -Computer Desk Billing HP Pro 3330 Series; Prosesor : Intel Core i3; OS : Win 7 ; Memory : 2 GB DDR2; HDD : 500 GB SATA; Keyboard USB -direktur -penagihan -akutansi -Fiskal - -Server Sistem keuangan ( HP Proliant DL380 G7;Prosesor : Intel Xeon ; OS : VMWare VSphere 4; Mem : 24 GB ; HDD : 146 GB x 2 SAS)

45 151 Bagian -Dashboard Screen(Monitor : HP LCD 18,5 ") -AMC -ATS -Commercial -Direktur - -Bagian Keuangan ( Penagihan, Akuntansi, Fiskal) Tabel 4.8 Tabel Technology Forecast Usulan Workforce Workforce Plan Kompetensi tingkat management 1. Operasional Kompetensi yang dimiliki oleh manager operasional adalah memahami bagaimana memanajemen kualitas pelayanan agar tetap memberikan pelayanan yang terbaik dan menjaga agar prosedur operasional tetap terjaga. 2. Keuangan Kompetensi yang dimiliki oleh manager keuangan ialah mampu menganalisa, mengevaluasi, dan mengatur keuangan perusahaan dengan baik, cermat, dan teliti Kompetensi tingkat staff 1. Operasional Kompetensi yang dimiliki oleh staff operasional adalah bagaimana menjalankan kegiatan operasional yang sesuai

46 152 standar operasional prosedur yang berlaku dan memberikan pelayanan terbaik pada layanannya. 2. Keuangan Kompetensi yang dimiliki staff keuangan adalah mngerti tentang perhitungan keuangan dalam perusahaan dan teliti dalam menganalisa dan megevaluasi keuangan perusahaan serta cermat dalam pembuatan laporan keuangan atau pendapatan perusahaan. 3. Teknologi Informasi Kompetensi yang harus dimiliki oleh TI adalah menguasai setiap perkembangan teknologi dan mempunyai pengetahuan mengenai teknologi informasi Pelatihan dan Sosialisasi PT. Angkasa Pura II mempunyai programprogram pelatihan yang baik pada pelatihan dan sosialisasi yang sudah dilakukan minimal 1 kali dalam setahunnya Organizational Chart Dalam susunan struktur organisasi di PT. Angkasa Pura II sudah sesuai wewenang, fungsi dan tanggung jawabnya, sehingga struktur organisasi pada usulan tidak ada yang berubah.. Rekomendasi yang dapat diberikan di organization chart yaitu perubahan jumlah sumber daya

47 153 manusia (SDM). Dengan ini akan memenuhi kinerja yang sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab pada setiap individu karyawan. Dan juga membangun budaya kerja yang bertanggung jawab dan disiplin untuk mencapai tujuan strategi perusahaan. 4.2 Management Plan EA Program Management Governance and Principle Program Enterprise Architecture yang di lakukan pada PT. Angkasa Pura II bertujuan untuk melakukan perubahan atau perbaikan pada proses bisnis perusahaan dengan cara merubah beberapa kegiatan dari PT. Angkasa Pura II yang sebelumnya menjadi kelemahan dari proses pelayanan sisi udara PT. Angkasa Pura II dan juga mengusulkan penggunaan teknologi informasi yang dapat lebih efektif dalam membantu kegiatan atau aktivitas pada proses pelayanan sisi udara di PT. Angkasa Pura II. Dalam tim EA program, manajemen perusahaan sepakat menunjuk direktur sebagai pemimpin eksekutif pada EA program, dan manajer yang terkait, untuk siap dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, selain itu karena perusahaan memlilki keterbatasan dalam kompetensi yang dimiliki oleh para karyawan, maka perusahaan sepakat untuk melakukan kerjasama konsultan IT

48 154 untuk mengisi beberapa posisi dalam EA program seperti system analyst, data architect dan juga webmaster. Untuk waktu kerja tim EA program ini akan memakan waktu dari satu sampai tiga tahun kedepan Support for Strategy and Business Dukungan EA program dalam strategi dan bisnis pada PT. Angkasa Pura II adalah untuk membantu strategi bisnis agar lebih terarah dalam menuju kepada pencapaian visi dan misi yang di miliki oleh perusahaan, dengan pendayagunaan IT/IS diharapakan dapat membantu proses aktivitas bisnis pada pelayanan sisi udara di PT. Angkasa Pura II. Selain itu juga di harapkan dapat merubah budaya kerja dari perusahaan menjadi lebih baik EA Roles and Responsibility Tugas dan tanggung jawab tim EA dalam pelaksanaan EA program pada PT. Angkasa Pura II telah menunjuk direktur sebagai penanggung jawab dan juga pengambil keputusan pada EA program. Untuk mengidentifikasi kebutuhan system dan perubahan proses bisnis yang direncanakan maka yang bertanggung jawab adalah para manajer yang terkait di divisi masing masing. Untuk posisi sistem analisis data direct dan

49 155 webmaster, perusahaan memutuskan untuk menggunakan jasa konsultan yang nantinya akan bertugas untuk menyediakan analisis yang dinutuhkan perusahaan dalam pembuatan sistem informasi. Untuk programmer perusahaan masih menggunakan bagian IT perusahaan untuk meminimalir pengeluaran biaya EA program. Dan yang terakhir EA program juga melibatkan End user dari sistem tersebut yaitu para pekerja, berguna untuk mengetahui umpan balik langsung dari sistem yang digunakan oleh para pekerja. EA Team Position EA Team Role EA Responsibility President director Sebagai pemimpin eksekutif dalam pengambilan keputusan Memberikan dukungan dalam perencanaan program EA Division Manager Mengidentifikasi kebutuhan system yang dibutuhkan EA Program Untuk mengidentifikasi kebutuhan IS pada bagian bagian yang terkait System Analyst Analysis dan design Menyediakan analisis perencanaan strategi yang dibutuhkan EA program Data Architect Analysis dan design Melakukan analisis terhadap penyatuan database pada EA program Webmaster website support Dapat melakukan modifikasi system manajemen perusahaan menjadi berbasis website. IT Staff Programmer Membuat dan memodifikasi aplikasi perusahaan. End user representative Mengidentifikasi kebutuhan pengguna sistem Melakukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dirancang pada EA program untuk membantu para staff. Table 4.9 EA Roles dan Responsibility

