TANGGAPAN PENGGEMAR KOMEDI TERHADAP PROGRAM STAND UP COMEDY DI KOMPAS TV

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TANGGAPAN PENGGEMAR KOMEDI TERHADAP PROGRAM STAND UP COMEDY DI KOMPAS TV"

Transkripsi

1 TANGGAPAN PENGGEMAR KOMEDI TERHADAP PROGRAM STAND UP COMEDY DI KOMPAS TV Idola Permata Sari dan Endang Setiowati Binus University, Jakarta , dan Binus University, Jakarta, ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan penggemar komedi terhadap konten program stand up comedy di Kompas TV (materi lawakan, presenter, comic, dan komentator), serta untuk mengetahui tanggapan penggemar komedi berdasarkan jenis kelamin dan usia terhadap program stand up comedy di Kompas TV. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Sementara itu, berdasarkan jenisnya penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah followers twitter Stand Up Comedy Kompas TV dengan yang berjumlah orang per April Kemudian penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan formula dari Taro-Yamane, sehingga diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 100 responden. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner. Selanjutnya, data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dengan program SPSS. Hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden menanggap setuju terhadap konten program lawakan (materi lawakan, presenter, comic, dan komentator) pada acara komedi stand up comedy di Kompas TV. Lebih lanjut, hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan tanggapan penggemar komedi terhadap program stand up comedy di Kompas TV berdasarkan jenis kelamin dan usianya. Simpulan dari penelitian ini bahwa setiap individu responden memiliki tanggapan yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang yang dianut oleh nilai-nilai yang sesuai dengan kehidupan masing-masing individu. Kata kunci: Presenter, comic, komentator, materi lawakan This study aimed to determine the response of comedy fans on program content stand up comedy in Kompas TV (content and comedian, presenter, comic, and commentator), and also to determine the response of comedy fans based on gender and age on program stand up comedy in Kompas TV. In this study, the approach used is a quantitative approach. While this study was based on its type, including the type of descriptive study by using survey methods. The population in this study is the twitter followers of Stand Up Comedy Kompas TV with the amounting to people per April Then the determination of the number of samples in this study using the formula of Taro-Yamane, in order to obtain total sample of 100 respondents. The data in this study were obtained from the results of the questionnaire. Furthermore, the data were analyzed using descriptive statistical analysis using SPSS. The result that the majority of respondents perceive agreed on program content stand up comedy (content and comedian, presenter, comic, and commentator) of comedy show in Kompas TV. Furthermore, the results of this study also showed that there are differences in the response on program of comedy fans stand up comedy in Kompas TV by sex and age. The conclusion of this research is that ever person have a different response toward they re background and they re value of life. Keyword : Presenter, Comic, Commentator, Jokes Material

2 Pendahuluan Media komunikasi yang digunakan dalam berkomunikasi untuk menempatkan penerima pesannya adalah khalayak ramai disebutkan sebagai media massa karena komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa yakni suratkabar, majalah, radio, televisi dan film (Rakhmat:2007). Suratkabar, majalah, radio, televisi dan film sebagai media yang digunakan pada komunikasi massa masing-masingnya memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai media komunikasi massa. Lebih lanjut, masuknya sifat humoristis kepada iklan yang ditayangkan pada banyak Stasiun TV, karena iklan yang mengandung unsur humor akan memiliki banyak hal yang menguntungkan bagi tercapainya tujuan penayangan iklan tersebut. Menurut Suryani, (2008) iklan yang mengandung homor akan lebih baik dibandingkan dengan iklan tanpa humor karena iklan yang mengandung humor disimpulkan memiliki karakter khusus (1) menarik perhatian (2) tidak membahayakan pemahaman (3) tidak lebih efektif dalam meningkatkan persuasi (4) meningkatkan kesukaan konsumen (5) humor yang relevan dengan produknya akan lebih baik dibandingkan yang tidak ada relevansinya dengan produk (6) faktor demografi khalayak seperti gender, etnis, umur, pendidikan mempengaruhi responnya pada iklan humor (7) sifat dari produk mempengaruhi ketepatan dari perlakuan humor (8) humor lebih efektif untuk produk yang sudah ada di pasar daripada produk baru (9) humor lebih tepat untuk produk dengan keterlibatan rendah dan produk yang berorientasi pada perasaan daripada produk dengan keterlibatan tinggi. Sementara itu, humor sendiri pada dasarnya terdiri dari tiga jenis yakni (1) humor personal, yaitu kecenderungan tertawa pada diri kita, misalnya bila kita melihat sebatang pohon yang bentuknya mirip orang sedang buang air besar; (2) humor dalam pergaulan, yaitu kelucuan yang diselipkan dalam pidato atau ceramah di depan umum; (3) humor dalam kesenian, atau seni humor yang dibagi menjadi beberapa bagian antara lainnya humor lakuan, humor grafis, dan humor literatur. Lebih lanjut, dalam humor terdapat tiga jenis komunikasi yang terjadi antara lain si komedian memang bermaksud melucu dan si penerima menerima sebagai lelucon, si komedian tidak bermaksud melucu namun si penerima menganggap lucu, dan si komedian bermaksud melucu namun si penerima tidak menganggap lucu. Selanjutnya, humor sebagai suatu unsur hiburan semakin berkembang dari jaman ke jaman. Di mana semakin hari fungsi humor sebagai alat penghibur masyarakat menjadi semakin penting. Hiburan humor sudah menjadi kebutuhan terutama bagi masyarakat perkotaan yang hidupnya penuh dengan tekanan. Hal ini terbukti pula dari nilai jual komedian yang semakin hari semakin tinggi bahkan menyaingi popularitas pemain film dan penyanyi pop. Humor yang dulu dikenal di panggung-panggung dalam bentuk kesenian tradisional seperti lenong dan ludruk menjadi semakin populer dengan munculnya beragam stasiun TV. Peran komedian sebagai pengisi acara menjadi semakin besar fungsinya. Tayangan program hiburan dalam bentuk komedi, tampaknya menjadi pilihan bagi pemirsa TV yang membutuhkan hiburan karena dari berbagai tayangan program hiburan lainnya seperti sinetron dan tayangan acara hiburan lainnya mungkin saja dapat menjenuhkan pemirsa TV. Hal ini karena tayangan program dalam bentuk komedi memiliki tujuan khusus yaitu memberikan hiburan dengan kejenakaan yang tentu sukar untuk didapatkan pemirsa tayangan TV dari tayangan program hiburan lainnya yang ditayangkan oleh berbagai stasiun TV. Lebih lanjut, pada umumnya kemampuan pelawak dapat dibagi menjadi 3 keahlian utama yaitu kemampuan melawak melalui percakapan ataupun banyolan, kemampuan melawak melalui gerakan, adegan, atau perbuatan meliputi juga tarian, dan kemampuan melawak melalui lagu. Komedian melalui percakapan merupakan tipe humor yang saat ini banyak ditemui. Komedian tipe ini lebih banyak mengisi acara di TV karena untuk melawak dengan cara ini lebih murah dan tidak terlalu capek karena minimnya gerakan. Waktu pengerjaan pun lebih cepat dan dapat disiarkan secara langsung baik itu melalui studio maupun acara lawakan di panggung. Contoh pelawak melalui percakapan adalah kelompok lawak Patrio (Parto, Akri, Eko), Komeng, dan juga lawakan sendiri atau yang lebih dikenal sebagai stand-up comedy. Stand-up comedy merupakan salah satu program tayangan humor yang ditayangkan oleh Kompas TV yang diberinama stand-up comedy Indonesia. Program tayangan hiburan seperti stand up comedy Indonesia yang ditayangkan oleh Kompas TV dapat memberikan variasi hiburan yang bersifat humor, sekaligus dapat menghilangkan kejenuhan dari pemirsa tayangan hiburan lainnya yang tidak mengemas acara hiburan tersebut dengan sifat humor yang muncul dari adanya kejenakaan yang dimunculkan aktor dan aktris stand up comedy Indonesia. Kondisi ini lahir karena munculnya berbagai inovasi dan terobosan yang dilakukan oleh berbagai stasiun TV termasuk Kompas TV untuk mengemas tayangan yang sekaligus memberikan hiburan dan menampilkan kejenakaan sehingga menghadirkan suasana humoristis bagi pemirsanya. Kekhasan tayangan program stand up comedy Indonesia di Kompas TV, telah mendapatkan tempat dimata pemirsa Kompas TV yang pada gilirannya juga menenmpatkan dirinya sebagai penggemar tayangan program stand up comedy Indonesia. Pemirsa Kompas TV yang secara berulang kali berusaha untuk menonton

