PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2009 DI KABUPATEN ACEH TIMUR TUGAS AKHIR NURMASYITHAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2009 DI KABUPATEN ACEH TIMUR TUGAS AKHIR NURMASYITHAH"

Transkripsi

1 1 PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2009 DI KABUPATEN ACEH TIMUR TUGAS AKHIR NURMASYITHAH DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

2 2 PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2009 DI KABUPATEN ACEH TIMUR TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya NURMASYITHAH DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

3 3 PERSETUJUAN Judul : PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2009 DI KABUPATEN ACEH TIMUR Kategori : TUGAS AKHIR Nama : NURMASYITHAH Nomor Induk Mahasiswa Program Studi : DIPLOMA-3 STATISTIKA Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Diluluskan di Medan, Juni 2008 Diketahui/Disetujui oleh Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing Dr. Saib Suwilo, M.Sc. Dr. Tulus, M. Si NIP NIP

4 4 PERNYATAAN PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2009 DI KABUPATEN ACEH TIMUR TUGAS AKHIR Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dari beberapa ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya. Medan, Juni 2008 NURMASYITHAH

5 5 PENGHARGAAN Bismillahirrahmanirrahim, Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya kepada seluruh alam semesta beserta seluruh isinya dan berkat kekuatan iman dari-nya, maka Tugas Akhir dengan judul PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2009 DI KABUPATEN ACEH TIMUR dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kemudian seiring Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang membawa umatnya ke jalan yang benar dan kesejahteraan hidup. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan kelemahan dengan demikian penulis harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi peningkatan mutu penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang. Pada kesempatan ini penulis menghanturkan terima kasih atas petunjuk dan bimbingan yang berharga yang telah diberikan kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Ayahanda Mahyuddin Abd.Wahid dan Ibunda tercinta Rohani, yang membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan cinta dari kecil hingga saat ini memberi motivasi dan restu serta materi yang tak ternilai dengan apapun. 2. Bapak Dr.Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan FMIPA USU 3. Bapak Dr.Saib Suwilo, M.Sc, selaku ketua Departemen Matematika 4. Bapak Dr. Tulus, M.Si, selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dan pengalaman kepada penulis. 5. Bapak Drs.Suwarno Ariswoyo, M.Si, selaku ketua jurusan Statistika 6. Teristimewa buat saudara-saudaraku yang tercinta (K Rahmah, K Milah, D zia, D fauzi, D Maira imoet) terima kasih telah membantu dan menjadi penopang setiap langkahku. 7. Untuk sahabatku, Misdarwana Nasution, Renny Triana, Nur Halimah Lubis, Pittriani Harahap, Ratna Eka Putri, Lilis Suryani, dan Pramudita Rizki Siregar terima kasih telah membantu dan memahamiku selama ini dan memberikan semangat serta motivasi (Hidup A.Md BERLE.) 8. Untuk K liza, K d2 dan teman-teman di kost (K iit & Iin) terimakasih atas semua bantuan yang telah kalian berikan 9 Azwar, Abdi dan Ronald (semangat ya friends)

6 6 Atas segala bantuan dan budi baik semua pihak penulis ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua. Amin ya rabbal alamin. Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan. Medan, Juni 2008 Penulis NURMASYITHAH

7 7 DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Pernyataan ii iii Penghargaan Daftar Isi iv vi Daftar Tabel viii Daftar Grafik xi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Identifikasi Masalah Batasan Masalah Maksud dan Tujuan Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan Data Tinjauan Pustaka Sistematika Penulisan 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Kebutuhan Peramalan Pengertian Peramalan Jenis-Jenis Peramalan Langkah-Langkah peramalan Manfaat Peramalan Metode Analisa Metode Laju Pertumbuhan Geometri Metode Pemulusan Eksponensial Ganda (Double Exponential Smoothing)

8 8 BAB 3 ANALISIS DATA 3.1 Perhiyungan Jumlah Penduduk 3.2 Proyeksi Produksi Tanaman Padi Peramalan dengan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda (α= 0,7) 3.3 Analisa Kebutuhan Konsumsi Beras BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Pengenalan Excel Mengaktifkan Microsoft Excel Tampilan Microsoft Excel Istilah-Istilah Dalam Microsoft Excel Jenis Data Dalam Microsoft Excel Operasi File Menyimpan Work Sheet Membuka Work Sheet Menyimpan Work Sheet ke Nama Lain Keluar Dari Microsoft Excel Membuka Lembar Kerja Baru Formula dan Fungsi Statistik Fungsi Statistik Grafik Dalam Microsoft Excel Membuat Grafik Menata Grafik 4.5 Pengolahan Data pada Microsoft Excel BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran 54

9 9 DAFTAR PUSTAKA 55 DAFTAR TABEL Data Hasil Produksi Padi Sumatera Utara Tahun Aplikasi Nilai MSE Untuk Memilih Nilai α 34 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan 35 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown Menggunakan α = 0.5 Pada data Jumlah Produksi Padi di Sumatera Utara 40 Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown Menggunakan α = 0.3 Pada data Jumlah Produksi Padi di Sumatera Utara 41

10 10 DAFTAR GAMBAR Grafik Jumlah Produksi Padi Sumatera Utara 32 Grafik Nilai MSE 37 Grafik Pemulusan Eksponensial Satu Parameter dari Brown 43

11 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Aceh Timur merupakan salah satu Kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam yang sebagian besar (52.40%) penduduknya bekerja di sektor pertanian. Hal ini terlihat dari pendapatan perkapita daerah Aceh Timur yang sebagian besar dihasilkan dari sektor pertanian. Salah satu output yang terpenting dari sektor ini adalah komoditi padi yang terdapat pada semua Kecamatan. Komoditi padi merupakan komoditi yang strategis, karena dibutuhkan setiap penduduk sebagai bahan sumber kalori utama. Karena sangat pentingnya komoditi ini sehingga memerlukan adanya suatu perencanaan yang matang untuk dapat memenuhi kebutuhan yang memadai. Sehingga ketersediaan komoditi ini perlu dipantau terus agar dapat diantisipasi permasalahan yang akan timbul.

12 12 Masalah ketersediaan padi tidak hanya menyangkut jumlah yang tersedia saja, tetapi juga tentang kebutuhan yag dapat memenuhi permintaan dari waktu ke waktu. Untuk ini diperlukan suatu indikator yang dapat melihat peningkatan produksi terhadap kebutuhan yang diinginkan. Selain melihat peningkatan jumlah produksi komoditi padi, perlu juga dilakukan peninjauan terhadap perkembangan penduduk yang terus menerus bertambah. Semakin bertambahnya penduduk mengakibatkan bertambahnya juga permintaan akan beras sehingga membutuhkan peningkatan produksi komoditi padi. Untuk itu diperlukan suatu penelitian dan peramalan akan produksi padi dan kebutuhannya pada masa mendatang. Dengan berlandaskan pemikiran tersebut di atas, maka penulis memilih judul PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2009 DI KABUPATEN ACEH TIMUR 1.2 Identifikasi Masalah Pertambahan penduduk yang terus meningkat menyebabkan permintaan beras terus meningkat. Karena beras merupakan makanan pokok bagi bangsa Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Aceh Timur khususnya maka kecukupan permintaan komoditi padi perlu diketahui dari waktu ke waktu. Untuk mengetahui apakah sudah

13 3 dapat mencukupi kebutuhan, maka harus mengetahui tingkat produksi tanaman padinya. Dengan mangetahui tingkat produksi padi, maka ketersediaan padi di masa mendatang dapat diperkirakan dan seberapa besar perbedaan antara ketersediaan padi dengan permintaan beras dapat diketahui. Untuk mengetahui banyaknya permintaan beras maka harus mengetahui batasan rata-rata yang dikonsumsikan setiap penduduk untuk beras. 1.3 Batasan Masalah Untuk mengarahkan agar penelitian tidak menyimpang dari tujuan yang diinginkan, maka penulis membuat batasan masalah pada tugas akhir ini. Adapun batasan permasalahannya yaitu pada hal-hal sebagai berikut : 1. Sejauh mana tingkat produksi tanaman padi di Kabupaten Aceh Timur. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi tidak dibahas dalam tugas akhir ini. 2. Perhitungan pertumbuhan penduduk yang dilakukan secara garis besar (kasar), yaitu tanpa menghitung angka kematian dan migrasi. 3. Perkiraan kebutuhan konsumsi penduduk terhadap beras di kabupaten Aceh Timur pada tahun Menentukan selisih produksi beras dengan kebutuhan akan konsumsi beras. 1.4 Maksud dan Tujuan

14 4 Adapun maksud penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan studi pada pgrogram studi D3 Statistika FMIPA Universitas Sumatera Utara dan untuk memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat proyeksi tingkat produksi padi tahun 2009 di Kabupaten Aceh Timur dapat memenuhi konsumsi penduduk akan beras di Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2009, serta merupakan wujud dari pada penerapan ilmu yang telah didapat selama ini dalam perkuliahan, khususnya dalam bidang Statistika, yaitu dengan menggunakan metode peramalan. 1.5 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang terdiri dari langkah-langkah atau urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu terwujud Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu : 1. Data primer, dan 2. Data sekunder Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Misalnya data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik ( BPS ), majalah, internet, keterangan-keterangan atau publikasi lainnya.

