BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Farida Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Payudara Histologi Payudara terdiri dari 15 sampai 25 lobus kelenjar tubuloalveolar yang dipisahkan oleh jaringan ikat padat interlobaris. Kelenjar ini berfungsi menyekresi air susu bagi neonatus. Setiap lobus akan bermuara ke papila mammae melalui duktus laktiferus. Dalam lobus payudara terdapat lobulus lobulus yang terdiri dari duktus intralobularis yang dilapisi oleh epitel kuboid atau kolumnar rendah dan pada bagian dasar terdapat mioepitel kontraktil. Pada duktus intralobularis mengandung banyak pembuluh darah, venula, dan arteriol. 7 Struktur histologi kelenjar mammae bervariasi sesuai dengan jenis kelamin, usia dan status fisiologis. Sebelum pubertas, kelenjar payudara terdiri atas sinus laktiferus dan beberapa cabang sinus ini, yaitu duktus laktiferus. Struktur khas kelenjar dan lobus pada wanita dewasa berkembang pada ujung duktus terkecil. Sebuah lobus terdiri atas sejumlah duktus yang bermuara ke dalam satu duktus terminal dan terdapat dalam jaringan ikat longgar. 8 Duktus laktiferus menjadi lebar dan membentuk sinus laktiferus di dekat papilla mammae. Sinus laktiferus dilapisi epitel berlapis gepeng pada muara luarnya yang kemudian berubah menjadi epitel berlapis silindris atau berlapis kuboid. Lapisan duktus laktiferus dan duktus terminal merupakan epitel selapis kuboid dan dibungkus sel mioepitel yang berhimpitan. 7 Kelenjar mammae yang tidak aktif ditandai oleh banyaknya jaringan ikat dan sedikit unsur kelenjar. Beberapa perubahan siklik di kelenjar mammae mungkin terlihat selama daur haid. Lobulus kelenjar terdiri dari tubulus kecil atau duktus intralobularis yang dilapisi oleh epitel kuboid atau kolumnar rendah. Di dasar epitel adalah sel mioepitel kontraktil. Duktus 6
2 7 interlobularis yang lebih besar mengelilingi lobules dan duktus intralobularis. 7 Duktus intralobularis dikelilingi oleh jaringan ikat longgar intralobularis yang mengandung fibroblast, limfosit, sel plasma dan eosinofil. Lobulus dikelilingi oleh jaringan ikat padat interlobularis yang mengandung pembuluh darah, venula dan arteriol. Gambar 1. Histologi Kelenjar Mammae yang tidak aktif. (Sumber: Atlas Histologi difiore, Victor P. Eroschenko Kanker Payudara Definisi Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara yang timbul ketika sejumlah sel di dalam payudara tumbuh dan berkembang dengan tidak terkendali. Sel-sel tersebut dapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh. 9 Sel kanker tersebut berdiam pada kelenjar payudara dan dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Sel-sel kanker tersebut ditandai dengan pembelahan yang tidak terkendali yang menyebabkan pertumbuhan abnormal dan kemampuan selsel untuk menyerang jaringan normal secara lokal atau menyebar ke seluruh tubuh. Proses ini disebut dengan metastasis. 1
3 Epidemiologi Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian pada wanita dan lebih dari satu juta kasus ditemukan di berbagai belahan dunia. Di Amerika Serikat setiap tahunnya ditemukan kasus baru dan diantaranya meninggal. Di Amerika Utara dan Eropa Utara lebih tinggi yaitu 91,4 kasus baru dari wanita per tahun, diikuti Eropa Selatan dan Amerika Latin dan paling rendah di Asia dan Afrika. Di Singapura, kanker payudara merupakan keganasan terbanyak pada wanita, ditemukan 46,1 kasus per wanita per tahun dan mengalami peningkatan 3,68% per tahun. 10 Penyakit kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebesar 0,5%. Prevalensi kanker payudara tertinggi terdapat di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di Sumatera Utara terdapat sekitar kasus pada tahun Faktor Risiko Penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara antara lain: 1. Usia Bertambahnya usia merupakan salah satu faktor risiko untuk kanker payudara. Meskipun kanker payudara dapat terjadi pada perempuan muda, namun pada umumnya merupakan penyakit penuaan. Sebagian besar kanker payudara yang didiagnosis adalah setelah menopause dan sekitar 75% dari kasus kanker payudara terjadi setelah usia 50 tahun. 11 Umur penderita kanker di Indonesia lebih muda dibandingkan dengan usia di negara-negara maju. Kebanyakan penderita kanker payudara di Indonesia berusia kurang dari 40 tahun, sedangkan pada negara maju yakni usia diatas 40 tahun. 10
4 9 Semakin bertambah usia seorang perempuan maka semakin berisiko untuk terserang kanker payudara. Usia perempuan yang lebih sering terserang kanker payudara adalah di atas usia 40 tahun, yang disebut dengan cancer age group. Namun perempuan di bawah usia 40 tahun juga dapat terserang kanker payudara. 3 Ini dikarenakan pada usia muda memiliki ekspresi HER2 yang lebih tinggi. 20 Berdasarkan program SEER (Surveilance, Epidemiology, and End Results) yang dilakukan NCI (National Cancer Institutte), insiden kanker payudara meningkat seiring dengan tambahan usia. Kemungkinan terbesar perkembangan penyakit payudara mulai terjadi pada wanita dengan kisaran umur tahun Riwayat Keluarga dan Faktor Genetik 3. Terapi Hormonal 4. Status Indeks Massa Tubuh 5. Faktor lingkungan dan gaya hidup Derajat dan Stadium Stadium penyakit kanker adalah keadaan dari hasil penilaian dokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasien, untuk menentukan sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut ke organ atau jaringan sekitarnya. Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. 12 Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen, USG, ataupun dengan CT Scan. Sedangkan untuk menentukan stadium kanker, saat ini berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh AJCC (American Joint Committee On Cancer). Klasifikasi ini terbagi dua yaitu klasifikasi ctnm Klinis dan klasifikasi patologik ptnm. 12
5 10 Kanker payudara umumnya berupa kanker campuran, sering kali terdapat beberapa jenis morfologi sekaligus, prinsip klasifikasi patologik sering kali memberikan nama atas dasar komponen yang dominan. 13 Berikut klasifikasi patologik kanker payudara, yaitu - Karsinoma noninvasif (1) Karsinoma in situ duktal (2) Karsinoma in situ lobular (3) Karsinoma papiliform intraduktal (4) Karsinoma papiliform intrakistik - Karsinoma mikroinvasif - Karsinoma invasif (1) Karsinoma lobular invasif (2) Karsinoma duktal invasif - Karsinoma tubuluar - Karsinoma kribriform invasif - Karsinoma medular - Karsinoma musinosa dan karsinoma kaya mucus lainnya (1) Karsinoma musinosa (2) Karsinoma adenoid kistik dan mukokarsinoma sel torak (3) Karsinoma sel signet - Karsinoma neuroendokrin (1) Karsinoma neurendokrin padat (2) Atipikal (3) Karsinoma sel kecil (4) Karsinoma neuroendokrin sel besar - Karsinoma papilar invasif - Karsinoma mikropapilar invasif - Karsinoma apokrin - Karsinoma dengan metaplasia (1) Karsinoma metaplasia epitel (2) Karsinoma metaplasia sel skuamosa
6 11 (3) Adenokarsinoma dengan metaplasia sel spindel (4) Karsinoma adenoskuamosa (5) Karsinoma mukoepidermoid (6) Karsinoma mesenkimal epithelial campuran - Karsinoma lipoid - Karsinoma sekretorik - Karsinoma onkositik - Karsinoma kistik adenoid - Karsinoma asinar - Karsinoma sel jernih kaya glikogen - Karsinoma seborea - Karsinoma mammae inflamatorik - Penyakit Paget papilla mammae Gambaran Histopatologi menurut Tingkat Grading Tingkat grading dari kanker payudara merupakan representatif dari tumor yang aggressive potential dalam generalisasi yang luas. Menentukan tingkat grading sangat penting karena dapat membantu para klinisi untuk menentukan tatalakasana kepada pasiennya. 17 Ada tiga tingkat grading kanker payudara menurut gambaran histopatologi, yaitu: a) Grade 1 (low grade or well differentiated) Sel kanker kelihatan sedikit berbeda dari sel normal. Biasanya pertumbuhan kanker ini lambat. 17 b) Grade 2 (intermediate grade or moderately differentiated) Sel kanker tidak kelihatan seperti sel normal. Pertumbuhannya sedikit lebih cepat dibanding yang normal. 17 c) Grade 3 (high grade or poorly differentiated) Sel kanker kelihatan sangat berbeda dari sel normal. Tingkatan yang ini pertumbuhannya sangat cepat. 17 Ada perbedaan dalam scoring system untuk menentukan tingkat grading kanker payudara. Salah satunya adalah Nottingham Histologic
7 12 Score system (the Elston-Ellis modification of Scarff-Bloom-Richardson grading system). 18 Pada sistem skoring ini, ada tiga faktor yang dipertimbangkan oleh patolog dengan diberi skor dari 1-3, yaitu: a. Jumlah formasi kelenjar ("diferensiasi" atau seberapa baik sel-sel tumor mencoba untuk menimbulkan kembali dari kelenjar normal). 18 Skor 1: > 75% dari area tumor membentuk struktur glandular. Skor 2: 10% - 75% dari area tumor membentuk struktur glandular. Skor 3: < 10% dari area tumor membentuk struktur glandular. b. Gambaran nukleus ("pleomorfisme" atau bagaimana sel-sel tumor yang rusak terlihat). 18 Skor 1: Nukleus kecil dengan sedikit peningkatan dalam ukuran dibandingkan sel epitel payudara yang normal, kromatin nukleus sama, dan sedikit bervariasi dalam ukuran. Skor 2: Sel-selnya tampak lebih besar dari normal dengan nukleus vesikular terbuka, nukleolus terlihat, dan variabilitas moderate baik dalam ukuran dan bentuk. Skor 3: Nukleus vesikular, nukleolus sering menonjol, ditandai dengan berbagai dalam ukuran dan bentuk, biasanya bentuk yang besar. c. Aktivitas mitosis (seberapa banyak sel-sel tumor membelah). 18 Skor 1: Kurang dari atau sama dengan 7 mitosis per 10 bidang daya tinggi. Skor 2: 8-14 mitosis per 10 bidang daya tinggi. Skor 3: sama dengan atau lebih besar dari 15 mitosis per 10 bidang daya tinggi. Kemudian setiap skor akan ditambah untuk memberi total skor terakhir dengan jarak Total skor terakhir ini digunakan untuk menentukan tingkat grading seperti berikut ini: Grade 1 dengan skor 3-5 Grade 2 dengan skor 6-7 Grade 3 dengan skor 8-9
8 13 Berikut di bawah ini gambaran histopatologi kanker payudara duktal invasif menurut tingkatan grading: Gambar 2. Histopatologi Grade 1 low grade or well differentiated. (Sumber: Breast Cancer & Breast Pathology, Johns Hopkins Medicine). 18 Gambar 3. Histopatologi Grade 2 intermediate/moderate grade or moderately differentiated. (Sumber: Breast Cancer & Breast Pathology, Johns Hopkins Medicine). 18
9 14 Gambar 4. Histopatologi Grade 3 high grade or poorly differentiated. (Sumber: Breast Cancer & Breast Pathology, Johns Hopkins Medicine) Menegakkan Diagnosis Ditegakkan lebih pasti dengan beberapa pemeriksaan patologi 14, yakni: 1. Pemeriksaaan Sitologi Biopsi Aspirasi Jarum Halus/Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB). 2. Pemeriksaan Histopatologi Potong beku, yang bertujuan: untuk menentukan diagnosis lesi (pada lesi berukuran > 1cm - < 5cm. Lesi kurang dari 1 cm tidak dianjurkan), menentukan tepi sayatan pada BCT/lumpektomi, dan menentukan status sentinel-node. Sediaan parafin rutin dengan pulasan HE (hematoxilin-eosin). Jaringan berasal dari biopsy core / insisi / eksisi / mastektomi. 3. Pemeriksaan IHK (Imunohistokimia) diagnostik, jika pemeriksaan rutin HE kesimpulannya non definitif.
10 15 4. Pemeriksaan IHK Panel payudara: reseptor progesterone, HER2 (Human Epidermal growth factor Receptor 2), KI67, dan topoisomerase 2 alfa untuk pemilihan jenis terapi. 5. Pemeriksaan lanjutan hibridisasi in situ (ISH) HER2 jika hasil pulasan IHK untuk HER2 positif Prognosis Prognosis adalah perkiraan kemungkinan hasil akhir dari suatu penyakit, baik dengan atau tanpa pengobatan. Untuk menentukan prognosis suatu kanker dapat dilihat dari disease free survival, overall survival and quality of life. Disease free survival adalah lamanya waktu setelah pengobatan pertama hingga pasien bertahan tanpa ada tanda atau gejala dari kanker tersebut. Hal ini adalah salah satu cara untuk melihat seberapa baik pengobatan baru bekerja. 16 Overall survival adalah persentase pengobatan pasien yang masih menjalani pengobatan pertama hingga timbulnya kembali kanker tersebut (recurrent) ataupun death. Tingkat kelangsungan hidup secara keseluruhan juga sering dinyatakan sebagai tingkat kelangsungan hidup lima tahun, yang merupakan persentase dari pengobatan yang hidup lima tahun setelah didiagnosis dan menjalani awal pengobatan. 16 Quality of life pada kanker payudara berarti gambaran kualitas hidup pasien selama menjalani pengobatan. Kualitas hidup yang baik apabila melakukan pengobatan secara teratur, sehingga kemungkinan untuk sembuh sangat besar Kanker Duktal Invasif Merupakan jenis yang paling banyak ditemukan dan mencapai 80% dari kanker payudara. Kebanyakan tumor berkembang dari sel-sel epitel yang terdapat pada permukaan duktus. 4 Secara gambaran makroskopis tumor berupa massa infiltratif berwarna putih-keabuan yang teraba keras seperti batu dan berpasir. Gurat kapur putih kekuningan merupakan ciri khas kanker ini dan dapat terjadi
11 16 akibat deposit jaringan elastik (elastosis) di sekitar duktus di daerah yang terkena. 13 Gambaran morfologinya berbeda di setiap kasus dan sering strukturnya kurang teratur berhubungan dengan tipe spesifik tumor. Bentuk sel-sel tumor dapat tersusun seperti ikatan ( cord ), trabekula dimana beberapa tumor dkarakteristikkan dengan sebagian besar padat dan menginvasi sedikit stroma. Sel-sel ganas menunjukkan gambaran yang berubah-ubah. Sitoplasmanya selalu banyak dan eosinofilik. Nukleusnya dapat regular, pleomorfik yang tinggi dengan nukleoli yang menonjol dan selalu multipel, mitotik invasif hampir dijumpai dan banyak. 4 Diatas 80% kasus kanker duktal berhubungan dengan duktus karsinoma insitu dan yang tersering adalah DCIS tipe komedo yang high grade. Komponen stromanya sangat bervariasi. Dapat mempunyai proliferasi fibroblastic yang tinggi, hanya sedikit elemen jaringan konektif atau petanda hialinisasi. Daerah jaringan elastis dapat dijumpai, pada distribusi periduktal atau perivenous. Daerah nekrosis biasanya luas. 13 Pada beberapa kanker, secara jelas mengekspresikan reseptor hormon dan tidak overekspresi terhadapa HER2/neu. Pada tumor yang lain dijumpai sel-sel pleomorfikyang tersusun secara anastomosis, lebih sedikit mengekspresikan reseptor hormone dan lebih banyak mengekspresikan HER2/neu. Kanker payudara duktal invasif juga merupakan kelompok terbesar dari tumor payudara malignan, persentasenya mencapai 75%-80% dari keseluruhan kanker payudara. Termasuk didalamnya adalah lesi-lesi dengan gambaran bervariasi seperti kanker duktal dengan fibrosis produktif, kanker scirrhous dan kanker simpleks. 4
12 17 Gambar 5. Kanker Payudara Duktal Invasif. (Sumber: Science Breast Cancer). 19 Karakteristik klinis yang dapat dijumpai pada kanker payudara duktal invasif diantaranya : adanya massa, nodular yang asimetri (umumnya terlihat setelah menstruasi), terdapat abses pada payudara yang tidak menyembuh dengan medikamentosa, kista yang persisten atau rekuren, terdapat rasa nyeri (terutama jika disertai dengan massa), bersifat persisten dan sulit diterapi, pada perempuan menopause umumnya nyeri unilateral. Adanya nipple discharge yang bisa dijumpai pada semua wanita dengan usia diatas 40 tahun. Pada usia wanita dibawah 40 tahun dijumpai discharge bilateral hingga menimbulkan bercak, terdapat darah pada discharge, atau discharge didapati pada duktus tunggal yang persisten. Tanda klinis lainnya antara lain retraksi areolar, distorsi, eksim, perubahan kontur kulit (peau de orange) serta riwayat kanker payudara pada keluarga. 13 Penatalaksanaan utama bagi kanker payudara duktal invasif payudara adalah pembedahan. Teknik yang biasa dipakai adalah modified radical mastectomy yang bertujuan untuk mengeksisi payudara beserta diseksi axilla Jenis Kanker Payudara Invasif Kanker Lobular Invasif Jenis ini merupakan kanker infiltratif yang tersusun atas sel-sel berukuran kecil dan seragam dengan sedikit pleimorfisme. Kanker lobular invasif
13 18 biasanya memiliki tingkat mitosis rendah. Sel infiltratif biasanya tersusun konsentris disekitar duktus berbentuk seperti target. Sel tumor dapat berbentuk signet-ring, tubuloalveolar, atau solid. 13 Kanker Musinosum (Colloid) Pada kanker musinosum ini didapatkan sejumlah besar mucus intra dan ekstraseluler yang dapat dilihat secara makroskopis maupun mikroskopis. Secara histologis, terdapat tiga bentuk sel kanker. Bentuk pertama, sel tampak seperti pulau-pulau kecil yang mengambang dalam cairan musin basofilik. Bentuk kedua, sel tumbuh dalam susunan kelenjar berbatas jelas dan lumennya mengandung musin. Bentuk ketiga terdiri dari susunan jaringan yang tidak teratur berisi sel tumor tanpa diferensiasi, sebagian besar berbentuk signet-ring. 13 Kanker Meduler Sel berukuran besar berbentuk poligonal dengan batas sitoplasma tidak jelas. Diferensiasi dari jenis ini buruk, tetapi memiliki prognosis lebih baik daripada kanker duktus infiltratif. Biasanya terdapat infiltrasi limfosit yang nyata dalam jumlah sedang diantara sel kanker, terutama dibagian tepi jaringan kanker. 13 Kanker Papiler Invasif Komponen invasif dari jenis kanker ini berbentuk papiler. Terutama mengenai wanita postmenopause. Insidennya kurang dari 1-2% dari karsinoma payudara yang invasive dan termasuk prognosisnya baik. 13 Kanker Tubuler Pada kanker tubuler, bentuk sel teratur dan tersusun secara tubuler selapis, dikelilingi oleh stroma fibrous. Jenis ini merupakan kanker dengan diferensiasi tinggi. 13 Kanker Adenokistik Jenis ini merupakan kanker invasif dengan karakteristik sel yang berbentuk kribriformis. Sangat jarang ditemukan pada payudara. Secara histopatologi sangat menyerupai kelenjar ludah, paru-paru dan serviks. 13
14 19 Kanker Apokrin Kanker ini didominasi dengan sel yang memiliki sitoplasma eosnofilik, sehingga menyerupai sel apokrin yang mengalami metaplasia. Bentuk kanker apokrin dapat ditemukan juga pada jenis kanker payudara yang lain. 13 Kanker Sekretori Merupakan kanker yang jarang, frekuensinya dibawah dari 0,15% dari semua kanker payudara, dan termasuk low-grade carcinoma. Disebut juga juvenile carcinoma. Secara histopatologi dapat terlihat proliferasi selsel yang berbatas tegas tetapi sering menginvasi jaringan lemak. 13
I. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pemerintah disibukkan dengan penyakit kanker payudara yang saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan penyakit keganasan yang paling sering dijumpai pada wanita dan penyebab kematian terbanyak. Pengobatannya sangat tergantung dari stadium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kanker yang paling sering ditemukan pada wanita, setelah kanker mulut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan pada jaringan payudara yang berasal dari epitel duktus atau lobulus. 1 Di Indonesia kanker payudara berada di urutan kedua sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Staging tumor, nodus, metastasis (TNM) Semakin dini semakin baik. di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif.
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prognosis Kanker Payudara Prognosis dipengaruhi oleh ukuran tumor, metastasis, derajat diferensiasi, dan jenis histopatologi. Menurut Ramli (1994), prognosis kanker payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker. Kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker. Kanker merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian pada wanita setelah kanker payudara. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker serviks uteri merupakan salah satu masalah penting pada wanita di dunia. Karsinoma serviks uteri adalah keganasan kedua yang paling sering terjadi dan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemui dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan
Lebih terperinciPenyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15
Kanker payudara adalah penyakit dimana selsel kanker tumbuh di dalam jaringan payudara, biasanya pada ductus (saluran yang mengalirkan ASI ke puting) dan lobulus (kelenjar yang membuat susu). Kanker atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembesaran kelenjar (nodul) tiroid atau struma, sering dihadapi dengan sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan yang begitu berarti
Lebih terperinci(PR), serta human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) kanker payudara tersebut. (Shenkier, 2004) Keberhasilan dalam penatalaksanaan kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar. Kanker payudara menjadi penyebab kematian kedua terbanyak bagi wanita Amerika pada tahun 2013
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Pertumbuhan sel tersebut dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas epitel nasofaring. Etiologi tumor ganas ini bersifat multifaktorial, faktor etnik dan geografi mempengaruhi risiko
Lebih terperinciGAMBARAN HISTOPATOLOGI KANKER PAYUDARA DUKTAL INVASIF BERDASARKAN GRADING PADA PEREMPUAN USIA 40 TAHUN KEBAWAH DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN PERIODE
SKRIPSI GAMBARAN HISTOPATOLOGI KANKER PAYUDARA DUKTAL INVASIF BERDASARKAN GRADING PADA PEREMPUAN USIA 40 TAHUN KEBAWAH DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN PERIODE 2014-2016 Oleh : ELCIA MELISA DWISARI SIMATUPANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan kanker tersering pada wanita di seluruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan kanker tersering pada wanita di seluruh dunia. Berbeda dengan negara maju dengan insiden kanker payudara yang stagnan atau malah semakin menurun
Lebih terperinciABSTRAK. Angka Kejadian Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2007 Desember 2009
ABSTRAK Angka Kejadian Karsinoma Mammae di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari 2007 Desember 2009 Fifi, 2010. Pembimbing I: Laella Kinghua Liana, dr., Sp.PA, M.Kes Pembimbing II: Evi Yuniawati,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif deskriptif untuk melihat pola ekspresi dari Ki- 67 pada pasien KPDluminal A dan luminal B. 3.2 Tempat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Benjolan pada payudara merupakan keluhan yang paling sering ditemui pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang bersifat jinak mengalami peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. 1 Pada saat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan dengan usia rata-rata 55 tahun (Stoler, 2014). Diperkirakan terdapat 500.000 kasus baru setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit. yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak dari yang seharusnya dan seringkali akan membuat tonjolan massa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling. sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan kanker yang paling sering pada wanita di negara maju dan berkembang, dan merupakan penyebab kematian kedua pada wanita setelah kanker
Lebih terperinciKanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi 13% kematian dari 22% kematian akibat penyakit tidak menular utama di dunia (Shibuya et al., 2006).
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah salah satu keganasan terbanyak dan memiliki angka
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah salah satu keganasan terbanyak dan memiliki angka kematian cukup tinggi pada wanita. Setiap tahun terdapat 7 juta penderita kanker payudara dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai stadium lanjut dan mempunyai prognosis yang jelek. 1,2
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Osteosarkoma adalah keganasan pada tulang yang sering dijumpai pada anak-anak dan dewasa. Ketepatan diagnosis pada keganasan tulang sangat penting karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang terjadi akibat adanya perubahan sel tubuh menjadi sel yang abnormal dan membelah diri di luar kendali yang dikenali sebagai sel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keganasan ini dapat menunjukkan pola folikular yang tidak jarang dikelirukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma tiroid merupakan keganasan tersering organ endokrin.sebagian besar neoplasma tersebut berasal dari sel epitel folikel dan merupakan tipe papiler. Keganasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan terdapat kasus baru kanker ovarium dan kasus meninggal
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker ovarium merupakan penyebab kematian ketujuh pada wanita di dunia. Diperkirakan terdapat 239.000 kasus baru kanker ovarium dan 152.000 kasus meninggal dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel, yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel, yang dapat menyerang dan menyebar ke bagian tubuh yang jauh. Kanker dapat memiliki konsekuensi kesehatan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. Korelasi stadium..., Nurul Nadia H.W.L., FK UI., Universitas Indonesia
BAB 4 HASIL 4.1 Pengambilan Data Data didapatkan dari rekam medik penderita kanker serviks Departemen Patologi Anatomi RSCM pada tahun 2007. Data yang didapatkan adalah sebanyak 675 kasus. Setelah disaring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan paling sering pada wanita dan diperkirakan jutaan wanita di seluruh dunia terkena kanker payudara tiap tahunnya. Walaupun terdapat
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Usia dengan Tipe Histopatologi, Grading, dan Metastasis Kelenjar Getah Bening pada Penderita Karsinoma Payudara di Bagian Patologi Anatomi Rumah Sakit
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN
20 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Pengambilan Data Data didapatkan dari rekam medik penderita kanker serviks Departemen Patologi Anatomi RSCM Jakarta periode tahun 2004. Data yang didapatkan adalah sebanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran kanker tidak terkontrol,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi dan Fisologi payudara 2.1.1 Anatomi Payudara Perkembangan dan struktur dari kelenjar mamaria berkaitan dengan kulit. Fungsi utamanya adalah menyekresi susu untuk bayi.
Lebih terperinciKARSINOMA PAPILER PADA PAYUDARA
KARSINOMA PAPILER PADA PAYUDARA OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 PENDAHULUAN Karsinoma papiler merupakan salah satu jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Penelitian. Karsinoma payudara merupakan keganasan paling banyak
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Penelitian Karsinoma payudara merupakan keganasan paling banyak pada wanita. Karsinoma payudara merupakan penyakit heterogen dengan kemiripan secara histologis namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara pada wanita masih menjadi masalah kesehatan yang utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karsinoma payudara pada wanita masih menjadi masalah kesehatan yang utama di seluruh dunia dan menempati keganasan terbanyak pada wanita baik di negara maju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang kejadiannya cukup sering, terutama mengenai penduduk yang tinggal di negara berkembang. Kanker ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker paru-paru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal atau terus menerus dan tak terkendali, dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari
Lebih terperinciACINIC CELL CARCINOMA
ACINIC CELL CARCINOMA OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 PENDAHULUAN Kelenjar ludah parotis merupakan salah satu kelenjar liur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia, karsinoma payudara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan masalah kesehatan baik di negara maju maupun di negara berkembang. Di Indonesia, karsinoma payudara menduduki ranking kedua setelah kanker
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM.. i LEMBAR PERSETUJUAN ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii UCAPAN TERIMAKASIH iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI.. v ABSTRAK.. vi ABSTRACT... vii RINGKASAN.. viii
Lebih terperinciFIBROSARCOMA PADA PAYUDARA
FIBROSARCOMA PADA PAYUDARA OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 PENDAHULUAN Fibrosarcoma merupakan salah satu neoplasma ganas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker Payudara 1. Pengertian a. Payudara Payudara yang dalam bahasa latin disebut mamma adalah organ tubuh bagian atas dada dari spesies mamalia berjenis kelamin betina, termasuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Di United States, sekitar 14 juta laki-laki memiliki keluhan BPH.
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) Di United States, sekitar 14 juta laki-laki memiliki keluhan BPH. Insidensnya akan meningkat sesuai dengan pertambahan usia, hanya beberapa
Lebih terperinciPENDAHULUAN METODE HASIL
PENDAHULUAN Karsinoma payudara merupakan karsinoma yang umum terjadi pada wanita dengan jumlah kasus lebih dari satu juta setiap tahunnya di seluruh dunia. Karsinoma payudara menduduki peringkat kedua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru adalah kanker yang paling sering didiagnosis di dunia dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker. Data kasus baru kanker paru di Amerika Serikat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN diantaranya meninggal akibat penyakit tersebut (Lester, 2004 ;
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karsinoma mammae / kanker payudara merupakan jenis keganasan yang paling sering dijumpai pada wanita. Di Indonesia angka kesakitan dan kematian kanker payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis keganasan terbanyak pada wanita diseluruh dunia dan menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah kanker paru-paru. Kanker payudara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia insiden karsinoma tiroid mengalami peningkatan setiap tahun (Sudoyo,
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Karsinoma tiroid merupakan keganasan pada kelenjar tiroid dan merupakan keganasan kelenjar endokrin yang paling sering ditemukan. Di Indonesia insiden karsinoma tiroid
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Payudara merupakan kelenjar keringat yang mengalami modifikasi dan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Payudara Normal 2.1.1. Embriologi Payudara merupakan kelenjar keringat yang mengalami modifikasi dan berkembang lebih kompleks pada wanita dan rudimenter pada pria. Proses perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tumor dengan bentuk dan susunan serabut-serabut yang bervariasi, dan oleh Mallory
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fibrosarkoma atau fibroblastic sarcoma 1,2,3 atau malignant mesenchymal tumor 1,4 adalah tumor ganas yang berasal dari sel-sel mesenkim, yang terdiri dari sel-sel
Lebih terperinciCARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
CARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA Oleh : Debby dan Arief Dalam tubuh terdapat berjuta-juta sel. Salah satunya, sel abnormal atau sel metaplasia, yaitu sel yang berubah, tetapi masih dalam batas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama tiga dasawarsa terakhir, kanker ovarium masih merupakan masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama tiga dasawarsa terakhir, kanker ovarium masih merupakan masalah kesehatan perempuan di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini terkait dengan tingginya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Al Baqarah ayat 233: "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang memiliki kedudukan istimewa baik secara lahir dan batin. Selain memiliki nilai estetika, bagian tubuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari semua kanker pada organ reproduksi. Diantara kanker yang ditemukan pada
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kanker ovarium adalah kanker ginekologi yang dijumpai hampir 30% dari semua kanker pada organ reproduksi. Diantara kanker yang ditemukan pada perempuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma payudara adalah keganasan pada payudara. yang berasal dari sel epitel kelenjar payudara.
1 BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Karsinoma payudara adalah keganasan pada payudara yang berasal dari sel epitel kelenjar payudara. Karsinoma merupakan penyakit yang kompleks yang dari segi klinis,
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. Selama periode penelitian mulai Januari 2013 sampai September 2013
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik subjek Selama periode penelitian mulai Januari 2013 sampai September 2013 berdasarkan data pasien yang sampelnya diperiksa di Laboratorium Patologi Anatomi FK UNUD/RSUP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiroid merupakan salah satu kelenjar endokrin pada tubuh manusia yang terletak di bagian depan leher. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan triodotironin
Lebih terperincilemak dan jaringan ikat (Sloane, 2004).
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Payudara 2.1.1 Anatomi Payudara Kelenjar payudara dimiliki oleh laki-laki maupun perempuan. Saat pubertas, secara fungsional kelenjar ini merespon estrogen pada perempuan dan
Lebih terperinciKANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS
KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS OLEH : Dr. EMI RACHMAWATI. CH PUSAT KLINIK DETEKSI DINI KANKER GRAHA YAYASAN KANKER INDONESIA WILAYAH DKI JL.SUNTER PERMAI RAYA No.2 JAKARTA UTARA 14340 Pendahuluan Kanker
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Karsinoma Payudara Duktal Invasif Tipe Tidak Spesifik. Karsinoma payudara adalah salah satu keganasan yang sering dijumpai
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Karsinoma Payudara Duktal Invasif Tipe Tidak Spesifik Karsinoma payudara adalah salah satu keganasan yang sering dijumpai diantara kasus keganasan pada wanita. Sampai saat ini
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran histopatologi tumor payudara di Instalasi Patologi Anatomi
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor
LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor A. DEFINISI Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel mukosa nasofaring dengan predileksi di fossa Rossenmuller. Kesulitan diagnosis dini pada
Lebih terperinciENDOMETRIOID ADENOKARSINOMA OVARII SINISTRA BERDIFERENSIASI BURUK DENGAN INVASI KE UTERUS
Laporan Kasus ENDOMETRIOID ADENOKARSINOMA OVARII SINISTRA BERDIFERENSIASI BURUK DENGAN INVASI KE UTERUS Arlene Elizabeth P, AAAN Susraini Bagian/SMF Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan dan penyebaran sel secara tidak terkendali, sering menyerang jaringan sekitar dan dapat bermetastasis atau menyebar ke organ lain (World Health
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Karsinoma payudara merupakan karsinoma terbanyak. pada wanita di dunia. Menurut World Health Organization
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Karsinoma payudara merupakan karsinoma terbanyak pada wanita di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2008, kanker payudara menduduki peringkat keempat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan. (adenokarsinoma) (Kumar, 2007 ; American Cancer Society, 2011 ;
4 BAB II LANDASAN TEORI A. TinjauanPustaka 1. Kanker Payudara a. Definisi Kanker atau neoplasma adalah istilah yang digunakan untuk penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan mampu menyerang
Lebih terperinciUNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : KBK301 Blok : NEOPLASMA (Blok 9) Bobot : 4 SKS Semester : III Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu: -
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan merupakan istilah umum untuk ratusan tumor ganas yang masing-masing sangat berbeda satu
Lebih terperinciPERANAN PATOLOGI DALAM DIAGNOSTIK TUMOR PAYUDARA
PERANAN PATOLOGI DALAM DIAGNOSTIK TUMOR PAYUDARA Noza Hilbertina Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang I. Pendahuluan Tumor payudara merupakan salah satu lesi yang paling
Lebih terperinci2.3.2 Faktor Risiko Prognosis...16 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN Kerangka Berpikir
DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv ABSTRAK...v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii SUMMARY... viii KATA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Massa regio colli atau massa pada leher merupakan temuan klinis yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Massa regio colli atau massa pada leher merupakan temuan klinis yang sering, insidennya masih belum diketahui dengan pasti. Massa pada leher dapat terjadi pada semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker paru-paru
Lebih terperinciKanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko
Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring. Lebih dari 90% penderita karsinoma laring memiliki gambaran histopatologi karsinoma
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kanker Payudara Kanker payudara adalah sel-sel epitel ganas proliferasi yang berjajar disaluran atau lobulus payudara. (Lippman, 2005). Menurut National Cancer Institute,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Papilloma sinonasal diperkenalkan oleh Ward sejak tahun 1854, hanya mewakili
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumor rongga hidung dan sinus paranasal atau disebut juga tumor sinonasal adalah tumor yang dimulai dari dalam rongga hidung atau sinus paranasal di sekitar hidung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia, dimana saat ini menduduki peringkat kedua terbanyak penyakit kanker setelah kanker
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 5 15% wanita usia reproduktif pada populasi umum. rumah sakit pemerintah adalah sebagai berikut : di RSUD dr.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kista coklat ovarium adalah salah satu entitas atau jenis kista ovarium yang paling sering ditemukan para klinisi dalam bidang obstetri dan ginekologi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang. mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai 85-90% adalah kanker ovarium epitel.
Lebih terperinciBagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang
Gejala Kanker Payudara dan Penyebabnya Pada wanita khususnya, payudara adalah salah satu organ paling pribadi. Penting artinya memeriksa kondisi payudara secara berkala. Benjolan, penebalan, dan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker ovarium adalah suatu massa atau jaringan baru yang. abnormal yang terbentuk pada jaringan ovarium serta mempunyai sifat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker ovarium adalah suatu massa atau jaringan baru yang abnormal yang terbentuk pada jaringan ovarium serta mempunyai sifat dan bentuk berbeda dari sel asalnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fibroadenoma mammae atau sering disingkat dengan FAM adalah tumor jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan berkonsistensi padat kenyal
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningioma merupakan tumor otak jinak pada jaringan pembungkus otak atau meningens. Meningioma tumbuh dari sel arachnoid cap yang berasal dari arachnoid villi atau lapisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penelitian yang dilakukan oleh Weir et al. dari Centers for Disease Control and
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar 23.500 kasus karsinoma tiroid terdiagnosis setiap tahun di Amerika Serikat. Kejadian penyakit lebih tinggi pada wanita dibanding pria. Sebuah penelitian yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kasus diantaranya menyebabkan kematian (Li et al., 2012; Hamdi and Saleem,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker ovarium merupakan peringkat keenam keganasan terbanyak di dunia, dan merupakan penyebab kematian ketujuh akibat kanker. Kanker ovarium didiagnosis pada 225.500
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kanker Payudara 2.1.1. Definisi Kanker Payudara Kanker payudara merupakan sekelompok sel yang tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berlipat ganda. Sel ini pada akhirnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. wanita dan merupakan kanker kelima paling sering pada wanita di seluruh dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker endometrium adalah kanker paling sering pada saluran genitalia wanita dan merupakan kanker kelima paling sering pada wanita di seluruh dunia setelah payudara,
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. Oleh: ALIEF ELIT JOHAN BIN ALANG WAHI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
KARYA TULIS ILMIAH KARAKTERISTIK KLINIS PENDERITA KANKER PAYUDARA DENGAN TAMPILAN IMUNOHISTOKIMIA TRIPLE NEGATIVE (TNBC) DI RSUP HAJI ADAM MALIK DAN DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FK USU MEDAN PADA PERIODE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan proliferasi maligna dari sel epitel pada duktus atau lobulus payudara (Fauci, 2008). Menurut data WHO, kanker payudara menempati posisi kedua
Lebih terperinciMempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA
Buku Payudara Mempelajari kebenaran tentang kanker payudara dapat menyelamatkan hidup Anda MITOS, KEBENARAN DAN FAKTA Dan Fakta Raising breast cancer awareness in Bali Meningkatkan kesadaran kanker payudara
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yang dapat menyerang dan menyebar ke tempat yang jauh dari tubuh. Kanker dapat menjadi penyakit yang parah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia dan di Bali khususnya insiden karsinoma tiroid sangat tinggi sejalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia dan di Bali khususnya insiden karsinoma tiroid sangat tinggi sejalan dengan tingginya insiden goiter. Goiter merupakan faktor predisposisi karsinoma tiroid
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI Pengertian Kanker Payudara
1.1. Konsep Kanker Payudara BAB II TINJAUAN TEORI 1.1.1. Pengertian Kanker Payudara Kanker payudara adalah pertumbuhan serta perkembangbiakan sel abnormal yang muncul pada jaringan payudara. Pada kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan kedua tersering pada keganasan daerah kepala leher di beberapa Negara Eropa (Chu dan Kim 2008). Rata-rata
Lebih terperinci