50 EA Program Budget Dalam beberapa tahun kedepan PT. Angkasa Pura II memerlukan dukungan teknologi untuk mengembangkan pelayanan sisi kebandar udaraan. Untuk mengembangkan teknologi diperlukan kemajuan bisnis perusahaan,seperti : Tahun Pertama: 1. Penyediaan server sistem billing, ini difungsikan untuk penyimpanan data aktivitas pada pelayanan sisi udara yang di integrasikan dengan unit terkait. 2. Penggantian Microsoft office 2003 menjadi Microsoft office 2010 sebagai standar office perusahaan. 3. Mengembangkan sistem informasi pencatatan ATS 4. Pengembangan sistem informasi keuangan.( integrasi sistem informasi penagihan, akutansi, dan fiskal) 5. Pembuatan dashboard dari sistem keuangan yang di integrasikan. Perkiraan biaya yang digunakan untuk EA program pada tahun yang pertama sebagai berikut :

51 Rate Satuan Estimasi Total Biaya Pengerjaan 1.Enterprise Architecture - Rp System Analyst Rp /hari 16 hari Rp Data Architect Rp /hari 20 hari Rp Infrastructure Rp Pemasangan Computer desk billing Rp Display radar ATS Rp Server HP Proliant DL380 G7 Rp SIMKA server Rp Windows Server 2010 Rp Microsoft Office 2010 Rp Samsung Screen Dashboard Lain-lain Rp Pelatihan Rp Total Rp Tabel 4.10 Tabel EA Program Budget tahun pertama

52 158 Tahun Kedua: 1. Merubah sistem yang ada sebelumnya yaitu sistem billing menjadi sistem billing yang berbasis web. 2. Mengembangkan sistem sebelumnya yaitu sistem informasi pencatatan ATS menjadi terintegrasi dengan dengan sistem billing. 3. Pengembangan sistem dashboard berbasis web. Perkiraan biaya yang digunakan untuk EA program pada tahun yang kedua adalah sebagai berikut : 2014 Rate Satuan Estimasi Total Biaya Pengerjaan 1.Enterprise Architecture - Rp System Analyst Rp /hari 10 hari Rp Data Architect Rp /hari 20 hari Rp Webmaster Rp hari Rp Infrastructure Rp 0 3. Lain-lain Rp Pelatihan RP Total Rp Tabel 4.11 Tabel EA Program Budget tahun kedua

53 159 Tahun ketiga: 1. Merubah sistem lama yaitu sistem keungan terintegrasi menjadi SIMKA SAP ERP yang berbasis web application. Perkiraan biaya yang digunakan untuk EA program pada tahun yang ketiga sebagai berikut : 2015 Rate Satuan Estimasi Total Biaya Pengerjaan 1.Enterprise Architecture - Rp System Analyst Rp /hari 10 hari Rp Data Architect Rp /hari 10 hari Rp Webmaster Rp /hari 20 hari Rp Infrastructure Rp 0 3. Lain-lain Rp Pelatihan RP Total Rp Tabel 4.12 Tabel EA Program Budget tahun ketiga Perkiraan biaya yang akan dikeluarkan untuk investasi penggunaan teknologi informasi pada EA program selama 3 tahun akan mengeluarkan biaya sebesar Rp

54 EA Program Performance Measures Pengukuran performa dari Program EA dapat dilakukan dengan cara melihat dan mengukur apakah hasil dari program yang akan diterapkan tersebut telah efektif dan efisien, selain itu juga konsistensi dari program EA serta tujuan yang ingin dicapai dalam penggunaan EA program EA Current Architecture Summary Dalam current architecture summary akan menjelaskan tentang keadaan perusahaan yang sedang berjalan saat ini, dan bagaimana perencanaan yang baik untuk kedepan mengenai aktivitas atau keadaan perusahaan yang sekarang berjalan Strategic Goals and Initiatives Dari strategi yang sudah dibuat di bab 3, dalam penerapannya sudah berjalan dengan baik dengan memberikan pelayanan yang sesuai dengan visi dan misi yang ada. Untuk mencapai strategi perusahaan, seluruh elemen perusahaan harus mengikuti prosedur atau aturan pokok yang di terapkan dalam perusahaan.

55 161 Goals Initiatives Outcome Measures ATS Mengikuti standar prosedur mutu kerja yang telah ada Meningkatkan kualitas service dengan koordinasi kerja yang baik dan dibantu dengan teknologi informasi Penggunaan teknologi informasi dalam pencatatan pelayanan penerbangan yang dilakukan Mempercepat proses dalam pencatatan pelayanan sisi udara selama satu menit dalam setiap penerbangan yang dipandu oleh ATS mengurangi pembelian kertas karena pencatatan langsung dilakukan kedalam sistem pencatatan ATS yang terkomputerisasi dan terintegrasi pada sistem billing perusahaan. AMC Meningkatkan pelayanan dan proses pendataan pesawat pada sisi apron di bandara Commercial Meningkatkan pelayanan pada sisi commercial dan pemasaran terhadap layanan komersil perusahaan. Keuangan Meningkatkan pendapatan perusahaan dan mengurangi kerugian perusahaan. Menggunakan infrastruktur dan perlengkapan yang modern Menggunakan sistem billing dalam pendataan layanan sisi apron Memperluas market share perusahaan Penggunaan sistem billing dalam pendataan atau pencatatan layanan commercial. Memperhitungkan pencatatan,pembayaran,dan pendapatan secara benar dan sesuai. Meningkatkan pendapatan Max 3 kali dalam jangka waktu 6 bulan terjadi kesalahan kerja berkaitan dengan human eror Max 3 kali kesalahan dalam jangka waktu 6 bulan dalam pencatatan layanan sisi apron terhadap sistem billing perusahaan. Min 5 site fasilitas bandara tersewa dalam 3 bulan. Max 3 kali kesalahan dalam 6 bulan terjadi kesalahan dalam pendataan atau pencatatan layanan commercial ke dalam sistem billing perusahaan. Max 3 kali dalam jangka waktu 3 bulan terjadi kesalahan dalam proses pengiriman penagihan pembayaran Max 2 kali kesalahan