15 5 Adapun data yang diperoleh untuk penulisan tugas akhir ini merupakan data sekunder dari Kantor Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Aceh Timur, dan juga data dari Badan Pusat Statistik ( BPS ) Kabupaten Aceh Timur. Ruang lingkup data secara populasi yang mana datanya adalah seluruh Kecamatan di Kabupaten Aceh Timur, terdiri dari 21 Kecamatan, 580 Desa dan Kelurahan Metode Pengolahan Data 1. Perhitungan jumlah penduduk Perhitungan jumlah penduduk pada tahun yang akan datang dibutuhkan guna mengetahui tingkat kebutuhan beras yang akan dikonsumsi penduduk Kabupaten Aceh Timur pada tahun Proyeksi tingkat produksi padi Perhitungan dilakukan untuk meramalkan seberapa besar tingkat produksi padi pada tahun 2009 di Kabupaten Aceh Timur dan apakah dapat memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk terhadap beras. 3. Menentukan kebutuhan konsumsi beras pada tahun 2009 di Kabupaten Aceh Timur. Cara yang dilakukan dengan mengalikan jumlah penduduk dengan batasan rata-rata yang dikonsumsikan setiap penduduk terhadap beras selama setahun. 4. Menentukan selisih produksi beras dengan kebutuhan konsumsi beras

16 6 Perhitungan dilakukan dengan membandingkan ramalan produksi padi tahun 2009 yang telah dikonversikan ke beras dengan kebutuhan konsumsi penduduk akan beras. 1.6 Tinjauan Pustaka Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mencari buku-buku sebagai bahan tambahan yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas. 1. Sofyan, A Teknik dan Metoda Peramalan Penerapannya dalam Ekonomi dan Dunia Usaha. Jakarta: Penerbit LPFE UI. Dari buku ini dikutip tentang metode paramalan halaman BPS Kabupaten Aceh Timur Kabupaten Aceh Timur dalam Angka. Aceh Timur: BPS Kabupaten Aceh Timur. Dari buku ini dikutip data tentang jumlah penduduk yang akan diproyeksikan. 3. GitoSudarmo, Indriyo dan Najmudin, Muhammad Teknik Proyeksi Bisnis. Yogyakarta: BPFE Dari buku ini dikutip tentang Double Exponential Smoothing halaman Mantra, I. Bagoes Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dari buku ini dikutip tentang laju pertumbuhan penduduk geometris pada halaman Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN

17 7 Bab ini menerangkan tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini menerangkan tentang segala sesuatu yang mencakup terhadap penyelesaian masalah sesuai dengan judul yang dibuat BAB 3 ANALISA DATA Bab ini membahas tentang pengolahan data untuk mencari hasil peramalan BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini membahas tentang software yang digunakan dalam analisa data serta cara penggunaan dari software yang dipakai BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab penutup ini penulis memberikan beberapa kesimpulan dan saran sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan.

18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Produksi Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam dimana dilakukan dengan penanaman bibit padi dan perawatan serta pemupukan yang teratur sehingga menghasilkan suatu hasil yang dapat dimanfaatkan dan digunakan. Pentingnya produksi padi ini bagi kehidupan manusia disebabkan padi merupakan kebutuhan pokok bagi manusia yang merupakan sumber kalori utama untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari umumnya di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Aceh Timur. Dimana komoditi padi itu diolah menjadi beras dan beras tersebut digunakan oleh penduduk sebagai bahan makanan utama.

19 2.2 Kebutuhan Kebutuhan adalah sesuatu harapan, ataupun keinginan yang harus dicukupi dimana keinginan itu merupakan suatu hal yang penting dalam membantu melancarkan pelaksanaan aktivitasnya. Kebutuhan ini dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :

20 9 1. Kebutuhan pokok (kebutuhan primer) 2. Keburuhan sekunder 3. Kebutuhan tersier Kebutuhan pokok (kebutuhan primer) adalah sesuatu kebutuhan yang harus dipenuhi atau dikabulkan demi melakukan aktivitas. Jika hal tersebut tidak dipenuhi atau dicukupi akan menghambat ataupun membatalkan semua atau sebagian aktivitas yang akan dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan. Komoditi padi tergolong kebutuhan primer karena komoditi padi merupakan sumber kalori utama bagi penduduk Indonesia dan Kabupaten Aceh Timur khususnya. Dari keterangan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa produksi padi memegang peranan yang sangat penting demi kelanjutan aktivitas maupun kelanjutan pelaksanaan pembangunan bangsa Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Aceh Timur khususnya. 2.3 Peramalan Pengertian Peramalan Peramalan (Sofyan. 1991) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Dalam usaha mengetahui atau melihat perkembangan di masa depan, peramalan dibutuhkan untuk menentukan kapan suatu peristiwa akan terjadi

21 10 atau suatu kebutuhan akan timbul, sehingga dapat dipersiapkan kebijakan atau tindakan-tindakan yang perlu dilakukan Jenis-Jenis Peramalan Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunannya maka peramalan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu : 1. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. 2. Peramalan yang objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan dari masa lalu dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam penganalisaan data tersebut. Jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu : 1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau tiga semester. 2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dengan jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun atau tiga semester.

22 11 Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun maka peramalan dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu : 1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, judgement atau pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. 2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Peramalan kuantitatif sangat mengandalkan pada data historis yang dimiliki. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Teknik kuantitatif ini biasanya dikelompokkan menjadi dua, yakni teknik statistik dan teknik deterministik. Teknik statistik menitikberatkan pada pola, perubahan pola, dan faktor gangguan yang disebabkan pengaruh random. Termasuk dalam teknik ini adalah teknik smoothing, dekomposisi dan teknik Box-Jenkins. Teknik deterministik mencakup identifikasi dan penentuan hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel-variabel lain yang akan mempengaruhinya. Termasuk dalam teknik ini adalah teknik regresi sederhana, regresi berganda, auto regresi, dan model input output.

23 Langkah-Langkah Peramalan Kualitas atau mutu dari hasil peramalan yang disusun, sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunannya. Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah atau prosedur penyusunan yang baik. Pada dasarnya ada tiga langkah peramalan yang penting, yaitu : 1. Menganalisa data yang lalu. Tahap ini berguna untuk pola yang terjadi pada masa yang lalu. Analisa ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi dari data yang lalu. Dengan tabulasi data, maka dapat diketahui pola dari data tersebut. 2. Menentukan metode yang dipergunakan. Masing-masing metode akan memberikan hasil ramalan yang berbeda. Metode peramalan yang baik adalah metode yang memberikan hasil ramalan yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan yang terjadi. Dengan perkataan lain, metode peramalan yang baik adalah metode yang menghasilkan penyimpangan antara hasil peramalan dengan nilai kenyataan yang sekecil mungkin. 3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang dipergunakan. Hasil inilah yang dipergunakan sebagai dasar untuk perencanaan dan pengambilan keputusan Manfaat Peramalan

24 13 Kualitas dan mutu hasil proyeksi sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunannya. Suatu proyeksi yang baik adalah proyeksi yang menghasilkan penyimpangan antara hasil proyeksi dengan kenyataan sekecil mungkin. Peranan proyeksi sangat membantu di bidang-bidang lain yang membutuhkannya, maka proyeksi dapat digunakan untuk : 1. Dasar utama untuk membuat suatu perencanaan, agar perencanaan itu sesuai dengan tingkat kemampuan yang telah ada. 2. Sebagai dasar pembanding dari hasil kerja yang nyata, dengan hasil proyeksi yang telah ditentukan. Kalau suatu hasil proyeksi tidak tercapai, maka factor apa yang menjadi penyebab akan dicari dan dilakukan perbaikan atau koreksi. Proyeksi tingkat produksi padi adalah melihat ke depan akan hasil dari produksi padi tersebut dengan melihat perkembangan pertumbuhan tanaman padi tersebut dari tahun-tahun sebelumnya. Selain memproyeksikan tingkat produksi padi, penulis juga melakukan proyeksi perkembangan penduduk pada tahun yang sama yaitu tahun Dimana proyeksi perkembangan penduduk ini berguna untuk melihat kebutuhan penduduk akan konsumsi beras. 2.4 Metode Analisa Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan analisa laju pertumbuhan penduduk geometris dan pemulusan (smoothing) eksponensial ganda (satu parameter dari