3 tayangan program stand up comedy Indonesia merupakan penggemar komedi, karena tanpa adanya kegemaran untuk menonton komedi tentulah pemirsa tersebut tidak akan menjadi penggemar stand up comedy Indonesia. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan sebuah desain survey yang memberikan uraian kuantitatif maupun numeric sejumlah pecahan populasi-sampel melalui proses pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan pada orang (Fowler, 1988 dalam Craswell, 2003:112). Jenis suatu penelitian merupakan suatu model penelitian yang mampu memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai tujuan penelitian yang ingin dicapai. Lebih lanjut, berdasarkan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 2005:54). Metode atau strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Dimana metode survey merupakan pnelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari tanggapan-tanggapan yang ada dan untuk mencari keterangan-keterangan secara faktual. (Nazir, 2005:56). Lebih lanjut, Nazir (2005:56) menambahkan bahwa metode survey mengulikuntuk mengenali masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap suatu keadaan dan praktik-praktik yang sedang berjalan. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2007:17). Adapun populasi yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah follower twitter Stand Up Comedy Kompas TV dengan yang berjumlah orang per April Sampel merupakan bagian dari populasi atau wakil populasi yang dipandang sebagai representatif dari obyek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2007:118), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sementara itu, penentuan besarnya jumlah sampel menggunakan formula dari Taro-Yamane. Teknik pengambilaan sampel menggunakan non-probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak member peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2009:92). Metode sampel non-probabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidental sampling dan sampling simetris. Metode incidental sampling digunakan karena pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja follower twitter Stand Up Comedy Kompas TV dengan secara acak terpilih oleh peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Sedangkan sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan ukuran dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut (Sugiyono, 2009:95). Pengambilan sampel dengan metode ini dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, sedangkan dalam penelitian ini diambil pada kelipatan lima. Sementara itu, berdasarkan rumus Taro-Yamane yang digunakan untuk menentukan jumlah banyaknya sampel didapatkan hasil dari perhitungan tersebut sebesar 100. Oleh sebab itu, sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 100 responden. Teknik penyebaran kuesioner yang dilakukan adalah dengan menyebarkan kueisioner via online, penyebaran kuesioner via online melalui akun twitter yang akan dijadi responden pada penelitian ini adalah follower akun yang berjumlah orang per April Menurut Nazir (2005:174) pengumpulan adalah dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan digunakan, kecuali untuk penelitian eksploratif, untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Data dalam penelitian ini menggunakan data primer sebagai sumber pengambilan data. Data primer merupakan informasi tangan pertama yang didapat oleh peneliti mengenai variabel penelitian untuk kepentingan penelitian. Tujuan penggunaan data primer adalah untuk meneliti secara langsung variabel tanggapan penggemar komedi terhadap Program Stand Up Comedy di Kompas TV. Data primer dalam penelitian ini didapat langsung dari penggemar stand up comedy di Kompas TV yang menjadi follower dengan menggunakan teknik penyebaran kuesioner. Kuesioner merupakan mekanisme pengumpulan data yang efisien, dimana peneliti mengetahui dengan pasti apa yang dibutuhkan dan bagaimana mengukur variabel. Kuesioner adalah teknik terstruktur untuk mengumpulkan data yang isinya terdiri dari kumpulan pertanyaan tertulis yang berguna untuk mendapatkan jawaban dari responden.

