INTERFERENSI DALAM NOVEL A CLOCKWORK ORANGE KARYA ANTHONY BURGESS : SEBUAH KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INTERFERENSI DALAM NOVEL A CLOCKWORK ORANGE KARYA ANTHONY BURGESS : SEBUAH KAJIAN SOSIOLINGUISTIK"

Transkripsi

1 INTERFERENSI DALAM NOVEL A CLOCKWORK ORANGE KARYA ANTHONY BURGESS : SEBUAH KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Rr. Shinta Diningtyas Yahya, Njaju Jenny M. T. Hardjatno Program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya shinta2707@ymail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis interferensi dalam novel A Clockwork Orange karya Anthony Burgess. Dalam analisis ditemukan 150 kata Bahasa Rusia, diantaranya terdapat 85 kata benda, 18 kata sifat, 5 kata bilangan,36 kata kerja dan 6 kata yang tidak terinterferensi. Dari kata-kata yang telah dianalisis, interferensi yang ditemukan di dalam kelas kata benda adalah interferensi gramatika begitupun dengan kelas kata kerja. Sementara itu dalam kelas kata bilangan interferensi yang terjadi adalah pembedaan yang berlebih pada fonem. Lalu, dalam kelas kata kerja interferensi yang dominan adalah interferensi penafsiran kembali terhadap perbedaan. Kata kunci : Sosiolinguistik, interferensi, kata benda, kata sifat, kata bilangan, kata kerja Interferences in The Novel Aclockwork Orange by Anthony Burgess : A Study Of Sociolinguistics Abstract This research aimed to identify any kinds of interferences of Russian words in the novel A Clockwork Orange by Anthony Burgess. 150 words have been found based on analysis. They consist of 85 nouns, 18 adjectives, 36 verbs, 5 numerals an 6 not include in interferences. Based on analysis, the interference found both in the noun and verb is grammatical interference. Meanwhile, Over-differentation of phonems is the interference found in numeral. Moreover, dominant interference found in verb is Re-interpretation of distinctions. Keyword: Sociolinguistics, interference, noun, adjective, numeral, verb

2 Pendahuluan Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, hubungan antar Negaranegara pun menjadi lebih mudah. Sejalan dengan meningkatnya hubungan ini, maka kesadaran akan pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi pun meningkat (Ritzer,2011:5). Masyarakat menjadi termotivasi untuk mempelajari bahasa kedua di luar bahasa ibu agar dapat berkomunikasi dengan masyarakat bahasa yang berbeda dengan penutur. Suatu daerah atau masyarakat dimana terdapat dua bahasa disebut daerah atau masyarakat yang berdwibahasa atau bilingual. Dan orang yang dapat menggunakan dua bahasa disebut dwibahasawan (Nababan, 2005: 27). Seseorang yang berdwibahasawan sangat mungkin melakukan penyimpangan dalam suatu tindak tutur. Hal ini terjadi karena pengaruh bahasa ibu masih kuat di dalam mempelajari bahasa lain. Interaksi masyarakat dalam bertutur disebut sebagai kontak bahasa. Menurut Fishman (1972) pemilihan penggunaan bahasa oleh penutur tidak terjadi secara acak, melainkan harus mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain siapa yang berbicara, siapa lawan bicaranya, topik apa yang dibicarakan dan di mana peristiwa tutur itu terjadi. Dell Hymes (1974 dikutip oleh Sumarsono dan Partana 2002:325) menggolongkan faktor- faktor yang melatarbelakangi suatu peristiwa tutur dalam komponen komponen tutur. Komponen tersebut disusun sedemikian rupa sehingga huruf awal tiap-tiap komponen tersebut membentuk singkatan, yaitu SPEAKING yang terdiri atas Setting and Scene (latar dan situasi), Participant (peserta), Ends (hasil), Act Sequence (urutan tindak), Key (cara), Instrumentalities (sarana), Norms (norma), dan Genres (jenis). Dalam kontak bahasa hal yang sangat mungkin terjadi adalah interferensi. 1 Interferensi termasuk di dalam cakupan sosiolinguistik yang mempertimbangkan keterkaitan antara sosiologi sebagai segi kemasyarakatan, dan linguistik sebagai segi kebahasaan. Biasanya interferensi ini terjadi pada sebuah ujaran. Namun, penulis menemukan tidak hanya dalam ujaran saja namun juga dalam bahasa tulis (cetak) Penyimpangan norma bahasa yang tejadi di dalam bahasa tulis inilah yang sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut. Interferensi juga terjadi di dalam Novel A Clockwork Orange karya Anthony Burgess. Ia adalah seorang penulis yang berasal dari Inggris yang terkenal di dalam tokoh-tokoh sastra asal 1 Interferensi adalah penyimpangan norma bahasa yang terjadi di dalam ujaran dwibahasawan karena pengenalannya terhadap lebih dari satu bahasa sebagai akibat dari terjadinya kontak bahasa.(weinreich, 1953:1).

3 Inggris di pertengahan abad 20. Ia juga banyak menulis novel, namun novelnya yang paling terkenal adalah A Clockwork Orange.Novel ini juga dijadikan Film oleh Stanley Kubrick dan menjadi salah satu film yang kontroversial. Novel lainnya yang dihasilkan adalah The Enderby Quartet, Earthly Power yang dianggap oleh beberapa kritikus sebagai novel yang juga terkenal. Selain menjadi penulis, Burgess juga seorang musisi dan ahli bahasa. 2 Novel A Clockwork Orange adalah novel berbahasa Inggris yang di dalamnya terdapat beberapa kata Bahasa Rusia yang menggunakan gramatika Bahasa Inggris. Penggunaan gramatika Bahasa Inggris di dalam kata Bahasa Rusia yang selanjutnya disebut sebagai Interferensi. Pengarang menggunakan Bahasa Rusia versi bahasa Inggris yang disebut Nadsat. Kata nadsat ini merupakan istilah yang diambil oleh pengarang untuk menyebut kata teen dalam Bahasa Inggris yang jika diartikan dalam Bahasa Indonesia adalah remaja. Kata Nadsat tidak mempunyai arti tersendiri di dalam Bahasa Rusia. Dalam Bahasa Rusia kata nadsat biasanya terdapat diakhir kata bilangan untuk menyebut kata belasan misalnya, двенадцать (dvenatcat ) duabelas. Jadi, pengarang ingin menunjukkan bahwa kata-kata Bahasa Rusia yang digunakannya adalah kata-kata yang biasa digunakan oleh remaja-remaja di Rusia saat itu. Dalam bagian kata pengantar pengarang menyebutkan penggunaan Bahasa Rusia dalam novel ini untuk meredam respon kata-kata pornografi yang diharapkan dari pembaca. Hal itu membuat buku ini menjadi sebuah petualangan linguistik. Anthony Burgess juga menegaskan bahwa ia tidak harus mengingatkan kembali apa arti dari judul novel ini. Ia mengatakan bahwa: I don t think I have to remind readers what the title means. Clockwork orange exist, except in the speech of old Londoners. The image was a bizarre one, always used for a bizarre thing. He s as queer as a clockwork orange meant he was queer to the limit of queerness Artinya ia tidak harus mengingatkan kembali apa arti dari judul novel ini. Clockwork orange tidak ada artinya kecuali dalam penutur zaman dahulu di London. Artinya adalah sesuatu yang aneh yang biasa dipakai untuk menggambarkan hal yang aneh. Dia aneh seperti clockwork orange hal ini berarti orang yang dibicarakan sangat aneh. Permasalahan yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah Bagaimana bentuk interferensi Bahasa Rusia terjadi dalam novel A Clockwork Orange? 2

