Hubungan Antara Psychological Well Being (Kesejahteraan Psikologi) dengan Kepuasan Kerja pada PNS Dinas Sosial Provinsi Lampung
|
|
- Sudomo Agusalim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Hubungan Antara Psychological Well Being (Kesejahteraan Psikologi) dengan Kepuasan Kerja pada PNS Dinas Sosial Provinsi Lampung Aden Rahmat Afrianto, Binsar Siregar, Insan Firdaus Fakultas Psikologi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Abstrak Penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara psychological well being dengan kepuasan kerja pada PNS Dinas Sosial Provinsi Lampung. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner, alat ukurnya adalah skala Psychological well being mengacu pada teori Ryff dan skala kepuasan kerja mengacu pada teori Fred Luthans. Subjek penelitian berjumlah 130 orang. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan positif yang signifikan (rxy = 0,558 ; p = 0,000 < 0,05), berarti semakin tinggi tingkat psychological well being maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan kerja PNS. Saran untuk penelitian selanjutnya bisa memakai variabel yang lainnya dengan kepuasan kerja. Kata Kunci : Psychological Well being, Kepuasan Kerja, PNS Latar Belakang Pegawai negeri sipil merupakan salah satu organ penting bagi eksistensi suatu negara, keberadaan pegawai negeri sipil selain sebagai dari eksekutif juga terdapat pada organ-organ kenegaraan lainnya seperti lembaga yudikatif maupun lembaga legislatif. Walaupun banyak predikat negatif disandangkan kepada PNS namun banyak PNS dengan jiwa pengabdiannya dan komitmen yang tinggi tetap melakukan tugasnya dengan sangat baik dan terpuji. Berbagai aktivitas yang terjadi di tempat kerja seperti rutinitas, hubungan dengan atasan, hubungan dengan rekan kerja dan kompleksitas tugas mempengaruhi perasaan seseorang pada pekerjaannya. Perasaan terhadap pekerjaan inilah yang merupakan deskripsi dari kepuasan kerja seseorang (Jex & Britt, 2008). Dalam penilitian Cropanzona & Wright (2000) mengemukakan bahwa psychological well being karyawan juga berkorelasi dengan performa kerja. Psychological well being merupakan suatu gambaran kualitas kehidupan dan kesehatan mental yang dimiliki seseorang. Snyder & Lopez (2002) mengatakan bahwa psychological well being bukan hanya merupakan ketiadaan penderitaan, namun psychological well being meliputi aktif dalam hidup. Mengingat pentingnya Psychological well being dan kepuasan kerja pada organisasi, maka banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan antara Jurnal Psikologi Ubhara1
2 psychological well being dengan kepuasan kerja. Penelitian menunjukan keterkaitan antara kepuasaan kerja dengan psychological well being karyawan. Wright dan Bonnet (2007) mengemukakan adanya hubungan saling mempengaruhi antara kepuasan kerja dengan psychological well being pada karyawan. Psychological well being dan kepuasan kerja memiliki hubungan yang signifikan dalam penelitian Wright dan Bonnet (2007) karena ketika seseorang menilai lingkungan kerja sebagai lingkungan yang menarik, menyenangkan, dan penuh dengan tantangan, maka ia akan merasa bahagia dan menunjukan kinerja yang optimal. Judge dan Locke (dalam Wright & Cropanzano, 2000) menjelaskan hubungan saling mempengaruhi ini terjadi karna well being yang dirasakan oleh individu mempengaruhi mereka dalam mengumpulkan dan mengingat kembali informasi tentang pekerjaan mereka. Kertertarikan peneliti untuk membahas masalah tersebut mengarah pada responden Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di Dinas Sosial Lampung Fenomena-fenomena yang terjadi mengenai PNS, seperti adanya PNS yang terkena razia karena bolos dan berkeliaran ditempat umum pada saat jam kerja yang dilansir oleh Pikiran Rakyat Online Senin 25/07/2011 dibawah ini, tujuh pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Bandung Barat kedapatan berada di luar kantor saat jam kerja, Senin (25/7). Mereka tengah berada di pasar dan beberapa pusat pembelanjaan di sekitar Padalarang ketika pegawai lainnya sedang bekerja di Kompleks Pemkab Bandung Barat. Peneliti juga mencoba mencari bukti lain dengan mewawancarai seorang PNS yang menjalankan tugas di salah satu kantor pemerintahan daerah di Lampung. Menurut pengakuan responden, setiap hari saat bekerja, responden sering mendapati beberapa PNS yang tidak bekerja ketika jam kerja masih berlangsung seperti sedang bermain game di komputer, chatting di internet, dan menonton video. Selain itu, terjadi fenomena ketidakhadiran untuk bekerja tanpa alasan yang jelas pada PNS. Fenomena ketidakhadiran yang terjadi adalah seorang pegawai pada pagi hari pergi ke kantor hanya untuk absen pagi dan sore, namun setelah itu ia tidak berada di kantor untuk bekerja. Dalam fenomena tersebut dikarenakan lingkungan Dinas Sosial Lampung Sering kali tidak memiliki tugas untuk dikerjakan maka pegawai jarang mendapatkan kepuasan kerja di dalam pekerjaannya. Hal ini terbukti dari hasil penelitian Tenggara dkk (2008) menunjukan bahwa adanya hubungan positif antara kepuasan kerja dan kesejahteraan psikologis, yang berarti semakin baik kepuasan kerja yang dimiliki karyawan, maka semakin baik pula kesejahteraan psikologisnya. Dari latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk mengetahui dan membuktikan apakah benar Jurnal Psikologi Ubhara2