4 Menurut Nazir (2005:365) analisis silang adalah analisis dengan menggunakan tabel silang. Tabel silang ini dapat berbentuk frekuensi atau presentase. Dalam analisis silang, variabel-variabel dipaparkan dalam suatu variabel, yang mana tabel tersebut berguna untuk : 1. Menganalisis hubungan-hubungan antar variabel yang terjadi; 2. Melihat bagaimana kedua atau beberapa variabel berhubungan; 3. Mengatur data untuk keperluan analisis statistik; 4. Mengadakan kontrol terhadap variabel tertentu, sehingga dapat dianalisis tentang ada tidaknya hubungan palsu (spurious relations); dan 5. Mengecek apakah terdapat kesalahan-kesalahan dalam kode ataupun jawaban dari daftar pertanyaan. Metode kuesioner digunakan dalam pengumpulan data. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner bersifat tertutup (closed question), dimana responden diminta membuat pilihan diantara alternatif-alternatif jawaban yang diberikan dalam kuesioner. Pertanyaan yang bersifat tertutup (closed question) digunakan karena dapat membantu responden untuk menjawab dengan cepat hanya dengan memilih dari alternatif-alternatif jawaban yang sudah disediakan, dan membantu peneliti untuk mengkodekan informasi dengan mudah untuk di analisis. Lebih lanjut, dalam penelitian ini penyebaran kuisioner dilakukan melalui media online kepada follower akun sebanyak 100 responden. Dimana penyebaran kuesioner melalui media online yaitu twitter, maka peneliti menggunakan bantuan google docs dalam pembuatan kuisioner. Setelah selesai membuat kuisioner dalam google docs, langkah selanjutnya peneliti mengirimkan link yang berisi pertanyaan kepada follower akun yang terpilih sebagai sampel. ( Kemudian, link google docs yang berisi kuesioner penelitian dikirimkan kepada responden dengan cara mention langsung ke akun twitter responden dan memberikan link dari google docs, responden akan membuka link tersebut dan mengisi kuisioner tersebut hanya dengan cara mengklik jawaban yg mereka inginkan. Hasil dari kuisioner tersebut akan terkirim langsung ke gmail dalam bentuk mc. Exel. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan seletah data dari seluru responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2007:169).Teknik analisis data membahas mengenai teknik perhitungan yang akan dipakai dalam melakukan analisis atas data yang telah terkumpul. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dengan menggunakan program software statistik SPSS versi Data diolah menggunakan teknik pengukuran skala likert. Skala Likert adalah sebuah bentuk skala yang akan mengindikasikan jawaban dari para responden setuju atau tidak setuju atas pernyataan mengenai suatu obyek. Skala inilah yang memberikan angka atau nilai terhadap suatu obyek, sehingga karakteristik yang terdapat pada obyek dapat di ukur. Metode pengukuran dengan menggunakan skala Likert terdiri dari lima kisaran jawaban. Menurut Ghozali (2007:19) statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi). Lebih lanjut, Sugiyono (2007:29) menambahkah bahwa statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk mendisripsikan atau gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Reliabilitas adalah alat pengukur yang menunjukkan sejauh mana suatu data dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Pengukuran dapat di percaya, jika hasil yang ditunjukkan tidak adanya kesalahan dan dapat dijamin konsistensi ukurannya sepanjang waktu. Menurut Malhotra (2004, 167) reliabilitas merupakan keadaan yang dimana skala data yang dihasilkan akan tetap konsisten jika dilakukan pengulangan pengukuran atau penghitungan. Dalam penelitian ini uji keandalan diukur dengan menggunakan koefisien alfa atau Cronbach s alpha. Keandalan atas variabel-variabel yang ada, didasarkan pada nilai koefisien alpha yang dihasilkannya. Menurut Sekaran (2003, 311) semakin mendekati 1,0 koefisien reliabilitas, semakin baik baik suatu instrumen. Jika koefisien reliabilitas kurang dari 0,60 dipertimbangkan buruk, di kisaran 0,70 dipertimbangkan cukup, dan jika lebih besar dari 0,80 maka dipertimbangkan baik. Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha, Tabel 1 Uji Reliabilitas Untuk Semua Variabel Dimensi Item-Total Statistics

5 Apakah bahasa yang digunakan oleh presenter mudaha dimengerti Apakah presenter memiliki wawasan yang cukup dalam membawakan program Stand Up Comedy Kompas TV Apakah presenter memiliki keluwesan dalam berbicara dan merangkai kata Apakah pembawaan presenter dapat menyenangkan penonton Apakah presenter tetap tenang saat penonton berperilaku kurang menyenangkan (contoh : bersik pada saat acara berlangsung atau seseorang sedang berbicara) Apakah presenter bersikap ramah dan bertutur kata baik pada saat acara berlangsung Apakah sikap presenter pada saat membawakan acara ini dapat menarik minat menonton anda Apakah presenterdapat berinteraksi dengan baik pada penonton pada saat acara berlangsung Apakah minat menonton Stand Up Comedy anda saat ini dipengaruhi oleh penampilan fisik presenternya Apakah bahasa yang digunakan oleh comic mudah untuk dimengerti Apakah comic memiliki wawasan yang cukup untuk menghibur penonton Apakah materi yang dibawakan oleh comic sudah memenuhi kriteria anda Apakah pada saat membawakan materi comic sudah cukup sopan Apakah sikap comic sudah menghibur Apakah memiliki ciri khas dalam me yampaikan materi Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted 142, ,216,675, , ,545,516, , ,675,526, , ,155,554, , ,573,386, , ,885,451, , ,980,607, , ,484,445, , ,504,086, , ,533,653, , ,650,721, , ,549,812, , ,771,512, , ,503,778, , ,408,660,937