4 Berdasarkan masalah yang di rumuskan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang interferensi Bahasa Rusia yang terjadi dalam kata-kata yang digunakan dalam novel A Clockwork Orange karya Anthony Burgess Tinjauan Teoritis 1. Interferensi Interferensi pertama kali dicetuskan oleh Uriel Weinreich dalam bukunya Languange in Contact (1953:1) sebagai berikut: Penyimpangan norma bahasa yang terjadi di dalam ujaran dwibahasawan karena pengenalannya terhadap lebih dari satu bahasa sebagai akibat dari terjadinya kontak bahasa, hal ini disebut interferensi Interferensi menurut Weinreich terjadi dalam dua bentuk, yaitu: 1. Interferensi dalam ujaran (speech), terjadi dalam diri dwibahasawan sebagai akibat dari pengenalannya atas bahasa lain 2. Interferensi dalam bahasa (Language), sering terjadi dalam ujaran seorang dwibahasawan yang telah menjadi suatu kebiasaan dan telah terbentuk dalam diri dwibahasawan tersebut. (Weinreich, 1953:11) Menurutnya interferensi bahasa dapat terjadi dalam beberapa bidang, yaitu dalam bidang bunyi bahasa (fonologi), bidang tata bahasa (gramatikal) dan bidang leksikal. Weinreich membagi interferensi menjadi : 1. Interferensi dalam bidang bunyi bahasa akan terjadi jika seorang penutur yang sedang mempelajari bahasa sasaran, mengidentifikasikan fonem pada sistem bahasa sasaran dengan fonem bahasa ibu. Lalu setelah fonem baru terbentuk dalam bahasa sasaran, ia menerapkan kaidah fonetis bahasa ibunya pada bahasa sasaran. Interfernsi bunyi dalam bidang fonemik dibedakan menjadi empat macam : - Under-differentation of phonems (pembedaan yang berkekurangan pada fonem), hal ini terjadi jika dua buah bunyi yang berpasangan dibedakan dalam sistem bunyi bahasa sasaran, tetapi bunyi bahasa tersebut tidak dibedakan dalam sistem bunyi bahasa ibu.

5 - Over-differentation of phonems (pembedaan yang berkelebihan pada fonem). Hal ini terjadi jika bunyi bahasa dalam bahasa ibu diterapkan pada bunyi bahasa sasaran yang tidak memerlukannya. - Re-interpretation of distinctions (penafsiran kembali terhadap perbedaan). Hal ini terjadi jika penutur membedakan fonem-fonem dari bahasa sasaran dengan ciri yang diabaikan dalam bahasa sasaran namun sangat penting dalam bahasa ibu - Phone-Substitution (substitusi bunyi), hal ini terjadi apabila fonem dalam kedua bahasa nampak sama tapi diucapkan dengan cara yang berbeda 2. Interferensi dalam bidang tata bahasa (interferensi gramatikal) terjadi jika penutur mengidentifikasikan gramatikal bahasa sasaran dengan gramatikal bahasa ibunya. 3. Interferensi bidang leksikal terjadi akibat masuknya kata asing kedalam bahasa ibu. Contohnya : kata serapan (kata pinjaman) 2. Kelas Kata Menurut Kalinina (1975 :10) kelas kata dalam Bahasa Rusia terdiri dari, kata benda, pronomina, kata sifat, kata kerja, kata bilangan dan kata keterangan, preposisi, konjungsi dan partikel 2.1 Существительное ( suščestvitel noe) : Kata benda Kata benda mempunyai kategori род (rod) jenis, число (čislo) jumlah, падеж (padez) kasus. Kata benda menurut род (rod) jenisnya dibagi menjadi 3 jenis Мужской род.(mužskoj rod) maskulin (м), женский род (ženskij rod) feminin (ж), средний род (srednij rod) netral (с). Jenis kata benda ini dapat diidentifikasi dari akhiran sebuah kata benda. Kata benda juga dapat dilihat dari число (čislo) jumlah, yaitu единственное число (edinctvennoe čislo) tunggal, множественное число (množectvennoe čislo) jamak. Kata benda juga berubah menurut падеж (padež) kasus yang dapat disebut juga склонение (sklonenie) deklinasi kata benda. Ada enam kasus di dalam Bahasa Rusia: 1. Именительны падеж (imenitel nyj padež) kasus nominatif menjawab pertanyaan кто ( kto) siapa,что (čto) apa 2. Родителный падеж (roditel nyj padež) kasus genitif кого (kogo) milik siapa, чего (čego) milik apa

6 3. Дательный падеж (datel nyj padež) kasus datif кому (komu) kepada siapa, чему (čemu) kepada apa 4. Винительный падеж (vinitel nyj padež) kasus akusatif кого (kogo) siapa, что (čto) apa 5. Творительный падеж (tvoritel nyj padež) kasus instrumental кем (kem) dengan siapa, чем (čem) dengan apa 6. Предложный падеж (predložnyj padež) kasus preposisi о ком (o kom) tentang apa, о чѐм (o čem) tentang siapa 2.2 Прилагательное (prilagatel noe) Kata sifat Kata sifat adalah kata yang menyatakan ciri-ciri pokok serta memeliki keterikatan terhadap bentuk-bentuk jenis, jumlah,kasus dari kata benda. Kata sifat mudah diidentifikasi karena bentuk akhiran yang khas, yaitu : -ый (-yj), ий (ij), -ое (oe). Kata sifat menurut maknanya dibagi atas : - Kata sifat kualitas, yang kemudian terbagi kembali atas: - Kata sifat yang menandakan gejala tidak langsung, tetapi melalui hubungan suatu benda dengan yang lain. 2.3 Числительное ( čisclitel noe) Kata Bilangan Kata Bilangan dibagi menjadi : - Kata bilangan kuantitatif: два (dva) dua,пять (pjat ) lima - Kata bilangan kolektif : двое (dvoe) kedua-duanya, трое (troe) ketiga-tiganya - Kata bilangan pecahan : 2 ¾ <две целых три четвѐртых> (dve celyx tri četvertyx) dua tiga per empat 2.4 Местоимение (mestoimenie) Pronomina Pronomina adalah kata yang berfungsi untuk menggantikan nomina Pronomina dibagi atas dua kelompok yaitu: 1. Pronomina berdasarkan kelas kata. Dalam kelompok ini pronominal dibagi menjadi : a. Pronomina yang menunjuk kepada persona atau benda b. Pronomina yang menunjukkan keterangan. c. Pronomina yang menyatakan jumlah 2. Pronomina berdasarkan maknanya:

7 1. Личные (ličnye) pronomina persona. 2. Возвратное (vozvratnoe) pronomina refleksif 3. Притяжательные (pritjažatel nye) pronomina posesif. 4. Указательные (ukazatel nye) pronomina demonstratif. 5. Вопросительные (voprositel nye) pronomina interogatif. 6. Относительные (otnositel nye) pronomina relatif. 7. Определительные (opredelitel nye) pronomina determinatif. 8. Отрицательные (otricatel nye) pronomina negatif. 9. Неопределенные (neopredelennye) pronomina indefinitif. 2.5 Наречие (narečie) Kata Keterangan Berdasarkan maknanya kata keterangan dibagi ke dalam dua golongan: a. Kata keterangan situasional : menjelaskan kondisi berdasarkan waktu, tempat, alasan san tujuan suatu kegiatan Contoh: вчера (včera) kemarin, здесь (zdec ) disini, зачем (začem) untuk apa? b. Kata keterangan definitif : digunakan untuk menjawab pertanyaan как, adverbia definitif dibagi menjadi dua : a. Kata keterangan definitif kualitas. Contoh : быстро <идти> (bystro <idti>) berjalan cepat b. Kata keterangan definitif kuantitas. Contoh : очень <устал> (očen <ustal>) sangat lelah 2.6 Глагол (glagol) Kata kerja Menurut Savko (2005 : ) Kata kerja atau verba merupakan kelas kata yang berdiri sendiri, menunjukkan kegiatan atau keadaan benda. Terdapat 2 jenis kata kerja yaitu, pertama adalah kata kerja yang dikonjugasi yang memiliki jenis aspek, kala, jumlah, persona. Kedua adalah kata kerja yang tidak di konjugasikan yaitu, infinitif, partisipal,gerundium. Aspek kata kerja menunjukkan kegiatan yang berlangsung dengan waktu, ada hasil atau akibat dari kegiatan yang dilakukan dan ada batasan. 2 aspek dari kata kerja adalah: a. Совершенного ( soveršennogo) perfektif : menjawab pertanyaan что сделать? (čto sdelat?) apa yang sudah kamu lakukan. Menunjukkan kegiatan, memiliki selang waktu, dibagi menjadi 3:

