BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi terdiri dari 3 (tiga) kata yaitu: sistem, informasi dan akuntansi yang masing-masing memiliki arti dan definisi yang berdiri sendiri. Sebelum penulis membahas lebih lanjut terkait sistem informasi akuntansi dan untuk lebih memahami konsep sistem informasi akuntansi, penulis merasa perlu untuk membahas arti dan definisi masing-masing kata tersebut. Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Roomney dan Steinbart, 2004). Dan menurut Bodnar dan Hopwood (2003) sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari kedua definisi tersebut dapat diketahui bahwa sistem terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan, saling melengkapi, saling berinteraksi dan bekerja untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem akan tidak berguna tanpa informasi, karena suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan mengalami kemacetan dan akhirnya berhenti. Dengan demikian informasi sangat penting bagi suatu sistem. Suyanto (2005) menyatakan informasi sebagai data yang telah diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan di dalam pembuatan keputusan. 7

2 8 Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003) informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima (Andri Kristanto, 2003) Sesungguhnya yang dimaksud sistem informasi tidak harus melibatkan komputer, sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System atau CBIS), tetapi dalam prakteknya sistem informasi lebih sering dikait-kaitkan dengan komputer. Pengertian sistem informasi secara umum merupakan kegiatan atau aktifitas yang melibatkan serangkaian proses, berisi informasi-informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan. Pengertian sistem informasi menurut James A. Hall (2007) adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pengguna. Mungkin selama ini banyak yang menganggap informasi adalah data, dan sebaliknya. Tetapi secara harfiah informasi tidak sama dengan data. Data adalah fakta angka atau simbol mentah. Sementara informasi sendiri berasal dari data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Transformasi data menjadi informasi oleh sistem informasi dapat dijadikan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan. Jadi informasi memiliki nilai lebih dari data, walaupun secara bersama-sama data dan informasi merupakan input dari suatu sistem informasi.

3 9 Definisi akuntansi menurut Weygandt, Kieso dan Kimmel (2007) adalah suatu sistem informasi yang megidentifikasikan, mencatat dan mengomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan. Penyediaan informasi terutama informasi keuangan perusahaan atau organisasi memerlukan adanya suatu perangkat sistem penyedia informasi akuntansi secara kontinue dan andal yang biasa disebut sistem informasi akuntansi. Bodnard dan Hopwood (2003) mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai suatu kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Dalam websitenya AsianBrain.com Content Team mendefinisikan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sebagai suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern. Sistem informasi akuntansi memiliki beberapa karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya : a. SIA melaksanakan tugas yang diperlukan b. Berpegang pada prosedur yang relatif standar c. Menangani data rinci d. Berfokus historis e. Menyediakan informasi pemecahan minimal

4 10 Dari beberapa definisi, pengertian dan penjabaran terkait sistem informasi akuntansi maupun pembentuk katanya diatas, dapat diambil pengertian bahwa sistem informasi akuntansi merupakan suatu proses pengkoordinasian berbagai sumber daya yang terkait dengan proses bisnis perusahaan atau organisasi untuk merubah data mentah dari proses bisnis tersebut menjadi informasi keuangan yang berupa laporan keuangan dan laporan lainnya bagi pihak internal maupun pihak eksternal. Pihak internal adalah manajemen perusahaan yang bertanggung jawab mengelola operasi perusahaan, dimana kebutuhan informasinya tergantung pada tingkat manajemen dan tingkat keputusan yang menjadi wewenangnya. Pihak eksternal meliputi pihak-pihak yang mempunyai hubungan dengan perusahaan, yaitu pemegang saham, pemerintah, pegawai, bank/kreditur, pelanggan dan pemakai eksternal lainnya. 2. Fungsi dan Peranan Sistem Informasi Akuntansi Kegiatan utama pada sistem informasi akuntansi pada umumnya terdiri dari tiga hal pokok, yaitu: a. Input data Dahulu, kebanyakan perusahaan menggunakan dokumen sumber untuk mengumpulkan data awal tentang aktivitas bisnis, dan kemudian memindahkan data tersebut ke komputer.akan tetapi, sekarang sebagian besar data tentang aktivitas bisnis langsung dicatat oleh komputer melalui tampilan untuk entry data (computer data entry screen). b. Pemrosesan data Data tentang aktivitas bisnis yang sudah dikumpulkan akan diubah menjadi informasi yang berguna pada proses ini, termasuk didalamnya

5 11 juga dilakukan pembaruan (updating) terhadap informasi yang sudah disimpan. c. Penyimpanan data Entitas adalah sesuatu yang disimpan informasinya. Dan komputer menyimpan data dengan cara mengaturnya dalam bentuk dari unit-unit yang lebih kecil menjadi unit yang lebih besar dan lebih bermakna. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi diatur agar dapat diakses dengan mudah dan efisien. Tiga hal pokok tersebut memungkinkan sistem informasi akuntansi untuk memberikan dukungan bagi kecepatan, ketepatan dan kelancaran kerja para pihak yang berkepentingan terhadap kemajuan suatu perusahaan atau organisasi terutama manajemen. Hal tersebut sejalan dengan penjabaran Roomney dan Steinbart (2004) terkait lima komponen di dalam sistem informasi akuntansi yaitu : a. Orang orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi. b. Prosedur-prosedur, baik yang manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi. c. Data tentang proses-proses bisnis organisasi. d. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi. e. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung (peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

6 12 Dimana kelima komponen tersebut secara bersama-sama memungkinkan SIA memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu: a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi. b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. c. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi. Dari beberapa uraian di atas dapat diketahui beberapa peran penting sistem informasi akuntansi bagi suatu perusahaan atau organisasi, yaitu: a. Mencatat transaksi dan data lainnya melalui proses input sistem informasi. b. Memproses data. c. Menyimpan data. d. Menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai. e. Mengendalikan keseluruhan proses sehingga informasi yang dihasilkan akurat dan handal.