3 terdapat hubungan antara psychological well being dengan kepuasan kerja pada PNS Dinas Sosial Lampung. Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara psychological well being dengan kepuasan kerja pada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Sosial Lampung? Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti mampu menggambarkan hubungan antara psychological well being dengan kepuasan kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Sosial Lampung, dan manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan memperkaya teori mengenai psychogical wellbeing serta dapat memajukan bidang ilmu psikologi industri dan organisasi. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah kenyamanan atau kondisi emosi positif yang dirasakan akibat dari pengalaman pekerjaannya (Locke dalam Eid & Larsen, 2008). Menurut pendapat Robbins (2005) istilah kepuasan kerja merujuk kepada sikap umum seorang individu terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukan sikap kerja yang positif terhadap kerja itu sendiri dan sebaliknya. Terdapat berbagai macam teori mengenai kepuasan kerja dan penelitian mengenai kepuasan kerja yang telah banyak dilakukan. Cetin (2011) mengungkapkan 3 alasan utama mengapa perlu memperhatikan kepuasan kerja. Pertama adalah kepuasan kerja bisa menjadi suatu refleksi dari perlakuan yang didapatkan oleh pekerja di tempat kerjanya. Selain itu, kepuasan kerja juga menjadi suatu indikator dari emotional well being dan kesehatan psikologis pekerja. Kedua adalah kepuasan kerja dapat mengarahkan perilaku pekerja yang bisa berpengaruh pada fungsi organisasi dimana implikasi dari perasaanpara pekerja ini bisa mengarahkan ke perilaku yang positif maupun perilaku yang negatif. Ketiga adalah kepuasan kerja bisa menjadi refleksi dari apakah suatu organisasi berfungsi dengan baik atau tidak. Menurut Luthans (2006) ada lima dimensi kepuasan kerja antara lain pekerjaan itu sendiri, atasan, teman sekerja, promosi, dan gaji/upah. Peneliti menggunakan dimensidimensi kepuasan kerja yang dikemukakan oleh Luthans (2006) ini sebagai alat ukur untuk mengembangkan instrument skala kepuasan kerja. Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well Being) Psychological Well-being (Ryff dalam Snyder & Lopez, 2002) merupakan sebuah kondisi dimana individu memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan sendiri dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat menciptakan Jurnal Psikologi Ubhara3
4 dan mengatur lingkungan yang kompatibel dengan kebutuhannya, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengekspresikan dan mengembangkan dirinya. Dimensi kesejahteraan psikologis (psychological well being), Ryff (dalam Snyder & Lopez, 2002) mendefinisikan konsep kesejahteraan psikologis dalam enam dimensi, yakni dimensi penerimaan diri (self-acceptance), hubungan yang positif dengan orang lain (positive relationship with others), otonomi (Autonomy), penguasaan lingkungan (environmental mastery), tujuan hidup (purpose in life), dan pertumbuhan pribadi (personal growth). Dimensi ini yang dijadikan alat ukur penelitian. Metode Penelitian Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh pegawai / PNS di Dinas Sosial Provinsi Lampung. Jumlah populasi secara keseluruhan adalah 192 orang yang terdiri dari 4 bidang, yaitu bidang pemberdayaan & bantuan sosial, bidang pelayanan & rehabilitasi sosial, bidang pelatihan, perluasan penempatan tenaga kerja & transmigrasi, bidang hubungan industrial, jaminan sosial tenaga kerja. Pengumpulan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan jenis simple random sampling dan penentuan sampel dalam ukuran sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sugiono, 2006). Sehingga sampelnya berjumlah 130 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan kuesioner self-report. Kuesioner yang digunakan ada 2 yaitu, untuk mengukur psychological well being dan untuk mengukur kepuasan kerja. Tipe skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, terdiri atas 5 pilihan, yaitu Sangat Setuju, Setuju, Ragu