56 162 perusahaan setiap tahunnya Penggunaan sistem keuangan terintegrasi untuk membantu kegiatan dalam bagian keuangan. dalam 4 bulan terjad kesalahan dalam pencatatan dan perhitungan pendapatan Max 3 kali kesalahan dalam penginputan data keuangan terhadap sistem keuangan terintegrasi. Tabel 4.13 EA Program Measures Business and Information Flows Dari proses bisnis yang sedang berjalan dengan yang akan diusulkan tidak jauh berbeda, karena proses bisnis yang sebelumnya sudah baik, hanya saja cara pengiriman data dan informasinya masih terbilang memakan waktu lama karena banyak birokrasi yang rumit dan kurang integrasi sistem. Dalam pengusulan yang diajukan di proses bisnis perusahaan semua bagian dapat terhubung langsung dengan koneksi internet agar mencapai kinerja yang efektif dan dengan adanya sistem informasi pencatatan ATS yang akan terhubung lansung dengan sistem billing. Untuk AMC yang berada di layanan sisi apron atau lapangan dapat terus meng-update dengan diadakan nya aplikasi yang akan terhubung langsung dengan unit-untit terkait yang berhubungan dengan pencatatan pendapatan pelayanan sisi udara menggunakan jaringan internet. Dan pada

57 163 bagian keuangan semakin mudah dalam transfer data antar data karena adanya sistem keuangan yang terintegrasi Systems and Applications Jaringan yang ada di PT. Angkasa Pura II telah terhubung dengan jaringan pada sistem billing yang dimana dalam pembuatan dan pengiriman form, sistem billing sebagai media mengambil dan mengirim data dari unit commercial dan AMC dan terhubung dengan sistem pencatatan ATS sesuai dengan bagian pelayanannya, dan terhubung dengan bagian keuangan untuk mengambil data dalam pembuatan laporan keuangan Technology Infrastructure Jaringan yang berada di perusahaan terbagi 3 bagian yaitu untuk pencatatan pelayanan, pengolahan data pelayanan,pembuatan laporan pendapatan. Bagian pencatatan pelayanan telah terkoneksi dengan sistem billing terintegrasi sebagai pengolah data dengan koneksi internet,semua bagian terhubung dengan koneksi internet IT Security Jenis security yang dijalankan sekarang belum sepenuhnya berbasis IT masih secara fisik seperti dengan penjagaan avsec dan hanya penggunaan anti virus dalam pengamanan data perusahaan.dan dalam perencanaan yang

58 164 diusulkan pengamanan perusahaan beserta data perusahaan, telah memilih jenis IT seperti acces control, detection system, informational control. Dengan cara perencanaan pengeluaran budget yang diperlukan untuk pemenuhan IT security yang telah diusulkan EA Standards Teknologi yang digunakan oleh perusahaan sudah cukup menunjang kinerja perusahaan dalam menjalankan bisnis perusahaan untuk mencapai tujuan / strategi perusahaan. Untuk menunjang kinerja perusahaan, persiapan yang diperlukan yaitu pemeriksaan spesifikasi hardware dan software yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dari perencanaan teknologi yang akan digunakan dalam beberapa tahun kedepan untuk menunjang bisnis perusahaan agar mencapai tujuan atau strategi perusahaan Workforce Requirements Dalam pencatatan pendapatan pelayanan sisi udara, telah mengikuti peraturan perusahaan seperti pelayanan sisi udara, pelayanan sisi apron, dan juga layanan commercial perusahaan. Untuk meningkatkan rasa loyalitas karyawan terhadap perusahaan, di mulai dari pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan tepat, diterapkannya budaya perusahaan untuk seluruh karyawan, dan pemasangan visi, misi, dan strategi perusahaan ditempat yang sering dilihat

59 165 seluruh karyawan agar terus bekerja sama untuk mencapai strategi perusahaan EA Future Architecture Summary Dalam EA Future Architecture Summary menjelaskan mengenai ringkasan atau kesimpulan pada perencanaan EA pada perusahaan kedepannya Future Operating Scenario Operating Scenario yang diusulkan untuk masa depan ialah dengan merubah sebagian komponen dari proses bisnis sesuai dengan tujuan dari perusahaan, hal ini didasarkan pada peluang-peluang yang muncul untuk menjalani bisnis pelayanan dalam satu hingga tiga tahun kedepan. Selain itu juga karena penggunaan teknologi informasi untuk mendukung operasional bisnis perusahaan yang digunakan dapat membantu organisasi untuk mempercepat pekerjaan, mengurangi human error dan dapat mendisiplinkan kinerja para pekerja. Contoh nyata dalam perusahaan terhadap pelayanan sisi udara jika diubah dengan menggunakan teknologi yang lebih maju seperti pada PT. Angkasa Pura II yang sedang berjalan pencatatan ATS masih semi manual dan tidak terintegrasi dan pembuatan laporan pendapatan masih berupa laporan secara dokumen yang dirasakan hal tersebut kurang efektif dalam proses bisnis yang berjalan, sehingga

60 166 banyak terjadi penumpukan berkas dan pihak eksekutif kurang bisa tanggapan dalam pemberian keputusan dalam laporan pendapatan yang ada, maka perubahan harus dilakukan dengan menggunakan sistem informasi pencatatan ATS dan pembuatan Dashboard eksekutif diretur. Jadi pencatatan ATS lebih terorganisir dan pihak eksekutif direktur juga dapat lebih memonitor keadaan pendapatan perusahaan dengan adanya dashboard eksekutif direktur tersebut Planning Assumptions Planning assumption untuk mengusulkan yang sebelumna menjadi masalah dan kendala dalam bisnis perusahaan PT. Angkasa Pura II untuk menghadapi tantangan yang ada di masa depan yaitu sebagai berikut : PT. Angkasa Pura II harus melakukan pelatihan atau workshop terhadap para pekerja agar meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam perusahaan, agar kualitas layanan yang dibeirkan tetap terjaga kualitas pelayanannya. Dan pada perencanaan jangka panjang yang masih berhubungan dengan solusi yang di usulkan di atas adalah knowledge management system agar ada panduan pekerjaan yang bertujuan agar kualitas pelayanan yang di hasilkan menjadi lebih baik. Tentu saja hal itu sejalan dengan visi perusahaan yang telah ditetapkan sebagai arah perusahaan satu sampai tiga tahun kedepan. Terkait dengan peningkatan kualitas pelayanan yang