7 13 Sebagaimana uraian sebelumnya, manajemen adalah salah satu pihak yang sangat berkepentingan terhadap sistem informasi akuntansi. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi dapat memenuhi kebutuhan manajemen terkait kondisi perusahaan pada saat tertentu yang akan digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan dan penetapan rencana strategik perusahaan. Dalam hal ini peranan sistem informasi akuntansi menunjukkan adanya situasi yang mendukung tindakan manajemen dan memberikan dasardasar untuk mengadakan pilihan berbagai alternatif tindakan yang mungkin dilakukan. Tetapi tidak semua informasi dapat secara maksimal digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Terdapat beberapa karakteristik informasi menurut Roomney dan Steinbart (2004) yang harus dipenuhi agar informasi tersebut berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu: a. Relevan Informasi itu relevan jika mengurangi ketidakpastian, memperbaiki kemampuan pengambil keputusan untuk membuat prediksi, mengkonfimasikan atau memperbaiki ekspektasi mereka sebelumnya. b. Andal Informasi itu andal jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan, dan secara akurat mewakili kejadian atau aktivitas organisasi. c. Lengkap Informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari kejadian yang merupakan dasar masalah atau aktivitas-aktivitas yang diukurnya. d. Tepat Waktu Informasi itu tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk memungkinkan pengambilan keputusan menggunakannya dalam membuat keputusan. e. Dapat dipahami Informasi dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai dan jelas. f. Dapat diverifikasi

8 14 Informasi dapat diverifikasi jika dua orang dengan pengetahuan yang baik, bekerja secara independen dan masing-masing akan menghasilkan informasi yang sama. Dan pengoperasian sebuah sistem informasi akuntansi pada perusahaan atau organisasi dapat menambah nilai dengan cara: a. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien. b. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan c. Meningkatkan efisiensi d. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan e. Meningkatkan sharing knowledge f. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan Sistem informasi akuntansi dapat memberikan bantuan dalam semua fase pengambilan keputusan. Laporan dapat membantu untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi. Berbagai peralatan, seperti interface grafis, dapat membantu pengambil keputusan untuk penginterprestasikan hasil-hasil model keputusan dan mengevaluasi serta memilih diantara berbagai alternatif arah tindakan.terakhir, sistem informasi akuntansi dapat memberikan umpan balik (feed back) atas hasil berbagai tindakan. 3. Tahap-Tahap Perancangan Sistem Informasi Menurut Hanif Al Fatta (2007) perancangan suatu sistem selalu didahului oleh suatu analisis terhadap sistem itu sendiri. Analisis merupakan suatu kegiatan

9 15 pendefinisian masalah dan perancangan merupakan suatu kegiatan dalam rangka pemecahan masalah itu sendiri. Atau dapat dikatakan analisis dan desain sistem informasi adalah suatu proses organisasional kompleks dimana suatu sistem informasi berbasis komputer diimplementasikan. Berdasarkan pengertian tersebut Hanif Al Fatta (2007) menyatakan tahapan analisis dan perancangan sistem adalah: a. Tahap Analisis, pada tahap ini akan ditentukan masalah apa yang harus diselesaikan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Kesalahan pada tahap ini akan tetap ada, walaupun sistem telah diimplementasikan. b. Tahap Desain, pada tahap ini akan ditentukan bagaimana sistem akan berfungsi. Kegagalan pada sistem ini akan mengakibatkan kegagalan penyelesaian masalah oleh sistem komputer. Setelah sistem dirancang, maka diperlukan adanya pengembangan atas sistem tersebut. Proses standar pengembangan sistem adalah sebagai berikut: a. Analisis b. Desain c. Implementasi d. Pemeliharaan Pada perkembangannya, proses standar tersebut dituangkan pada satu metode yang dikenal dengan nama Systems Development Life Cycle (SDLC) yang menandai kemajuan usaha analisis dan desain suatu sistem. SDLC meliputi fasefase sebagai berikut:

10 16 a. Identifikasi dan seleksi proyek b. Inisiasi dan perencanaan proyek c. Analsisi d. Desain, yang terdiri dari : desain logikal dan desain fisikal e. Implementasi f. Pemeliharaan Pada dasarnya, berbagai proses dan fase perancangan dan pengembangan suatu sistem tersebut ditujukan untuk memastikan sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan dan menggunakan perangkat lunak dan keras yang dapat menunjang fungsi dan peran sistem itu sendiri sehingga pengguna sistem dapat memperoleh kemanfaatan dari sistem secara optimal. 4. Ancaman-Ancaman Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi sudah banyak digunakan oleh masyarakat. Kemampuannya untuk berkembang sejalan dengan peningkatan kebutuhan akan informasi menciptakan sistem baru yang semakin kompleks dan adanya ketergantungan terhadap sistem tersebut. Seiring dengan peningkatan kompleksitas sistem dan ketergantungan pada sistem, terjadi pula peningkatan resiko atas sistem yang berupa ancaman terhadap sistem itu sendiri. Menurut Romney dan Steinbart (2004) terdapat empat jenis ancaman terhadap sistem informasi akuntansi yaitu : a. Kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti kebakaran, panas yang berlebihan, banjir, gempa bumi, badai angin, dan perang. Bencana

11 17 yang tidak bisa diprediksi dapat secara keseluruhan menghancurkan sistem informasi dan menyebabkan kejatuhan sebuah perusahaan. Dan ketika terjadi sebuah bencana, banyak perusahaan yang terkena pengaruhnya pada saat yang bersamaan. b. Kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti kegagalan hardware, kesalahan atau terdapat kerusakan pda software, kegagalan sistem operasi (operating system-os), gangguan dan fluktasi listrik, serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi. c. Tindakan yang tidak disengaja, seperti kesalahan atau penghapusan karena ketidaktahuan atau karena kecelakaan semata. Hal ini biasanya terjadi karena kesalahan manusia, kegagalan untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, dan personil yang tidak diawasi atau dilatih dengan baik. d. Tindakan disengaja, yang biasanya disebut sebagai kejahatan komputer. Ancaman ini berbentuk sabotase, yang tujuannya adalah menghancurkan sistem atau beberapa komponennya.penipuan komputer adalah jenis kejahatan komputer lainnya, dengan tujuan untuk mencuri benda berharga seperti uang, data, atau waktu/pelayanan komputer. Penipuan ini juga dapat melibatkan pencurian, yaitu pencurian atau ketidaklayakan penggunaan atas aset oleh pegawai, disertai dengan pemalsuan catatan untuk menyembunyikan pencurian tersebut. Ketika sebuah perusahaan tidak melindungi sistem mereka dari keempat ancaman tersebut diatas, maka mereka dapat menghadapi ancaman tambahan, yaitu tuntutan hukum.

