Skizofrenia Paranoid

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Skizofrenia Paranoid"

Transkripsi

1 PRESENTASI KASUS Skizofrenia Paranoid Pembimbing : Dr. Siti Khalimah Sp.KJ Disusun oleh : Anak Agung Raka A.( ) Zaty Hulwanie Ezani ( ) Maria Yosepha L. ( ) Corinne Elsa ( ) KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA RUMAH SAKIT JIWA Dr. MARZOEKI MAHDI PERIODE 27 JUNI s/d 30 JULI 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA

2 STATUS PSIKIATRI I. IDENTITAS Nama : Ny. SF Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 38 th Tempat/Tanggal Lahir :Depok, 30 April 1974 Agama : Islam Suku bangsa /warga Negara : Sulawesi / Indonesia Status Pernikahan : Bercerai (janda) Pendidikan Terakhir : Tamat SMA Pekerjaan : Tidak bekerja Alamat : Jln Cemara 2, no 54, RT/RW 01/10 Kelurahan Bakti Jaya, Sukma Jaya, Depok Tanggal Masuk RS.MM : IGD tanggal 04 Juli 2011 R. Kresna tanggal 04 Juli 2011 R.Arimbi tanggal 07 Juli 2011 II. RIWAYAT PSIKIATRI Autoanamnesa di Ruang Arimbi, RS.Marzoeki Mahdi pada tanggal 08 Juli 2011 pada pukul 11:30 wib. Alloanamnesa dengan anak perempuan pasien dengan ayah pasien A. Keluhan Utama Pasien banyak bicara, marah-marah, dan mengamuk dirumah sejak 3 hari SMRS. Keluhan Tambahan Pasien sulit tidur, nafsu makan berkurang B. Riwayat Gangguan Sekarang 2

3 Pasien datang ke Poli Psikiatri RS Marzoeki Mahdi tanggal 04 Juli 2011 pukul WIB diantar oleh keluarganya dengan keluhan pasien bicara banyak, marah-marah dan mengamuk di rumahnya sejak... Pasien mengaku dia sering bertengakar dengan saudara laki-lakinya dengan alasan ibu pasien pilih kasih, dan ibunya lebih sayang pada adik laki-lakinya. Pasien kesal karena pada saat adiknya ulang tahun, meminta motor dan dibelikan oleh ibunya walaupun dia sudah memiliki motor sebelumnya. Pasien berkata sejak 2 minggu yang lalu dia sulit tidur terutama pada malam hari, nafsu makan pasien berkurang. Pasien mengatakan ± 2 bulan SMRS sering marah marah, tanpa alasan yang jelas. Pasien gampang sekali tersinggung dan emosi bila ada hal yang pasien tidak suka.pasien juga mengatakan mendengar suara-suara ditelinganya yang di katakan pasien sebagai suara laki laki dan perempuan. Suara tersebut selalu mengomentari setiap apa yang dilakukan pasien. Misalnya pada saat pasien hendak ingin membantu anaknya untuk memasak. Pasien mendengar suara suara yang mengatakan kalau masakan pasien tidak enak dan percuma memasak karna tidak akan mau makan karna rasanya tidak enak. Pasien merasa kesal setiap kali sehabis mendengar suara-suara semacam tersebut karna selalu saja ada yang mengomentari dan mengangu. Pasien merasa sangat tergangu dan langsung tidak mau melanjutkan aktivitas. Pasien mengatakan suara yang didengarnya tidak bisa hilang. Pasien mendengar suara-suara tersebut pada saat sedang sedang beraktivitas atau sedang sendirian di kamar. Pasien juga mengatakan mendengar suara yang menyuruh pasien untuk mengamuk dan memukul orang. Suara tersebut menyuruh pasien pukul dan bunuh. Terutama bila pasien bertemu dengan orang yang dianggap pasien sebagai musuh. Pasien merasakan terhasut juga mendengar suara tersebut dan melakukan hal yang disuruh oleh suara yang dia dengar. Pasien juga yakin kalau ada musuh yang ingin membunuhnya. Tapi pasien tidak tau kenapa dia ingin dibunuh. Pasien mengatakan sudah ± 2 bulan SMRS sulit untuk tidur karna pasien merasa tidak tenang karna selalu mendengar suara yang mengangu. Pasien mengatakan sudah bosan minum obat dan tidak mau minum obat lagi. Pasien mengatakan sudah 3 bulan SMRS tidak mau minum obat. Alasannya karna pasien sudah jenuh minum obat terus. 3

4 C. Riwayat Gangguan Sebelumnya 1. Riwayat Psikiatri Sebelumnya Pasien berkata sejak pasien berumur 29 tahun pasien mulai bingung, bicara kacau, dan setiap berpindah kontrakan pasien merasa disetiap rumah ada aura dan melihat ada penunggunya namun pasien tidak mendengar adanya suara-suara. Pasien telah kelur masuk rumah sakit jiwa sebanyak 4 kali. Berdasarkan alloanamnesa, Ayah pasien mengatakan pasien pernah dirawat di RS Marzoeki Mahdi sebelumnya dengan keluhan seperti ini. Saat ini merupakan ketiga kalinya pasien dirawat di rumah sakit. 3 tahun SMRS (03 april mei 2008), pasien pertama kali dirawat di RS.Marzoeki Mahdi. Pasien dibawa ke IGD karena pasien marah marah, mengancurkan barang barang dirumah, berbicara dan ketawa sendiri sejak 2 bulan SMRS. Pasien menjadi gampang tersinggung dengan omongan orang lain, sering marah marah sama orang lain. Menurut anak perempuan pasien, pasien seperti ini setelah ibunya (istri pasien) selingkuh dengan lelaki lain yang lebih mapan dan kemudian pergi dari rumah meninggalkan pasien dan anak perempuanya (dia). Sebelum kejadian itu pasien masih bisa bekerja seperti biasa sebagai kuli bangunan dan tidak menunjukan sikap marah marah tanpa sebab, cemburu atau curiga berlebihan pada pria lain yang dekat sama ibunya( istri pasien). Setelah dirawat ± 35 hari (5 minggu), pasien kembali tenang dan pasien kemudian dibawa kerumah. Pasien rutin berobat jalan ke poliklinik psikiatri hanya selama beberapa bulan (bulan juni sampai dengan bulan oktober). 2 tahun SMRS (02 desember januari 2009), pasien kembali dibawa ke RS Marzuki Mahdi. Pasien putus obat selama ±1 bulan, ayah pasien mengatakan kalau anaknya sudah tidak mau dibawa ke RS untuk kontrol ke poliklinik psikiatri. Pasien marah marah dan mengamuk dirumah. Pasien juga memukul tetangga di samping rumahnya. Pasien tidak merasa salah ketika memukul tetangganya karna pasien yakin tetangganya sebagai musuh yang berniat jahat kepadanya. Pasien dirawat di RS selama ± 36 hari ( ± 5 minggu ) dan setelah pasien sudah tenang kembali pasien dibawa pulang. Pasien kontrol berobat ke poliklinik psikiatri. 4