61 167 terus meningkat pada PT. Angkasa Pura II untuk menjaga kualitasnya maka usulan yang selanjutnya adalah dengan menggunakan fasilitas dan alat-alat yang berkaitan dengan pelayanan sisi udara dengan alat dan fasilitas standar internasional. Untuk mempercepat dalam mengetahui atau memonitor progress pelayanan yang dilakukan oleh para pekerja, baik dalam layanan commercial, sisi udara, maupun apron, perusahaan diusulkan membuat suatu sistem untuk membantu proses-proses yang terlibat didalamnya. Dengan ini diharapkan para pemimpin yang bertanggung jawab dapat dengan cepat memberikan keputusan, penugasan dan umpan balik dari para pekerja nya walaupun tidak bertatap muka secara langsung Updating Current and Future Views 1. Goal and Initiative Terdapat strategi yang digunakan untuk pencapaian tujuan perusahaan kedepan, hal itu muncul dari analisis SWOT yang telah dilakukan pada PT. Angkasa Pura II. Dengan kata lain perusahaan harus melakukan strategi-strategi di setiap tahunya agar dapat memanfaatkan peluang dan ancaman yang muncul.

62 Product and Service Adanya beberapa perubahan dari proses aktifitas perusahaan karena dampak dari penggunaan SI/TI dalam membantu operasional perusahaan agar menjadi lebih efektif. 3. Data and Information Pada bagian data dan informasi juga terdapat perubahan yang terjadi untuk arsitektur di masa depan, hal itu karena ada beberapa penyimpanan data dan informasi pada PT. Angkasa Pura II masih berbentuk fisik / form yang dapat memunculkan resiko yang besar seperti lama dalam pencarian data tersebut jika di inginkan, hilang, rusak, dan lain-lain. Untuk itu seperti yang diusulkan kedepannya akan dirubah menjadi data digital dari output sistem informasi yang diusulkan untuk perusahaan. 4.System and Application Pada sistem dan aplikasi banyak terjadi perubahan yang harus dilakukan untuk membantu fungsi-fungsi dalam perusahaan dalam melakukan pekerjaanya. Adapun sistem yang telah digunakan pada saat ini tetapi sistem tersebut belum seluruhnya dapat terhubung dengan bagian atau proses yang saling berkaitan. Jadi penambahan yang diusulkan untuk melakukan integrasi dan pengurangan jumlah sistem yang ada pada PT. Angkasa Pura II tetapi tidak mengurangi dari fungsifungsi sistem yang ada sebelumnya.

63 169 5.Network and Infrastructure Pada bagian ini terjadi penambahan yang harus dilakukan untuk mendukung sistem informasi yang di usulkan untuk tiga tahun kedepan. Seperti membeli server untuk penyimpanan data dari sistem yang diperlukan. Selain itu juga pembaruan infrastruktur desktop komputer yang ada pada bagian yang telah tertinggal dalam spesifikasi komputer. 6.Security Pada bagian keamanan telah diusulkan perubahan pada keamanan dalam penggunaan teknologi informasi dalam perusahaan Sequencing Plan Pada sequencing plan akan dibahas mengenai skema rencana berkelanjutan pada PT. Angkasa Pura II terdapat 5 fase yang digunakan yaitu pada Q1 sampai dengan Q5, pada Q1 sampai pada Q2 adalah sistem yang telah digunakan oleh perusahaan, selanjutnya pada Q2 sampai dengan Q5 adalah sistem usulan yang dapat digunakan oleh PT. Angkasa Pura II kedepannya. 1. Q2 Q3 Tahun 1 (2012) Usulan yang diberikan pada tahun pertama adalah fokus terhadap integrasi billing sistem yang didukung dengan penggunaan server, sistem ini untuk membantu operasional

64 170 dalam pencatatan pendapatan di lapangan, dan juga membantu bagian keuangan dalam merekap data pendapatan layanan yang di dapatkan dari bagian operasional perusahaan, Kedua, melakukan standarisasi terhadap software atau perangkat lunak yang digunakan seperti standarisasi Microsoft Office 2003 menjadi Ketiga, membuat sistem informasi pencatatan ATS sehingga membantu pencatatan ATS lebih efektif dalam waktu pengerjaan dan efisien dalam biaya yang dikeluarkan karena berkurang penggunaan kertas dalam proses pencatatan pelayanan pada ATS. Keempat, membuat sistem informasi keuangan yang mengintegrasikan antara bagiang penagihan, akuntansi, dan perpajakan pada perusahaan. Sistem ini di bangun untuk mempermudah sharing data dan informasi antar bagian di dalam divisi keuangan perusahaan, sehingga mempercepat proses aktivitas pembuatan laporan pendapatan atau keuangan. bagaimana kondisi pendapatan perusahaan berdasarkan dari hasil pendapatan layanan Bandar udara yang diberikan. 2. Q3 Q4 tahun 2 (2013) Usulan pada tahun kedua, pertama adalah menggantikan sistem billing sebelumnya dan menggunakan sistem billing yang berbasis web sistem, alasan dari penggantian sistem tersebut karena sistem memiliki fitur dari

65 171 kedua sistem sebelumnya, dan sistem ini berbasis web aplikasi yang memiliki License open source, jadi pengeluaran biaya yang akan dikeluarkan perusahaan hanya pada biaya kostumisasi modul sistem sesuai dengan proses yang berjalan di perusahaan. Kedua, melakukan integrasi terhadap sistem informasi awal yaitu sistem informasi pencatatan ATS menjadi terintegrasi dengan sistem billing dan sistem informasi dashboard menjadi berbasis web. Selain melakukan integrasi sistem awal, sistem yang baru ini juga melengkapi modulmodul yang sebelumnya belum ada. 3. Q4 Q5 tahun 3 (2014) Pada tahun ketiga usulan untuk perusahaan ialah merubah sistem lama ( sistem keuangan terintegrasi ) menjadi SIMKA SAP ERP yang mana merupakan aplikasi berbasis web. Dalam hal penggunaan ini, dapat dilakukan pada tahun ketiga karena kebutuhan akan sistem ini belum begitu terasa pada 1-2 tahun kedepan, tetapi untuk waktu kedepan sistem ini akan membantu perusahaan dalam terus bersaing dalam persaingan yang global.