12 18 5. Pengendalian Internal Sistem Informasi Pengendalian internal menurut Roomney dan Steinbart (2004) adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut penelitian COSO (Committee of Sponsoring Organizations) mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses yang diimplementasikan oleh dewan komisaris, pihak manajemen, dan mereka yang berada di bawah arahan keduanya, untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa tujuan pengendalian dicapai dengan pertimbangan hal-hal berikut: efektivitas dan efisiensi operasional organisasi, keandalan pelaporan keuangan, dan kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Terdapat lima komponen pengendalian internal COSO yang saling berhubungan, yaitu : a. Lingkungan pengendalian Inti dari bisnis apa pun adalah orang-orangnya (ciri perorangan, termasuk integritas, nilai-nilai etika, dan kompetensi) serta lingkungan tempat beroperasi. Mereka adalah mesin yang mengemudikan organisasi dan dasar tempat segala hal terletak. b. Aktivitas pengendalian Kebijakan dan prosedur pengendalian harus dibuat dan dilaksanakan untuk membantu memastikan bahwa tindakan yang diidentifikasi oleh pihak

13 19 manajemen untuk mengatasi risiko pencapaian tujuan organisasi, secara efektif dijalankan. c. Penilaian risiko Organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan risiko yang dihadapinya. Oganisasi harus menempatkan tujuan yang terintegrasi dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan kegiatan lainnya, agar organisasi beroperasi secara harmonis. Organisasi juga harus membuat mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang terkait. d. Informasi dan komunikasi Di sekitar aktivitas pengendalian terdapat sistem informasi dan komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang dalam organisasi untuk mendapat dan bertukar informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya. e. Pengawasan Seluruh proses harus diawasi, dan perubahan dilakukan sesuai kebutuhan. Melalui cara ini, sistem dapat beraksi secara dinamis, berubah sesuai tuntutan keadaan. 6. Pengendalian Internal Sistem Informasi Yang Berbasiskan Komputer SysTrust menggunakan setidaknya empat prinsip untuk menetapkan apakah suatu sistem informasi andal atau tidak, yaitu sebagai berikut:

14 20 a. Ketersediaan (availability). Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan dan digunakan dengan mencantumkannya pada pernyataan atau perjanjian tingkat pelayanan. b. Keamanan (security). Sistem dilindungi dari akses fisik maupun logis yang tidak memiliki otoritas. Hal ini akan membantu mencegah (a) penggunaan yang tidak sesuai, pemutarbalikan, penghancuran atau pengungkapan informasi dan software, serta (b) pencurian sumber daya sistem. c. Dapat dipelihara (maintainability). Sistem dapat diubah apabila diperlukan tanpa mempengaruhi ketersediaan, keamanan, dan integritas sistem. Hanya perubahan dokumen yang memiliki otoritas dan teruji sajalah yang temasuk dalam sistem dan data terkait. d. Integritas (integrity). Pemrosesan sistem bersifat lengkap, akurat, tepat waktu, dan diotorisasi. Sebuah sistem dikatakan memiliki integritas apabila dapat melaksanakan fungsi yang diperuntukan bagi sistem tersebut secara keseluruhan dan bebas dari manipulasi sistem, baik yang tidak diotorisasi maupun yang tidak sengaja. Beberapa klasifikasi pengendalian dapat membantu untuk memastikan pengamanan sistem yang akan atau telah digunakan. Dengan mempertimbangkan jenis dan krakteristik sistem informasi akuntansi yang akan dibahas pada bab berikutnya, penelitian akan dibatasi pada pengendalian pengamanan utama dan pengendalian aplikasi. Roomney dan Steinbart (2004) mengklasifikasikan pengendalian pengamanan utama sebagaimana tabel berikut :

15 21 Tabel 3.1 Klasifikasi Pengendalian Pengamanan Utama No. Kategori Pengendalian Ancaman/ Resiko Pengendalian a. Pemisahan tugas dalam fungsi sistem b. Pengendalian atas akses secara fisik Penipuan komputer Kerusakan komputer dan file, akses yang tidak memiliki otorisasi ke data rahasia Bagi dengan jelas otoritas dan tanggung jawab di antara administrasi sistem, manajemen jaringan, manajemen pengamanan, manajemen perubahan, pemakai, analis sistem, programer, operator komputer, pengelola perpustakaan sistem informasi, serta kelompok pengendali data. Letakkan komputer dalam ruang terkunci, batasi akses ke personil yang memiliki otorisasi saja, buat jalan masuk yang terkunci dengan aman dan diawasi dengan baik, meminta ID pegawai, meminta pengunjung untuk menandatangani daftar tamu ketika mereka masuk dan meninggalkan lokasi, gunakan sistem alarm, batasi akses ke saluran telepon pribadi yang tidak terdeteksi, ke terminal dan PC yang memiliki otorisasi; instal pengunci pada PC dan peralatan komputer lainnya; batasi akses ke program off-line, data serta perlengkapannya, simpan komponen sistem yang penting jauh dari bahan berbahaya, pasang detektor asap dan api serta pemadam api. c. Pengendalian atas akses secara logis Akses yang tidak memiliki otorisasi ke software sistem, program aplikasi, serta Klasifikasi pengamanan data (tidak ada batasan, hanya untuk pegawai, hanya untuk pemilik dan manajemen puncak, dan lain-lain), tetapkan hak akses pegawai dan pihak luar, tinjau aktivitas mereka yang dapat membaca, menghapus, dan mengubah data. Kenali pemakai melalui hal-hal yang mereka ketahui (password, PIN, jawaban atas pertanyaan pribadi), atau yang mereka