Ragu, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju. Hasil Analisis Instrumen Hasil Uji Validitas Skala kepuasan kerja diperoleh sebanyak 22 item valid dan 18 item dinyatakan gugur, dengan Corrected Item Total Correlation berkisar antara 0,321 0,646. Hasil Uji Validitas Skala Psychological Well Being diperoleh sebanyak 22 item valid dan 20 item dinyatakan gugur, dengan Corrected Item Total Correlation berkisar antara 0,313 0,570. Hasil uji reliabilitas skala kepuasan kerja menggunakan rumus Cronbach Alpha, menunjukkan bahwa reliabilitas skala kepuasan kerja sebesar 0,792, maka skala ini dapat dikatakan reliable karena nilai koefisien reliabilitas > 0,70. Hasil uji reliabilitas skala psychological well being juga menggunakan rumus Cronbach Alpha, menunjukkan bahwa Jurnal Psikologi Ubhara4
5 reliabillitas skala psychological well being sebesar 0,794, maka skala ini dapat dikatakan reliable karena nilai koefisien reliabilitas > 0,70. Analisis korelasi antar faktor menggunakan Product Moment Pearson dengan SPSS versi 20.0 for windows. Analisis ini dengan cara mengkorelasikan factor dengan total factor dari item-item yang valid berdasarkan uji coba intrumen. Skala Kepuasan Kerja Berdasarkan item-item yang valid sebanyak 22 item, maka diperoleh hasil korelasi antar faktor yang terbesar adalah antara F2 dan F3 yaitu sebesar 0,530. Korelasi total yang terbesar ada pada F4 yaitu sebesar 0,847 dan korelasi total terkecil ada pada F1 yaitu sebesar 0,599. Dari masingmasing factor berkorelasi secara signifikan dengan total faktornya. Skala Psychological Well Being Berdasarkan item-item yang valid sebanyak 22 item, maka diperoleh hasil korelasi antar faktor yang terbesar adalah antara F4 dan F6 yaitu sebesar 0,658. Korelasi total yang terbesar ada pada F2 yaitu sebesar 0,824 dan korelasi total terkecil ada pada F3 yaitu sebesar 0,700. Dari masing-masing factor berkorelasi secara signifikan dengan total faktornya. Hasil Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik statistik one sample kolmogorov smirnov dengan bantuan SPSS versi 20.0 for windows. Kaidah yang digunakan yaitu jika sig. > 0,05 maka sebaran data berdistribusi normal, sedangkan jika sig. < 0,05 maka sebaran data berdistribusi tidak normal. Analisis menunjukan bahwa nilai kolmogorov smirnov Z variabel Psychological well being 0,857 dengan sig. = 0,454, sedangkan untuk variabel kepuasan kerja nilai kolmogorov smirnov Z = 1,124 dengan sig. = 0,160. Berdasarkan hasil analisis ini bahwa sebaran data kedua variabel tersebut adalah berdistribusi normal, hal ini dapat dikatakan bahwa persebaran nilai tersebar secara merata dan subjek tidak hanya berkumpul di satu tempat. Berdasarkan hasil uji homogenitas, dapat diketahui bahwa nilai signifikasinya (Sig.) menunjukkan hasil Jika nilai Sig. > 0.05 maka dapat dipastikan bahwa data tersebut homogen. Karena > 0.05 maka data diatas bersifat homogen, hal ini dapat dikatakan bahwa sampel yang dipilih mewakili karakter populasi dan cenderung memiliki respon yang tipenya serupa. Berdasarkan hasil uji linearitas, dapat diketahui bahwa nilai pada kolom sig. baris deviation from linearity adalah 0,134 > 0,05 dan nilai pada kolom sig. baris linearity 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel psychological well being dengan variabel kepuasan kerja terdapat hubungan yang linear, artinya menunjukkan peningkatan skor satu Jurnal Psikologi Ubhara5
6 variabel (psychological well being) diikuti dengan peningkatan variabel lainnya (kepuasan kerja), atau sebaliknya. Berdasarkan hasil uji korelasi bivariate correlation antara psychological well being dengan kepuasan kerja, diketahui bahwa nilai koefisien korelasi psychological well being dengan kepuasan kerja sebesar rxy= 0,558 dan p = 0,000 < 0,05. Dengan adanya nilai korelasi yang signifikan ini membuat hipotesis nol (H0) di tolak dan hipotesis alternatif (Ha) di terima. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan positif antara psychological well being dengan kepuasan kerja pada PNS. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) diterima. Oleh karena itu, semakin tinggi psychological well being seseorang maka semakin tinggi pula kepuasan kerja, dan semakin rendah psychological well being seseorang maka semakin rendah pula kepuasan kerja. Berdasarkan Uji Deskriptif Statistik dijelaskan bahwa data sampel subjek berjumlah 130 orang. Untuk skala psychological well being skor terendahnya sebesar 54 dan skor tertingginya sebesar 104, dengan mean sebesar 82,68 serta standar deviasi sebesar 10,885. Sedangkan untuk skala kepuasan kerja skor terendahnya sebesar 53, skor tertingginya sebesar 109, dengan mean sebesar 88,79 dan standar deviasi sebesar 10,077. Penghitungan kategorisasi pada penelitian ini dengan menggunakan kategorisasi berdasarkan standar deviasi (sd). Kategorisasi kepuasan kerja : subjek yang memiliki kepuasan kerja tinggi yaitu sebanyak 128 orang (98%), dan subjek yang memiliki kepuasan kerja rendah yaitu sebanyak 2 orang (2%). Dari hasil kategorisasi, terlihat bahwa subjek pada penelitian ini kebanyakan yang memiliki kepuasan kerja tinggi. Kategorisasi psychological well being : subjek yang memiliki psychological well being yaitu sebanyak 7 orang (5%), dan subjek yang memiliki psychological well beingtinggi yaitu sebanyak 123 orang (95%). Dari hasil kategorisasi, terlihat bahwa subjek pada penelitian ini kebanyakan yang memiliki psychological well being tinggi. Diskusi Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan oleh peneliti, dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara psychological well being dan kepuasan kerja pada PNS Dinas Sosial Provinsi Lampung. Artinya, semakin tinggi psychological well being seorang PNS, maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan kerjanya. Secara umum, tingkat psychological well being yang dimiliki subjek penelitian ini cendrung tinggi, demikian pula kepuasan kerja. Pada penelitian ini terdapat 95% subjek memiliki psychological well being (tinggi) dan 98% subjek memiliki kepuasan kerja (tinggi), sedangkan subjek yang memiliki Jurnal Psikologi Ubhara6
7 psychological well being (rendah) sebanyak 5% dan subjek yang memiliki kepuasan kerja (rendah) sebanyak 2%, artinya penelitian ini terbukti dapat menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan pada bab 1 dan hipotesis alternatif (Ha) pada penelitian ini diterima sedangkan hipotesis nol (H0) ditolak. Berdasarkan penemuan penemuan dalam penelitian ini, peneliti mengusulkan beberapa saran praktis. Adapun saran praktis yang dapat diajukan peneliti antara lain bagi para PNS yang masih memiliki psychological well being rendah bkhususnya di penerimaan diri yaitu mulailah belajar untuk lebih mengenali dirinya sendiri dan menerima berbagai aspek yang positif, agar dapat memperbaiki kelemahan yang ada dan menggunakan kelebihan yang dimiliki dengan lebih efektif, sehingga dapat menghargai diri sendiri, dengan itu terbentuknya psychological well being tinggi. Sedangkan kepuasan kerja khususnya dimensi pekerjaan itu sendiri para PNS harus lebih mempertanggung jawabkan pekerjaannya dan memperoleh kesempatan belajar dibidangnya masing-masing sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja. Bagi para PNS yang memiliki psychological well being tinggi khusus perkembangan pribadi harus dipertahankan sedangkan subjek yang memiliki kepuasan kerja tinggi khususnya rekan kerja harus dipertahankan juga. Untuk pihak kantor, dapat meningkatkan pengawasan kedisplinan kerja PNS misalnya dengan melakukan system reward dan punishment secara tegas. DAFTAR PUSTAKA Cetin, F. (2011). The effects of the organizational psychological capital on the attitudes of commitment and satisfaction : a public sample in Turkey. European Journal of Social Sciences, Vol. 21, No. 3, Diunduh dari Cropanzano, R., & Wright, T. A. (2000). A 5 year study of change in the relationship between well being and performance. Consulting psychology journal : practice and research, Vol. 51, Eid, M., & Larsen, R.J. (2008). The Science of Subjective Well-Being. New York : Guilford Press. Jex, S. M., & Britt, T. W. (2008). Organizational psychology. A scientist practitioner approach (2nd ed.). New Jersey : John Wiley & Sons, Inc. Luthans, Fred. (2006). Perlaku organisasi. (Edisi 10). Yogyakarta : ANDI. Munandar, A. S. (2001). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta : UI-Press. Papalia, Diane. E., Olds, Sally. Wendkos., & Feldman, Ruth. Duskin. (2009). Human development. Jakarta : Salemba Humanika. Pikiranrakyat.com. (2011, Juli 25). Jurnal Psikologi Ubhara7
8 Robbins, S.P. (2005). Perilaku organisasi. (edisi Indonesia). Jakarta : Indeks Kelompok Gramedia. Santrock, J. W. (2002). Life Span Development. Perkembangan Masa Hidup. Jilid II, Wisnu Chandra, (terj). Jakarta: Erlangga. Snyder, C.R., & Lopez, S. J. (2002). Handbook of Positive Psychology. New York: Oxford University Press. Sugiyono. (2006). Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta. Tenggara, Henry., Zamralita., & Suyasa, P. Tommy, Y. S. (2008). Kepuasan kerja dan kesejahteraan psikologis karyawan. Phronesis Jurnal Ilmiah Psikologi Industri dan Organisasi, Vol. 10, No. 1, Wright, T. A., & Bonnet, D.G. (2007). Job satisfaction and psychological well being as nonaddictive predictors of workplace turnover. Journal of management, Vol. 33, Diunduh dari Jurnal Psikologi Ubhara8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan oleh peneliti, peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara psychological well being