5 Pasien sudah mulai membantu anak perempuannya mengerjakan pekerjaan rumah seperti mengisi bak air, memasak makanan atau mencuci pakaian, walaupun pasien tidak bekerja diluar rumah dan tidak menghasilkan uang. 2. Riwayat Penyakit Medis Pasien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan, terjatuh atau terbentur yang mengakibatkan luka / cedera pada daerah kepala. Os juga mengatakan tidak pernah mengalami demam tinggi sampai kejang, penyakit berat lainnya seperti diabetes melitus maupun darah tinggi. 3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif dan Alkohol Pasien mengatakan tidak pernah menggunakan obat obatan seperti pil BK, esstacy ataupun jenis obat-obatan terlarang yang lain. Pasien mengatakan tidak pernah meminum minuman alkohol seperti bir bintang, anggur cap orang tua, atau minuman keras merek topi miring. Pasien mengatakan merokok sejak kelas I SMP karena ajakan teman. Pasien merokok 2 bungkus dalam sehari. D. Riwayat Kehidupan Pribadi 1. Riwayat Prenatal dan perinatal Pasien lahir di dukun beranak atau paraji secara spontan normal, tidak ada trauma waktu lahir, cacat dan cukup bulan. Pasien merupakan anak ke 6 dari 6 bersaudara. Pasien merupakan anak yang diharapkan karena Ayah dan Ibu pasien menginginkan keluarga dengan banyak anak. 2. Masa Kanak Awal (0 3 tahun) Pasien minum ASI sampai umur 2 tahun. 5

6 Riwayat tumbuh kembang pasien saat masa kanak awal dalam keadaan normal sesuai dengan tumbuh kembang anak seusianya. Pasien sewaktu kecil seorang anak yang aktif, tak bisa diam selalu senang bermain di luar rumah. 3. Masa Kanak Pertengahan (3 11 tahun) Pasien mengatakan tidak pernah tinggal kelas selama duduk di bangku sekolah, pasien merupakan siswa dengan prestasi di sekolah dengan nilai rata rata, tidak terlalu menonjol. Pasien merasa senang kalau pergi kesekolah karena bisa bertemu dan bermain bersama teman temannya Pasien agak sulit beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan menghadapi banyak orang. Pasien di sekolah sering kena hukuman karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah. 4. Masa Kanak Akhir (pubertas dan remaja) a. Hubungan Sosial Pasien tidak terlalu dekat dengan saudara kandungannya dan tidak bisa berteman lama dengan orang, Pasien selalu berganti ganti teman. Baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar jarang mempunyai sahabat atau teman dekat. Pasien sering bertengkar baik dengan saudara kandung maupun teman disekolah. Pasien sering dihukum karena sering bertengkar. Namun pasien tak pernah merasa takut dan jera dengan perbuatannya karena pasien merasa dirinya tidak bersalah. Pasien mudah untuk marah, dan mudah untuk pasien memukul orang lain yang membuat dia marah atau emosi. b. Riwayat Pendidikan Pasien bersekolah sampai tamat SMA. Pasien tidak bisa melanjutkan lagi sekolahnya karena tidak ada biaya. Pasien sulit beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang banyak aturan. 6

7 Pasien kurang suka dengan guru di SMA karena suka memarahi dan menasehati pasien kalau pasien melawan dan tak mengikuti aturan di sekolah. Pasien paling suka pelajaran kesenian seperti menyanyi dan bermain gitar. Pasien suka bermain sepak bola. c. Perkembangan kognitif dan motorik Pasien masih bisa membaca dan menulis dengan cukup baik. Tidak terdapat disfungsi otak dan ganguan perkembangan spesifik. d. Problem emosi atau fisik khusus remaja Ayah pasien mengatakan pada saat pasien kelas 3 SMA, pasien mulai mengalami penurunan prestasi dalam belajar. Pasien jarang masuk ke sekolah, sering membolos tidak masuk ke sekolah. Pasien sering bertengkar dengan teman satu sekolahnya sampai nyaris dikeluarkan dari sekolah. Pasien tidak mempunyai ketakutan tertentu terhadap sesuatu, tidak kuatir akan dihukum dan tidak merasa sekitpun salah. Pasien tidak menggunakan obat obatan seperti pil BK, esstaccy maupun obat obat terlarang. Pasien merokok sejak SMP kelas I sebanyak dua bungkus rokok dalam sehari karena ajakan temannya. Pasien tidak mengkonsumi minuman berakohol seperti topi miring, anggur cap orang tua. Pasien tidak pernah merasa rendah diri dan tidak mengalami persoalan berat. e. Riwayat Psikoseksual: Pasien mengatakan mulai jatuh cinta pada saat berumur 15 tahun dengan teman pasien semasa SMP. Pasien juga pernah beberapa kali berganti pacar. 7

8 Pasien mengatakan tidak pernah berhubungan seksual sebelum menikah. Pasien menikah setelah lulus SMA dengan wanita yang dia sukai selama ini, diusia yang relatif muda yaitu 18 tahun. f. Latar Belakang Agama Pasien beragama Islam namun pasien rajin melakukan ibadah shalat 5 waktu. Pasien juga rajin melaksanakan puasa di bulan ramadhan. 5. Masa dewasa a. Riwayat Pekerjaan Pasien setelah lulus SMA pasien sempat bekerja sebagai pedagang mie ayam keliling bersama dengan saudara laki laki pasien selama ± 5 tahun, ( tahun ). Karena pasien merasa kurang menguntungkan jualan mie ayam keliling dan bosan kemudian pasien menjadi tukang parkir selama ± 3 tahun, (tahun ). Pasien kemudian mengikuti tawaran kawannya menjadi kuli bangunan borongan proyek ± 4 tahun, ( tahun 2003 awal 2008 ). Semenjak awal Febuari 2008, kejadian istri ketahuan selingkuh dan pergi bersama pria lain pasien sudah tidak bekerja sebagai kuli borongan proyek lagi. b. Aktivitas sosial Pasien mengatakan tidak memiliki banyak teman, jarang dapat berteman dengan baik. Pasien sering berganti ganti teman. Pasein mengatakan temannya kebanyakan laki laki. Pasien suka bergaul dengan orang yang asyik dan tidak membosankan. Pasien tidak suka dengan teman atau grup / gang yang banyak aturan. Pasien mengatakan punya beberapa musuh dan sering berkelahi dengan teman atau orang lain dan terkadang tanpa alasan yang jelas. c. Kehidupan Seksual masa dewasa Pasien tidak pernah berhubungan seks sebelum menikah. 8

9 Pasien menikah setelah lulus SMU pada usia 18 tahun (tahun 1992) dengan seorang wanita berumur 15 tahun. Mereka bertemu di pertunjukan dangdut dan saling jatuh cinta kemudian menikah. Awalnya hubungan dengan istri harmonis. Istri pasien mulai berubah semenjak pasien mendapat proyek borongan ke daerah karawang dan pasien jarang pulang ke rumah, istri pasien pergi dengan lelaki lain meninggalkan pasien dan anak perempuanya. Pasien mempunyai satu orang anak perempuan. Anak pasien sekarang berusia 19 tahun. Anak pasien lulusan SMK. Dan bekerja sebagai Spg dari perusahan rokok. Pasien tinggal dirumah hanya bersama anaknnya sekarang. d. Riwayat kemiliteran Pasien tidak mempunyai riwayat pendidikan militer. E. Riwayat Keluarga Pasien mengatakan tidak ada riwayat keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Pasien merupakan anak enam dari enam bersaudara. Sejak lahir pasien diasuh oleh ibu dan ayahnya.pasien setelah menikah hidup terpisah dari kedua orangtuanya. Pohon Keluarga: 9

10 F. Riwayat Sosial Ekonomi Pasien tinggal bersama anak perempuan pasien. Dengan lingkungan rumah yang padat, satu sama lain rumah saling berdekatan. Sumber pendapatan berasal dari anak perempuan pasien bekerja sebagai Spg perusahaan rokok. Penghasilan sehari hari digunakan anak pasien untuk mencukupi kehidupan sehari hari dia dan ayahnya(pasien). Terkadang ayah dan ibu pasien ikut membantu dengan memberikan bahan makanan atau masakan matang untuk dimakan pasien dan anak perempuannya, karena rumah pasien dengan ayah dan ibunya tidak terlalu jauh. Pasien dan anak perempuannya hidup dalam keadaan ekonomi yang cukup sulit. G. Persepsi Pasien Terhadap Dirinya Dan Kehidupan 1. impiaan: Pasien ingin bercita cita ingin menjadi polisi atau tni. 2. Fantasi: Pasien bisa bertemu dengan istrinya dan istrinya kembali padanya. 3. Sistem nilai: Merasa senang karena masih ada anak perempuan yang menemani pasien di rumah. Pasien tidak merasa sendirian. Pasien terkadang ingin membantu anak perempuannya dan bekerja agar pasien tidak merasa menjadi beban. 4. Dorongan kehendak: Pasien merasa malas untuk mencari pekerjaan lagi. 10