16 22 d. Perlindungan atas PC dan jaringan klien/server sumberda ya sistem lainnya. Kerusakan file komputer dan perlengka pannya, akses yang tidak memiliki otorisasi ke data rahasia, pemakai yang tidak dikenali sistem pengaman an. milik (kartu identitas, kartu pegawai aktif), atau melalui karakteristik Lakukan inventori atas PC dan pemakainya, sesuaikan sistem pengamanan dengan ancaman dan risikonya, latih pemakai tentang pengendalian PC, kunci disk drive, beri label yang tidak dapat dilepas, batasi data yang disimpan atau yang di-download, larang software personal atau mengkopi software perusahaan untuk penggunaan personal, simpan data yang sensitif dalam tempat yang aman, secara otomatis mematikan jaringan PC yang tidak digunakan, buat cadangan hard drive secara teratur, enkripsi file atau beri file password, hapus bersih disk dengan menggunakan program utility, buat dinding pelindung di sekitar sistem operasi, boot PC dalam sistem pengamanan, gunakan pengendalian passwordbertingkat, pekerjakan spesialis atau program pengamanan untuk mendeteksi kelemahan di jaringan, audit dan catat pelanggaran pengamanan. e. Pengendalian Internet dan e- commerce Kerusakan file data dan perlengka pan; akses yang tidak memiliki otorisasi ke data rahasia Password, enkripsi, verifikasi routing, software pendeteksi virus, firewall, pembuatan jalur khusus, penggunaan amplop elektronis, tolak akses pegawai ke Internet, dan server Internet tidak terhubung dengan komputer lainnya di perusahaan. Tujuan utama dari pengendalian aplikasi adalah untuk melindungi, mendeteksi, dan mengoreksi kesalahan dalam transaksi ketika mengalir melalui berbagai tahap dalam program pemrosesan data. Dengan kata lain, pengendalian

17 23 memastikan integritas masukan aplikasi tertentu, data yang disimpan, program, transmisi data, dan output. Klasifikasi pengendalian aplikasi menurut Roomney dan Steinbart (2004) sebagai berikut : Tabel 3.2 Klasifikasi Pengendalian Aplikasi No. Kategori Pengendalian Ancaman/ Resiko Pengendalian a. Pengendalian sumber data b. Rutinitas validasi input c. Pengendalian entri data online Input data yang tidak valid, tidak lengkap, atau tidak akurat Data yang tidak valid atau tidak akurat dalam file transaksi yang diproses oleh komputer Input transaksi yang tidak valid atau tidak akurat yang dimasukka n melalui terminal on-line Desain formulir, formulir yang diberi nomor secara berurutan, dokumen berputar, pembatalan dan penyimpanan dokumen, peninjauan otorisasi yang sesuai, kumpulan tugas, pemindai visual, verifikasi digit pemeriksaan, dan verifikasi kunci. Pada saat file transaksi diproses, program edit memeriksa field data utama yang menggunakan pemeriksaan edit tersebut: urutan, filed, tanda, validitas, batas, jangkauan, kelogisan, data yang berlebihan, dan pemeriksaan kapasitas. Masukan pengecualian ke dalam catatan kesalahan; selidiki, koreksi, dan masukan kembali secara tepat waktu, edit kembali, dan siapkan ringkasan laporan kesalahan. Pemeriksaan field, batasan, jangkauan, kelogisan, tanda, validitas, dan data yang redundan, ID pemakai dan password, pengujian kompatibilitas, sistem entri data secara otomatis, pemberitahuan ke operator selama entri data, prapemformatan, pengujian kelengkapan, verifikasi closed-loop, catatan transaksi yang dipertahankan oleh sistem, pesan kesalahan yang jelas, dan penyimpanan data yang cukup untuk memenuhi persyaratan legal.

18 24 d. Pengendalian pemrosesan dan penyimpanan data e. Pengendalian output f. Pengendalian transmisi data Data yang tidak akurat atau tidak lengkap dalam file utama yang diproses oleh komputer Output komputer yangtidak akurat dan tidak lengkap Akses yang tidak memiliki otorisasi terhadap Kebijakan dan prosedur (menentukan aktivitas pemrosesan data dan personil bagian penyimpanannya, pengamanan dan kerahasiaan data, jejak audit, serta kesepakatan kerahasiaan), mengawasi dan mempercepat entri data oleh personil pengendalian data, rekonsiliasi pembaruan sistem dengan akun pengendali atau laporan, rekonsiliasi jumlah total dalam database dengan jumlah total yang dibuat secara terpisah; pelaporan penyimpangan, pemeriksaan sirkulasi data, nilai default, pencocokkan data, pengamanan data {perpustakaan data dan pustakawan, kopi cadangan file data yang disimpan di lokasi luar yang aman, perlindungan dari kondisi yang dapat merusak data yang disimpan), penggunaan label nama file serta mekanisme perlindungan penulisan, mekanisme perlindungan database (administrator database, kamus data, dan pengendalian pembaruan simultan), serta pengendalian konversi data. Prosedur untuk memastikan bahwa output sistem sesuai dengan tujuan integritas, kebijakan, dan standar organisasi, peninjauan visual output komputer, rekonsiliasi jumlah total batch, distribusi output secara tepat, output rahasia yang dikirim telah dilindungi dari akses dan modifikasi yang tidak memiliki otorisasi, serta kesalahan pengiriman, output rahasia atau bersifat sensitif disimpan dalam area yang aman, pemakai meninjau kelengkapan dan akurasi output komputer, menyobek output rahasia yang tidak lagi dibutuhkan, laporan kesalahan dan penyimpangan. Awasi jaringan untuk mendeteksi poinpoin yang lemah, back-up komponen, desain jaringan untuk mengatasi pemrosesan puncak, multijalur komunikasi antara komponen jaringan,

19 25 data yang ditransmis i atau ke sistem itu sendiri, kegagalan sistem, kesalahan dalam transmisi data. pemeliharaan pencegahan, enkripsi data, verifikasi routing (label judul, skema pembuktian keaslian bersama, sistem pemanggilan kembali), pemeriksaan kesamaan, dan prosedur pengenalan pesan (pemeriksaan bergema, label percobaan, batch/bernomor). B. Konsep Efektivitas dalam Sistem Informasi Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Ivancevich, Konopaske dan Matteson (2007) menyatakan efektivitas (effectiveness) dapat dilihat dari kemampuan organisasi untuk dapat menghasilkan sesuatu yang berkualitas dan mempertahankan keberlangsungan organisasinya dalam persaingan dengan organisasi lain. Sementara, Indra Bastian (2006) menyatakan bahwa efektivitas menunjukkan hubungan antara output dengan tujuan. Efektifitas diukur berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Atau dapat pula dikatakan, jika kontribusi output sesuai dengan tujuan maka hal tersebut dikatakan efektif. Dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Tujuan dari suatu sistem informasi, pada umumnya, adalah untuk menghasilkan informasi yang dapat memfasilitasi atau mendukung proses