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pegawai negeri sipil merupakan salah satu organ penting bagi eksistensi suatu negara, keberadaan pegawai negeri sipil selain sebagai dari eksekutif juga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Psychological Well-Being 2. Variabel tergantung : Komitmen Organisasional B. Definisi Operasional 1. Komitmen Organisasional
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diuji adalah: 1. Variable (X): Materialisme
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Arikunto (2006:12), mengatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang dilakukan ini dapat dikatakan sebagai penelitian kuantitatif. Arikunto (2006:12), mengatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah pendekatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. akan dicapai dalam penelitian ini,
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini ada beberarapa langkah yang dilakukan peneliti, antara lain: a) Merumuskan
Lebih terperinciPSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA WANITA LAJANG DEWASA MADYA NASKAH PUBLIKASI
PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA WANITA LAJANG DEWASA MADYA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Psikologi Disusun oleh : RIZKIAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu
BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Robert Donmoyer (Given, 2008), adalah pendekatan-pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah fakta-fakta dari objek penelitian realitas dan variabel-variabel
BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Hal ini dikarenakan peneliti lebih menekankan pada data yang dapat dihitung untuk mendapatkan penafsiran
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. POS DI KABUPATEN PURWOREJO
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. POS DI KABUPATEN PURWOREJO Oleh Siti Kusumaningsih kusumaningsih976@yahoo.co.id Ridwan Baraba, S.E. M.M barabaridwan@gmail.com Esti Margiyanti
Lebih terperinciPERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTAR DIVISI PADA PT. SBT
PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTAR DIVISI PADA PT. SBT Budiono, Erik Saut H Hutahaean, Diah Himawati Fakultas Psikologi, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Abstrak Manajemen PT. SBT menganggap kasus turnover
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil metode
56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN Identifikasi variabel penelitian digunakan untuk menguji hipotesa penelitian. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini ialah: Variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang
Lebih terperinciPEMETAAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU PG PAUD SE KOTA PEKANBARU
PEMETAAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS GURU PG PAUD SE KOTA PEKANBARU Program Studi PG-PAUD FKIP Universitas Riau email: pakzul_n@yahoo.co.id ABSTRAK Kesejahteraan guru secara umum sangat penting diperhatikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial
BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditemukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang diteliti, masalah yang dirumuskan dan hipotesis yang diajukan, maka penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian lapangan (Field Research) keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian lapangan (Field Research) dengan pendekatan kuantitatif, yakni suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui psychological well-being pada pasien HIV positif (usia 20-34 tahun) di RS X Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN Pada bab ketiga ini akan dijelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, subjek penelitian, tipe dan desain penelitian, alat ukur yang digunakan dan prosedur pelaksanaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
39 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, yang diilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada data- data numerical atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. yaitu sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Sugiyono, 2009). Desain ini sangat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
57 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
Lebih terperinciPERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012
PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH 10508075 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mahasiswa Tingkat
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil
13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.
Lebih terperinciSUBJECTIVE WELL-BEING (KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF) DAN KEPUASAN KERJA PADA STAF PENGAJAR (DOSEN) DI LINGKUNGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO
SUBJECTIVE WELL-BEING (KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF) DAN KEPUASAN KERJA PADA STAF PENGAJAR (DOSEN) DI LINGKUNGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO Jati Ariati Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential
Lebih terperinciBAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah suatu atribut atau sifat-sifat atau nilai dari seseorang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya
Lebih terperinciBAB 3. Metodologi Penelitian
BAB 3 Metodologi Penelitian 3.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan karakteristik atau fenomena yang dapat berbeda di antara organisme, situasi, atau lingkungan (Christensen, 2001). 3.1.1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang dioleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, menurut Azwar (2011) pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode
BAB III METODE PEELITIA Metode penelitian merupakan usaha untuk menjawab permasalahan, memahami peraturan, dan memprediksikan keadaan dimasa yang akan dating (ursalam, 2001). Pada bab ini akan diuraikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipergunakan guna menjawab permasalahan yang diselidiki
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan berdasarkan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL
BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT. X. Disusun Oleh. : Dyah Anggraini NPM :
HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT. X Nama Disusun Oleh : Dyah Anggraini NPM : 10507067 Jurusan : Psikologi Dosen Pembimbing : Intaglia Harsanti, S.Psi., M.Si Diajukan
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan
Lebih terperinciBAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA
BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA Bab ini memberikan penjelasan mengenai pengujian model dan hasil penelitian tentang pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa teknik informatika Universitas Pasundan terhadap e-learning,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: Variabel independent : motivasi kerja (X 1 ) dan sikap karyawan (X 2 ) Variabel dependent
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Deskripsi data merupakan penyajian gambaran data masing-masing variabel
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data merupakan penyajian gambaran data masing-masing variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Adapun variabel dalam penelitian ini
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL Erick Wibowo Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada
Lebih terperinciPENGARUH LINKUNGAN KERJA DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP STRES KERJA GURU DI KECAMATAN PURWOREJO
PENGARUH LINKUNGAN KERJA DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP STRES KERJA GURU DI KECAMATAN PURWOREJO Oleh Tiwi Ambarsari Ridwan Baraba, S.E. M. M iwanba2003@yahoo.com Esti Margiyanti Utami, S. E. M.Si em.utami@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN KENAKALAN REMAJA (JUVENILE DELINQUENCY) PADASISWA DI SMA NEGERI 2 BABELAN
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN KENAKALAN REMAJA (JUVENILE DELINQUENCY) PADASISWA DI SMA NEGERI 2 BABELAN Rahmat Hidayat, Erik Saut H Hutahaean, Diah Himawati Fakultas Psikologi, Universitas Bhayangkara
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29
III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan terpercaya dan terandalkan. Dalam pengujian ini peneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.
25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mambandingkan prasangka sosial terhadap etnis Tionghoa oleh mahasiswa etnis
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian perbandingan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini mambandingkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Dengan variabel bebas yaitu kecerdasan emosi dan variabel terikat
Lebih terperinciBAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.
BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif
64 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif adalah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun
BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada data yang dapat dihitung yang berwujud nilai atau skor.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Tempat penelitian Metode penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Suharsini Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Lokasi Penelitian 1. Populasi dan Sampel penelitian Sampel penelitian adalah orang tua anak tunarungu. Anak tunarungu tersebut bersekolah di kelas satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh Quality of Work Life
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional dengan menggunakan teknik analisa regresi berganda ( multiple regresion).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Hartono (2004 :68) menyatakan bahwa penelitian korelasional
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan riset korelasi (correlational study), menurut Umar (2008) penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabelvariabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari : pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, alat ukur penelitian,
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data normal atau tidak. Alat yang digunakan adalah One Sample. Uji normalitas pada skala subjective well-being
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi, yang terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas. a. Uji
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan (Sumadi Suryabrata, 000:
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN SUBJECTIVE WELL- BEING PADA GURU SEKOLAH DASAR
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN SUBJECTIVE WELL- BEING PADA GURU SEKOLAH DASAR Suci Melati Puspitasari 16510707 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2015 BAB I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Guru
Lebih terperinci