PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA BERMAIN BOLA BASKET DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA BERMAIN BOLA BASKET DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK"

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA BERMAIN BOLA BASKET DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK RASKEN KARO-KARO Guru SMPN 1 Patumbak toha_alba@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keterampilan dan aktivitas siswa dalam bermain bola basket dapat meningkat atau tidak dengan menerapkan model pembelajaran Role Playing di kelas IX-2 Semester ganjil SMP Negeri 1 Patumbak Tahun Pelajaran 2013/2014. Sebelum diterapkan metode pembelajaran Role Playing dilakukan pretes, yaitu nilai rata-rata pretes adalah 37. Kemudian dilanjutkan KBM, akhir KBM ke II dan KBM ke IV dilakukan tes hasil belajar Formatif I dan Formatif II hasilnya masing-masing menunjukkan 63 dan 73 dan persentase ketuntasan klasikal adalah 51,4% pada siklus I dan 85,7% pada siklus II. Melihat data tersebut ada perubahan dan perubahan tersebut akibat tindakan guru selama KBM pada Siklus II. Data aktivitas siswa menurut pengamatan pengamat pada Siklus I antara lain memperagakan (28% ), bertanya sesama teman (15%), bertanya kepada guru (28%), dan yang tidak relevan dengan KBM (29%). Data aktivitas siswa menurut pengamatan pada Siklus II antara lain memperagakan (44%), bertanya sesama teman (28%), bertanya kepada guru (9%), dan yang tidak relevan dengan KBM (19%). Kata Kunci : Model Pembelajaran Role Playing, Keterampilan Siswa PENDAHULUAN Pendidikan merupakan wadah untuk berkembangnya potensi peserta didik, sebab pendidikan memegang peranan penting dalam proses pembangunan dan kemajuan dalam menanggapi tantangan masa depan. Namun apabila kualitas pendidikan itu sendiri rendah, maka yang tercipta adalah sumber daya manusia yang rendah pula. Pada umumnya semua anak memiliki tingkat intelektual awal yang sama dan bahwa kemampuan lebih merupakan hasil pencarian ketimbang anugerah. Seorang anak bisa menjadi lebih cerdas atau kurang cerdas, bergantung pada lingkungan keluarga dimana seorang anak pertama kali mengawali hidupnya dan pada proses sosial dan pendidikan yang dialaminya. Di sini sebuah lembaga pendidikan memegang peranan penting dalam proses perkembangan intelektual anak didik (Jamaluddin, 2003). Pada kesempatan ini peneliti mengadakan penelitian tentang rendahnya keterampilan dalam bermain bola basket siswa pada mata pelajaran Penjaskes, dan yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah tidak efektifnya pengajaran yang dilakukan oleh guru dalam mengajarkan materi. Tidak efektifnya pengajaran yang dilakukan guru tersebut diduga akibat kurang tepatnya guru dalam menggunakan strategi pembelajaran. Hal ini ditandai adanya kecenderungan guru dalam 70

2 mengajarkan materi tersebut dengan metode ceramah secara klasikal. Permainan bola basket memiliki aturan dan banyak pemain yang memiliki fungsinya masingmasing. Permainan ini banyak menggunakan istilah-istilah dengan bahasa asing untuk menyebutkan posisi setiap pemain dan juga peraturannya. Hal ini belum banyak diketahui oleh anak didik. Mereka lebih tertarik memainkan bola tanpa aturan yang lengkap, mendribell bola bola tanpa menguasai teknik yang benar dan belum menerapkan formasi dalam permainan bola basket. Maka dari itu anak-anak bermain bola basket tanpa aturan yang standart dan terkesan semeraut. Rendahnya aktivitas siswa dalam belajar baik menyimak penjelasan guru dan cenderung teburu-buru ingin memainkan bola basket daripada mengikuti penjelasan dari guru. Lain halnya dengan siswi yang tidak tertarik melakukan permainan bola basket. Namun permainan bola basket ini bagian dari cabang olah raga dan juga termasuk untuk dipelajari dalam mata pelajaran Penjaskes di kelas IX Sekolah Menengah Pertama. Baik siswa perempuan maupun laki-laki diwajibkan untuk mempelajari apa yang sudah ditentukan dalam kurikulum. Tidak efektifnya pengajaran yang dilakukan tersebut diduga akibat kurang tepatnya guru dalam menggunakan strategi pembelajaran. Berimplikasi pada hasil belajar psikomotorik siswa yang rendah. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian terhadap pembelajaran penjaskes dengan mengupayakan model Role Playing. Selain harapan yang telah disampaikan di atas penelitian ini diharapkan dapat merubah paradigma guru dalam melakukan pembelajaran dari guru sebagai pusat belajar agar beralih ke siswa. Model Role Playing atau bermain peran adalah bentuk permainan pendidikan yang dipakai untuk menjelaskan perasaan sikap dan tingkah laku dan nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat dengan tujuan untuk menghayati perasaan sudut pandang dan cara berpikir orang lain (membayangkan diri sendiri seperti dalam keadaan orang lain (Depdiknas 1998). Oleh karena itu penulis melakukan penelitian berjudul Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Dalam Meningkatkan Keterampilan Siswa Bermain Bola Basket Di Kelas IX-2 SMPN 1 Patumbak. Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas, maka yang menjadi rumusan-rumusan dalam penelitian ini adalah Apakah keterampilan bermain bola basket siswa meningkat dengan penerapan model pembelajaran Role Playing di kelas IX-2 semester ganjil SMP Negeri 1 Patumbak Tahun Pelajaran 2013/2014? Apakah aktivitas belajar Penjaskes siswa meningkat dengan menerapkan model pembelajaran Role Playing di kelas IX-2 semester ganjil SMP Negeri 1 Patumbak Tahun Pelajaran 2013/2014? 71