20 26 pengambilan keputusan. Jadi disini, sistem informasi dikatakan efektif apabila manajemen dapat menggunakan informasi yang dihasilkan untuk mengambil keputusan yang terbaik guna mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya. Bisa juga dikatakan bahwa suatu sistem informasi itu efektif apabila informasi yang dihasilkannya mempunyai nilai guna bagi manajemen. Efektivitas pada dasarnya mengacu pada sebuah keberhasilan atau pencapaian tujuan. Efektivitas merupakan salah satu dimensi dari produktivitas, yaitu mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Unsur penting yang pertama dalam konsep efektivitas adalah pencapaian tujuan yang sesuai dengan apa yang telah disepakati secara maksimal. Tujuan merupakan harapan yang dicita-citakan atau suatu kondisi tertentu yang ingin dicapai. Dari beberapa paparan diatas dapat disimpulkan bahwa kontribusi pihakpihak yang terkait serta interaksi dan hubungan antar komponen dalam sistem dalam menjalankan suatu proses guna mencapai tujuan yang diinginkan merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menilai tingkat efektifitas suatu sistem. Dengan kata lain tingkat pencapaian output dibanding penggunaan input merupakan indikasi efektif tidaknya suatu sistem. C. Konsep Efisisensi dalam Sistem Informasi Secara umum efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Menurut Arens, Elder, dan Beasley (2011) efisiensi adalah suatu

21 27 tingkatan dimana biaya dapat dikurangi tanpa menurunkan atau mengurangi efektivitasnya. Jadi apabila efektivitas mengacu pada pencapaian tujuan, maka efisiensi merujuk pada penggunaan sumber daya dalam rangka pencapaian tujuan tersebut. Menurut Pierce dan Robinson (2008) efisiensi dapat dilihat dalam rasio aktivitas yaitu perbandingan antara input yaitu sumber daya dengan output yaitu hasil yang didapat. Jika sumber daya yang dibutuhkan untuk mengolah sesuatu lebih kecil daripada hasil yang didapat atau jika dengan sumber daya yang sama menghasilkan output yang lebih besar, maka hal tersebut dikatakan efisien. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan. Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau merupakan penggunaan yang sebenarnya Dalam Sistem Informasi efisiensi dapat dilihat dari apakah dengan input data yang masuk dapat menghasilkan output atau informasi yang tetap berkualitas untuk digunakan dalam pengambilan keputusan yang terbaik. D. Acuan Pengoperasian Fasilitas AKSes Fasilitas AKSes yang sebelumnya bernama investor area dibuat sesuai Undang Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal pasal 56 ayat 4 dan 5, serta Peraturan Bapepam LK Nomor VI A.3 tentang Rekening Efek. Pada aturan

22 28 itu tercantum bahwa catatan dalam rekening dan sub rekening efek KSEI merupakan bukti kepemilikan manfaat atas efek. Dengan peraturan tersebut dapat dikatakan bahwa legalitas bukti kepemilikan manfaat atas Efek adalah catatan pada rekening dan Sub Rekening Efek yang ada di PT KSEI (C-BEST), sehingga mengetahui catatan tersebut merupakan suatu kebutuhan bagi investor. Dengan adanya Fasilitas AKSes maka kebutuhan nasabah tersebut akan terpenuhi karena nasabah dapat mengakses data posisi, mutasi dan saldo rekening Efeknya yang tercatat di PT KSEI dengan mudah. Dan sesuai surat Bapepam-LK No.: S-4882/BL/2009 tanggal 8 Juni 2009 (lampiran I), setiap investor berhak untuk memperoleh fasilitas kartu AKSes ini melalui perusahaan efek tempat nasabah menanamkan modalnya. Perusahaan efek sebagai pemegang rekening nasabah harus melaksanakan permintaan investor yang menjadi nasabahnya untuk memperoleh akses atas fasilitas AKSes KSEI ini.

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer Oleh: Wahyu Nurjaya WK, S.T., M.Kom. Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan. 2.

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 4/27/2016 nts/sia 1 Empat Prinsip Keandalan Sistem 1. Ketersediaan. Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan ketika dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB IV PENGENDALIAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB IV PENGENDALIAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB IV PENGENDALIAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A. Ancaman-ancaman atas Sistem Informasi Akuntansi 1. Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER DIANA RAHMAWATI Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi mendorong perusahaanperusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa

1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa 1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa bumi Badai angin, dan perang 2. Ancaman karena kesalahan

Lebih terperinci

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. Sifat Audit Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DIANA RAHMAWATI

PENGENDALIAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DIANA RAHMAWATI PENGENDALIAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DIANA RAHMAWATI Ancaman-Ancaman Atas SIA Ancaman Kehancuran karena bencana alam dan politik Kesalahan pada software & tidak berfungsinya peralatan Tindakan tidak

Lebih terperinci

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 5/11/2016 nts/sia 1 Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses

Lebih terperinci

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Konsep Dasar Audit Sistem Informasi Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian pengamanan system informasi berbasis computer ini meliputi: pengendalian

Lebih terperinci

a. Pengendalian transaksi e-business dan e-commerce e-business Electronic business

a. Pengendalian transaksi e-business dan e-commerce e-business Electronic business 1) Aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning) perusahaan manufactur (pabrikasi) terdiri dari divisi Produksi, Pembelian, Persediaan, Distribusi, Penjualan, Akuntansi dan Keuangan, HRD. Rancanglah aplikasi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI I JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI I JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG KODE MATA KULIAH : EAS 401 MATA KULIAH : AKUNTANSI I BOBOT SKS : 3 SKS JURUSAN : AKUNTANSI TK/SEMESTER : II/III SATUAN ACARA PERKULIAHAN DAN SILABUS MATA KULIAH AKUNTANSI I JURUSAN AKUNTANSI STIE SEBELAS

Lebih terperinci

BAB XI SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN

BAB XI SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN BAB XI SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN A. Aktivitas Buku Besar dan Pelaporan Empat (4) aktivitas dasar yang dilakukan dalam sistem buku besar dan pelaporan: 1. Perbarui Buku Besar Aktivitas pembaruan terdiri

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER 1/total Outline PENGENDALIAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN BEBERAPA PRINSIP KEANDALAN KETERSEDIAAN PENGAMANAN KETERPELIHARAAN INTEGRITAS PENGENDALIAN KEANDALAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelian Pembelian dapat juga dikatakan sebagai procurement atau pangadaan barang. Mulyadi (2008:298) mengatakan bahwa Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan

Lebih terperinci

Nama : Putri Syaharatul Aini Nim : Uas : Sistem Informasi Akuntansi Soal : ganjil

Nama : Putri Syaharatul Aini Nim : Uas : Sistem Informasi Akuntansi Soal : ganjil Nama : Putri Syaharatul Aini Nim : 120462201017 Uas : Sistem Informasi Akuntansi Soal : ganjil 1. Pada dasarnya definisi audit manual dan audit EDP tidak ada perbedaan secara khusus dimana batasan batasan

Lebih terperinci

SOAL UAS SISTEM IFORMASI AKUNTASI

SOAL UAS SISTEM IFORMASI AKUNTASI SOAL UAS SISTEM IFORMASI AKUNTASI 1) Aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning) perusahaan manufactur (pabrikasi) terdiri dari divisi Produksi, Pembelian, Persediaan, Distribusi, Penjualan, Akuntansi

Lebih terperinci

Tabel 4.1 hasil tes data. Hasil yang diperkirakan. -Sistem dapat. -Sistem dapat dioperasikan. dioperasikan. -Sistem dapat dioperasikan.

Tabel 4.1 hasil tes data. Hasil yang diperkirakan. -Sistem dapat. -Sistem dapat dioperasikan. dioperasikan. -Sistem dapat dioperasikan. Tabel 4.1 hasil tes data Nama Field Dummy data Kendali yang diuji Form penjualan Nomor - Diisi sesuai -Validity Faktur urutan kode penjualan terakhir - Sequence Hasil yang diperkirakan Hasil yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan penjualan

BAB II LANDASAN TEORI. para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan penjualan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegitan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Manajemen berkepentingan dalam menyediakan sistem informasi yang menyeluruh dan terintegrasi untuk mengambil keputusan berbagai tingkatan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PERTEMUAN 10 AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERTEMUAN 10 AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai ruanglingkup audit sistem informasi akuntansi. Anda harus mampu : 1. Menjelaskan konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT National Label, kami telah mengumpulkan dan mengolah data berdasarkan kuisioner

Lebih terperinci

PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN

PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Buku Besar dan Pelaporan. Anda harus mampu: 1. Menjelaskan konsep dasar buku besar dan pelaporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi Dan Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mardi (2011) pengertian sistem adalah suatu kesatuan komponen atau elemen yang di hubungkan bersama

Lebih terperinci

Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN

Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN Integritas Pemrosesan A. Pengendalian Input Adanya pengendalian input adalah hal yang penting karena apabila input yang masuk tidak akurat,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan, baik dalam bahasa sehari-hari (informal), maupun dalam bahasa resmi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan, baik dalam bahasa sehari-hari (informal), maupun dalam bahasa resmi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Sistem a. Pengertian Sistem Istilah sistem bukanlah istilah yang baru dikenal. Kata ini banyak sekali digunakan, baik dalam bahasa sehari-hari (informal),

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT Informasi Komersial Bisnis, kami mengolah data berdasarkan wawancara kepada

Lebih terperinci

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.03/2016 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH I. UMUM Peran

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah : BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem, Informasi, Akuntansi 1. Pengertian Sistem Definisi sistem banyak sekali ditemukan penulis, namun pada prinsipnya teori-teori tersebut memiliki pengertian yang

Lebih terperinci

PERTEMUAN 11 : SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

PERTEMUAN 11 : SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PERTEMUAN 11 : SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengembangan sistem informasi akuntansi. Anda harus mampu:

Lebih terperinci

KEAMANAN DAN KONTROL. A. PENTINGNYA KONTROL Salah satu tujuan CBIS adalah untuk memberi dukungan kepada manajer dalam mengontrol area operasinya

KEAMANAN DAN KONTROL. A. PENTINGNYA KONTROL Salah satu tujuan CBIS adalah untuk memberi dukungan kepada manajer dalam mengontrol area operasinya KEAMANAN DAN KONTROL A. PENTINGNYA KONTROL Salah satu tujuan CBIS adalah untuk memberi dukungan kepada manajer dalam mengontrol area operasinya B. HUBUNGAN KONTROL DENGAN KEAMANAN Keamanan adalah proteksi/perlindungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Sistem merupakan kumpulan dari sub sistem atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A-16 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TUGAS 11 DosenPembimbing : Drs. Joseph Munthe, M.Si., Ak Disusun Oleh: Nama : Serly Oktaviani NPM : 115029 Kelas : A-2011 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TRIDHARMA JalanP.H.Hasan

Lebih terperinci

PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER

PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER SA Seksi 314 PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER Sumber: PSA No. 60 PENDAHULUAN 01. Dalam Seksi 335 [PSA No. 57] Auditing dalam Lingkungan

Lebih terperinci

Pengendalian Sistem Informasi Yang Berbasiskan Komputer Bag. II

Pengendalian Sistem Informasi Yang Berbasiskan Komputer Bag. II Pengendalian Sistem Informasi Yang Berbasiskan Komputer Bag. II Kelompok 2 : Ahmad Furqon Adhitya Yudha Kartika Agus Purnawan Bayu Nirwana Copyright @ SIA II - Kelompok 2 Pengendalian Risiko Dari Ancaman

Lebih terperinci

SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X

SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 4 No. 1, April 2004 : 49 56 SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X Oleh Fery Feriyanto Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

Nama : Muh. Arifin Nim : Sistem Informasi Akuntasni

Nama : Muh. Arifin Nim : Sistem Informasi Akuntasni Nama : Muh. Arifin Nim : 120462201007 Sistem Informasi Akuntasni NO 1 Pengendalian Sistem Input Data Umum Pada EDP (Electronic data processing) Sebagaimana kita ketahui pada dasarnya, Audit Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Suatu perusahaan agar dapat berjalan baik, membutuhkan sistem informasi akuntansi yang memadai, sehingga dapat meminimalisir permasalahan yang ada dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya

BAB II LANDASAN TEORI. dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan. Adanya sebuah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan teori yang dipelajari serta pembahasan yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka untuk menjawab identifikasi masalah, penulis menarik kesimpulan

Lebih terperinci

Pengendalian. Aplikasi

Pengendalian. Aplikasi Pengendalian Aplikasi Pendahuluan Pengendalian aplikasi dimaksudkan untuk memperoleh keyakinan bahwa pencatatan, pemrosesan, dan pelaporan transaksi telah diotorisasikan serta pemutakhiran (updating) fail

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Wahyu (2006:2.2) yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Wahyu (2006:2.2) yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Wahyu (2006:2.2) yaitu: Sekumpulan perangkat sistem yang berfungsi

Lebih terperinci

KUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan

KUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan KUESIONER EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEMITRAAN PETERNAKAN INTI RAKYAT (PIR) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT DOMAIN KE- (DELIVERY AND SUPPORT): STUDI KASUS PADA PT. CEMERLANG UNGGAS LESTARI SEMARANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan maka dirancang sistem akuntansi pokok dan sistem akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan maka dirancang sistem akuntansi pokok dan sistem akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Pada umumnya kegiatan pokok perusahaan terdiri dari desain dan pengembangan produk pengelohan bahan baku menjadi produk barang jadi, dan penjulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses

Lebih terperinci

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11 Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas Pertemuan 11 Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI 5 Bab II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari dua sistem dan informasi yang memiliki pengertian sendiri-sendiri. Berikut penjelasan mengenai pengertian dari tiaptiap

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem IT dan internet, maka risiko dalam sistem-sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan yang bermanfaat bagi para pemakainya.

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Sistem Informasi Bisnis 1 Outline Materi Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Proses Bisnis Sistem Informasi Bisnis (e-bisnis) Jenis Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menjelaskan hasil analisis terhadap jawaban teknik dari obseravasi, wawancara dan teknik pengumpulan data arsipakan di uraikan mengenai pembahasannya. Responden dalam

Lebih terperinci

16 Agustus 2011 PENGANTAR KEAMANAN KOMPUTER

16 Agustus 2011 PENGANTAR KEAMANAN KOMPUTER 16 Agustus 2011 PENGANTAR KEAMANAN KOMPUTER Dasar Pemikiran Keamanan Komputer Aman : terhindar dari serangan atau kegagalan Suatu sistem dapat dikatakan aman apabila dalam segala keadaan, sumberdaya yang

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.03/2016 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

Mengelola Sistem Informasi Manajemen

Mengelola Sistem Informasi Manajemen Mengelola Sistem Informasi Manajemen Melindungi Data Keamanan Data Rahasia Pemeriksaan Sistem Informasi Manajemen Melindungi Data Banyak keuntungan dapat diperoleh bila sistem informasi yang digunakan

Lebih terperinci

Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart

Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart L1 Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat

Lebih terperinci

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat L1 Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu dan

Lebih terperinci

Standar Internasional ISO 27001

Standar Internasional ISO 27001 Standar Internasional ISO 27001 ISO 27001 merupakan standar internasional keamanan informasi yang memuat persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dalam usaha menggunakan konsepkonsep keamanan informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2005 : 1) Sistem merupakan kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional L I - 1 Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional 1. Adanya pemisahan tugas Pembagian dan pemisahan tugas sesuai sesuai dengan dengan wewenang dan tanggung jawab wewenang dan tanggung

Lebih terperinci

b. Pengendalian Komunikasi Data Review yang berkaitan dengan pengendalian komunikasi dapat diarahkan pada hal-hal berikut ini: a. Batches logging and

b. Pengendalian Komunikasi Data Review yang berkaitan dengan pengendalian komunikasi dapat diarahkan pada hal-hal berikut ini: a. Batches logging and SOAL MODEL B Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi Prodi/Semester : Akuntansi / V (lima) Jumlah SKS : 3 SKS Dosen : Tumpal Manik, M.Si Jenjang/Prodi : S1 /Akuntansi 1. Pada dasarnya definisi audit manual

Lebih terperinci

MITIGASI RISIKO KEAMANAN SISTEM INFORMASI

MITIGASI RISIKO KEAMANAN SISTEM INFORMASI MITIGASI RISIKO KEAMANAN SISTEM INFORMASI Pengertian Risiko Sesuatu yang buruk (tidak diinginkan), baik yang sudah diperhitungkan maupun yang belum diperhitungkan, yang merupakan suatu akibat dari suatu

Lebih terperinci

UAS 1. Rancangan ERP Sistem Penjualan yang terhubung dengan seluruh cabang dan kantor pusat disajikan dalam bentuk struktur :

UAS 1. Rancangan ERP Sistem Penjualan yang terhubung dengan seluruh cabang dan kantor pusat disajikan dalam bentuk struktur : UAS 1. Rancangan ERP Sistem Penjualan yang terhubung dengan seluruh cabang dan kantor pusat disajikan dalam bentuk struktur : Keterangan : - Pemilik perusahaan dagang a. Menyediakan modal,sarana dan prasarana

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE

BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PADA BENGKEL GAC AUTO SERVICE Pada bab ini akan dibahas mengenai temuan yang didapat setelah melakukan wawancara dan observasi, yang hasilnya

Lebih terperinci

Diagram konteks gram sistem buku besar konteks dan pela dan poran

Diagram konteks gram sistem buku besar konteks dan pela dan poran Sistem buku besar dan Pelaporan Dalam bahasan ini kita mempelajari tentang operasi pemrosesan informasi yang dilibatkan untuk memperbaharui buku besar dan membuat laporan yang meringkas hasil-hasil aktivitas

Lebih terperinci

1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum:

1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum: Latihan Soal 1 1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum: 1 a. Pengendalian organisasi. b. Pengendalian administrative. c. Pengendalian substantive d. Pengendalian hardware

Lebih terperinci

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN Sistem Informasi Dunia merupakan sebuah sistem yang berbasis komputer yang memungkinkan perusahaan multinasional untuk menyelaraskan kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENGENDALIAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGENDALIAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1/total Outline PENDAHULUAN ANCAMAN-ANCAMAN ATAS SIA TINJAUAN MENYELURUH KONSEP-KONSEP LINGKUNGAN PENGENDALIAN AKTIVITAS-AKTIVITAS PENGENDALIAN PENILAIAN RISIKO