66 EA Glossary and References 1. Enterprise Suatu area atau tempat segala aktivitas dan tujuan-tujuannya dalam suatu organisasi atau antara beberapa organisasi dimana informasi dan sumber daya lainnya saling bertukar dan berinteraksi. Source : An Introduction to Enterprise Architecture 2. Enterprise Architecture Suatu profesi dan praktek manajemen yang didedikasikan untuk meningkatkan kinerja suatu enterprise dengan cara membuat perusahaan tersebut secara keseluruhan mengintegrasikan strategi, proses-proses bisnis alur informasinya dan sumber daya teknologinya. 3. Current View Sebuah artifak Enterprise architecture yang mewakili komponen EA atau proses yang saat ini berjalan dalam perusahaan. Source : An Introduction to Enterprise Architecture 4. Future View Sebuah Enterprise architecture artifak yang mewakili komponen EA atau proses yang belum ada pada perusahaan untuk masa mendatang. Source : An Introduction to Enterprise Architecture

67 Sistem Sekelompok elemen-elemen yang terorganisir dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Source : An Introduction to Enterprise Architecture 6. Sistem Informasi Kombinasi yang terorganisir dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber-sumber data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Source : An Introduction to Enterprise Architecture. 7. Teknologi Informasi Perangkat keras, perangkat lunak, perangkat telekomunikasi, manajemen database, dan teknologi pengolahan informasi lainnya yang digunakan dalam sebuah sistem informasi berbasis komputer. Referensi buku yang digunakan adalah: Bernard, S. A. (2005). An Introduction to Enterprise Architecture (2 nd Edition ed.).blooming IN: Author House.

68 EA Repository Tujuan Enterprise Repository adalah untuk mengumpulkan data-data artifak pada tiap komponen baik arsitektur yang sedang berjalan maupun arsitektur yang akan dirancang untuk masa depan yang bertujuan sebagai acuan referensi atau gudang artifak yang ada pada PT.Angkasa Pura II. Selain itu, EA repository bertujuan juga agar berbagai program EA yang telah dirancang dapat dilihat kembali dan dievaluasi untuk 1 hingga 3 tahun kedepan. EA repository yang dibuat berbasis website, karena agar selalu dapat dilihat oleh internal perusahaan dimana saja dan kapan saja berada. Karena program EA masih baru akan dimulai, maka dalam program EA yang dirancang juga dimasukan pembuatan EA repository berbasis website. Gambar 4.17 EA Repository

PENERAPAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE DALAM MENINGKATKAN STRATEGI, BISNIS DAN TEKNOLOGI PADA PT.GETRACO UTAMA

PENERAPAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE DALAM MENINGKATKAN STRATEGI, BISNIS DAN TEKNOLOGI PADA PT.GETRACO UTAMA PENERAPAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE DALAM MENINGKATKAN STRATEGI, BISNIS DAN TEKNOLOGI PADA PT.GETRACO UTAMA LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : Dimas Soeratno 1100024185 Fuad Perdana Putra 1100027943 Muhammad

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG DAN WESEL PADA PT.POS INDONESIA DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE LAPORAN TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG DAN WESEL PADA PT.POS INDONESIA DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG DAN WESEL PADA PT.POS INDONESIA DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh Adeline 1301036780 Erwin Rianto 1301036811 Dennis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, kebutuhan rumah tangga semakin meningkat, disertai dengan gaya hidup masyarakat yang semakin konsumtif, menyebabkan pengeluaran menjadi semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis dewasa ini mengalami tekanan-tekanan yang sangat berat. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan bisnis meningkatkan atau bahkan mengubah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini telekomunikasi sangatlah penting untuk medukung kehidupan sehari hari. Industri yang maju tidak luput oleh adanya teknologi telekomunikasi yang baik, dengan

Lebih terperinci

Goal Awal Goal : Tercapainya kelulusan 100%

Goal Awal Goal : Tercapainya kelulusan 100% BAB 4 USULAN PERENCANAAN ARCHITECTURE BARU 4.1 Updated Strategy Goals & Initiatives 4.1.1 Strategic Plan Visi dan Misi Awal Visi : Tangguh dalam Imtak, Santun dalam Akhlak, Unggul dalam Prestasi Misi:

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SINARBUDI INTRACO DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE LAPORAN TUGAS AKHIR.

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SINARBUDI INTRACO DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE LAPORAN TUGAS AKHIR. PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SINARBUDI INTRACO DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : Antony Juwono 1301034926 Kelas/Kelompok : 08PCM/Kelompok

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA PT. MANUNGGAL JAYA MAKMUR

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA PT. MANUNGGAL JAYA MAKMUR PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA PT. MANUNGGAL JAYA MAKMUR Faldhi Firdhaus, Chairul Anwar, Anugrah Ramadhany, Universitas Bina Nusantara, Jl.

Lebih terperinci

Meningkatkan Kualitas Strategi, Proses Bisnis, dan Teknologi. Informasi Pada PT.Trinaga Cemerlang Dengan Metode Enterprise. Architecture SKRIPSI

Meningkatkan Kualitas Strategi, Proses Bisnis, dan Teknologi. Informasi Pada PT.Trinaga Cemerlang Dengan Metode Enterprise. Architecture SKRIPSI Meningkatkan Kualitas Strategi, Proses Bisnis, dan Teknologi Informasi Pada PT.Trinaga Cemerlang Dengan Metode Enterprise Architecture SKRIPSI Oleh : Yongko (1000871063) Ria Selvani (1100027716) 08 PAM

Lebih terperinci

BAB 4 REKOMENDASI ARCHITECTURE YANG BARU. Menjadi perusahaan properti yang menguasai pasar di Indonesia. saham dan tanggung jawab sosial.