3 Setelah menetapkan rumusan masalah di atas maka, dapat ditentukan tujuan penelitian ini, antara lain. Untuk mengetahui apakah keterampilan bermain bola basket siswa meningkat dengan penerapan model pembelajaran Role Playing di kelas IX-2 semester ganjil SMP Negeri 1 Patumbak Tahun Pelajaran 2013/2014. Untuk mengetahui apakah aktivitas belajar penjaskes siswa meningkat dengan penerapan model pembelajaran Role Playing di kelas IX-2 semester ganjil SMP Negeri 1 Patumbak Tahun Pelajaran 2013/2014. METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. a. Perencanaan Penelitian Perencanaan penelitian berkaitan dengan identifikasi, analisis, dan rencana penelitian. Kegiatan ini dilakukan dengan cara orientasi lapangan dan observasi: b. Melaksanakan dialog dengan tutor dari LPMP Sumut, dengan sesama guru tentang permasalahan yang dihadapi yang berkaitan dengan pelajaran Penjaskes. c. Observasi kegiatan pembelajaran Penjaskes di kelas IX Pelaksanaan Tindakan Kelas a. Siklus I Kegiatan pada siklus I meliputi: 1. Perencanaan Tindakan a. Pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan tutor dan teman sejawat tentang alat evaluasi pembelajaran yang akan digunakan yang sesuai dengan materi yang telah ditetapkan yakni Permainan Bola basket. b. Membuat instrumen penelitian (lembar ovservasi kegiatan pembelajaran) 2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi (Action/ Observation) Melaksanakan tindakan pembelajaran ke-1 sesuai dengan skenario oleh peneliti sebagai guru di Kelas IX-2. Selama proses pembelajaran dilakukan observasi oleh observer (guru sejawat) untuk mengamati aktivitas siswa. Diakhir siklus dilakukan tes penguasaan yakni tes formatif Refleksi ( Reflective) Kegiatan refleksi dilakukan oleh peneliti dengan berdiskusi 72

4 dengan observer tentang hasil observasi, evaluasi hasil belajar siswa dan meminta masukan kepada siswa mengenai proses pembelajaran Penjaskes. Dari hasil refleksi peneliti kemudian berkolaborasi dengan tutor dan teman sejawat (observer) sesama sesama guru Penjaskes untuk mencari solusi memperbaiki dan menguatkan rencana tindakan siklus ke-2. b. Siklus II Kegitan pada siklus II meliputi: 1. Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil refleksi terhadap proses pembelajaran pada siklus I, maka pada siklus II disusun skenario pembelajaran dengan model pembelajaran Role Playing. 2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi ( Action/ Observation) Melaksanakan tindakan pembelajaran siklus II sesuai dengan skenario oleh peneliti sebagai guru di kelas IX-2. Selama proses pembelajaran dilakukan observasi oleh observer (guru sejawat) untuk mengamati aktivitas siswa. Diakhir siklus dilakukan tes penguasaan yakni tes formatif Refleksi ( Reflective) Kegiatan refleksi dilakukan oleh peneliti dengan menganalisis hasil observasi, evaluasi hasil belajar siswa dan aktivitas siswa pada saat mengikuti pembelajaran. B. Instrumen Pengumpul Data Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes penampilan (performance) dan observasi. Tes penampilan ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada tingkat psikomotorik dan observasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa. a. Tes Keterampilan Tes Keterampilan adalah penilaian yang meminta peserta tes untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan dalam berbagai konteks yang dalam pembelajaran penjas berarti gerakan gerakan dasar teknik yang telah diajarkan. Tes disusun berdasarkan indikator kemampuan melakukan teknik permainan bola basket yakni Mendribel Bola, Mengumpan Bola, memasukan bola kedalam keranjang, mengumpan bola kepada kawan dan Umpan terobosan dan diberi skor 1 jika dilakukan dengan benar dan 0 jika salah. b. Lembar Aktivitas Belajar Siswa Lembar aktivitas ini digunakan pada saat siswa bekerja dalam kelompok. Yang menggunakan lembar aktivitas belajar siswa ini adalah dua orang pengamat, yang mengamati masingmasing satu kelompok setiap satu KBM yang sudah ditentukan oleh peneliti/guru. Pengamat tidak boleh berdiri bersamaan untuk menghindari data bias. Pengamat mentabulasi 73