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem pengumpulan dan pemrosesan data transaksi serta penyebaran informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dikenal dengan nama sistem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengertian sistem informasi akuntansi perlu diketahui defenisi sistem

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENGGAJIAN

PERTEMUAN 12 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENGGAJIAN PERTEMUAN 12 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PENGGAJIAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengembangan sistem informasi akuntansi. Anda harus mampu: 1. Memahami ruang

Lebih terperinci

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 0:0: AM STANDAR AUDIT 0 TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERKAIT DENGAN KECURANGAN DALAM SUATU AUDIT

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS 4.1 Perencanaan Audit Sebelum melakukan audit terhadap sistem aplikasi penjualan kredit di PT. Rodamas, kami terlebih dahulu membuat

Lebih terperinci

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI Yth. 1. Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi; dan 2. Pengguna Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. 1. Husein dan Wibowo (2002:210) mendefinisikan bahwa

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. 1. Husein dan Wibowo (2002:210) mendefinisikan bahwa BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Sistem 2.1.1.1 Definisi Sistem Berikut ini definisi sistem dari beberapa pandangan ahli adalah sebagai berikut: 1. Husein dan Wibowo (2002:210) mendefinisikan

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Kuesioner Pengendalian Intern Penjualan Kredit Berbasis Komputer. Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer

Lampiran 1 : Kuesioner Pengendalian Intern Penjualan Kredit Berbasis Komputer. Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer Kuesioner Pengendalian Intern Akuntansi dalam Sistem Komputer A. 1. PENGENDALIAN UMUM ORGANISASI a. Apakah terdapat struktur organisasi formal yang mencakup bagian Pengolahan Data (Departemen EDP sudah

Lebih terperinci

MENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS

MENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS SIA 4 MENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS JUNAIDI, SE., MSA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2014 1 PENGENDALIAN INTERNAL SUATU PROSES, YANG DIPENGARUHI OLEH DEWAN DIREKSI

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan. 97 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI Pengendalian terhadap sistem informasi dalam suatu perusahaan adalah penting untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pulasari (2010) meneliti tentang evaluasi system pengendalian internal penjualan jasa perawatan lift pada PT.Industri Lift Indonesia Nusantara kantor cabang

Lebih terperinci

Desain dan Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi. Oleh : Teguh Wahyono

Desain dan Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi. Oleh : Teguh Wahyono Desain dan Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Oleh : Teguh Wahyono teguhw_skom@yahoo.com Dipublikasikan dan didedikasikan untuk perkembangan pendidikan di Indonesia melalui MateriKuliah.Com Lisensi

Lebih terperinci

SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN

SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN N. Tri Suswanto Saptadi 6/8/2016 nts/sia 1 Aktivitas Buku Besar dan Pelaporan Apakah empat aktivitas dasar yang dilakukan dalam sistem buku besar dan pelaporan? 1. Perbarui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, Prinsip, dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, Prinsip, dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Prinsip, dan Fungsi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dengan jelas terlebih

Lebih terperinci

PENIPUAN DAN PENGAMANAN SERTA AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

PENIPUAN DAN PENGAMANAN SERTA AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER PENIPUAN DAN PENGAMANAN SERTA AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER D I S U S U N O L E H : D E S AG A A S N A N DA P O E T R A ( 1 3. 51. 0 0 4 0 ) F E B R YA N E Z A R P R ATA M A ( 14. 51. 0 0 01

Lebih terperinci

Implementasi E-Bisnis e-security Concept And Aplication Part-11

Implementasi E-Bisnis e-security Concept And Aplication Part-11 Implementasi E-Bisnis e-security Concept And Aplication Part-11 Pendahuluan E-Business sistem alami memiliki risiko keamanan yang lebih besar daripada sistem bisnis tradisional, oleh karena itu penting

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian internal yang meliputi struktur organisasi beserta semua mekanisme

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Definisi Rumah Sakit Berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa rumah sakit adalah

Lebih terperinci

MATERI 03 : KEAMANAN INFORMASI

MATERI 03 : KEAMANAN INFORMASI MATERI 03 : KEAMANAN INFORMASI INFORMATION SECURITY Hastha Sunardi Universitas IGM Teknik Komputer Pertemuan [1.02-02] Keamanan Informasi Keamanan informasi digunakan untuk menggambarkan perlindungan terhadap

Lebih terperinci

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER SA Seksi 327 TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER Sumber: PSA No. 59 PENDAHULUAN 01 Tujuan dan lingkup keseluruhan suatu audit tidak berubah bila audit dilaksanakan dalam suatu lingkungan sistem informasi

Lebih terperinci

Kebijakan Privasi (Privacy Policy)

Kebijakan Privasi (Privacy Policy) Halaman 1 Kebijakan Privasi (Privacy Policy) Tanggal perubahan terakhir: 18 Mei 2017 Mitrateladan.org merupakan layanan yang memberikan informasi secara umum dan khusus kepada anggota, dan menjadi aset

Lebih terperinci

BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS

BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS A. Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang

Lebih terperinci

SYARAT & KETENTUAN PENGUNAAN ECOUPON & EVOUCHER

SYARAT & KETENTUAN PENGUNAAN ECOUPON & EVOUCHER SEMEN GRESIK PRIVILEGES adalah Program yang memberikan berbagai fasilitas Istimewa dan eksklusif kepada Pelanggan Semen Gresik yang melakukan pembelian produk Semen Gresik dengan volume kumulatif dalam

Lebih terperinci

Topik ini akan mengulas tentang:

Topik ini akan mengulas tentang: P engendalian intern bertujuan untuk menjaga integritas informasi akuntansi, melindungi aktiva perusahaan terhadap kecurangan, pemborosan, & pencurian yang dilakukan oleh pihak didalam maupun diluar perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Sistem dapat didefinisikan berdasarkan cara pendekatannya, yaitu berdasarkan prosedur dan elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Akuntansi II.1.1. Sistem Dalam perusahaan suatu sistem dirancang untuk membantu kelancaran aktifitas kegiatan operasional perusahaan. menurut James A. Hall

Lebih terperinci