25 14 Brown). Adapun tiap-tiap metode yang digunakan mempunyai tugas dan fungsi masing-masing yang mana metode yang satu dengan metode yang lain memiliki hubungan yang terkait Metode Laju Pertumbuhan Geometri Tingkat pertumbuhan geometris adalah pertumbuhan bertahap, yaitu dengan memperhitungkan pertumbuhan penduduk hanya pada akhir tahun dari suatu periode. Metode ini menghitung pertumbuhan penduduk secara garis besar (kasar), yaitu tanpa menghitung angka kematian dan migrasi Dengan memperhatikan data diatas maka digunakan suatu formula (rumusan) untuk melakukan peramalan jumlah penduduk pada tahun 2009, adapun rumusan yang dipergunakan adalah dengan rumusan sebagai berikut : P t = P 0 ( 1 + r ) t (1 + r) t = p p t 0 Maka Pt r = P0 1 t 1 Keterangan :

26 15 P 0 = jumlah penduduk pada tahun dasar P t = jumlah penduduk pada tahun t t = jangka waktu (dalam banyaknya tahun) r = rata-rata laju pertumbuhan penduduk pertahun Dengan menggunakan rumus diatas maka jumlah penduduk tahun 2009 dapat diperkirakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda (Double Exponential Smoothing) Peramalan dengan menggunakan metode pemulusan (smoothing) eksponensial ganda atau disebut juga metode exponential smoothing yang linier dapat dilakukan dengan perhitungan yang hanya membutuhkan tiga buah nilai data dan satu nilai α. Dasar pemikiran dari metode double exponential smoothing ini adalah, baik nilai pelicinan (smoothing value) tunggal maupun ganda terdapat pada waktu sebelum data sebenarnya, bila pada data itu ada trend, maka nilai-nilai pelicinan tunggal (single smoothing value) ditambahkan nilai-nilai pelicinan ganda (double smoothing value). Metode pemulusan (smoothing) merupakan teknik meramal dengan cara mengambil rata-rata dari nilai beberapa periode yang lalu untuk menaksir nilai pada periode yang akan datang. Dalam metode ini data historis digunakan untuk memperoleh angka yang dilicinkan atau diratakan. Dalam metode ini peramalan

27 16 dilakukan dengan mengulang perhitungan secara terus menerus dengan menggunakan data terbaru. Setiap data diberi bobot, data yang lebih baru diberi bobot yang lebih besar. Pada peramalan tingkat produksi padi tahun 2009 yang menggunakan pemulusan eksponensial ganda memiliki tahap-tahap dalam menentukan ramalan. Persamaan-persamaan yang dipergunakan dalam penerapan metode pemulusan eksponensial ganda (Double Exponential Smoothing) adalah seperti yang akan diuraikan dibawah ini. Persamaan atau formula ini terkenal dengan nama metode linear satu-parameter dari Brown. Pada dasarnya formula atau tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut : Menentukan Smoothing Pertama (S' t ) S' t : αx t + (1 α ) S' t-1 S' t : smoothing pertama periode t X t : nilai riil pada periode t S' t-1 : smoothing pertama periode t-1 Menentukan Smoothing Kedua (S" t ) S" t : αs" t + (1 α ) S" t-1 S" t-1 : smoothing kedua periode t-1 Menentukan Besar Konstanta (a t ) a t : 2S' t - S" t

28 17 Menentukan Besarnya Slope ( b t ) b t : α ( S' t - S" t ) 1 α Menentukan forecast ( F t+m ) F t+m : a t + b t (m), dimana m adalah jumlah periode kedepan yang diramalakan. Beberapa kriteria untuk menguji ketepatan ramalan yaitu: 1. ME (Mean Error) / nilai tengah kesalahan ME = N i= 1 ei N 2. MSE (Mean Square Error) / nilai tengah kesalahan kuadrat MSE = N i= 1 e 2 i N 3. MAE (Mean Absolut Error) / nilai tengah kesalahan absolut MAE = N i= 1 ei N 4. MAPE (Mean Absolut Percentage Error) / nilai tengah kesalahan persentase absolut MAPE = N i= 1 PEi N 5. MPE (Mean Percentage Error) / nilai tengah kesalahan persentase

29 18 MPE = N i= 1 PEi N Dimana: e i = t Ft X ( kesalahan pada periode ke t) X t = data aktual pada periode ke t X t Ft PE i = x100 X t ( kesalahan persentase pada periode ke t) F t = nilai ramalan pada periode ke t N = banyaknya periode waktu Dengan menggunakan rumusan-rumusan yang sudah ada penulis melakukan suatu proyeksi/peramalan tingkat produksi padi tahun Adapun alasan penulis memilih rumusan tersebut adalah dengan melihat selisih produksi padi tiap tahunnya tidak begitu konstan (naik turun). Sehingga peramalan produksi padi dilakukan dengan metode pemulusan eksponensial ganda untuk melicinkan/memuluskan ramalan produksi padi dari tahun ke tahun.

30

31 BAB 3 ANALISA DATA 3.1 Perhitungan Jumlah Penduduk Sebelum meramalkan tingkat produksi padi terlebih dahulu penulis melakukan pengolahan data jumlah penduduk Kabupaten Aceh Timur, karena tingkat pertambahan penduduk di Kabupaten Aceh Timur sangat berpengaruh terhadap konsumsi beras penduduk Kabupaten Aceh Timur. Adapun data yang dipaparkan penulis dalam penulisan tugas akhir ini adalah data hasil Survey-Sensus Kantor Badan Pusat Statistik ( BPS ) Kabupaten Aceh Timur, dimana jumlah penduduk tersebut dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2006 adalah sebagai berikut :

32 20 Tabel 3.1 Banyaknya Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Timur Tahun Tahun Jumlah Penduduk Sumber : Kantor Badan Pusat Statistik Jumlah Penduduk Kab. Aceh Timur Tahun Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Tahun Gambar 3.1 Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Timur

33 21 Perkembangan jumlah penduduk yang terus meningkat menimbulkan suatu permasalahan di masa yang akan datang terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan konsumsi beras yang merupakan sumber kalori utama. Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Timur dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2001 terus meningkat, akan tetapi di tahun 2002 jumlah penduduk turun drastis karena ada pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, dan Kabupaten Aceh Tamiang. Dan untuk tahun berikutnya mulai meningkat lagi. Dengan mempergunakan data yang ada pada tabel 3.1 penulis memproyeksikan suatu data peramalan penduduk tahun dimana jumlah penduduk tahun 2009 berguna untuk mengetahui tingkat kebutuhan konsumsi beras untuk penduduk Kabupaten Aceh Timur. Adapun perhitungan yang dilakukan adalah dengan metode laju pertumbuhan geometris, dimana metode ini menghitung pertumbuhan penduduk secara garis besar (kasar), yaitu tanpa menghitung angka kematian dan migrasi. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut : P 0 = P 2002 = P t = P 2006 = t = 4 r =?

34 22 P t = P 0 ( 1 + r ) t Pt r = P0 1 t r = r = 1, r = 0, r = 0, * 100% r = % Dengan tingkat pertumbuhan penduduk tetap 1,76 % pertahun, maka diperkirakan penduduk Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2007 sampai dengan 2009 sebagai berikut : P 0 = P 2006 = P t = P 0 ( 1 + r ) t P 2007 = P 2006 ( ) 1 P 2007 = ( 1,076 ) P 2007 =

35 23 P 2008 = P 2006 ( ) 2 P 2008 = ( 1,076 ) 2 P 2008 = P 2009 = P 2006 ( ) 3 P 2009 = ( 1,076 ) 3 P 2009 = Dari hasil proyeksi diatas maka jumlah penduduk Kabupaten Aceh Timur tahun 2009 adalah sebanyak jiwa. Pertumbuhan penduduk hasil perhitungan secara matematis tersebut akan semakin jelas terlihat pada tabel berikut ini.