BAB 4 REKOMENDASI ARCHITECTURE YANG BARU. Menjadi perusahaan properti yang menguasai pasar di Indonesia. saham dan tanggung jawab sosial. BAB 4 REKOMENDASI ARCHITECTURE YANG BARU 4.1 Update Strategic Goals & Initiatives 4.1.1 Visi dan Misi Usulan Visi Usulan: Menjadi perusahaan properti yang menguasai pasar di Indonesia Misi Usulan: 1. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Hotel Menurut Sulastiyono (2011:5), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman, dan fasilitas

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA PT GUNANUSA ERAMANDIRI DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA PT GUNANUSA ERAMANDIRI DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA PT GUNANUSA ERAMANDIRI DENGAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE Roy Kurniawan Information Systems Department, School of Information Systems, BINUS University

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

Developing an Enterprise Architecture Management Plan

Developing an Enterprise Architecture Management Plan Developing an Enterprise Architecture Management Plan Learning Objectives LOGO Memahami tujuan dari rencana pengelolaan EA Melihat format contoh untuk rencana pengelolaan EA Memahami jenis konten yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terpadu atau dengan microprosesor dan memori. Smartcard mempunyai. beberapa jenis sesuai dengan bidang kebutuhannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. terpadu atau dengan microprosesor dan memori. Smartcard mempunyai. beberapa jenis sesuai dengan bidang kebutuhannya. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi seperti saat ini, teknologi dituntut untuk mempermudah tugas keseharian manusia. Kepentingan manusia yang sangat beragam membuat banyak celah dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE DALAM MENINGKATKAN STRATEGI BISNIS DAN TEKNOLOGI PADA PT. PAKARTI GRAHA SENTOSA

PENERAPAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE DALAM MENINGKATKAN STRATEGI BISNIS DAN TEKNOLOGI PADA PT. PAKARTI GRAHA SENTOSA 1 PENERAPAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE DALAM MENINGKATKAN STRATEGI BISNIS DAN TEKNOLOGI PADA PT. PAKARTI GRAHA SENTOSA Galih Permadi Putra Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia dan Derly

Lebih terperinci

BAB 4 USULAN ARCHITECTURE BARU DAN TRANSISI

BAB 4 USULAN ARCHITECTURE BARU DAN TRANSISI BAB 4 USULAN ARCHITECTURE BARU DAN TRANSISI 4.1 Future Architecture Berisi tentang komponen enterprise architecture yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mendukung strategi inisiatif baru, kebutuhan operasional

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan merupakan sebuah analisis yang menyeluruh dan sistematis dalam mengembangkan sebuah rencana kegiatan (Ward & Peppard,

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN PENJUALAN DAN DIVISI DISTRIBUSI PADA PT. ARMADA AUTO TARA

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN PENJUALAN DAN DIVISI DISTRIBUSI PADA PT. ARMADA AUTO TARA PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN PENJUALAN DAN DIVISI DISTRIBUSI PADA PT. ARMADA AUTO TARA Edward Gunadi 1301014905 Sandra Saputra 1301015901 Lanny Wijaya Trisnadi 1301018986

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan teknologi saat ini tentunya mampu memberikan dampak positif bagi perusahaan seperti mudahnya mendapatkan informasi sehingga, memudahkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1Enterprise Architecture Menurut Bernard (2012:31), Enterprise Architecture adalah praktik manajemen dan teknologi yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan memungkinkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini industri peralatan laboratorium di Indonesia sedang berkembang pesat. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya permintaan alat-alat laboratorium di Indonesia.

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. ANGKASA PURA II LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. ANGKASA PURA II LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. ANGKASA PURA II LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh Aditya Pradana Putra 1301021116 Phillar Pratama 1301021646 Andy Wijaya 1301023232 Kelas/Kelompok :

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI PADA PT. KAKADA PRATAMA

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI PADA PT. KAKADA PRATAMA PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI PADA PT. KAKADA PRATAMA Christian Agape UNIVERSITAS BINA NUSANTARA christian.agape18@gmail.com Ignatius Joko Dewanto, Ir., MM Taufik Hidayat, S.Kom., MM ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Perencanaan Strategi Sistem Informasi Menurut Turban (2003, p.432), perencanaan strategi sistem informasi merupakan sekumpulan tujuan jangka panjang yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA

BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA BAB 3 DESKRIPSI DAN PENGENDALIAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT Catra Nusantara Bersama adalah perusahaan yang bergerak di bidang chemical, didirikan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 461 Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Boby* 1, Marta Dilia Kosasih 2, Ervi Cofriyanti 3 1,2,3 STMIK

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, perusahaan yang tidak mengikuti perkembangan Teknologi Informasi (TI) dan Sistem Informasi (SI) akan mengalami kegagalan dalam berbagai aspek. Dengan laju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan. Aktivitas fisik dan olahraga

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan. Aktivitas fisik dan olahraga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan. Aktivitas fisik dan olahraga

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. dalam dunia nyata, perlu disiapkan timeline penerapan kegiatan dan ukuran kinerja. tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

BAB V RENCANA AKSI. dalam dunia nyata, perlu disiapkan timeline penerapan kegiatan dan ukuran kinerja. tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. BAB V RENCANA AKSI Setelah menganalisa semua aspek yang perlu dipertimbangkan untuk pengembangan bisnis KAP Chandra, satu hal yang tersisa adalah penerapannya dalam dunia nyata. Untuk dapat menerapkan

Lebih terperinci

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sistem Informasi dan Pengendalian Internal PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Disusun oleh: Kelompok 2 Alberta Vinanci R Danu Pradipta Diana Mayung B. Dina Puspasari 14/377038/EE/06971 14/377052/EE/06985

Lebih terperinci

ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD

ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD TESIS ICT STRATEGIC INITIATIVES BERBASIS PENGUKURAN KINERJA TI MENGGUNAKAN METODE IT SCORECARD Prof. Ir.Gamantyo Hendrantoro,M.Eng.,Ph.D Naning Wessiani, ST.,MM IKE HARUM DIANTI [2210 206 717] Program

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara 1

Daftar Pertanyaan Wawancara 1 L 1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1 Narasumber : Bpk. Ahmad Naufel selaku Direktur Umum Perusahaan. Tanggal Wawancara : 26 September 2006 Pertanyaan 1. Dapatkah anda jelaskan mengenai sejarah dan latar belakang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Perencanaan Strategi Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Perencanaan Strategi Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Perencanaan Strategi Sistem Informasi 2.1.1.1. Pengertian Perencanaan Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), perencanaan merupakan sebuah analisis yang menyeluruh

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Pemerintah Nomor 33 tahun 1962 dengan nama Perusahaan Negara (PN)

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Pemerintah Nomor 33 tahun 1962 dengan nama Perusahaan Negara (PN) BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Didirikan pada tanggal 20 Februari 1962 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 1962 dengan nama Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan sumbangan besar terhadap peradaban manusia, salah satunya adalah pada kegiatan bisnis dan organisasi.