11 Pasien hanya mau membantu pekerjaan rumah anak perempuannya seperti mengisi bak air, memasak atau mencuci pakaian. 5. Hal yang menjadi sumber kejengkelan atau frustasi dan yang membuat bahagia atau senang: Pasien merasa kesal dan jengkel kalau ada orang lain atau tetangga lingkungan yang membicarakan kehidupan rumah tangga pasien dengan istrinya. Pasien senang jika mengingat masa - masa bersama istri dan anaknya dulu. II. STATUS MENTAL Dilakukan pada tanggal 8 juli 2011 di ruang arimbi RSMM pada pukul WIB A. Deskripsi Umum 1. Kesadaran Compos Mentis 2. Penampilan Umum Pasien seorang wanita berumur 37 tahun, berpenampilan fisik terlihat lebih muda dari usianya, kulit kuning langsat, rambut berwarna hitam panjang sebahu. Pasien memakai kaos berwarna merah muda bermotif bunga dan menggunakan celana dengan panjang ¾ berwarna putih dengan motif bunga. Pasien memakai sendal jepit berwarna biru. Kebersihan dan kerapihan diri baik. 3. Perilaku dan Aktivitas Motorik Sebelum wawancara, pasien sedang tiduran di lantai ruangan arimbi. Selama wawancara, pasien duduk, kontak mata baik, bicara volume cukup, agak terlambat dalam merespon pertanyaan. Pasien menjawab semua pertanyaan yang diajukan, namun kadang-kadang tidak nyambung antara pertanyaan dengan jawabannya. 11

12 Selama wawancara pasien sangat kooperatif dalam menjawab pertanyaan, dan banyak tersenyum. Setelah wawancara, pasien tidur lagi di lantai ruangan arimbi. 4.Pembicaraan Pasien menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan artikulasi yang jelas. Walaupun agak kurang lancar tapi pemeriksa masih dapat menangkap maksud dari pembicaraan pasien. 5.Sikap Terhadap Pemeriksa : Cukup kooperatif. B. Alam Perasaan 1. Afek : terbatas 2. Mood : Euthym 3. Keserasian : Tidak serasi antara emosi dan isi pembicaraan. 4. Empati : Tidak dapat diraba rasakan C. Fungsi Intelektual 1. Taraf pendidikan, pengetahuan dan kecerdasan : Taraf Pendidikan Pengetahuan Umum Kecerdasan : Tamat SMA : Baik (pasien dapat menyebutkan nama nama presiden yang pernah memimpin indonesia ) : Baik (pasien mampu mengikuti gambar yang memberikan dan menjumlahkan angka angka) 2. Daya konsentrasi : Baik ( pasien dapat mengurangi 100 dengan 7 secara berurut ). 12

13 3. Orientasi : Daya Orientasi Waktu Daya Orientasi Tempat Daya Orientasi Personal : Baik (pasien dapat menyebutkan sekarang siang atau malam dan dapat menyebutkan tanggal, bulan dan tahun) : Baik (pasien mengetahui dirinya berada di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi ) : Baik (pasien mengetahui siapa yang memeriksany dan Pasien mengenal teman-teman satu perawatan). 4.Daya ingat: Daya Ingat Jangka Panjang Daya Ingat Jangka Pendek Daya Ingat Sesaat : Baik (masih ingat tempat pasien bersekolah waktu SD dimana ) : Baik (pasien ingat hari ini makan sudah berapa kali dan makan dengan lauk pauk apa saja) : Baik (pasien mampu mengingat nama pemeriksa setelah beberapa menit) 5. Pikiran Abstrak : Tidak Baik (Saat wawancara pasien tidak mampu mengartikan : besar pasak dari pada tiang pasien menjawab kalau pasak lebih besar dari pada tiang 13

14 6.Kemampuan Menolong Diri : Tidak baik (tercium bau badan selama wawancara) D. Gangguan Persepsi 1. Halusinasi : Halusinasi auditorik: Berupa percakapan antara laki laki dan perempuan yang selalu mengomentari setiap apa yang dilakukan oleh pasien, pasien merasa kesal dan langsung menghentikan aktivitas yang dia kerjakan. Mendengar suara yang menyuruh pasien pukul dan bunuh. Terutama bila melihat orang yang dianggap pasien sebagai musuh. Pasien merasakan terhasut dan melakukan hal yang disuruh oleh suara yang Ilusi : Tidak ada 2. Depersonalisasi : Tidak ada Derealisasi : Tidak ada E. Proses Pikir 1. Arus Pikir Produktivitas : Kurang. Pasien bicara dan menjawab pertanyaan yang ditanya, respon jawabnnya agak lambat. Kontinuitas Pikiran : Terganggu assosiasi longgar Setiap jawaban yang diberikan, pasien menjawab namun jawabannya tidak tepat dengan maksud / pertanyaan. Hendaya Berbahasa : Tidak ada. 14

15 Pasien tidak menggunakan bahasa yang tidak dimengerti/kata kata baru yang hanya pasien mengerti (neologisme) atau pasien mengunakan bahasa secara lazim sesuai dengan tata bahasa. 2. Isi Pikir Preokupasi : Tidak ada Waham : waham kejar Pasien yakin kalau ada orang yang hendak membunuh dia. F. Pengendalian Impuls :Baik. selama wawancara pasien duduk tenang. G. Daya Nilai 1. Daya nilai sosial Baik (ketika diberi pertanyaan mengenai apakah marah-marah pada orang tua itu baik atau tidak, pasien menjawab hal tersebut tidak baik). 2. Uji daya nilai Baik (pasien mengatakan bahwa apabila ditengah jalan pasien melihat sepucuk surat dan ada perangko serta alamat lengkapnya, pasien mengatakan akan memasukan ke kotak surat terdekat ) 3. Penilaian realita Terganggu, karena terdapat halusinasi auditorik dan adanya waham kejar. H. Tilikan : Derajat I Pasien tidak menyadari kalau pasien mengalami ganguan jiwa. 15

16 I. Taraf Dapat Dipercaya : Dapat dipercaya IV. STATUS FISIK Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 8 Juli Jam 12:15 wib A. Status Internus Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Frekuensi napas Frekuensi nadi Suhu Status gizi Kulit Kepala : Baik : Kompos mentis : 120/80 mmhg : 22x/menit : 86 x/menit : afebris : Kesan gizi cukup(normal) BB 170 cm BB =70 kg: IMT = 24.2 : sawo matang : Tidak ada deformitas Rambut : Hitam, lurus, pendek Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik THT : Dalam batas normal Gigi dan mulut : Dalam batas normal Leher : Pembesaran KGB (-) Jantung : Bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-) Paru : Simetris, vesikuler, rh-/-, wh-/- Abdomen : Buncit, supel, bising usus normal, hepatomegali (-) Ekstremitas : Akral hangat, edema (-) 16

17 B. Status Neurologis GCS : 15 (E4,V5,M6) Kaku kuduk : (-) Pupil : Bulat, isokor Kesan parase nervus kranialis : (-) Motorik : Kekuatan (5), tonus baik, rigiditas (-), spasme (-), hipotoni (-), eutrofi, tidak ada gangguan keseimbangan dan koordinasi Sensorik Reflex fisiologis : Tidak ada gangguan sensibilitas : Normal Reflex patologis : (-) Gejala ekstrapiramidal : (-) Gaya berjalan dan postur tubuh : Normal Stabilitas postur tubuh : Normal Tremor di kedua tangan : (-) V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Pasien adalah seorang laki-laki berusia 37 tahun dirawat di RS. Marzoeki Mahdi dengan keluhan mengamuk dan menghancurkan barang barang dirumah,tidak mau mandi,berkeliaran disekitar rumah dan menganggu tetangga sejak 3 hari SMRS. Sudah ±2 bulan pasien sering merasa marah tanpa sebab yang jelas, gampang tersinggung, sulit tidur.pasien telah 3 bulan SMRS pasien tidak minum obat. Halusinasi auditorik(+),waham kejar (+). Pasien pernah dirawat di RSMM dengan keluhan yang sama seperti ini.pasien sudah ke tiga kalinya dirawat di rumah sakit. yaitu tahun 2008 pertama kali dan kedua kalinya bulan Pada status mental ditemukan : - Penampilan Pasien berumur 37 tahun., berpenampilan fisik sesuai dengan usianya.,rrambut hitam pendek, warna kulit sawo matang, kebersihan dan perawatan kurang baik. 17

18 - Pembicaraan Pasien menjawab pertanyaan yang diajukan pemeriksa respon yang agak lambat. Pasien menjawab pertanyaan dengan intonasi jelas, volume suara terdengar jelas.pasien menjawab pertanyaan namun kadang terdengar jawaban pasien tidak berhubungan atau aneh.( asosiasi longgar). Pemeriksa masih dapat menangkap maksud dari pembicaraan pasien. Kontak mata dengan pewawancara cukup baik. Selama wawancara terlihat gerakan pasien yang menggerakan jari jari tangannya seperti menghitung uang dan pasien menggoyang-goyangkan kakinya. (stereotipik) - Kesadaran Compos mentis - Gangguan alam perasaan berupa Afek : terbatas Mood Keserasian : Euthym : Tidak serasi antara emosi dan isi pembicaraan - Gangguan Alam pikiran berupa: - Gangguan isi pikir : Waham kejar Preokupasi : tidak ada - Gangguan persepsi : Halusinasi auditorik berupa komentar dan perintah - Gangguan Alam Perbuatan (-) Pengendalian impuls baik - Daya Nilai Realita : Terganggu - Tilikan : Derajat I - Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya VI. FORMULASI DIAGNOSTIK Diagnosis Aksis I : skizofrenia tipe paranoid 18

19 Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien tidak memiliki riwayat cedera kepala, riwayat tindakan operatif, dan riwayat kondisi medik lain yang dapat secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi fungsi otak. Oleh karena itu, gangguan mental organik (F00-09) dapat disingkirkan. Pada pasien tidak mempunyai riwayat penggunaan zat psikoaktif, Sehingga diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif (F10-19) dapat disingkirkan. Diagnosis lebih diberatkan pada F20.0 skizofrenia paranoid. Digolongkan dalam : Gangguan psikosis karena ada hendaya berat dalam menilai realitas yang ditandai dengan: Waham: waham kejar pasien yakin kalau ada yang ingin dibunuh Halusinasi: Halusinasi auditorik berupa komentar mengenai kegiatan yang dilakukan oleh pasien serta suara yang menyuruh pasien untuk memukul orang lain. Perilaku terdisorganisasi: marah-marah, sulit tidur, tidak mau mandi, berkeliaran diluar rumah. Gejala Negatif : afek terbatas, kesulitan dalam pemikiran abstrak, kurangnya spontanitas dan arus pikir percakapan, perilaku yang steriotipik. Psikosis fungsional oleh karena: Tidak ada penurunan kesadaran neurologik. Tidak ada fungsi organik spesifik yang dinilai memiliki hubungan etiologi dengan gangguan tersebut Diagnosis aksis II : ganguan kepribadian dissosial 19

20 Pada pasien ditemukan gangguan kepribadian dissosial F60.2 karena pada saat pasien ditemukan gejala: Pasien jarang masuk ke sekolah, sering membolos tidak masuk ke sekolah. Pasien sering bertengkar dengan teman satu sekolahnya sampai nyaris dikeluarkan dari sekolah. Namun pasien tak pernah merasa takut dan jera dengan perbuatannya karena pasien merasa dirinya tidak bersalah. Pasien tidak mempunyai ketakutan tertentu terhadap sesuatu, tidak kuatir akan dihukum dan tidak merasa sekitpun salah. Pasien tidak terlalu dekat dengan saudara kandungannya dan tidak bisa berteman lama dengan orang, Pasien selalu berganti ganti teman. Baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar jarang mempunyai sahabat atau teman dekat.. Pasien mudah untuk marah, dan mudah untuk pasien memukul orang lain yang membuat dia marah atau emosi. Diagnosis aksis III Pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kondisi medik yang berhubungan dengan kondisi pasien pada saat ini, dapat disimpulkan tak ada diagnosis pada aksis III. Diagnosis aksis IV Ditemukan factor pencetus atau stressor berupa masalah kepergiaan istrinya dengan lelaki lain. Meninggalkan pasien dengan anak perempuannya. Diagnosis aksis V Skala GAF : GAF HLPY : 7O ( beberapa gejala ringan dan menetap dengan, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik) 20

21 Fungsi Pekerjaan Fungsi sosial/keluarga Fungsi perawatan diri :pasien bekerja membantu pekerjaan rumah. :pasien dapat bekomunikasi dan berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan : pasien masih dapat merawat dirinya sendiri. GAF Current : 58 (Gejala sedang moderat, disabilitas sedang) Fungsi pekerjaan : pasien saat ini tidak bekerja. Fungsi sosial/keluarga : pasien mengalami gangguan dalam komunikasi dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya. Fungsi perawatan diri : pasien tidak dapat merawat dirinya sendiri. VII. EVALUASI MULTIAKSIAL Aksis I : Skizofrenia tipe paranoid Aksis II : Ganguan kepri badian dissosial Aksis III : Tidak ada diagnosis Aksis IV : Masalah kepergian istrinya dengan lelaki lain. Aksis V : GAF HLPY : 7O ( beberapa gejala ringan dan menetap dengan, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik) GAF Current : 58 (Gejala sedang moderat, disabilitas sedang) VIII. DAFTAR PROBLEM Organobiologis : Tidak terdapat faktor herediter Psikologis : waham kejar halusinasi auditorik berupa komentar dan perintah. Sosiobudaya : Hendaya dalam fungsi sosial IX.PROGNOSIS 21

22 Ad vitam Ad fungtionam Ad sanationam : Bonam : Dubia ad bonam : Dubia A. Faktor yang memperingan : o Tidak terdapat faktor herediter o Diketahuinya faktor pencetus timbulnya gangguan o Pasien pernah bekerja B. Faktor yang memperberat : Bukan serangan yang pertama Terdapat gejala negatif Berpisah dengan istri (Tidak terikat dalam perkawinan lagi) Pasien tidak patuh minum obat Sering putus obat.. X. PENATALAKSANAAN Psikofarmaka : Haloperidol 3x5 mg Risperidone 2x2 mg Clorpromazine 1x100 mg Trihexsifenydil 3 x 2 mg Psikoterapi : Psikoterapi suportif: 22

23 Memberikan pasien kesempatan untuk menceritakan masalahnya dan meyakinkan pasien bahwa ia sanggup menghadapi masalah yang ada. Memotivasi pasien untuk rajin minum obat secara teratur dan jangan bosan untuk minum obat karna obat yang diberikan merupakan pengontrol agar tidak timbulnya gejala atau bisa mengurangi gejala yang dirasakan pasien. Memberikan edukasi pada pasien bahwa obat yang diminum tidak menimbulkan ketergantungan, justru sebagai pengontrol agar gejala yang dialami pasien bisa terkontrol dan pasien bisa menjalani kegiatan sehari hari seperti sebelum sakit. Memberikan dukungan kepada pasien bahwa ia dapat kembali melakukan aktivitas seperti sebelum sakit kalau gejala yang dirasakan pasien bisa terkontrol. Sosioterapi : - Memberi saran kepada keluarga pasien agar mengerti keadaan pasien dan selalu memberi dukungan kepada pasien. - Mengikut sertakan pasien dalam kegiatan RSMM agar dapat berinteraksi dengan baik, dengan orang lain, - Menganjurkan pasien untuk lebih mendalami agama sesuai dengan kepercayaannya - Mengingatkan keluarga pasien untuk rajin kontrol ke Puskesmas yang terdekat dan mengambil obat secara teratur - Mengajarkan keterampilan yang sesuai dengan kemampuan dan pendidikannya 23

24 - Memberikan informasi pentingnya aktivitas daily living dalam kehidupannya sehari-hari karena bisa mengalihakan perhatiaan pasien kepada hal hal yang positif. - Meyakinkan pasien agar mau melaksanakan kegiatan kegiatan yang bermanfaat bagi pasien. 24

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/- PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum: baik Kesadaran: compos mentis Tanda vital: TD: 120/80 mmhg Nadi: 84 x/menit Pernapasan: 20 x/menit Suhu: 36,5 0 C Tinggi Badan: 175 cm Berat Badan: 72 kg Status Generalis:

Lebih terperinci

STATUS PSIKIATRI. Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 11 Februari Suku bangsa /warga Negara : Sunda/ Indonesia

STATUS PSIKIATRI. Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 11 Februari Suku bangsa /warga Negara : Sunda/ Indonesia STATUS PSIKIATRI I. IDENTITAS Nama : Ny. I Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 22 tahun Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 11 Februari 1992 Agama : Islam Suku bangsa /warga Negara : Sunda/ Indonesia Status Pernikahan

Lebih terperinci

STATUS PASIEN PSIKIATRI. : Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Aceh Utara Status Pernikahan : Belum menikah

STATUS PASIEN PSIKIATRI. : Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Aceh Utara Status Pernikahan : Belum menikah STATUS PASIEN PSIKIATRI I. IDENTITAS PASIEN Nama : Egi Prayogi Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 26 tahun Alamat : Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Aceh Utara Status Pernikahan : Belum menikah Pekerjaan :

Lebih terperinci

LAPORAN PSIKIATRI GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR CAMPURAN

LAPORAN PSIKIATRI GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR CAMPURAN LAPORAN PSIKIATRI GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR CAMPURAN Disusun oleh : Ali Abdullah Sungkar S.Ked 0810221112 Dokter Pembimbing: Dr. Tribowo T. Ginting, Sp.KJ KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA FAKULTAS

Lebih terperinci

STATUS PSIKIATRI. II. RIWAYAT PSIKIATRI No. Rekam Medis : Autoanamnesis : Alloanamnesis : A. Keluhan Utama. Autoanamnesis.

STATUS PSIKIATRI. II. RIWAYAT PSIKIATRI No. Rekam Medis : Autoanamnesis : Alloanamnesis : A. Keluhan Utama. Autoanamnesis. STATUS PSIKIATRI I. IDENTITAS PASIEN Nama : JenisKelamin : Umur : Agama : Suku : Pendidikanterakhir : Status Pernikahan : Pekerjaan : Alamat : Tempat Wawancara : Tanggal Masuk : II. RIWAYAT PSIKIATRI No.

Lebih terperinci

RIWAYAT PSIKIATRI Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 5 Juni 2013, pukul WIB di Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan.

RIWAYAT PSIKIATRI Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 5 Juni 2013, pukul WIB di Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan. I. IDENTITAS PASIEN Nama Usia Jenis Kelamin Agama Pendidikan Status Pekerjaan Alamat : Ny. S : 58 tahun : Perempuan : Islam : SMP (tamat) : Menikah : Ibu Rumah Tangga : Jakarta II. RIWAYAT PSIKIATRI Anamnesis

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK Oleh: Frentya Maya Anggi W, S.Ked NIM. 042010101005 Pembimbing: dr. Justina Evy Tyaswati Sp. KJ FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2009 1 LAPORAN KASUS PSIKIATRI

Lebih terperinci

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK CASE REPORT SESSION Senin, 20 Agustus 2007 SKIZOFRENIA HEBEFRENIK BSR 15 Agustus 2007 Disusun oleh : Robby Hermawan C11050199 Wulan Apriliani C11050258 Pembimbing : Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K)

Lebih terperinci

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr. BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Identitas Pasien 1. Inisial : Sdr. W 2. Umur : 26 tahun 3. No.CM : 064601

Lebih terperinci

: Jl. Petamburan 2 RT 03 RW 03 No.10

: Jl. Petamburan 2 RT 03 RW 03 No.10 I IDENTITAS PASIEN: Nama (inisial) : Tn. Z Tempat & tanggal lahir : Jakarta, 9 Mei 1985 Usia : 31 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Suku Bangsa : Betawi Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Tukang

Lebih terperinci

SEORANG LAKI-LAKI 24 TAHUN DENGAN GANGGUAN SKIZOFRENIA HEBEFRENIK (F20.1)

SEORANG LAKI-LAKI 24 TAHUN DENGAN GANGGUAN SKIZOFRENIA HEBEFRENIK (F20.1) Refleksi Kasus Psikiatri SEORANG LAKI-LAKI 24 TAHUN DENGAN GANGGUAN SKIZOFRENIA HEBEFRENIK (F20.1) Disusun oleh : Romadona G0006148 Pembimbing : dr. Adriesti Herdaetha, Sp. KJ KEPANITERAAN KLINIK ILMU

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Nama Umur Pendidikan Alamat Agama : Tn.G : 30 th : tamat SMA : Blora : Islam Tanggal masuk : 06/12/2009 Tgl pengkajian : 06/12/2009 No.cm : 06 80

Lebih terperinci

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK. Siska Nurlaela Dina Astiyanawati Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K)

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK. Siska Nurlaela Dina Astiyanawati Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K) CASE REPORT SESSION SKIZOFRENIA HEBEFRENIK Disusun oleh : Siska Nurlaela 1301 1206 0144 Dina Astiyanawati 1301 1206 0147 Pembimbing : Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K) BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA

Lebih terperinci

I. IDENTITAS PASIEN RIWAYAT PSIKIATRI

I. IDENTITAS PASIEN RIWAYAT PSIKIATRI I. IDENTITAS PASIEN Nama Usia Jenis Kelamin Agama Pendidikan Status Pekerjaan Alamat : Ny. S : 59 tahun : Perempuan : Islam : SMP (tamat) : Menikah : Ibu Rumah Tangga : Jakarta II. RIWAYAT PSIKIATRI Anamnesis

Lebih terperinci

LAMPIRAN B DATA SUBJEK DAN KEEMPAT ANAK DI RSJ. SOEHARTO MEERJAN

LAMPIRAN B DATA SUBJEK DAN KEEMPAT ANAK DI RSJ. SOEHARTO MEERJAN LAMPIRAN B DATA SUBJEK DAN KEEMPAT ANAK DI RSJ. SOEHARTO MEERJAN 105 DATA DIRI 1. Data Subjek I Nama (Inisial) Suku Bangsa Rutinitas Pendidikan Anak didiagnosis Szhizophrenia Paranoid : Ny. D : 50 tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS A. ANAMNESA PSIKIATRI 1. IDENTITAS PASIEN

LAPORAN KASUS A. ANAMNESA PSIKIATRI 1. IDENTITAS PASIEN LAPORAN KASUS A. ANAMNESA PSIKIATRI 1. IDENTITAS PASIEN SR, perempuan, 23 tahun, belum menikah, islam, suku Palembang, tamat D III kebidanan, tidak bekerja, batam, datang ke Poli Jiwa RSUD Embung Fatimah

Lebih terperinci

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A. Asuhan Keperawatan kasus I. PENGKAJIAN Nama/Inisial : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 28 tahun Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : - Alamat :Jl. Dusun I

Lebih terperinci

SKIZOFRENIA PARANOID

SKIZOFRENIA PARANOID LAPORAN KASUS PSIKIATRI SKIZOFRENIA PARANOID Oleh: M Rachmat Sulthony H1A 007 037 Pembimbing dr. Dian W. Vietara, Sp.KJ. DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA BAGIAN / SMF ILMU PENYAKIT JIWA

Lebih terperinci

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN S IDENTITAS PASIEN S NAMA: MUH FARRAZ BAHARY S TANGGAL LAHIR: 07-03-2010 S UMUR: 4 TAHUN 2 BULAN ANAMNESIS Keluhan utama :tidak

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran R, S, dan N dampak perceraian orang tua terhadap remaja Gaya hidup dalam kehidupan anak remaja masa kini mungkin sudah tidak karuan dibandingkan

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014 Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. M : Laki-laki : 34 thn : Sudah Menikah : Islam

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA PARANOID PEMBIMBING : DR. A. SYAIFUL HD, SP.KJ

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA PARANOID PEMBIMBING : DR. A. SYAIFUL HD, SP.KJ S U S A K N A LAPOR D I O N A R A P A I SKIZOFREN J SP.K, D H L U IF A Y S. A. R D : G IN PEMBIMB I. IDENTITAS PASIEN Nama : Nn. An Umur : 29 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Tempat / TTL : Tanjung Pinang,

Lebih terperinci

POST TRAUMATIC STRESS DISORDER

POST TRAUMATIC STRESS DISORDER Lab/SMF Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman / RSKD Atma Husada Mahakam Refleksi Kasus POST TRAUMATIC STRESS DISORDER ` Oleh Dinar Wulan H. NIM 0910015051 Pembimbing dr. Denny

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Kedaruratan Psikiatri Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang membutuhkan intervensi terapeutik

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Nurul Iman Pembimbing : dr. Hj. Ni Wayan Ani P, Sp. KJ Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta

Disusun Oleh : Nurul Iman Pembimbing : dr. Hj. Ni Wayan Ani P, Sp. KJ Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta OBSESIF KOMPULSIF DISORDER Disusun Oleh : urul Iman Pembimbing : dr. Hj. i Wayan Ani P, Sp. KJ Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta L A P O R A K A S U S : O b s e s i f K o m p u l s i

Lebih terperinci

DEMENSIA VASKULER ONSET LAMBAT (F00.1) Oleh: RENNY ANGGRAINI. Pembimbing : dr. Maisarah Zas, SpKJ

DEMENSIA VASKULER ONSET LAMBAT (F00.1) Oleh: RENNY ANGGRAINI. Pembimbing : dr. Maisarah Zas, SpKJ RESENTASI KASUS DEMENSIA VASKULER ONSET LAMBAT (F00.1) Oleh: RENNY ANGGRAINI 0708151236 embimbing : dr. Maisarah Zas, SpKJ KEANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Presentasi Kasus Spinal Cord Injury

Presentasi Kasus Spinal Cord Injury Presentasi Kasus Spinal Cord Injury Evan Pramudito Mulyadi 1110103000049 Audi Fikri Aulia 1111103000025 Kepanitraan Klinik SMF Rehabilitasi Medik Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016

Lebih terperinci

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri

A. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri A. Pengertian Defisit Perawatan Diri Kurang perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Maslim, 2001). Kurang perawatan diri adalah

Lebih terperinci

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan

Lebih terperinci

ANAMNESIS. I. Identitas. 1. Nama : Ny. Bandi. 3. Jenis Kelamin : Perempuan. 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw.

ANAMNESIS. I. Identitas. 1. Nama : Ny. Bandi. 3. Jenis Kelamin : Perempuan. 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw. ANAMNESIS I. Identitas 1. Nama : Ny. Bandi 2. Umur : 55 tahun 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Alamat : Jalan Taman S.Parman II no. 5 Rt. 09/ Rw.08, Jakarta Barat 5. Status Pernikahan : Sudah menikah 6.

Lebih terperinci

CASE REPORT SESSION. Oleh: Denny Maulana Preseptor: Veranita Pandia, dr., SpKJ (K)

CASE REPORT SESSION. Oleh: Denny Maulana Preseptor: Veranita Pandia, dr., SpKJ (K) CASE REPORT SESSION Oleh: Denny Maulana 130112080106 Preseptor: Veranita Pandia, dr., SpKJ (K) SUB BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN

Lebih terperinci

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA

PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA Disusun Oleh: DESI SUCI ANGRAENI SRI WAHYUNINGSIH PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

CASE REPORT SESSION OSTEOARTHRITIS. Disusun oleh: Gisela Karina Setiawan Abednego Panggabean

CASE REPORT SESSION OSTEOARTHRITIS. Disusun oleh: Gisela Karina Setiawan Abednego Panggabean CASE REPORT SESSION OSTEOARTHRITIS Disusun oleh: Gisela Karina Setiawan 1301-1210-0072 Abednego Panggabean 1301-1210-0080 Pembimbing: Vitriana, dr., SpKFR BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA Ruang rawat :... Tanggal dirawat:... A. IDENTITAS KLIEN Nama :... L/P) Umur :... tahun No. CM :... Tanggal masuk :... B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI......

Lebih terperinci

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK Panduan Belajar Ilmu Kedokteran Jiwa - 2009 BAB 1 PSIKIATRI KLINIK A. Pertanyaan untuk persiapan dokter muda 1. Seorang pasien sering mengeluh tidak bisa tidur, sehingga pada pagi hari mengantuk tetapi

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PENDEKATAN DOKTER KELUARGA DI PUSKESMAS JELAMBAR 1. Edwin

LAPORAN KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PENDEKATAN DOKTER KELUARGA DI PUSKESMAS JELAMBAR 1. Edwin LAPORAN KASUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PENDEKATAN DOKTER KELUARGA DI PUSKESMAS JELAMBAR 1 Edwin 102012096 Diabetes Melitus Dm tipe 1 Diabetes yang bergantung pada insulin di mana tubuh kekurangan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 19 Januari 2009, jam 10.00 WIB, di Ruang VIII Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondhohutomo Semarang. 1. Biodata a. Identitas klien

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya

BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya rangsang dari luar. Walaupun tampak sebagai sesuatu yang khayal, halusinasi sebenarnya merupakan bagian

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA A. IDENTITAS KLIEN Nama :... L/P) Umur :... tahun No. CM :... Tanggal masuk :... B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI...... C. FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelakasanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1 Kunjungan 1 Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Juli 2016 Jenis Kegiatan : Perkenalan dengan keluarga KK dampingan.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal Desenber Nama Sdr. S, umur 15 tahun, agama islam, pendidikan SLTP, No CM ,

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal Desenber Nama Sdr. S, umur 15 tahun, agama islam, pendidikan SLTP, No CM , BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 29 Desenber 2004. I. Identitas a. Identitas Nama Sdr. S, umur 15 tahun, agama islam, pendidikan SLTP, No CM 038164, Alamat Tayu

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan

Lebih terperinci

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Rentang Perkembangan Manusia UMBY 1. Neonatus (lahir 28 hari) Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan. 2. Bayi (1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Halusinasi adalah gangguan terganggunya persepsi sensori seseorang,dimana tidak terdapat stimulus. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Pasien merasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Identitas Subjek Penelitian Nama Subjek S (p) S.R E.N N S (l) J Usia 72 Tahun 76 Tahun 84 Tahun 63 Tahun 68 Tahun 60 Tahun Jenis Perempuan Perempuan

Lebih terperinci

Data Administrasi diisi oleh Nama: NPM/NIP:

Data Administrasi diisi oleh Nama: NPM/NIP: 1 Berkas Pasien Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : No Berkas : No Rekam Medis : Pasien Ke : dalam keluarga Data Administrasi tanggal diisi oleh Nama: NPM/NIP: Nama Umur / tgl. Lahir Alamat Jenis kelamin

Lebih terperinci

Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM

Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM Istilah kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT ) dalam tulisan ini merujuk pada segala bentuk kekerasan berbasis gender yang terjadi dalam konteks kehidupan berkeluarga.

