BAB V PENUTUP. VIIB SMP Swasta Diakui Adhyaksa 2 Kupang yang berjumlah 29 orang.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENUTUP. VIIB SMP Swasta Diakui Adhyaksa 2 Kupang yang berjumlah 29 orang."

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan secara umum bahwa penerapan model pembelajaran langsung adalah baik untuk materi pokok pengukuran pada peserta didik kelas VIIB SMP Swasta Diakui Adhyaksa 2 Kupang yang berjumlah 29 orang. Secara terperinci dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut: 1. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran fisika materi pokok pengukuran pada peserta didik kelas VIIB SMP Swasta Diakui Adhyaksa 2 Kupang melalui penerapan model pengajaran langsung yang meliputi Tahap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran dalam kategori baik dengan skor rata-rata secara berturutturut adalah:,00; 3,91; dan, Ketuntasan Indikator Hasil Belajar (IHB) produk dan afektif yang dicapai peserta didik pada Materi pokok Pengukuran, yang menerapkan Model Pembelajaran Langsung adalah tuntas dengan rata-rata berturut-turut adalah 0,86 dan 0, Hasil Belajar IPA Fisika peserta didik kelas VIIB SMP Swasta Diakui Adhyaksa 2 Kupang pada materi pokok Pengukuran yang menerapkan Model Pembelajaran Langsung pada peserta didik adalah tuntas dengan proporsi ketuntasan adalah tuntas, proporsi rata-rata 0,8 dan 85% peserta didik mencapai KKM yang ditetapkan oleh Depdikbud maupun KKM 101

2 Sekolah. Semua peserta didik, juga mencapai ketuntasan belajarnya pada aspek afektif dengan proporsi 0,86.. Respon peserta didik dalam kegiatan pembelajaran yang menerapkan Model Pembelajaran Langsung adalah positif, karena rata-rata dari setiap aspek penilaian lebih dari 80% dengan nilai pada kegiatan inti rata-rata presentase peserta didik mencapai 92% kegiatan penutup rata-rata presentase peserta didik mencapai 90%, pengelolaan kelas 85% dan suasana kelas 89% artinya peserta didik memberikan respon sangat baik terhadap pelaksanaan pembelajaran. Secara keseluruhan respon peserta didik positif karena persentase setiap aspek 80%. Hal ini berarti guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik dan peserta didik mempunyai perhatian terhadap pembelajaran, serta dapat mengikuti pembelajaran ini dengan sangat baik karena merasa berguna bagi kehidupan mereka. B. Saran 1. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada semua calon guru dan guru, untuk menerapkan model pemebelajaran langsung pada materi yang dipelajari secara prosedural dan deklaratif. 2. Berdasarkan hasil penelitian dan kenyataan di lapangan dimana dalam proses pembelajaran, guru kurang memperhatikan motivasi belajar peserta didik dan terpaku pada satu model dan metode pembelajaran sehingga pretsasi belajar peserta didik menurun, maka melalui tulisan ini penulis mau menyarankan kepada semua calon guru dan guru agar dalam 102

3 melaksanakan kegiatan pembelajaran hendaknya menggunakan model dan metode pembelajaran yang bervariasi dengan memperhatikan motivasi belajar peserta didik agar prestasi belajar peserta didik boleh mengalami peningkatan dan pihak sekolah pun boleh menyiapkan sarana dan fasilitas yang diperlukan demi peningkatan mutu pendidikan. 103

4 DAFTAR PUSTAKA Agustin, Mubiar Permasalahan Belajar Dan Inovasi Pembelajaran. Bandung : Refika Aditama. Amri, Sofan & Khoiru Ahmadi Proses Permbelajaran Kreatif Dan Inovatif Dalam Kelas. Jakarta: PT. Prestasi Pustaka Karya. Anderson, Lorin & David Krathwohl Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, Suharsimi Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Akasara Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. BSNP Kumpulan Materi Pengembangan KTSP Seri Pembelajaran. Jakarta Kumpulan Materi Pengembangan KTSP Seri Pembelajaran. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta. Danim, Sudarwan Profesionalisasi Dan Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta. Ghufron, Nur dan Rini R Gaya belajar. Jogjakarta: Pustaka Belajar. Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Reflika Aditama. Kanginan, Marthen IPA Fisika untuk SMP kelas VII. Jakarta: Erlangga. Keraf, Goris Kamus Besar Bahasa Indonesia. Bandung: Alfa Beta. Kurninasih, Imas dan Berlin Sani Sukses mengimplementasikan Kurikulum Yogyakarta : Kata pena. Majid, Abdul Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Rosda. Mukin, Ursula Bagaimana Penerapan Model Pembelajaran Langsung pada Materi Pokok Kinematika dengan Analisis Vektor Siswa Kelas XI 10

5 IPA SMA Negeri I Kupang Tahun Ajaran 2011/2012?. Skripsi. Kupang: Unwira. Mulyasa Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan. Bandung: Rosda. Rosdiani Dini Model Pembelajaran Langsung Dalam Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Bandung : Alfabeta. Sanjaya, Wina Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus Cooperative Learning. Surabaya : Pustaka Belajar. Suyono & Haryanto Belajar dan Pembelajaran. Teori dan Konsep Dasar. Bandung: Rosda. Tim Abdi Guru IPA Terpadu untuk SMP kelas VII. Jakarta: Erlangga Trianto Model-model Pembelajaran Inovativ Berorientasi Konsruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher Mendesain Model pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya : Kencana Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana. Young D, Hugh & Freedman A, Roger Sears dan zemansky Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga. 105

6 L A M P I R A N 106

7 SILABUS Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester : SMP Swasta Diakui Adhyaksa Kupang : IPA FISIKA : VII / Ganjil Standar Kompetensi Kompetesi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Materi Pokok Alokasi Waktu Penilaian Contoh Teknik Instrumen Sumber belajar 1. Memahami 1.1 Mendeskripsi kan Menjelaskan Meminta peserta didik Pengukuran 3 jp Kuis Terlampir Bahan ajar Peserta prosedur ilmiah besaran pokok pengertian dari menyebutkan beberapa didik (BAPD) untuk dan besaran besaran dan besaran pokok dan Lembar Diskusi mempelajari turunan beserta satuan dalam besaran turunan serta Peserta didik benda - benda satuannya. kehidupan sehari- memberikan contoh (LDPD) alam dengan hari. dalam kehidupan sehari- menggunakan hari. peralatan Meminta peserta didik untuk membaca materi bahan ajar yang sudah disiapkan. Peserta didik diminta mengerjakan LDPD 01 dan diberi kesempatan 19

8 untuk bertanya dan berdiskusi. Peserta didik diminta untuk melakukan demonstrasi mengukur 1.3 Melakukan papan tulis dengan pengukuran dasar Menjelaskan menggunakan jengkal dan Bahan Ajar Peserta secara teliti pegertian depa. Pengukuran 3 JP Kuis Terlampir didik (BAPD) dengan pengukuran Lembar Kerja menggunakan alat setelah Peserta didik diminta Peserta didik ukur yang sesuai melakukan menuliskan hasil Alat dan Bahan: dan sering demonstrasi pengukuran di papan tulis Jangka sorong, digunakan dalam Peserta didik micrometer kehidupan sehari Menggunakan alat merumuskan pengertian sekrup, mistar, hari ukur besaran dari pengukuran meka tulis, buku panjang dengan Guru menjelaskan bagian Fisika, botol obat, tepat dan benar - bagian dan fungsi dari uang logam, kertas alat ukur besaran panjang. di Guru mendemonstrasi kan Lingkungan cara menggunakan alat Sekitar ukur besaran panjang Peserta didik melakukan pengukuran dengan melakukan alat ukur 150

9 besaran panjang yang tersedia Guru menjelaskan cara menggunakan alat ukur besaran massa dan waktu dengan jelas. Peserta didik mengukur massa benda - benda yang tersedia dengan Bahan Ajar Peserta Mampu menggunkan alat ukur didik (BAPD) menggunakan besaran massa Lembar Kerja alat ukur besaran Peserta didik mengukur Peserta didik massa dan waktu lamanya percobaan yang Pengukuran 3 JP Kuis Terlampir (LKPD) dengan tepat dilakukan dengan Lingkungan menggunakan alat ukur sekitar besaran waktu Alat dan bahan: Neraca Ohaus, neraca pegas, gelas ukur, batu kerikil, minyak goreng 100 ml, air 100 ml, gelas Peserta didik menghitung bepancuran, gelas volume benda - benda ukur 500 ml, yang bentuknya teratur paku dan batu. 151

10 Peserta didik melakukan eksperimen untuk Buku Fisika mengukur volume bendabenda yang bentuknya tidak teratur Mampu mengukur volume benda- Peserta didik benda menyelesaikan soal - soal yang berkaitan dengan pengukuran. Pengukuran 3 JP Tugas Terlampir Peserta didik dapat rumah mengkonversi satuan dengan tepat Buku Fisika Peserta didik mendatakan alat ukur besaran Pokok Mampu yang sering dipakai dalam menggunakan kehidupan sehari - hari konsep dan mampu menggunakan pengukuran untuk nya (di Rumah, Pasar, menyelesaikan Toko kain, Meubel) soal - soal Pengukuran 3 JP Tugas Terlampir Buku fisika rumah Lingkungan Menerapkan Sekitar konsep 152

11 pengukuran dalam kehidupan sehari-hari. Pengukuran 3 JP Tugas rumah Terlampir 153

12 Lampiran 02 BAHAN AJAR PESERTA DIDIK (BAPD) Standar Kompetensi 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. Kompetensi Dasar 1.1. Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuan Melakukan Pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Indikator 1. Menjelaskan pengertian besaran dan pengukuran dalam kehidupan seharihari 2. Mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari kemudian mengelompokkan dalam besaran pokok dan turunan 3. Mengonversi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana.. Menggunakan alat ukur besaran panjang dengan tepat dan benar. 5. Membandingkan ketelitian alat ukur panjang yang digunakan. 6. Mampu menggunakan alat ukur besaran massa dan waktu dengan tepat dan benar. 7. Mampu mengukur volume benda. 8. Mampu menggunakan konsep pengukuran untuk menyelesaikan soal-soal. 9. Menerapkan konsep pengukuran dalam kehidupan sehari-hari. 15

13 PENGUKURAN A. BESARAN Pengukuran adalah kegiatan menbandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai dan dapat dinyatakan dengan angka. Satuan adalah suatu pembanding didalam pengukuran. 1. Besaran Pokok dan satuannya Besaran pokok adalah besaran yang satuannya ditetapkan lebih dahulu. Ada 7 besaran pokok dalam Fisika yaitu: Besaran Pokok Satuan dalam MKS Satuan dalam CGS Panjang Massa Waktu Suhu Kuat arus Intensitas cahaya Jumlah zat Meter (m) Kilogram (kg) Sekon (s) Kelvin (K) Ampere (A) Candela (cd) Mole (mol) Centimeter (cm) Gram (gr) Sekon (s) Kelvin (K) Ampere (A) Candela (cd) Mole (mol) 2. Besaran Turunan dan Satuannya Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Contoh besaran turunan. Besaran Pokok Satuan dalam MKS Satuan dalam CGS Massa Jenis Kecepatan Luas Volume Gaya Usaha/ Energi Daya Kilogram/meter 3 (kg/m 3 ) Meter/sekon (m/s) Meter/persegi 2 (m 2 ) Meter kubik 3 (m 3 ) Newton (N) Joule (J) Watt (W) gr/cm 3 cm/s cm 2 cm 3 dyne erg watt (W) 155

14 3. Sistem satuan internasional, Baku dan tak Baku Tahun 1960 disepakati adanya satuan sistam internasional (SI) Sebagai system satuan yang baku dan berlaku internasional dengan tiga syarat dan fungsi berikut. Memberi kesamaan dan kemudahan komunikasi ilmu pengetahuan dan teknologi secara internasional. Bersifat tetap, tidak mengalami perubahan oleh setiap orang yang menggunakannya karena menggunakan sistam desimal. Dalam SI, satuan baku panjang adalah meter (m), massa adalah kilogram (kg), dan waktu adalah sekon (s). Sistem MKS adalah meter, kilogram, dan sekon. Sedangkan CGS adalah centimeter (cm), gram, dan sekon. Satuan tak baku adalah satuan yang dipakai dibeberapa Negara saja misalnya hasta, depa, jengkal, dan langkah di Indonesia serta yard, inci, kaki (feet) dan pon (pound) di Inggris. Satuan-satuan yang lebih besar atau yang lebih kecil dihubungkkan ke satuan pokok hanya dengan memberi nama awalan. Tabel yang mencantumkan awalan dalam SI yang sering digunakan. Tabel 1.1 awalan-awalan untuk satuan-satuan SI yang sering digunakan. Awalan Simbol Arti Dalam Mega Kilo (tanpa awalan) Senti Mili Mikro M K c m µ eksponen Contoh Megawatt (MW) Kilogram (kg) Meter (m) Sentimeter (cm) Milligram (mg) Mikrometer (µm) 156

15 Untuk memudahkan mengubah/ mengkonversi suatu satuan SI ke satuan SI lainnya, diperlukan bantuan tangga konversi, seperti ditunjukkan pada gambar 1.1 SI adalah suatu sistem desimal. Oleh karena itu, setiap naik satu anak tangga nilai awal harus dibagi 10. Setiap turun satu anak tangga, nilai awal harus dikali 10. Langkahlangkah mengonversi satuan SI dengan bantuan tangga konversi adalah sebagai berikut. Tangga konversi satuan panjang Km Hm 10 Dam M Dm Cm Mm Km = Kilometer Hm = Hektometer Dam = Dekameter M = Meter Dm = Desimeter Cm = Centimeter Mm = Milimeter Tangga Konversi Satuan Massa Kg Hg 10 Dag Gr Dg cg Mg

16 Kg = Kilogram Hg = Hektogram Dag = Dekagram G = Gram Dg = Desigram Cg = Centigram Mg = Miligram Awalan - awalan satuan yang sering digunakan adalah sebagai berikut: Awalan Simbol Nilai Exa E Peta P Tera T Giga G 10 9 Mega M 10 6 Kilo K 10 3 Hekto H 10 2 Deka Da 10 1 Desi D 10-1 Centi C 10-2 Milli M 10-3 Mikro µ 10-6 Nano N 10-9 Piko P Femto F Atto A Langkah-langkah : a. Tentukan letak satuan asal yang akan dikonversikan pada tangga konversi. b. Tentukan letak satuan baru yang dituju pada tangga konversi. 158

17 1) Jika satuan baku berada dibawah satuan asal, hitunglah banyaknya anak tangga ke bawah yang harus dilalui untuk sampai ke satuan baru. Jika satu anak tangga, bilangan awal dikali 10. Jika dua anak tangga, bilangan awal dikali 100. Jika tiga anak tangga, bilangan awal dikali Demikian seterusnya. Misalnya: konversi 3,35 meter ke centimeter. Dalam tangga konversi, satuan cm terletak dua anak tangga dibawah satuan m. berarti mengalikan bilangan awal dengan 100. Jadi, 2,35 m = 2,35 x (100) cm = 235 cm. 2) Jika satuan baku berada diatas satuan awal, hitunglah banyaknya anak tangga ke atas yang harus dilalui untuk sampai kesatuan baru. Jika satu anak tangga, bilangan awal dibagi 10. Jika dua anak tangga, bilangan awal dbagi 100. Jika tiga anak tangga, bilangan awal dibagi Demikian seterusnya. Misalnya: konversi 2058 miligram ke gram. Dalam tangga konversi, satuan gr terletak tiga anak tangga diatas satuan mg berarti membagikan bilangan awal dengan Jadi, 2058 mg = 2058 : (1000) g = 235 g. Contoh : Konversi satuan panjang dalam SI Nyatakan 2,5 km dalam satuan meter. Jawab: a) Tentukan letak km pada tangga konversi (lihat gambar) b) Tentukan letak meter pada tangga konversi (lihat gambar) c) Perhatikan, satuan m terletak tiga anak tangga dibawah dan dikanan satuan km. ini berarti nilai awal harus dikalikan dengan Jadi 2,5 km = 2,5 x (1000) m = 2500 m. Cara lain adalah dengan menggeser koma tiga langkah ke kanan Jadi, 2,5 km = 2,500 m = 2500 m. Geser 3 langkah ke kanan. 159

18 B. PENGUKURAN PANJANG 1. Alat Ukur Alat ukur yang digunakan dalam pengukuran berbeda-beda tergantung dari besaran yang mau diukur. a. Mengukur Panjang Panjang adalah besaran fisika yang mengukur jarak antara dua titik. Satuan SI dari panjang adalah meter (m). Beberapa alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran panjang: 1) Mistar (Penggaris). Pedagang kain dipasar sering menggunakan mistar 1 meter atau stik meter (gambar 1) untuk mengukur panjang yang dibeli konsumennya cm 1 mm Mistar ini panjangnya 1 meter dan memiliki skala desimeter, sentimeter, dan millimeter. Jarak antara dua tanda garis tebal berdekatan yang diberi angka pada mistar ini sama dengan satu centimeter. Jarak terdekat antara dua garis yang lebih tipis sama dengan satu milliliter. Perhatikan bahwa ada 10 mm didalam satu centimeter karena satu bagian skala terkecil mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm maka ketelitian mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm. 2) Meteran Gulung atau Pita ukur Untuk mengukur jarak beberapa meter, seperti panjang dan lebar sebuah ruangan atau lemari, seorang tukang biasanya menggunakan pita ukur. Pita ukur memiliki ketelitian sampai 0,1 cm atau 0,5 mm. 160

19 Gambar : Kesalahan Paralaks Pada Pengukuran Panjang. Ini adalah kesalahan yang muncul karena posisi mata pengamat tidak tepat ketika membaca skala mistar. Kesalahan paralaks umumnya disebabkan oleh perbadaan antara ketebalan benda yang diukur dengan ketebalan mistar. Kesalahan paralaks dapat dikurangi dengan salah satu dari tiga cara berikut. Lihat gambar 161

20 3) Jangka Sorong Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dimensi dalam suatu benda, seperti ditunjukkan pada gambar Bagian - bagian jangka sorong adalah Rahang Tetap Pada rahang tetap terdapat skala utama Rahang sorong/rahang Geser Pada rahang sorong terdapat dua skala yaitu skala utama dan skala nonius/vernier. Fungsi jangka sorong: Mengukur ketebalan benda - benda yang tipis Mengukur diameter luar dan dalam pipa Mengukur kedalaman suatu bejana yang sempit Tingkat ketelitian jangka sorong: Tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm. Perkembangan terakhir ada jangka sorong yang memiliki tingkat ketelitian 0,05 mm, 0,02 mm dan jangka sorong digital memiliki ketelitian 0,01 mm. ) Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur dimensi luar benda yang sangat pendek, seperti diameter kawat atau ketebalan suatu benda yang tipis. 162

21 Mikrometer sekrup ditunjukkan pada gambar. Jika selubung luar diputar lengkap 1 kali maka rahang geser dan juga selubung luar maju atau mundur 0,5 mm. Karena selubung luar memiliki 50 skala maka 1 skala pada selubung luar memiliki 50 skala maka satu skala pada selubung luar sama dengan jarak maju atau mundur rahang geser sejauh 0,5 mm/50 = 0,001 mm. Bilangan 0,01 mm merupakan ketelitian mikrometer sekrup. Pada mikrometer sekrup terdapat dua skala yaitu Skala Tetap Skala tetap terbagi dalam satuan millimeter dan terdapat pada laras yang terbagi atas skala atas dan skala bawah. Skala Putar Skala putar terdapat pada besi penutup laras yang dapat berputar 360 derajat; dapat bergeser ke depan dan ke belakang. C. Pengukuran Massa 1. Massa Massa adalah ukuran jumlah materi yang dikandung oleh suatu benda. Sebagai contoh, lebih banyak materi dalam sebuah bus daripada sebuah sedan. Karena itu massa bus lebih besar daripada massa sedan. Standar internasional untuk massa adalah sebuah silinder platina-iridium yang disebut kilogram standar. Kilogram standar ini (gambar 1.1) dibawah dilembaga berat dan ukuran Internasional, sevres, dekat paris. Berdasarkan perjanjian internasional kilogram standar ini ditetapkaan memilikii massa 163

22 1 kg. Jadi, satu kilogram adalah massa sebuah kilogram standar yang disimpan di lembaga berat dan ukuran Internasional. Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai satuan ons, kuintal dan ton. Hubungan ketiga satuan ini dengan kg adalah 1 Ons = 0,1 kg. 1 Kuintal = 100 kg 1 Ton = 1000 kg 2. Alat Ukur Besaran Massa Untuk mengukur massa suatu benda digunakan alat ukur neraca. Ada beberapa neraca antara lain: a) Neraca pasar Jika kamu membeli beras, gula, atau buah-buahan di pasar, massanya diukur menggunakan neraca pasar. Benda yang diukur massanya diletakkan beberapa anak timbangan sedemikian sehingga terjadi keseimbangan. Massa benda yang diukur sama dengan jumlah massa anak timbangan yang seimbang dengan benda itu. Gambar : 16

23 1) Neraca Lengan Tunggal (Neraca Ohauss) Nerca lengan tunggal masih umum digunakan dilaboratorium untuk mengukur massa sampai dengan 200 gr. Neraca ini memiliki ketilitian 0,01 g. massa benda dibaca pada skala tang terdapat di lengan neraca. 2) Neraca neraca Dua Lengan Neraca dua lengan atau neraca berlengan sama biasa digunakan dilaboratorium (gambar). 165

24 Benda diletakkan pada salah satu timbangan, sedangkan beberapa massa standar diletakan pada timbangan lainya sedemikian sehingga terjadi keseimbangan (lengan mendatar). Massa benda yang diukur sama dengan jumlah massa standar yang seimbang dengannya. 3) Neraca lengan gantung Neraca ini berguna untuk menentukan massa benda, yang cara kerjanya dengan menggeser beban pemberat di sepanjang batang. ) Neraca digital Neraca digital (neraca elektronik) di dalam penggunaannya sangat praktis, karena besar massa benda yang diukur langsung ditunjuk dan terbaca pada layarnya. Ketelitian neraca digital ini sampai dengan 0,001 gram. 166

25 D. Pengukur Waktu 1. Waktu Konsep waktu hampir berkaitan dengan konsep kegiatan kita sehari-hari, mulai dari seberapa cepat makhluk hidup bertumbuh sampai dengan selang waktu siang dan malam. Satuan waktu lainya yang sering digunakan dalam keseharian adalah menit, jam dan hari. 1 menit = 60 sekon 1 jam = 60 menit = 60 X 60 sekon = 3600 sekon 1 hari = 2 jam = 2 X 3600 = sekon 2. Mengukur waktu Beberapa alat ukur besaran waktu adalah: a. Jam dengan ketelitian ± 1 detik b. Stop-watch dengan ketelitian 0,1 detik. Stopwatch, dengan ketelitian 0,1 detik karena setiap skala pada stopwatch dibagi menjadi 10 bagian. Alat ini biasanya digunakan untuk pengukuran waktu dalam kegiatan olahraga atau dalam praktik penelitian. 167

26 c. Arloji Arloji, umumnya dengan ketelitian 1 detik. d. Jam atom celsium Jam atom celsium, dibuat dengan ketelitian 1 detik tiap tahun, artinya kesalahan pengukuran ini kira-kira satu detik dalam kurun waktu tahun. E. Pengukuran Luas dan Volume 1. Luas a. Satuan Luas Luas adalah ukuran seberapa besar suatu bidang (atau permukaan) dua dimensi. Untuk bidang yang berbentuk persegi panjang, luas dihitung dengan rumus: Luas = Bidang yang kecil, seperti permukaan buku fisika ini, dinyatakan dalam satuan cm 2. Bidang yang besar, seperi sawah biasanya dinyatakan dalam satuan hekto are (ha). Luas 1 cm 2 diperoleh dari persegi yang panjang sisinya 1 cm. konversi 1 cm 2 sebagai berikut. 1 cm 2 = (1 cm) X (1 cm) 168

27 1 100 m X m Luas 1 ha atau 1 hm 2 diperoleh dari persegi yang panjang sisinya 1 hm. Konversi 1 ha = 1 hm 2 ke m 2 adalah sebagai berikut. 1 ha = 1 hm 2 = (1 hm) X (1 hm) = (100 m) X (100 m) b. Luas bidang yang bentuknya beraturan Untuk menentukan luas dengan mengukur panjang dan lebarnya, kemudian menghitung luasnya dengan menggunakan rumus. Cara pengukuran seperti ini disebut cara pengukuran tak langsung. Jadi luas bidang yang bentukanya beraturan dapat ditentukan dengan cara pangukuran tak langsung. Dalam tabel berikut ini ditunjukan beberapa rumus luas untuk bidang yang bentuknya beraturan. c. Luas bidang yang bentuknya tak beraturan 2. Volume a. Satuan volume Volume adalah ukuran seberapa besar ruang ditempati oleh sebuah benda tiga dimensi. Untuk benda tiga dimensi berbentuk balok, volume dihitung dengan rumus: Dalam SI, satuan untuk panjang (p), lebar(l), dan tinggi(t) sama saja, yaitu meter (m). Sesuai persamaan diperoleh Satuan volume =m x m x m=m 3 Jadi 1 satu meter kubik (1 m 3 ) adalah volume sebuah kubus yang panjang rusuknya satu meter (lihat gambar). Volume benda umumnya dinyatakan dalam dm 3 atau Liter (L). sedangkan volume benda yang kecil biasanya dinyatakan dalam cm 3 (cc atau ml). 169

28 Volume 1 L atau 1 dm 3 diperoleh dari kubus yang panjang rusuknya 1 dm (lihat gambar ). Konversi 1 L = 1 dm 3 ke m 3 adalah sebagai berikut. 1 L = 1 dm 3 = (1 dm) X (1 dm) X (1 dm) = m X m X m L = 1 dm 3 1 = m = 0,001 m 3 Volume 1 ml atau 1 cm 3 atau 1 cc diperoleh dari kubus yang panjang rusuknya 1 cm (gambar ). Konversi 1 ml = 1 cc = 1 cm 3 ke m 3 adalah sebagai berikut. 1 ml = 1 cc = 1 cm 3 = (1 cm) X (1 cm) X (1 m) = m X m X m ml = 1 cc = 1 cm = m = 0, m 3 b. Mengukur volume zat cair Volum zat cair yang cukup besar biasa diukur dalam liter dengan menggunakan bejana besar sedangkan volum zat cair yang kecil biasa diukur dengan menggunakan gelas ukur (batas ukur 100 ml). Zat cair memiliki meniscus (kelengkungan), sehingga harus membaca skala dengan tepat. Untuk zat cair yang membasahi kaca, misalnya air, meniskusnya melengkung ke bawah (disebut meniscus cekung). Untuk zat cair yang tak membasahi dinding, misalnya raksa meniskusnya melengkung keatas (meniskus cembung). 170

29 Gambar : A B c. Mengukur Volume Zat Padat a) Benda padat bentuknya beraturan. Zat padat yang bentuknya beraturan, misalnya balok, kubus dan bola dapat ditentukan secara tak langsung. Caranya dengan mengukur panjang rusuk atau jari-jari yang berkaitan dengan bentuk benda. Kemudian menghitung volumenya dengan menggunakan rumus dilihat pada tabel berikut b) Zat padat yang bentuknya tak Beraturan Volume zat padat yang bentuknya tak beraturan seperti gunting, batu, atau sendok, harus diukur secara langsung. Untuk zat padat yang tak beraturan, ukuran kecil bisa diukur secara langsung dengan menggunakan sebuah gelas ukur.caranya seperti gambar berikut. ml ml Pengukuran volumenya menggunakan persamaan: v benda v zatcairakhir v zatcairawal 171

30 Lampiran 03a RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu : SMP Swasta Diakui Adhyaksa Kupang : IPA Fisika : VII : I (Satu) : 3 x 0 menit A. Standar Kompetensi 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. B. Kompetensi Dasar 1.1 Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuan. C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian besaran dalam kehidupan sehari-hari. 2. Menjelaskan pengertian pengukuran dalam kehidupan sehari-hari 3. Mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari kemudian mengelompokkan dalam besaran pokok dan turunan. Mengkonversikan satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana. D. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian besaran dalam kehidupan sehari-hari. 172

31 2. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pengukuran dalam kehidupan sehari-hari. 3. Peserta didik dapat mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari kemudian mengelompokkan dalam besaran pokok dan turunan.. Peserta didik dapat mengonversi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana. E. Alokasi Waktu 3 jam pelajaran (3 x 0 menit) F. Materi Pembelajaran Pengukuran G. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model : Pembelajaran Langsung 2. Metode Pembelajaran : Demonstrasi, Diskusi, Ceramah, dan Tanya jawab H. Sumber Belajar 1. Bahan Ajar Peserta Didik 2. Lembar Diskusi Peserta Didik (LDPD) Pertemuan I No Kegiatan Pembelajaran Waktu 1. Kegaiatan awal Fase I: Mempersiapkan peserta didik dan menyampaikan tujuan Motivasi: Menyuruh dua orang peserta didik mengukur panjang papan tulis dengan jengkal dan menulis hasilnya papan tulis. Guru menuliskan topik dan Menyampaikan tujuan 10 menit 173

32 pembelajaran 2. Kegiatan Inti Eksplorasi Fase II : Mendemostrasikan Pengetahuan Guru menyajikan informasi kepada peserta didik tentang pengertian besaran dan menjelaskan tentang besaran dan satuan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Guru mendemonstrasikan cara mendapatkan besaran turunan dari besaran pokok secara tahap demi tahap. Guru mendemonstrasikan cara melakukan konversi satuan secara tahap demi tahap terkait besaran pokok dan turunan. Setiap peserta didik diberi Lembar Diskusi Peserta Didik (LDPD) 01 Guru membimbing peserta didik mengerjakan LDPD 01 dan diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi. Guru berkeliling membimbing, mengawasi dan membantu peserta didik yang kesulitan memecahkan masalah mengenai materi tersebut. Setiap peserta didik mengerjakan LDPD 01 masingmasing Setelah semua peserta didik selesai mengerjakan LDPD 01, setiap peserta didik bisa berdiskusi dengan teman sebelahnya membahas LDPD 01 yang sudah dikerjakan tadi. Guru menfasilitasi dan mengarahkan peserta didik untuk bertukar dan mengoreksi LDPD 01 teman lainnya. 100 menit 17

33 Elaborasi Fase 3: Memberikan latihan terbimbing. Guru membimbing peserta didik mengerjakan LDPD yang sudah dikerjakan di papan tulis. Peserta didik lain menanggapi hasil yang dikerjakan oleh teman. Guru bersama peserta didik membahas dan membenahi atau menyempurnakan jawaban peserta didik. Peserta didik diberi beberapa soal tentang materi besaran dan satuan yang sedang dipelajari, dengan maksud agar peserta didik siap untuk mengerjakan KUIS 1 yang akan diberikan oleh guru. Setiap peserta didik diberi KUIS 1 oleh guru dan dikerjakan secara individu Konfirmasi Fase : Mengecek pemahaman dan memberi umpan baik. Setiap jawaban diperiksa oleh guru sehingga peserta didik langsung mengetahui jawaban yang benar dari KUIS 1 Guru mengevaluasi hasil diskusi dan menyempurnakan jawaban peserta didik serta memberikan penguatan terhadap materi besaran dan Satuan yang dipelajari 3. Kegiatan Penutup Fase 5: Memberikan kesempatan untuk pelatihan dan penerapan. Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi tentang Besaran dan Satuan yang baru saja 10 menit 175

34 dipelajari. Membimbing peserta didik membuat rangkuman tentang materi Besaran dan satuan. Menugaskan peserta didik mengkonversikan basaran dan Satuan I. Penilaian 1. Teknik Penilaian Tes Tertulis 2. Bentuk Instrumen Esay test 3. Contoh Instrumen Esay test 1. Apa yang dimaksud dengan besaran? Jawab: Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan hasil ukurnya dapat dinyatakan dengan angka-angka. 2. Apa yang dimaksud dengan mengukur? Jawab: Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain sejenis yang dijadikan sebagai satuan. 3. Nyatakan 2,5 km dalam satuan meter. Penyelesaian Dik : 1 km = 1000 m Dit : 2,5 km =... m? Jawab : 2,5 km = 2,5 x 1000 m 2,5 km = 2500 m 176

35 Lampiran 03b RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 02) Satuan Pendidikan : SMP Swasta Diakui Adhyaksa 2 Kupang Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas : VII Semester : I (Satu) Alokasi Waktu : 3 x 0 menit A. Standar Kompetensi 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. B. Kompetensi Dasar 1.3 Melakukan Pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. C. Indikator Menggunakan alat ukur besaran panjang dengan tepat dan benar. Membandingkan ketelitian alat ukur panjang yang digunakan. D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menggunakan alat ukur besaran panjang dengan tepat dan benar. Peserta didik dapat membandingkan ketelitian alat ukur panjang yang digunakan. 177

36 E. Alokasi Waktu 3 jam pelajaran ( 3 x 0 menit) F. Materi Pembelajaran: Pengukuran G. Model dan Metode Pembelajaran a). Model : Pembelajaran Langsung b). Metode Pembelajaran : Demonstrasi, eksperimen, diskusi dan tanya jawab Pertemuan II H. Langkah-Langkah Kegiatan Kegiatan Pembelajaran I. Pendahuluan Fase 1: Menyampaikan Tujuan dan Mempersiapkan Peserta didik Motivasi : Guru memotivasi peserta didik dengan meminta dua orang peserta didik melakukan kegiatan mengukur panjang meja menggunakan buku tulis dan pensil kemudian menuliskan hasilnya dipapan tulis Guru menuliskan topik dan menyampaikan tujuan pembelajaran II. Kegiatan Inti Fase 2: Mendemonstrasikan ketrampilan menggunakan alat ukur. Eksplorasi : 1. Guru menunjukkan bagian-bagian dan menjelaskan fungsi dari alat ukur besaran panjang. 2. Guru mendemonstrasikan cara menggunakan alat Alokasi waktu (10 Menit) 100 menit 178

37 ukur besaran secara tahap demi tahap. 3. Guru mendemonstrasikan cara membaca skala dari alat ukur panjang. Fase 3: Memberikan latihan terbimbing. Elaborasi : 1. Guru meminta peserta didik duduk dalam kelompok masing-masing 2. Guru membagikan LKPD 01 kepada setiap kelompok. 3. Guru membimbing peserta didik melakukan eksperimen berdasarkan langkah-langkah yang tertera dalam LKPD.. Guru membimbing peserta didik mengambil data hasil percobaan. 5. Meminta peserta didik menjawab pertanyaan diskusi dalam kelompoknya. 6. Membimbing peserta didik membuat kesimpulan. Fase : Mengecek pemahaman dan memberi umpan baik. Konfirmasi 1. Guru meminta dua kelompok mempresentasikan hasil diskusi 2. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberi tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok lain. 3. Guru memberikan tanggapan kepada kelompok yang sudah tampil dan memberikan jawaban yang benar.. Guru dan peserta didik sama-sama menarik kesimpulan terhadap hasil diskusi. 5. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang telah mempersentasekan hasil diskusi dengan 179

38 baik. 6. Guru meminta dua peserta didik menyebutkan bagian-bagian dari alat ukur besaran panjang dan menjelaskan cara kerja alat ukur dengan bahasa sendiri. 7. Guru memberikan kuis. 8. Guru memberikan peneguhan kepada peserta didik yang menjawab kuis dengan benar. III. Kegiatan Penutup Fase 5: Memberikan kesempatan untuk pelatihan dan penerapan. 1. Guru membimbing peserta didik dalam membuat rangkuman pelajaran. 2. Menugaskan peserta didik mendatakan alat ukur besaran panjang yang biasa digunakan di rumah, bengkel, toko kain dan rumah penjahit. 10 Menit I. Sumber Belajar 1. Bahan Ajar Peserta didik 2. Lembar Kerja Peserta didik 3. Buku pegangan peserta didik. Lingkungan sekitar J. Penilaian Teknik Penilaian: 1. Tes Tertulis 2. Tes Unjuk Kerja 3. Bentuk Instrumen: a. Kuis b. Tes Psikomotor 180

39 Tes Psikomotor Lakukan kegiatan berikut untuk mengukur ketebalan uang logam Rp 500 dengan menggunakan alat mikrometer sekrup dan jangka sorong dan bandingkan hasilnya! 181

40 Lampiran 03c RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 03) Satuan Pendidikan : SMP Swasta Diakui Adhyaksa 2 Kupang Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas : VII Semester : I (Satu) Alokasi Waktu : 3 x 0 menit A. Standar Kompetensi 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. B. Kompetensi Dasar 1.3 Melakukan Pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. C. Indikator Mengenal massa sebagai ukuran jumlah materi yang dikandung oleh sebuah benda. Mampu menggunakan alat ukur besaran massa dan waktu dengan tepat dan benar Mampu mengukur volume benda Mampu menggunakan konsep pengukuran untuk menyelesaikan soal-soal Menerapkan konsep pengukuran dalam kehidupan sehari-hari 182

41 D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat mengenal massa sebagai ukuran jumlah materi yang dikandung oleh sebuah benda. Peserta didik mampu menggunakan alat ukur besaran massa dan waktu dengan tepat dan benar Peserta didik mampu mengukur volume benda Peserta didik mampu menggunakan konsep pengukuran untuk menyelesaikan soal-soal Peserta didik dapat menerapkan konsep pengukuran dalam kehidupan sehari-hari E. Alokasi Waktu 3 jam pelajaran (3 x 0 menit) F. Materi Pembelajaran Pengukuran G. Model dan Metode Pembelajaran a). Model : Pembelajaran Langsung b). Metode : Demonstrasi, eksperimen, diskusi dan tanya jawab Pertemuan III H. Langkah-Langkah Kegiatan Kegiatan Pembelajaran I. Pendahuluan Fase 1: Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik. 1. Meminta peserta didik menceritakan pengalaman pengamatannya terhadap penjual beras, atau terigu di pasar atau kios terdekat ketika ia membeli beras atau terigu dalam beberapa kilogram, lalu meminta peserta didik menyebutkan Alokasi Waktu 10 menit 183

42 langkah-langkah yang dilakukan penjual dalam menimbang beras atau terigu dan menyebutkan nama alat ukur yang dipakai penjual. 2. Menuliskan topik dan menyampaikan tujuan pembelajaran II. Kegiatan Inti Fase 2 : Mendemonstrasikan pengetahuan atau ketrampilan Eksplorasi: 1. Menyiapkan informasi tentang fungsi alat ukur besaran massa. 2. Mendemonstrasikan cara menggunakan alat ukur besaran massa. 3. Mendemonstrasikan cara menggunakan Stopwatch.. Mendemonstrasikan cara mengukur volume benda yang tidak beraturan (batu) dengan menggunakan gelas ukur. Fase 3: Memberikan latihan terbimbing 1. Meminta peserta didik duduk dalam kelompok masing-masing. 2. Membagikan LKPD 02 kepada setiap kelompok. 3. Membimbingpeserta didik melakukan eksperimen berdasarkan langkah-langkah yang tertera dalam LKPD.. Membimbing peserta didik mengambil data hasil percobaan. 5. Meminta peserta didik menjawab pertanyaan diskusi dalam kelompoknya LKPD Membimbing peserta didik membuat kesimpulan. Fase : Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik 1. Meminta peserta didik membuat laporan hasil praktikum dengan benar. 2. Memberikan kuis. 3. Memberikan peneguhan kepada peserta didik yang menjawab kuis dengan benar.. Guru memastikan semua peserta didik telah mengerti dan 100 menit 18

43 memahami penggunaan alat ukur besaran massa. III. Kegiatan Penutup Fase 5: Memberikan kesempatan untuk pelatihan dan penerapan. 1. Membimbing peserta didik membuat rangkuman. 2. Menugaskan peserta didik mendatakan alat ukur besaran massa yang biasa digunakan di rumah, pasar, poliklinik atau posyandu. 10 menit I. Sumber Belajar: 1. Buku pegangan peserta didik 2. Bahan Ajar Peserta didik (BAPD) 3. Lembar Kerja Peserta didik (LKPD). Alat-alat laboratorium yang digunakan 5. Lingkungan sekitar J. Penilaian Hasil Belajar a. Teknik Penilaian Tes Tertulis Tes Unjuk Kerja b. Bentuk Instrumen Pilihan Ganda dan uraian Tes Psikomotor c. Contoh Instrumen 1. Elis memindahkan 100 buku dari sebuah kardus ke lemari. Massa rata- rata tiap buku adalah 500 gram. Hitunglah massa buku (dalam satuan SI) yang dipindahkan Elis? 2. Sebutkan langkah-langkah pengukuran volume benda tak beraturan 3. Nyatakan hasil pengukuran berikut ini kedalam bentuk baku dengan menggunakan satuan dalam SI. a. 5 ton 185

44 b. 3,5 gr c. 2,5 cg d. 6 mg Jawaban: kg 2. Langkah-langkah pengukuran volume benda tak beraturan: Tuanglah air ke dalam gelas ukur Bacalah volume awal air Masukkan paku ke dalam gelas ukur yang telah berisi air Bacalah volume yang terukur Menentukan volume paku dengan cara mengurangi volume akhir terhadap volume awal 3. a kg b. 3,5 x 10-3 kg c. 2,5 x 10 - kg d. 6 x 10-5 kg Tes Psikomotor Ukurlah massa uang logam Rp 1000, uang logam Rp 500, uang logam Rp 200, uang logam Rp 100 dan sepotong pipa paralon dengan neraca ohauss! 186

45 Lampiran 0 LEMBAR DISKUSI PESERTA DIDIK (LDPD) 01 A. Standar Kompetensi 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. B. Kompetensi Dasar 1.1 Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuan. C. Indikator Menjelaskan pengertian besaran dalam kehidupan sehari-hari Mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari kemudian mengelompokan dalam besaran pokok dan turunan Mengonversi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana. D. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menjelaskan pengertian besaran dalam kehidupan sehari-hari Peserta didik dapat mengidentifikasi besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari kemudian mengelompokkan dalam besaran pokok dan turunan Peserta didik dapat mengonversi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana. Kerjakan soal-soal berikut! 1. (a). Apa beda besaran pokok dan besaran turunan? 187

46 (b). Sebutkan tiga besaran pokok dan tiga besaran turunan, berikut satuannya, yang sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. 2. Mengapa keberadaan satuan sistem internasional sangat penting? 3. Konversikan satuan-satuan dibawah ini mg =..g,5 km = m. Nyatakan 55 mg dalam satuan kg! 5. Nyatakan dalam satuan meter. a. 5 dam = b. 0,075 dam =. c. 2 km =.. d. 0,05 hm =.. e. 2,55 km =. 188

47 JAWABAN LEMBAR PERTANYAAN (L P 01) 1. a). Besaran pokok adalah besaran satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu, dan besaran ini diturunkan dari besaran lain. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. b). Besaran pokok : panjang (meter) waktu (sekon) massa (kg) Besaran turunan : Massa jenis (kg/m 3 ) Luas (m 2 ) Volume (m 3 ) 2. Sangat penting karena suatu perjanjian internasional telah menetapkan satuan internasional yang disingkat (SI) dan sistem ini biasanya digunakan dalam semua kerja ilmiah mg = 2065 : (1000) g = 2,065 g. Atau 3 langkah ke kiri.,5 km =,5 x (1000)m = 500 m atau geser 3 langkah kekanan.. 55 mg = 55 : ( ) kg = 0, kg. 5. Jadi : a. 5 dam = 5 10 = 50 m b. 0,075 dam = 0, = 0,75 m c. 2 km = = 2000 m d. 0,05 hm = 0, = 5 m e. 2,55 km = 2, = 2550 m 189

48 Lampiran 05b LEMBAR PERTANYAAN (LP 02) A. Standar Kompetensi 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. B. Kompetensi Dasar 1.3. Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari hari C. Indikator Menjelaskan pengertian pengukuran setelah melakukan demonstrasi. Menggunakan alat ukur besaran panjang dengan tepat dan benar. Membandingkan ketelitian alat ukur panjang yang digunakan. Pertanyaan: 1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran? 2. Alat manakah yang menghasilkan pengukuran yang lebih teliti antara mistar, jangka sorong atau mikrometer sekrup? 3. Perhatikan pengukuran sehelai dengan menggunakan mistar! kertas Panjang kertas yang terukur adalah

49 Berapakah ketelitian mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup? a). Ketelitian mistar = mm b). Ketelitian jangka sorong = mm c). Ketelitian mikrometer sekrup = mm Kesimpulan :

50 JAWABAN LEMBAR PERTANYAAN (LP 02) 1. Yang dimaksud dengan Pengukuran adalah kegiatan menbandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. 2. Alat yang menghasilkan pengukuran yang lebih teliti adalah Mistar : Karena mistar adalah alat ukur panjang yang jarak antara dua tanda garis tebal berdakatan yang diberi angka pada mistar ini sama dengan satu sentimeter. Sedangkan jangka sorong dan micrometer sekrup pengukurannya masih menggunakan skala utama dan skala nonius. 3. Panjang kertas yang terukur adalah,5 cm. Ketelitian mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup sebagai berikut: a. Ketelitian mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm. b. Ketelitian Jangka Sorong adalah 0,01 mm. c. Ketelitian Mikrometer Sekrup adalah 0,1 mm. Kesimpulannya : Masing-masing alat memiliki ktelitian alat yang berbeda. Masing-masing alat kegunaan untuk mengukur berbeda. Masing-masing benda memiliki alat ukur yang berbeda. 192

51 Lampiran 05c LEMBAR PERTANYAAN (L P 03) A. Standar Kompetensi 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. B. Kompetensi Dasar 1.3. Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari - hari C. Indikator Menjelaskan pengertian pengukuran setelah melakukan demonstrasi. Menggunakan alat ukur besaran panjang dengan tepat dan benar. Membandingkan ketelitian alat ukur panjang yang digunakan. Pertanyaan : 1. Besaran apakah yang terukur ketika menimbang batu dengan neraca ohaus? 193

52 2. Besaran apakah yang terukur ketika menimbang batu dengan neraca pegas? 3. Adakah perbedaan dalam pengukuran dengan kedua alat tersebut (neraca ohauss dengan neraca pegas)? Mengapa demikian?. Berdasarkan demonstrasi yang telah dilakukan berapakah massa air yang terukur? 5. Berdasarkan demonstrasi yang dilakuakn berapakah massa minyak goreng yang terukur? 6. Dengan menggunakan alat - alat yang tersedia, bagaimanakah cara kamu mengukur massa gas? 19

53 JAWABAN LEMBAR PERTANYAAN (L P 03) 1. Besaran yang terukur ketika menimbang batu dengan neraca ohaus adalah Massa (kg atau gram) 2. Besaran yang terukur ketika menimbang batu dengan neraca pegas adalah Gaya (newton) 3. Perbedaan dalam pengukuran dengan kedua alat tersebut adalah Ada perbedaan, Karena neraca ohauss ini, umumnya digunakan di laboratorium untuk massa sampai 200 g dan neraca ini sebelum digunakan harus di geser menggeser lengannya sampai seimbang baru siap dipakai. Sedangkan neraca pegas digunakan untuk mengukur benda yang massanya ± 2 N.. Massa air yang terukur.ml 5. Massa minyak goreng yang terukur.ml 6. Cara kita mengukur massa gas diukur dengan menggunakan Barometer. 195

54 Kelompok: Lampiran 05a LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 01 D. Standar Kompetensi 2. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. E. Kompetensi Dasar 1.3. Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari F. Indikator Menggunakan alat ukur besaran panjang dengan tepat dan benar. Membandingkan ketelitian alat ukur panjang yang digunakan. G. Sumber Belajar 1. Tim Abdi Guru, IPA Terpadu jilid 1 untuk SMP kelas VII, Erlangga, Kanginan Marthen, IPA Fisika I, Erlangga, 2007 H. Alat dan Bahan 1) Jangka Sorong 2) Mikrometer Sekrup 3) Balok kayu ) Uang logam 5) Kertas 6) Botol obat 7) Mistar I. Prosedur Kerja a) Kegiatan I: Pengukuran panjang Buku dan Tinggi Manusia Dengan Mistar 196

55 Langkah Kerja: 1. Ukurlah panjang buku dengan menggunakan mistar! 2. Catatlah hasil pengukuran anda! 3. Ulangi langkah (1) dan (2) untuk mengukur tinggi badan teman praktek anda!. Catat hasil pengukuranmu dalam tabel! b) Kegiatan II: Pengukuran Diameter Logam Dengan Jangka Sorong Langkah Kerja: 1. Ukurlah diameter logam menggunakan jangka sorong. Tentukan angka pada skala utama yang sejajar dengan angka nol pada skala nonius. Jika tidak ada yang tepat sejajar, pilihlah angka terdekat yang lebih kecil pada skala utama. Angka skala utama yang dekat dengan angka nol pada skala nonius = cm 2. Carilah garis pada skala nonius yang tepat berimpit dengan salah satu garis pada skala utama. Angka pada skala nonius berimpit dengan salah satu garis pada skala utama = cm. Berarti, diameter logam = cm. 3. Ulangilah langkah 1 dan 2 untuk mengukur diameter bagian dalam dan bagian luar sebuah botol obat dan tebal selembar kertas. 197

56 c) Kegiatan III: Pengukuran Ketebalan Logam Dengan Mikrometer Sekrup Langkah Kerja: 2. Putarlah skala nonius hingga kamu mendapatkan pengukuran ketebalan yang tepat. Kemudian, bacalah angka pada skala utama yang dibatasi oleh skala nonius. Jika tidak tepat berhimpit, gunakan pembacaan skala terdekat yang lebih kecil pada skala utama. Angka pada skala utama = mm. 3. Carilah angka pada skala nonius yang sejajar dengan angka pada garis horizontal skala utama. Angka pada skala nonius = mm. Berarti, tebal logam tersebut = mm.. Ulangilah langkah 1 dan 2 untuk mengukur diameter bagian luar sebuah botol obat dan tebal selembar kertas. 198

57 Kelompok: Lampiran 05b LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 02 A. Standar Kompetensi 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda - benda alam dengan menggunakan peralatan. B. Kompetensi Dasar 1.3. Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari - hari. C. Indikator Mengenal massa sebagai ukuran jumlah materi yang dikandung oleh sebuah benda Mampu menggunakan alat ukur besaran massa dan waktu dengan tepat. Mampu mengukur volume benda Menggunakan konsep pengukuran untuk menyelesaikan soal - soal. D. Sumber Belajar 1. Tim Abdi Guru, IPA Terpadu, Erlangga, Marthen Kanginan, IPA Fisika I, Erlangga,

58 E. Alat dan Bahan 1. Neraca Ohaus 2. Neraca pegas 3. Stopwatch. Gelas ukur 5. Batu kerikil 6. Minyak goreng 100 ml F. Prosedur Kerja Kegiatan I: Pengukuran Massa Benda Langkah Kerja : 1. Timbanglah batu dengan neraca ohauss, kemudian catatlah hasil serta satuannya. Hasil pengukuran = Timbanglah batu dengan neraca pegas, kemudian catatlah hasil serta satuannya. Hasil pengukuran = Timbanglah gelas dengan neraca ohauss, kemudian catatlah hasil serta satuannya. Hasil pengukuran =.... Isilah gelas dengan air separuhnya dan ukur massa totalnya, kemudian catatlah hasil serta satuannya. Hasil pengukuran = Isilah gelas dengan minyak goreng dan ukur massa totalnya, kemudian catatlah hasil serta satuannya. Hasil pengukuran =

59 Kegiatan II : Pengukuran Besaran Waktu Langkah Kerja: 1. Terlebih dahulu menolkan Stopwatch! 2. Ukurlah denyut nadi temanmu selama 1 menit, 2 menit dan 3 menit! 3. Catatlah hasil pengamatanmu dalam tabel! Kegiatan III : Pengukuran Volume Benda Langkah Kerja: 1. Tuanglah air ke dalam gelas ukur dan catatlah volume awal air! 2. Masukkan paku ke dalam gelas ukur yang sebelumnya telah diisi dengan air! 3. Catatlah perubahan volume air yang terbaca pada gelas ukur!. Ulangi langkah 1-3 untuk mengukur volume batu dan kunci! 5. Buatlah kesimpulan! 201

60 Lampiran 06a KUIS 01 Pertanyaan : 1. Apa pengertian dari besaran? (Skor 10) 2. Sebutkan 3 besaran pokok dan besaran turunan serta satuannya masing-masing! (Skor 15) 3. Besaran fisika atau bukankah berikut ini? Besaran Ya Tidak (a) Tinggi (b) Jarak (c) Kesetiaan (d) Berat (e) Kekayaan (f) Kecepatan (g) Gaya (h) Kepandaian (i) Tekanan (j) Massa jenis. Nyatakan dalam satuan meter (m). a. 300 cm =.. b. 5 cm =.. c. 20 cm =.. d. 8 dm =. e mm =.. 202