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM SISTEM PEMANTAUAN PROYEK

BAB 3 DESKRIPSI UMUM SISTEM PEMANTAUAN PROYEK BAB 3 DESKRIPSI UMUM SISTEM PEMANTAUAN PROYEK 3.1 Sejarah Perusahaan. PT. Fujitsu didirikan pertama kali pada tahun 1923 dengan nama Fuji Electric Co., Ltd. Pada awalnya Fuji Electric Co., Ltd. didirikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang terpercaya untuk digunakan sebagai landasan dalam penulisan laporan tugas

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang terpercaya untuk digunakan sebagai landasan dalam penulisan laporan tugas BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum adalah teori dasar yang didapat dari berbagai sumber pustaka yang terpercaya untuk digunakan sebagai landasan dalam penulisan laporan tugas akhir ini. Berikut

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : Dari segi politik terdapat perundang-undangan yang mengatur mengenai pemenuhan bahan baku Industri pulp dan paper terdapat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam perkembangan suatu perusahaan. Dengan bantuan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam perkembangan suatu perusahaan. Dengan bantuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era yang dewasa ini, teknologi dan informasi menjadi hal yang sangat penting dalam perkembangan suatu perusahaan. Dengan bantuan teknologi, semua pekerjaan menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, dimana abad 21 merupakan era komputerisasi, sekitar 70% dari kegiatan dan aktivitas manusia dapat disubtitusikan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 63 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Yang menjadi objek dalam penulisan skripsi ini adalah PT. Solusi Corporindo Teknologi, PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dengan metode Enterprise Architecture sebagai management program dan metode dokumentasi di AstraWorld, memberikan gambaran terkoordinasi dari tujuan strategis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi informasi menjadi bagian yang signifikan bagi perusahaan maupun instansi pemerintahan. Teknologi informasi berperan dalam mendukung tujuan bisnis perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada suatu perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan daya saing

BAB 1 PENDAHULUAN. pada suatu perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan daya saing BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi informasi menjadi salah satu sumber daya utama pada suatu perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan daya saing perusahaan tersebut. Maka,setiap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. struktur organisasi dan pembagian tugas berdasarkan Keputusan Presiden R.I. No.

BAB III METODOLOGI. struktur organisasi dan pembagian tugas berdasarkan Keputusan Presiden R.I. No. BAB III METODOLOGI 3.1 Gambaran Umum Instansi 3.1.1 Sejarah Berdiri Kementerian Pertanian terdiri dari beberapa unit Eselon I dengan tujuan struktur organisasi dan pembagian tugas berdasarkan Keputusan

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang PT Mitra Gagas Inovasi adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa akuntansi keuangan dan pajak. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum Sub Bab ini berisikan teori-teori yang dipakai dalam pembuatan skripsi mengenai perencanaan sistem dan teknologi informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi Management SPBU Pertamina adalah aplikasi komputer yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Pengembangan Sistem Pada tahap implementasi sistem, hal-hal yang dibutuhkan dalam implementasi sistem aplikasi Call Center berbasis web terdiri atas kebutuhan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN. Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN. Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom SEKILAS TENTANG ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ERP (Enterprise Resource Planning) menyediakan informasi tunggal untuk

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. WIDE AND PIN DENGAN PENDEKATAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. WIDE AND PIN DENGAN PENDEKATAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. WIDE AND PIN DENGAN PENDEKATAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE Ananda Putra Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Angela Merici Binus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Panca Lima Mandiri beralamat di Jl. D.I. Panjaitan Kav 5 7 2 nd Floor, Patria Park Building. No. 06, Jakarta

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN YANG DIUSULKAN. Berikut ini merupakan class diagram di mana menggambarkan hubungan antara

BAB 4 RANCANGAN YANG DIUSULKAN. Berikut ini merupakan class diagram di mana menggambarkan hubungan antara BAB 4 RANCANGAN YANG DIUSULKAN 4.1 Rancangan Yang Dibangun 4.1.1 Class Diagram Berikut ini merupakan class diagram di mana menggambarkan hubungan antara objek dalam aplikasi KM yang akan dibangun: 4.1.1.1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan PT Bank CIMB Niaga Tbk telah menetapkan visi dan misinya yaitu Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC)

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 26 BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 3.1 Latar belakang 3.1.1 Sejarah perusahaan PT. Serasi Autoraya yang lebih dikenal dengan TRAC (Astra Rent A Car)

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI HELPDESK

SISTEM INFORMASI HELPDESK SISTEM INFORMASI HELPDESK Rikip Ginanjar 1, M. Kahfi Kresnotutuko 2, R.B. Wahyu 3, Eko Syamsuddin Hasrito 4, Yuyu Wahyu 5, Budi Sulityo 6 (1) President University, (Contact :rikipginanjar@president.ac.id)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Divisi Kapal Niaga

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Divisi Kapal Niaga BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Monitoring

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Pada sub bab berikut akan dijelaskan mengenai gambaran umum PT. Quantum Business International. 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Quantum Business

Lebih terperinci

OTOMATISASI SISTEM MANAJEMEN DAN INVENTORY VOUCHER ELEKTRONIK MKIOS CV. AKAR DAYA MANDIRI. Irvan Ramdhani Pembimbing : Andri Heryandi, S.

