III. METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 27 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder tahun yang berasal dari World Integrated Trade Solutions (WITS), United Nations Commodity Trade Statistics Database (UNCOMTRADE). Selain itu digunakan pula data pendukung lain yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS), World Bank, International Finance Statistics (IFS) serta berasal dari CEPII. Tabel 5. Data yang Diperlukan Data Nilai ekspor impor makanan olahan Indonesia Nilai ekspor impor makanan olahan Dunia Tarif makanan olahan Dunia Nilai tambah industri makanan olahan Indonesia Nilai aset makanan olahan Indonesia Jumlah tenaga kerja makanan olahan Indonesia Volume ekspor makanan olahan Indonesia GDP negara importir utama makanan olahan Indonesia Nilai tukar negara importir utama makanan olahan Indonesia terhadap US$ Jarak negara importir utama makanan olahan Indonesia terhadap Indonesia Sumber: Data Peneliti Sumber WITS dan UNCOMTRADE WITS dan UNCOMTRADE WITS dan UNCOMTRADE BPS Indonesia BPS Indonesia BPS Indonesia WITS dan UNCOMTRADE World Bank IFS CEPII 3.2 Metode Analisis Penelitian ini menggunakan tiga metode analisis yakni metode Trade Performance Index, metode deskriptif dan model gravitasi dengan menggunakan metode data panel statis Metode Trade Performance Index Untuk menentukan makanan olahan prioritas ekspor ditentukan dengan metode Trade Performance Index (TPI) yang berasal dari International Trade

2 28 Center (ITC). Analisis ini menggunakan metode indeks komposit dengan empat (4) indeks, yaitu indeks performa ekspor, indeks performa pasar dunia, indeks performa suplai domestik, dan indeks performa dampak sosial ekonomi. Indeks komoditas unggulan merupakan rataan dari keempat indeks tersebut. Adapun langkah langkah untuk menentukan komoditas makanan olahan prioritas ekspor adalah sebagai berikut: 1. Mengklasifikasikan komoditas makanan olahan sesuai dengan klasifikasi utamanya. 2. Mengklasifikasikan komoditas makanan olahan ke dalam indeks performa, adapun untuk mencari indeks performa harus dicari terlebih dahulu indeks indikatornya. Indeks performa terdiri dari: a. Indeks performa ekspor Mengukur kinerja ekspor produk tahun terakhir analisis yang mencakup indikator nilai ekspor makanan olahan Indonesia tahun 2009, pangsa pasar makanan olahan Indonesia tahun 2009, neraca perdagangan relatif makanan olahan Indonesia tahun 2009, serta pertumbuhan ekspor makanan olahan Indonesia selama periode b. Indeks performa pasar dunia Mengukur permintaan komoditas makanan olahan di pasar dunia saat ini, yang mencakup indikator pertumbuhan permintaan makanan olahan dunia selama periode dan tarif impor makanan olahan dunia tahun c. Indeks performa suplai domestik Mengukur keadaan suplai makanan olahan di Indonesia, yang mencakup indikator nilai tambah industri makanan olahan Indonesia tahun 2009, efisiensi penggunaan asset makanan olahan di Indonesia serta efisiensi penyerapan tenaga kerja makanan olahan di Indonesia. d. Indeks performa dampak sosial ekonomi Mengukur penyerapan tenaga kerja untuk industri makanan olahan di Indonesia, adapun Indikator yang dinilai adalah kemampuan menyerap tenaga kerja.

3 29 Adapun penjelasan mengenai indikator indeks performa terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 6. Indikator Indeks Performa Indeks Performa Indeks Performa Ekspor Indikator Nilai ekspor makanan olahan Indonesia tahun 2009 Pangsa pasar makanan olahan Indonesia tahun 2009 Neraca perdagangan relatif makanan olahan Indonesia tahun 2009 Pertumbuhan ekspor makanan olahan Indonesia tahun Indeks Pasar Dunia Indeks Suplai Domestik Pertumbuhan impor makanan olahan dunia tahun Tarif impor makanan olahan dunia tahun 2009 Nilai tambah industri makanan olahan Indonesia tahun 2009 Efisiensi tenaga kerja makanan olahan Indonesia tahun 2009 Efisiensi aset makanan olahan Indonesia tahun 2009 Indeks Dampak Sosial Ekonomi Penyerapan tenaga kerja makanan olahan Indonesia tahun 2009 Sumber: International Trade Center, Peneliti Dari tabel diatas untuk indeks performa ekspor, indikator nilai ekspor makanan olahan Indonesia tahun 2009 dihitung berdasarkan total nilai ekspor makanan olahan Indonesia tahun 2009 untuk setiap komoditasnya, untuk indikator pangsa pasar makanan olahan Indonesia tahun 2009 diperoleh dari perbandingan antara ekspor makanan olahan yang dilakukan Indonesia dengan ekspor makanan olahan yang dilakukan oleh dunia, untuk indikator neraca perdagangan relatif makanan olahan Indonesia tahun 2009 diperoleh dari perbandingan neraca perdagangan dengan total ekspor dikurangi impor, untuk