36 24 Tabel 3.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Timur Tahun Tahun Jumlah Penduduk * * * Keterangan : * Merupakan Jumlah Penduduk Hasil Proyeksi 3.2 Proyeksi Produksi Tanaman Padi Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Kabupaten Aceh Timur sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Sehingga pendapatan terbesar dihasilkan daerah ini adalah dari sektor pertanian. Adapun dalam penulisan ini, penulis memfokuskan tentang produksi komoditi padi yang dihasilkan oleh daerah Aceh Timur.

37 25 Data yang dipergunakan penulis sebagai dasar untuk melakukan proyeksi tanaman padi pada tahun 2009 adalah data tingkat produksi padi pada tahun 1996 sampai dengan tahun besarnya angka-angka tingkat produksi padi dijelaskan pada tabel berikut ini. Tabel 3.3 Produksi Padi di Kabupaten Aceh Timur Tahun Tahun Produksi ( ton ) Sumber : Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Timur Produksi Padi Kab. Aceh Timur Tahun Jumlah Produksi Padi Produksi Padi Tahun

38 26 Gambar 3.2 Grafik Produksi Padi di Kabupaten Aceh Timur Tahun Dari tabel 3.3 di atas dapat dilakukan proyeksi tingkat produksi padi tahun metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Pemulusan Eksponensial Ganda Peramalan dengan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda ( α = 0. 7 ) Adapun proyeksi tingkat produksi padi dapat dilakukan dengan langkah berikut : Tahun ke-1 ( 1996 ) S' t : ditentukan sebesar produksi tahun pertama ( 1996 ), yaitu sebesar ton S' t : ditentukan sebesar produksi tahun pertama ( 1996 ), yaitu sebesar ton a t : belum bisa ditentukan b t : belum bisa ditentukan F t+m : peramalan tahun kedua ( F 2 ) ditentukan sebesar produksi tahun pertama, yaitu sebesar ton Tahun 1997 X t = S = αx ' t t + ' ( 1 α) St

39 27 ' S1997 = 0,7x (1 0,7) x78121 = ,60 S '' t = αs ' t + '' ( 1 α) St " S1997 = 0,7x (1 0,7) x78121 = ,82 a t = ' " 2St St a 1997 = 2x121953, ,82 = ,38 b t α = ( S 1 α ' t S " t ) b 0,7 = (121953,60 1 0, ,82) = 30682,82 Tahun 1998 X t = S = 0,7x (1 0,7) ' 1998 x = ,68 S = 0,7x95540,6 + (1 0,7) " 1998 x 78747,18

40 28 = ,72 a 1998 = 2x173763, ,72 = ,64 b 0,7 = (173763,68 1 0, ,72) = ,90 f t + m= at + b m t f = a 1997 ( b 1997 x 1) f 1998 = ,64 + (45471,90x1) = ,20 Perhitungan proyeksi secara lengkap seperti pada tabel di bawah ini

41 Tabel 3.4 Peramalan Produksi Padi Dengan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Dengan α = 0. 7 TAHUN X t S ' '' t S t a b t t f t + m e e 2 i * * * e P ei P ei

42 30 Realisasi dan Ramalan Produksi Padi Kab. Aceh Timur Jumlah Produksi Realisasi Ramalan Tahun Gambar 3.3 Grafik Realisasi dan Ramalan Produksi Padi dengan α = 0, 7 Menurut Reitsch dan Hanke (1981), dalam banyak situasi peramalan, ketepatan dipandang sebagai kriteria penolakan untuk memilih suatu metode peramalan. Guna mengukur ketepatan ramalan, maka dibutuhkan uji-uji ketepatan ramalan. Beberapa uji ketepatan ramalan yang sering diguakan antara lain adalah: Kesalahan Kuadrat Rata-Rata (MSE) MSE = N i= 1 e 2 i N Dengan e i adalah nilai sisa atau selisih antara data aktual dengan ramalan. Kesalahan Persentase Absolut Rata-Rata (MAPE) MAPE = N i= 1 PEi N

43 31 Tabel 3.5 Kesalahan Kuadrat Rata-Rata (MSE) untuk α = 0. 7 S ' '' TAHUN X t t S t a b t t f t + m e e MSE = N i= 1 e 2 i N = Jadi untuk nilai α = 0, 1 sampai dengan α = 0, 9 dapat dicari dengan persamaan diatas. Kemudian salah satu nilai MSE tersebut dibandingkan untuk menemukan nilai α yang memberikan MSE yang tekecil. Perbandingan ukuran ketepatan metode peramalan jumlah produksi padi di Kabupaten Aceh Timur sebagai berikut:

44 32 Tabel 3.6 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan α MSE 0, , , , , , , , , Dari tabel 3.6 di atas dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai MSE yang minimum atau terkecil yaitu pada nilai α = 0 7,. yaitu dengan nilai MSE= Oleh karena itu, untuk ramalan tingkat produksi padi Kabupaten Aceh Timur tahun 2009 digunakan ramalan yang menggunakan α = 0.7 yaitu hasil ramalan sebesar ton. Ukuran ketepatan Metode Peramalan dengan Alpha = 0.7 N 1. ME = i= 1 ei N = 26832,39 11 =

45 33 N e 2. MSE = i= 1 2 i N = ,56 11 = N 3. MAE = i= 1 ei N ,71 = 11 = N 4. MPE = i= 1 PEi N = 11,44 11 = N 5. MAPE = i= 1 PEi N = 84,61 11 = 7.69

46 34 Analisa Kebutuhan Konsumsi Beras Untuk mengetahui kebutuhan beras pada tahun 2009 maka setiap penduduk tentu memerlukan suatu batasan akan jumlah yang dikonsumsikan. Menurut Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Timur yang berdasarkan sumber dari BPS Kabupaten Aceh Timur dapat diketahui bahwa penduduk Kabupaten Aceh Timur mengkonsumsi beras pertahun adalah sebanyak 138,1 kg/jiwa Dari rata-rata banyaknya beras yang dikonsumsi diatas dapat dilakukan suatu analisa akan produksi padi pada tahun 2009 apakah dapat mencukupi kebutuhan penduduk Kabupaten Aceh Timur akan konsumsi beras pada tahun Dengan mengetahui banyaknya beras yang dikonsumsi penduduk maka akan dapat pula diketahui apakah jumlah padi yang diproduksi dapat memenuhi kebutuhan beras penduduk Kabupaten Aceh Timur. Total beras yang akan dikonsumsi penduduk kabupaten aceh timur pada tahun 2009 dalam satu tahun adalah : Kebutuhan Beras = jiwa x 138,1 kg/jiwa = kg

47 35 Dan dari peramalan yang dilakukan, produksi padi di Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2009 adalah sebanyak ton ( kg). adapun pengkonversian produksi padi ke beras berdasarkan sumber dari Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Timur adalah dengan perhitungan sebagai berikut : Produksi GKG* = 64 % x Produksi GKP* Produksi Beras = 49% x Produksi GKG Keterangan: *GKP = Gabah Kering Panen *GKG = Gabah Kering Giling Sehingga berdasarkan rumus tersebut diatas, kita dapat melakukan perhitungan untuk mengetahui produksi beras di Kabupaten Aceh Timur untuk tahun Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut : Produksi GKG = 64 % x Produksi GKP = 64% x kg = ( kg) Produksi Beras = 49% x Produksi GKG = 49% x kg = ( kg)

48 36 Dari perkiraan diatas dapat dihitung apakah banyaknya beras yang dikonsumsi penduduk Kabupaten Aceh Timur dapat terpenuhi dengan mengurangkan jumlah produksi padi yang telah dikonversikan ke beras dengan kebutuhan konsumsi beras. Adapun perhitungannya adalah sebagi berikut : Kebutuhan perimbangan beras = Produksi beras kebutuhan konsumsi beras = kg kg = kg Hasil pengurangan tersebut terlihat bahwa selisih produksi beras dengan kebutuhan konsumsi beras tersebut adalah sebanyak kg. dengan hasil ini, maka produksi beras Kabupaten Aceh Timur tahun 2009 dapat memenuhi kebutuhan konsumsi beras penduduk Kabupaten Aceh Timur

49 BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1. Pengenalan Excel Microsoft Excel adalah aplikasi pengolahan angka (Spread sheet) yang sangat populer dan canggih saat ini yang dapat digunakan untuk mengatur, menyediakan maupun menganalisa data dan mempresentasikan dalam bentuk tabel, grafik atau diagram Mengaktifkan Microsoft Excel Cara I Cara II Klik tombol Start Pilih dan klik Program, Microsoft Office, Microsoft Excel Klik tombol Start Pilih dan klik Run

50 Ketik pada bagian Open: Excel, klik OK

51 38 Cara III Klik tombol Start Pilih dan klik Open, klik ganda pada Program File, Microsoft Office, Office, Excel.exe (biasanya folder program file berada di direktory C:\)

52 Tampilan Micosoft Excel Istilah-istilah MS. Excel Worksheet adalah daerah tempat lembaran kerja untuk memasukkan data atau rumus. Normalnya MS. Excel menyediakan worksheet atau sheet sebanyak 3 sheet Workbook merupakan buku kerja yang terdiri dari beberapa worksheet. Workbook ini merupakan file penyimpanan worksheet sehingga mempermudah mengorganisasi file-file sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan

53 40 Cell merupakan perpotongan baris dan kolom yang ditandai dengan aktifnya pointer cell pada posisi tertentu. Posisis cell aktif ditunjukkan pada NameBox Cell Pointer adalah tanda penunjuk keaktifan sel berupa kotak bingkai tebal Range adalah kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok area (ditandai dengan warna hitam saat diblok) Gridlines adalah garis bantu sel pada area kerja. Gridlines ini hanya tampak pada saat bekerja dalam worksheet tetapi bila hasil kerja dicetak atau ditampilkan dengan print preview, maka Gridlines tersebut tidak tampak Fill Handle adalah bagian bawah kanan pointer cell berfungsi untuk memindah atau mengcopy data dan rumus dengan menggunakan mouse Mouse Pointer adalah bentuk penunjuk mouse yang tampil pada layar MS. Excel Jenis Data dalam MS. Excel Sebuah sel pada lembar kerja Excel dapat diisi empat jenis data: Label/teks Numerik Alfanumerik Rumus

54 Operasi File Menyimpan Worksheet Klik menu File, Save atau tekan Ctrl + S Pada pilihan Save in, pilih atau klik drive dan folder tempat menyimpan file Pada bagian File Name, ketik nama file yang diinginkan Klik tombol Save Membuka Worksheet Klik menu File, Open atau tekan Ctrl + O atau tekan tombol Ctrl + F12 Pada bagian Look in, pilih dan klik drive dan folder file yang akan dibuka Pada daftar file, pilih nama file yang ingin dibuka Klik tombol Open Menyimpan Worksheet ke Nama Lain Klik menu File, Save As atau tekan tombol F12 Pada pilihan Save in, pilih atau klik drive dan folder tempat simpan file Pada bagian File Name, ketik nama file yang diinginkan Klik tombol Save

55 Keluar dari MS. Excel Klik menu File, Exit atau tekan Alt + F4 pada keyboard, pilih Yes atau No Membuka Lembar Kerja Baru Klik menu File, New atau tekan tombol Ctrl + N 4.3 Formula dan Fungsi Statistik Microsof Excel menyediakan banyak jenis kategori fungsi seperti fungsi statistik, finansial, data base, teks, matematika dan trigonometri, logika, referensi dan pencarian yang dapat digunakan dalam membuat fungsi termasuk fungsi otomatis seperti autosum, currency style, percent style dan sebagainya. Fungsi-fungsi Excel digunakan dalam penulisan formula atau rumus yang dapat dikomendasi dengan alamat sel, range, data konstanta atau gabungan beberapa fungsi Fungsi Statistik

56 43 Fungsi ini bertujuan untuk menganalisa suatu kumpulan data. Untuk penganalisaan data, beberapa fungsi yang sering digunakan antara lain: SUM(range) : mencari total sekumpulan data angka MAX(range) : mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data angka MIN(range) : mencari nilai terendah dari sekumpulan data angka AVERAGE : mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data angka COUNT : mencari banyak data dari sekumpulan data angka 4.4. Grafik dalam Microsoft Excel Salah satu fasilitas MS. Excel adalah kemampuan untuk membuat grafik (chart) sehingga data-data dalam bentuk angka-angka yang tersusun dalam tabel dapat dipresentasikan ke dalam bentuk yang lebih menarik yakni dalam grafik bentuk batang, garis, kolom, lingkaran dan bentuk grafik lainnya. Grafik ini sering digunakan untuk menunjukkan persentasi dari sebuah penelitian atau menampilkan hasil data Membuat Grafik Langkah -langkah membuat grafik: Arahkan pointer sel pada tabel data Klik menu Insert, Chart

57 44 Tentukan tipe dan sub tipe grafik misalnya tipe Column dan sub tipe 3-D Column Klik Next Tentukan sumber data grafik. Jika sel pointer berada pada tabel data maka otomatis seluruh data tabel akan disorot ditandai dengan garis putus-putus Klik Next Tentukan keterangan pendukung grafik seperti titles (judul-judul tabel), axis (sumbu koordinat tabel), gridlines (garis bantu skala tabel), legends (keterangan tambahan), data labels (nama-nama data tabel) dan data tabel. Klik Next Tentukan lokasi penempatan grafik Klik Finish untuk menghasilkan grafik baru Menata Grafik

58 45 Untuk menata grafik dapat dilakukan dengan menggunakan toolbar Chart atau dengan menggunakan kotak dialog Chart Option atau klik menu Chart lalu lakukan penataan pada bagian-bagian grafik. 4.4 Pengolahan Data pada Microsoft Excel

59 46

60 47 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

61 48 Berdasarkan analisis data pada Bab sebelumnya maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari data yang disajikan dapat dilihat perkembangan produksi padi di Kabupaten Aceh Timur tidak tetap, kadang naik dan kadang turun. Hal ini disebabkan karena adanya pemekaran wilayah Kabupaten Aceh Timur. 2. Dari perhitungan pada Bab sebelumnya, angka-angka peramalan produksi padi dapat dipakai sebagai bahan informasi yang mampu menjadikan acuan perencanaan pembangunan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Timur 3. Dari perhitungan peramalan produksi padi pada Bab Analisis Data dapat dilihat metode pemulusan (smoothing) eksponensial ganda (satu parameter dari Brown) dengan nilai α = 0, 7 yang memberikan nilai peramalan yang mendekati nilai sebenarnya hal ini dapat dilihat dari grafik dan nilai MAPE yang terkecil pada α = 0, dari perhitungan pada bab Analisis Data berdasarkan peramalan produksi padi pada tahun 2009 di Kabupaten Aceh Timur maka dapat diketahui bahwa kebutuhan konsumsi beras penduduk Kabupaten Aceh Timur tahun 2009 dapat terpenuhi. 5.2 Saran Dari kesimpulan yang sudah didapat maka saran untuk perkembangan produksi padi di Kabupaten Aceh Timur adalah sebagai berikut :

62 49 1. Dari perkembangan produksi padi yang tidak tetap diharapkan Pemerintah dapat menanggulanginya agar Negara kita tidak kekurangan pangan dengan jumlah penduduknya yang semakin lama semakin meningkat. 2. Dengan adanya angka peramalan tersebut, diharapkan dapat memberikan gambaran dalam pengambilan keputusan untuk jumlah produksi padi di masa yang akan datang 3. Dengan metode pemulusan (smoothing) satu parameter dari Brown, diharapkan dapat mempermudah untuk menentukan ramalan produksi padi di masa yang akan datang. 4. Untuk kedepannya diharapkan Pemerintah dapat lebih meningkatkan produksi beras, hal ini untuk mengantisipasi permintaan beras yang semakin lama semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk DAFTAR PUSTAKA

63 50 BPS Kabupaten Aceh Timur Kabupaten Aceh Timur Dalam Angka. Aceh Timur: BPS Kabupaten Aceh Timur. Gujarati Damodar Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Peramalan Bisnis dan Upaya Memperoleh Akurasi yang Lebih baik. Diakses tanggal 6 Mei Deptan.go.id.pusdatin/ statistik/ time series. Diakses tanggal 6 Mei Makridakis, Wheelwhright and McGee Metode dan Aplikasi Peramalan. edisi 2. Jakarta: Binarupa Aksara. Mantra, I. Bagoes Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Napitupulu, Normalina Microsoft Excel dan Power Point. Medan. Sofyan,A Teknik dan Metoda Peramalan Penerapannya dalam Ekonomi dan Dunia Usaha. Jakarta: Penerbit LPFE UI.

PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN KEDELAI PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR PITTRIANI HARAHAP

PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN KEDELAI PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR PITTRIANI HARAHAP PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN KEDELAI PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR PITTRIANI HARAHAP 052407038 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Produksi Kedelai Dalam ketersediaan kedelai sangat diperlukan diberbagai penjuru masyarakat dimana produksi kedelai merupakan suatu hasil dari bercocok tanam dimana dilakukan dengan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR DEVI RUSDIANA

TUGAS AKHIR DEVI RUSDIANA PROYEKSI SALDO TABUNGAN MARTABE PERIODE 2010-2012 DI PT. BANK SUMUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA SATU PARAMETER DARI BROWN TUGAS AKHIR DEVI RUSDIANA 072407083 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan salah satu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan penanaman bibit padi dan perawatan serta pemupukan secara teratur sehingga menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di BAB 3 ANALISA DATA 3.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk penganalisaan tugas akhir ini adalah data jumlah hasil produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2014 Tabel 3.1 Data Produksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Curah Hujan Hujan sangat diperlukan diberbagai penjuru masyarakat. Curah hujan tidak selalu sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada bulan-bulan

Lebih terperinci

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA 18 BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1. Pengumpulan Data Data yang akan diolah dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara di Jln. Asrama No. 179 Medan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit tanaman pada lahan yang telah disediakan, pemupukan dan perawatan sehingga

Lebih terperinci

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1 Pengertian Pengolahan Data Pengolahan data dapat diartikan sebagai penjabaran atas pengukuran data kuantitatif menjadi suatu penyajian yang lebih mudah dimengerti dan menguraikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Uji Kecukupan Sampel Dalam melakukan penelitian terhadap populasi yang sangat besar, kita perlu melakukan suatu penarikan sampel. Hal ini dikarenakan tidak selamanya kita dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi air bersih adalah pengolahan air sungai menjadi air bersih yang dapat digunakan dalam kebutuhan rumah tanggga, seperti air minum, mencuci, mandi dan kebutuhan

Lebih terperinci

PERAMALAN KECEPATAN ANGIN BULANAN DI MEDAN BERDASARKAN TEKANAN UDARA DENGAN FUNGSI TRANSFER TUGAS AKHIR

PERAMALAN KECEPATAN ANGIN BULANAN DI MEDAN BERDASARKAN TEKANAN UDARA DENGAN FUNGSI TRANSFER TUGAS AKHIR PERAMALAN KECEPATAN ANGIN BULANAN DI MEDAN BERDASARKAN TEKANAN UDARA DENGAN FUNGSI TRANSFER TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya YUSRINA BATUBARA 072407019

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ( PDRB ) SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR MAHYULY SUAIDAH SIREGAR 072407080 PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peramalan 2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

Lebih terperinci

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2014 BERDASARKAN TAHUN (Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir)

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2014 BERDASARKAN TAHUN (Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir) PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN TAPANULI UTARA TAHUN 2014 BERDASARKAN TAHUN 2005-2010 (Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir) DINA SUSANTI SIHOMBING 092407043 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Sedangkan ramalan adalah

Lebih terperinci

APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA DARI BROWN UNTUK PERAMALAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN GUNUNG PARA TAHUN

APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA DARI BROWN UNTUK PERAMALAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN GUNUNG PARA TAHUN APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA DARI BROWN UNTUK PERAMALAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN GUNUNG PARA TAHUN 2010-2012 TUGAS AKHIR LUSIANA 072407061 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

Lebih terperinci

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN 2005-2009 TUGAS AKHIR SAHAT MANIK 082407116 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TAHUN BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TAHUN 2010-2012 BERDASARKAN DATA TAHUN 2008-2009 TUGAS AKHIR SERASINTA TARIGAN 072407040 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Peramalan Peramalan (forecasting) merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (guess),

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Produksi jahe

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasting) 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan dapat diartikan sebagai berikut: a. Perkiraan atau dugaan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu

Lebih terperinci

PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR

PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR PERAMALAN BANYAKNYA JUMLAH SURAT KILAT YANG DIKIRIM DAN DITERIMA KANTOR POS MEDAN DAN BELAWAN TAHUN 2011 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya FRISKA

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2016 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL GANDA BROWN TUGAS AKHIR HENNY KRISTINA SAGALA

PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2016 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL GANDA BROWN TUGAS AKHIR HENNY KRISTINA SAGALA 1 PERAMALAN JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN 2016 DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPONENSIAL GANDA BROWN TUGAS AKHIR HENNY KRISTINA SAGALA 132407112 PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya kesenjaan waktu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Peramalan Peramalan ( forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern

Lebih terperinci

HUJAN DI KOTA PERAMALAN JUMLAH CURAH MEDAN PADA TAHUN 2010 TUGAS AKHIR IRDA AMELIA

HUJAN DI KOTA PERAMALAN JUMLAH CURAH MEDAN PADA TAHUN 2010 TUGAS AKHIR IRDA AMELIA HUJAN DI KOTA PERAMALAN JUMLAH CURAH MEDAN PADA TAHUN 2010 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya IRDA AMELIA 072407088 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori. 2.1.1 Pengertian Peramalan. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH ANGGARAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN PADA TAHUN TUGAS AKHIR ANTONIUS PANTUN A. MANURUNG

PERAMALAN JUMLAH ANGGARAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN PADA TAHUN TUGAS AKHIR ANTONIUS PANTUN A. MANURUNG PERAMALAN JUMLAH ANGGARAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN PADA TAHUN 2015-2016 TUGAS AKHIR ANTONIUS PANTUN A. MANURUNG 132407120 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL SMOOTHING TUGAS AKHIR

PERAMALAN JUMLAH PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL SMOOTHING TUGAS AKHIR PERAMALAN JUMLAH PENDISTRIBUSIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI KOTA PEMATANG SIANTAR TAHUN 2015-2017 DENGAN METODE EKSPONENSIAL SMOOTHING TUGAS AKHIR FAZZAR ADE MASSAYU NASUTION 132407109 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

Lebih terperinci

VISUALISASI PERBANDINGAN PERUBAHAN GRAFIK FUNGSI BINOMIAL DAN NORMAL; FUNGSI BINOMIAL DAN HIPERGEOMETRIK DENGAN MENGGUNAKAN SUATU SIMULASI TUGAS AKHIR

VISUALISASI PERBANDINGAN PERUBAHAN GRAFIK FUNGSI BINOMIAL DAN NORMAL; FUNGSI BINOMIAL DAN HIPERGEOMETRIK DENGAN MENGGUNAKAN SUATU SIMULASI TUGAS AKHIR VISUALISASI PERBANDINGAN PERUBAHAN GRAFIK FUNGSI BINOMIAL DAN NORMAL; FUNGSI BINOMIAL DAN HIPERGEOMETRIK DENGAN MENGGUNAKAN SUATU SIMULASI TUGAS AKHIR M. NANDA SADZALI 092407054 PROGRAM STUDI D-III STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Peramalan Dalam melakukan analisa ekonomi atau analisa kegiatan perusahaan, haruslah diperkirakan apa yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dunia usaha pada masa yang

Lebih terperinci

ANALISIS JUMLAH CALON MAHASISWA BARU TAHUN 2010 DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA.

ANALISIS JUMLAH CALON MAHASISWA BARU TAHUN 2010 DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA. ANALISIS JUMLAH CALON MAHASISWA BARU TAHUN 2010 DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA. TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya AULIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak terjadinya krisis ekonomi, mengakibatkan lumpuhnya sendi-sendi

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak terjadinya krisis ekonomi, mengakibatkan lumpuhnya sendi-sendi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semenjak terjadinya krisis ekonomi, mengakibatkan lumpuhnya sendi-sendi perekonomian nasional. Oleh karena itu, informasi mengenai perkembangan dan kondisi perekonomian

Lebih terperinci

PERAMALAN REALISASI PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI ( PMDN ) MENURUT SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DI SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2012 TUGAS AKHIR

PERAMALAN REALISASI PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI ( PMDN ) MENURUT SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DI SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2012 TUGAS AKHIR PERAMALAN REALISASI PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI ( PMDN ) MENURUT SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DI SUMATERA UTARA PADA TAHUN 2012 TUGAS AKHIR DARAJATIN SYARIFAH SEBAYANG 072407064 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

Lebih terperinci

MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR BANGUNAN ATAU KONSTRUKSI TAHUN 2012 TUGAS AKHIR OLEH

MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR BANGUNAN ATAU KONSTRUKSI TAHUN 2012 TUGAS AKHIR OLEH MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR BANGUNAN ATAU KONSTRUKSI TAHUN 2012 TUGAS AKHIR OLEH WILLY RAMSAL 092407028 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN TUGAS AKHIR INDRI HAFSARI

ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN TUGAS AKHIR INDRI HAFSARI ANALISA DERET WAKTU JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN BIREUEN TUGAS AKHIR INDRI HAFSARI 062407005 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB. 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kain adalah bahan mentah yang dapat dikelola menjadi suatu pakaian yang mempunyai nilai financial dan konsumtif dalam kehidupan, seperti pembuatan baju. Contohnya

Lebih terperinci

Pengenalan Microsoft Excel 2007

Pengenalan Microsoft Excel 2007 Pengenalan Microsoft Excel 2007 Microsoft Excel merupakan perangkat lunak untuk mengolah data secara otomatis meliputi perhitungan dasar, penggunaan fungsi-fungsi, pembuatan grafik dan manajemen data.

Lebih terperinci

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADA TAHUN 2014 DI PROPINSI ACEH KHARINA PRATIWI

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADA TAHUN 2014 DI PROPINSI ACEH KHARINA PRATIWI PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) PADA TAHUN 2014 DI PROPINSI ACEH Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya KHARINA PRATIWI 102407093 PROGRAM STUDI D3

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan (Assauri, Sofyan. 1991) adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah

Lebih terperinci

diperkirakan apa yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam dunia usaha

diperkirakan apa yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam dunia usaha BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Dalam melakukan analisa ekonomi atau analisa kegiatan perusahaan, haruslah diperkirakan apa yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam dunia usaha

Lebih terperinci

Aplikasi Komputer. Microsoft Office 2010 Microsoft Office Excel 2010 Bag 1. Miftahul Fikri, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Aplikasi Komputer. Microsoft Office 2010 Microsoft Office Excel 2010 Bag 1. Miftahul Fikri, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Modul ke: Microsoft Office 2010 Microsoft Office Excel 2010 Bag 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Miftahul Fikri, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Microsoft Excel 2010, untuk selanjutnya disingkat

Lebih terperinci

MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA DARI TAHUN

MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA DARI TAHUN MENGHITUNG UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) KOTA MEDAN MENURUT LAPANGAN USAHA PADA SEKTOR INDUSTRI TAHUN 2011 BERDASARKAN DATA DARI TAHUN 2000-2009 TUGAS AKHIR OLEH NURHAYATI 082407016 PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan sering dipandang sebagai seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Secara teoritis peramalan

Lebih terperinci

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN PADANG LAWAS TAHUN 2013 TUGAS AKHIR TONGKU HASIBUAN

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN PADANG LAWAS TAHUN 2013 TUGAS AKHIR TONGKU HASIBUAN PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN PADANG LAWAS TAHUN 2013 TUGAS AKHIR TONGKU HASIBUAN 072407015 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

ANALISA KORELASI TERHADAP FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN BERAS DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR DIAN ARIESTYA

ANALISA KORELASI TERHADAP FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN BERAS DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR DIAN ARIESTYA ANALISA KORELASI TERHADAP FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN BERAS DI KOTA MEDAN TUGAS AKHIR DIAN ARIESTYA 082407030 PROGRAM STUDI D-III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

MICROSOFT EXCEL. Riche Cynthia

MICROSOFT EXCEL. Riche Cynthia MICROSOFT EXCEL Riche Cynthia Mata Kuliah Dasar Komputer Tim Dosen: 1. Rudi Susilana, M.Si. 2. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si. 3. Ellina Rienovita, M.T. 1. PROSEDUR MENGAKTIFKAN MS - EXCEL 1. Klik Start,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.

KATA PENGANTAR. Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. KATA PENGANTAR M icrosoft Excel adalah program untuk mengolah lembar kerja yang paling populer saat ini. Dengan Excel, kita bisa membuat dan menganalisa berbagai data, menghitung dan membuat grafik. Modul

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto 18 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto Dalam menghitung pendapatan regional, dipakai konsep domestik. Berarti seluruh nilai tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor atau lapangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk pergerakannya, dan digunakan untuk transportasi darat. Umumnya

BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk pergerakannya, dan digunakan untuk transportasi darat. Umumnya BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kendaraan Bermotor Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik untuk pergerakannya, dan digunakan untuk transportasi darat. Umumnya kendaraan bermotor

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN YANG DATANG KE KABUPATEN SAMOSIR UNTUK TAHUN 2010 S/D 2015 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN YANG DATANG KE KABUPATEN SAMOSIR UNTUK TAHUN 2010 S/D 2015 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN YANG DATANG KE KABUPATEN SAMOSIR UNTUK TAHUN 2010 S/D 2015 DENGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat

Lebih terperinci

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL

PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL 1 PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KOTA MEDAN PADA TAHUN 2013-2018 DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL TUGAS AKHIR ISRA HERLINA 112407065 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dengan giat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dengan giat melakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dengan giat melakukan pembangunan di segala sektor. Pembangunan tersebut dilakukan dengan cara bertahap dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan

Lebih terperinci

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR

PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR PROYEKSI ANGKA KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI PADA TAHUN 2013 di KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BERDASARKAN DATA TAHUN 2003 s/d 2009 TUGAS AKHIR FLORINA FRETTY SINAGA 082407003 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN LAPANGAN KERJA DI PEMATANGSIANTAR TUGAS AKHIR NIDA ELHAQ

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN LAPANGAN KERJA DI PEMATANGSIANTAR TUGAS AKHIR NIDA ELHAQ HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN LAPANGAN KERJA DI PEMATANGSIANTAR TUGAS AKHIR NIDA ELHAQ 072407035 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN

PENERAPAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN Jurnal Informatika Polinema ISSN: 2407-070X PENERAPAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN Rudy Ariyanto 1, Dwi Puspitasari 2, Fifi Ericawati 3 1,2,3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB) BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan/lapangan usaha. Dalam

Lebih terperinci

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 TUGAS AKHIR JULFIANI

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 TUGAS AKHIR JULFIANI PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 TUGAS AKHIR JULFIANI 062407142 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER / STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kabupaten Mandailing Natal merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kabupaten Mandailing Natal merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Mandailing Natal merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar untuk sektor pertanian, perkebunan dan pertambangan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi diwilayah domestik, tanpa memperhatikan apakah faktor

Lebih terperinci

Membuat Grafik dengan Microsoft Excel

Membuat Grafik dengan Microsoft Excel Pelajaran 7 Membuat Grafik dengan Microsoft Excel Tabel dan grafik merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengolah data. Dengan adanya grafik menunjukkan bahwa data yang disajikan lebih

Lebih terperinci

Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Deret Waktu dengan Microsoft Office Excel

Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Deret Waktu dengan Microsoft Office Excel Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Deret Waktu dengan Microsoft Office Excel Author: Junaidi Junaidi Terdapat berbagai pola pergerakan data deret waktu. Diantaranya adalah: 1) Model Linear; 2) Model

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI KAKAO DI SUMATERA UTARA DAN KONSUMSI KAKAO DI INDONESIA DENGAN PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA METODE LINIER SATU PARAMETER DARI BROWN SKRIPSI LAUDA MARANATA 090803068 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CELL POINTER COVER GAMBAR KOMPONEN JENDELA EXCL DAFTAR TOMBOL DAFTAR ISI MEMILIH AREA KERJA PENGERTIAN EXCEL LANGKAH UNTUK MENGAKHIRI EXCEL

DAFTAR ISI CELL POINTER COVER GAMBAR KOMPONEN JENDELA EXCL DAFTAR TOMBOL DAFTAR ISI MEMILIH AREA KERJA PENGERTIAN EXCEL LANGKAH UNTUK MENGAKHIRI EXCEL DAFTAR ISI COVER DAFTAR ISI PENGERTIAN EXCEL LANGKAH LANGKAH MEMULAI EXCEL MENGENAL ELEMEN JENDELA EXCEL GAMBAR KOMPONEN JENDELA EXCL LANGKAH UNTUK MENGAKHIRI EXCEL BEKERJA DENGAN MICISOFT EXCEL MENGENAL

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan ramalan

Lebih terperinci

(FORECASTING ANALYSIS):