OTOMATISASI SISTEM MANAJEMEN DAN INVENTORY VOUCHER ELEKTRONIK MKIOS CV. AKAR DAYA MANDIRI. Irvan Ramdhani Pembimbing : Andri Heryandi, S. OTOMATISASI SISTEM MANAJEMEN DAN INVENTORY VOUCHER ELEKTRONIK MKIOS CV. AKAR DAYA MANDIRI Irvan Ramdhani 10104359 Pembimbing : Andri Heryandi, S.T 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi pada era modern ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penggunaan aplikasi tidak hanya tertuju pada kebutuhan unit bisnis tertentu.

Lebih terperinci

BAB 4 REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 4 REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 87 BAB 4 REKOMENDASI PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Penyelarasan Strategi Bisnis dengan Strategi SI/TI Tabel 4.1 Penyelarasan Strategi Bisnis dengan Strategi SI/TI Strategi Bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang kian pesat membuat peran teknologi menjadi hal yang penting bagi proses bisnis di suatu perusahaan. Teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada sub bab ini, penulis akan membahas tentang teori-teori dasar yang berkaitan dengan topik tugas akhir, seperti teori mengenai perencanaan strategi sistem informasi

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Pengelolaan Strategik SI/TI 1 Tantangan Pengelolaan IT Perubahan teknologi (TI) semakin cepat. Aplikasi dan data semakin banyak overload informasi. Perkembangan bisnis yang semakin

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUKURAN DAN EVALUASI IT BALANCED SCORECARD

BAB 4 PENGUKURAN DAN EVALUASI IT BALANCED SCORECARD BAB 4 PENGUKURAN DAN EVALUASI IT BALANCED SCORECARD 4.1 Kerangka Kerja IT Balanced Scorecard Dalam membangun suatu kerangka IT Balanced Scorecard, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang digunakan dalam menunjang isi dari penelitian dalam bab 3 maupun bab 4. 2.1.1 Data Data adalah faktah mentah yang

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Website merupakan salah satu media penyedia informasi yang efektif dan efisien. Media ini didukung oleh teknologi jaringan yang menyebabkan salah satu sisi penggunanya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. oleh Bina Nusantara International University (JWC). Adapun arahan strategi yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. oleh Bina Nusantara International University (JWC). Adapun arahan strategi yang 186 BAB HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Rencana Strategi Bisnis Rencana strategi bisnis berisi kumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh Bina Nusantara International University (JWC). Adapun arahan strategi

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PADA PT SUKSES CITRA PANGAN PALEMBANG Afandi 2005240234 Abstrak Tujuan penulisan

Lebih terperinci

What is your Target????

What is your Target???? What is your Target???? Knowledge Era Attribute Nomadic Agrarian Mercantile Industry Knowledge Technology Hunting Manual Farm Sailing Machines Computer Tool Equipment Ship Energy Source Fire Animals Wind

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah : 19 BAB III METODOLOGI 3.1. Komponen Sebuah Perencanaan Penyusunan sebuah perencanaan terdiri atas beberapa komponen. Pada proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat dewasa ini, Teknologi Informasi juga mendukung perkembangan Sistem Informasi sehingga mempengaruhi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA. PT. FTF Globalindo

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA. PT. FTF Globalindo PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA PT. FTF Globalindo I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi Management SPBU Pertamina adalah aplikasi komputer yang dikembangkan khusus untuk

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori teori yang menjadi dasar dari penulisan adalah :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori teori yang menjadi dasar dari penulisan adalah : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Teori Dasar Teori teori yang menjadi dasar dari penulisan adalah : 2.1.1. Data Pengertian data menurut Bernard (2013, p130) adalah kumpulan fakta mengenai manusia,kejadian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Faktor yang penting dalam proses ITSP adalah penggunaan metodologi. Metodologi merupakan kumpulan dari metode, teknik dan alat yang digunakan dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era teknologi informasi zaman sekarang, segala hal yang berhubungan dengan pengelolaan bisnis sudah dapat dilakukan secara otomatis menggunakan sistem agar semua

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT Informasi Komersial Bisnis, kami mengolah data berdasarkan wawancara kepada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, tantangan yang dihadapi oleh sebuah organisasi semakin berat. Salah satu hal yang menyebabkan beratnya tantangan tersebut adalah tingginya kompetisi global.

Lebih terperinci

PROJECT CHARTER. Project Number: 01. Project Name: Sistem Informasi Koperasi Karyawan Studi Kasus Stikom Surabaya

PROJECT CHARTER. Project Number: 01. Project Name: Sistem Informasi Koperasi Karyawan Studi Kasus Stikom Surabaya PROJECT CHARTER Project Name: Sistem Informasi Koperasi Karyawan Studi Kasus Stikom Surabaya Project Number: 01 Date: 22 September 2011 Revision Number: - 1. PROJECT DESCRIPTION AND GOALS Pada era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas merupakan intuisi akademis yang memiliki karakteristik yang sama dengan organisasi pembelajaran. Dimana dalam organisasi ini banyak subsub kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan pembangunan yang semakin pesat saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan Gambar 2.1 Logo Perusahaan Perusahaan PT. Aero Systems Indonesia atau yang lebih dikenal dengan

Lebih terperinci

Langkah langkah FRAP. Daftar Risiko. Risk

Langkah langkah FRAP. Daftar Risiko. Risk L1 Langkah langkah FRAP Daftar Risiko Risk Risiko Tipe Prioritas Awal # 1 Kerusakan Database dikarenakan kegagalan INT B hardware 2 Staff internal sengaja memodifikasi data untuk INT C keuntungan kelompok

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

3 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Berjalan Kos Mampang39 merupakan rumah kos yang disewakan dan terpisah dari pemilik kos. Dalam kelangsungannya, ada beberapa proses yang dilalui

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** Pertemuan 4 Enterprise Resource Planning (ERP) PEMAHAMAN ERP Perencanaan sumber daya perusahaan atau yang sering dikenal ERP adalah : Sistem informasi yang diperuntukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toko ini merupakan toko yang bergerak di bidang usaha perdagangan barang-barang kebutuhan rumah tangga. Seluruh sistem yang ada didalamnya masih dilakukan secara manual.

Lebih terperinci