4 30 pertumbuhan ekspor makanan olahan Indonesia tahun dihitung berdasarkan total nilai ekspor makanan olahan Indonesia setiap tahunnya selama periode Selanjutnya untuk indeks performa pasar dunia, indikator pertumbuhan impor makanan olahan dunia tahun dihitung berdasarkan total nilai impor makanan olahan dunia setiap tahunnya selama periode , untuk tarif impor makanan olahan dunia tahun 2009 diperoleh dari hasil rata rata tarif untuk setiap komoditas makanan olahan. Untuk indeks suplai domestik, indikator nilai tambah industri makanan olahan Indonesia tahun 2009 diperoleh dari nilai tambah industri makanan olahan Indonesia tahun 2009, untuk indikator Efisiensi tenaga kerja makanan olahan Indonesia tahun 2009 diperoleh dari perbandingan antara nilai tambah industri dengan total tenaga kerja, dan untuk indikator Efisiensi aset makanan olahan Indonesia tahun 2009 diperoleh dari perbandingan antara nilai tambah industri dengan total asset komoditas. Untuk indeks yang terakhir yakni indeks dampak sosial ekonomi, indikator penyerapan tenaga kerja makanan olahan Indonesia tahun 2009 diperoleh dari total penyerapan tenaga kerja untuk setiap komoditas makanan olahan. Setelah seluruh indeks performa diketahui hal terakhir yang dilakukan adalah dengan menggunakan indeks komposit, dari indeks komposit inilah akan diketahui komoditas unggulan makanan olahan ekspor indonesia. 3. Langkah selanjutnya setelah mengklasifikasikan setiap komoditas makanan olahan dan mendapatkan data untuk indikator dari setiap indeks performa adalah menentukan nilai Indeks indikator untuk masing masing komoditas makanan olahan, adapun rumus yang digunakan: IIj = It ( Nt Nj) ( It Ir) Nt Nr...(5) Keterangan: IIj = Indeks indikator ke-j (yang dicari indeknya)) It = Indeks tertinggi (yaitu 5) Ir = Indeks terendah (yaitu 1) Nt = Nilai indikator tertinggi

5 31 Nr = Nilai indikator terendah Nj = Nilai indikator ke-j (yang dicari indeknya) Untuk menentukan indeks dari masing masing indikator rumus yang digunakan sama, indeks tertinggi dalam hal ini 5 dikurangi dengan nilai indikator komoditas makanan olahan yang tertinggi dikurangi dengan nilai komoditas makanan olahan yang diteliti dikalikan dengan indeks tertinggi dikurangi indeks terendah dalam hal ini 4 dibagi dengan nilai indikator komoditas makanan olahan tertinggi dikurangi dengan nilai indikator komoditas makanan olahan terendah. Setelah mendapatkan nilai indikator langkah selanjutnya adalah menentukan nilai indeks performa. 4. Dalam menentukan nilai indeks performa digunakan rumus: IIj IP =...(6) j Keterangan: IP = Indeks performa IIj = Indeks indikator ke-j j = Jumlah indikator performa Nilai indeks performa berasal dari jumlah nilai indeks indikator dibagi dengan jumlah indikatornya. Untuk indeks performa ekspor, nilai indeks indikator dibagi dengan 4. Untuk indeks pasar dunia, nilai indeks indikator dibagi dengan 2. Untuk indeks suplai domestik, nilai indeks indikator dibagi dengan 3 dan untuk indeks dampak sosial ekonomi, nilai indeks indikator dibagi dengan 1. Setelah mendapatkan nilai indeks performa untuk masing masing komoditas, langkah selanjutnya adalah menentukan indeks komposit untuk masing masing komoditas. 5. Untuk menentukan Indek komposit untuk masing-masing komoditas digunakan rumus: piipi piipi Ik =...(7) ( pi pi) Keterangan: Ik = Indek komposit IPi = Indek performa ke-i pi = Pembobot indek performa ke-i

6 32 i = Jumlah performa yang dipertimbangkan Pemberian indeks komposit harus sesuai dengan tujuan yang ingin dilakukan, dalam penelitian ini pemberian indeks komposit sesuai dengan rencana strategis kementerian perdagangan Republik Indonesia tahun Dimana pembangunan perdagangan periode difokuskan untuk mencapai tiga misi utama, yaitu: (1) Meningkatkan kinerja ekspor nonmigas secara berkualitas; (2) Menguatkan pasar dalam negeri; dan (3) Menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi nasional (Renstra Kementerian Perdagangan RI, 2010). Dari tiga misi utama ini, misi pertama adalah meningkatkan kinerja ekspor nonmigas secara berkualitas, dalam penelitian ini yang berkaitan dengan misi pertama kementerian perdagangan adalah performa ekspor dan pasar dunia sehingga performa ekspor dan pasar dunia diberi angka pembobot 4 dan 3. Setelah itu misi kedua kementerian perdagangan adalah menguatkan pasar dalam negeri, dalam penelitian ini yang berkaitan dengan penguatan pasar dalam negeri adalah suplai domestik sehingga suplai domestik diberi angka pembobot 2, serta untuk dampak sosial ekonomi diberi angka pembobot Metode Deskriptif Metode deskriptif digunakan untuk mengkaji perkembangan ekspor komoditas unggulan makanan olahan Indonesia. Hasil dari komoditas unggulan makanan olahan Indonesia akan dilihat perkembangan ekspor ke 10 negara importir utama Indonesia. Ekspor komoditas unggulan makanan olahan Indonesia akan dibagi menjadi tiap sub komoditas makanan olahan yang merupakan komoditas unggulan Indonesia Model Gravitasi dengan Data Panel Statis Pada tahun 1962, Jan Tinbergen memperkenalkan model gravitasi yang diadaptasi dari model gravitasi Sir Isaac Newton, model gravitasi Jan Tinbergen digunakan untuk menghitung arus perdagangan internasional. Adapun persamaan tersebut dirumuskan sebagai berikut (ARNet, 2008):

7 33...(8) Keterangan: Fij = Arus dari tempat asal i ke tempat tujuan j, atau Fij adalah total interaksi antara negara i dan j G = Konstanta, nilainya tergantung dari unit yang akan digunakan dalam perhitungan Mi dan Mj = Variabel yang menggambarkan besarnya suatu negara, berdasarkan faktor ekonominya. Jika ingin mengukur arus uang (seperti nilai ekspor dan impor) maka variabel yang dapat digunakan adalah GDP. Jika ingin mengukur pergerakan tenaga kerja maka variabel yang dapat digunakan adalah populasi Dij = Jarak antar kedua negara Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model gravitasi untuk menganalisa faktor faktor yang mempengaruhi komoditas unggulan makanan olahan ekspor Indonesia, alasan peneliti menggunakan model gravitasi karena model gravitasi mengukur interaksi antar negara yang berupa arus perdagangan internasional. Dalam penelitian ini interaksi antar negara yang diukur adalah nilai ekspor komoditas unggulan makanan olahan ekspor Indonesia kepada negara importir utama makanan olahan Indonesia yakni Amerika Serikat, Arab Saudi, Australia, Jepang, Malaysia, Nigeria, Philipina, Singapura, Thailand, serta Vietnam. Selain itu dalam model gravitasi, untuk mengukur interaksi antar negara digunakan variabel dependen GDP serta jarak antar negara. Adapun model yang digunakan dalam penelitian ini adalah: ln = ln EXPORTVOLUME it + ln GDPCAPINDO it + ln GDPCAPIMPit + ln POP it + ln XRATE it + ln ECODISTANCE Keterangan: = Nilai ekspor komoditas unggulan makanan olahan ekspor Indonesia ke negara importir utama (Ribu US$/Kg); it...(9)

8 34 = Volume ekspor komoditas unggulan makanan olahan ekspor Indonesia ke negara importir utama (Kilogram/Kg); GDPCAPINDOit = Gross Domestic Product Per Capita Negara Indonesia (Ribu US$) GDPCAPINDOit = Gross Domestic Product Per Capita Negara Importir Utama Makanan Olahan Indonesia (Ribu US$) POPit = Populasi negara importir utama Indonesia (jiwa) XRATEit = Nilai Tukar (Dollar Terhadap Mata Uang Negara Importir) ECODISTANCEit = Jarak Negara Importir/Share GDP Negara Importir (Ribu US$) Penelitian ini menggunakan data panel statis. Adapun pengertian data panel menurut Pyndick dan Daniel L. Rubenfeld dalam Baltagi (2005)...set is one that includes a sample of individuals (household, firms, cities, etc) over a period of time Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa data panel merupakan penggabungan dari data time series (period of time) dan data cross section (sample of individuals). Penggunaan data panel sebagai alat analisis memiliki keuntungan (Baltagi, 2005). Keuntungan penggunaan data panel: a. Data panel terdiri dari data individual dalam suatu periode waktu, oleh karena itu data panel mampu mengontrol heterogenitas individu b. Data panel memberikan data yang lebih banyak memberikan informasi, lebih bervariasi, mengurangi kolinearitas antar variabel serta lebih banyak derajat kebebasan dan lebih efisien. c. Data panel lebih baik dalam mempelajari the dynamics of adjustment. Karena berkaitan dengan observasi cross section yang berulang, maka data panel lebih baik dalam mempelajari perubahan dinamis.

9 35 d. Data panel lebih baik dalam mengidentifikasi dan mengukur akibat - akibat secara sederhana tidak dapat diobservasikan dalam data cross section atau data time series saja. e. Data panel data menyediakan data lebih dari ribuan unit, sehingga dapat meminimalkan bias yang mungkin terjadi. Ada 3 jenis metode data panel statis yakni POLS (Pooled Ordinary Least Square), FEM (Fixed Effect Model), serta REM (Random Effect Model). Tahap yang harus dilakukan jika menggunakan model data panel adalah pemilihan model yang paling baik. Fixed Effect Model Hausmann Test Chow Test Random Effect Model LM Test Pooled Least Square Gambar 10 Pengujian Pemilihan Model Dalam Pengolahan Data Panel Pengujian pemilihan model dalam data panel digunakan 3 pengujian, adapun pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Chow Test Tahap pertama dalam pemilihan model data panel adalah pengujian Chow (Chow Test), chow test digunakan untuk mengetahui model yang paling baik antara intersep dan slope yang harus konstan (pooled least square) atau slope saja yang konstan (fixed effect model). Adapun perhitungan dalam Chow Test sebagai berikut : ( RRSS URSS) /( N 1) CHOW = URSS /( NT N K)...(10)

10 36 Keterangan: RRSS = Restricted Residual Sum Square URSS = Unrestricted Residual Sum Square N = Jumlah data cross section T = Jumlah data time series K = Jumlah variabel penjelas Dimana hipotesis yang dibangun dalam pengujian ini sebagai berikut : H o H 1 = Pooled Least Square = Fixed Effect Model Dasar untuk melakukan Ho adalah dengan melihat nilai Chow Statistik dengan nilai F tabel. Jika Chow Statistik (F-statistik) lebih besar dari F-tabel maka H o ditolak sehingga yang dipilih fixed effect model dan sebaliknya. 2. Hausmann Test Tahap setelah Chow Test adalah Hausmann Test, Hausmann Test digunakan untuk menentukan model yang paling baik antara fixed effect model atau random effect model. Adapun hipotesis Hausmann Test sebagai berikut : H o H 1 = Random Effect Model = Fixed Effect Model Dasar untuk melakukan Ho adalah dengan melihat nilai Hausmann Statistik dengan nilai chi square tabel. Jika Hausmann Statistik (chi square-statistik) lebih kecil dari chi square tabel maka H o ditolak sehingga yang dipilih fixed effect model dan sebaliknya. 3. LM Tes Selanjutnya untuk melakukan pilihan antara model pooled least square atau random effect model, dilakukan dengan Lagrange Multiplier test (LM test) Hipotesis yang dibangun dalam uji sebagai berikut: H o H 1 = Pooled Least Square = Random Effect Model Sebagai dasar untuk menolak Ho, nilai LM statistik dibandingkan dengan nilai kritis chi square statistik. Jika nilai LM statistik lebih besar dari nilai kritis

11 37 chi square statistik maka H o ditolak sehingga model yang digunakan random effect model. 4. Strategi Pengujian Secara umum, dalam pengujian estimasi model-model data panel diperlukan sebuah strategi. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menguji: 1. Random Effect Model vs Fixed Effect Model (Hausman Test), 2. Pooled Least Square vs Fixed Effect Model (Chow Test). Kerangka pengambilan keputusan dalam memilih sebuah model yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Jika Chow test tidak signifikan maka menggunakan Pooled Least Square b. Jika Chow test signifikan namun Hausman test tidak signifikan maka menggunakan Random Effect Model c. Jika Chow test signifikan dan Hausman test signifikan, maka menggunakan Fixed Effect Model. 3.3 Pengujian Model 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu memiliki distribusi normal atau tidak. Jika data tidak terdistribusi normal maka diperlukan upaya untuk mengatasi seperti memotong data yang out liers, memperbesar sampel, atau melakukan transformasi data. Untuk menguji normalitas maka dilihat dari probabilitas Jarque Bera. Jika probabilitas Jarque- Bera lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan, maka data tidak terdistribusi normal sedangkan jika probabilitas Jarque-Bera lebih besar dari taraf nyata yang digunakan, maka data terdistribusi normal. 2. Uji Multikolinieritas Uji dalam model selanjutnya adalah uji multikolinieritas (kolinieritas ganda), multikolinieritas menyebabkan R-Squared tinggi tapi tidak ada (sedikit) koefisien yang nyata, bahkan tanda hubungan dapat terbalik. Cara mendeteksi multikolinieritas dengan menggunakan Pearson Correlation atau dengan

12 38 Spearman s Rho Correlation, apabila angka korelasi lebih kecil dari 0,8 maka dapat dikatakan telah terbebas dari masalah multikolinieritas. Jika data terdeteksi multikolinieritas maka hal yang harus dilakukan adalah: a. Memanfaatkan informasi sebelumnya ( a priori information) b. Mengeluarkan variabel dengan kolinieritas tinggi c. Transformasi data dengan perbedaan pertama (first differnce form) utk data time series. d. Menambahkan data baru 3. Uji Heteroskedastisitas Uji dalam model selanjtunya adalah uji heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas muncul apabila error atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya. Dampak heteroskedastisitas adalah: 1. Standard Error menjadi bias 2. Nilai b bukan nilai terbaik 3. Nilai t dan nilai F yang tidak dapat ditentukan Untuk mendeteksi heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti uji grafik, uji Glejser, uji Spearman s, Rank Correlation dan uji Whyte menggunakan langrange multiplier. Jika R-Squared x N lebih besar dari chisquare, maka standar eror mengalami heteroskedastisitas. Jika R-Squared x N lebih kecil dari chi-square, maka standar error telah bebas dari masalah heteroskedastisitas 4. Uji Autokorelasi Uji model yang terakhir adalah uji autokorelasi, autokorelasi adalah keadaan dimana variabel gangguan pada periode tertentu berkorelasi dengan variabel gangguan pada periode lain. Akibat adanya autokorelasi maka nilai t hitung akan menjadi bias, Beberapa penyebab autokorelasi adalah: a. Kesalahan dalam pembentukan model b. Tidak memasukkan variabel yang penting c. Manipulasi data

13 39 d. Menggunakan data yang tidak empiris Untuk mengatasi autokorelasi dapat dilakukan uji Durbin-Watson, ada beberapa keputusan yang harus dilihat dalam menggunakan uji Durbin-Watson yakni: a. DW < dl = Terdapat autokorelasi positif b. dl < DW < du = Tidak dapat disimpulkan c. du > DW > 4-dU = Tidak terdapat autokorelasi d. 4-dU < DW < 4-dL = Tidak dapat disimpulkan e. DW > 4-dL = Terdapat autokorelasi negatif Keterangan: DW : Nilai Durbin-Watson du : Nilai batas atas dl : Nilai batas bawah 3.4 Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasional dari masing masing variabel adalah: 1. Nilai Ekspor adalah nilai ekspor komoditas unggulan makanan olahan ekspor Indonesia ke negara Amerika Serikat, Arab Saudi, Australia, Jepang, Malaysia, Nigeria, Philipina, Singapura, Thailand, serta Vietnam. Nilai ekspor komoditas unggulan makanan olahan ekspor Indonesia ini selama periode Satuan dari nilai ekspor komoditas unggulan makanan olahan ekspor Indonesia adalah ribuan US$. Untuk keperluan analisis data nilai ekspor dibentuk dalam logaritma natural (ln). 2. Volume Ekspor adalah volume ekspor komoditas unggulan makanan olahan Indonesia ke negara Amerika Serikat, Arab Saudi, Australia, Jepang, Malaysia, Nigeria, Philipina, Singapura, Thailand, serta Vietnam. Volume ekspor komoditas unggulan makanan olahan Indonesia ini selama periode Satuan dari volume ekspor komoditas unggulan makanan olahan ekspor Indonesia adalah Kg. Untuk keperluan analisis data volume ekspor dibentuk dalam logaritma natural (ln).

14 40 3. GDP Per Capita Indonesia adalah GDP per kapita Indonesia. Satuan dari GDP per kapita Indonesia adalah ribuan US$. Untuk keperluan analisis data GDP negara importir utama makanan olahan ekspor Indonesia dibentuk dalam logaritma natural (ln). 4. GDP Per Capita adalah GDP per kapita negara importir utama makanan olahan Indonesia yakni: Amerika Serikat, Arab Saudi, Australia, Jepang, Malaysia, Nigeria, Philipina, Singapura, Thailand, serta Vietnam. Satuan dari GDP per kapita negara importir utama makanan olahan Indonesia adalah ribuan US$. Untuk keperluan analisis data GDP negara importir utama makanan olahan ekspor Indonesia dibentuk dalam logaritma natural (ln). 5. Population adalah Populasi dari negara importir utama makanan olahan Indonesia yakni: Amerika Serikat, Arab Saudi, Australia, Jepang, Malaysia, Nigeria, Philipina, Singapura, Thailand, serta Vietnam. Satuan dari populasi adalah jiwa. Untuk keperluan analisis data populasi negara importir utama makanan olahan ekspor Indonesia dibentuk dalam logaritma natural (ln). 6. Nilai tukar adalah nilai tukar mata uang negara importir utama makanan olahan Indonesia. Nilai tukar dalam penelitian ini adalah perbandingan antara Rp terhadap mata uang negara importir utama makanan olahan Indonesia. Untuk keperluan analisis data nilai tukar mata uang negara importir utama makanan olahan ekspor Indonesia dibentuk dalam logaritma natural (ln). 7. Ecodistance adalah jarak ibukota negara importir utama makanan olahan Indonesia dengan jarak ibukota Indonesia dibagi dengan share GDP untuk masing masing negara importir setiap tahunnya. Untuk perhitungan share GDP, total GDP negara importir utama makanan olahan Indonesia dibagi dengan masing masing GDP negara importir utama makanan olahan Indonesia. Untuk keperluan analisis data ecodistance negara importir utama makanan olahan ekspor Indonesia dibentuk dalam logaritma natural (ln).

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan meliputi perancangan penelitian, perumusan masalah, pengumpulan data pada berbagai instansi terkait, pemrosesan data, analisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Thailand, India, Vietnam, Malaysia, China, Philipines, Netherlands, USA, dan Australia 9 2 Kentang (HS )

III. METODE PENELITIAN. Thailand, India, Vietnam, Malaysia, China, Philipines, Netherlands, USA, dan Australia 9 2 Kentang (HS ) III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data yang diamati merupakan data gabungan time series dan cross section atau panel data. Tahun pengamatan sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel (pooled data) yang merupakan gabungan data silang (cross section)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel (pooled data) yang merupakan gabungan data silang (cross section)

Lebih terperinci

3. METODE. Kerangka Pemikiran

3. METODE. Kerangka Pemikiran 25 3. METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu serta mengacu kepada latar belakang penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian maka dapat dibuat suatu bentuk kerangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data tersebut didapat dari beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan BPS Provinsi Maluku Utara.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder periode tahun 2001-2010 mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang terdiri dari data time series tahunan selama periode tahun 2003-2010 dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan secara tidak langsung oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan dua analisis untuk membuat penilaian mengenai pengaruh ukuran negara dan trade facilitation terhadap neraca perdagangan, yaitu

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Daya Saing Komoditi Mutiara Indonesia di Negara Australia, Hongkong, dan Jepang Periode 1999-2011 Untuk mengetahui daya saing atau keunggulan komparatif komoditi

Lebih terperinci

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE HASIL ANALISA DATA STATISTIK DESKRIPTIF Date: 06/15/16 Time: 11:07 Sample: 2005 2754 ROE LDA DA SDA SG SIZE Mean 17.63677 0.106643 0.265135 0.357526 0.257541 21.15267 Median 11.00000 0.059216 0.251129

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 57 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Estimasi Model Dalam analisis data panel perlu dilakukan beberapa pengujian model, sebagai awal pengujian pada ketiga model data panel statis yakni pooled least square (PLS),

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan berupa data sekunder baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Data sekunder kuantitatif terdiri dari data time series dan cross section

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor.

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor. digilib.uns.ac.id 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan suatu kajian masalah terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah Kemiskinan sebagai variabel dependen, sedangkan untuk variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai pengaruh jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap retribusi daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan data panel sebagai acuan sumber data yang digunakan. Dimana penelitian ini berfokus pada bagaimana peforma perusahaan ritel di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi di 5 pulau

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data merupakan variabel yang diukur dan diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel atau populasi. Data menurut

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Seluruh data adalah data panel dengan periode 2000-2009 dan cross section delapan negara

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder selama enam tahun pengamatan (2001-2006). Pemilihan komoditas yang akan diteliti adalah sebanyak lima komoditas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja. III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu PDRB, dan variabel bebas yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah ekonomi terbuka atau ekonomi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah ekonomi terbuka atau ekonomi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah ekonomi terbuka atau ekonomi internasional yang meliputi lima negara yang tergabung dalam Association

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data tahunan dari periode 2003 2012 yang diperoleh dari publikasi data dari Biro

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 35 III. METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Definisi Operasional Sumber data pada penelitian ini berasal dari COMTRADE (Commodity Trade Statistics Database), WDI (World Development Indicator), GCR (Global

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan

III. METODE PENELITIAN. data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, dimana data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan 49 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang merupakan data deret waktu mulai dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang merupakan data deret waktu mulai dari tahun 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data deret waktu mulai dari tahun 2001-2010. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek penelitian Penelitian yang digunakan ini mengunakan obyek penelitian dari seluruh kabupaten dan kota yang berada di Provinsi Jawa Timur yang totalnya ada 38 Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003), penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005:01 2012:12 yang diperoleh

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari 54 V. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil dari estimasi faktor-faktor yang memengaruhi migrasi ke Provinsi DKI Jakarta sebagai bagian dari investasi sumber daya manusia. Adapun variabel

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset, BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, berdasarkan permasalahan yang diteliti, penelitian ini digolongkan kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah tentang hubungan atau pengaruh variabel pilihan terhadap tingkat kemiskinan dengan daerah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, BAB III METODELOGI PENELTIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini meliputi seluruh wilayah atau 33 provinsi yang ada di Indonesia, meliputi : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri atas Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sektor perekonomian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan kementrian terkait. Data yang

BAB III METODOLOGI. berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan kementrian terkait. Data yang BAB III METODOLOGI 3.1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan kementrian terkait. Data yang bersumber dari BPS adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Perdagangan, Kementrian ESDM, Badan Pusat Statistika, serta penelusuran

METODE PENELITIAN. Perdagangan, Kementrian ESDM, Badan Pusat Statistika, serta penelusuran III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelian ini adalah data sekunder yang merupakan panel data dengan periode waktu 9 tahun dari tahun 2001 hingga tahun 2009. Data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Indonesia, dimana menganalisis permintaan tenaga kerja perusahaan industri manufaktur tahun 2000-2016. Alasan memilih karena terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian dalam menyusun penelitian ini adalah pada 29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur, dengan pertimbangan bahwa Provinsi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN MODEL DATA PANEL INTISARI

ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN MODEL DATA PANEL INTISARI Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume xx, No. x (tahun), hal xx xx. ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Pengumpulan Data 4.1.1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan pertambangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan model data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross 36 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh dari perubahan nilai tukar terhadap net income dan return saham perusahaan manufaktur. Variabel nilai tukar yang

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian III.1. Metode pengumpulan Data III.1.1. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2003-2006.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan pendekatan umum untuk membangun topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode penelitian merupakan sistem atas peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODI PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Bali pada tahun

BAB III METODI PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Bali pada tahun BAB III METODI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di provinsi Bali yang merupakan salah satu provinsi yang berada di Indonesia dengan maksud, memberikan kejelasan tentang keterkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan manusia terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 43 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi perkembangan variabel 1. Nilai Ekspor Nonmigas Indonesia Negara yang menjadi tujuan ekspor nonmigas terbesar adalah negara Jepang, nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia,

BAB III METODE PENELITIAN. Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah sembilan negara anggota Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia, Myanmar, Singapura,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Bengkulu yang terdiri dari 9 Kabupaten dan 1 kota, antara lain Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Tengah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan Pendekatan yang dilakukan dalam penilitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. 2. Variable Penelitian a. Variabel X (variabel Independent/bebas)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Banten. Pemilihan lokasi di Kabupaten/Kota disebabkan karena berdasarkan hasil evaluasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Data-data yang akan digunakan diperoleh dari Badan Pusat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara tahun Data dalam penelitian ini adalah data dari 20 Negara

BAB III METODE PENELITIAN. antara tahun Data dalam penelitian ini adalah data dari 20 Negara BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data kuantitatif tahunan pada rentang waktu antara tahun 1981-2008. Data dalam penelitian ini adalah data dari 20 Negara

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian 34 BAB III Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis penelitian ini menggunakan data yang bersifat kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berwujud dalam kumpulan angka-angka. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian yang dilakukan di Indonesia. Penelitian dalam pengambilan data dilakukan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelian yang digunakan pada penelian ini adalah seluruh kabupaten dan kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari 4 kabupaten dan 1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini antara lain untuk: 1. Mengetahui besarnya pengaruh tenaga kerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai instansi pemerintah terutama Badan Pusat Statistik (BPS)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian yang dilakukan di Negara ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM) 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Kerangka pikir konseptual yang digunakan dalam studi ini secara rinci tergambarkan dalam Gambar 3.1 berikut ini: LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI. Kerangka pikir konseptual yang digunakan dalam studi ini secara rinci tergambarkan dalam Gambar 3.1 berikut ini: LATAR BELAKANG 3.1. Kerangka Pikir Konseptual BAB III METODOLOGI Kerangka pikir konseptual yang digunakan dalam studi ini secara rinci tergambarkan dalam Gambar 3.1 berikut ini: LATAR BELAKANG Fakta: Penggunaan listrik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dengan pertimbangan di setiap wilayah mempunyai sumber daya dan potensi dalam peningkatan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Negara Indonesia dari tahun 1985 sampai tahun 2014. Penentuan judul penelitian didasarkan pada pertumbuhan produksi beras Negara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang kemiskinan ini hanya terbatas pada kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Variabel yang digunakan dalam menganalisis

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 44 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Integrasi Pasar (keterpaduan pasar) Komoditi Kakao di Pasar Spot Makassar dan Bursa Berjangka NYBOT Analisis integrasi pasar digunakan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN. Lokasi pada penelitian ini adalah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITAN. Lokasi pada penelitian ini adalah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITAN A. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini salah satunya karena Provinsi Jawa Timur menepati urutan pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan BAB III METODE PENELITIAN A. Obejek Penelitian Obyek kajian pada penelitian ini adalah realisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan yang terdiri dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman dan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman dan Kota 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan secara sensus dengan data sekunder berbentuk time series dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2015, dan yang berbentuk cross section

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan, rasio gini dan upah minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia (IPM) sebagai variabel

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN EKSPOR KARET ALAM INDONESIA. Setelah dilakukan pengolahan data time series bulanan tahun 2005 sampai

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN EKSPOR KARET ALAM INDONESIA. Setelah dilakukan pengolahan data time series bulanan tahun 2005 sampai FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN EKSPOR KARET ALAM INDONESIA 6.1 Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengolahan data time series bulanan tahun 2005 sampai 2008, diperoleh hasil regresi sebagai

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI PANEL TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT

PEMODELAN REGRESI PANEL TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Statistika, hal. 60-68 PEMODELAN REGRESI PANEL TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA JAWA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. acuan dan pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. acuan dan pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DESAIN PENELITIAN Seorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan dalam penelitiannya sebelum melaksanakan suatu penelitian, karena sebagai dasar acuan dan pedoman

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, tingkat pengangguran dan rasio gini di lima kabupaten/kota

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki 29 kabupaten dan 6 kota. Dan dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Spesifikasi Model Kajian dalam tesis ini akan menggunakan model hasil penelitian Lutfi (2007) mengenai pengaruh faktor-faktor institusional dan infrastruktur terhadap Pertumbuhan

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 345-354 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI JAWA TENGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan secara sensus dengan data sekunder berbentuk time series dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2015, dan data cross section yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta). BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara kerja atau prosedur mengenai bagaimana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengumpulkan dan memahami objek-objek yang menjadi sasaran dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kota/kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa data panel, yaitu data yang terdiri dari dua bagian : (1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, Indonesia dijadikan sebagai objek penelitian untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk Domestik Regional Bruto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian diambil di provinsi Jawa Timur dengan menggunakan data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. B. Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Objek Penelitian Daerah penelitian yang digunakan adalah seluruh kabupaten dan kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari 1 Kota

Lebih terperinci