5 data/menceklis pada lembar aktivitas ini selama dua menit sekali. Akhir kerja kelompok maka pengamat menandatangani lembar pengamat kemudian menyerahkan kepada peneliti. Sebagai contoh, bila kerja kelompok ditentukan oleh peneliti selama 20 menit maka pengisian data pada lembar aktivitas jumlah per siswa ada 10 ceklis. 10 ceklis ini posisinya pada 4 aktivitas ini sesuai dengan pengamatan. Setelah data terkumpul, maka data tersebut dianalisis sehingga setiap aktivitas dapat ditentukan persentasenya. C. Teknik Analisa Data Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa tes praktek pada setiap akhir putaran. Analisa ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: 1. Untuk menilai tes praktek Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperlukan rata-rata tes praktek dapat dirumuskan X X N X = Nilai rata-rata X = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa 2. Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994) yaitu siswa telah tuntas belajar bila di kelas tersebut mendapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih tinggi sama dengan KKM. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: P Siswayangtuntasbelajar x100% siswa 3. Untuk lembar observasi Untuk menghitung lembar observasi aktivitas siswa digunakan rumus sebagai berikut: X X % = x100% dengan X jumlahhasilpengama tan P 1 P2 jumlahpengamat 2 Ket : % = persentase X = Rata-rata X = Jumlah Rata-rata P1 = Pengamat 1 P2 = Pengamat 2 4. Aspek yang diamati Mengadakan analisis terhadap data hasil pengamatan, hal ini dimaksudkan apakah penelitian bisa dihentikan atau dilanjutkan pada siklus berikutnya. a. Ranah Psikomotor Skala penilaian yang digunakan sesuai dengan instrument yang telah direncanakan, yaitu jika siswa dapat melakukan praktek dan 0 jika siswa tidak dapat melakukannya. Mutu Pembelajaran dikatakan baik 74

6 apabila siswa yang mendapat nilai diatas mencapai 85% atau lebih dari keseluruhan siswa b. RanahAfektif Dengan pengamatan setiap dua menit, maka nilai maksimum yang mungkin teramati untuk satu kategori aktivitas selama 20 menit tersebut adalah 10 kali. Nilai aktivitas untuk setiap KBM adalah rata-rata dari nilai aktivitas kedua pengamat. Karena dalam satu siklus terdapat dua KBM, maka nilai aktivitas tiap kategori untuk satu siklus adalah rata-rata dari aktivitas kedua KBM. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian Persiklus Sebelum siklus I dilaksanakan peneliti melakukan pengujian kemampuan psikomotorik awal siswa untuk permainan bola basket. Hasilnya diperoleh rata-rata kemampuan siswa dalam permainan sepak bola sebesar 37 dengan nilai terendah 12 dan tertinggi 65, tidak seorangpun dari 35 orang siswa yang memperoleh di atas KKM, dengan demikian ketuntasan secara klasikal hanya mencapai 0% atau kemampuan awal siswa sangat rendah. 1. Data Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang terdiri dari RPP 1, tes psikomotor (kemampuan) dan instrument penilaian aktivitas siswa. Seluruh instrument dan perencanaan tindakan disusun dalam diskusi antara peneliti dengan pembimbing LPMP Sumut dan guru sejawat. b. Tahap kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2013 di kelas IX-2 dengan jumlah siswa 35 siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siklus I siswa diberi tes psikomotorik sebagai formatif I dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Tes formatif I tersebut dilakukan pada tanggal 7 November Adapun data hasil penelitian pada Siklus I adalah disajikan dalam Tabel 4.1 Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Tes Siklus I Nilai Frekuensi Rata-rata Jumlah 35 Merujuk pada Tabel 4.1. di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Role Playing diperoleh nilai rata-rata 75