(FORECASTING ANALYSIS): ANALISIS KUANTITATIF ANALISIS PERAMALAN Hand-out ke-3 ANALISIS PERAMALAN (FORECASTING ANALYSIS): Contoh-contoh sederhana PRODI AGRIBISNIS UNEJ, 2017 PROF DR IR RUDI WIBOWO, MS Contoh aplikasi tehnik peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan meramalkan atau memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang dengan waktu tenggang (lead time) yang relative lama,

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian Pengolahan Data

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian Pengolahan Data 16 BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Pengolahan Data Pengolahan data diartikan sebagai penjabaran atas pengukuran data kuantitatif menjadi suatu penyajian yang lebih mudah ditafsirkan dan menguraikan masalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan selanjutnya. Teori tersebut meliputi arti dan peranan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN ACEH SELATAN RENI HARPIANTI

ANALISIS PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN ACEH SELATAN RENI HARPIANTI ANALISIS PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP INDEKS PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN ACEH SELATAN RENI HARPIANTI 102407075 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya merupakan hak asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran merupakan masalah ekonomi makro yang berpengaruh langsung bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran merupakan masalah ekonomi makro yang berpengaruh langsung bagi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengangguran merupakan masalah ekonomi makro yang berpengaruh langsung bagi standart kehidupan masyarakat baik di negara maju maupun negara berkembang yang menjadi

Lebih terperinci

PERAMALAN BANYAKNYA ENERGI YANG DI SALURKAN PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN TAHUN 2014 TUGAS AKHIR

PERAMALAN BANYAKNYA ENERGI YANG DI SALURKAN PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN TAHUN 2014 TUGAS AKHIR PERAMALAN BANYAKNYA ENERGI YANG DI SALURKAN PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN TAHUN 2014 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya SYAHRUL R SIHOTANG 102407017 PROGRAM

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL DAN ARIMA (BOX-JENKINS) SEBAGAI METODE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) SKRIPSI

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL DAN ARIMA (BOX-JENKINS) SEBAGAI METODE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) SKRIPSI PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL DAN ARIMA (BOX-JENKINS) SEBAGAI METODE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) SKRIPSI WARSINI 070803042 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI JAHE DI KABUPATEN SIMALUNGUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL TAHUN TUGAS AKHIR IMPIANI DESBEL NATAL PURBA

PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI JAHE DI KABUPATEN SIMALUNGUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL TAHUN TUGAS AKHIR IMPIANI DESBEL NATAL PURBA PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI JAHE DI KABUPATEN SIMALUNGUN DENGAN METODE EKSPONENSIAL TAHUN 2016-2020 TUGAS AKHIR IMPIANI DESBEL NATAL PURBA 142407098 PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR

PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR 1 PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR CHANRO SIMARMATA NIM:062407130 PROGRAM STUDY DIII STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PADA TAHUN DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL NAZLI KAMAL PASHA PURBA

PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PADA TAHUN DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL NAZLI KAMAL PASHA PURBA PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PADA TAHUN 2014-2018 DENGAN METODE PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL NAZLI KAMAL PASHA PURBA 122407119 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teori 1.1.1 Prediksi Prediksi adalah sama dengan ramalan atau perkiraan. Menurut kamus besar bahasa indonesia, prediksi adalah hasil dari kegiatan memprediksi atau

Lebih terperinci

BAB 3 BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

BAB 3 BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 20 BAB 3 BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Seiring dengan adanya perkembangan jaman, khususnya pada pemerintahan Orde Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan

Lebih terperinci

BAB I Menggunakan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah angka

BAB I Menggunakan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah angka BAB I Menggunakan menu ikon yang terdapat dalam perangkat lunak pengolah angka A. Mengenal Microsoft Excel Microsoft Excel merupakan program dari Microsoft Office yang dikhususkan untuk pengolahan lembar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan adalah alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien (Makridakis,1991). Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Peramalan (forecasting) 2.1.1. Hubungan Forecast dengan Rencana Forecast adalah peramalan apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang, sedang rencana merupakan penentuan apa

Lebih terperinci

PERAMALAN CURAH HUJAN BULANAN DI KOTA MEDAN DENGAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR ELLA CHRISTY SARI GULTOM

PERAMALAN CURAH HUJAN BULANAN DI KOTA MEDAN DENGAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR ELLA CHRISTY SARI GULTOM PERAMALAN CURAH HUJAN BULANAN DI KOTA MEDAN DENGAN METODE BOX-JENKINS TUGAS AKHIR ELLA CHRISTY SARI GULTOM 062407161 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Peramalan Jumlah Penumpang Pada Siluet Tour And Travel Kota Malang Menggunakan Metode Triple Exponential Smoothing

Peramalan Jumlah Penumpang Pada Siluet Tour And Travel Kota Malang Menggunakan Metode Triple Exponential Smoothing Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi ASIA (JITIKA) Vol.11, No.1, Februari 2017 ISSN: 0852-730X Peramalan Jumlah Penumpang Pada Siluet Tour And Travel Kota Malang Menggunakan Metode Triple Exponential

Lebih terperinci

PERTEMUAN 8: MENGOPERASIKAN DASAR DASAR MICROSOFT OFFICE EXCEL 2007

PERTEMUAN 8: MENGOPERASIKAN DASAR DASAR MICROSOFT OFFICE EXCEL 2007 PERTEMUAN 8: MENGOPERASIKAN DASAR DASAR MICROSOFT OFFICE EXCEL 2007 A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai mengoperasikan dasar dasar Microsoft Office Excel 2007. Melalui Penjelasan

Lebih terperinci

Bekerja Dengan Lembar Kerja Excel

Bekerja Dengan Lembar Kerja Excel Bekerja Dengan Lembar Kerja Excel A. Membuat Dokumen Baru Dalam Microsoft Excel Langkah-langkahnya : 1. Klik File pada menubar > New. 2. Pada Kotak Dialog yang muncul Pilih > Blank Document > klik tombol

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Secara teoritis peramalan

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Secara teoritis peramalan 18 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Ramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Secara teoritis peramalan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing. Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Alasan digunakan Metode Exponential Smoothing Banyak metode peramalan yang dapat digunakan dalam memprediksi tingkat penjualan untuk beberapa periode ke depan. Biasanya untuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI. akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

BAB 2 TINJAUAN TEORI. akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI PENJUALAN ENERGI LISTRIK PLN (PERSERO) TANJUNG MORAWAA DENGAN METODE SMOOTHING IRA AYU SOPHYA HUTAPEA

PERAMALAN NILAI PENJUALAN ENERGI LISTRIK PLN (PERSERO) TANJUNG MORAWAA DENGAN METODE SMOOTHING IRA AYU SOPHYA HUTAPEA PERAMALAN NILAI PENJUALAN ENERGI LISTRIK DI PT PLN (PERSERO) TANJUNG MORAWAA DENGAN METODE SMOOTHING IRA AYU SOPHYA HUTAPEA 132407004 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPADATAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN 2012

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPADATAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN 2012 FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPADATAN PENDUDUK KOTA MEDAN TAHUN 2012 TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya RAHMAD NUR HIDAYAT S 102407069 PROGRAM

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS REGRESI PADA ANALISIS PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN PERDAGANGAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN PDRB KOTA BINJAI TUGAS AKHIR

APLIKASI ANALISIS REGRESI PADA ANALISIS PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN PERDAGANGAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN PDRB KOTA BINJAI TUGAS AKHIR APLIKASI ANALISIS REGRESI PADA ANALISIS PENGARUH SEKTOR PERTANIAN DAN PERDAGANGAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN PDRB KOTA BINJAI TUGAS AKHIR ELISA 082407018 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB III SEJARAH DAN STRUKTUR BPS

BAB III SEJARAH DAN STRUKTUR BPS BAB III SEJARAH DA STRUKTUR BPS 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga egara on Departemen. Badan Pusat Statistik melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah

Lebih terperinci

GRAFIK (CHART) Aplikasi Manajemen Perkantoran B 1

GRAFIK (CHART) Aplikasi Manajemen Perkantoran B 1 GRAFIK (CHART) Grafik (Chart) biasanya sering digunakan untuk mengetahui suatu kenaikan atau penurunan dari angka-angka yang terjadi pada suatu data, apakah data tersebut semakin lama semakin meningkat

Lebih terperinci

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI DELI SERDANG TAHUN 2018 DEDENIUS WILLIAM G

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI DELI SERDANG TAHUN 2018 DEDENIUS WILLIAM G PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI DELI SERDANG TAHUN 2018 DEDENIUS WILLIAM G 142407139 PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci