Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

Transkripsi

1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun RINGKASAN EKSKUTIF Pengadilan Tinggi Agama Samarinda telah menetapkan 6 (enam) sasaran strategis yang akan dicapai dalam tahun berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi Agama Samarinda yang telah dilakukan reviu. Keenam sasaran strategis tersebut diukur dengan mengaplikasikan 13 (tiga belas) indikator kinerja dan 13 (tiga belas) target kinerja. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari 6 (enam) sasaran strategis yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun terdapat 4 (empat) sasaran strategis yang berhasil dilaksanakan dengan baik, yaitu: peningkatan penyelesaian perkara, peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara, peningkatan kualitas pengawasan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Secara keseluruhan tingkat pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Agama Samarinda adalah sebesar 106,87%. Rincian pencapain masing-masing indikator tiap sasaran strategis dapat diilustrasikan dalam tabel berikut : Tabel 1 Sasaran Strategis 1 PENINGKATAN PENYELESAIAN PERKARA INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI a. Persentase sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan. 100% 100% 100% 100% 8,69% b. Persentase perkara masuk yang diselesaikan. 80% 98% 122,5% 100% 91,31% c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) Bulan. 80% 100% 125% 112,5% 123,24% d. Persentase perkara yang dalam jangka waktu 3 bulan harus diselesaikan 100% 100% 100% - - Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran Strategis 1 111,87% ii

2 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Tabel 2 Sasaran Strategis 2 PENINGKATAN AKSEPTABILITAS PUTUSAN HAKIM SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi 50% 27,18% 54,36% Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran Strategis 2 54,36% Tabel 3 Sasaran Strategis 3 PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI a. Persentase berkas banding yang dinyatakan lengkap. 100% 100% 100% 100% 100% b. Persentase berkas yang didistribusikan ke Majelis Hakim. 100% 100% 100% 100% 100% c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 1:3 1:3 100% 130,27% 106,48% Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran Strategis 3 100% Tabel 4 Sasaran Strategis 4 PENINGKATAN AKSESIBILTAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN (ACCES TO JUSTICE) INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. 80% 100% 125% 100% 100% b. Persentase proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan. 80% 100% 125% 100% 100% Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran Strategis 4 125% iii

3 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Tabel 5 Sasaran Strategis 5 PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. 80% 100 % 125% 100% 100% b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 80% 100 % 125% 100% 100% Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran Strategis 5 125% Tabel 6 Sasaran Strategis 6 PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI a. Persentase pegawai yang lulus diklat yudisial 80% 100% 125% 100% 100% b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi 80% 100% 125% 100% 100% 80% 100% 125% 125% 100% Rata-rata Capaian kinerja pada sasaran Strategis 6 125% iv

4 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i RINGKASAN EKSKUTIF... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GRAFIK... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi... 3 C. Sistematika Penyajian... 7 BAB II PERENCANAAN KINERJA... 9 A. Visi dan Misi... 9 B. Tujuan dan Sasaran Strategis C. Indikator Kinerja Utama (IKU) D. Program Utama dan Kegiatan Pokok E. Kebijakan F. Rencana Kinerja Tahun G. Penetapan Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi B. Analisis Akuntabilitas Kinerja C. Realisasi Anggaran BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN-SARAN LAMPIRAN v

5 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun DAFTAR TABEL Tabel 1 Sasaran Strategis 1... ii Tabel 2 Sasaran Strategis 2... iii Tabel 3 Sasaran Strategis 3... iii Tabel 4 Sasaran Strategis 4... iii Tabel 5 Sasaran Strategis 5... iv Tabel 6 Sasaran Strategis 6... iv Tabel 7 Hubungan Tujuan Sasaran dan Indikator Kinerja Utama Tabel 8 Rencana Kinerja Tahun Tabel 9 Penetapan Kinerja Tahun Tabel 10 Rincian Anggaran Program Tabel 11 Hasil Pengukuran Kinerja Tabel 12 Sasaran 1: Peningkatan Penyelesaian Perkara Tabel 13 Sasaran 1 Indikator Tabel 14 Perbandingan Penyelesaian Sisa Perkara Tahun Tabel 15 Indikator Kinerja Persentase Perkara Masuk yang Selesai Tabel 16 Pemantauan Penyelesaian Perkara per Triwulan I Tahun Tabel 17 Pemantauan Penyelesaian Perkara Per Triwulan II Tabel 18 Pemantauan Penyelesaian Perkara Per Triwulan III Tabel 19 Pemantauan Penyelesaian Perkara Per Triwulan IV Tabel 20 Perbandiangan perkara Tahun, 2014, Tabel 21 Indikator Kinerja Persentase perkara yang diselesaikan dalam Jangka waktu maksimal 3 (tiga) bulan Tabel 22 Perkara yang harus selesai dalam 3 Bulan Tabel 23 Sasaran 2: Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim Tabel 24 Keadaan Perkara Pengadilan Tinggi Agama Samarinda yang Mengajukan Upaya Hukum Kasasi Tahun Tabel 25 Indikator 1 Sasaran Tabel 26 Indikator 2 Sasaran Tabel 27 Indikator 3 Sasaran Tabel 28 Sasaran 4: Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat terhadap Peradilan Tabel 29 Indikator 2 sasaran Tabel 30 Sasaran 5: Peningkatan Kualitas Pengawasan Tabel 31 Indikator 1 Sasaran Tabel 32 Data Pengaduan Pengadilan Tinggi Agama Samarinda Tahun Tabel 33 Jumlah Pengaduan di Pengadilan Tinggi Agama Samarinda Tahun Tabel 34 Indikator 2 Sasaran Tabel 35 Sasaran 6 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Tabel 36 Indikator 1 Sasaran Tabel 37 Indikator 2 Sasaran vi

6 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Tabel 38 Indikator 3 Sasaran Tabel 39 Realisasi Anggaran Belanja DIPA 01 TA Tabel 40 Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2014 dan Tabel 41 Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran Tabel 42 Realisasi Belanja Baran Tahun 2014 dan Tabel 43 Realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran Tabel 44 Realisasi Anggaran Belanja DIPA (04) T.A Tabel 45 Realisasi Belanja Baran Tahun 2014 dan Tabel 46 Realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran vii

7 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun DAFTAR GRAFIK Grafik 1 Capaian Persentase Penyelesaian Sisa Perkara Tahun dan Tahun Sebelumnya Grafik 2 Capaian Persentase Penyelesaian Perkara Tahun Grafik 3 Penyelesaian perkara yang harus selesai dalam 3 (tiga) bulan Grafik 4 Sasaran 2: Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim Grafik 5 Indikator 1 Sasaran Grafik 6 Realisasi Berkas Perkara Grafik 7 Data Pengaduan yang Masuk ke Pangadilan Tinggi Agama Samrinda Grafik 8 Perbandingan Pagu Belanja Pegawai Tahun 2014 dan viii

8 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Gedung Kantor Pengadilan Tinggi Agama Samarinda... 2 ix

9 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengadilan Tinggi Agama Samarinda sebagai penyelenggara kekuasaan kehakiman di daerah dan voorpost (kawal depan) Mahkamah Agung RI melaksanakan visi untuk turut serta mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung. Pengadilan Tinggi Agama Samarinda diharapkan mampu memberikan kontribusi guna mewujudkan visi Mahkamah Agung RI ke depan, terutama dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsinya dalam memeriksa dan mengadili perkara, serta dalam pelaksanaan pengawasan sebagai voorpost (kawal depan) Mahkamah Agung RI. Kantor Pengadilan Tinggi Agama Samarinda diresmikan pada tanggal 18 Januari 1984 berkenaan dengan tanggal 14 Rabi ul Akhir 1404 H. oleh Menteri Agama RI. Dengan dibentuknya Pengadilan Tinggi Agama Samarinda ini, maka kebutuhan mesyarakat pencari keadilan di Propinsi Kalimantan Timur dan Propinsi Kalimantan Utara telah terwujud. Wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Samarinda meliputi 10 (sepuluh) pengadilan agama yang terdiri dari: 1. Pengadilan Agama Samarinda 2. Pengadilan Agama Balikpapan 3. Pengadilan Agama Tenggarong 4. Pengadilan Agama Tanah Grogot 5. Pengadilan Agama Tarakan 6. Pengadilan Agama Tanjung Redeb 7. Pengadilan Agama Tanjung Selor 8. Pengadilan Agama Bontang 9. Pengadilan Agama Sangatta 10. Pengadilan Agama Nunukan Sebagai instansi pemerintah menurut Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), berkewajiban untuk mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta peranannya dalam 1

10 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun pengelolaan sumber daya, anggaran maupun kewenangan dalam melayani pencari keadilan. Bahwa untuk melaksanakan Peraturan Presiden tersebut maka berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Untuk itulah Pengadilan Tinggi Agama Samarinda menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun. Gambar 1 Gedung Kantor Pengadilan Tinggi Agama Samarinda Kantor Pengadilan Tinggi Agama Samarinda Jalan M.T. Haryono No. 24 Samarinda 2

11 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun B. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Tinggi Agama sebagai salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman dilingkungan peradilan agama dalam wilayah hukum Propinsi Kalimantan Timur dan Propinsi Kalimantan Utara mempunyai tugas dan kewenangan sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang RI Nomor 50 Tahun 2009 perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Dalam rangka mendukung pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsinya sebagaimana tersebut di atas, Pengadilan Tinggi Agama dilengkapi dengan struktur organisasi yang terbagi dalam bagian kepaniteraan yang merupakan unsur pendukung teknis yustisial dan bagian kesekretariatan yang merupakan unsur pendukung administratif dapat dilihat berdasarkan bagan struktur organisasi sebagai berikut: Bagan 1. Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Agama Samarinda KETUA WAKIL KETUA MAJELIS HAKIM PANITERA SEKRETARIS WAKIL PANITERA KABAG PERENCANA DAN KEPEGAWAIAN KABAG UMUM DAN KEUANGAN PANMUD BANDING PANMUD HUKUM KASUBAG KEPEGAWAIAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI KASUBAG RENCANA PROGRAN DAN ANGGARAN KASUBAG TATA USAHA DAN RUMAH TANGGA KASUBAG KEUANGAN DAN PELAPORAN KELOMPOK FUNGSIONAL KEPANITERAAN / PANITERA PENGGANTI 3

12 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Berikut Tugas Pokok dan Fungsi Pejabat Struktural dan Fungsional Pengadilan Tinggi Agama Samarinda adalah sebagai berikut: 1. Ketua, adalah sebagai kawal depan (voorpost) Mahkamah Agung RI, yaitu dalam hal melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan, para hakim dan pejabat kepaniteraan, masalah-masalah hukum yang timbul, masalah tingkah laku/perbuatan hakim dan pejabat kepaniteraan, masalah eksekusi yang berada di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Samarinda untuk diselesaikan dan dilaporkan kepada Mahkamah Agung RI, meminta keterangan tentang hal yang berkaitan dengan teknis pengadilan, membina dan memberikan petunjuk, teguran atau peringatan bila dipandang perlu, menetapkan suatu perkara banding tanpa biaya, membagi perkara kepada hakim, memberi ijin untuk melaksanakan putusan serta merta terhadap perkara yang dimohonkan banding, mengevaluasi laporan penanganan perkara banding yang dilakukan hakim dan panitera pengganti, selanjutnya mengirimkan laporan dan hasil evaluasinya secara periodik kepada Mahkamah Agung RI dan membuat/menyusun legal data tentang putusan perkara-perkara yang penting di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Samarinda untuk dijadikan regional data bank. 2. Wakil Ketua, mempunyai tugas melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan dan melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepada Wakil Ketua. Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda membawahi: 2.a. Majelis Hakim, mempunyai tugas menetapkan hari sidang, menerima dan mengadili berkas perkara yang diberikan padanya, kemudian dalam hal pengadilan tinggi agama melakukan pemeriksaan tambahan untuk mendengar sendiri para pihak dan saksi, maka hakim bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan serta menandatanganinya, mengemukakan pendapat dalam musyawarah, hakim wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan, melaksanakan pembinaan dan mengawasi bidang yang ditugaskan kepadanya dan melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan di Pengadilan Tinggi Agama Samarinda yang ditugaskan serta mengurus kepustakaan hukum yang diterima dari Mahkamah Agung RI kepada hakim-hakim pengadilan tinggi agama yang bersangkutan. 2.b. Panitera, mempunyai tugas membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan, bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan dokumen, buku daftar, biaya perkara, dan surat-surat lainnya yang 4

13 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun disimpan di kepaniteraan, menyelenggarakan administrasi perkara, mengatur tugas Wakil Panitera, Panitera Muda, dan Panitera Pengganti, membuat daftar semua perkara yang diterima di kepaniteraan, mengeluarkan salinan putusan, mengirimkan berkas perkara banding serta putusannya kepada pengadilan pengaju. Panitera membawahi: Wakil Panitera, mempunyai tugas membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan, membantu panitera untuk secara langsung membina, meneliti dan mengawasai pelaksanaan tugas administrasi perkara antara lain ketertiban dalam mengisi buku register perkara, membuat laporan periodik dan lain-lain, melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan, melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya. Wakil Panitera membawahi: Panitera Muda Banding, mempunyai tugas membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan, melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dengan urusan lain yang berhubungan dengan perkara perdata, memberi nomor register pada setiap perkara yang diterima di kepaniteraan, mencatat setiap perkara yang diterima ke dalam buku daftar disertai catatan singkat tentang isinya, menyiapkan berkas perkara banding yang telah diputus untuk dikirim kembali kepada pengadilan pengaju dan menyerahkan arsip berkas perkara kepada Panitera Muda Hukum. Panitera Muda Hukum, mempunyai tugas membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang pengadilan, mengumpulkan, mengolah, dan mengkaji data, menyajikan statistik perkara, menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara, dan tugas lainnya yang diberikan berdasarkan peraturan perundangundangan dan mengolah serta mengkaji hasil evaluasi dan laporan periodik dari pengadilan agama untuk dilaporkan kepada Pimpinan Pengadilan. Panitera Pengganti, mempunyai tugas membantu hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang perngadilan, bertugas membantu hakim dalam hal membuat penetapan hari sidang, membuat berita acara sidang, mengetik putusan perkara yang sudah putus berikut amar putusannya dan menyerahkan berkas perkara kepada Panitera Muda Banding apabila telah selesai diminutasi. 5

14 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2.c. Sekretaris, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Ketua dalam pengurusan surat-surat, penyusunan arsip dan pembinaan administrasi kepegawaian, keuangan, dan umum di Pengadilan Tinggi Agama Samarinda. Sekretaris membawahi: 2.c.1. Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dalam mengelola dan membina administrasi kepegawaian di Pengadilan Tinggi Agama Samarinda dan Pengadilan Agama se-wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Samarinda, perumusan kebijakan fasilitasi pelaksanaan kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepala Subbagian Rencana Program dan Anggaran, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perencanaan program dan anggaran, pelaksanaan program dan anggaran, pemantauan, evaluasi, dokumentasi, serta penyusunan laporan. Kepala Subbagian Kepegawaian dan Teknologi Informasi, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, pengelolaan teknologi informasi, statistik pemantauan, evaluasi, dokumentasi, serta penyusunan laporan. 2.c.2. Kepala Bagian Umum dan Keuangan, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas di bidang pengelolaan dan pembinaan keuangan di lingkungan Pengadilan Tinggi Samarinda dan Pengadilan Agama se-wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Samarinda, serta perumusan kebijakan fasilitasi pelaksanaan pengelolaan keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepala Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan urusan surat menyurat, kearsipan dan penggandaan, perawatan dan pemeliharaan gedung, sarana dan prasarana, perlengkapan, perpustakaan, keamanan, keprotokolan, dan hubungan masyarakat. Kepala Subbagian Keuangan dan Pelaporan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan urusan pengelolaan keuangan, perbendaharaan, akuntansi dan verivikasi, pengelolaan barang milik Negara, dan pelaporan keuangan, serta pelaksanaan pemantauan, serta penyusunan laporan. 6

15 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun C. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Agama Samarinda selama tahun sebagai acuan untuk perbaikan kinerja di masa mendatang. Laporan kinerja ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : KATA PENGANTAR Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Ringkasan Eksekutif BAB I Pendahuluan, menggambarkan latar belakang hal-hal umum tentang keadaan Pengadilan Tinggi Agama Samarinda, tugas dan fungsi dan sistematika dari penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan: A. Visi dan Misi B. Tujuan dan Sasaran Strategis C. Indikator Kinerja Utama D. Program Utama dan Kegiatan Pokok E. Kebijakan F. Rencana Kinerja Tahun. G. Penetapan Kinerja Tahun BAB III Akuntabilitas Kinerja Tahun, yang menjelaskan : A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja) B. Analisis Akuntabilitas Kinerja (diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan pengukuran dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja) Sasaran 1: Peningkatan Penyelesaian Perkara Sasaran 2: Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim Sasaran 3: Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara Sasaran 4: Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces to Justice). Sasaran 5: Peningkatan Kualitas Pengawasan Sasaran 6: Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia C. Pengelolaan Keuangan 7

16 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun BAB IV Penutup, menjelaskan kesimpulan dan saran-saran, tinjauan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Pengadilan Tinggi Agama Samarinda serta langkah strategis tahun. Lampiran - Surat Keputusan Tim Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Agama Samarinda Tahun. - Perjanjian Kinerja - Formulir Checklist Reviu 8

17 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun BAB II PERENCANAN KINERJA Tahun merupakan tahun kedua dari rencana strategis (renstra) Pengadilan Tinggi Agama Samarinda tahun A. Visi dan Misi Visi merupakan gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Tinggi Agama Samarinda. Visi Pengadilan Tinggi Agama Samarinda mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI, yaitu: MEWUJUDKAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SAMARINDA YANG AGUNG Penjelasan: 1. Pengadilan Tinggi Agama Samarinda menunjukkan lembaga peradilan di lingkungan peradilan agama sebagai Pengadilan Tingkat Banding yang berkedudukan di Ibu Kota Propinsi dan membawahi Pengadilan Agama di wilayah Propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. 2. Kata Agung menunjukkan suatu keadaan atau sifat kehormatan, kebesaran, kemulian, keluhuran serta martabat dan wibawa. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Sedangkan misi Pengadilan Tinggi Agama Samarinda adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan. 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat. 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien. 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan secara efektif dan efisien. 9

18 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. B. Tujuan dan Sasaran Strategis TUJUAN Dalam Rencana Strategis telah dilakukan reviu terhadap tujuan, indikator tujuan, sasaran stretegis, indikator sasaran dan target yang telah ditetapkan. Reviu Rencana Strategis ini dilakukan berdasarkan rekomendasi hasil evaluasi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dari Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI. Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Penetapan tujuan disesuaikan dengan pernyataan visi dan misi Pengadilan Tinggi Agama Samarinda. Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh Pengadilan Tinggi Agama Samarinda, seperti yang termuat dalam renstra adalah sebagai berikut: 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi. Dengan indikator: Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi. Persentase perkara yang selesai dalam jangka waktu maksimal 3 Bulan. 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan. Dengan indikator: Persentase Proses Penyelesaian perkara yang dipublikasikan. 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Agama Samarinda dan badan peradilan di bawahnya memenuhi butir 1 dan butir 2 di atas. Dengan indikator: Persentase Pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. SASARAN STRATEGIS Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Hasil Reviu yang telah dilakukan dalam Rencana Strategis, Pengadilan Tinggi Agama Samarinda mempertajam sasaran yang hendak dicapai pada tahun -2019, sasaran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan penyelesaian perkara. 2. Peningkatan aksepbilitas putusan hakim. 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. 4. Peningkatan aksesibiltas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice). 5. Peningkatan kualitas pengawasan. 6. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. 10

19 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun C. Indikator Kinerja Utama (IKU) Indikator Kinerja Utama diperlukan sebagai tolok ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Pengadilan Tinggi Agama Samarinda telah menetapkan IKU yang telah di review untuk mempertajam sasaran strategis. Hubungan antara tujuan, sasaran dan Indikator Kinerja Utama digambarkan sebagai berikut: Tabel 7 Hubungan Tujuan Sasaran dan Indikator Kinerja Utama SASARAN 1. Peningkatan penyelesaian perkara. 2. Peningkatan akseptabilitas putusan hakim. 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (Acces to justice). 5. Peningkatan kualitas pengawasan. 6. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia INDIKATOR KINERJA UTAMA a. Persentase sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan. b. Persentase perkara masuk yang diselesaikan. c. Persentase perkara yang selesai dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) Bulan. d. Persentase perkara yang dalam jangka waktu 3 bulan harus diselesaikan Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi. a. Persentase berkas banding yang dinyatakan lengkap. b. Persentase berkas yang di distribusikan kepada Majelis Hakim. c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan. a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. a. Persentase pegawai yang lulus diklat yudisial. b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial. c. Persentase pejabat yang lulus fit and proper test dalam rangka promosi 11

20 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun D. Program Utama dan Kegiatan Pokok Program merupakan kumpulan kegiatan untuk mencapai sasaran dengan menggunakan target selama kurun waktu tertentu. Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Tinggi Agama Samarinda, perlu menetapkan berbagai program dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Adapun program-program dan kegiatan pokok tersebut adalah: 1. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuik mencapai sasaran strategis : a. Peningkatan penyelesaian perkara. Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan penyelesaian perkara adalah: Penyelesaian sisa perkara tahun sebelumnya. Penyelesaian perkara masuk yang diselesaikan. Penyelesaian perkara yang selesai dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) Bulan. b. Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim. c. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara adalah: Penyampaian berkas perkara banding secara lengkap. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis Hakim yang lengkap. 2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung RI. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung RI dibuat untuk mencapai sasaran strategis: a. Peningkatan Kualitas Pengawasan. Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran strategis: Menindaklanjuti pengaduan masyarakat secara berkualitas. Menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan eksternal yang berkualitas. b. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia adalah: Mengikutsertakan Pegawai dalam Diklat Yudisial. Mengikutsertakan Pegawai dalam Diklat Non Yudisial. 12

21 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Mengikutsertakan pejabat yang lulus fit and proper test dalam rangka promosi. 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis berupa Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat terhadap peradilan (acces to justice). Kegiatan pokok untuk mencapai sasaran peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) adalah: Publikasi perkara yang telah diselesaikan dan di putus. Penyelesaian terhadap perkara prodeo. E. Kebijakan Beberapa kebijakan yang dibuat untuk melaksanakan program dan kegiatan di atas adalah : 1. Kebijakan peningkatan penyelesaian putusan perkara. 2. Kebijakan pengembangan sistem informasi berbasis IT untuk meningkatkan pelayanan publik. 3. Kebijakan peningkatan kualitas dan kuantitas pengawasan. 4. Kebijakan peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Aparatur Peradilan. Hubungan antara sasaran, Indikator Kinerja Utama, kebijakan, program dan kegiatan Pengadilan Tinggi Agama Samarinda dapat dilihat pada tabel berikut: 13

22 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun F. Rencana Kinerja Tahun Tabel 8 Rencana Kinerja Tahun NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 1. Peningkatan penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan. b. Persentase perkara masuk yang diselesaikan. c. Persentase perkara yang selesai dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) Bulan. d. Persentase perkara yang dalam jangka waktu 3 bulan harus diselesaikan 100% 80% 80% 100% 2. Peningkatan akseptabilitas putusan hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi. 50% a. Persentase berkas banding yang dinyatakan 100% 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara lengkap. b. Persentase berkas yang di distribusikan ke Majelis Hakim. 100% c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. 1:3 Peningkatan aksesibilitas a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. 80 % 4. masyarakat terhadap peradilan b. Persentase proses penyelesaian perkara yang (Acces to justice) dipublikasikan. 80 % 5. Peningkatan kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti 80 % 80 % 6. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia a. Persentase pegawai yang lulus diklat Pengadaan Barang/Jasa. b. Persentase pegawai yang lulus diklat Pranata Komputer. 80 % 80 % 14

23 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun G. Penetapan Kinerja Tahun Penetapan Kinerja Pengadilan Tinggi Agama Samarinda tahun merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada tahun. Penetapan kinerja disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahun yang disusun pada awal tahun Namun dengan adanya Review Renstra dari IKU Pengadilan Tinggi Agama Samarinda pada awal tahun, maka Penetapan Kinerja Pengadilan Tinggi Agama Samarinda tahun menyelaraskan sasaran-sasaran hasil review yang akan dicapai Pengadilan Tinggi Agama Samarinda Tahun. Tabel 9 Penetapan Kinerja Tahun NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Peningkatan penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan. b. Persentase perkara masuk yang diselesaikan. c. Persentase perkara yang selesai dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) Bulan. d. Persentase perkara yang dalam jangka waktu 3 bulan harus diselesaikan TARGET 100% 80% 80% 100% 2. Peningkatan akseptabilitas putusan hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi. 50% 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas banding yang dinyatakan lengkap. b. Persentase berkas yang di distribusikan ke Majelis Hakim. c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. 100% 100% 1 : 3 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (Acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan. 80% 80% 5. Peningkatan kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti 80% 80% 6. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia a. Persentase pegawai yang lulus diklat Pengadaan Barang/Jasa. b. Persentase pegawai yang lulus diklat Pranata Komputer. 80% 80% 15

24 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Jumlah anggaran DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan DIPA (04) Badan Peradilan Agama tahun anggaran sebesar Rp ,- (lima belas milyar empat ratus lima puluh tujuh juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah), dengan rincian program yang akan dilaksanakan tercantum dalam tabel sebagai berikut: No 1. Tabel 10 Rincian Anggaran Program Jenis Program Program Dukungan Manejemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung RI Pagu Rp Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung - 3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Jenis program berdasarkan pagu anggaran yang telah direncanakan, untuk program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung sebesar Rp ,- (enam belas milyar empat ratus enam puluh juta lima ratus lima puluh delapan ribu rupiah), program peningkatan manajemen peradilan agama sebesar Rp ,- (dua ratus juta enam puluh ribu rupiah), sedangkan untuk program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung pada tahun tidak mendapatkan alokasi anggaran. 16

25 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun A. Capaian Kinerja Organisasi NO 1. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA AKUNTABILITAS KINERJA Pencapaian kinerja Pengadilan Tinggi Agama Samarinda tahun merupakan pencapaian atas target kinerja Jangka Menengah Ke Dua Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Agama Samarinda dan merupakan acuan dalam penyusunan rencana strategis tahun Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi Agama Samarinda tahun, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel di bawah ini: SASARAN STRATEGIS Peningkatan Penyelesaian perkara Tabel 11 Hasil Pengukuran Kinerja INDIKATOR KINERJA a. Persentase sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan. b. Persentase perkara masuk yang diselesaikan. c. Persentase perkara yang selesai dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) Bulan. d. Persentase perkara yang dalam jangka waktu 3 bulan harus diselesaikan TARGET REALISASI 100% 80% 80% 100% 100% 98% 100% 100% 100% 122,5% 125% 100% 2. Peningkatan Aksepbilitas putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi. 50% 27,18% 54,36% 3. Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas banding yang dinyatakan lengkap. b. Persentase berkas yang di distribusikan ke Majelis Hakim. c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. 100% 100% 1:3 100% 100% 1:3 100% 100% 100% 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase proses penyelesaian perkara yang dipublikasikan. 80% 80% 100% 100% 125% 125% 5. Peningkatan Kualitas Pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 80% 80% 100% 100% 125% 125% 6. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia a. Persentase pegawai yang lulus diklat PengadaanBarang/ Jasa. 80% 100% 125% 17

26 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun b. Persentase pegawai yang lulus diklat Pranata Komputer. 80% 100% 125% Catatan : Penghitungan Capaian Kinerja = Realisasi x 100% Target Dari hasil pengukuran kinerja tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum Pengadilan Tinggi Agama Samarinda telah berhasil melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan capaian kinerja melebihi dari target indikator kinerja yang telah ditetapkan. Namun demikian dari sisi lain masih terdapat sebagian kecil dari target indikator kinerja dan sasaran strategis yang telah ditetapkan belum tercapai realisasinya. B. Analisis Akuntabilitas Kinerja Pengukuran Kinerja Pengadilan Tinggi Agama Samarinda Tahun mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun, Pengadilan Tinggi Agama Samarinda telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan dapat diuraikan sebagai berikut: B.1. Sasaran 1: Peningkatan Penyelesaian Perkara Sasaran peningkatan penyelesaian perkara adalah sasaran yang harus dicapai dalam rangka memenuhi tugas pokok dan fungsi pengadilan yang berorientasi pada pelayanan peradilan yang prima. Sasaran peningkatan penyelesaian perkara ini untuk mengukur peningkatan proses penyelesaian perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Peningkatan penyelesaian perkara ini diukur berdasarkan 3 (tiga) indikator kinerja yang telah ditargetkan dengan realisasi kinerja Pengadilan Tinggi Agama Samarinda tahun yang tercantum dalam tabel sebagai berikut: Tabel 12 Sasaran 1: Peningkatan Penyelesaian Perkara INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI a. Persentase sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan. 100% 100% 100% 100% 8,69% b. Persentase perkara masuk yang diselesaikan. 80% 98% 122,5% 100% 91,31% c. Persentase perkara yang selesai dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) Bulan. 80% 100% 125% 100% 123,24% 18

27 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun d. Persentase perkara yang dalam jangka waktu 3 bulan harus diselesaikan 100% 100% 100% - - Ketiga indikator sasaran ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat pencari keadilan dalam rangka azas peradilan yang cepat, murah, dan sederhana. Perbandingan data diambil dari Laporan Tahunan tahun 2013 dan 2014 sebagai alat ukur perbandingan pengukuran kinerja tahun. Analisis ketiga indikator kinerja dari sasaran pertama ini sebagai berikut: B.1.a. Indikator Kinerja Persentase Sisa Perkara Tahun Sebelumnya yang selesai. Indikator kinerja persentase sisa perkara tahun 2013 berjumlah 4 perkara dan perkara masuk tahun 2014 berjumlah 62 perkara telah diselesaikan 100 % sehingga tidak ada sisa perkara pada tahun Indikator kinerja ini dipergunakan untuk mengukur tingkat penyelesaian sisa perkara tahun yang selesai di tahun. Tabel 13 Sasaran 1 Indikator 1 INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI Persentase sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan. 100% 100% 100% 100% 8,69% Persentase sisa perkara banding tahun 2014 yang diselesaikan 100% atau sejumlah 66 perkara, dan dapat direalisasikan 100%, maka capaian kinerjanya adalah 100%. Perbandingan persentase sisa perkara yang diselesaikan dari tahun 2013 sampai dengan tahun selalu mencapai 100%. Keberhasilan ini dapat dijelaskan bahwa sisa perkara yang belum diselesaikan pada triwulan ke empat pada tahun sebelumnya harus diselesaikan pada triwulan pertama tahun berikutnya (karena terikat SEMA Nomor 2 Tahun 2014). Adanya sisa perkara yang harus diselesaikan disebabkan: 1. Ketentuan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian Perkara Di Pengadilan Tingkat Pertama Dan Tingkat Banding 19

28 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Pada 4 (Empat) Lingkungan Peradilan. Penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat Banding paling lambat dalam waktu 3 (tiga) bulan untuk Perkara Perdata (Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2014). 2. Berkas perkara yang diajukan banding dikirim oleh Pengadilan Agama Pengaju pada triwulan ke-empat (akhir tahun). Perbandingan data capaian kinerja tahun 2013 dan 2014 didapat dari Laporan Tahunan tahun 2013 dan Perbandingan data penyelesaian sisa perkara tahun 2013 merupakan sisa perkara yang belum diputus tahun 2012 sebesar 46 Perkara, penyelesaian sisa perkara tahun 2014 merupakan sisa perkara yang belum diputus tahun 2013 sebesar 66 Perkara. Capaian penyelesaian sisa perkara pada tahun 2013 dan 2014 sebesar 100%. Penyelesaian sisa perkara pada tahun diharapkan mencapai target 100%, pada akhir tahun 2014 tidak terdapat sisa perkara yang belum diselesaikan sehingga realisasi sisa perkara tahun lalu yang diselesaikan adalah sebesar 100%. Keberhasilan ini menunjukan bahwa sistem kinerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Samarinda telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan Mahkamah Agung, sehingga sisa perkara tahun sebanyak 1 perkara dengan capaian 33,33%. Keberhasilan ini juga dikarenakan adanya monitoring dan evaluasi penyelesaian perkara yang diadakan setiap bulan dalam rapat bulanan yang dipimpin oleh Ketua/Wakil Ketua dan Panitera/Sekretaris Pengadilan Tinggi Agama Samarinda yang menekankan penyelesaian perkara harus diselesaikan tepat waktu. 20

29 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Grafik 1 Capaian Persentase Penyelesaian Sisa Perkara Tahun dan Tahun Sebelumnya Tabel 14 Data Keadaan Perkara Tahun Uraian Sisa 2014 (Perkara) Masuk (Perkra) Jumlah (Perkara) Putus (Perkara) Sisa (Perkara) Perkara Banding Target 80% Realisasi 98% Capaian 122,5% Berdasarkan realisasi dan capaian kinerja pada tahun diharapkan dapat mempertahankan capaian kinerjanya sebesar 100% untuk tahun sesuai dengan Rencana Strategis Jangka Menengah Ke Dua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda. B.1.b. Indikator Kinerja Persentase Perkara Masuk yang Selesai. Indikator kinerja persentase perkara masuk yang selesai adalah alat ukur penyelesaian perkara masuk tahun yang berjumlah 41 perkara. Indikator kinerja ini dipergunakan untuk mengukur tingkat penyelesaian perkara masuk tahun. 21

30 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Tabel 15 Indikator Kinerja Persentase Perkara Masuk yang Selesai. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI Persentase perkara masuk yang selesai. 80% 98% 122,5% 100% 107,42% Persentase Penyelesaian Perkara Masuk yang selesai Perkara Gugatan: Persentase perkara yang diselesaikan ditargetkan 80% (32 Perkara) dari jumlah perkara masuk tahun yaitu sebanyak 41 perkara. Realisasi yang dpat dicapai adalah sebanyak 40 perkara atau senilai 98%, maka capaian kinerja 112,5%. Grafik 2 Capaian Persentase Penyelesaian Perkara Tahun Dalam Pencapaian target perkara yang diselesaikan telah dilakukan pemantauan pencapaian target dari pernyataan kinerja tahun antara Panitera dan Sekretaris Pengadilan Tinggi Agama Samarinda dengan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda per triwulan: Tabel 16 Pemantauan Penyelesaian Perkara per Triwulan I Tahun PEMANTAUAN PERKARA PER TRIWULAN TRIWULAN I TARGET REALISASI Perkara Gugatan 80% 96% 120% 22

31 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Pada triwulan I ditargetkan 80% (13 perkara) dapat direalisasikan 96% (10 perkara) sehingga capaiannya 120%. Tabel 17 Pemantauan Penyelesaian Perkara Per Triwulan II PEMANTAUAN PERKARA PER TRIWULAN TRIWULAN II TARGET REALISASI Perkara Gugatan 80% 84% 105% Pada triwulan II ditargetkan 80% (16 perkara) dapat direalisasikan 84% (8 perkara) sehingga capaiannya 105%. PEMANTAUAN PERKARA PER TRIWULAN Tabel 18 Pemantauan Penyelesaian Perkara Per Triwulan III TRIWULAN III TARGET REALISASI Perkara Gugatan 80% 100% 125% Pada triwulan III ditargetkan 80% (12 perkara) dapat direalisasikan 100% (12 perkara) sehingga capaiannya 125%. Tabel 19 Pemantauan Penyelesaian Perkara Per Triwulan IV PEMANTAUAN PERKARA PER TRIWULAN TRIWULAN IV TARGET REALISASI Perkara Gugatan 80% 100% 100% Pada triwulan IV ditargetkan 80% (10 perkara) dapat direalisasikan 100% (10 perkara) capaiannya 100%. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun dengan Tahun 2013 dan Tabel mengenai keadaan perkara tahun sebagai berikut: 23

32 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Perkara Gugatan Sisa Tahun Lalu (Perkara) Tabel 20 Perbandingan perkara Tahun, 2014, 2013 Masuk (perkara) Jumlah (perkara) Putus (perkara) Sisa (perkara) Target Realissi Capaian % 98% 122,5% % 100% 100% % 91,31% 107,42% Persentase target perkara yang diselesaikan pada tahun sebesar 80%. Persentase capaian penyelesaian perkara pada tahun sebesar % dengan perhitungan: Capaian = (Realisasi/Target) x 100% = (98/80) x 100% = 122,5% Persentase Perbandingan Pencapaian Kinerja Penyelesaian Perkara: 1. Perkara pada tahun pencapaiannya mengalami kenaikan 8%, dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2014, dan mengalami kenaikan sebesar 16,69% dengan tahun Kenaikan capaian kinerja ini disebabkan adanya putusan sela untuk memeriksa ulangan pada Pengadilan Agama Pengaju, dengan demikian keterlambatan pemeriksaan ulangan Pengadilan Agama Pengaju karena pihak yang berperkara berada di luar wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Samarinda, dan penyelesaian perkara menjadi terhambat. Persentase capaian penyelesaian perkara masuk tahun 2013 sebagai berikut: Perkara yang ditargetkan 85% (11 Perkara) dari total perkara yang harus diselesaikan 35 perkara, direalisasikan 91.31% (46 Perkara), maka capaian kinerja 107,32%. Persentase capaian penyelesaian perkara masuk tahun 2014 sebagai berikut: Perkara yang ditargetkan 100% (62 Perkara) dari total perkara yang harus diselesaikan 66 perkara, direalisasikan 100% (66 Perkara), maka capaian kinerja 100%. 24

33 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Perbandingan persentase perkara masuk yang selesai dari tahun 2013 sampai dengan tahun secara umum mengalami kenaikan capaian kinerja, dikarenakan adanya sosialisasi Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2014 oleh Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda. 25

34 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun B.1.c. Indikator Kinerja Persentase perkara yang selesai dalam Jangka waktu maksimal 3 (tiga) bulan. Indikator kinerja persentase perkara yang selesai dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) bulan adalah alat ukur penyelesaian perkara yang selesai dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) bulan untuk perkara Perdata. Indikator kinerja ini dipergunakan untuk mengukur capaian kinerja penyelesaian perkara perdata dengan jangka waktu yang telah ditentukan dalam Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun Tabel 21 Indikator Kinerja Persentase perkara yang diselesaikan dalam Jangka waktu maksimal 3 (tiga) bulan. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI Persentase perkara yang selesai dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) bulan 80% 100% 125% 112,5% 123,24% Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) bulan ditargetkan 80%. Berdasarkan perkara yang diputus dalam waktu 3 bulan sebanyak 40 Perkara dari total perkara yang diputus sebanyak 40 perkara, direalisasikan 100% (40 perkara), maka capaian kinerja 125%. Dengan diberlakukannya Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2014 di Pengadilan Tinggi Agama Samarinda membawa pengaruh terhadap persentase penyelesaian perkara dibandingkan dengan penyelesaian perkara 2014 karena masih melaksanakan Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 1992 tentang Penyelesaian perkara Pengadilan Tinggi Agama dan Pengadilan Agama. Ukuran realisasi indikator kinerja persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) bulan merupakan perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) bulan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan,. Sedangkan ukuran capaiannya adalah perbandingan antara persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 (tiga) bulan dengan target yang ditetapkan. 26

35 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Keberhasilan ini juga dikarenakan adanya monitoring dan evaluasi penyelesaian perkara yang diadakan setiap bulan dalam rapat bulanan yang dipimpin oleh Ketua/Wakil Ketua dan Panitera/Sekretaris Pengadilan Tinggi Agama Samarinda yang menekankan penyelesaian perkara harus diselesaikan tepat waktu. Perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dan tahun 2013 didapat dari Laporan Tahunan tahun 2014 dan tahun Pada tahun 2014 dan tahun 2013 penyelesaian perkara masih berpedoman kepada Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 6 Tahun 1992 tentang Batas Waktu Penyelesaian Perkara Maksimal 6 (enam) Bulan. Pada tahun 2014 persentase perkara yang diputus dalam jangka waktu maksimal 6 (enam) bulan ditargetkan 100%. Berdasarkan perkara yang diputus dalam waktu 6 (enam) bulan sebanyak 66 Perkara dari total perkara yang diputus sebanyak 66 perkara, direalisasikan 100% (66 perkara), maka capaian kinerja 100%. Pada tahun 2013 berdasarkan perkara yang diputus dalam jangka waktu maksimal 6 (enam) bulan sebanyak 46 Perkara dari total perkara yang diputus sebanyak 42 perkara, direalisasikan 91.31% (42 perkara), maka capaian kinerja 107,42%. B.1.d. Indikator Persentase Perkara yang dalam Jangka Waktu Lebih dari 3 Bulan Harus diselesaikan. Indikator ini mengukur persentase perkara yang diselesaikan oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Samarinda lebih dari 3 bulan. Formula yang digunakan adalah persentase perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan lebih dari 3 bulan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan lebih dari 3 bulan. Data yang digunakan dalam indicator ini diambil dari Laporan Penyelesaian Perkara. Adapun data penyelesaian perkara dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan dari tahun ke tahun sebagai berikut: Tahun Tabel 22 Perkara yang harus selesai dalam 3 Bulan Perkara yang ditangani (Perkara) Diselesaikan Lebih 3 Bulan (Perkara) Persentase % % 27

36 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun % Sumber: Laporan Tahunan Tahun, 2014, 2013 Grafik 3 Penyelesaian perkara yang harus selesai dalam 3 (tiga) bulan B.2. Sasaran 2: Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi merupakan perbandingan antara jumlah perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi dengan perkara yang diputus pada tingkat banding. Indikator persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi bertujuan untuk mengukur kepuasan para pencari keadilan berdasarkan kinerja hakim dalam mengadili perkara. Tabel 23 Sasaran 2: Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim SASARAN STRATEGIS Peningkatan Aksepbilitas putusan Hakim INDIKATOR KINERJA Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi. Gugatan TARGET REALISASI 50% 27,18% 54,36% Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi perkara Gugatan pada tahun ditargetkan sebesar 50% (20 Perkara) dari total perkara yang putus 28

37 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun sebesar 40 perkara, direalisasikan dengan perhitungan 31 Perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi : 40 Perkara Banding yang diputus x 100 = 77,50%, maka capaian kinerja berdasarkan perhitungan 77,50 : 50 X 100= 155%. Terpenuhinya target yang telah ditetapkan dikarenakan tingkat kesadaran hukum para pencari keadilan yang sudah tinggi dalam mencari solusi permasalahan hukum yang dihadapi. Berhasilnya capaian kinerja di tahun dengan target yang telah ditetapkan, khususnya untuk perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi bukan tergantung kepada Pengadilan Tingkat Banding melainkan tergantung kepada para pencari keadilan yang notabene sifat dari para pencari keadilan antara yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Tingkat kepuasan tergantung kepada para pencari keadilan, karena rasa keadilan tergantung dari kepuasan para pihak, dan tingkat kepuasan bersifat relatif, sehingga apapun bentuk putusan yang menurut majelis hakim sudah dianggap adil, namun para pihak tetap menyatakan tidak adil. Strategi yang ditempuh pada tahun yang akan datang dengan cara menetapkan target persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dari tahun ke tahun dengan target tetap sebesar 50% pada tahun Capaian sasaran peningkatan akseptabilitas putusan hakim tahun dan dibandingkan dengan tahun 2013 dan 2014, sesuai tabel di bawah ini: 29