7 belajar siswa adalah 63 dengan KKM sebesar 70, ketuntasan belajar hanya mencapai 51,4% atau ada 16 siswa dari 35 siswa sudah tuntas belajar. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I secaraa klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 70 hanya sebesar 51,4% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena guru belum memaksimalkan pembelajaran dengan model Role Playing dengan baik. Siswa belum terbiasa belajar dengan menggunakan model Role Playing sehingga banyak siswa yang hanya diam melihat temannya berlatih. Data hasil test pada siklus I ini dapat disajikan kembali dalam grafik histogram sebagai berikut: Data hasil formatif I ini dapat disajikan kembali dalam grafik histogram sebagai berikut: Frekuensi Grafik Data Hasil Formatif I Nilai Gambar.4.1 Grafik data hasil Formatif I c. Observasi Kondisi ini didukung melalui rekaman data aktivitas belajar siswa yang belum begitu baik dan hasil dokumentasi beberapa bagian dalam pembelajaran. Data aktivitas belajar siswa ditunjukkan dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2 Aktivitas Siswa Pada Siklus I N Jumlah Aktivitas o Skor Persentae 1 Memperagakan % 2 Bertanya pada teman 31 7,75 15% 3 Bertanya pada guru % 4 Yang tidak relevan Jumlah , % 100% Merujuk pada Tabel 4.2 berdasarkan data yang tertera pada tabel. 4.2 di atas, maka dapat disimpulkan tidak ada poin yang menonjol dan mendominasi diantara 4 kriteria penilaian aktivitas yang direkam oleh pengamat satu dan dua. Angka yang terekam untuk poin aktivitas yang tidak relevan dengan KBM mencapai 29% %. Hal ini tentu mempengaruhi poin aktivitas yang lainnya. Angka 29% ini menunjukan siswa belum melaksanakan KBM dengan Role Playing dengan baik. Aktivitas lain yang persentasenya cukup besar adalah bertanya bertanya kepada guru dan aktivitas memperagakan dengan persentasi masing-masing 28% %, yang keempat aktivitas bertanya kepada teman rendah dengan persentase 15% karena masing-masing siswa masih merasa KBM dengan menggunakan model Role Playing masih baru dalam benak siswa. Sehingga aktivitas belajar siklus I belum teratur. Data aktivitas belajar siswa di atas dapat disajikan kembali seperti gambar 4.2 berikut. 76

8 Grafik Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Jumlah Proporsi % Gambar 4.2. Aktivitas Siswa Siklus I d. Refleksi Pada siklus I, secara garis besar kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran Role Playing sudah dilaksanakan dengan cukup baik, walaupun peran guru masih cukup dominan untuk memberikan penjelasan dan arahan namun aktivitas yang tidak relevan dengan KBM tercatat tinggi, sehingga kondisi pembelajaran belum dapat dikendalikan dengan baik oleh guru. Kondisi ini berdampak pada nilai kemampuan siswa yang rendah dimana hanya 51,4% siswa yang lulus secara klasikal, sehingga siklus I masih dikatakan gagal. Aktivitas siswa yang tidak relevan dengan KBM juga sangat tinggi yakni 29%. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil aktivitas siswa dan dokumentasi penelitian sebagai berikut: 1. Konsentrasi siswa belum terfokus saat guru memberikan motivasi belajar dan menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Pengetahuan siswa tentang teknik-teknik menggiring bola dan mengoper bola masih rendah. 3. Guru kurang memperhatikan penggunaan waktu yang telah dialokasikan pada setiap fase dalam KBM sehingga pembelajaran terkesan lambat. 4. Kurangnya bola sebagai media belajar bermain bola basket. 5. Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung, terlihat dari enggannya siswa memperagakan teori dan cenderung menonton siswa yang aktif berlatih di dalam kelompoknya. 6. Penerapan model pembelajaran Role Playing dari sisi guru maupun sisi siswa belum berjalan sesuai yang diharapkan. e. Tindakan Perbaikan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Setelah melaksanakan refleksi, peneliti kemudian mendiskusikan hasil refleksi yang meliputi data formatif 1 siswa dan juga data aktivitas belajar siswa dengan narasumber dari LPMP, observer, serta guru sejawat yang mengajar mata pelajaran yang sama dengan peneliti. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus 77

9 I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya tindakan perbaikan untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Adapun tindakan perbaikan pelaksanaan yang akan dilakukan yakni: 1. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan. 2. Sebelum pembelajaran berlangsung di sekolah guru memerintahkan siswa untuk meningkatkan intensitas membaca, memahami, dan mempraktekkan teknik-teknik dalam bermain bola basket terlebih dahulu di rumah. 3. Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasiinformasi yang dirasa perlu dan memberi catatan. 4. Guru menambah bola basket untuk menunjang keativan siswa belajar sehingga menekan persentase siswa yang hanya menonton temannya berlatih. 5. Guru harus memberikan metode pembelajaran praktek yang simpel, praktis dan bertahan. 6. Guru berlatih menguasai model Role Playing sebelum memasuki Siklus II 2. Data Siklus II a. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP 2, tes kemampuan psikomotorik siklus II dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi aktivitas siswa. Diakhir siklus II akan diberikan tes psikomotorik (formatif II) pada siswa. Seluruh instrumen diperoleh setelah melakukan diskusi dalam refleksi siklus I dan perencanaan siklus II bersama pembimbing peneliti dari LPMP Sumut dan UNIMED serta guru sejawat. b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 14 November dan 21 November 2013 di kelas IX-2 dengan jumlah siswa 35 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekuarangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat peneliti dibantu oleh dua orang guru. Pertemuan kegiatan belajar mengajar ke 4 pada siklus dua dilaksanakan pada minggu 78

10 selanjutnya yaitu pada tanggal 21 November 2013 Pada akhir belajar mengajar siklus II siswa diberi tes kemampuan sebagai formatif II pada tanggal 28 November 2013 dengan tujuan untuk mengetahui tingkatt keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes praktek. Adapun data kemampuan siswa hasil penelitian pada sikluss II adalah pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Deskripsi Data Hasil Tes Siklus II Nilai Frekuensi Jumlah 35 Rata-rata Merujuk pada Tabel 4.3 di atas diperoleh nilai rata-rata tes praktek sebesar 73 tepat pada KKM 70 dan dari 35 siswa yang telah tuntas sebanyak 30 siswa dan 5 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 85,7% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatann hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya perubahan aktivitas belajar yang sudah berpusat pada siswa dalam menerapkann pembelajaran model pembelajaran Role Playing sehingga siswa menjadi lebih merasa senang dan tidak bosan dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami 73 materi yang telah diberikan dengan cara bermain peran. Frekuensi Data Hasil Formatif II Gambar 4.3. Grafik Formatif II c. Observasi Kondisi ini didukung melalui rekaman data aktivitas belajar siswa siklus II yang telah membaik dan hasil dokumentasi beberapa bagian dalam pembelajaran. Data aktivitas belajar siswa sikluss II ditunjukkan dalam Tabel 4.4. Tabel 4.4 Aktivitas Siswa Pada Siklus II No Aktivitas Jumlah Skor Persentase 1 Memperagakan 89 2 Bertanya pada 55 teman 3 Bertanya pada 18 guru 4 Yang tidak 38 relevan Jumlah Nilai 22,25 44% 13,75 28% 4,5 9% 9,5 19% % Frekuensi Merujuk pada Tabel 4.4 untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus II adalah memperagakan/ praktik menggunakan bola yaitu (44%). Jika dibandingkan dengan siklus I, aktivitas ini mengalami peningkatan. 79

11 Aktivitas siswa yang lain yang mengalami peningkatan adalah bertanya antar siswa (28%). Sementara aktivitas yang mengalami penurunan adalah diskusi antara siswa dengan guru (9%), Melakukan yang tidak yang relevan dengan KBM (19%). Hal ini menggambarkan berkurangnya ketergantungan siswa dalam pembelajaran terhadap guru, siswa lebih memilih berdiskusi dengan teman atau langsung mencoba sendiri daripada bertanya kepada guru, dan siswa mudah dapat beradaptasi dengan penerapan model Role Playing dan alur pembelajaran sehingga aktivitas tidak relevan cenderung berkurang. Data aktivitas belajar siswa di atas dapat disajikan kembali seperti gambar 4.4 berikut: Grafik Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Memperagakan Bertanya Kepada bertanya Kepada Yang Tidak Jumlah Proporsi % Gambar 4.4 Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Mengingat hasil observasi selama siklus II nilai yang diperoleh siswa dalam penilaian kinerja ranah psikomotorik 85,7% memperoleh nilai di atas 70 keseluruhan ranah psikomotorik telah tercapai ketuntasan belajar, dan karena keterbatasan dana dan waktu penelitian maka penelitian ini diakhiri pada siklus II. d. Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan pemberian tindakan kelas dengan model pembelajaran Role Playing. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar. 2. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung. 3. Kekurangan pada siklussiklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. Peningkatan aktivitas belajar siswa disajikan dalam Gambar

12 50% Grafik Aktivitas siklus I dan II 45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% Siklus 1 28% 15% 28% 29% Siklus 2 44% 28% 9% 19% Gambar 4.5 Grafik aktivitas siswa Siklus I dan Siklus II Keterangan: siklusnya hingga pada siklus II 1. Memperagakan mencapai ketuntasan. Peningkatan 2. Bertanya pada teman 3. Bertanya pada guru hasil belajar tiap siklus disajikan dalam Gambar Yang tidak relevan Hasil belajar siswa mengalami peningkatan tiap 120 Grafik Peningkatan Hasil Uji Penampilan 100 Siswa Nilai Tertinggi Nilai terendah Rata-rata nilai tes Ketuntasan klasikal (%) Siklus ,4 siklus ,7 e. Tindakan Perbaikan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pada siklus II guru telah menerapkan model pembelajaran Role Playing dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan tindakan perbaikan terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan adalah 81

13 memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan pembelajaran keterampilan dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. B. Pembahasan Merujuk pada data-data yang dipaparkan sebelumnya dapat diulas tiga data diantaranya: 1. Ketuntasan Hasil belajar siswa Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Role Playing memiliki dampak positif dalam meningkatkan kemampuan menguasai teknik bermain bola basket pada siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin baiknya penampilan siswa tiap siklusnya (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, dan II) untuk ranah psikomotor yaitu 51,4% dan 85,7%, sehingga pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. Dari 17 indikator yang dinilai dalam kemampuan siswa melakukan permainan bola basket maka indikator terendah nilainya adalah kemampuan melakukan tembakan runner oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam indikator ini. Sehingga pada siklus II kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan model pembelajaran Role Playing menekankan pada beberapa aspek diantaranya: memotivasi siswa, memberi penekanan pada aspek yang paling lemah dikuasai siswa, memodelkan (mendemonstrasikan) membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep dan pengelolaan waktu. Dengan penyempurnaan aspek-aspek di atas dan penerapan model pembelajaran Role Playing diharapkan siswa dapat menampilkan dengan baik apa yang telah mereka pelajari sehingga mereka akan lebih memaknai tentang apa yang telah mereka lakukan. 2. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran Role Playing paling dominan adalah aktivitas memperagakan yaitu 28% pada siklus I naik menjadi 44% pada siklus II. Aktivitas lain yang persentasenya cukup besar adalah bertanya pada teman yaitu 15% pada siklus I naik menjadi 28% pada siklus II dan bertanya pada guru yaitu 28% pada siklus I turun menjadi 9% pada siklus II yang berarti ketergantungan siswa terhadap guru mulai berkurang. Sedangkan aktivitas siswa yang lain adalah aktivitas tidak relevan terhadap KBM yang turun dari siklus I sebesar 29% menjadi sebesar 19% pada siklus II. Sehingga secara umum penerapan model 82

14 pembelajaran Role Playing telah berhasil memberikan kemampuan siswa secara tuntas dalam menguasai teknik bermain sepak bola. Namun terdapat beberapa kelemahan yang dapat dikemukakan dalam pembahasan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Faktor kesungguhan di antara subjek satu sama lain tidak dapat diketahui. 2. Kegiatan masing-masing subjek di luar kegiatan penelitian tidak dapat dikontrol. 3. Bola yang digunakan oleh sampel kualitasnya tidak sama, misalnya beratnya, kerasnya, merknya sehingga dapat mempengaruhi hasil tes. 4. Jumlah bola yang digunakan kurang mencukupi untuk mendukung kelancaran pembelajaran. 5. Penelitian dilakukan hanya 4 bulan dengan pengambilan data selama 1 bulan, sehingga peningkatan hasil belum tinggi. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus dan berdasarkan seluruh pembahaan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Keterampilan/psikomotorik siswa pada materi pokok Bola Basket dengan menerapkan model pembelajaran Role Playing pada Siklus I mencapai rata-rata 63 dengan ketuntasan klasikal 51,4% dan Siklus II mencapai 73 dengan ketuntasan klasikal 85,7%. Dengan demikian terjadi peningkatan keterampilan/ psikomotorik belajar siswa dalam bermain bola basket di kelas IX- 2 SMP N 1 Patumbak Tahun Pelajaran 2013/ Data aktivitas siswa menurut pengamatan pengamat pada Siklus I antara lain memperagakan (28%), bertanya sesama teman (15%), bertanya kepada guru (28%), dan yang tidak relevan dengan KBM (29%). Selanjutnya data aktivitas siswa menurut pengamatan pada Siklus II antara lain memperagakan (44%), bertanya sesama teman (28%), bertanya kepada guru (9%), dan yang tidak relevan dengan KBM (19%). Dapat diambil kesimpulan bahwa aktivitas siswa semakin meningkat pada setiap siklus. B. Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut: 1. Untuk melaksanakan model pembelajaran Role Playing memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan model ini 83

15 dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal. 2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai model pembelajaran, walaupun dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalahmasalah yang dihadapinya. 3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di kelas IX-2 SMP Negeri 1 Patumbak Tahun Pelajaran 2013/ Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikanperbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik. RUJUKAN Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT. Rineksa Cipta. Engkos S.R Penjaskes. Jakarta; Erlangga. Ibrahim, R. dan Syaodikin, N. S., (1988), Perencanaan Pengajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun., (2009), Models Of Teaching Edisi Kedelapan,Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta. Sajono, Pembinaan dan Kondisi fisik, Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Slamet, S.R Penjaskes 1. Jakarta; Tiga Serangkai Syarifuddin, Aib. 1997, Penjaskes 1,2,3, Jakarta; PT. Gramedia Widiasmara Indonesia. Sugiyono., (2010), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung. Suharno Ilmu Kepelatihan Olah Raga.Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. 84

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJAS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJAS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJAS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK Rasken Karo-Karo Guru SMP Neheru 1 Patumbak Surel: Yoanastephani1@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

Jurnal Saintech Vol No.04-Desember 2014 ISSN No

Jurnal Saintech Vol No.04-Desember 2014 ISSN No PENINGKATAN KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DI KELAS V-B SD NEGERI 105268 TELAGA SARI Oleh : Manaria, S.Pd *) *) Guru SDN 105268 Telaga Sari NIP.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING PADA MATA PELAJARAN PENJASKES DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA IV SD NEGERI 101804 GEDUNG JOHOR Saptariani Br. Purba Surel : fauryhidayati@gmail.com

Lebih terperinci

Martinus Gutu SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua

Martinus Gutu SD Negeri No Suka Makmur Kec. Delitua MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN OLAHRAGA SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJASORKES DI KELAS V-B SD NEGERI NO. 105300 SUKA MAKMUR KEC. DELITUA Martinus Gutu SD

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJAS DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V-B SD NEGERI MULIOREJO

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJAS DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V-B SD NEGERI MULIOREJO PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJAS DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V-B SD NEGERI 106146 MULIOREJO NURHAINI Guru SD Negeri 106146 Muliorejo Email: Nurhaini581@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 1 BILAH

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENEREPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII-4 SMP NEGERI 1 PANGKATAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rustini Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN AMAN EFENDI Guru SD Negeri 032 Sinonoan Kabupaten Mandailing

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK PAISAH PANGGABEAN Guru SDN 019 Bonandolok Email : paisah@gmail.com

Lebih terperinci

PERBAIKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DI KELAS

PERBAIKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DI KELAS PERBAIKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DI KELAS IV-b SD NEGERI 104188 MEDAN KRIO INGAN TARIGAN Guru

Lebih terperinci

SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENJASOR DALAM MENERAPKAN METODE DEMOSTRASI PADA LATIHAN KEBUGARAN JASMANI.

SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENJASOR DALAM MENERAPKAN METODE DEMOSTRASI PADA LATIHAN KEBUGARAN JASMANI. SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENJASOR DALAM MENERAPKAN METODE DEMOSTRASI PADA LATIHAN KEBUGARAN JASMANI Anwar Kepala SDN Sampangagung I Kutorejo, Mojokerto Email: pakanwar5@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK ERIKA NADAPDAP Guru SMP Negeri 1 Patumbak Email : seriussembiring@gmail.com

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI POKOK NORMA DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DI KELAS VII-B SMP NEGERI 3 SATU

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI

Lebih terperinci

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel : Jurnal Handayani Vol. 5 (2) Juni 2016 MENINGKATKAN SIKAP BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIII-2 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SMP NEGERI

Lebih terperinci

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DI KELAS VIII-7 SMP NEGERI 19 MEDAN Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel : Pasaribu6@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN T.SERI AMINAH Guru SMP Negeri 29 Medan Email : bangunsardiana@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pengelompokan Makhluk Hidup Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas III SDN 2 Salakan Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan

Lebih terperinci

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013 UPAYA MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL SERTA PEMECAHAN MASALAH LEWAT METODE BELAJAR AKTIF MODEL AIR PADA SISWA KELAS 7-1 SMP NEGERI 4 WARU TAHUN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 Djulaikah Guru SDN Ngampal 1 Sumberrejo Bojonegoro Email :djulaikah.ngampal1@gmail.com

Lebih terperinci

LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan

LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan UPAYA MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN KELAS VII-II SMP NEGERI 29 MEDAN LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan Email

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IX-3 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DI SMP NEGERI 1 PAYUNG T.P. 2015/2016

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IX-3 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DI SMP NEGERI 1 PAYUNG T.P. 2015/2016 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IX-3 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DI SMP NEGERI 1 PAYUNG T.P. 2015/2016 Rostati Bangun Guru Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 2 Delitua Surel : fauryhidayati@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DI SMP NEGERI 7 MEDAN Titisilaniasti Pasaribu Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : titisilaniasti1000@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN Heppy Juriver Siregar Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : heppyjuriver2000@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu kajian, refleksi diri, serta tindakan terhadap proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN Elza Yeni Guru Matematika Kelas VIII-2 SMP Negeri 4

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN I. A. Subyek dan Tempat Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram semester genap tahun pelajaran 2011/2012

Lebih terperinci

Karolina Br Karo Guru SD Negeri Tigaserangkai Surel:

Karolina Br Karo Guru SD Negeri Tigaserangkai Surel: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SD NEGERI 040474 TIGASERANGKAI Karolina Br Karo Guru SD Negeri 040474 Tigaserangkai

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATKAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DALAM BERMAIN SEPAKBOLA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Muh Tasor

UPAYA PENINGKATKAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DALAM BERMAIN SEPAKBOLA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Muh Tasor Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 UPAYA PENINGKATKAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DALAM BERMAIN SEPAKBOLA MELALUI METODE DEMONSTRASI SD Negeri 02 Yosorejo,

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Juriah Purba Guru Mata Pelajaran PKn SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : juriah.purba@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Jurnal Saintech Vol No.02-Juni 2014 ISSN No

Jurnal Saintech Vol No.02-Juni 2014 ISSN No PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENJASKES DI KELAS X-1 SMA NEGERI 12 MEDAN T.A 2012/2013 Oleh : Drs. Arbin Karo-Karo *) *) Guru Mata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Tindakan Kelas Peneliti akan menggunakkan model penelitian tindakan model siklus. Model ini dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggert tahun 1988 dari Deakin

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP INDUKSI ELEKTROMAGNETIK SISWA KELAS XII

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA SISWAKELAS 1-B SD NEGERI DELITUA KABUPATENDELI SERDANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA SISWAKELAS 1-B SD NEGERI DELITUA KABUPATENDELI SERDANG MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA SISWAKELAS 1-B SD NEGERI 101800 DELITUA KABUPATENDELI SERDANG Sri Gusmiati Guru SD Negeri 101800 Delitua Surel : sri_gurmati@gmail.com

Lebih terperinci

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MENGGUNAKAN MODEL PENGAJARAN TUNTAS PADA SISWA KELAS III SDI BERTINGKAT OEBOBO2 KUPANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang,

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN METODE BERMAIN GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANYABUNGAN UTARA

PENERAPAN PEMBELAJARAN METODE BERMAIN GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANYABUNGAN UTARA PENERAPAN PEMBELAJARAN METODE BERMAIN GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANYABUNGAN UTARA Darwin Pardede Guru SMP Negeri 1 Penyabungan Utara Surel : darwinpardede@gmail.com

Lebih terperinci

Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel :

Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI IRAMA PADA BIDANG STUDI SENI MUSIK DI KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel

Lebih terperinci

RAHYANTI YUDIATI, S.Pd.

RAHYANTI YUDIATI, S.Pd. UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN TGT ( TEAMS GAMES TOURNAMENTS ) PADA SISWA KELAS VIII C MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SUMBANG TAHUN 0 / 05 RAHYANTI YUDIATI,

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Pujien Barus Guru IPA SMP Negeri Bangun Purba Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III

Lebih terperinci

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS VIII-2 DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTDEVISION (STAD) DI SMP NEGERI 3 BERASTAGI Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE Kamaliah SD Negeri 056614 Sidorejo, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve learning outcomes Civics Elementary

Lebih terperinci

Oleh: Unik Maryani SD Negeri 3 Ngantru, Trenggalek

Oleh: Unik Maryani SD Negeri 3 Ngantru, Trenggalek 182 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SISWA KELAS V SEMESTER II SD NEGERI 3 NGANTRU KECAMATAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action 33 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggunakan 2 siklus dengan tahapan-tahapan antara lain sebagai berikut : tahap perencanaan,

Lebih terperinci

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro MENIGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI PADA SISWA KELAS VI SDN TLOGOHAJI I SUMBERREJO BOJONEGORO Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

Lebih terperinci

BERTHA LUBIS Guru SMP Negeri 4 Medan ABSTRAK

BERTHA LUBIS Guru SMP Negeri 4 Medan ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI KELAS VIII-10 SMP NEGERI 4 MEDAN T.P 2013/2014 BERTHA LUBIS Guru SMP

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI PUJI DADI

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI PUJI DADI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD NEGERI 058112 PUJI DADI Sumarni Elinar Guru SD Negeri 058112 Puji Dadi Surel : sumarni_el@yahoo.com Abstract:

Lebih terperinci

Isak Ritonga Guru Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 4 Medan Surel :

Isak Ritonga Guru Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 4 Medan Surel : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKAKELAS IX-10 SMP NEGERI 4 MEDAN Isak Ritonga Guru Mata Pelajaran

Lebih terperinci

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUKAN MEDIA REALIA SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Muhamad Mahmud Surel : muhamadmahmud28@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII-H SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Masdeliana Harahap Guru IPS SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kunandar (2011) PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan 14 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Setting Penelitian 1. Tempat penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang dinginkan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, model yang digunakan yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Kasihani (1998: 13), penelitian tindakan kelas merupakan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS Sujianto SMP N 2 Kokap Kulonprogo, Indonesia Email: ayahzahra0101@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas (Wardhani, 2007:1.3).

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 4, Agustus 2015 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 SDN 02 Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar berdasarkan 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Classroom Action Research 15 yang disingkat CAR atau dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK merupakan tindakan guru ketika melaksanakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflektif, partisipatif, kolaboratif, dan spiral, bertujuan untuk melakukan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rentha Naibaho Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena 26 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

Setyagung Budi Cahyono 4

Setyagung Budi Cahyono 4 PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA KELAS VI SEMESTER 2 SDN KARANGSEMANDING 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Setyagung Budi Cahyono 4 Abstrak:

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale Haris Andika, Suherman, Kasmudin Mustapa Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Ayub Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan 24 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA Fadriyanti 1 Asep Mahfud 2 Imran 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek,Tempat, Waktu Penelitian 1. Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah pendidik sebagai peneliti, sedangkan peningkatan hasil belajar siswa sebagai akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 89 APLIKASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MATERI SISTEM BILANGAN PADA SISWA KELAS XI RPL 3 SMK NEGERI 6 MALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Zuraidah 1, Salmah Unaizatin 2 1 STAIN Kediri,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai

Lebih terperinci

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang berusaha menerapkan

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

Oleh: Sumarji SD Negeri Semarum, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sumarji SD Negeri Semarum, Durenan, Trenggalek 162 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI PENDEKATAN KONTRUKTIVISME SISWA KELAS IV SD NEGERI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII-8 SMP NEGERI 29 MEDAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII-8 SMP NEGERI 29 MEDAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII-8 SMP NEGERI 29 MEDAN RIDHA HARNI HASIBUAN Guru SMP Negeri 29 kota Medan Email : chairini.nurdin@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN METODE PRAKTEK TERBIMBING. Sulama

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN METODE PRAKTEK TERBIMBING. Sulama Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN METODE PRAKTEK TERBIMBING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dan menggunakan desain penilitian tindakan kelas (classroom action research),

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci