Pengaruh Variabel Moderator Terhadap Manfaat Bersih dan Kepuasan Pengguna E-Procurement

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Variabel Moderator Terhadap Manfaat Bersih dan Kepuasan Pengguna E-Procurement"

Transkripsi

1 Pengaruh Variabel Moderator Terhadap Manfaat Bersih dan Kepuasan Pengguna EProcurement Xanty Adhi Parandani Program Studi Manajemen Informatika/AMIK BSI Bogor Abstrak Pada era kemajuan teknologi seperti saat ini, pemerintah membuat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dimana LPSE merupakan sebuah sistem eprocurement (pengadaan barang dan jasa secara elektronik) yang kompleks, untuk menjembatani pemerintah dengan penyedia barang dan jasa (swasta dan BUMN). Penelitian ini menggunakan 3 variabel yaitu, (1) Variabel Eksogen yang terdiri dari, Kualitas Sistem (KS), Kualitas Informasi (KI) dan Kualitas Layanan (KL); (2) Variabel Endogen yang terdiri dari, Kepuasan Peserta (KP) dan Manfaat Bersih (MB); (3) Variabel Moderator,yaitu status kepemilikan modal perusahaan peserta eprocurement.. Dari hasil pengujian dan analisa maka disimpulkan bahwa kualitas informasi merupakan faktor yang paling mempengaruhi kepuasan peserta eprocurement. Sedangkan kualitas layanan, kualitas sistem dan kepuasan peserta merupakan faktor yang paling mempengaruhi manfaat bersih e Procurement bagi para peserta eprocurement. Dan keragaman status kepemilikan perusahaan terhadap kepuasan peserta eprocurement yang disebabkan oleh manfaat bersih bagi peserta, dimana tingkat kepuasan ini dilihat dari kualitas informasi yang dihasilkan. Kata Kunci: LPSE, eprocurement, Model DeLone dan McLean, Variabel Moderator I.PENDAHULUAN Pengadaan barang dan jasa secara elektronik atau dikenal dengan istilah electonic Procurement (eprocurement) merupakan tata cara pengadaan barang dan jasa yang diharapkan bisa memperbaiki tata cara pengadaan barang dan jasa konvensional (non elektronik). Penyesuaianpenyesuaian terhadap perangkat sistem, yaitu perangkat lunak, perangkat keras serta pengguna sistem (baik penyedia barang dan jasa maupun konsumen barang dan jasa) mutlak diperlukan. Adaptasi perangkat lunak maupun perangkat keras dalam pengembangan sistem eprocurement, akan sangat bergantung dengan faktor pengguna sistem itu sendiri. Perbaikan demi perbaikan harus terus dilakukan agar interaksi antara penyedia barang dan jasa dengan konsumen barang dan jasa bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Hal tersebut membuat Pemerintah membuat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dimana LPSE merupakan sebuah sistem e Procurement (pengadaan barang dan jasa secara elektronik) yang kompleks, untuk menjembatani pemerintah dengan penyedia barang dan jasa (swasta dan BUMN). Sebagaimana disebutkan sebelumnya, pengguna sistem eprocurement terdiri atas penyedia dan konsumen. Namun, penelitian ini akan terfokus kepada penyedia barang dan jasa. Didalam penelitian ini akan diuji dan dianalisa faktorfaktor yang mempengaruhi penggunaan dan perlibatan penyedia barang dan jasa dalam proses e Procurement. Penelitian terdahulu yang terkait penelitian ini diantaranya sebagai berikut: 1. Fauzan, M., dkk (2013) objek penelitian 30 responden yang terdiri dari 10 orang Owner, dan masingmasing 5 orang dari konsultan, kontraktor, asosiasi perusahaan, 30 responden yang terdiri dari 10 orang Owner, dan masingmasing 5 orang dari konsultan, kontraktor, asosiasi perusahaan, dan akademisi. Tujuan Menganalisa faktorfaktor yang membuat e procurement maju dan berkembang di Lhokseumawe. Model: skala Likert Metodologi: Menyebarkan kuesioner tentang penerapan e procurement dan pengujiannya menggunakan uji validitas dan uji reabilitas. Hasil dari penelitian,yaitu: kesiapan masyarakat jasa konstruksi berdampak positif terhadap penerpan eprocurement dan kesiapan masyarakat jasa konstruksi dan penerapan eprocurement berdampak positif terhadap dukungan pemimpin perusahaan 2. Mustafa I. Eid (2011)500 kuesioner dengan populasi mahasiswa King Fahd University of Petroleum and Mineral (KFUPM) dan karyawan yang tinggal di timur Arab Saudi. Tujuan penelitian untuk menganalisa faktorfaktor yang mempengaruhi sejauh mana konsumen Arab Saudi percaya, puas, dan loyal terhadap B2C e commerce. Model : TAM (Technology Acceptance Model) yang dikembangkan dari model TRA (The Theory of Reasoned Action). Metodologi : Menyebarkan kuesioner dengan bahasa Inggris dan bahasa Arab dan pengujian ProsidingSIMNASIPTEK: Hal. A65

2 hipotesis menggunakan teknik SEM. Hasil penelitian, yaitu: 1. Antarmuka website dan kualitas informasi berdampak positif terhadap kepuasan konsumen. 2. Antarmuka yang berkualitas sangat berkaitan dengan kepercayaan pelanggan. 3. Kualitas informasi tidak berkaitan dengan kepercayaan pelanggan. 4. Keamanan dan privasi sangat terkait dengan kepercayaan pelanggan. 5. Keamanan dan privasi berkaitan lemah dengan kepuasan pelanggan Keluaran dari penelitian ini berupa hasil pengujian terhadap variabel eksogen dan variabel moderator apakah memberikan pengaruh kepuasan peserta dan manfaat bersih peserta eprocurement. II. LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka EProcurement Menurut Turban E., King D., Lee J., dan Viehland D. (2004), eprocurement merupakan pengadaan barang dan jasa secara elektronik oleh perusahaan. Sedangkan menurut Chaffey (2004), e Procurement merupakan integrasi dan manajemen elektronik terhadap semua aktivitas pengadaan termasuk permintaan pembelian, pemberian hak pemesanan, pengiriman dan pembayaran antara pembeli dan pemasok. Manfaat pengadaan barang dan jasa secara elektronik atau eprocurement diantaranya adalah (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah): 1. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, 2. Meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat, 3. Memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan, 4. Mendukung proses monitoring dan audit, 5. Memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time guna mewujudkan clean and good government dalam pengadaan barang/jasa pemerintah Kualitas Sistem Menurut DeLone dan McLean (1992), kualitas sistem merupakan kombinasi hardware dan software dalam sistem informasi. Swanson dalam Jogiyanto (2007) menggunakan beberapa item kualitas sistem untuk mengukur keberhasilan sistem informasi manajemen yang dilakukan oleh manajer, diantaranya adalah: 1. Keandalan sistem komputer, 2. Kecepatan akses, 3. Kemudahan penggunaaan. Sedangkan DeLone dan McLean dalam Jogiyanto (2007) mengusulkan pengukuran kualitas sistem yang diterapkan di lingkungan ecommerce berdasarkan: 1. Kehandalan sistem 2. Waktu respon sistem 3. Ketergunaan sistem Kualitas Informasi Selain mengukur kualitas kinerja sistem, peneliti sistem informasi juga memfokuskan pada kualitas keluaran sistem informasi. Kualitas informasi merupakan output yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan (DeLone dan McLean, 1992). Menurut Seddon, P.B., Staples, S., Patnayakuni, R., dan Bowtell, M. (1999) terdapat beberapa indikator kualitas informasi, yaitu: 1. Ketepatan waktu, 2. Keringkasan, 3. Mudah dipahami, 4. Aktualitas, 5. Relevansi. DeLone dan McLean dalam Jogiyanto (2007) mengukur kualitas informasi dalam lingkungan e commerce berdasarkan: 1. Isi web harus personal 2. Kelengkapan informasi 3. Relevansi informasi 4. Mudah dipahami 5. Aman Kualitas Layanan Menurut Zeithalm, Parasuraman, dan Berry dalam (Aritonang, 2000) pengukuran kualitas layanan didasarkan pada indikatorindikator, berikut: 1. Reliabilitas 2. Daya tanggap 3. Jaminan 4. Empati Kepuasan Peserta Eprocurement Beberapa indikator kepuasan peserta e procurement (Liu dan Arnet, 2009), meliputi: 1. Kepuasan peserta 2. Kesulitan penggunaan 3. Kenyamanan penggunaan 4. Kesenangan penggunaan Manfaat Bersih Berdasarkan hasil beberapa penelitian, dampak dari sistem informasi sangat banyak. Dampak tersebut misalnya terhadap pemakai perorangan, kelompok, organisasi dan lain lainnya. Beberapa indikator manfaat bersih (Seddon, et al., 1999) yang dimodifikasi dalam penelitian ini, meliputi: 1. Mempercepat pengolahan data, 2. Kemampuan memecahkan masalah, 3. Meningkatkan kualitas informasi, 4. Menghasilkan informasi cepat dan tepat, 5. Mendukung pengambilan keputusan Pendekatan Model DeLone dan McLean ProsidingSIMNASIPTEK: Hal. A66

3 Model untuk pengukuran kesuksesan suatu sistem informasi telah dikembangkan oleh banyak para peneliti,salah satunya adalah model pengukuran yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean. Model tersebut dikenal dengan istilah D&M IS SuccessModel. Model Delone and McLean dapat dilihat pada gambar 2.1. Sumber: DeLone dan McLean, 1992 Gambar 2.1. Model D&M IS Success Model Model kesuksesan DeLone dan McLean direpresentasikan dalam enam variabel, yaitu: 1. Kualitas Sistem 2. Kualitas Informasi 3. Keinginan Menggunakan 4. Kepuasan Pengguna 5. Dampak bagi Individu 6. Dampak bagi Organisasi Kesuksesan sistem informasi dalam model ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.system Quality dan Information Quality merupakan prediktor yang signifikan bagi User Satisfaction. Sedangkan User Satisfaction juga merupakan prediktor yang signifikan bagi Intended Use dan Individual Impact.Individual Impact tersebut berpengaruh terhadap Organizational Impact dimana sistem tersebut diterapkan. Penelitian DeLone dan McLean (2003) dikembangkan untuk mengevaluasi D&M IS Success Model dengan menambahkan variabel service quality dan net benefit. Model DeLone dan McLean terbaru menambahkan kualitas layanan sebagai dimensi yang tidak kalah penting dengan kualitas sistem dan kualitas informasi. Model DeLone and McLean yang terbaru disajikan pada gambar 2.2. Sumber: DeLone dan McLean, 2003 Gambar 2.2. The Update D&M IS Success Model Halhal yang diperbarui pada The Update D&M IS Success Model, yaitu: 1. Menambah dimensi kualitas layanan (service quality) sebagai tambahan dari dimensidimensi kualitas yang sudah ada, yaitu kualitas sistem (system quality) dan kualitas informasi (information quality). 2. Menggabungkan dampak individual (individual impact)dan dampak organisasi (organizational impact) menjadi satu variabel yaitu manfaatmanfaat bersih (net benefits). Tujuan penggabungan ini adalah untuk menjaga model tetap sederhana (parsimony). Variabelvariabel baru ini mengangkat tiga isu baru yang perlu diperhatikan, yaitu: a. Apa kualifikasi untuk dapat dikatakan sebagai manfaat? b. Manfaat untuk siapa? c. Manfaat ditingkat analisis yang mana? 3. Menambahkan dimensi minat memakai (intention to use) sebagai alternatif dari dimensi pemakaian (use). Pengukuran dari pemakaian (use) mempunyai banyak dimensi, seperti misalnya pemakaian sukarela atau wajib, mendapat informasi (informed) atau tidak mendapat informasi (uninformed), efektif lawan tidak efektif dan lainnya. Minat memakai adalah suatu sikap (attitude), sedang pemakaian (use) adalah suatu perilaku (behavior). 4. Pemakaian (use) dan kepuasan pemakai (user satisfaction) sangat erat berhubungan. Pemakaian (use) harus mendahului kepuasan pemakai (user satisfaction)sebagai suatu proses, tetapi pengalaman yang positif karena menggunakan (use)akan mengakibatkan kepuasan pemakai yang lebih tinggi sebagai suatu kausal. 5. Jika manfaatmanfaat bersih (net benefits) positif akan menguatkan minat memakai, dan menggunakan serta tingkat kepuasan pemakai. Umpan balik ini masih valid bahkan untuk manfaatmanfaat bersih yang negatif. 6. Model yang diperbarui mempunyai arah panah untuk mendemontrasikan hubungan yang diusulkan antar dimensidimensi kesuksesan dalam bentuk proses, tetapi tidak menunjukkan arah hubungannya yang positif atau negatif dalam bentuk kausal Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,1999). Macammacam variabel penelitian, yaitu: 1. Variabelindependen/bebas/eksogen, adalah suatu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel endogen. 2. Variabel dependen/terikat/endogen, merupakan variabel yang dipengaruhi atau ProsidingSIMNASIPTEK: Hal. A67

4 yang menjadi akibat karena adanya variabel eksogen. 3. Variabel moderator merupakan variabel eksogen yang akan menguatkan atau melemahkan hubungan antara variabel eksogen lainnya terhadap variabel endogen Structural Equation Modeling (SEM) Menurut Sitinjak dan Sugiharto (2006) Structural Equation Modeling (SEM) merupakan suatu teknik statistik yang mampu menganalisis variabel laten, variabel indikator dan kesalahan pengukuran secara langsung. Sedang menurut Ghozali (2004) SEM merupakan gabungan dari dua metode statistik yang terpisah, yaitu analisis faktor (factor analyst) yang dikembangkan pada bidang psikologi atau psikometri serta model persamaan simultan (Simultaneus Equation Modelling) yang dikembangkan pada bidang ekonometrika. Selain dapat menganalisis hubungan kausal searah, SEM juga dapat menganalisis hubungan dua arah yang seringkali muncul dalam ilmu sosial dan perilaku. SEM termasuk multivariate statistics yang memungkinkan dilakukannya analisis satu atau lebih variabel eksogen dengan satu atau lebih variabel endogen Analysis of Moment Structure (AMOS) AMOS (Analysis of Moment Structure) merupakan salah satu program atau software yang digunakan untuk mengestimasi model pada model persamaan struktural (SEM) (Ghozali, 2004). Saat ini software AMOS merupakan software yang dapat diandalkan dalam menyelesaikan permasalahan sosial karena kemampuannya dalam mengukur variabel yang bersifat laten atau tidak dapat diukur secara langsung akan tetapi dapat diukur melalui indikatornya. III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian explanatory, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan sebabakibat dari variabelvariabel yang diteliti. Model penelitian yang digunakan yaitu, model kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean dengan penambahan variabel moderator. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan yang pernah mengikuti proses eprocurement pada instansi Pemerintah Daerah, jumlah perusahaan yang dilibatkan dalam proses pengumpulan data melalui sebaran kuisioner yang dikirimkan dengan surat elektronik ( ) sebanyak 200 perusahaan. Sedangkan jumlah sampel pada penelitian ini didasarkan pada penentuan jumlah sampel berdasarkan syarat jumlah sampel minimal untuk SEM, yaitu (Hair, et al., 1998). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling/nonrandom sampling, yaitu dipilih secara acak oleh peneliti. Dan teknik yang digunakan dalam penarikan sampel adalah purposive sampling Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut: 1. Kuesioner Data dan informasi yang bersifat primer diperoleh dari sebaran kuesioner dikirim ke setiap responden dengan melalui surat elektronik ( ) ke perusahaan yang pernah mengikuti proses e procurement untuk diisi dan dikumpulkan kembali yang kemudian hasilnya dianalisa untuk menguji hipotesis yang diajukan pada tahap awal penelitian ini. 2. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan membaca buku literatur, sehingga diperoleh data yang bersifat teoritis dengan cara mempelajari literatur, jurnal penelitian, bahan kuliah dan sumber atau bahan lain yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian Kerangka Konsep Penelitian Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar Variabel Penelitian Penelitian ini memiliki variabel eksogen (X), yang terdiri dari kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas layanan. Dan variabel endogen (Y), yang terdiri dari kepuasan peserta eprocurement dan manfaat bersih. Sedangkan variabel moderator (M), yang digunakan pada penelitian ini yaitu, status kepemilikan modal perusahaan peserta eprocurement Metode Pemilihan Sampel Gambar 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ProsidingSIMNASIPTEK: Hal. A68

5 Variabelvariabel yang terdapat pada kerangka pemikiran penelitian terdiri dari: 1. Variabel eksogen, terdiri dari kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas layanan. 2. Variabel endogen, terdiri dari kepuasan peserta e procurement dan manfaat bersih. 3. Variabel moderator, yaitu status kepemilikan modal perusahaan peserta eprocurement Hipotesis Sesuai dengan kerangka konsep penelitian pada gambar 3.1., hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 : Diduga kualitas sistem secara signifikan mempengaruhi kepuasan peserta e procurement. : Diduga kualitas sistem secara signifikan mempengaruhi manfaat bersih. : Diduga kualitas informasi secara signifikan mempengaruhi kepuasan peserta e procurement. : Diduga kualitas informasi secara signifikan mempengaruhi manfaat bersih. : Diduga kualitas layanan secara signifikan mempengaruhi kepuasan peserta e procurement. : Diduga kualitas layanan secara signifikan mempengaruhi manfaat bersih. : Diduga kepuasan peserta eprocurement secara signifikan mempengaruhi manfaat bersih. H8 : Diduga signifikasi kepuasan peserta e procurement yang disebabkan kualitas sistem dipengaruhi oleh faktor status kepemilikan modal perusahaan. H9 : Diduga signifikasi kepuasan peserta e procurement yang disebabkan kualitas informasi dipengaruhi oleh faktor status kepemilikan modal perusahaan. H10 : Diduga signifikasi kepuasan peserta e procurement yang disebabkan kualitas layanan dipengaruhi oleh faktor status kepemilikan modal perusahaan. H11 H12 H13 H14 : Diduga signifikasi manfaat bersih yang disebabkan kualitas sistem dipengaruhi oleh faktor status kepemilikan modal perusahaan. : Diduga signifikasi manfaat bersih yang disebabkan kualitas informasi dipengaruhi oleh faktor status kepemilikan modal perusahaan. : Diduga signifikasi manfaat bersih yang disebabkan kualitas layanan dipengaruhi oleh faktor status kepemilikan modal perusahaan : Diduga signifikasi manfaat bersih yang disebabkan kepuasan peserta e procurement dipengaruhi oleh faktor status kepemilikan modal perusahaan Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner, yaitu pertanyaan tertutup (closed question), hal ini dilakukan untuk memudahkan responden menjawab kuesioner. Data dari kuesioner dapat dengan cepat dianalisis secara statistik serta pernyataan yang sama dapat diulang dengan mudah. Pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner diukur dengan menggunakan skala semantic differential, yang mempunyai nilai berupa skala interval. Responden diminta memberi tanda silang pada bagian manapun sepanjang garis horizontal, dimulai dari pernyataan Sangat Rendah (SR) yang bernilai 1, sampai Sangat Tinggi(ST) yang bernilai 6. Pemberian tanda silang (X) tidak harus tepat garis pemisah. Gambar 3.2. menunjukkan skala semantic differential pada kuisioner. 1,0 SR Gambar 3.2.Skala Semantic Differential Untuk memudahkan responden mengisi kuesioner dan memudahkan pembacaan serta memastikan skala yang diberikan, maka dalam lembar kuesioner yang dikirimkan melalui surat elektronik ( ), isian jawaban diberikan dalam bentuk text box yang bisa diisi angka dari 1,0 hingga 6,0. Bentuk text boxdapat dilihat pada gambar 3.3. Gambar 3.3. Contoh Isian Kuesioner Penelitian ini memiliki 5 variabel dan 20 indikator sehingga menghasilkan 20 pertanyaan dalam kuesioner yang dikirimkan. kisikisi instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 2.1. KisiKisi Instrumen Penelitian No Variabel Indikator Jumlah Skala 1. Kualitas Sistem 1. Kehandalan sistem KS1 1 (DeLone dan 2. Waktu respon KS2 1 McLean, 2003) sistem 3. Ketergunaan KS3 1 sistem 2. Kualitas 4. Informasi KI1 1 tersedia secara aktual Informasi (Seddon, et al., 1999) dan (DeLone dan McLean, 2003) 3. Kualitas Layanan (Akbar dan Parvez, 2009) dan (Zeithalm, 6,0 ST 5. Informasi mudah KI2 1 dipahami 6. Kelengkapan KI3 1 informasi 7. Relevansi informasi KI Kehandalan KL Daya tanggap KL Jaminan KL3 1 s e m a n t i c d ProsidingSIMNASIPTEK: Hal. A69

6 Parasuraman, dan Berry, 1990) 4. Kepuasan Peserta e procurement (Liu Arnett, 2009) dan 5. Manfaat Bersih (Seddon, et al., 1999) 11. Empati KL4 1 i f 12. Kepuasan peserta 13. Kesulitan penggunaan 14. Kenyamanan penggunaan 15. Kesenangan penggunaan 16. Mempercepat pengolahan data 17. Membantu pemecahan permasalahan 18. Meningkatkan kualitas informasi 19. Menghasilkan informasi cepat dan tepat 20. Mendukung pengambilan keputusan KP1 1 KP2 1 KP3 1 KP4 1 MB1 1 MB2 1 MB3 1 MB4 1 MB5 1 Jumlah Metode Analisis Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisa data sebagai berikut: 1. Analisa Statistika Deskriptif Hasil distribusi frekuensi ukuran pemusatan dan penyebaran data tentang karakteristik sampel (responden) dan indikatorindikator variabel dapat dilihat dengan menggunakan analisa statistika deskriptif. 2. Analisa Statistika Inferensial Untuk menganalisa data sampel dan membuat kesimpulan terhadap obyek yang diteliti menggunakan analisa statistika inferensial Metode Analisis SEM dengan AMOS Analisis data menggunakan SEM dapat dilakukan dengan tools, yaitu AMOS 22. Adapun tahapan yang dilakukan untuk melakukan analisis data menggunakan SEM dengan tools AMOS dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengembangan Model Berbasis Teori 2. Membangun Diagram Jalur (Path Diagram) 3. Konversi Diagram Jalur ke Dalam Persamaan Struktural 4. Memilih Matriks Input dan Teknik Estimasi Model 5. Mengidentifikasi Model 6. Mengevaluasi Asumsi SEM 7. Menguji Kesesuaian Model Uji kesesuaian model terdiri dari dua tahapan pengujian, sebagai berikut: a. Uji Validitas b. Uji Reliabilitas Untuk mengetahui model yang telah dibangun fit atau tidak maka digunakan uji f e r e n t i a l kesesuian. Maka terdapat batas nilai kritis (cut off) yang direkomendasikan untuk uji kesesuaian ditampilkan pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Batasan Nilai Kritis (Cut Off) (Sumber: Widodo, 2007) Ukuran Kesesuaian Batas Nilai Kritis Keterangan Absolut Fit Measures ChiSquare X 2 Kecil, X 2 hitung Hullan, Chow dan Lam (1996) X 2 tabel Probability 0,05 Hullan, Chow dan Lam (1996) CMIN/DF 2,00 Byrne (1988) GFI 0,90 Diamantopaulus dan Siguaw (2000) RMSEA 0,08 Browne dan Cudeck (1993) Incremental Fit Measures AGFI 0,90 Diamantopaulus dan Siguaw (2000) TLI 0,95 Hair, et al. (1998) NFI 0,90 Bentler (1992) CFI 0,95 Arbuckle (1997) Parsimonious Fit Measures PNFI 0,60 James, et al. (1982) PGFI 0,60 Byrne (1988) 8. Melakukan Interpretasi dan Modifikasi Model 9. Pengujian Status Kepemilikan Modal Perusahaan Peserta EProcurement IV.PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Data Demografi Responden Jumlah perusahaan yang dilibatkan dalam proses pengumpulan data melalui sebaran kuesioner surat elektronik ( ) sebanyak 200 perusahaan. Kuesioner yang dikembalikan dan berisi data lengkap dan siap untuk dianalisis sebanyak 127 kuesioner. Jumlah sampel tersebut telah memenuhi batas minimal analisis SEM yang membutuhkan sampel antara sampel. Data lengkap tentang identitas responden dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Profil Responden Klasifikasi Responden Jumlah Persentase Jenis Kelamin Pria ,3% Wanita 25 19,7% Jumlah ,0% Lokasi Perusahaan Jakarta 97 76,4% Luar Jakarta 30 23,6% Jumlah ,0% Status Kepemilikan Modal Perusahaan BUMN 8 6,3% Swasta ,7% Jumlah ,0% ProsidingSIMNASIPTEK: Hal. A70

7 Analisis Statistik Deskriptif Nilai statistik masingmasing variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2. Pada tabel tersebut juga ditampilkan nilai c.r skewness dan c.r kurtosis dalam kisaran nilai yang direkomendasikan yaitu 2.58 sampai Variabel Tabel 4.2. Statistik Variabel Penelitian Nilai Minimum Nilai Maksimum Nilai Mean Skewness Kurtosis KS 3,00 5,50 4,306 0,169 0,306 KI 3,00 6,00 4,701 0,148 0,680 KL 2,50 6,00 4,621 0,546 0,380 KP 1,00 6,00 3,630 0,683 0,498 MB 2,00 6,00 4,344 0,402 0, Pembahasan Pengujian Model Berbasis Teori Berdasarkan model penelitian yang diajukan, maka penelitian ini memiliki beberapa variabel, yaitu 1. Variabel eksogen, terdiri dari kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas layanan. 2. Variabel endogen, terdiri dari kepuasan peserta e procurement dan manfaat bersih. Pada penelitian ini indikator variabel penelitian berjumlah 20 indikator. Hubungan kausal antara variabel eksogen dan variabel endogen diperlihatkan pada gambar 4.1. a. Kualitas Sistem (KS) Tabel 4.3. Uji Validasi Variabel KS Indikator Estimasi Keterangan KS1 0,766 Valid KS2 0,566 Valid KS3 0,756 Valid b. Kualitas Informasi (KI) Tabel 4.4. Uji Validasi Variabel KI Indikator Estimasi Keterangan KI1 0,507 Valid KI2 0,944 Valid KI3 0,517 Valid KI4 0,625 Valid c. Kualitas Layanan (KL) Tabel 4.5. Uji Validasi Variabel KL Indikator Estimasi Keterangan KL1 0,566 Valid KL2 0,514 Valid KL3 0,541 Valid KL4 0,995 Valid 2. Uji Validitas Variabel Laten Endogen a. Kepuasan Peserta eprocurement (KP) Tabel 4.6. Uji Validasi Variabel KP Indikator Estimasi Keterangan KP1 0,845 Valid KP2 0,570 Tidak Valid KP3 0,897 Valid KP4 0,867 Valid b. Manfaat Bersih (MB) Tabel 4.7. Uji Validasi Variabel MB Indikator Estimasi Keterangan MB1 0,883 Valid MB2 0,542 Valid MB3 0,939 Valid MB4 0,887 Valid MB5 0,625 Valid Pengujian Reliabilitas Gambar 3.1. Model Awal Penelitian Pengujian Validitas dan Reliabilitas Pengujian Validitas Berdasarkan hasil uji Confirmatory Factor Analysis (CFA), maka dapat dijelaskan hasil uji validitas variabel sebagai berikut: 1. Uji Validitas Variabel Laten Eksogen Berdasarkan hasil uji reabilitas konstruk, maka hasil uji reliabilitas gabungan dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8. Uji Reliabilitas Gabungan Variabel Laten Construct Reliability Variance Extracted KI 0,824 0,614 KS 0,827 0,562 KL 0,832 0,574 KP 0,946 0,853 MB 0,930 0,736 ProsidingSIMNASIPTEK: Hal. A71

8 Uji Asumsi Uji asumsi model dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi asumsiasumsi SEM. Asumsiasumsi yang harus diperhatikan dalam uji asumsi ini adalah: a. Ukuran Sampel Jumlah data sampel dalam penelitian ini sebanyak 127 sampel. Jumlah tersebut telah memenuhi persyaratan ukuran sampel dalam pemodelan SEM. b. Uji Normalitas Berdasarkan penilaian normalitas (assessment of normality), terlihat secara univariate bahwa nilai c.r. secara keseluruhan berada pada kisaran nilai yang direkomendasikan yaitu antara 2,58 sampai dengan 2,58 (signifikansi pada 1%). Namun nilai multivariate c.r sebesar 17,896 yang ditunjukkan pada tabel 4.9. berada di atas 2,58, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi tidak normal. Tabel 4.9. Assessment of Normality Variable min max skew c.r. kurtosis c.r. KP4 1,000 5,500,564 2,595,361,830 KP3 1,000 5,000 1,446 6,654 1,823 4,194 KP2 1,000 5,000,103,475,570 1,311 KP1 1,000 6,000,792 3,642,112,258 MB5 2,000 5,500,698 3,213,017,038 MB4 3,000 5,500,118,541,891 2,049 MB3 2,000 6,000,443 2,039,961 2,211 MB2 3,000 6,000,174,801,190,437 MB1 2,500 5,500,899 4,135,859 1,975 KL1 3,500 6,000,680 3,129,019,043 KL2 3,500 5,500,188,867,642 1,477 KL3 3,000 6,000 1,349 6,207 2,251 5,178 KL4 2,500 5,500,061,281,356,819 KI1 4,000 6,000,697 3,204 1,237 2,846 KI2 3,000 6,000,669 3,077,085,196 KI3 3,000 6,000,082,377,496 1,141 KI4 4,000 6,000,640 2,945,608 1,399 KS1 3,000 5,000,685 3,153,042,096 KS2 3,000 5,500,426 1,959,104,240 KS3 3,000 5,000,242 1,112,959 2,207 Multivariate 94,217 17,896 c. Outlier Sebuah data mempunyai outlier jika memiliki nilai p1 dan p2 kurang dari 0,05. Pada tabel mahalanobis distance yang terdapat pada tabel 4.10 terlihat ada nilai p1 dan p2 di bawah 0,05. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa terdapat adanya outlier. Tabel Observations farthest from the centroid Observation Mahalanobis d number squared p1 p2 6 71,279,000, ,919,000, ,277,000, ,724,000, ,638,000, ,861,000,000 Observation Mahalanobis d number squared p1 p ,508,001, ,334,003, ,385,004, ,658,010, ,531,013, ,851,045, ,084,068, ,831,073, ,987,088, ,517,098, ,098,107, ,081,108, ,886,112, ,852,113, ,723,116, ,583,120, ,306,156, ,574,180, ,487,183, ,126,197, ,683,214, ,401,225, ,075,239, ,769,253, ,144,282, ,299,325, ,231,328, ,998,341, ,522,367, ,492,369, ,367,376, ,294,380, ,159,388, ,044,395, ,859,405, ,787,410, ,548,424, ,046,455, ,977,459, ,792,471, ,590,484, ,304,502, ,972,524, ,927,527, ,825,533, ,750,538, ,680,543, ,675,543, ,586,549, ,584,549, ,338,565, ,296,568, ,622,612 1, ,555,617 1, ,287,634 1, ,146,643 1, ,998,653 1, ,803,666 1, ,784,667 1, ,609,678 1, ,572,681 1, ,322,696 1, ,306,697 1, ,171,706 1,000 ProsidingSIMNASIPTEK: Hal. A72

9 Observation Mahalanobis d number squared p1 p ,157,707 1, ,143,708 1, ,130,709 1, ,106,710, ,037,714, ,010,716, ,998,717, ,883,724, ,815,728, ,427,751, ,410,752, ,194,765, ,171,767, ,966,778, ,598,799 1, ,438,808 1, ,376,811 1, ,337,813 1, ,674,847 1, ,665,847 1, ,657,847 1, ,480,856 1, ,195,869 1, ,105,873 1, ,096,873 1, ,922,881 1, ,291,906 1, ,146,911 1, ,067,914 1, ,067,914 1,000 d. Multikolinearitas dan Singularitas Nilaideterminant of sampel covariance matrix =.000. Berdasarkan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas dan singularitas pada data yang dianalisis, sehingga data dinyatakan valid Uji Kesesuaian Model penelitian sementara terlihat pada gambar 4.2. yang diperoleh setelah dilakukan uji validasi dan reliabilitas Model teori yang diajukan pada penelitian ini tidak sesuai dengan model populasi yang diobservasi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melihat nilai P pada tabel yang bernilai kurang dari 0,05. Tabel Hasil Uji Kesesuaian Model Ukuran Batas Nilai Hasil Uji Keterangan Kesesuaian Kritis Model Absolut Fit Measures ChiSquare X 2 Kecil, χ 2 816,145 Tidak Baik (CMIN) α ; df Probability 0,05 0,000 Tidak Baik ChiSquare X 2 2,00 5,748 Tidak Baik Relatif (CMIN/DF) GFI 0,90 0,566 Tidak Baik RMSEA 0,08 0,194 Tidak Baik Incremental Fit Measures AGFI 0,90 0,420 Tidak Baik TLI 0,95 0,581 Tidak Baik NFI 0,90 0,613 Tidak Baik CFI 0,95 0,652 Tidak Baik Parsimonious Fit Measures PNFI 0,60 0,509 Tidak Baik PGFI 0,60 0,423 Tidak Baik Karena nilai P kurang dari 0,05 atau tidak memenuhi persyaratan, maka uji kriteria lain seperti; absolut fit measure, incremental fit measures, dan parsimonious fit measures tidak dilanjutkan. Sehingga langkah selanjutnya adalah dengan menggunakan analisis jalur (path analysis) Analisis Model Jalur (Path Analysis) Model Jalur Awal Model jalur awal untuk analisis jalur dapat dilihat pada gambar 4.3.: Gambar 4.3. Model Jalur Awal Gambar 4.2. Model Penelitian Setelah Uji Validasi dan Reliabilitas ProsidingSIMNASIPTEK: Hal. A73

10 Dari hasil uji signifikansi diperoleh nilai koefisien yang mempengaruhi signifikansi setiap jalur pada model jalur awal. Hasil uji signifikansi ditunjukkan pada gambar 4.4. Gambar 4.4. Hasil Uji Signifikansi Model Jalur Awal Hubungan kausalitas antar jalur yang boleh digunakan harus memenuhi kriteria nilai probabilitas P < 0,05 dan koefisien regresi bernilai positif. Pada tabel ditampilkan hasil analisis terhadap model jalur awal. Tabel Koefisien Regresi dan Nilai Probabilitas Model Jalur Awal Hubungan Kausalitas Koefisien Regresi (KR) Probabilitas (P) Keterangan KP KL 0,131 0,351 Non Signifikan KP KS 0,201 0,451 Non Signifikan KP KI 0,671 0,005 Signifikan MB KI 1,227 0,000 Signifikan MB KL 0,170 0,066 Non Signifikan MB KS 1,163 0,000 Signifikan MB KP 1,133 0,022 Signifikan Dari hasil uji signifikansi yang disimpulkan dalam tabel 4.12., terdapat empat jalur signifikan dan tiga jalur non signifikan. Hal ini menyatakan bahwa model jalur awal yang diajukan, tidak sesuai atau tidak fit. Hipotesis operasional akan diterima (jika P < 0,05) atau ditolak (jika P > 0,05) sesuai dengan hasil uji signifikansi. Tabel memperlihatkan hasil hipotesis khusus Hipotesis Tabel Hasil Hipotesis Operasional Deskripsi Hipotesis Statistik Hipotesis Hasil H1 Diduga kualitas KP KS Ditolak H2 H3 H4 H5 H6 H7 sistem secara signifikan mempengaruhi kepuasan peserta e procurement. Diduga kualitas sistem secara signifikan mempengaruhi manfaat bersih. Diduga kualitas informasi secara signifikan mempengaruhi kepuasan peserta e procurement. Diduga kualitas informasi secara signifikan mempengaruhi manfaat bersih. Diduga kualitas layanan secara signifikan mempengaruhi kepuasan peserta e procurement Diduga kualitas layanan secara signifikan mempengaruhi manfaat bersih Diduga kepuasan peserta e procurement secara signifikan mempengaruhi manfaat bersih MB KS KP KI MB KI KP KL MB KL MB KP (Non Signifikan) (Signifikan) (Signifikan) (Signifikan) Ditolak (Non Signifikan) Ditolak (Non Signifikan) (Signifikan) Model Jalur Akhir Model jalur akhir yang dibuat berdasarkan penghapusan jalur dari uji signifikansi, diperlihatkan pada gambar 4.5. Gambar 4.5. Model Jalur Akhir Dari hasil uji signifikansi diperoleh gambaran koefisien regresi seperti pada gambar 4.6. ProsidingSIMNASIPTEK: Hal. A74

11 MB = 11, ,252 KL + 1,965 KS + 0,239 KP Gambar 4.6. Hasil Uji Signifikansi Model Jalur Akhir Tabel memperlihatkan hasil analisa Koefisien Regresi dan Probabilitas untuk model jalur akhir yang dibuat. Tabel Koefisien Regresi dan Nilai Probabilitas Model Jalur Akhir Hubungan Koefisien Probabilitas Keterangan Kausalitas Regresi (KR) (P) KP KI 0,750 0,000 Signifikan MB KL 0,252 0,022 Signifikan MB KS 1,965 0,000 Signifikan MB KP 0,239 0,000 Signifikan Tabel 4.15.Koefisien Determinasi Model Jalur Akhir Variabel Endogen R 2 Intercept KP 12,20% 2,445 MB 63,40% 11, Interpretasi Model Persamaan variabel endogen model akhir dapat dibuat berdasrkan tabel dan tabel 4.15 KP = intercept + γ12 KI4.1 KP = 2, ,750 KI Persamaan 4.1 menjelaskan hubungan antara Kepuasan Pengguna (KP) dengan Kualitas Informasi (KI). Apabila KI meningkat 1 satuan, maka KP akan meningkat 0,750. Hasil penelitian menjelaskan Kepuasan Peserta (KP) yang dipengaruhi oleh variasi Kualitas Informasi (KI) sebanyak 12,20%, sedangkan persentase sebesar 87,80% merupakan variasi yang dijelaskan oleh variabelvariabel lain dalam penelitian ini. Variabel endogen Kepuasan Peserta (KP) dipengaruhi oleh Kualitas Informasi (KI). Persamaan 4.2 menjelaskan hubungan antara Manfaat Bersih (MB) dengan Kualitas Layanan (KL), Kualitas Sistem (KS) dan Kepuasan Pengguna (KP). Jika KL meningkat 1 satuan dan KS serta KP bernilai konstan, maka Manfaat Bersih (MB) akan meningkat sebesar 0,252. Jika KS meningkat 1 satuan dan KL serta KP bernilai konstan, maka Manfaat Bersih (MB) akan meningkat sebesar 1,965. Jika KP meningkat 1 satuan dan KL serta KS bernilai konstan, maka Manfaat Bersih (MB) akan meningkat sebesar 0,239. Variabel endogen Manfaat Bersih (MB) dipengaruhi secara signifikan oleh Kualitas Layanan (KL), Kualitas Sistem (KS), dan Kepuasan Peserta (KP). Hasil penelitian menjelaskan 63,40% Manfaat Bersih (MB) dipengaruhi oleh variasi Kualitas Layanan (KL), Kualitas Sistem (KS) dan Kepuasan Peserta (KP) sedangkan persentase sebesar 36,60% merupakan variasi yang dijelaskan oleh variabel Kualitas Informasi (KI) Uji Moderator Pengujian signifikansi moderator dalam penelitan ini akan diteliti berpengaruh atau tidaknya faktor status kepemilikan modal perusahaan terhadap kepuasan peserta yang disebabkan oleh manfaat bersih. Analisis keragaman variabel moderator berdasarkan kriteria status kepemilikan perusahaan ini dibagi menjadi dua kategori yaitu kategori BUMN (B) dan kategori Swasta (S). Data hasil output untuk analisis keragaman variabel moderator berdasarkan status kepemilikan perusahaan. Hipotesis umum yang diajukan dalam analisa berdasarkan lokasi perusahaan, adalah: H 0 : Diduga kepuasan peserta eprocurement yang disebabkan oleh manfaat bersih tidak dipengaruhi oleh status kepemilikan perusahaan. H 1 : Diduga kepuasan peserta eprocurement yang disebabkan oleh manfaat bersih dipengaruhi oleh status kepemilikan perusahaan. Penentuan hipotesis H 0 diterima atau tidak diterima dilihat dari besar nilai p dalam analisa moderator status kepemilikan perusahaan. Nilai p yang dimaksud, adalah nilai probability untuk model unconstrained pada tabel CMIN. Hipotesis H 0 diterima jika nilai p lebih besar dari 0,05 ( p > 0,05). Untuk nilai p yang lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka hipotesis H 0 ditolak. MB = intercept + γ21 KL + γ22 KS + β21 KP4.2 ProsidingSIMNASIPTEK: Hal. A75

12 Tabel CMIN Model NPAR CMIN DF P CMIN/ DF Unconstrained 24 56,707 6,000 9,451 Structural weights 20 65,696 10,000 6,570 Structural covariances 14 84,694 16,000 5,293 Structural residuals ,331 18,000 5,574 Saturated model 30,000 0 Independence model ,114 20,000 14,356 Dilihat dari tabel CMIN untuk status kepemilikan perusahaan BUMN dan swasta, diperoleh nilai p = 0,000 yang berarti p < 0,005. Dengan demikian dinyatakan hipotesis H 0 tidak diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh keragaman status kepemilikan perusahaan terhadap kepuasan peserta eprocurement yang disebabkan oleh manfaat bersih. a. Status Kepemilikan Perusahaan BUMN Terdapat dua hipotesis khusus yang diajukan untuk kategori BUMN, yaitu: H 0 : Tidak terbukti signifikansi kepuasan peserta eprocurement yang disebabkan oleh Kualitas Informasi bagi peserta dengan status kepemilikan perusahaan adalah BUMN. H 1 : Terbukti signifikansi kepuasan peserta e procurement yang disebabkan oleh Kualitas Informasi bagi peserta dengan status kepemilikan perusahaan adalah BUMN. Untuk menentukan apakah hipotesis H 0 diterima atau ditolak, dilihat dari hasil analisis moderator status kepemilikan perusahaan dengan status BUMN. Pada tabel Regression WeightsBUMN terlihat hubungan antara kausalitas Kualitas Informasi (KI) dengan Kepuasan Peserta (KP) memiliki nilai p = 0,374 atau p > 0,005. Jika p lebih besar dari 0,005 (p > 0,005), maka hipotesis H 0 diterima. Tabel Regression Weights BUMN KP M B M B M B Estimat e S.E. C.R. KI,260,293,889 K L K S K P,706,488 1,444 1,355,423 3,205,799,409 1,955 Labe P l,37 4 b1_1,14 9 b2_1,00 1 b3_1,05 1 b4_1 Berdasarkan nilai p dari tabel Regression Weights BUMN, dapat dibuktikan bahwa kepuasan peserta eprocurement tidak dipengaruhi oleh kualitas informasi, bagi peserta dengan status kepemilikan perusahaan adalah BUMN. b. Status Kepemilikan Perusahaan Swasta Terdapat dua hipotesis khusus yang diajukan untuk kategori Swasta, yaitu: H 0 : Tidak terbukti signifikansi kepuasan peserta eprocurement yang disebabkan oleh Kualitas Informasi bagi peserta dengan status kepemilikan perusahaan adalah Swasta. H 1 : Terbukti signifikansi kepuasan peserta e procurement yang disebabkan oleh Kualitas Informasi bagi peserta dengan status kepemilikan perusahaan adalah Swasta. Untuk menentukan apakah hipotesis H 0 diterima atau ditolak, dilihat dari hasil analisis moderator status kepemilikan perusahaan dengan status Swasta. Pada tabel Regression Weights Swasta terlihat hubungan antara kausalitas Kualitas Informasi (KI) dengan Kepuasan Peserta (KP) memiliki nilai p = 0,000 atau p < 0,005. Jika p lebih kecil dari 0,005 (p < 0,005), maka hipotesis H 0 ditolak. KP M B M B M B Tabel Regression Weights Swasta Estimat e S.E. C.R. P Labe l KI,707,185 3,831 *** b1_2 K L,273,113 2,404,01 6 b2_2 KS 1,967,173 11,379 *** b3_2 KP,216,071 3,023,00 3 b4_2 Berdasarkan nilai p dari tabel Regression Weights Swasta, dapat dibuktikan bahwa kepuasan peserta eprocurement dipengaruhi oleh kualitas informasi, bagi peserta dengan status kepemilikan perusahaan adalah Swasta. Ringkasan hasil pengujian hipotesis khusus yang diajukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel Tabel Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Khusus Hipotesis Deskripsi Hipotesis Keputusan H8 Diduga signifikasi kepuasan peserta eprocurement yang disebabkan kualitas sistem dipengaruhi oleh faktor status Ditolak ProsidingSIMNASIPTEK: Hal. A76

13 H9 H10 H11 H12 H13 H14 kepemilikan modal perusahaan Diduga signifikasi kepuasan peserta eprocurement yang disebabkan kualitas informasi dipengaruhi oleh faktor status kepemilikan modal perusahaan Diduga signifikasi kepuasan peserta eprocurement yang disebabkan kualitas layanan dipengaruhi oleh faktor status kepemilikan modal perusahaan Diduga signifikasi manfaat bersih yang disebabkan kualitas sistem dipengaruhi oleh faktor status kepemilikan modal perusahaan Diduga signifikasi manfaat bersih yang disebabkan kualitas informasi dipengaruhi oleh faktor status kepemilikan modal perusahaan Diduga signifikasi manfaat bersih yang disebabkan kualitas layanan dipengaruhi oleh faktor status kepemilikan modal perusahaan Diduga signifikasi manfaat bersih yang disebabkan kepuasan peserta eprocurement dipengaruhi oleh faktor status kepemilikan modal perusahaan Ditolak Ditolak V.KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Kualitas informasi merupakan variabel atau faktor yang paling mempengaruhi kepuasan peserta eprocurement. 2. Kualitas layanan, kualitas sistem dan kepuasan peserta merupakan variabel atau faktor yang paling mempengaruhi manfaat bersih e Procurement bagi para peserta eprocurement. 3. Keragaman status kepemilikan perusahaan terhadap kepuasan peserta eprocurement yang disebabkan oleh manfaat bersih bagi peserta, dimana tingkat kepuasan ini dilihat dari kualitas informasi yang dihasilkan. 4. Kepuasan peserta eprocurement tidak dipengaruhi oleh kualitas informasi, bagi peserta dengan status kepemilikan perusahaan adalah BUMN. 5. Kepuasan peserta eprocurement dipengaruhi oleh kualitas informasi, bagi peserta dengan status kepemilikan perusahaan adalah Swasta. REFERENSI Aritonang, R. L. (2005). Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Chaffey, D. (2004). Ebusiness and Ecommerce Management: Strategy, Implementation, and Practice (2nd edition). New Jersey: Prentice Hall. DeLone, W. H. (1992). Information System Success: The Quest for the Dependent Variable. Information System Research 3(1), DeLone, W. H. (2003). Information Systems Success: A TenYear Update. Journal of Information Systems Research, The Institute of Management Sciences. Eid, Mustafa I. (2011). Determinants of E Commerce Customer Satisfaction, Trust, and Loyalty in Saudi Arabia. Journal of Electronic Commerce Research, Vol 12, No. 1. Fauzan, M. M. (2013). Tingkat Kesiapan Masyarakat Jasa Konstruksi Dalam Penerapan EProcurement Di Lhokseumawe. Teras Jurnal, Vol 3, No. 1, Maret. Ghozali, I. (2004). Model Persamaan Struktural: Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS Ver Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hair, J. F. (1998). Multivariat Data Analysis. New Jersey: Prentice Hall. Jogiyanto, H. (2007). Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Kusdaryono, A. (2007). Strategi Penerapan Sistem EProcurement Pemerintah (SePP): Studi Kasus di Departemen Komunikasi dan Informatika R.I. Jakarta: Universitas Budi Luhur. Liu, C. dan Arnett, K. P.. (2009). Exploring the Factors Associated with Web Site Success In the Context Of Electronic Commerce. Information & Management, 38, Muzahid Akbar, Mohamma, dan Parvez. (2009). Impact of Service Quality, Trust, and Customer Satisfaction on Customers Loyalty. ABAC Journal Vol. 29, No. 1 (JanuaryApril), Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Santoso, S. (2011). Struktural Equation Model (SEM): Konsep dan Aplikasi dengan AMOS 18. Jakarta: Elex Media Komputindo. Santoso, S. dan Fandy Tjiptono. (2002). Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo. Seddon, P. S. (1999). Dimensions of Information Systems Success. Communication of the AIS (2). ProsidingSIMNASIPTEK: Hal. A77

14 Sitinjak, T. dan Sugiarto. (2006). Lisrel. Yogyakarta: Graha Buku. Sugiyono. ( 1999). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Turban, E. K. (2004). Electronic Commerce: A Managerial Perspective. New Jersey: Prentice Hall. Widodo, P. P. (2007). Seri Structural Equation Modeling. Jakarta: Universitas Budi Luhur. Zeithaml, V. A. (1990). Delivering Quality Service: Balancing Customer Perception and Expectation. New York.: The Free Press. ProsidingSIMNASIPTEK: Hal. A78

Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manfaat Bersih dan Kepuasan Pengguna E-Procurement

Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manfaat Bersih dan Kepuasan Pengguna E-Procurement Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manfaat Bersih dan Kepuasan Pengguna E-Procurement Xanty Adhi Parandani 1, Ade Surya Budiman 2 1 Program Studi Manajemen Informatika/AMIK BSI Bogor e-mail: xanty.xip@bsi.ac.id

Lebih terperinci

ISBN: SNIPTEK 2014 ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANFAAT BERSIH DAN KEPUASAN PENGGUNA E-PROCUREMENT

ISBN: SNIPTEK 2014 ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANFAAT BERSIH DAN KEPUASAN PENGGUNA E-PROCUREMENT ISBN: 978-602-72850-5-7 SNIPTEK 2014 ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANFAAT BERSIH DAN KEPUASAN PENGGUNA E-PROCUREMENT Fatmawati STMIK Nusa Mandiri fatmawati@gmail.com ABSTRAK Keberadaan e-procurement

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA

KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 84~88 KAJIAN EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN SISWA 84 Yopi Handrianto AMIK BSI Bandung e-mail : yopi.yph@bsi.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Indomaret Point Pandanaran di kota Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan dilakukan pengujian dan analisis model berdasarkan data kuesioner yang terkumpul untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah diajukan

Lebih terperinci

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN :

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : KAJIAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI JASA PENGIRIMAN BARANG BERDASARKAN KERAGAMAN JENIS KELAMIN, PENDIDIKAN DAN UMUR PENGGUNANYA Fitriana Destiawati Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian yang bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh persepsi biaya, persepsi kenyamanan, dan persepsi resiko terhadap minat beli situs tokobagus.com. Karena itulah

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Responden Pada bab IV ini akan menampilkan hasil penelitian yang berupa gambaran umum objek penelitian dan data deskriptif serta menyajikan hasil komputasi

Lebih terperinci

KAJIAN MODEL KESUKSESAN SISTEM INFORMASI DeLONE & McLEAN PADA wifi.id DI KOTAMADYA SUKABUMI

KAJIAN MODEL KESUKSESAN SISTEM INFORMASI DeLONE & McLEAN PADA wifi.id DI KOTAMADYA SUKABUMI KAJIAN MODEL KESUKSESAN SISTEM INFORMASI DeLONE & McLEAN PADA wifi.id DI KOTAMADYA SUKABUMI Renny Oktapiani 1, Dwiza Riana, S.Si, MM, M.Kom 2*) Program Studi Magister Ilmu Komputer STMIK NUSAMANDIRI JAKARTA

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG Bab ini akan memaparkan analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan keputusan hutang pada pemilik usaha tenun dengan menggunakan Theory Planned

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan pembahasannya. Pembahasan diawali dengan dimulai hasil statistik deskriptif yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN E-LIBRARY: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

KAJIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN E-LIBRARY: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI KAJIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN E-LIBRARY: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN NASIONAL RI SITI ALIFAH siti.alifah2005@yahoo.co.id Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

KAJIAN PENERIMAAN SISTEM PENDATAAN ULANG PESERTA PROGRAM PENSIUN : STUDI KASUS PADA DANA PENSIUN PLN

KAJIAN PENERIMAAN SISTEM PENDATAAN ULANG PESERTA PROGRAM PENSIUN : STUDI KASUS PADA DANA PENSIUN PLN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 582~589 KAJIAN PENERIMAAN SISTEM PENDATAAN ULANG PESERTA PROGRAM PENSIUN : STUDI KASUS PADA DANA PENSIUN PLN Hariyanto AMIK BSI Tangerang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Responden BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan 216 kuesioner kepada konsumen yang pernah berkunjung dan melakukan pembelian di gerai Starbucks di Surabaya.

Lebih terperinci

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL RIZKA MARSA PRAMADANI, MUDJAHIDIN, S.T, M.T SISTEM

Lebih terperinci

MODEL PENGUKURAN KUALITAS SITUS WEB PEMESANAN PIZZA ONLINE DI INDONESIA DENGAN METODE WEBQUAL DAN STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

MODEL PENGUKURAN KUALITAS SITUS WEB PEMESANAN PIZZA ONLINE DI INDONESIA DENGAN METODE WEBQUAL DAN STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) MODEL PENGUKURAN KUALITAS SITUS WEB PEMESANAN PIZZA ONLINE DI INDONESIA DENGAN METODE WEBQUAL DAN STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Yulisa Gardenia yulisagardenia@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Alasan memilih Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah karena untuk memudahkan penulis

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif 1. Analisis secara deskriptif Bagian ini akan membahas hasil pengolahan data yang telah dikumpulkan dari lapangan berdasarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT- RD sebagai salah satu media evaluasi pembelajaran. Melalui penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Gambaran Umum Responden Objek penelitian yang ditetapkan adalah mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti angkatan 2006-2010

Lebih terperinci

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM). ANALISIS SERVICE QUALITY PT. TERMINAL PETI KEMAS SURABAYA BERBASIS STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) Trinil Muktiningrum, Haryono, Vita Ratnasari Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 33 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Responden Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah pemilik usaha laundry di Surabaya, sebanyak 120 responden. Dengan Menggunaan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan Metode penelitian, langkah awal yaitu melakukan studi literatur dan jurnal yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan memilih Kabupaten Ngawi, Jawa Timur karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING E-DUKASI.NET BERDASARKAN MODEL DELONE & MCLEAN

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING E-DUKASI.NET BERDASARKAN MODEL DELONE & MCLEAN Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 231~237 EFEKTIVITAS PEMANFAATAN E-LEARNING E-DUKASI.NET BERDASARKAN MODEL DELONE & MCLEAN 231 Yopi Handrianto 1, Hendra Supendar 2 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Data diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pelanggan Nusantara Tour di Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/ Subyek Penelitian 1. Sejarah Smartphone Xiaomi Salah satu perusahaan yang memproduksi smartphone adalah Xiaomi. Xiaomi sendiri mulai menjual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, baik data yang bersifat data sekunder maupun data primer, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk menggambarkan kondisi jawaban responden untuk masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk menggambarkan kondisi jawaban responden untuk masing-masing BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada Bab IV ini disajikan gambaran data penelitian yang diperoleh dari hasil jawaban responden, proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis pendekatan dan penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel secara langsung dari populasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan

Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan 3 Vol. 9, No., 3-3, Januari 3 Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan Syamsuddin Abstrak Untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini bertujuan untuk mengungkap hasil penelitian dan pembahasannya. Tahapan awal dalam menganalisis data yang dilakukan yaitu dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Profil Aplikasi SIR SIR adalah layanan arsip online yang dikelola oleh perpustakaan Stikom Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN JASA TRANSPORTASI DARAT CV. PARADEP TAXI MEDAN Responden yang

Lebih terperinci

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL. Rizka Marsa Pramadani

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL. Rizka Marsa Pramadani ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL Rizka Marsa Pramadani 5209 100 044 PEMBIMBING 1 Mudjahidin, S.T, M.T. NIP:1970 1010 2003 121 001

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang. Sedangkan untuk subyek penelitian ini yaitu seluruh pegawai

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Lilis Suhartini, Eka Wahyu Hidayat, Aldy Putra Aldya Fakultas Teknik

Lebih terperinci

With AMOS Application

With AMOS Application ASUMSI DAN PERSYARATAN PADA STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) With AMOS Application Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Asumsi dan persyaratan penting saat menggunakan SEM 1. Sample Size 2. Normalitas Data

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) (Studi Kasus di Jurusan Statistika Universitas Diponegoro Semarang) SKRIPSI

Lebih terperinci

4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Awal 4.1.1 Studi Literatur Langkah awal yang harus dilakukan adalah studi literatur untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini. Hasil dari studi literatur terdapat

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAMAT METEOROLOGI DAN GEOFISIKA: Studi Kasus BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

KAJIAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAMAT METEOROLOGI DAN GEOFISIKA: Studi Kasus BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 202 (SNATI 202) ISSN: 907-5022 Yogyakarta, 5-6 Juni 202 KAJIAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAMAT METEOROLOGI DAN GEOFISIKA: Studi Kasus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di 30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner

Lebih terperinci

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Ike Verawati 1, Wing Wahyu Winarno 2, Andi Sunyoto 3 1,2,3 Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta E-mail: 1 ike.verawati@gmail.com,

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel 3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV Opal Transport. B. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan SMA Negeri 1 Maronge NTB. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1. Sistem Informasi Sutabri (2012) dalam bukunya yaitu Analisis Sistem Informasi mendefinisikan sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan

Lebih terperinci

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. Profil Responden Penelitian Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 20 buah. Pada saat pengembalian hanya kembali 3 kuesioner, dimana terdapat 4 kuesioner

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) Nur Amalia Ma rufah 1, Panji Deoranto 2, Rizky Luthfian Ramadhan Silalahi 2* 1 Alumni,

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mengenai pengujian model Theory Planned Behavior dalam menentukan pengaruh sikap siswa, norma subjektif,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN Program Studi S1 Informatika, Fakultas Informatika Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1, Bandung Jawa Barat degunk@telkomuniversity.ac.id

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan Schindler, 2003). Dengan demikian populasi adalah individu yang memiliki informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian digilib.uns.ac.id 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berisi tentang desain penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan.

Lebih terperinci

KAJIAN PENERIMAAN PENERAPAN PROGRAM BANTU BELAJAR BERHITUNG DASAR MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS BAGI SISWA TAMAN KANAK-KANAK. Corie Mei Hellyana

KAJIAN PENERIMAAN PENERAPAN PROGRAM BANTU BELAJAR BERHITUNG DASAR MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS BAGI SISWA TAMAN KANAK-KANAK. Corie Mei Hellyana Evolusi Vol.II No.2 September 2014 ISSN: 2338-8161 KAJIAN PENERIMAAN PENERAPAN PROGRAM BANTU BELAJAR BERHITUNG DASAR MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS BAGI SISWA TAMAN KANAK-KANAK Corie Mei Hellyana Program Studi

Lebih terperinci

LIMA Dinamika Fakta Empirik

LIMA Dinamika Fakta Empirik LIMA Dinamika Fakta Empirik Data yang diperoleh dirasakan melalui uji indikator variabel, yang dinilai berdasarkan nilai reratanya, serta uji model yang dikembangkan dalam penelitian ini. Uji indikator

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS MERCU BUANA

KAJIAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS MERCU BUANA KAJIAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS MERCU BUANA Sukarno Bahat Nauli Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Satya Negara Indonesia e-mail : sukarnobahat@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan fakta empiris dan dapat diyakini

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB 3 DESAIN PENELITIAN BAB 3 DESAIN PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, jenis data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman merupakan salah satu instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang terletak di Jalan Ring Road

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data dan obyek pada penelitian ini adalah Waroeng Spesial Sambal di Yogyakarta.

Lebih terperinci

KAJIAN PENERIMAAN SISTEM PENDATAAN ULANG PESERTA PROGRAM PENSIUN : STUDI KASUS PADA DANA PENSIUN PLN

KAJIAN PENERIMAAN SISTEM PENDATAAN ULANG PESERTA PROGRAM PENSIUN : STUDI KASUS PADA DANA PENSIUN PLN KAJIAN PENERIMAAN SISTEM PENDATAAN ULANG PESERTA PROGRAM PENSIUN : STUDI KASUS PADA DANA PENSIUN PLN Apriyanto Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Bogor Jl. Merdeka No. 168 Bogor, apriyanto.apo@bsi.ac.id

Lebih terperinci

(Mohon diberi tanda silang sesuai dengan data pribadi Bapak/Ibu) Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan. Pendidikan Terakhir : a. D3 b. S1 c.

(Mohon diberi tanda silang sesuai dengan data pribadi Bapak/Ibu) Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan. Pendidikan Terakhir : a. D3 b. S1 c. Lampiran 1. Kuesioner Identitas Responden (Mohon diberi tanda silang sesuai dengan data pribadi Bapak/Ibu) Nama : (boleh tidak diisi) Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan Umur :... Tahun Pendidikan

Lebih terperinci

PARADIGMA VOL. IX NO. 3, AGUSTUS 2007

PARADIGMA VOL. IX NO. 3, AGUSTUS 2007 KAJIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI LAYANAN AKADEMIK BERBASIS WEB BERDASARKAN PENDEKATAN TAM : Studi Kasus di AMIK BSI JAKARTA Oleh: Eni Heni Hermaliani ABSTRAK Di era globalisasi ini, informasi menjadi

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Hasil dari pengolahan data dan analisis data, kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. Terdapat hubungan positif yang signigikan antara variabel Kualitas Jasa dengan terbentuknya

Lebih terperinci

: Sangat Setuju : Setuju : Netral : Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju. Contoh : No Pernyataan STS TS N S SS

: Sangat Setuju : Setuju : Netral : Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju. Contoh : No Pernyataan STS TS N S SS Lampiran 1 Kuesioner ini semata-mata hanya untuk kepentingan akademis dan tidak akan berdampak apapun pada profesi saudara. Adapun kerahasiaan pengisian kuesioner ini akan dijamin sepenuhnya. Untuk itu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Hero Supermarket di Kota Yogyakarta, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Hero Supermarket di

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Salah satu tahap dalam penelitian adalah proses pengumpulan dan pengolahan data. Pada tahap ini berisikan penjelasan mengenai jenis data yang diperlukan, teknik dan

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman 553-562 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUH NIAT KONSUMEN UNTUK MEMBELI COKLAT MONGGO SECARA ONLINE

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUH NIAT KONSUMEN UNTUK MEMBELI COKLAT MONGGO SECARA ONLINE FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUH NIAT KONSUMEN UNTUK MEMBELI COKLAT MONGGO SECARA ONLINE Chika Darcaniya, Nuning Setyowati, Fanny Widadie Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

KUESIONER. I. Karakteristik Responden : 1. Usia anda saat ini : a tahun b tahun c. > 34 tahun

KUESIONER. I. Karakteristik Responden : 1. Usia anda saat ini : a tahun b tahun c. > 34 tahun KUESIONER Kami mohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini. Kami menjamin kerahasiaan, baik itu dalam hal identitas maupun semua pertanyaan yang terlampir. Atas kesediaan dan waktunya

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE (Studi Kasus pada Website sia.undip.ac.id) SKRIPSI Disusun oleh: ENGGAR

Lebih terperinci

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dan tanggapan responden terhadap item-item pertanyaan dalam kuesioner. Responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan metode-metode penelitian yang akan digunakan, yang meliputi sumber dan jenis data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah PT. Mega Andalan Komponen Logam yang beralamat di Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dan subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru, Sukoharjo.Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey. Penelitian survey adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek & Subyek Penelitian Obyek dari penelitian ini yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan subyeknya ialah para Mahasiswa Magister UMY. Alasan mengapa peneliti memilih

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Eka Wahyu Hidayat 1), Nurul Hiron 2), Hamdika Rizki Pradhana 3) 1), 2) Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh guru PAUD di Salatiga, dengan menggunakan sampel guru PAUD di Salatiga yang diambil dari 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Demi memberikan deskripsi mengenai responden yang menjadi obyek penelitian, penulis membuat karakteristik responden dimana dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PENDEKATAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING (SEM) UNTUK ANALISA PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. FERRO SIDOARJO) Sonny Faizal 1) dan Indung Sudarso

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu 3.1 Jenis Penelitian BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu merupakaan jenis penelitian untuk mendapatkan penjelasan hubungan antar variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II 62 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II (Persero).

Lebih terperinci