6 Apakah cara penyampaian materi oleh comic dapat menarik minat menonton anda Apakah aksi comic dapat mempengearuhi anda untuk mencoba open mic (mencoba berstandupcomedy) Apakah gaya comic dapat mempengaruhi perilaku anda sehari-hari Apakah komentator memiliki wawasan yang cukup tentang Stand Up Comedy Apakah bahasa yang digunakan oleh komentator mudah untuk anda mengerti Apakah komentator sudah mampu memberi saran kepada comic dengan baik Apakah diungkapkan oleh komentator merupakan pengalaman prbadinya dalam dunia Stand Up Comedy Apakah komentator ramah dalam bersikap dan bertutur kata saat mengomentari comic Apakah komntator bersikap sopan kepada para comic pada saat sedang berkomentar Apakah komentar dari komentator mempengaruhi performa para comic Apakah saran dari para komentator menambah wawasan anda megenai Stand Up Comedy Apakah sikap komentator membuat anda lebih menyukai tayangan Stand Up Comedy di Kompas TV Apakah materi lawakan mudah untuk anda cerna Apakah materi lawakan membuat anda merasa terhibur Apakah materi lawakan disajikan dengan bahasa yang mudah untuk anda mengerti Apakah materi lawakan yang disajikan menyengkan bagi anda 142, ,198,740, , ,069,574, , ,171,416, , ,442,719, , ,097,711, , ,798,633, , ,859,452, , ,705,669, , ,131,708, , ,630,354, , ,661,497, , ,312,738, , ,991,603, , ,899,773, , ,937,674, , ,767,667,936

7 Apakah materi lawakan sesuai dengan perkembangan kondisi dalam masyarakat Apakah materi yang disajikan banyak yang bertolak belakang dengan kehidupan maysarakat Indonesia Materi yang dibawakan oleh comic akan menarik menarik minat anda untuk menonton Apakah materi lawakan mempengaruhi anda dalam pola perilaku sehari-hari Apakah materi lawakan yang dibawakan akan mengubah pola pikir anda tentang Stand Up Comedy 142, ,919,597, , ,091,070, , ,157,707, , ,788,270, , ,513,222,941 Azwar (2001) mengemukakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempuyai arti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur/instrumen dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrumen dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya sesuai dengan maksud dalam melakukan pengukuran tersebut. Tabel 2 Uji KMO dan Bartlett Untuk Total Dimensi KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..805 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square Df 21 Sig..000 Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar yang berarti lebih besar dari 0.5. Dengan demikian data dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Hal ini diperkuat dengan hasil uji Bartlett s Test of Sphericity sebesar 581,419 dengan nilai sig sebesar Nilai sig tersebut lebih kecil dari 0.05, sehingga data dinyatakan valid. Hasil dan Bahasan Data penelitian ini dapatkan dari hasil kuisioner yang penyebarannya dilakukan pada media sosial Twitter. Yang menjadi sampling dalam penelitian ini adalah para follower yang berjumlah orang per April Dalam perhitungannya pengambilan sampelnya dengan menggunakan skala Likert. Dalam pengambilan sampel ini akan mengambil 100 sampel untuk diteliti. Penelitian ini juga dibantu dengan pemakaian google docs untuk melihat responden. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang perhitungan sampelnya akan dimasukan ke dalam tabel kuantitatif yang dimasukan ke dalam variabel yang telah ditentukan untuk mendapatkan hasil dari variabel hubungan. Perhitungan hasil responden menggunakan aplikasi SPSS Statistics 21.

8 Berdasarkan jawaban responden dalam kuesioner, diperoleh data mengenaikarakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan usia. Hasil lengkapnya dapat di lihat dalam tabel-tabel berikut: Tabel 3 Jenis Kelamin Frequency Valid Percent Cumulative Percent Laki-laki 40 40% 40% Valid Perempuan 60 60% 100% Total % Dari tabel diatas ditunjukkan bahwa responden Jenis Kelamin Perempuan memiliki responden yang lebih banyak yaitu 60% dibandingkan dengan responden Laki-laki 40% dari total 100 responden. Tabel 4 Usia Frequency Valid Percent Cumulative Percent < 25 Tahun 97 97% 97% Valid tahun 3 3% 100% Total % Dari analisis responden yang ditunjukkan pada tabel diatas responden yang berusia Tahun mendapatkan responden yang sangat sedikit yaitu 3%, Sedangkan pada usia Tahun dan >50 tidak memiliki responden dari total 100 responden. Hasil Analisis Univariat Presenter bahasa yang digunakan oleh presenter mudah dimengerti presenter memiliki wawasan yang cukup dalam membawakan program Stand Up Comedy Kompas TV presenter memiliki keluwesan dalam berbicara dan merangkai kata Comic bahasa yang digunakan oleh comic mudah untuk dimengerti comic memiliki wawasan yang cukup untuk menghibur penonton materi yang dibawakan oleh comic sudah memenuhi kriteria anda Tabel 5 SS S RR TS STS Total N % N % N % N % N % N % SS S RR TS STS Total N % N % N % N % N % N %

9 Komentator Yang diungkapkan oleh komentator merupakan pengalaman prbadinya dalam dunia Stand Up Comedy komentator ramah dalam bersikap dan bertutur kata saat mengomentari comic komntator bersikap sopan kepada para comic pada saat sedang berkomentar Materi Lawakan materi lawakan yang disajikan menyengkan bagi anda materi lawakan sesuai dengan perkembangan kondisi dalam masyarakat materi yang disajikan banyak yang bertolak belakang dengan kehidupan maysarakat Indonesia SS S RR TS STS Total N % N % N % N % N % N % SS S RR TS STS Total N % N % N % N % N % N % Hasil Analisis Bivariat Berdasarkan jenis kelamin bahwa responden Laki-laki berjumlah 40 orang (100%) dan responden perempuan berjumlah 60 orang (100%). Dalam perbandingan setiap kategori responden dijadikan 100% atau disamaratakan. Bahasa yang digunakan oleh presenter mudah dimengerti Keterangan Laki-Laki Perempuan Total Sangat Tidak Setuju 2 (5%) 0 (0%) 2 Tidak Setuju 0 (0%) 0 (0%) 0 Ragu-ragu 2 (5%) 2 (3,33%) 4 Setuju 27 (67,5%) 43 (71,67%) 70 Sangat Setuju 9 (22,5%) 15 (25%) 24 Total 40 (100%) 60 (100%) 100 Comic memiliki wawasan yang cukup untuk menghibur penonton Keterangan Laki-Laki Perempuan Total Sangat Tidak Setuju 0 (0%) 0 (0%) 0 Tidak Setuju 0 (0%) 0 (0%) 0 Ragu-ragu 2 (5%) 4 (6.67%) 6 Setuju 14 (35%) 31 (51,67%) 45 Sangat Setuju 24 (60%) 25 (41,67%) 49 Total 40 (100%) 60 (100%) 100

10 Komentator memiliki wawasan yang cukup tentang Stand Up Comedy Keterangan Laki-Laki Perempuan Total Sangat Tidak Setuju 0 (0%) 0 (0%) 0 Tidak Setuju 2 (5%) 0 (0%) 2 Ragu-ragu 4 (10%) 4 (6,67%) 8 Setuju 15 (37,5%) 32 (53,33%) 47 Sangat Setuju 19 (47,5%) 24 (40%) 43 Total 40 (100%) 60 (100%) 100 Materi lawakan mudah untuk di cerna Keterangan Laki-Laki Perempuan Total Sangat Tidak Setuju 0 (0%) 0 (0%) 0 Tidak Setuju 0 (0%) 1 (1,67%) 1 Ragu-ragu 3 (7,5%) 3 (5%) 6 Setuju 19 (47,5%) 27 (45%) 46 Sangat Setuju 18 (45%) 29 (48,33%) 47 Total 40 (100%) 60 (100%) 100 Interpretasi Penelitian Dari hasil penelitian yang telah diuji pada pembahasan sub bab 4 ini yang menguji tentang Tanggapan Penggemar Komedi Terhadap Program Stand Up Comedy di Kompas TV, bahwa setiap individu memiliki pendapat yang berbeda-beda sesuai dengan kategori yang ditentukan yaitu usia dan jenis kelamin. Berdasarkan dari Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response) yang menyatakan bahwa efek yang ditimbulkan berasal dari reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga membuat seseorang mengharapkan dan menyesuaikan antara pesan dan reaksi komunikan. Hal ini dapat diasumsikan bahwa perubahan sikap yang terjadi bergantung pada proses yang terjadi terhadap invidu tersebut. Teori Individual Differences yang menyatakan bahwa setiap individu memiliki pendapat yang berbeda-beda yang didukung dari psikologisnya dan biologisnya. Oleh karena itu teori ini mempengaruhi seorang individu memiliki pemikiran dan sudut pandanya yang berbeda terhadap suatu objek. Penelitian ini menjelaskan tentang perbedaan pendapat berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia terhadap sub dimensi Presenter, Comic, Komentator dan Materi lawakan. Pada keempat sub dimensi tersebut dipengaruhi oleh efek Kognitif, Afektif dan Behavioral. Berdasarkan hasil pengujian silang, didapat hasil bahwa terdapat perbedaan tanggapan penggemar lawak antara penggemar lawak usia kurang dari 25 tahun dengan penggemar lawak usia tahun. Pada penggemar lawak usia 25 sampai 34 tahun terlihat dengan jelas bahwa mereka lebih memperhatikan materi lawakan dibandingkan dengan penampilan, perilaku, dan sikap komik. Sedangkan para penggemar lawak dengan range usia kurang dari 25 tahun, rata-rata mereka cenderung memperhatikan penampilan, perilaku, dan sikap komik. Namun demikian, pada usia tersebut mater lawakan juga mendapatkan perhatian, dimana biasa para penggemar lawak dengan usia kurang dari 25 tahun cenderung akan mempraktekan apa yang mereka lihat atau tonton dalam suatu acara. Dalam pada itu, responden sebagai penggemar lawak yang bervariasi baik dari sisi jenis kelamin maupun dari sisi usia ternyata secara umum cukup menjadi penonton program Stand Up Comedy di kompas TV dalam waktu yang cukup lama. Hal ini karena penggemar pastilah penonton yang telah berulangkali menonton suatu acara sehingga penggemar lawak program Stand Up Comedy di kompas TV adalah penonton program Stand Up Comedy di kompas TV yang telah menonton beberapa kali. Konsekuensinya, sebagai penonton yang telah berprediket sebagai penggemar maka perbedaan tanggapan penggemar berdasarkan jenis kelamin maupun berdasarkan usia dapat dilakukan pendalaman lebih lanjut. Tanggapan penggemar program Stand Up Comedy di kompas TV berdasarkan jenis kelamin menjadi tidak berbeda banyak karena pada dasarnya siapapun orangnya apakah wanita ataupun proa adalah manusia yang tetap membutuhkan humor. Sikap humoritis yang melekat kepada semua semua penggemar program Stand

11 Up Comedy di kompas TV merupakan sikap humor yang dapat diterima oleh banyak pihak sehingga masalah perbedaan gender tidaklah akan mempengaruhi tanggapan penggemar terhadap program Stand Up Comedy di kompas TV. Berbeda dengan tanggapan penggemar berdasarkan jenis kelamin, maka tanggapan penggemar berdasarkan usia menjadi berbeda terutama pada penggemar dengan rentang usia 25 sampai 34 tahun terlihat yang lebih memperhatikan materi lawakan dibandingkan dengan dengan penampilan, perilaku, dan sikap komik akan dapat dijabarkan lebih lanjut. Hal ini karena pada usia tahun tersebut para penggemar program Stand Up Comedy di kompas TV telah terlebih dahulu memahami bahwa penampilan, perilaku dan sikap komik adalah sesuatu yang hampir rutin ditampilkan oleh setiap komik pada program Stand Up Comedy di kompas TV. Semakin banyak materi lawakan yang menyitir kondisi terakhir yang diketahui oleh banyak pihak, maka materi lawakan itu akan semakin memuaskan penggemar terhadap program Stand Up Comedy di kompas TV tersebut. Karena itu dapat disebutkan bahwa kekuatan yang dimiliki oleh program Stand Up Comedy di kompas TV sesungguhnya adalah materi lawakan walaupun sikap, penampilan dan perilaku komik akan menjadi penyumbang yang cukup berarti terhadap meteri lawakan. Materi lawakan program Stand Up Comedy di kompas TV pada dasarnya tidaklah hanya materi lawakan berdasarkan bahasa lisan yang disampaikan komik tetapi materi lawakan yang disampaikan dalam bahasa lisan, bahasa isyarat dan bahasa tubuh secara bersamaan akan menambah ketertarikan penggemar tehadap materi lawakan tersebut. Komik pada program Stand Up Comedy di kompas TV yang berhasil melakukan sinkronisasi bahasa lisan, bahasa isyarat dan bahasa tubuh secara bersamaan akan menjadi komik yang mendapatkan apresiasi yang tinggi dari penggemar program Stand Up Comedy di kompas TV. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian ini dari hasil pembahasan Tanggapan Penggemar Komedi Terhadap Program Stand Up Comedy di Kompas TV yang dikaji berdasarkan teori dan analisa statistik. Penelitian ini dapat disimpulkan dari hasil-hasil pertanyaan penelitian yaitu : 1. Tanggapan penggemar komedi terhadap konten program Stand Up Comedy di Kompas TV yaitu presenter, comic, komentator dan materi lawakan. Tanggapan responden terhadap wawasan, bahasa dan keluwesan presenter adalah sebagian besar menjawab Setujudengan perfoma Presenter Program Stand Up Comedy Indonesia dapat dilihat pada tabel 4.3.Tanggapan responden terhadap wawasan, bahasa, dan materi yang dibawakan comic sesuai dengan kriteria Stand Up Comedy adalah sebagian besar menjawab Setuju dapat dilihat pada tabel 4.6. Tanggapan responden terhadap Komentator Stand Up Comedy adalah sebagian besar menjawab Setuju terhadap wawasan, bahasa yang digunakan dan komentator sudah mampu memberi saran kepada comic dengan baik dapat dilihat pada tabel 4.9. Tanggapan responden terhadap materi lawakan mudah untuk dicerna, materi menghibur dan materi lawakan disajikan dengan bahasa yang mudah untuk di mengerti adalah sebagian besar menjawab Sangat setuju yang dapat dilihat pada tabel Tanggapan lainnya yang memiliki respons yang cukup kuat terhadap konten program Stand Up Comedy di Kompas TV. Sedangkan sisanya dapat dijelaskan di variabel lainnya yang digunakan pada penelitian ini. 2. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tanggapan penggemar komedi terhadap program stand up comedy di Kompas TV berdasarkan jenis kelamin dan usianya. Perbedaan pendapat berdasarkan jenis kelamin memiliki pendapat yang tidak jauh berbeda yang sebagian besar responden laki-laki dan perempuan menjawab Setuju terhadap konten program Stand Up Comedy di Kompas TV (presenter, comic, komentator dan materi lawakan) dapat dilihat pada tabel Perbedaan pendapat terhadap usia juga tidak jauh berbeda dengan perbedaan Jenis Kelamin sebagian responden menjawab Setuju terhadap konten program Stand Up Comedy di Kompas TV (presenter, comic, komentator dan materi lawakan) dapat dilihat pada tabel Dalam penelitian memiliki saran Tanggapan Penggemar Komedi Terhadap Program Stand Up Comedy di Kompas TV yaitu : 1. Respon penonton sangat baik terhadap program acara Stand Up Comedy ini, sehingga untuk kualitas program dan isi kontenya agar lebih ditingkatkan untuk menarik lebih banyak lagi minat menonton masyarakat untuk menyaksikan komedi pintar ini. 2. Untuk sebagian masyarakat masih belum terlalu familiar terhadap program acara ini sehingga disarankan untuk program acara Stand Up Comedy lebih ditingkatkan lagi kreatifitas dan penyebaran informasi seputar Stand Up Comedy.

12 3. Stand Up Comedy adalah salah satu komedi pintar, sehingga sangat disarankan bagi anak muda atau remaja untuk mau berpartisipasi dalam program acara ini. Hal ini dilakukan untuk peningkatan kreatifitas berfikir terhadap sudut pandang permasalahan yang diluapkan kedalam Stand Up Comedy. Referensi 1 Azwar, S. (2001). Realiabilitas Dan Validitas SPSS. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2. Cresswell, J.W. (2003). Research Desigh. Jakarta: KIK Press. 3. Effendy, Onong. (2007). Ilmu Komunikasi, Teori dan praktek. Bandung: Remaja Rusdakarya. 4. Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Diponegoro. 5. Gemilang, J. (2013). Tips & Trik Menjadi MC Cedas Humoris dan Menarik. Yogyakarta: Araska. 6. Malhotra, N.K. (2004). Marketing Research: An Applied Orientation (4th ed). New Jersey: Pearson Education. 7. Morisan. (2008). Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarata: Kencana Prenada Media Group. 8. Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 9. Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Bogor. 10. Rakhmat, Jalaluddin. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 11. Sekaran, U. (2003). Research Methods for Business: A Skill Building Approach. John Wiley and Sons, Inc. 12. Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. 13. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Penerbit Alfabeta,. 14. Suryani, Tatik. (2008). Perilaku Konsumen: Implikasi Pada strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sumber Lain : 15. Bitner, M. J. (1980). Servicescapes: The impact of physical surroundings on customers and employees. Journal of Marketing, Vol.56, pp April 16. Puspitasari, W. (2007). Pengaruh Komunikasi Massa Terhadap Masyarakat. Jurnal Budiluhur, Mei 2013 (14.47) 17. Human Resources Development, Company Profile, Kompastv ( 15 Mei 2013 (19.25)

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sebagai aktivitas keseharian setiap orang merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidupnya, karena melalui komunikasi setiap orang dapat menyampaikan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma Kuantitatif (Positivisme) berakar pada pandangan teoritis Auguste Comte dan Emile Durkheim pada abad ke 19 dan awal abad ke 20. Para Positivisme

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Hal yang penting bagi seorang peneliti dalam melakukan penelitian adalah pengetahuan mengenai pendekatan yang digunakan, karena pendekatan akan menentukan

Lebih terperinci

Reliability. Case Processing Summary

Reliability. Case Processing Summary Reliability Case Processing Summary N % Cases Valid 100 100.0 Excluded a 0.0 Total 100 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.956

Lebih terperinci

Lampiran Rundown Acara Radio Show

Lampiran Rundown Acara Radio Show Lampiran Rundown Acara Radio Show KUISIONER PENELITIAN Saya Muhammad Asad Chalik mahasiswa Universitas Bina Nusantara Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Jurusan Marketing Communication angkatan 2008 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2009:2).

Lebih terperinci

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03)

Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03) Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03) Utamy Mauludiyah 1200979713 PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hanya memapaparkan situasi yang didapat atau peristiwa yang diperoleh dari data

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiyono (2002, p11) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang memiliki hubungan kausal, mendefinisikan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden sebanyak 56 orang siswa siswi kelas 3 SMA Avicenna Cinere mengenai

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENELITIAN. dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrument penelitian dapat

BAB IV ANALISIS PENELITIAN. dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrument penelitian dapat BAB IV ANALISIS PENELITIAN A. Hasil Pre-Test Pre-test dilakukan terhadap responden yang menjadi sampel penelitian. Jumlah responden yang diambil untuk pre-test sebanyak 30 orang. Pre-test dilakukan dengan

Lebih terperinci

Penulis menggunakan jenis pendekatan kuantitatif untuk penelitian ini. Pendekatan kuantitatif dipilih karena dalam penelitian ini menguji efektivitas

Penulis menggunakan jenis pendekatan kuantitatif untuk penelitian ini. Pendekatan kuantitatif dipilih karena dalam penelitian ini menguji efektivitas BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Pada bab IV ini diawali dengan penjelasan mengenai pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian. Selanjutnya, terdapat penjelasan mengenai populasi dan sampel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE

PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE Muhammad Asad Chalik Binus University, Marketing Communication, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER L 1 LAMPIRAN 1 KUESIONER Saya Riska Arkandini mahasiswi semester 8 (delapan) Jurusan Komunikasi dan Multimedia bidang Broadcasting, mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner berikut. Dimana kuesioner

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe dan Manfaat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif sebagai metode

Lebih terperinci

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of HUBUNGAN TERPAAN IKLAN BUKALAPAK DI SCTV DENGAN MINAT BELI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2014 Oleh: Aji Setya Purnama, Bedjo Sukarno, Siswanta ABSTRACT Bukalapak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini ditujukan pada bank yang berada di Bandung Pusat dengan responden bersyarat yaitu seorang manajer bank. Dalam hal ini peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model penelitian korelasional. Pendekatan kuantitatif menekankan analisa pada data angka yang

Lebih terperinci

BAB 3 RUANG LINGKUP OBSERVASI. PT. Televisi Transformasi Indonesia atau yang disingkat dengan TRANS TV

BAB 3 RUANG LINGKUP OBSERVASI. PT. Televisi Transformasi Indonesia atau yang disingkat dengan TRANS TV BAB 3 RUANG LINGKUP OBSERVASI 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Televisi Transformasi Indonesia atau yang disingkat dengan TRANS TV adalah perusahaan televisi swasta yang dimiliki oleh grup TRANS CORPORATION

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang

BAB V PENUTUP. Pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang BAB V PENUTUP Pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Meangcu hasil penelitian tersebut, selanjutnya dirumuskan saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sense of humor dengan work-life balance pada karyawan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data Peneliti menempuh beberapa tahap penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut sebagai berikut : 4.1.1 Tahap Awal Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah

METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah membeli atau menggunakan jasa PT JNE di kota Bandar Lampung. 3.2 Jenis Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2011:215). Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah wanita yang

BAB III METODE PENELITIAN. 2011:215). Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah wanita yang 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, yang beralamat di Jalan Setiabudhi No. 229 Bandung, Jawa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai metodelogi penelitian yang meliputi Variabel Penelitian & Definisi Operasional, Subyek Penelitian & Tehnik Sampling, Desain Penelitian, Alat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Penelitian Di dalam sub bab berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai data-data yang dipergunakan dalam penelitian ini. 3.1.1 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan penedekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif ini, untuk melihat suatu gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe atau sifat dari penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent 105 Lampiran 1 Tabel frekuensi responden Umur Gender Frequenc y 2.00 15 13.0 13.0 13.0 3.00 31 27.0 27.0 40.0 4.00 69 60.0 60.0 100.0 Frequenc y 1.00 63 54.8 54.8 54.8 2.00 52 45.2 45.2 100.0 Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menguji hubungan antar variable, menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti

Lebih terperinci

Nama : Jenis Kelamin : Usia : KUESIONER

Nama : Jenis Kelamin : Usia : KUESIONER L A M P I R A N 93 Nama : Jenis Kelamin : Usia : KUESIONER Isilah pertanyaan kuesioner berikut ini yang sesuai dengan jawaban Anda dan beri tanda ( ) pada kolom yang telah tersedia. Petunjuk: Anda dapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya sistematis,

Lebih terperinci

KUESIONER. mengerjakan Tugas Akhir mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus dan Ketegasan

KUESIONER. mengerjakan Tugas Akhir mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan Fiskus dan Ketegasan KUESIONER Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Responden Di Tempat Dengan hormat, Saya mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Jurusan Akuntansi Jenjang S1 sedang mengerjakan Tugas Akhir mengenai Pengaruh Kualitas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah Radio Pelita Kasih (96,30 FM) Awal November 1967 merupakan jejak awal Radio Pelita Kasih mengudara di Ibukota Jakarta, seiring perjalanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dimulai tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat evaluatif dimana riset penelitian ini mengkaji efektivitas atau keberhasilan suatu program. 23 Peneliti ingin mengetahui sejauh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini dipilih mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Pemilihan lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model adopsi internet oleh guru SMA Negeri. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Survey Peneliti menyebarkan kuesioner pretest kepada 30 orang responden, yaitu pelanggan PT Asuransi Ramayana Tbk. Kemudian peneliiti melakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi

Lebih terperinci

Asep Sugiarto Wina Puspitasari Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK

Asep Sugiarto Wina Puspitasari Universitas Negeri Jakarta  ABSTRAK Opini Publik Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Jakarta terkait Surat Edaran oleh Kapolri No. SE/06/X/2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech). Asep Sugiarto Wina

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang di tempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode

Lebih terperinci

HESTI HAERANI. PT Surya Citra Televisi SCTV Tower - Senayan City Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta Telepon ABSTRAK

HESTI HAERANI. PT Surya Citra Televisi SCTV Tower - Senayan City Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta Telepon ABSTRAK PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP SINETRON EMAK IJAH PENGEN KE MEKAH DI SCTV (Studi Pada Followers Twitter @makijahkemekah) HESTI HAERANI PT Surya Citra Televisi SCTV Tower - Senayan City Jl. Asia Afrika Lot

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah, metode penelitian survei. Metode ini adalah penelitian survei adalah Penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI Sebelum melaksanakan survei yang sebenarnya, peneliti terlebih dahulu melakukan uji pertanyaan kuesioner kepada empat responden yang dipilih berdasarkan tingkatan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA DENGAN MAHASISWI AKUNTANSI TERHADAP PROFESI AKUNTAN (Studi Kasus di Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory. Menurut Singarimbun dan Effendi

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory. Menurut Singarimbun dan Effendi III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006 : 5), explanatory research penelitian yang menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengam paradigm positivistik untuk melihat fenomena yang ada, kemudian dibandingkan dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai Humor Style pada Comic Stand Up Comedy di Café X Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan kepada populasi yang berjumlah 30 comic Stand

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Kuesioner ini berkenaan dengan penelitian saya yang berjudul Pengaruh Brand Image dan Harga Terhadap Intensi Membeli Sepatu Converse. Oleh karena itu, saya meminta kesediaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat tertentu. Peneliti sudah mempunyai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat tertentu. Peneliti sudah mempunyai BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory research). Penelitian eksplanatory bermaksud menjelaskan hubungan kausal antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah konsumen di kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Data yang didapat merupakan jawaban dari para responden yang mengisi pertanyaan dalan kuesioner. Responden yang dipilih merupakan pengguna Facebook

Lebih terperinci

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga. 2 Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang menekankan analisisnya pada datadata numerical (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

L 1 KUISIONER. Hormat saya, Windy Adiyatna

L 1 KUISIONER. Hormat saya, Windy Adiyatna L 1 KUISIONER Yang Terhormat Kakak/Adik, Dalam rangka penyelesaian studi skripsi S-1, bersama ini saya mahasiswa Marketing Communication jurusan Broadcasting Universitas Bina Nusantara, mohon bantuan Kakak/Adik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di

BAB III METODE PENELITIAN. promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 ObyekPenelitian Obyek dalam penelitian ini adalah para pengusaha yang pernah melakukan promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di instagram. 3.2

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Penelitian. A-1 Skala Loyalitas Pendengar. A-2 Skala Kepuasan Pendengar

LAMPIRAN A. Skala Penelitian. A-1 Skala Loyalitas Pendengar. A-2 Skala Kepuasan Pendengar LAMPIRAN A Skala Penelitian A-1 Skala Loyalitas Pendengar A-2 Skala Kepuasan Pendengar 63 64 LAMPIRAN A-1 Skala Loyalitas Pendengar 65 IDENTITAS RESPONDEN Usia :... tahun Jenis kelamin : L / P Tempat mendengarkan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian 54 BAB III Metode Penelitian 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan untuk mengungkapkan permasalahan dalam kasus ini adalah tipe eksplanatif. Penelitian yang bersifat eksplanatif mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksploratif, yakni menghimpun informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Penggunaan Teknik Mind Mapping dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori - teori tertentu dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya tentang gejala dari permasalahan yang timbul di lapangan. Kajiannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya tentang gejala dari permasalahan yang timbul di lapangan. Kajiannya 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif survey yaitu sebuah penelitian untuk mendapatkan fakta sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Deskriptif berarti bersifat menggambarkan atau melukiskan sesuatu hal. Menggambarkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN, DAN KREATIFITAS PERIKLANAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN, DAN KREATIFITAS PERIKLANAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN KUESIONER Kepada Yth. Para Responden. Saya adalah mahasiswa dari Universitas Bina Nusantara yang sedang melakukan penelitian untuk penyelesaian tugas akhir saya yang berjudul ANALISIS PENGARUH KUALITAS

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang Pengaruh daya tarik iklan televisi terhadap

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang Pengaruh daya tarik iklan televisi terhadap III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang Pengaruh daya tarik iklan televisi terhadap kesadaran merek jamu Tolak Angin. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini menguraikan yang menyangkut kegiatan operasional penelitian dari karakteristik subyek, desain penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian dan teknik pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. populasi tersebut dengan menyebarkan kuisioner. 1. lebih terurai lagi melalui gabungan antarkarakteristik tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. populasi tersebut dengan menyebarkan kuisioner. 1. lebih terurai lagi melalui gabungan antarkarakteristik tertentu. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari 33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatif. Tipe penelitian eksplanatif merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari sebab

Lebih terperinci

KUESIONER VARIABEL INDEPENDEN (Audit Internal)

KUESIONER VARIABEL INDEPENDEN (Audit Internal) Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Daftar Pertanyaan Penelitian Bapak/Ibu yang terhormat, saya ingin mengetahui tentang peranan audit internal dalam menunjang pengendalian intern atas persediaan bahan baku

Lebih terperinci