Lebih terperinci

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI IDENTITAS CALON MAHASISWA BARU Pilihan Fakultas : Tanggal diperiksa : Nomor Pendaftaran Nama Lengkap Nama panggilan Jenis Kelamin

Lebih terperinci

Kesan : terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan

Kesan : terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan ANAMNESIS Nama lengkap FAKULTAS KEDOKTERAN Nama: An. R : 11 tahun : An. R Tempat dan tanggal lahir : 8 Juni 2002 Nama Ayah Pekerjaan Ayah Nama Ibu Pekerjaan Ibu Alamat : Tn.D : Swasta : Ny. N : IRT : Jati

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Proses Penyembuhan Kesehatan Mental Klien Rumah Sakit Jiwa Tampan

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Proses Penyembuhan Kesehatan Mental Klien Rumah Sakit Jiwa Tampan BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab III ini merupakan data yang disajikan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Anak membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan anugrah yang Tuhan berikan untuk dijaga dan dirawat. Anak membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dalam masa tumbuh kembang. Memahami

Lebih terperinci

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial Nama : Tn JT Umur : 19 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Belum Menikah Pekerjaan : Presiden Agama : Islam Alamat : Jln Jelambar Suku bangsa : Sunda Tanggal masuk panti: 21 April 2015

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal BAB II PROFIL INFORMAN Dalam bab sebelumnya telah dikemukakan tentang alasan apa saja yang mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal pasangan mahasiswa yang hamil diluar

Lebih terperinci

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013 LAPORAN JAGA 24 Maret 2013 Kepaniteraan Klinik Pediatri Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta 2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu bahwa prosedur pengumpulan data yang di tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN SP DENGAN HALUSINASI DI RUANG PERKASA RSJD DR.RM.SOEDARMADJI KLATEN Di susun dan di ajukan untuk memenuhi tugas keperawatan jiwa

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember Paranoid, No Register

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember Paranoid, No Register 14 BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2004 1. Identitas a. Identitas pasien Nama klien Ny. K, umur 30 tahun, agama Kristen, pendidikan SD, suku/bangsa

Lebih terperinci

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Nama : Tn. B Umur : 47 tahun. Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Menikah

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Nama : Tn. B Umur : 47 tahun. Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Menikah Rekam Medis Penghuni Panti Sosial Nama : Tn. B Umur : 47 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Menikah Pekerjaan : Tukang Bangunan Agama : Islam Alamat : Bengkulu Selatan Suku bangsa : Indonesia

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN

LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama Umur Negeri asal Suku Agama Jenis Kelamin Pekerjaan Alamat : A : 6 tahun : Jambi : Minang : Islam : Laki-laki : Pelajar : Sungai Penuh, Jambi Seorang pasien anak laki-laki,

Lebih terperinci

DRUG ABUSE KELOMPOK 5

DRUG ABUSE KELOMPOK 5 DRUG ABUSE KELOMPOK 5 Pertanyaan Umum 1. Identitas Pribadi Nama Pasien : Umur : tahun (*pria/wanita) Alamat : Suku : Agama : Pendidikan terakhir : Pekerjaan : Aktivitas sehari-hari : Status pernikahan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan. Skizofrenia berkelanjutan. Klien bernama Nn.S, Umur 25 tahun, jenis

BAB III TINJAUAN KASUS. Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan. Skizofrenia berkelanjutan. Klien bernama Nn.S, Umur 25 tahun, jenis BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 5 Januari 2008 diruang II Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo semarang, dengan Skizofrenia berkelanjutan.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Desember 2009 jam 10.00 wib A. Pengkajian Tanggal masuk Rumah Sakit : 05-11-2009 Bangsal di rawat : Gatotkoco/ruang VI No Rekam Medis : 067714

Lebih terperinci

Puskesmas :... Tanggal pengisian :... RAHASIA KUESIONER PENJARINGAN KESEHATAN PESERTA DIDIK SEKOLAH LANJUTAN

Puskesmas :... Tanggal pengisian :... RAHASIA KUESIONER PENJARINGAN KESEHATAN PESERTA DIDIK SEKOLAH LANJUTAN Puskesmas :.... Tanggal pengisian :... RAHASIA KUESIONER PENJARINGAN KESEHATAN PESERTA DIDIK SEKOLAH LANJUTAN Kuesioner di bawah ini merupakan prosedur pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

PEMERIKSAAN PSIKIATRI PEMERIKSAAN PSIKIATRI TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah menyelesaikan modul pemeriksaan psikiatri, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian gangguan jiwa. 2. Mengenali gejala dan tanda gangguan

Lebih terperinci

NILAI MUHASABAH (STUDI BIOGRAFI PADA SESEORANG YANG MENGALAMI EVALUASI DIRI POSITIF)

NILAI MUHASABAH (STUDI BIOGRAFI PADA SESEORANG YANG MENGALAMI EVALUASI DIRI POSITIF) NILAI MUHASABAH (STUDI BIOGRAFI PADA SESEORANG YANG MENGALAMI EVALUASI DIRI POSITIF) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana (S-1) Psikologi Disusun oleh: Wijayanti Tri

Lebih terperinci

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Tanggal masuk panti: 25 Mei 2015 Tanggal wawancara: 29 Mei 2015

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Tanggal masuk panti: 25 Mei 2015 Tanggal wawancara: 29 Mei 2015 Rekam Medis Penghuni Panti Sosial Nama: Ny. SI Jenis kelamin: P Pekerjaan: Cleaning service Alamat: Kota Umur: 19 tahun Status pernikahan: Belum Menikah Agama: Islam Suku bangsa: Sunda Tanggal masuk panti:

Lebih terperinci

CASE REPORT SESSION LOW BACK PAIN OLEH : Dani Ferdian Nur Hamizah Nasaruddin PRESEPTOR: Tri Damiati Pandji,dr.,Sp.

CASE REPORT SESSION LOW BACK PAIN OLEH : Dani Ferdian Nur Hamizah Nasaruddin PRESEPTOR: Tri Damiati Pandji,dr.,Sp. CASE REPORT SESSION LOW BACK PAIN OLEH : Dani Ferdian 130112110127 Nur Hamizah Nasaruddin 130110082001 PRESEPTOR: Tri Damiati Pandji,dr.,Sp.KFR (K) BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI RSUP DR.

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL

LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL A. Pengertian Isolasi social adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan

Lebih terperinci

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI Fakultas : Tanggal :. Identitas Calon Mahasiswa Nomer Pendaftaran Nama Lengkap Nama panggilan Jenis Kelamin Tempat & Tgl lahir

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP Identitas Diri Nama : Tanggal : Jenis Kelamin : L / P Kelas : PETUNJUK PENGISIAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Angket ini bukan suatu tes, tidak ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skizofrenia merupakan suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya gangguan pikiran, persepsi, emosi, gerakan dan perilaku yang aneh. Penyakit ini

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan

BAB III TINJAUAN KASUS. Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 Desember 2008 diruang III Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.Aminogondhohutomo Semarang, dengan Skizofrenia paranoid.

Lebih terperinci

GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI. Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ. disusun oleh: Ade Kurniadi ( )

GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI. Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ. disusun oleh: Ade Kurniadi ( ) GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ disusun oleh: Ade Kurniadi (080100150) DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI

Lebih terperinci

SURVEY GLOBAL KESEHATAN BERBASIS SEKOLAH DI INDONESIA TAHUN 2007

SURVEY GLOBAL KESEHATAN BERBASIS SEKOLAH DI INDONESIA TAHUN 2007 SURVEY GLOBAL KESEHATAN BERBASIS SEKOLAH DI INDONESIA TAHUN 2007 Survei ini merupakan survey mengenai kesehatan dan hal-hal yang yang mempengaruhi kesehatan. Informasi yang anda berikan akan digunakan

Lebih terperinci

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

(Elisabeth Riahta Santhany) ( ) 292 LAMPIRAN 1 LEMBAR PEMBERITAHUAN AWAL FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL JAKARTA Saya mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah saudara luangkan untuk berpartisipasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa. Di masa ini, remaja mulai mengenal dan tertarik dengan lawan jenis sehingga remaja

Lebih terperinci

1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP

1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP NOMOR SOP : TANGGAL : PEMBUATAN TANGGAL REVISI : REVISI YANG KE : TANGGAL EFEKTIF : Dinas Kesehatan Puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai PUSKESMAS TANAH TINGGI DISAHKAN OLEH : KEPALA PUSKESMAS TANAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal di Ruang ketergantungan

BAB III TINJAUAN KASUS. 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal di Ruang ketergantungan BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 18-12-2008 di Ruang ketergantungan obat Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondho Hutomo Semarang, dengan diagnosa medis skizofrenia

Lebih terperinci

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Karena akhir-akhir ini film Jepang mulai kembali menyita perhatian para

Bab 5. Ringkasan. Karena akhir-akhir ini film Jepang mulai kembali menyita perhatian para Bab 5 Ringkasan Karena akhir-akhir ini film Jepang mulai kembali menyita perhatian para penikmatnya dengan konflik-konflik cerita yang semakin unik dan menarik, serta banyak konflik yang bisa diangkat

Lebih terperinci

KASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya,

KASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, KASUS GIZI BURUK 1. Identitas a. Identitas Balita Nama : Yuni Rastiani Umur : 40 bln (29-06-2009) Jenis Kelamin : Perempuan Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 29-06-2009 Alamat Agama Suku : Bojong Kaum

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJAN FISIK KLIEN GERONTIK. Jenis Kelamin : Suku : Agama : Status Perkawinan : Tanggal Pengkajian :

FORMAT PENGKAJAN FISIK KLIEN GERONTIK. Jenis Kelamin : Suku : Agama : Status Perkawinan : Tanggal Pengkajian : FORMAT PENGKAJAN FISIK KLIEN GERONTIK 1. Identitas Klien Nama : Umur : Alamat : Pendidikan : Tanggal masuk ke panti wredha : Jenis Kelamin : Suku : Agama : Status Perkawinan : Tanggal Pengkajian : 2. Status

Lebih terperinci

Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN ( INFORMED CONCENT) Bapak/Ibu diundang untuk berpartisipasi dalam studi hubungan dukungan

Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN ( INFORMED CONCENT) Bapak/Ibu diundang untuk berpartisipasi dalam studi hubungan dukungan Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN ( INFORMED CONCENT) HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN STATUS KESEHATAN DENGAN GEJALA DEPRESI PADA USIA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL WILAYAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian di RSJ dr. Amino Gondohutomo Semarang, ditampilkan pada tabel dibawah ini: 1. Karakteristik Responden a. Umur Tabel 4.1 Distribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran. Istilah kompulsi menunjuk pada dorongan atau impuls yang tidak dapat ditahan untuk melakukan

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INTEGUMEN

TUGAS SISTEM INTEGUMEN TUGAS SISTEM INTEGUMEN PENGKAJIAN PADA PASIEN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS TINEA KRURIS Oleh : MUHAMMAD FAHRI NIM: 108 STYC 15 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PNC. kelami

PENGKAJIAN PNC. kelami PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan

Bab 5. Ringkasan. Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan Bab 5 Ringkasan 5.1 Ringkasan Dalam bab pertama yang berisi latar belakang penulisan skripsi ini, saya menjabarkan tentang teori psikologi penyakit skizofrenia yang akan saya gunakan untuk membuat analisis

Lebih terperinci

INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)

INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua) INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua) Petunjuk: Isilah daftar berikut pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi anak yang sebenarnya. Jika ada yang kurang jelas, konsultasikan kepada

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien 1. Nama : Ny. S 2. Umur : 34 tahun 3. Jenis kelamin : Perempuan 4. Alamat : Singorojo Kendal 5. Agama : Islam 6. Pendidikan : SLTA 7. Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pasien Pengkajian dilakukan pada tanggal 26 Desember 2007 di ruang III (Graha Citro Anggono) Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondho Utomo Semarang, dengan diagnosa

Lebih terperinci

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Akademi Metrologi dan Instrumentasi

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Akademi Metrologi dan Instrumentasi Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Akademi Metrologi dan Instrumentasi Program Studi : Tanggal :... Identitas Calon Mahasiswa Nomor Pendaftaran Nama Lengkap Nama panggilan Jenis Kelamin

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG 1. IDENTITAS KLIEN Nama : Jenis Kelamin : Umur : Suku : Alamat : Agama : Pendidikan : Status Perkawinan : Tanggal

Lebih terperinci

PERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA

PERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA PERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : ESTI PERDANA PUSPITASARI F 100 050 253 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN A. Pembahasan Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesenjangan yang penulis dapatkan antara konsep dasar teori dan kasus nyata Sdr. D diruang Dewa Ruci RSJD Amino Gondohutomo

Lebih terperinci

terlebih bagi seorang wanita, sebagian besar wanita menganggap pernikahan untuk melengkapi atau menyempurnakan hidup (Kartono,1992).

terlebih bagi seorang wanita, sebagian besar wanita menganggap pernikahan untuk melengkapi atau menyempurnakan hidup (Kartono,1992). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pasangan yang menikah tentunya memiliki banyak impian dan harapan indah yang ingin dicapai melalui kebersamaan dalam ikatan tersebut, terlebih bagi seorang

Lebih terperinci

SINOPSIS FILM PREMONITION

SINOPSIS FILM PREMONITION ANALISA FILM SINOPSIS FILM PREMONITION Sandra Bullock berperan sebagai Linda Hanson istri dari Jim Hanson (Jullian McMahon) seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua orang anak perempuan yang bernama

Lebih terperinci

MENGELOLA STRESS DAN MENGENDALIKAN EMOSI. dr Gunawan Setiadi Tirto Jiwo, Pusat Pemulihan dan Pelatihan Gangguan Jiwa

MENGELOLA STRESS DAN MENGENDALIKAN EMOSI. dr Gunawan Setiadi Tirto Jiwo, Pusat Pemulihan dan Pelatihan Gangguan Jiwa MENGELOLA STRESS DAN MENGENDALIKAN EMOSI dr Gunawan Setiadi Tirto Jiwo, Pusat Pemulihan dan Pelatihan Gangguan Jiwa STRESS Segala kejadian (masa lalu/ masa datang) yang menimbulkan perasaan tidak enak

Lebih terperinci