61 JAWABAN KUIS Besaran adalah segala sesuatu yang diukur dapat dinyatakan dengan angka. 2. Besaran pokok : Besaran turunan : Panjang (m) Massa (gr) Waktu (s) Luas (m 2 ) Volume (m 3 ) Kecepatan (m/s) 3. Yang termasuk besaran fisika di bawah ini adalah. Besaran Ya Tidak a. Tinggi b. Jarak c. Kesetiaan d. Berat e. Kekayaan f. Kecepatan g. Gaya h. Kepandaian i. Tekanan j. Massa Jenis. Nyatakan dalam satuan meter sebagai berikut a. 300 cm = 300 : 100 = 3 m b. 5 cm = 5 : 100 = 0,5m c. 20 cm = 20 : 100 = 0,2 m d. 8 dm = 8 : 10 = 0,8 m e mm = : 1000 = 15 m 203

62 Lampiran 06b K U I S (02) 1. Kegiatan menbandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan, disebut Sebutkan tiga alat ukur besaran panjang! 3. Sebutkan bagian - bagian dari jangka sorong!. Tulislah alat ukur yang cocok untuk besaran berikut! a. Tebal sebuah mistar... b. Diameter selang... c. Jarak tendangan bola dari kipper Hasil bacaan pada alat ukur jangka sorong di bawah ini adalah

63 JAWABAN KUIS Jawaban: Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang digunakan sebagai satuan. 2. Jawaban: Mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup 3. Jawaban: rahang tetap, rahang sorong, skala utama dan skala nonius. Jawaban : a. Jangka sorong dan micrometer sekrup b. Jangka sorong c. Rolmeter Jawaban : Hasil bacaan pada jangka sorong di atas adalah 2,3 cm 205

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VII (TUJUH) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BESARAN DAN PENGUKURAN Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran K-13 Kelas X FISIKA PENGUKURAN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami definisi besaran dan jenisnya. 2. Memahami sistem satuan dan dimensi besaran.

Lebih terperinci

BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN A. RINGKASAN MATERI Besaran didefinisikan dengan dua cara, yaitu definisi besaran secara umum dan secara fisika. Definisi besaran secara umum adalah segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN

BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN 1. Apa perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan? 2. Mengapa setiap besaran harus memiliki satuan? 3. Apa yang dimaksud dengan sistem satuan internasional?

Lebih terperinci

- - BESARAN DAN SATUAN

- - BESARAN DAN SATUAN - - BESARAN DAN SATUAN - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh1besaran Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

BAB I BESARAN DAN SATUAN

BAB I BESARAN DAN SATUAN BAB I BESARAN DAN SATUAN Kompetensi Inti Memahami pengetahuan faktual, konseptual dan procedural dengan cara mengamati, mengaitkan, mempertanyakan, menalar induktif, dan mencoba berdasarkan rasa ingin

Lebih terperinci

Pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.

Pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Pengukuran Pengukuran A Pengertian Pengukuran Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. B Besaran Pokok dan Besaran Turunan Besaran

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Pengukuran untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 1 Kota Mungkid Kelas/Semester : VII/ 1. : Objek IPA dan Pengamatannya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP Negeri 1 Kota Mungkid Kelas/Semester : VII/ 1. : Objek IPA dan Pengamatannya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Negeri 1 Kota Mungkid Kelas/Semester : VII/ 1 Mata Pelajaran : Ilmu pengetahuan Alam Materi Pokok : Objek IPA dan Pengamatannya Alokasi Waktu : 18 JP

Lebih terperinci

Pengukuran Besaran Fisika

Pengukuran Besaran Fisika Pengukuran Besaran Fisika Seseorang melakukan pengukuran artinya orang itu membandingkan sesuatu dengan suatu acuan. Sehingga mengukur didefinisikan sebagai kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur dengan

Lebih terperinci

Kelas 10 Fisika BAB 1 Pengkuran dan Besaran

Kelas 10 Fisika BAB 1 Pengkuran dan Besaran BAB 1 Pengkuran dan Besaran Ringkasan Materi A. Besaran Besaran adalah suatu pernyataan yang mempunyai ukuran dan satuan. Secara garis besar, besaran dalam fisika dibagi menjadi dua bagian, yaitu: besaran

Lebih terperinci

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

Pengukuran, Besaran, dan Satuan B a b 1 Pengukuran, Besaran, dan Satuan Sumber: CD Image Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan cara mengukur besaran Fisika, seperti massa,

Lebih terperinci

MODUL IPA FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1

MODUL IPA FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1 1 MODUL IPA FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1 OLEH: TRI NOFIATUN SMP NEGERI 1 KERTANEGARA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2 BAB 1 Besaran dan satuan Untuk mendapatkan letupan kembang api yang indah seperti

Lebih terperinci

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu.

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu. PENGUKURAN Sifat-sifat fisis suatu benda dapat dipelajari secara kualitatif dan kuantitatif. Untuk mempelajari sifat dan keadaan benda secara kuantitatif diperlukan pengukuran. Perhatikan gambar berikut

Lebih terperinci

Berikut adalah macam besaran pokok, beserta satuannya dibedakan dengan satuan MKS atau CGS :

Berikut adalah macam besaran pokok, beserta satuannya dibedakan dengan satuan MKS atau CGS : Pengertian Besaran fisika adalah ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan secara kuantitas. Sedangkan pengukuran adalah kegiatan mengukur sesuatu, dengan bantuan alat ukur. Contohnya : Suatu saat, kita

Lebih terperinci

BESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur

BESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur BESARAN DAN SATUAN 1. Pengertian Mengukur Pada zaman dahulu, orang-orang menggunakan anggota tubuhnya untuk mengukur besaran panjang. Misalnya, bangsa Mesir Kuno mendefinisikan standar besaran panjang

Lebih terperinci

BAB I OBJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN PENGAMATANNYA

BAB I OBJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN PENGAMATANNYA BAB I OBJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN PENGAMATANNYA A. Penelitian IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang memperlajari segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Para ilmuwan atau scientist mempelajari

Lebih terperinci

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

Pengukuran, Besaran, dan Satuan B a b 1 Pengukuran, Besaran, dan Satuan Sumber: CD Image Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan cara mengukur besaran Fisika, seperti massa,

Lebih terperinci

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll.

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll. Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll. Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran

Lebih terperinci

BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1

BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1 BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1 PENDAHULUAN Fisika : Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda di alam.

Lebih terperinci

Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya

Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya STANDAR KOMPETENSI Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya KOMPETENSI DASAR Menguasai konsep besaran dan satuannya. Menguasai konsep dimensi dan angka penting. Melakukan penjumlahan dan perkalian vektor.

Lebih terperinci

Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran.

Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur. Besaran memiliki dua komponen, yaitu nilai dan satuan. Contoh: Andi mengendarai sepeda sejauh 3 km. 3 km besaran panjang Komponen nilai 3 Komponen satuan km Besaran

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Fisika

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Fisika UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Fisika Kelas : 7 Waktu : 07.45-09.15 No.Induk : Hari/Tanggal : Selasa, 09 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

MENGUKUR: membandingkan sesuatu dengansesuatu lain yang sejenisyang ditetapkan sebagai satuan

MENGUKUR: membandingkan sesuatu dengansesuatu lain yang sejenisyang ditetapkan sebagai satuan BESARAN dansatuan MENGUKUR: membandingkan sesuatu dengansesuatu lain yang sejenisyang ditetapkan sebagai satuan Panjang meja5 jengkal, lebarkelas10 langkah BESARAN: sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENGUKURAN. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi:

BAB 1 PENGUKURAN. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi: BAB 1 PENGUKURAN Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya. Mendeskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya. Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan

Lebih terperinci

A. Pengertian Pengukuran B. Besaran dan Satuan

A. Pengertian Pengukuran B. Besaran dan Satuan BAB 1 Pengukuran A. Pengertian Pengukuran B. Besaran dan Satuan Bab 1 Pengukuran 1 Peta Konsep Peta Konsep Pengukuran Pengukuran bertambah menghasilkan besaran satuan contohnya nilai dibedakan menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1 BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1 1.1 PENDAHULUAN Fisika : Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda dialam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda dialam. Fisika

Lebih terperinci

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1 MATERI 1. PENGUKURAN, BESARAN DAN SATUAN 2. PENGENALAN VEKTOR 3. KINEMATIKA BENDA : KECEPATAN DAN PERCEPATAN BENDA 4. GERAK 1 DIMENSI, GERAK LINEAR DAN GERAK ROTASI 5. GERAK 2 DIMENSI, GERAK PELURU DAN

Lebih terperinci

Angka Penting. Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com. Angka Penting

Angka Penting. Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com. Angka Penting Angka Penting Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com Angka Penting Angka Penting Angka penting adalah Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran angka-angka pasti Angka penting terdiri

Lebih terperinci

Di unduh dari : Bukupaket.com

Di unduh dari : Bukupaket.com v vi Kata Sambutan iii Sekilas Isi Buku v ii ii B a b 1 Pengukuran, Besaran, dan Satuan Sumber: CD Image Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1 Mata Pelajaran Kelas/Semester Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : Fisika : X / Ganjil : MIA : Besaran dan Satuan : 2 x 3 JP A. Kompetensi Inti (KI) 1 : Menghayati

Lebih terperinci

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok 1. BESARAN DAN SATUAN 1.1.Pendahuluan Ilmu Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam secara keseluruhan. Fisika dikaji lebih dalam dengan cara mempelajari bagaimana mengukur besaran-besaran yang

Lebih terperinci

Model Modul Program keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR

Model Modul Program keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Kurikulum SMK 2004 adalah perangkat kurikulum yang muatannya memotivasi siswa terampil menggunakan potensi yang ada dalam dirinya. Untuk menunjang itu semua, maka Subdis Pendidikan SMK Dinas

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN Dr. RAMLAWATI, M.Si. Drs. H. HAMKA L., M.S. SITTI SAENAB, S.Pd., M.Pd. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

1/Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS

1/Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS /Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS A. TUJUAN. Mampu menggunakan alat-alat ukur dasar mekanis. Mampu menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan berulang B. PENGANTAR Pengukuran

Lebih terperinci

BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI

BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP CONTOH SOAL CONTOH SOAL CARA ANALITIS BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI ANGKA PENTING KEGIATAN

Lebih terperinci

BESARAN DAN PENGUKURAN

BESARAN DAN PENGUKURAN A. BESARAN DAN SATUAN adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan bilangan dan satuan. Satuan adalah sesuatu yang menyatakan ukuran suatu besaran yang diikuti bilangan. dalam fisika terbagi

Lebih terperinci

TKS-4101: Fisika. Kontrak Kuliah dan Pendahuluan J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TKS-4101: Fisika. Kontrak Kuliah dan Pendahuluan J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika Kontrak Kuliah dan Pendahuluan Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mata Kuliah : Fisika (3 sks) Semester : I

Lebih terperinci

BESARAN DAN SATUAN Pengertian Besaran Jumlah. Besaran Pokok

BESARAN DAN SATUAN Pengertian Besaran Jumlah. Besaran Pokok BESARAN DAN SATUAN Pengertian Besaran Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu

Lebih terperinci

BAB 3 PENGUKURAN = 5. Jarum halus berfungsi sebagai petunjuk detik. Setiap pergeseran jarum halus sejauh

BAB 3 PENGUKURAN = 5. Jarum halus berfungsi sebagai petunjuk detik. Setiap pergeseran jarum halus sejauh BAB PENGUKURAN A. Ukuran Waktu 1. Jam, Menit, dan Detik Jarum pendek berfungsi sebagai petunjuk jam. Setiap pergeseran jarum pendek sejauh satu menunjukkan pergeseran waktu selama 1 jam. Jarum panjang

Lebih terperinci

Komponen Perkuliahan dan Evaluasi: UTS dan UAS Kuis sebelum UTS dan sebelum UAS Tugas & Tes

Komponen Perkuliahan dan Evaluasi: UTS dan UAS Kuis sebelum UTS dan sebelum UAS Tugas & Tes FISIKA (111102) 2 sks Dosen: Fenny Irawati Heru Arwoko Lea Prasetio TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa mampu menafsirkan dan menjelaskan fenomena fisika serta menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

Pentalogy BIOLOGI SMA

Pentalogy BIOLOGI SMA GENTA GROUP in PLAY STORE CBT UN SMA IPA Buku ini dilengkapi aplikasi CBT UN SMA IPA android yang dapat di-download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi

Lebih terperinci

Pilihlah a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang!

Pilihlah a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang! Soal latihan UTS Ganjil IPA kelas VII Semester 1 Pada kumpulansoalulangan.blogspot.com Nama : Tanggal : Pilihlah a, b, c atau d pada jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang! 1. Alat

Lebih terperinci

Gambar 1.2 Meter Standar yang terbuat dari batang platina iridium Sumber Gambar: a mistar

Gambar 1.2 Meter Standar yang terbuat dari batang platina iridium Sumber Gambar:  a mistar BESARAN POKOK Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan tersendiri. Besaranbesaran tersebut ditetapkan oleh Lembaga Berat dan Ukuran Internasional berdasarkan perjanjian internasional.

Lebih terperinci

MGMP Fisika Kabupaten Klaten Media Belajar Mandiri Siswa 1. Berbagai Macam Alat Ukur dalam Kehidupan Sehari - hari

MGMP Fisika Kabupaten Klaten Media Belajar Mandiri Siswa 1. Berbagai Macam Alat Ukur dalam Kehidupan Sehari - hari Kompetensi Dasar 1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagat raya terhadap keberan Tuhan yang menciptakannya 1.2. Menyadari Kebesaran Tuhan yang mengatur

Lebih terperinci

BESARAN, SATUAN, DAN PENGUKURAN. OLEH: MARGARETA SRI PINILIH, S.Pd.

BESARAN, SATUAN, DAN PENGUKURAN. OLEH: MARGARETA SRI PINILIH, S.Pd. BESARAN, SATUAN, DAN PENGUKURAN OLEH: MARGARETA SRI PINILIH, S.Pd. BESARAN COBA TULISKAN DALAM BUKU TUGASMU CATAT FISIK DARI TEMAN MU: RAMBUTNYA WARNA APA KULITNYA WARNA APA TINGGI BADAN MASSA TUBUH BENTUK

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN Latihan Soal 5.1

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN Latihan Soal 5.1 1. Perhatikan tabel berikut ini! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN Latihan Soal 5.1 Besaran pokok, satuan dalam Sistem Internasional (SI) dan alat ukur yang sesuai ditunjukkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Pagak : Fisika : X / Satu : MIA : Besaran dan Satuan : 2 3 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab:

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab: TUGAS INDIVIDU 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab: 2. Panjang sebuah pensil ditunjukkan oleh nonius sebuah jangka sorong seperti gambar samping. Panjang pensil

Lebih terperinci

Pengukuran Besaran Fisis

Pengukuran Besaran Fisis Bab 1 Pengukuran Besaran Fisis Kompetensi Umum: Mahasiswa mampu melakukan pengukuran dan perhitungan serta menggambarkan besaran fisis dengan metode dan notasi ilmiah Kompetensi Khusus: 1. Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

Sekilas Isi Buku Buku Praktis Belajar Fisika untuk Kelas X ini terdiri atas sembilan bab, yaitu Pengukuran, Besaran, dan Satuan, Vektor, Gerak dalam Satu Dimensi, Gerak Melingkar, Dinamika Gerak, Alat-Alat

Lebih terperinci

Gambar mengukur menggunakan jengkal

Gambar mengukur menggunakan jengkal PENGUKURAN Aktivitas manusia setiap hari selalu berkaitan dengan pengukuran terutama pengukuran waktu. Misalnya, waktu yang kamu perlukan untuk menempuh jarak dari rumah ke sekolah adalah 25 menit. Dapatkah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SD Negeri Genengmulyo 01 Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : IV / I Aspek : Geometri Materi Pokok / Topik : satuan panjang dan berat Alokasi wakttu

Lebih terperinci

Sistem Pengukuran. 1. Benda-benda. di alam. fisika. besaran-besaran. didefinisikan.

Sistem Pengukuran. 1. Benda-benda. di alam. fisika. besaran-besaran. didefinisikan. Sistem Pengukuran Fisika: ilmu yang mempelajari tentang: 1. Benda-benda di alam 2. Gejala / fenomena fisis 3. Kejadian yang berlaku di alam Kajian dalam fisika banyak melibatkan pengukuran besaran-besaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMA Kristen Eben Haezar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMA Kristen Eben Haezar Kompetensi Inti : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Kristen Eben Haezar Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X / 1 Materi Pokok : Pengukuran Alokasi Waktu : 12 jam pelajaran

Lebih terperinci

BAB II DEFINISI DAN SATUAN. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International

BAB II DEFINISI DAN SATUAN. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International BAB II DEFINISI DAN SATUAN Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International Beberapa satuan dasar kelistrikan dalam system satuan International. DAFTAR

Lebih terperinci

I inci 1/12 kaki K ft 12 inci Y yd 3 kaki M mil 5280 kaki

I inci 1/12 kaki K ft 12 inci Y yd 3 kaki M mil 5280 kaki Sistem Pengukuran A. Satuan Non Standar 1. Panjang Proses pengukuran terdiri dari 3 langkah: a) Tentukan objek dan atribut apa yang akan diukur (panjang, berat, suhu, dsb). b) Tentukan satuan pengukuran.

Lebih terperinci

Pentingnya Pengukuran. d. Materi Pokok : Besaran dan Satuan e. Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 90 menit) f. Pertemuan ke : 1 g. Tujuan Pembelajaran :

Pentingnya Pengukuran. d. Materi Pokok : Besaran dan Satuan e. Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 90 menit) f. Pertemuan ke : 1 g. Tujuan Pembelajaran : Pentingnya Pengukuran 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Fisika b. Semester : 1 ( satu ) c. Kompetensi Dasar : 3.2 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka

Lebih terperinci

Besaran dan Pengukuran

Besaran dan Pengukuran I Besaran dan Pengukuran Penimbangan berat badan balita di Posyandu merupakan salah satu contoh pengukuran. Contoh pengukuran lainnya adalah pengukuran suhu badan yang dilakukan dokter ketika memeriksa

Lebih terperinci

Bab 1 Besaran dan Pengukuran

Bab 1 Besaran dan Pengukuran Bab 1 Besaran dan Pengukuran Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti "alam". Maka "Ilmu Fisika" adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bendabenda di alam, gejala-gejala alam, kejadian-kejadian

Lebih terperinci

BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING

BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : Besaran dan Pengukuran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : Besaran dan Pengukuran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Besaran dan Pengukuran Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pembelajaran Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Banguntapan : Fisika : X/I : Besaran dan Pengukuran

Lebih terperinci

Paket 2 PENGUKURAN. Pendahuluan

Paket 2 PENGUKURAN. Pendahuluan Paket 2 PENGUKURAN Pendahuluan Fokus pada paket ini adalah pengukuran. Pembahasan tentang pengukuran ini merupakan bahasan kelanjutan dari paket sebelumnya yaitu besaran dan satuan. Paket ini akan menguraikan

Lebih terperinci

Pensil adalah sesuatu yang diukur panjangnya. Contoh : Panjang pensil 5 cm. 5 adalah nilai besaran panjang dari pensil

Pensil adalah sesuatu yang diukur panjangnya. Contoh : Panjang pensil 5 cm. 5 adalah nilai besaran panjang dari pensil 1. Pengukuran dan Besaran a. Mengukur adalah mebandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang yang ditetapkan sebagai satuan Contoh : Mengukur panjang pensil dengan menggunakan penggaris Pensil adalah

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5 1. Perhatikan tabel berikut ini! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5 No. Besaran Satuan Alat Ukur (1) Suhu celcius Termometer (2) Massa kilogram Neraca (3) Panjang

Lebih terperinci

PENGUKURAN DIMENSI DAN KONVERSI SATUAN

PENGUKURAN DIMENSI DAN KONVERSI SATUAN PENGUKURAN DIMENSI DAN KONVERSI SATUAN A. PENGANTAR Para ilmuwan melakukan percobaan untuk memperoleh nilai kuantitas fisika yang ditelitinya. Kuantitas fisika atau yang lebih dikenal dengan besaran fisika

Lebih terperinci

1. BESARAN 2. DIMENSI 3. ANGKA PENTING 4. NOTASI ILMIAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R

1. BESARAN 2. DIMENSI 3. ANGKA PENTING 4. NOTASI ILMIAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R BESARAN DAN SATUAN 1. BESARAN 2. DIMENSI 3. ANGKA PENTING 4. NOTASI ILMIAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R 1. BESARAN Besaran adalah segala sesuatu yang dapat

Lebih terperinci

FMIPA FISIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Page 1

FMIPA FISIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Page 1 A. Latar Belakang dan Tujuan Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berbasis pada pengamatan terhadap gejala alam. Inti dari pengamatan adalah pengukuran. Dengan demikian, fisika adalah ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

ILMU PENGETAHUAN ALAM

ILMU PENGETAHUAN ALAM Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-Undang ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VII SMP/MTs Disusun oleh Teguh Sugiyarto Eny Ismawati Layout M. Ismail Caver Agus Sunarno Ilustrasi Anggit

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Pengukuran Pada Benda Padat

Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Pengukuran Pada Benda Padat Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 Pengukuran Pada Benda Padat LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT Tanggal Percobaan : 02 November 2012 1. Angela Maryam, S.Si 2. Nasrudin,

Lebih terperinci

Peta Konsep. Pengukuran terhadap Besaran Fisika. Panjang. Massa. Neraca. Penggaris Jangka Sorong Mikrometer Sekrup

Peta Konsep. Pengukuran terhadap Besaran Fisika. Panjang. Massa. Neraca. Penggaris Jangka Sorong Mikrometer Sekrup BAB I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan dapat: 1. mengindentifikasi besaran pokok dan turunan beserta satuannya; 2. melakukan pengukuran pada besaran panjang, massa, waktu,

Lebih terperinci

Besaran dan Satuan 1 BESARAN DAN SATUAN.

Besaran dan Satuan 1 BESARAN DAN SATUAN. Besaran dan Satuan 1 BESARAN DAN SATUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelidiki komponen-komponen materi dan interaksi antar komponen tersebut. Contoh : - Bagaimana energi mempengaruhi

Lebih terperinci

Standar Kompetensi 1. Menerapkan Konsep besaran fisika dan pengukurannya

Standar Kompetensi 1. Menerapkan Konsep besaran fisika dan pengukurannya Standar Kompetensi 1. Menerapkan Konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar 1.1. Mengukur besaran fisika (massa, panjang dan waktu) 1.2. Menganalisis besaran - besaran fisika serta satuannya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki pendidik ialah mampu melakukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki pendidik ialah mampu melakukan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Pengembangan Salah satu kompetensi yang harus dimiliki pendidik ialah mampu melakukan penelitian di bidang pendidikan. Hal ini karena pekerjaan pendidik merupakan profesi

Lebih terperinci

BAB I. PENGUKURAN. Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar :

BAB I. PENGUKURAN. Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar : BAB I. PENGUKURAN Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar : Memahami peta konsep tentang besaran fisika, Mengenal besaran pokok dan satuan standar besaran pokok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan Fisika Dasar Pengukuran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam ilmu fisika, pengukuran dan besaran merupakan hal yang bersifat dasar, dan pengukuran merupakan salah satu syarat yang tidak boleh

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : Besaran dan Pengukuran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : Besaran dan Pengukuran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Besaran dan Pengukuran Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pembelajaran Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Banguntapan : Fisika : X/I : Besaran dan Pengukuran

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Besaran dan Satuan

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Besaran dan Satuan Panjang benda yang diukur dengan jangka sorong (ketelitian 0,1 mm) diperlihatkan seperti gambar di bawah ini : 3 cm 4 cm 0 5 10 Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa panjang benda adalah... A 33,00

Lebih terperinci

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari FISIKA 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari Komposisi nilai Kelas A UAS UTS ABSEN = 5 % TUGAS = 30% = 35% Open note/close = 30% Open note/close ============================ 100% Diperbolehkan bawa kalkultor,

Lebih terperinci

MODUL FISIKA. Kelas X. Fisika. SMA Negeri 2 Padalarang MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA SMA TERBUKA 1

MODUL FISIKA. Kelas X. Fisika. SMA Negeri 2 Padalarang MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA SMA TERBUKA 1 MODUL FISIKA Kelas X Fisika SMA Negeri 2 Padalarang MODUL AJAR MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA SMA TERBUKA 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

Lampiran 1 SILABUS. Tabel LP1. Silabus Materi Alat Ukur dan Pengukuran. Penilaian Bentuk Instrumen. Kompetensi Dasar. Kegiatan pembelajaran

Lampiran 1 SILABUS. Tabel LP1. Silabus Materi Alat Ukur dan Pengukuran. Penilaian Bentuk Instrumen. Kompetensi Dasar. Kegiatan pembelajaran 119 Lampiran 1 SILABUS Sekolah : SMP Negeri 3 Tulang Bawang Tengah Kelas/ Semester : VII (Tujuh)/ I (Satu) Mata Pelajaran : IPA Fisika Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari

Lebih terperinci

BAIQ HELMA HIDYANTI

BAIQ HELMA HIDYANTI BAIQ HELMA HIDYANTI 0802824 1. Jangka sorong Jangka sorong berguna untuk mengukur panjang, jangka sorong mempunyai batas ukur 15 cm dan nilai skala terkecil adalah 0,1 mm. Bagian-bagian jangka sorong adalah

Lebih terperinci

Angka Penting dan Notasi Ilmiah

Angka Penting dan Notasi Ilmiah Angka Penting dan Notasi Ilmiah Lihat juga: bilangan Kalkulator di bawah ini akan memformat sebuah bilangan sesuai dengan angka penting yang dibutuhkan serta notasi ilmiahnya. Pembulatan akan dilakukan

Lebih terperinci

Neraca pegas Fungsi cara menggunakan neraca pegas

Neraca pegas Fungsi cara menggunakan neraca pegas Neraca pegas Neraca pegas dilengkapi dengan dua jenis skla, yaitu skala satuan besaran massa [kilogram] dan skla satuan besaran gaya [newton]. hal ini berart, neraca pegas dapat dipakai untuk mengukur

Lebih terperinci

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN Kode FIS.01 BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004 Kode FIS.01 Penyusun Drs.

Lebih terperinci

llmu Pengetahuan Alam

llmu Pengetahuan Alam i Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional dilindungi oleh Undang-Undang llmu Pengetahuan Alam Untuk SMP dan MTs Kelas VII Disusun oleh: Enjah Takari R. Bahrudin Editor: Asrimiarti Desainer sampul:

Lebih terperinci

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm PENGUKURAN BESARAN A. Pengertian Mengukur Mengukur adalahmembandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang dijadikan standar satuan. Misalnya kita mengukur panjang benda, dan ternyata panjang benda

Lebih terperinci

BAB I BESARAN DAN SATUAN

BAB I BESARAN DAN SATUAN BAB I BESARAN DAN SATUAN A. STANDAR KOMPETENSI :. Menerapkan konsep besaran fisika, menuliskan dan menyatakannya dalam satuan dengan baik dan benar (meliputi lambang, nilai dan satuan). B. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

KELAS:. KERJAKAN PADA LEMBAR INI UNTUK SEMUA SOAL GUNAKAN ATURAN ANGKA PENTING KECUALI ADA PETUNJUK LAIN

KELAS:. KERJAKAN PADA LEMBAR INI UNTUK SEMUA SOAL GUNAKAN ATURAN ANGKA PENTING KECUALI ADA PETUNJUK LAIN Page 1 of 7 NAMA :.. KELAS:. KERJAKAN PADA LEMBAR INI UNTUK SEMUA SOAL GUNAKAN ATURAN ANGKA PENTING KECUALI ADA PETUNJUK LAIN 1. Pada pengukuran panjang benda diperoleh hasil pengukuran 0,05080 m. Banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berakal dan berhati nurani. Kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berakal dan berhati nurani. Kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya untuk membentuk sumber daya manusia sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupannya. Selain itu, melalui pendidikan akan dibentuk manusia

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN SATUAN PANJANG, LUAS, VOLUME, DAN BERAT

PEMBELAJARAN SATUAN PANJANG, LUAS, VOLUME, DAN BERAT H. Sufyani Prabawanto, M. Ed. Bahan Belajar Mandiri 1 PEMBELAJARAN SATUAN PANJANG, LUAS, VOLUME, DAN BERAT Pendahuluan Bahan belajar mandiri ini menyajikan pembelajaran satuan pengukuran. Bahan belajar

Lebih terperinci

Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si

Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si Materi Besaran Fisika Pengukuran dan Satuan Satuan Sistem Internasional Penetapan Nilai Satuan SI untuk Besaran Pokok Awalan Satuan Konversi Satuan Pengukuran Pengukuran

Lebih terperinci

Kompetensi Siswa Hakikat Fisika

Kompetensi Siswa Hakikat Fisika MENGUKUR Kompetensi Siswa 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Unit : SMP Nasional KPS Balikpapan Mata Pelajaran : Sains Fisika Kelas / Semester : VII / 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Unit : SMP Nasional KPS Balikpapan Mata Pelajaran : Sains Fisika Kelas / Semester : VII / 1 Kode: 02/2.I/RPP/2008-2009 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Unit : SMP Nasional KPS Balikpapan Mata Pelajaran : Sains Fisika Kelas / Semester : VII / 1 Standar Kompetensi 1. Memahami prosedur ilmiah untuk

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN BESARAN

PENGUKURAN DAN BESARAN Pengukuran dan Besaran 1 B A B B A B 1 PENGUKURAN DAN BESARAN Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan gambar di atas. Beberapa orang sedang mengukur panjang meja dengan mistar atau sering disebut meteran.

Lebih terperinci

Pasangan besaran pokok, satuan dalam Sistem Internasional (SI) dan alat ukur berikut yang sesuai adalah...

Pasangan besaran pokok, satuan dalam Sistem Internasional (SI) dan alat ukur berikut yang sesuai adalah... SMP kelas 7 - FISIKA BAB 1. Besaran, Satuan, dan PengukuranLatihan Soal 1.1 1. Sebuah produk berbentuk balok kaca dengan panjang, lebar, dan tinggi masing-masing 5 m, 6 m, 3m. Keliling alas balok 22 m,

Lebih terperinci

PENGUKURAN, LUAS DAN VOLUME

PENGUKURAN, LUAS DAN VOLUME PENGUKURAN, LUAS DAN VOLUME Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka

Lebih terperinci

HIDROLIKA I. Yulyana Aurdin, ST., M.Eng

HIDROLIKA I. Yulyana Aurdin, ST., M.Eng HIDROLIKA I Yulyana Aurdin, ST., M.Eng ATURAN PERKULIAHAN 1. TEPAT WAKTU 2. TIDAK MEMAKAI BAJU KAOS DAN SANDAL 3. TAAT SEGALA PERATURAN PERKULIAHAN 4. KEHADIRAN MIN 80% HIDROLIKA 1.1.PENDAHULUAN Hidrolika

Lebih terperinci

TUJUAN UMUM. Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu

TUJUAN UMUM. Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu FISIKA DASAR Silabi TUJUAN UMUM Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu pengetahuan lainnya. Memberikan ketrampilan dalam penyelesaian

Lebih terperinci

Wasis Sugeng Yuli Irianto

Wasis Sugeng Yuli Irianto Wasis Sugeng Yuli Irianto Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional i Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan

Lebih terperinci