8 - Законченное (zakončennoe) sudah selesai contoh : съесть ( s est ) sudah selesai makan - Однократное (odnokratnoe) kegiatan yang berulang dalam waktu singkat contoh : крикнуть (kriknut ) teriak-teriak - Начавшееся (načavšeesja) permulaan melakukan kegiatan запеть ( zapet ) mulai bernyanyi Aspek perfektif mempunyai 2 bentuk waktu yaitu, kala akan datang dan kala lampau. b. Несовершенного (nesoveršennogo) imperfektif : menjawab pertanyaan что делать? (čto delat?) apa yang kamu lakukan. Menunjukkan kegiatan tanpa terikat waktu, kegiatan yang berulang-ulang, contoh : работать (rabotat ) bekerja Aspek impefektif memiliki 3 kala yaitu, kala kini, kala lampau dan kala akan datang (untuk kala akan datang ditambah kata kerja bantu быть (byt )). Contoh aspek imperfektif : рисую ( risuju) saya menggambar (kala kini), рисовал (risoval) saya telah menggambar (kala lampau), буду рисовать (budu risovat ) saya akan menggambar (kala akan datang) Kala menandakan kegiatan kata kerja pada momen tertentu. Kala dibagi menjadi 3 yaitu: o Настояний (nastojanij) Kala sekarang : dilakukan berulang-ulang, belum ada hasil dan mem-punyai aspek imperfektif o Прошедий (prošedij) Kala lampau : kegiatan yang sudah terjadi. Pada kala lampau kata kerja dapat diidentifikasi melalui akhiran yaitu л ( l ) untuk jenis maskulin, ла (la) untuk jenis feminin, ло (lo) untuk jenis netral, ли (li) untuk jamak o Будуший (budušij) Kala akan datang : menandakan kegiatan yang akan datang dan mem-bentuk aspek perfektif. Pada kata kerja yang dengan aspek im-perfektif diberikan kata bantu быть (byt ) + infinitif Bentuk kata kerja persona dibagi menjadi 3 bagian yaitu, o Persona pertama tunggal, terjadi dari orang yang berbicara contoh: Я тороплюсь ( Ja toropljus ) Saya buru-buru, persona orang pertama jamak: terjadi dari orang yang berbicara dan dilakukan oleh orang yang banyak. Contoh : Мы принесем (My prinesem) kami mengambil o Persona kedua tunggal merujuk pada lawan bicara. Contoh: Ты торопишься (Ty toropiš sja), Persona kedua jamak sama dengan persona kedua tunggal namun lebih

9 sopan atau menujuk pada banyak orang. Contoh: Вы торопитесь ( Vy toropites ) Anda/ Kalian terburu-buru). o Persona ketiga tunggal atau jamak merujuk kepada orang diluar dari orang yang berbicara dan orang yang sedang diajak bicara. Contoh : Они тороплятся (Oni toropljatsja) Mereka terburu-buru Infinitif adalah bentuk dasar (kata dasar dari kata kerja). Contoh: работать (rabotat ) bekerja, идти (idti) berjalan kaki Partisipal adalah bentuk khusus kata kerja yang tidak dikonjugasi yang menunjukkan ciri kebendaan melalui suatu kegiatan. Partisipal ini menjawab pertanyaan какой (kakoj) yang mana. Partisipal juga memiliki ciri seperti kata sifat. Contoh : написанный (napisannyj) yang ditulis, едущий (eduščij) yang makan. Gerundium merupakan bentuk khusus kata kerja yang tidak dikonjugasikan yang menunjukkan kegiatan dan penambahan kegiatan sehubungan dengan hal yang utama. Contoh : желая счастья (želaja sčast ja) Metode Penelitian Metode penulisan yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif analitis yakni penelitian yang dilakukan berdasarkan pada fakta yang ada atau fenomena yang memang secara empiris pada penutur-penuturnya, sehingga yang dihasilkan bisa dikatakan sifatnya seperti refleksi apa adanya. 3 Dengan metode ini diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang korpus secara menyeluruh dan diharapkan dapat mencapai tujuan penulisan skripsi ini Sumber data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah novel Clockwork Orange yang ditulis oleh Anthony Burgess. Novel ini ditulis dalam Bahasa Inggris dan didalamnya terdapat serpihan kata-kata dalam bahasa Rusia. Alasan penulis memilih novel ini karena dalam novel ini terdapat banyak kata dalam Bahasa Rusia yang ditransliterasikan tidak sesuai dengan penggunaan sistem alih aksara yang universal. Novel A Clockwork Orange adalah novel yang diterbitkan pada tahun 1962 yang ditulis oleh penulis Inggris bernama Anthony Burgess. A Clockwork orange adalah eksplorasi kekerasan 3 Sudaryanto Metode Linguistik ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta:Gajah Mada University Press, hlm 62

10 manusia dan hak manusia untuk memilih antara baik dan buruk dan bagaimana cara menahan itu. Novel ini menggunakan pandangan orang pertama tunggal Hasil Penelitian Dalam novel ini ditemukan 2033 kata dalam Bahasa Rusia yang terinterferensi. Dari 2033 diambil 150 kata Bahasa Rusia, diantaranya terdapat 76 kata benda, 12 kata sifat, 5 kata bilangan, 36 kata kerja dan 6 kata yang tidak terinterferensi. Dengan menggunakan landasan teori yang sudah dijelaskan dalam bab sebelumnya maka penulis akan meneliti tentang kata-kata yang terinterferensi yang terdapat di dalam novel ini. Pembahasan Langkah pertama penulis akan membagi analisis berdasarkan pembagian kelas kata dalam Bahasa Rusia dan menganalisis dari kata dasar yang sama. Lalu penulis akan menganalisis kata tersebut dengan menunjukkan kata asli dalam Bahasa Rusia dan memberikan artinya dalam Bahasa Indonesia. Langkah selanjutnya, menunjukkan tentang interferensi yang terjadi dalam kata tersebut. Untuk memudahkan penulis dalam menganalisis maka penulis menyingkat Bahasa Inggris (BI) sebagai bahasa pertama dan Bahasa Rusia (BR) sebagai bahasa kedua dan penandaan kata benda maskulin dengan (м), feminin (ж) dan netral dengan (с). a. Interferensi dalam Kata Benda: 1. Veck,Vecks dan Chelloveck, Chellovecks Человек (čelovek) orang Dalam novel ini ditemukan sebanyak 143 kata veck dan 35 kata chelloveck. Contoh kalimat: -... I cracked this veck who was sitting next to me... (hlm7)... Saya telah memukul orang yang duduk di sebelah saya and he collapsed on top of a fat drunk chelloveck on the floor... (hlm 79)... dan ia pingsan di atas orang gendut yang mabuk di lantai...

11 Di dalam kalimat di atas terdapat beberapa jenis interferensi diantaranya adalah: a. Interferensi Bunyi - Pengarang membedakan fonem-fonem dari bahasa sasaran dengan ciri yang diabaikan dalam bahasa sasaran. Terlihat dari hasil transliterasi yang dihasilkan dari kata BR человек (м) (čelovek) orang menjadi veck dan chelloveck. - Bunyi bahasa ibu yang diterapkan ke dalam bahasa sasaran tetapi dalam bahasa sasaran tidak diperlukan. Hal ini ditunjukkan oleh huruf [ l ] menggunakan [ ll ], dan membunyikan huruf [k] di akhir kata menjadi [ck]. b. Interferensi Gramatika - Pengarang mengidentifikasi gramatika bahasa sasaran dengan gramatika bahasa ibu. Dalam kalimat di atas ditunjukkan oleh kata chellovek disingkat menjadi veck. Sedangkan dalam BR, jika kata человек (čelovek) disingkat menjadi век (vek) maka artinya bukan lagi orang tetapi menjadi abad. - Pengarang mengidentifikasi gramatika bahasa sasaran dengan gramatika bahasa ibu. Dalam kalimat di atas ditunjukkan oleh kata rookers yang menggunakan gramatika BI terlihat pada sufiks s yang digunakan untuk menunjukkan kata benda tersebut jamak. Namun, kata Dalam BR человек (čelovek) bila jamak menjadi лиоди (ljudi) banyak orang c. Interferensi Leksikal Tidak terdapat interferensi leksikal dalam kalimat di atas 2. Rooker dan Rookers Рука (ж) (ruka) tangan Dalam novel ini ditemukan sebanyak 31 kata rooker dan 28 kata rookers. Contoh kalimat: -... Pete had a rooker (a hand, that is) Pete mempunyai tangan (itu adalah tangan) -And he wiped his rookers against each other... (hlm 135) Dan dia menyeka tangannya melawan satu sama lain... Di dalam kalimat di atas terdapat beberapa jenis interferensi diantaranya adalah:

12 a. Interferensi Bunyi - Pengarang membedakan fonem-fonem dari bahasa sasaran dengan ciri yang diabaikan dalam bahasa sasaran. Terlihat dari hasil transliterasi yang dihasilkan dari kata BR рука (ж) (ruka) tangan menjadi rooker dan rookers. - Bunyi bahasa ibu yang diterapkan ke dalam bahasa sasaran tetapi dalam bahasa sasaran tidak diperlukan. Hal ini ditunjukkan oleh huruf [u] karena dalam BI untuk membunyikan huruf [u] digantikan oleh huruf [oo]. b. Interferensi Gramatika Pengarang mengidentifikasi gramatika bahasa sasaran dengan gramatika bahasa ibu. Dalam kalimat di atas ditunjukkan oleh kata rookers yang menggunakan gramatika BI terlihat pada sufiks s yang digunakan untuk menunjukkan kata benda tersebut jamak. Namun, kata Dalam BR рука (ruka) jika jamak akan menjadi руки (ruki) tangan-tangan. c. Interferensi Leksikal Tidak terdapat interferensi leksikal dalam kalimat di atas b. Interferensi dalam Kata Sifat : 1. Horrorshow Хорошо (xorošo) baik Dalam novel ini ditemukan 87 kata horrorshow. Contoh Kalimat: We were doing very horrorshow... (hlm 20) Kami melakukan dengan sangat baik... Di dalam kalimat di atas terdapat beberapa jenis interferensi diantaranya adalah: a. Interferensi Bunyi - Pengarang membedakan fonem-fonem dari bahasa sasaran dengan ciri yang diabaikan dalam bahasa sasaran. Terlihat dari hasil transliterasi yang dihasilkan dari kata BR хороший (xorošij) baik atau dalam bentuk pendek хорошо (xorošo) baik

13 - Bunyi bahasa ibu yang diterapkan ke dalam bahasa sasaran tetapi dalam bahasa sasaran tidak diperlukan. Hal ini ditunjukkan oleh huruf [r] yang itulis menjadi [rr ]. Dan di akhir kata terdapat huruf [w] untuk memperjelas bunyi. b. Interferensi Gramatika Tidak terdapat interferensi gramatika dalam kalimat di atas c. Interferensi Leksikal Tidak terdapat interferensi leksikal dalam kalimat di atas 2. Malenky Маленький (malen kij) kecil Dalam novel ini ditemukan 83 kata malenky. Contoh Kalimat: Dim was a malenky bit surprised... (hlm 59) Dim sedikit terkejut... Di dalam kalimat di atas terdapat beberapa jenis interferensi diantaranya adalah: a. Interferensi Bunyi - Pengarang membedakan fonem-fonem dari bahasa sasaran dengan ciri yang diabaikan dalam bahasa sasaran. Terlihat dari hasil transliterasi yang dihasilkan dari kata BR маленький (malen kij) kecil menjadi malenky b. Interferensi Gramatika Tidak terdapat interferensi gramatika dalam kalimat di atas c. Interferensi Leksikal Tidak terdapat interferensi leksikal dalam kalimat di atas c. Interferensi dalam Kata Bilangan : 1. Odin, dva, tree один (odin) satu, два (dva) dua, три (tri) tiga Dalam novel ini ditemukan masing masing 1 kata bilangan. Contoh kalimat: But then I counted odin dva tree... Lalu saya menghitung satu dua tiga...

14 Di dalam kalimat di atas terdapat beberapa jenis interferensi diantaranya adalah: a. Interferensi Bunyi Pengarang membedakan fonem-fonem dari bahasa sasaran dengan ciri yang diabaikan dalam bahasa sasaran. Terlihat dari hasil transliterasi yang dihasilkan dari kata три (tri) tiga menjadi tree - Bunyi bahasa ibu yang diterapkan ke dalam bahasa sasaran tetapi dalam bahasa sasaran tidak diperlukan. Hal ini ditunjukkan oleh huruf [i ] karena dalam BI untuk membunyikan huruf [i] digantikan oleh huruf [ee]. b. Interferensi Gramatika Tidak terdapat interferensi gramatika dalam kalimat di atas c. Interferensi Leksikal Tidak terdapat interferensi leksikal dalam kalimat di atas. d. Interferensi dalam Kata Kerja : 1. Viddy, Viddying, Viddied Видеть (videt ) melihat Dalam novel ini ditemukan 93 kata viddy dan 16 kata viddying dan 61 kata viddied. Contoh kalimat: and you could viddy it was a story. (hlm190)...dan kamu dapat melihat itu hanya cerita... What I viddied was the slovo DEATH on the cover of a like pamphlet. (hlm 187) Apa yang saya telah lihat adalah kata MATI di halaman depan dalam sebuah pamflet... -So I had to go on viddying what was being done and hearing the most ghastly creechings coming from litso. (hlm 117) Jadi aku harus pergi melihat apa yang sedang dilakukan dan mendengar teriakan yang paling mengerikan yang datang dari wajah. Di dalam kalimat di atas terdapat beberapa jenis interferensi diantaranya adalah:

15 a. Interferensi Bunyi - Pengarang membedakan fonem-fonem dari bahasa sasaran dengan ciri yang diabaikan dalam bahasa sasaran. Terlihat dari hasil transliterasi yang dihasilkan dari kata видеть (videt ) melihat menjadi viddy, viddying dan viddied. - Bunyi bahasa ibu yang diterapkan ke dalam bahasa sasaran tetapi dalam bahasa sasaran tidak diperlukan. Hal ini ditunjukkan oleh huruf [i ] karena dalam BI untuk membunyikan huruf [i] digantikan oleh huruf [ee]. b. Interferensi Gramatika Pengarang mengidentifikasi gramatika bahasa sasaran dengan gramatika bahasa ibu. Dalam kalimat di atas ditunjukkan oleh kata viddy, viddying dan viddied. c. Interferensi Leksikal Tidak terdapat interferensi leksikal dalam kalimat di atas 2. Creech, Creeching, Creeched Кричать ( kričat ) teriak Dalam novel ini ditemukan 8 kata Creech, 36 kata Creeching, 26 kata Creeched kata. Contoh kalimat: All I could do was to creech very gromky for them to turn it off... (hlm 119) Semua yang saya dapat lakukan hanya berteriak dengan sangat keras agar mereka mematikannya... But the crystallography veck creeched... (hlm 162) Tapi orang dari kristalografi bereteriak... So I crashed at the wall till my knuckles were all red red krovvy and torn skin, creeching and creeching, but the music did not stop. (hlm 187) Lalu saya hancurkan tembok sampai buku-buku jari saya semuanya merah merah karena darah dan kulit yang sobek, berteriak dan berteriak, tetapi musiknya tak kunjung berhenti. Di dalam kalimat di atas terdapat beberapa jenis interferensi diantaranya adalah:

16 a. Interferensi Bunyi - Pengarang membedakan fonem-fonem dari bahasa sasaran dengan ciri yang diabaikan dalam bahasa sasaran. Terlihat dari hasil transliterasi yang dihasilkan dari kata кричать ( kričat ) teriak menjadi Creech, Creeching, Creeched - Bunyi bahasa ibu yang diterapkan ke dalam bahasa sasaran tetapi dalam bahasa sasaran tidak diperlukan. Hal ini ditunjukkan oleh huruf [i] karena dalam BI untuk membunyikan huruf [i] digantikan oleh huruf [ee]. b. Interferensi Gramatika Pengarang mengidentifikasi gramatika bahasa sasaran dengan gramatika bahasa ibu. Dalam kalimat di atas ditunjukkan oleh kata Creech, Creeching, Creeched c. Interferensi Leksikal Tidak terdapat interferensi leksikal dalam kalimat di atas Kesimpulan Mengidentifikasi kata-kata Bahasa Rusia di dalam novel Bahasa Inggris sedikit sulit. Karena penulis tidak memberikan ciri apapun dalam penulisannya. Penulis tidak menggunakan transliterasi yang universal melainkan transliterasinya sendiri, kata-kata asing juga tidak dicetak miring sebagaimana penulisan bahasa asing di dalam sebuah kalimat. Dari data yang ditemukan di atas terdapat 4 jenis kelas kata yang digunakan dalam novel ini yaitu kelas kata benda, kata sifat, kata bilangan dan kata kerja. Dari 150 kata, terdapat 85 kata benda, 18 kata sifat, 5 kata bilangan,36 kata kerja dan 6 kata yang tidak terinterferensi. Interferensi yang dominan terjadi didalam kata benda adalah interferensi gramatika. Hal ini terlihat dari banyaknya penggunaan suffiks s dan es sebagai penanda jamak dalam gramatika Bahasa Inggris. Selanjutnya, interferensi yang juga terdapat dalam kata benda adalah interferensi pembedaan yang berlebihan pada fonem, contohnya [s] menjadi [ss], untuk huruf [u] menjadi [oo]. Namun, kata-kata tersebut masih teridentifikasi dan tidak merubah arti dari kata tersebut. Di dalam analisis terdapat 6 kata lainnya tidak didapati adanya interferensi contohnya, Bog, moloko, britva, Luna, maslo,okno.

17 Untuk kata sifat interferensi yang dominan adalah interferensi penafsiran kembali terhadap perbedaan. Hal ini terlihat pada transliterasi yang digunakan oleh pengarang yang membedakan fonem-fonem dalam bahasa sasaran dan mengabaikan ciri dalam bahasa sasaran namun sangat penting dalam bahasa ibu. Contohnya adalah penulisan transliterasi молодой (molodoj) menjadi molodoy, глупой (glupoj) menjadi gloopy. Mengidentifikasi kata sifat dalam novel ini sedikit sulit karena sedikit samar dengan Bahasa Inggris. Namun, jika sudah teridentifikasi tidak sulit untuk mencari maknanya. Kata bilangan yang terdapat dalam novel ini berjumlah 3 di dalam satu kalimat. Namun, hanya satu interferensi yang terjadi di dalam kata bilangan yaitu interferensi pembedaan yang berlebih pada fonem. Contohnya три(tri) menjadi tree Penggunaan kata kerja dalam Bahasa Rusia yang terdapat dalam novel ini berjumalah 36 kata kerja akan tetapi 1 kata kerja dapat menjadi 3 bentuk dalam gramatika contohnya, слушать (slušat ) bisa menjadi slooshy, slooshying dan slooshied. Hal tersebut yang menyebabkan banyaknya interferensi gramatika di dalam kata kerja. Kata kerja di dalam novel ini agak lebih mudah teridentifikasi dibandingkan dengan kata sifat. Daftar Referensi Sumber Buku : Alwasilah, A. Chaedar Pengantar Penelitian Linguistik Terapan. Jakarta:Pusat Bahasa Barrentsent, A.A., dkk Russische Gramatika. Amsterdam : Universiteit Van Amsterdam Bloomfield,Leonard Language. New York: Henry Holt Burgess, Anthony A Clockwork Orange. New York : Norton Chaer, Abdul.2004.Edisi Revisi, Sosiolinguistik: Perkenalan Awal.Jakarta : PT. RINEKA CIPTA Fishman,Joshua R The Sociology of Language. Rowley: Newbuty House

18 Hamers and Blanc, Michel H.A Billinguality and Billingualism. England : Cambridge Holmes, Janet An Introduction to Sociolinguistics. New York: Longman Hudson, Richard. A Sociolinguistics. Second edtion. Cambridge: Cambridge University Press Hymes, Dell Foundation in Sociolinguistics : An Ethnographic Approach. Philadelphia: University of Pennsylvania Press Kalinina, I. K Sovremenyj Russki Jazyk Morfologija. Moskva: Izdatel stvo Russkij Jazyk Kridalaksana, Harimurti Kamus Linguistik. Edisi Ketiga. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Kushartanti Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Lado, Robert Language Teaching: A Scientific Approach. New York: McGraw-Hill.. Nababan, P.W.J Sosiolinguistik :Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Popov, R.N Sovremenyj Russkij Jazyk. Moskva: Proveshenie. Ritzer, George Globalization The Essentials. Oxford: Wiley-Blackwell. Savko,I.E Russkij Jazyk. Minsk: Xarvest Spolsky, Bernard Sociolinguistics. New York :Oxford University Press Sudaryanto Metode Linguistik ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

19 Sumarsono, & Partana, Paina Sosiolinguistik. Yogyakarta : Sabda Thomason, Sarah Grey Language contact, creolization,and genetic linguistic. Barkeley: University of California press Wardhaugh, Ronald An Introduction to Sociolinguistics 5th Edition. Oxford: Blackwell Publishing Ltd. Weinreich, Uriel Language in Contact. The Hague:Mouton Sumber Jurnal Mackey, William F The Description of Bilingualism. Canadian Journal of Linguistics Sumber Internet

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi tersebut, manusia memerlukan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) 1 of 8 SILABUS Fakultas : Bahasa dan Seni Jurusan/Prodi : Bahasa dan Sastra Indonesia/Sastra Indoesia Mata Kuliah : Sosiolinguistik Kode Mata Kuliah : SAS 311 SKS : 2 SKS Standar Kompetensi : Memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sarana komunikasi yang paling penting sesama masyarakat adalah bahasa. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan manusia lain. Bahasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka berisi beberapa hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka

Lebih terperinci

UNGKAPAN PERASAAN DALAM BAHASA RUSIA. Nia Kurnia Sofiah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya ABSTRAK

UNGKAPAN PERASAAN DALAM BAHASA RUSIA. Nia Kurnia Sofiah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya ABSTRAK UNGKAPAN PERASAAN DALAM BAHASA RUSIA Nia Kurnia Sofiah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya niadee@gmail.com ABSTRAK Bahasa menunjukkan bangsa. Ungkapan ini sangat tepat untuk menggambarkan bagaimana karakter

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI, BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

Lebih terperinci

PENULISAN PARTIKEL НЕ PADA ADJEKTIVA DALAM BAHASA RUSIA

PENULISAN PARTIKEL НЕ PADA ADJEKTIVA DALAM BAHASA RUSIA PENULISAN PARTIKEL НЕ PADA ADJEKTIVA DALAM BAHASA RUSIA S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Skripsi Pada Program Studi Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran MUHAMMAD RIDWAN

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah ide-ide, penggambaran, hal-hal, atau benda-benda ataupun gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46).

Lebih terperinci

PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK.

PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK. PEMILIHAN BAHASA DALAM MASYARAKAT PEDESAAN DI KABUPATEN TEGAL DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI ALTERATIF BAHAN AJAR MATA KULIAH SOSIOLINGUISTIK Leli Triana ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

CODE MIXING AND SWITCHING IN THE OPENING SPEECH OF SUSILO BAMBANG YUDHOYONO IN THE INTERNATIONAL CONFERENCE FOR ANTI-CORRUPTION AGENCIES THESIS

CODE MIXING AND SWITCHING IN THE OPENING SPEECH OF SUSILO BAMBANG YUDHOYONO IN THE INTERNATIONAL CONFERENCE FOR ANTI-CORRUPTION AGENCIES THESIS CODE MIXING AND SWITCHING IN THE OPENING SPEECH OF SUSILO BAMBANG YUDHOYONO IN THE INTERNATIONAL CONFERENCE FOR ANTI-CORRUPTION AGENCIES THESIS BY DENNDY IRAWAN ARDI PRASETYO NIM 0811113085 STUDY PROGRAM

Lebih terperinci

INTERFERENSI SINTAKSIS BAHASA MINANGKABAU DALAM BAHASA INDONESIA PADA MASYARAKAT MINANG PERANTAU DI MEDAN

INTERFERENSI SINTAKSIS BAHASA MINANGKABAU DALAM BAHASA INDONESIA PADA MASYARAKAT MINANG PERANTAU DI MEDAN INTERFERENSI SINTAKSIS BAHASA MINANGKABAU DALAM BAHASA INDONESIA PADA MASYARAKAT MINANG PERANTAU DI MEDAN Syamsul Bahri Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan, alih kode, campur kode dan bilingualisme. 2.1.1 Tuturan Tuturan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa mengalami perubahan signifikan seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersifat produktif dan dinamis. Selain itu perkembangan bahasa juga dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. bersifat produktif dan dinamis. Selain itu perkembangan bahasa juga dipengaruhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa selalu mengalami perkembangan dan perubahan dalam kurun waktu tertentu. Perkembangan dan perubahan bahasa terjadi karena bahasa yang bersifat produktif dan dinamis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dominan di antara sesama manusia. Realitas ini menunjukkan betapa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dominan di antara sesama manusia. Realitas ini menunjukkan betapa bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa adalah salah satu faktor yang menjadi ciri pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya. Bahasa merupakan alat dalam komunikasi dan interaksi yang

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN. penyerapan mengalami penyesuaian dengan sistem bahasa Indonesia sehingga

BAB VII KESIMPULAN. penyerapan mengalami penyesuaian dengan sistem bahasa Indonesia sehingga 320 BAB VII KESIMPULAN Kosakata bahasa Prancis yang masuk dan diserap ke dalam bahasa Indonesia secara difusi dikenal dan digunakan dari masa kolonial Eropa di Indonesia hingga saat ini. Kosakata bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam semua aktivitas kehidupan masyarakat disana. Variasi bahasa ini

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam semua aktivitas kehidupan masyarakat disana. Variasi bahasa ini BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini, penggunaan unsur slang dalam bahasa Inggris Amerika hampir terdapat dalam semua aktivitas kehidupan masyarakat disana. Variasi bahasa ini dengan mudah bisa

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian yang Relevan Sebelumnya Penelitian yang mengangkat masalah Pemertahanan Bahasa Bali belum ada yang melakukan di daerah Gorontalo, namun peneliti menemukan di internet

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Dalam bab ini dijelaskan mengenai kajian pustaka, konsep, dan landasan teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Dalam bab ini dijelaskan mengenai kajian pustaka, konsep, dan landasan teori 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Pendekatan yang dipakai dalam kajian ini adalah pendekatan sosiolinguistik. Dalam bab ini dijelaskan mengenai kajian pustaka, konsep, dan landasan teori

Lebih terperinci

OBJEK LINGUISTIK = BAHASA

OBJEK LINGUISTIK = BAHASA Nama : Laela Mumtahanah NIM : 1402408305 BAB III OBJEK LINGUISTIK = BAHASA Objek kajian linguistik yaitu bahasa 3. 1. Pengertian Bahasa Objek kajian linguistik secara langsung adalah parole karena parole

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dari penelitian berjudul Interferensi Morfologis

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dari penelitian berjudul Interferensi Morfologis BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian berjudul Interferensi Morfologis Bahasa Indonesia Dalam Penggunaan Bahasa Jawa Pada Upacara Pernikahan Adat Jawa dapat ditarik kesimpulan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun kelompok. Bahasa

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian keadaan kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Interferensi terjadi pada masyarakat tutur yang memiliki dua bahasa atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Interferensi terjadi pada masyarakat tutur yang memiliki dua bahasa atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Interferensi terjadi pada masyarakat tutur yang memiliki dua bahasa atau lebih yang disebut masyarakat bilingual (dwibahasawan). Interferensi merupakan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia memiliki status sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang kebanggaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apakah ia akan dengan mudah beradaptasi dengan bahasa barunya? Atau janganjangan,

BAB I PENDAHULUAN. Apakah ia akan dengan mudah beradaptasi dengan bahasa barunya? Atau janganjangan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Apa yang akan terjadi saat seseorang pertama kali belajar bahasa asing? Apakah ia akan dengan mudah beradaptasi dengan bahasa barunya? Atau janganjangan, ia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa. Chaer dan Leonie (2010:14 15) mengungkapkan bahwa dalam komunikasi, bahasa berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA. Konsep dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiolinguistik

BAB II KERANGKA TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA. Konsep dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiolinguistik BAB II KERANGKA TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori Konsep dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiolinguistik dan teori tradisional. Teori sosiolinguistik yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Bentuk register medis anak dalam rubrik Konsultasi Ahli di Tabloid

BAB V PENUTUP. 1. Bentuk register medis anak dalam rubrik Konsultasi Ahli di Tabloid 75 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan uraian mengenai hasil dan pembahasan pada bab IV, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Bentuk register medis anak dalam rubrik Konsultasi Ahli di Tabloid Nakita

Lebih terperinci

SILABUS SOSIOLINGUISTIK BIL008. Dr. Gatot Sarmidi, M.Pd.

SILABUS SOSIOLINGUISTIK BIL008. Dr. Gatot Sarmidi, M.Pd. Kode dokumen Halaman : 1 of 5 SILABUS SOSIOLINGUISTIK BIL008 Dr. Gatot Sarmidi, M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG SILABUS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA Roely Ardiansyah Fakultas Bahasa dan Sains, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Abstrak Deiksis dalam bahasa Indonesia merupakan cermin dari perilaku seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. Selain nomina, ajektiva, pronomina, verba, preposisi, konjungsi, dan interjeksi, adverbia

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS Nama Mata Kuliah : Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kedua Kode Mata Kuliah : Bobot SKS : 4 SKS Tingkat/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam ujaran dan tulisan yang digunakan oleh orang-orang dari negara tertentu

BAB I PENDAHULUAN. dalam ujaran dan tulisan yang digunakan oleh orang-orang dari negara tertentu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan kamus bahasa Inggris Oxford, Bahasa adalah sistem komunikasi dalam ujaran dan tulisan yang digunakan oleh orang-orang dari negara tertentu (2000; 240).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa (language) merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, digunakan baik sebagai bahasa pengantar sehari-hari ataupun bahasa pengantar di lingkungan formal seperti bahasa pengantar sekolah,

Lebih terperinci

Alih Kode Pada Masyarakat Sosial Kelas Atas

Alih Kode Pada Masyarakat Sosial Kelas Atas Alih Kode Pada Masyarakat Sosial Kelas Atas Indriani Triandjojo Fakultas Bahasa Dan Sastra Universitas AKI Abstract People need a means which is language to play their role as a part of society in order

Lebih terperinci

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh MARIATI NIM 120388201091 JURUSANPENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Tugas bahasa indonesia

Tugas bahasa indonesia Tugas bahasa indonesia Nama:sidiq pratista hadi Nim:1402408252 BAB III OBJEK LINGUSTIK BAHASA 3.1 PENGERTIAN BAHASA Kata bahasa dalam bahasa Indonesia memiliki lebih dari satu makna atau pengertian, sehingga

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHSA DAN SENI SILABUS MATA KULIAH

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHSA DAN SENI SILABUS MATA KULIAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHSA DAN SENI SILABUS MATA KULIAH 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Sosiolinguistik Kode : Bobot SKS

Lebih terperinci

PERUBAHAN PRONOMINA BAHASA INGGRIS Satu Kajian Linguistik Bandingan Historis SUSI YULIAWATI NIP:

PERUBAHAN PRONOMINA BAHASA INGGRIS Satu Kajian Linguistik Bandingan Historis SUSI YULIAWATI NIP: PERUBAHAN PRONOMINA BAHASA INGGRIS Satu Kajian Linguistik Bandingan Historis SUSI YULIAWATI NIP: 197707122006042003 FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2010 1 Perubahan Pronomina Persona Bahasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Bab dua berisi tentang penelitian sebelumnya yang meneliti tentang kata ganti orang, baik yang berbahasa Indonesia maupun berbahasa Mandarin. Kemudian

Lebih terperinci

PEMARKAH KOHESI GRAMATIKAL DALAM WACANA TAJUK RENCANA HARIAN SINGGALANG EDISI APRIL-MEI 2014 ARTIKEL ILMIAH DESI PATRI YENTI NPM

PEMARKAH KOHESI GRAMATIKAL DALAM WACANA TAJUK RENCANA HARIAN SINGGALANG EDISI APRIL-MEI 2014 ARTIKEL ILMIAH DESI PATRI YENTI NPM PEMARKAH KOHESI GRAMATIKAL DALAM WACANA TAJUK RENCANA HARIAN SINGGALANG EDISI APRIL-MEI 2014 ARTIKEL ILMIAH DESI PATRI YENTI NPM 10080151 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana, 1982:17). Bahasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak 9 BAB II KAJIAN TEORI Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak bahasa. Chaer (2003: 65) menyatakan bahwa akibat dari kontak bahasa dapat tampak dalam kasus seperti interferensi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa selalu mengalami perubahan dan perkembangan.perkembangan dan perubahan itu terjadi karena adanya perubahan sosial, ekonomi, dan budaya.perkembangan bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat tutur adalah sekelompok orang yang berinteraksi dengan perantara bahasa dengan sekurang-kurangnya memiliki satu variasi bahasa dan terikat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alih kode..., Dewi Nuryanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Alih kode..., Dewi Nuryanti, FIB UI, Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemahaman berbahasa setiap orang berbeda di setiap budaya. Berkumpulnya berbagai budaya di suatu tempat, seperti ibukota negara, menyebabkan bertemunya berbagai budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedudukan bahasa Indonesia saat ini semakin mantap sebagai wahana komunikasi, baik dalam hubungan sosial maupun dalam hubungan formal. Pemakaian bahasa Indonesia mulai

Lebih terperinci

Marilah kita lihat contoh berikut :

Marilah kita lihat contoh berikut : Sekarang kita menginjak ke tahapan penting kedua pelajaran kita. Dalam pelajaran IV ini, kita akan mempelajari pengungkapan kalimat yang TIDAK menggunakan AKAN, SUDAH, SEDANG. Kalimat yang kita buat disini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang selalu membuka diri terhadap perkembangan. Hal ini terlihat pada perilakunya yang senantiasa mengadakan komunikasi dengan bangsa

Lebih terperinci

PROSEDUR. Sosiolinguistik IN329. Dr. Andoyo Sastromiharjo, MPd. Afi Fadlilah, S.S., M.Hum.

PROSEDUR. Sosiolinguistik IN329. Dr. Andoyo Sastromiharjo, MPd. Afi Fadlilah, S.S., M.Hum. PROSEDUR No.: FPBS/FM-7.1/07 Lampiran 9.7. Sistematika Silabus SILABUS Sosiolinguistik IN329 Dr. Andoyo Sastromiharjo, MPd. Afi Fadlilah, S.S., M.Hum. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONSEIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarana komunikasi yang paling penting pada manusia adalah bahasa. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Sarana komunikasi yang paling penting pada manusia adalah bahasa. Oleh karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana komunikasi yang paling penting pada manusia adalah bahasa. Oleh karena kedudukannya yang sangat penting, maka membuat bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan

Lebih terperinci

INTERERENSI FONOLOGIS DAN MORFOLOGIS BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SD SE-KECAMATAN KRAMAT, KABUPATEN TEGAL

INTERERENSI FONOLOGIS DAN MORFOLOGIS BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SD SE-KECAMATAN KRAMAT, KABUPATEN TEGAL INTERERENSI FONOLOGIS DAN MORFOLOGIS BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SD SE-KECAMATAN KRAMAT, KABUPATEN TEGAL Leli Triana Masuad Edy Santoso Universitas Pancasakti Tegal

Lebih terperinci

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Astri Saraswati, Martono, Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNTAN, Pontianak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur komisif bahasa Jawa dalam

Lebih terperinci

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul Judul Skripsi : Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul Nama : Eli Rahmat Tahun : 2013 Latar Belakang Menurut Keraf bahasa memiliki empat fungsi, yaitu (1) sebagai alat untuk mengekpresikan diri, (2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap individu manusia tidak akan pernah luput dari berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap individu manusia tidak akan pernah luput dari berkomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap individu manusia tidak akan pernah luput dari berkomunikasi antar sesama, baik dalam kehidupan sehari-hari di keluarga maupun di lingkungan masyarakat tempat

Lebih terperinci

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2 Abstrak Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah wajib di seluruh universitas, termasuk UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.

Lebih terperinci

PROKEM SANTRI PUTRI DI WILAYAH DALEM BARAT PESANTREN PONDOK NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO JAWA TIMUR

PROKEM SANTRI PUTRI DI WILAYAH DALEM BARAT PESANTREN PONDOK NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO JAWA TIMUR PROKEM SANTRI PUTRI DI WILAYAH DALEM BARAT PESANTREN PONDOK NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO JAWA TIMUR M. Lubis Cadiawan Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Kehidupan kelompok sosial

Lebih terperinci

PENGERTIAN SOSIOLINGUISTIK

PENGERTIAN SOSIOLINGUISTIK PENGERTIAN SOSIOLINGUISTIK Janet Holmes (1995:1): sociolinguistics study the relationship between language and society, they are interested in explaining why we speak differently in different social context,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi bersifat universal. Artinya, hampir tidak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi bersifat universal. Artinya, hampir tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi bersifat universal. Artinya, hampir tidak ada seorang manusia di dunia yang tidak mampu berkomunikasi melalui bahasa. Bahasa adalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. dalam bidang fonologi (vokal dan konsonan) dan leksikal.

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. dalam bidang fonologi (vokal dan konsonan) dan leksikal. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. 1. Variasi kedaerahan bahasa Jawa yang

Lebih terperinci

KESALAHAN KESALAHAN GRAMATIKAL BAHASA INGGRIS DALAM KARANGAN DESKRIPTIF OLEH SISWA SMK N.1 AMURANG JURNAL SKRIPSI. Oleh. Winly Jovi Runtuwene

KESALAHAN KESALAHAN GRAMATIKAL BAHASA INGGRIS DALAM KARANGAN DESKRIPTIF OLEH SISWA SMK N.1 AMURANG JURNAL SKRIPSI. Oleh. Winly Jovi Runtuwene KESALAHAN KESALAHAN GRAMATIKAL BAHASA INGGRIS DALAM KARANGAN DESKRIPTIF OLEH SISWA SMK N.1 AMURANG JURNAL SKRIPSI Oleh Winly Jovi Runtuwene 090912031 Sastra Inggris UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak Rina Ismayasari 1*, I Wayan Pastika 2, AA Putu Putra 3 123 Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat pemakai bahasa membutuhkan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMP Negeri 2 Polanharjo merupakan sekolahan yang letaknya di pinggiran Kabupaten Klaten tepatnya di Jalan Raya Tegalgondo-Janti km 3, Sidowayah, Polanharjo,

Lebih terperinci

PREFIKS PEMARKAH INKOAKTIF PADA VERBA BAHASA RUSIA

PREFIKS PEMARKAH INKOAKTIF PADA VERBA BAHASA RUSIA PREFIKS PEMARKAH INKOAKTIF PADA VERBA BAHASA RUSIA MAKALAH Dipresentasikan di Program Pascasarjana BKU Linguistik Maret 2007 Oleh Tri Yulianty K. NIP 132310586 FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia dalam menjalankan kegiatan, baik sebagai mahasiswa, dosen, karyawan, ibu rumah tangga dan lain-lain yang tentunya kita sebagai mahkluk sosial, tidak akan pernah

Lebih terperinci

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA BALI PADA MASYARAKAT ISLAM DI BANJAR CANDIKUNING II KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA BALI PADA MASYARAKAT ISLAM DI BANJAR CANDIKUNING II KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN 1 KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA BALI PADA MASYARAKAT ISLAM DI BANJAR CANDIKUNING II KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN Putu Sosiawan Sastra Bali Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstrak The

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Penelitian kualitatif dipilih karena penelitian ini digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel,

BAB I PENDAHULUAN. media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sering kali kita temukan banyak informasi yang dituliskan di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial antara individu dengan individu lain. Interaksi tersebut dapat dilakukan dengan tindakannya

Lebih terperinci

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Inggris, dan Minangkabau. Pada saat fenomena interferensi muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Inggris, dan Minangkabau. Pada saat fenomena interferensi muncul dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Interferensi merupakan fenomena bahasa yang muncul karena interaksi dua bahasa atau lebih, misalnya bahasa Indonesia dan bahasa Inggris atau bahasa Indonesia, Inggris,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Penggunaan Frasa dan Klausa Bahasa Indonesia (Kunarto) 111 PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Kunarto UPT Dinas Pendidikan Kacamatan Deket Kabupaten Lamongan

Lebih terperinci

CODE SWITCHING USED BY LECTURERS IN THE STUDY PROGRAM OF ENGLISH LITERATURE OF UNIVERSITAS BRAWIJAYA UNDERGRADUATE THESIS

CODE SWITCHING USED BY LECTURERS IN THE STUDY PROGRAM OF ENGLISH LITERATURE OF UNIVERSITAS BRAWIJAYA UNDERGRADUATE THESIS CODE SWITCHING USED BY LECTURERS IN THE STUDY PROGRAM OF ENGLISH LITERATURE OF UNIVERSITAS BRAWIJAYA UNDERGRADUATE THESIS BY EVY FAJRIATUL HIKMAH 115110107111034 STUDY PROGRAM OF ENGLISH DEPARTMENT OF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bukunya Speech Act: An Essay in The Philosophy of Language dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bukunya Speech Act: An Essay in The Philosophy of Language dijelaskan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan media pembentuk kebahasaan yang menjadi kunci pokok bagi kehidupan manusia di dunia ini, karena melalui bahasa baik verbal maupun non verbal manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan bahasa dalam kehidupan manusia mempunyai peranan yang sangat. pada setiap bahasa, khususnya bahasa ibu atau bahasa asal.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan bahasa dalam kehidupan manusia mempunyai peranan yang sangat. pada setiap bahasa, khususnya bahasa ibu atau bahasa asal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan bahasa dalam kehidupan manusia mempunyai peranan yang sangat penting. Bahasa menjadi kunci penentu proses perubahan. Namun demikian, hal itu terkadang kurang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

BAB V PENUTUP. A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Dalam penilitian Refleksif dengan Kata Diri, Dirinya, Dan Diriya Sendiri dalam Bahasa Indonesia: dari Perspektif Teori Pengikatan ini dapat disimpulkan tiga hal yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi bahasa menurut Halliday (1978:21) adalah fungsi imaginative, yaitu bahasa digunakan untuk melahirkan karya sastra yang berbasis pada kekuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai wahana komunikasi digunakan setiap saat. Bahasa merupakan alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang dihasilkan oleh

Lebih terperinci

PENYEBAB INTERFERENSI GRAMATIS

PENYEBAB INTERFERENSI GRAMATIS PENYEBAB INTERFERENSI GRAMATIS BAHASA BATAK ANGKOLA DALAM KARANGAN BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS 5 SDN 105010 SIGAMA KECAMATAN PADANG BOLAK TAPANULI SELATAN Fitriani Lubis Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan kekacauan pada tindak berbahasa. Salah satu contoh penggunaan bentuk bersinonim yang dewasa ini sulit

Lebih terperinci

Keywords: sociolinguistic, acguisition, two languages, interference

Keywords: sociolinguistic, acguisition, two languages, interference INTERFERENSI BAHASA MANDAILING DALAM BAHASA INDONESIATULIS SISWA KELAS VIII MTS BAHARUDDIN KECAMATAN BATANG ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN Anni Rahimah, Agustina, Syahrul R Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan Lesson 63: Reported speech Pelajaran 63: Pidato Laporan Reading (Membaca) He told me that he would come. (Dia bilang kepadaku dia akan datang.) She said that she would be fine. (Dia berkata bahwa dia akan

Lebih terperinci

ALIH KODE GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 PADANG

ALIH KODE GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 PADANG ALIH KODE GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 PADANG Randi Alamhuri 1), Syofiani 2), Romi Isnanda 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi.

BAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak seorang anak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya (Simanjuntak:1987:157).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar merupakan tempat bertemunya pembeli dan pedagang. Pasar juga tempat untuk bertransaksi, sedangkan transaksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli

Lebih terperinci

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 2, Desember 2016 KULTUR SWAG DALAM VLOG YOUNGLEX FEAT AWKARIN: KAJIAN SOSIOLINGUISTIS.

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 2, Desember 2016 KULTUR SWAG DALAM VLOG YOUNGLEX FEAT AWKARIN: KAJIAN SOSIOLINGUISTIS. KULTUR SWAG DALAM VLOG YOUNGLEX FEAT AWKARIN: KAJIAN SOSIOLINGUISTIS Istikomah 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kultur swag yang ditampilkan melalui penandaan verbal dan non-verbal

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dan teori tentang tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J. L.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dan teori tentang tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J. L. BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret (KBBI, 2007: 588). 2.1.1 Tindak Tutur Istilah dan teori tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Biau. Kabupaten Buol. Adapun penelitian sejenis yang pernah diteliti antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI. Biau. Kabupaten Buol. Adapun penelitian sejenis yang pernah diteliti antara lain: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian tentang alih kode dan campur kode, sudah banyak diteliti oleh para peneliti sebelumnya. Namun sejauh ini belum ada yang melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggota kelompok tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. anggota kelompok tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Bahasa adalah system tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan aleh para anggota kelompok tertentu

Lebih terperinci

J.C. Sutoto Pradjarto

J.C. Sutoto Pradjarto INTERFERENSI GRAMATIKAL BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA INGGRIS DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEMAMPUAN PRODUKTIF PEMBELAJAR BAHASA INGGRIS TINGKAT PEMULA J.C. Sutoto Pradjarto Program Studi Bahasa Inggris,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kalimat adalah gabungan dari beberapa kata yang dapat berdiri sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu maksud dari pembicara. Secara tertulis,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks.

BAB II LANDASAN TEORI. menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks. BAB II LANDASAN TEORI Di dalam bab ini dipaparkan teori-teori yang digunakan dalam menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks. Teori mengenai pelanggaran maxim diambil

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh masyarakat yang berbicara dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian. BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Alih Kode Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian. Menurut KBBI konsep adalah rancangan dasar, ide, pengertian, dan gambaran

Lebih terperinci